inhouse trainingbappeda.jabarprov.go.id/wp-content/uploads/...inovasi-perencanaan-… · dalam...
TRANSCRIPT
Inhouse TrainingPeningkatan Kapasitas Aparatur Sipil NegaraBappeda Jabar, Jumat, 7 Februari 2020
Program Studi Perencanaan Wilayah dan KotaSekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan
Institut Teknologi Bandung2020
InovasiDalam Perencanaan Wilayah dan Kota
Menjadi penting untuk memberikan perhatian kepada hubungan aktivitas sosial dansistem ekologi. Hal ini dapat membantu memahami bagaimana proses perencanaandi suatu kota terjadi dan bagaimana produk perencanaan tersebut tertunjukan padasuatu kota. Selain itu, pemahaman akan hubungan aktivitas sosial dan sistemekologi ini bermanfaat melihat ada atau tidaknya perubahan prilaku masyarakatseiring dengan pertumbuhan perkotaan menuju arah yang lebih baik.
Skema di atas, pada dasarnya menekankan kepada pengetahuan harus terusberkembang demi perubahan menuju yang lebih baik dalam konteks keharmonisanantara ekosistem perkotaan dengan pengetahuan. Proses yang terus-menerusharus senantiasa memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru (yang mungkin sajaakan tumpeng tindih dari sisi kepentingan pemangku kepentingan) gunameningkatkan kualitas kehidupan dan kondisi perkotaan, termasuk di dalamnyapertanyaan dan visi yang saling berintegrasi antar manajer, ilmuwan, dan publik(pemerintah). Pada akhirnya, manfaat bagi semua akan timbul melaluipengembangan interaksi original dan saling belajar dalam melakukan tiap bagiandari proses (Berkowitz, et.al: 2003).
Mempelajari eksosistem perkotaan
Kualitas kehidupan dan kondisi perkotaan
Pertanyaan-pertanyaan
baru
Pengetahuan dan informasi
Memutuskan, bertindak, mengelola
Menilai, mengapresiasi
Pelingkupan, bermimpi, menilai
Belajar
Mencerminkan
Investigasi
Pertanyaan
Manajer, ilmuwan, publik
Gambar Eksosistem Perkotaan dan Pengetahuan
Sumber: Berkowitz, et.al: 2003
Pertanian Industri
Tata guna lahan
LayananKotaPrilaku
TeknologiInstitusi
Udara
Kehidupan
Air Mineral
Tanah
RuangAturan
Waktu
KuantitasStruktur
Subsistem alami
Subsistem ekonomi
Subsistem sosial
Konteks ilmiah
Gambar Kota: Suatu Ekosistem Kompleks dari Sosial-Ekonomi-Alami
Sumber: Wang dan Ouyang, dalam Berkowitz, et.al: 2003
Planners are forever coming up against new
situations, but they confront them with knowledge that
is little more than an aid to rapid and effective
learning. Their theories, hypotheses, conceptual
schemes, and analytical methods are useful only for
converting the raw data of observation into general
statements about reality. The validity of these
statements is limited to a set of specified conditions.
But the problems on which planners work – whether
the design for a new town, a program for harnessing
the waters of a river, or a policy for the development
of scientific capabilities–must be studied in the
fullness of historical circumstances. The number of
variables that must be considered is substantially
greater than those included in the analytical models
of scientific work (Friedmann, 2011).
1950-1960-an
Awakening1970-1980-an
Regulating1990-2000-an
Contributing2010-sekarang
Transforming
Pertumbuhan industri membawa kekayaan dan harapan
Pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan tingkat konsumerisme dan perdagangan internasional
Merk multinasional memberikan lebih banyak pilihan, pelanggan yang terinformasi dan tersadarkan.
Pasar global, dengan konektivitas instan, kecenderungan global dan rising base of the pyramid.
Pasar barat lebih cepat tumbuh dibandingkan dengan di timur yang lebih lambat
Inovasi produk didukung oleh produk otomasi biaya murah.
Inovasi digital menciptakan bisnis virtual yang lebih cepat dan lebih terkoneksi.
Inovasi berkelanjutan meletakan isu soisal dan lingkungan sebagai inti dari bisnis.
Migrasi kepada kawasan perkotaan dipercepat dengan adanya perjalanan dan tenaga kerja
Gaya hidup yang meningkat, manusia dan kesamaan hak telah membawa kepada suatu praktek kehidupan yang baru.
Korporasi tata kelola pemerintahan meningkatkan perilaku etik dan sosial dari bisnis
Organisasi kolaboratif dan masyarakat berjejaring bagi model bisnis baru.
Flower-power hippies meningkatkan prioritas sosial dan lingkungan
Peraturan pemerintah kepada sistem perpajakan dari polusi dan limbah.
Bersepeda, sumberdaya yang berkelanjutan dan limbah yang diadopsi sebagai suatu standar
Pasar berkelanjutanmerupakan bentuk yang paling menguntungkansebagai tindakan baikyang mengarah kepadajalan terbaik untuktumbuh (the best way to grow).
Mercer-laurent menyebutkan bahwa di antara definisi yang
paling sering dijumpai, kita dapat menemukan dua definisi
berikut. Definisi pertama menyebutkan proses dimulai dengan
sebuah ide, yang kemudian akan berubah menjadi sebuah
produk. Definisi kedua menekankan pemasaran hasil inovasi.
Dalam teori evolusi ekonomi, ekonom Austria, Joseph
Schumpeter menetapkan bahwa inovasi harus memenuhi lima
kriteria utama: pembuatan barang baru, pengenalan metode
produksi baru atau cara transportasi baru, pelaksanaan
organisasi baru, pembukaan pasar baru dan eksploitasi sumber
bahan baku baru.
