identifikasi korban melalui saliva dan golongan darah

16
IDENTIFIKASI KORBAN MELALUI SALIVA DAN GOLONGAN DARAH KELOMPOK VI

Upload: dina-auliya-amly

Post on 26-Dec-2015

117 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Dina Auliya Amly

TRANSCRIPT

Page 1: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

IDENTIFIKASI KORBAN MELALUI SALIVA DAN GOLONGAN DARAHKELOMPOK VI

Page 2: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

PENGERTIAN IDENTIFIKASI

Identifikasi adalah prosedur penentuan identitas individu, baik dalam keadaan hidup ataupun mati, yang dilakukan melalui perbandingan berbagai data dari individu yang diperiksa dengan data dari orang yang disangka sebagai individu tersebut

Page 3: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

PRINSIP UMUM IDENTIFIKASI

Pada identifikasi pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan sebanyak mungkin metode identifikasi.

Jika ada data yang tidak cocok, maka kemungkinan tersangka sebagai individu dapat disingkirkan.

Setiap kesesuaian data akan menyebabkan ketepatan identifikasi semakin tinggi.

Identifikasi golongan darah korban dan pelaku yang dapat dideteksi melalui suatu barang bukti seperti bercak darah ataupun darah kering pada kasus perlukaan ataupun saliva pada kasus gigitan.

Page 4: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

Identifikasi korban dapat melalui saliva yang masih basah di sekitar bekas gigitan (bite mark), maupun bercak air liur yang sudah mengering. Selanjutnya sediaan ulas tersebut dikirim ke laboratorium serologis dan apabila saliva berasal dari individu sekretor, maka golongan darahnya dapat diketahui.

Page 5: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

SALIVA

Saliva merupakan cairan yang sangat penting di rongga mulut yang dihasilkan oleh kelenjar saliva mayor dan minor.

Pemeriksaan dengan saliva dapat menjadi alat yang berguna dalam berbagai jenis kasus kriminal, meskipun pemeriksaan saliva tidak diminta sesering pemeriksaan untuk air mani atau darah.

Pemeriksaan saliva masih memiliki banyak keterbatasan, saat ini metode yang paling banyak digunakan di labolatorium forensik untuk pemeriksaan saliva adalah deteksi amylase yaitu enzim yang ditemukan di air liur.

Page 6: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

SAMPLE SALIVA

Bekas Gigitan

Bercak Liur

Kering

Mukosa Oral

Page 7: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

BEKAS GIGITAN Metode : Double swabbing. Alat Dan Bahan : Dua cotton bud steril dan 3 ml air salin. Prosedurnya :

Basahi satu ujung cotton bud dengan air Aplikasikan ujung cotton bud ini ke daerah dimana

terdapat saliva dengan gerakan memutar dan tekanan ringan

Biarkan cotton bud pertama ini mengering di lingkungan bebas kontaminasi

Segera setelah swab pertama diambil, aplikasikan ujung cotton bud kedua yang kering ke daerah bekas saliva yang sudah dibasahi oleh cotton bud pertama. Gunakan gerakan memutar dan tekanan ringan

Biarkan cotton bud kedua ini mengering di lingkungan bebas kontaminasi selama paling tidak 30 menit

Setelah kering, kedua cotton bud dimasukkan ke satu tempat, ditutup dan ditandai

Sampel bisa dikirim ke laboratorium untuk diuji

Page 8: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

BERCAK LIUR KERING

Prosedur pengambilan sample saliva dari air liur yang telah mengering sebagai berikut :

Ambil sepotong bahan dari benda yang terkena noda air liur, lalu simpan di dalam tabung tes

Masukkan 3-4 ml air salin, lalu rendam selama kurang lebih 12 jam. Lalu beri label sebagai 'Extract'.

Dari ekstrak, 0,5 ml diambil lalu disimpan dalam tabung reaksi yang lain dan sisanya 3,5 ml disimpan dalam inkubator di 37oC selama setengah jam.

Setelah keluar dari incubator, 0,5 ml ekstrak ditambahkan Lalu tambahkan 0,75 ml asam sulfat (H2SO4) dan 0,25 ml

natrium tungstat Larutan ini disentrifus selama 10 menit. Lalu 2 ml tembaga sulfat (CuSO4) basa ditambahkan Larutan ini disimpan selama 10 menit dalam air mandi

mendidih. Larutan siap untuk di periksa3

Page 9: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

MUKOSA ORAL

Metode : Buccal Swab.Alat dan bahan : Cotton bud steril. Minta donor untuk berkumur dengan air Aplikasikan ujung cotton bud dengan mantap di

daerah mukosa 10 kali, dengan sedikit memutar ujung cotton bud setiap kali melakukan swab

Ulangi langkahnya dari awal pada mukosa bukal di kontralateral

Biarkan kedua swab mengering di lingkungan bebas kontaminasi selama paling tidak 30 menit

Masukkan kedua swab di pembungkus, kemudian masukkan ke container yang sejuk, kering, bebas sinar UV.

Sampel siap dikirim ke laboratorium4

Page 10: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

PEMERIKSAAN SEROLOGI SALIVA

Penentuan cairan/ bercak liur yang ditemukan di tkp berasal

dari manusia atau hewan?

