perencanaan produksi ayam ras

34
PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Upload: others

Post on 08-Feb-2022

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

PERENCANAAN PRODUKSI

AYAM RAS

Page 2: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Perkembangan Usaha Ternak Unggas

Perkembangan sistem pemeliharaan :

1. Berburu

2. Semi domestikasi

3. Tradisional/ekstensif

4. Semi intensif

5. Intensif

Page 3: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Perkembangan sistem pemeliharaan

1. Berburu

- Awal dari perkembangan usaha ternak unggas

- Dimulai sejak manusia merasakan kelezatan daging

dan telur ayam hutan

- Penangkapan ayam hutan dan penangkarannya yang

sangat sederhana dan berhasil

- Manusia merasa mempunyai hak sebagai pemilik

untuk menikmati telur dan daging ayam yang

dipeliharannya

Page 4: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

2. Semi domestikasi

- Apakah ayam mempunyai kandang atau tidak bukan persoalan

- Kepemilikan ayam yang berkeliaran di sekitar kampung ditandai

dengan ketergantungan ayam piaraan pada sisa makanan pemilik

dan tidur di atas pohon sekitar rumah pemilik (ayam kampung/native

chicken)

- Sifat kepemilikan longgar merugikan pemilik ayam harus

mencari pakan dan sarang bertelur sendiri ayam dan telur

ayam sering ditemukan dan diambil orang lain

Perkembangan sistem pemeliharaan

Page 5: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

3. Tradisional/ekstensif

- Pemilik membuatkan kandang tidur dan sarang telur

sederhana di belakang rumah

- Ayam piaraannya mulai diperhatikan diberi makan

teratur pagi dan atau sore hari menghitung jumlah

ayam yang dimiliki

- Siang hari ayam kampung masih tetap berkeliaran di

sekitar pedesaan mengerami memelihara

anaknya sendiri

- Berfungsi sebagai tabungan

Perkembangan sistem pemeliharaan

Page 6: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

4. Semi intensif

- Petani membuat kandang lebih baik

- Pemberian pakan butiran (jagung dan bekatul) secara

teratur

- Peningkatan produksi telur penetasan dan

pemeliharaan anak ayam dulu dilakukan induk ayam

menggunakan mesin tetas (incubator dan hatchery)

- Belum punya mesin tetas penetasan telur

dilakukan induk anak ayam yang menetas

dipisahkan dari induk dipelihara dalam kotak indukan

(brooder) induk dapat bertelur kembali

Perkembangan sistem pemeliharaan

Page 7: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

➢ Semi intensif

- Ayam dipelihara dalam kandang terbatas (kandang

tidur dan umbaran terbatas)

- Pencegahan penyakit dilakukan teratur dengan

vaksinasi

- Pemeliharaan memperhitungkan penggunaan modal

dan pendapatan hasil penjualan ayam dan telur

Perkembangan sistem pemeliharaan

Page 8: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

5. Intensif

- Ayam kampung membutuhkan waktu untuk dipelihara

secara intensif tingkat produksi telur dan daging

rendah perbaikan tingkat produksi program

pemuliaan (breeding) dan seleksi modal besar

- Perkembangan breeding dan seleksi sejak awal abad

ke-20 kemajuan sangat pesat munculnya

strain ayam petelur (layer) dan pedaging (broiler)

cukup banyak dan mudah memperolehnya

peternakan sebagai usaha komersial

Perkembangan sistem pemeliharaan

Page 9: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

➢ Intensif

- Kehidupan ayam sepenuhnya tergantung pada pemelihara

- Kandang dan peralatan permanen investasi usaha yang

harus diperhitungkan

- Pakan yang diberikan mempunyai kandungan zat makanan yang

serasi (pakan jadi atau konsentrat) hasil industri pakan ternak

- Pemeliharaan sepenuhnya bertujuan ekonomi produksi dan

pemasaran jelas

- Usaha peternakan ini menjadi usaha industri biologis modern

mulai dari pembibitan sampai usaha komersial

menghasilkan produk pangan bergizi tinggi

- Selain sebagai industri biologis juga sebagai industri peralatan

kandang, pakan, farmasi (obat-obatan)

Perkembangan sistem pemeliharaan

Page 10: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

INVESTASI PADA USAHA AYAM RAS

1. Investasi lahan (bisa sewa): untuk kandang, gudang, rumah penjaga

dan kantor.

2. Investasi untuk: peralatan, kandang, tempat pakan dan minum,

pemanas dan listrik.

3. Investasi untuk biaya opersional (biaya produksi) :

a. Bibit ayam (DOC)

b. Pakan ayam (60-70% dari biaya operasional)

c. Obat dan vaksin

d. Pemanas

e. Upah tenaga kerja (2 orang/5000 ekor broiler)

f. Listrik / penerangan dan air

g. Lain-lain

Page 11: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Pendapatan peternak ayam pedaging atau petelur

Penjualan ayam/karkas (Peternakan broiler)

Penjualan telur (Peternakan petelur)

Penjualan ayam afkir (Peternakan petelur)

Penjualan karung pakan

Penjualan kotak (box) bekas doc

Penjualan pupuk/kotoran

Page 12: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Kata kunci dalam usaha peternakan ayam

Feed Conversion Ratio (FCR)/konversi pakan adalah perbandingan antara

jumlah pakan yang dihabiskan dengan kenaikan berat badan pada periode

waktu dan satuan berat yang sama (untuk ayam broiler).

