evaluasi hidrolika fluida pemboran dan pengangkatan serbuk bor pada pemboran

26
ANALISA DESAIN DRILLSTRING PADA OPERASI PEMBORAN BERARAH SUMUR “X” LAPANGAN “Y” Proposal Skripsi Oleh : JUANG GAHALTA 113070151 JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

Upload: juang-gahalta

Post on 29-Dec-2015

248 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

evaluasi hidrolika

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

ANALISA DESAIN DRILLSTRING PADA OPERASI

PEMBORAN BERARAH SUMUR “X” LAPANGAN “Y”

Proposal Skripsi

Oleh :

JUANG GAHALTA

113070151

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

Y O G Y A K A R T A

2013

Page 2: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

ANALISA DESAIN DRILLSTRING PADA OPERASI PEMBORAN

BERARAH SUMUR “X” LAPANGAN “Y”

Proposal Skripsi

Oleh :

JUANG GAHALTA

113070151

Disetujui Untuk

Jurusan Teknik Perminyakan,

Fakultas Teknologi Mineral

UPN “Veteran” Yogyakarta

Oleh :

Dr. Ir. Drs. Herianto, M.Sc, P.hD Dr. Ir. Hj. Dyah Rini R , MT

Pembimbing I Pembimbing II

Page 3: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan

hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal Skripsi ini.

Adapun maksud dan tujuan dari proposal ini disusun untuk melakukan

penelitian Skripsi guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Mineral

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Yogyakarta

Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ir. Anas Puji Santoso, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Perminyakan

UPN “Veteran” Yogyakarta.

2. Dr. Ir. Drs. H. Herianto, MT selaku Dosen Pembimbing I.

3. Dr. Ir. Hj. Dyah Rini R, MT selaku Dosen Pembimbing II.

4. Kedua Orang Tua yang selalu membantu baik secara moril maupun

materil.

5. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan bantuan hingga

terselesaikan proposal ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proposal ini masih terdapat kesalahan dan

kekurangan serta masih jauh dari kesempuranaan, oleh karena itu penulis

mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk

penyempurnaan proposal ini.

Yogyakarta, 2 Desember 2013

Penulis

Page 4: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR………………………….……………………………. .. iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………. .. iv

I. LATAR BELAKANG MASALAH………………………………… 1

II. MAKSUD DAN TUJUAN……………………………………….. .. 2

III. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………….. 2

3.1. Fluida Pemboran……………………………………………….. 2

3.2. Rheology Fluida Pemboran…………………………………….. 3

3.3. Kecepatan Alir Fluida Pemboran……...……………………….. 4

3.4. Kehilangan Tekanan pada Sistem Sirkulasi…………………… 5

3.5. Metode Evaluasi Pengangkatan Serbuk Bor.………………….. 6

3.6. Hidrolika Pahat…………………..……………………………. 7

IV. DATA YANG DIBUTUHKAN…………………………………… 9

V. KESIMPULAN SEMENTARA…………………………………… 9

VI. RENCANA PENELITIAN……. …………………….…………… 10

VII. PEMBIMBING………………………………..……………….….. 10

VIII. PENUTUP…………..…………………………………...………… 10

RENCANA DAFTAR ISI……………………………………………………. v

RENCANA DAFTAR PUSTAKA……………...……………………………. vii

LAMPIRAN…………………………………………………………………… 11

Page 5: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

EVALUASI HIDROLIKA PAHAT DAN PENGANGKATAN CUTTING

PADA PEMBORAN BERARAH SUMUR “X” LAPANGAN “Y”

PERTAMINA EP

I. LATAR BELAKANG MASALAH

Pada operasi pemboran sering terjadi berbagai permasalahan seperti

penurunan laju penembusan (rate of penetration). Penurunan laju penembusan ini

dapat disebabkan karena pengendapan serbuk bor baik pada annulus maupun

dasar lubang bor. Apabila serbuk bor tidak dapat terangkat dengan baik maka

akan menimbulkan berbagai permasalahan lain seperti penggerusan serbuk bor

berulang kali (regrinding), tersangkutnya serbuk bor pada sela-sela mata pahat

(bit bailing), dan dapat juga menyebabkan terjepitnya rangkaian pipa pemboran

(pipe sticking). Untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya permasalahan

tersebut, maka dilakukan analisa terhadap mekanisme pengangkatan serbuk bor

dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengangkatan serbuk bor.

