ilmu negara

21
FUNGSI DAN TUJUAN NEGARA HENDRI WIJAYA (12410206) 2012

Upload: hendri-wijaya

Post on 07-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

TUGAS ILMU NEGARA

TRANSCRIPT

FUNGSI DAN TUJUAN NEGARA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Tujuan dan Fungsi Negara

Didalam makalah ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bisa kami sajikan. Dimana didalam topik tersebut ada beberapa hal yang bisa kita pelajari khususnya tujuan dan fungsi Negara .Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Yogyakarta, 7 November 2012

Penyusun

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Negara merupakan suatu organisasi dari rakyat negara tersebut untuk mencapai tujuan bersama dalam sebuah konstitusi yang dijunjung tinggi oleh warga negara tersebut. Indonesia memiliki UndangUndang Dasar1945 yang menjadi cita-cita bangsa secara bersama-sama. Peraturan tersebut bertujuan untuk menertibkan rakyat. Negara memiliki tujuan dan fungsi seperti Negara kita ini Negara Indonesia.

1.2 Tujuan

Sebagai warga negara Indonesia yang peduli dengan bangsa kita ini, kita sepatutnya mengetahui tujuan dan fungsi Negara Indonesia . Dengan demikian kita tidak buta dengan tujuan tersebut dan diharapkan bisa diterapkan dalam kehiduapn sehari hari kita dengan mengingat tujuan dan fungsi tersebut. 1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu permasalahan yang dihadapi yakni fungsi dan tujuan Negara Indonesia itu seperti apa.

BAB 2PEMBAHASAN

1. Tujuan dan FungsiNegara Teori-teori Tujuan Negara1) Teori Kekuasaan Shang Yang, yang hidup di negeri China sekitar abad V-IV SM menyatakan bahwa tujuan negara adalah pembentukan kekuasaan negara yang sebesar-besarnya. Menurut dia, perbedaan tajam antara negara dengan rakyat akan membentuk kekuasaan negara.A weak people means a strong state and a strong state means a weak people. Therefore a country, which has the right way, is concerned with weakening the people.Sepintas ajaran Shang Yang sangat kontradiktif karena menganggap upacara, musik, nyanyian, sejarah, kebajikan, kesusilaan, penghormatan kepada orangtua, persaudaraan, kesetiaan, ilmu (kebudayaan,ten evils) sebagai penghambat pembentukan kekuatan negara untuk dapat mengatasi kekacauan (yang sedang melanda China saat itu). Kebudayaan rakyat harus dikorbankan untuk kepentingan kebesaran dan kekuasaan negara.Shang yang juga mengatakan, jika ingin membuat suatu nagara yang kuat dan mempunyai kekuasaan yang mutlak, maka ia harus membuat rakyatnya menjadi lemah dan miskin, dan sebaliknya jika ingin membuat rakyatnya kuat dan makmur, maka ia harus menjadikan negaranya itu lemah.Niccolo Machiavelli, dalam bukunyaIl Principe pemerintahan itu sebagai cara untuk memperoleh kekuasaan dan menjalankan kekuasaan.Menganjurkan agar raja tidak menghiraukan kesusilaan maupun agama. Untuk meraih, mempertahankan dan meningkatkan kekuasaannya, raja harus licik, tak perlu menepati janji, dan berusaha selalu ditakuti rakyat. Di sebalik kesamaan teorinya dengan ajaran Shang Yang, Machiavelli menegaskan bahwa penggunaan kekuasaan yang sebesar-besarnya itu bertujuan luhur, yakni kebebasan, kehormatan dan kesejahteraan seluruh bangsa.pemerintahan itu sebagai cara untuk memperoleh kekuasaan dan menjalankan kekuasaan2) Teori Perdamaian DuniaDalam bukunya yang berjudulDe Monarchia Libri III,Dante Alleghiere(1265-1321) menyatakan bahwa tujuan negara adalah untuk mewujudkan perdamaian dunia. Perdamaian dunia akan terwujud apabila semua negara merdeka meleburkan diri dalam satu imperium di bawah kepemimpinan seorang penguasa tertinggi. Namun Dante menolak kekuasaan Paus dalam urusan duniawi. Di bawah seorang mahakuat dan bijaksana, pembuat undang-undang yang seragam bagi seluruh dunia, keadilan dan perdamaian akan terwujud di seluruh dunia.3) Teori Jaminan atas Hak dan Kebebasan Manusiaa.Immanuel Kant(1724-1804) adalah penganut teori Perjanjian Masyarakat karena menurutnya setiap orang adalah merdeka dan sederajat sejak lahir.[footnoteRef:1]Menurut kant, tujuan negara adalah membentuk dan mempertahankan hokum. ia juga menjamin kedudukan hokum dari individu-individu di dalam masyarakat jaminan itu meliputi kebebasan daripada negaranya yang berarti tidak boleh ada paksaan daripada pihak penguasa agar warga negaranya tunduk pada undang-undang yang belum di setujuinya. [1: Nimatul huda, ilmu negara, ( Jakarta: Rajagrafindo persada,2010),hlm 56.]