Pendeteksian golongan darah ABO dari cairan/ bercak air liur

tersebut

Page 11: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

MEMBEDAKAN SALIVA MANUSIA DAN HEWAN

Saliva merupakan komponen tubuh yang dapat dihasilkan oleh berbagai mammalia, termasuk manusia.

Enzim α-amylase, yang dihasilkan oleh kelenjar air liur dalam jumlah besar pada manusia

The Rapid Stain Identification Test immunochromatographic assay yang menggunakan dua antibody monoclonal yang spesifik khusus untuk α-amylase pada saliva manusia

pH saliva manusia berkisar antara 6.5 - 7.5pH saliva hewan lainnya seperti anjing yang berkisar 8.5 - 8.65

Page 12: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

PENDETEKSIAN GOLONGAN DARAH ABO MELALUI SALIVA

Di berbagai laboratorium kesehatan, penetuan golongan darah tidak hanya dilakukan dari bahan pemeriksaan darah saja tetapi bisa juga dilakukan dengan pemeriksaan cairan tubuh lain seperti saliva.

Substansi A, B, H dapat ditemukan di jaringan tubuh dalam bentuk larut (misal, saliva). Kemampuannya mensekresikan substansi ABH terletak di gen sekretor (Se) yang juga terdapat di kromosom 9. Semua sekretor memiliki substansi H didalam salivanya. Para sekretor golongan A, B, atau AB masing-masing memiliki substansi A, B atau kedua substansi A dan B d saliva mereka. Orang yang tidak memiliki gen sekretor tidak memiliki substansi A, B atau H di dalam saliva mereka, apapun golongan darah ABO mereka. Pemeriksaan status sekretor dapat bermanfaat di forensik.

Page 13: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

PENDETEKSIAN GOLONGAN DARAH ABO MELALUI SALIVA

Sekretorik•Terdapat pada 80% dari populasi•Individu yang memiliki gen SeSe, yang dapat mensekresikan antigen golongan darahnya pada sekresi dan cairan tubuhnya selain pada sel darah merah

Non sekretorik

•Terdapat pada 20% dari populasi•Genotip sese, hanya mensekresikan sedikit sekali atau tidak sama sekali antigen golongan darahnya ke cairan tubuhnya sehingga cairan tubuhnya tidak mengandung antigen tersebut.

Page 14: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

PENENTUAN STATUS SEKRETOR (SEKRETORY TEST) Antibodi Neutralization

Saliva dicampur dengan antiserum (Anti-A, Anti-B), kemudian biarkan untuk beberapa waktu agar keduanya bereaksi, jika status sekretor positif maka antigen golongan darah yang larut dalam saliva akan bereaksi dan menetralkan antibodi dalam antiserum.

Aglutinasi-inhibisiSaliva ditambahkan sel darah merah sesuai dengan golongan darah yang akan dites kedalam campuran tersebut, jika status sekretor positif maka tidak terjadi aglutinasi sebab tidak ada lagi antibodi yang tersisa untuk menggumpalkan sel darah merah, karena sebelumnya telah bereaksi dengan antigen golongan darah di dalam saliva dan status sekretor negatif (non sekretor) maka antibodi di dalam serum tidak akan dinetralkan dan akan bebas bereaksi dengan sel darah merah yang ditambahkan.

Page 15: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

PENYIMPANAN DAN PRESERVASI SPESIMEN SALIVA

Cairan tubuh seperti saliva rentan terhadap

perubahan kimiawi, dikarenakan

kandungan organik utama pada saliva

adalah protein yang sensitif tehadap

perubahan misalnya pH, pertumbuhan

bakterial, atau terjadi denaturasi protein

akibat proses kimia, biologis, dan enzimatik.

Pemeriksaan menggunakan

spesimen saliva sebaiknya dilakukan

segera atau harus dilakukan penyimpanan dan preservasi

sampel

Analisis sering tidak dilakukan secara langsung setelah

pengumpulan, terkadang sampel diperlukan untuk

penyimpanan dalam jangka waktu yang

lama (specimen banking), serta

sampel mungkin masih diperlukan untuk dilakukan analisis kembali

Page 16: Identifikasi Korban Melalui Saliva Dan Golongan Darah

Temperatur Penyimpanan

•Temperatur yang biasa digunakan untuk penyimpanan spesimen adalah 4ºC (lemari pendingin/kulkas) dan -5ºC sampai -20ºC (freezer). Setelah itu spesimen harus dikembalikan ke temperatur 25ºC sebelum dilakukan analisis. Temperatur tersebut merupakan temperatur yang optimal untuk berjalannya suatu reaksi kimia.

Durasi Penyimpanan

•Idealnya, disarankan untuk menjaga waktu penyimpanan sesingkat mungkin. Paling lambat 30 menit.•Saliva dibiarkan kandungan CO2 di dalamnya akan hilang pH presipitasi komponen saliva : garam Ca dan glikoprotein.•Enzim dalam saliva merubah konstitensi saliva, perubahan ini akibat hilangnya CO2 atau adanya degradasi enzimatik.