identifikasi gen cyp2a6 alel *9 pada perokok suku … · gen cyp2a6 memiliki peran dalam...
TRANSCRIPT
IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 ALEL *9 PADA PEROKOK SUKU
TIONGHOA INDONESIA DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN
REACTION
(PCR)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Evan Julian Candaya
NIM : 148114121
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 ALEL *9 PADA PEROKOK SUKU
TIONGHOA INDONESIA DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN
REACTION
(PCR)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Evan Julian Candaya
NIM : 148114121
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Persetujuan Pembimbing
IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 ALEL *9 PADA PEROKOK SUKU
TIONGHOA INDONESIA DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN
REACTION
(PCR)
Skripsi yang diajukan oleh:
Evan Julian Candaya
NIM : 148114121
Pembimbing utama
PEMBIMBING
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PengesahanSkripsiBerjudulIDENTIFIKASI GEN CYP2A6 ALEL *9 PADA PEROKOK SUKU
TIONGHOA DI INDONESIA DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN
REACTION
(PCR)
Oleh :
Evan Julian Candaya
NIM : 148114121
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal:………………………..
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Aris Widayati, M.Si., Apt., Ph.D.
Panitia Penguji: Tanda
tangan
1. Dr. Christine Partramurti, M.si., Apt. ………….....…
2. Maywan Hariono Ph.D., Apt. …….................
3. Damiana Sapta Candrasari S.Si., M.Sc. ………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :
TUHAN YESUS
Keluarga tercinta, papa, mama, koko dan adik yang selalu memberikan
dukungan.
Almamaterku, sahabat tercinta, dan semua orang yang mendapatkan manfaat dari
karya sederhana ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana
layaknya karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarism dalam naskah ini,
maka saya bersedia menanggung segala sanki sesuai perundang-undangan yang
berlaku.
Yogyakarta, 27 Februari 2018
Penulis
Evan Julian Candaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Evan Julian Candaya
Nomor Mahasiswa : 148114121
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
IDENTIFIKASI GEN CYP2A6 ALEL *9 PADA PEROKOK SUKU
TIONGHOA INDONESIA DENGAN METODE POLYMERASE CHAIN
REACTION
(PCR)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta.
Pada tanggal 27 Februari 2018
Yang menyatakan,
(Evan Julian Candaya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
rahmat dan tuntunannya selama penulis membuat karya tulis ini, sehingga penulis
dapat menyelesaikan naskah skripsi yang berjudul “Identifikasi Gen CYP2A6 Alel
*9 pada Perokok Suku Tionghoa Indonesia dengan Metode Polymerase Chain
Reaction (PCR)” sebagai salah satu persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Farmasi
(S.Farm.) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Berkat dorongan, motivasi
dan doa dari berbagai pihak, akhirnya karya tulis ini dapat selesai dengan baik. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin dan arahan kepada
peneliti.
2. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, Apt., selaku Kepala Laboratorium Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin untuk penggunaan segala
fasilitas laboratorium selama penelitian
3. Ibu Dr. Christine Patramurti, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah membimbing dan memberi masukan, serta bersedia meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk berdiskusi dan mengarahkan penulis dalam penyusunan
skripsi
4. Ibu Damiana Sapta Candrasari S.Si., M.Sc selaku dosen penguji atas saran dan
dukungan yang membangun dalam penelitian ini
5. Bapak Maywan Haryono, Ph.D., Apt selaku dosen penguji atas saran dan
dukungan yang membangun dalam penelitian ini
6. Ibu Pebhe Hendra, Ph.D., Apt selaku Dosen Pembimbing Akademik atas
bimbingannya selama ini.
7. Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama proses
perkuliahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. kepada peneliti untuk melakukan penelitian
9. Papa, Mama, Koko, Adik dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan
semangat, dorongan, doa, dan kasih sayang kepada penulis hingga terselesainya
naskah ini
10. Rekan seperjuangan penelitian ini yakni Rabulas Tri Nugroho, Dismas Adi,
Jasvidianto Chriza. Terima kasih atas semangat dan kerjasamanya selama ini
11. Rekan satu bimbingan yakni Maria Clara, Yulius Denis, Maria Redita, Chintya
Halim, Petrus Febrian Widiantoro, dan Yohana Alpionita. Terima kasih atas
bantuan dan kerjasamanya selama ini
12. Pak Kayat, pak Heru, pak Bima, pak Bimo, pak Parlan selaku laboran
laboratorium biokimia
13. Teman-teman FSM C 2014 dan Keluarga Besar farmasi 2014, terima kasih
atas kebahagiaan dan kebersamaan selama ini
14. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Duta Wacana, yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
mendukung dalam penyusunan naskah ini
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan
serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama di bidang ilmu
farmasi.
