case 3 corpus alienum od
DESCRIPTION
corpus alienum ODTRANSCRIPT
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata
Periode 4 Mei s/d 6 Juni 2015
RS Family Medical Center (FMC), Sentul
Laporan Kasus
Corpus Alienum pada Kornea ODOleh:
Gita Puspitasari
112014147
Pembimbing :
dr. Saptoyo Argo Marosidi, Sp.M
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Terusan Arjuna No.6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Telp. 021-56942061
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)
Jl. Terusan Arjuna No.6 Kebon Jeruk Jakarta Barat
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal Ujian/Presentasi Kasus : April 2015SMF ILMU PENYAKIT MATARumah Sakit Family Medical Center-Sentul
Tanda Tangan
Nama
: Gita PuspitasariNIM
: 11-2014-147
.............................
Dr. Pembimbing: dr. Saptoyo Argo Marosidi, Sp.M
.............................STATUS PASIEN
I. IDENTITAS
Nama
: Tn. DAWKUmur
: 26 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki Agama
: Islam
Pekerjaan
: Buruh tukang lasAlamat
: Setu Sela Tanggal Pemeriksaan : 21 Mei 2015
II. ANAMNESIS
Auto anamnesis : 21 Mei 2015 Keluhan Utama:
Mata kanan mengganjal sejak 2 hari sebelum datang ke poli mata RS FMC Keluhan tambahan: Pasien merasakan mata kananya perih dan berair Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien mengatakan mata kanannya merasa seperti mengganjal sejak 2 hari sebelum datang ke poli mata FMC. Pasien mengatakan saat bekerja terkena percikan bunga las, karena saat bekerja tidak menggunakan kacamata khusus. Pasien juga mengatakan matanya perih dan berair dan mata merah. Pasien mengatakan telah mengobati dengan obat tetes mata yang di beli di warung tetapi tidak ada perbaikan. Penglihatan buram, gatal, kotoran pada mata di sangkal oleh pasien. Riwayat Penyakit Dahulu a. Umum1. Asthma
: tidak ada2. Alergi
: tidak ada
3. DM
: tidak ada
4. Hipertensi
: tidak ada 5. Dislipidemia
: tidak ada
b. Mata
1. Riwayat sakit mata sebelumnya
: tidak ada2. Riwayat penggunaan kaca mata
: tidak ada
3. Riwayat operasi mata
: tidak ada 4. Riwayat trauma mata sebelumnya
: tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga:
Penyakit mata serupa
: tidak ada Penyakit mata lainnya
: tidak ada
Asthma
: tidak adaAlergi
: tidak ada Riwayat Kebiasaan:
Tidak menggunakan pelindung mata saat bekerja III. PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS GENERALIS
Keadaan Umum: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
: Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Nadi
: 68 x/menit
Respirasi
: 22 x/menit
Suhu
: 36.7oCB. STATUS OPTHALMOLOGIS
ODPEMERIKSAANOS
0,63 ph 0,8 f1Visus0,8 ph 1,0 f1
Normal/palpasi TIONormal/palpasi
OrthoforiaPosisi Bola MataOrthoforia
Tenang PalpebraTenang
Injeksi konjungtiva KonjungtivaTenang
Corpus alienum (+) CorneaJernih
DalamCOADalam
Isokor, ukuran 3 mm, bulat, sentral, refleks cahaya langsung dan tak langsung (+), RAPD (-)PupilIsokor, ukuran 3 mm, bulat, sentral, refleks cahaya langsung dan tak langsung (+), RAPD (-)
Berwarna coklat Iris Berwarna coklat
Jernih LensaJernih
JernihVitreusJernih
RF (+), Papil bulat, Batas Tegas, CDR 0,4 A/V 2:3 reflek makula (+), eksudat (-), perdarah (-) FundusRF (+), Papil bulat, batas tegas. CDR 0,4 A/V 2:3, reflek makula (+), eksudat (-), perdarah (-)
Pergerakan Bola Mata
Baik ke segala arah Konfrontasi TestBaik ke segala arah
Pupil distance : 68/66IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG Dilakkukan pemeriksaan slit lamp hasilnya didapatkan adanya corpus alienum OD
Gambar 1. Pada mata kanan terdapat corpus alienum
Gambar 2. Corpus alienum pada konjungtiva tarsal superior
V. RESUME
Seorang laki-laki berusia 26 tahun, datang dengan keluhan mata kanan terasa mengganjal sejak 2 hari sebelum datang ke poli mata RS FMC. Pasien bekerja sebagai buruh tukang las, mata kananya terkena percikan bunga las karena pada saat bekerja pasien tidak menggunakan kaca mata khusus. Pasien juga mengatakan mata kanannya perih, berair dan merah. Sebelumnya di obati dengan obat tetes mata tetapi tidak ada perbaikan. Keluhan penglihatan buram, kotoran pada mata, dan nyeri tekan tidak ada.
