implementasi span

13
1 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TANGERANG SELATAN MAKALAH ANALISIS DAMPAK IMPLEMENTASI SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA TERHADAP LAYANAN KPPN Diajukan: Dwisapta Firmansastriyawan 144060006329 Kelas 7-B STAR BPKP, No. Urut 10 Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Manajemen Keuangan Pemerintah Program Diploma IV Keuangan Spesialisasi Akuntansi STAR BPKP Semester VII T.A 2014/2015

Upload: dwisaptafirmansastriyawan

Post on 16-Nov-2015

54 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Implementasi SPAN di Indonesia

TRANSCRIPT

  • 1

    KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

    SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

    TANGERANG SELATAN

    MAKALAH

    ANALISIS DAMPAK IMPLEMENTASI

    SISTEM PERBENDAHARAAN DAN ANGGARAN NEGARA

    TERHADAP LAYANAN KPPN

    Diajukan:

    Dwisapta Firmansastriyawan144060006329

    Kelas 7-B STAR BPKP, No. Urut 10

    Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah

    Manajemen Keuangan Pemerintah Program Diploma IV Keuangan

    Spesialisasi Akuntansi STAR BPKP Semester VII T.A 2014/2015

  • 2

    ANALISIS DAMPAK IMPLEMENTASI SISTEM PERBENDAHARAAN DAN

    ANGGARAN NEGARA TERHADAP LAYANAN KPPN

    Analysis of Impact of SPAN Implementation to KPPN Services

    Dwisapta Firmansastriyawan 1*

    1 Auditor Pelaksana pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Jl. Pramuka No. 33, Jakarta 13120,Email: [email protected]

    Abstrak

    Tuntutan masyarakat akan pengelolaan anggaran negara yang transparan, akuntabel,terintegrasi, dan berbasis kinerja merupakan faktor pendorong bagi pemerintah untukmelaksanakan reformasi di bidang pengelolaan keuangan negara. Salah satu perubahan yangsedang dilakukan Kementerian Keuangan yaitu pada sisi pembenahan proses bisnis dansistem informasi manajemen. Untuk itulah Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara(SPAN) dirancang dan diterapkan. Dampak diterapkannya SPAN yaitu akan semakinmempermudah proses penganggaran yang dimulai dari perencanaan sampai denganpelaporan. SPAN menawarkan kemudahan dan peningkatan efisiensi, khususnya dalampelayanan yang berkaitan dengan keuangan negara.

    Kata Kunci: anggaran, keuangan negara, terintegrasi

    Abstract

    Public demands for the management of state budgeting that is transparent, accountable,integrated, and performance-based is a factor driving for the government to implementreforms in the field of financial management. One of the changes that are being conducted bythe Ministry of Finance is on the improvement of business processes and information systemsmanagement. For this reason Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) isdesigned and implemented. The impact of the implementation of SPAN that will furtherfacilitate the budgeting process that starts from planning to reporting. SPAN offersconvenience and improved efficiency, especially in the financial services related to the state.

    Key Word: budget, public finance, integrated

  • 3

    PENDAHULUAN

    Reformasi birokrasi yang digulirkan

    mulai tahun 1999 dalam rangka menciptakan

    pemerintahan yang baik (Good Governance)

    terus berjalan. Tuntutan masyarakat akan

    pengelolaan anggaran negara yang

    transparan, akuntabel, terintegrasi, dan

    berbasis kinerja merupakan faktor pendorong

    bagi pemerintah untuk melaksanakan

    reformasi di bidang pengelolaan keuangan

    negara. Selain itu tentu saja hal tersebut juga

    merupakan kebutuhan dari internal

    pemerintah untuk mengantisipasi

    perkembangan tumbuh pesatnya kemajuan di

    bidang teknologi informasi.

    Sebagai pioner, kementerian

    keuangan telah memulai proses reformasi

    sejak tahun 2004. Perubahan yang

    dilaksanakan mencakup aspek penataan

    organisasi, perbaikan proses bisnis, dan

    peningkatan manajemen sumber daya

    manusia. Saat ini perubahan sedang

    dilakukan pada sisi pembenahan proses

    bisnis dan sistem informasi manajemen.

