ibuprofenn.docx
TRANSCRIPT
Jurnal Minggu I II- IV
SEDIAAN LARUTAN
JURNAL RANCANGAN FORMULA
A. STUDI PRAFORMULASI
No.Nama Bahan
Aktif
Karakteristik STUDI PRAFORMULASISpesifikasi Lain
Fisika Kimia
1. Ibuprofen -Organoleptis :
hablur/ serbuk hablur
putih hingga hampir putih,
berbau khas lemah. (FI IV
hal 449)
-Kelarutan :
Praktis tidak larut air,
alkohol = 1:1,5, klorofom
= 1:1, eter= 1:2,
aseton=1:1,5, larut dalam
larutan alkalihidroksida
dan karbonat (Md ed 28
hal 256)
-Titik leleh :
750-77,50 (Md ed 28 hal
256)
-pH : 3,6 - 4,6
(USP 35 vol 2
hal 3471 )
-penyimpanan :
wadah kedap udara (Md
ed 28 hal 256)
-khasiat: analgesic
dengan daya anti-
inflamasi yang tidak
terlalu kuat. ( F & T ed
5 hal 240 )
Berdasarkan data dalam matriks di atas, maka bentuk sediaan terpilih adalah suspensi
Alasan mengapa memilih sediaan suspensi : karena bahan aktif yang dipakai
(ibuprofen) memiliki sifat yang tidak larut air namu stabil dalam air.
Alasan mengapa memilih Ibuprofen :
- Efek Samping : terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan dengan aspirin,
indometasin, atau naproksen. Efek samping lainnya yang jarang ialah eritema kulit,
sakit kepala trombosipenia, ambliopia toksik yang reversible.
- Absorbsi ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar maksimum dalam plasma
dicapai setelah 1-2 jam. Sembilan puluh persen ibuprofen terikat dalam protein
plasma. Ekskresinya berlangsung cepat dan lengkap. Kira-kira Sembilan puluh persen
dari dosis yang diabsorbsi akan diekskresi melalui urin sebagai metabolit atau
konjugatnya.
B. PERSYARATAN MUTU SEDIAAN
1. Aman
- Sediaan aman dipakai dan tidak memberikan efek samping yang
merugikan, serta tidak toksis
- Sediaan mengandung bahan aktif kurang dari 90,0 % dan tidak lebih dari
110,0 % (USP 35 vol 2 hal 3471) dari jumlah yang tertera pada etiket.
Catatan: hal ini tergantung dari bentuk sediaan berbeda dengan kandungan
bahan aktif yang sama dapat memiliki persyaratan yang berbeda.
2. Efektif
- Pemakaian sediaan dengan dosis yang benar akan memberikan efek
terapetik optimal dengan efek samping seminimal mungkin.
3. Akseptabel
Sediaan hendaknya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Penampilan yang baik dan benar
- Organoleptis yang dapat diterima oleh konsumen
- Mudah dipakai (instan)
Stabilitas
4. Stabilitas Kimia
Setiap zat adiktif dalam sediaan tetap menunjukkan sifat kimia seperti semula
dan kadarnya sesuai dengan yang tertera pada etiket. Kadar bahan aktif 90,0 %
- 110,0 % dari jumlah yang tertera pada etiket (USP 35 vol 2 hal 3471) pH
sediaan suspensi, pH 3,6 - 4,6 (USP 35 vol 2 hal 3471)
5. Stabilitas Fisika
Sediaan mempertahankan sifat fisika seperti keadaan awal termasuk
penampilan, kesesuaian, keseragaman disolusi dan kemampuan untuk
disuspensikan.
- Organoleptis : tetap sama seperti semula
- Homogenitas : tetap sama seperti semula
- Mudah dituang : tetap sama seperti semula
- Densitas sediaan > densitas air
- Viskositas sediaan < viskositas gliserin p.a
- Sifat aliran : newtonian untuk solutio, pseudoplastik untuk suspensi atau
emulsi
- Tidak cacking untuk suspensi
6. Stabilitas mikrobiologi
- Sediaan tidak ditumbuhi oleh mikroba, sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan untuk sediaan non steril
- Sediaan yang mengandung zat anti mikroba harus tetap efektif dalam batas
yang ditetapkan
- Sediaan harus bebas mikroba: Salmonella sp, Escherichia coli,
Enterobacter sp, Pseudomonas sp, Clostridium sp, Candida albicans.
