iii. metode penelitian 3.1 waktu dan tempat 3.2 alat ...eprints.umm.ac.id/52238/3/bab iii.pdfwarna...

13
9 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2018 hingga Februari 2019 yang bertempat di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Lahan Percobaan Universitas Muhammadiyah Malang. 3.2 Alat Dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Iradiator Gamma Cell 220 Upgraded, seedbox, tray, cangkul, sabit, penggaris, ember, papan nama, timbangan, sprayer, jaring, karung, ayakan, tali plastik, plastik klip, alat dokumentasi, dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi benih padi MSP 13 dan MSP 4 yang telah diiradiasi menggunakan sinar gamma, pupuk Urea, SP-36, KCl, ZA, pupuk kandang, pasir, tanah top soil, air, abu sekam. 3.3 Rancangan Penelitian Penelitian tentang keragaan vegetatif dan generatif galur padi (Oryza sativa .L) pada perlakuan irradiasi gamma dengan dosis 300 Gy, menggunakan metode single plant terhadap masing masing individu. Seperti pada MSP 4 sebanyak 45 tanaman dan MSP 13 sebanyak 60 tanaman. dengan mengukur pada keragaan vegetatif dan generatif, yang di tanam pada luasan 3,2 m x 10 m. 3.4 Pelaksanaan Penelitian MSP adalah singkatan dari (Mari Sejahterakan Petani) yang berasal dari induk betina padi Sirendah Sekam Putih dan Sirendah Sekam Kuning (baunya

Upload: others

Post on 21-Dec-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat ...eprints.umm.ac.id/52238/3/BAB III.pdfwarna daun sampel pada buku Munsel Plant Tissue Colour Book (Munsell color, 2012) lalu

9

III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2018 hingga Februari

2019 yang bertempat di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Lahan

Percobaan Universitas Muhammadiyah Malang.

3.2 Alat Dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Iradiator Gamma Cell

220 Upgraded, seedbox, tray, cangkul, sabit, penggaris, ember, papan nama,

timbangan, sprayer, jaring, karung, ayakan, tali plastik, plastik klip, alat

dokumentasi, dan alat tulis.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi benih padi MSP 13 dan

MSP 4 yang telah diiradiasi menggunakan sinar gamma, pupuk Urea, SP-36, KCl,

ZA, pupuk kandang, pasir, tanah top soil, air, abu sekam.

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian tentang keragaan vegetatif dan generatif galur padi (Oryza sativa

.L) pada perlakuan irradiasi gamma dengan dosis 300 Gy, menggunakan metode

single plant terhadap masing masing individu. Seperti pada MSP 4 sebanyak 45

tanaman dan MSP 13 sebanyak 60 tanaman. dengan mengukur pada keragaan

vegetatif dan generatif, yang di tanam pada luasan 3,2 m x 10 m.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

MSP adalah singkatan dari (Mari Sejahterakan Petani) yang berasal dari

induk betina padi Sirendah Sekam Putih dan Sirendah Sekam Kuning (baunya

Page 2: III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat ...eprints.umm.ac.id/52238/3/BAB III.pdfwarna daun sampel pada buku Munsel Plant Tissue Colour Book (Munsell color, 2012) lalu

10

wangi) dan induk jantan dari Dayang Rindu (produksi tinggi) yang menghasilkan

varietas sertani-1 dan MSP.

Tahapan yang dilkukan dalam pelaksanaan penelitian keragaan per individu

pada padi (Oryza sativa L.) MSP 13 dan MSP 4 yang telah diirradiasi sinar gamma

dengan dosis 300 Gy meliputi:

3.4.1 Persiapan Benih untuk Diradiasi

Benih padi yang digunakan adalah benih padi MSP 4 dan MSP 13. Seperti

pada Lampiran 6. Benih padi dikemas dalam plastik dan diberi label sesuai

perlakuan sebanyak 100 butir. Benih padi yang telah dikemas kemudian

dimasukkan ke dalam alat Irradiator Gamma Cel 220 Upgraded selama 203,8 detik

untuk memperoleh dosis 300 Gy.

Perhitungan laju dosis iradiasi benih :

5,299,6 Gy/jam

300 Gy =5,299,6 𝐺𝑦

3600 π‘‘π‘’π‘‘π‘–π‘˜=

300 𝐺𝑦

π‘₯ π‘‘π‘’π‘‘π‘–π‘˜

x =3600 π‘₯ 300

5,299,6

x = 203,8 detik

3.4.2 Persiapan Lahan

Persiapan lahan dilakukan dengan pembersihan lokasi tanam terlebih

dahulu. Pembersihan lahan dari gulma kemudian pengolahan lahan dengan

mencangkul. Lahan yang telah dicangkul digenangi dengan air selama 2-3 hari.