ODPEMERIKSAANOS
0,63 ph 0,8 f1Visus0,8 ph 1,0 f1
OrthoforiaPosisi Bola MataOrthoforia
Tenang PalpebraTenang
Injeksi konjungtiva KonjungtivaTenang
Corpus alienum (+) gram CorneaJernih
VI. DIAGNOSIS KERJACorpus alienum pada Kornea ODVII. DIAGNOSIS BANDING
Pada kasus ini, pasien tidak dapat di diagnosis banding dengan yang lain. Hal ini dikarenakan dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik serta penunjang yang dilakukan cukup untuk menegakan diagnosis kerja yaitu corpus alienum pada kornea OD.VIII. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
:
Non medikamentosa : melakukan rujukan kepada spesialis mata, untuk di lakukan pengangkatan corpus alienum .
Edukasi:
1. Memberitahu kepada pasien mengenai corpus alienum2. Memberitahu kepada pasien untuk menggunakan alat pelindung saat bekerja seperti kaca mata las, atau topeng las, sarung tangan, pelingung dada. 3. Memakai obat sesuai dengan anjuran yang diberikan dokter
4. Tidak mengucek mata
5. Segera datang ke dokter jika terjadi peradangan, bila tidak ada minta pasien untuk kontrol kembali 1 minggu lagi.IX. PROGNOSISOCCULI DEXTRA (OD)OCCULI SINISTRA (OS)Ad Vitam
:
Bonam
Bonam
Ad Fungsionam:
Bonam
Bonam
Ad Sanationam:
Bonam
Bonam
TINJAUAN PUSTAKAPendahuluan
Mata merupakan organ perifer yang sangat penting bagi manusia, karena kita ketahui mata berperan untuk sistem penglihatan. Mata menerima rangsangan dari luar yang kemudian di tangkap oleh media refraksi sehingga akan di teruskan ke otak melalui lintasan visual. Media refraksi yang seperti sudah di ketahui terdiri dari kornea, COA, lensa, COP, vitreus, dan retina (makula luteal). Maka dapat kita ketahui media refraksi amatlah berperan banyak dalam menerima rangsangan, sehingga perlindungan pada mata sangat penting, karena jika terjadi keadaan yang menyebabkan kelaianan pada media refraksi maka dapat menyebabkan keruskan bahkan keadaan yang paling buruk yaitu kebutaan. Salah stau kelaian pada mata yang akan di bahas pada tinjauan pustaka ini adalah Corpus alienum kornea. Kornea adalah selaput bening mata yang menutupi mata bagian depan. Kornea merupakan jaringan yang bersifat transparan, avaskular dan berbentuk seperti kaca arloji. Pada kasus trauma mata, kornea di periksa apakah ada kehilangan lapisan (abrasi), laserasi dan benda asing. Corpus alienum adalah benda asing, merupakan salah satu penyebab terjadinya cedera mata, sering mengenai sclera, kornea, dan konjungtiva. Meskipun kebanyakan bersifat ringan, beberapa cedera bisa berakibat serius. Apabila suatu corpus alienum masuk ke dalam bola mata maka akan terjadi reaksi infeksi yang hebat serta timbul kerusakan dari isi bola mata. Penegakan diagnosis corpus alienum pada umumnya didapatkana danya riwayat trauma dengan gejala seoerti rasa mengganjal, terdapat benda asing, injeksi konjungtiva atau siliar, mata berair, visus dapat normal atau turun. Tujuan presentasi kasus
Tujuan pembuatan tinjauan pustaka ini adalah untuk penanganan agar dokter layanan primer dapat segera melakukan penatalaksanaan pertama sebelum dilakukan rujukan ke spesialis mata, sehingga tujuan meminimalisir keursakan yang terjadi pada mata pasien dapat tercapai.