7. Stabilitas Farmakologi
Efek farmakologi tidak berubah.
8. Stabilitas Toksikologi
Tidak boleh terjadi peningkatan toksisitas.
C. DOSIS BAHAN AKTIF
• 1 to 3 bulan : 5 mg/kg 3 atau 4 kali sehari
• 3 to 6 bulan : 50 mg 3 kali sehari
• 6 to 12 bulan : 50 mg 3 atau 4 kali sehari
• 1 to 4 tahun : 100 mg kali sehari
• 4 to 7 tahun : 150 mg 3 kali sehari
• 7 to 10 tahun : 200 mg 3 kali sehari
• 10 to 12 tahun : 300 mg 3 kali sehari
• 12 to 18 tahun : 200 to 400 mg 3 atau 4 kali sehari
( Sumber : Md ed 36 hal 65 )
Umur Konversi terhadap dewasa % 400 mg
1 25 100
2 29116 100 (
12
cth)
3 33 132
4 37,5 150
5 41,5 166 200 (1 cth)
6 45,75 183
7 50 200
8 54,37 217,48
9 58,75 235
10 60240 300 (1
12
cth)
11 67,5 279
12 75 300
13 77,5 310
14 80 320
15 85 340 400 ( 2 cth)
16 90 360
Dewasa 100 400
( Sumber : ISO vol 46 hal 660 )
Umur Takaran
1-3 tahun 12
cth ( 3 kali sehari )
4-7 tahun 1cth ( 3 kali sehari )
8-12 tahun1
12
cth ( 3 kali sehari )
≥ 13 tahun 2 cth ( 3-4 kali sehari )
*diminum setelah makan
Volume sediaan = 60 ml (lama penggunaan maksimum ≤ 10 hari )
D. FORMULA SEDIAAN
1. Tuliskan semua bahan tambahan yang terpilih, disertai karakteristik, fungsi, alasan
dipilih, jumlah/berat (%) dan sumber pustakanya.
2. Tuliskan formula sediaan untuk satu takaran, satu kemasan, dan satu batch (3-4
kemasan) yang dibuat
1. Pemilihan bahan tambahan (contoh) :
No Nama Fungsi
pemakaian
Kadar
yang
dipilih
karakteristik Alasan dipilih
1. Sakarin Na
(HPE ed 5 hal
641)
Pemanis
(0,04-0,25
%)
0,2 % -Organoleptis :
Serbuk halus,
putih, tidak
berbau, atau
agak aromatik,
sangat manis, -
kelarutan :
1:1,2 bagian air
dalam alkohol
1:50 (HPE ed 5
hal 609)
Tidak OTT
dengan bahan
lain, memiliki
tingakat
kemanisan 300-
600 kali daripada
sukrosa, sering
digunakan di
dalam formula,
bisa di
kombinasikan
dengan pemanis
lainnya ( HPE ed
5 hal 641)
2. Nipagin
(HPE ed 5 hal
466)
Pengawet
(0,015-0,2
%)
0,18 % -Organoleptis:
serbuk hablur
putih, hampir
Tidak OTT
dengan bahan
lain, merupakan
tidak berbau,
tidak berasa,
kemuadian
agak toksik
-kelarutan :
1:500 bagian
air, 1:20 bagian
air mendidih,
1:3-3,5 bagian
alcohol, 1:3
aseton, 1:5
Propilen glikol
( HPE ed 5 hal
467)
-efektif pada
pH 4-8 (Md ed
28 hal 1287)
antimikroba yang
efektif di rentang
PH yang ekstrim
sekalipun,
pengawet ini bisa
lebih efektif
apabia di campur
dengan propilen
