ikdku
DESCRIPTION
ilmu kealaman dasarTRANSCRIPT
![Page 1: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/1.jpg)
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam yang menurunkan Al-Quran
bagi umat manusia sebagai petunjuk manusia di dunia dan akhirat. Shalawat dan
salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Terima kasih penulis ucapkan kepada kedua orang tua atas segala doa dan
dukungannya dan kepada dosen pembimbing mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar,
Bapak Prof. DR. Deddy Hadriyanto. yang telah membimbing selama pelajaran di
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman ini.
Alhamdulillah penulis ucapakan karena telah selesainya laporan praktikum
Ilmu Kealaman Dasar yang berjudul “Hutan Hujan Tropis di Kebun Raya Unmul
Samarinda” dengan tepat waktu dan sesuai dengan rencana. Tugas ini diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar sehingga penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan laporan ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang
telah membantu dan terlibat dalam pembuatan laporan ini.
Samarinda, Mei 2015
Penulis
![Page 2: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh
pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di
wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon
dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta
pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling
penting. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita
dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di
dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.
Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama
pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.
Salah satu jenis hutan adalah Hutan hujan tropika atau sering juga ditulis
sebagai hutan hujan tropis adalah bioma berupa hutan yang selalu basah atau
lembap, yang dapat ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa, yakni kurang lebih
pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan hujan
tropika merupakan rumah untuk setengah spesies flora dan fauna di seluruh dunia.
Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi terbesar dunia" karena hampir
1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini. Hutan-hutan ini
didapati di Asia, Australia, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko
dan Kepulauan Pasifik. Dalam peristilahan bahasa Inggris, formasi hutan ini
dikenal sebagai lowland equatorial evergreen rainforest, tropical lowland
evergreen rainforest, atau secara ringkas disebut tropical rainforest.
Di Indonesia sendiri hutannya merupakan hutan tropis. Khususnya di
Kalimantan hutannya termasuk hutan hujan tropis. Oleh sebab itu, untuk
mengetahui karakteristik hutan hujan tropis dilakukan praktik lapangan di Kebun
Raya Unmul Samarinda (KRUS). Kebun raya ini merupakan salah satu contoh
hutan hujan tropis yang terletak di kawasan korta Samarinda provinsi Kalimantan
Timur, Indonesia.
1
![Page 3: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/3.jpg)
1.2 Manfaat
1. Agar Mahasiswa mengetahui apa itu Hutan Hujan Tropis.
2. Mengetahui bagaimana karakteristik Hutan Hujan Tropis.
3. Mengetahui ciri khas yang mendasar dari Hutan Hujan Tropis.
4. Mengetahui struktur Hutan Hujan Tropis.
5. Mengetahui struktur tanah dari Hutan Hujan Tropis.
2
![Page 4: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB 2
HASIL PENGAMATAN
2.1 Teori Umum
Secara geografis daerah tropis mencakup wilayah yang terletak antara
23°27‟ Lintang Utara dan 23°27‟ Lintang Selatan. Meliputi wilayah Asia Selatan
dan Asia Tenggara, Australia bagian Utara, sebagian besar wilayah Afrika,
Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah dan sebagian besar wilayah Amerika Selatan.
Menurut Koeppen (1930) daerah tropis adalah wilayah yang terletak di antara
garis isoterm 180 C bulan terdingin. Daerah tropis secara keseluruhan mencakup
30 % dari luas permukaan bumi. Hutan Tropis merupakan hutan yang berada di
daerah tropis.
Hutan hujan tropis merupakan salah satu tipe vegetasi hutan tertua yang
telah menutupi banyak lahan. Ekosistem hutan hujan tropis terbentuk oleh
vegetasi klimaks pada daerah dengan curah hujan 2.000 -11.000 mm per tahun,
rata-rata temperatur 25°C dengan perbedaan temperatur yang kecil sepanjang
tahun, dan rata-rata kelembapan udara 80 %. Tipe ekosistem hutan hujan tropis
terdapat di wilayah yang memiliki tipe iklim A dan B (menurut klasifikasi iklim
Schmidt dan Ferguson), atau dapat dikatakan bahwa tipe ekosistem tersebut
berada pada daerah yang selalu basah, pada daerah yang memiliki jenis tanah
Podsol, Latosol, Aluvial, dan Regosol dengan drainase yang baik, dan terletak
jauh dari pantai.
Vegetasi hutan hujan tropis didominasi oleh pepohonan yang selalu hijau.
Keanekaragaman spesies flora dan fauna yang ada di hutan hujan tropis sangat
tinggi. Jumlah spesies pohon yang ditemukan dalam hutan hujan tropis lebih
banyak dibandingkan dengan yang ditemukan pada ekosistem yang lainnya.
Misalnya, hutan hujan tropis di Amazonia mengandung spesies pohon dan semak
sebanyak 240 spesies. Hutan alam tropis yang masih utuh mempunyai jumlah
spesies tumbuhan yang sangat banyak. Hutan di Kalimantan mempunyai lebih
dari 40.000 spesies tumbuhan, dan merupakan hutan yang paling kaya spesiesnya
di dunia. Di antara 40.000 spesies tumbuhan tersebut, terdapat lebih dari 4.000
3
![Page 5: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/5.jpg)
spesies tumbuhan yang termasuk golongan pepohonan besar dan penting. Di
dalam setiap hektar hutan tropis seperti tersebut mengandung sedikitnya 320
pohon yang berukuran garis tengah lebih dari 10 cm. Di samping itu, di hutan
hujan tropis Indonesia telah banyak dikenali ratusan spesies rotan, spesies pohon
tengkawang, spesies anggrek hutan, dan beberapa spesies umbi-umbian sebagai
sumber makanan dan obat-obatan. Tajuk pohon hutan hujan tropis sangat rapat,
ditambah lagi adanya tumbuh-tumbuhan yang memanjat, menggantung, dan
menempel pada dahan-dahan pohon, misalnya rotan, anggrek, dan paku-pakuan.
Hal ini menyebabkan sinar matahari tidak dapat menembus tajuk hutan hingga ke
lantai hutan, sehingga tidak memungkinkan bagi semak untuk berkembang di
bawah naungan tajuk pohon kecuali spesies tumbuhan yang telah beradaptasi
dengan baik untuk tumbuh di bawah naungan.
Itu semua merupakan ciri umum bagi ekosistem hutan hujan tropis. Selain
ciri umum yang telah dikemukakan di atas, masih ada ciri yang dimiliki ekosistem
hutan hujan tropis, yaitu kecepatan daur ulang sangat tinggi, sehingga semua
komponen vegetasi hutan tidak mungkin kekurangan unsur hara. Jadi, faktor
pembatas di hutan hujan tropis adalah cahaya, dan itu pun hanya berlaku bagi
tumbuh-tumbuhan yang terletak di lapisan bawah. Dengan demikian, herba dan
semak yang ada dalam hutan adalah spesies-spesies yang telah beradaptasi secara
baik untuk tumbuh di bawah naungan pohon.
Kebun Raya Unmul Samarinda merupakan hutan yang berada di
dalam kota. Di dalam hutan ini masih bisa ditemui jenis-jenis pohon
niagawi yang dulu merupakan primadona ekspor kayu dari Samarinda
keluar negeri. Sebelum kebakaran hutan berturut-turut dalam periode
tahun 1982/1983, 1992/1993, dan 1997/1998, jumlah jenis pohon ada
209, jumlah famili 125, dan jumlah individu pohon 445 per hektar,
sebaliknya setelah terjadi kebakaran hutan maka jumlah jenis pohon
menjadi 199, jumlah famili 113 dan jumlah individu pohon 335, per
hektar yang berdiameter > 10 cm. Inventarisasi tahun 1999 setelah
terjadi kebakaran 1997/1998, di areal tegakan hutan sekunder tua
yang tidak terbakar total ditemukan sejumlah 650 pohon masih hidup
berdiameter > 10 cm dari 116 jenis pohon.
4
![Page 6: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/6.jpg)
2.2 Profil Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS)
Kebun Raya Unmul Samarinda (KRUS) merupakan areal Hutan
Pendidikan Lempake, Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman yang semula
merupakan kawasan dari areal konsensi HPH CV Kayu Mahakam yang telah
dieksploitasi secara tebang pilih (selective cutting). Rektor Universitas
Mulawarman pada saat itu Ir. R. H. Sambas Wirakusumah, M.Sc. meminta salah
satu areal di kawasan hijau seluas 300 ha kepada Ali Akbar Afloes selaku
pemegang konsesi HPH CV Kayu Mahakam untuk menjadi Hutan Pendidikan
(Laboratorium Alam) Fakultas Kehutanan Unmul.
Substansi kesepakatan dalam Piagam Bersama antara Direktur CV Kayu
Mahakam, Ali Akbar Afloes dan Rektor Universitas Mulawarman, R. Sambas
Wirakusumah, pada tanggal 9 Juli 1974 dengan disaksikan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI, Dr. Sjarif Thajeb dan Gubernur Kepala Daerah Propinsi
Kalimantan Timur, Abdul Wahab Syachranie adalah sebagai berikut:
1. Potensi hutan Indonesia, Kalimantan Timur khususnya semakin bertambah
penting peranannya dalam upaya turut menjaga keseimbangan alam dari
berbagai macam polusi;
2. Peningkatan pemanfaatan potensi hutan di wilayah propinsi Kalimantan
Timur dapat mengakibatkan terganggunya kelestarian, oleh karena itu perlu
dibuat usaha-usaha perlindungan dan pengawetan sumberdaya alam tersebut
tanpa mengurangi kegiatan pemanfaatan tersebut;
3. Program Universitas Mulawarman untuk turut serta membantu usaha–usaha
perlindungan dan pengawetan sumber alam itu tanpa mengurangi kegiatan
pemanfaatan tersebut.
Fungsi pokok dari KRUS adalah pendidikan, penelitian, konservasi dan
rekreasi terbatas. Pada desain tata ruangnya telah disepakati hanya seluas 60
hektar yang boleh dibuka untuk kepentingan pembangunan sarana fisik, seperti
kolam pemancingan, sarana bermain, green house, restoran, gedung pertemuan,
sarana ibadah, dan beberapa laboratorium atau museum. Sekitar 240 hektar yang
5
![Page 7: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/7.jpg)
lain adalah hutan sekunder alami, camping ground dan tempat praktek dan
penelitian mahasiswa.
Jenis-jenis vegetasi sekunder alami mendominasi di beberapa tempat,
namun juga masih ada tegakan alami jenis-jenis dari dipterokarpa dan tegakan
ulin. Juga ada beberapa plot-plot penelitian dan penanaman beberapa jenis asli
Kalimantan seperti plot penanaman gaharu, aren, kapur dan lain-lain. Beberapa
mamalia alami juga hidup di kawasan ini. Tercatat dari hasil penelitian terakhir
ditemukan 36 jenis mamalia (tidak termasuk kelelawar) dan 48 jenis burung. Jenis
primata langka endemik Kalimatan owa-owa masih hidup alami di hutan ini, juga
jenis lutung merah (Presbytis rubicunda) masih sering ditemui di hutan KRUS.
Demikian pula jenis burung rangkong badak (Buceros rhinoceros) dan tiung
(Gracula religiosa) masih teridentifikasi di KRUS pada tahun 2002.
2.3 Komposisi Jenis
a. Anakan
No Jenis Jumlah
1 Barringtonia macrostacya 2
2 Dipterocarpus cornutus 15
3 Litsia garciae 6
4 Antidesma neurocarpum 3
5 Archidendron sp 3
Jumlah 29
Barringtonia macrostacya
6
![Page 8: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/8.jpg)
Dipterocarpus cornutus
Litsia garciae
Antidesma neurocarpum
7
![Page 9: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/9.jpg)
b. Pancang
No Jenis Jumlah
1 Ardisia forbesii 6
2 Artocarpus kemando 1
3 Pternandra coirulescens 10
4 Litsea sp 1
5 Fordia splendidigsima 6
6 Arcidendron sp 1
7 Nauclea subdita 1
8 Paracroton pendulus 1
Jumlah 27
Ardisia forbesii
Artocarpus kemando
8
![Page 10: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/10.jpg)
Pternandra coirulescens
Nauclea subdita
Paracroton pendulus
9
![Page 11: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/11.jpg)
c. Tiang
No Jenis Jumlah
1 Macaranga giganthea 5
2 Eusideroxylon zwageri 1
Jumlah 6
Eusideroxylon zwageri
c. Pohon
No Jenis Jumlah
1 Dipterocarpus cornutus 2
2 Macaranga giganthea 4
Jumlah 6
Macaranga giganthea
10
![Page 12: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/12.jpg)
2.4 Struktur Tanah
Tanah terdiri atas lapisan-lapisan. Lapisan tanah berturut-turut dari atas ke
bawah adalah seperti pada gambar berikut.
Struktur tanah di Kebun Raya Unmul Samarinda
11
![Page 13: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/13.jpg)
A. Tanah Lapisan Atas
Tanah lapisan atas berwarna gelap dan kehitam-hitaman, tebalnya antara
10 – 30 cm. Lapisan ini merupakan lapisan tersubur, karena adanya bunga tanah
atau humus. Lapisan tanah atas (top soil) merupakan bagian yang optimum untuk
kehidupan tumbuh-tumbuhan. Semua komponen-komponen tanah terdapat di
lapisan ini, yaitu mineral 45%, bahan organik 5%, air antara 20 – 30% dan udara
dalam tanah antara 20 – 30%.
B. Tanah Lapisan Bawah
Tanah lapisan bawah warnanya lebih cerah dan lebih padat daripada tanah
lapisan atas. Lapisan tanah ini tebalnya antara 50 – 60 cm, lebih tebal dari lapisan
tanah atas, sering disebut tanah cadas atau tanah keras. Di lapisan tanah ini
kegiatan jasad hidup mulai berkurang. Biasanya ditumbuhi tanaman berumur
panjang dan berakar tunggang dalam dan panjang agar mencapai lapisan tanah.
C. Batuan Induk Tanah
Batuan induk merupakan batuan asal dari tanah. Lapisan tanah ini
warnanya kemerah-merahan atau kelabu keputih-putihan. Lapisan itu dapat pecah
dan diubah dengan mudah, tetapi sukar ditembus akar. Di lereng-lereng gunung,
lapisan itu sering terlihat jelas karena lapisan atasnya telah hanyut oleh air hujan.
Semakin ke dalam lapisan ini merupakan batuan pejal yang belum mengalami
proses pemecahan. Pada lapisan ini tumbuhan jarang bisa hidup.
2.5 Kerapatan
Anakan = 10000
4×29=72500/ha
Pancang = 10000
25×27=10800 /ha
Tiang = 10000
100×6=600 /ha
Pohon = 10000
400×6=150 /ha
12
![Page 14: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/14.jpg)
Grafik
Anakan Pancang Tiang Pohon0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
72500
10800
600 150
Jumlah (N)
Hekt
ar
13
![Page 15: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/15.jpg)
14
![Page 16: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/16.jpg)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Aspek Ekologis
Komposisi/ kekayaan floristik hutan di Kebun Raya UNMUL Samarinda
erat hubungannya dengan kondisi lingkungan seperti iklim, tanah dan cahaya. Dan
disusun oleh beberapa jenis vegetasi dengan struktur yang jelas. Ada interaksi di
dalam suatu komunitas hutan yang dicerminkan struktur dan komposisi
vegetasi. Stratifikasi yang terjadi dalam suatu tumbuh-tumbuhan di hutan terjadi
karena adanya persaingan dimana jenis-jenis tertentu berkuasa (dominan) dari
jenis lain, pohon-pohon tinggi dalam lapisan paling atas menguasai pohon-pohon
yang dibawahnya. Struktur hutan menyangkut susunan bentuk (life form) dari
suatu vegetasi yang merupakan karakteristik vegetasi yang kompleks, dapat
digunakan dalam penentuan stratifikasi (vertikal dan horizontal) dan menjadi
dasar dalam melihat jenis-jenis dominan, kodominan dan tertekan. Struktur
vertikal sangat berguna berkaitan dengan kebutuhan cahaya yaitu toleransi suatu
jenis terhadap cahaya matahari. Struktur hutan merupakan hasil penataan ruang
oleh komponen penyusun tegakan dan bentuk hidup, stratifikasi dan penutupan
vegetasi yang digambarkan melalui kelas diameter, tinggi, penyebaran.
Hutan di Kebun Raya UNMUL sebagian besar disusun oleh kelompok
tumbuhan Dipterocarpaceae. Tumbuhan Dipterocarpaceae merupakan kelompok
kayu perdagangan utama (meranti dan balau/ Shorea, mersawa/ Anisoptera,
keruing/ Dipterocarpus dan kapur/ Dryobalanops). Batangnya silinder, dan banyak
yang mencapai ukuran sangat besar, 30 m atau lebih (tinggi bebas cabang).
Hopea, Vatica dan Cotylelobium yang secara umum berupa pohon-pohon kecil.
Jenis-jenis pohon dari suku Dipterocarpaceae merupakan bagian akhir dari suksesi
hutan, karena hanya tumbuh di hutan-hutan yang sudah memiliki kanopi yang
rapat. Jenis-jenisnya tersebar luas sekali, tumbuh di hutan-hutan dari dataran
rendah sampai kaki pegunungan di seluruh Asia Tenggara dan sub-benua India.
Kawasan Kebun Raya Unmul Samarinda terbagi menjadi 7 area hutan, yaitu :
15
![Page 17: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/17.jpg)
1. Zona Hutan Lindung Utama (Primeval Reserve Forest) dengan luas 117
Ha.
2. Zona Hutan Alami dan Buatan untuk Penelitian (Natural and Artificial
Forest for Research) dengan luas hutan 60 Ha.
3. Zona Arboretum Species Asli (Indigeneous Species Arboretum) se luas
16 Ha.
4. Zona Hutan Kayu Berharga (Precious Wood Arboretum) dengan luas 4
Ha.
5. Zona Hutan Koleksi (Introduced specieas Arboratum) dengan luas 27 Ha.
6. Zona Hutan Konifer (Coniferous Forest) dengan luas 16 Ha.
7. Zona Rekreasi dengan luas 60 Ha.
3.2 Aspek Ekonomi dan Sosial
Kebun Raya UNMUL Samarinda memiliki koleksi tanaman yang cukup
banyak baik dari kebun maupun dari hutan. Untuk mengenali tanaman secara
keseluruhan dalam waktu singkat memang tidak mudah, oleh karena itu perlu
diadakan kegiatan pengenalan tanaman dengan tujuan agar mengenali,
mengetahui dan memahami dengan baik tanaman-tanaman yang berada di
kawasan Kebun Raya.
Aspek-apsek yang dapat diajarkan kepada para peserta atau pengunjung
khusus adalah bagaimana mengidentifikasi pohon dan tanaman berdasarkan
bentuk daun, batang, bunga, bau daun dan ciri-ciri lainnya. Objeknya meliputi
tanaman liar yang belum kita ketahui, bisa dikenali dengan ciri-ciri utamanya.
Kegiatan lain setelah melakukan identifikasi tanaman, dilanjutkan dengan
pembuatan herbarium, baik herbarium kering dan basah. Kegunaan herbarium
sangat penting sebagai kelengkapan koleksi untuk kepentingan penelitian dan
identifikasi, hal ini dimungkinkan karena pendokumentasian tanaman dengan cara
diawetkan dapat bertahan lebih lama. Hal ini dapat bekerjasama dengan Fahutan
dan FMIPA UNMUL Samarinda.
Tanaman yang akan dibuat herbarium adalah tanaman yang diambil dari hutan
yaitu tanaman yang utuh/lengkap yang terdiri dari akar, batang, ranting, bunga
16
![Page 18: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/18.jpg)
dan buah. Petugas memberikan pembimbingan di dalam proses pembuatan
herbarium kering mulai dari pengeplakan yaitu menempelkan spesimen di atas
kertas plak bebas asam dengan susunan seimbang dan ditata rapih, lalu jahit dan
tempelkan spesimen pada kertas plak bagian kayu yang tebal, kemudian
tempelkan bagian daun dengan menggunakan isolatip, apabila ada material yang
terlepas masukkan ke dalam amplop. Setelah itu tahap pengepresan, siapkan sasak
lalu simpan sebagai alas paling bawah, kemudian simpan seng gelombang pada
lapisan kedua dan karton gelombang sebagai lapisan ketiga, lalu gelar kertas
koran disimpan berseling di atas ketiga lapisan tersebut. Spesimen dipres dan
diikat kuat dengan menggunakan tali presser. Tahap selanjutnya yaitu hasil
pengeplakan dimasukkan ke dalam oven dengan pemanasan 65º C selama dua
hari. Setelah itu masuk ke tahap penyelipan, material dimasukkan ke dalam kotak-
kotak spesimen herbarium, disimpan berdasarkan Alphabetis Suku (Family).
Marga (Genus), Jenis (Species) untuk memudahkan pencarian. Sedangkan
herbarium basah dilakukan pada tanaman yang berdaging atau mengandung
banyak air yang prosesnya lebih mudah dan cepat dibandingkan herbarium kering,
spesimen hanya dimasukkan ke dalam botol dan tuangkan alkohol kadar 70
persen. Tahap akhir yaitu pelabelan nama spesimen pada kertas dengan lengkap.
Itulah proses pembuatan herbarium dari tahap pengeplakan, pengepresan sampai
penyelipan.
Sebagai realisasi program kerjasama antara Pemerintah Kota Samarinda
dengan Universitas Mulawarman, fungsi Kebun Raya Unmul Samarinda selain
sebagai hutan pendidikan juga dikembangkan sebagai tempat wisata, dan
tempat wisata ini merupakan salah satu kebanggaan Pemerintah Kota
Samarinda dan menjadi objek wisata di Propinsi Kalimantan Timur.
Kebun Raya Unmul Samarinda dilengkapi dengan beberapa fasilitas
diantaranya adalah :
1. Jalan – jalan beraspal untuk kendaraan bermotor, selain itu juga dibangun
jaringan jalan setapak dan jembatan yang dapat digunakan untuk pejalan kaki
dan sepeda.
17
![Page 19: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/19.jpg)
2. Sarana Olah raga, yang meliputi : Lapangan Sepak Bola, Atletik area dan
Jogging Track.
3. Lamin (Gedung utama) yang dimanfaatkan sebagai gedung pertemuan
4. Panggung terbuka untuk pagelaran kesenian atau show artis.
5. Caping Ground yang alami, Pramuka distrik yang dengan panggung utama,
lapangan apel, bumi perkemahan dan lapangan parkir.
6. Musium Kayu
7. Model rumah panggung di atas rawa yang merupakan model rumah khas
nenek moyang masyarakat Samarinda, dimana rumah ini dapat digunakan
untuk acara-acara keluarga maupun pertemuan-pertemuan.
8. Danau Alami yang dilengakapi dengan sarana rekreasi perahu dayung, area
memancing dan disekeliling danau dibangun gazebo-gazebo untuk berteduh
dan bersantai.
9. Arboretum Hutan Buatan dan Buah-buahan seluas 62,4 Ha. Yang telah
ditanami tanaman jenis buah-buahan, jenis bamboo, jenis palma, jenis
tumbuhan hutan, jenis rotan dan jenis bunga-bungaan.
10. Kebun Binatang yang berisikan berbagai jenis burung khas Kalimantan seperti
burung enggang, burung beo dll, berbagai jenis reptil seperti buaya, berbagai
jenis ular, kura-kura dan biawak, berbagai jenis hewan mamalia seperti rusa,
orang hutan, kera, beruk, musang, binturung, kuda dan beruang.
11. Vasilitas Umum seperti MCK, ruang P3K, mushola dan kantin
12. Selain itu pengujung juga dapat bermain-main atau foto bareng dengan orang
hutan maupun hewan lain.
18
![Page 20: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/20.jpg)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
· Hutan alam tropis yang masih utuh mempunyai jumlah spesies tumbuhan yang
sangat banyak.
· Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai "farmasi terbesar dunia" karena
hampir 1/4 obat modern berasal dari tumbuhan di hutan hujan ini.
· Kondisi tanah di hutan hujan tropis yakni tanah asam, tanah ini
memungkinkan besi dan almunium menjadi aktif di samping kadar silikanya
memang cukup tinggi.
· Struktur hutan hujan tropis memberikan fungsi seperti stabilitas ekonomi,
produktivitas biologis yang tinggi, dan siklus hidrologis yang memadai.
· Secara nyata di lapangan, tipe hutan ini memiliki kesuburan tanah yang sangat
rendah, tanah tersusun oleh partikel lempung yang bermuatan negatif rendah
seperti kaolinite dan illite.
4.2 Saran
Kita sebagai penerus bangsa hendaknya harus memelihara dan menjaga
kekayaan alam yang ada di dunia ini terutama hutan, manfaatkan sesuai dengan
kebutuhan, bukan menghabiskan hanya untuk kesenangan sesaat, hutan bukan
warisan tapi titipan untuk anak cucu.
19
![Page 21: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/21.jpg)
REFRENSI
http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan
http://tanibarabai.blogspot.com/2013/04/laporan-hutan-hujan-tropis.html
http://ppejawa.com/ekoregion/flora/
https://krusamarinda.wordpress.com/sejarah-krus/
Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.
406/KPTS-II/1999
http://dodirullyandapgsd.blogspot.com/2014/11/lapisan-tanah-struktur-
tanah-dan-jenis.html
http://www.profauna.net/id/content/menyoal-rencana-pembuatan-kaltim-
zoo-di-kebun-raya-unmul-samarinda
http://baitussahabah1980.blogspot.com/2013_12_01_archive.html
http://biologyeastborneo.com/wpcontent/uploads/2011/06/
BAB5_KRUS.doc
http://biologyeastborneo.com/wpcontent/uploads/2011/06/
BAB_8_KRUS.doc
![Page 22: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/22.jpg)
LAMPIRAN DOKUMENTASI
![Page 23: ikdku](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062320/563db8bc550346aa9a96708c/html5/thumbnails/23.jpg)