imunisasi
DESCRIPTION
mmTRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan teori
1. Imunisasi dasar a. Pengertian Imunisasi merupakan usaha pemberian kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, A. Aziz Alimut, 2008, p.54 )
Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit (Garry S Matondang & Sjawitri P Siregar, dalam Ranuh, 2008, p. 10)
b. Tujuan pemberian imunisasi
Tujuan pemberian imunisasi adalah :
1) Diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas. 2) Dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. 3) Menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari
8
9
dunia seperti pada imunisasi cacar variola (Garry S Matondang
Sjawitri P Siregar, dalam Ranuh, 2008, p. 10)
c. Manfaat imunisasi
1)Untuk anak: mencegah penderita yang disebabkan oleh
penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian.
2)Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi
pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga
apabila orang tua yakin bahwa anak akan menjalani masa kanak-
kanak yang nyaman.
3)Untuk Negara:memperbaikitingkatkesehatan,
menciptakan bangsa yang kuat dan bekal untuk melanjutkan pembangunan Negara (Atikah, 2010).
d. Macam- macam imunisasi
Menurut Atikah (2010) macam imunisasi terbagi menjadi 2 yaitu : 1) Imunisasi aktif
Imunisasi aktif merupakan pemberian bibit penyakit yang telah dilemahkan (vaksin) agar nantinya sistem imun tubuh berespon spesifik dan memberikan suatu ingatan terhadap antigen ini, sehingga ketika terpapar lagi tubuh dapat mengenali dan meresponnya. Dalam imunisasi aktif, terdapat beberapa unsur vaksin yaitu :
10
a) Vaksin dapat berupa organisme yang secara keseluruhan dimatikan. b) Pengawet, stabilisator atau antibiotik. Merupakan zat yang digunakan agar vaksin tetap dalam keadaan lemah atau menstabilkan antigen dan mencegah tumbuhnya mikroba. c) Cairan pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan yang digunakan sebagai media tumbuh
antigen.
Keuntungan imunisasi aktif yaitu :
a) Pertahanan tubuh yang terbentuk akan dibawa seumur hidup
b) Murah dan efektif
c) Tidak berbahaya, reaksi yang serius jarang terjadi.
2) Imunisasi pasif
Imunisasi pasif merupakan pemberian zat (imunoglobulin), yaitu suatu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia (kekebalan yang didapat bayi dari ibu melalui plasenta) atau binatang (bias ular) yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi.
11
e. Cara pemberian imunisasi, waktu pemberian imunisasi, cara penyimpanan imunisasi vaksin
1) Cara Pemberian Imunisasi
Tabel 2.1 Cara pemberian imunisasi dasar (modul kebijakan program imunisasi, DepKes 2006 ). VaksinDosisCara pemberian
BCG0,05 mlDisuntikkan secara intrakutan didaerah kanan atas
(insertio musculus deltoideus)
DPT0,5 mlSecara intramuscular
Polio2 tetesDiteteskan ke mulut
Campak0,5 mlSubkutan, biasanya dilengan kiri atas
Hepatitis B0,5 mlIntramuscular pada anterolateral paha
2) Jadwal pemberian imunisasi
Tabel 2.2 Waktu yang tepat untuk pemberian imunisasi dasar (DepKes RI, 2006) UmurJenis imunisasi
0-7 hariHepatitis B 1
1 bulanBCG
2 bulanHepatitis B 2, DPT 1, Polio 1
3 bulanHepatitis B 3, DPT 2, Polio 2
4 bulanDPT 3, Polio 3
9 bulanCampak, Polio 4
3) Kerusakan Vaksin
Tabel 2.3 Kerusakan Vaksin Vaksin sensitif beku VaksinPada suhuDapat bertahan selama
Hepatitis B, DPT-HB0-0,50CMax jam
DPT, DT, TT-50C-10 0 CMax 1,5-2 jam
DPT, DPT-HB, DTBeberapa 0C diatas suhu14 hari
udara luar (ambient
temperatur