Menurut Debra M. Amidon, pendiri Inovasi jaringan
internasional, inovasi merupakan sumber kekayaan dan
mengarah pada pengembangan masyarakat. Definisinya adalah
sebagai berikut: "Penciptaan, evolusi, pertukaran dan penerapan
ide-ide baru ke dalam barang dan jasa berharga bagi
keberhasilan suatu perusahaan, vitalitas ekonomi suatu bangsa
dan kemajuan masyarakat".
Sumber: Mercier-Laurent, E. (2011)
Inovasi dalam Perencanaan
• Kreativitas dan inovasi mengubah cara individu ataupun orang lain dalam memikirkan, mendengarkan, melihat, atau melakukan berbagai hal dan membantu menyelesaikan masalah baik besar ataupun kecil pada suatu siklus dimana dalam prosesnya individu yang satu menginformasikan kepada individu lainnya(Koutstaal dan Binks, 2015). Bisa dibayangkan bahwa bila semua individu pada suatu kota berpikiran samauntuk menyelesaikan masalah perkotaan dan saling berkomunikasi mencari solusi secara proporsional dan bersama, sebagai hasil pengalaman mendengar, melihat, bahkan beraktivitas harian di kota tempat merekatinggal, maka peran perencana akan jauh lebih mudah.
• Kreativitas dan inovasi pada tataran kota yang difasilitasi oleh pemerintah kota belum tentu berjelan bilamasing-masing individu warga kotanya tidakada keinginan dan kemudian melakukan tindakan kolektif untuk menyelesaikan persoalan tersebut secarabersama. Koutstaal dan Binks menambahkan bahwa melalui kreativitas, terdapat hubungan timbal balik dan saling melakukan evaluasi antara tindakan dengan pikiran begitu pula antara pikiran dan tindakan (proses making dan finding). Pada proses berupaya untuk menemukan dan menciptakan, akan terdapat upayaberulang untuk membuat (sesuai dengan tujuan) dan menemukan (menanggapi apa yang muncul sebagaikonsekuensi dari niat). Dalam hal ini, kreativitas berhubungan dengan pembuatan ide, sedangkan inovasiberhubungan dengan penerapan atau realisasi ide termasuk mengadaptasi ide yang digunakan di tempatlain. Ide, kreativitas, dan inovasi bagi suatu kota pada dasarnya berkaitan dengan bagaimana kita harusmampu memanfaatkan cara berpikir yang terkait erat dengan pengalaman langsung. Lebih jauh lagi, mengingat warga kota merupakan kumpulan individu yang beragam, maka mode berikut perspektif dariberbagai keragaman tadi menjadi penting untuk dipertimbangkan
9 Sisi Inovasi
Satu. Inovasi bertahap dan radikal. Inovasibertahap adalah yang paling sering terjadi, dimana inovasi terdiri dari tahapan peningkatanatau penciptaan varian lain untuk produk, jasaatau metode yang ada. Sebuah inovasi radikalatau inovasi yang besar-besaran lebihmenekankan pada teknologi baru, pendekatanbaru, produk atau layanan yang belum adasebelumnya, atau menciptakan pasar baru dan pengguna baru. Sebagai contoh, Stereobelt(yang kemudian menjadi Walkman) termasukinovasi radikal, seperti Minitel, yang pada zamannya Walkman sangat mendunia karenaberhasil berinovasi produk, pasar, dan penggunayang sangat baru.
9 Sisi Inovasi
• Dua. Inovasi tertutup. InovasiTertutup adalah model klasikinovasi, yang masih sangatbanyak diatur di banyakperusahaan, terutama oleh bagian riset dan pengembanganyang diberikan tugas untukberinovasi. Jenis inovasi inimembutuhkan banyak usaha, tapi menghasilkan produk yang sangat sedikit atau sulit sekaliditerima oleh pelanggan.
•
https://valuer.ai/blog/50-examples-of-corporations-that-failed-to-innovate-and-missed-their-chance/
9 Sisi Inovasi
• Tiga. Inovasi terbuka. Umpan balikdari pelanggan dalam suatuperusahaan, yang dapat berupainteraksi intensif dengan pelanggan, seperti penjualan; layanan pelanggandan orang-orang pemasaran, dapatmemberikan ide baru untuk inovasipada peningkatan produk ataulayanan. Hal ini bisa dikatakansebagai inovasi terbuka. Keterlibatanpelanggan dan mitra juga dapatmengarah pada penciptaan penawaranbaru, yang merupakan suatu inovasiterbuka yang bersumber dari luar.
•
9 Sisi Inovasi
• Empat. Inovasi kolaboratif atau co-innovation. Beberapa perusahaan dan atau organisasi bisa bergabung untukberinovasi bersama-sama. Jenisinovasi yang lebih produktif dan ekonomis seperti ko-inovasi ataugabungan beberapa pihak yang melakukan inovasi bersama-sama ataumelakukan penciptaan inovasigabungan, dapat menimbulkanmasalah kekayaan intelektual, jikaprinsip-prinsip yang tidakdidefinisikan di awal.
•
9 Sisi Inovasi
• Lima. Inovasi jasa dan produk. Inovasi produk terdiridari memperkenalkan produk baru ataumenggabungkan hal baru ke dalam produk yang sudah ada. Jika penjualan produk tersebutmenguntungkan, maka menjual produk denganlayanan tambahan memungkinkan perusahaan untukterus mengamankan loyalitas pelanggan. Beberapakategori produk, terutama produk intensif hasilpenelitian terbaru, tidak dapat dijual tanpa layananterkait, seperti instalasi, pelatihan, layanan pelangganatau perawatan. Di lain pihak, produsen komputerbaru mulai menawarkan layanan pada akhir tahun1980-an, sedangkan mereka sudah memilikipengetahuan di bidang ini sebelumnya. Industriotomotif, dalam kemitraan dengan bengkel mobil, memeberikan layanan terpadu seperti pemeliharaanmobil. Beberapa dealer mobil menambah pinjamanbank terkait dan asuransi, sedangkan yang lain menawarkan diskon harga mobil yang signifikan, dengan syarat yang sudah ditentukan.
