ifah.docx

5
Penyakit Sesak Napas yang Berhubungan dengan Katup Jantung Penyakit katup jantung menyebabkan kelainan-kelainan pada aliran darah yang melintasi katup jantung. Katup normal memiliki dua ciri aliran yang penting yaitu aliran searah dan aliran yang tidak di halangi. Katup akan membuka bila tekanan dalam ruang jantung yang terletak di proksimal katup lebih besar dari tekanan dalam ruang atau pembuluh darah di sebelah distal katup. Sebaliknya, katup akan menutup bila tekanan distal lebih besar daripada tekanan dalam ruang di proksimal katup. Katup yang terserang penyakit dapat mengalami 2 jenis gangguan fungsional : (1) regurgitasi: daun katup tidak dapat menutup rapat sehingga darah dapat mengalir balik. (2) stenosis katup : lubang katup mengalami penyempitan sehingga aliran darah mengalami hambatan. Disfungsi katup akan meningkatkan kerja jantung. Insufisiensi katup memaksa jantung memompa darah lebih banyak untuk menggantikan jumlah darah yang mengalami regurgitasi atau mengalir balik sehingga meningkatkan volume kerja jantung. Stenosis katup memaksa jantung meningkatkan tekanannya agar dapat mengatasi resistensi terhadap aliran yang meningkat, karena itu akan meningkatkan tekanan kerja miokardium. A. Stenosis Mitral Epidemiologi Dua per tiga dari semua pasien dengan stenosis mitral adalah perempuan. Di negara maju insiden SM sudah jauh menurun hingga pernah mencapai 0,5 kasus per 100.000 penduduk. Etiologi Penyebab stenosis mitral antara lain : demam reumatik, abnormalitas kongenital, klasifikasi, dan myxoma. Stenosis mitral hampir selalu disebabkan oleh demam reumatik. Jika penyebab awal

Upload: ifah-inayah-dzatricha

Post on 21-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Penyakit Sesak Napas yang Berhubungan dengan Katup Jantung

Penyakit katup jantung menyebabkan kelainan-kelainan pada aliran darah yang melintasi katup jantung. Katup normal memiliki dua ciri aliran yang penting yaitu aliran searah dan aliran yang tidak di halangi. Katup akan membuka bila tekanan dalam ruang jantung yang terletak di proksimal katup lebih besar dari tekanan dalam ruang atau pembuluh darah di sebelah distal katup. Sebaliknya, katup akan menutup bila tekanan distal lebih besar daripada tekanan dalam ruang di proksimal katup.Katup yang terserang penyakit dapat mengalami 2 jenis gangguan fungsional : (1) regurgitasi: daun katup tidak dapat menutup rapat sehingga darah dapat mengalir balik. (2) stenosis katup : lubang katup mengalami penyempitan sehingga aliran darah mengalami hambatan.Disfungsi katup akan meningkatkan kerja jantung. Insufisiensi katup memaksa jantung memompa darah lebih banyak untuk menggantikan jumlah darah yang mengalami regurgitasi atau mengalir balik sehingga meningkatkan volume kerja jantung. Stenosis katup memaksa jantung meningkatkan tekanannya agar dapat mengatasi resistensi terhadap aliran yang meningkat, karena itu akan meningkatkan tekanan kerja miokardium.A. Stenosis MitralEpidemiologiDua per tiga dari semua pasien dengan stenosis mitral adalah perempuan. Di negara majuinsiden SM sudah jauh menurun hingga pernah mencapai 0,5 kasus per 100.000 penduduk.

Etiologi Penyebab stenosis mitral antara lain : demam reumatik, abnormalitas kongenital, klasifikasi, dan myxoma. Stenosis mitral hampir selalu disebabkan oleh demam reumatik. Jika penyebab awal pada katup mitral adalah reumatik, perubahan yang terakhir mungkin merupakan proses non spesifik akibat trauma pada katup yang disebabkan oleh pola aliran yang berubah karena deformitas awal. Kalsifikasi katup mitral yang mengalami stenosis menyebabkan daun katup tidak bergerak dan selanjutnya berakibat penyempitan.