Yogyakarta, 27 Februari 2018
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESEHAN SKRIPSI.................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ............................................................. vii
PRAKATA.............................................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii
ABSTRAK ......................................................................................................... xiiiii
ABSTRACT............................................................................................................xiv
PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 2
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 6
KESIMPULAN ...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12
BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................... 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL Tabel I. Karakteristik Subjek Penelitian Suku Tionghoa ....................................7
Tabel II. Frekuensi Alel CYP2A6.......................................................................11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Elektroforegram hasil isolat DNA.....................................................8
Gambar 2. Situs penempelan primer pada urutan basa nukleotida
CYP2A6*9........................................................................................9
Gambar 3. Elektroforegram produk PCR pada kondisi optimum dari berbagai
isolat DNA......................................................................................10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Ethical Clearance............................................................................... 15
Lampiran 2. Hasil Kuisioner................................................................................... 16
Lampiran 3. Informed Consent................................................................................ 18
Lampiran 4. Go Taq Green Master Mix Certificate of Analysis............................. 19
Lampiran 5. Usage Information of Go Taq Green Master Mix.............................. 20
Lampiran 6. Product Datasheet of DNA Ladder& Markers................................... 21
Lampiran 7. Product Datasheet of primer forward and reverse CYP2A6*9......... 21
Lampiran 8. Hasil Analisis Kualitatif Isolat DNA Menggunakan Elektroforesis... 22
Lampiran 9. Hasil PCR........................................................................................... 23
Lampiran 10. Usage Information of FavorPrepTM.................................................. 24
Lampiran 11. Karakteristik subyek uji ................................................................... 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Gen CYP2A6 memiliki peran dalam metabolisme nikotin di dalam darah yang diketahui memiliki tingkat polimorfisme yang tinggi. Gen CYP2A6 terdapat 2 jenis alel yaitu alel aktif dan alel tidak aktif. CYP2A6 *9 merupakan alel CYP2A6 yang mengalami mutasi titik pada TATA box (T-48G) pada ujung '5 sehingga menyebabkan penurunan aktivitas. Adanya polimorfisme pada CYP2A6 dapat dideteksi dengan menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR).
Pada penelitian ini digunakan Primer forward 5'-GAT TCC TCT CCC CTG GAA C-3', primer reverse 5'- GGC TGG GGT GGT TTG CCT TTA-3' dan Promega Go Taq Green Master Mix. Kondisi PCR yang digunakan: initial denaturation pada suhu 94ºC selama 3 menit, denaturation pada suhu 94ºC selama 30 detik, annealing pada suhu 60ºC selama 30 detik, extension pada suhu 70ºC selama 25 detik dan dilakukan sebanyak 30 siklus kemudian diakhiri dengan final extension pada suhu 72ºC selama 5 menit.
Hasil penelitian menunjukkan adanya alel CYP2A6*9 pada perokok pria suku Tionghoa Indonesia sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah batang rokok yang dikonsumsi perokok pria suku Tionghoa Indonesia dipengaruhi oleh alel CYP2A6*9.
Kata kunci: CYP2A6*9, Polimorfisme, PCR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
CYP2A6 gene has a role in the metabolism of nicotine in blood that is known to have high levels of polymorphism. The CYP2A6 gene has 2 types of alleles, an active and an inactive allele. CYP2A6 * 9 is a CYP2A6 allele that has a point of mutation in the TATA box (T-48G) at the end of '5 causing a decrease in activity. The presence of polymorphisms in CYP2A6 can be detected using Polymerase Chain Reaction (PCR) technique. Primary forward, reverse primers and reagents used in this study were 5'-GAT TCC CCC CTG CTA C-3 ', 5'- GGC TGG GGT TG TTG CCT TTA-3', and Promega Go Taq Green Master Mix, respectively PCR was conditioned as followed: initial denaturatuin at 94ºC for 3 minutes, denaturation at 94ºC for 30 seconds, annealing at 60ºC for 30 seconds, extension at 70ºC for 25 seconds, followed by 30 cycles, and then final extension at 72ºC for 5 minutes. The results showed that there is CYP2A6*9 allele in Indonesian Tionghoa male smoker. In conclusion, there is influence of CYP2A6*9 existence toward the number of cigarette being consumed by Indonesian Tionghoa male smokers
Keywords: CYP2A6*9, Polymorphism, PCR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN Merokok merupakan suatu penyebab kematian dengan frekuensi yang
tinggi di dunia terutama di Indonesia. Perilaku merokok sangat berkembang pada
masyarakat Indonesia yang dapat dilihat dari semua kalangan. Jumlah perokok di
dunia mencapai 2,8 miliar orang, dimana setiap tahun ada 5 juta orang yang
meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh rokok (WHO, 2015). Menurut
Peto et al (2014), secara global 50% remaja pria dan 10% remaja perempuan
merupakan perokok aktif, tingginya perokok aktif tersebut menyebabkan kematian
sebesar 5 juta orang pada tahun 2010 dan pada tahun berikutnya akan diperkirakan
mengalami peningkatan sebanyak 10 juta orang. Perilaku merokok pada usia 15
tahun ke atas di Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari 34,2% pada
tahun 2007 menjadi 36,3% pada tahun 2013 dengan prevalensi laki-laki sebesar
64,9% dan perempuan sebesar 2,1% (Riskesdas, 2013). Perilaku merokok ini dapat
dipicu beberapa faktor yaitu kebiasaan merokok pada orangtua, mempunyai teman
yang merokok, serta adanya faktor sosial ekonomi yang mendukung seseorang
untuk merokok (Rodriguez et al, 2011).
Peristiwa di atas merupakan fakta bahwa terdapat hubungan yang erat antara
perilaku merokok dengan faktor ketergantungan. Faktor ketergantungan yang
dimaksud merupakan faktor ketergantungan genetik perokok terhadap nikotin yang
memiliki kontribusi sebesar 50-70% (Boardman, 2006; Minematsu, 2006; Tyndale
and Sellers, 2002). Di antara banyak gen yang diduga berperan dalam
ketergantungan genetik perokok terhadap nikotin terdapat gen CYP2A6, yaitu gen
yang memiliki peran untuk mengkode enzim sitokrom P450 (Oscarson, 2011).
