ias (international accounting standard ) ke dalam psak di .../pengaruh...ias (international...

86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Oleh : DIESTA ARUM PRAMESTI F0308040 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: lehuong

Post on 01-Apr-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI

IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK

DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Oleh :

DIESTA ARUM PRAMESTI

F0308040

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

Page 2: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI

IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK

DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG

DIESTA ARUM PRAMESTI

F0308040

ABSTRAKSI

Penelitian ini menguji pengaruh budaya terhadap keputusan adopsi IAS

(International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia ditinjau dari

etnis Minang. Dimensi budaya yang digunakan dalam penelitian terhadap survei

ini merupakan pengembangan dari konsep budaya Hofstede (1983) yaitu Power

Distance, Individualism, Masculinity, Uncertainty Avoidance, dan Confucian

Work Dynamism

Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat melalui penyebaran

kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa jurusan akuntansi dan karyawan

perusahaan yang mempunyai latar belakang pendidikan jurusan akuntansi yang

beretnis Minang.

Hasil uji t menunjukkan bahwa hanya Masculinity yang berpengaruh

terhadap keputusan Adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam

PSAK di Indonesia ditinjau dari sudut pandang etnis Minang, sedangkan Power

Distance, Individualism, Uncertainty Avoidance, dan Confucian Work Dynamism

tidak berpengaruh. Hasil uji F menunjukkan bahwa kelima variabel, yaitu Power

Distance, Individualism, Masculinity, Uncertainty Avoidance, dan Confucian

Work Dynamism secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan Adopsi

IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia ditinjau

dari sudut pandang etnis Minang.

Kata Kunci: Budaya, Etnis Minang, Standar Akuntansi, IAS (International

Accounting Standards), Keputusan Adopsi IAS ke dalam PSAK

Page 3: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

THE EFFECT OF CULTURE TOWARD

IAS (International Accounting Standards) ADOPTION DECISION

ON PSAK IN INDONESIA : SURVEY ON MINANG ETHNICS

DIESTA ARUM PRAMESTI

F0308040

ABSTRACT

This research examines the effect of culture toward IAS (International

Accounting Standards) adoption decision on PSAK in Indonesia viewed from

Minang ethnics. The dimensions of culture used in this survey was developed by

Hofstede’s culture dimensions (1980), consist of Power Distance, Individualism,

Masculinity, Uncertainty Avoidance, and Confucian Work Dynamism

The data used in this research were collected through questionnaire

distributed to accounting students, and employees on companies background

(majors) accounting ethnic Minang.

The t-test result indicate that Masculinity influence IAS (International

Accounting Standards) adoption decision on PSAK in Indonesia viewed from

Minang ethnics, while Power Distance, Individualism, Uncertainty Avoidance,

and Confucian Work Dynamism do not influence. The F-test result show that

Power Distance, Individualism, Masculinity, Uncertainty Avoidance, and

Confucian Work Dynamism are simultaneous influence IAS (International

Accounting Standards) adoption decision on PSAK in Indonesia viewed from

Minang ethnics.

Keyword: Culture, Minang Etnics, Accounting Standards, IAS (International

Accounting Standards), and IAS adoption decision on PSAK

Page 4: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Aku persembahkan kepada….

Allah SWT, Yang Telah Memberikan Kekuatan

dan Jalan Terbaik Dalam Hidupku……

Dan Kepada…..

Ayah dan ibuku tercinta,

Teman dan sahabat yang setia menemani…

Almamaterku,

Universitas Sebelas Maret

Page 7: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

“Bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Maka jika kamu telah selesai dari

satu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya

kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (Q.S. Alam Nasyrah:5-8)

Ilmu adalah petunjuk kebaikan dan keutamaan. Dan belajar ilmu adalah sebaik-

baiknya beramal (Azzubad)

“Sesungguhnya pada hari ini Aku beri imbalan kepada mereka disebabkan

kesabaran mereka, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang”.

(Q.S. Al Mu’Minuun 111).

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka

mengubah keadaan diri mereka sendiri.”

(QS. Ar-Ro’du:11).

Page 8: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur hanya kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

nikmat-Nya, serta memberikan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan

skripsi sehingga tersusunlah skripsi dengan judul “Pengaruh Budaya Terhadap

Keputusan Adopsi IAS (International Accounting Standard ) Ke Dalam

PSAK Di Indonesia : Survei Terhadap Etnis Minang”. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberikan bimbingan dan

bantuan dalam penulisan skripsi ini. Maka dari itu penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Allah SWT, atas segala rejeki dan karuniaNYa.

2. Bapak dan Ibuk yang selalu memberikan kasih sayang, cinta, dukungan

serta doanya.

3. Adik-adikku, “Reza dan Hanan” yang selalu mendukungku cepat lulus.

4. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S selaku Rektor Universitas Sebelas Maret.

5. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

6. Bapak Drs. Santosa Tri Hananto, M.Si., Ak. selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

7. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak, selaku pembimbing skripsi,

yang telah memberikan banyak bantuan dan bimbingan kepada penulis

selama proses penyusunan skripsi.

Page 9: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

8. Prof. Bambang Sutopo, M.Com., selaku pembimbing akademis yang telah

memberikan banyak masukan.

9. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen serta karyawan FE UNS, terimakasih atas

ilmu dan pelayanan yang diberikan.

10. Keluarga di Solo, “Pak Iwan, Bulek Atun, Astrid, dan Alena” yang selalu

setia membantu dan menemaniku.

11. Anikha Yulianti Sutarmo, Hervina Putri Indriana, Dana Christianti,

Yohana Wisnu Wardani, Ayu Nur Fitria, Winda Tri Herwanti, Lina

Ramadhani, Yuwandita dan Kunti Kathina Agung sahabat yang selalu ada

dalam suka dan duka membantuku.

12. Teman senasib sepenanggungan dan yang selalu memberi tumpangan

selama penyusunan skripsi, “Denny Afrian Purwarananda”, terimakasih

teman, jasamu akan selalu ku ingat.

13. Teman-teman akuntansi A yang selalu kompak, heboh, alay, dan rame,

semoga kita semua tetap bersahabat dan kelak bertemu sudah menjadi

orang yang sukses.

14. Teman-teman Akuntansi angkatan 2008 Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Page 10: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan sebagai masukan yang berharga. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan semua pihak yang berkepentingan.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, 28 Februari 2012

Penulis

Diesta Arum Pramesti

Page 11: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………… i

ABSTRAKSI ……………………………………………………... ii

ABSTRACT ....................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...........…………… iv

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………..... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………….. vi

HALAMAN MOTTO …………………………………................. vii

KATA PENGANTAR ……………………………………………. viii

DAFTAR ISI ……………………………………………………… xi

DAFTAR TABEL ………………………………………………… xiv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………… 1

B. Perumusan Masalah ………………………………….. 5

C. Tujuan Penelitian ……………………………………… 5

D. Manfaat Penelitian ……………………………………. 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 7

A. Pengertian Budaya …………………………………….. 7

B. Tingkatan Budaya ........................................................... 8

C. Dimensi Budaya .............................................................. 9

D. Budaya Minang.................................................................. 13

Page 12: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

E. IAS (International Accaounting Standards) ....................... 15

F. Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional di Indonesia 17

G. Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional....................... 19

H. Pengembangan Hipotesis .................................................... 21

I. Kerangka Pemikiran ............................................................ 24

BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................... 25

A. Desain Penelitian ................................................................ 25

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .......... 25

C. Tekhnik Pengumpulan Data ................................................ 26

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel .................... 27

E. Metode Analisis Data............................................................ 30

1. Statistik Deskriptif ........................................................ 30

2. Pengujian Kualitas Data ............................................... 30

a. Uji Validitas ........................................................... 30

b. Uji Reliabilitas ........................................................ 31

3. Pengujian Asumsi Klasik .............................................. 32

a. Uji Normalitas Data................................................. 32

b. Uji Multikolinearitas Data ..................................... 32

c. Uji Autokorelasi ………………………….............. 32

d. Uji Heterokedastisitas Data ..................................... 33

4. Metode Pengujian Hipotesis .......................................... 33

a. Uji Analisis Regresi Berganda …………………… 33

b. Uji Statistik F (Uji F) .............................................. 34

c. Uji Koefisien Determinasi ...................................... 35

Page 13: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

d. Uji Statistik t (Uji t) ............................................... 35

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................... 37

A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................... 37

B. Statistik Deskriptif ........................................................... 39

C. Pengujian Kualitas Data ………………………………… 41

1. Uji Validitas ................................................................ 41

2. Uji Reliabilitas ............................................................ 43

D. Uji Asumsi Klasik ............................................................ 43

1. Uji Normalitas Data .................................................... 44

2. Uji Multikolinearitas Data ............................................ 44

3. Uji Heterokedastisitas Data ......................................... 45

4. Uji Autokorelasi …………………………………….. 46

E. Analisis Regresi Berganda …............................................ 46

BAB V. PENUTUP ............................................................................ 54

A. Simpulan ……………………………………………...... 54

B. Keterbatasan ………………………………………….... 55

C. Saran ................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

TABEL

IV.1 Data Distribusi Kuesioner …………………………………. 37

IV.2 Jenis Kelamin ……………………………………………… 38

IV.3 Usia Responden ……..……………….................................. 38

IV.4 Pekerjaan Responden ………………………........................ 39

IV.5 Pendidikan Terakhir ……………......................................... 39

IV.6 Statistik Deskriptif ………………........................................ 40

IV.7 Hasil Uji Validitas ……………............................................ 42

IV.8 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................ 43

IV.90 Hasil Normalitas ................................................................... 44

IV.10 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................. 45

IV.11 Hasil Heteroskedastisitas .................................................... 45

IV.12 Hasil Uji Autokorelasi ......................................................... 46

IV.13 Hasil Analisis Regresi Berganda ......................................... 47

Page 15: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

II.1 Pola Budaya ............................................................................. 8

II.2 Kerangka Pemikiran ................................................................. 24

Page 16: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1 Kuesioner.................................................................................... a

2 Data Variabel............................................................................. b

3 Hasil Output SPSS..................................................................... c

Page 17: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI

IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK

DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG

DIESTA ARUM PRAMESTI

F0308040

ABSTRAKSI

Penelitian ini menguji pengaruh budaya terhadap keputusan adopsi IAS

(International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia ditinjau dari

etnis Minang. Dimensi budaya yang digunakan dalam penelitian terhadap survei

ini merupakan pengembangan dari konsep budaya Hofstede (1983) yaitu Power

Distance, Individualism, Masculinity, Uncertainty Avoidance, dan Confucian

Work Dynamism

Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat melalui penyebaran

kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa jurusan akuntansi dan karyawan

perusahaan yang mempunyai latar belakang pendidikan jurusan akuntansi yang

beretnis Minang.

Hasil uji t menunjukkan bahwa hanya Masculinity yang berpengaruh

terhadap keputusan Adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam

PSAK di Indonesia ditinjau dari sudut pandang etnis Minang, sedangkan Power

Distance, Individualism, Uncertainty Avoidance, dan Confucian Work Dynamism

tidak berpengaruh. Hasil uji F menunjukkan bahwa kelima variabel, yaitu Power

Distance, Individualism, Masculinity, Uncertainty Avoidance, dan Confucian

Work Dynamism secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan Adopsi

IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia ditinjau

dari sudut pandang etnis Minang.

Kata Kunci: Budaya, Etnis Minang, Standar Akuntansi, IAS (International

Accounting Standards), Keputusan Adopsi IAS ke dalam PSAK

Page 18: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

THE EFFECT OF CULTURE TOWARD

IAS (International Accounting Standards) ADOPTION DECISION

ON PSAK IN INDONESIA : SURVEY ON MINANG ETHNICS

DIESTA ARUM PRAMESTI

F0308040

ABSTRACT

This research examines the effect of culture toward IAS (International

Accounting Standards) adoption decision on PSAK in Indonesia viewed from

Minang ethnics. The dimensions of culture used in this survey was developed by

Hofstede’s culture dimensions (1980), consist of Power Distance, Individualism,

Masculinity, Uncertainty Avoidance, and Confucian Work Dynamism

The data used in this research were collected through questionnaire

distributed to accounting students, and employees on companies background

(majors) accounting ethnic Minang.

The t-test result indicate that Masculinity influence IAS (International

Accounting Standards) adoption decision on PSAK in Indonesia viewed from

Minang ethnics, while Power Distance, Individualism, Uncertainty Avoidance,

and Confucian Work Dynamism do not influence. The F-test result show that

Power Distance, Individualism, Masculinity, Uncertainty Avoidance, and

Confucian Work Dynamism are simultaneous influence IAS (International

Accounting Standards) adoption decision on PSAK in Indonesia viewed from

Minang ethnics.