glycol atau
dikombinasikan
dengan pengawet
lain
3. Nipasol
(HPE ed 5 hal
629)
Pengawet
(0,01-0,02%)
0,02 % -Organoleptis :
Serbuk hablur
putih, tidak
berasa
-Kelarutan :
1:2500 air
dingin, 1:400
air panas, 1:3,5
alkohol, 1:3
aseton, 1:40
gliserin, 1: 3,9
propilen glikol
(HPE ed 5 hal
630)
-Efektif pada
pH 4-8 (HPE
ed 4 hal 411)
Tidak OTT
dengan bahan
lain, merupakan
antimikroba yang
efektif di rentang
PH yang ekstrim
sekalipun,
pengawet ini bisa
digunakan sendiri
maupun
dikombinasikan
dengan pengawet
lain, efektif juga
untuk mencegah
tumbuhnya
kapang dan
khamir
4. Propilen glikol
(HPE ed 5 hal
624)
Pelarut –
pengental
(10-25 %)
25 % -Organoleptis :
cairan kental,
jernih, tidak
berwarna, tidak
berbau, rasa
agak manis,
maskrokopis
-Kelarutan :
Bercampur
dengan ir,
dengan etanol;
95%, tidak
bercampur
dengan minyak
lemak (FI III
hal 534)
Tidak OTT
dengan bahan
lain, Pelarut yang
baik untuk
parasetamol, dan
nipagin-nipasol,
dapat berfungsi
sebagai pengental
BJ : 1,038
(HPE ed 5 hal
624)
5. C6H8O7.H2O
(HPE ed 6 hal
181)
Dapar pH 3,8 1,36 % -Organoleptis :
kristal
berwarna atau
tembus, bubuk
efflorescent
putih. Tidak
berbau dan
memiliki rasa
asam yang
kuat. Struktur
kristal
ortorombik.
(HPE ed 6 hal
181)
Kelarutan 1 :
<1 bagian air
(HPE ed 6 hal
182)
Tidak OTT
dengan bahan
lain, buffering
agent dalam
sediaan obat
farmasi
6. Na2HPO4
(HPE ed 5 hal
693)
Dapar pH 3,8 1,262 % -Organoleptis :
Serbuk putih,
tidak berbau,
larut dalam air ,
stabil dalam
1:8 bagian air (
HPE ed 5 hal
694)
Tidak OTT
dengan bahan
lain, buffering
agent dalam
sediaan obat
farmasi
7. CMC-Na
(HPE ed 6 hal
118)
Suspending
agent (0,1% -
1 %)
1 % Organoleptis :
Berwarna putih
sampai hampir
putih,
Tidak OTT
dengan bahan
lain, memiliki
rentang PH 2-10
tidak berbau,
berasa,
berbentuk
serbuk granul.
Bersifat
higroskopis
setelah
pengeringan.
Kelarutan :
Mudah larut
dalam air di
suhu berapa
saja
(HPE ed 6 hal
120), merupakan
pH yang cocok
dengan bahan
aktif yang
memiliki pH (3,6-
4,6)
8. Essence lemon perasa q.s -Organoleptis :
cairan
berwarna
kuning,
memiliki rasa
lemon
Tidak OTT
dengan bahan
lain, memberikan
rasa lemon
9. Tartrazin
(Md ed 28 hal
431)
Pewarna
(1 % v/v)
0,1 % -Organoleptis :
serbuk
berwarna
oranye-kuning,
memberikan
warna kuning
keemasan.
Larut dalam
1:6 bagian air,
Mudah larut
dalam alkohol,
tidak larut
dalam minyak
sayur.
