imbalan kerja.doc

41
PELAPORAN KORPORAT 2015 PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS ANDALAS 05/21/2015 IMBALAN KERJA DIBUAT OLEH : 1. KRISTIANTO SETIAWAN

Upload: poppy

Post on 13-Jul-2016

266 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMBALAN KERJA.doc

PELAPORAN KORPORAT

2015

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

UNIVERSITAS ANDALAS05/21/2015

IMBALAN KERJA

DIBUAT OLEH :

1. KRISTIANTO SETIAWAN2. PUSPITA MARCHIANGGITA

AN

Page 2: IMBALAN KERJA.doc

PENDAHULUAN

Imbalan kerja merupakan salah satu unsur penting didalam suatu perusahaan. Kadang

kala perusahaan harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk memenuhi

kewajiban dalam pembayaran imbalan kerja kepada pekerjanya.

Pengertian imbalan kerja (employee benefit) adalah seluruh bentuk imbalan yang

diberikan perusahaan atas jasa yang diberikan oleh pekerjaanya. Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan No. 24 Ikatan Akuntansi Indonesia tentang IMBALAN KERJA

antara lain sebagai berikut:

Kewajiban jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh

imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan,

Beban jika perusahaan menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan oleh

pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.

Pernyataan ini diterapkan untuk seluruh imbalan kerja, termasuk yang diberikan:

melalui program formal atau perjanjian formal lainnya antara perusahaan dan

pekerja, serikat pekerja, atau perwakilan pekerja;

melalui peraturan perundang-undangan atau peraturan industri dimana

perusahaan diwajibkan untuk ikut serta pada program nasional, industri atau

program multipemberi kerja lainnya; atau

oleh kebiasaan yang menimbulkan kewajiban konstruktif. Kebiasaan akan

menimbulkan kewajiban konstruktif jika perusahaan tidak memiliki alternative

realistis selain membayar imbalan kerja.

Imbalan Kerja mencakup:

1. Imbalan kerja jangka pendek (short-term employee benefits) adalah imbalan

kerja (selain dari pesangon PKK dan imbalan berbasis ekuitas) yang jatuh tempo

dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan

jasa. Contoh Imbalan kerja jangka pendek mencakup: upah, gaji, dan iuran

jaminan sosial, cuti-berimbalan jangka pendek (seperti cuti tahunan dancuti

sakit) dimana ketidakhadiran diperkirakan terjadi dalamwaktu 12 bulan setelah

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 2

Page 3: IMBALAN KERJA.doc

akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya bagi laba dan bonus

terutang dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja

memberikan jasa terkait; dan imbalan nonmoneter (seperti perawatan

kesehatan,perumahan, mobil serta barang dan jasa yang diberikansecara cuma-

cuma atau subsidi) untuk pekerja saat ini.

2. Imbalan pascakerja (post-employment benefits) adalah imbalan kerja (selain

pesangon PKK dan imbalan berbasis ekuitas) yang terhutang setelah pekerja

menyelesaikan masa kerjanya.

3. Program imbalan pascakerja (post-employment benefit plans) adalah

pengaturan formal atau suatu kebiasaan dimana perusahaan memberikan

imbalan pascakerja bagi satu atau lebih pekerja.

4. Program iuran pasti (defined contribution plans) adalah program imbalan

paskerja yang mewajibkan perusahaan membayar sejumlah iuran tertentu kepada

entitas (dana) terpisah, sehingga perusahaan tidak memiliki kewahiban hukum

atau kewajiban konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas

tersebut tidak memiliki aktiva yang cukup untuk membayar seluruh imbalan

pascakerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan pekerja pada periode

berjalan dan periode lalu.

5. Imbalan kerja jangka panjang lainnya (other long-term employee benefits)

adalah imbalan kerja (selain imbalan pascakerja, pesangon PKK, dan imbalan

berbasis ekuitas) yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah akhir periode

pelaporan saat pekerja memberikan jasanya, meliputi misalnya:

kompensasi cuti jangka panjang seperti cuti pengabdian atau cuti hari

raya;

imbalan pengabdian;

imbalan cacat jangka panjang;

bagi hasil dan bonus yang terutang 12 bulan atau lebih setelah akhir

periode di mana pekerja memberikan jasa terkait;

kompensasi yang ditunda yang dibayarkan 12 bulan atau lebih setelah

akhir periode kompensasi tersebut diperoleh.

6. Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja (termination benefits) adalah imbalan

kerja terhutang sebagai akibat dari :

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 3

Page 4: IMBALAN KERJA.doc

keputusan perusahaan untuk memberhentikan pekerja sebelum usia pension

normal; atau

keputusan pekerja menerima tawaran perusahaan untuk mengundurkan diri

sukarela dengan imbalan tertentu.

7. Imbalan berbasis ekuitas (equity compensation benefits) adalah imbalan kerja

yang diberikan perusahaan dalam bentuk:

hak pekerja untuk menerima instrumen keuangan ekuitas (misalnya saham)

yang diterbitkan perusahaan (atau induk perusahaan); atau

jumlah kewajiban perusahaan kepada pekerja yang bergantung pada harga

instrumen keuangan ekuitas (misalnya saham) di masa depan yang

diterbitkan oleh perusahaan.

PENGERTIAN

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 4

Page 5: IMBALAN KERJA.doc

Imbalan kerja adalah semua bentuk imbalan yangdiberikan oleh entitas sebagai

pertukaran atas jasa yang diberikan oleh pekerja, termasuk direktur dan manajemen.

terdapat empat jenis imbalan kerja:

a. Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja (selainpesangon pemutusan

kerja) yang jatuh tempo seluruhnyadalam waktu 12 bulan setelah akhir periode

pekerjamemberikan jasanya.

b. Imbalan pascakerja adalah imbalan kerja (selain pesangonpemutusan kerja) yang

terutang setelah pekerjamenyelesaikan masa kerjanya.

c. Imbalan kerja jangka panjang lainnya adalah imbalan kerja(selain imbalan

pascakerja dan pesangon pemutusan kerja)yang tidak seluruhnya jatuh tempo

dalam waktu 12 bulansetelah pekerja memberikan jasanya; dan

d. Pesangon pemutusan kerja adalah imbalan kerja yang terutang akibat

Keputusan entitas untuk memberhentikan pekerja sebelum usia pensiun

normal, atau

Keputusan pekerja menerima tawaran untuk mengundurkan diri secara

sukarela dengan imbalan tertentu.