Untuk ayam petelur adalah perbandingan jumlah pakan yang dihabiskan dengan

produksi telur dikalikan massa telur (rata-rata berat telur)

Misal: FCR broiler = 1,5; artinya untuk meningkatkan bobot

badan ayam broiler 1,0 kg diperlukan pakan 1,5 kg.

Pakan yang dihabiskan (g/ekor)

FCR Broiler = --------------------------------------------

Kenaikan bobot badan (g/ekor)

Pakan yang dihabiskan (gram)

FCR Petelur = -------------------------------------------

HDA% X bobot telur (gram)

Page 13: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Weight Gain (Pertambahan bobot badan/PBB)

adalah penambahan bobot badan ayam dalam suatu periode waktu

tertentu

Misal: PBB 42 hari, adalah bobot badan umur 42 hari dikurangi bobot

DOC.

Hen Day Average (HDA%)

adalah persentase perbandingan jumlah produksi telur dengan populasi

ayam dalam satu kelompok pada satuan waktu tertentu

Hen House Average (HHA %)

adalah persentase perbandingan amtara jumlah produksi telur dengan

jumlah ayam pada saat pertama kali dimasukkan

Kata kunci dalam usaha peternakan ayam

Page 14: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

BIORHYTMIK USAHA PERUNGGASAN

Bab ini menjadi dasar dalam belajar membuatperencanaan usaha perunggasan baik untuk Layermaupun Broiler sehingga peternak/ usahawan dapatmemproduksi daging/telur secara berkesinambungansepanjang tahun.

Page 15: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

KRITERIA DAN PRASYARAT AGAR PERENCANAAN USAHA

BERKESINAMBUNGAN (SUSTAINABLE POULTRY

PRODUCTIONSYSTEM)

Lama pemeliharaan dan lama produksi yang tepat

dan ekonomis

Sifat umum pertumbuhan dan produksi telur

Tingkah laku dan grafik penampilan produksi telur

Service periode = lama waktu senggang diantara siklus yang diperlukan

untuk perbaikan, pembersihan, pembebashamaan (desinfektion time)

kandang dan peralatan kandang sebelum digunakan kembali,

mengangkut kotoran ayam keluar kandang dan memasarkan sebagai

pupuk kandang

Page 16: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

PERHITUNGAN LAMA SIKLUS PRODUKSI

AYAM BROILER

No F a s e Lama (hari)

a Starter, 0 – 3 mgg (Brooding) 21

b Grower-Finisher, 4 – 6 mgg (Growing) 21

c Service Periode / SP 7

Siklus Pemeliharaan Produksi/Unit Kandang 49

Produksi

Peremajaan ayam broiler antara 3 - 4 hari

Angkatan pemeliharaan Siklus Pemeliharaan (S) 49

Waktu peremajaa (P) 4

13 buah kandang selama 6 minggu

Page 17: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

DISEASES CONTROL

1. Mengenal Penyebab Penyakit

2. Biosecurity

Page 18: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Mengenal Penyebab Penyakit

VIRUS

1. Avian influenza (AI) atau flu burung

2. New castle disease (ND) atau tetelo, pileren, pes ayam

3. Infectious bursal disease (IBD) atau gumboro

4. Infectious bronchitis (IB)

5. Marek’s disease (MD, penyakit marek)

6. Fowl pox (cacar / diphteri)

7. Swollen head syndrome (SHS, sindrom kepala bengkak)

8. Viral arthritis (VA) (radang sendi)

9. Infectious laryngotracheitis (ILT)

10. Avian encephalomyelitis (AE)

Page 19: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

AVIAN INFLUENZA (AI)

Etiologi : Orthomyxovirus

Gejala :

- bengkak jengger

- Perdarahan subkutan/bawah kulit

- Sianosis pada kaki kepala dan pial

- Kantung udara menebal dengan eksudat fibrinous ataukaseus

- Nekrosis pada hati, limpa, ginjal dan paru

Pencegahan : biosekuriti,

Vaksinasi

Page 20: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

New Castle Disease (ND)

atau tetelo, pileren, pes ayam

Etiologi : Avian paramyxovirus-1

Gejala :

- tortikolis/kepala berputar-putar

- Kelumpuhan pada kaki dan sayap

- Perdarahan pada proventriculus

- Kerusakan dan perdarahan pada usus

Pencegahan :

biosekuriti, vaksinasi

Page 21: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Gumboro (Infectious Bursal Disease)

Etiologi : Birnavirus

Gejala :

- diare cair keputihan

- Mematuk kloaka

- Perdarahan pada otot paha dan dada

- Perdarahan pada batas proventriculus dan ventriculus

- Bursa fabricius membesar dan perdarahan

Pencegahan : biosekuriti, vaksinasi

Page 22: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Penyakit yg disebabkan bakteri

1. Infectious coryza (snot, corysa)

2. Fowl cholera (kolera ayam)

3. Pullorum disease (berak kapur, pulorum)

4. Collibacillosis

5. Chronic respiratory disease (CRD)

6. Infectious synovitis

7. Staphylococcosis

Page 23: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Infectious Coryza (Snot, corisa)

Etiologi : Haemophilus paragallinarum

Gejala :

Ayam bersin, ngorok halus dimalam hari

Eksudat/leleran dari hidung/mata dan berbau busuk.