Dalam pengangkatan serbuk bor, hidrolika fluida pemboran merupakan

salah satu faktor yang memegang peranan penting. Hidrolika fluida pemboran

perlu dioptimalisasikan agar tidak terjadi pengendapan serbuk bor dan penurunan

laju penembusan (rate of penetration). Hidrolika fluida pemboran yang dimaksud

adalah hidrolika pada pahat dan hidrolika pengangkatan serbuk bor. Dalam hal ini

perlu dilakukan perencanaan hidrolika fluida pemboran, yang meliputi kecepatan

sirkulasi fluida pemboran, ukuran nozzle dari pahat yang digunakan, dan tekanan

pemompaan fluida pemboran.

Mengingat pentingnya peranan hidrolika dalam proses pemboran, maka

perlu dilakukan studi dalam perencanaan hidrolika sebelum permboran dilakukan

dan evaluasi untuk mengetahui apakah hidrolika pemboran yang telah dirancang

sudah berjalan dengan optimum. Evaluasi ini dilakukan dengan membandingkan

hasil analisa dengan harga sebenarnya di lapangan. Jika dari hasil evaluasi,

diketahui belum optimum maka akan dilakukan optimasi sehingga tidak terjadi

pengendapan serbuk bor dan penurunan laju penembusan.

Page 6: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui

optimal tidaknya hidrolika dan pengangkatan serbuk bor pada sumur ‘X” dengan

menganalisa hidrolika pahatnya dan membandingkan hasil analisa dengan harga

sebenarnya di lapangan.

Optimasi hidrolika ini bertujuan agar diperoleh efek pembersihan lubang

bor yang baik, pengangkatan serbuk bor yang baik, mencegah terjadinya

regrinding, bit bailing dan pipe sticking sehingga laju penembusan dapat berjalan

dengan cepat. Diharapkan analisa dari optimasi yang dilakukan dapat menjadi

bahan rekomendasi untuk operasi pemboran berikutnya.

III. TINJAUAN PUSTAKA

III.1. Fluida Pemboran

Fluida pemboran adalah suatu fluida yang bersirkulasi dalam pemboran

putar, yang mempunyai berbagai fungsi yang diperlukan dalam operasi pemboran.

Jenis lumpur pemboran, pola aliran dan sifat-sifatnya yang sesuai akan

mendukung keberhasilan operasi pemboran, serta kecepatan pemboran dan

mempengaruhi keberhasilan pengangkatan cutting ke permukaan.

III.1.1.Fungsi Lumpur Pemboran

Fungsi lumpur pemboran antara lain adalah mengangkat serbuk bor ke

permukaan, mendinginkan dan melumasi rangkaian pipa pemboran, mengontrol

tekanan formasi, cutting suspension, menahan sebagian berat pipa pemboran dan

casing, memberikan dinding pada lubang bor, mencegah gugurnya dinding lubang

bor, melepaskan pasir dan cutting ke permukaan, memperoleh informasi (mud log,

sample log), serta sebagai media logging.

III.1.2.Komponen Lumpur Pemboran

Secara umum komponen lumpur pemboran dapat dibagi menjadi beberapa

bagian, yaitu :

1. Fasa cair

2. Reaktive Solid

3. Inert Solid

Page 7: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

4. Fasa Kimia

III.1.3.Sifat Fisik Lumpur Pemboran

Sifat fisik lumpur pemboran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

suatu pemboran, karena harus disesuaikan dengan kondisi batuan yang akan

ditembus sehingga tidak terjadi problem pemboran. Adapun sifat fisik lumpur

pemboran meliputi: densitas, viskositas, gel stength, filtration loss, sand content,

yield point, dan plastic viscosity.

III.2. Rheology Fluida Pemboran

Rheology (perilaku) fluida pemboran adalah suatu kondisi yang dialami

oleh fluida pemboran selama proses aliran fluida berlangsung. Rheology fluida

pemboran meliputi sifat aliran (pola aliran) dan jenis fluida pemboran itu sendiri.

Sifat aliran meliputi aliran laminer dan aliran turbulent sedangkan jenis fluida

pemboran meliputi fluida newtonian dan non-newtonian (Bingham Plastis, Power

Law, Yield Stress).

3.3. Kecepatan Alir Fluida Pemboran

Kecepatan alir merupakan besar debit aliran fluida pemboran. Kecepatan

alir perlu diatur sehingga tidak menyebabkan berbagai permasalahan dalam

operasi pemboran. Kecepatan alir yang dimaksud disini terdiri dari kecepatan alir

pompa dan kecepatan alir annulus.