PRINSIP UMUM PENGAKUAN UNTUK SELURUH IMBALAN KERJA

Entitas harus mengakui biaya atas seluruh imbalan kerja yang menjadi hak pekerja

akibat dari jasa yang diberikankepada entitas selama periode pelaporan:

a. sebagai kewajiban, setelah dikurang jumlah yang telah dibayar baik secara

langsung kepada pekerja atau sebagai kontribusi kepada dana imbalan kerja. Jika

pembayaran kontribusi melebihi kewajiban yang timbul dari jasa sebelum

tanggal pelaporan, maka entitas harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset

dibayar dimuka yang aka mengurangi pembayaran masa datang atau sebagai

pengembalian kas.

b. sebagai beban, biaya tersebut diakui sebagai bagian biaya perolehan suatu aset

seperti persediaan atau aset tetap IMBALAN KERJA JANGKA PENDEK

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 5

Page 6: IMBALAN KERJA.doc

Contoh Imbalan kerja jangka pendek mencakup:

upah, gaji, dan iuran jaminan sosial, cuti-berimbalan jangka pendek (seperti cuti

tahunan dancuti sakit) dimana ketidakhadiran diperkirakan terjadi dalamwaktu

12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya bagi

laba dan bonus terutang dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan

saat pekerja memberikan jasa terkait; dan imbalan nonmoneter (seperti

perawatan kesehatan,perumahan, mobil serta barang dan jasa yang

diberikansecara cuma-cuma atau subsidi) untuk pekerja saat ini.

Pengukuran Imbalan Kerja Jangka Pendek Secara Umum

Jika pekerja memberikan jasa kepada entitas selama periode pelaporan, maka

entitas harus mengukur nilai yang diakui sesuai dengan paragraf 23.2 pada nilai

tidak-terdiskonto yang diperkirakan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa

tersebut.

Pengakuan dan Pengukuran – Cuti Berimbalan Jangka Pendek

Entitas mungkin mengkompensasi pekerja atas cuti untuk berbagai alasan

termasuk cuti tahunan dan cuti sakit Beberapa cuti berimbalan jangka pendek

dapat diakumulasi –cuti bisa digeser ke periode berikutnya dan digunakan untuk

periode mendatang jika pekerja tidak menggunakannya secara penuh pada

periode berjalan.

Misalnya cuti tahunan dan cuti sakit.Entitas harus mengakui taksiran biaya cuti

berimbalan yang dapat diakumulasi ketika pekerja memberikan jasa yang

meningkatkan hak mereka atas imbalan cuti masa mendatang. Entitas harus

mengukur taksiran cuti berimbalan yang dapat diakumulasi pada jumlah

tambahan yang diperkirakan akan dibayar sebagai akibat tidak digunakannya

hak yang terakumulasi pada akhir periode pelaporan. Entitas harus menyajikan

cuti berimbalan yang dapat diakumulasi yang tidak digunakan yang diprediksi

akan digunakan sebagai kewajibanlancar pada tanggal pelaporan.   Entitas harus

mengakui biaya cuti berimbalan (yang tidak dapat diakumulasi) pada saat

terjadinya cuti. Entitas harusmengukur biaya cuti berimbalan yang tidak dapat

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 6

Page 7: IMBALAN KERJA.doc

diakumulasi pada jumlah gaji dan upah tidak-terdiskonto yang dibayarkan atau

terutang selama periode cuti.

Pengakuan – Bagi Laba dan Bonus

a. Entitas harus mengakui ekspektasi biaya untuk bagilaba dan bonus hanya

jika entitas telah memiliki kewajiban hukum atau kewajibankonstruktif

kini untuk melakukan pembayaran sebagaiakibat peristiwa masa lalu (ini

berarti entitas tidak memilikialternatif realistis lainnya kecuali untuk

melakukanpembayaran); dan

b. estimasi kewajiban yang andal dapat dilakukan

IMBALAN PASCA-KERJA: PERBEDAAN ANTARA PROGRAM IURAN

PASTI DAN IMBALAN PASTI

Imbalan pascakerja termasuk misalnya:

a. tunjangan pensiun, dan

b. imbalan pascakerja lain, seperti asuransi jiwa dan perawatan kesehatan

pascakerja

Perjanjian dimana entitas memberikan imbalan pascakerja adalah program imbalan 

pascakerja. Entitas harus menerapkan bagian ini untuk semua perjanjian tersebut baik

entitas terlibat atau tidak terlibat atas pendirian entitas terpisah yang menerima iuran

dan membayar imbalan. Dalam beberapa kasus, perjanjian ini diwajibkan oleh hukum

dan bukan sekadar inisiatif entitas.

Program imbalan pascakerja diklasifikasikan sebagai program iuran pasti atau program

imbalan pasti, bergantung pada substansi ekonomis atas program sebagai turunan dari

syarat dan kondisi utamanya.

a. Program iuran pasti adalah program imbalan pasca kerja dimana entitas

membayar iuran tetap kepada  entitas erpisah (dana) dan tidak memiliki

kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar iuran berikutnya atau

melakukan pembayaran langsung ke pekerja jika dana yang ada tidak mencukupi

untuk membayar seluruh imbalan pekerja terkait dengan jasa mereka pada

periode kini dan periode lalu. Sehingga jumlah imbalan pascakerja yang

diterima pekerja ditentukan oleh jumlah iuran yang dibayar oleh entitas (dan

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 7

Page 8: IMBALAN KERJA.doc

mungkin juga oleh pekerja) ke program imbalan pascakerja atau perusahaan

asuransi, ditambah hasil investasi iuran tersebut.

b. Program imbalan pasti adalah program imbalan pascakerja selain iuran pasti.

Dengan imbalan pasti, kewajiban entitas adalah menyediakan imbalan yang

telah disepakati kepada pekerja dan mantan pekerja, dan risiko aktuarial (dimana

imbalan akan lebih besar daripada yang diperkirakan) dan risiko investasi secara

substantif berada pada entitas. Jika pengalaman aktuarial atau investasi lebih

buruk daripada yang diperkirakan, maka kewajiban entitas akan meningkat.