Maka Kant menyatakan bahwa tujuan negara adalah melindungi dan menjamin ketertiban hukum agar hak dan kemerdekaan warga negara terbina dan terpelihara. Untuk itu diperlukan undang-undang yang merupakan penjelmaan kehendak umum (volonte general), dan karenanya harus ditaati oleh siapa pun, rakyat maupun pemerintah. Agar tujuan negara tersebut dapat terpelihara, Kant menyetujui azas pemisahan kekuasaan menjadi tigapotestas(kekuasaan):legislatoria, rectoria, iudiciaria(pembuat, pelaksana, dan pengawas hukum).Teori Kant tentang negara hukum disebut teori negara hukum murni atau negara hukum dalam arti sempit karena peranan negara hanya sebagai penjaga ketertiban hukum dan pelindung hak dan kebebasan warga negara, tak lebih darinightwatcher, penjaga malam). Negara tidak turut campur dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat.Pendapat Kant ini sangat sesuai dengan zamannya, yaitu tatkala terjadi pemujaan terhadap liberalisme (dengan semboyannya:laissez faire, laissez aller). Namun teori Kant mulai ditinggalkan karena persaingan bebas ternyata makin melebarkan jurang pemisah antara golongan kaya dan golongan miskin. Para ahli berusaha menyempurnakan teorinya dengan teori negara hukum dalam arti luas atau negara kesejahteraan (Welfare State). Menurut teori ini, selain bertujuan melindungi hak dan kebebasan warganya, negara juga berupaya mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh warga negara.b.Kranenburgtermasuk penganut teori negara kesejahteraan. Menurut dia, tujuan negara bukan sekadar memelihara ketertiban hukum, melainkan juga aktif mengupayakan kesejahteraan warganya. Kesejahteran pun meliputi berbagai bidang yang luas cakupannya, sehingga selayaknya tujuan negara itu disebut secara plural: tujuan-tujuan negara. Ia juga menyatakan bahwa upaya pencapaian tujuan-tujuan negara itu dilandasi oleh keadilan secara merata, seimbang.Selain beberapa teori tersebut, ada pula ajaran tentang tujuan negara sebagai berikut: Ajaran Plato: Negara bertujuan memajukan kesusilaan manusia sebagai individu dan makhluk sosial. Ajaran Teokratis (Kedaulatan Tuhan): Negara bertujuan mencapai kehidupan yang aman dan ternteram dengan taat kepada Tuhan. Penyelenggaraan negara oleh pemimpin semata-mata berdasarkan kekuasaan Tuhan yang dipercayakan kepadanya. Tokoh utamanya: Augustinus, Thomas Aquino) Ajaran Negara Polisi: Negara bertujuan mengatur kemanan dan ketertiban masyarakat (Immanuel Kant). Ajaran Negara Hukum: Negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum dan berpedoman pada hukum (Krabbe). Dalam negara hukum, segala kekuasaan alat-alat pemerintahannya didasarkan pada hukum. Semua orang tanpa kecuali harus tunduk dan taat kepada hukum (Government not by man, but by law = the rule of law). Rakyat tidak boleh bertindak semau gue dan menentang hukum. Di dalam negara hukum, hak-hak rakyat dijamin sepenuhnya oleh negara, sebaliknya rakyat berkewajiban mematuhi seluruh peraturan pemerintah/ negaranya. Negara Kesejahteraan (Welfare State = Social Service State): Negara bertujuan mewujudkan kesejahteraan umum. Negara adalah alat yang dibentuk rakyatnya untuk mencapai tujuan bersama, yaitu kemakmuran dan keadilan sosial.

