imunologi

Upload: gilank-gunawan

Post on 01-Mar-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asfsdnasndgjsdkjshdgashdvsnscvshsdcvshc

TRANSCRIPT

  • OBAT IMMUNOLOGI

  • Pendahuluan Imunitas: kemampuan tubuh untuk bertahan dari infeksi dan penyakit.

    Sistem imun: seluruh sel dan jaringan tubuh yang terlibat dalam menghasilkan imunitas.

    Zat asing baik itu, bakteri, virus, atau zat yang masuk kedalam tubuh disebut juga dengan antigen

  • Fungsi sistem imun :

  • SISTEM IMUNBawaan (the innate immune system ) respon imun non spesifik2. Diperoleh (the adaptive/acquired immune system) respon imun spesifik

  • IMUNISASI AKTIF

    Kekebalan aktif diperoleh dari infeksi dengan kuman patogen, atau dapat juga secara buatan melalui pemberian kuman patogen yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi antibodi. Antibodi adalah zat anti yang terbentuk ketika antigen (kuman) masuk ke dalam tubuh. Pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat antibodi.

  • Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat karena tubuh belum mempunyai pengalaman.Tetapi pada reaksi kedua, ketiga dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Contoh imunisasi aktif adalah imunisasi vaksin polio atau campak.

  • Vaksin Vaksinasi berasal dari bahasa latin, vacca= lembu, dan vaccinia= cacar lembuAkhir abad 18 dr Edward Jenner, pertama kali mengetahui bahwa seseorang tidak dapat diserang penyakit cacar untuk kedua kalinya, dan sistem imunitas tsb dapat diperoleh bila penyakit cacar lembu yg tidak terlalu berbahaya ditularkan secara sengaja kemanusiaSemenjak itu istilah vaksinasi diartikan menyuntikkan cacar lembu ke manusiaSekarang istilah vaksinasi digunakan sebagai istilah imunisasi aktif

  • Mekanisme KerjaVaksin mengandung antigen menghasilkan respon imun primer peningkatan jumlah sel T dan sel B memori untuk patogen spesifik respon imun sekunder terpicu menyebabkan terjadinya kontak dengan antigen yang sama, respon imun segera terjadi (biasanya tidak disadari) imunitas mungkin tidak menetap dan membutuhkan vaksin penguat.

  • PembuatanIsolasi dan identifikasi agen penyebab sakit diketahui antigen (virus/bakteri)Dimatikan atau melemahkan antigen agar tidak menyebabkan sakit Diuji coba pada binatang kerja vaksin dan efek sampingnya uji coba pada manusiaDimurnikan dan dikemas

  • Penggolongan vaksinBerdasarkan jenis mikroba :Vaksin bakterial, yang terdiri dari bakteri hidup yang dilemahkan atau dimatikan, polisakarida dari kapsel bakteri atau fragmennya yg bersifat antigenVaksin viral, terdiri dari virus hidup yang dilemahkan atau dimatikan, fragmen virus yang memiliki sifat antigenVaksin parasiter, terdiri dari suatu protein yang terdapat dipermukaan sporozoit Plasmodium falciparum

  • Efek Samping :- Normal : demam, bengkak atau meradang di tempat suntikan, peradangan otot. - Sedikit jarang : reaksi alergi (komponen), reaksi imun yang berat terhadap komponen aktif vaksin.

    Kegagalan :Imunitasnya tidak berkembang setelah vaksinasi tidak diketahui penyebabnya.Pasien lansia tidak merespon vaksin dengan baik

  • ManfaatRisikonya lebih rendah, bila seseorang terkena penyakitLebih mudah memberi vaksin dari mengobati penyakitnyaMengurangi jumlah yang terinfeksi, melindungi populasi sisanyaMenghemat jutaan dolar dan meningkatkan produktivitas mengurangi waktu sakit, mengurangi pengeluaran untuk berobat.

  • Jenis-jenis vaksinVaksin BCGdigunakan sebagai pencegahan TBCMengandung suspensi basil mycobakterium bovis (lembu) hidup yang sudah dilemahkanES: timbul abses di tempat injeksiDosis : bayi < 1 tahun : 0,05-0,1ml i.k lengan kanan atas

  • 2. Vaksin campakMengandung virus campak hidup yang sudah dilemahkanSebelum diberikan vaksin dilarutkan dg aqua steril 5 mlDosis: anak mulai 9 bulan sk, 0,5 ml sk, lengan kiri3. Vaksin hepatitis B (HBO)Vaksin ini mengandung Hepatitis-B surface antigen (HBsAg) yang dibuat secara boteknologi , dan digunakan untuk immunisasi aktif terhadap infeksi virus HBVDosis 0,5 cc secara imDiberikan segera setelah lahir, maks 7 hari setelah lahir

  • 4. Vaksin DPT-HBVaksin ini berisi toxoid diptheri, pertusis, tetanus serta hepatitis BDosis: 0,5 ml imPemberian 3x dengan interval mimimal 4 minggu5. Vaksinasi polioTerdiri dari virus poliomyelitis hidup tipe 1, 2, dan 3 dari strain sabin yg sudah dilemahkan Diberikan per oral, dosis nya 2 tetesPemberian vaksin ini sebanyak 4x dg interval 4 minngu

  • 6. Vaksin rabiesMengandung suspensi otak mencit yg telah disuntik virus rabiesImunisasi aktif ini dilakukan selama masa inkubasi (1-6 bulan) setelah digigit seekor anjing yg diduga rabiesDosis 3thn/dewasa :2 ml

  • Jadwal imunisasi dasar yang dianjurkan di Indonesia :

    0 bulan:HepatitisB11bulan:BCG,Polio12bulan:DPT&HepatitisBcombo1,polio23bulan:DPT&HepatitisBcombo2,Polio 34bulan:DPT&HepatitisBcombo3,Polio49bulan:Campak

  • Vial vaksin monitor

  • Imunisasi Pasif

    Imunisasi pasif: penyuntikan sejumlah antibodi sehingga kadar antibodi di dalam tubuh meningkat.

    Dibagi : imunisasi pasif alamiah, imunisasi pasif buatan,

  • Imunisasi pasif alamiah

    Imunisasi maternal melalui plasentaAdanya antibodi dalam darah ibuMerupakan proteksi pasif terhadap janinImunisasi maternal melalui colostrum, antibodi yang terdapat dalam air susu ibu

  • Imunisasi pasif buatan

    diperoleh dari penyuntikkan suatu antigen tertentu kedalam jaringan seekor hewan (imunisasi aktif), yang kemudian membentuk antibodi. Kemudian serum dengan antibodies tersebut dipisahkan dan disuntikkan ke tubuh hewan/ manusia, sehingga menimbulkan kekebalan pasif terhadap penyakit tersebutContoh serum anti rabies, serum anti bisa ular polivalen

  • Serum anti rabiesDigunakan untuk pengobatan terhadap anjing gila (rabies)Serum ini diperoleh dari serum kuda yang telah dikebalkan dg virus fixe rabiesTujuan adalah memperlambat menjalarnya virus dan memperpanjang masa tunas (inkubasi), terutama pada korban yg telah digigit, misal pada bagian kapala atau leherSetelah gejala rabies timbul, serum maupun vaksin tidak ada manfaat lgDosis : 0,5 ml per kg bb

  • Serum antibisa ular- Serum ini digunakan terhadap gigitan bisa ular berbisa, yg berefek neurotoksis.Diperoleh dari plasma kuda yg telah dikebalkan terhadap bisa ularPemberian im/iv (sangat perlahan-lahan), atau melalui infus

  • Anti-HBs imunoglobulinserum ini digunakan untuk pencegahan hepatitis B, misalnya setelah terinfeksidarah yang positif HBsAg. Dibuat dari plasma darah manusia yg mengandung zat anti-HBs dengan titer yg tinggi dan terutama terdiri dari imunoglobulin G (IgG)

  • Obat imunosupresanImunosupresan adalah kelompok obat yang digunakan untuk menekan respon imun seperti pencegah penolakan transplantasi, mengatasi penyakit autoimun

  • Sebagian dari kelompok ini bersifat sitotoksis dan digunakan sebagai antikanker. Immunosupresan merupakan zat-zat yang justru menekan aktivitas sistem imun dengan jalan interaksi di berbagai titik dari sistem tersebut. Titik kerjanya dalam proses-imun dapat berupa penghambatan transkripsi dari cytokin, sehingga mata rantai penting dalam respon-imun diperlemah.

  • 1. Transplantasi organPenggunaannya Immunosupresan banyak digunakan untuk mencegah reaksi penolakan pada transplantasi organ, karena tubuh membentuk antibodies terhadap sel-sel asing yang diterimanya

  • 2. Penyakit autoimunGuna menekan aktivitas penyakit auto imun sering digunakan zat-zat imunosupresif. Misalnya, pada rematik dan penyakit radang usus (colitis ulcerosa, M. Crohn) diberikan sulfasalazin dan sitostatika (MTX, azatioprin).

  • Mekanisme kerjaMenghambat proses fagositosis dan pengolahan Ag menjadi Ag Imunologik oleh makrofag.Menghambat pengenalan Ag oleh sel Limfoid imunokompeten.Merusak sel limfoid imunokompeten

  • Menekan diferensiasi dan proliferasi sel imunokompeten tidak terbentuk sel plasma penghasil Ab atau Sel T yang tersensitisasi untuk respon imun selulerMenghentikan produksi Ab oleh sel plasma serta melenyapkan sel T yang tersensitisasi yang telah terbentuk.

  • Azatriopin Untuk mencegah penolakan pencangkokan organ ginjal, pengobatan RA yang beratKeracunan : leukopenia, trombositopenia monitor dengan baikEfek samping : mual, muntahSediaan : tablet 50 mg, iv 100 mgDosis :profilaksis : 3-10 mg/kg bb/hari, diberikan 1-2 hari sebelum pencangkokan atau pada hari operasipngobatan RA 1 mg/kg bb/hari selama 6-9 minggu setelah itu dosis diturun kan perlahan

  • Metotreksat

    Antineoplasia, digunakan untuk mencegah penolakan cangkok sumsum tulang, Juga dapat digunakan untuk pengobatan RA yang aktif dan beratEfek toksik : fibrosis dan sirosis hati penggunaan jangka lama dosis rendahDosis untuk RA, dewasa : awal terapi: PO 7.5 mg/ minggu dalam dosis tunggal atau 2.5 mg tiap 12 jam utuk 3 dosis permingguDosis dapat ditinggkatkan sampai maks 20 mg per minggu

  • SiklofosfamidMengurangi respon imun humoral dan meningkatkan respon imun selulerDiaktifkan oleh enzim mikrosom hatiUntuk pencegahan cangkok organ, pengobatan RA, sindrom nefrotik, granulomatosis Wegener.Dosis 1,5-3 mg/kg bb/hari

  • Kortikosteroid Glukokortikoid prednison, Bekerja di respon imun humoral, juga sebagai antiinflamasiDosis prednison : 1-2 mg/kg/hari

  • Siklosporin Berasal dari jamur Tolypocladium inflatum gamsMenyebabkan turunnya produksi dan penglepasan limfokinDigunakan untuk cangkok organ hati, ginjal, sumsum tulangAbsorbsi melalui oral berkisar 20-50% berada di eritrosit, metabolisme di hati, eksresi melalui empeduEfek toksik : ginjalDosis : diberikan 4-24 jam sebelum transplantasi 15 mg/kg bb, dosis diteruskan hingga 1-2 minggu setelah operasi, kemudian dosis diturunkan sampai 3-10 mg/kb bb