ikdku

33
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam yang menurunkan Al-Quran bagi umat manusia sebagai petunjuk manusia di dunia dan akhirat. Shalawat dan salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman. Terima kasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua atas segala doa dan dukungannya dan kepada dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar, Bapak Prof. DR. Deddy Hadriyanto. yang telah membimbing selama pelajaran di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman ini. Alhamdulillah penulis ucapakan karena telah selesainya laporan praktikum Ilmu Kealaman Dasar yang berjudul “Hutan Hujan Tropis di Kebun Raya Unmul Samarinda” dengan tepat waktu dan sesuai dengan rencana. Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu dan terlibat dalam pembuatan laporan ini.

Upload: widy-setiadjiwidjoyodiningrat

Post on 06-Dec-2015

225 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

ilmu kealaman dasar

TRANSCRIPT

Page 1: ikdku

KATA PENGANTAR

 

Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam yang menurunkan Al-Quran

bagi umat manusia sebagai petunjuk manusia di dunia dan akhirat. Shalawat dan

salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Terima kasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua atas segala doa dan

dukungannya dan kepada dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar,

Bapak Prof. DR. Deddy Hadriyanto. yang telah membimbing selama pelajaran di

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman ini.

Alhamdulillah penulis ucapakan karena telah selesainya laporan praktikum

Ilmu Kealaman Dasar yang berjudul “Hutan Hujan Tropis di Kebun Raya Unmul

Samarinda” dengan tepat waktu dan sesuai dengan rencana. Tugas ini diajukan

untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar sehingga penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan laporan ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang

telah membantu dan terlibat dalam pembuatan laporan ini.

 

Samarinda, Mei 2015

 

 

Penulis

Page 2: ikdku

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh

pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di

wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon

dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta

pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling

penting. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita

dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di

dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.

Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama

pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.

Salah satu jenis hutan adalah Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis

sebagai hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah atau

lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa, yakni kurang lebih

pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan hujan

tropika merupakan rumah untuk setengah spesies flora dan fauna di seluruh dunia.

Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi terbesar dunia" karena hampir

1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini. Hutan-hutan ini

didapati di Asia, Australia, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko

dan Kepulauan Pasifik. Dalam peristilahan bahasa Inggris, formasi hutan ini

dikenal sebagai lowland equatorial evergreen rainforest, tropical lowland

evergreen rainforest, atau secara ringkas disebut tropical rainforest.

Di Indonesia sendiri hutannya merupakan hutan tropis. Khususnya di

Kalimantan hutannya termasuk hutan hujan tropis. Oleh sebab itu, untuk

mengetahui karakteristik hutan hujan tropis dilakukan praktik lapangan di Kebun

Raya Unmul Samarinda (KRUS). Kebun raya ini merupakan salah satu contoh

hutan hujan tropis yang terletak di kawasan korta Samarinda provinsi Kalimantan

Timur, Indonesia.

1

Page 3: ikdku

1.2 Manfaat

1. Agar Mahasiswa mengetahui apa itu Hutan Hujan Tropis.

2. Mengetahui bagaimana karakteristik Hutan Hujan Tropis.

3. Mengetahui ciri khas yang mendasar dari Hutan Hujan Tropis.

4. Mengetahui struktur Hutan Hujan Tropis.

5. Mengetahui struktur tanah dari Hutan Hujan Tropis.

2

Page 4: ikdku

BAB 2

HASIL PENGAMATAN

2.1 Teori Umum

Secara geografis daerah tropis mencakup wilayah yang terletak antara

23°27‟ Lintang Utara dan 23°27‟ Lintang Selatan. Meliputi wilayah Asia Selatan

dan Asia Tenggara, Australia bagian Utara, sebagian besar wilayah Afrika,

Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah dan sebagian besar wilayah Amerika Selatan.

Menurut Koeppen (1930) daerah tropis adalah wilayah yang terletak di antara

garis isoterm 180 C bulan terdingin. Daerah tropis secara keseluruhan mencakup

30 % dari luas permukaan bumi. Hutan Tropis merupakan hutan yang berada di

daerah tropis.

Hutan hujan tropis merupakan salah satu tipe vegetasi hutan tertua yang

telah menutupi banyak lahan. Ekosistem hutan hujan tropis terbentuk oleh

vegetasi klimaks pada daerah dengan curah hujan 2.000 -11.000 mm per tahun,

rata-rata temperatur 25°C dengan perbedaan temperatur yang kecil sepanjang

tahun, dan rata-rata kelembapan udara 80 %. Tipe ekosistem hutan hujan tropis

terdapat di wilayah yang memiliki tipe iklim A dan B (menurut klasifikasi iklim

Schmidt dan Ferguson), atau dapat dikatakan bahwa tipe ekosistem tersebut

berada pada daerah yang selalu basah, pada daerah yang memiliki jenis tanah

Podsol, Latosol, Aluvial, dan Regosol dengan drainase yang baik, dan terletak

jauh dari pantai.

Vegetasi hutan hujan tropis didominasi oleh pepohonan yang selalu hijau.

Keanekaragaman spesies flora dan fauna yang ada di hutan hujan tropis sangat

tinggi. Jumlah spesies pohon yang ditemukan dalam hutan hujan tropis lebih

banyak dibandingkan dengan yang ditemukan pada ekosistem yang lainnya.

Misalnya, hutan hujan tropis di Amazonia mengandung spesies pohon dan semak

sebanyak 240 spesies. Hutan alam tropis yang masih utuh mempunyai jumlah

spesies tumbuhan yang sangat banyak. Hutan di Kalimantan mempunyai lebih

dari 40.000 spesies tumbuhan, dan merupakan hutan yang paling kaya spesiesnya

di dunia. Di antara 40.000 spesies tumbuhan tersebut, terdapat lebih dari 4.000

3

Page 5: ikdku

spesies tumbuhan yang termasuk golongan pepohonan besar dan penting. Di

dalam setiap hektar hutan tropis seperti tersebut mengandung sedikitnya 320

pohon yang berukuran garis tengah lebih dari 10 cm. Di samping itu, di hutan

hujan tropis Indonesia telah banyak dikenali ratusan spesies rotan, spesies pohon

tengkawang, spesies anggrek hutan, dan beberapa spesies umbi-umbian sebagai

sumber makanan dan obat-obatan. Tajuk pohon hutan hujan tropis sangat rapat,

ditambah lagi adanya tumbuh-tumbuhan yang memanjat, menggantung, dan

menempel pada dahan-dahan pohon, misalnya rotan, anggrek, dan paku-pakuan.

Hal ini menyebabkan sinar matahari tidak dapat menembus tajuk hutan hingga ke

lantai hutan, sehingga tidak memungkinkan bagi semak untuk berkembang di

bawah naungan tajuk pohon kecuali spesies tumbuhan yang telah beradaptasi

dengan baik untuk tumbuh di bawah naungan.

Itu semua merupakan ciri umum bagi ekosistem hutan hujan tropis. Selain

ciri umum yang telah dikemukakan di atas, masih ada ciri yang dimiliki ekosistem

hutan hujan tropis, yaitu kecepatan daur ulang sangat tinggi, sehingga semua

komponen vegetasi hutan tidak mungkin kekurangan unsur hara. Jadi, faktor

pembatas di hutan hujan tropis adalah cahaya, dan itu pun hanya berlaku bagi

tumbuh-tumbuhan yang terletak di lapisan bawah. Dengan demikian, herba dan

semak yang ada dalam hutan adalah spesies-spesies yang telah beradaptasi secara

baik untuk tumbuh di bawah naungan pohon.

Kebun Raya Unmul Samarinda merupakan hutan yang berada di

dalam kota. Di dalam hutan ini masih bisa ditemui jenis-jenis pohon

niagawi yang dulu merupakan primadona ekspor kayu dari Samarinda

keluar negeri. Sebelum kebakaran hutan berturut-turut dalam periode

tahun 1982/1983, 1992/1993, dan 1997/1998, jumlah jenis pohon ada

209, jumlah famili 125, dan jumlah individu pohon 445 per hektar,

sebaliknya setelah terjadi kebakaran hutan maka jumlah jenis pohon

menjadi 199, jumlah famili 113 dan jumlah individu pohon 335, per

hektar yang berdiameter > 10 cm. Inventarisasi tahun 1999 setelah

terjadi kebakaran 1997/1998, di areal tegakan hutan sekunder tua

yang tidak terbakar total ditemukan sejumlah 650 pohon masih hidup

berdiameter > 10 cm dari 116 jenis pohon.

4

Page 6: ikdku

2.2 Profil Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS)

Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) merupakan areal Hutan

Pendidikan Lempake, Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman yang semula

merupakan kawasan dari areal konsensi HPH CV Kayu Mahakam yang telah

dieksploitasi secara tebang pilih (selective cutting). Rektor Universitas

Mulawarman pada saat itu Ir. R. H. Sambas Wirakusumah, M.Sc. meminta salah

satu areal di kawasan hijau seluas 300 ha kepada Ali Akbar Afloes selaku

pemegang konsesi HPH CV Kayu Mahakam untuk menjadi Hutan Pendidikan

(Laboratorium Alam) Fakultas Kehutanan Unmul.

Substansi kesepakatan dalam Piagam Bersama antara Direktur CV Kayu

Mahakam, Ali Akbar Afloes dan Rektor Universitas Mulawarman, R. Sambas

Wirakusumah, pada tanggal 9 Juli 1974 dengan disaksikan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan RI, Dr. Sjarif Thajeb dan Gubernur Kepala Daerah Propinsi

Kalimantan Timur, Abdul Wahab Syachranie adalah sebagai berikut:

1. Potensi hutan Indonesia, Kalimantan Timur khususnya semakin bertambah

penting peranannya dalam upaya turut menjaga keseimbangan alam dari

berbagai macam polusi;

2. Peningkatan pemanfaatan potensi hutan di wilayah propinsi Kalimantan

Timur dapat mengakibatkan terganggunya kelestarian, oleh karena itu perlu

dibuat usaha-usaha perlindungan dan pengawetan sumberdaya alam tersebut

tanpa mengurangi kegiatan pemanfaatan tersebut;

3. Program Universitas Mulawarman untuk turut serta membantu usaha–usaha

perlindungan dan pengawetan sumber alam itu tanpa mengurangi kegiatan

pemanfaatan tersebut.

Fungsi pokok dari KRUS adalah pendidikan, penelitian, konservasi dan

rekreasi terbatas. Pada desain tata ruangnya telah disepakati hanya seluas 60

hektar yang boleh dibuka untuk kepentingan pembangunan sarana fisik, seperti

kolam pemancingan, sarana bermain, green house, restoran, gedung pertemuan,

sarana ibadah, dan beberapa laboratorium atau museum. Sekitar 240 hektar yang

5

Page 7: ikdku

lain adalah hutan sekunder alami, camping ground dan tempat praktek dan

penelitian mahasiswa.

Jenis-jenis vegetasi sekunder alami mendominasi di beberapa tempat,

namun juga masih ada tegakan alami jenis-jenis dari dipterokarpa dan tegakan

ulin. Juga ada beberapa plot-plot penelitian dan penanaman beberapa jenis asli

Kalimantan seperti plot penanaman gaharu, aren, kapur dan lain-lain. Beberapa

mamalia alami juga hidup di kawasan ini. Tercatat dari hasil penelitian terakhir

ditemukan 36 jenis mamalia (tidak termasuk kelelawar) dan 48 jenis burung. Jenis

primata langka endemik Kalimatan owa-owa masih hidup alami di hutan ini, juga

jenis lutung merah (Presbytis rubicunda) masih sering ditemui di hutan KRUS.

Demikian pula jenis burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) dan tiung

(Gracula religiosa) masih teridentifikasi di KRUS pada tahun 2002.

2.3 Komposisi Jenis

a. Anakan

No Jenis Jumlah

1 Barringtonia macrostacya 2

2 Dipterocarpus cornutus 15

3 Litsia garciae 6

4 Antidesma neurocarpum 3

5 Archidendron sp 3

Jumlah 29

Barringtonia macrostacya

6

Page 8: ikdku

Dipterocarpus cornutus

Litsia garciae

Antidesma neurocarpum

7

Page 9: ikdku

b. Pancang

No Jenis Jumlah

1 Ardisia forbesii 6

2 Artocarpus kemando 1

3 Pternandra coirulescens 10

4 Litsea sp 1

5 Fordia splendidigsima 6

6 Arcidendron sp 1

7 Nauclea subdita 1

8 Paracroton pendulus 1

Jumlah 27

Ardisia forbesii

Artocarpus kemando

8

Page 10: ikdku

Pternandra coirulescens

Nauclea subdita

Paracroton pendulus

9

Page 11: ikdku

c. Tiang

No Jenis Jumlah

1 Macaranga giganthea 5

2 Eusideroxylon zwageri 1

Jumlah 6

Eusideroxylon zwageri

c. Pohon

No Jenis Jumlah

1 Dipterocarpus cornutus 2

2 Macaranga giganthea 4

Jumlah 6

Macaranga giganthea

10

Page 12: ikdku

2.4 Struktur Tanah

Tanah terdiri atas lapisan-lapisan. Lapisan tanah berturut-turut dari atas ke

bawah adalah seperti pada gambar berikut.

Struktur tanah di Kebun Raya Unmul Samarinda

11

Page 13: ikdku

A. Tanah Lapisan Atas

Tanah lapisan atas berwarna gelap dan kehitam-hitaman, tebalnya antara

10 – 30 cm. Lapisan ini merupakan lapisan tersubur, karena adanya bunga tanah

atau humus. Lapisan tanah atas (top soil) merupakan bagian yang optimum untuk

kehidupan tumbuh-tumbuhan. Semua komponen-komponen tanah terdapat di

lapisan ini, yaitu mineral 45%, bahan organik 5%, air antara 20 – 30% dan udara

dalam tanah antara 20 – 30%.

B. Tanah Lapisan Bawah

Tanah lapisan bawah warnanya lebih cerah dan lebih padat daripada tanah

lapisan atas. Lapisan tanah ini tebalnya antara 50 – 60 cm, lebih tebal dari lapisan

tanah atas, sering disebut tanah cadas atau tanah keras. Di lapisan tanah ini

kegiatan jasad hidup mulai berkurang. Biasanya ditumbuhi tanaman berumur

panjang dan berakar tunggang dalam dan panjang agar mencapai lapisan tanah.

C. Batuan Induk Tanah

Batuan induk merupakan batuan asal dari tanah. Lapisan tanah ini

warnanya kemerah-merahan atau kelabu keputih-putihan. Lapisan itu dapat pecah

dan diubah dengan mudah, tetapi sukar ditembus akar. Di lereng-lereng gunung,

lapisan itu sering terlihat jelas karena lapisan atasnya telah hanyut oleh air hujan.

Semakin ke dalam lapisan ini merupakan batuan pejal yang belum mengalami

proses pemecahan. Pada lapisan ini tumbuhan jarang bisa hidup.

2.5 Kerapatan

Anakan = 10000

4×29=72500/ha

Pancang = 10000

25×27=10800 /ha

Tiang = 10000

100×6=600 /ha

Pohon = 10000

400×6=150 /ha

12

Page 14: ikdku

Grafik

Anakan Pancang Tiang Pohon0

10000

20000

30000

40000

50000

60000

70000

80000

72500

10800

600 150

Jumlah (N)

Hekt

ar

13

Page 15: ikdku

14

Page 16: ikdku

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Aspek Ekologis

Komposisi/ kekayaan floristik hutan di Kebun Raya UNMUL Samarinda

erat hubungannya dengan kondisi lingkungan seperti iklim, tanah dan cahaya. Dan

disusun oleh beberapa jenis vegetasi dengan struktur yang jelas. Ada interaksi di

dalam suatu komunitas hutan yang dicerminkan struktur dan komposisi

vegetasi. Stratifikasi yang terjadi dalam suatu tumbuh-tumbuhan di hutan terjadi

karena adanya persaingan dimana jenis-jenis tertentu berkuasa (dominan) dari

jenis lain, pohon-pohon tinggi dalam lapisan paling atas menguasai pohon-pohon

yang dibawahnya. Struktur hutan menyangkut susunan bentuk (life form) dari

suatu vegetasi yang merupakan karakteristik vegetasi yang kompleks, dapat

digunakan dalam penentuan stratifikasi (vertikal dan horizontal) dan menjadi

dasar dalam melihat jenis-jenis dominan, kodominan dan tertekan. Struktur

vertikal sangat berguna berkaitan dengan kebutuhan cahaya yaitu toleransi suatu

jenis terhadap cahaya matahari. Struktur hutan merupakan hasil penataan ruang

oleh komponen penyusun tegakan dan bentuk hidup, stratifikasi dan penutupan

vegetasi yang digambarkan melalui kelas diameter, tinggi, penyebaran.

Hutan di Kebun Raya UNMUL sebagian besar disusun oleh kelompok

tumbuhan Dipterocarpaceae. Tumbuhan Dipterocarpaceae merupakan kelompok

kayu perdagangan utama (meranti dan balau/ Shorea, mersawa/ Anisoptera,

keruing/ Dipterocarpus dan kapur/ Dryobalanops). Batangnya silinder, dan banyak

yang mencapai ukuran sangat besar, 30 m atau lebih (tinggi bebas cabang).

Hopea, Vatica dan Cotylelobium yang secara umum berupa pohon-pohon kecil.

Jenis-jenis pohon dari suku Dipterocarpaceae merupakan bagian akhir dari suksesi

hutan, karena hanya tumbuh di hutan-hutan yang sudah memiliki kanopi yang

rapat. Jenis-jenisnya tersebar luas sekali, tumbuh di hutan-hutan dari dataran

rendah sampai kaki pegunungan di seluruh Asia Tenggara dan sub-benua India.

Kawasan Kebun Raya Unmul Samarinda terbagi menjadi 7 area hutan, yaitu :

15

Page 17: ikdku

1. Zona Hutan Lindung Utama (Primeval Reserve Forest) dengan luas 117

Ha.

2. Zona Hutan Alami dan Buatan untuk Penelitian (Natural and Artificial

Forest for Research) dengan luas hutan 60 Ha.

3. Zona Arboretum Species Asli (Indigeneous Species Arboretum) se luas

16 Ha.

4. Zona Hutan Kayu Berharga (Precious Wood Arboretum) dengan luas 4

Ha.

5. Zona Hutan Koleksi (Introduced specieas Arboratum) dengan luas 27 Ha.

6. Zona Hutan Konifer (Coniferous Forest) dengan luas 16 Ha.

7. Zona Rekreasi dengan luas 60 Ha.

3.2 Aspek Ekonomi dan Sosial

Kebun Raya UNMUL Samarinda memiliki koleksi tanaman yang cukup

banyak baik dari kebun maupun dari hutan. Untuk mengenali tanaman secara

keseluruhan dalam waktu singkat memang tidak mudah, oleh karena itu perlu

diadakan kegiatan pengenalan tanaman dengan tujuan agar mengenali,

mengetahui dan memahami dengan baik tanaman-tanaman yang berada di

kawasan Kebun Raya.

Aspek-apsek yang dapat diajarkan kepada para peserta atau pengunjung

khusus adalah bagaimana mengidentifikasi pohon dan tanaman berdasarkan

bentuk daun, batang, bunga, bau daun dan ciri-ciri lainnya. Objeknya meliputi

tanaman liar yang belum kita ketahui, bisa dikenali dengan ciri-ciri utamanya.

Kegiatan lain setelah melakukan identifikasi tanaman, dilanjutkan dengan

pembuatan herbarium, baik herbarium kering dan basah. Kegunaan herbarium

sangat penting sebagai kelengkapan koleksi untuk kepentingan penelitian dan

identifikasi, hal ini dimungkinkan karena pendokumentasian tanaman dengan cara

diawetkan dapat bertahan lebih lama. Hal ini dapat bekerjasama dengan Fahutan

dan FMIPA UNMUL Samarinda.

Tanaman yang akan dibuat herbarium adalah tanaman yang diambil dari hutan

yaitu tanaman yang utuh/lengkap yang terdiri dari akar, batang, ranting, bunga

16

Page 18: ikdku

dan buah. Petugas memberikan pembimbingan di dalam proses pembuatan

herbarium kering mulai dari pengeplakan yaitu menempelkan spesimen di atas

kertas plak bebas asam dengan susunan seimbang dan ditata rapih, lalu jahit dan

tempelkan spesimen pada kertas plak bagian kayu yang tebal, kemudian

tempelkan bagian daun dengan menggunakan isolatip, apabila ada material yang

terlepas masukkan ke dalam amplop. Setelah itu tahap pengepresan, siapkan sasak

lalu simpan sebagai alas paling bawah, kemudian simpan seng gelombang pada

lapisan kedua dan karton gelombang sebagai lapisan ketiga, lalu gelar kertas

koran disimpan berseling di atas ketiga lapisan tersebut. Spesimen dipres dan

diikat kuat dengan menggunakan tali presser. Tahap selanjutnya yaitu hasil

pengeplakan dimasukkan ke dalam oven dengan pemanasan 65º C selama dua

hari. Setelah itu masuk ke tahap penyelipan, material dimasukkan ke dalam kotak-

kotak spesimen herbarium, disimpan berdasarkan Alphabetis Suku (Family).

Marga (Genus), Jenis (Species) untuk memudahkan pencarian. Sedangkan

herbarium basah dilakukan pada tanaman yang berdaging atau mengandung

banyak air yang prosesnya lebih mudah dan cepat dibandingkan herbarium kering,

spesimen hanya dimasukkan ke dalam botol dan tuangkan alkohol kadar 70

persen. Tahap akhir yaitu pelabelan nama spesimen pada kertas dengan lengkap.

Itulah proses pembuatan herbarium dari tahap pengeplakan, pengepresan sampai

penyelipan.

Sebagai realisasi program kerjasama antara Pemerintah Kota Samarinda

dengan Universitas Mulawarman, fungsi Kebun Raya Unmul Samarinda selain

sebagai hutan pendidikan juga dikembangkan sebagai tempat wisata, dan

tempat wisata ini merupakan salah satu kebanggaan Pemerintah Kota

Samarinda dan menjadi objek wisata di Propinsi Kalimantan Timur.

Kebun Raya Unmul Samarinda dilengkapi dengan beberapa fasilitas

diantaranya adalah :

1. Jalan – jalan beraspal untuk kendaraan bermotor, selain itu juga dibangun

jaringan jalan setapak dan jembatan yang dapat digunakan untuk pejalan kaki

dan sepeda.

17

Page 19: ikdku

2. Sarana Olah raga, yang meliputi : Lapangan Sepak Bola, Atletik area dan

Jogging Track.

3. Lamin (Gedung utama) yang dimanfaatkan sebagai gedung pertemuan

4. Panggung terbuka untuk pagelaran kesenian atau show artis.

5. Caping Ground yang alami, Pramuka distrik yang dengan panggung utama,

lapangan apel, bumi perkemahan dan lapangan parkir.

6. Musium Kayu

7. Model rumah panggung di atas rawa yang merupakan model rumah khas

nenek moyang masyarakat Samarinda, dimana rumah ini dapat digunakan

untuk acara-acara keluarga maupun pertemuan-pertemuan.

8. Danau Alami yang dilengakapi dengan sarana rekreasi perahu dayung, area

memancing dan disekeliling danau dibangun gazebo-gazebo untuk berteduh

dan bersantai.

9. Arboretum Hutan Buatan dan Buah-buahan seluas 62,4 Ha. Yang telah

ditanami tanaman jenis buah-buahan, jenis bamboo, jenis palma, jenis

tumbuhan hutan, jenis rotan dan jenis bunga-bungaan.

10. Kebun Binatang yang berisikan berbagai jenis burung khas Kalimantan seperti

burung enggang, burung beo dll, berbagai jenis reptil seperti buaya, berbagai

jenis ular, kura-kura dan biawak, berbagai jenis hewan mamalia seperti rusa,

orang hutan, kera, beruk, musang, binturung, kuda dan beruang.

11. Vasilitas Umum seperti MCK, ruang P3K, mushola dan kantin

12. Selain itu pengujung juga dapat bermain-main atau foto bareng dengan orang

hutan maupun hewan lain.

18

Page 20: ikdku

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

· Hutan alam tropis yang masih utuh mempunyai jumlah spesies tumbuhan yang

sangat banyak.

· Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi terbesar dunia" karena

hampir 1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini.

· Kondisi tanah di hutan hujan tropis yakni tanah asam, tanah ini

memungkinkan besi dan almunium menjadi aktif di samping kadar silikanya

memang cukup tinggi.

· Struktur hutan hujan tropis memberikan fungsi seperti stabilitas ekonomi,

produktivitas biologis yang tinggi, dan siklus hidrologis yang memadai.

· Secara nyata di lapangan, tipe hutan ini memiliki kesuburan tanah yang sangat

rendah, tanah tersusun oleh partikel lempung yang bermuatan negatif rendah

seperti kaolinite dan illite.

4.2 Saran

Kita sebagai penerus bangsa hendaknya harus memelihara dan menjaga

kekayaan alam yang ada di dunia ini terutama hutan, manfaatkan sesuai dengan

kebutuhan, bukan menghabiskan hanya untuk kesenangan sesaat, hutan bukan

warisan tapi titipan untuk anak cucu.

19

Page 21: ikdku

REFRENSI

http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan

http://tanibarabai.blogspot.com/2013/04/laporan-hutan-hujan-tropis.html

http://ppejawa.com/ekoregion/flora/

https://krusamarinda.wordpress.com/sejarah-krus/

Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.

406/KPTS-II/1999

http://dodirullyandapgsd.blogspot.com/2014/11/lapisan-tanah-struktur-

tanah-dan-jenis.html

http://www.profauna.net/id/content/menyoal-rencana-pembuatan-kaltim-

zoo-di-kebun-raya-unmul-samarinda

http://baitussahabah1980.blogspot.com/2013_12_01_archive.html

http://biologyeastborneo.com/wpcontent/uploads/2011/06/

BAB5_KRUS.doc

http://biologyeastborneo.com/wpcontent/uploads/2011/06/

BAB_8_KRUS.doc

Page 22: ikdku

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Page 23: ikdku