3 pengelolaan airtanah
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
1/43
EKSPLORASI & PENGELOLAAN
AIRTANAH
Herry RiswandiTeknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
2/43
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
3/43
BERAPA BANYAK AIR YANG
DAPAT KITA MANFAATKAN?
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
4/43
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
5/43
Daur Hidrologi
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
6/43
Tujuan Eksplorasi Airtanah
• Mengetahui siklus hidrologi lokal.
• Menemukan lapisan akuifer yang mempu
menyediakan persediaan airtanah baikdalam kualitas, kuantitas.
• Ketersediaan untuk air minum, irigasi
pertanian/perkebunan, dan keperluan
industri ringan/berat.
• Membutuhkan tenaga ahli geologi,
geofisika, pemboran, dan geologi teknik,
serta aplikasi lainnya.
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
7/43
Litologi dan Pergerakkan
Airtanah pada Aquifer
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
8/43
Sumber Airtanah di sumur
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
9/43
Tahapan Eksplorasi
1. Mencari Data Sekunder
2. Analisis Data Sekunder
3. Penyelidikan Lapangan (Permukaan & Bawah)
4. Analisa Data Lapangan
6. Studi Lingkungan
7. Lokasi sumur
8. Pemboran dan logging9. Uji: aquifer dan pumping
10. Konstruksi Sumur
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
10/43
Studi Pustaka (Data Sekunder)
. Data Geologi
. Data Hidrogeologi
. Data Sumur
. Data Bor
. Citra Satelit, Citra Radar, Foto Udara,
dan lainnya
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
11/43
Analisis Data Sekunder
Interpretasi Foto Udara
Interpretasi ImageryInterpretasi Foto Udara
Interpretasi Hidrogeologi
- Morfologi- Geologi
- Akuifer
- Cuaca, Curah Hujan- Neraca Airtanah
- Kualitas Airtanah
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
12/43
Penyelidikan Bawah Permukaan
a. Pemetaan Geologi
b. Inventarisasi Sumur
c. Sumur Monitor
d. Pemboran Uji
e. Pengambilan Sampel Kualitas Airtanah
f. Pengukuran Muka Airtanah
g. Teknik Penelusuran
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
13/43
Pekerjaan di Lapangan
Pemetaan Geologi
- Permukaan- Bawah Permukaan (Pemboran)
Pemetaan Hidrogeologi
- Permukaan
- Bawah Permukaan (Resistivitas,Graviti, Seismik Refraksi)
Pengambilan Contoh Airtanah
- Mata Air
- Sumur
Laboratorium
- Petrologi
- Sedimentologi
- Sifat Fisik, Kimia & Biologi Airtanah
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
14/43
Evaluasi Akuifer
1. Determinasi Konduktivitas Hidraulik(kemampuan batuan untuk mengirim air)
2. Rancangan Uji Akuifer
3. Jenis Uji, Uji Kapasitas Spesifik (kuantitas
pemompaan & perubahan MAT), Step-Drawdown Test (Kemampuan sumur), dan SlugTest (Pemulihan MAT).
4. Analisis Data Uji Akuifer
5. Persamaan Theis (menentukan karakter
akuifer)6. Metode Cooper-Jacob Straight Line (grafik
Theis)
7. Uji Akuifer dengan Program Komputer
8. Pembuatan Peta Hidrogeologi
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
15/43
Data Lapangan
& Analisis Data Laboratorium • Karakteristik Akuifer:
– Litologi, Petrologi
– Porositas – Konduktivitas Hidrolika
– Transmissivitas
• Kualitas Airtanah:
– Sifat Fisik
– Sifat Kimia
– Sifat Biologi
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
16/43
Studi Lingkungan Lokal
• Lingkungan Fisik
• Sosial
• Budaya• Ekonomi
• Politik
• Dan lainnya
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
17/43
Akuifer (Lapisan pembawa air):
Batuan, sedimen, formasi, sekelompok
formasi, atau sebagian dari suatu
formasi yang jenuh air, yang permeabel, yang mampu memasok air
kepada suatu mata-air / sumur dalam
jumlah cukup ekonomis
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
18/43
Akuifer
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
19/43
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
20/43
Akuifer Bertengger
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
21/43
Sumber Mata Air
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
22/43
Sumber Air Bawah Permukaan
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
23/43
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
24/43
• Airtanah untuk keperluan air minum merupakan prioritas utama di
atas keperluan lain.
• Perlunya memperhatikan kondisi alam (hidrogeologi) termasuk yang
diatas permukaan (lahan) maupun di bawah permukaan
(subsurface) tanah.
