metode kerja.doc

39
METODE PELAKSANAAN Pekerjaan : Pembangunan dan Renovasi Gedung Depo Kebersihan Lokasi : Kecamatan Karawang Barat Yang dimaksud dengan Metode Pelaksanaan tersebut adalah suatu cara atau metode untuk menyelesaikan pekerjaan yang terbagi dalam beberapa tahapan. Penyusunan metode ini didasarkan pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat, gambar rencana dan Peraturan–peraturan lain yang berlaku di Indonesia. Untuk pekerjaan–pekerjaan yang belum termasuk dalam standar– standar yang tersebut diatas, maupun standar Nasional lainnya, maka diberlakukan standar Internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidaknya berlaku standar Persyaratan Teknis dari Negara–negara asal bahan/pekerjaan yang bersangkutan. Metode pelaksanaan yang kami susun adalah bertujuan untuk menganalisa gambaran singkat mengenai urutan pekerjaan yang akan dikerjakan di lapangan. PEKERJAAN PERSIAPAN Lingkup pekerjaan persiapan menyangkut pekerjaan permulaan, penunjang, pendukung dan pelengkap dari keseluruhan pekerjaan yang antara lain : pembersihan site atau lokasi pekerjaan yang akan digunakan agar tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan, mobilisasi METODE KERJA

Upload: handry-septia

Post on 26-Dec-2015

568 views

Category:

Documents


66 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE kerja.doc

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan : Pembangunan dan Renovasi Gedung Depo Kebersihan

Lokasi : Kecamatan Karawang Barat

Yang dimaksud dengan Metode Pelaksanaan tersebut adalah suatu cara atau metode

untuk menyelesaikan pekerjaan yang terbagi dalam beberapa tahapan. Penyusunan

metode ini didasarkan pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat, gambar rencana dan

Peraturan–peraturan lain yang berlaku di Indonesia.

Untuk pekerjaan–pekerjaan yang belum termasuk dalam standar–standar yang tersebut

diatas, maupun standar Nasional lainnya, maka diberlakukan standar Internasional yang

berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidaknya berlaku standar Persyaratan

Teknis dari Negara–negara asal bahan/pekerjaan yang bersangkutan.

Metode pelaksanaan yang kami susun adalah bertujuan untuk menganalisa gambaran

singkat mengenai urutan pekerjaan yang akan dikerjakan di lapangan.

PEKERJAAN PERSIAPAN

Lingkup pekerjaan persiapan menyangkut pekerjaan permulaan, penunjang, pendukung

dan pelengkap dari keseluruhan pekerjaan yang antara lain : pembersihan site atau lokasi

pekerjaan yang akan digunakan agar tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan,

mobilisasi dan demobilisasi bahan dan peralatan dimaksudkan untuk menjamin

kelancaran jalur distribusi bahan dan alat menuju lokasi pekerjaan, pengamanan

pekerjaan, dilaksanakan pengukuran site untuk menyesuaikan kondisi lapangan dengan

gambar rencana pekerjaan, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan bouwplank sesuai

dengan hasil pengukuran site, pada lokasi pekerjaan disiapkan direksi keet dan dilengkapi

dengan listrik dan air kerja.

Survei LapanganMETODE KERJA

Page 2: METODE kerja.doc

a. Sebelum memulai pekerjaan. Pemborong kan melakukan survey lapangan untuk

mengetahui dan mengamankan system jaringan air bersih, saluran air kotor / hujan, listrik,

telepon, septictank, dan instalasi lainnya pada tapak (di bawah tanah ).

b. Bilamana ada pemutusan atau penyesuaian jaringan / saluran / instalasi pada tapak,

maka kontraktor akan minta perijinan kepada Pengawas.

Pengukuran Lokasi

a. Kontraktor akan mengukur ulang tapak tempat pekerjaan dengan menggunakan alat alat

ukur. Hal ini akan diperoleh hasil : batas-batas tapak, bangunan-bangunan yang ada

pada tapak, dan instalasi-instalasi yang sudah ada.

b. Penggunaan Alat

Penggunan alat ukur : terutama alat ukur waterpass dan pesawat theodolith yang sudah

selesai di kalibrasi, untuk mendapatkan kesamaan persepsi sesuai hasil elevasi rencana.

Alat bantu berupa patokan yang di beri tanda berupa : Penomoran, warna dan tanda

elevasi ditempatkan pada daerah aman.

c. Hasil Pengukuran : seluruh hasil pengukuran dituangkan dalam Berita Acara Pengukuran

dan disetujui bersama Pengawas

Pemasangan Bouwplank

a. Bouwplank, papan dasar pelaksanaan dipasang kokoh tidak dapat berubah ubah, dan

dipasang sejauh 100 cm dari sisi luar galian tanah pondasi.

b. Ketinggian masing masing sisi atas bouwplank sama dengan yang lain, terkecuali

ditentukan oleh Pihak Pengawas.

c. Bahan yang dipergunakan dalam pemasangan bouwplank antara lain : paku, cat, benang,

kaso 5/7, papan terentang.

d. Alat yang dipergunakan adalah : palu, pacul, gergaji.

Papan Nama ProyekMETODE KERJA

Page 3: METODE kerja.doc

Papan Nama Proyek / Papan Nama Kegiatan dipasang pada lokasi pekerjaan yang

mudah dilihat oleh masyarakat umum. Papan Nama dibuat dengan ukuran 240 cm x 180

cm (sesuai standart yang disetujui Direksi), dan terbuat dari bahan triplek dengan

ketebalan sesuai ketentuan, diberi rangka kayu kaso 5/7 dan dicat dengan warna dasar

dan tulisan sesuai ketentuan.

Papan Nama Proyek memuat informasi mengenai Instansi Pemberi Kerja, Nama

Kegiatan, Nomor Kegiatan, Lokasi Kegiatan, Wilayah, Waktu Pelaksanaan, Volume dan

Biaya Pekerjaan, Nama dan Alamat Penyedia Jasa, Penanggung Jawab dan informasi

lain mengenai proyek tersebut. Pemasangan Papan Nama Proyek dimaksudkan agar

masyarakat mengetahui tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan tersebut.

PEKERJAAN GALIAN TANAH

a.    Untuk pondasi harus dilakukan pengalian tanah menurut ketentuan bestek dan gambar. Lubang galian harus cukup lebar sesuai (gambar detail). Hingga waktu mengerjakan pasangan atau pengecoran beton tidak akan terganggu dan dasar pondamen harus rata.

b.    Jika terjadi bahwa sesuatu atau beberapa tempat keadaan tanah tidak mengijinkan untuk pondasi batu kali menurut apa yang tertera pada gambar.

c.    Apabila pada dasar pondasi terdapat akar-akar, batu atau tanahnya tidak baik, maka digali lagi dan diisi kembali dengan pasir kemudian ditimbris hingga padat.

d.    Tanah bekas galian setelah dibersihkan dari kotoran-kotoran, apabila dianggap cukup baik, maka dipergunakan untuk urugan kembali timbunan dibawah urugan pasir landasan lantai.

e.    Jika terdapat genangan air di dalam lubang pondasi harus dipompa keluar, ini harus disediakan pompa air yang dalam keadaan siap.

f.     Semua unsur-unsur penggangu yang terdapat dalam didalam lubang galian seperti sisa kayu, batu-batu atau lain-lainya harus dikeluarkan.