Enzim ini memiliki tanggung jawab dalam metabolisme nikotin menjadi Nicotine-
Δ1’(5’)-iminium ion dan selanjutnya diubah menjadi 3-hidroksikotinin sebagai
metabolit tidak aktif di dalam darah, sehingga dapat menghilangkan atau
menurunkan efek nikotin (Gullstén 2000; Rao et al., 2000; Hukkanen et al., 2005;
Davies dan Soundy, 2009). Gen CYP2A6 memiliki 2 alel yang berperan dalam
metabolisme nikotin yaitu alel aktif dan tidak aktif. Bentuk aktif dari gen CYP2A6
yaitu alel CYP2A6 *1 (wild type), sedangkan bentuk tidak aktifnya antara lain yaitu
alel CYP2A6*4, CYP2A6*7 dan CYP2A6 *9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Perbedaan metabolisme nikotin disebabkan oleh gen CYP2A6, dapat
menurunkan, menghilangkan atau meningkatkan aktivitas enzim sitokrom P450
(Raunio dan Rahnasto-Rilla, 2012). Peristiwa ini dapat dikatakan sebagai kejadian
polimorfisme pada gen CYP2A6 dengan tingkat polimorfisme yang tinggi
(Maggert, 2012). Polimorfisme memiliki dampak pada ketergantungan fisik
terhadap rokok untuk mempertahankan kadar nikotin dalam darah. Alel CYP2A6
*9 merupakan bentuk terjadinya polimorfisme akibat adanya mutasi pada TATA box
(O`Loughin J., 2004), sehingga dapat menurunkan atau menghilangkan
metabolisme nikotin dalam darah (Yoshida et al., 2002; hukkanen et al., 2005).
Bentuk polimorfisme gen CYP2A6 banyak ditemukan pada populasi di Asia
dengan frekuensi CYP2A6*4 (11-20%), CYP2A6*7 (4-7%), CYP2A6*9 (20%)
(Kwon et al., 2001; Nakajima et al., 2006; Oscarson et al., 1999; Rao et al., 2000).
Polymerase Chain Reaction (PCR) merupakan suatu metode enzimatis
untuk amplifikasi DNA secara in vitro. Terdapat beberapa tahapan penting dalam
proses PCR yang selalu terulang dalam 30-40 siklus dan berlangsung dengan cepat
yaitu denaturasi, annealing dan pemanjangan untai DNA. Metode ini dilakukan
untuk mengidentifikasi alel secara spesifik yaitu dengan menggunakan primer dan
enzim yang sama (Yusof, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
alel CYP2A6 *9 pada suku Tionghoa di Indonesia.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Pada
penelitian ini dilakukan penggambaran hasil polimorfisme gen CYP2A6 pada satu
populasi.
Alat Penelitian
Thermal cycler Perkin Elmer 2400, satu set elektroforesis horizontal (Sigma
Aldrich), UV Transilluminator (fisher scientific), mikro sentrifuge (fisher
scientific), timbangan analitik dengan ketelitian 0,0001 g (Metler Toledo),
dispossable gloves, receivertubes 1,5 mL, blue tip, yellow tip, white tip, hot plate
(thermo scientific), spuit injeksi 3 mL (Terumo), vacutainer K2 yang mengandung
EDTA 5,4 mg, PCR® Tubes (Axygen), kamera DSLR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Bahan Penelitian
Primer forward: (5’-GATTCCTCTCCCCTGGAAC-3’) dan primer
reverse: (5’-GGCTGGGGTGGTTTGCCTTTA-3’), sampel darah perokok pria
suku Tionghoa indonesia, promega Go Taq Green Master Mix (taq DNA
polymerase, dNTPs, MgCl2 dan buffer), kit DNA isolasi (FavorPrep Genomic
DNA Mini Kit (Blood/Cultured Cell)), 10X Tris-Borate-EDTA (TBE) Buffer pH
8,3 Ultra Pure Grade (Vivantis), gel agarosa (Vivantis), Gel red (Nucleic Acid Gel
Stain (Biotium)), 100 bp DNA Ladder (vivantis), DNA loading dye (vivantis),
etanol 96% (Sigma Chemical Co., St. Louis), aqua bidestilata steril (Ikapharmindo).
Penentuan Subyek Uji pada Suku Tionghoa
Perokok berjenis kelamin laki-laki sebanyak 30 orang keturunan Tionghoa
asli minimal sampai third degree relativies ( kakek dan nenek orang Tionghoa asli),
berumur 20 hingga 40 tahun, telah merokok selama 5-10 tahun dan mengkonsumsi
minimal 5 batang rokok sehari baik rokok putih dan rokok kretek. Subyek uji tidak
sedang mengonsumsi obat rutin atau sedang menjalani pengobatan untuk berhenti
merokok dalam sebulan terakhir. Subyek uji tidak boleh menderita penyakit yang
mengharuskan beristirahat total selama ≥ 10 hari dalam sebulan terakhir, seperti
heart diseases, renal failure, pulmonary diseases. Subyek uji tidak boleh menderita
penyakit hepar seperti hepatitis, sirosis hati, dan hematoma. Pemilihan subyek uji
dilakukan melalui wawancara dan mengisi kusioner sesuai dengan kriteria pada
penelitian ini serta menandatangani informed consent. Penelitian ini telah
memenuhi Kode Etik yang disetujui oleh Komisi Etik Fakultas Kedokteran Kristen
Duta Wacana.