    Untuk itulah Sistem Perbendaharaan dan

    Anggaran Negara (SPAN) muncul.

    Salah satu perubahan yang diusung

    seiring dengan SPAN adalah perubahan

    sistem akuntansi yang semula berbasis kas

    menjadi berbasis akrual (Accrual Based

    Accounting). Basis ini mengakui adanya

    penerimaan dan pengeluaran semenjak

    adanya peristiwa atau transaksi yang terjadi.

    Suatu perjanjian kerja/kontrak yang

    dilakukan satuan kerja pemerintah dengan

    pihak ketiga, dicatat dan dialokasikan

    sebagai pengeluaran. Perjanjian inilah yang

    menjadi landasan di dalam pengeluaran

    Negara karena sifat dari perjanjian adalah

    mengikat pihak-pihak yang membuatnya

    layaknya undang-undang (Pasal 1338 KUH

    Perdata). Setelah adanya perjanjian/kontrak

    tersebut, maka satuan kerja pemerintah harus

    melaporkan/mendaftarkan kontrak tersebut

    ke dalam sistem SPAN agar terdaftar dalam

    manajemen kontrak SPAN. Dengan di

    daftarkannya perjanjian tersebut, maka

    secara otomatis pagu dana DIPA satker

    tersebut terkunci sejumlah besaran kontrak

    tersebut meskipun dana belum dicairkan oleh

    KPPN. Pada saat kontrak berakhir, maka

    akan dilaksanakan pencairan sesegera

    mungkin sesuai dengan tagihan yang

    diajukan oleh satker dan tidak menumpuk

    pada akhir tahun anggaran.

    Ide dasar dari SPAN adalah integrasi

    sistem penganggaran negara ke dalam satu

    kesatuan sistem. Proses bisnis yang selama

    ini terpisah-pisah diupayakan terhubung satu

    sama lain dalam satu jaringan dan database.

    Tujuannya sudah pasti adalah peningkatan

    kualitas pengelolaan keuangan negara,

    akurasi dan akuntabilitas data serta kualitas

    laporan keuangan yang lebih baik.

  • 4

    Implementasi SPAN akan membawa

    dampak secara langsung maupun tidak

    langsung bagi layanan KPPN, sehingga perlu

    dikaji terlebih dahulu apakah implementasi

    SPAN akan menghasilkan perubahan yang

    cukup signifikan ke arah yang lebih baik

    pada pelaksanaan tupoksi di KPPN. Untuk

    itu perlu mengetahui bagaimana dampak

    implementasi SPAN mempengaruhi layanan

    di KPPN?

    LANDASAN TEORI

    Sistem Perbendaharaan dan

    Anggaran Negara (SPAN) adalah suatu

    sistem manajemen informasi keuangan yang

    terintegrasi, mencakup keseluruhan proses

    pengelolaan keuangan negara, mulai dari

    persiapan, pelaksanaan, hingga pelaporan

    anggaran. SPAN dikembangkan guna

    menggantikan sistem yang ada saat ini. yakni

    sistem penganggaran pada DJA, dan Sistem

    Perbendaharaan pada Ditjen Perbendaharaan,

    DJPU, DJPK, dan DJKN

    Dalam SPAN seluruh proses terkait

    dengan pengelolaan anggaran yakni:

    1. penyusunan anggaran,

    2. manajemen dokumen anggaran,

    3. manajemen komitmen pengadaan

    barang dan jasa,

    4. manajemen pembayaran,

    5. manajemen penerimaan negara,

    6. manajemen kas dan pelaporan

    diintegrasikan ke dalam SPAN secara

    realtime & online

    Berdasarkan PMK No 276 tahun

    2008 program reformasi SPAN dilaksanakan

    melalui tiga komponen utama yaitu :

    reformasi Proses Bisnis, reformasi Sistem

    Teknologi Informasi, dan Tata Kelola

    Perubahan. Reformasi Proses Bisnis

    dikembangkan melalui beberapa modul yaitu

    perencanaan anggaran (budget preparation),

    manajemen DIPA (management of spending

    authority), Manajemen Komitmen

    (commitment management), Manajemen

    Pembayaran (payment management),

    Manajemen Kas (cash management),

    Akuntansi (general ledger and chart of

    account), dan Pelaporan (reporting).