•
9 Sisi Inovasi
• Enam. Inovasi organisasi. Inovasi organisasimengacu pada cara kerja baru yang dapatdiatur dan dicapai dalam sebuah organisasi, dalam rangka mendorong dan mempromosikan keunggulan kompetitif. Inovasi ini meliputi bagaimana organisasidan individu mengelola proses kerja di berbagai bidang seperti hubungan pelanggan; kinerja dan manajemen karyawan; dan manajemen pengetahuan. Contoh inovasitersebut dapat terdiri dari pemberian hak dan tanggung jawab yang lebih kepada karyawan, dimana pada tingkat pengambilan keputusantertentu dapat mendorong mereka untukberkontribusi pada proses inovasi.
•
9 Sisi Inovasi• Tujuh. Inovasi budaya. Dua sudut pandang yang
mungkin langsung tersirat mengenai jenis inovasibudaya ini adalah melalui seni dan budaya. Salah satunya dengan kegiatan kebudayaan, seperti musik, lukisan, teater, dan warisan budaya lainnya. Senidapat diperkenalkan dan berbaur ke dalamperusahaan untuk memotivasi dan meningkatkanimajinasi dan kreativitas atau agar berkomunikasilebih bermakna. Perspektif lain yang lebih luas dariinovasi budaya ini adalah memperkenalkanperubahan dalam metode kerja, nilai atau perilaku. Sebagai contoh, transformasi Barcelona pada 1980-an dirancang sebagai proyek sosial dan perubahanidentitas dengan munculnya kota demokratis dan pasca-Franco. Penekanan diletakkan pada pembangunan kembali kota industri menjadi kotajasa dan pariwisata. Masalah utama pada saat ituadalah untuk memperkenalkan budaya inovasidalam perusahaan.
•
http://hesiod.eu/en/social-innovation-ecosystem-in-the-field-of-cultural-heritage-a-definition/
9 Sisi Inovasi
• Delapan. Eko-inovasi. Hal ini merupakanbentuk inovasi yang mengarah pada peningkatanperlindungan lingkungan. Inovasi inimemperhitungkan proses produksi baru, produkdan layanan baru, metode manajemen baru, sertasemua penggunaan atau implementasi mampumencegah dan mengurangi risiko lingkungan: polusi dan dampak negatif lainnya akibatpenggunaan sumber daya dalam siklus hidupkegiatan manusia. Prioritas inovasi ini adalahpada transportasi; daur ulang; penggunaanteknik pembangunan yang berkelanjutan; dan kemasan untuk makanan dan minuman. Pada saat yang sama, evolusi inovasi ini memberikanpendekatan kualitas produk "eco-reponsible", yaitu setiap produk yang dihasilkan harusmampu terurai dengan alami.
•
https://www.researchgate.net/publication/272427076_Model_for_Innovation_through_Information_Network_Sharing
https://pittsburghpa.gov/dcp/eidhttp://interface-studio.com/projects/pittsburgh-ecoinnovation-district
9 Sisi Inovasi
• Sembilan. Inovasi global. Proses inovasimemainkan peran seorang integrator darisemua lapisan masyarakat. Inovasibermuara pada sikap "budidayapengetahuan", di semua lingkunganyang terkait, seperti perusahaan, kota, daerah, atau asosiasi profesional. Inovasiglobal tidak memiliki batasan lingkupprofesi seseorang, tetapimengintegrasikan aspek lingkungan dan memungkinkan inisiator inovasi untukmenghasilkan nilai-nilai untukkeberhasilan lapisan mayarakat. Hal inibergantung pada pengetahuan individudan kolektif yang dipadukan denganpengetahuan dan pengalaman.
https://www.researchgate.net/publication/257814798_Energy_Harnessing_-_New_Solutions_for_Sustainability_and_Growing_Demand
https://www.researchgate.net/publication/200682363_Innovation_theories_governance_and_change_management_for_SCP
Sumber: Athey, et.al, 2007.
Urban Hubs
Local Links
https://www.crotonlibrary.org/local-links.html
https://www.kingborough.tas.gov.au/recreation-facilities/local-links/
Local LinksWalking is a fantastic way to get - and stay - healthy
empat aspek terkait dengan keruangan dalam proses perkembangan ekonomi berbasis pengetahuanThe geography of knowledge. Hal ini
berkaitan dengan codified knowledge dan
tacit knowledge. Untuk codified
knowledge dapat dituliskan ataupun
digambarkan apalagi pada saat
perkembangan TIK saat ini dapat
menyebar dengan mudah karena berkesan
sudah tidak berhubungan dengan ruang
lagi, atau sudah dapat menembus ruang
dan waktu. Tetapi karakteristik berbeda
ada pada tacit knowledge yang sifatnya
lebih personal menyatu dengan alam dan
konteks sosialnya. Untuk memahami
tacit knowledge ini maka untuk
memahami orang dan konteks sosialnya
maka komunikasi berbasis tatap muka
adalah suatu keharusan karena si
penerima harus merasakan pengalaman
dalam konteks sosialnya.