Program Multi Pemberi Kerja dan Program Pemerintah

Program multi pemberi pekerja dan program pemerintah diklasifikasikan sebagai

iuran pasti atau imbalan pasti berdasarkan persyaratan dari program tersebut,

termasuk setiap kewajiban konstruktif di luar persyaratan formal. Namun, jika

informasi yang memadai tidak tersedia untuk menggunakan akuntansi imbalan

pasti atas program multi pemberi pekerja yang ditetapkan sebagai program

imbalan pasti, maka entitas harus mencatat program tersebut seolah-olah

program tersebut ditetapkan sebagai program iuran pasti dan membuat

pengungkapan.

Imbalan yang Dijamin

Entitas mungkin membayar premi asuransi untuk program imbalan pascakerja.

Entitas harus memperlakukan program seperti ini sebagai program iuran pasti,

kecuali entitas memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif: (a)untuk

membayar imbalan kerja secara langsung ketika jatuh tempo, atau (b)untuk

membayar jumlah tambahan jika perusahaan asuransi tidak membayar seluruh

imbalan kerja masa mendatang terkait dengan jasa pekerja periode sekarang dan

periode sebelumnya.

Kewajiban konstruktif dapat muncul secara tidak langsung melalui program,

mekanisme untuk penentuan premi masa mendatang, atau pihak yang

mempunyai hubungan istimewa yang memiliki hubungan dengan perusahaan

asuransi. Jika entitas memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 8

Page 9: IMBALAN KERJA.doc

tersebut, maka entitas harus memperlakukan program tersebut sebagai program

imbalan pasti.

IMBALAN PASCAKERJA: PROGRAM IURAN PASTI

Pengakuan dan Pengukuran Entitas harus mengakui iuran yang terutang untuk periode

berjalan:

a. sebagai kewajiban, setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar. Jika

pembayaran iuran melebihi iuran yang terutang sebelum tanggal pelaporan,

maka entitas harus mengakui kelebihan tersebut sebagai aset.

b. sebagai beban, kecuali kecuali Bab lain mensyaratkan biaya tersebut diakui

sebagai bagian biaya perolehan suatu aset seperti persediaan atau aset tetap.

IMBALAN PASCA-KERJA: PROGRAM IMBALAN PASTI

Pengakuan

Dalam menerapkan prinsip pengakuan umum untuk program imbalan pasti, maka

entitas mengakui:

a. kewajiban atas kewajiban yang timbul dalam program imbalan pasti neto setelah

aset program (kewajiban imbalan pasti atau defined benefit liability) dan

b. mengakui perubahan neto dalam kewajiban tersebut selama periode sebagai

biaya program imbalan pasti selama periode tersebut

Pengukuran Kewajiban Imbalan Pasti

Entitas harus mengukur kewajiban imbalan pasti untuk kewajiban dalam program

imbalan pasti pada nilai neto dari total jumlah berikut:

a. nilai kini dari kewajiban dalam program imbalan pasti (kewajiban imbalan pasti

atau defined benefit obligation) pada tanggal pelaporan (paragraf 23.15-23.20

memberikan panduan cara untuk mengukur kewajiban ini), dikurang;

b. nilai wajar aset program pada tanggal pelaporan (jika ada) yang digunakan untuk

menutup secara langsung kewajiban tersebut.

Diskonto

Entitas harus mengukur kewajiban imbalan pasti pada nilai kini yang terdiskonto.

Entitas harus menentukan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan

pembayaran masa datang berdasarkan referensi suku bunga pasar obligasi perusahaan

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 9

Page 10: IMBALAN KERJA.doc

berkualitas tinggi pada tanggal pelaporan. Jika tidak terdapat pasar untuk obligasi

tersebut, maka entitas harus menggunakan suku bunga pasar obligasi pemerintah pada

tanggal pelaporan. Mata uang dan persyaratan obligasi perusahaan dan obligasi

pemerintah harus konsisten dengan mata uang dan estimasi periode pembayaran

mendatang.

Metode Penilaian Aktuaria

Jika entitas mampu (tanpa biaya dan usaha yang tidak semestinya), maka entitas

menggunakan metode projected unit credit untuk mengukur kewajiban imbalan  pasti

dan beban yang terkait. Jika imbalan pasti didasarkan pada tingkat gaji akan datang,

maka metode projected unit credit mensyaratkan entitas untuk mengukur kewajiban

manfaat pasti dengan dasar yang mencerminkan estimasi kenaikan gaji akan datang.

Sebagai tambahan, metode  projected unit credit mensyaratkan entitas untuk membuat

berbagai asumsi aktuarial dalam mengukur kewajiban imbalan pasti termasuk tingkat

diskonto, tingkat imbal hasil aset program, tingkat kenaikan gaji, perputaran pekerja,

mortalitas, dan kecenderungan tingkat biaya kesehatan (untuk program manfaat pasti

kesehatan).

Jika entitas tidak mampu (tanpa biaya dan usaha yang tidak semestinya) untuk

menggunakan metode projected unit credit untuk mengukur kewajiban dan biaya

program imbalan pasti, maka entitas diperkenankan untuk membuatpenyederhanaan

berikut dalam pengukuran  kewajiban imbalan pasti untuk pekerja kini:

a. mengabaikan estimasi kenaikan gaji akan datang (diasumsikan gaji kini akan

sama ketika pekerja kini diekspektasikan mulai menerima manfaat imbalan

pascakerja.

b. mengabaikan jasa akan datang dari pekerja kini (diasumsikan penutupan

program untuk pekerja yang ada saat ini dan pekerja baru); dan

c. mengabaikan kemungkinan mortalitas pekerja kini selama masa jasa antara

tanggal pelaporan dan tanggal pekerja diekspektasikan mulai menerima manfaat

imbalan pascakerja (yaitu diasumsikan semua pekerja kini akan menerima

manfaat pascakerja). Tetapi, mortalitas setelah jasa (usia harapan hidup) akan

tetap perlu dipertimbangkan. Entitas yang mengambil manfaat dari

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 10

Page 11: IMBALAN KERJA.doc

penyederhanaan pengukuran di atas harus memasukan manfaat yang sudah

menjadi vested dan belum vested dalam mengukur kewajiban imbalan pasti.