    PMK Nomor 276 tahun 2008 tentang

    Program Reformasi Sistem Perbendaharaan

    dan Anggaran Negara menyebut secara jelas

    tentang tujuan dilaksanakan program

    tersebut, yaitu :

    1. Mengendalikan anggaran Negara,

    asset, dan kewajiban Pemerintah

    Pusat;

    2. Menyediakan informasi yang

    komprehensif, dapat dipercaya, dan

    tepat waktu tentang keuangan

    pemerintah;

  • 5

    3. Memudahkan pengambilan

    keputusan dalam manajemen

    keuangan pemerintah.

    Sasaran yang ingin dicapai meliputi :

    1. Otomasi proses operasional

    penganggaran dan pegelolaan kas,

    asset dan utang pemerintah;

    2. Peningkatan keandalan proses

    penganggaran dan pengelolaan kas,

    asset dan utang pemerintah;

    3. Peningkatan efisiensi layanan kepada

    kementrian Negara/lembaga,

    masyarakat dan perbankan;

    4. Peningkatan akuntabilitas melalui

    penyusunan dan penyajian laporan

    keuangan yang lebih komprehensif,

    akurat dan tepat waktu;

    5. Penyediaan fasilitas rekonsiliasi yang

    andal, akurat, serta tepat waktu antara

    pemerintah dan perbankan;

    6. Penyediaan jejak audit (audit trail)

    untuk memfasilitasi proses audit akun

    pemerintah;

    7. Mengintegrasikan data pada berbagai

    subsistem manajemen keuangan

    pemerintah.

    Sedangkan manfaat yang ingin dicapai

    adalah :

    1. Tersedianya system pengendalian

    alokasi dan pelaksanaan anggaran

    yang efektif;

    2. Tersedianya system pengelolaan kas

    yang terpercaya;

    3. Tersedianya system pelaporan

    manajerial tentang tentang operasi

    keuangan pemerintah yang

    komprehensif, dapat diandalkan dan

    realtime;

    4. Terwujudnya tahapan transisi

    penerapan system akuntansi dari

    berbasis kas ke berbasis akrual, dan;

    5. Terlaksananya pelayanan kepada

    public yang lebih efisien.

    Dengan adanya kejelasan tujuan,

    sasaran dan manfaat dari pelaksanaan

    reformasi pengelolaan keuangan Negara

    melalui SPAN, diharapkan program SPAN

    menghasilkan output berupa system

    pengelolaan keuangan Negara yang bisa

    diimplementasikan demi terwujudnya

    pengelolaan keuangan Negara yang

    professional, transparan, dan akuntabel

    sebagaimana amanat Undang-Undang

    Keuangan Negara.

    Sistem Perbendaharaan dan

    Anggaran Negara (SPAN) merupakan

    system yang mengintegrasikan data dari

    siklus pengelolaan keuangan Negara (mulai

    dari penyusunan anggaran sampai dengan

    pelaporan) secara online yang akan

    membawa perubahan terhadap prosedur

    kerja, sistem aplikasi yang dipergunakan dan

    organisasi kearah yang lebih baik.