empat aspek terkait dengan keruangan dalam proses perkembangan ekonomi berbasis pengetahuanSpatial and cultural proximity. Ekonomi wilayah telah
menstudi dampak ruang terhadap hubungan ekonomi lebih
dari satu abad lalu. Salah satu fenomena yang terkait dengan
aspek keruangan dan kedekatan budaya ini ialah konsep
aglomerasi, dengan tiga alasan. Pertama, karena
menyediakan pasar yang terkumpul bagi pekerja dengan
keterampilan tertentu. Kedua, memfasilitasi pembangunan
dari input dan layanan yang spesifik. Ketiga, memungkinkan
aktivitas ekonomi tersebut mendapatkan keuntungan dari
perluasan pengetahuan (knowledge spill overs). Dengan
perkataan lain, aglomerasi dari sisi ekonomi dapat
meningkatkan skala ekonomi dan lingkupnya. Arena dalam
konteks wilayah meliputi kumpulan perilaku yang secara
konstan dinegosiasikan dan tempat dimana kebiasaan
dipelajari dan diciptakan, juga lebih dekat kepada identitas
keruangan secara personal. Kedekatan kultural inilah yang
secara umum dipercaya dapat menciptakan suatu atmosfir
yang memadai bagi hubungan pertukaran dalam konteks
ekonomi (economic exchange relations). https://www.cairn.info/revue-journal-of-innovation-economics-2014-2-page-83.htm
empat aspek terkait dengan keruangan dalam proses perkembangan ekonomi berbasis pengetahuanPath-dependent development. Hal ini
terkait dengan spesialisasi. Tidak ada satu
wilayah yang memiliki keahlian dalam
segalanya. Oleh sebab itu, aktivitas
ekonomi dan konsekuensinya suatu
wilayah, memiliki spesialisasi dalam
suatu aktivitas tertentu. Contoh yang
terkenal ialah kluster microchips di
Silicon Valley, atau industri sepatu di
Utara Italia, ataupun industri mekanis di
Baden-Wurtemberg, Jerman. Perusahaan-
perusahaan di wilayah ini
mengembangkan keuntungan kompetitif
dari industri-industrinya tersebut dan
berupaya mempertahankannya melalui
strategi inovasi. Dalam hal ini, inovasi
merupakan hasil dari proses kreasi
pengetahuan.
https://www.degruyter.com/view/j/zfw.2016.60.issue-4/zfw-2016-0024/zfw-2016-0024.xml?lang=en
empat aspek terkait dengan keruangan dalam proses perkembangan ekonomi berbasis pengetahuanRegional institutions. Inovasi, seperti aktivitas ekonomi
lainnya, dibentuk oleh rutinitas institusional dan konvensi
sosial. Institusi dalam konteks kebiasaan umum,
rutinitas, praktek yang sudah mapan, aturan ataupun
hukum mengatur relasi dan interaksi antara individu dan
kelompok serta membentuk proses pembelajaran
interaktif dalam konteks ekonomi. Institusi mengurangi
ketidakpastian, secara kuat telah mempengaruhi
hubungan jejaring antar aktor. Perusahaan-perusahaan
pada wilayah yang sama memiliki nilai dan norma yang
sama. Nilai dan norma ini memfasilitasi pertukaran
pengetahuan dan pembelajaran yang saling
menguntungkan, serta merupakan aset penting dalam
suatu ekonomi berbasis pengetahuan. Pada prakteknya
keempat aspek ini bekerja secara kombinasi, dan saling
menguatkan dan kemudian menunjukan pada konteks
ruang, pengetahuan tersebut merupakan territorialized
resource.
https://www.researchgate.net/publication/312045106_Coordination_Between_Institutional_Resource_Regimes_as_a_Condition_for_Sustainable_Management_of_Alpine_Touristic_Resources_The_Case_of_Crans-Montana_Switzerland
LINKS Pentagram-Relasi Berbentuk Web
Sumber: Rutten, 2003.
Ciri-Ciri Inovasi Berdasarkan Pemicu dan Evaluasi
Pemicu Evaluasi
Usefulness Viability Critical Aspects
Ketidakpuasan terhadap kondisi saat ini (status quo)
Peningkatan sosioekonomi berdasarkan kriteria referensi dari sistem aktivitas. Meningkatkan kinerja dari aktivitas
Menyelaikan persoalan dan menilai kesesuaian dari peningkatan situasi sosioekonomi yang ditergetkan. Mendukung daya saing dari kota dan wilayah
Suatu wilayah (apa adanya) yang tidak homogen dari potensi TIK. Memperburuk ketimpangan saatini. Terdapat pandangan untukadanya eksploitasi eksternal.
Diturunkan dari mental novelty
Mengidentifikasi prinsip perilaku yang mendasari peningkatan sosioekonomi. Mengarahkan perubahan aktivitas melalui konteks perubahan.
Merangsang pelaku-pelaku utama terkait dengan upaya peningkatan pembangunan sosioekonomi. Kecenderungan perilaku kooperatif dalam konteks hirarki fungsi.
Kesulitan dalam menyesuaikandengan kebutuhan lokal dengankebutuhan eksternal besertakendalanya.
Sumber: Pollone&Occelli, 2006: 96.
Pandangan Inovasi dan Sudut Pandang yang Mengkaitkan TIK dan Sistem Perkotaan
Sudut pandang Sudut Pandang InovasiPerspektif Hubungan TIK dengan
Sistem Perkotaan
Sudut pandang pertama
Inovasi berproses sesuai dengan rantai tahapan pembangunan, dalam hal ini laboratorium ilmu pengetahuan kemudian ke aplikasi komersial dan disebarkan dalam konteks sistem ekonomi
Substitution. Teknologi dapat menggantikan banyak aktivitas yang berorientasi kepada hubungan dengan lokasi/tempat dan dinamika dari organisasi kemanusiaan.
Sudut pandang kedua
Terdapat banyak masukan atau umpan balik antar tahapan dari rantai inovasi. Pengakuan keberadaannya dari sistem inovasi: sistem nasional dan regional sebagai penerima dan aktifator dari inovasi.
