catatan kuliah ilmu negara

18
Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com Catatan Kuliah Ilmu Negara Oleh Komang Tirta - 121000100 Tahun Akademik 2012 / 2013 Semester Ganjil Fakultas Hukum Universitas Pasundan Bandung Dosen : Tuti Rastuti, S.H.,M.H. Pokok-pokok bahasan / silabi 1. Pendahuluan a. Peristilahan b. Objek Ilmu Negara c. Sistematika Ilmu Negara d. Hubungan Ilmu Negara dengan cabang Ilmu Sosial lainnya e. Nilai fungsi dan status Ilmu Negara f. Metode ilmu Negara g. Ruang Lingkup Ilmu Negara 2. Isltilah dan Pengertian Negara 3. Unsur-unsur / syarat-syarat Negara 4. Asal-usul / asal mula dan berakhirnya Negara 5. Tujuan dan Fungsi Negara

Upload: komang-tirta

Post on 03-Jan-2016

305 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Catatan Kuliah Ilmu Negara

TRANSCRIPT

Page 1: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

Catatan Kuliah

Ilmu Negara

Oleh Komang Tirta - 121000100

Tahun Akademik 2012 / 2013 Semester Ganjil

Fakultas Hukum Universitas Pasundan

Bandung

Dosen :

Tuti Rastuti, S.H.,M.H.

Pokok-pokok bahasan / silabi

1. Pendahuluan

a. Peristilahan

b. Objek Ilmu Negara

c. Sistematika Ilmu Negara

d. Hubungan Ilmu Negara dengan cabang Ilmu Sosial lainnya

e. Nilai fungsi dan status Ilmu Negara

f. Metode ilmu Negara

g. Ruang Lingkup Ilmu Negara

2. Isltilah dan Pengertian Negara

3. Unsur-unsur / syarat-syarat Negara

4. Asal-usul / asal mula dan berakhirnya Negara

5. Tujuan dan Fungsi Negara

Page 2: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

6. Teori Kedaulatan

7. Teori Legitimasi Kekuasaan

8. Sifat Hakikat Negara

9. Tipe-tipe Negara

10. Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan dan Corak

Pemerintahan

11. Demokrasi

12. Negara Hukum dan HAM

13. Hubungan Antar Negara

PENDAHULUAN

Istilah

Dalam mempelajari Ilmu Negara, maka akan timbul suatu kesulitan yaitu dalamhal

membedakan istilah Ilmu Negara, Ilmu Kenegaraan dan Ilmu Politik yang mana ketiga

ilmu ini sama-sama memiliki objek yang sama yaitu negara. Dalam hal ini yaitu antara

lain :

1. Ilmu Kenegaraan

Dalam sejarahnya istilah ini muncul paling dahulu di negeri Belanda yaitu dalam

bahasa Belanda Staatswetenschap yang artinya Ilmu Kenegaraan kemudian disusul

dengan istilah Staatsleer atau Ilmu Negara dan istilah terbaru setelah Perang Dunia

ke-2 adalah Wetwnschap der Politiek atau Ilmu Politik. Di dalam Ilmu Kenegaraan

tidak hanya dilihat dari sudut ekonomi sebagai akibat dari pengaruh aliran

Merkantilisme, dimana dalam aliran ini semua perekonomian diselenggarakan oleh

negara.

2. Ilmu Negara

Istilah Ilmu Negara diambil dari bahasa Belanda Staatsleer yang diambil dari bahasa

Jerman Staatslhere.

Didalam bahasa Inggris disebut Theory of State atau The General Theory of State

atau Political-theory. Seddangkan dalam bahasa Francis dinamakan Theory d’etat.