  • 6

    Karateristik SPAN dapat dijelaskan sebagai

    berikut :

    a. Integrasi Data

    Data yang ada di SPAN merupakan satu-

    satunya data yang dipergunakan untuk

    berbagai kebutuhan. Data hanya dilakukan

    satu kali entry dan data yang terkumpul

    secara terpusat.

    b. Secara Online

    Siapa pun yang memiliki akses terhadap data

    tersebut dapat mengambil data tersebut dari

    mana pun, asalkan bisa terhubung dengan

    internet.

    c. Perubahan prosedur kerja

    Adanya penyempurnaan prosedur kerja.

    d. Perubahan system aplikasi

    Adanya penyempurnaan sistem aplikasi.

    e. Perubahan organisasi

    Adanya penyempurnaan organisasi, baik

    secara struktur maupun sumber daya

    manusia (SDM).

    SPAN terdiri atas modul-modul yang

    dapat dikelompokkan dalam tiga proses

    yaitu:

    1. Perencanaan Anggaran, yang terdiri

    atas Modul Penyusunan Anggaran

    (Budget Preparation)

    2. Pelaksanaan Anggaran, yang terdiri

    atas:

    i. Modul Manajemen DIPA

    (Management of Spending Authority)

    ii. Modul Manajemen Komitmen

    (Commitment Management)

    iii. Modul Manajemen Pembayaran

    (Payment Management)

    iv. Modul Penerimaan Negara

    (Government Receipt )

    v. Modul Manajemen Kas (Cash

    Management)

    3. Akuntansi dan Pelaporan, terdiri atas:

    i. Modul Buku Besar dan Bagan

    Akun Standar (General Ledger and

    Chart of Accounts)

    ii. Modul Pelaporan (Reporting)

    Terdapat 3 (tiga) pilar dalam

    pengembangan SPAN, yaitu :

    1. Business Process Improvement (BPI)

    Penelahaan dan perbaikan Treasury

    Model yang mengacu pada best practices dan

    kekhasan pada Kementrian Keuangan. BPI

    bertujuan menyelaraskan antara bisnis proses

    di DJA dan di DJPBN sehingga menjadi

    landasan untuk pelaksanaan Commercial Of

    The Shelf (COTS) solution SPAN.

    2. Information Technologie (IT)

    Solusi COTS (Commercial Off The

    Shelf) menfasilitasi dan mengotomasi

    implementasi Trasury Model. Program

    aplikasi berbasis COTS adalah program

    aplikasi yang dibuat secara khusus oleh

  • 7

    perusahaan penyedia software berdasarkan

    best practices of business process pada

    bidang bersangkutan, sehingga program

    aplikasi tersebut dapat digunakan secara

    umum oleh semua institusi untuk menangani

    bidang bersangkutan. Didunia keuangan,

    salah satu contoh COTS adalah Oracle

    Finance (Orafin).

    3. Change management and

    Communications (CMC)

    Berperan mempersiapkan organisasi

    dan sumber daya manusia untuk menerima

    mindset dan cara kerja baru. Kegiatan

    manajemen perubahan dan komunikasi

    SPAN meliputi:

    i. Menganalisa dampak terhadap

    organisasi dan SDM yang

    diakibatkan perubahan dalam bisnis

    proses dan IT karena diterapkannya

    SPAN.

    ii. Mengidentifikasi tingkat

    kesiapan dari organisasi (DJPBN,

    DJA dan Pusintek) serta K/L untuk

    menghadapi perubahan dalam tiap

    tahapan SPAN dan memastikan

    persiapan yang diperlukan

    dilaksanakan.

    iii. Meningkatkan kemampuan para

    change agent melalui pelatihan.

    iv. Mempersiapkan strategi

    pengelolaan perubahan dan

    komunikasi serta rencana kerja yang

    komprehensif.

    v. Mengidentifikasi risiko

    perubahan dan mempersiapkan

    rencana mitigasi terhadap

    kemungkinan risiko tersebut.

    vi. Mempersiapkan pelatihan dan

    workshop yang dibutuhkan untuk

    mendukung pelaksanaan SPAN.