Co-evolution. Ruang elektronik dan ruang organisasi ataupun keruangan dihasilkan secara bersama-sama. Co-evolution merupakan hasil dari restruturisasi yang berjalan dari sistem politik dan ekonomi.
Sudut pandang ketiga
Terdapat perubahan inovasi secara natural. Memahami proses rasional dan regulator yang mendasari penciptaan dari suatu inovasi. Artikulasi dan penggabungan dari pengetahuan. Pencarian dari berbagai cara baru dari kolaborasi dari berbagai institusi/pelaku.
Recombination. Dihasilkan suatu bentukhubungan sosial dan teknik (socio-technical hybrids) dan kehidupan berbasis keruangansecara terus-menerus menjadi rekombinasi. Memandang teknologi dari sudut pandangrasional.
Pandangan Interpretatif terhadap Hubungan antaraTIK dan Evolusi dari Sistem Wilayah dan Kota
Atribut
Pandangan konvesional:Menurunnya tingkat kepentingan terhadap
tempat sebagai hasil dari kematian dari jarak dan dematerialisasi dari produksi
Di luar pandangan konvesional:Kematian dari jarak
meningkatkan pentingnya tempat dan dematerialisasi
ditemani oleh meningkatnya produksi material
Competitive focus Kompetisi berbasis biaya Kompetisi berbasis pengetahuan
Dominant form of information
Informasi yang standar dan terkodifikasiNon standar, informasi yang multi faset
Drivers of spatial organization
• Pengurangan ongkos transaksi• Kebebesan akan lokasi baru• Pencarian dari lokasi dengan biaya yang
lebih rendah.• Relokasi dari aktivitas dari lokasi inti ke
lokasi yang bukan utama
• Peningkatan tempo dariinovasi teknologi
• Ketidakpastian dari pasar yang baru beserta resikonya.
• Pengelompokan (clustering) aktivitas dalam era kaya informasi (di area inti).
Sumber: Pollone&Occelli, 2006: 105.
Setidaknya inovasi dapat diletakan dalam beberapaposisi, mulai dari sisi penataan institusional barubeserta kerangka kerjanya, sampai kepadateknologi baru dan aplikasinya bagi inovasimanajerial, ataupun proses inovasi inovasi layananataupun inovasi terbuka dan sosial.
Tantangan bagi perencana ialahmampu meletakan inovasi dalamsuatu sistem tata kelolapemerintahan
Ilustrasi digitalisasi layanan publik di Finlandia (https://oecd-opsi.org/toolkits/finland-principles-of-digitalisation/)
Dimana letak inovasi dalam tata kelola pemerintahan supayaterdapat sinergi antara nasional, provinsi, dan kabupaten/kota?
Penting bagi perencana untuk memahamikunci inovasi pada tata kelolapemerintahan
Inovasi teknologi, inovasi proses, inovasi organisasi, ataupuninovasi institusional merupakan faktor-faktor yang dapatmenentukan tipe/macam inovasi dalam tata kelola pemerintahanpublik (sebaga gambaran, ingat bahwa di Indonesia ada UU 25/2004 tentang sistem perencanaan, UU 23/2014 tentangpemerintahan daerah, UU 26/2007 tentang perencanaan tata ruang, UU 32/2009 tentang lingkungan hidup).
Ilustrasi inovasi layanan digital di beberapa negara (https://inesmergel.wordpress.com/2018/03/12/a-timeline-of-national-digital-service-team-start-ups/)
Perlu untuk mengidentifikasi dan menjabarkan jenisinovasi teknologi, proses, organisasi, serta institusiyang akan dikembangkan nantinya
Perencana harus mampu mengantisipasi kehadiran TIK dalam tata kelola pemerintahan disesuaikan dengan karakter dari masing-masing wilayah dan kotanya
Untuk konteks pengembangan wilayah dan kota perlu dihindari pengembangan yang bersifat scattered atau incremental, karena masing-masing kawasan akan terdapat keterkaitan dengan kawasan lainnya. Oleh sebab itu, antisipasi perencanaan, perlu dijabarkan, baik terkait dengan mobilitas, kreasi tenagakerja, macam basis ekonomi, serta macam infrastruktur fisik dan virtual.
Perencana harus mampu menerjemahkan persepsi TIK dalampengembangan kota (di satu sisi), serta kebergantungan terhadapTIK sebagai dasar pembangunan (di sisi lainnya)
New York City Economic Development Corporation creates shared prosperity across New York City’s five boroughs by strengthening neighborhoods and creating good jobs. NYCEDC works with and for communities to provide them with the resources they need to thrive, and we invest in projects that increase sustainability, support job growth, develop talent, and spark innovation to strengthen the City’s competitive advantage. To learn more about our work and initiatives, please visit us on Facebook, Twitter, or Instagram.(https://edc.nyc/press-release/nycedc-unveils-global-cyber-center-innovation-hub-and-new-talent-pipelines-secure-nyc)
Perlu pendefinisian dan penjabaran dalam ruanglingkup perencanaan pembangunan di daerah, baikdari persepsi teknologi/TIK serta ketergantunganterhadap teknologi/TIK termasuk platform sebagaidasar pembangunan (jangan terjebak di platform global yang akan menyandera smartness cost.
Para perencana harus mampu mendefiniasikan kotacerdas (smart city beda/bukan cyber city), karenateknologi hanya salah satu alat saja untukmenciptakan inovasi dalam menyelesaikan berbagaipermasalahan wialyah dan kota
Kota cerdas baru terasa manfaatnya bila persoalan wilayah dan kota dapat dikurangi/diselesaikan, layanan publik meningkat, dayasaing wilayah dan kota meningkat, serta sumberdaya manusiaterus meningkat dan berdaya saing pada tataran global.
