infeksi saluran napas bawah akut

Upload: rifqizafril

Post on 18-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Infeksi saluran napas bawah akut (ISNBA) menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi serta kerugian produktivitas kerja. ISNBA dapat dijumpai dalam berbagai bentuk, tersering adalah dalam bentuk pneumonia. Pneumonia ini dapat terjadi secara primer atau merupakan tahap lanjutan manifestasi ISNBA lainnya misalnya sebagai perluasan bronkieaktasis yang terinfeksi. Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Pada pemeriksaan histologis terdapat pneumomitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan pengumpulan eksudat yang berlangsung dalam jangka waktu yang bervariasi. Istilah pneumonia lazim dipakai bila peradangan terjadi oleh proses infeksi akut yang merupakan penyebab yang tersering, sedangkan istilah pneumolitis sering dipakai untuk proses non infeksi. Bila proses infeksi teratasi, terjadi resolusi dan biasanya struktur paru normal kembali. Namun pada pneumonia nekrotikans yang disebabkan antara lain oleh staphylococcus atau kuman Gram negatif terbentuk jaringan parut atau fibrosis.Secara klinis, diagnosis pneumonia didasarkan atas tanda-tanda kelainan fisis dan adanya gambaran konsolidasi pada foto dada. Namun diagnosis lengkap haruslah mencakup diagnosis etiologi dan anatomi. Pendekatan diagnosis ini harus didasarkan kepada pengertian natogenesis penyakit hingga diagnosis yang dibuat mencakup bentuk manifestasi, bertanya proses penyakit dan etiologi pneumonia. Cara ini akan mengarahkan dengan baik kepada terapi empiris dan pemilihan anti biotic yang paling sesuai terhadap mikroorganisme penyebabnya. Pneumonia komunitas (PK) adalah infeksi akut pada parenkim paru pada individu yang tidak dirawat di rumah sakit atau tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang sebelum timbulnya gejala. Pneumonia nosokomial (PN) adalah pneumonia yang terjadi > 48 jam atau lebih setelah dirawat di rumah sakit baik di ruang rawat umum ataupun ICU tetapi tidak sedang memakai ventilator. Pneumonia yang berhubungan dengan pemakaian ventilator (PBV) adalah pneumonia yang terjadi setelah 48-72 jam atau lebih setelah intubasi tracheal.

Penyakit saluran napas menjadi penyebab angka kematian dan kecacatan yang tinggi di seluruh dunia. Sekitar 80% dari seluruh kasus baru praktek umum berhubungan dengan infeksi saluran nafas yang terjadi di masyarakat (pneumonia komunitas/PK) atau di dalam rumah sakit (pneumonia nosokomial/PN). Pneumonia yang merupakan bentuk infeksi saluran nafas bawah akut di parenkim paru yang serius dijumpai sekitar 15-20%. Pneumonia nosokomial di ICU lebih sering daripada diruangan umum yaitu 42%: 13% dan sebagian besar yaitu sejumlah 47 terjadi pada pasien yang menggunakan alat Bantu mekanik. Kelompok pasien ini merupakan bagian terbesar dari pasien yang meninggal di ICU akibat PN.Pneumonia dapat terjadi pada orang normal tanpa kelainan imunitas yang jelas. Namun pada kebanyakan pasien dewasa yang menderita pneumonia didapati adanya satu atau lebih penyakit dasar yang mengganggu daya tahan tubuh. Pneumonia semakin sering dijumpai pada orang yang lanjut usia dan sering terjadi pada penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Juga dapat terjadi pada pasien dengan penyakit yang lain seperti diabetes mellitus (DM), payah jantung, penyakit arteri koroner, keganasan, insufisiensi renal, penyakit syaraf kronik dan penyakit hati kronik. Faktor predisposisi lain adalah kebiasaan merokok, pasca infeksi virus, diabetes mellitus, imunodefisiensi, kelainan atau kelemahan struktur organ dada dan penurunan kesadaran. Juga adanya tindakan invasive seperti infus, intubasi, trakeostomi, atau pemasangan ventilator. Perlu di teliti juga faktor lingkungan khususnya tempat kediaman misalnya panti jompo, pengguanaan antibiotic, dan obat suntik IV.

Klasifikasi ini adalah yang lazim kini dipakai dan dengan cara ini dapat diperkirakan etiologi pneumonia secara empirik.1. Pneumonia bakerial (sindrom klinis pneumonia bacterial) diketahui bahwa kuman kelompok bacteria tertentu memberikan gambaran klinis pneumonia yang akut dengan konsolidasi paru, dapat berupa:a. Pneumonia bacterial tipe tipikal yang terutama mengenai parenkim paru dalam bronkopneumonia dan pneumonia lobar.b. Pneumonia bacterial tipe campuran (mixed type) dengan prosentasi klinis atipikal yaitu perjalanan penyakit yang lebih ringan (insidious) dan jarang disertai konsolidasi paru. Biasanya pada pasien dengan penyakit kronik.2. Pneumonia non bacterial.Dikenal pneumonia atipikal yang disebabkan oleh Mycoplasma, Chlamydia pneumoniae atau Legionella. Kemudian istilah sindrom pneumonia atipikal dipakai untuk merangkum pula bentuk lain dengan ciri-ciri gambaran klinis yang beraneka ragam dan gambaran radiologis yang menyimpang dari normal, refrakter terhadap terapi antibiotik stadar, lambat dalam penyembuhannya, dan mempunyai tendesi untuk kambuh, yaitu yang disebabkan oleh mikobakterium, jamur, virus atau mikroorganisme lain, dan penyakit peradangan paru yang bukan infeksi, termasuk tumor. Pada Pneumonia komunitas yang terjadi pada orang sehat (primer) atau usia muda terutama dijumpai pneumonia tipikal atau antipikal, tetapi pada Pneumonia komunitas dengan penyakit paru kronik atau kelainan dasar (sekunder) dan pada Pneumonia terutama di jumpai tipe campuran.