    PEMBAHASAN

    1. Proses Bisnis SPAN

    a. Manajemen DIPA

    i. Pengertian dan konsep dasar

    SPAN adalah proyek jangka

    panjang yang menempatkan

    Direktorat Jenderal Perbendaharaan

    dan Direktorat Jenderal Anggaran

    sebagai leading institutions, meliputi

    pembangunan sistem perbendaharaan

    dan anggaran negara yang sesuai

    dengan best practices yang

    diharapkan, dengan didukung oleh

    sistem informasi yang modern, baik

    yang terkait dengan software maupun

    hardware, melibatkan dan

    menghubungkan sistem informasi

    perbendaharaan dan anggaran di

    beberapa Eselon I di Departemen

    Keuangan, lima kementrian/lembaga

    negara di pusat, DPR, seluruh KPPN

  • 8

    dan institusi pemerintah lainnya yang

    ditetapkan.

    Sistem pelaksanaan anggaran

    harus memenuhi sasaran dari Public

    Expenditure Management (PEM)

    yaitu pengawasan pengeluaran secara

    menyeluruh, alokasi strategis dan

    efisiensi pelaksanaan. Dalam sistem

    pelaksanaan anggaran sebelumnya

    mengacu pada : fokus pada kepatuhan

    dan meyakinkan penerapan disiplin

    fiscal.

    Perubahan dalam proses

    perencanaan dan pelaksanaan

    anggaran berpengaruh terhadap

    proses penyusunan dokumen DIPA

    yang memuat satuan-satuan terukur

    yang berfungsi sebagai dasar

    pelaksanaan kegiatan bagi satker dan

    jaminan dari BUN atas sejumlah dana

    yang diperlukan bagi satker tersebut.

    Proses penyusunan dokumen DIPA

    juga disesuaikan dengan kewenangan

    DJPB dalam kaitannya dengan tugas

    sebagai BUN antara lain apabila

    terjadi kesalahan dalam pencantuman

    kode kantor bayar, cara penarikan

    dan sebagainya oleh satker.

    ii. Proses bisnis manajemen DIPA

    Proses bisnis manajemen

    DIPA Future terdiri dari 3 aktivitas

    utama (bisnis domain) yaitu

    penerbitan DIPA, revisi DIPA, dan

    pelaksanaan penggunaan dana.

    Secara ringkas, proses bisnis DIPA

    kedepannya adalah:

    a. Pengesahan DIPA

    Pengesahan DIPA pada

    dasarnya dibagi menjadi beberapa

    alur kerja (workflow) yaitu,

    Pengesahan DIPA biasa, pengesahan

    DIPA Sementara, carry forward dan

    Vote on Account.

    1. Pengesahan DIPA biasa

    2. Pengesahan DIPA sementara

    3. Pengesahan DIPA Vote on

    Account

    4. Pengesahan DIPA Format

    Khusus

    b. Revisi DIPA

    Revisi DIPA kedepan akan

    terdiri dari terdiri dari revisi DIPA

    akibat Perubahan Rincian Anggaran

    Belanja Pemerintah Pusat (RABPP),

    Revisi DIPA tanpa perubahan

    RABPP dan revisi ambang batas

    BLU. Revisi DIPA pada dasarnya

    adalah semua perubahan yang terjadi

    pada DIPA atas usulan satker.

    Berikut akan dijelaskan mengenai

    bisnis proses revisi DIPA yang

    dimulai dari revisi akibat perubahan

    RABPP. Revisi DIPA ini dibagi

    menjadi :

  • 9

    1. Revisi DIPA tanpa perubahan

    RABPP;

    2. Revisi DIPA dengan perubahan

    RABPP;

    3. Revisi DIPA lintas kanwil oleh

    DJPBN cq Dit Pelaksanaan

    Anggaran;

    4. Updating Pagu DIPA BLU;

    5. Updating Komponen Input;

    6. Revisi halaman III secara

    manual.

    b. Manajemen Komitmen

    i. Pengertian dan konsep dasar

    Pelaksanaan manajemen

    komitmen memiliki dua tujuan utama

    yang masing-masing memiliki

    orientasi yang berbeda tetapi saling

    melengkapi. Pelaksanaan manajemen

    komitmen terutama ditujukan untuk

    mengelola tindakan-tindakan awal

    yang menimbulkan kewajiban negara

    dalamrangka disiplin anggaran

    (ketaatan terhadap batas

    pengeluaran). Di samping itu,

    manajemen komitmen juga ditujukan

    untuk mendukung terwujudnya

    perencanaan kas yang berorientasi ke

    depan (forward cash planning) yang

    berbeda dengan perencanaan kas

    berdasarkan data trend dari periode

    sebelumnya (historical data trend).