Tantangan pengembangan wilayah dan kota, terutama dalam kontekspembiayaan ialah menghindari konsep yang hanya bersifatbranding/pencitraan dengan konsep pengembangan yang sesuai dengankerangka kinerja sehingga nilai tambah keekonomian dapat didefinisikan dan dapat dihitung secara lebih efisien, berkelanjutan.
Model Manajerial, Konsultatif, dan Partisipatori dari E-Governance
Manajerial Konsultatif Partisipatori
Peran pemerintah
Lebih efisien dalam memberikan layanan publik kepada masyarakat
Pengambilan kebijakan yang lebih baik karena mempertimbangan input dari warga
Interaksi warga sangatlah penting untuk pembangunan negara
Aktor yang terlibat
Pengguna sebagai warga, pebisnis, dan media masa
Kelompok-kelompok dengan kepentingan-kepentingan tertentu, warga sebagai konsumen, juga pebisnis
Asosiasi sukarela, kelompok-kelompok dengan fokus kepentingan tertentu, serta warga itu sendiri
Aliran informasi
Diarahkan dari pemerintahDiarahkan oleh pemerintah, tapi dibentuk oleh masukan dari warga
Kompleks dengan aliran dari pemerintah dan warga dalam membentuk tata kelola pemerintahan dan kebijakan
Teknologi yang dapat digunakan
Pengembalian pajak secara elektronik, informasi publik melalui website
e-voting, jajak pendapat, pertemuan di kantor walikota secara elektronik
Sosial media berbasis teknologi
LogikaMeningkatkan terselenggaranya layanan (publik)
Untuk meningkatkan kesuksesan dari suatu kebijakan
Untuk meningkatkan demokrasi
Isu implementasi
Minimnya upaya ke arah penghematan biaya
Apathy dari publikTidak ada tanda-tanda perubahanradikal.
Sumber: Diadaptasi dari Chadwick, dan May, 2003 dalam Bekkers, et.al, 2011
Fase 01: Cities of Imagination: Alternative Visions of the Good City, 1880–1987.o Komponen-komponen: Lambatnya pembangunan
perkotaan; Pencarian akan bentuk dan sistem kota yang
masih mengikuti perkembangan ekonomi lokal;
Percobaan sistem transpotasi massal; serta perdebatan
akan bentuk kota yang ideal.
o Inovasi dan teknologi yang digunakan: Kereta pada
masa ini merupakan sarana transportasi yang paling
efisien, pemerintah dan masyarakat berusaha mencari
bentuk angkutan massal yang efektif dan efisien di
dalam perkotaan. Sistem surat-menyurat pada masa ini
sudah aktif berjalan.
o Sistem komunikasi yang digunakan dalam proses
perencanaan: Komunikasi antar masyarakat dan
pemerintah masih menggunakan tatap muka ataupun
musyawarah antar anggota pemerintahan dan tokoh
masyarakat.
Fase 02: The City of Dreadful Night. Reactions to the Nineteenth-Century Slum City: London, Paris, Berlin, New York, 1880–1900.o Komponen-komponen: Permukiman kumuh; Upah kerja rendah; 17
jam kerja per hari; Perkotaan dan pust bisnis; Pemerintahan pusat dan
daerah; Pembinaan kawasan kumuh; dan pendekatan sosial
o Inovasi dan teknologi yang digunakan: Di Inggris, Royal Commission
on Housing selaku pemerintahan pusat yang menangani masalah
permukiman kumuh menyerahkan kekuasaan pada London County
Council (LCC) selaku pemerintahan daerah untuk menangani masalah
permukiman kumuh dan kegiatannya serta dampak kriminalitas yang
mucul di Inggris. Cara pemerintah daerah adalah dengan cara
mengubah permukiman kumuh tersebut menjadi lebih manusiawi dan
ditetapkannya peraturan terkait standar permukiman. Sementara itu, di
Amerika Serikat (New York&Chicago) banyak didirikan rumah oleh
sukarelawan yang ditujukan untuk para penghuni permukiman kumuh
agar lebih disiplin dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Pembinaan juga terus dilakukan terhadap anak-anak yang tinggal di
kawasan tersebut agar tidak terlibat dalam ‘gangster’ yang mulai
merebak di kota-kota besar Amerika Serikat.
o Sistem komunikasi yang digunakan dalam proses perencanaan:
Dalam upaya mengatasi masalah The City of Dreadful Night,
perencanaan kawasan kumuh dilakukan melalui komunikasi langsung
dengan masyarakat, karena masalah pada masa ini adalah masalah
sosial yang lebih tepat ditangani melalui pendekatan sosial antara
masyarakat dan pemegang kekuasaan.
Fase 03: The City of By-Pass Variegated. The Mass Transit Suburb: London, Paris, Berlin, New York, 1900–1940.o Komponen-komponen: Perubahan wilayah pinggiran menjadi
perkotaan; Meningkatya standar perumahan; Meningkatnya
peran transportasi publik; Inisiasi kerjasama pemerintah-
swasta dalam bidang pembangunan; serta merebaknya berita-
berita dan tren perencanaan kota-kota melalui radio dan
televisi.
o Inovasi dan teknologi yang digunakan: Ditemukannya
teknologi bidang transpotasi seperti tram listrik; kereta
komuter listrik; kereta bawah tanah; dan bis berdaya tampung
tinggi; Perkembangan ilmu arsitektur (inisiasi ‘rumah sehat’
dalam rangka mencegah terjadinya kawasan kumuh pada masa
1880-1900); serta pelarangan tipe perumahan culs-de-sac
(kuldesak) yang dilihat sebagai tipe perumahan yang tidak
sehat.