SAK ETAP tidak mensyaratkan entitas untuk menggunakan aktuaris independen untuk

melakukan penilaian aktuarial komprehensif yang diperlukan untuk menghitung

kewajiban imbalan pasti. Tidak ada persyaratan untuk penilaian aktuarial komprehensif

harus dilakukan secara tahunan. Dalam periode di antara penilaian aktuarial

komprehensif (jika asumsi aktuarial utama tidak berubah secara signfikan) kewajiban

imbalan pasti dapat diukur dengan menyesuaikan pengukuran periode lalu untuk

perubahan demografi pekerja seperti jumlah pekerja dan tingkat gaji.

Pengenalan, Perubahan, Pengurangan, dan Penyelesaian Program

Jika imbalan pasti sudah diperkenalkan atau diubah dalam periode sekarang, maka

entitas harus menaikkan atau menurunkan kewajiban imbalan pastinya untuk

mencerminkan perubahan tersebut, dan mengakui kenaikan (penurunan) sebagai beban

(penghasilan) dalam mengukur laba atau  rugi periode berjalan. Sebaliknya, jika

program mengalami penurunan (misalnya imbalan atau kelompok pekerja yang

dilindungi berkurang) atau diselesaikan (kewajiban pemberi kerja telah selesai

dilaksanakan), maka kewajiban imbalan pasti harus diturunkan atau dieliminasi, dan

entitas harus mengakui keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi periode 

berjalan.             

                                                                    

Aset Program Imbalan Pasti

Jika kewajiban imbalan pasti pada tanggal pelaporan lebih kecil dibandingkan nilai

wajar aset program pada tanggal tersebut, maka program mengalami surplus. Entitas

harus mengakui surplus tersebut sebagai aset program imbalan pasti hanya jika surplus

tersebut bisa dipulihkan melalui pengurangan iuran masa mendatang atau melalui

pengembalian dari program.

Biaya Program Imbalan Pasti

Entitas harus mengakui perubahan neto atas kewajiban imbalan pasti selama periode

berjalan, selain perubahan yang terkait dengan imbalan yang dibayarkan kepada pekerja

selama periode atau iuran yang jatuh tempo dari pemberi kerja, sebagai biaya program

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 11

Page 12: IMBALAN KERJA.doc

imbalan pasti selama periode. Biaya tersebut diakui seluruhnya sebagai beban dalam

laporan laba rugi, atau sebagian diakui dalam laporan laba rugi dan sebagian diakui

dalam ekuitas (lihat paragraf 23.22) kecuali Bab lain mensyaratkan sebagai bagian biaya

perolehan suatu aset seperti persediaan dan aset tetap.

Pengakuan-Pemilihan Kebijakan Akuntansi

Entitas disyaratkan untuk mengakui seluruh keuntungan dan kerugian aktuarial pada

periode terjadinya.Entitas harus:

a. mengakui seluruh keuntungan dan kerugian aktuarial dalam laporan laba rugi;

atau

b. mengakui seluruh keuntungan dan kerugian aktuarial dalam ekuitas sebagai

pilihan kebijakan akuntansi.

Entitas harus menerapkan kebijakan akuntansi yang dipilih secara konsisten untuk

semua program imbalan pasti dan semua keuntungan dan kerugian aktuarial.

Perubahan neto dalam kewajiban imbalan pasti yang diakui sebagai biaya program

imbalan pasti meliputi:

a. perubahan dalam kewajiban imbalan pasti yang muncul dari jasa yang diberikan

pekerja selama periode pelaporan.

b. bunga atas kewajiban imbalan pasti selama periode pelaporan;

c. pendapatan atas setiap aset program dan perubahan neto dalam nilai wajar atas

hak penggantian yang diakui selama periode pelaporan;

d. keuntungan dan kerugian aktuarial selama periode pelaporan;

e. kenaikan atau penurunan dalam kewajiban imbalan pasti akibat dari pengenalan

program baru atau mengubah program yang telah ada selama periode pelaporan

f. penurunan dalam kewajiban imbalan pasti akibat dari pengurangan atau

penyelesaian program yang telah ada selama periode pelaporan.

Jasa pekerja akan memberikan kenaikan pada kewajiban program imbalan pasti

meskipun imbalan tersebut bersifat kondisional terhadap pekerjaan pada masa datang

(dengan kata lain, belum vesting). Jasa pekerja sebelum tanggal vesting memberikan

kenaikan atas kewajiban konstruktif karena (pada setiap tanggal pelaporan berturut-

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 12

Page 13: IMBALAN KERJA.doc

turut) jumlah atas jasa masa mendatang yang pekerja harus berikan sebelum menjadi

hak atas imbalan adalah berkurang.

Dalam mengukur kewajiban imbalan pasti, entitas harus memperhatikan kemungkinan

bahwa sebagian pekerja tidak memenuhi syarat vesting. Sama halnya, meski sebagian

imbalan pascakerja (misalnya imbalan kesehatan pasca kerja) menjadi terutang hanya

jika kejadian tertentu terjadi ketika pekerja tidak lagi dipekerjakan (misalnya sakit)

maka suatu kewajiban dibentuk ketika pekerja memberikan jasa yang akan

menyediakan hak atas imbalan tersebut jika kejadian tertentu terjadi. Kemungkinan

bahwa kejadian tertentu akan terjadi mempengaruhi pengukuran kewajiban, tapi tidak

menentukan apakah kewajiban itu ada atau tidak.

Jika imbalan pasti berkurang sejumlah yang dibayarkan kepada pekerja dalam program

yang disponsori pemerintah, maka entitas harus mengukur kewajiban imbalan pasti

dengan suatu dasar yang merefleksikan imbalan terutang dalam program pemerintah,

tapi hanya jika:

a. program tersebut dibuat sebelum tanggal pelaporan; atau

b. kejadian masa lalu atau bukti andal lain menunjukkan bahwa imbalan dari

pemerintah akan berubah, misalnya, terkait dengan perubahan masa datang

tingkat inflasi dan tingkat gaji.

