ii. tinjauan pustaka a. hakikat perkembangan anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/bab ii.pdf ·...

26
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak Usia Dini Perkembangan anak usia dini adalah peletak dasar pada masa keemasan inilah anak usia dini akan mudah menerima stimulus yang diberikan pendidik. Anak akan siap menerima pembelajaran dari lingkunganya untuk mengembangkan kemampuan dirinya karena anak usia dini akan membangun sendiri pengetahuanya. Menurut Jumaris (dalam Sujiono, 2013:54) yang menyatakan bahwa perkembangan terdahulu akan menjadi contoh untuk perkembangan selanjutnya oleh sebab itu apabila terjadi hambatan maka perkembangan selanjutnya akan mendapat hambatan. Anak usia dini sosok individu yang sedang mengalami masa yang sangat cepat dalam rentang perkembangannya, karena anak usia dini adalah peniru yang ulung apa yang mereka lihat pasti mereka tiru untuk itu dalam mempersiapkan untuk kehidupan selanjutnya dibutuhkan proses pembelajaran yang dapat menstimulus perkembangan anak.

Upload: dangbao

Post on 30-Jan-2018

222 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakikat Perkembangan Anak Usia Dini

Perkembangan anak usia dini adalah peletak dasar pada masa keemasan inilah

anak usia dini akan mudah menerima stimulus yang diberikan pendidik. Anak

akan siap menerima pembelajaran dari lingkunganya untuk mengembangkan

kemampuan dirinya karena anak usia dini akan membangun sendiri

pengetahuanya.

Menurut Jumaris (dalam Sujiono, 2013:54) yang menyatakan bahwa

perkembangan terdahulu akan menjadi contoh untuk perkembangan

selanjutnya oleh sebab itu apabila terjadi hambatan maka perkembangan

selanjutnya akan mendapat hambatan.

Anak usia dini sosok individu yang sedang mengalami masa yang sangat

cepat dalam rentang perkembangannya, karena anak usia dini adalah peniru

yang ulung apa yang mereka lihat pasti mereka tiru untuk itu dalam

mempersiapkan untuk kehidupan selanjutnya dibutuhkan proses pembelajaran

yang dapat menstimulus perkembangan anak.

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

9

Menurut Sujiono (2007:4) yang menjelaskan bahwa anak usia dini adalah

sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan

pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya.

Dari penjelasan di atas maka dibutuhkan proses pembelajaran anak usia dini

harus memperhatikan karakteristik anak usia dini itu sendiri sesuai tahapan

perkembangannya. Pada hakikatnya pembelajaran anak usia dini itu tidak

terlepas dengan bermain, karena dengan bermain anak akan menstimulasi

semua perkembangannya dengan baik dan anak akan dapat mempersiapkan

anak untuk memasuki pendidikan selanjutnya, oleh karena itu perkembangan

anak harus diberikan secara optimal agar tidak menghambat perkembangan

selanjutnya.

B. Hakikat Perkembangan Motorik Anak

Perkembangan motorik merupakan proses memperoleh keterampilan dan pola

gerakan yang dapat dilakukan anak, keterampilan motorik diperlukan untuk

mengendalikan tubuh. Anak yang berusia 5 tahun pertama pertumbuhan dan

perkembangan anak sering disebut sebagai masa keemasan karena pada usia

itu keadaan fisik maupun segala kemampuan anak yang sedang berkembang

cepat. Pada masa usia taman kanak-kanak perkembangan kemampuan anak

sangat terlihat juga, salah satunya perkembangan motoriknya.

Hildebrand (dalam Kamtini, 2005:124) mengemukakan ada dua macam

keterampilan motorik yaitu keterampilan koordinasi otot kasar dan

keterampilan otot halus.

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

10

Proses tumbuh kemampuan motorik anak berhubungan dengan proses

kemampuan gerak anak. Perkembangan motorik anak akan dapat terlihat

secara jelas melalui permainan yang dapat mereka lakukan. Oleh Karena itu,

peningkatan keterampilan motoriknya terutama motorik halus anak

berhubungan erat dengan bermain yang merupakan aktivitas utama anak usia

dini.

Pada prinsipnya perkembangan anak memilki berbagai perkembangan yang

dimilikinya salah satunya koordinasi motorik. Perkembangan ini merupakan

koordinasi antara mata dan tangan yang harus berkembang dengan baik,

seiring dengan kematangan syaraf dan pengalaman yang dimiliki oleh anak

maka perkembangan motorik anak dapat berkembang atau terkoordinasi

dengan baik.