Tanah yang sudah digenangi air kemudian dicangkul lagi agar tekstur tanah lebih

halus, lalu digenangi kembali. Perataan tanah dengan garu atau papan yang ditarik

Page 3: III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat ...eprints.umm.ac.id/52238/3/BAB III.pdfwarna daun sampel pada buku Munsel Plant Tissue Colour Book (Munsell color, 2012) lalu

11

dengan tangan, sisa gulma dibuang dan tanah dibiarkan dalam kondisi lembab dan

tidak tergenang. Setelah itu lahan siap untuk ditanam.

Lima tahapan penyiapan lahan dengan cara basah adalah: (1) lahan sawah

digenangi setinggi 2-5 cm di atas permukaan selama 2-3 hari sebelum tanah dibajak,

(2) pembajakan tanah pertama sedalam 15-20 cm menggunakan traktor bajak

singkal, kemudian tanah di inkubasi selama 3-4 hari, (3) perbaikan pematang yang

dibuat lebar untuk mencegah terjadinya rembesan air dan pupuk; sudut petakan dan

sekitar pematang dicangkul sedalam 20 cm; lahan digenangi selama 2-3 hari dengan

kedalaman air 2-5 cm,(4) pembajakan tanah kedua bertujuan untuk pelumpuran

tanah, pembenaman gulma dan aplikasi biodekomposer; dan (5) perataan tanah

menggunakan garu atau papan yang ditarik tangan, sisa gulma dibuang, tanah

dibiarkan dalam kondisi lembab dan tidak tergenang.

3.4.3 Pembibitan dan Penanaman

Tahapan pembibitan dan penanaman bibit meliputi :

1. Pembuatan Media Pembibitan

Media yang digunakan dalam pembibitan padi adalah campuran tanah,

topsoil, pupuk kandang dan abu sekam dengan perbandingan 3:2:1

2. Pematahan Dormansi Benih

Benih yang sudah diradiasi direndam dengan cara dimasukkan kedalam

Seedbox berukuran 17 x 12 cm yang berisi air selama 24 jam. Benih yang

mengapung kemudian dibuang. Dari 100 benih MSP 4 dan 100 benih MSP

13 yang direndam pada MSP 4 terdapat 18 benih yang mengapung,

sedangkan pada MSP 13 terdapat 11 benih yang mengapung.

Page 4: III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat ...eprints.umm.ac.id/52238/3/BAB III.pdfwarna daun sampel pada buku Munsel Plant Tissue Colour Book (Munsell color, 2012) lalu

12

3. Persemaian

Benih yang sudah direndam kemudian ditanam satu per satu pada tray yang

sudah berisi media tanam. Penambahan arang sekam pada media tanam

untuk memudahkan pada saat pemindahan bibit.

4. Penanaman

Pemindahan tanam bibit padi dari tray ke lahan sawah dilakukan pada saat

bibit padi berumur 21 hari setelah semai (HSS) dengan menggunakan sistem

legowo dengan jarak tanam(30 cm x 30 cm) x 50 cm. bibit ditanam sebanyak

1 tanaman perlubang dengan posisi tegak, leher akar dimasukkan kedalam

tanah sedalam 1-3 cm.

3.4.4 Pemeliharaan

Tahapan pemeliharaan meliputi:

1. Pengairan

Pengairan dilakuan selama masa tanam sampai pada fase generatif.

Tinggi air 3-5 cm tergenang mulai pembentukan anakan hingga satu minggu

menjelang panen. Pada proses pemupukan tanaman kondisi air lembab tidak

terlalu berair/ macak-macak (BBPTP, 2016).

2. Penyulaman

Penyulaman dilakukan pada minggu pertama setelah tanam yaitu

saat padi berumur 7 HST dengan cara mengganti tanaman padi yang

mati/rusak.

Page 5: III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat ...eprints.umm.ac.id/52238/3/BAB III.pdfwarna daun sampel pada buku Munsel Plant Tissue Colour Book (Munsell color, 2012) lalu

13

3. Penyiangan

Penyiangan dilakukan untuk menghilangkan gulma yang dapat

mengganggu pertumbuhan bibit padi. Penyiangan dilakukan dengan

menggunakan tangan atau alat siang seperti landak/gosrok (Makruf, 2014).

4. Pemupukan

Pemupukan dilakukan sebanyak 3 kali selama periode tanam dengan

dosis pupuk yang digunakan Urea: 1,75 g/tanaman (0-5 dan 30 Hari setelah

tanam), SP-36: 0,47 g/tanaman, (0-5 dan 30 hari setelah tanam) dan KCl:

0,31 g/tanaman (30 Hari setelah tanam) (Kepmentan, 2007).