•
Pertimbangan lain yang perlu diperhatikan dalam pengelolaanairtanah:
- Keterpihakan kepada masyarakat atau kepentingan yang
lebih luas yang tercermin pada prioritas peruntukannya
- Tuntutan kebutuhan PAD perlu diimbangi dengan
peningkatan upaya konservasi atau pelestarian Airtanah dan
pelayanan kebutuhan masyarakat terhadap air bersih.
Dasar Filosofi Pengelolaan Airtanah
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
25/43
PENGELOLAAN
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
26/43
• Mengkoordinasi segala inventarisasi sumberdaya airtanah
dengan memperhatikan kepentingan umum, departemen dan
lembaga lain terkait.
• Mengatur peruntukan pemanfaatan airtanah.
• Melakukan pengendalian dan pemantauan pengambilan
airtanah dalam rangka ijin pengambilan dan konservasi.
•Mengelola data airtanah sebagai sumber informasi airtanah
• Memberi ijin usaha perusahaan pengeboran airtanah
PERWUJUDAN DALAM KEBIJAKAN
PENGELOLAAN AIRTANAH OLEH ESDM
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
27/43
1. UUD 1945 pasal 33 ayat 3 : air yang terkandung di dalam bumi perlu dikeloladan dilindungi agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran
rakyat.
2. UU No. 11 th 1974 tentang Pengairan, Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1982tentang Tata Pengaturan Air, dan PP No. 23 th 1982 tentang Irigasi : kewenangan
dan tanggungjawab pengurusan air bawah tanah ada pada Menteri yang
bertanggungjawab dalam bidang pertambangan.
3. UU No. 4 tH 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan
Hidup : Pengelolaan dan perlindungan sumberdaya alam (termasuk air bawahtanah) sebagai salah satu komponen lingkungan.
4. PerMen Pertambangan dan Energi No.02.P/101/M.PE/1994 tentangPengurusan administrasi Air bawah tanah
5. Kep DirJen Geologi dan Sumberdaya Mineral No. 005.K/10/DDJG/1995tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengurusan Administratif Air bawah tanah.
6. Kep Men Pertambangan dan Energi No. 390.K/008/M.PE/1995 tentangPedoman Teknis Penyusunan Upaya Pengeloaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan kegiatan Pengambilan Air bawah tanah, sebagai
pelaksanaan dari Pedoman tersebut ditetapkan KepDirjen Geologi dan
Sumberdaya Mineral No. 048.K/101/DDJG/1995 tentang Petunjuk Teknis.
7. Dan beberapa pedoman yang telah dikeluarkan oleh Departemen dan Instansi
terkait pada tahun 2000 ke atas.
ASPEK HUKUM
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
28/43
CEKUNGAN AIR TANAH (CAT)
DI INDONESIA• Cekungan air tanah lintas negara
• Cekungan air tanah lintas propinsi
• Cekungan air tanah lintas
kabupaten/kota
• Cekungan air tanah dalam satu
kabupaten /kota
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
29/43
Cekungan airtanah, yaitu suatu wilayah yangditentukan oleh batasan-batasan hidrogeologis,
dimana semua proses hidraulika (pengisian,
pengambilan, pengaliran) berlangsung.
Batasan-batasan teknis hidrogeologis tersebut :
(1) waktu, (2) jumlah, (3) ruang/wadah, dan (4) kualitas
ASPEK TEKNIS
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
30/43
• Waktu : Ketersediaan AIRTANAH dibatasi oleh dimensi waktu
• Ruang/wadah : pemahaman terhadap konfigurasi, geometri
dan parameter akuifer pada suatu cekungan AIRTANAH
• Jumlah : untuk menentukan skenario pengambilan AIRTANAH
•Kualitas : untuk menentukan peruntukan AIRTANAH
ASPEK TEKNIS
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
31/43
1. Penentuan Lokasi Pemompaan
2. Pengaturan Kedalaman Penyadapan3. Pembatasan Debit Pemompaan
4. Penambahan Imbuhan
5. Penentuan Kawasan Lindung
UPAYA PENGELOLAAN AIR
TANAH DARI ASPEK TEKNIS
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
32/43
1. Tahapan eksplorasi hasil mengetahui kuantitas dan kualitas
sumber daya airtanah
2. Tahapan eksploitasi hasil ketepatan eksploitasi pada lokasi
dan peralatan teknologi yang tepat
3. Tahapan konservasi hasil ketepatan treatment untuk
menjamin kesinambungan ketersediaan airtanah untuk
daerah recharge dan discharge
4. Tahapan optimasi hasil rujukan eksploitasi yang tepat
berlandaskan kepada pengelolaan pengelolaan cekungan
airtanah dan kesinambungan neraca airtanah
STRATEGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR TANAH
DENGAN KONSEP CEKUNGAN AIRTANAH
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
33/43
• Terlalu banyak Lembaga/Instansi yang terlibat pada penanganan
airtanah, merasa bertanggungjawab, merasa membidangi dan
membawahi airtanah.
•
Instansi/Lembaga yang seharusnya ber tanggungjawab terhadapairtanah belum melakukan koordinasi optimal dengan Lembaga
lain terkait
• Pola kerja dan kinerja Lembaga/Instansi terkait belum optimal,
penelitian airtanah belum terkoordinasi, banyak terjadi duplikasi
dan hasil penelitian yang tersebar di berbagai tempat
• Data dan informasi kurang informatif dan tidak seragam dalam
format, belum tersusunnya standart sistem informasi airtanah
PERMASALAHAN PELAKSANAAN
PENGELOLAAN AIR BAWAH TANAH
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
34/43
• Konsep pengelolaan airtanah tidak didasarkan pada konsep
pengelolaan cekungan airtanah, tetapi lebih mendasarkan
pada pengelolaan sumur (well management) dan jug a
mendasarkan pada batas adm inistrasi
• Pada pelaksanaan pengelolaan airtanah banyak yang
mengesampingkan konsep dasar hidrologi, geologi dan
hidrogeologi.
• Masih terbatasnya pengetahuan masyarakat awam terhadap
airtanah• Belum meratanya kemampuan sumberdaya manusia yang
menangani permasalahan airtanah
• Kurangnya penegakan hukum di bidang airtanah
PERMASALAHAN PELAKSANAAN
PENGELOLAAN AIR BAWAH TANAH
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
35/43
• Masyarakat belum concern mengenai keberadaan
sumberdaya air, baik secara kuantitas, kualitas dan
kontinyuitas.
• Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap air
sebagai standar komoditas keberadaan masyarakat
hidup sehat.
• Masyarakat belum menyadarai dan
mempertimbangkan air sebagai investasi kesehatan
dan komoditas sehat.
KENDALA NON TEKNIS PADA PELAKSANAAN
PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
36/43
PENGELOLAAN DI KAWASAN
IMBUHAN
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
37/43
Sungai Bawah Tanah
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
38/43
AIR MINUM YANG BAIK
• Tidak Berwarna
• Tidak Berbau
• Tidak Berasa
• Tidak Keruh
• Tidak mengandung unsur-unsur kimia
berbahaya• Tidak mengandung jazat renik
(bakteria) berbahaya
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
39/43
UNSUR-UNSUR KIMIA YANG DIBUTUHKAN
TUBUH MANUSIA ANTARA LAIN:
• Kalsium
• Magnesium
• Natrium
• Kalium
• Zat Besi (dalam jumlah tertentu)
• Khlorida
•
Silika (dalam jumlah tertentu)• Fluor (dalam jumlah tertentu)
• Iodium
Air Minum yang dianjurkan
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
40/43
Air Minum yang dianjurkan
Depkes:
• 1. PH : 6,5-8,5
• 2. TDS : 1000 mg/L
• 3. Kekeruhan : 5 (Skala NTU)
•
4. Warna : 15 (Skala TCU)• 5. Koliform Tinja : 0/100 ml
• 6. Total Koliform : 5-10/100 ml
• 7.Kesadahan (CaCO3) : 500 mg/L
• 8. Besi : 0,3 mg/L
• 9. Mangan (Mn2+) : 0,1 mg/L
• 10. Almunium : 0,2 mg/L
• 11.Klorida : 250 mg/L
• 12. Sulfat : 250 mg/L
• 12. Nitrat (NO3) : 50 mg/L
• 13. Nitrit (NO2-) : 3 mg/L
• 14. Zat Organik (KMnO4) : 10 mg/L
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
41/43
Entamoeba coli seringkali disebarkan
melalui kotoran manusia/hewan. Olehkarena itu sering disebut: koli tinja
Menyebabkan penyakit saluran
pencernaan:
- Desentri
- Muntaber
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
42/43
BAGAIMANA MENGATASI
BAKTERI KOLI?
• Diberi kaporit
• Direbus hingga mendidih,
biarkan 3 menit
-
8/19/2019 3 Pengelolaan Airtanah
43/43
TERIMA KASIH
ATASPERHATIANNYA