    Dengan mencatatkan komitmen ke

    dalam sistem perbendaharaan, maka

    institusi perbendaharaan dapat

    membuat perencanaan kas yang

    berorientasi ke depan berdasarkan

    perkiraan arus kas yang akan

    menyertai pelunasan sebuah

    komitmen (Radev & Khemani, 2007;

    Potter & Diamond, 1999).

    ii. Proses bisnis manajemen komitmen

    Dalam rangka SPAN secara

    garis besar komitmen dibagi menjadi

    2, yaitu:

    a. Spesific commitment: komitmen

    yang menimbulkan kewajiban

    pembayaran atau serangkaian

    pembayaran dalam jangka waktu

    tertentu.

    b. Continuing commitment:

    komitmen yang pembayarannya

    bersifat berkelanjutan, tidak

    dibatasi oleh jangka waktu

    tertentu dan tidak didasarkan

    pada adanya kontrak tersendiri.

    c. Manajemen Pembayaran

    i. Pengertian dan konsep dasar

    Cakupan Proses Manajemen

    Pembayaran:

    - Proses Pendaftaran Tagihan

    sampai dengan Pembayaran

    -- Pembayaran Langsung

    -- Pembayaran Uang Persediaan

  • 10

    -- Pembayaran yang berasal dari

    Pinjaman dan Hibah

    -- Pembayaran Satuan Kerja

    PNBP

    - Proses Pengesahan Pendapatan

    dan Pengeluaran dengan

    menggunakan Modul Pembayaran.

    -- Pengesahan BLU

    -- Pengesahan Hibah Langsung

    Konsep dasar manajemen

    pembayaran:

    - Integrasi sistem

    - Accrual dan penerapan payment

    term

    - Lesspaper

    - Otomatisasi Sistem Pengujian

    Tagihan

    - Perbaikan Pola Hubungan satuan

    kerja, KPPN dan Perbankan

    ii. Proses Pendaftaran Resume Tagihan

    Proses Pendaftaran Resume

    Tagihan dalam aplikasi dikenal

    secara luas sebagai invoicing. Proses

    ini digunakan dalam SPAN sebagai

    perekaman tagihan kepada database

    baik untuk keperluan pembayaran,

    penyaluran uang persediaan,

    pengesahan, maupun pembayaran

    yang bersumber dari pinjaman dan

    hibah.

    d. Manajemen Penerimaan

    i. Pengertian dan konsep dasar

    Salah satu wujud dari

    kegiatan administrasi keuangan

    negara adalah penatausahaan atas

    penerimaan negara (Government

    Receipt). Pengelolaan penerimaan

    negara saat ini bertumpu pada Sistem

    MPN (Modul Penerimaan Negara)

    yang di kelola oleh Ditjen Pajak.

    Permasalahan utama dari

    pengelolaan negara saat ini adalah

    integrasi antara sistem informasi

    yang belum baik. Hal ini terjadi

    karena ada penerimaan negara yang

    di terima tidak melalui MPN, seperti

    penerimaan negara yang diterima

    melalui Bank Indonesia (contoh:

    Penerimaan pembiayaan, Penerimaan

    PNBP Migas.

    ii. Proses bisnis manajemen penerimaan

    Proses bisnis Manajemen Penerimaan

    SPAN yang dilakukan oleh KPPN

    terdiri atas 3 aktivitas utama yakni:

    a. Unggah penerimaan

    Penerimaan Negara yang masih

    dikelola oleh KPPN terdiri atas

    tiga jenis yakni Penerimaan dari

    Bank/Pos Persepsi (MPN),

    Penerimaan BLU, Penerimaan

    Retur SP2D.

  • 11

    b. Reviu transaksi penerimaan

    Proses selanjutnya setelah proses

    unggah penerimaan adalah reviu

    terhadap transaksi penerimaan.

    Proses ini tidak harus dilakukan

    oleh Staff KPPN, akan tetapi

    disediakan sebagai sarana proses

    pengecekan kembali terhadap

    transaksi-transaksi penerimaan

    yang telah dilakukan.

    Proses reviu transaksi penerimaan

    dilakukan dengan membuka form

    Ikhtisar Penerimaan kemudian

    lakukan pencarian berdasarkan

    parameter tertentu, semisal

    berdasarkan tanggal buku, atau

    berdasarkan nomor penerimaan.

    c. Permintaan laporan

    Laporan manajerial yang

    disediakan dalam SPAN dan

    dapat diakses oleh KPPN terdiri

    atas 5 (lima) jenis Laporan, yakni:

    a. Laporan Daftar Retur SP2D

    b. Laporan Daftar Pembagian

    Pembagian DBH PBB

    c. Laporan Daftar Penerimaan

    d. Laporan Realisasi

    Penerimaan, Pembagian, dan

    Penyaluran PBB

    e. Laporan Daftar Pelimpahan

    PBB ke BO III

    e. Manajemen Kas

    i. Pengertian dan konsep dasar

    Manajemen kas pada SPAN yang

    merupakan sistem terintegrasi dengan

    konsep database tunggal sehingga

    data-data dari modul-modul lain

    seperti terlihat pada gambar diatas

    dapat dijadikan dasar bagi

    manajemen kas untuk melakukan

    transaksi dan pelaporan. Data dari

    manajemen DIPA (Management of

    Spending Authority), manajemen

    komitmen (Budget Commitment),

    manajemen pembayaran (Payment

    Management), dan manajemen

    penerimaan negara (Government

    Receipt) merupakan sumber data bagi

    manajemen kas untuk transaksi

    maupun pelaporan.

    ii. Proses bisnis manajemen kas

    Skenario dasar pada modul

    manajemen kas SPAN, antara lain:

    a. Pencatatan rekening baru (entry

    new bank account)

    b. Transfer antar rekening (bank

    account transfer)

    c. Rekonsiliasi bank secara otomatis

    (auto reconcile)

    d. Rekonsiliasi bank secara manual

    (manual reconcile)

  • 12

    e. Non-aktifasi rekening (closing

    existing bank account)

    f. Perencanaan kas (cash

    forecasting)

    f. Manajemen Pelaporan

    General Ledger merupakan inti dari

    sistem kerangka pengelolaan keuangan

    Negara yang terintegrasi. Seluruh

    transaksi keuangan yang diinput ke

    dalam sistem akan diposting ke dalam

    General Ledger sesuai dengan siklus

    pengelolaan keuangan Negara sehingga

    GL merupakan sumber data bagi

    penyusunan laporan keuangan

    pemerintah. Penyempurnaan proses

    bisnis GL di dalam SPAN adalah GL

    terintegrasi terpusat, sehingga transaksi

    subledger di tiap-tiap KPPN akan

    terposting ke dalam GL yang

    terintegrasi. Terdapat 2 GL di dalam

    SPAN, yaitu; GL akrual dan GL cash

    untuk mengakomodir penerapan

    penganggaran berbasis kas dan

    penerapan akuntansi full akrual.

    2. Teknologi dan Informasi SPAN

    Salah satu tujuan pengembangan sistem

    SPAN adalah semakin mempermudah

    proses penganggaran yang dimulai dari

    perencanaan sampai dengan pelaporan.

    Dalam sistem SPAN proses penyusunan

    dokumen pelaksanaan anggaran akan

    semakin terintegrasi sehingga

    meningkatkan efektivitas dan efisiensi

    pengelolaan keuangan negara.

    Sejalan dengan reformasi di bidang

    keuangan Negara, reformasi

    penganggaran dan perbendaharaan

    negara mengagendakan sejumlah

    penyempurnaan terutama di bidang

    penganggaran dan perbendaharaan.

    Dalam penyempurnaan ini,

    pengintegrasian fungsi-fungsi sistem

    penganggaran dan perbendaharaan

    menjadi dasar bagi upaya pencapaian

    akuntabilitas pertanggungjawaban

    keuangan Pemerintah yang dapat

    diandalkan. Sistem pengelolaan

    keuangan negara yang modern,

    transparan dan akuntabel menjadi tujuan

    yang akan dicapai dalam reformasi

    dimaksud.

    Dalam pelaksanaan APBN, akan dikenal

    beberapa proses bisnis yang baru, yaitu

    manajemen data supplier, manajemen

    data kontrak, manajemen data tagihan

    dan Surat Perintah Membayar. Dalam

    penyusunan laporan keuangan,

    penyempurnaan yang akan dilakukan

    meliputi aplikasi akuntansi keuangan,

    akuntansi barang milik negara,

    rekonsiliasi SAI, penyusunan LPJ

    bendahara, dan akuntansi persediaan.

    Selain aplikasi SAKTI, juga akan

    dikembangkan aplikasi pendukung yang

    meliputi portal SPAN dan SPAN SMS.

  • 13

    SIMPULAN

    Dampak diterapkannya SPAN yaitu

    akan semakin mempermudah proses

    penganggaran yang dimulai dari perencanaan

    sampai dengan pelaporan. SPAN merupakan

    sebuah terobosan sistem dalam birokrasi

    keuangan negara yang terintegrasi secara

    menyeluruh, meliputi berbagai level. SPAN

    menawarkan kemudahan dan peningkatan

    efisiensi, khususnya dalam pelayanan yang

    berkaitan dengan keuangan negara. Hal ini

    menjadi tawaran yang cukup menggiurkan

    bagi sebagian kalangan yang pro terhadap

    kemajuan teknologi dan kemudahan yang

    ditawarkan.

    Pembangunan SPAN hingga saat ini

    tidak memiliki kendala berarti dan hanya

    berkutat pada permasalahan teknis

    operasional, tetapi sedikit terbentur dengan

    penyesuaian terhadap peraturan perundang-

    undangan yang senantiasa berubah karena

    kedinamisannya, tetapi tidak signifikan.

    Yang menjadi fokus utama saat ini adalah

    kesiapan penggunaan dan penyesuaian

    operasional oleh pengguna yang selama ini

    belum memanfaatkan penerapan teknologi

    yang ada secara penuh.

    DAFTAR REFERENSI

    Prasetia, Andika. 2013. 3 Pilar Utama

    SPAN. Diakses pada 10 Maret 2015,

    dari http://www.andikaprasetia.com/

    2013/12/3-pilar-utama-span.html

    Prasetia, Andika. 2013. Implementasi SPAN.

    Diakses pada 10 Maret 2015, dari

    http://www.andikaprasetia.com/2013/

    12/implementasi-span.html

    Prasetia, Andika. 2013. Latar Belakang

    Munculnya SPAN. Diakses

    pada 10 Maret 2015, dari

    http://www.andikaprasetia.com/2013/

    12/latar-belakang-munculnya-

    span.html.

    Prihadi, Ragil. 2015. Implementasi SPAN

    dalam Mendukung Good Governance

    di Lingkup Ditjen Perbendaharaan.

    Diakses pada 10 Maret 2015, dari

    http://www.span.depkeu.go.id/conten

    t/implementasi-span-dalam-

    mendukung-good-governance-di-

    lingkup-ditjen-perbendaharaan

    SPAN. 2015. Apa itu SPAN?. Diakses

    pada 10 Maret 2015, dari

    http://www.span.depkeu.go.id/