3.4.5 Pemanenan

Panen dilakukan ketika bulir padi 95% menguning dengan cara memotong

sepertiga bagian atas tanaman menggunakan sabit. Padi yang telah dipanen

dimasukan kedalam karung untuk proses perontokan dan pengeringan.

3.5 Variabel Pengamatan

Variable pengamatan dari penelitian keragaan dua galur padi MSP 4 dan 13

generasi M0 pada perlakuan iradiasi gamma dengan dosis 300 Gy yang mengacu

dari komnas plasma Nutfah (2003) yaitu pada fase vegetatif dan generatif.

3.5.1. Keragaan vegetatif kuantitatif

1. Tinggi tanaman (cm)

Pengukuran tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai

ke ujung daun terpanjang dan dinyatakan dalam cm pada umur 7 HST dan

72 HST

Page 6: III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat ...eprints.umm.ac.id/52238/3/BAB III.pdfwarna daun sampel pada buku Munsel Plant Tissue Colour Book (Munsell color, 2012) lalu

14

2. Jumlah anakan

Jumlah anakan dihitung secara keseluruhan per individu pada umur 7

HST dan 72 HST.

3. Jumlah daun (helai)

Pengamatan jumlah daun dilakukan pada saat tanaman padi

berumur 7 HST dan 72 HST.

4. Sudut batang atau bentuk tanaman

Sudut batang di amati pada umur 72 HST dengan menggunakan

busur pada bagian pangkal batang pada perindividu tanaan padi, untuk

mengetahui bentuk batangnya termasuk dalam kode:

1 = Tegak (< 300)

3 = Sedang (Β± 450)

5 = Terbuka (Β± 600)

7 = Terserak (>600)

8 = Batang/bagian tebawah mengenai permukaan tanah

Cara pengukuran seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Tipe Sudut Batang (Plasma Nutfah, 2003)

Page 7: III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat ...eprints.umm.ac.id/52238/3/BAB III.pdfwarna daun sampel pada buku Munsel Plant Tissue Colour Book (Munsell color, 2012) lalu

15

5. Sudut Daun Bendera

Sudut daun bendera merupakan sudut yang terbentuk antara daun

bendera dengan poros malai utama. Pengamatan ini dilakukan

menggunakan busur pada umur 72 HST.

Kode:

1 = Tegak

3 = Sedang (Β± 450)

5 = Mendatar (Β± 900)

7 = Terkulai

Cara pengukuran dilakukan seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Tipe Sudut daun bendera (Plasma Nutfah, 2003)

3.5.2. Keragaan Vegetatif Kualitatif

1. Permukaan daun

Permukaan daun diraba dari ujung atas sampai ke pangkal daun dan

diklasifikasikan berdasarkan keberadaan rambut pada permukaan daun pada

umur 72 HST.

Kode:

1 = tidak berambut

Page 8: III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat ...eprints.umm.ac.id/52238/3/BAB III.pdfwarna daun sampel pada buku Munsel Plant Tissue Colour Book (Munsell color, 2012) lalu

16

2 = Sedang

2. Warna Telinga Daun

Warna telinga daun di amati secara langsung dan di klasifikasikan

menurut warna dan kode pada umur 72 HST.

Kode:

1 = Putih (tidak berwarna)

2 = Bergaris ungu

3 = Ungu

Gambar 3. Warna Telinga Daun

3. Warna Buku Batang

Warna buku batang diamati pada bagian warna permukaan luar

buku batang pada umur 72 HST.

Kode:

1 = Hijau

2 = Kuning emas

3 = Bergaris ungu

4 = Ungu

Telinga Daun

Page 9: III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat ...eprints.umm.ac.id/52238/3/BAB III.pdfwarna daun sampel pada buku Munsel Plant Tissue Colour Book (Munsell color, 2012) lalu

17

4. Warna Helaian Daun

Warna helai daun di amati pada umur 72 hst dan di ukur dengan cara

membadingkan warna daun dengan mensejajarkan, kemudian mencocokan

warna daun sampel pada buku Munsel Plant Tissue Colour Book (Munsell

color, 2012) lalu dimasukkan ke dalam kode:

1 = Hijau Muda

2 = Hijau

3 = Hijau Tua

4 = Ungu pada bagian ujung

5 = Ungu pada bagian pinggir

6 = Campuran ungu dengan hijau

7 = Ungu

5. Warna Lidah Daun

Warna lidah daun di amati 72 HST dan diamati pada warna lidah

daun yang muncul pada tanaman padi.

Kode:

1 = Putih

2 = Bergaris Ungu

3 = Ungu

Page 10: III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat ...eprints.umm.ac.id/52238/3/BAB III.pdfwarna daun sampel pada buku Munsel Plant Tissue Colour Book (Munsell color, 2012) lalu

18

Gambar 4. Warna Lidah Daun

3.5.3. Keragaan generatif variabel kuantitatif

1. Umur Berbuga

Umur berbunga dihitung dari setelah tanam sampai tanaman

berbunga (80%) tanaman sudah berbunga.

2. Kerebahan

Dinyatakan dengan % dari jumlah anakan per individu tanaman

padi yang rebah.

3. Kerontokan

Malai digenggam, ditarik dengan tangan dan dihitung persentasi

biji yang rontok.

Kode:

1 = Sulit (< 1%)

3 = Agak sulit (1-5%)

5 = Sedang (6-25%)

7 = Agak mudah (26-50%)

9 = Mudah (51-100%)

Lidah Daun

Page 11: III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat ...eprints.umm.ac.id/52238/3/BAB III.pdfwarna daun sampel pada buku Munsel Plant Tissue Colour Book (Munsell color, 2012) lalu

19

4. Umur Tanaman/panen

Umur tanaman dihitung dari hari setelah tanam (HST) panen (85%

butir gabah sudah matang).

5. Berat gabah meliputi

a. Bobot gabah total

Penimbangan dilakukan pada bulir padi yang masih segar

dan dinyatakan dalam (g).

b. Bobot gabah bernas

Penimbangan dilakukan pada gabah yang bernas dan sudah

di keringkan 2-3 hari di bawah sinar matahari (Figiarto et al.,

2014).

c. Bobot 100 butir gabah

Penghitungan dilakukan dengan menimbang berat 100 butir

gabah bernas dalam satu rumpun yang telah dikeringkan

menggunakan oven dengan suhu 115 Β°C selama 17 jam sampai

dengan kadar air 14% (Silitonga, 2003).

3.5.4. Keragaan generatif variabel kualitatif

1. Keluarnya Malai

Dilihat dari kenampakan keluarnya malai dari ujung batang.

Kode:

1 = Seluruh malai dan leher keluar

3 = Seluruh malai keluar dan sebagian leher keluar

5 = Malai hanya muncul sebatas leher malai

Page 12: III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat ...eprints.umm.ac.id/52238/3/BAB III.pdfwarna daun sampel pada buku Munsel Plant Tissue Colour Book (Munsell color, 2012) lalu

20

7 = Sebagian malai keluar

9 = Malai tidak keluar

Cara pengamatan dilakukan seperti pada Gambar 5.

Gambar 5. Tipe Keluarnya malai (Plasma Nutfah, 2003)

2. Tipe malai

Malai diklasifikasikan sesuai dengan model percabangan, sudut

cabang utama dan kepadatan butir.

Kode:

1 = Kompak

3 = Antara kompak dan sedang

5 = Sedang

7 =Antara sedang dan terbuka

10 = Terbuka

Cara pengamatan dilakukan seperti pada Gambar 6.

Page 13: III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat ...eprints.umm.ac.id/52238/3/BAB III.pdfwarna daun sampel pada buku Munsel Plant Tissue Colour Book (Munsell color, 2012) lalu

21

Gambar 6. Tipe malai (Plasma Nutfah, 2003)

3.6 Analisis Data

Analisis gerombol (cluster hierarchical) dilakukan terhadap data hasil

pengamatan dengan bantuan software Minitab. Metode gerombol (cluster) yang

digunakan adalah cluster hierarchical. Analisis cluster hierarchical adalah cara

umum untuk mengelompokkan sebuah objek dalam grup yang mempunyai

kemiripan yang sama satu dengan yang lain. Hasil analisis cluster tersebut disajikan

dalam bentuk dendogram dengan jarak koefisien korelasi berupa persentase

kemiripan. Kemiripan sempurna sementara atau sama persis apabila persentase

kemiripan 100%, sedangkan 0% berarti beda sama sekali.

Analisis gerombol ini untuk mengetahui kultivar mana saja yang dapat

dikelompokkan menjadi satu golongan yang sama. Selain itu hasil pengelompokkan

dan karakterisasi dapat digunakan sebagai panduan untuk mengetahui deskripsi

kultivar-kultivar tersebut sehingga memudahkan apabila akan digunakan sebagai

bahan sumber genetik dalam pemuliaan tanaman. Analisis of means pada program

Mini Tab 18, digunakan untuk mencari nilai rata-rata pada peubah kuantitatif

vegetatif dan generatif mutan MSP 4 dan MSP 13.