Penggantian

Jika entitas secara nyata yakin bahwa pihak lain akan mengganti sebagian atau seluruh

biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kewajiban imbalan pasti, maka entitas

harus mengakui haknya untuk mendapatkan penggantian sebagai aset yang terpisah.

Entitas harus mengukur aset tersebut pada nilai wajar. Dalam laporan laba rugi, beban

yang terkait dengan program imbalan pasti dapat disajikan secara neto setelah jumlah

pengakuan penggantian.

IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG LAINNYA

Imbalan kerja yang  termasuk dalam imbalan kerja jangka panjang lainnya, meliputi 

misalnya:

a. kompensasi cuti  jangka panjang seperti cuti pengabdian atau cuti hari raya;

b. imbalan pengabdian;

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 13

Page 14: IMBALAN KERJA.doc

c. imbalan cacat jangka panjang;

d. bagi hasil dan bonus yang terutang 12 bulan atau lebih setelah akhir periode di

mana pekerja memberikan jasa terkait;

e. kompensasi yang ditunda yang dibayarkan 12 bulan atau lebih setelah akhir

periode kompensasi tersebut diperoleh.

Entitas harus mengakui kewajiban untuk imbalankerja jangka panjang lainnya yang

diukur pada  nilai neto dari total jumlah berikut:

a. nilai kini kewajiban  imbalan kerja pada tanggal pelaporan,dikurang

b. nilai wajar aset program pada tanggal pelaporan (jika ada) di luar kewajiban

yang akan diselesaikan secara langsung. Entitas harus mengakui perubahan

dalam kewajiban tersebut sesuai dengan paragraf 23.21.

PESANGON PEMUTUSAN KERJA

perjanjian kontraktual atau perjanjian lainnya dengan pekerja atau perwakilan pekerja

atau oleh kewajiban konstruktif berdasarkan praktik bisnis, kebiasaan atau keinginan

untuk bertindak adil, untuk melakukan pembayaran (atau menyediakan imbalan lainnya)

kepada pekerja ketika memberhentikan pekerjanya. Pembayaran tersebut adalah

pesangon pemutusan kerja.

Pengakuan

Karena pesangon pemutusan kerja tidak memberikan entitas manfaat ekonomi masa

datang, maka entitas harus segera mengakuinya sebagai beban dalam laporan laba rugi.

Ketika entitas mengakui pesangon pemutusan kerja, entitas juga mencatat pengurangan

atas tunjangan pensiun atau imbalan kerja lainnya.

Entitas harus mengakui pesangon pemutusan kerja sebagai kewajiban dan beban hanya

ketika entitas mampu menunjukkan komitmen, baik:.

a. memutus masa kerja pekerja atau sekelompok pekerja sebelum masa pensiun

normalnya; atau

b. memberikan pesangon pemutusan kerja sebagai akibat penawaran yang dibuat

dalam rangka pengurangan jumlah pekerja secara sukarela.

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 14

Page 15: IMBALAN KERJA.doc

Entitas dianggap mampu menunjukkan komitmen untuk melakukan pemutusan hanya

ketika entitas memiliki program formal yang detail untuk melakukan pemutusan kerja

dan tanpa kemungkinan realistis untuk menarik program tersebut.

Pengukuran

Entitas harus mengukur pesangon pemutusan kerja pada estimasi terbaik pembayaran

yang akan dibutuhkan untuk menyelesaikan kewajiban pada tanggal pelaporan. Dalam

kasus penawaran pengurangan pekerja secara sukarela, pengukuran pesangon

pemutusan kerja harus berdasarkan jumlah pekerja yang diekspektasikan akan

menerima tawaran tersebut.

Ketika pesangon pemutusan kerja terutang lebih dari 12 bulan setelah akhir periode

pelaporan, nilainya harus diukur pada nilai kini terdiskonto.

PENGUNGKAPAN

Imbalan Kerja Jangka Pendek

Bagian ini tidak mensyaratkan secara spesifik pengungkapan imbalan kerja jangka

pendek.

Program Iuran Pasti.

Entitas harus mengungkapkan jumlah biaya iuran pasti untuk periode dan jumlah yang

diakui dalam laporan laba rugi sebagai beban untuk program iuran pasti. Jika entitas

memperlakukan program imbalan pasti multi pemberi kerja sebagai program iuran pasti

karena informasi yang memadai tidak tersedia untuk menggunakan akuntansi imbalan

pasti (lihat paragraf 23.10), maka entitas harus mengungkapkan fakta bahwa program

tersebut adalah program imbalan pasti dan alasan dicatat sebagai program iuran pasti,

bersama dengan semua informasi yang tersedia mengenai surplus atau defisit program

dan implikasinya terhadap entitas (jika ada).

Program Imbalan Pasti

a. Entitas harus mengungkapkan informasi berikut tentang program imbalan pasti

(kecuali program multi pemberi kerja yang dicatat sebagai program iuran pasti

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 15

Page 16: IMBALAN KERJA.doc

sesuai dengan paragraf 23.10, dimana menerapkan pengungkapan dalam

paragraf 23.37). Jika entitas memiliki lebih dari satu program imbalan pasti,

maka pengungkapan ini dibuat secara total  erpisah untuk setiap program atau

pengelompokkan tersebut dianggap paling bermafaat:

penjelasan umum jenis program, termasuk kebijakan pendanaan.

b. kebijakan akuntansi entitas untuk mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial

(dalam laporan laba rugi atau ekuitas) dan jumlah atas keuntungan dan kerugian

aktuarial yang diakui selama periode berjalan.

c. penjelasan naratif jika entitas menggunakan penyederhanaan pada paragraf

23.17 dalam mengukur kewajiban imbalan pasti.

d. tanggal penilaian aktuarial komprehensif paling kini dan (jika tidak dilakukan

pada periode pelaporan) penjelasan mengenai penyesuaian untuk mengukur

kewajiban imbalan pasti pada tanggal pelaporan.

e. rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir kewajiban imbalan pasti yang

menunjukkan keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui selama periode

f. rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir atas nilai wajar aset program dan saldo

awal dan saldo akhir setiap hak penggantian yang diakui sebagai aset,

ditunjukkan secara terpisah (jika dapat diterapkan):

iuran

imbalan yang dibayarkan; dan

perubahan lainnya dalam aset program.

g. total biaya yang terkait dengan program imbalan pasti untuk periode,

diungkapkan secara terpisah jumlah:

diakui dalam laporan laba rugi sebagai beban; dan

termasuk biaya perolehan suatu aset.

h. untuk setiap kategori besar aset program, dimana seharusnya termasuk tetapi

tidak terbatas pada instrumen ekuitas, instrumen utang, properti, dan semua aset

lainnya, persentase dan jumlah masing-masing kategori tersebut berdasarkan

nilai wajar aset program pada tanggal pelaporan.

jumlah yang termasuk nilai wajar aset program untuk:

setiap kelompok instrumen keuangan yang dimiliki entitas; dan

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 16

Page 17: IMBALAN KERJA.doc

setiap properti yang dikuasai oleh, atau aset lainnya yang digunakan

oleh, entitas;

i. pengembalian aktual aset program.

j. asumsi aktuarial utama yang digunakan, termasuk, jika dapat diterapkan:

tingkat diskonto;

tingkat imbal hasil yang diekspektasikan atas setiap aset program untuk

periode yang disajikan dalam laporan keuangan

ekspektasi tingkat kenaikan gaji;

tingkat tren kenaikan biaya kesehatan; dan

asumsi aktuatial material lainnya.

Rekonsiliasi di (e) dan (f) di atas tidak perlu disajikan untuk periode lalu.

Imbalan Jangka Panjang Lainnya

Untuk setiap kategori imbalan jangka panjang lainnya yang diberikan oleh entitas

kepada pekerja, maka entitas harus mengungkapkan sifat imbalan, jumlah kewajiban

dan status pendanaan pada tanggal pelaporan.

Pesangon Pemutusan Kerja

Untuk setiap kategori pesangon pemutusan kerja yang diberikan oleh entitas kepada

pekerja, maka entitas harus mengungkapkan sifat imbalan, kebijakan akuntansi, dan

jumlah atas kewajiban dan status pendanaan pada tanggal pelaporan.

Ketika terdapat ketidakpastian tentang jumlah pekerja yang akan menerima tawaran

pesangon pemutusan kerja, maka timbul kewajiban kontinjensi. Bab 18 Kewajiban

Diestimasi dan Kontijensi mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan informasi

tentang kewajiban kontijensi kecuali kemungkinan terjadinya penyelesaian kecil sekali.

AKUNTANSI DANA PENSIUN

Sebagaimana disebutkan dalam Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan –PSAK–

No.18 tentang Akuntansi Dana Pensiun bahwa pengertian Dana Pensiun adalah badan

hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 17

Page 18: IMBALAN KERJA.doc

Akuntansi dan Pelaporan Dana Pensiun

Program Pensiun dapat dibedakan menjadi dua yaitu Program Pensiun luran Pasti

(PPIP) dan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP).Dana Pensiun dapat berupa Dana

Pensiun Pemberi Kerja atau Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Dana Pensiun Pemberi

Kerja dapat menyelenggarakan PPIP atau PPMP, sedangkan Dana Pensiun Lembaga

Keuangan hanya dapat menyelenggarakan PPIP.

10 Pembentukan dan pengelolaan Dana Pensiun harus didasarkan pada peraturan

perundangan yang berlaku

Kewajiban Aktuaria

Dalam laporan keuangan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, perlu

diungkapkan penjelasan yang memadai mengenai sumber perhitungan kewajiban

aktuaria seperti metode penilaian dan asumsi aktuarial yang digunakan aktuaris, nama

aktuaris dan tanggal laporan aktuaris yang terakhir.

Frekuensi Penilaian Aktuarial

Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP wajib memiliki laporan aktuaris sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam laporan keuangan Dana Pensiun

harus disebutkan tanggal laporan aktuaris terakhir yang digunakan sebagai dasar

penyusunan laporan keuangan yang bersangkutan.

Laporan Keuangan Dana Pensiun

Laporan keuangan Dana Pensiun terdiri dari laporan aktiva bersih, laporan perubahan

aktiva bersih, neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, dan catatan atas laporan

keuangan.

Khusus untuk Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, laporan mengenai

kewajiban aktuaria dan perubahannya perlu disusun sebagai lampiran laporan keuangan

Sebagai informasi tambahan atas laporan keuangan perlu disajikan antara lain portofolio

investasi, rincian biaya yang merupakan beban Dana Pensiun selama satu periode sesuai

dengan Peraturan Dana Pensiun (untuk Dana Pensiun Pemberi Kerja) atau rincian biaya

yang dapat dipungut dari Peserta atau dibebankan pada rekening Peserta selama satu

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 18

Page 19: IMBALAN KERJA.doc

periode sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun (untuk Dana Pensiun Lembaga

Keuangan)

Penilaian Aktiva Dana Pensiun

Aktiva Dana Pensiun dinilai sesuai dengan SAK yang berlaku, namun mengingat tujuan

Dana`Pensiun dan kekhususan informasi yang diperlukan maka dalam neraca, untuk

aktiva tertentu disamping nilai historis perlu ditentukan pula nilai wajarnya. Selisih

antara nilai historis dan nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi.

Untuk tujuan penyusunan laporan aktiva bersih dan laporan perubahan aktiva bersih,

investasi Dana Pensiun dinilai berdasarkan nilai wajar (fair value). Surat-surat berharga

dinilai berdasarkan harga pasar karena dianggap sebagai nilai yang paling tepat untuk

mengukur nilai surat berharga pada tanggal laporan dan hasil investasi selama periode

tersebut. Surat-surat berharga yang nilai jatuh temponya sudah ditetapkan dan memang

dimaksudkan untuk membayar manfaat pensiun dinilai berdasarkan nilai jatuh

temponya dengan asumsi tingkat pengembalian yang tetap. Jika suatu investasi tidak

mempunyai nilai wajar maka perlu diungkapkan alasan mengapa nilai wajar tidak dapat

ditentukan. Aktiva operasional dinilai berdasarkan nilai buku

Penyajian Informasi dalam Laporan Keuangan

Laporan keuangan Dana Pensiun perlu mengungkapkan informasi relevan antara lain

sebagai berikut:

a. laporan aktiva bersih

nilai aktiva pada akhir periode dengan klasifikasi yang tepat

dasar penilaian aktiva,

investasi sesuai dengan rincian jumlah investasi menurut jenis,

kewajiban selain daripada kewajiban aktuaria

b. laporan perubahan aktiva bersih:

biaya jasa kini (iuran normal) yang jatuh tempo baik yang berasal dari

pemberi kerja atau pemberi kerja dan peserta atau peserta,

biaya jasa lalu (iuran tambahan) yang jatuh tempo,

hasil investasi antara lain bunga, dividen, dan sewa,

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 19

Page 20: IMBALAN KERJA.doc

pendapatan lain-lain,

manfaat yang sudah dibayarkan dan yang masih terhutang, dirinci untuk

peserta yang pensiun, yang meninggal atau yang cacat, juga untuk

pembayaran manfaat secara sekaligus,

beban administrasi,

beban investasi,

beban lain-lain

pajak penghasilan,

keuntungan atau kerugian dari pelepasan investasi dan penurunan atau

kenaikan nilai investasi,dan

pengalihan dana ke/dan dari Dana Pensiun lain;

c. neraca:

posisi keuangan Dana Pensiun

nilai historis, khusus untuk investasi ditentukan juga nilai wajarnya;

d. perhitungan hasil usaha:

pendapatan dan beban investasi

beban administrasi,

pendapatan lain-lain;

e. laporan arus kas:

laporan arus kas disajikan sesuai dengan sifat kegiatan usaha Dana Pensiun

selama periode pelaporan;

f. catatan atas laporan keuangan, mencakup:

penjelasan mengenai program pensiun serta perubahan yang terjadi

selama periode laporan, antara lain:

nama pendiri Dana Pensiun dan mitra pendiri (jika ada),

kelompok karyawan yang menjadi peserta program pensiun

jumlah peserta program pensiun dan jumlah pensiunan,

jenis program pensiun,

iuran yang berasal dari peserta, jika ada,

untuk PPMP, penjelasan mengenai manfaat pensiun yang

dijanjikan,

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 20

Page 21: IMBALAN KERJA.doc

penjelasan mengenai rencana penggabungan, pemisahan,

pemindahan kelompok peserta dan  pembubaran Dana Pensiun

(jika besar kemungkinannya terjadi);

penjelasan singkat mengenai kebijakan akuntansi yang penting,

penjelasan mengenai kebijakan pendanaan,

rincian portofolio investasi, dan

perhitungan kewajiban aktuaria, metode penilaian, asumsi aktuarial,

nama dan tanggal laporan aktuaris terakhir (dalam hal PPMP).

AKUNTANSI DANA PENSIUN

Laporan Keuangan Dana Pensiun

Laporan keuangan Dana Pensiun, baik yang menyelenggarakan Program Pensiun

Manfaat Pasti (PPMP) maupun Program Pensiun luran Pasti (PPIP) mencakup:

a. Laporan Aktiva Bersih

b. Laporan Perubahan Aktiva Bersih

c. Neraca

d. Perhitungan Hasil Usaha

e. Laporan Arus Kas

f. Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan Aktiva Bersih

Laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang jumlah aktiva bersih yang

tersedia untuk membayar kewajiban manfaat pensiun kepada peserta pada tanggal

laporan. Total seluruh aktiva Dana Pensiun tidak termasuk piutang jasa lalu (past

service) yang belum jatuh tempo,dikurangi seluruh kewajiban kecuali kewajiban

aktuaria, menunjukkan jumlah aktiva bersih yang tersedia untuk manfaat pensiun pada

tanggal laporan. Aktiva untuk tujuan penyusunan laporan

ini, dinilai sesuai dengan penjelasan pada butir 28.

Laporan Perubahan Aktiva Bersih

Laporan ini berisi informasi tentang perubahan atas jumlah aktiva bersih yang tersedia

untuk manfaat pensiun, serta menguraikan penyebab perubahan tersebut yang diperinci

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 21

Page 22: IMBALAN KERJA.doc

atas pertambahan dan atau pengurangan yang terjadi selama suatu periode tertentu.

Neraca, Perhitungan Hasil Usaha dan Laporan Arus Kas

Neraca, laporan hasil usaha dan laporan arus kas disusun berdasarkan Kerangka Dasar

Penyusunan dan Pelaporan Laporan Keuangan yang berazas utama biaya historis.

Khusus untuk investasi, ditentukan juga nilai wajarnya. Selisih antara nilai historis dan

nilai wajar disajikan sebagai Selisih Penilaian Investasi. Selisih Penilaian Investasi

bukan merupakan unsur hasil usaha, tetapi akan mengoreksi nilai historis menjadi nilai

wajar.

Untuk penyusunan laporan keuangan Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP,

penentuan kewajiban aktuaria berdasarkan laporan aktuaris terakhir. Di dalam Neraca,

selisih antara nilai kewajiban aktuaria dan aktiva bersih disajikan sebagai Selisih

Kewajiban Aktuaria.

Dalam Neraca Dana Pensiun yang menyelenggarakan PPMP, piutang kepada pemberi

kerja sehubungan dengan jasa masa lalu karyawan diakui sebesar jumlah yang telah

jatuh tempo pada tanggal laporan.

Penilaian Aktiva Dana Pensiun

Untuk tujuan penyusunan laporan aktiva bersih dan laporan perubahan aktiva bersih,

aktiva dinilai sebagai berikut:

a. uang tunai, rekening giro dan deposito di bank dinilai menurut nilai nominal;

b. sertifikat deposito, Surat Berharga Bank Indonesia, Surat Berharga Pasar Uang

dan surat pengakuan hutang lebih dari setahun dinilai berdasarkan nilai tunai;

c. surat berharga berupa saham dan obligasi yang diperjualbelikan di bursa efek,

dinilai menurut nilai pasar yang wajar pada tanggal laporan;

d. penyertaan pada perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek,

dilaporkan berdasarkan nilai appraisal sebagai hasil penilaian independen;

e. investasi pada tanah dan bangunan dilaporkan berdasarkan nilai appraisal

sebagai hasil penilaian independen;

f. piutang dilaporkan berdasarkan jumlah yang dapat ditagih, setelah

memperhitungkan penyisihan piutang tak tertagih; dan

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 22

Page 23: IMBALAN KERJA.doc

g. aktiva operasional antara lain komputer, peralatan kantor dan peralatan lainnya

dilaporkan berdasarkan nilai buku.