Menurut Hurlock (2002:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli

tentang hakikat dan prinsip perkembangan motorik menyatakan bahwa

prinsip perkembangan motorik sebagai berikut:

a. Perkembangan motorik bergantung pada kematangan otot dan syaraf

perkembangan. Bentuk kegiatan motorik yang berbeda sejalan dengan

perkembangan daerah (area) sistem syaraf yang berbeda. Karena

perkembangan pusat syaraf yang lebih rendah, yang bertempat dalam urat

syaraf tulang belakang, pada waktu lahir berkembangnya lebih baik

ketimbang pusat syaraf yang lebih tinggi yang berada dalam otak, maka

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

11

gerak reflek pada waktu lahir lebih baik dikembangkan dengan sengaja

ketimbangkan dibiarkan berkembang dengan sendiri.

b. Belajar keterampilan motorik tidak terjadi sebelum anak matang sebelum

sistem syaraf dan otot berkembang dengan baik, upaya untuk

mengajarkan gerakan terampil bagi anak-anak akan sia-sia.

c. Perkembangan motorik mengikuti pola yang dapat diramalkan

Pola perkembangan yang dapat diramalkan terbukti dari adanya

perubahan kegiatan khusus. Dengan matangnya mekanisme urat syaraf,

kegiatan masa digantikan dengan kegiatan spesifik, dan secara acak

gerakan kasar membuka jalan untuk memperhalus gerakan yang hanya

melibatkan otot dan anggota badan yang tepat.

Beberapa prinsip yang telah dijelaskan oleh Hurlock di dalam buku

perkembangan anak bahwa salah satu prinsip perkembangan motorik yaitu

perkembangan motorik bergantung pada kematangan otot dan syaraf, dimana

perekembangan tersebut harus diberikan stimulus atau rangsangan sesuai

dengan tahap perkembangan, salah satunya perkembangan motorik halus

anak, perkembangan ini merupakan salah satu perkembangan yang

hendaknya dikembangkan dengan baik dan memberikan kebutuhan anak

tersebut harus sesuai dengan tahapan perkembangan anak masing-masing

atau dengan kebutuhan anak, salah satu kebutuhan anak itu sendiri adalah

bermain dengan bermain anak akan menjadi lebih matang yang sebelumnya

tidak berkembang dengan baik.

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

12

C. Perkembangan Motorik Halus

Perkembangan motorik halus adalah proses tumbuh kembang kemampuan

gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan

dengan kematangan saraf dan otot-otot halus anak, sehingga setiap gerakan

sederhana merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian

dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan kemampuan

motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmani yang

terkoordinasi antar pusat syaraf, urat syaraf dan otot.

Motorik halus menurut Arthur S. Rober (dalam Dewi Rosmala, 2005)diartikan sebagai gerakan yang dilakukan dengan menggunakan otot otothalus seperti menggambar, menggunting, dan membentuk. Keterampilanmotorik halus yang menggunakan jari jemari, tangan dan pergelanganyang tepat, penguasaan motorik halus anak sama pentingnya denganmotorik kasar.

Dari penjelasan di atas, setiap anak memiliki keterampilan yang berbeda,

anak akan mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal

hendaknya mendapatkan stimulasi tepat, di setiap fase anak membutuhkan

rangsangan untuk mengembangkan kemampuan motorik halusnya. Semakin

banyak stimulus atau kegiatan yang diberikan semakin banyak pula anak akan

mengeksplor perkembangannya.

Menurut Magil (dalam Sumantri, 2005:143) yang menyatakan bahwa

keterampilan ini melibatkan koordinasi (syaraf otak) yang memerlukan

ketepatan untuk berhasilnya keterampilan ini.

Motorik halus merupakan keterampilan-keterampilan yang memerlukan

kemampuan untuk mengontrol otot-otot kecil atau halus untuk mencapai

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

13

pelaksanaan keterampialan yang berhasil. Melalui gerakan motorik halus

yang dapat dilakukan sendiri dengan berbagai kegiatan seperti menggambar,

menggunting, mengayam, meronce dan menggunting. Motorik halus anak

akan berkembang dengan baik, sangat berpengaruh pada stimulus yang

diberikan, seperti yang kita ketahui motorik halus ini untuk mempersiapkan

anak untuk menulis dengan tepat dan benar.