Pengambilan sampel darah pada subyek uji
Pengambilan sampel darah dilakukan oleh perawat profesional, sampel
darah diambil dari pembuluh vena subjek uji dan ditampung dalam vaccumtainer
K2 yang berisi EDTA. Darah segar yang diperoleh disimpan pada suhu ± 4°C,
sebelum dianalisis. Darah ini kemudian digunakan untuk identifikasi alel
CYP2A6*9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Isolasi DNA
Isolasi DNA dilakukan dengan menggunakan kit DNA isolasi
(FavorPrep™). Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 sampel darah.
Disiapkan 300 µL sampel darah pada tabung mikrosentrifuge 1,5 ml, ditambahkan
900 µL RBC lisis buffer kemudian dihomogenkan dengan cara digojok dan
diinkubasi selama 10 menit. Supernatan dihilangkan, ditambahkan 100 µL buffer
yang sama. Pada langkah berikutnya ditambahkan 200 µL FABG buffer, divorteks
agar homogen, setelah itu diinkubasi pada suhu ruangan dan dibolak-balik setiap 3
menit. Elution buffer dipanaskan dengan waterbath pada suhu 70ºC. Langkah
berikutnya ditambahkan etanol 96% sebanyak 200 µL ke dalam tube dan divorteks
selama 10 detik. Kolom FABG yang telah dipasangkan dengan 2 ml collection tube
dan sampel dipindahkan ke dalam kolom FABG tersebut, disentrifuge selama 5
menit pada kecepatan maksimal (14.000 rpm atau 10,000 x g) dan kolom FABG
dipindahkan ke collection tube yang baru. Langkah berikutnya Kolom FABG dicuci
dengan 400 µL W1 buffer dan disentrifuge dengan kecepatan maksimal, dibuang
cairan yang turun pada collection tube. Kolom FABG dipindahkan pada 2 ml
collection tube, Kolom FABG dicuci dengan 600 µL wash buffer yang sudah
ditambahkan etanol. Sentrifuge selama 30 detik pada kecepatan maksimal dan
buang cairan pada collection tube. Kolom FABG diletakkan kembali pada 2 ml
collection tube dan sentrifuge dengan kecepatan maksimal untuk mengeringkan
column. Kolom FABG yang telah kering diletakkan pada 1,5 ml mikrosentrifuge
tube dan ditambahkan 100 µL elution buffer yang telah dipanaskan ke tengah
membran Kolom FABG. Kolom FABG didiamkan selama 3-5 menit pada posisi
tegak agar elution buffer dapat terserap membran Kolom FABG dan disentrifuge
pada kecepatan maksimal selama 30 detik untuk mengelusi DNA. Hasil isolasi
DNA disimpan pada suhu -20ºC.
Analisis kemurnian isolat DNA
Elektroforesis menggunakan agarosa 1,0 % dilakukan dengan cara 1,0 g
agarosa dilarutkan dalam larutan 1x TBE sebanyak 100 mL lalu dipanaskan pada
hot plate hingga mendidih sambil diaduk hingga larut, kemudian ditambahkan 5 µL
larutan gel red dan diaduk hingga homogen. Larutan dituang ke dalam cetakan gel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
sebanyak 25 ml yang telah diberi sisiran pada tepi gel dan gel dibiarkan mengeras.
Sisir dicabut setelah gel mengeras sehingga terbentuk sumur-sumur dan
ditempatkan ke dalam gel tray elektroforesis yang sudah berisi larutan bufer 1x
TBE. Isolat DNA sebanyak 2,0 µL (kadar 50 ng) ditambahkan aquabidest sebanyak
3,0 µL, kemudian dicampur dengan loading dye sebanyak 1,0 µL, kemudian
campuran tersebut diambil sejumlah 6,0 µL dan dimasukkan ke dalam sumur-sumur
gel menggunakan mikropipet. Satu sumur gel diisi dengan 100 bp DNA ladder
sebanyak 4,0 µL sebagai marker dan dilakukan elektroforesis dengan tegangan 125
volt selama 30 menit. Molekul DNA pada gel tray akan bergerak dari kutub negatif
menuju kutub positif pada pH netral. Hasil elektroforesis berupa gel agarosa
dideteksi di bawah UV transilluminator dan didokumentasikan menggunakan
kamera DSLR. Panjang pita DNA dapat diketahui dengan cara menarik garis lurus
masing-masing pita sampel DNA dengan posisi pita DNA ladder.
Amplifikasi isolat DNA dengan metode PCR.
Untuk mendapatkan fragmen DNA dari alel CYP2A6*9 dilakukan
amplifikasi dengan menggunakan primer yang diadopsi Yoshida et al. (2003), yaitu
primer forward: 5'-GAT TCC TCT CCC CTG GAA C-3', primer reverse: 5'-GGC
TGG GGT GGT TTG CCT TTA-3'. Amplifikasi DNA dengan PCR dilakukan
menggunakan Promega Go Taq Green Master Mix. Kadar genomik DNA yang
digunakan kira-kira 50 ng dengan volume akhir campuran 25 µL, yang terdiri dari
reagent 12,5 µL, primer forward 1,25 µL, primer reverse 1,25 µL, isolat DNA 5,0
µL, aquabidest 5 µL. Penentuan rentang suhu annealing dan jumlah siklus
amplifikasi berdasarkan pada hasil optimasi yang dilakukan oleh Cindy (2015).
