imun alami dan dapatan.pdf

Download Imun Alami dan dapatan.pdf

If you can't read please download the document

Upload: yunidira

Post on 17-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • D.H. Setya Palupi

    ALAMI

    DAPATAN IMUNITAS

  • SPESIFIC RESISTANCE

    (IMMUNITY)

    Respond to threat on an individualized bases

    INNATE IMMUNITY

    Genetically determined no prior exposure or antibody production involve

    ACQUIRED IMMUNITY

    Produce by prior exposure or antibody production

    ACTIVE IMMUNITY

    Produce by antibodies that develop in response to antigens

    (immune response)

    INDUCE ACTIVE IMMUNITY

    Develops after administration of antigen to prevent disease

    NATURALY ACQUIRED ACTIVE IMMUNITY

    Develops after exposure to antigens in environment

    PASSIVE IMMUNITY

    Produce by transfer of antibodies from another person

    NATURALY ACQUIRED PASSIVE IMMUNITY

    Conferred by tranfer of maternal antibodies across placenta or in breast milk

    INDUCE PASSIVE IMMUNITY

    Conferred by administration of antibiodies to combat infection

    TYPE OF IMMUNITY

  • Imunitas Alami/ Bawaan

    Lini pertama pertahanan tubuh thd infektor /antigen

    Sudah tersedia sebelum adanya infeksi

    Respon tidak spesifik thd antigen

    4 jenis barier pertahanan:

    1. anatomi,

    2. fisiologis,

    3. fagositosis,

    4. inflamasi.

  • Barier Anatomis

    Barier yang secara fisik dan anatomis menghalangi masuknya infektor (mikroorganisme)

    KULIT

    Epidermis keratin (a waterproofing protein)

    Dermis kelenjar sebaseus menghasilkan sebum Sebum (asam laktat dan asam lemak) mempertahankan pH kulit antara 3 dan 5 pertumbuhan mikroorganisme terhambat.

    Kerusakan kulit potensi infeksi

  • MEMBRAN MUKOSA dan MUKUS

    Saluran cerna, pernafasan, urogenital dibatasi oleh membran mukosa

    Lapisan epitelial membran mukosa mukus memperangkap

    Cilia (di membran mukosa saluran pernafasan bawah) gerakan cilia akan mendorong mukus

    Flora normal hidup di membran mukosa saluran cerna mencegah pertumbuhan patogen di lapisan epitelial

  • BARIER FISIOLOGIS Temperatur tubuh , pH, faktor terlarut dan sel/molekul Faktor terlarut : Lisozim, interferon dan komplemen (protein terlarut ) Lisozim, enzim hidrolitik di mukus dan air mata memotong lapisan peptidoglikan pada dinding sel MO Interferon, protein yang dihasilkan sel yang terinfeksi bakteri mengikat sel di sekeliling dan menginduksi keadaan antiviral Complement, sekelompok protein darah dalam sirkulasi dng kondisi inaktif (diaktifkan oleh bbrp macam mekanisme imun spesifik maupun non spesifik )

    merusak atau memfasilitasi pengeluaran MO

  • Collectin, protein surfaktan membunuh bakteri scr langsung (menghancurkan lapisan lipid bakteri)

    Pattern of recognition toll -like receptors (TLRs), TLR2 mengenali lipopolisakarida (LPS) pada bakteri Gram-negatif

  • BARIER FAGOSITIK

    Fagositosis = endositosis, pengambilan materi sel dari lingkungannya

    Membran plasma sel membentuk fagosom (vesikel utk memakanbakteri)

  • BARIER INFLAMASI

    Kerusakan jaringan (luka, invasi bakteri) induksi inflamasi

    Komponen pd MO sbg lipopolisakarida

    5 tanda inflamasi : rubor (redness), tumor (swelling), calor (heat), and dolor (pain), functio laesa (loss of function )

    Pelepasan APP (acute-phase proteins, terutama C-reactive protein) diproduksi di hati, mengikat C-polisakarida (komponen dinding sel bakteri dan jamur)

  • IMUNITAS DAPATAN Mengenali dan scr selektif mengeliminasi

    mikroorganisme atau molekul spesifik asing

    (antigen)

    4 karakteristik :

    1. Antigenic specificity

    2. Diversity

    3. Immunologic memory

    4. Self/nonself recognition

    Tidak bekerja sendiri, biasanya diaktifkan oleh

    respon imun non spesifik

    Melibatkan 2 sel utama : Limfosit B dan limfosit

    T

  • LIMFOSIT

    Jenis lain dari sel darah putih

    merupakan 20% -40% dari sel darah putih

    tubuh dan 99% dari sel-sel dalam getah bening

    Fungsi : menelan dan menghancurkan

    mikroorganisme, penyajian antigen, dan

    menstimulir sekresi sitokin.

    Beredar dalam darah dan getah bening;

    bermigrasi dalam ruang jaringan dan organ

    limfoid

  • Limfosit B

    Pematangan di sel Bursa (burung), di sumsum

    tulang belakang (mamalia)

    Sel B matang dibedakan dr limfosit yg lain dari

    sintesis dan bentuknya (reseptor untuk

    antigen)

    Masuknya antigen spesifik mengaktifkan sel B

    (membelah dengan cepat) sel plasma

    (antibodi) dan sel memori

    Sel memori memiliki jangka hidup yang lebih

    lama dari sel plasma

    Sel plasma = 2000 antibodi

  • Diproduksi di sumsum tulang belakang,

    pematangan di kelenjar thymus

    Sel T dapat mengenali antigen yg terikat oleh

    MHC (major histocompatibility

    complex) ada 2 kelas : I dan II

    Ada 2 jenis sel T : sel T helper (Th) dan sel T

    sitotoksik (Tc)

    Sel T helper Sel T dng glikoprotein CD4

    dapat mengenali antigen terikat MHC kelas II

    Sel T sitotoksik T dng glikoprotein CD8,

    dapat mengenali antigen terikat MHC kelas I.

    Limfosit T

  • Rasio Th dan Tc = 2:1, kadar berubah pd

    kondisi imunodefisiensi, penyakit autoimun dan

    penyakit lain.

    Sel Th mensekresi bermacam-macam

    sitokin Th1 menghasilkan sitokin yg

    mensupport inflamasi, mengaktifkan sel T dan

    makrofag; Sitokin sel Th2 mengaktifkan sel B

    dan respon imun yang tergantung pada

    antibodi.

    Sel Tc yg teraktivasi

    sel efektor cytotoxic T lymphocyte (CTL)

  • Subpopulasi sel T yg lain : T suppressor (TS)

    cells respon imun humoral dan

    respon imun dimediasi sel

  • i Fungsi utama : memproses dan menyajikan

    antigen kepada reseptor sel T

    APC yang paling penting adalah makrofag

    Antigen presenting cells (APC)