Tidak OTT
dengan bahan
lain, memberikan
warna kuning,
merupakan
pewarna yang
biasa digunakan
untuk obat oral
10. Aqua pelarut 54,5 ml
Perhitungan ADI :
1. Sakarin Na (2,5 mg/kgBB) (HPE ed 2 hal 418)
1 tahun => 2,5 x 8,1 = 20,25 ≈ 20 mg/ 7,5 ml
% = 100 / 7,5 ml x 20 mg / 1000 = 0,26 g / 100 ml = 0,26 %
2. Nipagin (10 mg/kgBB) (Md ed 28 hal 1287)
1 tahun => 10 x 8,1 = 81 ≈ 80 mg/ 7,5 ml
% = 100 / 7,5 x 80 / 1000 = 1,07 g/ 100 ml = 1,07 %
3. Nipasol (5 mg/ kgBB) (Md ed 28 hal 1290)
1 tahun => 5 x 8,1 = 40,5 ≈ 40 mg / 7,5 ml
% = 100 / 7,5 x 40 / 1000 = 0,53 g / 100 ml = 0,53 %
4. Propilen Glikol (25 mg/ kgBB) (HPE ed 2 hal 625)
1 tahun => 25 x 8,1 = 202,5 mg ≈ 200 mg/ 7,5 ml
% = 100 / 7,5 x 200 / 1000 = 2,67 g / 100 ml = 2,67 %
5. Tartrazin (7,5 mg/ kgBB) (Md ed 28 hal 431)
1 tahun => 7,5 x 8,1 = 60,75 mg ≈ 60 mg
% = 100 / 7,5 x 60 / 1000 = 0,8 g / 100 ml = 0,8 %
2. Susunan formula
No Nama bahan 1 sendok
kecil (5 ml)
1 botol
(60 ml)
1 batch
(3x60ml)
Keterangan
Bahan aktif :
1. Ibuprofen 200 mg 2400 mg 7200 mg +
5 % =
7560 mg
Bahan aktif dilebihkan
5 % Mencegah
terjadinya under dose
yang dapat
mengakibatkan efek
Bahan tambahan : 1 sendok
kecil (5 ml)
1 botol
(60 ml)
1 batch
(3x60ml)
teraupetik obat tidak
efisien,
memperpanjang masa
edar obat
1. Sakarin Na 0,2 % = 10
mg
120 mg 360 mg
(air = 0,5
ml)
2. Nipagin 0,18 % = 9
mg
108 mg 324 mg
(PG = 2
ml)
3. Nipasol 0,02 % = 1
mg
12 mg 36 mg (PG
= 0,5 ml)
4. Propilen glikol 25 % = 1,25
ml
15 ml 45 ml
5. C6H8O7.H2O (pH =
3,8)
68 mg 816 mg 2448 mg
( air = 3
ml)
6. Na2HPO4 (pH =
3,8)
63 mg 757 mg 2272 mg
( air = 19
ml)
7. CMC-Na 1% = 50 mg 600 mg 1800 mg
(air = 54
ml)
9. Essence lemon q.s
10. Tartrazin 0,1 % = 5
mg
60 mg 180 mg
(air = 1,5
ml)
11. Aqua 54,5 ml
Perhitungan sisa air :
Total air => 0,5+2+0,5+45+3+19+54+1,5 = 125,5 ml
Sisa air => 180 - (0,5+2+0,5+45+3+19+54+1,5 ) = 54,5 ml
E. SPESIFIKASI SEDIAAN
Susunlah spesifikasi sediaan yang ingin dicapai pada produk antara, produk ruahan dan
produk jadi.
Sirup :
1. Organoleptis
Bentuk : larutan jernih
Warna : kuning orange
Bau : lemon
Rasa : manis
2. pH : 3,8 ± 0,05
3. p sediaan > 1
4. η sediaan < η gliserin p.a
5. Kadar bahan aktif : 105 % dari jumlah yang tertera pada etiket
6. Ukuran globul minyak < 100 μm
Suspensi
Spesifikasi Hasil Keterangan
(TMS/ MS)
Organoleptis
Bentuk Larutan jernih
Warna kuning
Bau lemon
Rasa manis
pH 3,8
ρ sediaan > ρ air = 1
η sediaan < η gliserin = 1,5
Kadar bahan aktif mg
TMS = Tidak memenuhi syarat
MS = Memenuhi syarat
F. CARA PEMBUATAN
1) Kalibrasilah 3 buat botol 60 ml, dan satu beaker glass 180 ml
2) Timbanglah CMC Na sebanyak 1,8 g, kemudian gerus dalam mortir
Tambahkan (1,8 x 20 = 36 ml air panas) diamkan ± 15 menit sampai
mengembang lalu tambahkan (1,8 x 10 = 18 ml air dingin), gerus hingga
homogen.