Kondisi PCR digunakan adalah sebagai berikut: initial denaturasi pada suhu 94ºC
(3’); dilanjutkan dengan denaturasi pada suhu 94ºC (30”); annealing pada suhu
60ºC (30”) dan ekstensi pada suhu 70ºC (25”). Siklus amplifikasi tersebut dilakukan
sebanyak 30 kali dan selanjutnya diakhiri dengan final ekstensi pada suhu 72ºC (5’).
Analisis produk PCR dengan menggunakan elektroforesis
Keberhasilan amplifikasi produk PCR dianalisis menggunakan
elektroforesis dengan fase diam agarosa 1,5% yang telah ditambahkan dengan gel
red dan dilihat hasilnya dengan menggunakan lampu UV. DNA yang terekspresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
didokumentasi dengan kamera DSLR Canon 7D. Produk PCR yang terbentuk pada
penelitian ini adalah CYP2A6 *1, berada pada pita 368-bp (Yoshida et al, 2003).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian polimorfisme pada gen CYP2A6 ini dilakukan dalam empat
tahapan, yaitu isolasi DNA, analisis kemurnian isolat DNA, PCR pada amplifikasi
CYP2A6*9 dan analisis produk PCR menggunakan teknik elektroforesis.
Polymerase Chain Reaction merupakan salah satu metode yang dilakukan untuk
mengidentifikasi alel secara spesifik, yaitu dengan menggunakan enzim dan
sepasang primer yang bersifat spesifik terhadap DNA yang akan dilipatgandakan
(Yusof, 2009). Alel CYP2A6*9 merupakan jenis alel yang diidentifikasi pada
penelitian ini. Pemilihan alel CYP2A6*9 didasarkan pada terjadinya polimorfisme
pada gen CYP2A6 yang dapat mempengaruhi metabolisme nikotin yaitu dapat
mengurangi atau menurunkan metabolisme nikotin pada populasi Asia (Nakajima
et al., 2006).
Penentuan subyek uji pada suku Tionghoa
Pada penelitian ini terdapat sebanyak 30 subyek yang berasal dari perokok
berjenis kelamin laki-laki dengan suku Tionghoa Indonesia minimal 3 generasi
yang berumur 20-40 tahun dan minimal menghisap rokok 5 batang dalam sehari
selama minimal 5 tahun. Menurut B-Rao (2011), jumlah minimum subyek uji
dalam penelitian polimorfisme genetik adalah 30 sampel. Keseluruhan subyek uji
rata-rata berumur 22 dengan rentang umur 20-30 tahun, subyek uji rata-rata
menghisap rokok dalam satu hari adalah 13 batang dengan rentang rokok yang
dihisap perharinya 5-25 batang dan melakukan aktivitas merokok rata-rata selama
6 tahun dengan rentang 5-8 tahun. hasil karakteristik subyek uji pada penelitian ini
dapat dilihat pada tabel I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Tabel I. Karakteristik Subjek Penelitian Suku Tionghoa
Karakteristik Nilai
Jumlah Subjek 30 perokok Umur
- Mean ± SD - Range
21,9± 2,16 20-30
Jumlah batang rokok yang dihisap perhari
- Mean ±SD - Range
12,96 ± 4,80 5-25
Lama merokok - Mean ±SD - Range
5,8 ± 1,17 5-8
Keterangan: SD= Standar deviasi Berdasarkan karakteristik subyek uji tersebut menunjukkan aktivitas
merokok dipengaruhi oleh polimorfisme gen CYP2A6. Menurut penelitian Pitarque
et al (2005) perbedaan aktivitas enzim CYP2A6 berdampak pada penurunan kadar
nikotin dalam darah yang disebabkan karena seseorang memiliki alel CYP2A6 *9
dan menurut penelitian Liu et al (2011) bentuk alel tidak aktif dapat mempengaruhi
aktivitas enzim menjadi lebih lambat daripada bentuk aktifnya. Hal ini
menunjukkan faktor ketergantungan aktivitas merokok seseorang dipengaruhi oleh
kadar nikotin di dalam tubuh yang ditentukan oleh konsumsi nikotin, dimana
seseorang yang memiliki alel CYP2A6 *9 memiliki kadar nikotin yang lebih rendah
dibandingkan dengan alel CYP2A6 *1 (Raunio dan Rahnasto-Rilla, 2012).
Kelemahan pada penelitian ini adalah sulitnya mencari subyek uji perokok laki-laki
suku Tionghoa Indonesia yang berdomisili di Yogyakarta.
Isolasi DNA
Sebanyak 30 sampel dilakukan isolasi DNA dengan menggunakan kit DNA
isolasi (FavorPrep™). Isolasi DNA dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan
DNA dari bahan lain seperti protein, lemak dan karbohidrat. Prinsip utama dalam
isolasi DNA ada tiga tahap yaitu penghancuran (lisis) sel darah merah dengan
menambahkan RBC lysis, ektrasi DNA dari inti sel dengan menambahkan FABG
buffer (Corkill dan Rapley, 2008; Dolphin, 2008). Dilakukan dehidrasi DNA agar
terjadi presipitasi dengan menambahkan etanol 96% dan dilakukan penguapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dengan sentrifugasi sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya (Ausubel et al.,
2003). Kemudian dilakukan pencucian dari residu etanol 96% dengan
menambahkan W1 buffer dan wash buffer lalu dilakukan pengeringan pellet DNA.
Langkah yang terakhir melarutkan DNA dengan menambahkan elution buffer atau
TE agar sampel DNA yang telah diekstraksi dapat disimpan di dalam freezer
dengan suhu -20°C hingga waktu berminggu-minggu (Verkuil et al, 2008). Hasil
isolasi DNA dapat dilihat secara kualitatif dengan menggunakan elektroforesis.
