ilmu produksi ternak unggas · pdf file produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan...
Post on 17-Aug-2020
5 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
ILMU PRODUKSI TERNAK UNGGAS
NAMA : ......................................................................
NIM : ......................................................................
KELOMPOK : ......................................................................
ASISTEN : ......................................................................
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
TATA TERTIB PESERTA PRAKTIKUM
Praktikum Ilmu Produksi Ternak Unggas dilaksanakan di laboratorium dan lapang dalam bentuk
demonstrasi, resep dan praktek langsung dengan memperhatikan sarana dan prasarana yang
tersedia. Agar dapat memperoleh manfaat yang maksimal, maka diharapkan praktikan mematuhi
tata tertib yang telah ditentukan dengan penuh kedisiplinan.
1. Persiapan
- Praktikan harus telah mempersiapkan diri dan mempelajari ilmu yang berkaitan dengan
materi yang akan dipraktikumkan.
- Mempelajari arahan/ petunjuk yang tertera dalam setiap tugas yang ada dalam Buku
Laporan Praktikum.
- Mempersiapkan preparat, sarana dan prasarana yang diperlukan sesuai dengan tugas.
- Mempersiapkan waktu yang sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
- Menggunakan jas praktikum ketika praktikum berlangsung di laboratorium.
- Praktikan harus sudah datang 15 menit sebelum praktikum dimulai
2. Pelaksanaan
- Jagalah sopan santun dan nama baik sebagai mahasiswa
- Memakai kemeja berkerah, jaket dilepas dan celana tidak boleh robek-robek
- Memakai jas laboratorium
- Laksanakan praktikum dengan mengikuti arahan dan petunjuk yang tertera pada setiap
tugas
- Kerjakan pada Buku Laporan Praktikum sesuai dengan kolom-kolom yang telah
tersedia.
- Tampilkan kreasi, aktif dan lakukan kerjasama yang baik dalam kelompok dan antar
kelompok.
- Setiap terdapat kesulitan, dapat didiskusikan atau ditanyakan kepada instruktur atau
fasilitator.
- Kumpulkan Laporan Praktikum sesuai dengan waktu yang ditentukan
- Kerusakan dan kehilangan ditanggung mahasiswa individu/ kelompok
- Bagi praktikan yang terlambat mengikuti praktikum akan dikenai sangsi berupa
pengurangan nilai sebesar 3 %.
3. Lain-lain
- Kegiatan praktikum tidak dapat diulang
- Peserta yang mengulang tidak ada pembebasan
- Praktikum dapat dikerjakan secara kelompok (maksimal 10 orang) dan laporan dibuat
secara individu
- Dilarang untuk memfoto kopi Buku Laporan Praktikum
- Literatur untuk Buku Laporan Praktikum dikumpulkan
KOORDINATOR
MATA KULIAH
BAB I
BANGSA UNGGAS
Bangsa – bangsa unggas yang sering diternakkan untuk diambil manfaatnya seperti daging,
telur dan bulu antara lain adalah unggas ayam, itik dan entog. Tetapi beberapa jenis unggas lainnya
yang sering diternakkan adalah burung puyuh, burung unta dan merpati. Berikut akan dijelaskan
karakteristik unggas-unggas yang sering diternakkan antara lain ayam, itik dan entog.
A. Ayam
Ayam merupakan tipe unggas yang banyak disukai oleh masyarakat khususnya masyarakat
Asia selain hasil produksinya seperti daging, telur dan bulunya, juga sering disukai karena
keindahan bulu serta performannya seperti suara, dan konformasi tubuhnya (terutama jantan) yang
gagah. Adapun taksonomi zoology ayam secara umum adalah sebagai berikut:
kingdom : Animalia
filum : Chordata
kelas : Aves
subkelas : Neonithes
ordo : Galliformis
genus : Gallus
spesies : Gallus domesticus.
Berikut akan dijelaskan beberapa jenis ayam antara lain :
a. Ayam Nunukan
Ayam Nunukan adalah ayam lokal Kalimantan Timur yang perlu dikembangkan karena
potensinya sebagai ayam dwiguna (pedaging dan petelur) dan perlu dilestarikan karena merupakan
plasma nutfah khas Kalimantan Timur. Ayam Nunukan mempunyai warna dasar coklat dengan
pola warna bulu dan corak bulu baik betina maupun jantan polos (100%) dan kerlip bulu emas
(betina 71,43%; jantan 85,71). Ayam Nunukan jantan mempunyai ciri khas pertumbuhan bulu di
daerah sayap lambat dan kebanyakan tidak memiliki bulu ekor (71,48%). Ayam Nunukan betina
mampu menghasilkan telur rata-rata 70,4 butir per tahun.
b. Ayam Wareng
Postur ayam wareng termasuk kecil sehingga efisien dalam penggunaan pakan, namun
produksi telurnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung. Karakteristik kualitatif
ayam wareng yang meliputi warna bulu di leher, punggung, dada, sayap dan ekor didominasi oleh
warna putih. Begitu pula warna di bagian-bagian tubuh yang meliputi kulit, paha, cuping, paruh
dan shank didominasi oleh warna putih.
Bobot badan ayam wareng jantan 1007 g dan betina 841 g. Bobot badan ayam Wareng yang
relatif rendah tersebut menyebabkan ukuran-ukuran bagian tubuhnya pun lebih kecil bila
dibandingkan dengan ayam-ayam yang lain. Ayam Wareng dikategorikan sebagai ayam tipe kecil
karena bobot badan ayam Wareng betinanya kurang dari 1 kg/ekor namun lebih besar dari ayam
tipe kate (dwarf).
c. Ayam Kedu
Ayam Kedu hitam menghasilkan tetur datam 20 minggu masa pengamatan sebanyak 71 butir,
ayam Kedu yang memiliki bobot sekitar 2,54 kg/ekor untuk jantan dan 1,62 kg/ekor untuk betina.
d. Ayam Arab
Ayam Arab jantan adalah 2,1 kg/ekor dan bobot betinanya 1,3 kg/ ekor.
d. Ayam Pelung
Potensi yang dimitiki ayam Pelung adalah memiliki ukuran tubuh yang tebih besar dari ayam
lokal lainnya dan mempunyai suara kokok ayam jantan yang merdu. Ayam Pelung yang bertipe
besar dengan bobot jantan sekitar 4 kg/ekor dan bobot betina sekitar 2,5 kg/ekor. Ayam pelung
mampu mengasilkan telur dengan rata-rata 50.4 butir per tahun.
B. Itik
Itik dari Indonesia merupakan asal dari jenis turunan yang produktif di Eropa seperti Indian
Runner dan Khaki Campbell, tetapi jenis ini di Indonesia masih dimanfaatkan secara tradisional.
Indonesia mungkin mempunyai beberapa jenis itik yang berbeda-beda tapi banyaknya
penyilangan dan pemberian nama setempat membuat sulitnya mengetahui jenis itik yang asli.
Meskipun demikian, setidak-tidaknya dapat dibedakan 4 jenis utama: itik tegal, itik Alabio, itik
Bali, atau itik Lombok yang semuanya dipelihara untuk diambil telurnya, dan entok yang
digunakan untuk penetasan. Berikut akan dijelaskan beberapa jenis itik antara lain :
a. Itik Indian Runner
Itik Indian Runner juga disebut Indische Loopeend. Menurut hasil penelitian, itik ini
tergolong paling produktif sebagai penghasil telur. Produksi telurnya bila dipelihara di
lingkungan tropis, hanya sanggup menghasilkan telur sekitar 140-250 butir telur per tahun,
dengan berat telur rata-rata 70 gram/butir. Berat standar itik jantan 1,8-2 kg, dan itik betina 1,6-
1,8 kg ukuran berat badan yang cukup ideal bagi itik petelur.
Itik ini mempunyai ciri khas berjalan hampir berdiri, serta dapat di gembala di tempat yang
jauh. Kepalanya rata-rata kecil, dengan mata bening bersinar terang, terletak di bagian atas kepala.
Adapun sayapnya merapat kuat pada tubuh dan ujungnya tersusun rapi di atas pangkal ekor.
Warna bulu itik Indian Runner yang umum adalah cokelat, namun ada pula yang berbintik-bintik
cokelat, putih bersih, agak kekuning-kuningan, atau campuran warna-warna tersebut. Kulit
telurnya berwarna hijau agak kebiru-biruan dan cukup tebal.
b. Itik Khaki Campbell
Itik Khaki Campbell berasal dari hasil penyilangan antara itik Roun jantan dengan itik Jawa
(Anas Javanica) yang kemudian keterunannya disilangkan dengan itik liar jantan (Wild Mallard).
Nama Campbell diabadikan dari nama penyilangan Ny. Adale Campbell, sedang “Khaki” berarti
warna bulu abu-abu agak kecokelatan. Produksi telurnya bisa mencapai 264 butir/tahun, dengan
berat telur 65-70 gram/butir. Berat standar itik betina agar bisa diharapkan mencapai produksi
optimal adalah 1,4 kg.
c. Itik Tegal
Itik tegal merupakan itik Indian runner dari jenis itik jawa (Anas javanivus). Dinamakan
itik tegal karena berkembang dan banyak dipelihara di Tegal. Itik tegal ini tergolong sebagai itik
tipe petelur produktif. Karakteristik itik tegal yakni berbadan langsing dengan postur tubuh tegak.
Tinggi badannya antara 45-50 cm. Bulu kebanyakan berwarna merah tua atau coklat yang di Tegal
di sebut sebagai warna “jarakan”. Akan tetapi, yang dinilai sangat produktif adalah itik tegal yang
berbulu “branjangan”, yaitu warna bulu bertotol-totol cokelat. Selain itu ada juga yang berwarna
putih bersih, putih kekuning-kuningan, abu-abu hitam, atau warna campurannya.
d. Itik Alabio
Itik alabio adalah itik borneo (Anas platurynchos Borneo) atau itik Kalimantan. Itik ini
merupakan itik asli Kalimantan, di samping itik dari Nunukan (Kal-Tim). Itik alabio diperkirakan
hasil persilangan antara itik asli Kalimantan Selatan dengan itik peking. Nama Alabio di ambil
dari nama salah satu kota kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Utara di Kalimantan Selatan. Itik
ini merupakan itik tipe petelur yang produktif.