Masalah dalam penanganan corpus alienum
Masalah yang ditemukan pada kasus corpus alienum adalaha apabila tidak segera di lakukan tindakan pengeluaran benda asing serta pemberian antibiotik maka dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut dimana benda asing dapat masuk lebih dalam atau bahkan dapat menjadi ulkus kornea maupun erosi kornea. Definisi Corpus Alienum
Corpus alienum adalah benda asing, merupakan salah satu penyebab terjadinya cedera mata, sering mengenai sclera, kornea, dan konjungtiva. Meskipun kebanyakan bersifat ringan, beberapa cedera bisa berakibat serius. Apabila suatu corpus alienum masuk ke dalam bola mata maka akan terjadi reaksi infeksi yang hebat serta timbul kerusakan dari isi bola mataEtiologi
Pada umunya corpus alienum terjadi karena trauma. Trauma terbagi menjadi dua yaitu mekanik dan nonmeknik. Trauma mekanik terdiri dari trauma tumpul, trauma tajam, dan benda asing. Sedangkan trauma non mekanik dapat terjadi pada keadaan sepeti trauma asam-basa, trauma radiasi, dan trauma termik. Faktor resiko terjadinya trauma biasanya terjadi pada para pekerja contohnya pekerja las dalam pekerjaanya tanpa menggunakan kaca mata pelindung, atau mengendarai motor tanpa mengguanakan helm atau menggunakan helm tanpa menutup kaca helm.
Pemeriksaan
Pada kasus ini perlu juga di lakukan pemeriksaan fisik pada mata. Pemeriksaan ketajaman penglihatan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah pada pasien ini terdapat penurunan visus , dilakukan pemeriksaan refraksi untuk mengetahui bahwa penurunan visus mungkin bukan disebabkan oleh trauma tetapi oleh kelainan retraksi yang sudah ada sebelum trauma. Kemudian di lakukan pemeriksaan segmen anterior pada saat inspeksi di perhatiakan apakah adanya kelainan di sekitar mata seperti adanya perdarahan sekitar mata, pembengkakan di kelopak mata kornea. Pemeriksaan dengan loop dan penlight akan mempermudah kita melihat ada atau tidaknya corpus alienum. Dan di lakukan juga pemeriksaan bilik mata depan, pupil, lensa, gerakan bola mata dan tekanan bola mata. Pemeriksaan ophtalmoskop juga di lakukan untuk melihat apakah trauma mengenai bagian intraokular. Manisfestasi klinis
Gejala yang ditimbulkan berupa nyeri, sensasi benda asing, fotofobia, mata merah dan mata berair banyak. Dalam pemeriksaan oftalmologi, ditemukan visus normal atau menurun, adanya injeksi konjungtiva atau injeksi silar, terdapat benda asing pada bola mataPenatalaksanaan
Penatalaksanaannya adalah dengan mengeluarkan benda asing tersebut dari bola mata. Bila lokasi corpus alienum berada di palpebra dan konjungtiva, kornea maka dengan mudah dapat dilepaskan setelah pemberian anatesi lokal. Untuk mengeluarkannya, diperlukan kapas lidi atau jarum suntik tumpul atau tajam. Arah pengambilan, dari tengah ke tepi. Kemudian diberi antibiotik topikal.
Gambar 3. Anestesi topikal dan ekstraksi corpus alienum
Komplikasi
Komplikasi terjadi tergantung dari jumlah, ukuran, posisi, kedalaman, dan efek dari corpus alienum tersebut. Jika ukurannya besar, terletak di bagian sentral dimana fokus cahaya pada kornea dijatuhkan, maka akan dapat mempengaruhi visus. Bila ukuran corpus alienum tidak besar, dapat diambil dan reaksi sekunder seperti inflamasi ditangani secepatnya, serta tidak menimbulkan sikatrik pada media refraksi yang berarti, prognosis bagi pasien adalah baik.