METODE KERJA

Page 4: METODE kerja.doc

g.    Semnua tanah galian yang tidakj dipergunakan harus diangkut keluar dari hlam pekerjaan.

URUGAN PASIR

a.    Urugan pasir harus dilaksanakan dibawah pasangan pondasi setebal 5 cm padat.b.    Lapisan pasir urug harus ditimbun/ dipadatkan dengan diairi, pasir urug bersih dari

akar-akar dan kotoran.

PASANGAN PONDASI BATU BELAH

a.    Dasar dari konstruksi pasangan harus digali dan dipersiapkan seperti ditunjukan dalam gambar atau ditentukan oleh direksi

b.    Semua batu untuk pasangan yang digunakan berbentuk pecah /belah, padat, dan tidak keropos

c.    Adukan dicampur dalam jumlah cukup untuk segera dapat diguanakan dan semua adukan yang digunakan lagi dala 30 menit setelah air dicampur harus dibuang. Memberikan air pada adukan yang telah mengeras dengan maksud akan digunakan lagi tidak diperkenankan.

d.    Permukaan yang terbuaka adalah rata atau diatur rapi untuk dapat nampak lebih menarik dan harus bebas coretan adukan

e.    Air yang digunakan adalah air tawar atau sungai yang bersih, jernih dan tidak mengandung material merugikan.

f.     Apabila hujan maka pekerjaan-pekerjaan pasangan harus dihentikan, pasangan yang belum keras harus dilindungi dari air hujan.

g.    Pelaksanaan pasangan batu pada konstruksi dilatasi dan bagian kontruksi lainya dimana dituntuk bentuk dan keadaan permukaan dan lain-lain khusus, harus mengunakan acuan (cetakan/mail) yang disetujui oleh direksi.

PEKERJAAN DINDING

Lingkup Pekerjaan :

Semua pekerjaan beton memenuhi syarat-syarat yang sebagaimana disebutkan dalam

Spesifikasi Teknik Umum, antara lain : SNI (Standar Narional Indonesia); AASSTHO,

ASTM.

Untuk mendukung waktu pelaksanaan yang cukup singkat diperlukan pemilihan bahan

dan metode kerja yang mendukung kecepatan kerja.

METODE KERJA

Page 5: METODE kerja.doc

Material poko pada pekerjaan pasangan menggunakan bahan sesuai dengan spesifikasi

teknis batu bata , batako dengan spesi semen/mortar dan pasir sesuai dengan

spesifikasi / RKS.

Yang termasuk lingkup kerja pada pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan pengadaan

tenaga kerja , dan pengadaan alat untuk pekerjaan pemasangan dinding yang

didalamnya termasuk pemasangan bata, plester, aci,kolom(balok ) praktis dan opening

dudukan kuzen, dengan mengacu pada spesifikasi teknis dan gambar pelaksanaan.

KETERKAITAN DENGAN PEKERJAAN LAIN

Pekerjaan lainh yang berhubungan langsung dengan pekerjaan pasangan dinding dan

plesteran antara lain:

1. Pekerjaan Mekanikal dan elektrikal

2. Pekerjaan langit – langit

3. Pekerjaan lantai

4. Pekerjaan kuzen pintu dan jendela

5. Pekerjaan pelapis dinding & pengecatan

PELAKSANAAN PEKERJAAN PASANGAN

Beberapa pekerjaan persiapan dilakukan sebelum melaksanakan pekerjaan, yaitu :

1. Pembuatan dan pengajuan shop drawing untuk mendapat persetujuan dari direksi.

2. Mempersiapkan material, alat dan tenaga kerja sesuai dengan persetujuan direksi.

3. Memeriksa pekerjaan laian yang harus sudah selesai sebelum pekerjaan pasangan

dimulai.

4. Membersihkan puing – puing dan steiger/perancah struktur yang akan mengganggu

pelaksanaan pekerjaan.

5.

Pelaksanaan Pekerjaan

METODE KERJA

Page 6: METODE kerja.doc

1. Untuk memulai pekerjaan dan untuk mengontrol kelurusan sesuai dengan shop

drawing dilakukan pengukuran dan penandaan/marking untuk jalur pemasangan bata.

2. Mempersiapkan titik – titik pemasangan kolom praktis dengan memperhitungkan

luasaqn permukaan pemasangan dinding ( untuk pemasangan dinding dengan luas .

12m2 harus dipasang kolom praktis ). Kolom praktis dipasang setiap jarak 3 m atau

juga dengan memperhitungkan adanya pertemuan – pertemuan dinding dan posisi –

posisi kusen pintu dan jendela.

3. Pemasangan opening dengan tulangan untuk dudukan kusen ( apanila pada lokasi

pekerjaan direncanakan ada peasangan kusen pintu/jendela ).

4. Unting – unting harus sudah dipasang sebelum pelaksanaan pekerjaan pada posisi

yang mudah dilihat dan bebas dari gangguan kerja untuk mengontrol kelurusan

pasangan dalam arah vertikal.

5. adukan spesi/mortar dicampur sesuai dengan syarat yang telag ditentukan sesuai

dengan lokasi peruntukan.

6. Pemasangan bata dilakukan sesuai persyaratan teknis atau rekomendasi sari pabrik

pembuat. Pemasangan dilakukan dengan cara selang seling untuk mendapatkan

kekokohan dan kekuatan didning yang diinginkan dengan tebak spesi 2-3 cm.

Pekerjaan pasangan harus selalu dikontrol kerataannya dengan memasang benang

diatas pekerjaan pasangan dan juga melakukan shek-ing dengan waterpass.

7. Pekerjaan kolom praktis dilakukan .sicor mengikuti ketinggian pemasangan yang telah

diperoleh.

8. Untuk mempertahankan kualitas pekerjaan pasangan, dalam satu hari kerja tidak

boleh dilakuakn pekerjaan pasangan dengan ketinngian lebih 2 m dan luas 10 m2 dan

harus diikuti dengan pemasangan kolom praktis.

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR BAJA

Lingkup PekerjaanMETODE KERJA

Page 7: METODE kerja.doc

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan Rangka Atap Baja (gording) seperti tercantum dalam

gambar, termasuk penyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan bajadan alat-alat

bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.

Bahan-bahan

Semua material untuk konstruksi baja harus menggunakan baja yang baru danmerupakan

"Hot rolled structural steel" dan memenuhi mutu baja ST 37 (PPBBI-83 ) atau ASTM A 36

atau SS 41 ( JIS. U 3101-1970 ).