Page 3: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

Timbulnya istilah Ilmu Negara atau Staatsleer sebagai istilah teknis adalah sebagai

akibat penyelidikan seorang sarjana Jerman bernama George Jellinek. Ia

memandang ilmu pengetahuan, yaitu Ilmu Kenegaraan tidak bersifat insidentil,

tetapi secara keseluruhan, dan berhasil meletakkan seluruh lapangan

penyelidikannya dalam suatu sistematik. Karena itu beliau disebut sebagai Bapak

Ilmu Negara, karena beliau adalah orang yang pertama kali mencoba melihat

lapangan kenegaraan seluruhnya yang membagi-baginya dalam bagian-bagian yang

berhubungan satu sama lain atau samenhangende eenheid. Adapun bukunya yang

berjudul Allgemeine Staatslehre merupakan suatu legger yaitu suatu penutup bagi

masa yang telah lampau dan merupakan dasar serta pembuka bagi masa yang akan

datang bagi penyelidikan Ilmu Negara.

3. Ilmu Politik

Istilah Ilmu Politik dikemukakan pertama kali oleh Jean Bodin. Adapun batasan dari

Ilmu Politik dapat dibagi ke dalam 3 golongan :

a. Pendekatan postulasional,

Ilmu Politik ialah ilmu yang menyelidiki manusia yang berusaha memperoleh

kekuasaan sebagaimana ekonomi menyelidiki manusia dalam usahanya

mendapatkan kemakmuran.

b. Pendekatan psikologis,

Ilmu Politik sebagai motif-motif dan hasrat-hasrat manusia yang berusaha

memperoleh dan menggunakan kekuasaan.

c. Pendekatan sosiologis,

Ilmu Politik sebagai alat untuk menjelaskan keadaan masyarakat dimana

kekuasaan itu berlaku.

Syarat Keilmuan Ilmu Negara

Suatu ilmu harus memiliki syarat terminologi, sistematik, metode dan objektif. Suatu

ilmu pengetahuan modern lahir dari ilmu pengetahuan sebelumnya dan ilmu

pengetahuan asalnya dari pengetahuan itu sendiri sebelum ia berubah menjadi ilmu

yaitu setelah sesuatu pengetahuan memiliki syarat-syarat keilmuan. Adapun ciri dari

ilmu pengetahuan modern ialah antara lain:

Page 4: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

1. Empiris,

Yaitu sesuai dengan kenyataan.

2. Immanent,

Yaitu dapat dikembalikan kepada hal-hal yang nyata, sebagai contoh misalnya

dalam hukum, segala kerangka pemikiran (hukum) harus dapat dikembalikan

kepada rakyat (nyata).

3. Fungsional,

Yaitu bisa mencerminkan hal-hal yang fungsional, bekerja berdasarkan fungsinya

sehingga ada suatu kaitan antara satu aspek dengan aspek lainnya berdasarkan

fungsinya, sebagai contoh : misalnya dalam pembagian kekuasaan oleh

Montesquieu terdiri atas :

a. Legilatif,

b. Yudikatif,

c. Eksekutif.

Pembagian ini berdasarkan pada fungsi masing-masing namun salinh menunjang

dan bekrja sama (kooperatif fungsional)

4. Dialektis,

Yaitu memiliki sifat dialogis atau tanya jawab, menggali pengertian baru, solusi

baru. Adapun metode dialetika yang dikemukakan oleh Heigger, yaitu antara

lain:

a. Mencari tese (thesis),

b. Mencari anti tese,

c. Menciptakan proses dialogis sehingga menciptakan pengertian atau solusi

baru.

Dimana proses daripada metode ini adalah dimulai dari tesis dan antitesis

sehingga terjadi suatu sintetis yang pada akhirnya melahirkan jalan tengah atau

kompromistis.

5. Dinamis,

Yaitu mengikuti perkembangan yang ada di masyarakat.

6. Bermanfaat,

Page 5: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

Yaitu berdaya guna bagi kepentingan masyarakat, dimana kepentingan

kehidupan harus jelas.

HUBUNGAN ILMU NEGARA DENGAN ILMU LAINNYA

Hubungan secara Umum :

- Komplementer : Saling melengkapi

- Interpenden : Metode-metode cara kerja yang digunakan IN maupun cabang

ilmu sosial lainnya. Umumnya menggunakan metode dan teknik yang berbeda.