1. Karakteristik Perkembangan Motorik Halus

Karakteristik perkembangan motorik halus anak dapat dijelaskan dalam

Sumantri (2005:149) sebagai berikut:

a. Pada saat anak berusia tiga tahunPada saat anak berusia tiga tahun kemampuan gerakan halus padamasa bayi. Meskipun anak pada saat ini sudah mampu menjumputbenda dengan menggunakan jempol dan jari telunjuknya tetapigerakan itu sendiri masih kikuk.

b. Pada usia empat tahunPada usia empat tahun koordinasi motorik halus anak secarasubstansial sudah mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebihcepat bahkan cenderung ingin sempurna.

c. Pada usia lima tahunPada usia lima tahun koordinasi motorik halus anak sudah lebihsempurna lagi tangan, lengan, dan tubuh bergerak dibawahkoordinasi mata. Anak juga telah mampu membuat danmelaksanakan kegiatan yang lebih majemuk, seperti kegiatan proyek.

d. Pada akhir masa kanak-kanak usia enam tahunPada akhir masa kanak-kanak usia enam tahun ia telah belajarbagaimana menggunakan jari jemarinya dan pergelangan tangannyauntuk menggerakkan ujung pensilnya

Dari penjelasan diatas karakteristik anak itu beragam, oleh karena itu

kegiatan dalam pembelajaran akan beragam pula sesuai tingkat

perkembangan anak, seperti perkembangan motorik halus anak dengan

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

14

memberikan pembelajaran yang tidak sesuai tingkat usianya maka anak

tersebut tidak akan berkembang dengan baik.

2. Tujuan dan Fungsi Mengembangkan Motorik Halus

Tujuan motorik halus di usia 4-5 tahun adalah:

a) Anak mampu mengembangkan kemapuan motorik halus yang

berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan.

b) Anak mampu menggerakkan anggota tubuh yang berhubungan

dengan jari jemari seperti kesiapan menulis, menggambar dan

memanipulasi benda-benda.

c) Anak mampu mengkoordinasikan indra mata dan aktivitas tangan.

d) Anak mampu mengendalikan emosi dalam beraktivitas motorik

halus. Secara khusus tujuan mengembangkan motorik halus untuk

anak usia 4-5 tahun adalah anak dapat menunjukkan kemampuan

menggerakkan anggota tubuhnya dan terutama terjadinya

koordinasi mata dan tangan sebagai persiapan untuk menulis.

Sumantri (2005) Sedangkan fungsi mengembangkan ketrampilan

motorik halus adalah untuk mendukung aspek perkembangan

lainya seperti kognitif, bahasa, sosial karena pada hakikatnya setiap

tahap perkembagan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

15

3. Keterampilan Motorik Halus Anak

Keterampilan motorik atau otot-otot halus menyangkut dengan

koordinasi gerakan jari-jari tangan dalam melakukan berbagai kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh anak.

Menurut Hurlock (2002:157) Keterampilan yang dipelajari denganbaik akan berkembang menjadi kebiasaan yang dapat diidentifikasikan melalui kebiasaan sebagai setiap bentuk yangberulang dengan cepat dan lancar tersusun dari pola gerakan yangdapat dikenal.

Hal penting dalam mempelajari keterampilan motorik :

a. Kesiapan belajar

Apabila pembelajaran itu dikaitkan dengan kesiapan belajar, maka

keterampilan yang dipelajari dengan waktu dan usaha yang sama

oleh orang yang sudah siap, akan lebih unggul ketimbang oleh orang

yang belum siap belajar.

b. Kesempatan belajar

Banyak anak yang tidak berkesempatan belajar untuk tidak

mempelajari keterampilan motorik karena hidup dalam lingkungan

yang tidak menyediakan kesempatan belajar atau karena orang tua

takut hal yang demikian akan melukai anaknya.

c. Kesempatan berpraktek

Anak harus diberi waktu untuk berpraktek sebanyak yang diperlukan

untuk menguasai suatu keterampilan.

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

16

d. Model yang baik

Dalam mempelajari keterampilan motorik, meniru suatu model

memainkan peran yang penting, maka untuk mempelajari suatu

keterampilan dengan baik anak harus dapat mencontoh model yang

baik

.e. Bimbingan

Untuk dapat meniru suatu model dengan betul, anak membutuhkan

bimbingan. Bimbingan juga membantu anak membetulkan sesuatu

kesalahan, sebelum kesalahan tersebut terlanjur dipelajari dengan

baik sehingga sulit dibetulkan kembali.

f. Motivasi

Motivasi belajar penting untuk mempertahankan minat dari

ketertinggalan. Untuk mempelajari keterampilan, sumber motivasi

umum adalah kepuasan pribadi yang diperoleh anak dari kegiatan

tersebut, kemandirian, dan gengsi yang diperoleh dari kelompok

sebayanya, serta kompensasi terhadap perasaan kurang mampu

dalam bidang lain khususnya dalam tugas sekolah.

g. Setiap keterampilan motorik harus dipelajari secara individu

Tidak ada hal-hal yang sifatnya umum perihal keterampilan tangan

dan keterampilan kaki, melainkan setiap jenis keterampilan

mempunyai perbedaan tertentu, sehingga setiap keterampilan harus

dipelajari secara individu. Sebagai contoh memegang sendok untuk

makan akan berbeda dengan memegang krayon untuk mewarnai.

