imunologi

16
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi alergi Alergi adalah perubahan reaksi tubuh/pertahanan tubuh dari system imun terhadap suatu benda asing yang terdapat di dalam lingkungan hidup sehari-hari. Orang-orang yang memiliki alergi memiliki sistem kekebalan tubuh yang bereaksi terhadap suatu zat yang biasanya tidak berbahaya di lingkungan. Substansi ini (serbuksari, jamur, bulu, dll) disebut alergen. Alergi merupakan suatu perubahan reaksi menyimpang dari tubuh seseorang terhadap lingkungan berkaitan dengan peningkatan kadar ige suatu mekanisme system imun. (retno W subaryo,2002). Alergi merupakan respon system imun yang tidak tepat dan seringkali membahayakan terhadap substansi yang biasanya tidak berbahaya. Reaksi alergi merupakan manifestasi cedera jaringan yang terjadi akibat interaksi antara antigen dan antibody. (Brunner , 2002). Alergi adalah suatu perubahan reaksi atau respon prtahanan tubuh yang menolak dan tidak tahan terhadap zat-zat yang sebenarnya tidak berbahaya (Robert davies, 2003). Kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Bahan- 3

Upload: farikhaturrosyidah

Post on 02-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

alergi

TRANSCRIPT

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA2.1 Definisi alergiAlergi adalah perubahan reaksi tubuh/pertahanan tubuh dari system imun terhadap suatu benda asing yang terdapat di dalam lingkungan hidup sehari-hari. Orang-orang yang memiliki alergi memiliki sistem kekebalan tubuh yang bereaksi terhadap suatu zat yang biasanya tidak berbahaya di lingkungan. Substansi ini (serbuksari, jamur, bulu, dll) disebut alergen.Alergi merupakan suatu perubahan reaksi menyimpang dari tubuh seseorang terhadap lingkungan berkaitan dengan peningkatan kadar ige suatu mekanisme system imun. (retno W subaryo,2002). Alergi merupakan respon system imun yang tidak tepat dan seringkali membahayakan terhadap substansi yang biasanya tidak berbahaya. Reaksi alergi merupakan manifestasi cedera jaringan yang terjadi akibat interaksi antara antigen dan antibody. (Brunner , 2002). Alergi adalah suatu perubahan reaksi atau respon prtahanan tubuh yang menolak dan tidak tahan terhadap zat-zat yang sebenarnya tidak berbahaya (Robert davies, 2003).Kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen. Alergi disebabkan oleh produksi antibodi berjenis ige. Tubuh mulai menghasilkan antibody tertentu, yang disebut ige, untuk mengikat allergen. Antibodi melampirkan ke bentuk sel darah yang disebut sel mast. Sel mast dapat ditemukan di saluran udara, usus, dan di tempat lain. Kehadiran sel mast dalam saluran udara dan saluran pencernaan membuat daerah ini lebih rentan terhadap paparan allergen. Mengikat allergen ke ige, yang melekat pada sel mast. Hal ini menyebabkan sel mast melepaskan berbagai bahan kimia ke dalam darah. Histamine menyebabkan sebagian besar gejala reaksi alergi.

2.2 Etiologi alergia. Faktor genetik atau keturunanAlergi dapat disebabkan karena faktor keturunan. Jika orangtua Anda mempunyai alergi terhadap sesuatu maka Anda berisiko sekitar 60 persen. Sedangkan jika orangtua Anda tidak mempunyai alergi maka Anda hanya berisiko sekitar 15 persen mengidap alergi.b. Faktor makananAlergi pada makanan tertentu seringkali dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Banyak gejala yang biasanya timbul akibat sistem kekebalan tubuh melepas antibodi sebagai respon terhadap masuknya makanan tertentu. Makanan yang seringkali menimbulkan alergi yaitu ikan-ikanan, kerang-kerangan, kacang-kacangan, atau bahkan buah-buahan.c. Faktor fisikKelelahan merupakan salah satu penyebab utama dan paling mengganggu fisik yang dapat menimbulkan alergi. Pada saat kelelahan, sistem kekebalan tubuh menurun sehingga tidak dapat memfilter zat-zat yang masuk ke dalam tubuh.d. Faktor psikisStres juga dapat menimbulkan alergi. Ketika Anda sedang stres, maka emosi sedang tidak bisa dikontrol dengan baik. Stres dapat memicu produksi IgE (Imunoglobulin E) dan protein yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada tubuh. Biasanya orang yang mengalami alergi ketika stres dapat menimbulkan gejala gatal-gatal dan sebagainya.e. Faktor lingkunganSeseorang bisa mengalami alergi terhadap sesuatu yang ada di lingkungan sekitar seperti debu, asap kendaraan, bau cat, asap rokok, dan lain sebagainya. Gejala alergi yang timbul karena faktor lingkungan biasanya adalah gangguan pernapasan (asma), mata merah, dan batuk-batuk.f. Faktor cuacaAkhir-akhir ini keadaan cuaca yang tidak menentu seringkali terjadi. Udara panas, lembab, dan perubahan cuaca ekstrim dapat mengakibatkan alergi pada orang-orang tertentu. Biasanya gejala yang timbul karena faktor cuaca terjadi pada kulit.