Hubungan secara khusus : Objeknya sama-sama Negara. (Ilmu Politik, HTN, HAN,

Hukum Internasional)

Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Hukum

Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Hukum adalah karena memiliki objek

penyelidikan yang sama yaitu negara dalam hal ini adalah rakyat, karena hukum itu

berada dalam negara dan objek hukum itu adalah rakyat itu sendiri. Hubungan ini

terlihat jelas misalnya dalam tolak ukur status hukum seseorang. Status hukum

berdasarkan keturunanya yaitu disebut ius sanguinis dan status hukum berdasarkan

tempat kelahiran yang disebut dengan ius soli.

Suatu negara dapat mengasilkan unsur-unsur rakyat yang menjadi potensi positif

dan potensi negatif. Potensi negatif yaitu dimana negara tidak siap menghadapi

masa yang akan datang, dimana negara tidak menyiapkan lapangan kerja yang luas,

sehingga terjadi pengangguran. Sedangkan potensi positif yaitu dimana negara

memenuhi segala sesuatu yang menjadi hak rakyat, misalnya negara menetapkan

upah terendah yang baik terhadap buruh atau lebih dikenal dengan UMR.

Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik

Ilmu Politik merupakan hasil-hasil teoritis Ilmu Negara

Ilmu Politik merupakan daging yang meliputi sekitar kerangka bangunan negara

Ilmu negara merupakan salah satu teras inti dari pada Ilmu Politik

Ilmu Politik merupakan Sosiologi Negara

Persamaan :

- Sama-sama tidak terikapt pada keadaan waktu dan tempat

Page 6: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

- Objek pembahasannya negara dalam artian genus/umum.

Perbedaan :

ILMU NEGARA ILMU POLITIK

Hubungan Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara

Ilmu Negara memberikan dasar teoritis secara umum terhadap Hukum Tata Negara

Ilmu Negara dapat dijadikan pengantar untuk mempelajari HTN

Persamaan :

- Objeknya Negara

- Yang dipelajari ialah negara dalam keadaan statis

Perbedaan :

Tugasnya hanya meliputi usaha-

usaha untuk mengadakan

analisa dari peristiwa-peristiwa

politik (peristiwa yang terjadi

dalam kehidupan kenegaraan)

Sifatnya mempelajari negara

dalam keadaan dinamis

Hanya mempelajari negara

dalam keadaan bergerak

Approach : yuridis & sosiologis

Praktis, lebih mengutamakan

segi fungsional

Terikat nilai

Ilmu Negara tugasnya hanya

terbatas pada usaha-usaha

untuk melukiskan lembaga

kenegaraan

Sifatnya deskriptif dan statis

Hanya mempelajari bentukan-

bentukan formal yang dibatasi

oleh hukum

Approach : segi yuridis

Teoritis hanya mencari fakta

Free value (bebas nilai)

ILMU NEGARA

Negara dalam arti umum (genus) total

Sifat : Abstrak & Universal

Teoris (pure science) Ilmu murni

Terlepas dari keadaan, waktu & tempat

Hanya mempelajari sendi dan pengertian pokok

Page 7: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

Nilai dan Fungsi Ilmu Negara

Antara lain:

1. Totalitas,

Yaitu objek penyelidikan dapat diselidiki secara menyeluruh atau als Ganzheit yang

tidak tertuju semata-mata pada satu negara tertentu saja.

2. Umum,

Yaitu nilai yang tidak didapat dari gambaran secara keseluruhan yang mengandung

genusbegrip, bukannya species begrip.

3. Abstrak,

Yaitu nilai yang tidak nyata dan dperoleh sebagai akibat dari nilai-nilai totalitas dan

umum.

4. Teoritis,

Yaitu perumusan dan konkritisasi cita-cita sebagai lawan nilai praktis.