3.3.1 Kecepatan Alir Pompa

Kemampuan pompa dibatasi oleh horse power maksimumnya, sehingga

tekanan dan kecepatan alirnya dapat berubah-ubah seperti yang ditunjukkan dalam

persamaan:

…………………………………………………………..(3-1)

Keterangan :

HP = Horse power yang diterima pompa dari mesin penggerak setelah

dikalikan efisiesnsi mekanis dan safety, hp.

P = Tekanan pemompaan, psi.

Page 8: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

Q = Kecepatan alir, gpm.

Bila mempunyai hp maksimum, tekanan pompa maksimum dapat dihitung

bila kecepatan alir maksimum telah ditentukan dengan persamaan:

Q = 0.00679 S N (2D2 – d2 ) e………………………………………..(3-2)

Keterangan :

Q = Volume per menit, gpm.

S = Panjang stroke, in.

N = Rotasi per menit, rpm.

D = Diameter liner, in.

D = Diameter tangkai piston, in.

e = Efisiensi volumetris, %.

3.3.2. Kecepatan Alir Fluida di Annulus

Serbuk bor yang dihasilkan perlu untuk segera diangkat ke permukaan

agart tidak menimbulkan masalah pemboran. Lumpur pemboran mengalir melalui

pipa dan keluar melalui annulus sambil membawa serbuk bor (cutting), sehingga

perhitungan kecepatanm minimum aliran yang diperlukan untuk mengangkat

cutting ke permukaan (slip velocity) harus di atas kecepatan jatuh cutting.

Kecepatan slip adalah kecepatan minimum dimana cutting dapat mulai

terangkat atau dalam prekteknya merupakan pengurangan antara kecepatan

lumpur dengan kecepatan jatuh dari cutting.

Vs = Va – Vp……………………………………………………………….(3-3)

Keterangan :

Vs = Kecepatan slip cutting, fps.

Va = Kecepatan lumpur, fps.

Vp = Kecepatan partikel cutting, fps.

Dengan memasukkan kondisi yang biasa ditemui dalam operasi pemboran

maka didapatkan kecepatan slip sebesar:

……………………………………………….(3-4)

Keterangan :

dc = Diameter cutting terbesar, in.

Page 9: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

ρc = Densitas cutting, ppg.

Ρm = Berat lumpur, ppg.

Setelah kecepatan minimum lumpur di annulus didapatkan, maka laju alir

minimum dapat ditentukan menggunakan persamaan :

……………………………….(3-5)

Keterangan :

Qmin = Laju alir minimum, gpm.

Vmin = Kecepatan minimum, fpm.

dh = Diameter lubang bor, in.

ODdp = Diameter luar pipa bor, in.

Ca = Volume cutting di anulus, %.

Kecepatan kritis lumpur di anulus dapat dihitung dengan persamaan :

….(3-6)

Keterangan :

Vc an = Kecepatan kritis, fps.

ρm = Densitas lumpur, ppg.

PV = Plastic Viscosity, cp.

Dh = Diameter lubang bmr, in.

ODdp = Diameter luar pipa, in.

YP = Yield Point, lb/100 ft2

3.4. Kehilangan Tekanan pada Sistem Sirkulasi

Kehilangan tekanan pada sistem sirkulasi dari lumpur pemboran adalah

kehilangan tekanan sistem sirkulasi yang diberikan kepada sistem lumpur, sebagai

akibat timbulnya gesekan untuk menahan aliran selama terjadinya sirkulasi yang

dihasilkan oleh pompa untuk mengalirkan lumpur pemboran melalui seluruh

sistem sirkulasi.

Besarnya kehilangan tekanan terjadi saat sirkulasi lumpur pemboran

berlangsung perlu dikteahui karena beberapa hal, diantaranya:

Page 10: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

Kehilangan tekanan mempengaruhi besarnya hydraulic horse power

yang diberikan untuk sirkulasi lumpur.

Kehilangan tekanan mempengaruhi terjadinya hilang lumpur, gugur

dinding lubang bor, dan juga blow out.

Kehilangan tekanan yang besar merugikan daya yang seharusnya

diperlukan untuk pahat dan akan mempengaruhi laju penenmbusan.