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

17

h. Keterampilan sebaiknya dipelajari satu demi satu

Mencoba mempelajari berbagai macam keterampilan motorik secara

serempak, khususnya apabila menggunakan kumpulan otot yang

sama akan membingungkan anak dan akan menghasilkan

keterampilan yang tidak sesuai serta merupakan pemborosan waktu

dan tenaga. Apabila sesuatu keterampilan sudah dikuasai, maka

keterampilan lain dapat dipelajari tanpa menimbulkan kebingungan.

Dari penjelasan di atas, keterampilan motorik anak yang meliputi

berbagai hal dalam keteampilan motorik anak yang hendaknya dipelajari

oleh guru agar dapat mengembangkan keterampilan motorik anak. Anak

hendaknya diberi berbagai kesempatan belajar, kesempatan untuk

berkarya dan kesempatan untuk mengembangkan berbagai potensi yang

dimiliki anak sejak dini dan memberikan pengalaman langsung kepada

anak.

Pendidik harus memberikan model pembelajaran yang baik contohnya

dengan bermain karena dengan bermain anak akan mempraktekkan

langsung dengan begitu anak akan menstimulus perkembangannya

terutama perkembangan motorik halusnya. Pendidik harus memberikan

membimbing kepada anak didiknya sebaik mungkin dari mereka yang

tidak bisa menjadi bisa dari yang tidak tau apa-apa berubah menjadi

mempunyai pengetahuan yang luas karena anak belajar dari yang dia

dapat dari pendidiknya agar mereka lebih percaya diri dan merasa

dihargai segala hasil kegiatan yang dilakukan oleh anak tersebut.

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

18

4. Pendekatan Mengembangkan Motorik Halus

Pendidik hendaknya perlu menekankan pentingnya bermain atau

mengembangkan motorik dan mengembangkan seluruh aspek

perkembangan lainya, terdapat dua hal yang tidak dapat dilupakan

pertama adalah pemahaman akan pentignya hubungan kegiatan tersebut

dengan mengembangkan daya pikir dan daya cipta anak, kedua adalah

bila anak tidak dapat bergerak bebas dan kesempatan bermainya

terabaikan maka anak tersebut tumbuh kembangnya akan tidak optimal

dengan baik. Selanjutnya pendekatan yang dapat mengambangkan

motorik halus anak hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai

berikut:

a) Berorientasi pada kebutuhan anak

Anak usia dini adalah masa yang sedang membutuhkan stimulasi

secara tepat untuk mencapai seluruh aspek perkembangan anak,

baik fisik maupun psikis dengan demikian ragam jenis main dalam

pembelajaran hendaknya menyesuaikan kebutuhan anak dengan

berbagai aspek perkembangan pada masing masing anak.

b) Belajar sambil bermain

Upaya menstimulasi yang diberikan pendidik terhadap anak usia

dini hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan bagi

anak dengan menggunakan pendekatan bermain.

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

19

c) Kreatif dan inovatif

Aktivitas kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh pendidik

melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa

ingin tahu anak, dan menemukan hal hal baru.

d) Lingkungan kondusif

Lingkungan harus diciptakan sedemikian menarik sehingga anak

akan betah. Pendidik hendaknya memperhatikan keamanan dan

kenyamanan anak untuk bermain. Penataan ruang harus

menyesuaikan dengan kondisi ruang gerak anak untuk bermain

adanya interaksi anatara teman sebaya.

Sebagai guru harus mengerti bagaimana cara mengembangkan motorik

halus anak dan melatih berbagai kemampuan anak dengan menciptakan

pembelajaran yang menarik sesuai dengan tahapan usia anak dan

berdasarkan kebutuhan anak. Memberikan kesempatan bagi anak untuk

melatih motorik halus dengan berkreatifitas membuat berbagai bentuk.

Bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi anak untuk itu

sebagai guru harus tau bagaimana mengembangkan motorik halus anak

dengan cara memberikan pembelajaran yang menarik dan memberikan

kesempatan bagi anak untuk bermain sesukanya. Memberikan APE yang

mendukung perkembangan motorik halus anak seperti bermain

playdough, dengan bermain playdough anak akan membuat playdoug

dari awal pencampuran adonan, hingga anak dapat membuat berbagai

bentuk sesuai keinginan anak dengan pencampuran bahan-bahan

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

20

playdough, anak bisa melatih kemampuan motorik halusnya untuk

kesiapan belajar anak, dari bermain playdough kemampuan anak

tercapai dengan baik terutama kemapuan motorik halusnya, bukan hanya

playdough banyak kegiatan seperti menggunting, meronce, melipat,

menggambar dan masih banyak lagi kegiatan yang dapat menstimulus

perkembangan motorik halus anak.