2.3 Manifestasi klinis2.3.1Sistem pernapasana. Batuk, pilek, bersin, sesak(astma)b. Napas pendekc. tightness in chestd. not enough air to lungse. wheezingf. mucus bronchialg. vibration dada.2.3.2 Sistem pembuluh darah dan jantunga. Palpitasi (berdebar-debar)b. flushing (muka kemerahan), c. nyeri dada, colaps, pingsand. tekanan darah rendahe. denyut jantung meningkatf. tangan hangat g. kedinginan,h. tingling, redness or blueness of handsi. faintness, pseudo-heart attack painj. nyeri dada depan, tangan kiri, bahu, leher, rahang hingga menjalar di pergelangan tangan2.3.3 Sistem Pencernaana. Nyeri perut, sering diare, kembung, muntah.b. sulit berak, sering buang angin (flatus), mulut berbau.c. kelaparan, haus, saliva meningkat.d. Sariawan, lidah kotor, berbetuk seperti pulau.e. nyeri gigi, ulcer symptoms, nyeri ulu hati, kesulitan menelan.f. perut keroncongan, konstipasi (sulit buang air besar), nyeri perut.g. kram perut, diarrhea, buang angin, timbul lendir atau darah dari rektum, anus gatal atau panas.2.3.9 kulita. Sering gatal, dermatitis, urticaria, bengkak di bibir, lebam biru (seperti bekas terbentur)b. bekas hitam seperti digigit nyamuk. c. Kulit kaki dan tangan kering tapi wajah berminyak.d. Sering berkeringat.2.3.5 Telinga, Hidung, dan Tenggorokana. Hidung:Hidung buntu, bersin, hidung gatal, pilek, post nasal drip, epitaksis, tidur mendengkur, mendengus.b. Tenggorok:tenggorokan nyeri/kering/gatal, palatum gatal, suara parau/serak, batuk pendek (berdehem).c. Telinga:telinga terasa penuh/ bergemuruh /berdenging, telinga bagian dalam gatal, nyeri telinga dengan gendang telinga kemerahan atau normal, gangguan pendengaran hilang timbul, terdengar suara lebih keras, akumulasi cairan di telinga tengah, pusing, gangguan keseimbangan, Pembesaran kelenjar disekitar leher dan kepala belakang bawah.2.3.9 Sistem Saluran Kemih dan kelamina. Sering kencing, nyeri kencing,b. tidak bisa mengontrol kandung kemih, bedwetting, vaginal discharge, genitaliac. gatal/bengkak/kemerahan/nyerid. nyeri bila berhubungan kelamin2.3.7 Sistem Susunan Saraf Pusata. Sering sakit kepala, migrain, short lost memory (lupa nama orang, barang sesaat), floating (melayang), kepala terasa penuh atau membesar.b. Perilaku : impulsif, sering marah, moodc. sering mengantuk, malasbergerak, gangguan konsentrasi, mudah marah, sering cemas, panic, overactive,d. kepala terasa penuh atau besar, halusinasi,e. delusions, paranoid, bicara gagapf. claustrophobia (takut ketinggian), paralysisg. catatonic state, disfungsi persepsi, impulsif (bila tertawa atau bicara berlebihan), overaktif,h. deperesi, terasa kesepian merasa seperti terpisah dari orang lain, kadang lupa nomor, huruf dan nama sesaat, lemas (flu like symptoms)2.3.8 Sistem Hormonala. Kulit berminyak (atas leher), kulit kering (bawah leher), endometriosis, Premenstrual.b. Syndrome, kemampuan sex menurun.c. Chronic Fatique Symptom (sering lemas).d. Gampang marah, Mood swing, sering terasa kesepian, rambut rontok.2.3.9 Jaringan otot dan tulanga. Nyeri tulang, nyeri otot, nyeri sendi, Fatigue (kelelahan), kelemahan otot, nyeri, bengkak.b. kemerahan local pada sendi, stiffness, joint deformity, arthritis soreness, nyeri dada.c. otot bahu tegang, otot leher tegang, spastic umum, limping gait, gerak terbatas.2.3.10 Gigi dan muluta. Nyeri gigi atau gusi tanpa adanya infeksi pada gigi (biasanya berlangsung dalam 3 atau 7 hari). Gusi sering berdarah. Sering sariawan.b. Diujung mulut, mulut dan bibir sering kering.c. sindrom oral dermatitis.

