ikam mg 11 kelompok 11
DESCRIPTION
IKAMTRANSCRIPT
SUMMARY
Teknologi hijau (Greentech) adalah integrasi antara teknologi modern dan ilmu
lingkungan untuk lebih melestarikan lingkungan global dan sumber daya alam serta untuk
mengurangi dampak negative dari aktifitas manusia di planet bumi.Prinsip utama konsep
Greentechada 3, yaitu kenyamanan sosial, ekonomis dan ramah lingkungan. Greentech bertujuan
untuk menemukan dan mengembangkan cara-cara untuk menyediakan kebutuhan manusia tanpa
menyebabkan kerusakan lingkungan atau pengurangan sumber daya alam.
Konsep penerapan teknologi hijau secara umum memiliki beberapa tujuan utama yang
memiliki prioritas untuk dapat diterapkan dalam kehidupan manusia, yaitu :
1. Keberlangsungan – Upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara terus menerus di
masa depan tanpa merusak atau menghabiskan sumber daya alam
2. Pendaur-ulangan sampah – Upaya untuk mengakhiri siklus barang sekali pakai, dengan
menciptakan produk yang sepenuhnya dapat diperoleh kembali atau digunakan kembali
3. Pengurangan Sumber Sampah – Upaya untuk mengurangi sumber limbah dan polusi dengan
mengubah pola produksi dan pola konsumsi.
4. Inovasi – Upaya untuk mengembangkan alternatif teknologi yang ramah lingkungan guna
memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak lingkungan.
5. Viabilitas – upaya untuk menciptakan suatu pusat kegiatan ekonomi di seluruh bidang
teknologi dan produk yang memberikan keuntungan bagi lingkungan dan menciptakan
peluang usaha baru yang benar-benar melindungi planet bumi dari kerusakan.
6. Edukasi – Upaya untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya penerapan teknologi hijau
guna mendukung terciptanya daya dukung lingkungan yang berkelanjutan.
Salah satu metode dalam Greentech yaitu Green Productivity yang merupakan suatu
strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dan performansi lingkungan secara
bersamaan di dalam pembangunan sosial ekonomi secara keseluruhan (APO, 2003).Implementasi
Green Technology dapat meningkatkan produktivitas melaluiperbaikan proses sehingga lebih
ramah lingkungan.
Penggolongan Greentech dalam berbagai tipe disesuaikan dengan penerapannya antara
lain (1) EnergiMenekan angka pencemaran karbon ke udara dengan mengurangi pengunaan
bahan bakar energi yang berasal dari fosil dan menggunakan renewable energy, (2)Bangunan
Konsep green building mempunyai kontribusi menahan laju pemanasan global dengan
membenahi iklim mikro, (3) Chemistrykonsep yang mendorong desain dari sebuah produk
ataupun proses yang mengurangi ataupun mengeliminir penggunaan dan penghasilan zat-zat
(substansi) berbahaya, (4)Nanotechnologymeminimalisasi potensi resiko kerusakan lingkungan
dan manusia yang terkait dengan pembuatan dan penggunaan produk nanoteknologi.
OPINI
Konsep Green Technologyatau dapat disebut juga Clean Technology/Enviromental
Technology. Konsep ini terlahir dari kesadaran manusia akan kebutuhan sumber daya alam
yang ada di bumi secara berkelanjutan, hal-hal yang berkaitan dengan pengurangan daya
dukung bumi termasuk pengurangan dampak pemanasan global berusaha dengan melakukan
upaya dan tindakan ramah lingkungan. Konsep Greentech yang diterapkan dalam
menciptakan produk adalah untuk meminimalkan bahan baku, mengefisiensikan proses, dan
memaksimalkan output produk tetapi menghasilkan sampah yang minimal. Dengan greentech
maka produsen pun dapat meminimalkan biaya produksi karena penggunaan sumber daya
dapat menciptakan eco-efficient.
Pemakaian sumber daya energi di muka bumi ini meningkat seiring dengan
pertumbuhan teknologi yang juga dimanfaatkan perusahaan dalam beroperasi. Terutama
konsumsi energi untuk penerapan ICT, ternyata dapat mencapai 40% dari total konsumsi
energi secara global. Hal ini berakibat pada stok sumber daya energi yang kian
menipis.Green ICT atau biasa disebut Green IT atau Green Computing adalah bagaimana
cara untuk menerapkan ICT (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang ramah lingkungan.
Tujuannya adalah memberikan kontribusi dalam menjaga kelestarian alam baik secara
langsung maupun tidak langsung.Secara global, dampak emisi karbon dari sektor ICT secara
keseluruhan adalah sebesar 2%, dimana komponen-komponennya adalah BTS, ponsel,
PSTN, TV, Radio, Broadband, Narrowband, limbah ICT, seperti komputer bekas, komponen
lainnya, dsb. Dengan penggunaan ICT yang inovatif dan efisien bisa menurunkan sekitar 20
% emisi CO2. Green ICT dapat diterapkan bagi perusahaan dengan manfaat, yaitu :
Kesadaran terhadap lingkungan dapat menghasilkan strategi bisnis terutama dalam
meminimalkan dampak lingkungan, penggunaan sumber daya alam yang tersedia secara
hemat, lebih hemat energi, mengurangi biaya, dan menunjukkan tanggung jawab
sosial.Menurut Djouni Korhonen (Four Ecosystem Principles for an Industrial Ecosystem,
2001), agar perusahaan-perusahaan dapat memelihara lingkungan maka mereka harus meniru
empat prinsip yang diajarkan oleh lingkungan kepada perusahaan, yaitu :
1) Roundput (bersifat siklis), dimana prinsip ini pada tataran praktis berarti perusahaan harus
melakukan daur ulang sebanyak mungkin atas materi yang dipergunakannya, serta
mengatur aliran energy sebaik mungkin sehingga tidak ada sumber daya yang terbuang
percuma yang akhirnya akan hanya berdampak merusak lingkungan.
2) Diversity (keanekaragaman). Alam mengajarkan bahwa keanekaragaman dari tingkatan
genetik, spesies, hingga ekosistem merupakan kekayaan dan sumber kekuatan yang sangat
besar. Ketergantungan diantara mereka saling terjaga sehingga tidak akan mudah punah
oleh perubahan alam.
3) Locality (Adaptasi kondisi lokal). Lokalitas dan beradaptasi sebanyak mungkin terhadap
kondisi lokal. Hal ini diaplikasikan dengan penggunaan sumber daya lokal seoptimum
mungkin, penyelesaian masalah sampah lokal, penghormatan terhadap kenyataan bahwa
sumber daya lokal bersifat terbatas dan karenanya harus dihemat atau digantikan.
4) Gradual Change (perubahan yang bertahap). Hal ini berarti perusahaan harus terus
menerus melakukan perubahan sistemik dan aplikatif sehingga dapat mendukung
lingkungan yang sudah tentu akan terus menurun kualitasnya agar kehancuran tidak akan
tampak.
Yang menjadi permasalahan dalam Greentech adalah keterbatasan sumber daya yang
tidak terbarukan. Untuk dapat menjalankanGreen Tech dibutuhkan sumber daya yang sesuai
didukung sehingga dapat menggurangi penggunaan yang dapat merusak lingkungan. Di sisi
lain juga dibutuhkan sumber enerji terbarukan (ET) dalam operasi perusahaan sehingga dapat
menciptakan sustainable development. Faktor yang mempersulit pemanfaatan enerji
terbarukan:
Teknologi
Hambatan teknologi terkait dengan keadaan goegrafi & cuaca dimana dibutuhkan
kesesuaian antara teknologi dengan kedua hal tersebut. Selain itu, rendahnya kualitas
beberapa teknologi ET yang diproduksi oleh beberapa negara menyebabkan kekecewaan
dikalangan pengguna. Pengalaman kegagalan proyek pemanfaatan sumber enerji
terbarukan memberikan gambaran yang negatif di masyarakat, dunia industri dan
pengguna lainnya sehingga antusiasme untuk memanfaatkan teknologi ET hingga saat ini
belum terlihat secara signifikan.
Keuangan
Harga teknologi ET yang belum kompetitif dibandingkan harga teknologi energi
tidak terbarukan menyebabkan perkembangan teknologi ET menjadi lambat dan
cenderung statis. Selain itu bea import teknologi & komponen ET menyebabkan harga
jual spare part menjadi mahal. Terlebih, skema pemanfaatan teknologi ET banyak
dilakukan di wilayah pedesaan yang mayoritas penduduknya berpenghasilan rendah
sehingga harga beli komponen teknologi ET belum menjadi prioritas masyarakat miskin.
Kognitif
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan pengguna ET yang dalam hal ini
telah dikecewakan oleh teknologi ET. Timbulnya ketidakpercayaan terhadap teknologi
ET dikalangan awam baik untuk dunia usaha, perusahaan supplier listrik dan pemerintah
dikarenakan teknologi ET tidak berfungsi dengan baik atau perawatan purna jual yang
sangat buruk. Hal ini terjadi karena minimnya informasi mengenai ET dilapangan (grees
road) terutama di negara berkembang yang memiliki projek pemanfaatan ET. Tidak
adanya perawatan setelah instalasi disebabkan karena beberapa hal yang salah satunya
akibat kurangnya tenaga ahli di lapangan.
Kelembagaan
Dorongan secara kelembagaan baik dari sisi perusahaan, pemerintah dan lembaga
ET harus menjadikan ET sebagai teknologi kreatif dalam mensiasati suplay energi terkait
kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat. Disamping itu, landasan hukum yang kuat
memberikan jaminan bagi pelaku industri untuk menjalin kerjasama dengan pihak-pihak
terkait dalam upaya menerapkan teknologi ET.
Untuk mengatasi hambatan tersebut dibutuhkan peranan perusahaan dan pemerintah.
Perusahaan sebagai pengguna sumber daya perlu melakukan penelitian dan pengembangan
penggunaan energi yang terbarukan. Selain itu dibutuhkan cost reduction program dan benefit
cost analysis untuk mengetahui keberhasilan Greentech dalam meningkatkan kinerja
perusahaan. Yang terakhir juga dibutuhkan tanggungjawab sosial terhadap penggunaan
sumber daya lingkungan. Sedangkan bagi pemerintah diperlukan adanya insentif dan reward
untuk meningkatkan motivasi pelaku bisnis untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan.
PREPOSISI
Green Technology merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian atau
keselamatan kehidupan di planet bumi ini. Kelestarian atau keselamatan ( Sustainbilitas )
yang dapat diartikan sebagai perihal pemenuhan kebutuhan masyarakat secara
berkelanjutan di masa depan tanpa merusak sumber daya alam, atau pemenuhan
kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri.
Investasi menggunakan teknologi yang ramah lingkungan memang masih cukup mahal
di bandingkan dengan produk sejenisnya yang telah di produksi secara masal selama ini,
tetapi masih sedikit pihak yang menyadari bahwa tingginya harga hanya di awal investasi
saja dan pada akhirnya pengguna akan di untungkan Green Technology juga mengurangi
pelepasan gas karbon ke udara yang menyebabkan fenomena perubahan cuaca dunia.
Green Technology bisa di kembangkan, digunakan, dan di ciptakan kapan saja. Green
Technology mengharuskan agar setiap teknologi atau perangkat teknologi baru lebih
bersahabat dengan manusia, dapat di daur ulang, tidak bersifat racun, terlebih lagi dapat
lebih menghemat listrikatau energi, alam di dunia bisa menjadi inspirasi seseorang untuk
menciptakan Green Technology
Beberapa industri telah mengambil peluang besar ini dengan menerapkan produksi
perangkat-perangkat teknologi yang ramah lingkungan, baik produk yang hemat energi,
terbuat dari bahan bebas polusi atau bisa didaur ulang, maupun produk dengan tenaga
dari sumber daya alam. Dunia saat ini telah memasuki tahun globalisasi , Kemajuan
teknologi sangatlah menjadi prioritas . Berbagai perusahaan tekno mengembangkan
berbagai produk baru mereka secara besar-besaran . Hal ini memang berdampak positf
tetapi di balik hal tersebut ternyata , banyak perusahaan tersebut yang melupakan
pengolahan hasil limbah.
DAFTAR PUSTAKA
http://muhammadshidqi.blogspot.com/2011/04/green-technology.html
http://doremigreeinict.blogspot.com/2013/01/apa-itu-green-ict.html
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab2/2012-1-00019-AKSI%20BAB%202.pdf
http://www.alpensteel.com/article/53-101-energi-terbarukan--renewable-energy/2728--sumber-
energi-terbarukan-belum-diman.html