o Sistem komunikasi yang digunakan dalam proses
perencanaan: Merebaknya berita-berita dan tren perencanaan
kota-kota melalui radio dan televisi membuat banyak kota-kota
di Eropa maupun Amerika Serikat berlomba untuk membuat
kotanya makin manusiawi. Perencanaan kota secara makro
maupun perencanaan kawasan permukiman secara mikro
banyak yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Fase 04: The City in the Garden. The Garden-City Solution: London, Paris, Berlin, New York, 1900–1940. o Komponen-komponen: green belt, serta populasi
yang haus akan inovasi.
o Inovasi dan teknologi yang digunakan:
Ditemukannya desain konstruksi baru untuk
pembangunan apartemen, atau perkantoran
membuat konsep garden city semakin dianggap
tidak relevan dengan kondisi kemajuan teknologi
bangunan dan konstruksi pada saat itu.
o Sistem komunikasi yang digunakan dalam
proses perencanaan: Penggunaan radio kabel
pada saat itu sudah mulai menyebar dan sangat
mempengaruhi opini masyarakat terhadap inovasi
atau konsep baru sistem perencanaan
Fase 05: The City in the Region. The Birth of Regional Planning: Edinburgh, New York, London, 1900–1940.o Komponen-komponen: kecenderungan
menggunakan kendaraan pribadi; Paham
perdesaan mulai diajukan sebagai dasar
perencanaan wilayah, karena mulai banyak lahan
pertanian yang tergerus; serta perencanaan kota
masih dipengaruhi oleh pola pikir garden city.
o Inovasi dan teknologi yang digunakan:
perkembangan jenis-jenis kendaraan roda empat
(mobil) untuk melakukan aktivitas harian sehingga
tiap warga mulai memiliki jarak jangkau tujuan
yang lebih jauh.
o Sistem komunikasi yang digunakan dalam
proses perencanaan: Pada masa ini komunikasi
dalam perencanaan masih melibatkan arsitek
secara dominan, tapi sudah mulai diikuti oleh para
perencana kota yang lebih melibatkan masyarakat
dalam proses perencanaannya.
Fase 06: The City of Monuments. The City Beautiful Movement: Chicago, New Delhi, Berlin, Moscow, 1900–1945.o Komponen-komponen: Landmark kota yang
menjadi kecenderungan dari pembangunan kota;
Munculnya berbagai ikon sejarah tiap kota sebagai
identitas (monumen, memorial park); serta masih
terdapat ideologi City Beautiful
o Inovasi dan teknologi yang digunakan:
Teknologi yang digunakan dalam perencanan
masih terbatas, tapi pada masa ini teknologi di
bidang arsitektur, sipil, terutama konstruksi sangat
berkembang pesat.
o Sistem komunikasi yang digunakan dalam
proses perencanaan: Sistem komunikasi untuk
memperlancar proses perencanaan masih
menggunakan radio kabel dan televisi sebagai
sarana untuk diseminasi rencana pemerintah.
Fase 07: The City of Towers. The Corbusian Radiant City: Paris, Chandigarh, Brasília, London, St Louis, 1920–1970.o Komponen-komponen: Munculnya program-program urban
renewal di Amerika Serikat; Penghancuran dan perataan bangunan
tua (demolisation); Jane Jacobs menerbitkan buku The Death and
Life of Great American Cities yang merupakan suatu kritik sosial
terhadap pembangunan dan relokasi permukiman yang cenderung
rasial dan dipisahkan berdasarkan kelas ekonomi; Mulai
dibangunnya apartemen di kawasan Asia untuk menampung jumlah
penduduk yang tinggi dengan keterbatasan lahan, misalnya antara
tahun 1945-1969, Hong Kong membangun 1,4 juta unit rumah dan
Singapura membangun 15 kota baru sekaligus perumahan masal
untuk rakyat.
o Inovasi dan teknologi yang digunakan: Sistem penghancuran
bangunan tua dengan bom untuk kegiatan urban renewal mulai
banyak dilakukan; serta Perkembangan ilmu arsitektur dalam
rangka pembangunan gedung-gedung tinggi.
o Sistem komunikasi yang digunakan dalam proses
perencanaan: Berbagai alat komunikasi seperti radio kabel dan
televisi telah banyak digunakan dalam menyebarkan ide-ide baru
perencanaan yang muncul dari pemerintah kepada masyarakat.
Penerbitan buku-buku maupun koran juga merupakan sarana
ekspresi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi.
Fase 08: The City of Sweat Equity. The Autonomous Community: Edinburgh, Indore, Lima, Berkeley, Macclesfield, 1890–1987.o Komponen-komponen: Protes terhadap urban
renewal; Masih adanya kawasan kumuh di beberapa
daerah dan terjadinya penyerobotan lahan perkotaan
(squatter); serta Ketidakadilan sosial bagi beberapa
golongan masyarakat di negara-negara berkembang dan
terbelakang.
o Inovasi dan teknologi yang digunakan: Masa The
City of Sweat Equity ini berlangsung puluhan tahun,
sehingga masa ini merupakan masa perkembangan
berbagai alat komunikasi seperti radio kabel, televisi,
pamflet, dan surat kabar yang bervariasi. Media massa
tersebut banyak digunakan oleh pemerintah maupun
masyarakat dalam mengakses informasi.
o Sistem komunikasi yang digunakan dalam proses
perencanaan: Televisi digunakan sebagai sarana protes
masyarakat untuk mendorong pemerintah menghentikan
urban renewal yang semakin menyebar di beberapa
daerah, yang walaupun daerah tersebut tidak dalam
keadaan terdesak untuk dilaksanakan urban renewal.