D. Media Pembelajaran Anak Usia Dini

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah

perantara atau pengantar. Media pembelajaran adalah sumber sumber belajar

selain guru inilah disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang

diadakan atau diciptakan secara terencana oleh pendidik.

Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2011:3) Mengatakan bahwa media apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahunan,

keterampilan, atau sikap.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar

memiliki pengaruh yang besar terhadap alat-alat indra anak. Penggunaan

media akan lebih menjamin terjadinya pemahaman dan yang lebih baik

terhadap isi pelajaran. Media pembelajaran juga mampu membangkitkan dan

membawa pembelajaran ke dalam suasana rasa senang dan gembira di mana

ada keterlibatan emosianal dan mental.

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

21

1. Jenis Jenis Media Pembelajaran

Proses belajar mengajar ada 2 unsur yang amat penting adalah metode

mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan

pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis

media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek

lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan

pembalajaran, jenis, tugas dan respon yang diharapkan siswa dikuasai

setelah pembelajaran berlangsung. Meskipun demikian, dapat dikatakan

bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagi alat

bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan

belajar yang tata dan diciptakan oleh guru.

Hamalik (dalam Arsyad, 2011:15) Mengemukkan bahwapemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajardapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, danbahkan membawa pengaruh pengaruh psikologis terhadap sisiwa.

Penggunaan media pembalajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan

sangat membantu keefektipan proses pembalajaran dan penyampaian

pesan dan isi pembelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan

motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu

mengembangkan seluruh aspek perkembangannya.

Kegiatan bermain sangatlah mutlak bagi anak belajar sambil bermain

merupakan kegiatan yang menyenangkan dan dapat membantu

perkembangan motorik halus anak. Konsep pembelajaran yang konkrit

sehingga tidak hanya bermain tetapi juga untuk melatih motorik halus

Page 15: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

22

anak, tidak hanya itu dalam bermain anak dapat diajarkan cara bekerja

sama dengan temanya adanya interaksi yang didalamnya ada proses

sosialisasi dengan teman sebaya.

Munadi (2013:55-56) menyatakan bahwa ada tiga jenis media

pembelajaran yang dapat dikembangkan dan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran oleh guru disekolah yaitu :

a. Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan

menggunakan indra penglihatan terdiri atas media yang dapat

diproyeksikan (projected visual) dan media tang tidak dapat

diproyeksikan (nonprojekted visual).

b. Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk

auditif yang dapat meransang pikiran, perasaan, perhatian, dan

kemauan para siswa untuk mempelajari bahan ajar dan jenisnya.

c. Media audo visual merupakan kombinasi dari media audio dan

media audio visual atau media pandang dengar.

Untuk itu pembelajaran harus berpusat pada perkembangan anak dan

kebutuhan anak sehingga pembelajaran dapat menjadi menyenangkan

bagi anak, sehingga anak dapat menjadi aktif, kreatif, dan dapat

mengembangkan motorik halusnya dengan baik. Guru hendaknya dapat

membuat anak tidak bosan dengan media yang membuat anak jenuh.

Guru tidak hanya mendikte atau memberikan pembelajaran dengan

menggunakan media yang hanya itu-itu saja. Guru hendaknya

Page 16: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

23

memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangan seluruh aspek

perkembanganya dan menyediakan alat permaianan yang menarik antara

lain:

a. Media Playdough

Playdough adalah alat bantu pembelajaran berupa adonan mainan

yang terbuat dari tepung yang mudah di bentuk oleh anak yang

berguna untuk melatih kegiatan koordinasikan jari jemari tangan

dengan mata pada motorik halus anak usia dini. Bermain playdough

anak bisa membuat berbagai bentuk geometri, membuat buah-

buahan, membuat kue, membuat hewan-hewanan dari bahan

tersebut, anak bisa memilih warna yang mereka sukai, untuk melatih

motorik halus anak.

Dipaparkan Rahayu, (2010:55–56), bahan dan cara membuat Playdough

yaitu :

1. Bahan yang harus dipersiapkan: (1) tiga gelas tepung, (2) satu

setengah gelas garam, (3) tiga sendok makan minyak goring, (4)

satu gelas air, dan (5) satu sendok makan pewarna makanan.