Analisis hasil kemurnian isolat DNA
Setelah melakukan isolasi DNA, hasil isolasi DNA diuji secara kualitatif
untuk mengetahui kualitas DNA yang didapat dengan menggunakan gel agarosa
pada elektroforesis (Fatchiyah, 2011; Broeders et al., 2014). Hasil elektroforesis
menunjukkan adanya pergerakan DNA maupun tidak ada pergerakan yang terlihat
pada gel agarosa berupa pita tebal dan tipis (gambar 1).
Isolat DNA
Gambar 1. Elektroforegram hasil isolat DNA Keterangan: M : DNA ladder 1-7 : DNA isolat Kondisi Elektroforesis : Fase diam agarosa 1%; Fase Gerak Larutan TBE 1%; Kecepatan 125 V/cm.
7 6 5 4 3 2 1 M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Perbedaan tebal pita pada gel agarosa tersebut disebabkan karena perbedaan
konsentrasi DNA yang terekstraksi atau terdegradasi sehingga mempengaruhi tebal
pita yang terlihat pada gel agarosa tersebut (Patramurti et al., 2014). Pada penelitian
ini isolat DNA yang memiliki ukuran pita yang lebih dari 3000 bp menunjukkan
isolat DNA yang murni dan akan digunakan untuk amplifikasi.
Amplifikasi isolat DNA dengan metode PCR
Prinsip kerja Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah menggandakan potongan
DNA tertentu dari bentuk untaian DNA. (Stephenson dan Albilock, 2012). Prosedur
Identifikasi alel dari CYP2A6*9 pada penelitian ini mengadopsi dari penelitian
yang pernah dilakukan oleh Cindy (2015). Kondisi PCR yang digunakan adalah
Initial denaturasi pada suhu 94ºC (3’), dilanjutkan dengan denaturasi pada suhu
94ºC (30”) pada tahap tersebut terjadi proses pemisahan untai pilinan DNA dengan
cara memutus ikatan hidrogen yang menyatukan kedua pilinan menjadi rantai
tunggal, berikutnya annealing pada suhu 60ºC (30”) terjadi proses penempelan
primer, primer yang digunakan adalah primer forward: 5'-GAT TCC TCT CCC
CTG GAA C-3' dan primer reverse: 5'-GGC TGG GGT GGT TTG CCT TTA-3'
yang nantinya akan menempel pada target pasang basa nukleotida pada isolat DNA
(Gambar 2). Subyek uji yang memiliki alel CYP2A6 *9 tidak terjadi penempelan
primer, hal tersebut karena adanya perbedaan basa nukleotida dengan alel CYP2A6
*1 pada kotak promotor TATA sehingga tidak dapat diamplifikasi (Yoshida, 2003).
Alel CYP2A6*1
Primer forward
5' 3'
GATT CCTC TCCC CTGG AAC TAAA GGCA AACC ACCC CAGCC
CTAA GGAG AGGG GACC TTG ATTT CCGT TTGG TGGG GTCGG
5' 3' Primer reverse
Gambar 2. Situs penempelan primer pada urutan basa nukleotida CYP2A6*1 Keterangan:
: arah penempelan primer forward : arah penempelan primer reverse
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Langkah berikutnya ekstensi pada suhu 70ºC (25”) Siklus amplifikasi
tersebut dilakukan sebanyak 30 kali dan selanjutnya diakhiri dengan final ekstensi
pada suhu 72ºC (5’), pada tahap ini taq polimerase membantu penempelan dNTP
agar terjadi pemanjangan untai DNA dengan ion Mg2+ sebagai kofaktor enzim taq
polymerase (Muladno, 2002). Hasil dari proses PCR tersebut kemudian dapat
dilihat pada UV transilluminator dan didokumentasi dengan kamera DSLR.
Gambar 3. Elektroforegram produk PCR pada kondisi optimum dari berbagai
isolat DNA Keterangan: M : DNA Ladder 1-7 : Produk PCR Kondisi Elektroforesis: Fase diam agarosa 1,5 %; Fase Gerak Larutan TBE 1%; Kecepatan 125 V/cm.
Hasil analisis produk PCR dari 30 sampel yang dilakukan dengan
menggunakan elektroforesis menghasilkan produk PCR dengan ukuran 368 bp dan
ada yang tidak menghasilkan produk PCR (gambar 3), ada dan tidaknya produk
PCR tersebut ditentukan oleh spesifitas primer yang digunakan agar untaian DNA
dapat diamplifikasi (McPherson dan Moller, 2006). Hal tersebut menunjukkan dari
30 subyek uji terdapat 23 orang memiliki alel aktif berupa CYP2A6 *1 dengan
frekuensi 76,6% dan 7 orang yang memiliki alel tidak aktif berupa CYP2A6 *9
dengan frekuensi 23,4% (Tabel II), sehingga orang yang memiliki alel tidak aktif
CYP2A6 *9 kemungkinan tidak mengalami ketergantungan merokok karena
metabolisme nikotin lebih lambat daripada orang yang memiliki alel aktif CYP2A6
Isolat DNA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
*1 yang nantinya berpengaruh pada respon tubuh untuk mempertahankan kadar
nikotin di dalam darah (Hukkanen, 2005).