Prognosis
Pada pengobatan corpus alienum dengan di lakukan tindakan pengangkatan corpus alienum prognosis baik. Penyebuuhan pada lapisan kornea ini dapat terjadi dalam beberapa hari dan tidak menyebabkan kerusakan penglihatan yang permenanen.PEMBAHSAN KASUS CORPUS ALIENUM pada KORNEA OD
Pada diagnosis kasus corpus alienum pada kornea OD dapat ditegakan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Berdasarkan hasil dari anamnesis di dapatkan seorang laki-laki berusia 26 tahun dengan keluhan rasa mata kanan mengganjal, mata merah dan rasa perih serta berair sedangkan mata kira tidak ada keluhan. Pasien mengatakan 2 hari sebelum datang ke poliklinik mata RS FMC pasien bekerja sebagai tukang las, pasien mengatakan tidak menggunakan kaca mata khusus saat bekerja. Kemudian pasien memberikan obat tetes mata pada mata kanannya tetapi tidak ada perubahan sehingga pasien datang ke poliklinik mata RS FMC. Pada pemeriksaan ophtalmologi pada kasus ini didapatkan hasil visus oculi dextra (OD) 0,63 ph 0,8-1 dan untuk oculi sinistra (OS) 0,8 ph 1,0-1. Pada inspeksi OD tampak adanya injeksi konjungtiva, pada kornea tampak adanya corpus alienum (gram) dan OS tampak tenang.
Penatalaksanaan yang dianjurkan adalah Ekstraksi corpus alienum dengan pemberian anestesi lokal dengan pantocain drop 0,5% OD, pengeluaran gram dengan ujung jarum suntik dan kapas basah steril kemudian di berikan antibiotik topikal bentuk tetes mata. Setelah penanganan selesai di berikan antibiotik topikal. Prognosis pada pasien ini bila penatalaksanaanya segera dan tepat maka secara ad vitam : bonam; ad functionam: bonam; ad sanationam: bonam pada ODS. Pada pasien di anjurkan untuk datang berobat kembali bila terjadi peradangan, bila tidak ada minta pasien untuk kontrol kembali 1 minggu lagi.
Daftar Pustaka 1. Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology : A Systemic Approach. 7th ed. China: Elsevier : 2011.p. 852.2. Olver J. Ophtalmology at a glance. USA: Blachwell; 2005.p. 37. 3. Vaughan, Asburys. General ophtalmology. 17 edition. New york: Mc Graw Hill. 2007.(e-book)4. Kunimoto, Derek Y. Will eye manual office and emergency room diagnosis and treatment of eye disease. 4 edition. Philadelphia; 2004. (e-book)5. Corneal foreigen body removal . Medscape: Update Apr 8 2015. [online]. http://emedicine.medscape.com/article/82717-overview.dr. Gita Puspitasari
Praktek : Jalan raya bogor Bogor, 21 05 2015
SIP : 12342/Dinkes.Bogor/V/2015
R/ artificial tears ED fl No. I
S 4 dd gtt 1 OD
------------------------------------
R/ levofloksasin 0,3% EO tb no I
S ue OD
----------------------------------------
Pro : Tn. DAWK
Umur : 26 tahun
dr. Gita Puspitasari
Praktek : Jalan raya bogor Bogor, 21 05 2015
SIP : 12342/Dinkes.Bogor/V/2015
SURAT RUJUKAN
Kepada yth : dr. Saptoyo A M, Sp.M
Di RS Family Medical Center
Dengan hormat.
Mohon konsul dan penangannan selanjutnya atas nama pasien Tn. DAWK , 26 tahun dengan DK/ Corpus Alienum pada Korena OD
Telah kami terapi dengan Artificial tearsED 4 x OD.
Atas bantuannya kami ucapkan BTK
Wass SS
dr. Gita Puspitasari