2.3.11 Mataa. nyeri di dalam atau samping mata, mata berair, sekresi air mata berlebihan.b. Warna tampak lebih terang, kemerahan dan edema palpebra.c. Kadang mata kabur, diplopia, kadang kehilangan kemampuan visus sementara, hordeolum.

2.4 Patofisiologi alergi Alergi Makrofag/ monosit melepas sitokinin IL-1 Fragmen pendek peptide mengaktifkan Th 1 dan th 2 Komplek peptide MHC kls II diikat oleh limfosit B Sel T helper menghasilkan IgE Masuk k jaringan diikat oleh reseptor IgE Sel mast/ basophil aktif spasme otot polos Histamine dan prostaglandin O2 turun

Penyempitan jalan nafas vasodilatasi nyeri sesak nafas ruam kulit bersihan jalan nafas tidak afektif gangguan integritas kulit.

2.5 Penatalaksaan Penatalaksanaan medis penderita alergi, dibagi menjadi 2 yaitu, a. Non farmakologis1) Terapi desentisasiBerupa penyuntikan berulang alergen (yang dapat mensentisasi pasien)dalam jumlah yang sangat kec i l dapat mendorong pas ien membentuk antibodi IgG terhadap alergen. Antibodi ini dapat bekerja sebagai antibody penghambat. sewak tu pasien tersebut kembali terpajan ke alergen, maka antibodi penghambat dapat berikatan dengan allergen mendahului antibody IgE. Karena pengikatan IgE tidak menyebabkan degranulasi sel mast yang berlebihan, maka gejala alergi dapat dikurangi.2) Terapi prebiotikpreparat sel mikroba atau komponen mikroba yang dapat mempertahankan kesehatan melalui kegiatan yang dilakukan dalamflora usus).Salah satu pendekatan terbaru yang digunakan dalam penatalaksanaan alergi makanan. Penel i t ian yang di lakukan oleh Trapp e t a l . (1993) menunjukkan bahwa responden yang diberikan yoghurt memiliki penurunan konsentrasi IgE dalam darah dan frekuensi alergi yang rendah menunjukkan bahwa pemberian bakteri probiotik Lactobacilluscasei (L. casei) secara oral terhadap tikus, dapat menghambat pembentukan IgE oleh ovalbumin. Namun, informasi terhadap efektivitas probiotik dalam penatalaksanaan alergi makanan sangat terbatas.3) ASI eksklusifRisiko alergi makanan pada bayi dapat dikurangi dengan peran aktif ibu memberi ASI eksklusif selama 6 bulan penuh . Jangan kenalkan makanan tambahan apapun pada periode ini, terlebih susu formula berbahan dasar sapi serta produkproduk turunan susu. Mengenalkan makanan padat pada usia terlalu dini, yaitu 4 bulan pertama kehidupan anak, dihubungkan dengan peningkatan risiko alergi hingga usia 10 tahun . Bayangkan dampaknya pada anak . Anjuran s tudi Dr Fioc chi yang dimuat di jurnalAnnals Allergy, Asthma & Immunology disarankan mengenalkan makanan satu persatu. Para peneliti juga mengingatkan bahwa makanan padat harus dikenalkan dalam jumlah kecil terlebih dahulu. Jangan langsung memberi bayi campuran beberapa jenis bahan makanan. Sebab, dengan begini akansulit diketahui apakah bayi Anda alergi terhadap bahan makanan tertentu.4) DietDiet di lakukan selama 3 minggu, setelah i tu di lakukan provokas idengan 1 bahan makanan set iap minggu. Makanan yang menimbul kangejala alergi pada provokasi ini dicatat. Disebut alergen kalau pada 3 kali provokasi menimbulkan gejala alergi. Waktunya tidak perlu berturut-turut.b. Farmakologis1) AntihistiminSecara umum gunakan antihistimin tunggal untuk rhinitismusiman dan dalam kombinasi dengan dekongestan. Antihistimin(azelastin,naphazoline)efektif dengan lebih sedikit efek samping dan data menurunkan gejala asma penyerta.2) AntiinflamasiSteroid nasal memberikan pengurangan gejala sampai 90% dan lebih baik dari antihistimin dalam mengurangi gejala.3) ImunoterapiMenurunkan histimin dan IgE, menginduksi energy sel T, menghasilkan antibody yang menghambat aktifitas IgE dan menyebabkan perpindahan dari produksi antibody. Jadwal pemberian dosis memerlukan beberapa injeks per minggu selama beberapa minggu, kemudian perminggu atau per dua minggu selama durasi musim dilanjutkan paling tidak 2 tahun. Memberikan control alergi yang efektif pada kebanyakan penderita alergi.4) Terapi antibody monoclonal terhadap IgE5) Antibody monoclonal terhadap IL-4 dan IL-56) Vaksin DNa yang spesifik terhadap allergen