Tabel II. Frekuensi alel CYP2A6
Alel Frekuensi Alel
CYP2A6 *1 23
CYP2A6 *9 7
Frekuensi alel CYP2A6 *1 = !"#$%'()*+,-./0+1%"2#"1'3%
𝑥100%
= 899:𝑥100%
= 76,6%
Frekuensi alel CYP2A6 *9 =!"#$%'()*+,-./0+1%"2#"1'3%
𝑥100%
= ;9:𝑥100%
= 23,4%
KESIMPULAN Hasil amplifikasi isolasi DNA yang dilihat dengan menggunakan
elektroforesis menunjukkan bahwa terdapat alel CYP2A6*9 pada suku Tionghoa
di Indonesia. Dari 30 orang perokok suku Tionghoa di Indonesia ditemukan 7 orang
memiliki alel tidak aktif CYP2A6 *9 dengan frekuensi sebesar 23,4% yang berarti
dapat mengalami penurunan metabolisme nikotin di dalam darah dan memiliki
resiko yang lebih rendah terhadap ketergantungan merokok daripada 23 orang yang
memiliki alel aktif CYP2A6 *1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
DAFTAR PUSTAKA
Ausubel, F.M., Brent, R., Kingston, R.E., Moore, D.D., et al., 2003. Current Protocols in Molecular Biology.
Badan Pusat Statistik, 2010. Kewargaan Suku Bangsa. Boardman, J.D., Onge, J.M.S., Haberstick, B.C., Timberlake, D.S. & Hewitt, J.K.
2006. Schools and The Heritability of Smoking Behaviors: Theoretical and Methodological Considerations.
B-Rao C., 2001. Sample size considerations in genetic polymorphism studies. Human Heredity, 52:191–200.
Broeders S, Huber I, Grohmann L, Berben G, Taverniers I, Mazzara M, Roosens NH, Morisset D., 2014. Guidelines for validation of quantitative real-time PCR methods. Elsevier, 2 (June)115-126.
Cindy., 2017, Optimasi dan Validasi Kondisi Polymerase Chain Reaction pada identifikasi CYP2A6*9, Skripsi, Fakultas farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Corkill, G., Rapley, R., 2008. The Manipulation of Nucleic Acids: Basic Tools and Techiques in Molecular Biomethods.
Davies, G.E., & Sound, T.J., The Genetics of Smoking and Nicotine Addiction. www.sdsma.org/documents/Davies.pdf, di unduh pada tanggal 23 april 2017.
Dempster, M., Donnelly, M., O’Loughlin, C., 2004. The Validity of The MacNew Quality of Life in Heart Disease Questionnaire. Health and Quality of Life Outcomes, 2:6.
Dolphin, W. D., 2008. Biological Investigations. Fatchiyah, Arumingtyas, E. L., Widyarti, S., Rahayu, S. 2011. Biologi Molekular,
Prinsip Dasar Analisis. Gullstén, H., 2000. Significance of Polymorphism in CYP2A6 Gene. Department
of Pharmacology and Toxicology University of Oulu, 52(4): 357–363. Hukkanen, J., Jacob III, P. & Benowitz, N.L., 2005. Metabolism and Disposition
Kinetics of Nicotine. The American Society for Pharmacology and Experimental Therapeutics, 57(1):79-115.
Minematsu, N., Nakamura, H., Furuuchi, M., Nakajima, T., Takahashi, S., Tateno, H., et al., 2006. Limitation of Cigarette Consumption by CYP2A6*4, *7 and *9 Polymorphisms. European Respiratory Journal, 27(2), 289–292.
Kwon, J.T. et al., 2001. Nicotine metabolism and CYP2A6 allele frequencies in Koreans. Pharmacogenetics, 11(4):317-23.
Kementerian Kesehatan RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Bakti Husada. Liu, J., Mao, Q., Liu, Y., Hao, X., Zhang, S., & Zhang, J., 2013. Analysis of miR-
205 and miR-155 expression in the blood of breast cancer patients. Chin J Cancer Res, 25(1), 46–54.
Maggert, K. A., 2012. Genetics: Polymorphisms, Epigenetics, and Something In Between. Genetic Research International, 1-9.
McPherson, M.J., dan Moller, S.G. 2006. PCR. Muladno, 2010. Teknologi Rekayasa Genetika. Nakajima, Miki., Fukami, T., Yamanaka, H., Higashi, E., Sakai, H., Yoshida, R.,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Kwon, J. T., McLeod, H. L., Yokoi, T., 2006. Comprehensive evaluation of variability in nicotine metabolism and CYP2A6 polymorphic alleles in four ethnic populations. Clinical Pharmacology and Therapeutics, 80(3): 282-29.
O’Loughin, J., Paradis, G., Kim, W., DiFranza, J.R., Meshefedijan, G., et al. 2004. Genetically decreased CYP2A6 and the risk of tobacco dependence: a prospective study in novice smokers. Tab control, 13(4):422-8.
Oscarson, Michael., 2011. Genetic Polymorphisms in the Cytochrome P450 2A6 (CYP2A6) Gene : Implications for Interinduvidual Difference in Nicotine Metabolism. The American Society for Pharmacology and Experimental Therapeutics, 29(2):91-5.
Patramurti, C., Sugiyanto, Nurrochmad, A., and Martono, S., 2014, Polymorphism of Cytochrome P450 2A6 (CYP2A6*1 and CYP2A6*4) Among Javanese Indonesian Smoker and Non Smoker, Indonesian Journal of Pharmacy, 26(1), 11-19.
Peto, L., Behzad, N., Peter, H., Rogier, V.D., Nguyen, V.K., et al., 2014. The Bacterial Aetiology of Adult Community-Acquired Pneumonia in Asia. Royal Society of Tropical Medicine and Hygiene, 108(6):326-37.
