ijin pemboran airtanah

8
PROSEDUR PEMBERIAN IZIN PEMBORAN DAN IZIN PENGAMBILAN AIR BAWAH TANAH

Upload: noviangie

Post on 13-Dec-2014

136 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: IJIN PEMBORAN AIRTANAH

PROSEDUR PEMBERIANIZIN PEMBORAN

DAN IZIN PENGAMBILAN AIR BAWAH TANAH

Page 2: IJIN PEMBORAN AIRTANAH

DASAR

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

NOMOR : 1451 K/10/MEM/2000TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN TUGAS PEMERINTAHAN

DI BIDANG PENGELOLAAN AIR BAWAH TANAH

Page 3: IJIN PEMBORAN AIRTANAH

1) Pemboran air bawah tanah hanya dapat dilakukan oleh:

Badan Usaha yang mempunyai Izin Perusahaan Pemboran Air Bawah Tanah (SIPPAT) dan juru bornya telah mendapatkan Surat Izin Juru Bor;Instansi/Lembaga Pemerintah yang instalasi bornya telah mendapat Surat Tanda Instalasi Bor (STIB) dari LPJK sesuai peraturan perundang-undangan.

2) Izin usaha perusahaan pemboran air bawah tanah (SIPPAT) dan izin juru bor (SIJB) diberikan oleh Bupati/Walikota sesuai lingkup kewenangan masing-masing setelah mendapatkan sertifikat klasifikasi dan kualifikasi dari Asosiasi dan telah memperoleh registrasi dari LPJK.

Page 4: IJIN PEMBORAN AIRTANAH

Teknis pengelolaan air bawah tanah dilakukanmelalui tahapan kegiatan :a) Inventarisasi;b) Perencanaan pendayagunaan;c) Konservasi;d) Peruntukan pemanfaatan;e) Perizinan;f) Pembinaan dan pengendalian;g) Pengawasan;

Page 5: IJIN PEMBORAN AIRTANAH

Persyaratan, meliputi :a) Peta situasi berskala 1 : 10.000 atau lebih besar, dan peta topografi,

skala 1 : 50.000 yang memperlihatkan titik lokasi rencana pengeboran air bawah tanah;

b) Informasi mengenai rencana pengeboran air bawah tanah;c) Salinan atau fotocopy Izin Perusahaan Pengeboran Air Bawah

Tanah (SIPPAT), Surat Tanda Instalasi Bor (STIB) dan Surat Izin Juru Bor (SIJB) yang masih berlaku;

d) Dokumen UKL dan UPL untuk pengambilan air bawah tanah kurang dari 50 l/detik, sedangkan untuk pengambilan air bawah tanah sama atau lebih besar dari 50 l/detik dari satu sumur produksi pada kawasan kurang dari 10 hektar harus dilengkapi dokumen AMDAL;

e) Tanda bukti kepemilikan 1 (satu) buah sumur pantau yang dilengkapi alat perekam otomatis muka air (Automatic Water Level Recorder - AWLR), bagi pemohon sumur ke 5 atau kelipatannya atau jumlah pengambilan air bawah tanah sama atau lebih besar dari 50 l/detik dari satu atau beberapa sumur pada kawasan kurang dari 10 hektar.

f) Persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota.

Page 6: IJIN PEMBORAN AIRTANAH

Dalam SIP dicantumkan persyaratan teknik untuk pemboran airbawah tanah dan ketentuan-ketentuan, meliputi :a) Nomor registrasi sumur b) Lokasi titik pengeboran

Kampung/Desa/Kelurahan Kecamatan/Kota/KabupatenPropinsiKoordinat (UTM)Zona

c) Pelaksana pengeboran Instansi/Lembaga/PT/CV Alamat No. dan Tanggal SIPPAT No. dan Tanggal STIB No. dan Tanggal SIJB

d) Kedalaman akuifer yang disadap

Page 7: IJIN PEMBORAN AIRTANAH

e) Rancang bangun konstruksi sumur, meliputi :Kedalaman sumurborDiameter dan panjang pipa jambangDiameter dan panjang pipa saringanDiameter dan panjang pipa naikDiameter dan panjang pipa pisometerKedudukan pembalut kerikilKedudukan penyekat semenKedudukan pipa pisometer.

f) Perusahaan pemohon wajib memberitahukan kepada Bupati/Walikota tentang rencana pelaksanaan konstruksi sumur dan uji pemompaan dan pelaksanaannya harus disaksikan oleh petugas yang berwenang;

g) Perusahaan pengeboran wajib mengirimkan laporan hasil kegiatan pengeboran setelah pengeboran selesai kepada Bupati/Walikota dengan tembusan kepada Direktur Jenderal dan Gubernur yang berisi :

Gambar penampang litologi/batuan dan hasil logging sumurGambar penampang penyelesaian konstruksi sumurHasil analisis data uji pemompaanHasil analisis fisika dan kimia air bawah tanah.

Page 8: IJIN PEMBORAN AIRTANAH

TERIMA KASIH