PatofisiologiStenosis mitral adalah penebalan progresif dan pengerutan bilah-bilah katup mitral, yang menyebabkan penyempitan lumen dan sumbatan progresif aliran darah. Penyempitan pada lubang katup mitral yang akan menyebabkan meningkatnya tahanan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri. Pada stenosis mitral terdapat sebuah hambatan aliran darah ke ventrikel kiri selama fase diastolik. Untuk mengisi ventrikel dengan adekuat dan mempertahankan curah jantung, atrium kiri harus menghasilkan tekanan yang lebih besar untuk mendorong darah melampaui katup yang menyempit. Atrium kiri mengalami dilatasi karena volume atrium kiri meningkat akibat ketidakmampuan atrium untuk mengosongkan diri secara normal. Peningkatan tekanan dan volume atrium kiri dipantulkan ke belakang ke dalam pembuluh darah paru tekanan dalam vena pulmonalis dan kapiler meningkat. Akibatnya terjadi kongesti paru-paru, mulai dari kongesti vena yang ringan sampai edema interstisial yang kadang-kadang disertai transudasi cairan ke dalam alveoli. Pada akhirnya, tekanan arteria pulmonalis harus meningkat akibat peningkatan kronis resistensi vena pulmonalis. Respons ini memastikan perbedaan tekanan yang memadai untuk mendorong darah melalui pembuluh darah paru-paru. Namun demikian, hipertensi pulmonalis meningkatkan resistensi ejeksi ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis. Ventrikel kanan berespons terhadap peningkatan beban tekanan ini dengan hipertrofi. Pembuluh darah paru mengalami perubahan anatomis yang tampaknya bertujuan melindungi kapiler paru-paru terhadap tekanan ventrikel kanan dan aliran darah paru yang meninggi. Terjadi perubahan struktur__hipertrofi lapisan media dan penebalan lapisan intima__pada dinding arteri kecil dan arteriola. Mekanisme yang menimbulkan respons anatomis ini belum diketahui secara pasti. GejalaSesak saat aktivitas, sesak napas, cepat lelah, palpitasi, keringat dingin, disfagia, batuk, takikardi, kekuatan nadi melemah, bunyi jantung pertama pada umumnya tegas, adanya opening snap dan biasanya mengantar masuk bising diastolik bernada rendah.Gejala pada stenosis mitral dapat berlangsung selama dekade 3-4 tahun. B. Regurgitasi MitralisAdalah kebocoran aliran balik melalui katup mitral setiap kali ventrikel kiri berkontraksi. Pada saat ventrikel kiri memompa darah dari jantung menuju ke aorta, sebagian darah mengalir kembali ke dalam atrium kiri dan menyebabkan meningkatnya volume dan tekanan di atrium kiri. Terjadi peningkatan tekanan darah di dalam pembuluh yang berasal dari paru-paru, yang mengakibatkan penimbunan cairan di dalam paru-paru.PatofisiologiRegurgitasi mitralis memungkinkan aliran darah berbalik ke ventrikel kiri ke atrium kiri akibat penutupan katup yang tidak sempurna. Selama siastolik ventrikel secara bersamaan mendorong darah ke dalam aorta dan kembali ke atrium kiri. Kerja ventrikel kiri maupun atrium kiri harus di tingkatkan agar dapat mempertahankan curah jantung. Ventrikel kiri harus memompakan darah dalam jumlah cukup guna mempertahankan aliran darah normal ke dalam aorta, dan darah yang kembali melalui katup mitralis. Pada stadium awal regurgitasi mitralis, ventrikel kiri masih mampu mengkompensasi peningkatan beban volume tambahan tersebut. Walaupun curah ventrikel total(aliran ke depan maupun aliran yang kembali) meningkat, tetapi beban akhir atau jumlah tegangan dinding ventrikel yang harus ditimbulkan selama fase sistol untuk memompa darah menurun. Penurunan beban akhir ini terjadi karena ventrikel memompa sebagian volume sekuncup ke atrium kiri yang bertekanan rendah.Gejala paling awal adalah : rasa lemah dan lelah akibat berkurangnya aliran darah, dispnea saat beraktivitas, dan palpitasi. Gejala berat dicetuskan oleh kegagalan ventrikel kiri sehingga menyebabkan penurunan curah jantung dan kongesti paru-paru. Temuan berikut yang biasanya terdapat pada regurgitasi mitralis kronis berat : 1. Auskultasi : bising sepanjang fase sistol 2. Ekokardiografi : memastiakan pembesaran ruang jantung, pemeriksaan aliran darah dengan warna pada katup mitralis memberikan pola gangguan aliran darah akibat regurgitasi pada katup mitralis.3. Elektrokardiogram : pemvesaran atirum kiri bila iramanya sinus normal; hipertrofi ventrikel kiri.4. Radiografi dada : pembesaran atrium kiri, ventrikel kiri ; kongesti pembuluh darah paru-paru.5. Tekanan hemodinamik : peningkatan tekanan atrium kiri dengan gelombang yang bermakna.

C. Stenosis Katup AortaAdalah penyempitan pada lubang katup aorta, yang menyebakan meningkatnya tahanan