5. Bebas nilai,

Yaitu netral (value free) yang tidak dipengaruh oleh waktu, tempat, dan keadaan

selaku faktor-faktor yang variabel sifatnya.

Fungsi Ilmu Negara adalah sebagai pengantar untuk meta kuliah lain cabang-cabang

ilmu kenegaraan, seperti contoh : Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara.

Status Ilmu Negara dalam Program Pendidikan di Fakultas Hukum

Ilmu Negara termasuk kedalam kurikulum inti yaitu sebagai Mata Kuliah Dasar Keahlian

Hukum (MKDKH) bersama satu kelompok dengan Pengantar Ilmu Hukum (PIH).

HUKUM TATA NEGARA

Negara dalam pengertian khusus (spesies tertentu)

Sifat konkrit/tertentu

Praktis (apllied science) ilmu terapan

Terikat pada keadaan waktu dan tempat

Page 8: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

Status tersebut sangat tepat karena sesuai dengan martabat, sifat, hakikat, atau

karakteristik Ilmu Negara itu sendiri.

METODE PENYELIDIKAN ILMU NEGARA

METODE “Methodos” yaitu jalan menuju pengetahuan / cara kerja.

Metode-metode penyelidikan Ilmu Negara :

a. Metode Deduksi,

Yaitu suatu metode berdasarkan proses penyelidikan atas asas-asas yang

bersifat umum yang dipergunakan untuk menerangkan peristiwa-peristiwa

khusus (tertentu) atau penjelasan-penjelasan teoritis yang bersifat umum

terhadap fakta-fakta yang bersifat konkrit.

b. Metode Induksi,

Yaitu suatu metode yang merupakan kesimpulan-kesimpulan umum yang

diperoleh berdasarkan proses pemikiran setelah mempelajari peristiwa-

peristiwa khusus atau peristiwa-peristiwa konkrit.

c. Metode Dialektis,

Yaitu metode yang dilakukan dengan cara tanya jawab atau dialog untuk

mencoba mencari pengertian-pengertian tertentu.

d. Metode Filosofis,

Yaitu suatu metode yang dalam proses penyelidikannya meninjau serta

membahas objek penyelidikannya secara abstrak-idiil.

e. Metode perbandingan,

Yaitu suatu metode dengan mengadakan perbandingan diantara kedua objek

penyelidikan atau lebih, untuk menambah dan memperdalam pengetahuan

tentang objek-objek yang diselidiki.

f. Metode Sejarah,

Yaitu metode yang didasarkanterhadap analisis dari kenyataan-kenyataan

sejarah, yaitu ditinjau pertumbuhan dan perkembangannya, sebab akibatnya

sebagaimana terwujud dalam sejarah dan dari peyelidikan disusun asas-asas

umum yang dapat dipergunakan.

Page 9: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

g. Metode Sistematik,

Yaitu metode yang berdasarkan secara menghimpun bahan-bahan yang sudah

tersedia, terhadap bahan-bahan itu dilakukan pelukisan, penguraian, dan

penilaian kemudian dilakukan klasifikasi ke dalam golongan-golongan di dalam

suatu sistematik.

h. Metode Hukum,

Yaitu metode yang dalam proses penyelidikannya meninjau serta membahas

objek penyelidikan dengan menitikberatkan kepada segi-segi yuridis, sehingga

faktor-faktor yang bersifat non yuridis dikesampingkan.

i. Metode Sinkretis,

Yaitu suatu metode yang dalam proses penyelidikannya meninjau serta

membahas objek penyelidikannya dengan cara menggabungkan faktor-faktor

baik yang bersifat yuridis maupun non yuridis.

j. Metode Fungsional,

Yaitu suatu metode yang didalam proses penyelidikannya meninjau serta

membahas objek penyelidikannya dengan menggandengkan dengan baik gejala-

gejala dalam dunia ini masing-masing tidak terlepas satu sama lainnya,

melainkan terdapat hubungan yang timbal balik atau interdependent.