2.6 Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan diagnostic alergi, diantaranya :a. Tes tusuk (skin prick tes)Prinsip tes ini adalah adanya reaksi kemerahan dan peradangan terhadap alergen menunjukkan adanya antibody gabungan-sel-mast, yang utamanya antibodi IgE. Antibodi IgE diproduksi di sel plasma dan didistribusikanmelaalui sirkulasi ke seluruh tubuh sehingga terjadi sensitisasi generalisata, oleh karena itu dapat di demonstrasikan melalui tes kulit. Dengan adanya antibody IgE spesifik, selmast pada kulit melepaskan histamin yang menyebabkan penampakan reaksi kemerahandan peradangan pada kulit.Tes ini di lakukan dengan meletakkan satu tetes solusio alergen yang kemudian ditusuk dengan jarum hipodermik. Dua jenis solusio kontrol juga digunakan, diluen untuk mendeteksi reaksi positif palsu, dan positif kontrol misalnya solusio histamin. Tes tusuk akan berespon dengan puncak 8-9 menit pada histamin dan 12-15 menit untuk allergen.b. Tes intradermalIntradermal testing terdiri dari injeksi intradermal 0,01-0,05 ml ekstrak allergen. Dapat menyebabkan reaksi alergi generalisata yang fatal dan hanya dilakukan jika tes tusuk negatif. Intradermal tes lebih sensitif dari tes tusuk. Karena interpretasinya sulit, nyeri pada saat penyuntikan, dan mempunyai resiko anafilaksis sehingga tidak dilakukan sebagai pemeriksaan rutin untuk alergi makanan. Tergantung garis tengah indurasi masing-masing, maka gradasi atau tingkat kepekaan terhadap alergen tersebut disebutkan dengan : negatif atau tidakpasti atau lemah atau positif atau positif kuat atau dengan - / (+) / + / ++ / +++ / ++++ Uji intradermal ini seringkali digunakan untuk titrasi alergen pada kulit.c. Food challengesSatu keadaan dimana aplikasi langsung makanan pada kulit mungkin bermanfaat, dan sebelum dilakukannya food challenge pada anak yang dikhawatirkan mengalami reaks ianafilaktik. Sebagai contoh, anak dengan riwayat alergi telur yang parah. Caranya dengan menggosokkan sedikit putih telur mentah pada kulit dan obsevasi selama beberapa menit. Jika terjadi urtikaria, dan respon ini kemudian berangsur-angsur berkurang dan menghilang selama beberapa bulan atau tahun, ini mengindikasikan intoleransi makanan.d. Tes untuk antibody IgE sirkulasi : tes radioallergosorbent (RAST)Tes Radio allergosorbent(RAST) tes yang paling baik untuk mendeteksi antibodi IgE sirkulasi. Kerugiannnya adalah interpretasi klinis hasil tes RAST subjektif pada kebanyakan orang yang sama pada skin prick test mahal, dan pada IgE sirkulasi total yang sangat tinggi misal pada anak dengan atopi eczema yang berat, mungkin menyebabkan hasil positif palsu.2.7 Komplikasi alergi1. Polip hidung2. Otitis media3. Sinusitis paranasal. 4. Anafilaksi 5. Pruritus6. Mengi 7. Edema3