Rao, Y., Hoffmann, E., Zia, M., Bodin, L., Zeman, M., Sellers, E.M. & Tyndale, R.F., 2000. Duplications and Defects in The CYP2A6 Gene: Identification, Genotyping, and In vivo Effects on Smoking. The American Society for Pharmacology and Experimental Therapeutics, 58(4):747-55.
Raunio, H. and Rahnasto-Rilla, M., 2012. CYP2A6: Genetics, Structure, Regulation, and Function, Drugs Metabolism and Drug Interactions, 27(2), 73-88.
Rodriguez, E.M., et al., 2011. Cancer-Related Sources of Stress for Children with Cancer and Their Parent. Journal of Pediatric Psychology, 37 (2):185-197.
Stephenson, F.H. and Abilock, M.C., 2014, PCR Optimization. Tyndale , R.F., Sellers, E., 2005. Variable CYP2A6-Mediated Nicotine Metabolism
Alters Smoking Behavior and Risk. The American Society for Pharmacology and Experimental Therapeutics, 29(4):548-52.
Yoshida R., Nakajima M., Watanabe Y., Kwon JT., Yokoi T., 2002. Genetic poly- morphisms in human CYP2A6 gene causing impaired nicotine metabolism. Br. J. Clin. Pharmacol, 54(5):511-7.
Yusof, W., Gan, S.H., 2009. High Prevalence of CYP2A6*4 and CYP2A6*9
Alleles Detected Among a Malaysian Population. Clinica Chimica Acta: International Journal of Clinical Chemistry, 403(1-2),105–9.
Pelt-Verkuil, E. V., Belkum, A. V., dan Hays, J. P. 2008. Principles and Technical Aspects of PCR Amplification.
WHO, 2013. About: Media Centre- Tobacco Fact sheet Updated June 2016. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs339/en/. di unduh dari pada tanggal 10 Februari 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Lampiran 1. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Lampiran 2. Hasil Kuisioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 3. Informed Consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 4. Go Taq Green Master Mix Certificate of Analysis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 5. Usage Information of Go Taq Green Master Mix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 6. Product Datasheet of DNA Ladder& Markers
Lampiran 7. Product Datasheet of Primer Forward and Reverse CYP2A6*9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 8. Hasil Analisis Kualitatif Isolat DNA menggunakan Elektroforesis
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
22 23
24 25 26 27 28 29 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 9. Hasil Analisis Kualitatif Produk PCR menggunakan Elektoforesis
8 9 10 11 12 13 14 M
15 16 17 18 19 20 21
22 23 M
24 25 26 27 28 29 30 M
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 10. Usage Information of FavorPrepTM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 11. Karakteristik Subjek Uji
Subyek Uji
Umur (tahun)
Total Skor FTND
Lama Merokok (tahun)
Jumlah Batang Rokok (per hari)
1 20 2 5 10 2 26 1 6 11 3 22 5 8 7 4 23 2 6 7 5 23 4 6 17 6 22 6 5 25 7 23 1 5 7 8 20 1 6 10 9 26 4 6 16 10 21 4 5 18 11 22 4 5 9 12 20 2 5 9 13 22 4 5 10 14 23 3 8 5 15 20 4 5 8 16 21 6 5 18 17 21 5 7 19 18 21 5 7 13 19 20 4 8 20 20 21 5 7 16 21 22 4 6 10 22 21 2 5 13 23 22 3 6 8 24 21 4 7 15 25 20 3 5 13 26 30 1 5 20 27 22 4 6 12 28 22 5 8 14 29s 20 3 5 14 30s 22 4 6 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BIOGRAFI PENULIS
Skripsi dengan judul “Identifikasi Gen CYP2A6 Alel
*9 pada Perokok Suku Tionghoa Indonesia dengan
Metode Polymerase Chain Reaction (PCR)” ditulis
oleh Evan Julian Candaya, lahir di Magelang, 16 Juli
1996 merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Anak
dari pasangan Kamasta dan Fenny Noviati. Penulis
menempuh pendidikan di TK Remaja pada tahun 2001
– 2002, SD Remaja pada tahun 2002 – 2008, SMP
Remaja pada tahun 2008 – 2011, SMA Kolese
Debritto pada tahun 2011 – 2014, dan pada tahun 2014 meneruskan pendidikan di
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama Menempuh
pendidikan di Fakultas Farmasi USD penulis pernah aktif dalam beberapa kegiatan
kemahasiswaan dan kepanitian seperti menjadi anggota divisi Dana dan Usaha pada
acara Pelepasan Wisuda I tahun 2014, divisi Acara pada acara Pharmacy Road to
School (2015), TITRASI (Tiga Hari Temu Akrab Farmasi) pada tahun 2015,
koordinator divisi Acara pada acara Pharmacy Performance (2016), koordinator
divisi Acara pada acara Lomba Cerdas Cermat (LCC) pada tahun 2016. Bukan
hanya aktif diberbagai organisasi dan kepanitiaan, penulis juga aktif dalam Unit
Kegiatan Fakultas (UKF) Futsal Squadra Viola periode 2014-2017, Unit Kegiatan
Fakultas (UKF) basket periode 2014-2017 dan asisten dosen pada praktikum
Biokimia tahun 2017. Dengan motivasi dan ketekunan untuk belajar serta
pengalaman yang dimiliki, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dan semoga
penulisan skripsi ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI