identifikasi drug related problems drps) kategori … filedosis dan dosis berlebih pada penggunaan...

56
IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) KATEGORI SUB DOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD SUKOHARJO JANUARI-MARET 2012 Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi Oleh: ARIFAH ISMAWATI PUTRI NIM. M3509009 DIPLOMA III FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: lyhanh

Post on 22-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) KATEGORI SUB

DOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT

HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI RAWAT

JALAN RSUD SUKOHARJO JANUARI-MARET 2012

Tugas Akhir

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

Memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi

Oleh:

ARIFAH ISMAWATI PUTRI

NIM. M3509009

DIPLOMA III FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa ujian akhir ini adalah penelitian saya sendiri

dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar apapun

disuatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar

yang telah diperoleh dapat ditinjau dan/atau dicabut.

Surakarta, Juli 2012

Arifah Ismawati Putri NIM. M3509009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) KATEGORI SUB

DOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT

HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI RAWAT

JALAN RSUD SUKOHARJO JANUARI-MARET 2012

ARIFAH ISMAWATI PUTRI

Jurusan D3 Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sebelas Maret

INTISARI

Pola pengobatan pada usia lanjut memerlukan perhatian khusus, didasari

oleh kenyataan meningkatnya potensi terkena penyakit degeneratif seperti

penyakit kardiovaskuler dan diabetes. Penyakit Diabetes Mellitus adalah

penyakit degeneratif yang memerlukan penanganan yang serius. Ketepatan

diagnosis dan ketepatan pemberian dosis merupakan hal yang perlu

diperhatikan dalam pemberian terapi pasien Diabetes Melitus. Kategori DRPs

yang sering dijumpai pada pasien usia lanjut adalah masalah ketepatan dosis

baik dosis berlebih maupun sub dosis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui adanya kejadian DRPs kategori dosis berlebih dan sub dosis pada

penggunaan obat hipoglikemik oral pasien geriatrik di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo periode Januari-Maret 2012

dibandingkan dengan dosis standar Drugs for Geriatric tahun 2007.

Jenis penelitian merupakan penelitian non eksperimental dengan

pendekatan deskriptif menggunakan berkas rekam medik yang dikumpulkan

secara retrospektif. Data diolah menggunakan Microsoft Excel for Windows

tahun 2007. Data disajikan dalam bentuk diagram dan persentase untuk

mengetahui angka kejadian DRPs.

Pasien Diabetes Mellitus yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 46

pasien yang terdiri dari 41% laki-laki dan 59% perempuan dengan umur 60-74

tahun 87%, 75-90 tahun 13%, lebih dari 90 tahun 0%. Identifikasi DRPs

kategori sub dosis 4,05%, frekuensi kurang 8,10%,dosis lebih 0%, frekuensi

lebih 14,86% dan obat yang tidak dapat diidentifikasi 13.51%.

Kata Kunci : Diabetes Mellitus, DRPs, dosis, RSUD Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

IDENTIFICATION OF DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs)

CATEGORY SUB DOSAGE AND DOSE IN EXCESS OF USE ORAL

HYPOGLYCEMIC DRUGS GERIATRIC OUTPATIENT HOSPITAL

INSTALATION OF SUKOHARJO JANUARY-MARCH 2012

ARIFAH ISMAWATI PUTRI

D3 Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Sciences

Sebelas Maret University

ABSTRACT

Patterns of treatment in the elderly require special attention, based on the

fact the increased potential for degenerative diseases such as cardiovascular

disease and diabetes. Diabetes Mellitus was a degenerative disease that requires

serious treatment. Diagnosis accuracy and precision of dose delivery was a thing

to be considered in therapy of diabetes mellitus patients. Categories of DRPs are

often found in elderly patients was a matter of accuracy excessive doses of either

dose or sub doses. The purpose of this study was to determine the incidence of

excessive dose of DRPs category and sub dose use of oral hypoglycemic drugs in

geriatric outpatient installation of Sukoharjo Hospital the period from January to

March 2012 compared with the standard dose from Drugs for Geriatric 2007.

The type of research was non-experimental study using a descriptive

approach to file medical records were retrospectively collected. Data processed

using Microsoft Excel for windows 2007. Data presented in chart form and a

percentage to determine the incidence of DRPs.

Diabetes mellitus patient who met the inclusion criteria of 46 patients

consisting of 41% of men and 59% of women age 60-74 years with 87%, 75-90

years 13%, more than 90 years of 0%. Identification of DRPs categories sub

doses 4,05%, sub frequence 8,10%, more doses 0%, more frequence 14,86% and

13.51% drugs cannot identification.

Keywords : Diabetes mellitus, DRPs, dosage, hospitals Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

(Q.S. Ar Raad: 11)

“Menuai apa yang kamu tabur, bersyukur untuk apa yang kamu tuai dan bekerja

keras untuk apa yang kamu syukuri”

(Yoseob)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan dan ketulusan Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk..

Allah SWT atas limpahan berkah dan rahmat Nya. Almarhum bapak yang tak henti-hentinya memberikan semangat, doa dan dukungan selama 21 tahun ini..

terimakasih bapak, belum sempat aku mempersembahkan karya kecil ini..

Ibuk, yang dengan tulus & ikhlas mencurahkan perhatian, cinta & kasih sayang, ku persembahkan karya

kecil ini sebagai ungkapan rasa hormat dan baktiku atas tiap tetes keringat dan air mata serta atas bisikan doa

yang selalu diberikan untukku

Mas Anto & Mbak Isna, Mbak putri & Mas Agus, kakak kakakku inspirasi terbesarku, terimakasih telah membimbing dan memberikan contoh yang baik untuk iis.

Keponakan – keponakan ku, aira, arka, mahar, doain tante yaa sayang.. Bapak Ibuk Bambang Sulistyo, keluarga keduaku, terimakasih untuk doa dan semangat bapak ibuk..

Mas Yoyok, terimakasih untuk semuaa, kesabaran, semangat, dukungan, dan lain sebagainya, terimakasih terimakasih dan terimakasih..

vKeluarga farmasi UNS dimana aku menjalani 3 tahun yang begitu indah. Keluarga ku di kampus, mbah Aidina, mami Reyza, bebebh Dyta, ndug Ephie, lik Niken, mbokdhe Iin, Anis, Asty, terima kasih telah berjalan bersama ku selama ini ku harap kita tetapkan selalu berjalan bersama.. tiada hal

terindah selain persahabatan, love u all..

Slamet AD 2647 CK, terimakasih telah menjadi kuda terbang untukku menuju kampus tercinta.. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas doa dan dukungan nya selama ini..

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas

Akhir berjudul “Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Kategori Sub Dosis

dan Dosis Lebih pada Penggunaan Obat Hipoglikemik Oral di Instalasi Rawat

Jalan RSUD Sukoharjo periode Januari-Maret 2012” dengan baik dan lancar.

Penyusunan laporan tugas akhir merupakan salah satu syarat untuk dapat

memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi di Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini penulis telah berusaha

semaksimal mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik. Dan tak mungkin

terwujud tanpa adanya dorongan, bimbingan, semangat, motivasi serta bantuan

baik moril maupun materiil, dan do’a dari berbagai pihak. Karena itu penulis pada

kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc.(Hons), Ph.D, selaku Dekan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Ahmad Ainurofiq, M.Si., Apt. selaku ketua program DIII Farmasi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Wisnu Kundarto, S.Farm.,Apt. selaku pembimbing Tugas Akhir atas

segala ketulusan, kesabaran dan keikhlasannya dalam memberikan arahan

pengertian, saran, dan ilmunya yang tiada tara nilainya.

4. Kedua orang tua, kakak-kakak, dan keponakan-keponakan ku yang telah

memberikan dukungan dan semangat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

5. Teman-teman seperjuangan yang telah berbagi suka dan duka serta

pengalaman selama masa-masa kuliah.

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu

dan memberikan dukungan dalam penyelesaian tugas akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan

Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak untuk perbaikan sehingga akan menjadi bahan

pertimbangan dan masukan untuk penyusunan tugas-tugas selanjutnya. Penulis

berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan dapat menjadi bekal bagi penulis dalam pengabdian Ahli Madya

Farmasi di masyarakat pada khususnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………i

HALAMAN PENGESAHAN ..…….………………………..……………. ..........ii

HALAMAN PERNYATAAN……………………………………………………iii

INTISARI ………………………………………………....………..……………iv

ABSTRACT………………………………………………………………….........v

MOTTO……………………………………………………………………..……vi

PERSEMBAHAN……………………………………………………..………...vii

KATA PENGANTAR……………………………………………………..……viii

DAFTAR ISI …………………………………………....…..………....................x

DAFTAR TABEL …………………………………………………....................xiii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….…………..xiv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………..xv

DAFTAR SINGKATAN………………………………………………………..xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………….………..……………………....1

B. Perumusan Masalah …………………………………………………………....3

C. Tujuan Penelitian …………….……………………………………………...…4

D. Manfaat …………….…………….....….……….……..……………………….4

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka………………………………………..…………………......5

1. Drug Related Problems ...............................................................................5

2. Diabetes Mellitus ........................................................................................8

3. Usia Lanjut ................................................................................................13

4. DM pada usia lanjut ..................................................................................15

5. Penatalaksanaan terapi DM………………………………………………16

6. Kerangka Pemikiran………………...…………………………………....23

7. Keterangan Empiris…………………………………………………...….24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................................25

B. Alat dan Bahan ...............................................................................................25

C. Subyek Penelitian ........................................... ………………………...….25

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ....................................................................26

E. Definisi Variabel Operasional……………………………………………26

F. Metode Pengumpulan Data………………………………………………27

G. Jalannya Penelitian……………………………………………………….27

H. Analisa Data………………………………………………………………29

BAB IV PEMBAHASAN

A. Proses Penelusuran Data…………………………………………………30

B. Gambaran Subyek Penelitian…………………………………………….30

C. Keterbatasan Penelitian……………………………………………………37

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………………….38

B. Saran…………………………………………………………………...38

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………39

LAMPIRAN…………………………………………………………………..41

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

DAFTAR TABEL

Tabel I. Penyebab-Penyebab Drug Related Problems (DRPs)………………6

Tabel II. Kriteria Penegakan Diagnosis DM………………………………….8

Tabel III. Penggolongan sediaan insulin berdasarkan mula dan masa kerja….18

Tabel IV. Aturan dosis dan waktu pemberian Obat Hipoglikemik Oral……...22

Tabel V. Persentase jumlah penggunaan OHO……………………………...33

Tabel VI. Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) kategori dosis lebih…34

Tabel VII. Persentase obat yang mengalami frekuensi lebih………………….35

Tabel VIII. Persentase obat yang mengalami frekuensi kurang……………….36

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka pemikiran……………………………………………..23

Gambar 2. Skema jalannya penelitian………………………………………28

Gambar 3. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin……………………30

Gambar 4. Distribusi pasien berdasarkan usia………………………………31

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Pengumpul Data…………………………………………41

Lampiran 2. Perhitungan persentase DRPs……………………………………44

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

DAFTAR SINGKATAN

DM : Diabetes Mellitus

DRPs : Drug Related Problems

OHO : Obat Hipoglikemik Oral

PERKENI : Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah

WHO : World Health Organisation

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Mellitus merupakan sekumpulan gejala yang timbul pada

seseorang, ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal

(hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif

(Dalimartha, 2005). Di Indonesia pada tahun 2000 diperkirakan minimal terdapat

4 juta penderita DM. Memperhatikan tendensi peningkatan prevalensi DM dari

tahun ke tahun, diperkirakan penderita DM di Indonesia pada tahun 2010

mencapai 5 juta jiwa dan di dunia sebanyak 239,3 juta. Jumlah pasien keluar

rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan diagnosis DM tahun 2007 sebanyak

56.378 pasien, sedangkan kasus baru pada rawat jalan sebanyak 28.095 kasus

(Hidayati dkk, 2008).

Penderita DM tipe 2 mencapai 90-95% dari keseluruhan populasi

penderita diabetes. Walaupun dapat terjadi pada semua umur, tetapi DM tipe 2

umumnya didiagnosis setelah umur 40 tahun. Umur merupakan salah satu faktor

yang sangat penting dalam pengaruhnya terhadap prevalensi diabetes. Prevalensi

diabetes naik bersama bertambahnya umur. Menurut WHO setelah seseorang

mencapai umur 30 tahun, maka kadar glukosa darah akan naik 1-2% per tahun

dan pada saat puasa akan naik sekitar 5,6-13 mg (Rachmawati, 2009).

Pada diabetes tipe 2, pankreas masih bisa menghasilkan insulin, tetapi

kualitas insulinnya buruk, tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai kunci untuk

memasukkan glukosa ke dalam sel. Diabetes tipe 2 adalah jenis yang paling sering

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

dijumpai. Sekitar 90-95% panderita diabetes adalah penderita diabetes tipe 2

(Tandra, 2008). Berdasarkan jumlah tersebut dikatakan 50% adalah pasien

berumur >60 tahun. Umur ternyata merupakan salah satu faktor resiko diabetes

yang berpengaruh terhadap perubahan toleransi tubuh terhadap glukosa (Anonim,

2007).

Pola pengobatan pada usia lanjut memerlukan perhatian khusus. Hal ini

didasari oleh kenyataan bahwa proses penuaan akan mengakibatkan terjadinya

beberapa perubahan fisiologi, anatomi, psikologi, sosiologi dan meningkatnya

potensi terkena penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler dan diabetes.

Perubahan fisiologi yang terkait usia dapat menyebabkan perubahan yang

bermakna dalam penatalaksanaan obat (Prest, 2003).

Adanya masalah medis yang kompleks (complex medicine) yang umum

dijumpai pada pasien usia lanjut, menyebabkan golongan usia ini rentan terhadap

timbulnya masalah-masalah yang berkaitan dengan obat (drug related problems)

(Pramantara, 2007). Drug Related Problems (DRPs) merupakan suatu kejadian

yang tidak diharapkan dari pengalaman pasien atau diduga akibat terapi obat

sehingga potensial mengganggu keberhasilan penyembuhan yang diharapkan

(Cipolle et al., 1998).

Kategori dosis menempati urutan kedua dari kategori DRPs berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Minnesota Pharmaceutical Care Project selama 3

tahun terhadap 9399 pasien. Diketahui kejadian DRPs sebanyak 5544 pasien

terbagi atas 23% membutuhkan terapi obat tambahan, 15% pasien menerima obat

salah, 8% tanpa indikasi medis, 6% dosis terlalu tinggi, dan 16% dosis terlalu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

rendah. Penggunaan obat dosis lebih maupun dosis kurang merupakan indikasi

DRPs yang dapat menyebabkan kegagalan terapi atau tidak tercapainya hasil

terapi yang diinginkan (Cipolle et al., 1998). Penelitian Identifikasi Drug Related

Problems (Drps) Kategori Kontraindikasi Dan Ketidaktepatan Dosis Obat Pada

Pasien Hipertensi Geriatri Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Surakarta

Tahun 2007 menunjukkan bahwa dari 90 lembar rekam medik yang diambil

jumlah item obat yang digunakan adalah sebanyak 576 dan diperoleh total seluruh

kejadian DRPs adalah 51 kasus, meliputi kategori obat salah 6 kasus atau 11,78%,

dosis lebih 18 kasus atau 35,3%, dan dosis kurang 27 kasus atau 52,94% (Fitriani,

2009).

Penyakit Diabetes Mellitus memerlukan penanganan terapi baik

farmakologi maupun non farmakologi secara tepat. Ketepatan obat dan ketepatan

pemberian dosis merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian terapi

pasien Diabetes Mellitus terutama pada pasien geriatrik. Berdasarkan uraian di

atas diperlukan penelitian mengenai identifikasi ada tidaknya Drug Related

Problems (DRPs) kategori sub dosis dan dosis berlebih berkaitan dengan

peresepan obat hipoglikemik oral pada pasien geriatrik di Instalasi Rawat Jalan

Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo periode Januari-Maret tahun 2012.

B. Perumusan Masalah

Berapa angka kejadian DRPs kategori dosis berlebih dan sub dosis pada

peresepan obat hipoglikemik oral pasien geriatrik di instalasi rawat jalan Rumah

Sakit Umum Daerah Sukoharjo periode Januari-Maret tahun 2012 dibandingkan

dengan dosis standar menurut Drugs for Geriatric tahun 2007.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui ada tidaknya kejadian DRPs kategori dosis berlebih dan

sub dosis pada peresepan obat hipoglikemik oral pasien geriatrik di instalasi rawat

jalan Rumah Sakit Umum Daerah Sukoharjo periode Januari-Maret 2012

dibandingkan dengan dosis standar menurut Drugs for Geriatric tahun 2007 .

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi RSUD Sukoharjo dalam memberikan

pelayanan kesehatan untuk pasien DM geriatrik.

2. Menambah ilmu pengetahuan berkaitan dengan DRPs kategori dosis

berlebih dan sub dosis pada peresepan obat hipoglikemik oral pasien

geriatrik dengan menggunakan literatur Drugs for Geriatric tahun 2007.

3. Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Drug Related Problems (DRPs)

a. Definisi

Drug Related Problems (DRPs) merupakan suatu kejadian yang tidak

diharapkan dari pengalaman pasien atau diduga akibat terapi obat sehingga

potensial mengganggu keberhasilan penyembuhan yang diharapkan (Cipolle et

al., 1998).

b. Kategori

Kategori Drug Related Problems (DRPs) antara lain :

- Indikasi belum diterapi

- Pemilihan obat yang tidak tepat

- Terapi tanpa indikasi

- Subdosis

- Dosis berlebih

- Adverse Drugs Reactions

- Kegagalan dalam menerima obat

Penyebab-penyebab Drug Related Problems (DRPs) dapat dilihat pada

Tabel I.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

Tabel I. Penyebab-Penyebab Drug Related Problems (DRPs) (Cipolle et al., 1998).

Jenis DRPs Penyebab DRPs

Indikasi belum diterapi

1. Pasien memerlukan terapi obat baru 2. Pasien dengan penyakit kronis yang memerlukan terapi

obat lanjutan 3. Pasien memerlukan farmakoterapi kombinasi untuk

mencapai efek potensial

4. Pasien beresiko mengalami kejadian yang tidak diharapkan akibat terapi obat yang tidak dicegah dengan terapi profilaksis

Terapi tanpa indikasi

1. Terapi non obat lebih sesuai bagi pasien, misalnya perubahan pola hidup

2. Pasien menerima obat tanpa ada indikasi yang jelas 3. Pasien dengan obat lebih dari satu, yang hanya

diindikasikan terapi dosis tunggal 4. Pasien dengan masalah pengobatan yang berkaitan

dengan penyalahgunaan obat, penggunaan alkohol dan rokok

5. Pasien menerima obat untuk mengatasi efek samping

akibat obat yang sebenarnya dapat dicegah

Obat salah 1. Pasien yang beresiko kontraindikasi dengan penggunaan obat tersebut

2. Pasien alergi dengan pengobatan 3. Pasien menerima obat tetapi tidak aman

4. Obat yang diberikan kepada pasien bukan merupakan obat yang paling efektif untuk penyakitnya

5. Pasien yang terkena infeksi resisten terhadap obat yang diberikan

Subdosis 1. Kadar obat dalam darah berada di bawah kisaran terapi yang diharapkan

2. Dosis terlalu rendah untuk menimbulkan respon 3. Frekuensi pemberian kurang, durasi terapi pendek dan

cara pemberian pada pasien yang tidak tepat 4. Pasien menjadi sulit disembuhkan dengan terapi obat yang

digunakan

Dosis berlebih 1. Dosis terlalu tinggi untuk pasien 2. Dosis obat meningkat terlalu cepat 3. Konsentrasi obat dalam serum pasien di atas therapeutic

range obat yang diharapkan 4. Frekuensi pemberian lebih, durasi terapi panjang dan cara

pemberian pada pasien yang tidak tepat

Adverse drugs reactions

1. Pasien dengan faktor resiko efek samping yang berbahaya bila obat digunakan

2. Pasien mengalami alergi terhadap obat 3. Ketersediaan dari obat dapat menyebabkan interaksi

dengan obat lain atau makanan pasien 4. Efek dari obat dapat diubah oleh substansi makanan pasien 5. Efek dari obat diubah enzim inhibitor atau induktor dari

obat lain 6. Efek dari obat diubah dengan pemindahan obat dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

binding site oleh obat lain

7. Hasil laboratorium dapat berubah karena gangguan obat lain

Kegagalan dalam menerima obat

1. Pasien tidak menerima obat yang sesuai karena medication error (peresepan, peracikan atau pemberian obat)

2. Pasien tidak menggunakan obat karena kurangnya

pengetahuan secara langsung 3. Pasien tidak patuh dengan aturan obat yang digunakan 4. Pasien tidak mengambil beberapa obat yang diresepkan

karena kurang mengerti 5. Pasien tidak mengambil beberapa obat yang diresepkan

secara konsisten karena merasa sedah sehat 6. Pasien tidak mengambil obat yang diresepkan karena

harganya mahal

c. Dosis

(1) Dosis kurang

Dosis kurang adalah dosis yang terlalu kecil yaitu di bawah 20% dari yang

seharusnya diberikan pada pasien atau yang frekuensi pemberiannya kurang

berdasarkan dosis standar. Kejadian DRPs akibat dosis yang tidak adekuat

atau efektif merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat menambah

biaya terapi bagi pasien. Sebaik apapun diagnosis dan penilaian yang

dilakukan hal itu tidak akan ada artinya apabila pasien tidak menerima dosis

yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Secara garis besar, suatu regimen

obat dianggap sesuai dengan indikasinya, tidak mengalami efek samping

akibat obat, akan tetapi tidak memperoleh manfaat terapi yang diinginkan

(Cipolle et al., 1998).

(2) Dosis lebih

Dosis berlebih adalah obat yang diterima pasien melebihi dosis pemakaian

normal. Batasan dosis yang dianggap dosis berlebih adalah dosis yang

memberikan 20% lebih tinggi dari dosis standar (Cipolle et al., 1998).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

2. Diabetes Mellitus

a. Definisi

Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh

adanya kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia) kronik. Keadaan

hiperglikemia kronik tersebut dapat mengenai banyak orang pada semua

lapisan masyarakat di seluruh dunia (Waspadji, 1995). Hasil pemeriksaan

kadar glukosa darah sewaktu > 200 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan

diagnosis DM, pemeriksaan kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl juga dapat

digunakan sebagai patokan diagnosis DM. Kriteria penegakan diagnosis DM

dapat dilihat pada Tabel II.

Tabel II. Kriteria Penegakan Diagnosis DM (Anonim, 2005)

Glukosa Plasma Puasa Glukosa Plasma 2 jam

Setelah Makan

Normal < 100 mg/dL < 140 mg/dL

Pra diabetes 100-125 mg/dL 140-199 mg/dL

Diabetes ≥ 126 mg/dL ≥ 200 mg/dL

Evaluasi diagnostik DM dapat dilakukan dengan beberapa cara,

diantaranya :

- Fasting Plasma Glucose Test ( FPG)

Tes ini dilakukan dengan mengambil darah. Sebelum melakukan

tes ini dilakukan puasa selama 8-14 jam. Hal ini dilakukan untuk

menghindari adanya peningkatan gula darah lewat makanan yang

mempengaruhi hasil test. Untuk orang yang berusia lanjut, tes ini wajib

dilakukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

- Oral Glucose Tolerance Test (OGTT)

Prinsip dari tes ini sama seperti FGT namun lebih akurat, harus

melakukan puasa selama 8 jam.

- Random Plasma Glucose Test

Tes darah bisa dilakukan secara acak tanpa diharuskan berpuasa.

Seseorang dinyatakan terkena diabetes apabila kadar glukosanya

mencapai 200 mg/dL (Tjahjadi, 2009).

- Tes Urine

Tes ini dilakukan untuk mengecek adanya keterkaitan antara penyakit

diabetes dengan penyakit ginjal dan hiperglikemi. Hasil tes ini diambil

dari kadar protein, glukosa, dan keton dalam urin (Tjahjadi, 2009).

b. Klasifikasi DM

Klasifikasi etiologis DM menurut American Diabetes Assosiation (ADA)

sesuai anjuran PERKENI 2011 adalah :

(1) DM tipe 1

Tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) paling banyak

menyerang orang-orang di bawah usia 30 tahun dan paling sering dimulai

pada usia 10-13 tahun. Pada tipe ini terdapat destruksi dari sel-sel beta

pankreas, sehingga tidak memproduksi insulin lagi dan berakibat sel-sel tidak

bisa menyerap glukosa dari darah. Sehingga kadar glukosa meningkat di atas

10 mmol/liter, dan akhirnya glukosa berlebih dikeluarkan lewat urin bersama

banyak air (glycosuria). Di bawah kadar tersebut glukosa ditahan oleh tubuli

ginjal (Tjay dan Raharja, 2007).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

(2) DM tipe 2

Tipe 2 atau Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) paling

banyak menyerang orang-orang di atas 40 tahun dengan insidensi lebih besar

pada orang gemuk dan pada usia lanjut (Tjay dan Raharja, 2007). DM tipe 2

merupakan tipe diabetes yang lebih umum, lebih banyak penderitanya

dibandingkan dengan DM tipe 1. Penderita DM tipe 2 mencapai 90-95% dari

keseluruhan populasi penderita diabetes (Anonim, 2005).

Berbeda dengan DM tipe 1, pankreas pada penderita DM tipe 2 masih

dapat menghasilkan insulin. Namun tubuh justru melawan pengaruh insulin

tersebut sehingga kadar glukosa dalam tubuh menjadi tinggi (Tjahjadi, 2009).

(3) Gestational Diabetes Mellitus (GDM)

GDM adalah keadaan diabetes atau intoleransi glukosa yang timbul selama

masa kehamilan, dan biasanya berlangsung hanya sementara atau temporer.

Sekitar 4-5% wanita hamil diketahui menderita GDM, dan umumnya

terdeteksi pada atau setelah trimester kedua (Anonim, 2005).

c. Komplikasi DM

Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menimbulkan komplikasi

akut dan kronis, diantaranya :

(1) Hipoglikemia

Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis penderita merasa

pusing, lemas, gemetar, pandangan berkunang-kunang, keluar keringat

dingin, detak jantung meningkat, sampai hilang kesadaran. Pada

hipoglikemia, kadar glukosa plasma penderita kurang dari 50 mg/dl,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

walaupun ada orang-orang tertentu yang sudah menunjukkan gejala

hipoglikemia pada kadar glukosa plasma di atas 50 mg/dl. Kadar glukosa

darah yang terlalu rendah menyebabkan sel-sel otak tidak mendapat

pasokan energi sehingga tidak dapat berfungsi bahkan dapat rusak

(Anonim, 2005).

(2) Ketoasidosis Diabetik

Ketoasidosis diabetik adalah keadaan gawat darurat akibat

hiperglikemia disebabkan terbentuk banyak asam dalam darah. Hal ini

terjadi akibat sel otot tidak mampu lagi membentuk energi sehingga dalam

keadaan darurat ini tubuh akan memecah lemak dan terbentuklah asam

yang bersifat racun dalam peredaran darah yang disebut keton (Tandra,

2008).

(3) Hiperglikemia

Hiperglikemia adalah keadaan yang ditandai dengan naiknya kadar gula

darah secara tiba-tiba. Hiperglikemia ditandai dengan poliuria, polidipsia,

polifagia, kelelahan yang parah (fatigue), dan pandangan kabur.

Hiperglikemia yang berlangsung lama dapat berkembang menjadi keadaan

metabolisme yang berbahaya, antara lain ketoasidosis diabetik yang dapat

berakibat fatal. Hiperglikemia dapat dicegah dengan kontrol kadar gula

darah yang ketat (Anonim, 2005).

(4) Komplikasi Makrovaskuler

Tiga jenis komplikasi makrovaskuler yang umum berkembang pada

penderita diabetes adalah penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

darah otak dan penyakit pembuluh darah perifer. Walaupun komplikasi

makrovaskuler dapat juga terjadi pada DM tipe 1, namun yang lebih sering

merasakan komplikasi makrovaskuler ini adalah penderita DM tipe 2 yang

umumnya menderita hipertensi, dislipidemia, dan atau kegemukan. Karena

penyakit-penyakit jantung sangat besar resikonya pada penderita diabetes,

maka pencegahan komplikasi terhadap jantung harus dilakukan, termasuk

pengendalian tekanan darah, kadar kolesterol dan lipid darah. Penderita

diabetes sebaiknya selalu menjaga tekanan darahnya tidak lebih dari

130/80 mm Hg (Anonim, 2005).

(5) Komplikasi Mikrovaskuler

Komplikasi mikrovaskuler terutama terjadi pada penderita DM tipe 1.

Hiperglikemia yang persisten dan pembentukan protein yang terglikasi

(termasuk HbA1c) menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi makin

lemah dan rapuh. Hal inilah yang mendorong timbulnya komplikasi-

komplikasi mikrovaskuler, antara lain retinopati, nefropati, dan neuropati

(Anonim, 2005).

d. Gejala DM

Gejala khas berupa polifagia, poliuria, polidipsia, lemas dan berat badan

turun. Gejala lain yang mungkin dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal,

mata kabur, dan impotensi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita

(Anonim, 2011).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

(3) Usia Lanjut

a. Pembagian Usia Lanjut

Menurut WHO, usia lanjut seseorang dimulai pada usia ≥ 60 tahun.

Pembagian usia lanjut menurut WHO :

1. Kelompok lanjut usia atau elderly (60-74 tahun)

2. Kelompok lanjut usia atau old (75-90 tahun)

3. Kelompok lanjut usia sangat tua atau very old (> 90 tahun)

b. Perubahan penatalaksanaan obat pada usia lanjut

Perubahan farmakokinetik dan perubahan farmakodinamik terjadi

seiring bertambahnya usia.

(1) Farmakokinetik

Obat harus berada pada tempat kerjanya dengan konsentrasi yang

tepat untuk mencapai efek teraupetik yang diharapkan. Perubahan-

perubahan farmakokinetik pada pasien usia lanjut usia memiliki

peranan penting dalam bioavailabilitas obat tersebut (Prest, 2003).

(a) Absorpsi

Penundaan pengosongan lambung, reduksi sekresi asam

lambung dan aliran darah jaringan (splanchnic), semuanya secara

teoritis berpengaruh pada absorpsi secara bermakna terhadap

bioavailabilitas total obat yang terabsorpsi (Prest, 2003).

(b) Distribusi

Faktor-faktor yang menentukan distribusi obat termasuk

komposisi tubuh, ikatan plasma-plasma protein dan aliran darah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

organ. Semuanya akan mengalami perubahan dengan

bertambahnya usia, akibatnya konsentrasi obat akan berbeda pada

pasien lanjut usia jika dibandingkan dengan pasien yang lebih

muda pada pemberian dosis obat yang sama (Prest, 2003).

(c) Eliminasi

Metabolisme hati dan ekskresi ginjal adalah mekanisme

penting yang terlibat dalam pemindahan obat dari tempat kerjanya.

Terdapat reduksi massa hati sebanyak 35% mulai usia 30 sampai

dengan 90 tahun, sehingga menurunkan kapasitas metabolisme

intrinsik hati pada pasien lanjut usia. Keadaan tersebut bersama-

sama dengan penurunan aliran darah hati, menjadi penyebab utama

dalam peningkatan bioavailabilitas obat yang mengalami

metabolisme lintas pertama (Prest, 2003).

Eliminasi ginjal, penurunan aliran darah ginjal, ukuran organ,

filtrasi glomerulus dan fungsi tubuler, semuanya merupakan

perubahan yang terjadi dengan tingkat yang berbeda pada lanjut

usia. Kecepatan filtrasi glomeruler menurun sekitar 1% per tahun

dimulai pada usia 40 tahun. Perubahan-perubahan tersebut

mengakibatkan obat di eliminasi lebih lambat pada lanjut usia,

seperti pengaruhnya pada fungsi ginjal.

(2) Farmakodinamik

Perubahan-perubahan farmakodinamik pada pasien lanjut usia

dapat merubah respons terhadap obat. Penurunan dalam kemampuan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

menjaga keseimbangan homeostatik, perubahan pada reseptor-reseptor

spesifik dan tempat sasaran akan dipertimbangkan disini.

Penurunan kemampuan dalam menjaga keseimbangan

homeostatik, kemampuan pengaturan yang memadai dan tepat

mengenai keadaan fisiologi tubuh sangat diperlukan dalam

homeostatik. Endokrin, tranmisi neuromuskuler dan respons organ,

semuanya akan menurun dengan bertambahnya usia, yang berakibat

pada ketidakmampuan untuk menjaga keseimbangan homeostatik.

Sistem yang mengalami gangguan termasuk pengaturan temperatur,

fungsi usus dan kandung kemih, pengaturan tekanan darah,

keseimbangan cairan elektrolit, fungsi kognitif (Prest, 2003).

Sebagian besar obat akan memberikan efek setelah berikatan

dengan reseptor yang spesifik. Perubahan densitas reseptor atau

afinitas molekul obat pada reseptor akan merubah responnya terhadap

obat. Gangguan aktivasi enzim atau perubahan respons jaringan

sasaran itu sendiri juga dapat menyebabkan perubahan respon terhadap

obat (Prest, 2003).

(4) DM pada usia lanjut

Angka kejadian diabetes pada lanjut usia (lansia) semakin meningkat.

Pankreas lansia tidak banyak mengalami kemunduran, sehingga produksi insulin

masih memadai. Namun, kemampuan kerja insulin menjadi berkurang.

Akibatnya, terjadi resistensi insulin. Hal ini terlihat dalam kadar glukosa darah

puasa masih normal, sedangkan glukosa darah 2 jam sesudah makan cenderung

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

lebih tinggi. Lansia dengan diabetes umumnya mengeluh kurang nafsu makan,

badan terasa lemah, dan berat badan cenderung turun. Wanita lansia sering juga

mengeluhkan adanya infeksi saluran kemih, sedangkan prianya menghadapi

masalah prostat yang diakibatkan oleh penyakit diabetes (Tandra, 2008).

Faktor-faktor resiko timbulnya DM pada usia lanjut :

1. Dengan bertambahnya umur, maka terjadi gangguan pada fungsi pankreas

dan kerja dari insulin menyebabkan kadar gula darah meningkat.

2. Orang tua tendensi menjadi gemuk dan terjadi resistensi insulin yang

menyebabkan hiperglikemi. Kadar asam lemak bebas yang menghambat

kerja insulin meningkat. Obesitas pada usia lanjut meningkatkan angka

kejadian DM dua kali lipat.

3. Aktivitas fisik berkurang yang menyebabkan resistensi insulin.

4. Genetik, orang usia lanjut yang mempunyai saudara kandung DM lebih

mudah timbul DM.

5. Adanya penyakit-penyakit lain, misalnya hipertensi dan hiperlipidemia

yang terdapat bersamaan pada usia lanjut akan menyebabkan hiperglikemia

(Rochmah, 2006).

(5) Penatalaksanaan Terapi DM

Penatalaksanaan terapi DM tipe 2 menurut pedoman PERKENI 2011

meliputi :

a. Edukasi

Keberhasilan pengelolaan diabetes mandiri membutuhkan partisipasi

aktif pasien, keluarga dan masyarakat. Tim kesehatan mendampingi pasien

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

dalam menuju perubahan perilaku. Untuk mencapai keberhasilan

perubahan perilaku, dibutuhkan edukasi yang komprehensif dan upaya

peningkatan motivasi.

b. Terapi gizi medis

Prinsip pengaturan makan pada diabetisi yaitu makanan yang seimbang

dan sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.

Komposisi makanan yang dianjurkan terdiri dari:

- Karbohidrat 45-65% total asupan energi.

- Lemak 20-25% kebutuhan kalori.

- Protein 15-20% total asupan energi.

- Garam tidak lebih dari 3000 mg. Pembatasan natrium sampai 2400 mg

terutama pada mereka yang hipertensi.

- Anjuran konsumsi serat adalah ± 25 mg/hari.

c. Latihan jasmani

Latihan jasmani teratur (3-4 kali seminggu selama kurang lebih 30

menit). Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status

kesegaran jasmani. Latihan jasmani yang dianjurkan yang bersifat aerobik,

seperti: jalan kaki, bersepeda santai, dan berenang.

d. Terapi Farmakologi

(1) Insulin

Tujuan terapi insulin adalah agar glukosa darah dapat tetap dalam

batas normal, seperti pada orang dengan pankreas yang memproduksi

insulin secara normal dan mengeluarkan insulin secara teratur sesuai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

dengan makanan yang masuk. Insulin dikelompokkan berdasarkan mula

dan lama kerja yaitu : insulin kerja singkat (short-acting), insulin kerja

sedang (intermediate-acting), insulin kerja lama (24 jam) (long acting)

(Tandra, 2008). Daftar penggolongan sediaan insulin berdasarkan mula

dan massa kerja dapat dilihat pada Tabel III.

Tabel III. Penggolongan sediaan insulin berdasarkan mula dan masa kerja

Jenis Sediaan

Insulin

Mula Kerja

(jam)

Puncak

(jam)

Masa

Kerja

(jam)

Contoh Sediaan

Massa kerja

singkat (short

acting insulin)

0.5 1-4 6-8 Actrapid HM,

Massa kerja

sedang, mula

kerja cepat

0.5 4-15 18-24 Insulatard HM,

Monotard HM

Massa kerja

panjang

4-6 14-20 24-36 Protamin Zinc

Sulfat

Sediaan

Campuran

0,5 1,5-8 14-16 Humulin

(2) Golongan Obat Hipoglikemik Oral (OHO)

a. Sulfonilurea

Sulfonilurea bekerja dengan cara menstimulasi pelepasan insulin

yang tersimpan, menurunkan ambang sekresi insulin, dan

meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa

(Anonim, 2007). Sulfonilurea digunakan untuk menurunkan glukosa

darah, obat ini merangsang sel beta dari pankreas untuk

memproduksi lebih banyak insulin. Obat yang termasuk golongan

sulfonilurea adalah klorpropamid, glibenklamid atau gliburid,

glikuidon, gliklazid, glipizid dan glimepirid (Tandra, 2008).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

Efek samping yang paling umum dari sulfonilurea adalah

hipoglikemia. Efek samping lain yang sering dialami adalah ruam

kulit, anemia hemolitik, saluran cerna, dan kolestasis. Mayoritas

sulfonilurea dimetabolisme di hati. Individu dengan resiko tinggi

misal, lansia dengan insufisiensi atau penyakit hati lanjutan,

pengggunaan sulfonilurea harus dimulai dengan dosis rendah

dengan waktu paruh yang singkat (Dipiro et al, 2005).

b. Meglitinid

Golongan meglitinid juga disebut dengan glinid. Obat ini

menyebabkan pelepasan insulin dari pankreas menjadi cepat dan

berlangsung dalam waktu singkat. Sehubungan dengan sifat cepat

dan singkat ini, obat ini harus diminum bersama dengan makanan.

Golongan obat ini adalah repaglinid dan nateglinid. Meskipun sama

seperti sulfonilurea, efek samping hipoglikemia boleh dikatakan

jarang terjadi. Hal ini disebabkan oleh efek rangsangan pelepasan

insulin hanya terjadi pada saat glukosa darah tinggi (Tandra, 2008).

c. Biguanid

Biguanid meningkatkan kepekaan reseptor insulin, sehingga

absorbsi glukosa di jaringan perifer meningkat dan menghambat

glukoneogenesis dalam hati dan meningkatkan penyerapan glukosa

di jaringan perifer (Tjay dan Rahardja, 2007). Biguanid

memperbaiki kerja insulin dalam tubuh dengan cara mengurangi

resistensi insulin. Pada diabetes tipe 2, terjadi pembentukan glukosa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

oleh hati yang melebihi normal, biguanid menghambat proses ini

sehingga kebutuhan insulin untuk mengangkut glukosa dari darah

masuk ke sel berkurang, dan glukosa darah menjadi turun. Karena

cara kerjanya demikian, obat ini jarang sekali menyebabkan

hipoglikemia (Tandra, 2008).

Satu-satunya biguanid yang beredar di pasaran adalah

metformin. Keuntungan obat ini adalah tidak menaikkan berat

badan. Maka sering diresepkan pada penderita diabetes tipe 2 yang

gemuk (Tandra, 2008). Efek yang merugikan yaitu metformin

memiliki efek samping pada saluran cerna, diantaranya perut tidak

nyaman, sakit perut dan atau diare pada sekitar 30% pasien.

Metformin memiliki sekitar 50% sampai 60% bioavailabilitas,

kelarutan lipid rendah dan volume distribusi yang mendekati air

tubuh. Metformin tidak dimetabolisme dan tidak mengikat pada

protein plasma. Metformin dieliminasi oleh ginjal tubular sekresi

dan filtrasi glomerulus (Dipiro et al., 2005).

d. Thiazolidinedion

Golongan obat ini baik bagi penderita diabetes tipe 2 dengan

resistensi insulin karena bekerja dengan merangsang jaringan tubuh

menjadi lebih sensitif terhadap insulin. Dengan demikian, insulin

bisa bekerja dengan baik, glukosa darah pun akan lebih banyak

diangkut ke dalam sel, dan kadar glukosa darah akan turun. Selain

itu obat thiozolidinedion juga menjaga agar hati tidak banyak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

memproduksi glukosa. Efek menguntungkan lainnya adalah obat ini

bisa menurunkan trigliserida darah (Tandra, 2008).

e. α-glukosidase-inhibitors

Golongan ini bekerja secara kompetitif menghambat kerja

enzim α glukosidase di dalam saluran cerna. Sehingga reaksi

penguraian disakarida dan polisakarida menjadi monosakarida

dihambat. Dengan demikian glukosa dilepaskan lebih lambat dan

absorpsinya ke dalam darah juga kurang cepat, lebih rendah dan

merata, sehingga memuncaknya kadar glukosa darah dihindarkan

(Tjay dan Rahardja, 2007).

Hasil akhir dari pemakaian obat ini adalah penyerapan glukosa

ke darah menjadi lambat dan glukosa darah sesudah makan tidak

cepat naik. Yang termasuk obat golongan ini adalah acarbose dan

miglitol (Tandra, 2008). Efek samping pada saluran cerna, seperti

perut kembung, ketidaknyamanan perut dan diare, sangat umum dan

sangat membatasi penggunaan inhibitor α glukosidase (Dipiro et al.,

2005).

Aturan dosis dan waktu pemberian obat hipoglikemik oral

menurut PERKENI tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel IV.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

Tabel IV. Aturan dosis dan waktu pemberian Obat Hipoglikemik Oral (Anonim, 2011)

Golongan Nama

Generik

Nama Dagang Mg/tab Dosis

Harian

(mg)

Lama

Kerja (jam)

Frek/ hari Waktu

Pemberian

Sulfonilurea Klorpropamid Diabenese 100-

250

250-500 24-35 1 Sebelum makan

Glibenclamid Daonil 2.5-5 2.5-15 12-24 1-2

Gliquidon Glurenorm 30 30-120 30-120 1-2

Glikazid Diamicron 80 80-320 10-20 1-2

Glipizid Minidiab

Glucotrol

5-10 5-20 5-20 1

Glimepirid Amaryl 1,2,3,4 0.5-6 24 1

Amadiab 1,2,3,4 1-6 24 1

Biguanid Metformin Gluchopage 500-

850

250-3000 6-8 1-3 Bersama atau

sesudah makan

Glumin 500 500-3000 6-8 2-3

Glinid Repaglinid NovoNorm 0.5, 1,2 1.5-6 - 3 Sebelum makan

Nateglinid Starlix 120 360 - 3

Thiazolidindio

ne

Rosiglitazon Avandia 4 4-8 24 1 Tidak tergantung

jadwal makan Pioglitazon Actos 15,30 15-45 24 1

Deculin 15,30 15-45 24 1

Penghambat

Glukosidase α

Acarbose Glucobay 50-100 100-300 3 Bersama suapan

pertama

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

(6) Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka pemikiran

DRPs kategori dosis

merupakan kejadian yang

tidak diharapkan dan

mengganggu keberhasilan

pengobatan.

Angka kejadian diabetes

pada lanjut usia semakin

meningkat. Akibat dari resistensi insulin.

Dosis pengobatan usia

lanjut memerlukan

perhatian khusus karena

terjadi perubahan

farmakokinetik dan

farmakodinamik.

Identifikasi Drug Related

Problems (DRPs) kategori

dosis berlebih dan

subdosis pada peresepan

obat hipoglikemik oral

pasien geriatrik di instalasi

rawat jalan RSUD

Sukoharjo periode

Januari-Maret 2012.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

(7) Keterangan Empiris

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental

yang menggambarkan kemungkinan terjadinya Drug Related Problems

(DRPs) kategori dosis berlebih dan sub dosis pada peresepan obat

hipoglikemik oral pasien geriatrik di Instalasi Rawat Jalan RSUD

Sukoharjo periode Januari-Maret tahun 2012. Penurunan fungsi organ

tubuh pada pasien geriatrik memerlukan penyesuaian dosis untuk

mencapai efek terapi yang diinginkan. Dengan penyesuaian dosis

diharapkan mampu memberikan efek terapi yang optimal untuk

pengobatan diabetes mellitus pada pasien geriatrik.

Identifikasi Drug Related Problems (Drps) Kategori

Kontraindikasi Dan Ketidaktepatan Dosis Obat Pada Pasien Hipertensi

Geriatri Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr. Moewardi Surakarta Tahun

2007 menunjukkan bahwa dari 90 lembar rekam medik yang diambil

jumlah item obat yang digunakan adalah sebanyak 576 dan diperoleh total

seluruh kejadian DRPs adalah 51 kasus, meliputi kategori obat salah 6

kasus atau 11,78%, dosis lebih 18 kasus atau 35,3%, dan dosis kurang 27

kasus atau 52,94% (Fitriani, 2009).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian non-eksperimental yang bersifat

deskriptif berdasarkan data yang ada tanpa ada perlakuan terhadap subyek

penelitian.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pengumpul data

resep yang meliputi nomor resep, nama, umur, jenis kelamin, dan terapi obat

(nama obat, dosis, jumlah, aturan pakai dan jenis sediaan) serta standar Drugs for

Geriatric tahun 2007. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

resep pasien geriatrik di Instalasi Rawat Jalan RSUD Sukoharjo periode Januari-

Maret tahun 2012.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah pasien rawat jalan RSUD Sukoharjo periode Januari-

Maret tahun 2012 dengan kriteria inklusi sebagai berikut :

a. Menderita sakit DM tanpa mempertimbangkan penyakit penyerta

b. Mendapatkan resep obat hipoglikemik oral

c. Geriatri (>60 tahun)

d. Merupakan pasien rawat jalan periode Januari-Maret 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2012 di Instalasi Rekam Medis

RSUD Sukoharjo. Penelitian dilaksanakan setelah mendapatkan ijin tertulis dari

bagian Pendidikan dan Latihan RSUD Sukoharjo atas nama Direktur RSUD

Sukoharjo.

E. Definisi Variabel Operasional

1. DRPs yang diidentifikasi mencakup subdosis dan dosis berlebih

2. Subdosis adalah dosis yang lebih rendah 20% dari dosis yang telah ditetapkan

dari standar.

3. Dosis berlebih adalah dosis yang memberikan 20% lebih tinggi dari dosis

yang telah ditetapkan dari standar.

4. Frekuensi lebih adalah frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi yang telah

ditetapkan dari standar.

5. Frekuensi kurang adalah frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi yang telah

ditetapkan dari standar.

6. Jenis obat adalah nama zat aktif dari antidiabetika oral yang diresepkan dokter

kepada pasien.

7. Dosis obat adalah takaran zat aktif dari antidiabetika oral yang diresepkan oleh

dokter kepada pasien.

8. Pasien geriatrik adalah pasien dengan usia ≥ 60 tahun yang dirawat di

Instalasi Rawat Jalan RSUD Sukoharjo periode Januari-Maret tahun 2012.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

9. Resep yang diidentifikasi adalah resep pasien geriatrik yang mendapatkan

terapi obat hipoglikemik oral di instalasi Rawat Jalan RSUD Sukoharjo

periode Januari-Maret tahun 2012.

10. Obat yang diidentifikasi adalah obat hipoglikemik oral yang ditulis dokter

pada peresepan obat untuk pasien geriatrik di Instalasi Rawat Jalan RSUD

Sukoharjo periode Januari-Maret tahun 2012.

11. Rumah sakit tempat penelitian dilaksanakan adalah RSUD Sukoharjo.

F. Metode Pengumpulan Data

Data diperoleh dari berkas rekam medik pasien di Instalasi Rawat Jalan RSUD

Sukoharjo periode Januari-Maret tahun 2012 yang dikumpulkan secara

retrospektif.

G. Jalannya Penelitian

Tahap-tahap dalam penelitian ini adalah :

a. Perizinan

Surat izin penelitian dari fakultas ditujukan kepada Direktur RSUD

Sukoharjo dengan tembusan kepada Bagian Pendidikan dan Pelatihan RSUD

Sukoharjo untuk mendapatkan izin melakukan penelitian dan pengambilan

data.

b. Penelusuran Data

Proses penelusuran data dimulai dari observasi (mencari tahu jumlah

pasien) untuk memperoleh nomor register pasien geriatrik dengan diagnosis

utama Diabetes mellitus periode Januari-Maret 2012. Nomor register

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

digunakan untuk memperoleh kartu rekam medis pasien. Dari kartu rekam

medis tersebut kemudian dilakukan pencatatan dan pengelompokan.

Pencatatan dilakukan dalam lembar pengumpul data meliputi nomor

rekam medis, nama pasien, umur, jenis kelamin, dan terapi obat hipoglikemik

oral (nama obat, dosis, jumlah, aturan pakai dan jenis sediaan). Hasil

penelitian ini kemudian disajikan dalam bentuk diagram dan tabel. Skema

jalannya penelitian dapat dilihat dari alur berikut ini :

Gambar 2. Skema jalannya penelitian

Pembuatan proposal

Perizinan

Pengambilan data

Identifikasi DRPs

kategori dosis berlebih

dan sub dosis

Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

H. Analisa Data

Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan program

Microsoft Excel for Windows tahun 2007, diidentifikasi dan dianalisa meliputi

karakteristik pasien dan DRPs kategori ketidaktepatan dosis.

1. Karakteristik pasien meliputi umur dan jenis kelamin

Cara perhitungan adalah sebagai berikut :

a. Untuk umur dihitung berdasarkan perbedaan rentang umur 60-74

tahun, 75-90 tahun dan lebih dari 90 tahun. Persentase dihitung dengan

cara jumlah pasien dengan rentang usia tertentu dibagi jumlah total

pasien dikalikan 100%.

b. Untuk jenis kelamin, dibedakan berdasarkan jenis kelamin (laki-laki

atau perempuan). Persentase dihitung dengan cara jumlah pasien

berdasarkan perbedaan jenis kelamin dibagi jumlah total pasien

dikalikan 100%.

2. Identifikasi DRPs kategori ketidaktepatan dosis.

Cara perhitungan angka kejadian sebagai berikut :

a. Persentase dosis berlebih dihitung dari jumlah obat yang mengalami

dosis berlebih, dibagi jumlah total obat yang mengalami DRPs selama

periode yang telah ditentukan dikalikan 100%.

b. Persentase sub dosis dihitung dari jumlah obat yang mengalami sub

dosis, dibagi jumlah total obat yang mengalami DRPs selama periode

yang telah ditentukan dikalikan 100%.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Proses Penelusuran Data

Penelitian ini berdasarkan pada proses penulusuran data yang diperoleh dari

berkas rekam medis penderita DM tipe 2 geriatrik di RSUD Sukoharjo periode

Januari-Maret 2012 yang dikumpulkan secara retrospektif sesuai kriteria inklusi.

Data yang diamati meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin, dan terapi obat

hipoglikemik oral(nama obat, dosis, jumlah, dan aturan pakai).

B. Gambaran Subyek Penelitian

1. Jumlah pasien geriatrik

Jumlah pasien geriatrik yang menderita diabetes mellitus tipe 2 di Instalasi

rawat jalan RSUD Sukoharjo periode Januari-Maret 2012 adalah 99 pasien, dan

yang masuk kriteria inklusi berjumlah 46 pasien.

2. Distribusi Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil dari distribusi pasien geriatrik penderita DM tipe 2 berdasarkan jenis

kelamin dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin

30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

Berdasarkan pada Gambar 3 diketahui prevalensi kejadian DM tipe 2 pasien

geriatrik lebih umum terjadi pada laki-laki (59%) daripada perempuan (41%).

National Health and Nutrition Evaluation Survey (NHANES) melaporkan bahwa

kecenderungan prevalensi diabetes meningkat dengan bertambahnya usia dan

lebih umum terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki (Dipiro et al., 2005).

Namun tidak ada kecenderungan secara pasti bahwa perempuan lebih rentan

menderita DM tipe 2 dibandingkan laki-laki karena jenis kelamin bukan

merupakan salah satu faktor resiko dari penyakit DM. Faktor resiko penyakit DM

antara lain adalah riwayat diabetes dalam keluarga, mengalami obesitas,

hipertensi, hiperlipidemia dan faktor lain diantaranya kurang olah raga dan pola

makan rendah serat.

3. Distribusi Pasien Berdasarkan Usia

Hasil dari distribusi pasien penderita DM tipe 2 berdasarkan usia dapat dilihat

pada Gambar 4.

Gambar 4. Distribusi pasien berdasarkan usia

Berdasarkan hasil Gambar 4, diketahui bahwa DM tipe 2 paling banyak

terjadi pada rentang usia 60-74 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur

merupakan salah satu faktor resiko penyakit DM. Resiko menderita DM

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

meningkat seiring dengan bertambahnya usia (Anonim, 2011). Adanya proses

penuaan menyebabkan berkurangnya kemampuan sel β pancreas memproduksi

insulin sehingga kadar gula darah meningkat (Rochmah, 2006). Selain itu faktor

resiko timbulnya DM pada usia lanjut antara lain adalah berkurangnya aktivitas

fisik dan adanya penyakit lain misalnya hipertensi dan hiperlipidemia.

4. Distribusi Penggunaan Obat Hipoglikemik Oral

Obat Hipoglikemik Oral adalah obat yang digunakan untuk pengobatan

DM. berdasarkan cara kerjanya, OHO dibagi menjadi 4 golongan yaitu pemicu

sekresi insulin (metformin dan thiazolidindion), penghambat glikoneogenesis

(metformin), dan penghambat absorbsi glukosa (penghambat glukoasida

alfa/acarbosa). Tujuan pendistribusian ini adalah untuk mengetahui penggunaan

OHO dalam pengobatan DM tipe 2 pasien geriatrik.

Pasien geriatrik penderita DM tipe 2 mendapat terapi Obat Hipoglikemik

Oral (OHO) dari golongan OHO dan macam OHO yang bervariasi sesuai dengan

keadaan pasien saat berobat baik diberikan secara tunggal maupun kombinasi.

OHO tunggal adalah OHO yang diberikan dalam dosis tunggal. Pemberian OHO

selalu dimulai dengan dosis rendah, untuk kemudian dinaikkan secara bertahap.

Apabila pemberian OHO tunggal sasaran glukosa darah tidak tercapai maka dapat

diberikan OHO kombinasi. Bila sasaran kadar gula darah tidak tercapai juga

dengan kombinasi dua macam, OHO, dapat pula diberikan kombinasi tiga OHO

dari kelompok yang berbeda. Hasil penelitian jumlah penggunaan OHO dapat

dilihat pada Tabel V.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

Tabel V. Persentase jumlah penggunaan OHO No. Obat Hipoglikemik Oral (OHO) jumlah Persentase (%)

1 Metformin 36 48,65

2 Glibenclamid 14 18,92

3 Glikazid 2 2,70

4 Glikuidon 8 10,82

5 Acarbose 14 18,91

Total 74 100%

Dari Tabel V diketahui bahwa obat yang paling banyak digunakan adalah

metformin golongan biguanid. Keuntungan dari penggunaan metformin adalah

tidak menimbulkan efek samping kenaikan berat badan sehingga aman bagi

pasien yang mengalami obesitas dan metformin tidak dimetabolisme dalam hati,

diekskresikan dalam bentuk yang tidak banyak berubah dalam urin atau feses.

5. Identifikasi Drug Related Problem’s (DRPS)

Penatalaksanaan DM dengan terapi obat dapat menimbulkan masalah-

masalah terkait obat (drug related problems) yang dialami oleh penderita.

Masalah terkait obat merupakan keadaan terjadinya ketidaksesuaian dalam

pencapaian tujuan terapi sebagai akibat pemberian obat. Dosis standar yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dosis berdasarkan Drugs For Geriatric

tahun 2007. Persentase sub dosis dan dosis berlebih dapat dihitung dari jumlah

obat yang mengalami dosis terlalu tinggi atau rendah, dibagi jumlah total

penggunaan obat selama periode yang telah ditentukan dikalikan 100%.

a. Dosis Lebih

Pemberian dosis yang melebihi standar pemberian pada pasien dapat

menyebabkan over dosis dan membahayakan bagi pasien. Data penggunaan

OHO dan kesesuaian dengan standar Drug for Geriatric tahun 2007 dapat

dilihat pada Tabel VI.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

Tabel VI. Identifikasi Drug Related Problems (DRPs)

Nama

Obat

Dosis

Standar*

No. Kasus Dosis

Pemakaian

Kesesuaian

Metformin 500 mg 2x sehari Maksimal 2500 mg

2, 3, 4, 5, 8, 11, 12, 13, 14, 19, 25, 28, 29, 31,

32, 33, 38, 44, 46

500 mg 2 x sehari

Sesuai

6, 15, 17, 27, 36, 39, 40, 45

500 mg 3 x sehari

Tidak Sesuai (Frekuensi lebih)

850 mg 1 x sehari Maksimal 2500 mg

10, 34, 42 850 mg 2 x sehari ½ tablet

Tidak Sesuai (Frekuensi lebih, dosis kurang)

1, 7, 9, 23, 24, 26

850 mg 1 x sehari

Sesuai

Glibencla

mid

1.25-2.5 mg/

hari Maksimal 12 mg

2, 11, 19, 24,

29

2,5 mg 2 x

sehari

Sesuai

44 2,5 mg 2 x sehari ½ tablet

Sesuai

35 2,5 mg 3 x sehari ½ tablet

Sesuai

40, 45 2,5 mg 3 x sehari 1 tablet

Sesuai

43, 41, 13, 22 5 mg 1 x

sehari 1 tablet

Sesuai

Acarbose 50 mg 3 x sehari

4, 30, 31, 37 50 mg 2 x sehari

Tidak Sesuai (Frekuensi kurang)

5, 9, 12, 17, 20, 22, 36, 42

50 mg 3 x sehari

Sesuai

7 ,33 50 mg 1 x sehari

Tidak Sesuai (Frekuensi kurang)

Glikuidon - 6 2 x sehari 30 mg

-

10, 21, 34 3 x sehari 15 mg

-

15, 16 3 x sehari 50 mg

-

8, 18 1 x sehari 50 mg

-

Glikazid - 33, 38 3 kali sehari Pagi 80 mg Siang, sore 40 mg

-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

Total penggunaan obat (perhitungan pada Lampiran 2) adalah 74.

Berdasarkan Tabel VI tidak ditemukan adanya dosis lebih pada peresepan OHO di

Instalasi Rawat Jalan RSUD Sukoharjo. Namun terdapat beberapa obat yang

memiliki frekuensi pemberian melebihi frekuensi standar. Dosis lebih mencakup

besaran dosis yang berlebih, serta frekuensi obat yang melebihi dosis standar.

Persentase Obat yang mengalami frekuensi lebih dapat dilihat pada Tabel VII.

Tabel VII. Persentase obat yang mengalami frekuensi lebih

Nama

Obat

Dosis

Standar

No kasus Dosis

Pemakaian

Persentase

Metformin 500 mg 2x sehari

Maksimal

2500 mg

6, 15, 17,

27, 36, 39,

40, 45

500 mg 3 x

sehari

10,81%

850 mg 1 x sehari

Maksimal

2500 mg

10, 34, 42 850 mg 2 x

sehari ½

tablet

4,05%

Total persentase obat yang mengalami dosis lebih 0% dan frekuensi lebih

adalah 14,86%. Pemberian dosis berlebih dapat menimbulkan efek

hipoglikemi yang serius. Gejala hipoglikemik antara lain pasien merasa

pusing, lemas, gemetar, pandangan berkunang-kunang bahkan dapat

mengalami kehilangan kesadaran. Penanganan awal untuk pasien

hipoglikemik adalah pemberian larutan glukosa (± 400 gram glukosa dalam

segelas air). Dosis berlebih dapat disebabkan oleh konsentrasi obat dalam

plasma penderita di atas rentang terapi yang dikehendaki.

b. Sub Dosis

Pemberian dosis kurang (sub dosis) menyebabkan ketidakefektifan terapi

obat. Hal ini disebabkan oleh dosis yang digunakan terlalu rendah untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

menghasilkan respon yang dikehendaki. Frekuensi kurang adalah frekuensi

pemberian obat pada pasien kurang dari standar yang telah ditetapkan.

Dari Tabel V diketahui bahwa dari data yang diperoleh tidak ditemukan

adanya sub dosis, namun terdapat beberapa obat yang mengalami frekuensi

kurang pada peresepan OHO di Instalasi Rawat Jalan RSUD Sukoharjo.

Persentase obat yang mengalami frekuensi kurang dapat dilihat pada Tabel

VIII.

Tabel VIII. Persentase obat yang mengalami dosis kurang dan frekuensi kurang

Nama

Obat

Dosis

Standar

No kasus Dosis

Pemakaian

Persentase

Acarbose 50 mg 3 x

sehari

4, 30, 31,

37

50 mg 2 x

sehari

5,40%

7 ,33 50 mg 1 x

sehari

2,70%

Metformin 850 mg 1 x sehari

Maksimal

2500 mg

10, 34, 42 850 mg 2 x

sehari ½

tablet

4,05%

Total persentase obat yang mengalami dosis kurang 4,05% dan frekuensi

kurang adalah 8,10%.Kejadian DRPs akibat dosis yang tidak adekuat atau

efektif merupakan masalah kesehatan yang serius dan dapat menambah biaya

terapi bagi pasien. Sebaik apapun diagnosis dan penilaian yang dilakukan hal

itu tidak akan ada artinya apabila pasien tidak menerima dosis yang tepat

sesuai dengan kebutuhannya. Secara garis besar, suatu regimen obat dianggap

sesuai dengan indikasinya, tidak mengalami efek samping akibat obat, akan

tetapi tidak memperoleh manfaat terapi yang diinginkan

Dalam penelitian ini terdapat beberapa obat yang tidak terdapat pada

literatur Drug for Geriatric diantaranya Glikuidon dan Glikazida yang

termasuk dalam golongan sulfonilurea. Berdasarkan standar dosis menurut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

PERKENI 2011 dosis maksimal untuk glikuidon 30 mg dan glikazid 80 mg

masing-masing adalah 120 mg dan 320 mg. Berdasarkan Tabel V diketahui

bahwa tidak terdapat obat yang melebihi standar dosis maupun dosis kurang.

Namun standar dosis PERKENI merupakan standar dosis untuk dewasa,

sehingga tidak bisa memenuhi kriteria dosis untuk pasien geriatrik. Untuk

persen obat yang tidak diketahui atau persen obat yang tidak dapat

diidentifikasi sebesar 13,51%.

C. Keterbatasan Penelitian

Tidak adanya data laboratorium pasien yang mendukung sehingga tidak

dapat mengkaji lebih dalam mengenai fungsi organ pasien. Serta adanya data

obat yang tidak tercantum dalam standar Drugs for Geriatric tahun 2007

sehingga obat tidak bisa diidentifikasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS DRPs) KATEGORI … fileDOSIS DAN DOSIS BERLEBIH PADA PENGGUNAAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PASIEN GERIATRIK DI INSTALASI ... Pola pengobatan pada usia

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Persentase Drug Related Problems (DRPs) kategori sub dosis dan dosis lebih

pada peresepan obat hipoglikemik oral di Instalasi Rawat Jalan RSUD

Sukoharjo periode Januari-Maret 2012 dengan standar Drugs for Geriatric

tahun 2007, persentase DRPs kategori sub dosis 4,05%, frekuensi kurang

8,10%, dosis lebih 0%, frekuensi lebih 14,86% dan obat yang tidak diketahui

sebesar 13,51%.

B. Saran

1. Perlu diadakan penelitian selanjutnya di Instalasi Rawat Jalan RSUD

Sukoharjo secara prospektif dengan pasien yang lebih banyak dan

cakupan yang lebih luas mengenai Drug Related Problems.

2. Perlu diadakan penelitian selanjutnya di Instalasi Rawat Inap RSUD

Sukoharjo secara prospektif maupun retrospektif mengenai Drug

Related Problems.

3. Penambahan data laboratorium pasien terkait fungsi organ untuk

mendukung besaran dosis jika terjadi penurunan fungsi organ.

4. Penelitian ini dapat dilanjutkan dengan parameter atau literatur lain

agar semua obat dapat diidentifikasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user