igd-fraktur

27
FRAKTUR TIBIA ET FIBULA IGD’s GROUP : 20060310066- 20060310069

Upload: sekarkumalasari

Post on 02-Jul-2015

234 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: igd-fraktur

FRAKTUR TIBIA ET FIBULA

IGD’s GROUP : 20060310066-20060310069

Page 2: igd-fraktur

ANGGOTA

Nisa Ulfah 2006.031.0066Nugroho Wirastanto

2006.031.0067Dewi Kartika Kurniawati

2006.031.0068Rr. Ratih Pradipta Sari

2006.031.0069

Page 3: igd-fraktur

KASUS

Os laki-laki, 52 tahun, datang diantar anaknya ke RSUD Muntilan dengan keluhan betis kirinya robek, berdarah, dan tulangnya patah mencuat keluar karena jatuh di sungai. Os mencoba memasukkan tulangnya yang patah dengan kedua tangannya. Os juga merasakan pusing. Tidak ada riwayat jatuh sebelumnya. Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang berkaitan dengan kelainan tulang. Os tidak menderita penyakit sistemik (Hipertensi, jantung, diabetes melitus)

Page 4: igd-fraktur

Pemeriksaan

Page 5: igd-fraktur

Diagnosis

Fraktur tibia et fibula terbuka 1/3 bagian tengah dengan dislokasi berat.

Terapi Infus ringer laktatCeftriaxon 1AATS 1AKetorolak 1AKalnex 1ATramet 20 tts/mnt

Operasi

Page 6: igd-fraktur

TEORI

Anatomi

Page 7: igd-fraktur

1. DefinisiFraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang itu sendiri, dan jaringan lunak disekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap.

(Price and Wilson)

Page 8: igd-fraktur

Fraktur Tibia Fibula adalah terputusnya tulang tibia dan fibula

Page 9: igd-fraktur

Cont. . .

2. Etiologilangsung

a. Trauma tidak langsungb. Fraktur Patologisc. Degenerasid. Spontan

Page 10: igd-fraktur

3. Manifestasi Klinisa. Nyeri lokalb. Pembengkakanc. Eritemad. Peningkatan suhue. Pergerakan abnormal

Page 11: igd-fraktur

4. Jenis dan Klasifikasi FrakturKlasifikasi

a) Fraktur komplet b) Fraktur tidak kompletc) Fraktur tertutupd) Fraktur terbuka : derajat I, II, III

Page 12: igd-fraktur

Jenis Fraktur1) Greenstick2) Tranversal3) Oblik4) Spiral5) Kominutif6) Depresi7) Kompresi8) Patologik9) Avulsi10) Epifiseal11) Impaksi

Page 13: igd-fraktur

5. Diagnosis1. Anamnesis2 .Pemeriksaan FisikPada pemeriksaan umum pada pasien perlu

diperhatikan:- Syok, anemia, perdarahan- Kerusakan pada organ-organ lain- Adanya fraktur patologisPada pemeriksaan lokal dilakukan tiga

pemeriksaan yaitu:a. Look (inspeksi)b. Feel (palpasi)c. Move (pergerakan)

Page 14: igd-fraktur

3. Pemeriksaan Penunjanga. Pemeriksaan rontgen : menentukan lokasi /

luasnya fraktur traumab. Scan tulang, tomogram, scan CT / MRI :

memperlihatkan fraktur, juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan jaringan lunak.

c. Arteriogram : dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai.

d. Hitung daerah lengkap : Hematokrite. Kreatinin : Trauma otot meningkatkan beban

kreatinin untuk ginjal.

Page 15: igd-fraktur

6. Penanganan FrakturAda empat konsep dasar dalam

menangani fraktur, yaitu : Rekognisi Reduksi Retensi Rehabilitasi

Page 16: igd-fraktur

7. Proses Penyembuhan Tulang Fase Hematoma Fase proliferasi Fase Pembentukan Kalus Fase Konsolidasi Fase Remodelling

Page 17: igd-fraktur

8. Komplikasi1. Komplikasi dini

- Syok, dapat terjadi perdarahan- Emboli lemak, sering didapatkan pada penderita muda dengan fraktur femur.- Trauma pembuluh darah besar;

Page 18: igd-fraktur

- Trauma saraf, trauma saraf dapat terjadi pada nervus isciadikus atau cabangnya nervus tibialis dan nervus perineus komunis.- Trombo emboli.- Infeksi, terutama jika luka terkontaminasi dan debridemen tidak memadai.

Page 19: igd-fraktur

2. Komplikasi lanjut- Delayed union; normal terjadi union

dalam 4 bulan- Non-union ; gagal taut- - Malunion, bila terjadi pergeseran

kembali kedua ujung fragmen, mal union juga menyebabkan pemendekan pada tungkai

Page 20: igd-fraktur

-Kaku sendi lutut, -- Refraktur, terjadi apabila mobilisasi dilakukan sebelum terbentuk unionsolid.

Page 21: igd-fraktur

PEMBAHASAN

Berdasarkan kasus di atas yang pertama kali dilakukan adalah mengukur vital sign sambil melakukan survey primer yaitu :

Survei ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure)

Airway : DBNBreathing : DBNCirculation: normal rendahDisability : Os sadar, lemahExposure : cedera tibia dan fibula

Page 22: igd-fraktur

Setelah survey primer stabil, dilanjutkan ke survey sekunder, yaitu: Pemeriksaan kepala, leher, neurologis, torak, abdomen, dan pelvis dalam batas normal, sedangkan pada ekstremitas didapatkan fraktur terbuka pada tibia dan fibula sinistra, serta pada pemeriksaan roentgen AP/lateral di dapatkan fraktur tibia et fibula 1/3 bagian tengah sinistra dengan dislokasi berat dengan jenis fraktur komplit berbentuk kominutif.

Page 23: igd-fraktur

Penanganan Fraktur terbuka a. Pertolongan Pertama b. Resusitasi c. Penilaian awal. d. Terapi Antibiotik dan Anti Tetanus Serum (ATS) e. Debridemen f. Penanganan jaringan lunak. g. Penutupan Luka h. Stabilisasi fraktur i. Imobilisasi Gips

Page 24: igd-fraktur

Medikamentosa-Ceftriaxone : merupakan antibiotik

golongan sefalosporin yang mempunyai sprektum luas (gram positif dan negatif) dengan waktu paruh eliminasi 8 jamDosis : 1-2g IV/hari

-Ketorolac : merupakan analgetik, diindikasikan untuk penatalaksanaan jangka pendek terhadap penanganan nyeri akut sampai beratDosis : tidak lebih dari 60mg IV atau IM/hari

Page 25: igd-fraktur

-Kalnex : merupakan anti perdarahan dengan kandungan asam traneksamatDosis: 1-2 ampul IV atau IM/ hari

-Anti tetanus Serum8. PrognosisPada Os prognosisnya insyaAllah baik

karena pertolongannya cepat dan patah tulang yang sembuh tanpa halangan karena kedua ujung patah tulang di perdarahi dengan baik.

Page 26: igd-fraktur

KESIMPULAN

Os mengalami fraktur terbuka tibia et

fibula 1/3 bagian tengah sinistra dengan

dislokasi berat. Jenis frakturnya yaitu

komplit berbentuk comminutif derajat IIIB.

Prognosis dari pasien baik.

Page 27: igd-fraktur