Keyword: Culture, Minang Etnics, Accounting Standards, IAS (International

Accounting Standards), and IAS adoption decision on PSAK

Page 19: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan akuntansi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa

faktor, antara lain kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik. Oleh

karena setiap negara mempunyai faktor yang berbeda, hal ini mengakibatkan

akuntansi di suatu negara akan berbeda dengan negara lainnya (Soemarso,

1995:98).

Proses pembentukan standar akuntansi merupakan proses yang

melibatkan aspek politik, bisnis, dan sosial budaya. Standar akuntansi di

Indonesia mulai tahun 2012 menggunakan standar akuntansi internasional

secara penuh (sumber: Ikatan Akuntan Indonesia, 2009).

Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi

internasional yang dapat diberlakukan di setiap negara, dengan tujuan agar

dapat menghasilkan informasi keuangan yang dapat dibandingkan, sehingga

mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif. Pada proses

harmonisasi ini memiliki hambatan antara lain nasionalisme dan budaya tiap-

tiap negara, perbedaan sistem pemerintahan pada tiap-tiap negara, perbedaan

kepentingan antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional,

serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.

Page 20: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Budaya merupakan faktor lingkungan yang mempengaruhi sistem

akuntansi suatu negara dan juga bagaimana individu di negara tersebut

menggunakan informasi akuntansi. Banyak literatur yang mengemukakan

bahwa akuntansi sangat dipengaruhi oleh budaya (Violet, 1983), dan

kurangnya konsensus dalam praktik akuntansi antar negara dikarenakan

masalah budaya bukan masalah teknis (Hofstede, 1986).

Banyak para ahli menawarkan kerangka teori hubungan budaya dan

akuntansi seperti Hofstede dan Gray. Secara keseluruhan kerangka teori

Hofstede dan Gray masih relevan dan dapat disimpulkan bahwa budaya suatu

negara mempengaruhi dalam memilih teknik akuntansi, bahkan berguna

dalam mendesain standar akuntansi internasional, selain digunakan oleh

investor dalam mapping budaya dan disclosure di berbagai negara (Zaitul,

1999:53) sehingga dibutuhkan harmonisasi akuntansi internasional. Banyak

pula publikasi ilmiah mendokumentasikan bahwa akuntansi dipengaruhi oleh

budaya dan perbedaan budaya tersebut dijadikan sebagai dasar melakukan

harmonisasi.

Budaya adalah nilai dan attitude yang digunakan dan diyakini oleh

suatu masyarakat atau negara. Variabel budaya tergambar dalam

kelembagaan negara yang bersangkutan. Budaya dipelajari dan dilahirkan

oleh orang-orang dari sebuah lingkungan sosial di sepanjang hidup mereka.

Budaya dicerminkan dalam hubungan sosial masyarakat Indonesia.

Page 21: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Lingkungan akan berpengaruh terhadap budaya suatu bangsa yang

selanjutnya akan berpengaruh terhadap budaya profesi akuntansi. Pada

akhirnya konsekuensi institusional dan budaya profesi akuntansi bersama-

sama akan berpengaruh terhadap sistim akuntansi dan praktik akuntansi.

Penggunaan standar akuntansi Internasional di Indonesia sudah

berlangsung sejak tahun 1973. Pada saat itu, Indonesia menggunakan

aturan-aturan akuntansi yang berasal dari Belanda. Kemudian tahun 1975

hingga tahun 1984, Indonesia mengunakan aturan Generally Accepted

Accounting Principle (GAAP) dari Amerika Serikat. Tahun selanjutnya ada

perubahan pada aturan-aturan dalam GAAP, tetapi Indonesia tetap

menggunakannya. Tahun 1994, Indonesia mulai mengunakan akuntansi dari

IAS, hingga saat ini.

Proses adopsi IAS ke dalam PSAK adalah proses pengambilalihan

seluruh materi IAS ke dalam PSAK. Secara singkat dapat dikatakan bahwa

adopsi IAS ke dalam PSAK harus diikuti dengan transfer budaya yang

melekat pada IAS tersebut ke dalam PSAK.

Penelitian mengenai pengaruh budaya terhadap keputusan adopsi

suatu standar internasional dalam suatu negara masih jarang dilakukan.

Doupnik dan Salter (1995), dan Nobes (2008:65) memberikan kerangka teori

yang berusaha menjelaskan proses budaya secara umum mempengaruhi

akuntansi, namun, tidak satupun dari penelitian ini dapat menjelaskan

bagaimana sistem, standar atau aspek-aspek akuntansi dalam suatu negara

tersebut mungkin berbeda karena perbedaan budaya antar negara (Doupnik,

2009).

Page 22: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Penelitian ini mengacu pada penelitian Hofstede dan Bond

(1984:2001) yang meneliti beberapa negara Asia dan menyatakan bahwa

dalam dimensi budaya Hofstede, di Indonesia power distance memiliki

rangking tertinggi, yang selanjutnya diikuiti uncertainty avoidance dan

rangking terendahnya adalah individualism. Penelitian lain yang digunakan

sebagai acuan adalah penelitian Clement et al. (2010) yang menguji

Cultural Diversity, Country Size, dan keputusan pengadopsian IFRS.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Clement et al. (2010)

adalah penelitian ini menggunakan lima dimensi budaya Hostede dan Bond

(1988:2001) yaitu individualism, power distance, uncertainty avoidance,

masculinity, dan confucian work dynamism sebagai variabel independen dan

keputusan pengadopsian IAS (International Accounting Standards) ke

dalam PSAK di Indonesia dalam sudut pandang etnis Minang sebagai

variabel dependen. Alasan pemilihan etnis Minang sebagai sasaran

penelitian karena etnis Minang merupakan etnis besar dan merupakan etnis

penganut matrilineal terbesar di dunia.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul: “PENGARUH BUDAYA TERHADAP

KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting Standard) KE

DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS

MINANG”.

Page 23: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Perumusan Masalah

Mengacu pada penelitian-penelitian terdahulu, maka permasalahan

yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah apakah budaya yang

direpresentasikan dengan Individualism, Uncertainty Avoidance, Power

Distance , Masculinity, dan Confucian Work Dinamics berpengaruh dalam

keputusan adopsi IAS ke dalam PSAK di Indonesia dalam sudut pandang etnis

Minang?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya menurut

dimensi Hofstede yaitu : Individualism, Uncertainty Avoidance, Power

Distance , Masculinity, dan Confucian Work Dinamics terhadap Keputusan

Adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di

Indonesia dalam sudut pandang etnis Minang.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara

lain:

1. Bagi Standard Setter

Diharapkan dapat menjadi sarana untuk mengetahui kondisi

masyarakat di Indonesia dengan adanya peran etnis Minang terhadap

pengadopsian IAS ke dalam PSAK sehingga dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan saat pembuatan standar

akuntansi di Indonesia.

Page 24: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Bagi Akuntan/Auditor

Dengan adanya prediksi mengenai penerapan baik pengadopsian

maupun pengadaptasian IAS terhadap PSAK dapat menjadi alat yang

berguna bagi akuntan/auditor dalam membuat penilaian going concern

perekonomian suatu negara.

3. Bagi kalangan akademisi dan praktisi.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi input untuk menentukan

strategi penyusunan PSAK serta menambah referensi bukti empiris

sebagai rekomendasi penelitian yang dilakukan di Indonesia di masa

yang akan datang.

Page 25: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Budaya

Hofstede (1983) mendefinisikan budaya sebagai :

The collective programming of the mind which distinguishes one group

category of people from another. The category of people here is the nation”

Hofstede menurunkan konsep budaya dari program mental yang

dibedakan dalam tiga tingkatan (Hofstede, 1980:23), yaitu: a) tingkat

universal, yaitu program mental yang dimiliki oleh seluruh manusia, b)

tingkat collective, yaitu program mental yang dimiliki oleh beberapa, tidak

seluruh manusia, c) tingkat individual, yaitu program mental yang unik yang

dimiliki oleh hanya seorang, dua orang tidak akan memiliki program mental

yang persis sama.

Program mental oleh Hofstede dijelaskan dengan dua konstruk yaitu

value (nilai) dan culture (budaya). Nilai didefinisikan sebagai suatu tendensi

yang luas untuk menunjukkan state of affairs tertentu atas lainnya, yang

pengukurannya menggunakan belief, attitudes, dan personality. Sedangkan

culture didefinisikan oleh Hofstede (1991) sebagai program mental yang

berpola pikiran (thinking), perasaan (feeling), dan tindakan (action) atau

disebut dengan “software of the mind”. Dengan demikian kebudayaan adalah

suatu sistem nilai yang dianut oleh suatu lingkungan, baik lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan kerja, sampai pada lingkungan

masyarakat luas. Pemrograman mental atau budaya ini dikembangkan melalui

suatu sistem nilai yang berkembang dalam masyarakat, kemudian sistem nilai

Page 26: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

ini akan menjadi norma-norma sosial yang mempengaruhi perilaku sosial.

Hofstede (1980) menggambarkan pola budaya seperti pada gambar berikut :

Reinforcemet

Gambar II.1 : Pola Budaya

B. Tingkatan Budaya

Hofstede menurunkan budaya dari tingkatan yang kedua (collective)

sehingga budaya adalah sesuatu yang dapat dipelajari bukan merupakan suatu

gen atau bawaan, tetapi diturunkan dari lingkungan sosial, organisasi ataupun

kelompok lain. Budaya membedakan antara sifat manusia dan dari

kepribadian individu. Sifat manusia adalah segala yang dimiliki oleh manusia

misalnya sifat cinta, sedih, sifat membutuhkan orang lain, dan sebagainya,

ekspresi sifat ini dipengaruhi oleh budaya yang dianut pada masyarakat

tersebut. Sedangkan kepribadian (personality) seorang individu adalah

seperangkat program mental personal yang unik yang tidak dapat dibagikan

OUTSIDE

INFLUENCES:

Forces of nature,

Force of man:

Trade, Conquest Scientific

discovery

ORIGIN

Ecological factors:

Geographic

Economic

Demographic

Genetic/hygienic

Historical

Technological

Urbanization

SOCIETAL

NORMS

Value system

Of major

groups

Of population

CONSEQUENCES

Structure and

functioning of

instituions:

Family patterns

Role of differentiation

Social stratification

Socialization

Emphases

Education

Religion

Page 27: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

dengan orang lain. Hofstede (1991:32) mengkategorikan lapisan budaya

untuk mengelompokkan kebiasaan orang sesuai dengan lingkungannya:

a. Tingkatan nasional (national level), berdasarkan suatu negara.

b. Tingkatan daerah (regional), dan/atau etnis (ethnic), dan atau agama

(religion), dan atau bahasa (lingistic).

c. Tingkatan perbedaan jenis kelamin (gender).

d. Tingkatan generasi, misalnya orang tua dengan anak-anak.

e. Tingkatan sosial, dihubungkan dengan pendidikan, dan pekerjaan atau

profesi.

f. Tingkatan organisasi atau perusahaan.

C. Dimensi Budaya

Seperti yang dinyatakan oleh Hofstede (1991:32) bahwa budaya adalah

daerah program mental yang mempengaruhi cara berfikir dan perilaku

manusia. Berdasarkan analisis faktor, Hofstede (1980:19) secara empiris

menemukan ada empat dimensi program mental, yaitu:

a. Power Distance

Merupakan dimensi budaya yang menunjukkan adanya ketidak

sejajaran (inequality) bagi anggota yang tidak mempunyai kekuatan dalam

suatu institusi atau organisasi. Perbedaan kekuasaan ini tergantung dari

tingkatan sosial, tingkat pendidikan, dan jabatan. Ketidak sejajaran ini dapat

terjadi dalam masyarakat (perbedaan dalam karakteristik mental dan phisik,

status sosial, kesejahteraan, kekuasaan, aturan, hukum, dan hak, keluarga,

sekolah, dan ditempat kerja/organisasi (nampak pada struktur organisasi dan

hubungan antara boss-subordinate).

Page 28: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Norma perbedaan kekuasaan, berikatan dengan 1) tingkat ketidak

sejajaran yang diinginkan atau tidak diinginkan 2) tingkat ketergantungan dan

ketidak saling ketergantungan dalam masyarakat. Nilai tentang ketidak

sejajaran ini melekat pada nilai tentang kekuasaan yang dipraktekkan dalam

masyarakat. Perbedaan nilai yang dianut menyebabkan perbedaan dalam

mengartikan sesuatu yang ada. Adanya perbedaan kekuasaan ini mempunyai

konsekuensi pada sistem politik, kehidupan beragama, ideologi, dan pada

organisasi. Ukuran-ukuran yang digunakan oleh Hosftede dalam mengukur

tingkat perbedaan kekuasaan adalah:

a. Luasnya geografis

b. Besarnya populasi

c. Kesejahteraan

Tingkat kesejahteraan yang tinggi diwakili dengan ukuran-ukuran:

kurangnya pertanian tradisional, tehnologi lebih modern, lebih banyak

kehidupan urban, mobilitas sosial lebih banyak, sistem pendidikan lebih baik,

dan lebih banyak masyarakat tingkat menengah.

b. Uncertainty Avoidance

Merupakan dimensi budaya yang menunjukkan sifat masyarakat

dalam menghadapi lingkungan budaya yang tidak terstruktur, tidak jelas, dan

tidak dapat diramalkan. Masyarakat dapat melakukan pengelakan terhadap

ketidak pastian ini dengan tehnologi, hukum, dan agama. Tehnologi

digunakan untuk membantu dalam mempertahankan diri dari ketidak pastian

yang disebabkan oleh sifat alam, hukum digunakan untuk membantu dalam

Page 29: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

mempertahankan diri dari ketidak pastian atas perilaku orang lain, sedangkan

agama digunakan untuk menerima ketidak pastian yang tidak dapat

dipertahankan oleh diri manusia sendiri.