Fase 09: The City on the Highway. The Automobile Suburb: Long Island, Wisconsin, Los Angeles, Paris, 1930–1987.o Komponen-komponen: Diproduksinya mobil
Ford secara massal; Kepemilikan mobil pribadi
tinggi; Berkurangnya pengguna trasportasi publik;
Kemacetan tinggi yang menyebabkan kebutuhan
akan kuantitas dan kualitas jalan yang tinggi; serta
munculnya jenis-jenis ritel baru yang tumbuh di
sekitar pusat kota.
o Inovasi dan teknologi yang digunakan:
Penemuan berbagai jenis mesin mobil yang
berdampak pada perkotaan; Penggunaan telegraf;
serta muculnya berbagai perintis maskapai lokal
Amerika
o Sistem komunikasi yang digunakan dalam
proses perencanaan: Sistem komunikasi untuk
memperlancar proses perencanaan masih
menggunakan radio kabel dan televisi sebagai
sarana untuk diseminasi rencana pemerintah.
Fase 10: The City of Theory. Planning and the Academy: Philadelphia, Manchester, California, Paris, 1955–1987. o Komponen-komponen: Perencanaan tata guna
lahan; Pencarian paradigma baru perencanaan
selain rational planning; dan communicative
planning.
o Inovasi dan teknologi yang digunakan: Televisi,
radio kabel, dan telepon banyak digunakan untuk
komunikasi antar kota.
o Sistem komunikasi yang digunakan dalam
proses perencanaan: Televisi, radio, telegraf,
surat kabar banyak digunakan akademisi untuk
memberikan opini mengenai fenomena yang
terjadi di perkotaan. Pemerintah pun
menggunakan sarana ini secara tidak langsung
untuk bisa menanggapi dan berkomunikasi dengan
masyarakat.
Fase 11: The City of Enterprise. Planning Turned Upside Down: Baltimore, Hong Kong, London, 1975–2000.o Komponen-komponen: Banyaknya jumlah pengusaha
yang memulai bisnis baru; Beberapa pengusaha mulai
mengembangkan bisnisnya dengan cara inovasi maupun
perluasan area usaha; Penggunaan teknologi dan
penerapan ide-ide baru dalam usaha jasa perdagangan;
Meningkatnya acara-acara atau event promosi
pariwisata; Gencarnya promosi produk jasa
perdagangan melalui media masaa; serta city branding
atau pengenalan slogan suatu kota untuk promosi wisata
o Inovasi dan teknologi yang digunakan: Penggunaan
media massa televisi dan radio sangat efektif untuk
pengenalan produk dan City branding.
o Sistem komunikasi yang digunakan dalam proses
perencanaan: Pemerintah mendunkung adanya
pengembangan jaringan perdagangan dan jasa secara
umum, tapi pada masa ini sebagian besar usaha promosi
dan pemodalan diusahakan oleh pengusaha sendiri.
Komunikasi antara masyarakat, pengusaha, dan
pemerintah masih terbatas pada cara yang relatif pasif.
Is Baltimore 'the Worst in the USA'? That Depends on Where You Live
By Clare Trapasso | Aug 7, 2019
Fase 12: The City of the Tarnished Belle Époque. Infocities and Informationless Ghettos: New York, London, Tokyo, 1990–2010.o Komponen-komponen: Disebut juga masa/era globalisasi;
Berkembangnya kota-kota besar di dunia secara signifikan
dengan dipadukan kemajuan TIK; TIK digunakan untuk
meningkatkan profit; Berkembangnya industri baru dalam hal
jasa, keuangan, arsitektur, dan perusahaan multi nasional;
Dibangunnya kawasan industri berbasis teknologi dan inovasi;
serta munculnya wawasan keberlanjuutan di berbagai bidang
untuk menyeimbangkan kegiatan manusia dan lingkungan.
o Inovasi dan teknologi yang digunakan: Teknologi yang
digunakan membuat jarak seakan tidak berarti, artinya banyak
kemajuan di bidang telekomunikasi yang semakin maju,
seperti penggunaan internet untuk tujuan yang beraneka ragam
dan beraneka alat yang dapat mengakses internet, selain
komputer; dan telepon genggam; serta kemajuan di bidang
industri
o Sistem komunikasi yang digunakan dalam proses
perencanaan: Perencanaan semakin sensitif dengan isu-isu
sosial dan lingkungan, walaupun dikemas dengan cara yang
modern. Penggunaan perangkat keras dan lunak TIK seperti
komputer, telepon genggam, tablet komputer, yang sudah
tersambung dengan internet dan jaringan informasi banyak
digunakan untuk memudahkan perencanaan kota dan wilayah.
Fase 13: The City of the Permanent Underclass. The Enduring Slum: Chicago, St Louis, London, 1920–2011.o Komponen-komponen: Tingkat imigrasi yang tinggi
membuat para imigran tinggal di daerah yang kumuh;
Tingkat kriminalitas yang tinggi; serta masih sering terjadi
bentrokan ataupun kerusuhan akibat konflik antar
penduduk.
o Inovasi dan teknologi yang digunakan: Pada masa ini
inovasi dan teknologi yang digunakan sangat berkembang,
karena masa ini berlangsung hampir 90 tahun. Mulai dari
teknologi telepon kabel, radio, televisi, telegraf, telepon
genggam, hingga internet dilalui hingga masa ini berakhir.
o Sistem komunikasi yang digunakan dalam proses
perencanaan: Komputer, telepon genggam, tablet
komputer, yang sudah tersambung dengan internet dan
jaringan informasi sudah mampu menjangkau dan banyak
digunakan oleh penduduk yang tinggal di kawasan kumuh
di kota-kota besar. Tetapi, manfaat dari sisi perencanaan
kurang bisa dirasakan langsung oleh mereka, karena TIK
yang mereka punya lebih banyak digunakan secara primer
untuk meningkatkan pendapatan.
Tantangan Pengembangan Inovasi dalam KonteksPerencanaan Wilayah dan Kota Menuju E-Planning
Sumber: Sutriadi, 2015
Terimakasih
Tersedia di ITB Press 022 2504257