Edema subcutan facialis dan pial

Penanganan :

vaksinasi

Antibiotika

Page 24: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Pullorum Disease (berak kapur, pulorum)

Etiologi : Salmonella pullorum

Gejala :

- anak ayam : lemah, mengantuk, feses berupa pasta putih

serupa kapur.

- Ayam dewasa : jengger pucat, keriput, bulu kusam, diare,

produksi telur turun

- Ginjal, limpa dan hati membesar

Penanganan :

antibiotika

Page 25: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Penyakit yg disebabkan parasit

Histomoniasis (Black head)

Coccidiosis atau berak darah

Cacing

Raillietina sp (cacing pita / tape worm)

Ascaridia galli (cc bulat,cc ascaris, cc gilig)

Parasit luar (ectoparasit):

Lalat, kutu, tungau, gurem, caplak dan pinjal

Page 26: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Coccidiosis atau berak darah

Etiologi : Eimeria tenella

Gejala :

- diare mukoid berdarah

- Feses/kotoran bau (telek lencung)

- Sekum/usus buntu ada perdarahan dan menggelembung

- Radang pada sekum/usus buntu

Penanganan :

vaksinasi

Koksidiostat

Page 27: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

HISTOMONIASIS (BLACK HEAD)

Etiologi : Histomonas meleagridis

Gejala :

- feses berwarna kekuningan seperti belerang

- Ayam ngantuk, sayap menggantung, berjalan kaku, mata

tertutup

- Nafsu makan turun, nafsu minum naik

- Kulit daerah kepala kebiruan

- Sekum / usus buntu mengalami kerusakan

- Kerusakan pada hati

Penanganan: membasmi cacing heterakis sp

Pengobatan

Page 28: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Ektoparasit Unggas

Kutu ( Goniocotes gallinae)

makan ketombe kering, bulu, kulit ygmengelupas → produksi telur turun

Tungau ( Dermanyssus gallinae)

menghisap darah → anemia, kelemahan umum, produksi telur turun

Tungau Kaki bersisik ( Knemidocoptes mutans)

menimbulkan luka pada kaki yg tdkditumbuhi bulu

Page 29: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Penyakit SPESIFIK

Penyakit defisiensi (kesalahan nutrisi)

Pembengkaan sendi (kesalahan pertumbuhan tulang)

Keracunan (intoxicasis)

Tidak diketahui etiologinya

Page 30: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Vaksin Vaksin:

substansi biologis yang mempunyai antigen sama yang biladimasukkan kedalam tubuh hewan/manusia akanmerangsang tubuh untuk membuat antigen yang sama.

Fungsi vaksin untuk merangsang produksi antibody (antigen) sehingga pada saat ada penyakit yang mempunyai antigen yang sama maka akan dilawan oleh anti body yang sudahdiproduksi setelah divaksin.

Kesimpulan:Vaksin bukan obat.

Untuk hewan/ayam sehat

merangsang produksi antibody.

Vaksin ada yang:

aktif (bibit penyakit yang dilemahkan)

inaktif (bibit penyakit yang dimatikan)

Page 31: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

Biosekuriti untuk

Pencegahan Penyakit

31

Page 32: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

USAHA UTAMA YG DILAKUKAN DI DALAM

MENCEGAH PENYAKIT UNGGAS

Usaha biosekuriti, sanitasi dan desinfeksi (menjagakebersihan)

Usaha vaksinasi (memberi vaksin pada ternak yang sehat)

Usaha medikasi (pemberian pengobatan pada ternakyang sakit)

32

Page 33: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

BIOSEKURITI

Merupakan suatu bentuk perlindungan yang sangat

efektif dalam mengurangi jumlah dan konsentrasi

mikroorganisme infeksius dalam suatu lingkungan

peternakan.

Secara sederhana diterjemahkan menjadi suatu

tindakan untuk tidak membawa bibit penyakit ke ternak

ataupun membawa ternak ke bibit penyakit.

33

Page 34: PERENCANAAN PRODUKSI AYAM RAS

DESINFEKSI DAN SANITASI

Kegiatan desinfeksi atau sanitasi adalah salah satu dari aspek biosekuriti.

Merupakan usaha untuk membunuh mikroorganisme ygterdapat pada berbagai media.

Diperlukan obat suci hama (desinfektan).

Disamping itu diperlukan usaha tata laksana peternakanyang baik.

Mikrorganisme tidak dapat dimatikan secara langsung,

tetapi membutuhkan waktu.

Mikroorganisme dikatakan mati jika mereka tidak

mampu mereproduksi dalam kondisi yang normal.

34