3) Ukurlah propilen glikol sebanyak 45 ml
4) Timbanglah ibuprofen sebanyak 7560 mg, gerus kemudian campurkan dengan
no.3 di dalam beaker glass diatas waterbath
5) Campurkanlah no2 dan no.4 sambil diaduk dalam keadaan panas, lalu
dinginkan
6) Timbanglah asam sitrat (C6H8O7.H2O) sebanyak 2,448 g kemudian larutkan
dalam 3 ml air
7) Timbanglah Na2HPO4 sebanyak 2,272 g kemudian larutkan dalam 19 ml air
8) Campurkanlah no.6 dan no.7 diaduk hingga homogeny
9) Timbanglah nipagin sebanyak 0,324 g kemudian larutkan dalam 2 ml PG
10) Timbanglah nipasol sebanyak 0,036 g kemudian larutkan dalam 0,5 ml PG
11) Campurkanlah no.8 dan no.9 diaduk hingga larut
12) Timbanglah 0,36 g Sakarin-Na kemudian larutkan dalam 0,5 ml air
13) Timbanglah 0,18 g Tartrazin kemudian larutkan dalam 1,5 ml air
14) Kemudian campurkanlah no.5, no.8, dan no.11 aduk sampai homogen lalu
tambahkan no.12 dam no.13 aduk hingga larut
15) Setelah semuanya tercampur adjust pH-bila terlalu asam + (Na2HPO4)-bila terlalu basa + (asam sitrat (C6H8O7.H2O))
16) Bila pH telah sesuai tambahkanlah essence lemon secukupnya
17) Tambahkanlah sisa air ad 180 ml ke dalam beaker glass yang sudah di kalibrasi
18) Tuangkanlah sirup yang sudah jadi ke dalam 3 buah botol masing-masing 60 ml
19) Tempelkanlah etiket pada masing-masing botol, masukkan ke dalam dus dan beri brosur
G. RANCANGAN EVALUASI
Susunlah rancangan evaluasi sediaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan, untuk mengetahui apakah sediaan yang dibuat layak untuk di produksi dalam skala besar. Tuliskan:
- Jenis parameter pengujian (organoleptis dan uji fisika) yang harus dilakukan
- Nama alat / instrument yang digunakan
- Metode kerja singkat dan sumber pustaka
1. Organoleptis:o Bentuk (penampilan)
o Warna
o Bau
o Rasa
2. Uji pH:a. Alat pH meter “metrohm 620”
b. Cara kerja: Cuci electrode dengan air, keringkan Kalibrasi electrode dengan larutan dapar pH tertentu Angkat electrode, cuci dengan air, keringkan Celupkan electrode ke dalam larutan sampel Catat pH yang ditunjuk
3. Densitas:a. Alat: piknometer yang dilengkapi dengan thermometerb. Cara kerja:
Setarakan suhu piknometer sesuai dengan suhu yang tertera pada alat dengan cara dicelupkan ke dalam air es
Timbang piknometer kosong pada suhu t°C isi piknometer dengan larutan sampel dan setarakan dengan suhu seperti cara
diatas timbang piknometer + sampel pada suhu toC hitung dengan rumus berikut ini
Densitas = berat (piknometer+zat) - berat (piknometer kosong) (g)
volume piknometer (ml)
4. Viskositas dinamik
a. Alat: Viskometer Brookfield atau Viskometer Ubbelohde
b. Cara kerja viskometer Brookfield
Isikan larutan sampel ke dalam beaker glass Atur kecepatan putaran, jalankan motor dan tekan tuas pada saat jarum
menunjukan angka konsisten Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum Catat faktor spindel dari tabel Hitung viskositas dengan rumus berikut ini:
η = angka yang terbaca x faktor spindel (cps)