2. Cara membuat: (1) campurkan seluruh bahan dalam mangkuk

atau wadah berukuran besar, tambahkan pewarna makanan

hingga warnanya sesuai dengan yang diinginkan, dan (2) simpan

dalam wadah kedap udara.

Page 17: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

24

3. Membuat berbagai model mainan dari Playdough

1. Bahan dan Peralatan: (1) bahan :Playdough yang sudah dibuat,

(2) peralatan: mesis mainan dari origami, dan alat bantu lainnya,

dan (3) kelengkapan lain: karton, mika, atau piring-piringan dari

kertas untuk alas meletakkan hasil membentuk

Langkah bermain : (1) Playdough dibentuk model mainan secara

langsung dengan tangan. Misalnya : bentuk buah apel, belimbing,

jambu, pisang, manggis, anggur, dan lainnya, (2) hasil yang telah

dibentuk selanjutnya dirapikan, dihaluskan, dan dihias dengan

menggunakan alat bantu yang disediakan, dan (3) setelah selesai

hasil yang telah dibuat anak diletakkan di atas dasaran karton

atau alas lainya.

1) Manfaat Bermain Playdough

Pada dasarnya dengan bermainlah anak bisa belajar, bermain

playdough adalah salah satu aktivitas yang bermanfaat untuk

perkembangan otak anak, bermain playdough tidak hanya

memberikan kesenangan. Disamping dapat mengembangkan

motorik halus anak, adapun manfaat dengan bermain playdough

yaitu :

1. Kemampuan sensorik

Salah satu cara untuk mengenalkan sesuatu adalah melalui

sentuhan dengan bermain playdough anak belajar tentang

tekstur dan bagaimana menciptakan sesuatu bentuk dan

keterampilan lain.

Page 18: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

25

2. Kemampuan berpikir

Bermain playdough bisa mengasah kemampuan berpikir anak.

Dengan memberikan latihan kepada anak dan memberikan

contoh bagaimana bermain dan menciptakan sesuatu dengan

playdough.

3. Kemampuan emosi

Bermain playdough dengan bermain anak dapat meningkatkan

kontor emosinya, dalam segala hal. Sabar dalam membuat,

membentuk dari bermain playdough.

4. Kemampuan sosial

Bermain playdough dengan teman-temanya anak mempunyai

kesempatan untuk berinteraksi. Karena seorang anak pada

dasarnya berpikir self center (terpusat pada diri sendiri), namun

dengan melakukan aktivitas dengan bermain bersama maka

akan belajar bahwa dengan bermain bersama juga sangat

menyenangkan.

b. Menggambar

Gerakan motorik halus anak seperti menggambar akan diperlukan anak

saat ia bersekolah nanti. Namun demikian, kemampuan seseorang anak

untuk melakukan gerakan motorik tertentu tak akan sama dengan anak

lain walaupun meraka usianya sama. Sebagian besar anak usia 4-5

tahun sangat senang menggambar, kegiatan tersebut anak akan dapat

mengekspresikan apapun yang dilihatnya dalam bentuk gambar,

Page 19: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

26

walaupun gambar yang dihasilkan masih berupa coret-coretan

sederhana, akan tetapi coretan tersebut memilki arti. Cara menggambar

masing masing anak beragam, tetapi pada umumnya saat menggambar

salah satu tangannya akan memegang kertas, sedangkan tangan

satunya memegang alat gambar seperti pensil atau krayon. Semakin

anak menguasai gerakan tangannya pada saat menggambar, maka ia

menjadi semakin bisa “mengerimakan” tangannya artinya memahami

batas gerakan yang dapat dilakukan oleh tangannya.

c. Meronce

Meronce adalah merangkai pada seutas benang atau tali sehingga

menghasilkan suatu karya yang indah salah satu kegiatan

menyenangkan ini dapat menggunakan bahan bekas dan yang ada

dilingkungan sekitar.

Barmin (2009:53) mengatakan bahwa meronce merupakankegiatan yang mencerminkan wujud penghargaan terhadapkeindahan benda-benda yang ada di alam dan dapatmengembangkan perkembangan motorik halus. Selain itu jugamerupakan penghargaan anak terhadap benda yang dipakainya.Bahan roncean yang digunakan bisa seperti benda roncean denganbahan bekas, dengan manik-manik dan biji-bijian.

Kegiatan meronce ini salah satunya untuk mengembangkan

kemampuan motorik halus anak serta merangsang kemampuan

kreatifitas anak. Kegiatan meronce ini juga memiliki beberapa tahap

untuk mengaplikasikannya seperti meronce berdasarkan warna ini

adalah tahapan pertama atau tahapan yang paling rendah dalam

Page 20: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

27

kegiatan meronce, meronce berdasarkan bentuk ini satu langkah maju

untuk anak mengenal berbagai macam bentuk roncean.

2. Fungsi Media Pembelajaran

Hamalik (1997), fungsi media pembelajaran yaitu :

a. Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif

b. Penggunaan media merupakan bagian internal dalam sistem

pembelajaran.

c. Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran.

d. Penggunaan dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses

pembelajaran dalam membantu siswa dalam upaya memahami

materi yang disajikan oleh guru dalam kelas.

e. Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk

mempertinggi mutu pendidikan.

Dari penjelasan di atas fungsi media itu beragam selain bisa

memudahkan pendidik untuk menyediakan media apa saja yang harus

pendidik lakukan, ada banyak kegiatan yang dapat guru pelajari dalam

mengembangkan motorik halus anak antaranya bermain playdough,

menggambar, dan meronce yang telah dijelaskan di atas.

Page 21: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

28

Penyediaan media pendidik atau guru hendaknya menciptakan suasana

pembelajaran yang lebih menarik untuk anak dan pendidik hendaknya

menyesuaikan tingkat perkembangan anak didiknya agar pembelajaran

yang dilakukan oleh pendidik lebih efektif dan seluruh aspek

perkembangan anak terutama perkembangan motorik halus anak usia

dini.

E. Penelitian yang Relavan

1. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Niluh Sri Murdiani, 2011

dengan judul “Pengaruh Kegiatan Mewarnai Gambar Dalam

Meningkatkan Motorik Halus Anak Di Kelompok B TK Jaya Kumara

Desa Balinggi Jati Kecamatan balinggi Kabupaten Parigi Moutong”

(Program Studi PG PAUD Universitas Taduloko). Jenis penelitian ini

adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk menggambarkan keadaan

sesungguhnya, kemudian ditarik kesimpulan. Adapun subjek penelitian ini

adalah seluruh anak kelompok B TK Jaya Kumara Desa Balinggi Jati

Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong yang berjumlah 25 anak.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan

pemberian tugas. Pengolahan data dilakukan dengan teknik persentase.

Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh kegiatan mewarnai

gambar dalam meningkatkan motorik halus anak dimana terdapat 80%

anak yang memiliki kemampuan motorik halus yang baik, ada 16% anak

yang memiliki kemampuan motorik halus cukup, dan ada 4% anak yang

memiliki kemampuan morik halus kurang. Dengan demikian dapat

Page 22: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

29

disimpulkan bahwa motorik halus anak meningkat melalui kegiatan

mewarnai gambar sebagai kegiatan pembelajaran dengan cara memberikan

gambar dan menugaskan anak untuk mewarnai gambar tersebut.

2. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Siti Nurhajiyah, 2012

dengan judul “Peningkatan Motorik Halus Melalui Aktivitas Menggambar

Pada Kelompok B2 di TK Aba Bogoran Trirenggo Bantul” (Program Studi

PG PAUD Universitas Negeri Yogyakarta). Jenis penelitian ini adalah

pengembangan deskriftif kualitatif, teknik pengumpulan datanya yang

digunakan berupa portofolio. Instrument penelitian menggunakan

instrument panduan observasi dan praktik langsung. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan motorik halus anak yang

signifikan pada anak melalui aktivitas menggambar. Hal ini dibuktikan

dari ketiga teknik pengumpulan data hasil rata-rata pre test yang diperoleh

sebagian besar adalah nilai rerata 3 sebanyak 15 anak dari total 30 siswa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa menggambarkan dapat

mengembangkan kemampuan motorik halus pada anak kelompok B2 TK

ABA Bogoran Trirenggo Bantul dan disarankan agar aktivitas

menggambar lebih banyak dikembangkan di TK umum lainnya agar dapat

meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

3. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Partiyem, 2014 dengan

judul “Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Dengan Kegiatan

Bermain Plastisin Kelompok B PAUD Istiqomah Sumber Bening

Kecamatan Selupu Rejang” (Program Studi Pendidikan Guru Dalam

Page 23: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

30

Jabatan Universitas Bengkulu). Jenis Penelitian ini penelitian tindakan

kelas dengan metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi

yang terdiri dari lembar observasi guru dan lembar observasi anak,

dokumentasi, serta penugasan. Data yang diperoleh menggunakan rumus

statistik. Berdasarkan hasil penelitian di peroleh informasi bahwa pada

sebesar 77,5%. Hal ini membuktikan bahwa dengan kegiatan bermain

plastisin dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

4. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Nurul Khotimah, 2011

dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak

Melalui menggunting Dan Menempel Di Kelompok B Tk Muslimat 2

Jombang” (Program Studi Pendidikan Guru PAUD Universitas Negeri

Surabaya). Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, metode

pengumpulan data yang menggunakan observasi penelitian ini katakan

berhasil bila aktivitas anak mencapai 80%. Disimpulkan dari penelitian ini

adalah bahwa melelui menggunting dan menempel dapat meningkatkan

kemampuan motorik halus anak dikelompok B TK Muslimat 2 Jombang.

F. Kerangka Pikir

Lima aspek perkembangan yang dijelaskan dalam Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional dalam UU No 58 tahun 2009 Tentang Standar

Pendidikan Anak Usia Dini yaitu nilai-nilai moral agama, fisik motorik yang

didalamnya ada motorik kasar dan halus, kognitif, bahasa, dan sosial

emosional lima aspek perkembangan tersebut hendaknya di stimulus dengan

Page 24: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

31

baik. Karakteristik anak usia dini itu beragam salah satunya memiliki rasa

ingin tahu yang sangat kuat dan bersifat eksploratif, untuk memenuhi itu

semua dibutuhkan pembelajaran dengan bermain yang menyenangkan bagi

anak karena pada hakikatnya pembelajaran anak usia dini itu adalah dengan

bermain. Salah satunya perkembangan motorik halus anak harus distimulasi

sejak dini agar anak mendapat kesempatan dalam mempersiapkan anak untuk

menulis dengan tepat dan benar.

Perkembangan motorik halus adalah keterampilan tangan yang menggunakan

jari jemari, tangan dan mata, keterampilan ini sangat dibutuhkan anak usia dini

untuk mempersiapkan anak untuk menulis dengan benar, stimulus hendaknya

sesuai tahapan perkembangan anak, dalam hal ini perkembangan motorik

halus anak peran pendidik dalam memberikan stimulus dalam kesiapan

menulis anak sangat penting dalam gaya mengajar, media pembelajaran yang

digunakan harus bervariasi dan menarik untuk anak agar anak bisa

berekplorasi dengan media yang telah diberikan.

Pembelajaran kepada anak hendaknya berprinsip belajar sambil bermain

dengan bermain pembelajaran yang menjadi lebih menarik dan akan

menstimulasi semua perkembanganya. Salah satunya dalam menggunakan

media, media sesuatu yang memudahkan bagi guru untuk mengoptimalkan

perkembangan anak terutama motorik halusnya.

Page 25: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

32

Ada banyak kegiatan atau media yang dapat digunakan oleh guru antara lain

dengan bermain playdough dengan bermain playdough anak akan diberi

kesempatan dalam pembuatan playdough dari awal hingga membentuk

playdough. Bermain playdough adalah salah alat bantu pembelajaran berupa

adonan mainan yang terbuat dari tepung yang mudah di bentuk oleh anak yang

berguna untuk melatih kegiatan koordinasikan jari jemari tangan dengan mata

pada motorik halus.

Bermain playdough, dapat juga dengan menggambar didalam menggambar

anak akan dilatih cara memegang pensil atau krayon untuk membuat coret-

coretan tetapi bermakna untuk anak, mencap dengan pelepah pisang, berlatih

cara mengunting dengan tepat dengan kegiatan seperti ini beragam cara untuk

melatih kesiapan anak untuk menulis dan anak akan lebih menyukai

pembalajarannya secara tidak langsung anak sudah melatih jari jemari anak,

ketika anak sudah merasa menyukai pembalajaranya maka kemampuan anak

akan lebih berkembangan secara optimal.

Berdasarkan paparan di atas maka dengan bermain anak akan belajar dan

penyediaan media pembelajaran memiliki pengaruh yang besar terhadap salah

satu perkembangan anak yaitu perkembangan motorik halus anak

Kerangka berfikir dalam penelitian ini sebagai berikut :

Page 26: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Perkembangan Anak …digilib.unila.ac.id/11337/16/BAB II.pdf · Menurut Hurlock (200 2:151) berdasarkan berbagai pandangan para ahli ... tersebut harus

33

Gambar 1Kerangka berpikir studi deskriptif tentang penggunaan media

pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anakusia dini

Berdasarkan bagan kerangka berpikir di atas dalam penelitian deskriptif

kuantitatif ini peneliti berasumsi bahwa kegiatan bermain dengan

menggunakan media pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan motorik

halus pada anak usia dini.

G. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka pertanyaan yang

diajukan dalam penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak usia 4-5 tahun dengan

menggunakan media pembelajaran di PAUD Serasi Mawar Bandar

Lampung?

Perkembanganmotorik halus rendah

Memanfaatkan berbagai mediapembelajaran seperti media

playdough, menggambar danmeronce

Perkembanganmotorik halus anak

meningkat