1. Fungsi NegaraTujuan negara merupakan suatu harapan atau cita-cita yang akan dicapai oleh negara, sedangkan fungsi negara merupakan upaya atau kegiatan negara untuk mengubah harapan itu menjadi kenyataan. Maka, tujuan negara tanpa fungsi negara adalah sia-sia, dan sebaliknya, fungsi negara tanpa tujuan negara tidak menentu.[footnoteRef:2]Fungsi Negara ada lima yaitu : a) Diplomatic ; b) defencie; c) Financie ; d) Justicie, sekedar untuk memenuhi kebutuhan pemerintah yang waktu itu masih bersifat didaktor, jadi belum mempunyai arti sempit seperti sekarang ini. [2: Moh. Kusnadi dan Bintan R saragih, Op. Cit., hlm. 207.]

Menurut john Locke, Fungsi Negara dapat di bagi menjadi tiga, yaitu :1. Fungsi legislative1. Fungsi Eksekutif1. Fugsi federativeDalam pandangan jhone locke, Fungsi mengadili juga termasuk tugas dari eksekutif.[footnoteRef:3]Teori john locke ini kemudian di sempurnakan oleh Monstesquieu yang membagi Negara menjadi tiga fungsi, fungsi tersebut di pisah dan dilaksanakan dengan lembaga yang berbeda. Ke tiga fungsi tersebut adalah : [3: Ibid.,hlm.208.]