Semua pekerjaan baja harus disimpan rapih dan ditaruh diatas alas papan. Seluruh

pekerjaan baja setelah selesai difabrikasi harus dibersihkan dari karat dengan mechanical

Wire Brush, kecuali untuk bagian-bagian/tempat-tempat yang sulit dapat digunakan sikat

baja kemudian dicat dengan cat primer 1 (satu) kalidengan cat ICI Green Primer R 540 -

157 dengan ketebalan minimum 35 micron.

Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Gambar Kerja

Sebelum fabrikasi dimulai, Kontraktor harus membuat gambar-gambar kerja yang

diperlukan dan mengirim 3 ( tiga ) copy gambar kerja untuk disetujui Pemberi Tugas.

Bilamana disetujui, 1 (satu) set gambar akan dikembalikan kepada Kontraktor untuk dapat

dimulai pekerjaan fabrikasinya. Walaupun semua gambar kerja telah disetujui oleh

Pemberi Tugas, tidaklah berarti mengurangi tanggung jawab Kontraktor bilamana

terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam gambar kerja tersebut. Dan tanggung jawab

atas ketepatan ukuran-ukuran selama erection tetap ada pada Kontraktor. Pengukuran

dengan skala dalam gambar tidak diperkenankan.

b. Pengelasan

Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC specification, baru dapat

dilaksanakan dengan seijin Pemberi Tugas, dan menggunakan mesin las listrik. Las yang

dipakai adalah harus merk "Kobesteel" atau yang setaraf.

Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil pengalaman

yang baik dalam melaksanakan konstruksi baja-baja ber tingkat. Permukaan bagian yang

akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat dan bekas-bekas potongan api yang

kasar.

METODE KERJA

Page 8: METODE kerja.doc

Bekas potongan api harus digurinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus

dibersihkan dan disikat.

Metode pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul distorsi pada

elemen konstruksi baja yang dilas. Pada pekerjaan las dimana terjadi banyak lapisan las (

pengelasan lebihdari satu kali ), maka sebelum dilakukan pengelasan berikutnya lapisan

terdahulu harus dibersihkan dahulu dari kerak- kerak las / slag danpercikan-percikan

logam yang ada.

Tebal las pada sekali pengelasan maximum 7 mm. Lapisan las yang berpori-pori atau

retak atau rusak harus dibuang samasekali. Bila ditemukan hal-hal yang meragukan,

maka bagian tersebut harus diuji sesuai dengan standard AWS D1.0. Dan bila ada

kerusakan maka segala macam biaya yang menyangkut perbaikan harus dtanggung oleh

Kontraktor. Pemeriksaan dengan ultrasonik untuk las dan teknik serta standard yang

dipakai harus sesuai dengan AWS D 1.0. atau harus sesuai dengan persyaratan ASTM

E114 - 75 ; Ultrasonic Contact Examination or Weldmends : E273-68: Ultrasonic

Inspection of Longitudinal and Spiral Weldsof Welded Pipe and Tubing 1974.

Cara pemeriksaan dengan "Particle Magnetic" harus sesuai dengan ASTME109. Cara

pemeriksaan dengan "liquid Penetrant" harus sesuai dengan ASTME109. Semua lokasi

pengujian harus dipilih oleh Pemberi Tugas.

Seluruh biaya yangberhubungan dengan pengujian bahan/las dan sebagainya, menjadi

tanggung jawab Kontraktor.

c. Baud Pengikat

Lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameternya. Kontraktor

tidak boleh merubah atau membuat lubang baru dilapangan tanpa seijin Pemberi Tugas.

Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk konstruksi yang tipis, maksimum 10

mm, boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak

diperkenankan.

Baut penyambung harus berkwalitas baik dan baru. Diameter baut, panjang ulir harus

sesuai dengan yang diperlukan. Mutu baut yang digunakan adalah Baut Hitam HTB,

kecuali ditentukan lain dalam gambar. Lubang baut dibuat maksimum 2 mm. lebih besar

dari diameter baut. Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian

rupa sehingga tidak menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut yang akan

mengurangi kekuatan baut itu sendiri. Untuk itu diharuskan menggunakan pengencang

baut yang khusus dengan momen torsi yang sesuai dengan buku petunjuk untuk METODE KERJA

Page 9: METODE kerja.doc

pengencangan masing-masing baut. Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga

setelah dikencangkan masih dapat paling sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan,

tanpa menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut. Baut harus dilengkapi dengan 2

ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya. Untuk menjamin pengencangan baut yang

dikehendaki, maka baut-baut yang sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat,

guna menghindari adanya baut yang tidak dapat dikencangkan.

d. Pemotongan Besi

Semua bekas pemotongan besi harus rapih dan rata. Pemotongannya hanya boleh

dilaksanakan dengan brander atau gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las sekali-kali

tidak diperkenankan.

e. Penyimpanan Material

Semua material harus disimpan rapi dan diletakkan diatas papan atau balok-balok kayu

untuk menghindari kontak langsung dengan permukaan tanah, sehingga tidak merusak

material. Dalam penumpukan material harus dijaga agar tidak rusak, bengkok.

Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan ada pengiriman dari pabrik

ke lapangan, guna pengecekan Pemberi Tugas. Penempatan elemen konstruksi baja

dilapangan harus ditempat yangkering / cukup terlindung, sehingga tidak merusak

elemen-elemen tersebut. Pemberi Tugas berhak untuk menolak elemen-elemen

konstruksi baja yang rusak karena salah penempatan atau rusak.

f. Eriction

Sebelum erection dimulai, Kontraktor harus memeriksa kembali kedudukan angker-

angker baja dan memberitahukan kepada Pemberi Tugas metode dan urutan

pelaksanaan erection. Perhatian khusus dalam pemasangan angker-angker untuk kolom

dimana jarak-jarak / kedudukan angker-angker harus tetap dan akurat untuk mencegah

ketidak cocokan dalam erection, untuk ini harus dijaga agar selama pengecoran angker-

angker tersebut tidak bergeser, misalnya dengan mengelas pada tulangan pile cap.

Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan pekerja-pekerjanya dilapangan. Untuk ini

Kontraktor harus menyediakan ikat pinggang pengaman, safety helmet, sarung tangan

dan pemadam kebakaran. Pelaksanaan erection ini harus dikepalai oleh seorang yang

benar-benar ahli dan berpengalaman dalam erection konstruksi baja bertingkat guna

mencegah hal-hal yang tidak menguntungkan bagi struktur.

Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya, oleh

sebab itu Kontraktor diminta untuk memberi perhatian khusus pada masalah erection ini. METODE KERJA

Page 10: METODE kerja.doc

Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah fabrikasi, tidak akan diperbolehkan

dipakai untuk erection. Untuk pekerjaan erection dilapangan, Kontraktor harus

menyediakan tenaga ahli dalam bidang konstruksi baja yang senantiasa mengawasi dan

bertanggung jawab atas pekerjaan erection. Tenaga ahli untuk mengawasi pekerjaan

erection tersebut harus mendapat persetujuan Pemberi Tugas. Penempatan konstruksi

baja dilapangan harus diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan pekerjaan erection.

Kontraktor harus memberitahukan Pemberi Tugas sebelum pengiriman konstruksi baja

dan menjamin bahwa setelah dilapangan, konstruksi baja tersebut tetap tidak rusak dan

kotor. Bilamana ternyata yang dikirim rusak dan bengkok, Kontraktor harus mengganti

yang baru.

Setelah Erection selesai maka konstruksi baja dicat primer lagi dengan typecat ICI Green

Primer R 540 - 157 setebal 35 micron.

g. Pengecatan

Pengecatan akhir dilakukan 2 (dua) kali dengan cat kualitas baik masing-masing setebal

30 micron. Pengecatan akhir ini dilakukan setelah cat primer kedua betul-betul kering.

h. Pasangan Rangka Atap Baja Ringan

Untuk pasangan rangka kaso baja ringan dipasang dengan jarak per 50 cm,

sedangkan untuk pasangan reng baja ringan dipasang dengan jarak sesuai model

penutup atap yang akan dipakai..

PELAKSANAAN PEKERJAAN PLESTERAN

1. Mempersiapkan bahan , peralatan dan tenaga kerja .

2. Memeriksa pekerjaan laian yang harus sudah selesai sebelum pekerjaan plesteran.

3. Menyiapkan dan memasang papan spesi (dibuata dari seng lembaran dengan rangka

kayu) dibawah loaksi pelaksanan plesteran.

4. Membuat ukuran dengan cara menarik benang sesuai ketebalan yang tercantum pada

gambar kerja.

Gambar : Pengukuran untuk Caplakan

METODE KERJA

Page 11: METODE kerja.doc

5. Mengarahkan dan mengontrol proses pengadukan aduakan / mortar plesteran.

6. Membuat caplakan yang berfungsi sebagai pedoman kepalaan plesteran.Capalakan

terbuat dari adukan yang dibentuk bujursangkar dengan ukuran 10 x 10 cm yang

diatas diberi seng ukuran 2 x6 cm dibentuk U dan ditancapakan kedalam adukan.

Gambar : Pembuatan Caplakan dan Kepalaan

7. Membuat kepalaan horisontal pada sisi atas dan bawah didning.Sisi atas pada elevasi

langit – langit agar hubungan langit – langit dan dinding tidak beronggal, sedangkan

pasa sisi bawah pada elevasi plint ( jika plint dipasang menonjol dari dinding) atau

diatas elevasi plint (apabila plint dipasang rata dengan permukaan dinding ).

8. Membuat kepalaan vertikal dengan jarak 1,5 m dari atas kebawah.

9. Tunggu kepalaan mengering minimal 24 jam, setelah itu dilaksanakan pekerjaan

plesteran dan sebelum memulaui pekerjaan plesteran didning harus dibasahi dahulu.

METODE KERJA

Page 12: METODE kerja.doc

10. Melaksanakan dan mengontrol proses plesteran berurutan dari kepalaan yang satu

dengan yang lainnya, dan diratakan dengan jidar allumunum 2 m dari bawah ke atas.

11. Tunggu plesteran kering (3 s/d 4 hari), agar penyusutan merata baru dilanjutkan dengan

pekerjaan acian.

12. Untuk plesteran sudut dalam, salah satu sisi harus diplester terlebih dahulu baru bidang

yang lain dengan membentuk siku.

13. Melaksanakan dan mengontrol pelaksanaan acian, dilaksankan secara tipis dan merata.

14. Setelah setengah kering acian di gosok dengan spon/busa agar mendapatkan bidang

yang halus dan rata tetapi tidak licin.

15. Untuk pekerjaan dimana pekerjaan instalasi ME didalam ruangan belum dikerjakan, untuk

mengantisipasi adanya perbedaan antara acian lama dengan acian baru setelah

pemasangan instalasi ME maka pada lokasi yang akan dipasang instalasi ME untuk

pekerjaan acian tidak dikerjakan terlebih dahulu.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

Untuk mendapatkan hasil plesteran dan acian yang baik, ada beberapa hal yang harus

diperhatikan antara lain :

1. Untuk mengantisipasi adanya perbedaan (permukaan tidak rata) antara acian dengan

plesteran acian akibat bobokan pemasangan instalasi, maka pada rencana lokasi

pemasangan instalasi ME hanya dikerjakan pekerjaan plesteran sedangkan pekerjaan

acian belum dikerjakan. Sehingga apabila telah dilakukan pekerjaan bobokan untuk

instalasi ME, plesteran yang tersisa (belum diaci) bisa digunakan sebagai pedoman untuk

pengisi lobang bobokan.

2. Untuk mendapatkan hasil bobokan yang rapi, maka pelaksanaan pembobokan harus

menggunakan mesin bobok (wall caser).

3. Untuk pekerjaan plesteran dan acian yang bertemu dengan kusen pintu/jendela, didalam

pembuatan opening harus diukur keakuratan lubang opening sehingga toleransi bukaan

adalah 3 – 5 mm, apabila tidak maka kusen tersebut harus dilindungi (mis. Untuk

kusen alumunium harus dilapis selotip).

METODE KERJA

Page 13: METODE kerja.doc

4. Untuk tebal plesteran 1 – 2,5 cm dapat dikerjakan sekali jadi, tetapi bila tebalnya lebih dari

2,5 cm harus diplester bertahap setiap 2,5 cm. Dan untuk plesteran yang tebalnya lebih

dari 2,5 cm harus diberi perkuatan kawat ayam.

PEKERJAAN KAYU

Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela

Lingkup pekerjaan pada bagian ini meliputi seluruh pekerjaan pintu, jendela dan bovenligh

termasuk rangka pintu sesuai dengan gambar perencanaan.

Pelaksanaan pemasangannya sebagai berikut :

a. Kusen pintu dan jendela dibuat dari kayu seperti yang tertera dalam “Bill of Quantity” dan

gambar rencana.

b. Untuk ujung kusen dibuat profil sesuai dengan gambar perencana.

c. Untuk pemakaian bahan/jenis tipe kayu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi

pengawas.

d. Kontraktor membuat shop drawing untuk tiap-tiap kusen, baik untuk pintu maupun jendela

sebelum dimulai pekerjaan perakitan kusen yang dapat disetujui oleh direksi pengawas

pekerjaan.

e. Perakitan dan pemasangan kusen kayu supaya dilakukan oleh tukang-tukang yang

memang ahli dibidangnya.

f. Perakitan dan pemasangan rapih, sambungan-sambungannya kuat, serta ukurannya

tepat sesuai gambar.

g. Selama pemasangan tidak diperkenankan sampai merusak profil-profil tersebut terutama

bidang jangan sampai tergores, sehingga cacat.

PEKERJAAN LANTAI DAN RABAT

Pekerjaan Lantai Keramik

a. Lantai keramik yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah ukuran : 30x30 cm plint

20x20, produksi ex. Mulia type permukaan dof, dan dengan kualitas KW 1.

b. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contoh -

contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan.METODE KERJA

Page 14: METODE kerja.doc

c. Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor membuat shop drawing mengenai pola keramik.

d. Adukan pasangan / pengikat dengan aduk campuran 1 pc : 3 pasir pasang dan ditambah

bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian PC murni dan

ditambah bahan perekat.

e. Bahan keramik sebelum dipasang direndam dalam air bersih (tidak mengandung asam

alkali) sampai jenuh.

f. Hasil pemasangan lantai keramik diupayakan merupakan bidang permukaan yang

benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan didaerah

basah dan teras.

g. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik disesuaikan gambar detail atau sesuai

instruksi Konsultan Pengawas.

h. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), sama lebar dan

sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan membentuk sudut siku yang saling

berpotongan tegak lurus sesamanya.

i. Pemotongan unit-unit keramik tiles menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai

persyaratan dari pabrik.

j. Keramik yang sudah terpasang dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan

keramik dan tidak diberi sentuhan / beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari

kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.

k. Alat yang akan digunakan dalam pekerjan tersebut adalah : beton molen, handstools, tali

lot, alat potong keramik.

PELAKSANAAN DINDING KERAMIK

Prinsip pekerjaan pelapisan dinding antara keramik dan batu klinker relatif sama yaitu

menempelkan material batu ke dinding batako dengan perekat berupa adukan/mortar.

Sebelum dilaksanakan pekerjaan pemasangan, harus dilakukan pekerjaan persiapan dan

pemilihan bahan yang memenuhi syarat sebagai berikut :

METODE KERJA

Page 15: METODE kerja.doc

1. Keramik harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan dan sesuai dengan standar

pabrik, tidak retak/cacat permukaan. Sisi yang berpotongan rapi dan 900 jenis, ukuran

dan ketebalan yang seragam.

2. Bahan adukan adalah spesi ready mix ataupun adukan di site dengan bahan pasir dan

PC sesuai peraturan. Pasir adalah butiran yang keras tajam dengan ukuran butiran max

3 mm, bersih dari kotoran dan lumpur (max 5%). PC adalah PC tipe 1, kantong/zak tidak

rusak, kering tidak menggumpal.

3. Air adalah bersih/jernih tidak mengandung bahan-bahan kimia/garam.

4. Adukan dicampur sesuai spesifikasi yang dibutuhkan, homogen dan kental (tidak terlalu

encer/cair).

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

Pekerjaan dinding keramik berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan lain, untuk itu harus

diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Pekerjaan pasang dinding batako, pekerjaan ini harus telah selesai dan berumur 7 hari

agar tidak terjadi lagi penyusutan dan telah kuat menerima beban pekerjaan.

2. Instalasi ME, instalasi ME yang tertanam (inbows) di bawah keramik dinding harus sudah

diselesaikan sebelum pekerjaan keramik dimulai. Kotak tanam perlengkapan ME

mengikuti evaluasi permukaan batu alam. Lubang-lubang ME apabila ada harus di tutup

dengan busa/strofoam sebelum pekerjaan dinding dimulai.

3. Pekerjaan Lantai dan water proofing , pekerjaan pemasangan keramik dinding harus

diselesaikan dahulu sehingga batas elevasi plint lantai atau lapisan water proofing .

Pemasangan dapat dibantu dengan penyangga alumunium / kayu agar batas tersebut

lurus dan rata.

4. Pekerjan kusen pintu / jendela , kusen pintu dan jendela yang telah terpasang harus

dilindungi terlebih dahulu.

Pelaksanaan Pekerjaan

METODE KERJA

Page 16: METODE kerja.doc

1. Melakukan pengecekan dinding batako / bata apakah sudah cukup untuk dobebani

oleh beban pasangan keramik.

2. Membuat acuan dengan benang sesuai dengan ketebalan pasangan keramik , nat-

nat vertikal dan horizontal.

3. Keramik dipilih dan direndam dalam air terlebih dahulu.

4. Bagian dinding yang akan dipasang keramik agar dibasahi terlebih dahulun sebelum

diberi adukan / mortar.

5. Sebelum dipasang keramik permukaan adukan / mortar sebaiknya ditaburi semen

kering agar lebih merekat kuat.

6. Arah pemasangan adalah dari lapisan paling bawah kemudian menerus kearah

horisontal dan ke atas. Pemasangan perlu diarahkan dan kontrol agar nat – nat

horisontal dan vertikal terlihat sama dan sesuai dengan keinginan.

7. Tempelkan keramik dengan memberi adukan / mortar pada bagian belakang

secukupnya.

8. Memukulkan palu karet pada keramik berada posisi yang benar, ketebalan, rata baik

arah horisontal maupun vertikal.

9. Setelah pemasangan cukup luas dan kering ( 3-4 ) hari nat ditutup dengan bahan

grouting dengan warna dan bahan dengan spesifikasi.

PELAKSANAAN PEMASANGAN LANTAI KERAMIK

Pekerjaan pelapisan lantai sebaiknya dilakukan setelah pekerjaan dinding dan

plafond telah selesai dikerjakan . Hal ini adalah untuk menjaga kualitas hasil

pekerjaan lantai yang sudah dilaksankan. Pada pekerjaan didaerah kamar mandi

pekerjaan ini erat kaitannya dengan pekerjaan ME dan water proofing. Diperlukan

koordinasi yang baik dalam hal pelaksanaan dilapangan. Selama pekerjaan lantai

kebersihan ruang harus selalu terjaga untuk menghindari kesulitas pembersihan

akhir pekerjaan.

Pada proyek pekerjaan finishing lantai dominan adalah :

1. Screed lantai

2. Screed lantai + floorhardener

3. keramik lantaiMETODE KERJA

Page 17: METODE kerja.doc

Pekerjaan screed

Screed adalah pekerjaan melapisi lantai dengan menggunakan campuran / adukan semen/pc

dengan pasir dengan komposisi teretntu sesuai dengan spesifikasi yang disyaratakn dan

finishing berupa acian semen ataupunserbuk floorhardener sesuai dosis dan warna yang

disyaratkan . Pelaksanaan dilakukan dengan cara manual ataupun dengan menggunakan

trowel.

Hal – hal yang harus diperhatikan

Agar diperoleh hasil yang baik dalam pelaksanaan screed terdapat beberapa hal yang harus

diperhatikan :

1. Lantai beton harus dikasar dan dibersihkan dari kotoran/debu sedemikian rupa sehingga

dapat dijadikan pegangan untuk screed.

2. Pelaksanaan finishing harus dikerjakan pada saat lapisan setengah kering, sehingga

bahan finishing tambahan dapat menyatu dengan baik.

3. pada lantai yang luas harus diperhitungkan tempat penghentian pekerjaan.Pada

pekerjaan pelapiasan floorhardener untuk mendapatkan kualitas yang apaling baik harus

dilaksankan sekali jadi.

4. Ketebalan screed antara 3-5 cm .Jika terlalu tipis akan mudah terkelupas dan jika screed

terlalu tebal harus diberi kawat ayam agar tidak terjadi pecah – pecah.

5. pencampuran PC dan pasir harus betul – betul tercampur/homogen dengan penggunaan

air yang tepat untuk menghindari terjadinya penggelembungan atau retak – retak.

Pelaksanaan Pekerjaan

1. Bahan dipilih dengan kualitas yang sesuai dengan spesifikasi pekerjaan adukan/mortar

baik kekerasan, ukuran butir, kadar lumpur/kotoran organik dan lain – lain.

2. Penggunaan peralatan sesuai dengan kondisi lapangan, cetok,raskam ataupun

trowel:benang ukur, Meteran, theodolit, jidar dan waterpass.

3. Mengukur elevasi/kondisi permukaan seluruh lantai, kemudian menetapkan elevasi akhir

pekerjaan screed.

4. Pembersihan lantai yang akan discreed.METODE KERJA

Page 18: METODE kerja.doc

5. mengontrol peoses produksi adukan/ mortar untuk screed.

6. sebelum discreed permukaan lantai dibuat kasar dan dibasahi dengan air bersih.

7. pembuatan kepalaan sebagai acuan elevasi screed sesuai gambar kerja setiap jarak 1,5

s/d 2 m. Untuk kerataannya juga dibantu dengan pemasangan benang ukur.Ditunggu

hingga cukup kering /keras sebagai landasanjidar/perata.

8. Meletakan adukan/mortar antara kepalaan secara berurutan, diratakan kemuadian

digosok dengan jidar sesuai acuan elevasi dan gambar kerja. Hasilnya rata tetapi tidak

licin.

9. Penyelesain lapiasan permukaan Aci.Apabila screed sudah setengah kering, dengan hati

– hati dan landasan kerja yang cukup lembut dan kuat permukaan diaci dengan

campuran semen/PC + air, kemudian dihaluskan dengam busa atau apabila ruang cukup

terbuka dan tidak terganggu menggunakan trowel.

10. Penyelesaian permukaan Floorhardener.Apabila sudah setengah kering ,dengan hati –

hati dan landasan kerja yang cukup lembut dan kuat permukaan diaci dengan campuran

semen/PC + serbuk floorhardener atau sesuai petunjuk pabrik dengan ketebalan tertentu,

kemudian dihaluskan.

11. Perawatan permukaan lantai/curing selama 7 hari atau untuk floorharnener sesuai

petunjuk pabrik pembuatnya.

PELAKSANAAN PEKERJAAN KERAMIK LANTAI

1. Bahan dipilih dengan kualitas yang sesuai dengan spesifikasi pekerjaan, baik untuk

mortar maupun bahan keramik.

2. Pnggunaan alat sesuai dengan kondisi lapangan, cetok, raskam, benang ukur,

meteran, thedolit dan waterpass.

3. Mengukur elevasi/kondisi permukaan seluruh lantai, kemudian menetapkan elevasi

akhir pekerjaan keramik.

4. Pembersihan lantai yang akan pasang keramik.

5. Mengontrol proses produksi adukan/mortar.

6. Sebelum discreed permukaan lantai dibuat kasar dan di basahi dengan air bersih.

Keramik direndam dalam air selama 1 jam sebelum pemasangan.

METODE KERJA

Page 19: METODE kerja.doc

7. Pembuatan acuan elevasi sesuai gambar kerja, untuk kerataannya dan penempatan

nat-nat dibantu dengan pemasangan benang ukur. Titik mulai pekerjaan dan

penempatan motif keramik diukur dengan tepat. Mengukur dengan meletakan

keramik tanpa pasangan untuk memastikan posisi nat dan las/potongan akhir

keramik.

8. Untuk menghindari susut, tebal mortar + keramik max 2,5 cm dari lantai beton.

Sebagai kepalaan dipasang keramik + mortar saling tegak lurus keliling ruangan.

9. Setelah kepalaan benar dan cukup kering, pemasangan keramik dimulai dengan

mengatur arah pasangan keramik sedemikian rupa sehingga keramik yang baru

terpasang tidak terganggu posisinya sebelum benar-benar cukup kering. Setiap

pemasangan 3 baris keramik melintang/memanjang dikontrol kerataan dengan jidar

dan waterpass.

10. Setelah pemasangan satu ruangan/cukup luas, waktu curing adalah 5 – 7 hari

sebelum dilakukan pengisian nat-nat.

11. Celah/nat dibersihkan, disiram air, celah keramik diisi nat sampai penuh/tertutup

sempurna.

12. Penyelesaian nat dilakukan dengan pembersihan segera dengan kain majun atau

busa dengan cairan pembersih.

PEKERJAAN PLAFON DAN ALAT PENGGANTUNG

Sebelum memulai pekerjaan atap, semua bagian yang terlibat harus terlebih dahulu

memahami bahwa semua kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan atap harus

didasarkan pada:

a. Spesifikasi.

b. Gambar perencanaan yang berstatus”for construction”

c. Risalah lelang

d. Shop Drawing

1. Penyiapan Shop Drawing

METODE KERJA

Page 20: METODE kerja.doc

Untuk memudahkan pelaksanaan di lapangan, maka harus dibuat gambar yang

detail dan lengkap, gambar tersebut disebut gambar pelaksanaan atau shop

drawing. Gambar pelaksanaan harus menggambarkan:

a. Gambar atap, menggambarkan posisi kerangka terhadap sumbu bangunan lengkap

dengan ukuran kerangaka atau profil.

b. Gambar potongan bangunan harus mengkonfirmasi ukuran memanjang dan

melintang.

Semua gambar pelaksanaan harus mengacu pada gambar perencanaan yang

berstatus “for construction”, Spesifikasi dan risalah lelang. Gambar tersebut harus

sudah disetujui pemberi tugas, sebelum diedarkan ke lapangan serta gambar yang

beredar merupakan gambar dengan revisi terakhir.

Pemasangan Rangka Atap

a. Rangka atap dimaksud adalah pemasangan reng konstruksi dengan ukuran dan

spesifikasi seperti yang tertera dalam gambar dan BQ (Bill of Quantity).

b. Pemasangan rangka atap disesuaikan dengan jenis genteng yang dipakai untuk

menentukan jarak antar reng.

Pemasangan Penutup Atap

a. Penutup atap dimaksud adalah atap genteng Murando berglazur warna natural.

b. Pemasangan penutup atap rapih dan baik serta mengikuti petunjuk-petunjuk dari

direksi / pengawas.

c. Garis dan jalur tegak lurus terhadap atap memanjang dari gedung.

d. Pada saat pemasangan genteng tidak dibenarkan sampai merusak genteng yang

menimbulkan cacat pada genteng lainnya, jika hal ini terjadi kontraktor

menggantinya.

Pemasangan Penutup Bubungan

a. Penutup bubungan adalah nok dengan bahan yang sama dengan penutup atap

lainnya.

b. Dalam pemasangan bubungan ini diusahakan lurus atau horisontal. Jangan sampai

terjadi gelombang-gelombang yang dapat menimbulkan kesan tidak rapih dan

kurang baik.METODE KERJA

Page 21: METODE kerja.doc

c. Penutup bubungan dapat menjamin bahwa tidak terjadi kebocoran/tampias pada

bagian ini.

d. Overlaping antara penutup bubungan dengan genteng betul-betul menyatu dengan

menggunakan campuran 1 : 3 (kedap air) sehingga tidak mengakibatkan kebocoran.

Pekerjaan Plafond

a. Lingkup pekerjaan plafond adalah semua tampak bangunan dan overstek

keseluruhan keliling bangunan yang terdiri dari plafond GRC 4 mm.

b. Rangka plafond terbuat dari besi hollow ukuran dan 40/60 dengan kualitas baik.

c. Pemasangan gantungan plafond rapih, kuat dan horisontal, bidang permukaan

terutama bagian bawah rata dan rapih.

d. Pekerjaan plafond ini kontraktor membuat shop drawing yang disetujui oleh direksi

pengawas pekerjaan.

e. Plafond dibuat dari GRC 4 mm, dengan bidang permukaan yang baik, tidak ada

yang retak, rusak atau cacat.

f. Plafond difinish dengan cat tembok warna putih.

g. Alat Bantu yang diperlukan selama proses pembuatan : Scafolding, palu, mesin bor.

Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci

a. Alat-alat penggantung untuk pintu dipakai engsel standar ukuran besar, kwalitas

baik. Sedangkan untuk pintu utama menggunakan engsel tanam.

b. Alat-alat penggantung jendela dari engsel standar ukuran sedang untuk jendela

cukup dua buah.

c. Jumlah engsel pintu sesuai dengan gambar rencana menurut jenis, ukuran dan

jumlahnya.

d. Untuk pengunci pada daun pintu dipakai kunci dari jenis kunci tanam ukuran besar.

Kunci adalah produk dalam negeri kwalitas baik, kontraktor mengajukan dulu contoh

kunci yang diusulkan, dipilih oleh pengawas pekerjaan dan ditentukan mana yang

akan dipakai.

e. Pemasangan kunci tanam rapih, dan berfungsi baik dan kuat.

f. Pemasangan hatus mudah dibuka/tutup dan dikunci, tidak mudah macet.

METODE KERJA

Page 22: METODE kerja.doc

g. Tiap kunci pada masing-masing kunci berbeda bentuk anak kuncinya. Tiap-tiap

kunci tanam mempunyai 3 buah anak kunci pula dibuat kunci master.

h. Untuk grendel dan hak angin akan ditentukan kemudian, kontraktor mengajukan

grendel dan hak angin, untuk dipilih dan disetujui.

i. Pemasangan grendel dan hak angin kuat dan rapih, mudah dikunci dan mudah

dibuka.

P EKERJAAN INSTALASI AIR

o Lingkup Pekerjaan

a. Sistem perpihan air bersih dari pipa air didekat bangunan ke fixture-fikture dalam

bangunan lengkap dengan sambungan-sambungan, belokan-belokan, tinkungan,

fiting-fiting dan perlengkapan lain yang diperlukan.

b. Semua fixture yang direncanakan untuk dipasang termasuk kran-kran, lengkap

dengan sambungan-sambungan dan perlengkapan lain yang diperlukan dalam

persyaratan.

c. Semua fixture yang direncanakan untuk dipasang termasuk kran-kran, lengkap

dengan sambungan-sambungan dan perlengkapan lain yang diperlukan dalam

persyaratan.

d. Sistem perpihan pembuangan air kotor dan perpihan vent dari fixture-fixture dalam

bangunan sampai ke bak-bak penampung, septictank, atau salurab air hujan

lengkap dengan sambungan-sambungan dan perlengkapan lain yang diperlukan

dalam persyaratan.

o Bahan plumbing dan sanitary yang mengacu pada RKS sebagai berikut :

a. ASTM-A 120-57 untuk pipa-pipa dan fitting dari “Galvanized Iron”.

b. ISO dan SNI 0162-1987-A dan SNI 0178-1987-A untuk pipa dan fitting PVC.

c. Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting, fixture-fixture dan peralatan yang

akan dipasang pada instalasi ini harus mempunyai tanda-tanda merek yang jelas

dari pabrik pembuatnya.

METODE KERJA

Page 23: METODE kerja.doc

d. Bahan-bahan peralatan dan peralatan-peralatan tambahan yang disediakan harus

baru dan dapat diterima.

e. Pipa-pipa air bersih utama maupun pipa-pipa cabang untuk distribusi air sampai ke

bangunan, baik yang ditanam di dalam tanah maupun yang ditempatkan di atas

langit-langit dibuat dari Galvanized Iron Pipe.

f. Pipa-pipa air domestic dari fixture-fixture sampai ke pipa yang ada, dibuat dari PVC

tekanan kerja 5 kg/cm2 standar ISO (klas AW).

g. Semua pipa-pipa sanitair di luar bangunan dibuat dari PVC tekanan kerja 5 kg/cm2

standar ISO (klas AW).

h. Fitting-fitting untuk PVC harus cstakan pabrik dengan bahan penyambung (perekat)

seperti direkomendasikan oleh pabrik pembuat pipa.

i. Kran-kran air yang dipergunakan harus dari bahan kuningan dengan lapisan

chtome, merk dan jenisnya harus sesuai dengan apa yang disebutkan dalam “Bill of

Quantity” merek lain yang setaraf dan disetujui.

j. WC jongkok / duduk yang digunakan harus sesuai dengan apa yang tertera pada

“Bill of Qauntity” atau sejenisnya yang telah mendapat persetujuan dari Konsultan

Pengawas.

o Pelaksanaan Pekerjaan :

a. Sebelum melaksanakan pekerjaan mekanikal, kontraktor membuat shop drawing

dan ijin kepada Pihak Pengawas.

b. Selama pemasangan berjalan, Pemborong akan menutup setiap ujung pipa yang

terbuka untuk mencegah masuknya tanah, debu, kotoran dan lain-lain. Setiap

jaringan pipa yang telah selesai dipasang ditiup dengan udara kempa, agar kotoran-

kotoran yang mungkin sudah masuk dapat terbuang sama sekali.

c. Cabang - cabang pipa air bersih dilengkapi dengan katup yang ditempatkan

sedemikian rupa sehingga jaringan tersebut dapat berfungsi, diganti dan dikontrol

alirannya untuk masing-masing kelompok atau outlet atau fixture.

d. Semua pipa diikat / ditetapkan dengan kuat dengan angker yang cukup kokoh

(rigid).

e. Pipa-pipa tersebut ditumpu untuk menjaga agar tidak berubah tempatnya, agar

inklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran, dan dipasang sedemikian

METODE KERJA

Page 24: METODE kerja.doc

sehingga masih memungkinkan konstruksi dan expansi pipa oleh perubahan

temperatur.

f. Pipa horisontal ditumpu dengan jarak antara tidak lebih dari 3 meter.

g. Pipa vertikal ditumpu dengan klem (clamp atau collar).

h. Penggantung / penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainnya yang akan

ditutup oleh tembok atau bagian bangunan lainnya dilapisi terlebih dahulu dengan

cat meni atau cat penahan karat.

i. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan diameter yang berbeda

digunakan reducing fitting atau increasing fitting.

j. Semua sambungan dibuat kedap suara dan kedap air.

PEKERJAAN PENGECATAN

Pekerjaan Pengecatan

a. Lingkup pekerjaan pengecetan adalah semua dinding-dinding yang tampak oleh

pandangan, tangga, plafond, lisplank, pintu dan lain-lain.

b. Bahan cat setara ex. Vinilex, sedangkan untuk daun pintu, listpalnk memakai ex.

glotex

c. Kontraktor mendatangkan tukang-tukang yang mahir dan terampil, sehingga akan

menjamin kualitas pengecatan.

d. Bidang-bidang sebelum dicat dibersihkan dari segala kotoran.

METODE KERJA

Page 25: METODE kerja.doc

e. Jika ada bagian-bagian yang retak-retak rambut tidak rata diplamur dahulu dengan

plamur tembok dan diamplas sampai halus.

f. Pengecatan dilakukan dengan roll sampai 2-3 kali atau sampai dapat persetujuan

dari direksi pengawas pekerjaan.

g. Bagian-bagian yang sempit atau penyelesaian dapat dicat dengan kuwas.

h. Kusen-kusen, pintu-pintu difinish dengan melamik.

i. Alat yang dipergunakan dalam pekerjaan pengecatan adalah : rol, nozlle berikut

kompresor, kuas, amplas, scaffolding (main frame dan jack base)

I NSTALASI LISTRIK

A. UMUM

Menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara pemasangan Instalasi Listrik

dan penangkal petir meliputi pekerjaan secara lengakap & sempurna.

B. RUANG LINGKUP

Melaksanakan seluruh penerangan & Stop Kontak dalam bangunan, seluruh

instalasi penerangan halaman dan menyediakan memasang semua feeder listrik,

membuat gambar, mengurus permuatan daya listrik melakukan pengetesan, surat

jaminan Instalasi listrik melaksanakan pemeliharaan serta memasang nama-nama

panel dengan tulisan jelas serta tahan lama.

C. CARA PELAKSANAAN

A. Penangkal Petir

- Menyediakan dan memasang lighting control terminal

- Melaksanakan instalasi penghantar dari lighting kontrol

- Melaksanakan pentanahan lengkap bak kontrol dengan tutupnya dan terminal

penyambungan

- Melaksanakan pemeliharaan dan memberikan jaminan

B. Kabel Listrik, Pipa dan fitting

- Seluruh pengkabelan untuk penerangan, stop kontak dan fan dilaksanakan dalam

pipa dan fitting-fitting hight impact.

METODE KERJA

Page 26: METODE kerja.doc

- Sparing pipa menggunakan pipa galvansi yang ukurannya 2 tingkat diatas pipa

instalasi.

- Penyambungan dari instalasi ke armature lampu menggunakan pipa flexible jenis

PVC.

- Teknis pelaksanaan untuk pencabangan, pembelokan. Pengetesan menggunakan

fitting-fiting yang sesuai socket

- Semua pipa tidak dalam cor-coran atau tertanam dalam tanah harus diberi marker

dengan warna merah setiap jarak 10 m.

C. Cable Tray, Rak Kabel dan Hanger

1. Cable Tray

- Bahan penyanggah terbuat dari perforated steel plate di galvanis

- Ukuran disesuaikan dengan gambar

- Ukuran besi siku dihitung beban

- Gantungan memakai besi beton

- Jarak 40 cm diberi tulangan penguang

2. Rak Kabel

- Rak kabel bentuk cable ledder

- Besi siku untuk angkur dan rangka

- Klem besi plat dan mur baut

- Semua besi harus digalvanis

3. Hanger

- Untuk instalasi satu dan dua jalur digunakan hanger dari bahan besi plat dan diklem

setiap jarak 100 Cm

- Di mur dan di baut

- Semua besi plat harus di galvanis

4. Saklar dan Stop Kontak

Dalam supply saklar harus lengkap dengan box tempat dudukannya dari bahan

metal

5. Armature Lampu

METODE KERJA

Page 27: METODE kerja.doc

- TKO TL 2 X 36 Watt dan 1 X 36 Watt, Lampu Fixture (TKI)TL 2 X 36 Watt,Shape

TKO 1X36 Watt,TL Bracket 1 X 36 watt dengan batery Nicad, Lampu baret TL bulat

22 watt :

1. Bahan kotak lampu dari sheet steel tebal 0,7 mm

2. Cat dasar anti karat, dengan finish cat bakar warna broken white merk cat

ICI

3. Ukuran disesuaikan dengan gambar

4. Teknik pelaksanaan untuk pencabangan, pembelokan pengetapan

menggunakan fitting-fitting yang sesuai dengan socket

5. Semua pipa yang tidak dalam cor-coran / tertanam dalam tanah harus

diberi marker dengan warna merah setiap jarak 10 m

6. Dipasang baut expose dengan kepala khusus

7. Wiring dalam kotak jenis flexible 1 mm2

8. Tiap tube dengan trafo (Ballast) dan capacitor sendiri-sendiri

9. Starter philips 40 Watt

10. Battery Nicad 12 Volt – 10 AH

6. Lampu DSS isi PLC – 13 Watt

- Kotak lampu bentuk bulat ukuran diameter 15 Cm

- Bahan kotak lampu alumunium tebal 2 mm2

- Cat luar putih dan dalam hitam

- Fitting E27 Porcelein

- Bola lampu PLC 13 Watt, Phillips dan GE

D. Panel Listrik, Yang terdiri dari :

a. Panel distribusi gedung

Berfungsi untuk menerima daya listrik dari PUTR gardu PLN, main breaker dan

branch breaker menggunakan MCB sebagai pengaman sesuai gambar rencana

b. Panel Pembagi

Type breaker baik dan branch beraker sesuai gambar rencana terdiri dari MCCB

dan MCB dengan persyaratan sebagai berikut :

- Anti karat dan pengecatan luar 2 kali seperti panel utama

- Badan panel dari sheet steel dengan ketebalan minimal 2 mm dan 1,6 mmMETODE KERJA

Page 28: METODE kerja.doc

- Jenis panel Freestanding dan Surface mounted dengan pintu terkunci

- Jarak-jarak antara yang aktif dan antara aktif dan tidak aktif sesuai PUIL

- Breaking capacity sesuai gambar adalah sebagai berikut :

a. Main Breaker : 30 kA untuk panel pembagi, 22 kA untuk panel lantai

b. Branch Breaker : 6 kA

METODE KERJA