Secara garis besar kehilangan tekanan sistem sirkulasi terbagi dalam tiga

bagian, yaitu kehilangan tekanan pada surface connection, kehilangan tekanan di

dalam rangkaian pipa pemboran, dan kehilangan tekanan pada pahat.

3.5. Metode Evaluasi Pengangkatan Serbuk Bor

Metode yang dipakai dalam mengevaluasi keberhasilan pengangkatan

serbuk bor (cutting) ada tiga, yaitu:

1. Rasio transport serbuk bor (cutting transport ratio).

2. Konsentrasi serbuk bor (cutting concentration).

3. Indeks pengendapan serbuk bor (particle bed index).

Ketiga metode ini mengacu pada tiga parameter yang berbeda, namun

ketiganya menentukan keberhasilan pengangkatan serbuk bor dari dasar lubang

bor ke permukaan. Oleh karena itu, agar didapatkan hasil yang baik maka evaluasi

pengangkatan serbuk bor tersebut harus opimal.

3.5.1. Cutting Transport Ratio

Cutting transport ratio dapat dihitung menggunakan persamaan :

………………………………………………………….(3-7)

Keterangan :

Ft = Cutting transport ratio, %.

va = Kecepatan aliran lumpur di annulus, fps.

vs = Kecepatan slip cutting, fps.

Rasio transport tidak menggambarkan kondisi kebersihan lubang, tetapi

dengan meningkatkan rasio transport akan menurunkan konsentrasi cutting di

anulus. Batas minimal rasio transport adalah 90%.

Page 11: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

3.5.2. Cutting Concentration

Konsentrasi cutting di anulus dapat ditentukan dengan persamaan :

………………………………………………....(3-8)

Keterangan :

Ca = Konsentrasi cutting, %.

ROP = Laju penembusan, fph.

D = Diameter pahat, in.

Ft = Cutting transport ratio, %.

Q = Laju alir lumpur, gpm.

3.5.3. Particle Bed Index

Particle bed index (PBI) merupakan perbandingan waktu antara

pengendapan serbuk bor dan waktu tempuh sampai permukaan. PBI dapat

dinyatakan dalam persamaan berikut :

……………………………..……(3-9)

Keterangan

PBI = Particle Bed Index.

Dh = Diameer lubang bor, in.

OdDp = Diameter luar pipa bor, in.

va = Kecepatan lumpur di anulus, fps.

vsa = Kecepatan slip searah lintasan sumur, fps.

vsr = Kecepatan slip radial, fps.

Lc = Jarak yang ditempuh, ft.

3.6. Hidrolika Pahat

Konsep bit hydraulic adalah mengoptimalkan aliran lumpur pada pahat

sedemikian rupa sehingga dapat membantu laju penembusan pemboran. Ada tiga

prinsip dalam mengopimalkan hidrolika. Ketiga prinsip tersebut adalah bit

hydraulic horse power (BHHP), bit hydraulic impact (BHI), dan jet velocity (JV).

3.6.1. Bit Hydraulic Horse Power.

Page 12: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

Prinsip dasar dari metode ini menganggap bahwa semakin besar daya

yang disampaikan fluida terhadap batuan maka akan semakin besar pula efek

pembersihannya, sehingga metode ini berusaha untuk mengoptimalkan horse

power (daya) yang dipakai di pahat dari horse power pompa yang tersedia di

permukaan.

3.6.2. Bit Hydraulic Impact (BHI)

Prinsip dasar dari metode ini menganggap bahwa semakin besar impact

(tumbukan sesaat) yang diterima batuan formasi dari lumpur yang dipancarkan

dari pahat maka akan semakin besar pula efek pembersihannya, sehingga metode

ini berusaha untuk mengoptimumkan impact pada pahat.

3.6.3. Jet Velocity (JV)

Metodi ini berprinsip semakin besar laju alir fluida yang terjadi di pahat

maka akan semakin besar efektifitas pembersihan dasar lubang bor. Metode ini

berusaha mengoptimalkan laju alir pompa agar laju alair fluida di pahat maksimal.

3.6.4. Evaluasi Hasil Optimasi

Unuk mengetahui efek dari optimasi hidrolika telah berjalan dengan baik

atau tidak dapat ditntukan dengan melihat parameter yang dapat dievaluasi.

Parameter yang dapat dievaluasi untuk masing masing konsep adalah sebagai

berikut :

a. Konsep BHHP

Evaluasi dapat dilakukan melalui Horse Power per Square Inches

(HIS) di pahat menggunakan persamaan :

…………..…………………………………….(3-10)

Keterangan :

Pb = Kehilangan tekanan di pahat, psi.