1. Fungsi legislative1. Fungsi eksekutif1. Fungsi yudikatif.Fungsi yudikatif dalam monstesquieu jadikan satu dengan fungsi eksekutif, dan fungsi mengadili di jadikan fungsi yang berdiri sendiri.Minimal, setiap negara harus melaksanakan fungsi: penertiban (law and order): untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah terjadinya konflik, negara harus melaksanakan penertiban, menjadi stabilisator; mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat; pertahanan, menjaga kemungkinan serangan dari luar; menegakkan keadilan, melalui badan-badan pengadilan.MenurutCharles E. Merriam, fungsi negara adalah: keamanan ekstern, ketertiban intern, keadilan, kesejahteraan umum, kebebasan. SedangkanR.M. MacIverberpendapat bahwa fungsi negara adalah: ketertiban, perlindungan, pemeliharaan dan perkembangan.Beberapa teori fungsi negara:1) Teori AnarkhismeSecara etimologis, anarkhi (kata Yunani: = tidak, bukan, tanpa; = pemerintah, kekuasaan) berarti tanpa pemerintahan atau tanpa kekuasaan.Penganut anarkhisme menolak campurtangan negara dan pemerintahan karena menurutnya manusia menurut kodratnya adalah baik dan bijaksana, sehingga tidak memerlukan negara/ pemerintahan yang bersifat memaksa dalam penjaminan terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat. Fungsi negara dapat diselenggarakan oleh perhimpunan masyarakat yang dibentuk secara sukarela, tanpa paksaan, tanpa polisi, bahkan tanpa hukum dan pengadilan. Anarkhisme menghendaki masyarakat bebas (tanpa terikat organisasi kenegaraan) yang mengekang kebebasan individu.a.Anarkhisme filosofismenganjurkan pengikutnya untuk menempuh jalan damai dalam usaha mencapai tujuan dan menolak penggunaan kekerasan fisik. Tokohnya: William Goodwin (1756-1836), Kaspar Schmidt (1805-1856), P.J. Proudhon (1809-1865), Leo Tolstoy (1828-1910).b.Anarkhisme revolusionermengajarkan bahwa untuk mencapai tujuan, kekerasan fisik dan revolusi berdarah pun boleh digunakan. Contoh ekstrim anarkhisme revolusioner terjadi di Rusia pada tahun 1860 dengan namanihilisme, yaitu gerakan yang mengingkari nilai-nilai moral, etika, ide-ide dan ukuran-ukuran konvensional. Tujuan menghalalkan cara. Tokohnya: Michael Bakunin (1814-1876).2) Teori IndividualismeIndividualisme adalah suatu paham yang menempatkan kepentingan individual sebagai pusat tujuan hidup manusia. Menurut paham ini, negara hanya berfungsi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan setiap individu. Negara hanya bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (penjaga malam), tidak usah ikut campur dalam urusan individu, bahkan sebaliknya harus memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada setiap individu dalam kehidupannya. Individualisme berjalan seiring dengan liberalisme yang menjunjung tinggi kebebasan perseorangan. Di bidang ekonomi, liberalisme menghendaki persaingan bebas. Yang bermodal lebih kuat/ besar layak memenangi persaingan. Sistem ekonomi liberal biasa disebut kapitalisme.3) Teori SosialismeSosialisme merupakan suatu paham yang menjadikan kolektivitas (kebersamaan) sebagai pusat tujuan hidup manusia. Penganut paham ini menganggap bahwa dalam segala aspek kehidupan manusia, kebersamaan harus diutamakan. Demi kepentingan bersama, kepentingan individu harus dikesampingkan. Maka, negara harus selalu ikut campur dalam segala aspek kehidupan demi tercapainya tujuan negara, yaitu kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat.Pelaksanaan ajaran sosialisme secara ekstrim dan radikal-revolusioner merupakan embrio komunisme yang tidak mengakui adanya hak milik perorangan atas alat-alat produksi dan modal. Yang tidak termasuk alat-alat produksi dijadikan milik bersama (milik negara). Di negara komunis selalu diseimbangkanstatus quokeberadaan dua kelas masyarakat: pemilik alat produksi dan atau modal serta yang bukan pemilik alat produksi (buruh).Fungsi negara menurut komunisme adalah sebagai alat pemaksa yang digunakan oleh kelas pemilik alat-alat produksi terhadap kelas/ golongan masyarakat lainnya untuk melanggengkan kepemilikannya.Sosialisme dan komunisme memiliki tujuan yang sama, yaitu meluaskan fungsi negara dan menuntut penguasaan bersama atas alat-alat produksi, sedangkan perbedaannya adalah:SosialismeKomunisme

- usaha pencapaian tujuan negara harus menempuh cara-cara damai- masih mengakui hak milik pribadi/ perorangan dalam batas-batas tertentu- menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan negara, bila perlu dengan revolusi berdarah- sama sekali tidak mengakui hak milik perorangan

BAB 3 PENUTUP3. 1 KesimpulanKeberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena melalui peristiwa proklamasi tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar (bangsa lain) bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.Apabila ditnjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara, mengingat saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya negara yaitu berupa pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara. Disamping itu PPKI juga telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuan negara.Para pendiri bangsa (the founding fathers) sepakat memilih bentuk negara kesatuan karena bentuk negara kesatuan itu dipandang paling cocok bagi bangsa Indonesia yang memiliki berbagai keanekaragaman, untuk mewujudkan paham negara integralistik (persatuan) yaitu negara hendak mengatasi segala paham individu atau golongan dan negara mengutamakan kepentingan umum.Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasarkan semangat kebangsaan (nasionlisme) oleh bangsa Indonesia yang bertujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh tampah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosil.