imunologi

32
KONSEP VAKSINASI / IMUNISASI A.Pengertian Vaksinasi / imunisasi : prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas, memberikan imunitas protektif dengan menginduksi respons memori terhadap patogen tertentu/toksin dengan menggunakan preparat antigen nonvirulen/nontoksik Dibagi atas : imunitas pasif dan imunitas aktif. Imunitas pasif adalah tubuh tidak membentuk imun, tetapi menerima imun. Imunitas aktif adalah tubuh yg membentuk kekebalan sendiri. 2

Upload: chairul-rizal-akbari

Post on 14-Jul-2016

221 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

imunologi, sistem imun

TRANSCRIPT

Page 1: imunologi

2

KONSEP VAKSINASI / IMUNISASI

A.PengertianVaksinasi / imunisasi : prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas, memberikan imunitas protektif dengan menginduksi respons memori terhadap patogen tertentu/toksin dengan menggunakan preparat antigen nonvirulen/nontoksik

Dibagi atas : imunitas pasif dan imunitas aktif.Imunitas pasif adalah tubuh tidak membentuk imun, tetapi menerima imun.Imunitas aktif adalah tubuh yg membentuk kekebalan sendiri.

Page 2: imunologi

3

Jenis Kekebalan/Imunitas

1.Imunitas/Kekebalan pasif Kekebalan pasif ada dua kategori yaitu kekebalan

pasif bawaan/alamiah dan imunisasi pasif buatan. Imunisasi pasif alamiah : imunitas maternal melalui

plasenta, imunitas maternal melalui kolostrum Imunitas pasif buatan : Hepatitis B immune Globulin

(HBIg), Immune serum Globulin Campak, Human Rabies Immune Globulin, Human Varicella-zoster Immune Globulin, tetanus IG,

Kekebaalan pasif adalah pemberian antibodi yg berasal dari hewan atau manusia kepada manusia lain .

Page 3: imunologi

4

• Sera merupakan bentuk jamak dari serum, yaitu cairan darah yang telah dikeluarkan dari sel-sel darah dan fibrin, dari hewan yang mengandung antibodi spesifik dalam kadar tinggi.

• Sera diperoleh dari penyuntikan suatu antigen tt ke dalam jaringan seekor hewan yang kemudian membentuk antibodi. Kemudian serumnya diambil, dan disuntikkan ke tubuh hewan lain atau manusia, yang menimbulkan kekebalan pasif terhadap penyakit tsb.

• Disebut juga imunisasi pasif• Contohnya : sera rabies dan pertussis

Page 4: imunologi

5

KEKEBALAN PASIF

DAPAT TERJADI DENGAN PEMBERIAN ANTIBODY YANG BERASAL DARI HEWAN ATAU MANUSIA KE MANUSIA LAIN.

• KEKEBALAN PASIF MEMBERI PERLINDUNGAN TERHADAP BEBERAPA INFEKSI TETAPI SIFATNYA SEMENTARA , KADAR ANTIBODY AKAN BERKURANG SETELAH BEBERAPA MINGGU ATAU BULAN DAN PENERIMA TIDAK LAGI KEBAL TERHADAP PENYAKIT TERSEBUT

• KEKEBALAN PASIF YANG PALING UMUM ADALAH BAYI YANG MENDAPAT KEKEBALAN DARI IBUNYA, ANTIBODY INI AKAN MELINDUNGI BAYI DARI PENYAKIT TERTENTU SAMPAI BAYI USIA 1 BULAN SAMPAI 1 TAHUN.

Page 5: imunologi

6

Colostral transfer of IgA

Placental transfer of IgG

Antibodies or immunoglobulins

Immune cells

Passive Immunity

Page 6: imunologi

7

disease indicationantibody source

Passive Immunization

human, horsediphtheria, tetanus prophylaxis, therapy

vericella zoster human immunodeficiencies

gas gangrene, botulism, snake bite, scorpion sting

horse post-exposure

rabies, human post-exposure

hypogamma-globulinemia

human prophylaxis

Page 7: imunologi

8

Jenis Kekebalan/Imunitas…2.Imunitas Aktif• Ada 2 jenis imunitas aktif, yaitu imunitas aktif

alamiah dan imunitas aktif dibuat.• Kekebalan yg sengaja dibuat yg dikenal dgn

imunisasi dasar dan ulangan (revaksinasi / booster)

Page 8: imunologi

9

KEKEBALAN AKTIF

TERJADI SEBAGAI AKIBAT STIMULASI IMUNOLOGI YANG MENGHASILKAN ANTIBODY DAN KEKEBALAN SELULAR.

BIASANYA KEKEBALAN BERTAHAN UNTUK BEBERAPA TAHUN DAN SERING SAMPAI SEUMUR HIDUP.

SALAH SATU CARA UNTUK MENDAPATKAN KEKEBALAN AKTIF ADALAH BILA SESEORANG MENDERITA SUATU PENYAKIT , SETELAH SEMBUH MENJADI KEBAL TERHADAP PENYAKIT TERSEBUT SAMPAI SEUMUR HIDUP.

CARA LAIN UNTUK MENDAPATKAN KEKEBALAN AKTIF YAITU DENGAN IMUNISASI.

Page 9: imunologi

10

Imunisasi Aktif

• Kekebalan aktif diperoleh sebagai akibat dari infeksi dengan kuman patogen, atau dapat juga secara buatan melalui penyuntikan dengan kuman patogen yang mati, dilemahkan atau dengan produk metabolismenya.

• Untuk imunisasi aktif ini digunakan : – Vaksin (cacar, kolera, pertussis, tbc, inflensa, tifus, dan

polio) – Toksoid (difteri dan tetanus), yakni toksin kuman yg

dibuat tidak toksis lagi dengan jalan manipulasi kimiawi

Page 10: imunologi

11

• Vaksin kuman adalah sediaan aman dari bakteri yang telah dimatikan (tifus), diperlemah (pes), atau dari bakteri hidup yang tidak ganas (virulen) lagi.

• Vaksin virus terdiri dari beberapa jenis virus yang telah dimatikan atau yang dijadikan non-virulen

• Tujuan pemberian vaksin : merangsang imunitas seluler maupun imunitas humoral

• Antibodi / imunoglobulin yang dibentuk oleh tubuh pada imunisasi aktif dieksresikan lebih lambat dari pada antibodi yang diberikan dari luar sebagai serum (imunisasi pasif)

Page 11: imunologi

12

Sediaan Sera dan Vaksin Vaksin

1. Vaksi BCG2. Vaksin cacar3. Vaksin hepatitis B4. Vaksin influensa5. Vaksin kolera6. Vaksin pertussis7. Vaksin polio8. Vaksin rabies9. Vaksin pes10. Vaksin campak11. Vaksin cacar air12. Vaksin H. influenzae

Sera • Serum anti Rabies• Serum anti bisa ular

Toksoid :•DP : Vaksin Difteri-Pertussis•DT : vaksin Difteri-Tetanus•DPT : vaksin Difteri-Pertussis-Tetanus

Page 12: imunologi

13

• BCG : Bacillus Calmette Guerin, untuk pencegahan penyakit TBC, dan juga penyakit kusta.

• vaksin pertussis (DKTP= difteri, pertussis/kinkhoest, tetanus, dan polio), untuk pencegahan batuk rejan (pertussis) sisamping itu juga untuk difteri, tetanus dan polio

• Vaksin polio : mengurangi gejala kelumpuhan• Vaksin rabies : untuk pencegahan terhadap penyakit anjing

gila (takut kepada air)• Toksoid tetani , digunakan untuk mengatasi infeksi pada luka

Page 13: imunologi

14

Dosis dan Cara Pemberian

Vaksin Dosis Cara pemberian

BCG

DPT

Hepatitis B

Polio

Campak

TT

0,05 cc

0,5 cc

0,5 cc

2 tts

0,5 cc

0,5 cc

IC

IM

IM pd paha bagian luar

Mulut

SC , biasanya di lengan kiri atas.IM

Page 14: imunologi

15

Vaksin Jml Pemberian Interval Wkt Pemberian

BCG

DPT

Hepetitis B

Polio

Campak

1 kali

3 kali

3 kali

4 kali

1 kali

4 mgg

4 mgg

4 mgg

0-11 bln

2-11 bln

0-11 bln

0-11 bln

9-11 bln

Page 15: imunologi

16

Pemberian Imunisasi

Kontraindikasi pemberian imunisasi. Ada bbrp kondisi yg menjadi pertimbangan utk tdk memberikan imunisasi pada anak,yaitu:

a. Flu berat atau panas tinggib. Perubahan pada sistem imun yg tdk dpt menerima

vaksin virus hidup.c. Sedang dalam pemberian obat-obat yg menekan sistem

imun, Mis : transfusi darah dan imunoglobulin.d. Riwayat alergi thp pemberian vaksin (pertusis).

Page 16: imunologi

17

Penyakit yang dapat Dicegah dengan Imunisasi

1.Tuberkulosis• Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium

tuberculosis.• Organ yg sering terkena adalah paru-paru,

kelenjar, kulit, tulang, sendi dan selaput otak.

• Cara penularan : melalui droplet atau percikan air ludah.

• Imunisasi yang dapat mencegah penyakit ini adalah BCG

Page 17: imunologi

18

Penyakit yg dpt Dicegah dgn Imuniasasi…

2. Difteri

• Disebabkan oleh Corynebacterium dyptheria.• Penularannya melalui percikan ludah yg

tercemar.• Imunisasi yg diberikan adalah DPT.

Page 18: imunologi

19

Gejala dapat tidak ada atau ringan sekali berupa pembengkakan membran dalam rongga hidung sampai sangat berat dan menyebabkan kematian, yang sering dijumpai adalah dengan pembengkakan kelenjar sekitar leher Golongan umur penderita biasanya dibawah 15 tahun.Untuk perlindungan kelompok umur tersebut dengan memberikan Imunisasi DPT terhadap Bayi dan DT pada murid SD Kls I .

Page 19: imunologi

20

DIPHTHERIA

50% Meninggal dengan Gagal Jantung

Page 20: imunologi

21

Penyakit yg dpt Dicegah dgn Imuniasasi

3. Pertusis• Disebabkan oleh Bordetella pertusis• Istilah awamnya adalah batuk rejan atau batuk

100 hari.• Gejala awal berupa batuk pilek, kemudian

setelah hari ke 10 batuk bertambah berat dan sering kali muntah.

• Imunisasi yang diberikan adalah DPT.

Page 21: imunologi

22

Komplikasi umumnya adalah Pneumonia yang paling banyak menimbulkan kematian, Kematian lebih sering dijumpai pada usia kurang 1 tahun.

Cara penularan melalui droplet biasanya dari saudara serumah.

Page 22: imunologi

23

Penyakit yg dpt Dicegah dgn Imuniasasi

4. Tetanus• Disebabkan oleh Mycobacterium tetani, yg

berbentuk spora masuk ke dlm luka terbuka, berkembang biak secara anerobik, dan membentuk toksin.

• Tetanus yg khas terjadi pada usia anak adalah tetanus neonatorum.

• T. neonatorum dpt menimbulkan kematian karena terjadi kejang , sianosis, dan henti napas.

• Kekebalan pada penyakit ini hanya diperoleh dgn imunisasi atau vaksinasi lengkap.

• Imunisasi yang diberikan adalah Imunisasi DPT.

Page 23: imunologi

24

Spora tetanus yang masuk ke dalam luka berkembang biak dalam suasana anaerobik dan membentuk toxin.Pada neonatus (penyakit ini dikenal dgn Tetanus Neonatorum) kuman masuk melalui tali pusat. Gejala khas berupa kejang rangsang atau kejang spontan, muka tampak menyeringai, pada bayi mulut terkancing. Keluhan awal Tetanus Neonatorum adalah bayi tidak mau menyusui, bila tidak diobati bayi akan menderita kejang sehingga bayi tampak biru hal ini dapat menyebabkan kematian.

Reservoir adalah usus manusia dan hewan serta tanah yang terkontaminasi kotoran hewan atau manusia. Pertolongan persalinan dan perawatan tali pusat yang kurang steril masih merupakan masalah

Pencegahan dengan Imunisasi TT Ibu Hamil & WUS

Page 24: imunologi

25

5. Poliomielitis• Penyebab infeksi adalah virus polio dan

menyerang mielin atau serabut otot.• Kelumpuhan dpt terjadi pada anggota badan,

saluran napas, dan otot menelan.• Penularan penyakit ini adalah melalui droplet

dan reservoarnya adalah manusia yg menderita polio.

• Pencegahan dpt dilakukan dgn imunisasi polio.

Page 25: imunologi

26

Gejala awal tidak spesifik, seperti infeksi saluran nafas bagian atas dan demam ringan.

Page 26: imunologi

27

6. Campak• Penyebab penyakit ini adalah virus morbili, yg

menular melalui droplet.• Gejala awal ditunjukkan dgn adanya

kemerahan yg mulai timbul pada bagian belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan anggota badan, biasa juga timbul gejala flu disertai mata berair dan kemerahan.

• Setelah 3-4 hari, kemerahan mulai hilang dan berubah menjadi kehitaman yg akan tampak seperti sisik dalam waktu 1-2 mgg

• Imunisasi diberikan adalah imunisasi campak.

Page 27: imunologi

28

7. Hepatitis B

• Penyakit infeksi disebabkan oleh virus hepatitis tipe B.

• Gejala yang muncul tidak khas, seperti anoreksia, mual, dan kadang – kadang ikterik.

Page 28: imunologi

29

Kelompok Resiko tinggi adalah secara vertikal bayi dari ibu pengidap , secara horisontal pecandu narkotika , tenaga medis , pekerja laboratorium atau petugas akupungtur.

Untuk memutuskan rantai penularan secara vertikal , maka diperlukan pemberian imunisasi Hepatitis B secara dini (0–7 hari) . Untuk memudahkan operasional dilapangan dibutuhkan teknologi tepat guna yang saat ini telah digunakan Uniject HB yang merupakan alat suntik dan vaksin siap pakai.

Page 29: imunologi

30

7. Typus Abdominalis

• Tujuan pemberian imunisasi ini adalah mencegah terjadinya penyakit tipus abdominalis.

• Ada 3 jenis vaksin diantaranya kuman yg dimatikan, kuman yg dilemahkan (vivotif, berna) dan antigen capsular Vi poliysacaride (Typhim Vi, Pasteur Meriux).

Page 30: imunologi

31

• Vaksin kuman yg dimatikan dpt diberikan utk bayi 6-12 bulan adalah 0.1 ml, 1-2 thn 0,2 ml, dan 2-12 thn adalah 0,5 ml.

• Vaksin kuman yg dilemahkan dpt diberikan dlm bentuk capsul sebelum makan pada hari 1,2,5 pada anak di atas usia 6 thn.

• Antigen capsular diberikan pada usia di atas dua tahun dan dapat di ulang tiap 3 tahun.

Page 31: imunologi

32

8. MMR (Measles, Mumps, dan Rubela) Untuk mencegah penyakit campak (measles),

gondong, parotis epidemika (mumps) dan rubela (campak Jerman).

Imunisasi MMR ini antigen yg dipakai adalah virus campak strain edmonson yg dilemahkan, virus rubella strain RA 27/3 dan virus gondong.

Vaksin ini tdk dianjurkan pd bayi usia dibawah 1 thn krn dikhawatirkan terjadi interferensi dgn antibodi meternal yg ada.

Pada daerah endemik sebaiknya diberikan imunisasi campak yg monovalen dahulu pd usia 4-6 bln atau 9-11 bln dan booster dpt dilakukan MMR pada usia 15-18 bulan.

Page 32: imunologi

33

9. Imunisasi Varicella• Digunakan untuk mencegah terjadinya

penyakit varicella (cacar air).• Merupakan virus hidup Varicella zooster yg

dilemahkan.• Diberikan pada usia 12 thn di daerah tropik.• Diatas usia 13 thn dapat diberikan 2 kali

suntikan dgn interval 4-8 mgg.