Bila suatu aktiva, misalnya gedung digunakan sebagian untuk investasi dan sebagian

untuk kegiatan operasional, maka penggolongan aktiva sebagai investasi atau aktiva

operasional ditentukan berdasarkan yang mana yang lebih signifikan.

Pengungkapan

Informasi tentang hal tersebut di bawah ini perlu diungkapkan secukupnya dalam

catatan atas laporan keuangan, antara lain:

a. penjelasan mengenai program pensiun serta perubahan yang terjadi selama

periode laporan,

b. nama pendiri Dana Pensiun dan mitra pendiri (jika ada);

kelompok karyawan yang menjadi peserta program pensiun;

jumlah peserta program pensiun dan jumlah pensiunan;

jenis program pensiun;

iuran yang berasal dari peserta, jika ada;

untuk PPMP, penjelasan mengenai manfaat pensiun yang dijanjikan;

penjelasan mengenai rencana penggabungan, pemisahan, pemindahan

kelompok peserta dan pembubaran Dana Pensiun (jika besar

kemungkinannya terjadi);

c. penjelasan singkat mengenai kebijakan akuntansi yang penting,

d. penjelasan mengenai kebijakan pendanaan,

e. rincian portofolio investasi,

f. perhitungan kewajiban aktuaria, metode penilaian, asumsi aktuarial, nama dan

tanggal laporan aktuaris terakhir (dalam hal PPMP).

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 23

Page 24: IMBALAN KERJA.doc

KASUS

Perusahaan XYZ mulai beroperasi pada 31 Desember 2011.

Berikut informasi karyawan pada tanggal 31 Desember 2015 :

Employee

Category

Jumlah Karyawan Tingkat gaji untuk

12 bulan terakhir

% Kenaikan upah

efektif 01 Juli 2015

A 9 100.000 5%

B 200 50.000 7%

C 300 25.000 9%

Kenaikan gaji tahunan diperkirakan akan berlanjut pada tingkat yang sama di masa

mendatang. Pada tanggal 31 Desember 2015, faktor diskon apropite ( ditentukan )

adalah :

0.9524 untuk jangka waktu 12 bulan

0,9009 untuk jangka waktu 24 bulan

0,8547 untuk jangka waktu 36 bulan

0,8000 untuk jangka waktu 48 bulan

Karyawan perusahaan XYZ bekerja 5 hari dalam seminggu. Perusahaan XYZ tutup

selama 6 hari libur wajib, dimana 3 hari terjadi sebelum 30 Juni.

Liburan Cuti

Karyawan XYZ berhak 20 hari cuti / tahun.

Karyawan A dapat menggunakan cuti yang belum terpakai dalam 1 tahun

kalender pertama, Basis FIFO. Cuti yang tidak terpakai dalam waktu tertentu

akan hangus.

Karyawan B tidak dapat menggunakan cuti yang belum terpakai dari tahun

sebelumnya, tetapi akan dibayar cuti tersebut. Pembayaran dilakukan pada

pembayaran gaji Januari.

Karyawan C tidak dapat menggunakan cuti yang belum terpakai dari tahun

sebelumnya dan tidak dibayarkan cuti yang tidak terpakai tersebut.

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 24

Page 25: IMBALAN KERJA.doc

Catatan cuti per 31 Desember 2015 :

Employee Jumlah Karyawan Rata – rata cuti tidak terpakai pada 31

Desember 2015

A 9 10

B 200 6

C 300 8

Pada tanggal 31 Desember 2015, perusahaan XYZ mengekspektasi adanya akumulasi

25 hari cuti yang belum terpakai oleh karyawan kategori A hingga 31 Desember 2016.

Perusahaan mengharapkan rata – rata cuti yang tertinggal diambil secara merata

sepanjang tahun.

Pengharagaan Jasa

Karyawan perusahaan XYZ berhak menerima pembayaran jasa (sesuai peraturan

pemerintah) sebesar 5% dari gaji (yang ditentukan selama 12 bulan sebelum

pembayaran) pada akhir periode setiap 5 tahun kerja secara terus menerus.

Pembayaran akan diberikan pada gaji Desember tahun ke-5. Perusahaan XYZ tidak

membukukan sebagai beban dibayar di muka.

Turnoffer karyawan diharapkan untuk mengikuti pola – pola historis untuk

memudahkan asumsi perhitungan., karyawan masuk dan keluar pada tanggal 31

Desember. Selain itu, asumsi tidak ada karyawan yang masuk perusahaan XYZ setelah

1 Januari 2012 sebelumnya, atau diekspektasikan untuk keluar dari perusahan XYZ di

masa mendatang. (semua lulusan yang bekerja pada tanggal 31 Desember 2011)

Pada tanggal 31 Desember 2015, catatan penghargaan jasa adalah sebagai berikut :

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 25

Page 26: IMBALAN KERJA.doc

Rencana Pensiun

Pada tanggal 5 Januari 2016, perusahaan XYZ membayar kontribusi 100.000 untuk

program iuran pasti atas jasa karyawan pada bulan Desember 2015

Penghentian Sukarela/Pensiun Dini

Pada Desember 2015, dengan tujuan untuk mengurangi tenaga kerja, perusahaan XYZ

membuat suatu tawaran terhadap karyawan atas penghentian sukarela. Sebagai

gantinya, perusahaan XYZ akan memberikan kompensasi kepada karyawan yang

bersedia berhenti sebelum 30 Juni 2016, kompensasi yang ditawarkan senilai gaji

tahunan untuk periode 12 bulan yang berakhir 30 Juni 2006.

Pada 31 Desember 2015, berikut catatan karyawan yang berhenti sukarela (Pensiun

Dini) :

Pembahasan :

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 26

Page 27: IMBALAN KERJA.doc

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 27

Page 28: IMBALAN KERJA.doc

Pelaporan Korporat – Imbalan Kerja Page 28