Ketidak pastian dalam suatu organisasi berkaitan dengan konsep

dari lingkungan yang selalu dikaitkan dengan sesuatu yang diluar kendali

perusahaan. Dalam organisasi, pengelakan ketidak pastian ini dilakukan

dengan tehnologi, aturan, dan tatacara (ritual). Tekhnologi digunakan untuk

menciptakan prediksi jangka pendek sebagai pencapaian hasil. Sedangkan

aturan dan tatacara digunakan untuk mengurangi ketidak pastian akibat tidak

dapat diprediksinya perilaku dari anggota organisasi. Ukuran-ukuran yang

digunakan dalam mengukur tingkat pengelakan kepastian adalah: Orientasi

aturan, Stabilitas pekerja, dan Stress.

c. Individualism

Merupakan dimensi budaya yang menunjukkan adanya sikap yang

memandang kepentingan pribadi dan keluarga sebagai kepentingan utama

ataukah sebagai kepentingan bersama di dalam suatu kelompok. Dimensi ini

juga dapat terjadi di masyarakat, dan organisasi. Dalam organisasi yang

masyarakatnya mempunyai dimensi Collectivism memerlukan ketergantungan

emosional yang lebih besar dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki

dimensi Individualism (Hofstede, 1980:49). Beberapa faktor yang

mempengaruhi tingkat individualisme di antaranya adalah: tingkat

pendidikan, sejarah organisasi, besarnya organisasi, tehnologi yang

digunakan dalam organisasi, dan subkultur yang dianut oleh organisasi yang

bersangkutan.

Page 30: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

d. Masculinity

Merupakan dimensi budaya yang menunjukkan bahwa dalam

masyarakat terdapat peran yang berbeda bergantung pada anggotanya. Pada

masyarakat maskulin, menganggap pria harus lebih berambisi, suka bersaing,

berani menyatakan pendapatnya, dan cenderung berusaha mencapai

keberhasilan material. Dalam masyarakat feminin, kaum pria diharapkan

untuk lebih memperhatikan kualitas kehidupan dibandingkan dengan

keberhasilan materalitas. Lebih jauh dijelaskan bahwa masyarakat dari sudut

pandang maskulinitas adalah masyarakat yang lebih menggambarkan sifat

kelaki-lakian, sedangkan masyarakat femininitas lebih menggambarkan sifat

kewanitaan. Jadi sudut pandangnya bukan dari sudut jenis kelamin.

e. Confucian Work Dynamics

Hofstede dan Bond (1988) menemukan sebuah dimensi dan dinamai

Confucian Work Dynamics, untuk menekankan pentingnya etika dalam

bermasyarakat berdasarkan prinsip-prinsip: (1) keharmonisan hubungan antar

masyarakat tergantung pada hubungan seimbang yang menyatakan kewajiban

bersama dan saling melengkapi antara ayah dan anak, tua dan muda,

penguasa dan subjek, (2) perilaku berbudi luhur terhadap orang lain dengan

tidak memperlakukan orang lain seperti mereka tidak ingin diperlakukan oleh

mereka; (3) keluarga adalah pondasi dan pola dasar dari semua organisasi

sosial, individualitas harus ditundukkan jika mengurangi harmoni, dan sangat

penting untuk menjaga wajah setiap orang dengan menjaga martabat orang

lain; (4) kebajikan dalam kehidupan melibatkan keterampilan dan pendidikan,

Page 31: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

bekerja keras, hema, memiliki rasa malu, dan sabar, dan (5) individu harus

memiliki rasa komitmen dan identitas organisasi dan loyalitas.

D. Budaya Minang

Dataran tinggi Minangkabau terletak dibagian tengah Bukit Barisan,

pegunungan yang membujur hampir sepanjang pulau Sumatra itu sendiri,

tepatnya di Sumatra Barat, daerah Minangkabau mungkin merupakan daerah

yang paling subur di Indonesia. Masyarakat Minangkabau juga dikenal

sebagai suatu masyarakat yang sangat religius.

Minangkabau lebih kepada kultur etnis dari suatu rumpun Melayu

yang tumbuh dan besar karena sistem monarki, serta menganut sistem adat

yang khas, yang dicirikan dengan sistem kekeluargaan melalui jalur

perempuan atau matrilineal, walaupun budayanya juga sangat kuat diwarnai

ajaran agama Islam. Saat ini masyarakat Minang merupakan masyarakat

penganut matrilineal terbesar di dunia. Selain itu, etnik ini juga telah

menerapkan sistem proto-demokrasi sejak masa pra Hindu dengan adanya

kerapatan adat untuk menentukan hal-hal penting dan permasalahan hukum.

Orang Minangkabau sangat menonjol dibidang perniagaan, sebagai

profesional dan intelektual. Mereka merupakan pewaris terhormat dari tradisi

tua Kerajaan Melayu dan Sriwijaya yang gemar berdagang dan dinamis.

Hampir separuh jumlah keseluruhan anggota masyarakat ini berada dalam

perantauan.

Page 32: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Masyarakat Minang merupakan bagian dari masyarakat Deutro

Melayu (Melayu Muda) yang melakukan migrasi dari daratan China Selatan

ke pulau Sumatera sekitar 2.500-2.000 tahun yang lalu. Adat dan budaya

Minangkabau bercorakkan keibuan (matrilineal), dimana pihak perempuan

bertindak sebagai pewaris harta pusaka dan kekerabatan.

Dalam masyarakat Minangkabau, ada tiga pilar yang membangun

dan menjaga keutuhan budaya serta adat istiadat. Mereka adalah alim ulama,

cerdik pandai, dan ninik mamak, yang dikenal dengan istilah Tali nan Tigo

Sapilin. Ketiganya saling melengkapi dan bahu membahu dalam posisi yang

sama tingginya. Dalam masyarakat Minangkabau yang demokratis, semua

urusan masyarakat dimusyawarahkan oleh ketiga unsur itu secara mufakat.

Etos merantau orang Minangkabau sangatlah tinggi, bahkan

diperkirakan tertinggi di Indonesia. Dari hasil studi yang pernah dilakukan

oleh Mochtar Naim, pada tahun 1961 terdapat sekitar 32 % orang Minang

yang berdomisili di luar Sumatera Barat. Kemudian pada tahun 1971 jumlah

itu meningkat menjadi 44 %. Berdasarkan sensus tahun 2000, etnis Minang

yang tinggal di Sumatera Barat berjumlah 3,7 juta jiwa, dengan perkiraan

hampir sepertiga orang Minang berada di perantauan. Mobilitas migrasi orang

Minangkabau dengan proporsi besar terjadi dalam rentang antara tahun 1958

sampai tahun 1978, dimana lebih dari 80 % perantau yang tinggal di kawasan

rantau telah meninggalkan kampung halamannya setelah masa kolonial

Belanda. Melihat data tersebut, maka terdapat perubahan cukup besar pada

etos merantau orang Minangkabau dibanding etnis lainnya di Indonesia.

Page 33: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Para perantau biasanya telah pergi merantau sejak usia belasan

tahun, baik sebagai pedagang ataupun penuntut ilmu. Bagi sebagian besar

masyarakat Minangkabau, merantau merupakan sebuah cara yang ideal untuk

mencapai kematangan dan kesuksesan. Dengan merantau tidak hanya harta

kekayaan dan ilmu pengetahuan yang didapat, namun juga prestise dan

kehormatan individu di tengah-tengah lingkungan adat.

Namun tidak terdapat angka pasti mengenai jumlah orang Minang di

perantauan. Angka-angka yang ditampilkan dalam perhitungan, biasanya

hanya memasukkan para perantau kelahiran Sumatera Barat. Namun belum

mencakup keturunan-keturunan Minang yang telah beberapa generasi

menetap di perantauan.

E. IAS (International Accounting Standards)

a. Pengertian

Doupnik et al. (2009) menyatakan bahwa IAS (International

Accounting Standards) merupakan standar akuntansi internasional yang

diterbitkan oleh IASC (International Accounting Standard Committe).

Standar Akuntansi Internasional disusun oleh empat organisasi utama

dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASC), Komisi

Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC),

dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC). Badan Standar Akuntansi

Internasional (IASC) yang dulu bernama Komisi Standar Akuntansi

Internasional (IASB), merupakan lembaga independen untuk menyusun

standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan

Page 34: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi,

dapat dipahami dan dapat dibandingkan.

Sedangkan menurut Choi dan Mueller (1998:135), IAS

(International Accounting Standards) adalah suatu upaya untuk

memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka panjang

terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan.

b. Tujuan

Adopsi penuh IAS diharapkan memberikan manfaat :

1. Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan menggunakan

SAK yang dikenal secara internasional

2. Meningkatkan arus investasi global.

3. Menurunkan biaya modal melalui pasar modal global

dan menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.

c. Efek penerapan terhadap Laporan Keuangan

Beberapa penelitian di luar negeri telah dilakukan untuk

menganalisa dan membuktikan efek penerapan IAS (IFRS) dalam

laporan keuangan perusahaan domestik. Penelitian itu antara lain

dilakukan oleh Landsman (2005), yang melakukan pengujian untuk

membuktikan pengaruh Standar Akuntansi Internasional (IAS) terhadap

kualitas akuntansi. Penelitian lain dilakukan oleh Marjan Petreski (2005),

menguji efek adopsi IAS terhadap manajemen perusahaan dan laporan

keuangan.

Page 35: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Hung & Subramanyan (2004) menguji efek adopsi IAS terhadap

laporan keuangan perusahaan di Jerman. Hasil penelitian ini memberikan

bukti bahwa total aktiva, total kewajiban dan nilai buku ekuitas lebih

tinggi pada penerapan IAS dibanding standar akuntansi Jerman, dan tidak

ada perbedaan yang signifikan pada pendapatan dan laba bersih yang

didasarkan atas keduanya. Adopsi IAS berdampak pada rasio keuangan,

antara lain rasio ROE, RAO, ATO, LEV, dan PM

Pricewaterhouse Coopers (2005) menyatakan bahwa perubahan

standar akuntansi tersebut akan berdampak pada berbagai area antara

lain: Product viability, Capital Instruments, Derivatives dan hedging,

Employee benefits, fair valuations, capital allocation, leasing, segment

reporting, revenue recognition, impairment reviews, deferred taxation,

cash flows, disclosures, borrowing arrangements and banking covenants.

F. Pengapdosian Standar Akuntansi Internasional di Indonesia

Saat ini standar akuntansi keuangan Indonesia sedang dalam proses

konvergensi secara penuh terhadap International Financial Reporting

Standards (IFRS) yang dikeluarkan oleh IASB (International Accounting

Standards Committe, oleh karena itu, arah penyusunan dan pengembangan

standar akuntansi keuangan ke depan akan selalu mengacu pada standar

akuntansi internasional (IFRS) tersebut.

Standar Akuntansi Keuangan Indonesia perlu mengadopsi IAS

karena kebutuhan akan informasi keuangan secara global, serta agar dapat

bersaing dan dapat menarik investor. Menurut Dewan Standar Akuntansi

Page 36: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Keuangan (DSAK), tingkat pengadopsian IAS dapat dibedakan menjadi 5

tingkat, yaitu:

1. Full Adoption

Suatu negara mengadopsi seluruh produk IAS dan

menerjemahkan IAS word by word ke dalam bahasa yang negara

tersebut gunakan.

2. Adopted

Mengadopsi seluruh IAS namun disesuaikan dengan kondisi di

negara tersebut.

3. Piecemeal (Sedikit Demi Sedikit)

Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar nomor IAS

yaitu nomor standar tertentu dan memilih paragraf tertentu saja.

4. Referenced

Sebagai referensi, standar yang diterapkan hanya mengacu

pada IAS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri

oleh badan pembuat standar.

5. Not adopted at all

Suatu negara sama sekali tidak mengadopsi IAS.

Pernyataan standar akuntansi keuangan saat ini sedang dalam proses

konvergensi secara penuh dengan International Financial Reporting

Standards (IFRS) yang dikeluarkan oleh IASB (International Accounting

Standards Board). Oleh karena itu, arah penyusunan dan pengembangan

standar akuntansi keuangan ke depan akan selalu mengacu pada standar

akuntansi internasional (IAS atau IFRS) tersebut. Dengan mengadopsi IAS

Page 37: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

berarti laporan keuangan berbicara dengan bahasa akuntansi yang sama, hal

ini akan memudahkan perusahaan multinasional dalam berkomunikasi

dengan cabang-cabang perusahaannya yang berada dalam negara yang

berbeda, meningkatkan kualitas pelaporan manajemen dan pengambilan

keputusan.

G. Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional

Choi dan Mueller (1998:135) mendefinisikan akuntansi internasional

adalah akuntansi yang memperluas akuntansi yang bertujuan umum, yang

berorientasi nasional, dalam arti yang luas untuk: (1) analisa komparatif

internasional, (2) pengukuran dan isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik

bagi transaksi bisnis-bisnis internasional dan bentuk bisnis perusahaan

multinasional, (3) kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar keuangan

internasional, dan (4) harmonisasi akuntansi di seluruh dunia dan harmonisasi

keragaman pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik, organisasi,

profesi dan pembuatan standar.

Choi dan Mueller (1998:136) menyatakan bahwa harmonisasi

merupakan proses untuk meningkatkan kesesuaian praktik akuntansi dengan

menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat

beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat

meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang

berasal dari berbagai negara.

Page 38: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Saat ini harmonisasi standar akuntansi internasional menjadi isu

hangat karena berhubungan erat dengan globalisasi dalam dunia bisnis yang

terjadi saat ini. Globalisasi bisnis tampak dari kegiatan perdagangan antar

negara yang mengakibatkan munculnya perusahaan multinasional. Hal ini

mengakibatkan timbulnya kebutuhan akan suatu standar akuntansi yang

berlaku secara luas di seluruh dunia. Akuntansi sebagai penyedia informasi

bagi pengambilan keputusan yang bersifat ekonomi juga dipengaruhi oleh

lingkungan bisnis yang terus menerus berubah karena adanya globalisasi.

Adanya transaksi antar negara dan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda

antar negara mengakibatkan munculnya kebutuhan akan harmonisasi standar

akuntansi di seluruh dunia.

IASB (International Accounting Stadard Committe) adalah badan

yang bertujuan merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan

dengan pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima

secara luas di seluruh dunia, serta bekerja untuk pengembangan dan

harmonisasi standar dan prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan

keuangan (Choi & Mueller, 1998:136). IFRS (Internasional Financial

Accounting Standard) adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur

keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya

transparansi informasi keuangan. Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa

laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksukan

dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi

yang: (1) Menghasilkan transparansi bagi para pengguna dan dapat

dibandingkan sepanjang periode yang disajikan, (2) Menyediakan titik awal

Page 39: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS, (3) dapat

dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.

H. Pengembangan Hipotesis

1. Power Distance

Menurut Hofstede power distance didefinisikan sebagai

kekuatan anggota organisasi untuk menerima dan mendistribusikannya

secara merata. Dalam konteks keputusan adopsi IAS, IASB dilihat

sebagai badan otoritatif dalam hal penyebarluasan standar-standar

akuntansi internasional.

H1 : Power Distance berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS

dalam PSAK.

2. Uncertainty Avoidance

Hofstede mendefinisikan penghindaran ketidakpastian sebagai

sejauh mana anggota suatu budaya merasa terancam oleh karena sesuatu

hal. Anggota masyarakat dengan penghindaran ketidakpastian yang

tinggi akan lebih suka dan stabil dengan situasi akrab dan mungkin

menyukai situasi baru.

Dalam penelitian Clement, et al. (2010) berhipotesis bahwa

negara-negara dengan penghindaran ketidakpastian yang tinggi enggan

akan suatu perubahan dari keadaan negara saat ini, khususnya mengenai

penetapan standar akuntansi dengan mengadopsi IAS.

H2 : Uncertainty avoidance berpengaruh terhadap keputusan adopsi

IAS dalam PSAK.

Page 40: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3. Masculinity

Dimensi ini menunjukkan suatu nilai-nilai yang dominan dalam

suatu kelompok yang berkaitan dengan pekerjaan. Bagi organisasi

dengan budaya maskulin mempunyai suatu sistem reward yang

didasarkan pada pengakuan individu dan promosi, bonus, dan

sebagainya. Sedangkan pada organisasi dengan budaya feminim sistem

reward akan didasarkan pada sistem kerja sama, keamanan, dan rasa

memiliki.

Sekelompok masyarakat disebut maskulin adalah: laki-laki yang

seharusnya tegas, keras, dan fokus pada keberhasilan materi, sedangkan

perempuan seharusnya lebih sederhana, lembut, dan peduli dengan

kualitas hidup (Hofstede, 2005).

H3 : Masculinty berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS dalam

PSAK.

4. Individualism

Dimensi ini berhubungan dengan hubungan antara individu dan

kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya. Masyarakat

yang mempunyai budaya dengan tingkat individualisme yang tinggi akan

memberikan kebebasan personal dan otonomi kepada kepentingan

individu. Sebaliknya masyarakat yang mempunyai budaya dengan

tingkat collectivism yang rendah, individu yang berada dalam suatu

kelompok akan mementingkan kepentingan kelompok dan akan saling

memperhatikan satu individu terhadap individu lainnya.

Page 41: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Dalam hal keputusan adopsi IAS, negara yang sangat

individualistis akan enggan untuk menyerahkan kontrol terhadap proses

penetapan standar akuntansi untuk organisasi internasional di luar,

sementara masyarakat kolektivis akan lebih mungkin untuk

menghasilkan suatu pengaturan badan standar internasional dalam hal ini

adalah IAS.

H4 : Individualism berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS

dalam PSAK.

5. Confucian Work Dynamics

Implikasi etis dari dinamisme konfusianisme menunjukkan

bahwa individu-individu dari budaya jangka panjang mungkin melihat

implikasi etis dari pemotongan sudut untuk mencapai keuntungan jangka

panjang lebih negatif daripada individu-individu dari budaya jangka

pendek (Cohen, 1995:74.). Temuan ini mendukung gagasan individu

yang berorientasi pada jangka panjang akan lebih idealis dan kurang

relatistis pada individu yang berorientasi jangka pendek.

H5 : Confucian Work Dynamics berpengaruh terhadap keputusan adopsi

IAS dalam PSAK.

Page 42: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

I. Kerangka Pemikiran

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh

budaya terhadap keputusan adopsi IAS ke dalam PSAK di Indonesia, survey

terhadap etnis Minang. Untuk memudahkan dalam menganalisa maka

dibuatlah kerangka teoritis sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

H1

H2

H3

H4

H5

Gambar II.2 Kerangka Pemikiran

Keputusan

Adopsi IAS ke

dalam PSAK

Power Distance

Uncertainty Avoidance

Masculinity

Individualism

Confucian Work Dynamics

Page 43: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menganalisis pengaruh budaya terhadap keputusan adopsi

IAS (International Accounting Standard) ke dalam PSAK di Indonesia dalam

sudut pandang etnis Minang. Budaya dalam sudut pandang etnis Minang ini

direpresentasikan oleh power distance, uncertainty avoidance, masculinity,

individualism, dan confucian work dynamism. Metode pengumpulan data

dalam penelitian ini dilakukan dengan pembagian kuesioner pada responden.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji validitas, uji

reliabilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda.

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002:130).

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,

2002:131). Populasi yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah seluruh

etnis Minang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah non-probability sampling yaitu dengan metode convenient

sampling yaitu metode pengambilan sampel kepada sekelompok responden

dengan kriteria tertentu yang dapat memberikan informasi yang diharapkan

oleh peneliti atau kriteria lain yang ditetapkan oleh peneliti. Sampel yang

diambil dalam penelitian ini dengan kriteria :

Page 44: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

a. Praktisi akuntansi yang beretnis Minang di berbagai perusahaan.

b. Mahasiswa jurusan akuntansi yang beretnis Minang di berbagai

universitas.

Mengenai besar kecilnya pengambilan sampel pada prinsipnya tidak

ada peraturan secara mutlak untuk menentukan ukuran sampel. Hal ini dapat

dilihat dari beragamnya pendapat para ahli mengenai patokan untuk

menentukan besar kecilnya sampel. Menurut Roscoe dalam Sekaran

(1992:253), ukuran sampel yang layak digunakan dalam penelitian adalah

antara 30 sampai dengan 500.

C. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah field research atau studi lapangan. Studi lapangan adalah penelitian

yang secara langsung membagikan kuesioner kepada responden yang

dianggap memenuhi syarat dan dapat memberi informasi yang cukup.

Sumber data yang digunakan yaitu data primer yang dikumpulkan

melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden. Kuesioner ini digunakan

untuk mengukur power distance, masculinity, uncertainty avoidance,

individualism, confucian work dinamycs, dan keputusan Adopsi IAS ke

dalam PSAK di Indonesia.

Kuesioner yang dipakai adalah tipe pilihan dengan skala Likert yang

dikategorikan ke dalam lima skala dengan skor (nilai): 1 (sangat tidak

setuju); 2 (tidak setuju); 3 (netral); 4 (setuju); 5 (sangat setuju).

Page 45: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel

a. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel

yang dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel bebas.Variabel

dependen dalam penelitian ini adalah keputusan adopsi IAS

(International Accounting Standard) ke dalam PSAK di Indonesia.

Pengukuran indeks keputusan adopsi IAS ke dalam PSAK

dalam kuisioner terdiri dari sembilan pernyataan dengan penggunaan

skala likert lima poin, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang

Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Rentang

nilai untuk mengukur jawaban di dalam kuesioner mengenai kompensasi

nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju sampai dengan nilai 5 untuk

jawaban sangat setuju.

b. Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel

yang mempengaruhi variabel dependen atau variabel terikat. Variabel

independen dalam penelitian ini adalah budaya dalam sudut pandang

etnis Minang. Budaya direpresentasikan oleh power distance,

uncertainty avoidance, masculinity, individualism, dan confucian work

dynamism. Kuisioner dalam masing-masing indeks budaya mengacu

pada penelitian Ming-Yi Wu (2006). Penjelasan masing-masing indeks

budaya meliputi:

Page 46: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

1. Power distance.

Menurut Hofstede (1980:26), Power distance

menggambarkan sampai seberapa jauh anggota masyarakat dapat

menerima ketidakadilan pendistribusian kekuasaan (power). Power

distance menunjukkan tingkat ketergantungan antara atasan dengan

bawahan. Kuesioner untuk mengukur kinerja ini menggunakan lima

pertanyaan dengan skala likert lima poin, yaitu: Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak

Setuju (STS). Rentang nilai untuk mengukur jawaban di dalam

kuesioner mengenai kompensasi nilai 1 untuk jawaban sangat tidak

setuju sampai dengan nilai 5 untuk jawaban sangat setuju.

2. Strong versus weak uncertainty avoidance

Uncertainty avoidance adalah tingkat sampai berapa jauh

anggota masyarakat merasa tidak nyaman terhadap ketidakpastian

dan ambiguitas. Dalam hal menghadapi ketidakpastian dan

ambiguitas, anggota masyarakat dapat berperilaku antsipatif dengan

meyakini aturan dengan ketat atau membiarkannya berlalu.

Kuesioner untuk mengukur kinerja ini menggunakan lima

pertanyaan dengan skala likert lima poin, yaitu: Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak

Setuju (STS). Rentang nilai untuk mengukur jawaban di dalam

kuesioner mengenai kompensasi nilai 1 untuk jawaban sangat tidak

setuju sampai dengan nilai 5 untuk jawaban sangat setuju.

Page 47: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

3. Masculinity versus feminity.

Masculinity adalah kondisi masyarakat yang lebih

mementingkan usaha keras, heroisme, melawan resiko, dan lebih

mementingkan kebendaan. Sementara femininity adalah kondisi

sosial yang sebaliknya, lebih mementingkan persahabatan

(relationship), kerendahan hati/kesopanan, saling berbagi rasa, dan

tidak mengutamakan aspek kebendaan (Hofstede,1980:30).

Kuesioner untuk mengukur kinerja ini menggunakan lima

pertanyaan dengan skala likert lima poin, yaitu: Sangat Setuju (SS),

Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak

Setuju (STS). Rentang nilai untuk mengukur jawaban di dalam

kuesioner mengenai kompensasi nilai 1 untuk jawaban sangat tidak

setuju sampai dengan nilai 5 untuk jawaban sangat setuju.

4. Individualism versus collectivisme.

Individualisme menempatkan kepentingan individu lebih

penting ketimbang kepentingan kelompok. Hal yang sebaliknya

terjadi pada kolektivisme. Isu sentral dari masalah ini adalah

ketergantungan antar individu dalam kelompok. Kuesioner untuk

mengukur kinerja ini menggunakan empat pertanyaan dengan skala

likert lima poin, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju

(KS), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Rentang

nilai untuk mengukur jawaban di dalam kuesioner mengenai

kompensasi nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju sampai dengan

nilai 5 untuk jawaban sangat setuju.