ISTILAH DAN PENGERTIAN NEGARA

ISTILAH

Negara : Staat -> Jerman, Belanda

State -> Inggris

Etat -> Perancis

Status / statum :

Merupakan pengertianyang abstrak yang menunjukan suatu keadaan yang tetap dan

tegak.

Ilmu Negara adalah ilmu yang menyelidiki pengertian-pengertian pokok dan sendi-sendi

pokok dari pada Negara yang berlaku untuk dan terdapat pada setiap negara.

Page 10: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

Negara ialah organisasi masyarakat / pengelompokan dengan dilengkapi suatu

kekuasaan yang berdaulat untuk mengatur masyarakat tersebut.

UNSUR-UNSUR / SYARAT – SYARAT NEGARA

Dibedakan dalam 2 pendapat :

1. Doktrina

a. Wright -> ada 4 syarat yang harus dipenuhi

1. Daerah

2. Kekuasaan / Pemerintahan

3. Undang-undang

4. Pendapat Umum -> rakyat

b. Hold Frechneck

1. Bangsa

2. Daerah

c. Openheimer – Lauter pacht

1. Rakyat

2. Daerah

3. Pemerintahan

4. Berdaulat

2. Konvensi Mantevideo 1933

a. Penduduk yang tetap

b. Daerah tertentu

c. Pemerintahan

d. Kedaulatan

Page 11: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

TEORI ASAL MULA NEGARA

Teori Ketuhanan

Negara pertama kali diciptakan oleh Tuhan dan kekuasaan negara ada karena Tuhan

menghendaknya.

a. Teori Ketuhanan Langsung

Mengajarkan bahwa Raja adalah penjelmaan dari Tuhan, apabila ada

pelanggaran terhadap Tuhan. Dianut oleh India, Mesir, Jepang dan Tibet abad 16

& 17.

b. Teori Ketuhanan Tidak Langsung

Mengajarkan bahwa Raja memerintah karena kehendak Tuhan dan hanya

merupakan wakil Tuhan, dianut oleh Inggris dan Belanda.

Teori kekuatan

Beranggapan bahwa negara mempunyai kekuatan yang mutlak. Hukum merupakan

kehendak negara dan masyarakat mentaati hukum karena hukum itu adalah kehendak

negara dan bukan mereka telah berjanji untuk mentaatinya.

a. Teori kekuatan fisik

b. Teori kekuatan ekonomi

c. Teori kekuatan politik

Teori perjanjian masyarakat

Status Naturalis Status Civils

Factum / Perjanjian

Factum Unions Factum Subjections

(Perjanjian masyarakat sebenarnya) (Perjanjian Pemerintahan)

Page 12: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

Teori Organis

a. Teori Organis Moral

Beranggapan negara merupakan pribadi moral dan tidak dibuat oleh manusia

b. Teori Organis Biologis

Mengumpamakan negara sebagai makhluk hidup yang tunduk pada Hak dan

kelahiran, pertumbuhan & kematian.

c. Teori Organis Pysichis

TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA

Tujuan Negara :

Menurut Shang Yang:

Tujuan negara adalah membentuk kekuasaan negara yang sebesar-besarnya.

Menurut Nicollo Machiavelli:

Tujuan negara adalah membentuk kekuasaan negara sebesar-besarnya guna

kebebasan, kehormatan, dan kesetahteraan.

Menurut Dante Alighieri:

Tujuan negara adalah untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Menurut Immanuel Kant:

Tujuan negara adalah menjungjung tinggi hak dan kebebasan warganya.

Fungsi Negara :

1. Menjaga ketertiban dan keamanan,

2. Pertahanan,

3. Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat,

4. Menegakan keadilan.

TEORI KEDAULATAN

Teori Kedaulatan dibagi menjadi:

1. Kedaulatan Tuhan

2. Kedaulatan Raja

3. Kedaulatan Negara

4. Kedaulatan Hukum

5. Kedaulatan Rakyat

Page 13: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

TEORI LEGITIMASI

Pengertian legitimasi atau keabsahan Budiardjo (1994 : 90-91), dapat dikemukanan

sebagai berikut :

Legitimasi adalah keyakinan anggota-anggota masyarakat bahwa wewenang yang ada

pada seseorang, kelompok atau penguasa adalah wajar dan patut dihormati.

Cara-cara memperoleh kekuasaan, seperti dikemukakan oleh Syafiie (1996 : 54-58),

terdiri dari 7 macam cara. Yaitu:

1. Legitimate power adalah perolehan kekuasaan melalui pegangkatan dan atau

pemilihan.

2. Coersive power adalah perolehan kekuasaan melalui cara kekerasan, bahkan

mungkin bersifat perebutan kekuasaan yang bersifat inkonstitusional.

3. Expert power adalah perolehan kekuasaan melalui keahlian seseorang dalam

memangku jabatan tertentu.

4. Reward power adalah perolehan kekuasaan melalui suatu pemberian, diamana

orang atau kelompok yang taat kepada orang atau kelompok lain mengharapkan

atau termotivasi oleh sejumlah uang pembayaran (misalnya gaji).

5. Reverent power adalah perolehan kekuasaan melalui daya tarik seseorang, baik

aspek wajah, postur tubuh, penampilan atau skap seseorang.

6. Information power adalah perolehan kekuasaan melalui penguasaan terhadap

akses informasi, terutama dalam era teknologi komunikasi yang sangat modern

seperti sekarang.

7. Connnection power adalah cara memperoleh kakuasaan melalui hubungan

(relation) yang luas, baik dalam bidang politik maupun perekonomian.

SIFAT DAN HAKEKAT NEGARA

Sifat Negara merupakan suatu keadaan dimana hal tersebut dimiliki agar dapat

menjadikannya suatu Negara yang bertujuan. Sifat-sifat tersebut umumnya mengikat

bagi setiap warga negaranya dan menjadi suatu identitas bagi Negara tersebut.

Page 14: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

Sifat suatu Negara terkadang tidaklah sama dengan Negara lainnya, ini tergantung pada

landasan ideologi Negara masing-masing. Namun ada juga landasan beberapa sifat

Negara yang bersifat umum dan dimiliki oleh semua Negara yaitu :

Menutur Prof. Miriam Budiardjo, sifat hakekat negara mencaku hal sbb :

a. Sifat memaksa

Negara merupakan suatu badan yang mempunyai kekuasaan terhadap warga

negaranya, hal ini bersifat mutlak dan memaksa.

b. Sifat monopoli

Negara dengan kekuasaannya tersebut mempunyai hak atas kekayaan alam

yang terkandung didalamnya, hal ini menjadi sesuatu yang menjadi landasan

untuk menguasai sepenuhnya kekayan alam yang terkandung di dalam wilayah

Negara tersebut.

c. Sifat mencakup semua

Kekuasaan negara merupakan kekuasaan yang mengikat bagi seluruh warga

negaranya. Tidak ada satu orangpun yang menjadi pengecualian di hadapan

suatu Negara. Tidak hanya mengikat suatugolongan atau suatu adat budaya

saja, tetapi mengikat secara keseluruhan masyarakat yang termasuk kedalam

warga negaranya.

d. Sifat menentukan

Negara memiliki kekuasaan untuk menetukan sikap-sikap untuk menjaga

stabilitas Negara itu. Sifat menentukan juga membuat Negara dapat

menentukan secara unilateral dan dapat pula menuntut bahwa semua orang

yang ada di dalam wilayah suatu Negara (kecuali orang asing) menjadi anggota

politik Negara.

Page 15: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

BENTUK NEGARA, BENTUK PEMERINTAHAN, SISTEM PEMERINTAHAN, DAN

CORAK PEMERINTAHAN

Bentuk Negara dibagi menjadi :

1. Negara Kesatuan (unitary state), adalah bentuk negara yang merdeka dan

berdaulat dimana di seluruh negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintahan

(pusat) yang mengatur seluruh daerah.

Negara kesatuan ini dapat berbentuk:

Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi

Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi.

2. Negara Serikat (federasi) adalah bentuk negara yang merupakan gabungan

beberapa negara atau yang menjadi negara-negara bagian dari serikat itu.

3. Negara konfederasi adalah

Merupakan perserikatan atau persekutuan antar beberapa negara,

Setiap negara yang menjadi anggota persekutuan pada umunya tetap

merdeka dan berdaulat penuh.

Persekutuan dibentuk karena ada kesamaan kepentingan atau karena

dinamika sosial politik global.

Segala isi perjanjian yang diciptakan mengikat semua negara yang

tergantung, akan tetapi tidak mengikat penduduk masing-masing negara.

Macam-macam bentuk konfederasi :

1. Uni, gabungan antara 1 atau beberapa negara merdeka & berdaulat penuh

yang mempunyai Kepala Negara / parlemen bersama.

2. Commonwealth, perserikatan negara-negara merdeka & berdaulat penuh

bekas negara jajahan inggris. Yang keanggotaanya bersifat sukarela. Negara

yang bergabung itu disebut dominion.

3. Protektorat, negara yang berada dibawah lindungan suatu negara lain yang

lebih kuat. Contoh : Monaco merupakan protektorat Perancis.

4. Perserikatan Bangsa-bangsa, persekutuan negara merdeka dan berdaulat

penuh.

Page 16: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

Bentuk pemerintahan :

1. Monarkhi : pemerintahan yang kepala negaranya berganti secara turun

temurun.

a. Monarkhi Absolut :

Kerajaan Mutlak

Raja selaku kepala negara memegang seluruh kekuasaan negara

(legislatif, eksekutif & judikatif)

Biasanya dilandasi paham theokrasi yaitu raja dianggap sebagai

penjelmaan Tuhan / Wakil Tuhan

Contoh : Louis XIV

b. Monakhi Konstitusional :

Kerajaannya dibatasi UUD

Kekuasaan Kepala Negara dibatasi Konstitusi

Sering disebut “Monarkhi Modern”

Contoh : Belanda, Inggris.

2. Republik : pemerintahan yang kepala negaranya berganti secara tidak turun

temurun.

Sistem pemerintahan :

1. Parmelenter

2. Presidensil

Corak pemerintahan :

1. Demokrasi , kepentingan orang banyak

2. Ontokrasi, cenderung otoriter, kepentingan satu.

Page 17: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

DEMOKRASI

Demokrasi berasal dari demos dan cratien (bahasa Yunani) yang berarti rakyat dan

pemerintah.

Menurut Abraham Lincoln :

Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Macam-macam demokrasi, antara lain :

1. Demokrasi langsung,

Yaitu rakyat secara langsung mengemukakan kehendaknya dalam suatu rapat

yang dihadiri seluruh rakyat, misal :

- Plebisit,

- Pemilu

- Referendum,

- Recall

- Inisiatif, dll.

2. Demokrasi tidak langsung,

Yaitu rakyat menyalurkan kehendaknya melalui wakil-wakilnya yang duduk

dalam DPR.

- Ada badan perwakilan (parlemen, kongres – DPR, MPR, dsb)

- Sebagai instrumennya adalah pemilu.

Page 18: Catatan Kuliah Ilmu Negara

Komang Tirta / 121000100/ Fakultas Hukum Universitas Pasundan www.komangtirta07.blogspot.com

REFERENSI

Buku wajib :

1. Sjachran Basah, Ilmu Negara

2. Mochtar Affandi, Ilmu-ilmu kenegaraan

3. Mirriam Budiardjo, Dasar-dasar ilmu politik

4. F Isjware, Pengantar Ilmu Politik

5. Soehini, Ilmu Negara

6. Rusmandi & Buitan R.Saragih, Ilmu Negara

7. Samidjo, Ilmu Negara