Qopt = Laju optimum pompa, gpm.

An = Luas nozzle, in2.

b. Konsep BHI

Page 13: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

Dalam mengevaluasi hasil optimasi pada konsep BHI, dilakukan

dengan menghitung bit impact (BIF) dengan menggunakan persamaan :

………………………………..(3-

11)

Keterangan :

Q = Kecepatan alir, gpm.

ρm = Berat lumpur, ppg.

Pb = Kehilangan tekanan di pahat, psi.

c. Konsep JV

Pada konsep ini evaluasi dapat dilakukan dengan menghitung kecepatan

aliran di pahat (Vb) dengan menggunakan persamaan :

…………………………………………………(3-12)

Keterangan :

Qopt = Laju optimum pompa, gpm.

An = Luas nozzle, in2

IV. DATA YANG DIBUTUHKAN

1. Data pemboran, antara lain : kedalaman sumur, inklinasi sumur,

diameter lubang bor, diameter rangkaian pipa pemboran, laju penembusan

(ROP).

2. Data fluida pemboran, antara lain : densitas lumpur, plastic viscosity,

yield point.

3. Data serbuk bor, antara lain : densitas serbuk bor, diameter serbuk bor.

4. Data pompa fluida pemboran, antara lain : laju alir pompa, tekanan

pompa, horse power pompa, ukuran liner, panjang stroke, efisiensi pompa.

V. KESIMPULAN SEMENTARA

1. Hidrolika merupakan salah satu faktor penting dalam proses pemboran

yang mempengaruhi laju penembusan, maka perlu dilakukan studi dalam

perencanaan hidrolika sebelum permboran dilakukan dan evaluasi untuk

Page 14: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

mengetahui apakah hidrolika pemboran yang telah dirancang sudah

berjalan dengan optimum.

2. Evaluasi hidrolika fluida pemboran dan pengangkatan serbuk bor

dilakukan dengan menganalisa parameter kecepatan sirkulasi fluida

pemboran, ukuran nozzle dari pahat yang digunakan, dan tekanan

pemompaan fluida pemboran yang kemudian dibandingkan dengan harga

sebenarnya di lapangan.

3. Optimasi hidrolika ini bertujuan agar diperoleh efek pembersihan

lubang bor yang baik, pengangkatan serbuk bor yang baik, sehingga laju

penembusan dapat berjalan dengan cepat. Diharapkan analisa dari optimasi

yang dilakukan dapat menjadi bahan rekomendasi untuk operasi pemboran

berikutnya.

VI. RENCANA PENELITIAN

Penelitian Skripsi yang dilakukan penulis direncanakan berlangsung

selama kurang lebih satu bulan. Besar harapan penulis untuk dapat melakukan

penelitian di PERTAMINA EP Jakarta pada pertengahan bulan Desember 2013

sampai dengan selesai.

VII. PEMBIMBING

Untuk pembimbing di PERTAMINA EP Jakarta diharapkan untuk

didistribusikan kepada bapak Gatot. Sedangkan untuk pembimbing di kampus dari

Dosen pengajar jurusan Teknik Perminyakan Universitas Pembangunan Nasional

‘Veteran” Yogyakarta.

VIII. PENUTUP

Demikian proposal Skripsi yang akan dilaksanakan di PERTAMINA EP

Jakarta. Besar harapan penulis rencana penelitian Skripsi ini mendapat sambutan

yang baik dari pihak perusahaan. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan,

penulis ucapkan terima kasih.

Page 15: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

RENCANA DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

RINGKASAN

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I. PENDAHULUAN

BAB II. TINJAUAN UMUM SUMUR ‘X’ LAPANGAN ’Y’

2.1. Letak Geografis2.2. Geologi Lapangan

2.2.1. Stratigrafi Lapangan 2.2.2. Struktur Geologi

BAB III. TEORI DASAR3.1. Lumpur Pemboran

3.1.1. Fungsi Lumpur Pemboran3.1.2. Komponen Dasar Lumpur Pemboran3.1.3. Sifat Fisik Lumpur Pemboran

3.2. Rheology Lumpur Pemboran3.2.1. Sifat Aliran3.2.2. Jenis Fluida Pemboran

3.3. Kecepatan Alir3.3.1. Kecepatan Alir Pompa3.3.2. Kecepatan Alir di Anulus

3.4. Kehilangan Tekanan3.4.1. Kehilangan Tekanan di Permukaan3.4.2. Kehilangan Tekanan pada Pipa3.4.3. Kehilangan Tekanan pada Pahat3.4.4. Kehilangan Tekanan di Anulus

3.5. Metode Evaluasi Pengangkatan Serbuk Bor3.5.1. Rasio Transport Serbuk Bor3.5.2. Konsentrasi Serbuk Bor3.5.3. Indeks Pengendapan Serbuk Bor

Page 16: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

3.6. Hidrolika Pahat3.6.1. Bit Hydraulic Horse Power (BHHP)3.6.2. Bit Hydraulic Impact3.6.3. Jet Velocity3.6.4. Evaluasi Hasil Optimasi

BAB IV. EVALUASI HIDROLIKA FLUIDA PEMBORAN DAN

PENGANGKATAN SERBUK BOR

4.1. Analisa Pengangkatan Serbuk Bor Aktual4.2. Analisa Hidrolika Pahat Aktual 4.3. Perhitungan Pada Pompa Lumpur4.4. Perhitungan Optimasi Hidrolika di Anulus4.5. Perhitungan Optimasi Hidrolika Pahat

BAB V. PEMBAHASAN

BAB VI. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

RENCANA DAFTAR PUSTAKA

1) Adam, N.J., “Drilling Engineering, A Complete Well Planning Approach”

Pen Well Publishing, Tulsa, Oklahoma, 1985.

2) Bourgoyne, A.T., et al., “Applied Drilling Engineering”, Society of Drilling

Engineerings, Richardson, Texas, 1986.

3) Gatlin, C., “Petroleum Engineering Drilling and Well Completion”, Prentice

Hall Inc., Englewood Clift, New Jersey, 1960.

4) Herianto, Ir. Drs. MT., “Persamaan Baru Optimasi Hidrolika Sumur Berarah

dengan Menggunakan DHMM dan PDC Bit,” Paper Program Pasca

Sarjana ITB, 2000.

5) J.M. Peden, J.T. Ford, and M.B Oyeneyin, Heiot-Watt U, SPE Paper

“Comprehensive Experimental Investigation of Drilled Cuttings Transport

in Inclined Well Including The effect of Rotation and Eccentricity

Drillpipe”, Oktober 1990, SPE no 20925.

6) Lummus. J.L., “Drilling Fluids Optimization”, Penn Well Publishing Co.,

Tulsa Oklahoma, 1986.

7) Maurer, “Drilling Technology Horizontal Well Planning Manual Vol-4”,

Maurer Engineering Inc., August 1990.

8) Preston L. Moore., “Drilling Practises Manual”, The Petroleum Publishing

Co., Tulsa, 1974.

9) Rabia, H., “Oil Well Drilling Engineering Principles and Practise”,

University of New Castle, UK, 1985.

10) R. Aguilera, G.M. Cordell, G.W. Nicholl, J.S. Arthindale, M.C. Ng., G.A.

Runions, “Horisontal Well”, Gulf Publishing Company, Houston, Texas,

1991.

11) Heriot Watt Institute of Petroleum Enginnering ., “Drilling Engineering”,

Heriot Watt University , Edinburgh, United Kingdom, 2005.

Page 18: Evaluasi Hidrolika Fluida Pemboran Dan Pengangkatan Serbuk Bor Pada Pemboran

12) Baker Hughes INTEQ, “Fluid Facts Engineering Handbook Part Number

008902097 Rev. B”, Technical Communications Group, Huston, Texas,

1998.

13) Sauman. M., Herianto., and Subiatmono P., IATMI Paper: “Optimasi

Hidrolika pada Penggunaan Down Hole Mud Motor dengan Konsep

Minimum Annular Velocity untuk Pemboran Sumur-sumur Berarah”

Simposium Nasional IATMI 2001, Melia Purosani Hotel, Yogyakarta, 3-5

Oktober 2001.

14) T.I. Larsen, A.A. Pilehvari, and J.J. Azar, SPE Paper: “Development of a New

Cutting Transport Model for High-Angle Wellbores Including Horisontal

Well,” Juni 1997, SPE No. 25872

15) Ziedler. H. Udo, Dr. P.E., ”Drilling Fluid Technology Applied to Horisontal

Drilling”, Maurer Engineering Inc, Houston, Texas, 1988.