Page 48: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

5. Confucianism Work Dynamism

Confucian work dynamics dinamakan dengan orientasi

jangka panjang sebagai gambaran masa datang yang berorientasi

pada reward dan punishment. Kuesioner untuk mengukur kinerja ini

menggunakan empat pertanyaan dengan skala likert lima poin, yaitu:

Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju

(TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Rentang nilai untuk mengukur

jawaban di dalam kuesioner mengenai kompensasi nilai 1 untuk

jawaban sangat tidak setuju sampai dengan nilai 5 untuk jawaban

sangat setuju.

E. Metode Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari kisaran teoritis, kisaran sesungguhnya, rata-rata

hitung (mean), dan standar deviasi (standard deviation). Analisis ini

dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai distribusi dan

perilaku data (Ghozali, 2006:16). Statistik deskriptif juga dimaksudkan

untuk memberikan gambaran yang baik tentang bagaimana responden

bereaksi terhadap item dalam kuesioner (Sekaran, 2006:176).

2. Pengujian kualitas data

a. Uji Validitas

Untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner

digunakan uji validitas. Uji validitas mengukur apakah pertanyaan

Page 49: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dalam kuesioner yang digunakan betul-betul dapat mengukur apa

yang hendak diukur (Ghozali, 2006:45).

Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan Pearson’s Correlation

Product Moment, dengan cara mengkorelasikan antara skor masing-

masing item pernyataan dengan skor total item pernyataan tersebut.

Instrumen dinyatakan valid jika nilai probabilitas < 0,05 (α = 5%).

b. Uji Reliabilitas

Untuk mengukur suatu kuesioner dapat berperan sebagai

indikator dari variabel atau konstruk digunakan uji reliabilitas. Uji

reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten apabila diukur dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang

sama. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu (Ghozali, 2006:41).

Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji

statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnally,

1967 dalam Ghozali, 2006:42).

Page 50: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3. Uji Asumsi Klasik

Sebagai persyaratan pengujian regresi berganda maka dilakukan

uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa

data penelitian valid, tidak bias, konsisten, dan penaksiran regresinya

efisien (Gujarati, 1995:59). Uji asumsi klasik ini meliputi :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual terdistribusi normal

(Ghozali, 2006:147). Hasil pengujian data dilakukan dengan pengujian

Kolmogorov-Sminorv. Kriteria pengujian apabila p value > 0,05 maka

data terdistribusi normal, sedangkan apabila p value < 0,05 maka data

tidak terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

terdapat korelasi yang tinggi antar dua atau lebih variabel independen

(Ghozali, 2006:95). Pengujian dilakukan dengan menggunakan nilai

toleransi dan VIF (variance inflation factor). Jika nilai tolerance value

> 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (Ghozali, 2006:99). Untuk mengetahui dan menguji ada

tidaknya autokorelasi dalam model analisis regresi, dilakukan

pengujian Durbin Watson. Nilai Durbin-Watson hitung (d) diperoleh

Page 51: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dari hasil pengujian yang dibandingkan dengan nilai Durbin-Watson

tabel, yaitu batas lebih tinggi (upper bond atau du) dan batas lebih

rendah (lower bond atau dl). Model regresi yang baik adalah model

regresi yang tidak terjadi autokorelasi (Ghozali, 2006:99). Data

dikatakan tidak terjadi autokorelasi apabila du < d < 4 - du.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006:125). Model

regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:125).

Untuk menentukan heteroskedastisitas dapat digunakan

dengan uji Park. Metode ini menyatakan bahwa variance merupakan

fungsi dari variabel-variabel independen. Jika koefisien parameter

untuk variabel independen tidak ada yang signifikan, yaitu jika

parameter beta > 0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas

(Ghozali, 2006:125).

4. Metode Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Linier Ganda

Analisis regresi merupakan teknik utama yang digunakan dalam

penelitian ini untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Regresi

linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari satu

variabel bebas terhadap variabel terikat (Wijaya, 2009:125). Secara

Page 52: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

umum didapatkan beberapa informasi dari model regresi yaitu bentuk

persamaan linier, angka koefisien determinasi, dan pengujian statistik.

Model yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam

persamaan regresi berikut ini :

Y = α + 1X1 + 2X2 + 3X3 + 4X4 + 5X5 + e

Keterangan :

Y = Keputusan Adopsi IAS ke dalam PSAK di Indonesia

α = konstanta

β = koefisien regresi

X1 = power distance

X2 = uncertainty avoidance

X3 = masculinity

X4 = individualisme

X5 = confucianism work dynamism

e = error term

b. Uji Statistik F (Uji F)

Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat (Ghozali, 2006:88).

Kriteri dalam uji statistik F adalah sebagai berikut:

a) H0 diterima dan Ha ditolak yaitu apabila nilai signifikansi lebih

dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara bersama-

Page 53: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen atau dapat

dikatakan bahwa model regresi tidak signifikan.

b) H0 ditolak dan Ha diterima yaitu apabila nilai signifikansi kurang

dari nilai alpha 0,05 berarti variabel independen secara serentak

dan signifikan bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen atau dapat dikatakan bahwa model regresi signifikan.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2006:87). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan

satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien

determinasi untuk data silang (crosssection) relatif rendah karena

adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan,

sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai

nilai koefisiensi determinasi yang tinggi.

d. Uji Statistik t (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya untuk menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006:88).

Page 54: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Kriteria dalam uji statistik t adalah sebagai berikut:

a) H0 diterima dan Ha ditolak yaitu apabila thitung < ttabel atau

bila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0,05 berarti

variabel independen secara individual tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

b) H0 ditolak dan Ha diterima yaitu apabila thitung > ttabel atau

bila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0,05 berarti

variabel independen secara individual berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Page 55: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

kuesioner, dimana pertanyaan peneliti dan jawaban responden dikemukakan

secara tertulis. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan dua cara yaitu

personnel survey dan mail survey. Kuesioner didistribusikan mulai bulan

September 2011 dan sampai dengan bulan Desember 2011. Kuesioner telah

terkumpul melebihi target minimal yakni 30 responden. Kuesioner yang

disebar sebanyak 50 kuesioner, dari jumlah tersebut kembali sebanyak 31

kuesioner dan yang tidak kembali sebanyak 19 kuesioner. Kuesioner yang

kembali tersebut, setelah diperiksa kelengkapan isinya dan sebanyak 31

kuesioner siap dianalisis (Tabel IV.1).

Tabel IV.1

Data Distribusi Kuesioner

Kuesioner Jumlah Persentase (%)

(dari total yang disebar)

Didistribusikan

Kembali

Tidak Kembali

Siap dianalisis

50

31

19

31

100

62

38

62

Sumber: data primer diolah

Jumlah tersebut di atas sudah dianggap mencukupi karena target

sampel minimal yang diharapkan dalam analisis data adalah 30 responden.

Lima puluh kuesioner tersebut didistribusikan kepada dua Perguruan Tinggi

Negeri dan dua Perusahaan.

Page 56: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Gambaran mengenai responden yang menjadi sampel dalam

penelitian dapat diketahui berdasarkan karakteristik demografinya.

Karakteristik demografi dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia,

pekerjaan, dan pendidikan.

Tabel IV.2

Jenis Kelamin Responden

Sumber: Data primer Diolah, 2011

Tabel IV.2 di atas menunjukkan bahwa responden yang bersedia

mengisi kuisioner didominasi oleh jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak

17 orang (54%), sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki sebanyak 14 orang

(46%).

Tabel IV.3

Usia Responden

Usia Jumlah Persentase (%)

< 25 tahun

25 - 50 tahun

Total

25 orang

6 orang

31 orang

80

20

100

Sumber: Data primer Diolah, 2011

Tabel IV.3 di atas menunjukkan bahwa usia responden yang mengisi

kuisioner didominasi oleh responden yang berusia kurang dari 25 tahun

yaitu sebanyak 25 orang (80%). Kemudian diikuti oleh responden yang

berusia 25-50 tahun sebanyak 6 orang (20%).

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-laki

Perempuan

17 orang

14 orang

54

46

Total 31 orang 100

Page 57: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel IV.4

Pekerjaan Responden

Pekerjaan Responden Jumlah Persentase (%)

Mahasiswa

Karyawan (Pegawai)

Total

21 orang

10 orang

31 orang

67

33

100

Sumber: Data primer Diolah, 2011

Tabel IV.4 di atas menunjukkan bahwa pekerjaan responden yang

mengisi kuisioner didominasi oleh mahasiswa yaitu sebanyak 21 orang

(67%), dan sisanya berasal dari responden karyawan (pegawai) sebanyak 10

orang (33%).

Tabel IV.5

Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Terakhir Responden Jumlah Persentase(%)

SMU

D3

S1

21 orang

4 orang

6 orang

67

14

19

Total 51 orang 100

Sumber: Data primer Diolah, 2011

Tabel IV.5 di atas menunjukkan bahwa pendidikan terakhir

responden yang mengisi kuisioner didominasi oleh responden yang berasal

dari SMU sebanyak 21 orang (67%). Kemudian diikuti oleh responden yang

berasal dari D3 sebanyak 4 orang (14%) dan S1 sebanyak 6 orang (19%).

B. Statistik Deskriptif

Analisis data dilakukan pada 31 jawaban responden yang telah

memenuhi kriteria untuk diolah lebih lanjut. Hasil pengolahan data

mengenai statistik deskriptif variabel-variabel dalam penelitian ini disajikan

dalam tabel IV.6.

Page 58: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Tabel IV.6

Statistik Deskriptif Variabel

Variabel N Min Max Mean Std.Deviation

Keputusan Adopsi IAS ke

dalam PSAK 31 20 43 31,45 5,749

Power Distance 31 12 23 17,65 3,261

Uncertainty Avoidance 31 12 24 19,58 2,814

Masculinity 31 6 23 14,39 4,566

Individualism 31 10 19 14,13 2,592

Confucian Work Dinamics 31 10 19 16,29 2,369

Sumber : data primer diolah

Hasil tabel statistik deskriptif variabel penelitian menunjukkan jumlah

responden (N) sebanyak 31. Mean dari Power Distance adalah 17,65 dengan

standar deviasi 3,261. Hal ini berarti etnis Minang (Padang) memiliki

tingkat ketergantungan antara bawahan terhadap atasan yang tinggi. Mean

dari Uncertainty Avoidance adalah 19,58 dengan standar deviasi 2,814. Ini

berarti etnis Minang (Padang) cenderung kurang mempunyai kemauan

untuk mengambil resiko. Mean dari Masculinity sebesar 14,39 dengan

standar deviasi 4,566. Hal ini berarti etnis Minang cenderung membedakan

secara tegas antara pria dan wanita. Mean dari Individualism adalah 14,13

dengan standar deviasi 2,592. Ini menunjukkan etnis Minang (Padang)

cenderung memilih ketergantungan satu sama lain. Mean dari Confucian

work dinamism yaitu 16,29 dengan standar deviasi 2,3699, etnis Minang

(Padang) berarti cenderung tidak idealis. Keputusan adopsi IAS ke dalam

PSAK di Indonesia memiliki mean sebesar 31,45 dengan standar deviasi

5,749, hal ini berarti etnis Minang (Padang) cenderung setuju dengan

keputusan adopsi IAS ke dalam PSAK di Indonesia.

Page 59: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

C. Pengujian Kualitas Data

Agar data yang diperoleh layak digunakan dalam analisis maka dilakukan

pengujian kualitas data yang meliputi :

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat dan mampu

mengukur apa yang diinginkan. Uji validitas dalam penelitian ini dengan

melakukan korelasi bivariate antara maing-masing skor indikator dengan

total skor konstruk.

Hasil uji validitas terhadap instrumen dengan menggunakan bantuan

program komputer SPSS 18.0 for windows menunjukkan bahwa masing-

masing indikator pertanyaan adalah valid.

Page 60: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tabel IV.7

Hasil Uji Validitas

Sumber : data primer diolah

Variabel Item r hitung Rtabel P Keterangan

Power Distance 1

2

3

4

5

0,814

0,742

0,807

0,713

0,757

0,355

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Uncertainty

Avoidance

1

2

3

4

5

0,794

0,765

0,812

0,779

0,851

0,355

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Masculinity 1

2

3

4

5

0,821

0,886

0,811

0,841

0,680

0,355

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Individualism 1

2

3

4

0,690

0,779

0,745

0,850

0,355

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Confucian Work

Dynamics

1

2

3

4

0,678

0,783

0,740

0,699

0,355

0,000

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

Valid

Keputusan

Adopsi IAS

dalam PSAK

1

2

3

4

5

6

7

8

9

0,825

0,809

0,730

0,724

0,826

0,681

0,819

0,759

0,731

0,355

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,000

0,001

0,002

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Page 61: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu variabel

(yang diukur dengan sekelompok item) memiliki konsistensi

pengukuran. Suatu instrumen pertanyaan dikatakan reliabel atau handal

apabila memiliki Croanbach Alpha lebih besar dari 0,60 kriteria

Nunnally (1960) dalam Ghozali (2006:46). Berikut ini adalah hasil

pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan bantuan program komputer

SPSS 18.0 for windows:

Tabel IV.8

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Croanbach

Alpha

Keterangan

Power Distance 0,824 Reliabel

Uncertainty Avoidance 0,856 Reliabel

Masculinity 0,869 Reliabel

Individualism 0,777 Reliabel

Confucian Work Dynamics 0,763 Reliabel

Keputusan Adopsi IAS dalam

PSAK

0,912 Reliabel

Sumber : data primer diolah, 2011

Hasil pengujian reliabilitas (tabel IV.8) terhadap variabel dengan

Cronbach’s alpha semua variabel dalam penelitian ini lebih dari 0,60

sehingga dapat dikatakan bahwa semua instrumen variabel penelitian ini

reliabel.

D. Uji Asumsi Klasik

Penggunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi-

asumsi klasik, apabila data tidak memenuhi syarat tersebut maka model

regresi yang diperoleh beserta analisisnya akan bersifat bias (menyimpang).

Pengujian asumsi klasik yang dilakukan adalah :

Page 62: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, data residual memiliki distribusi normal sehingga model regresi

dikatakan tidak bias. Normalitas data diuji dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov Test pada program komputer SPSS 18.0 for

windows. Jika tingkat signifikansi > 0,05 maka berarti asumsi normalitas

terpenuhi.

Tabel IV.9

Hasil Uji Normalitas

Parameter yang Diuji Z P Keterangan

Unstandardized Residual 0,606 0,856 Normal

Sumber : data primer diolah, 2011

Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,606 dan signifikan

pada 0,856. Tingkat signifikansi pada uji normalitas tersebut lebih dari

0,05 maka berarti asumsi normalitas terpenuhi, data residual

berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas),

jika tidak ada korelasi maka model tersebut dikatakan baik. Uji

multikolinieritas dalam penelitian ini berdasarkan nilai Tolerance dan

VIF (Variance Inflation Factor). Penelitian ini dinyatakan bebas

multikolineritas apabila nilai toleransi > 0,10 dan nilai VIF (Variance

Inflation Factor) < 10 (Ghozali, 2006:95). Hasil pengujian

multikolinieritas tersebut menunjukkan tidak ada korelasi antar variabel

Page 63: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

independen, sehingga bebas dari masalah multikolinieritas (Tabel

IV.10).

Tabel IV.10

Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF

Power Distance 0,871 1,148

Uncertainty Avoidance 0,827 1,209

Masculinity 0,651 1,536

Individualisme 0,731 1,368

Confucian Work Dynamics 0,875 1,143

Sumber : data primer diolah, 2011

3. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi linier yang baik adalah yang homogenitas atau

kesamaan variansi dari satu residual ke residual berikutnya dan jika

berbeda maka model dikatakan mengalami masalah heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan uji park yaitu dengan meregres semua variabel

independen terhadap nilai logaritma natural dari kuadrat residual.

Variabel independen dikatakan tidak terkena heterokedastisitas, jika

tidak signifikan secara statistik yaitu p lebih besar dari 0,05 (Ghozali,

2009:125).

Tabel IV.11

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel T p Keterangan

Power Distance -0,358 0,723 Tidak signifikan

Uncertainty Avoidance -0,528 0,602 Tidak signifikan

Masculinity 0-.982 0,336 Tidak signifikan

Individualism 0,101 0,920 Tidak signifikan

Confucian Work Dynamics -0,066 0,948 Tidak signifikan

Sumber : data primer diolah, 2011

Page 64: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Hasil uji heteroskedastisitas tersebut menunjukkan bahwa semua

koefisien regresi untuk variabel independen tidak signifikan (p > 0,05),

sehingga tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam model regresi

pada penelitian ini (Tabel IV.11).

4. Uji Autokorelasi

Model regresi yang baik data harus bebas dari autokorelasi.

Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji

Durbin-Watson. Model regresi dinyatakan tidak terjadi autokorelasi

apabila data yang digunakan memiliki nilai statistik Durbin-Watson

yang terletak di antara DU dan 4 – DU (DU adalah batas atas nilai kritis

dari distribusi Durbin-Watson yang ditentukan menurut banyaknya

variabel independen dan banyaknya sampel).

Tabel IV.12

Hasil Uji Autokorelasi

DU DW 4 – DU

DU< DW<

(4-DU)

Keterangan

Hasil

regresi 1,825 1,845 2,175

terpenuhi

Tidak Terjadi

Autokorelasi

Sumber : data primer diolah, 2011

Hasil dari pengujian autokorelasi ini menunjukkan bahwa tidak

terjadi autokorelasi karena nilai hasil perhitungan Durbin Watson lebih

besar dari DU dan lebih kecil 4-DU (1,825 < 1,845 < 2,175).

E. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi merupakan teknik utama yang digunakan dalam

penelitian ini untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Secara umum

didapatkan beberapa informasi dari model regresi yaitu bentuk persamaan

linier, angka koefisien determinasi, dan pengujian statistik

Page 65: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

. Dalam penelitian ini, signifikansi () diartikan sebagai tingkat

kesalahan, atau seberapa besar tingkat kepercayaan yang dihasilkan. Peneliti

menggunakan angka signifikansi () sebesar 0,05. Angka signifikansi

sebesar 0,05, maka tingkat kepercayaan adalah sebesar 95%. Tabel IV.13

menunjukkan hasil perhitungan model regresi linier ganda.

Tabel IV.13

Hasil Analisis Regresi Linier Ganda

Variabel B T P

Constant

Power Distance

Uncertainty Avoidance

Masculinity

Individualism

Confucian Work Dynamics

2,861

-0,314

0,628

0,596

0,565

0,325

1,245

-1,116

1,877

2,564

1,462

0,836

0,760

0,275

0,720

0,017

0,156

0,411

Adjusted R Square

F

P

0,334

4,003

0,008

* Signifikan pada = 0,05

Sumber : data primer diolah, 2011

1. Persamaan Regresi Linier Ganda

Tabel IV.13 di atas menunjukkan bahwa hasil persamaan

regresi linier dapat disajikan sebagai berikut:

Y = 2,861 – 0,314 X1 + 0,628X2 + 0,596X3 +0,565X4 +0,325X5

Keterangan:

Y= Keputusan adopsi IAS dalam PSAK

X1= Power distance

X2= Uncertainty avoidance

X3= Masculinity

Page 66: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

X4= Individualism

X5= Confucian work dynamism

Dari persamaan di atas, variabel uncertainty avoidance,

masculinity, individualism dan confucian work dynamism memiliki

koefisien bertanda positif yang menunjukkan bahwa keempat

variabel tersebut merupakan faktor pendukung (memiliki kontribusi

positif atau bersifat meningkatkan skor Y). Sedangkan variabel

power distance memiliki koefisien bertanda negatif yang

menunjukkan bahwa variabel tersebut menurunkan skor Y).

2. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2006:87). Pada tabel IV.13 dapat dilihat koefisien

determinasi melalui besarnya nilai adjusted R square sebesar 0,334,

hal ini berarti bahwa 33,4% variasi keputusan adopsi IAS dalam

PSAK dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen power

distance, uncertainty avoidance, masculinity, individualism dan

confucian work dynamics. Sisanya sebesar 66,6% dijelaskan oleh

sebab lain diluar model. Dengan kata lain dapat juga dikatakan

bahwa kelima variabel independen memiliki kontribusi bersama-

sama atas pengaruhnya terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK

sebesar 33,4%, sedangkan 66,6% sisanya dijelaskan oleh sebab lain

diluar model.

Page 67: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3. Pengujian Statistik terhadap Model (Uji F)

Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat (Ghozali, 2006:88). Berdasarkan tabel IV.13,

hasil nilai statistik F sebesar 4,003 dengan probabilitas (p) sebesar

0,008. Oleh karena p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model

regresi dapat digunakan untuk memprediksi keputusan adopsi IAS

ke dalam PSAK atau dapat dikatakan kelima dimensi budaya (power

distance, uncertainty avoidance, masculinity, individualism dan

confucian work dynamics) secara bersama-sama berpengaruh

terhadap keputusan adopsi IAS ke dalam PSAK.

4. Pengujian Statistik terhadap Koefisien Regresi (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya digunakan untuk menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen

secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2006:88). Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada

tabel IV.13 tersebut, dapat diinterprestasikan sebagai berikut:

a. Power Distance

Model analisis yang dijelaskan dalam Bab III, digunakan untuk

menguji hipotesis pertama yaitu: “Power distance berpengaruh

terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK”.

Page 68: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Hasil analisis regresi (Tabel IV.13) menunjukkan bahwa power

distance menghasilkan nilai t sebesar -1,116 dengan p sebesar 0,275.

Nilai p > 0,05 (tidak signifikan). Interprestasi dari hasil pengujian ini

adalah bahwa power distance tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan adopsi IAS dalam PSAK. Hal ini berarti budaya power

distance dalam etnis Minang (Padang), tidak mempengaruhi

keputusan Adopsi IAS dalam PSAK di Indonesia. Hasil ini berarti

tidak menerima hipotesis pertama.

Temuan ini tidak sesuai dengan penelitian Clement et al.

(2010) power distance yang tinggi dalam masyarakat akan lebih

besar kemungkinannya untuk menghasilkan pengendalian

pembentukan standar akuntansi kepada badan internasional yang

berwenang, tetapi dalam penelitian Ramanna dan Sletten (2009)

memberikan bukti mengenai hubungan antara budaya dan keputusan

pengadopsian IFRS, yaitu bahwa negara dengan kekuasaan yang

besar akan lebih tidak memilih mengadopsi IFRS, dimana negara

dengan kekuasaan yang besar tersebut tidak akan menyetujui adanya

otoritas penetapan standar yang dilakukan oleh badan internasional.

b. Uncertainty Avoidance

Model analisis yang dijelaskan dalam Bab III, digunakan untuk

menguji hipotesis kedua yaitu: “Uncertainty avoidance berpengaruh

terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK”.

Page 69: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Uji statistik terhadap koefisien regresi menghasilkan nilai t

sebesar 1,877 dengan p sebesar 0,720. Nilai p > 0,05 menunjukkan

bahwa uncertainty avoidance tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan adopsi IAS dalam PSAK. Hasil ini berarti tidak menerima

hipotesis kedua.

c. Masculinity

Model analisis yang dijelaskan dalam Bab III, digunakan untuk

menguji hipotesis ketiga yaitu: “Masculinity berpengaruh terhadap

keputusan adopsi IAS dalam PSAK”.

Uji statistik terhadap koefisien regresi masculinity

menghasilkan nilai t sebesar 2,564 dengan p sebesar 0,017. Nilai p <

0,05 menunjukkan bahwa masculinity berpengaruh signifikan

terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK. Dengan demikian

hipotesis yang menyatakan bahwa masculinity berpengaruh terhadap

keputusan adopsi IAS dalam PSAK diterima. Hal ini berarti budaya

masculinity dalam etnis Minang (Padang), mempengaruhi keputusan

Adopsi IAS dalam PSAK di Indonesia. Hal ini sesuai dengan

penelitian Clement et al. (2010) dan Gray (1988) menyebutkan

bahwa masculinity pada tingkat yang tinggi berhubungan dengan

conservatism yang tinggi, dimana IAS diasumsikan cenderung

mendukung transparansi yang besar, sedangkan masculinity yang

rendah diasosiasikan berbeda dari IAS.

Page 70: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

d. Individualism

Model analisis yang dijelaskan dalam Bab III, digunakan untuk

menguji hipotesis keempat yaitu: “Individualism berpengaruh

terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK”.

Uji statistik terhadap koefisien regresi individualism

menghasilkan nilai t sebesar 1,462 dengan p sebesar 0,156. Nilai p >

0,05 menunjukkan bahwa individualism tidak berpengaruh signifikan

terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK. Dengan demikian

hipotesis yang menyatakan bahwa individualism berpengaruh

terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK tidak diterima. Hal ini

berarti budaya individualism dalam etnis Minang (Padang), tidak

mempengaruhi keputusan Adopsi IAS dalam PSAK di Indonesia.

Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Clement et al. (2010) dan

Freedman dan Burh(2005) yang menunjukkan bahwa individualism

yang tinggi mewakili standar akuntansi yang berbeda dari IAS, yang

didasarkan pada keseragaman serta pengungkapan yang lebih.

e. Confucian Work Dynamics

Model analisis yang dijelaskan dalam Bab III, digunakan untuk

menguji hipotesis kelima yaitu:“Confucian Work Dynamics

berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK”.

Uji statistik terhadap koefisien regresi confucian work

dynamics menghasilkan nilai t sebesar 0,836 dengan p sebesar 0,411.

Nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa confucian work dynamics tidak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK.

Page 71: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa confucian

work dynamics berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS dalam

PSAK tidak diterima. Hal ini berarti budaya orientasi jangka panjang

dalam budaya etnis Minang (Padang), tidak mempengaruhi

keputusan Adopsi IAS dalam PSAK di Indonesia. Hal ini tidak

sesuai dengan penelitian Cohen s(1995) yang menyatakan bahwa

confucian work dynamics berpengaruh terhadap keputusan adopsi

IAS .

Page 72: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian,

dari uji F didapat nilai F hitung sebesar 4,003 dengan p sebesar 0,008. Karena

nilai probabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat

digunakan sebagai prediktor yang signifikan atau dapat disimpulkan bahwa

kelima dimensi budaya secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan

adopsi IAS dalam PSAK.

Uji statistik terhadap koefisien regresi masculinity menghasilkan nilai t

sebesar 2,564 dengan p sebesar 0,017. Nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa

masculinity berpengaruh signifikan terhadap keputusan adopsi IAS dalam

PSAK di Indonesia. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat maskulinitas dalam

etnis Minang (Padang), akan cenderung tidak mendukung keputusan Adopsi

IAS dalam PSAK di Indonesia. Dalam masyarakat maskulin, individu lebih

memilih untuk mandiri dibandingkan bergantung kepada pihak lain, sehingga

dapat disimpulkan bahwa masyarakat Minang cenderung melawan aturan-

aturan yang dibuat oleh pihak luar, dalam hal ini yaitu IAS yang dibuat oleh

IASB.

Sedangkan Uji statistik terhadap koefisien regresi Power distance,

Uncertainty Avoidance, Individualism dan Confucian Work Dynamics dalam

budaya etnis Minang (Padang) menghasilkan nilai t masing-masing sebesar -

1,116, 1,877, 1,462, dan 0,836 dengan nilai p masing-masing sebesar 0,275,

Page 73: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

0,720, 0,156, dan 0,411. Nilai p keempat variabel independen tersebut > 0,05

ini menunjukkan bahwa keempat variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap

Keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK

di Indonesia.

Dari kelima dimensi budaya dalam budaya Etnis Minang (Padang) yang

berpengaruh signifikan terhadap keputusan adopsi IAS dalam PSAK di

Indonesia hanyalah masculinity, dan dari hasil dapat disimpulkan bahwa etnis

Minang (Padang) cenderung setuju dengan keputusan adopsi IAS ke dalam

PSAK di Indonesia.

B. Keterbatasan

Penelitian ini mengandung keterbatasan sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini hanya melakukan survei terhadap satu etnis saja

yaitu etnis Minang (Padang), padahal di Indonesia terdapat beragam

etnis seperti etnis Batak, Jawa, Sunda, Betawi, dan lain-lain.

2. Penelitian ini menggunakan 31 sampel dari etnis Minang (Padang)

dengan penyebaran kusioner yang hanya mencakup beberapa wilayah di

Indonesia, sehingga belum dapat mewakili semua pendapat pada etnis

Minang (Padang).

3. Lingkup penelitian yang terbatas pada Mahasiswa dan Karyawan yang

hanya mencakup beberapa wilayah di Indonesia, sehingga tidak dapat

digeneralisasikan untuk semua jenis perusahaan dan wilayah di

Indonesia.

Page 74: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka saran untuk

penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang akan datang diharapkan dapat melakukan survei

terhadap beberapa etnis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

2. Penelitian yang akan datang diharapkan dapat lebih meratakan wilayah

penelitian, sehingga diperoleh sampel yang dapat mewakili setiap

wilayah diseluruh Indonesia untuk memperoleh hasil yang lebih valid.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel

dengan memperbarui sampel yang digunakan.

Page 75: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Page 76: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Lampiran 1

Kuesioner KUESIONER PENELITIAN

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan dengan judul: “PENGARUH BUDAYA TERHADAP

KEPUTUSAN ADOPSI IAS (International Accounting Standards) KE DALAM PSAK DI INDONESIA: SURVEI

TERHADAP ETNIS MINANG”, maka saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri untuk mengisi daftar pertanyaan yang

saya ajukan. Atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri, saya ucapkan terimakasih. Hormat saya,

Diesta Arum Pramesti (F0308040)

Data Responden :

Nama : .........................................................

Pekerjaan/Mahasiswa S-1/mahasiswa S-2* : ......................................................... Jabatan/Semester* : .........................................................

Lokasi kerja/kuliah* : .........................................................

Etnis : ......................................................... Jenis kelamin : .........................................................

Usia : .........................................................

Pendidikan : ......................................................... Keterangan * : bisa memilih salah satu

Petunjuk:

Dalam kuesioner ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berisi tentang dimensi budaya Hofstede, sementara bagian dua berisi tentang keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di

Indonesia. Mohon kesediaannya Bapak/Ibu/Sdr/Sdri untuk menjawab masing-masing pertanyaan pada dua bagian tersebut.

Setelah Bapak/Ibu/Sdr/Sdri membaca pernyataannya, maka pilihlah: STS jika pernyataan tersebut SANGAT TIDAK SETUJU dengan Bapak/Ibu/sdr/sdri

TS jika pernyataan tersebut TIDAK SETUJU dengan Bapak/Ibu/sdr/sdri

KS jika pernyataan tersebut NETRAL dengan Bapak/Ibu/sdr/sdri S jika pernyataan tersebut SETUJU dengan Bapak/Ibu/sdr/sdri

SS jika pernyataan tersebut SANGAT SETUJU dengan Bapak/Ibu/sdr/sdri

Cara memberi jawaban dengan memberi tanda cross check ( ) pada jawaban yang Bapak/Ibu/sdr/sdri pilih.

Dimensi Budaya Hofstede

Hofstede, merupakan ahli kebudayaan negeri Belanda, yang melakukan riset terhadap perbedaan budaya di

kantor cabang IBM di 64 negara kemudian meneruskan riset pada studi pelajar di 23 negara, studi kelompok atas pada 19

negara, studi pada pilot di 23 negara dan studi pada konsumen kelas atas di 15 negara.

Budaya menurut Hofstede (1983) didefinisikan sebagai “sebuah program kolektif dari pemikiran di mana membedakan dari satu kelompok manusia terhadap yang lainnya, dan membagi dimensi budaya menjadi lima bagian,

antara lain:

Individualism versus Collectivism Individualism menempatkan kepentingan individu lebih penting ketimbang kepentingan kelompok.

Hal yang sebaliknya terjadi pada collectivism.

Large versus Small Power Distance Power distance menggambarkan sampai seberapa jauh anggota masyarakat dapat menerima

ketidakadilan pendistribusian kekuasaan (power).

Strong versus Weak Uncertainty Avoidance Uncertainty avoidance adalah tingkat sampai berapa jauh anggota masyarakat merasa tidak nyaman

terhadap ketidakpastian dan ambiguitas.

Masculinity versus Femininity Masculinity adalah kondisi masyarakat yang lebih mementingkan usaha keras, heroisme, melawan

resiko, dan lebih mementingkan kebendaan. Sementara femininity adalah kondisi sosial yang sebaliknya, lebih mementingkan persahabatan (relationship),

kerendahan hati/kesopanan, saling berbagi rasa, dan tidak mengutamakan aspek kebendaan.

Confucianism Dynamism Confucian Dynamic kemudian dinamakan dengan orientasi jangka panjang sebagai gambaran masa

datang yang berorientasi pada reward dan punishment.

Page 77: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Bagian Pertama: Dimensi Budaya Hofstede

(Mengacu pada penelitian Ming-Yi Wu, ”Hofstede’s Cultural Dimensions 30 Years Later: A Study of Taiwan and

The United States”).

Power Distance

1 Apapun yang dilakukan oleh pimpinan organisasi dalam mengambil

keputusan dengan jarang meminta pendapat kepada karyawannya, saya tidak

mendukung dengan sepenuh hati.

STS TS N S SS

2 Saya tidak mendukung apabila seorang pimpinan organisasi sesering mungkin menggunakan otoritas dan kekuasaannya ketika berurusan dengan

karyawannya.

STS TS N S SS

3 Saya merasa bahwa pimpinan sebuah organisasi seharusnya sering untuk

menanyakan atau meminta opini kepada karyawannya, hal tersebut dianggap

hal penting yang akan menguntungkan organisasi karena opini atau masukan dari karyawan merupakan hal positif yang dapat memajukan organisasi.

STS TS N S SS

4 Sebagai karyawan seharusnya saya boleh tidak setuju dengan keputusan yang

dibuat manajemen dalam organisasi. STS TS N S SS

5 Di dalam sebuah organisasi, pimpinan boleh menyerahkan tugas penting kepada karyawan yang dianggap berkompeten dan terpercaya.

STS TS N S SS

Uncertainty Avoidance

1 Sangatlah penting bagi pimpinan organisasi dalam memberikan kebutuhan

dan instruksi dari pekerjaan dengan serinci mungkin sehingga karyawan selalu tahu apa yang harus dikerjakan.

STS TS N S SS

2 Saya setuju apabila pimpinan organisasi selalu mengharapkan para karyawannya untuk mematuhi seluruh instruksi dan prosedur yang ada.

STS TS N S SS

3 Aturan dan peraturan menurut saya sangat penting untuk disosialisasikan

kepada para karyawan mengenai hal-hal apa saja yang organisasi harapkan

dari kinerja mereka.

STS TS N S SS

4 Dengan adanya prosedur operasional yang baku di dalam sebuah organisasi

sangatlah membantu para karyawan dalam pekerjaannya. STS TS N S SS

5 Instruksi operasional sangat penting bagi karyawan dalam pekerjaannya. STS TS N S SS

Masculinity-Feminity

1 Saya merasa bahwa situasi meeting organisasi lebih baik dipimpin oleh pria. STS TS N S SS

2 Sangatlah penting bagi seorang pria untuk mempunyai karir profesional

dibanding seorang wanita. STS TS N S SS

3 Saya setuju dengan opini bahwa pria dalam menyelesaikan masalah selalu

menggunakan analisa logika, sedangkan wanita menggunakan intuisi atau perasaan.

STS TS N S SS

4 Lebih baik seorang pria berada dalam posisi yang lebih tinggi daripada seorang wanita.

STS TS N S SS

5 Dalam menyelesaikan masalah organisasi sudah merupakan ciri khas dari pria, di mana pria selalu menghendaki keaktifan, serta adanya pendekatan

pemaksaan.

STS TS N S SS

Page 78: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Individualism-Collectivism

1 Menurut saya kesejahteraan kelompok lebih penting daripada penghargaan

secara individual. STS TS N S SS

2 Kesuksesan kelompok lebih penting daripada kesuksesan individual.

STS TS N S SS

3 Diterima menjadi anggota dalam kelompok sangatlah penting bagi saya

sebab kebersamaan itu sangat berharga. STS TS N S SS

4 Karyawan tidak harus meyakinkan apa yang menjadi tujuan mereka dalam

sebuah organisasi setelah kesejahteraan kelompok karyawan tercapai. STS TS N S SS

Confucianism Dynamics

1 Saya akan berusaha menjaga hubungan yang baik dengan rekan di dalam

berorganisasi karena hal tersebut penting bagi saya. STS TS N S SS

2 Saya adalah seseorang yang tekun dalam melakukan suatu pekerjaan di organisasi saya.

STS TS N S SS

3 Segala fasilitas yang telah diberikan oleh organisasi saya pergunakan sehemat

dan sebaik mungkin.

STS TS N S SS

4 Sangat penting bagi saya untuk memiliki perasaan rendah hati di dalam organisasi tempat saya bekerja.

STS TS N S SS

Bagian Kedua: Keputusan Adopsi International Accounting Standards (IAS) ke dalam PSAK di Indonesia.

(Mengacu pada survei AICPA, Deloitte, GrantThornton dan KPMG terhadap adopsi IFRS dalam U. S GAAP).

1 Saya adalah seseorang yang mengetahui segala sesuatu mengenai IAS

(International Accounting Standards) STS TS N S SS

2 Saya adalah seseorang yang memiliki pengalaman menyusun laporan keuangan sesuai dengan IAS (International Accounting Standards).

STS TS N S SS

3 Sudah seharusnya bahwa perusahaan-perusahaan di Indonesia bersiap diri

untuk mengadopsi IAS (International Accounting Standards). STS TS N S SS

4 Saya menyetujui bahwa BAPEPAM mengizinkan seluruh perusahaan di Indonesia mengadopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam

PSAK dalam mempersiapkan seluruh laporan keuangan mereka.

STS TS N S SS

5 Saya dukung dengan sepenuh hati apabila fakultas memasukkan materi IAS (International Accounting Standards) ke dalam kurikulum pengajaran.

STS TS N S SS

6 Saya mempercayai bahwa banyaknya lulusan akuntansi yang memiliki

pengetahuan mengenai IAS (International Accounting Standards) disebabkan

oleh ada banyaknya tenaga pengajar yang memiliki pertanggungjawaban untuk mempersiapkan pengajaran materi IAS (International Accounting

Standards) di dalam kelas.

STS TS N S SS

7 Dengan adanya adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK, akan membuat Indonesia lebih kompetitif di pasar global.

STS TS N S SS

8 Saya beranggapan bahwa investor dan pengguna laporan keuangan lebih

menyukai IAS (International Accounting Standards) daripada penggunaan PSAK dalam menyusun laporan keuangan, sebab IAS (International

Accounting Standards) dianggap lebih superior dibandingkan dengan PSAK.

STS TS N S SS

9 Sebagai bagian dari penilaian IAS (International Accounting Standards),

perusahaan-perusahaan di Indonesia dapat mempertimbangkan adanya analisis pajak untuk memasukkan kesempatan dan risiko perencanaan pajak

yang lebih baik.

STS TS N S SS

***Terima Kasih***

Page 79: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Lampiran 3

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistic

Hasil Uji Validitas UJI VALIDITAS POWER DISTANCE

Descriptive Statistics

N Range Minimu

m Maxim

um Sum Mean

Std. Deviatio

n Variance Skewness Kurtosis

Statistic

Statistic

Statistic

Statistic

Statistic

Statistic

Std. Error Statistic Statistic

Statistic

Std. Error

Statistic

Std. Error

PDT 31 11 12 23 547 17.65 .586 3.261 10.637 -.253 .421 -.899 .821

UAT 31 12 12 24 607 19.58 .505 2.814 7.918 -1.295 .421 2.186 .821

MFT 31 17 6 23 446 14.39 .820 4.566 20.845 -.070 .421 -.788 .821

ICT 31 9 10 19 438 14.13 .465 2.592 6.716 .057 .421 -.801 .821

CDT 31 9 10 19 505 16.29 .426 2.369 5.613 -.853 .421 -.069 .821

KAT 31 23 20 43 975 31.45 1.033 5.749 33.056 -.005 .421 -.392 .821

Valid N (listwise)

31

Correlations

PD1 PD2 PD3 PD4 PD5 PDT

PD1

Pearson Correlation 1 .485** .666

** .534

** .403

* .814

**

Sig. (2-tailed) .006 .000 .002 .025 .000

N 31 31 31 31 31 31

PD2

Pearson Correlation .485** 1 .504

** .400

* .541

** .742

**

Sig. (2-tailed) .006 .004 .026 .002 .000

N 31 31 31 31 31 31

PD3

Pearson Correlation .666** .504

** 1 .385

* .446

* .807

**

Sig. (2-tailed) .000 .004 .032 .012 .000

N 31 31 31 31 31 31

PD4

Pearson Correlation .534** .400

* .385

* 1 .549

** .713

**

Sig. (2-tailed) .002 .026 .032 .001 .000

N 31 31 31 31 31 31

PD5

Pearson Correlation .403* .541

** .446

* .549

** 1 .757

**

Sig. (2-tailed) .025 .002 .012 .001 .000

N 31 31 31 31 31 31

PDT

Pearson Correlation .814** .742

** .807

** .713

** .757

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 31 31 31 31 31 31

Page 80: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

UJI VALIDITAS INDIVIDUALISM

Correlations

IC1 IC2 IC3 IC4 ICT

IC1 Pearson Correlation 1 .358* .457

** .507

** .690

**

Sig. (2-tailed) .048 .010 .004 .000

N 31 31 31 31 31

IC2 Pearson Correlation .358* 1 .461

** .518

** .779

**

Sig. (2-tailed) .048 .009 .003 .000

N 31 31 31 31 31

IC3 Pearson Correlation .457** .461

** 1 .527

** .745

**

Sig. (2-tailed) .010 .009 .002 .000

N 31 31 31 31 31

IC4 Pearson Correlation .507** .518

** .527

** 1 .850

**

Sig. (2-tailed) .004 .003 .002 .000

N 31 31 31 31 31

ICT Pearson Correlation .690** .779

** .745

** .850

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 31 31 31 31 31

UJI VALIDITAS UNCERTAINTY AVOIDANCE

Correlations

UA1 UA2 UA3 UA4 UA5 UAT

UA1 Pearson Correlation 1 .641** .591

** .420

* .511

** .794

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .019 .003 .000

N 31 31 31 31 31 31

UA2 Pearson Correlation .641** 1 .542

** .474

** .496

** .765

**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .007 .005 .000

N 31 31 31 31 31 31

UA3 Pearson Correlation .591** .542

** 1 .461

** .612

** .812

**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .009 .000 .000

N 31 31 31 31 31 31

UA4 Pearson Correlation .420* .474

** .461

** 1 .737

** .769

**

Sig. (2-tailed) .019 .007 .009 .000 .000

N 31 31 31 31 31 31

UA5 Pearson Correlation .511** .496

** .612

** .737

** 1 .851

**

Sig. (2-tailed) .003 .005 .000 .000 .000

N 31 31 31 31 31 31

UAT Pearson Correlation .794** .765

** .812

** .769

** .851

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 31 31 31 31 31 31

Page 81: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

UJI VALIDITAS MASCULINITY

Correlations

MF1 MF2 MF3 MF4 MF5 MFT

MF1 Pearson Correlation 1 .756** .479

** .609

** .475

** .821

**

Sig. (2-tailed) .000 .006 .000 .007 .000

N 31 31 31 31 31 31

MF2 Pearson Correlation .756** 1 .682

** .653

** .446

* .886

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .012 .000

N 31 31 31 31 31 31

MF3 Pearson Correlation .479** .682

** 1 .643

** .444

* .811

**

Sig. (2-tailed) .006 .000 .000 .012 .000

N 31 31 31 31 31 31

MF4 Pearson Correlation .609** .653

** .643

** 1 .478

** .841

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .007 .000

N 31 31 31 31 31 31

MF5 Pearson Correlation .475** .446

* .444

* .478

** 1 .680

**

Sig. (2-tailed) .007 .012 .012 .007 .000

N 31 31 31 31 31 31

MFT Pearson Correlation .821** .886

** .811

** .841

** .680

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 31 31 31 31 31 31

UJI VALIDITAS CONFUCIANISM DYNAMICS

Correlations

CD1 CD2 CD3 CD4 CDT

CD1 Pearson Correlation 1 .432* .462

** .405

* .678

**

Sig. (2-tailed) .015 .009 .024 .000

N 31 31 31 31 31

CD2 Pearson Correlation .432* 1 .447

* .479

** .783

**

Sig. (2-tailed) .015 .012 .006 .000

N 31 31 31 31 31

CD3 Pearson Correlation .462** .447

* 1 .473

** .740

**

Sig. (2-tailed) .009 .012 .007 .000

N 31 31 31 31 31

CD4 Pearson Correlation .405* .479

** .473

** 1 .699

**

Sig. (2-tailed) .024 .006 .007 .000

N 31 31 31 31 31

CDT Pearson Correlation .678** .783

** .740

** .699

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000

N 31 31 31 31 31

Page 82: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

UJI VALIDITAS KEPUTUSAN ADOPSI IAS KE DALAM PSAK

Correlations

KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KAT

KA1 Pearson

Correlation 1 .793** .573** .649** .630** .400* .565** .527** .506** .825**

Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000 .026 .001 .002 .004 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

KA2 Pearson

Correlation .793** 1 .485** .643** .626** .387* .505** .660** .417* .809**

Sig. (2-tailed) .000 .006 .000 .000 .031 .004 .000 .020 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

KA3 Pearson

Correlation .573** .485** 1 .394* .631** .397* .577** .500** .491** .730**

Sig. (2-tailed) .001 .006 .028 .000 .027 .001 .004 .005 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

KA4 Pearson

Correlation .649** .643** .394* 1 .588** .364* .454* .465** .380* .724**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .028 .001 .044 .010 .008 .035 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

KA5 Pearson

Correlation .630** .626** .631** .588** 1 .419* .647** .565** .554** .826**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .019 .000 .001 .001 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

KA6 Pearson

Correlation .400* .387* .397* .364* .419* 1 .756** .468** .576** .681**

Sig. (2-tailed) .026 .031 .027 .044 .019 .000 .008 .001 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

KA7 Pearson

Correlation .565** .505** .577** .454* .647** .756** 1 .527** .663** .819**

Sig. (2-tailed) .001 .004 .001 .010 .000 .000 .002 .000 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

KA8 Pearson

Correlation .527** .660** .500** .465** .565** .468** .527** 1 .571** .759**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .004 .008 .001 .008 .002 .001 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

KA9 Pearson

Correlation .506** .417* .491** .380* .554** .576** .663** .571** 1 .731**

Sig. (2-tailed) .004 .020 .005 .035 .001 .001 .000 .001 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

KAT Pearson

Correlation .825** .809** .730** .724** .826** .681** .819** .759** .731** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31

Page 83: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Hasil Uji Reliabilitas UJI RELIABILITAS POWER DISTANCE

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.824 5

UJI RELIABILITAS UNCERTAINTY AVOIDANCE

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.856 5

UJI RELIABILITAS MASCULINITY

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.869 5

UJI RELIABILITAS INDIVIDUALISM

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.777 4

UJI RELIABILITAS CONFUCIANISM DYNAMICS

UJI RELIABILITAS KEPUTUSAN ADOPSI IAS KE DALAM PSAK

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.912 9

Hasil Uji Asumsi Klasik UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 31

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 4.28456575

Most Extreme Differences Absolute .109

Positive .104

Negative -.109

Kolmogorov-Smirnov Z .606

Asymp. Sig. (2-tailed) .856

a. Test distribution is Normal.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.763 4

Page 84: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

UJI MULTIKOLINIERITAS Coefficient Correlations

a

Model CDT MFT UAT PDT ICT

1 Correlations CDT 1.000 -.054 -.220 -.267 .017

MFT -.054 1.000 .356 -.190 -.501

UAT -.220 .356 1.000 -.007 -.240

PDT -.267 -.190 -.007 1.000 -.010

ICT .017 -.501 -.240 -.010 1.000

Covariances CDT .149 -.005 -.028 -.029 .003

MFT -.005 .054 .028 -.012 -.045

UAT -.028 .028 .112 .000 -.031

PDT -.029 -.012 .000 .079 -.001

ICT .003 -.045 -.031 -.001 .150

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Tolerance VIF

1 (Constant) 2.861 9.271 .309 .760

PDT -.314 .281 -.178 -1.116 .275 .871 1.148

UAT .628 .335 .307 1.877 .072 .827 1.209

MFT .596 .233 .474 2.564 .017 .651 1.536

ICT .565 .387 .255 1.462 .156 .731 1.368

CDT .323 .387 .133 .836 .411 .875 1.143

a. Dependent Variable: KAT

UJI HETEROSKEDASTISITAS

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Toleran

ce VIF

1 (Constant) 1.360 1.092 1.245 .225

PDT -.012 .033 -.074 -.358 .723 .871 1.148

UAT -.021 .039 -.112 -.528 .602 .827 1.209

MFT -.027 .027 -.235 -.982 .336 .651 1.536

ICT .005 .046 .023 .101 .920 .731 1.368

CDT -.003 .046 -.014 -.066 .948 .875 1.143

a. Dependent Variable: logkuadratresid

Page 85: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

UJI AUTOKORELASI

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .667a .445 .334 4.694 1.845

a. Predictors: (Constant), CDT, MFT, UAT, PDT, ICT

b. Dependent Variable: KAT

Hasil Analisis Regresi KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .667a .445 .334 4.694

a. Predictors: (Constant), CDT, MFT, UAT, PDT, ICT

b. Dependent Variable: KAT

UJI STATISTIK F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 440.952 5 88.190 4.003 .008a

Residual 550.725 25 22.029

Total 991.677 30

a. Predictors: (Constant), CDT, MFT, UAT, PDT, ICT

b. Dependent Variable: KAT

UJI STATISTIK t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.861 9.271 .309 .760

PDT -.314 .281 -.178 -1.116 .275 .871 1.148

UAT .628 .335 .307 1.877 .072 .827 1.209

MFT .596 .233 .474 2.564 .017 .651 1.536

ICT .565 .387 .255 1.462 .156 .731 1.368

CDT .323 .387 .133 .836 .411 .875 1.143

a. Dependent Variable: KAT

Page 86: IAS (International Accounting Standard ) KE DALAM PSAK DI .../Pengaruh...IAS (International Accounting Standard) KE DALAM PSAK DI INDONESIA : SURVEI TERHADAP ETNIS MINANG SKRIPSI Diajukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71