konsistensi penyajian laporan keuangan …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi...

120
KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK : ANALISIS KRITIS ATAS OPINI AUDITOR DAN LAPORAN KEUANGAN AUDITAN TAHUN 2007 SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Nama : Arif Handoko N I M : 3351405016 Program Studi : Akuntansi S1 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009

Upload: vuonghuong

Post on 22-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

i

KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PERUSAHAAN PUBLIK : ANALISIS KRITIS ATAS OPINI

AUDITOR DAN LAPORAN KEUANGAN AUDITAN TAHUN

2007

SKRIPSI

Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Nama : Arif Handoko

N I M : 3351405016

Program Studi : Akuntansi S1

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2009

Page 2: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

ii

Lembar Persetujuan Pembimbing

Skripsi ini telah disetujui pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi pada

Hari : Senin

Tanggal : 2 September 2009

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Sri Kustini Amir Mahmud, S.Pd., M.Si NIP. 195003041979032001 NIP. 197212151998021001

Mengetahui :

Ketua Jurusan Akuntansi

Amir Mahmud, S.Pd., M.Si NIP. 197212151998021001

Page 3: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

iii

Lembar Pengesahan Kelulusan

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 17 September 2009

Penguji Skripsi

Drs. Asrori, M.S. NIP. 196005051986011001

Anggota I Anggota II

Dra. Sri Kustini Amir Mahmud, S.Pd., M.Si NIP. 195003041979032001 NIP. 197212151998021001

Mengetahui :

Dekan

Drs. Agus Wahyudin, M.Si NIP 196208121987021001

Page 4: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapar dalam skripsi ini dikutip atau

dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Agustus 2009

Arif Handoko NIM. 3351405016

Page 5: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

v

SARI Arif Handoko, 2009. “Konsistensi Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan Publik : Analisis Kritis Atas Opini Auditor Dan Laporan Keuangan Auditan Tahun 2007”, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNNES, 105 halaman, 1 gambar, 44 tabel Kata Kunci : Konsistensi Penyajian, Laporan Keuangan, Opini Auditor,

Catatan atas Laporan Keuangan

Konsistensi dan daya banding sebuah laporan keuangan merupakan salah satu syarat agar sebuah informasi akuntansi berkualitas serta berguna bagi pemakainya dalam menentukan sebuah kebijakan terkait keputusan investasinya. Penelitian sebelumnya menunjukkan masih banyak perusahaan publik yang tidak konsisten dalam menyajikan laporan keuangannya serta masih ada akuntan publik yang tidak memberikan penjelasan dalam laporan opini auditor auditornya. Permasalahan penelitian ini yaitu apakah laporan keuangan perusahaan publik telah benar-benar disajikan secara konsisten, akun apa saja yang disajikan secara tidak konsisten, serta indikasi apa yang ditemukan apabila terjadi ketidakkonsistenan dalam penyajian laporan keuangan perusahaan publik yang terdaftar di BEI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan publik telah menyajikan laporan keuangannya secara konsisten.

Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan auditan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas perusahaan yang terdaftar di BEI selama dua tahun yaitu tahun 2007 dan 2008. Penelitian ini melanjutkan penelitian terdahulu dengan menggunakan sampel yang sama yaitu laporan keuangan perusahaan selama dua tahun yang dipublikasikan di Pojok BEI Semarang dan dari situs www.bei.co.id. Tujuannya adalah untuk memperbandingkan tingkat konsistensi perusahaan dalam menyajikan laporan keuangannya pada penelitian sebelumnya dengan sekarang. Metode analisis data menggunakan analisis dokumentasi secara kritis (dialectical document approach).

Hasil penelitian menunjukkan masih banyak perusahaan publik yang menyajikan secara tidak konsisten laporan keuangannya, tidak adanya catatan yang diberikan terkait dengan adanya ketidakkonsistenan dalam catatan atas laporan keuangan, serta masih adanya akuntan publik yang tidak memberikan penjelasan terkait dengan ketidakkonsistenan yang terjadi dalam opini auditornya. Hal ini memberikan indikasi bahwa telah terjadi pelanggaran dalam menyajikan laporan keuangan konsolidasi dimana seharusnya laporan keuangan harus menerapkan prinsip konsistensi dan daya banding (comparability) serta akuntan publik yang menerapkan standar profesionalnya untuk memberikan catatan apabila terdapat ketidakkonsisitenan dalam penyajian sebuah laporan keuangan.

Saran yang diberikan kepada para peneliti selanjutnya adalah perlu digunakan sampel yang lebih representatif agar diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat. Selain itu diperlukan ketelitian bagi para pemakai laporan keuangan dalam menganalisis laporan keuangan konsolidasi terutama dalam melakukan perbandingan laporan keuangan secara tahunan.

Page 6: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

vi

Motto Dan Persembahan

~ QS. Ar Rahman: 13

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”.

~ QS. Al Baqarah: 153 “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”.

~ Elizabeth Kubler-Ross “Tak ada kesalahan-kesalahan, tak ada kebetulan-kebetulan. Seluruh peristiwa adalah rahmat yang diberikan agar kita belajar darinya”.

Karya kecil ini spesial kupersembahkan untuk :

~ Ayah Ibuku tercinta dan keluarga besarku dirumah yang tiada henti untaian do’a kalian untukku

~ Aan, Riza, Ani, Harini, Taufik, Frantau, Azwar jalinan

silaturahmi yang hangat ini takkan pernah tergantikan oleh apapun,

~ Seluruh teman-teman seperjuangan di Akuntansi S1 2005 dan terima kasih atas semua doa semangat kalian ,....

~ Almamaterku, Universitas Negeri Semarang

Page 7: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala rasa syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,

yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Konsistensi

Penyajian Laporan Keuangan perusahaan publik: Analisis Kritis atas Opini

Auditor dan Laporan Keuangan Auditan Tahun 2007”. Skripsi ini disusun dalam

rangka menyelesaikan studi strata satu untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

Skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa motivasi dan bimbingan

berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri

Semarang

2. Drs. Agus Wahyudin, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang

3. Amir Mahmud, S.Pd., M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi dan dosen

pembimbing II yang selalu membuka cara pandang yang baru terhadap

penulis dalam menciptakan suatu karya tulis.

4. Dra. Sri Kustini, dosen pembimbing I yang selalu berusaha meluangkan

waktunya untuk memberikan arahan serta petunjuk kepada penulis.

5. Dosen-Dosen lainnya Fakultas Ekonomi UNNES, yang telah memberikan

ilmu, dan pengalaman paling berharga, serta bimbingannya hingga penulis

berhasil menyelesaikan studi.

Page 8: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

viii

6. Segenap tenaga administrasi dan karyawan Fakultas Ekonomi yang telah

begitu banyak membantu dan memudahkan urusan penulis.

7. Pihak ISX Corner-UNDIP, yang memberikan bantuan dan pengarahan

saat penelitian.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati semoga Allah SWT senantiasa

memberikan pahalanya kepada semua pihak yang telah membantu

terselesaikannya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Semarang, Agustus 2009

Penulis

Page 9: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ............................................ iii

PERNYATAAN ...................................................................................... iv

SARI ........................................................................................................ v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................. vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 8

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................ 9

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 11

2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan ........................... 11

2.2 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan .......................... 19

2.3 Standar Konsistensi Pelaporan Audit ................................... 29

Page 10: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

x

2.3.1 Perubahan Akuntansi yang dapat Mempengaruhi

Konsistensi ............................................................... 32

2.3.1 Perubahan Akuntansi yang tidak Mempengaruhi

Konsistensi ............................................................... 35

2.4 Penelitian Terdahulu ........................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 39

3.1 Dasar Penelitian .................................................................. 39

3.2 Subjek Penelitian ................................................................ 40

3.3 Fokus Penelitian ................................................................. 40

3.4 Sumber Data ....................................................................... 41

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................... 42

3.6 Metode Analisis Data ......................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 44

4.1 Hasil Penelitian .................................................................. 44

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian ...................................... 44

4.1.2 Hasil Analisis Data .................................................. 45

BAB V PENUTUP ................................................................................... 65

5.1 Simpulan ........................................................................... 65

5.2 Saran ................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 67

LAMPIRAN ............................................................................................ 95

Page 11: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

xi

Daftar Gambar

Halaman

Gambar 2.1 Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi ........................... 23

Page 12: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

xii

Daftar Tabel

Halaman

Tabel 3.1 Daftar nama sampel perusahaan yang akan diteliti ...................... 40

Tabel 4.1 Daftar perusahaan yang akan diperbandingkan berdasarkan

kriteria ....................................................................................... 44

Tabel 4.2 Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Current Asset ...... 46

Tabel 4.3 Hasil penelusuran terhadap kelompok Current Asset .................. 47

Tabel 4.4 Tabel penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan

Opini Auditor pada kelompok akun current asset ....................... 48

Tabel 4.5 Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Non Current

Asset .......................................................................................... 49

Tabel 4.6 Hasil penelusuran terhadap kelompok Non Current Asset ........... 50

Tabel 4.7 Tabel penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan

Opini Auditor pada kelompok akun non current asset ................ 51

Tabel 4.8 Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Total Asset .......... 52

Tabel 4.9 Hasil penelusuran terhadap kelompok Total Asset ...................... 54

Tabel 4.10 Tabel penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan

Opini Auditor pada kelompok akun Total Asset ...................... 55

Tabel 4.11 Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Current Liability 56

Tabel 4.12 Hasil penelusuran terhadap kelompok Current Liability............ 57

Tabel 4.13 Tabel penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan

Opini Auditor pada kelompok akun Current Liability ............... 59

Tabel 4.14 Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Non Curent

Liability .................................................................................... 60

Tabel 4.15 Hasil penelusuran terhadap kelompok Non Current Liability .... 61

Tabel 4.16 Tabel penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan

Opini Auditor pada kelompok akun Non Current Liability ........ 62

Tabel 4.17 Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Equity ............... 62

Tabel 4.18 Hasil penelusuran terhadap kelompok Equity ............................ 64

Tabel 4.19 Tabel penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan

Opini Auditor pada kelompok akun Equity ............................... 65

Page 13: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

xiii

Tabel 4.20 Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Revenue ............ 66

Tabel 4.21 Tabel penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan

Opini Auditor pada kelompok akun Revenue ............................ 67

Tabel 4.22 Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Cost of Good

Sold .......................................................................................... 68

Tabel 4.23 Tabel penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan

Opini Auditor pada kelompok akun Cost of Good Sold ............. 69

Tabel 4.24 Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Operating

Expenses ................................................................................... 70

Tabel 4.25 Hasil penelusuran terhadap kelompok Operating Expenses ....... 71

Tabel 4.26 Tabel penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan

Opini Auditor pada kelompok Akun Operating Expenses ......... 72

Tabel 4.27 Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Other Income .... 74

Tabel 4.28 Hasil penelusuran terhadap kelompok Other Income ................ 74

Tabel 4.29 Tabel penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan

Opini Auditor pada kelompok Akun Other Income ................... 75

Tabel 4.30 Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Tax Expenses .... 76

Tabel 4.31 Hasil penelusuran terhadap kelompok Tax Expenses ................. 77

Tabel 4.32 Tabel penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan

Opini Auditor pada kelompok Akun Tax Expenses ................... 77

Tabel 4.33 Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Net Income........ 78

Tabel 4.34 Tabel penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan

Opini Auditor pada kelompok Akun Net Income ....................... 79

Tabel 4.35 Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Cash from

Operating ................................................................................. 80

Tabel 4.36 Hasil penelusuran terhadap kelompok Cash from Operating ..... 81

Tabel 4.37 Tabel penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan

Opini Auditor pada kelompok Akun Cash from Operating ....... 78

Tabel 4.38 Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Cash from

Investing ................................................................................... 83

Tabel 4.39 Hasil penelusuran terhadap kelompok Cash from Investing....... 84

Page 14: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

xiv

Tabel 4.40 Tabel penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan

Opini Auditor pada kelompok Akun Cash from Investing ......... 86

Tabel 4.41 Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Cash from

Financing ................................................................................. 87

Tabel 4.42 Hasil penelusuran terhadap kelompok Cash from Financing ..... 88

Tabel 4.43 Tabel penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan dan

Opini Auditor pada kelompok Akun Cash from Financing ....... 89

Page 15: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

xv

Daftar Lampiran

Halaman

Lampiran 1 Daftar Perusahaan yang Konsisten dan Tidak Konsisten dalam

Menyajikan Laporan Keuangan ............................................... 96

Lampiran 2 Daftar Perusahaan yang memberikan keterangan pada Catatan

atas Laporan Keuangan ........................................................... 98

Lampiran 3 Daftar Perusahaan yang Memberikan Keterangan pada laporan

Opini Auditor ......................................................................... 100

Lampiran 4 Daftar pengelompokan perusahaan konsisten dan tidak

Konsisten berdasarkan kelompok akunnya .............................. 102

Page 16: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak tahun 1994 Standar Akuntansi Indonesia telah disusun dengan acuan

standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau

diubah menjadi International Financial Reporting Standards/IFRS sejak tahun

2001) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas informasi akuntansi. Namun

beberapa penelitian memberikan bukti bahwa kualitas informasi akuntansi di

Indonesia masih rendah. Graham dan King (2000) dalam Feliana (2007)

menemukan daya informasi angka-angka akuntansi terhadap harga pasar relatif

rendah dibandingkan dengan negara-negara Asia yang lain. Daya informasi

akuntansi di Indonesia berada dibawah negara Philipina, Thailand dan Korea.

Leeuz (2000) dalam Feliana (2007) menemukan bahwa tingkat manajemen laba di

Indonesia relatif tinggi (rangking ke 15 terbesar diantara 31 negara) dengan

menggunakan data antara tahun 1990 sampai 1999. Bahkan analisis yang

dilakukan oleh Kwik Kian Gie dalam Rizky (2003), memberikan indikasi yang

sangat kuat bahwa laporan keuangan auditan telah turun nilainya di mata publik

pemakai lapoaran keuangan tersebut. Menurut Kwik laporan keuangan auditan

yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan di Indonesia telah

terkontaminasi dengan munculnya praktek mark up dan manipulasi data.

Banyaknya kasus hukum yang melibatkan manipulasi akuntansi juga

menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas informasi akuntansi. Skandal

manipulasi akuntansi yang terjadi ini melibatkan sejumlah perusahaan besar di

1

Page 17: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

2

Amerika seperti Enron, Tyco, Global Crossing, dan Worldcom maupun beberapa

perusahaan besar di Indonesia seperti Kimia Farma dimana ditemukan adanya

salah saji yang dilakukan oleh auditor eksternal yang mengakibatkan lebih saji

laba bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001, kasus pada Bank Lippo,

serta PT Telkom yang dahulunya mempunyai kualitas audit yang tinggi (Susiana

2007; Koroy 2008). Kasus seperti ini melibatkan banyak pihak dan berdampak

cukup luas. Keterlibatan CEO, komisaris, komite audit, internal auditor, sampai

kepada eksternal auditor seperti yang dialami oleh Enron cukup membuktikan

bahwa kecurangan ini banyak dilakukan oleh orang dalam, terungkapnya skandal-

skandal ini cukup membuat menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap

kualitas informasi akuntansi yang ada (Susiana, 2007).

Akuntansi sebagai sebuah sistem informasi merupakan teknik yang

menggambarkan proses yang menghubungkan sumber data melalui saluran

komunikasi dengan para penerima informasi. Melalui sebuah siklus yang disebut

dengan siklus akuntansi, bukti-bukti transaksi diproses menjadi bentuk-bentuk

informasi yang kita kenal dengan laporan keuangan. Output akuntansi (laporan

keuangan) dalam bentuk sebuah informasi (informasi akuntansi) adalah

merupakan produk dari suatu “pabrik” atau sistem akuntansi dimana output ini

dibutuhkan masyarakat karena memiliki manfaat yang besar. Laporan keuangan

ini menggambarkan proses perusahaan secara keseluruhan sehinggga informasi

yang terkandung didalamnya sangat dibutuhkan oleh para penggunanya (Sari,

2009)

Page 18: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

3

Informasi Akuntansi merupakan informasi keuangan yang digunakan oleh

pihak eksternal perusahaan seperti pemegang saham, investor, kreditur, lembaga

keuangan, pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak lain untuk menentukan

kepentingan mereka terhadap perusahaan. Financial Accounting Standard Board

(FASB) dalam Statement of Financial Accounting Concept No. 2 (SFAC No.2)

mendefinisikan informasi akuntansi sebagai informasi yang disediakan melalui

pelaporan keuangan dan berbagai penjelas yang digunakan sebagai laporan

keuangan.

SFAC No.1 menyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyertakan

informasi yang berguna bagi investor, kreditur, dan pemakai lain yang potensial

untuk dapat digunakan dalam mengambil keputusan yang rasional untuk investasi,

kredit dan yang serupa. Informasi akuntansi tersebut haruslah dapat dimengerti

oleh para pemakai laporan keuangan karena laporan keuangan memberikan

gambaran mengenai kegiatan operasional perusahaan selama satu periode.

Informasi Akuntansi tersebut akan bermanfaat dan dapat dimengerti oleh para

pemakainya bila memenuhi beberapa kriteria atau standar agar menjadi suatu

informasi yang berkualitas. Dalam kaitannya dengan kualitas laporan keuangan,

FASB dalam Statementnya No. 2 menyatakan bahwa untuk dapat dikatakan

berkualitas, laporan keuangan harus memiliki unsur kualitas primer dan kualitas

sekunder (Arifin, 2003). Kualitas primer terdiri dari relevan dan dapat dipercaya

(Reliability). Akuntan mempunyai kewajiban untuk memilih, memproses, dan

melaporkan informasi yang relevan kepada para penggunanya (Juniarti, 2001).

Relevan adalah kemampuan informasi untuk menciptakan keputusan yang

Page 19: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

4

berbeda dengan jalan membantu para pemakai untuk meramalkan hasil dari

kejadian masa lalu, sekarang dan yang akan datang atau menegaskan atau

memperbaiki perkiraan sebelumnya. Agar informasi relevan harus memiliki

mempunyai nilai prediktif, mempunyai nilai umpan balik dan disajikan tepat

waktu (Kodrat 2006; Sutikno 2000). Reliability (dapat dipercaya) adalah kualitas

informasi yang menjamin bahwa informasi benar-benar bebas dari kesalahan dan

bias serta menyajikan dengan benar apa yang seharusnya disajikan. Agar dapat

dipercaya maka informasi harus dapat diuji kebenarannya (Variability), netral

(Neutrality) dan menyajikan dengan benar serta dapat memberikan gambaran

yang tepat (Representational Faithfulness) (Arifin 2003; Kodrat 2006; Sutikno

2000).

Kualitas sekunder terdiri dari dua unsur yaitu mempunyai daya banding

(Comparability) berarti kebergunaan informasi akuntansi dalam pengambilan

keputusan akan jadi meningkat jika informasi tersebut dapat diperbandingkan

dengan informasi yang sama dengan perusahaan yang berbeda atau dengan

informasi yang berasal dari perusahaan yang sama dalam tahun yang berbeda.

Daya banding antar perusahaan (interfirm comparablity) diperoleh jika

perusahaan menggunakan prosedur akuntansi yang sama pada saat perusahaan

dihadapi dengan kejadian ekonomi yang sama (Bachtaruddin, 2003).

Unsur yang kedua yaitu perlakuan yang sama (Consistency) mensyaratkan

penerapan prosedur akuntansi dengan perlakuan yang sama (Bachtaruddin, 2003).

Perlakuan sama tidak berarti bahwa suatu entitas tidak boleh melakukan suatu

perubahan didalam praktek akuntansi, seperti suatu perubahan dari akuntansi

Page 20: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

5

persediaan LIFO menjadi FIFO. Jika suatu perubahan terjadi, tentunya merupakan

akibat dari suatu perubahan keadaan ekonomi. Sifat dari perubahan itu dan

pengaruhnya pada daftar keuangan harus dijelaskan. Dalam prakteknya,

perusahaan harus juga dapat menunjukkan bahwa praktek akuntansi yang baru

lebih memberi keuntungan dari pada praktek akuntansi yang lama dikarenakan

perubahan keadaan ekonomi yang berjalan (Bachtaruddin, 2003).

Prinsip comparability atau daya banding yang didalamnya juga terdapat

prinsip konsistensi pada laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting

bagi kualitas informasi akuntansi sebuah perusahaan. Informasi akuntansi suatu

perusahaan akan memiliki kegunaan, jika informasi tersebut dapat

diperbandingkan dengan informasi yang sama dari perusahaan lain atau informasi

yang sama untuk periode yang berbeda (FASB 1980 dalam Christiawan, 2000).

Perbandingan informasi yang sama untuk periode yang berbeda mengharuskan

adanya konsistensi dalam penyajian informasi. Konsistensi dalam penyajian

laporan keuangan perusahaan publik adalah sangat penting, karena laporan

keuangan tahunan perusahaan publik merupakan informasi keuangan yang

dipublikasikan kepada masyarakat (investor, calon investor, kreditor dan pemakai

lainnya) dan akan dianalisis untuk mendukung keputusan investasi, kredit atau

lainnya (FASB, 1984). Agar dapat dianalisis dengan menggunakan teknik yang

ada, laporan keuangan harus memiliki konsistensi dalam penyajian (Palepu, 2000

dalam Christiawan, 2000) dan disajikan dalam format yang mudah dimengerti

(Maines, et al. 1999).

Page 21: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

6

Ketidakkonsistenan penyajian akan menyulitkan dalam penggunaan alat

analisis dan bahkan hasil analisis bisa menyesatkan. Karena itulah maka laporan

keuangan perusahaan publik harus diaudit oleh auditor independen (Arens, 2000

dalam Christiawan, 2000). Penelitian mengenai tingkat konsistensi pengungkapan

laporan keuangan pernah dilakukan sebelumnya oleh Akuy (1999) dalam

Christiawan (2000). Hasil penelitian menunujukkan adanya ketidakkonsistenan

penyajian yang terdapat pada dua dari lima belas perusahaan publik di Jawa

Timur (Christiawan, 2000). Penelitian serupa juga dilakukan sendiri oleh

Christiawan (2000) terhadap perusahaan publik di Indonesia, dan hasilnya

menunjukkan beberapa perusahaan telah menyajikan secara tidak konsisten

laporan keuangannya. Penelitian yang dilakukan oleh Sutikno (2000) terhadap

empat pemakai laporan keuangan di BEJ juga menyimpulkan adanya pelaporan

keuangan yang tidak relevan dan kurang dapat diperbandingkan.

Konsistensi penyajian laporan keuangan yang dimaksud disini adalah

kesamaan dalam klasifikasi akun yang ada dalam laporan keuangan yang biasanya

diterbitkan dalam bentuk perbandingan dua tahun. Masalah konsistensi penyajian

laporan keuangan diatur oleh standar auditing. Akuntan publik yang mengaudit

laporan keuangan historis harus memberikan pengungkapan atau penjelasan, jika

laporan keuangan auditan tidak konsisten dalam penyajiannya. Hal ini diatur

dalam standar pelaporan yang ke-2 yaitu laporan auditor harus menunjukkan, jika

ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan

keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi

tersebut dalam periode sebelumnya IAI (2001). Standar konsistensi ini menjamin

Page 22: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

7

agar laporan keuangan auditan memiliki daya banding. Berdasarkan standar ini,

jika akuntan publik tidak memberikan penjelasan apapun dalam laporan audit,

maka laporan keuangan seharusnya konsisten dalam penyajiannya.

Ketidakkonsistenan penyajian laporan keuangan perusahaan publik juga

merupakan pelanggaran atas keputusan peraturan Bapepam tentang Pedoman

Penyajian Laporan Keuangan Nomor VIII.G.7 (Bapepam, 2000).

Konsistensi penyajian dalam laporan keuangan di sini dalam arti adalah

konsisten tidaknya penyajian akun dalam laporan keuangan auditan tahun 2007

yang dilaporkan dalam laporan keuangan tahun 2007 dibandingkan dengan

penyajian akun dalam laporan keuangan auditan tahun 2007 yang dilaporkan

dalam laporan keuangan tahun 2008.

Penelitian ini akan melanjutkan hasil penelitian serupa yang telah

dilakukan sebelumnya oleh Christiawan (2000) terhadap 32 perusahaan publik di

Indonesia. Pada penelitan sebelumnya digunakan laporan keuangan periode 2000

dan 2001 kemudian pada penelitian kali ini akan digunakan data laporan keuangan

perusahaan periode 2007 dan 2008. Penelitian ini merujuk pada rekomendasi

Christiawan untuk melakukan cros check ulang hasil temuan pada penelitian

sebelumnya untuk melihat sejauh mana tingkat perkembangan konsistensi

perusahaan yang telah diteliti sebelumnya dalam melaporkan hasil usahanya

apakah lebih baik atau tidak. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Christiawan

menunjukkan ada 12 perusahaan publik yang tidak konsisten dalam menyajikan

laporan keuangannya serta tidak memberikan penjelasan di dalam catatan atas

laporan keuangan serta laporan opini auditor.

Page 23: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

8

Penelitian ini hanya melakukan analisis konsistensi atas laporan keuangan

auditan tahun 2007 dari perusahaan publik yang diambil secara acak. Laporan

keuangan auditan didownload dari website Bursa Efek Indonesia (BEI).

Konsistensi yang diteliti adalah konsistensi penyajian akun dalam current assets,

non-current assets, total assets, curent liability, non-current liability, equity,

revenue, cost of good sold, operating expenses, other income (charges), tax

expenses, net income dan total net cash flow from operating, investing dan

financing. Masing-masing akun tersebut akan diteliti konsisten atau tidak dalam

penyajian jumlahnya.

Apabila dijumpai adanya ketidakkonsistenan penyajian laporan keuangan

auditan dan akuntan tidak memberikan pengungkapan yang memadai, maka dapat

disimpulkan adanya pelanggaran standar auditing. Ketidakkonsistenan laporan

keuangan auditan, selain melanggar standar auditing yang ada, juga memberikan

indikasi awal bahwa akuntan publik yang memeriksa melakukan kesalahan dalam

menginterpretasikan sebuah temuan audit.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti

mengambil judul ”KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PERUSAHAAN PUBLIK : ANALISIS KRITIS ATAS OPINI AUDITOR

DAN LAPORAN KEUANGAN AUDITAN TAHUN 2007“

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut :

Page 24: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

9

1. Apakah laporan keuangan auditan perusahaan publik benar-benar telah

disajikan secara konsisten ?

2. Akun – akun apa saja yang disajikan tidak konsisten dalam laporan keuangan

auditan ?

3. Indikasi apa yang bisa disimpulkan dari ketidakkonsistenan penyajian akun-

akun dalam laporan keuangan auditan ?

1.3 TUJUAN

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah perusahaan-perusahaan publik telah benar-benar

menyajikan laporan keuangan auditan secara konsisten ?

2. Untuk mengetahui terdiri dari akun apa saja yang disajikan secara tidak

konsisten dalam laporan keuangan auditan ?

3. Untuk mengetahui indikasi-indikasi yang timbul dari ketidakkonsistenan

penyajian akun-akun dalam laporan keuangan auditan ?

1.4 MANFAAT PENELITIAN

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Memberikan tambahan informasi bagi pembaca dan bahan rujukan bagi

peneliti yang akan mengembangkan penelitian sejenis.

Page 25: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

10

2. Secara Praktis

a. Bagi Peneliti, dapat memperluas pengetahuan mahasiswa dibidang

akuntansi, terutama dalam hal penyajian laporan keuangan harus

memperhatikan kualitas informasi yang akan disajikan bagi para pengguna

laporan keuangan.

b. Bagi universitas, dapat menambah bahan referensi terutama dalam hal

penyusunan skripsi.

Page 26: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi.

Para pemakai laporan keuangan ini akan menggunakannya sebagai bahan

informasi untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan

yang timbul dari proses pengambilan keputusan ekonomi. Disamping sebagai

informasi, laporan keuangan juga sebagai alat pertanggungjawaban manajemen

atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya sekaligus

menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai

tujuannya (Harahap 2004; Munawir 2001 ).

Menurut Munawir (2001), laporan keuangan adalah hasil proses akhir

yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau

aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data

atau aktivitas perusahaan tersebut.

Pada awal perkembangan akuntansi di Indonesia laporan keuangan hanya

digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban manajemen atas hasil operasi

perusahaan yang telah dilakukannya selama satu periode akuntansi. Namun

pergeseran waktu telah mengubah pola pikir dan perilaku para pengguna laporan

keuangan, laporan keuangan tidak hanya berguna sebagai alat

pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang ada tetapi

11

Page 27: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

12

juga menjadi bahan pertimbangan dalam memprediksi keadaan dimasa yang akan

datang (Nashirudin 2008; Brigham dan Houston dalam Hertanti 2005).

Menurut Zaki Baridwan (2000) laporan keuangan merupakan ringkasan

dari suatu proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-

transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan

keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk

mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para

pemilik perusahaan serta untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan

kepada pihak-pihak di luar perusahaan.

Sedangkan definisi laporan keuangan menurut Departemen Keuangan

(2005) berdasarkan peraturan Bapepam Nomor : VIII.G.7 tentang Pedoman

Penyajian Laporan Keuangan, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-

06/PM/2000 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dijelaskan bahwa

laporan keuangan terdiri dari : Neraca yang menggambarkan posisi keuangan

yang menunjukkan aktiva, kewajiban dan ekuitas dari suatu perusahaan pada

tanggal tertentu; Laporan Rugi Laba yang merupakan ringkasan aktivitas usaha

perusahaan untuk periode tertentu yang melaporkan hasil usaha bersih atau

kerugian yang timbul dari kegiatan usaha dan aktivitas lainnya; Laporan

Perubahan Ekuitas yaitu laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas

perusahaan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau

kekayaan selama periode pelaporan; Laporan Arus Kas yang menunjukkan

penerimaan dan pengeluaran kas dalam aktivitas perusahaan selama periode

tertentu dengan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan

Page 28: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

13

pendanaan; Catatan Atas Laporan Keuangan yang memberikan penjelasan

mengenai gambaran umum perusahaan, ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan

pos-pos laporan keuangan dan informasi penting lainnya.

Laporan keuangan sebagai alat pencatatan dan alat pertanggungjawaban

manajemen serta sebagai alat pengambilan keputusan memiliki konsekuensi harus

dapat memberikan nilai lebih (mampu memprediksi tingkat pengembalian modal)

bagi para penggunanya. Hal ini sesuai dengan tujuan laporan keuangan yang ada

dalam pernyataan SFAC No. 1 sebagai berikut (FASB, 1980) :

1. First objective of financial statements is to provide information useful to

investors for making rational investment, credit, and similar decisions.

Informasi yang dihasilkan oleh laporan keuangan haruslah dapat dipahami

oleh para pemakainya serta layak untuk menggambarkan aktivitas bisnis dan

ekonomi yang terjadi serta informasi yang dihasilkan apakah sesuai sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

2. Second objective of financial statements is to provide information about

amount, timing and uncertainty of prospective cash receipts”. Tujuan Laporan

Keuangan menurut ketetapan ini yaitu untuk menyediakan informasi yang

akan digunakan investor untuk membuat keputusan investasi secara rasional

dan menyediakan informasi tentang jumlah, waktu, dan ketidakpastian jumlah

kas yang akan diterima.

3. Financial Reporting should provide information about the economic resources

of an enterprise.

Page 29: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

14

Tujuan ketiga menekankan pada kebutuhan informasi mengenai sumber daya

ekonomi yang digunakan oleh perusahaan serta pengakuan terhadap

kepemilikan sumber daya yang ada.

Menurut PSAK No. 1 tahun 2004 tujuan laporan keuangan secara umum

adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas

peusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan

keuangan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta

menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan

sumberdaya-sumberdaya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka

mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai

perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban

termasuk keuntungan dan kerugian, dan arus kas. Informasi tersebut beserta

informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan membantu

pengguna laporan dalam memprediksi arus kas pada masa depan khususnya dalam

hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.

Sementara itu tujuan laporan keuangan sebagaimana tertuang dalam surat

edaran ketua Bapepam Nomor : SE-02/PM/2002 Tanggal : 27 Desember 2002,

adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, perubahan

ekuitas dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna

laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan

pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber daya-

sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan yang disusun

Page 30: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

15

untuk tujuan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar

pengguna.

Disamping itu menurut pernyataan CICA Handsbook Seksi 1000 dalam

Agus (2009) tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut

“The objective of financial statements is to communicate information to investors and other users in making decisions regarding resource allocation and assessment of management stewardship”.

Menurut A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) dalam Safri

(2004) tujuan dari laporan keuangan dirumuskan dalam empat tujuan antara lain :

1. Untuk membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang

terbatas dan untuk menetapkan tujuan perusahaan

2. Mengarahkan dan megontrol secara efektif sumber daya manusia dan

faktor produksi lainnya

3. Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan

4. Membantu fungsi dan pengamanan sosial.

Menurut Trueblood Committee dalam Belkoui (1985) dalam Safri (2004)

tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna dalam

pengambilan keputusan. Komite ini beranggotakan sembilan orang yang berasal

dari akademisi dan praktisi. Mereka ditugaskan untuk merumuskan tujuan laporan

keuangan. Tujuan ini dijabarkan lagi dalam berbagai tujuan spesifik antara lain :

1. Pemakai Laporan Keuangan

Tujuan utama bagi pemakai laporan keuangan adalah memberikan

informasi sebagi dasar dalam proses pengambilan keputusan

2. Pemakai Umum

Page 31: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

16

Tujuan dari laporan keuangan adalah melayani pemakai umum yang

memiliki wewenang, kemampuan atau sumber kekayaan yang terbatas

untuk mendapatkan informasi dan yang meyakini laporan keuangan

sebagai sumber informasi utama mengenai aktivitas usahanya.

3. Pemakai Lain

Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang

berguna bagi investor dan kreditur untuk meramalkan, membandingkan,

dan menilai potensi arus kas menurut jumlah, waktu, dan dengan

memperhatikan ketidakpastian lainnya

4. Tujuan Laporan Keuangan adalah memberikan informasi yang faktual dan

yang dapat ditafsirkan tentang transaksi dan kejadian lainnya yang berguna

untuk meramalkan, membandingkan, menilai earning power perusahaan

5. Tujuan Laporan Keuangan bagi lembaga pemerintah dan lembaga yang

bukan bertujuan untuk mencari laba adalah untuk memberikan informasi

yang berguna untuk menilai efektivitas dari manajemen dan sumber-

sumber kekayaan dalam mencapai tujuannya

APB Statement No. 4 dalam Safri (2004) menggolongkan tujuan laporan

keuangan sebagai berikut :

1. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan

posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya

secara wajar.

Page 32: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

17

2. Tujuan Umum

Tujuan umum dari laporan keuangan adalah

a. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber

ekonomi, dan kewajiban perusahaan.

b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan

bersih yang bersal dari kegiatan usaha dalam mencari laba artinya

laporan keuangan dapat menggambarkan atau menunjukkan tingkat

kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dalam jangka

panjang

c. Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir

potensi perusahaan dalam menghasilkan laba

d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan

harta dan kewajiban

e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para

pemakai laporan.

3. Tujuan Kualitatif

Tujuan kualitatif yang dirumuskan APB Statement No. 4 adalah sebagai

berikut :

a. Relevance artinya memilih informasi yang benar-benar dapat

membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan.

b. Understandability artinya informasi yang dipilih untuk disajikan bukan

saja yang penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para

pemakainya

Page 33: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

18

c. Verifiability artinya hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh

pihak lain yang akan menghasilkan pendapat yang sama

d. Neutrality artinya laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak

yang berkepentingan

e. Timeliness artinya laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk

pengambilan keputusan apabila diserahkan pada pada saat yang tepat

f. Comparability artinya informasi akuntansi harus dapat saling

dibandingkan, artinya akuntansi harus memiliki prinsip yang sama

baik untuk suatu perusahaan maupun perusahaan lain

g. Completeness artinya informasi akuntansi yang dilaporkan harus

mencakup semua kebutuhan yang layak bagi semua pemakai.

Tujuan utama dari laporan keuangan berdasarkan pada beberapa uraian

tersebut adalah memberikan infomasi yang berguna untuk pengambilan keputusan

ekonomis. Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan,

membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan

ekonomis yang diambilnya. Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul

tadi sangat berguna bagi pamakai untuk meramalkan, membandingkan, dan

menilai arus kas. Seandainya nilai uang tidak stabil, maka hal ini harus dijelaskan

dalam laporan keuangan.

Laporan keuangan perusahaan juga menggambarkan tingkat prestasi

perusahaan selama satu periode. Investor dan kreditur asing menggunakan

informasi tentang masa lalu untuk menilai prospek perkembangan perusahaan,

sehingga walaupun keputusan mengenai investasi dan kredit menggambarkan

Page 34: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

19

pengharapan investor dan kreditur dimasa yang akan datang, pengharapan itu

biasanya didasarkan pada informasi tentang perusahaan dimasa lalu. Fokus utama

dari laporan keuangan tentang prestasi perusahaan ditunjukkan oleh data laba-rugi

dan komponen-komponennya.

2.2 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif sebuah laporan keuangan menurut IAI dalam

Standar Akuntansi Keuangan (2004) adalah ciri khas yang membuat informasi

dalam laporan keuangan berguna bagi pemakainya.

Perkembangan dari informasi keuangan perusahaan yang akhirnya

dituangkan dalam laporan keuangan dan dipublikasikan kepada masyarakat luas

seringkali hanya mencakup data akuntansi tertentu saja yang secara teknis

memang diperlukan dalam laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK

par 10) menyebutkan bahwa informasi yang disajikan di dalam laporan keuangan

bersifat umum dan tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap

pemakai (Kodrat, 2006).

Financial Accounting Standard Board (FASB) dalam Statement of

Financial Accounting Concept (SFAC) No. 2 menyatakan bahwa kegunaan atau

kemanfaatan informasi harus dievaluasi dalam hubungannya dengan maksud

penyajian dan tujuan dari pelaporan keuangan difokuskan pada penggunaan

informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan (Arifin, 2003). FASB dalam

Statementnya No. 2 menyatakan bahwa untuk dapat dikatakan berkualitas, laporan

Page 35: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

20

keuangan harus memiliki unsur-unsur antara lain berupa kualitas primer dan

kualitas sekunder.

Kualitas Primer sebuah laporan keuangan terdiri dari Relevan dan

Reliabel. Relevansi suatu informasi akuntansi harus dihubungkan dengan maksud

penggunaannya. Relevan adalah kemampuan informasi untuk menciptakan

keputusan yang berbeda dengan jalan membantu para pemakai untuk meramalkan

hasil dari kejadian masa lalu, sekarang dan yang akan datang atau menegaskan

atau memperbaiki perkiraan sebelumnya. Pendapat yang sama dinyatakan

Kusuma (2006) informasi juga dapat dikatakan relevan bila dapat mempengaruhi

keputusan dengan menguatkan atau mengubah pengharapan para pengambil

keputusan. Agar informasi relevan harus mempunyai nilai prediktif, mempunyai

nilai umpan balik dan disajikan tepat waktu. Relevan ini meliputi tiga aspek yaitu

Feedback Value yaitu kualitas sebuah informasi yang memungkinkan pengguna

untuk menegaskan dan memeriksa harapan-harapan masa lalu. Laporan dari hasil

kegiatan sebuah perusahaan yang memiliki kualitas feedback value memberikan

kontribusi bagi investor untuk memprediksi tren atau kecenderungan dari

penerimaan dari berbagai entitas atau perusahaan. Predictive Value berguna

untuk menggambarkan sebuah kondisi informasi untuk dianalisis dan digunakan

untuk memprediksi laba atau posisi keuangan perusahaan dimasa yang akan

datang, serta aspek Timeliness (tepat waktu). Sebuah informasi dikatakan tepat

waktu apabila mempunyai informasi yang berguna untuk membuat keputusan

sebelum informasi tersebut hilang serta tersedia sebelum sebuah keputusan dibuat.

Page 36: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

21

Reliabel, reliabilitas suatu informasi akuntansi harus menyatakan keadaan

yang sebenarnya. Suatu informasi akuntansi dikatakan reliabel atau dapat

dipercaya jika kualitas informasi yang disajikan benar-benar bebas dari kesalahan

dan bias pribadi maupun bawaan serta menyajikan dengan benar apa yang

seharusnya disajikan sesuai dengan kondisi yang terjadi. Agar dapat dipercaya

maka informasi harus dapat diuji kebenarannya (Verifiability), netral (Neutral),

dan menyajikan dengan benar informasi yang ada (Representational Faithfulness).

Verifiability merupakan kemampuan untuk mengukur yang diperoleh melalui

persetujuan untuk menjamin bahwa informasi yang disajikan dapat

menggambarkan apakah informasi tersebut telah memiliki gambaran pokok atau

bahwa pemilihan metode pengukuran yang telah digunakan tanpa eror atau bias.

Neutral artinya bahwa tidak adanya bias dalam pelaporan sebuah informasi.

Untuk menjadi netral, sebuah informasi akuntansi harus melaporkan aktivitas

ekonomi secara sepenuh mungkin, tanpa adanya pengaruh-pengaruh lain yang

dapat mempengaruhi perilaku informasi yang dihasilkan. Representational

faithfulness bahwa penyajian sebuah informasi mengenai fenomena tertentu sesuai

dengan ukuran atau gambaran yang telah disetujui sebelumnya.

Unsur kualitas laporan keuangan yang kedua berupa Kualitas Sekunder,

kualitas ini terdiri dari dua unsur yaitu Comparability (mempunyai daya banding),

dan Consistency (konsistensi). Komparabel, merupakan kemampuan untuk

membantu pengguna laporan keuangan untuk melihat tingkat kesamaan dan

perbedaan diantara peristiwa-peristiwa dan kondisi ekonomi yang terjadi. Dalam

Page 37: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

22

FASB Accounting Standards Statements of Financial Accounting Concept No. 2

dinyatakan sebagai berikut :

“Information about an enterprise gains greatly in usefulness if it can be compared with similar information about other enterprises and with similar information about the same enterprise for some other period or some other point in time” Komparabilitas memberikan gambaran kepada investor dan kreditor untuk

dapat membandingkan informasi akuntansi yang diperoleh antar perusahaan untuk

menjadi bahan pertimbangan bagi mereka dalam membuat keputusan untuk

mengalokasikan sumberdaya yang ada. Biasanya non comparability timbul

sebagai akibat faktor karena perusahaan tidak menggunakan input yang sama,

tidak menerapkan prosedur yang sama, atau tidak sama dalam penggunaan sistem

klasifikasi biaya dan pendapatan atau harta dan kewajiban dan ini selalu

diasumsikan bahwa dengan menghilangkan faktor-faktor yang tidak konsisten

seperti ini akan menghasilkan sebuah daya banding.

Konsistensi, merupakan unsur yang berkaitan erat dengan tingkat daya

banding. Sebuah informasi akuntansi akan memiliki tingkat kualitas yang tinggi

jika pengguna dapat membandingkan kondisi perusahaan tiap periode. SFAC

No.2 menyatakan

“Consistency is conformity from period to period with unchanging policies and procedures”. Konsistensi dalam penerapan metode akuntansi lebih dari satu periode

akuntansi selalu diberlakukan sebagai bagian dari kualitas informasi yang

membuat angka-angka yang dihasilkan oleh informasi akuntansi menjadi lebih

berguna. Menurut APB Opinion No. 20, Accounting Changes dalam FASB No. 2

Page 38: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

23

dinyatakan bahwa dalam penyusunan laporan keuangan terdapat anggapan bahwa

sebuah penerapan prinsip akuntansi yang diadopsi tidak boleh dirubah dari suatu

periode ke periode lain. Konsisten dalam penerapan prinsip akuntansi dari satu

periode keperiode meningkatkan kemampuan laporan keuangan untuk digunakan

sebagai bahan analisis, sebagai perbandingan laporan keuangan antar periode,

serta pemahaman dari sebuah data akuntansi.

Gambar 2.1 Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

Sumber : Financial Accounting Standard Board Statement No. 2 (1986)

Materiality Constraint

Decision Makers and Their Characteristic

Understandability

Decision Usefullnes

Relevance

Consistency Comparability

Verifiability

Neutrality

Representational Faithfulness

Timeliness

Feedback Value

Predictive Value

Reliability

Benefit > Cost

Page 39: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

24

Selanjutnya, FASB dalam statementnya dalam Arifin (2003) juga

menyatakan bahwa apabila kualitas sekunder yang terdiri dari comparability dan

consistency tidak terpenuhi, maka hal ini dapat mengurangi kegunaan dari

informasi akuntansi. Tetapi jika kualitas primer yang terdiri dari Relevan dan

Reliabel tidak terpenuhi maka informasi akuntansi tersebut akan tidak bermanfaat.

Materiality atau materialitas merupakan kondisi dimana terdapat kelalaian

atau pernyataan yang salah dari sebuah informasi akuntansi, artinya bahwa

keputusan pengguna laporan keuangan dapat dipengaruhi secara signifikan oleh

kondisi yang salah dari informasi yang disajikan.

Karakteristik kualitatif memberikan satu dasar pemilihan antara berbagai

alternatif pelaporan dan akuntansi, seperti alternatif metode penyusutan, alternatif

metode penilaian harta, dan alternatif metode penjelasan. Karakteristik kualitatif

juga membantu menjawab pertanyaan tentang karakteristik informasi akuntansi

apa yang membuat informasi bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

Hampir sama dengan penjelasan yang ada didalam FASB, Bachtarudin

(2003) menyebutkan karakteristik kualitatif dari sebuah informasi akuntansi

terdiri dari karakteristik kualitas utama dan karakteristik kulitas kedua.

Karakteristik yang pertama disebut sebagai karakteristik kualitas yang

utama karena karakteristik ini yang membuat informasi akuntansi menjadi

bermanfaat. Karakteristik kualitas utama (Primary Qualitative Characteristics)

terdiri dari Relevan yang berarti bahwa informasi akuntansi berkemampuan untuk

membuat perbedaan didalam suatu keputusan. Untuk menjadi relevan, informasi

harus dapat memberi ketegasan atau memberi pengaruh perubahan atas harapan

Page 40: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

25

pembuat keputusan. Jika informasi memberi ketegasan atas harapan, berarti

memberikan peningkatan kemungkinan hasil yang diharapkan. Jika memberi

pengaruh perubahan atas harapan, berarti memberikan perubahan pemikiran atas

kemungkinan perolehan penghasilan yang sebelumnya telah diharapkan. Dengan

cara demikian, informasi yang relevan memberikan suatu perbedaan bagi seorang

pengambil keputusan yang tidak bersiap memperoleh informasi itu. Suatu

informasi akuntansi dikatakan relevan jika terdiri dari tiga komponen, komponen

yang pertama yaitu mempunyai nilai prediksi (predictive value) artinya Informasi

dapat memberi pengaruh pada satu keputusan dengan menambah atau

memperbaiki kemampuan pembuat keputusan untuk memprediksi. Misalnya laba

per lembar saham akan membantu memprediksi bagi pemberi pinjaman.

Komponen yang kedua yaitu mempunyai nilai umpan balik (feedback value) yaitu

bahwa informasi akuntansi dapat mempengaruhi satu keputusan untuk tetap

melakukan atau memperbaiki harapan pembuat keputusan sebelumnya.

Komponen yang ketiga yaitu ketepatan waktu, informasi akuntansi diharapkan

mampu mempengaruhi satu keputusan, jika informasi tersebut tersedia pada saat

keputusan itu dibuat.

Reliabel (reliability), berarti bahwa seorang pengguna dapat

menggantungkan atau memiliki keyakinan pada informasi yang dilaporkan.

Informasi akuntansi akan dapat dipercaya (reliability) jika informasi secara nyata

menyatakan apa yang dimaksud, apa yang diungkapkan dan dapat diuji

kebenaranya. Reliabel terdiri dari dua komponen yaitu ungkapan yang jujur

(representational faithfulness) berarti bahwa terdapat kesesuaian antara satu

Page 41: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

26

ukuran keuangan atau penjelasan dan fenomena aktivitas ekonomi yang diukur

atau dijelaskan, dan daya uji (verifiability) meningkatkan jaminan bahwa

pengukuran-pengukuran akuntansi menyatakan apa yang terukur pada saat itu.

Statement of Financial Accounting Concept No. 2 menyatakan bahwa

“Verifiable financial accounting information provides results that would be substantially duplicated by independent measurers using the same measurement methods”. Verifikasi menekankan satu konsensus diantara para akuntan dalam

pengukuran kejadian kejadian ekonomi dan cara untuk melaporkannya.

Karakteristik kualitas yang kedua yaitu terdiri dari netral (neutrality) dan

daya banding (comparability). Netral berarti bahwa informasi akuntansi harus

netral, atau tidak memihak yang memberikan dampak pada perilaku para

pengguna informasi. Oleh karena informasi akuntansi memberi pengaruh terhadap

lingkungannya, maka dipandang penting bahwa informasi akuntansi harus bersifat

netral atau tidak bias.

Daya Banding (Comparability) berarti kebergunaan informasi akuntansi

dalam pengambilan keputusan akan jadi meningkat jika informasi tersebut dapat

diperbandingkan dengan informasi yang sama dari entitas akuntansi yang lain atau

dengan informasi yang berasal dari entitas akuntansi yang sama dalam tahun yang

berbeda. Daya banding antar perusahaan (interfirm comparablity) diperoleh jika

perusahaan menggunakan prosedur akuntansi yang sama pada saat perusahaan

dihadapi dengan kejadian ekonomi yang sama. Hal ini merupakan alasan

pemeriksaan daftar keuangan harus disajikan sesuai dengan GAAP. Perlakuan

sama tidak berarti bahwa suatu entitas tidak boleh melakukan suatu perubahan

Page 42: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

27

didalam praktek akuntansi, seperti suatu perubahan dari akuntansi persediaan

LIFO menjadi FIFO. Jika suatu perubahan terjadi, tentunya merupakan akibat dari

suatu perubahan keadaan ekonomi. Sifat dari perubahan itu dan pengaruhnya pada

daftar keuangan harus dijelaskan. Dalam prakteknya, entitas harus juga dapat

menunjukkan bahwa praktek akuntansi yang baru lebih memberi keuntungan dari

pada praktek akuntansi yang lama dikarenakan perubahan keadaan ekonomi yang

berjalan.

Belkoui dan Sofyan Safri (2004) dalam bukunya juga menyebutkan

karakteristik kualitatif yang sama dengan pendapat lainnya antara lain relevansi

(relevance) didefinisikan menurut A Statement of Basic Accounting Theory dalam

Belkoui (2004) bahwa agar informasi dapat memenuhi standar relevansi,

informasi harus ditujukan atau diasosiasikan secara bermanfaat atau dengan

tindakan yang telah dirancang untuk memfasilitasinya atau hasil yang ingin

diperolehnya.

“Hal ini mengharuskan agar informasi atau cara mengkomunikasikannya memberikan tekanan…..untuk mendapatkan tindakan yang diinginkan”.

Oleh karenanya relevansi mengacu pada kemampuan informasi untuk

mempengaruhi keputusan manajemen dengan mengubah atau menginformasikan

ekspektasi mereka atas hasil atau konsekuensi dari tindakan atau peristiwa.

Keandalan (reliability) diartikan menurut Sarasota (1977) dalam Belkoui

(2004) sebagai

“…..kualitas yang memungkinkan pengguna data agar dengan yakin mengandalkannya sebagai pencerminan dari apa yang dimaksud untuk disajikan” .

Page 43: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

28

Jadi keandalan dari informasi akan tergantung pada tingkat ketepatan

penyajiannya atas suatu peristiwa. Keandalan akan berbeda di antara para

pengguna, tergantung pada sejauh mana pengetahuan mereka terhadap aturan

dalam penyediaan informasi. Agar dapat diandalkan, informasi harus dapat

diverifikasi, netral, dan disajikan dengan tepat. Dapat diverifikasi mengandung

arti akan adanya konsensus dan tidak adanya bias dari si pengukur. Kemampuan

untuk dapat diverifikasi mengacu hanya pada kebenaran dari informasi yang

dihasilkan, dan bukannya ketepatan dari metode pengukuran yang digunakan.

Netralitas berkenaan dengan tidak adanya bias dalam penyajian dari laporan atau

informasi akuntansi. Pembuat informasi bertujuan bahwa maksud dari informasi

hendaknya tidak mempengaruhi suatu hasil yang telah ditentukan sebelumnya.

Sementara ketepatan penyajian mengacu pada kesesuaian antara data akuntansi

dengan peristiwa-peristiwa yang dimaksudkan untuk diwakili oleh data tersebut.

Jika ukuran tersebut telah mencerminkan apa yang peristiwa maksudkan untuk

diwakili, maka peristiwa akan dianggap terbebas dari bias pengukuran dan

pengukurnya.

Kualitas sekunder yang terdiri dari komparabilitas dan konsistensi.

Komparabilitas dijabarkan sebagai penggunaan metode yang sama dalam suatu

waktu oleh perusahaan tertentu. Akan tetapi, prinsip konsistensi tidak berarti

bahwa metode akuntansi tertentu tidak dapat diubah setelah digunakan. Kondisi

lingkungan mungkin akan membuat perlunya dilakukan perubahan yang

diperlukan pada kebijakan atau teknik akuntansi jika dapat dijustifikasi dengan

Page 44: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

29

tepat. APB Opinion No. 2, Accounting Changes, dalam Belkoui (2004)

menyatakan bahwa :

“Adanya anggapan bahwa entitas hendaknya tidak mengubah prinsip akuntansi dapat diatasi hanya jika perusahaan tersebut membenarkan digunakannya prinsip akuntansi alternatif yang dapat diterima atas dasar bahwa prinsip tersebut dapat dikehendaki……sifat dan justifikasi dari perubahan pada prinsip akuntansi dan efeknya pada laba hendaknya diungkapkan……justifikasi dari perubahan tersebut hendaknya menjelaskan alasan mengapa prinsip akuntansi yang baru diterapkan tersebut dipilih”.

Unsur komparabilitas dan konsistensi dalam laporan keuangan membantu

pengguna untuk dapat mengidentifikasi kecenderungan (tren) posisi dan kinerja

keuangan, disamping itu pengguna juga dapat memperbandingkan laporan

keuangan antar peerusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja, serta

perubahan posisi keuangan secara relatif (PSAK, 2007).

Implikasi penting yang dapat diperoleh dari karakteristik kualitatif dapat

diperbandingkan adalah bahwa para pengguna akan dapat memperoleh informasi

tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan

dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut. Para pengguna

dimungkinkan untuk dapat mengidentifikasi perbedaan kebijakan akuntansi yang

diperlukan untuk transasksi atas peristiwa lain yang sama dalam sebuah

perusahaan dari satu periode ke periode dan dalam perusahaan yang berbeda.

2.3 Standar Konsistensi Pelaporan Audit

Menurut Pernyataan Standar Auditing No. 2 tujuan audit atas laporan

keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan

pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,

Page 45: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

30

hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi

berlaku umum di Indonesia. Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk

menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan

tidak memberikan pendapat.

Salah satu karakteristik kualitatif informasi akuntansi (laporan keuangan)

adalah comparability (yang didalamnya termasuk juga konsistensi). Informasi

akuntansi suatu perusahaan akan memiliki kegunaan, jika informasi tersebut dapat

diperbandingkan dengan informasi yang sama dari perusahaan lain atau informasi

yang sama untuk periode yang berbeda (FASB 1980). Perbandingan informasi

yang sama untuk periode yang berbeda mengharuskan adanya konsistensi dalam

penyajian informasi. Konsistensi yang dituntut adalah konsistensi dalam

penerapan metode akuntansi dan penyajiannya dalam laporan keuangan (Julius,

2004).

Pentingnya konsistensi dalam penyajian laporan keuangan juga dinyatakan

dalam IFRS Interpretation and Application menurut IAS 1 yang menyatakan

bahwa

“The presentation and classification of items in the financial statements should be consistent from one period to the next”. Prinsip konsistensi ini juga diatur dalam standar auditing dalam Standar

pelaporan kedua Seksi 420 PSA No. 09 paragraf 01 (sebagai standar konsistensi)

yang berbunyi :

“Laporan auditor harus menunjukkan jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya”.

Page 46: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

31

Standar pelaporan tersebut secara tersirat mengandung arti bahwa auditor

puas bahwa daya banding laporan keuangan di antara dua periode akuntansi tidak

dipengaruhi secara material oleh perubahan prinsip akuntansi dan bahwa prinsip

akuntansi tersebut telah diterapkan secara konsisten diantara dua atau lebih

periode akuntansi baik karena tidak terjadi perubahan prinsip akuntansi atau

terdapat perubahan prinsip akuntansi atau metode penerapannya, namun dampak

perubahan prinsip akuntansi terhadap daya banding laporan keuangan tidak

material.

Tujuan dari standar konsistensi ini adalah untuk memberikan jaminan

bahwa jika daya banding laporan keuangan di antara dua periode dipengaruhi

secara material oleh perubahan prinsip akuntansi, auditor akan mengungkapkan

perubahan tersebut dalam laporannya. Dalam seksi 508 PSA No. 29 Paragraf 16

dinyatakan bahwa pengungkapan auditor terhadap ketidakkonsistenan penerapan

prinsip akuntansi akan dinyatakan dalam paragraf penjelasan didalam laporannya.

Paragraf penjelasan tersebut (setelah paragraf pendapat) harus menunjukkan sifat

perubahan dan mengacu ke catatan atas laporan keuangan yang membahas secara

rinci perubahan tersebut. Persetujuan auditor terhadap suatu perubahan bersifat

tersirat kecuali jika auditor mengecualikan perubahan tersebut dalam menyatakan

pendapatnya mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Page 47: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

32

2.3.1 Perubahan Akuntansi yang dapat Mempengaruhi Konsistensi

Berdasarkan Seksi 420 PSA 09 (2001:2) serupa dengan penjelasan yang

yang ada dalam SAS 420 tentang “Consistency of Application of Generally

Accepted Accounting Principles” (GAAS, 2003), perubahan akuntansi yang dapat

mempengaruhi konsistensi dibedakan menjadi :

a. Perubahan dalam Prinsip Akuntansi

Perubahan dalam prinsip akuntansi terjadi karena adanya pemakaian suatu

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dalam suatu periode

berbeda dengan yang digunakan untuk tujuan pelaporan dalam periode

sebelumnya. Istilah prinsip akuntansi meliputi tidak hanya prinsip-prinsip

akuntansi dan praktik-praktik akuntansi tetapi juga cara atau metode

penerapannya.

b. Perubahan dalam Entitas yang Membuat Laporan

Perubahan dalam entitas yang membuat laporan merupakan bentuk khusus

perubahan dalam prinsip akuntansi, maka standar konsistensi juga berlaku.

Perubahan dalam entitas yang membuat laporan yang menuntut pengakuan

dalam laporan auditor meliputi :

1) Penyajian laporan konsolidasi atau gabungan sebagai pengganti

laporan keuangan masing-masing perusahaan

2) Perubahan anak perusahaan tertentu yang merupakan anggota grup

perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan konsolidasian.

3) Perubahan perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan

gabungan

Page 48: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

33

4) Perubahan di antara metode-metode akuntansi seperti metode biaya

(cost method), metode ekuitas (equity method), metode konsolidasian

untuk anak perusahaan atau investasi lainnya dalam bentuk saham

biasa.

c. Perubahan akibat Kesalahan Penerapan dalam Prinsip

Perubahan suatu prinsip akuntansi yang tidak berlaku umum ke suatu

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk koreksi

kesalahan dalam penerapan suatu prinsip, merupakan suatu koreksi

kesalahan, namun perubahan ini harus dikemukakan dalam laporan auditor

melalui penambahan paragraf penjelasan.

d. Perubahan dalam Prinsip yang tidak dapat dipisahkan dari Perubahan

dalam Estimasi Akuntansi

Pengaruh suatu perubahan dalam prinsip akuntansi mungkin tidak dapat

dipisahkan dari pengaruh perubahan dalam estimasi akuntansi. Walaupun

perlakuan akuntansi untuk perubahan semacam itu sama dengan perlakuan

akuntansi untuk perubahan yang hanya menyangkut estimasi akuntansi,

tetapi didalamnya terdapat pula perubahan dalam prinsip akuntansi. Oleh

karena itu, perubahan semacam ini perlu dikemukakan dalam laporan

auditor melalui paragraf penjelasan.

e. Perubahan dalam Penyajian Arus Kas

Untuk kepentingan penyajian arus kas, prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia menyatakan sebagai berikut

“Suatu perubahan harus mengungkapkan kebijakannya dalam menentukan unsur-unsur yang diperlakukan secara kas (cash equivalent)”.

Page 49: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

34

Suatu perubahan dalam kebijakan ini merupakan perubahan dalam prinsip

akuntansi yang harus diperhitungkan dampaknya, dengan menyatakan kembali

laporan arus kas tahun sebelumnya, yang disajikan dalam bentuk laporan arus kas

komparatif.

Perubahan dalam prinsip akuntansi yang mempunyai pengaruh material

atas laporan keuangan memerlukan penjelasan seperti telah dijelaskan sebelumnya

yaitu dengan cara menambahkan paragraf penjelasan yang disajikan setelah

paragraf pendapat. Paragraf penjelasan yang sesuai dengan bentuk perubahan

sebagai akibat ketidakkonsistenan menurut PSA paragraf 17 adalah sebagai

berikut

“Seperti telah dijelaskan pada catatan X atas laporan keuangan, perusahaan mengubah metode perhitungan depresiasi dalam tahun 20X2”. Tambahan paragraf penjelasan ini harus dicantumkan dalam laporan

auditor atas laporan keuangan tahun berikutnya, jika tahun terjadinya perubahan

disajikan dan dilaporkan. Namun jika perubahan akuntansi

dipertanggungjawabkan dengan cara penyajian kembali laporan keuangan yang

terpengaruh, paragraf tambahan harus disajikan hanya dalam tahun terjadinya

perubahan, karena dalam tahun-tahun berikutnya semua periode yang disajikan

akan dapat dibandingkan.

Page 50: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

35

2.3.2 Perubahan Akuntansi yang tidak Mempengaruhi Konsistensi

Disamping perubahan akuntansi yang mempengaruhi konsistensi ada juga

perubahan yang tidak mempengaruhi konsistensi (SPAP 2001; GAAS 2003)

antara lain :

a. Perubahan dalam estimasi akuntansi

Bentuk perubahan akuntansi ini diperlukan oleh keadaan yang berubah

yang mempengaruhi daya banding laporan keuangan, tetapi tidak

melibatkan standar konsistensi. Auditor independen selain untuk

memuaskan dirinya berkenaan dengan keadaan-keadaan yang

menimbulkan perubahan dalam estimasi akuntansi, harus meyakinkan

dirinya bahwa perubahan tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap

perubahan prinsip akuntansi

b. Koreksi kesalahan yang tidak melibatkan prinsip akuntansi

Koreksi kesalahan dari laporan keuangan tahun sebelumnya yang

disebabkan oleh kesalahan perhitungan, kekeliruan atau kesalahan

penggunaan fakta yang timbul pada saat laporan keuangan dipersiapkan,

tidak melibatkan standar konsistensi jika tidak ada unsur prinsip akuntansi

atau penerapannya yang terkait di dalamnya.

c. Perubahan dalam klasifikasi dan reklasifikasi

Klasifikasi dalam laporan keuangan tahun berjalan dapat berbeda dari

klasifikasi dalam laporan keuangan tahun sebelumnya. Perubahan ini dan

reklasifikasi yang diterbitkan dalam tahun sebelumnya dengan tujuan

untuk mempertinggi daya banding laporan tersebut dengan laporan

Page 51: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

36

keuangan tahun berjalan, biasanya tidak perlu disebutkan dalam laporan

auditor.

d. Transaksi atau peristiwa yang sangat berbeda

Prinsip akuntansi dipilih pada saat peristiwa atau pada saat transaksi

pertama kali mempunyai pengaruh yang material. Penerapan prinsip

tersebut, demikian pula perubahan atau pemakaian suatu prinsip akuntansi

yang menjadi perlu oleh karena transaksi atau oleh karena peristiwa yang

secara jelas berbeda sekali dengan yang terjadi pada periode sebelumnya,

tidak berkaitan dengan standar konsistensi, walaupun pengungkapan

dalam catatan atas laporan keuangan mungkin diperlukan.

e. Perubahan akuntansi yang diperkirakan berdampak material di masa yang

akan datang

Bila perubahan akuntansi tidak mempunyai pengaruh material terhadap

laporan keuangan periode sekarang, tetapi perubahan tersebut akan

mempunyai pengaruh yang besar pada periode yang akan datang,

perubahan ini harus diungkapkan oleh manajemen dalam catatan atas

laporan keuangan dalam periode terjadinya perubahan tersebut, namun

auditor tidak perlu mengungkapkannya dalam laporannya.

Permasalahan-permasalahan terkait dengan perubahan akuntansi ini

meskipun tidak memerlukan penambahan paragraf penjelasan tentang konsistensi

dalam laporan auditor, namun auditor harus menyatakan pendapat pendapat wajar

dengan pengecualian karena masalah pengungkapan jika pengungkapan atas

permasalahan-permasalahan ini tidak diungkapkan oleh klien. Seorang auditor

Page 52: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

37

harus mengakui apakah muncul informasi mengenai konsisten atau tidak dengan

kondisi sebelumnya berdasarkan bukti-bukti audit yang ditemukan (Sprinkle,

1998). Berdasarkan Seksi 431 PSA No. 10 (2001:1) “Bila manajemen

menghilangkan dari laporan keuangan, informasi yang seharusnya diungkapkan

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk

catatan atas laporan keuangan, auditor harus memberikan pendapat wajar dengan

pengecualian atau pendapat tidak wajar karena alasan tersebut dan harus

memberikan informasi yang cukup dalam laporannya”.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran sejauh mana tingkat

konsistensi penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh perusahan-

perusahaan publik di Indonesia sehingga menggambarkan kualitas dari laporan

keuangan yang dihasilkan agar dapat digunakan oleh para pengguna informasi

keungan. Konsistensi sebagai sebuah bagian dalam karakteristik kualitatif laporan

keuangan akan menunjukkan kualitas informasi akuntansi yang dihasilkan

sehingga bisa diperbandingkan agar tidak terjadi bias. Akuy dalam Christiawan

(2000) melakukan penelitian terhadap lima belas perusahaan publik yang

berkantor pusat di Jawa Timur. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa hanya ada

dua perusahaan yang konsisten dalam menyajikan laporan keuangan auditan tahun

1996 yang disajikan dalam laporan tahunan tahun 1996 dan 1997.

Penelitian serupa dilakukan Christiawan (2000) terhadap opini auditor

independen dan laporan keuangan auditan untuk melihat sejauh mana laporan

Page 53: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

38

keuangan tersebut disajikan secara konsisten. Hasil penelitian menunjukkan

adanya ketidakkonsistenan penyajian pada laporan keuangan auditan tahun 2000

perusahaan publik. Hal ini tentunya akan membuat laporan keuangan tidak dapat

diperbandingkan oleh para pengguna laporan keuangan. Kemudian Sutikno (2000)

menemukan bahwa empat pemakai laporan keuangan di BEJ yaitu investor,

kreditor, penjamin emisi efek, dan agen penjualan efek menyatakan bahwa

laporan keuangan perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta cenderung menyajikan

informasi yang kurang relevan serta kurang dapat diperbandingkan.

Susiana (2007) menemukan bahwa tingkat integritas sebuah laporan

keuangan dipengaruhi oleh tingkat independensi auditor, faktor corporate

governance, serta kualitas audit yang ada. Laporan keuangan dengan tingkat

integritas yang tinggi akan memberikan informasi secara benar dan jujur. Feliana

(2007) juga menemukan bahwa daya informasi akuntansi sebagai gambaran

mengenai kualitas informasi akuntansi yang dihasilkan dipengaruhi oleh struktur

kepemilikan perusahaan dan transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak yang

memiliki hubungan istimewa

Selanjutnya Arifin (2003) menemukan bahwa prinsip “full disclosure”

yang diwajibkan oleh Bapepam oleh perusahaan publik di Indonesia cenderung

menghasilkan informasi akuntansi yang kurang relevan bagi para pemakai. Para

pemakai laporan keuangan lebih menyukai metode pengungkapan yang

diterapkan oleh para perusahaan publik dalam laporan keuangannya adalah

lampiran penjelas, laporan tambahan, footnote, yang disertakan dalam laporan

keuangan utama.

Page 54: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

39

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Dasar Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif.

Metode penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2008:1) yaitu metode penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti

adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi, analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari generalisasi.

Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan analisis dokumen secara

kritis (dialectical document approach). Melalui pendekatan ini, laporan keuangan

auditan (neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas) dibaca dengan teliti,

ditabulasi, dibandingkan dengan dokumen lain dalam hal opini auditor dan catatan

atas laporan keuangan dan ditarik suatu makna atas fenomena yang ditemukan.

Penelitian ini akan melanjutkan hasil penelitian sebelumnya yang telah

dilakukan oleh Christiawan (2000) terhadap 32 perusahaan publik Indonesia yang

listed di Bursa Efek dengan menganalisis dan memperbandingkan laporan

keuangan selama dua tahun yaitu tahun 2000 dan 2001, sementara pada penelitian

ini data yang akan digunakan yaitu laporan keuangan berupa neraca, laporan laba

rugi, dan laporan arus kas periode 2007 dan 2008. Penelitian ini merujuk

rekomendasi Christiawan untuk melakukan cros check ulang hasil temuan pada

penelitian sebelumnya apakah perusahaan yang dulu ditemukan tidak konsisten

39

Page 55: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

40

dalam menyajikan laporan keuangannya setelah beberapa tahun ini yaitu antara

tahun 2001 sampai tahun 2006 sudah konsisten atau masih tidak konsisten, serta

apakah perusahaan yang dulu ditemukan sudah konsisten sekarang masih

konsisten atau justru tidak konsisten

3.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 32 perusahaan sampel yang dahulu

telah diteliti oleh Christiawan, namun pada perkembangannya dari 32 perusahaan

tersebut saat ini hanya tinggal 27 perusahaan dikarenakan ada 5 perusahaan telah

tidak listed pada tahun 2007 sampai 2008. Daftar 27 perusahaan sampel dapat

dilihat pada Tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Daftar nama perusahaan sampel yang diteliti

No Nama Perusahaan 1. PT Darya Varia Laboratoria tbk 2. PT Duta Pertiwi Nusantara tbk 3. PT Fortune Indonesia tbk 4. PT HM Sampoerna tbk 5. PT Indosiar Karya Media tbk 6. PT Kalbe Farma tbk 7. PT Kimia Farma Persero tbk 8. PT Schering-Plough Indonesia tbk 9. PT Surya Semesta Internusa tbk 10. PT Tempo Intimedia tbk 11. PT Unilever Indonesia tbk 12. PT Zebra Nusantara 13. PT Alakasa Industrindo tbk 14. PT Aneka Tambang tbk 15. PT Astra Internasional tbk

Page 56: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

41

No Nama Perusahaan 16. PT Berlina tbk 17. PT Budi Acid Jaya tbk 18. PT Gajah Tunggal tbk 19. PT Indofood Sukses Makmur tbk 20. PT Lautan Luas tbk 21. PT Lippo Securities tbk 22. PT Surya Intrindo Makmur tbk 23. PT Suryamas Duta Makmur tbk 24. PT Bintang Mitra Semesta Raya tbk 25. PT Bank Mega tbk 26. PT Lippo General Insurance tbk 27. PT Intiland Development tbk

Sumber : ISX 2008

3.3 Fokus Penelitian

Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka yang menjadi fokus dalam

penelitian ini yaitu ketidakkonsistenan penyajian laporan keuangan pada 29

perusahaan sampel tahun 2007. Ketidakkonsistenan yang dimaksud adalah

laporan keuangan tahun 2007 yang disajikan pada akhir tahun 2007 dan awal

tahun 2008.

3.4 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan

keuangan perusahaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia. Data

diperoleh dari IDX corner Undip Semarang.

Page 57: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

42

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (1997:236) dalam Metode dokumentasi, peneliti

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa laporan keuangan.

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil dan menganalisis laporan keuangan

untuk mengetahui ketidakkonsistenan penyajian laporan keuangan.

3.6 Metode Analisis Data

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang tidak menggunakan

prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya (Moleong, 2005).

Penelitian ini akan menganalisis data berupa laporan keuangan perusahaan tahun

2007 yang diungkapkan dalam laporan tahunan tahun 2007 dan 2008.

Langkah-langkah untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah :

1. Mengelompokkan akun menjadi 15 kelompok akun yang diadopsi

dari Christiawan (2000), yaitu : (1) current assets, (2) non current

assets, (3) total assets, (4) current liability, (5) non current liability,

(6) equity, (7) revenue, (8) cost of good sold, (9) operating expense,

(10) other income (charges), (11) tax expense, (12) net income, (13)

total net cash flow from operating activities, (14) total net cash flow

from investing activities, dan (15) total net cash flow from financing

activities.

2. Membandingkan kelompok akun laporan keuangan masing-masing

perusahaan tahun 2007 yang disajikan pada akhir tahun 2007 dan

akhir tahun 2008

Page 58: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

43

3. Menganalisis masing-masing kelompok akun untuk melihat

ketidakkonsistenan jumlah saldo dari masing-masing kelompok akun

tersebut yang disajikan dalam laporan keuangan

4. Menelusur penyajian jumlah saldo dari masing-masing akun yang

menjadi penyebab dalam tiap-tiap kelompok akun yang diindikasi

terdapat ketidakkonsistenan.

5. Melakukan penelusuran pada Catatan Atas Laporan Keuangan

(CALK) untuk melihat ada tidaknya penjelasan terkait dengan

ketidakkonsistenan yang terjadi.

6. Melakukan penelusuran terhadap Laporan Auditor Independen (LAI)

apakah auditor memberikan keterangan terkait dengan

ketidakkonsistenannya.

Untuk mengambil kesimpulan dalam penelitian ini dilihat dari :

Konsisten Tidak Konsisten dan dijelaskan Tidak konsisten dan tidak dijelaskan

1. Jumlah

saldo

kelompok

akun

sama

1. Jumlah saldo kelompok

akun tidak sama

2. Ada penjelasan tentang

ketidakkonsistenan pada

CALK dan LAI

1. Jumlah saldo kelompok akun

tidak sama

2. Ada penjelasan tentang

ketidakkonsistenan pada

CALK dan LAI

Page 59: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian

Laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang menjadi objek penelitian

dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang telah

menjadi objek penelitian pada penelitian sebelumnya. Daftar 27 perusahaan yang

diperoleh dari pojok Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Daftar perusahaan yang akan diperbandingkan berdasarkan kriteria

No Nama Perusahaan Jumlah Sampel 1. Pharmaceutical 4 2. Real Estate and Property 4 3. Apparel and Other Textile Products 2 4. Chemical and Allied Products 2 5. Automotive and Allied products 2 6. Tobacco Manufactures 1 7. Customer Goods 1 8. Transportation Services 1 9. Holding and Other Investment Company 1 10. Mining and Mining Service 1 11. Plastics and Glass Products 1 12. Food and Beverages 1 13. Securities 1 14. Banking 1 15. Insurance 1 16. Adhesive 1 17. Others 2

Sumber :Data Sekunder diolah, 2009

44

Page 60: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

45

4.1.2 Hasil Analisis Data

4.1.2.1 Pengelompokan Akun

Laporan keuangan perusahaan terdiri dari 5 jenis laporan yaitu Neraca,

Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Laba Ditahan, dan Catatan Atas

Laporan Keuangan (CALK). Dalam tahap penelitian ini, laporan keuangan

perusahaan yang digunakan 3 jenis, yaitu Neraca, Laporan Laba Rugi, dan

Laporan Arus Kas. Dari ketiga laporan tersebut langkah awal adalah melakukan

pengelompokkan akun-akun ke dalam 15 kelompok akun yang diadopsi dari

Christiawan (2000), dengan tujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses

membandingkan jumlah saldo setiap akun dalam setiap laporan keuangan yang

disajikan.

4.1.2.2 Analisis terhadap kelompok akun Current Asset

Tahap pertama dari analisis data yaitu dengan melakukan pembandingan

jumlah masing-masing kelompok akun laporan keuangan perusahaan apakah

disajikan sama atau tidak untuk mengetahui apakah laporan keuangan perusahaan

tersebut telah konsisten disajikan.

Hasil dari proses membandingkan kelompok akun Current Asset dapat

dilihat pada tabel 4.2.

Page 61: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

46

Tabel 4.2

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Current asset

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Current Assets tahun 2007 Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 1 PT Darya Varia Laboratoria 404.205.846.000 404.205.846.000 2 PT Duta Pertiwi Nusantara 110.412.340.806 110.412.340.806 3 PT Fortune Indonesia 170.866.539.721 170.866.539.721 4 PT HM Sampoerna 11.056.457.000.000 11.056.457.000.000 5 PT Indosiar Karya Media 548.783.350.873 548.783.350.873 6 PT Kalbe Farma tbk 579.361.974.172 579.361.974.172 7 PT Kimia Farma Persero 893.446.818.652 893.446.818.652 8 PT Schering-Plough Indonesia tbk 90.821.675.911 90.821.675.911 9 PT Surya Semesta Internusa tbk 444.661.702.497 444.661.702.497 10 PT Tempo Intimedia tbk 56.668.139.000 56.668.139.000 11 PT Unilever Indonesia tbk 2.694.667.000.000 2.694.667.000.000 12 PT Zebra Nusantara 12.131.425.521 12.131.425.521 13 PT Alakasa Industrindo tbk 137.917.915 137.917.915 14 PT Aneka Tambang tbk 8.048.099.750 8.048.099.750 15 PT Astra Internasional 19.474.163.000.000 28.160.000.000.000 16 PT Berlina 175.648.603.536 175.648.603.536 17 PT Budi Acid Jaya 665.210.000.000 665.210.000.000 18 PT Gajah Tunggal 3.445.377.000.000 3.359.456.000.000 19 PT Indofood Sukses Makmur 11.766.665.000.000 11.809.129.000.000 20 PT Lautan Luas 1.130.674.000.000 1.130.674.000.000 21 PT Lippo Securities 372.506.021.441 372.506.021.441 22 PT Surya Intrindo Makmur 63.434.145.916 63.434.145.916 23 PT Suryamas Duta Makmur 217.511.238.289 217.511.238.289 24 PT Bintang Mitra Semesta Raya 71.630.220.250 71.630.220.250 25 PT Bank Mega 14.981.721.000.000 14.981.721.000.000 26 PT Lippo General Insurance 644.039.804.566 644.039.804.566 27 PT Intiland Development 680.078.837.085 680.078.837.085

Hasil dari membandingkan laporan keuangan diketahui 3 perusahaan yang

tidak konsisten dalam menyajikan Current Asset yaitu PT Astra Internasional tbk,

PT Gajah Tunggal tbk, PT Indofood Sukses Makmur tbk. Hal ini tidak sejalan

dengan penelitian sebelumnya dimana terdapat 11 perusahaan yang tidak

konsisten dalam menyajikan current assetnya.

Page 62: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

47

Setelah dilakukan pembandingan terhadap masing-masing kelompok akun

maka langkah selanjutnya yaitu melakukan penelusuran terhadap akun-akun apa

saja yang menjadi penyebab ketidakkonsistenan pada masing-masing kelompok

akun. Dari hasil penelusuran terhadap kelompok akun current asset dapat dilihat

pada tabel 4.3

Tabel 4.3

Hasil penelusuran terhadap kelompok akun Current Asset

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Current Asset

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008

1. PT Astra Internasional a. Piutang pembiayaan Tidak disajikan 8.685.000.000.000

2. PT Gajah Tunggal b. Investasi sementara 7 58.418.000.000 672.497.000.000

3. PT Indofood Sukses Makmur

c. Kas dan setara kas d. Piutang bukan

usaha pihak ketiga e. Persediaan bersih f. Uang muka dan

jaminan g. Pajak dibayar

dimuka h. Beban tanaman

ditangguhkan i. Biaya dibayar

dimuka

4.536.937.000.000 146.972.000.000

4.169.150.000.000

234.186.000.000

154.883.000.000 Tidak disajikan

76.352.000.000

4.538.051.000.000 146.983.000.000

4.172.388.000.000

239.116.000.000

160.660.000.000 27.037.000.000

76.709.000.000

Akun yang disajikan secara tidak konsisten yaitu piutang pembiayaan,

investasi sementara, kas dan setara kas, piutang bukan usaha pada pihak ketiga,

persediaan bersih, uang muka jaminan, pajak dibayar dimuka, beban tanaman

ditangguhkan, serta biaya dibayar dimuka.

Hal yang menjadi ketidakkonsistenan pada akun current asset ini antara

lain munculnya akun baru pada laporan keuangan tahun 2007 yang disajikan pada

Page 63: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

48

laporan keuangan tahun 2008 sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan jumlah

current asset dengan periode sebelumnya, terjadinya penurunan nilai akun yang

disajikan pada laporan keuangan tahun berikutnya dengan nilai akun yang

disajikan pada laporan keuangan periode sebelumnya.

Setelah dilakukan pembandingan terhadap kelompok akun current asset ini

kemudian selanjutnya dilakukan penelusuran terhadap catatan atas laporan

keuangan dan opini auditor untuk melihat apakah terdapat penjelasan terkait

dengan ketidakkonsistenan yang terjadi. Hasil penelusuran terhadap kelompok

akun current asset dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4

Tabel Penelusuran pada Catatan atas Laporan Keuangan dan Opini Auditor

Kelompok akun current asset

No Nama perusahaan Memberikan Keterangan Pada

CALK

Memberikan Keterangan Pada

Opini auditor 1 PT astra internasional √ √ 2 PT gajah tunggal - - 3 PT Indofood sukses

makmur √ √

Dari ketiga perusahaan tersebut hanya satu perusahaan yang tidak

memberikan keterangan sama sekali baik dalam catatan atas laporan keuangan

maupun dalam opini auditor yaitu PT Gajah Tunggal. Alasan yang diberikan

perusahaan terkait dengan ketidakkonsistenan yang dijelaskan dalam catatan atas

laporan keuangan antara lain sebagai bentuk penyisihan untuk menutupi

kemungkinan tidak tertagihnya piutang pembiayaan serta sebagai bentuk

penerapan PSAK No. 38 revisi 2004 tentang akuntansi restrukturisasi entitas.

Page 64: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

49

4.1.2.3 Analisis terhadap kelompok akun Non Current Asset

Kemudian hasil dari proses membandingkan kelompok akun Non Current

Asset dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Non Current Asset

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Non-Current Assets tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember 2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 1 PT Darya Varia Laboratoria 156.724.896.000 156.724.896.000 2 PT Duta Pertiwi Nusantara 45.640.110.941 45.640.110.941 3 PT Fortune Indonesia 19.579.120.843 19.579.120.843 4 PT HM Sampoerna 4.624.085.000.000 4.624.085.000.000 5 PT Indosiar Karya Media 722.599.650.731 722.599.650.731 6 PT Kalbe Farma 1.378.204.880.656 1.378.204.880.656 7 PT Kimia Farma Persero tbk 493.292.331.069 493.292.331.069 8 PT Schering-Plough Indonesia tbk 37.743.727.259 37.743.727.259 9 PT Surya Semesta Internusa tbk 1.096.408.884.404 1.096.408.884.404 10 PT Tempo Intimedia tbk 61.855.631.000 61.855.631.000 11 PT Unilever Indonesia tbk 2.638.729.000.000 2.638.729.000.000 12 PT Zebra Nusantara 81.119.717.510 81.119.717.510 13 PT Alakasa Industrindo tbk 13.045.975.000 13.045.975.000 14 PT Aneka Tambang tbk 3.989.817.172.000 3.995.591.190.000 15 PT Astra Internasional 44.045.435.000.000 35.360.000.000.000 16 PT Berlina 211.624.381.374 211.327.326.678 17 PT Budi Acid Jaya 820.441.000.000 820.441.000.000 18 PT Gajah Tunggal 5.009.316.000.000 5.095.237.000.000 19 PT Indofood Sukses Makmur 17.760.801.000.000 17.897.766.000.000 20 PT Lautan Luas 1.004.410.000.000 1.004.410.000.000 21 PT Lippo Securities 1.261.676.053 1.261.676.053 22 PT Surya Intrindo Makmur 54.245.335.091 54.245.335.091 23 PT Suryamas Duta Makmur 1.804.590.859.810 1.804.590.859.810 24 PT Bintang Mitra Semesta Raya 116.657.092.401 116.657.092.401 25 PT Bank Mega 19.926.007.000.000 19.926.007.000.000 26 PT Lippo General Insurance 15.700.624.695 15.700.624.695 27 PT Intiland Development 546.104.569.206 546.104.569.206

Page 65: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

50

Hasil penelitian menunjukkan 6 perusahaan yang tidak konsisten dalam

menyajikan Non-Current Asset yaitu PT Aneka Tambang, PT Astra Internasional,

PT Berlina, PT Gajah Tunggal, PT Indofood Sukses Makmur, dan PT Lippo

Securities. Sementara pada penelitian sebelumnya diketahui ada 11 perusahaan

yang tidak konsisten dalam menyajikan kelompok akun non-current asset.

Dari hasil penelusuran terhadap kelompok akun non current asset, akun-

akun yang menjadi penyebab ketidakkonsistenan dapat dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6

Hasil penelusuran terhadap kelompok akun Non Current Asset

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Non Current Asset

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008 1. PT Aneka

Tambang a. Aktiva pajak

tangguhan b. Aktiva tidak lancar

lainnya

308.994.852.000

84.830.476.000

314.768.870.000

63.477.416.000

2. PT Astra Internasional

a. Piutang pembiayaan

b. Investasi jangka panjang lain-lain

16.351.996.000.000

1.120.680.000.000

7.667.000.000.000

1.059.000.000.000

3. PT Berlina a. Kerugian tangguhan atas transaksi jual dan sewa balik

500.776.429 203.721.733

4. PT Gajah Tunggal

a. Investasi jangka panjang

Tidak disajikan 85.921.000.000

5. PT Indofood Sukses Makmur

a. Aktiva pajak tangguhan

b. Aset tetap c. Beban

ditangguhkan d. Aktiva tidak

berwujud

155.613.000.000

8.079.455.000.000 439.779.000.000

900.400.000.000

167.299.000.000

8.166.816.000.000 477.336.000.000

900.761.000.000

Page 66: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

51

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Non Current Asset

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008 6. PT Lippo

Securities a. Investasi pada

Perusahaan Asosiasi

351.416.274.428 424.705.694.108

Akun yang disajikan secara tidak konsisten antara lain aktiva pajak

tangguhan, aktiva tidak lancar lainnya, piutang pembiayaan, investasi jangka

panjang, kerugian tangguhan atas transaksi jual dan sewa balik, aktiva pajak

tangguhan, beban ditangguhkan, aktiva tidak berwujud, investasi pada perusahaan

asosiasi. Hal yang menjadi letak ketidakkonsistenan adalah terjadinya penurunan

nilai akun yang disajikan dari periode sebelumnya dengan periode berikutnya

sehingga menyebabkan perbedaan dalam hal jumlah non-current asset misalnya

pada akun aktiva tidak lancar, piutang pembiayaan, serta investasi jangka panjang

lain. Munculnya akun baru tanpa adanya penyajian pada laporan keuangan

periode sebelumnya seperti akun investasi jangka panjang.

Setelah dilakukan penelusuran terhadap akun-akun penyebab

ketidakkonsistenan kemudian dilakukan penelusuran terhadap catatan atas laporan

keuangan dan opini auditor. Tabel 4.7 menyajikan hasil penelusuran terhadap

catatan atas laporan keuangan dan opini auditor kelompok akun non current asset.

Page 67: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

52

Tabel 4.7

Tabel Penelusuran pada Catatan atas Laporan Keuangan dan Opini Auditor

Kelompok akun non current asset

No Nama perusahaan Memberikan Keterangan Pada CALK

Memberikan Keterangan Pada Opini

auditor 1. PT aneka tambang √ -

2. PT astra internasional √ √

3. PT Berlina √ √ 4. PT gajah tunggal - - 5. PT Indofood sukses

makmur √ √

6. PT Lippo securities √ -

Dari 6 perusahaan satu perusahaan tidak memberikan keterangan sama

sekali baik dalam catatan atas laporan keuangan maupun dalam opini auditor yaitu

PT Gajah Tunggal tbk. Dua perusahaan tidak memberikan penjelasan dalam opini

auditornya namun memberikan penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan,

perusahaan tersebut adalah PT Aneka Tambang tbk dan PT Lippo Securities tbk.

Sementara 4 perusahaan lainnya memberikan penjelasannya terkait

ketidakkonsistenan yang ada, alasan yang diungkapkan antara lain untuk

menerapkan PSAK No. 30 revisi 2007 tentang sewa menggantikan PSAK No 30

1990 tentang akuntansi sewa guna usaha serta penerapan PSAK 16 revisi 2007

tentang Aset Tetap mengenai selisih penilaian selisih perubahan ekuitas anak

perusahaan yang telah direklasifikasi ke saldo laba.

Page 68: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

53

4.1.2.4 Analisis terhadap kelompok akun Total Asset

Tabel 4.8

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Total Asset

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Total Assets tahun 2007 Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 1 PT Darya Varia Laboratoria 560.930.742.000 560.930.742.000 2 PT Duta Pertiwi Nusantara 156.052.451.747 156.052.451.747 3 PT Fortune Indonesia 190.445.660.564 190.445.660.564 4 PT HM Sampoerna 15.680.542.000.000 15.680.542.000.000 5 PT Indosiar Karya Media 1.271.383.001.604 1.271.383.001.604 6 PT Kalbe Farma tbk 5.138.212.506.980 5.138.212.506.980 7 PT Kimia Farma Persero tbk 1.386.739.149.721 1.386.739.149.721 8 PT Schering-Plough Indonesia tbk 128.565.403.170 128.565.403.170 9 PT Surya Semesta Internusa tbk 1.541.070.586.901 1.541.070.586.901 10 PT Tempo Intimedia tbk 118.523.770.000 118.523.770.000 11 PT Unilever Indonesia tbk 5.333.406.000.000 5.333.406.000.000 12 PT Zebra Nusantara 93.251.143.031 93.251.143.031 13 PT Alakasa Industrindo tbk 150.963.890 150.963.890 14 PT Aneka Tambang tbk 12.037.916.922.000 12.043.690.940.000 15 PT Astra Internasional 63.519.598.000.000 63.519.598.000.000 16 PT Berlina 387.272.984.910 386.975.930.214 17 PT Budi Acid Jaya 1.485.651.000.000 1.485.651.000.000 18 PT Gajah Tunggal 8.454.693.000.000 8.454.693.000.000 19 PT Indofood Sukses Makmur 29.527.466.000.000 29.706.895.000.000 20 PT Lautan Luas 21.355.084.000.000 21.355.084.000.000 21 PT Lippo Securities 373.352.780.209 446.642.199.889 22 PT Surya Intrindo Makmur 117.679.481.007 117.679.481.007 23 PT Suryamas Duta Makmur 2.021.932.008.075 2.021.932.008.075 24 PT Bintang Mitra Semesta Raya 188.287.312.651 188.287.312.651 25 PT Bank Mega 34.907.728.000.000 34.907.728.000.000 26 PT Lippo General Insurance 659.656.925.261 659.656.925.261 27 PT Intiland Development 2.015.697.387.214 2.015.697.387.214

Hasil penelitian pada kelompok akun total asset diperoleh 4 perusahaan

yang tidak konsisten yaitu PT Aneka Tambang tbk, PT Berlina, PT Indofood

Sukses Makmur, serta PT Lippo Securities.

Page 69: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

54

Dari hasil penelusuran terhadap kelompok akun total asset, akun-akun

yang menjadi penyebab ketidakkonsistenan pada kelompok akun ini dapat dilihat

pada tabel 4.9

Tabel 4.9

Hasil penelusuran terhadap kelompok akun Total Asset

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Non Current Asset

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008 1. PT Aneka

Tambang tbk a. Aktiva pajak

tangguhan b. Aktiva tidak lancar

lainnya

308.994.852.000

84.830.476.000

314.768.870.000

63.477.416.000

2. PT Berlina a. Kerugian tangguhan atas transaksi jual dan sewa balik

500.776.429 203.721.733

3. PT Indofood Sukses Makmur

a. Kas dan setara kas b. Piutang bukan

usaha pihak ketiga c. Persediaan bersih d. Uang muka dan

jaminan e. Pajak dibayar

dimuka f. Beban tanaman

ditangguhkan g. Biaya dibayar

dimuka e. Aktiva pajak

tangguhan f. Aset tetap g. Beban

ditangguhkan h. Aktiva tidak

berwujud

4.536.937.000.000 146.972.000.000

4.169.150.000.000

234.186.000.000

154.883.000.000 Tidak disajikan

76.352.000.000

155.613.000.000

439.779.000.000 8.079.455.000.000

900.400.000.000

4.538.051.000.000 146.983.000.000

4.172.388.000.000

239.116.000.000

160.660.000.000 27.037.000.000

76.709.000.000

167.299.000.000

8.166.816.000.000 477.336.000.000 900.761.000.000

4. PT Lippo Securities

a. Investasi pada Perusahaan Asosiasi

351.416.274.428 424.705.694.108

Page 70: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

55

Akun yang disajikan secara tidak konsisten antara lain aktiva pajak

tangguhan, aktiva tidak lancar lainnya, kerugian ditangguhkan atas transaksi jual

dan sewa balik, kas dan setara kas, piutang bukan usaha pihak ketiga, persediaan

bersih, uang muka jaminan, pajak dibayar dimuka, biaya dibayar dimuka, aktiva

pajak tangguhan, asset tetap, beban ditangguhkan, aktiva tidak berwujud, investasi

pada perusahaan asosiasi. Ketidakkonsistenan yang terjadi pada current asset dan

non current asset menjadikan total asset menjadi tidak konsisten jumlahnya

antara laporan keuangan tahun 2007 yang disajikan pada laporan keuangan tahun

2007 dengan laporan keuangan tahun 2007 yang disajikan pada laporan keuangan

tahun 2008.

Tabel 4.10 Berikut ini menunjukkan hasil penelusuran terhadap catatan

atas laporan keuangan dan opini auditor

Tabel 4.10

Tabel Penelusuran pada Catatan atas Laporan Keuangan dan Opini Auditor

Kelompok akun total asset

No Nama perusahaan Memberikan Keterangan Pada CALK

Memberikan Keterangan Pada Opini

auditor 1. PT aneka tambang √ - 2. PT Berlina √ √ 3. PT Indofood sukses

makmur √ √

4. PT Lippo securities √ -

Hasil penelitian menunjukkan dari 4 perusahaan yang tidak konsisten

diketahui 2 perusahaan tidak memberikan keterangan dalam opini auditornya

namun memberikan keterangan dalam catatan atas laporan keuangan. Dua

Page 71: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

56

perusahaan tersebut adalah PT Aneka Tambang tbk dan PT Lippo Securities tbk.

Alasan yang diberikan terkait dengan ketidakkonsistenan antara lain untuk

mencerminkan akrual beban tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan, untuk

menerapkan PSAK No. 30 revisi 2007 tentang sewa menggantikan PSAK No 30

1990 tentang akuntansi sewa guna usaha, dan sebagai bentuk penerapan PSAK No

38 revisi 2004 mengenai akuntansi restrukturisasi entitas sepengendali.

4.1.2.5 Analisis terhadap kelompok akun Current Liability

Hasil dari proses membandingkan kelompok akun Current Liability dapat

dilihat pada tabel 4.11 berikut ini

Tabel 4.11

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Current Liability

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Current Liability tahun 2007 Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 1 PT Darya Varia Laboratoria 75.375.454.000 75.375.454.000 2 PT Duta Pertiwi Nusantara 26.741.187.875 26.741.187.875 3 PT Fortune Indonesia 99.611.003.436 99.611.003.436 4 PT HM Sampoerna 6.212.685.000.000 6.212.685.000.000 5 PT Indosiar Karya Media 274.721.870.653 274.721.870.653 6 PT Kalbe Farma tbk 754.629.114.054 754.629.114.054 7 PT Kimia Farma Persero tbk 433.564.022.986 433.564.022.986 8 PT Schering-Plough Indonesia tbk 118.233.257.877 118.233.257.877 9 PT Surya Semesta Internusa tbk 535.483.148.811 535.483.148.811 10 PT Tempo Intimedia tbk 34.158.384.000 34.158.384.000 11 PT Unilever Indonesia tbk 2.428.128.000.000 2.428.128.000.000 12 PT Zebra Nusantara 33.364.532.398 33.364.532.398 13 PT Alakasa Industrindo tbk 97.670.338 97.670.338 14 PT Aneka Tambang tbk 1.798.816.747.000 1.818.003.474.000 15 PT Astra Internasional 21.343.163.000.000 21.343.163.000.000 16 PT Berlina 72.922.684.297 72.922.684.297 17 PT Budi Acid Jaya 445.862.000.000 412.457.000.000 18 PT Gajah Tunggal 1.560.032.000.000 1.560.032.000.000 19 PT Indofood Sukses Makmur 12.776.365.000.000 12.888.677.000.000 20 PT Lautan Luas 1.363.316.000.000 1.363.316.000.000

Page 72: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

57

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Current Liability tahun 2007 Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 21 PT Lippo Securities 39.912.187.342 39.912.187.342 22 PT Surya Intrindo Makmur 65.775.662.529 56.328.633.834 23 PT Suryamas Duta Makmur 820.100.758.747 820.100.758.747 24 PT Bintang Mitra Semesta Raya 630.649.492 630.649.492 25 PT Bank Mega 30.694.333.000.000 30.694.333.000.000 26 PT Lippo General Insurance 26.975.193.748 26.975.193.748 27 PT Intiland Development 1.714.582.771.215 1.714.582.771.215

Hasil penelitian pada kelompok akun current liability diperoleh 4

perusahaan yang tidak konsisten yaitu PT Aneka Tambang tbk, PT Budi Acid

Jaya, PT Indofood Sukses Makmur, serta PT Surya Intrindo Makmur.

Dari hasil penelusuran terhadap kelompok akun current liability, akun-

akun yang menjadi penyebab ketidakkonsistenan pada kelompok akun ini dapat

dilihat pada tabel 4.12

Tabel 4.12

Hasil penelusuran terhadap kelompok akun Current Liability

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Current Liability

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008 1. PT Aneka

Tambang a. Hutang program

tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan

Tidak disajikan 19.246.727.000

4. PT Budi Acid Jaya

a. Pinjaman Jangka Pendek

b. Uang Muka Pendapatan

c. Pinjaman Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun

120.988.000.000 33.791.000.000

110.409.000.000

48.776.000.000 386.000.000

182.621.000.000

Page 73: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

58

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Current Liability

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008 3. PT Indofood

Sukses Makmur

a. Hutang usaha pada pihak ketiga

b. Hutang bukan usaha pada pihak ketiga

c. Hutang bukan usaha pada pihak yang memiliki hubungan istimewa

d. Hutang pajak e. Hutang sewa

1.750.631.000.000

478.627.000.000

55.481.000.000

495.556.000.000 2.995.000.000

1.764.253.000.000

505.075.000.000

124.291.000.000

496.279.000.000 5.704.000.000

4. PT Surya Intrindo Makmur

a. Biaya yang Masih Harus Dibayar

13.280.678.753 3.833.650.058

Akun yang disajikan secara tidak konsisten antara lain hutang program

tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, pinjaman jangka panjang yang

jatuh tempo pada waktu satu tahun, hutang usaha pihak ketiga, hutang bukan

usaha pihak ketiga, hutang bukan usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan

istimewa, hutang pajak, hutang sewa, biaya yang masih harus dibayar. Letak

ketidakkonsistenan pada kelompok akun ini yaitu terdapat pada penyajian nilai

akun yang mengalami perbedaan baik mengalami kenaikan maupun penurunan

yaitu pada akun hutang usaha pihak ketiga, hutang bukan usaha pihak ketiga,

pinjaman jangka pendek, uang muka pendapatan, serta pada akun pinjaman

jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu selama satu tahun.

Kemudian dilakukan penelusuran terhadap catatan atas laporan keuangan

dan opini auditor. Hasil penelusuran dapat dilihat pada tabel 4.13

Page 74: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

59

Tabel 4.13

Tabel Penelusuran pada Catatan atas Laporan Keuangan dan Opini Auditor

Kelompok akun current liability

No Nama perusahaan Memberikan Keterangan Pada CALK

Memberikan Keterangan Pada Opini

auditor 1 PT aneka tambang

√ √

2 PT Budi acid jaya - - 3 PT Indofood sukses

makmur √ √

4 PT surya intrindo makmur - -

Dari 4 perusahaan yang tidak konsisten dalam menyajikan current liability

dua perusahaan diketahui tidak memberikan penjelasan sama sekali terkait dengan

ketidakkonsistenan yang ada baik dalam opini auditor maupun dalam catatan atas

laporan keuangan. Dua perusahaan yang tidak memberikan penjelasan sama sekali

adalah PT Budi Acid Jaya tbk dan PT Surya Intrindo Makmur tbk. Namun 2

perusahaan lainnya memberikan penjelasannya dalam catatan atas laporan

keuangan dan opini auditornya. Alasan yang ditemukan antara lain untuk

mencerminkan akrual beban tanggung jawab sosial dan untuk menerapkan PSAK

No. 38 revisi 2004 tentang akuntansi restrukturisasi entitas sepengendali.

4.1.2.6 Analisis terhadap kelompok akun Non Current Liability

Tabel 4.14 berikut menunjukkan hasil pembandingan terhadap kelompok

akun non current liability

Page 75: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

60

Tabel 4.14

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Non Current Liability

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Non Current Liability Tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 1 PT Darya Varia Laboratoria 23.325.087.000 23.325.087.000 2 PT Duta Pertiwi Nusantara 14.288.235.370 14.288.235.370 3 PT Fortune Indonesia 5.889.507.000 5.889.507.000 4 PT HM Sampoerna 1.401.703.000.000 1.401.703.000.000 5 PT Indosiar Karya Media 734.353.531.764 734.353.531.764 6 PT Kalbe Farma tbk 366.559.019.698 366.559.019.698 7 PT Kimia Farma Persero tbk 45.147.528.200 45.147.528.200 8 PT Schering-Plough Indonesia tbk 8.533.251.388 8.533.251.388 9 PT Surya Semesta Internusa tbk 346.838.990.298 346.838.990.298 10 PT Tempo Intimedia tbk 17.617.261.000 17.617.261.000 11 PT Unilever Indonesia tbk 211.159.000.000 211.159.000.000 12 PT Zebra Nusantara 7.789.596.875 7.789.596.875 13 PT Alakasa Industrindo tbk 30.081.939.000 30.081.939.000 14 PT Aneka Tambang tbk 1.474.300.753.000 1.474.300.753.000 15 PT Astra Internasional 10.169.000.000.000 10.169.000.000.000 16 PT Berlina 137.744.452.973 137.447.398.277 17 PT Budi Acid Jaya 375.493.000.000 408.898.000.000 18 PT Gajah Tunggal 4 .508.847.000.000 4 .508.847.000.000 19 PT Indofood Sukses Makmur 5.899.543.000.000 12.888.677.000.000 20 PT Lautan Luas 81.027.000.000 81.027.000.000 21 PT Lippo Securities 113.542.017.704 113.542.017.704 22 PT Surya Intrindo Makmur 11.313.448.680 20.760.477.375 23 PT Suryamas Duta Makmur 497.921.866.130 497.921.866.130 24 PT Bintang Mitra Semesta Raya 933.655.252 933.655.252 25 PT Bank Mega 1.274.258.000.000 1.274.258.000.000 26 PT Lippo General Insurance 93.395.805.827 93.395.805.827 27 PT Intiland Development 1.009.075.402.417 1.009.075.402.417

Hasil penelitian mendapatkan 4 perusahaan yang tidak konsisten dalam

menyajikan Non Current Liability, yaitu PT Berlina, PT Budi Acid Jaya, PT

Indofood Sukses Makmur, PT Surya Intrindo Makmur, sementara pada penelitian

sebelumnya ada 11 perusahaan yang tidak konsisten dalam penyajian akun ini.

Page 76: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

61

Dari hasil penelusuran terhadap kelompok akun non current liability,

akun-akun yang menjadi penyebab ketidakkonsistenan pada kelompok akun ini

dapat dilihat pada tabel 4.15

Tabel 4.15

Hasil penelusuran terhadap kelompok akun Non Current Liability

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Non Current Liability

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008 1. PT Berlina a. Keuntungan

ditangguhkan aktiva dijual dan disewaguna usahakan kembali

297.054.696 Tidak disajikan

2. PT Budi Acid Jaya

a. Uang Muka Pendapatan

Tidak disajikan 33.405.000.000

3. PT Indofood Sukses Makmur

a. Hutang sewa b. Estimasi kewajiban

imbalan kerja

3.417.000.000 729.049.000.000

6.549.000.000 729.081.000.000

4. PT Surya Intrindo Makmur

a. Kewajiban Bunga Jangka Panjang

Tidak disajikan 9.447.028.695

Akun yang disajikan secara tidak konsisten antara lain keuntungan

ditangguhkan aktiva dijual dan disewagunausahakan kembali uang muka

pendapatan, hutang sewa, estimasi kewajiban imbalan kerja, serta kewajiban

bunga jangka panjang. Letak ketidakkonsistenan yaitu pada penyajian akun yang

mengalami kenaikan maupun penurunan saldo pada periode berikutnya

dibandingkan dengan periode sebelumnya, munculnya akun baru pada periode

berikutnya yaitu akun uang muka pendapatan serta kewajiban bunga jangka

panjang dimana pada laporan keuangan sebelumnya akun ini belum ada.

Page 77: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

62

Tabel 4.16

Tabel Penelusuran pada Catatan atas Laporan Keuangan dan Opini Auditor

Kelompok akun non current liability

No Nama perusahaan Memberikan Keterangan Pada CALK

Memberikan Keterangan Pada Opini

auditor 1. PT Berlina √ √ 2. PT Budi acid jaya - - 3. PT Indofood sukses

makmur √ √

4. PT surya intrindo makmur - -

Serupa dengan kelompok current liability terdapat 2 perusahaan yang

tidak memberikan penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan dan opini

auditornya yaitu PT Budi Acid Jaya tbk dan PT Surya Intrindo Makmur tbk.

Sementara 2 perusahaan lainnya memberikan penjelasan. Alasan yang

diungkapkan antara lain penerapan PSAK No. 30 revisi 2007 mengenai sewa

menggantikan PSAK No. 30 tahun 1990 tentang akuntansi sewa.

4.1.2.7 Analisis terhadap kelompok akun Equity

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun equity dapat dilihat pada

tabel 4.17

Tabel 4.17

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Equity

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Equity Tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 1 PT Darya Varia Laboratoria 462.230.201.000 462.230.201.000 2 PT Duta Pertiwi Nusantara 109.254.879.164 109.254.879.164 3 PT Fortune Indonesia 84.743.355.389 84.743.355.389 4 PT HM Sampoerna 8.063.542.000.000 8.063.542.000.000

Page 78: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

63

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Equity Tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 5 PT Indosiar Karya Media 262.281.763.533 262.281.763.533 6 PT Kalbe Farma 3.386.861.941.228 3.386.861.941.228 7 PT Kimia Farma Persero 908.027.598.535 908.027.598.535 8 PT Schering-Plough Indonesia 1.798.893.905 1.798.893.905 9 PT Surya Semesta Internusa 606.470.877.124 606.470.877.124 10 PT Tempo Intimedia 66.748.125.000 66.748.125.000 11 PT Unilever Indonesia 2.692.141.000.000 2.692.141.000.000 12 PT Zebra Nusantara 52.003.743.349 52.003.743.349 13 PT Alakasa Industrindo 23.211.613.000 23.211.613.000 14 PT Aneka Tambang 8.763.578.938.000 8.750.106.229.000 15 PT Astra Internasional 26.963.000.000.000 26.963.000.000.000 16 PT Berlina 156.531.653.892 156.531.653.892 17 PT Budi Acid Jaya 625.962.000.000 625.962.000.000 18 PT Gajah Tunggal 2 .385.814.000.000 2 .385.814.000.000 19 PT Indofood Sukses Makmur 7.126.596.000.000 5.902.707.000.000 20 PT Lautan Luas 596.140.000.000 596.140.000.000 21 PT Lippo Securities 219.898.575.163 293.187.994.843 22 PT Surya Intrindo Makmur 39.133.414.203 39.133.414.203 23 PT Suryamas Duta Makmur 208.408.160.696 208.408.160.696 24 PT Bintang Mitra Semesta Raya 173.627.759.947 173.627.759.947 25 PT Bank Mega 1.274.258.000.000 1.274.258.000.000 26 PT Lippo General Insurance 539.285.925.686 539.285.925.686 27 PT Intiland Development 262.281.763.533 262.281.763.533

Hasil dari penelusuran juga didapatkan 3 perusahaan yang tidak konsisten

dalam menyajikan kelompok akun Equity yaitu PT Aneka Tambang, PT Indofood

Sukses Makmur, PT Lippo Securities.

Dari hasil penelusuran terhadap kelompok akun equity, akun-akun yang

menjadi penyebab ketidakkonsistenan pada kelompok akun ini dapat dilihat pada

tabel 4.18

Page 79: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

64

Tabel 4.18

Hasil penelusuran terhadap kelompok akun Equity

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Equity

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008 1. PT Aneka

Tambang a. Saldo laba yang

belum ditentukan penggunaannya

5.132.460.443 5.118.967.734

2. PT Indofood Sukses Makmur

a. Modal proforma Tidak disajikan 63.953.000.000

3. PT Lippo Securities

a. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan Asosiasi

b. Defisit

230.047.928.520

859.290.760.939

267.784.201.883

823.737.614.622

Akun yang disajikan secara tidak konsisten antara lain saldo laba yang

belum ditentukan penggunaannya, modal proforma, selisih transaksi perubahan

ekuitas perusahaan asosiasi, serta defisit. Letak ketidakkonsistenan yaitu pada

penyajian nilai akun saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya dimana

terjadi penurunan dalam penyajiannya, kemudian akun modal proforma dimana

pada periode sebelumnya akun ini tidak disajikan namun pada periode berikutnya

akun ini muncul, serta kenaikan nilai akun selisih transaksi perubahan ekuitas

dalam penyajian dalam laporan keuangan periode berikutnya.

Page 80: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

65

Tabel 4.19

Tabel Penelusuran pada Catatan atas Laporan Keuangan dan Opini Auditor

Kelompok akun equity

No Nama perusahaan Memberikan Keterangan Pada CALK

Memberikan Keterangan Pada Opini

auditor 1. PT aneka tambang √ - 2. PT Indofood sukses

makmur √ √

3. PT Lippo securities √ -

Dari 3 perusahaan yang tidak konsisten dalam penyajian laporan keuangan

terdapat 2 perusahaan yaitu PT Aneka Tambang tbk dan PT Lippo Securities tbk

yang tidak memberikan keterangan dalam opini auditornya namun kedua

perusahaan tersebut memberikan keterangan dalam catatan atas laporan

keuangannya. Hanya PT Indofood yang memberikan alasan terkait dengan

ketidakkonsitenan yang ada, alasan yang diberikan yaitu untuk menerapkan PSAK

No. 38 revisi 2004 tentang akuntansi restrukturisasi entitas sepengendali.

Page 81: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

66

4.1.2.8 Analisis terhadap kelompok akun Revenue

Hasil dari proses membandingkan kelompok akun Revenue dapat dilihat

pada tabel 4.20

Tabel 4.20

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Revenue

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Revenue Tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 1 PT Darya Varia Laboratoria 509.497.885.000 494.832.487.000 2 PT Duta Pertiwi Nusantara 100.743.082.833 100.743.082.833 3 PT Fortune Indonesia 332.221.816.659 332.221.816.659 4 PT HM Sampoerna 29.787.725.000.000 29.787.725.000.000 5 PT Indosiar Karya Media 608.344.242.860 608.344.242.860 6 PT Kalbe Farma 161.144.612.055 161.144.612.055 7 PT Kimia Farma Persero tbk 2.365.635.901.845 2.365.635.901.845 8 PT Schering-Plough Indonesia tbk 170.351.303.609 170.351.303.609 9 PT Surya Semesta Internusa tbk 1.217.802.649.127 1.217.802.649.127 10 PT Tempo Intimedia tbk 154.423.687.000 154.423.687.000 11 PT Unilever Indonesia tbk 12.544.901.000.000 12.544.901.000.000 12 PT Zebra Nusantara 27.418.208.001 27.418.208.001 13 PT Alakasa Industrindo tbk 1.410.253.635 1.410.253.635 14 PT Aneka Tambang tbk 12.008.202.498 12.008.202.498 15 PT Astra Internasional 70.183.000.000.000 70.183.000.000.000 16 PT Berlina 375.941.140.518 375.941.140.518 17 PT Budi Acid Jaya 1.350.298.000.000 1.350.298.000.000 18 PT Gajah Tunggal 6.659.854.000.000 6.659.854.000.000 19 PT Indofood Sukses Makmur 27.858.304.000.000 27.858.304.000.000 20 PT Lautan Luas 2.712.536.000.000 2.712.536.000.000 21 PT Lippo Securities 23.717.218.842 23.717.218.842 22 PT Surya Intrindo Makmur 132.129.201.923 132.129.201.923 23 PT Suryamas Duta Makmur 159.931.395.093 159.931.395.093 24 PT Bintang Mitra Semesta Raya 115.784.360.000 115.784.360.000 25 PT Bank Mega 1.390.848.000.000 1.390.848.000.000 26 PT Lippo General Insurance 141.984.372.158 141.984.372.158 27 PT Intiland Development 264.290.686.921 264.290.686.921

Page 82: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

67

Perusahaan yang tidak konsisten dalam menyajikan Revenue adalah PT

Darya Varia Laboratoria tbk, hal ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya

dimana akun revenue disajikan secara konsisten oleh 32 perusahaan.

Kemudian dari hasil penelusuran pada catatan atas laporan keuangan dan

opini auditor hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.21

Tabel 4.21

Tabel Penelusuran pada Catatan atas Laporan Keuangan dan Opini Auditor

Kelompok akun revenue

No Nama perusahaan Memberikan Keterangan Pada CALK

Memberikan Keterangan Pada Opini

auditor 1. PT darya varia laboratoria √ -

Perusahaan yang tidak konsisten dalam menyajikan Revenue adalah PT

Darya Varia Laboratoria tbk, hal ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya

dimana akun revenue disajikan secara konsisten oleh 32 perusahaan. Akun yang

disajikan tidak konsisten disebabkan karena adanya penjualan kepada pihak ketiga

dan pihak-pihak dengan hubungan istimewa. Tidak ada penjelasan yang diberikan

terkait ketidakkonsistenan pada opini auditor namun pada catatan atas laporan

keuangan diperoleh alasan yaitu untuk menerapkan keputusan Bapepam terkait

dengan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Page 83: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

68

4.1.2.9 Analisis terhadap kelompok akun Cost of Good Sold

Hasil dari proses membandingkan kelompok akun Cost of Good Sold

dapat dilihat pada tabel 4.22

Tabel 4.22

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Cost of Good Sold

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Cost of Good Sold Tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 1 PT Darya Varia Laboratoria 184.255.338.000 169.589.940.000 2 PT Duta Pertiwi Nusantara 81.834.859.353 81.834.859.353 3 PT Fortune Indonesia 287.123.384.397 287.123.384.397 4 PT HM Sampoerna 21.005.260.000.000 21.025.772.000.000 5 PT Indosiar Karya Media - - 6 PT Kalbe Farma tbk 161.144.612.055 161.144.612.055 7 PT Kimia Farma Persero tbk 1.717.630.506.289 1.717.630.506.289 8 PT Schering-Plough Indonesia tbk 88.348.863.593 88.348.863.593 9 PT Surya Semesta Internusa tbk 1.066.852.170.911 1.066.852.170.911 10 PT Tempo Intimedia tbk 84.557.245.000 84.557.245.000 11 PT Unilever Indonesia tbk 6.247.189.000.000 6.247.189.000.000 12 PT Zebra Nusantara 27.311.187.193 27.311.187.193 13 PT Alakasa Industrindo tbk 1.393.627.029 1.393.627.029 14 PT Aneka Tambang tbk 4.794.958.334 4.678.817.665 15 PT Astra Internasional 53.694.000.000.000 53.694.000.000.000 16 PT Berlina 303.847.315.377 303.847.315.377 17 PT Budi Acid Jaya 1.136.511.000.000 1.136.511.000.000 18 PT Gajah Tunggal 5.484.650.000.000 5.484.650.000.000 19 PT Indofood Sukses Makmur 21.281.752.000.000 21.232.761.000.000 20 PT Lautan Luas 2.195.855.000.000 2.195.855.000.000 21 PT Lippo Securities - - 22 PT Surya Intrindo Makmur 124,107,821,052 124,107,821,052 23 PT Suryamas Duta Makmur 127.193.023.023 127.193.023.023 24 PT Bintang Mitra Semesta Raya 107.062.189.704 107.062.189.704 25 PT Bank Mega - - 26 PT Lippo General Insurance - - 27 PT Intiland Development 165.599.153.251 165.599.153.251

Page 84: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

69

Dari hasil penelusuran terhadap kelompok akun ini diperoleh 5 perusahaan

yang tidak konsisten dalam menyajikan Cost of Good Sold yaitu PT Darya Varia

Laboratoria, PT HM Sampoerna, PT Aneka Tambang tbk, PT Indofood Sukses

Makmur, dan PT Suryamas Duta Makmur.

Tabel 4.23

Tabel Penelusuran pada Catatan atas Laporan Keuangan dan Opini Auditor

Kelompok akun cost of good sold

No Nama perusahaan Memberikan Keterangan Pada CALK

Memberikan Keterangan Pada Opini

auditor 1. PT darya varia laboratoria √ - 2. PT HM sampoerna √ - 3. PT aneka tambang - - 4. PT Indofood sukses

makmur √ √

5. PT suryamas duta makmur

- -

Dari 5 perusahaan yang tidak konsisten diketahui 2 perusahaan tidak

memberikan keterangan sama sekali terkait ketidakkonsistenan yaitu PT

Suryamas Dutamakmur tbk dan PT Aneka Tambang tbk serta 2 perusahaan yaitu

PT Darya Varia Laboratoria tbk dan PT HM Sampoerna tbk, tidak memberikan

penjelasan dalam opini auditornya namun memberikan penjelasan dalam catatan

atas laporan keuangannya. Alasan yang dikemukakan antara lain untuk

menerapkan keputusan Bapepam terkait dengan transaksi dengan pihak-pihak

yang mempunyai hubungan istimewa.

Page 85: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

70

4.1.2.10 Analisis terhadap kelompok akun Operating Expenses

Tabel 4.24

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Operating Expenses

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Operating Expenses Tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 1 PT Darya Varia Laboratoria 257.583.067.000 257.583.067.000 2 PT Duta Pertiwi Nusantara 19.305.147.552 19.305.147.552 3 PT Fortune Indonesia 35.296.049.396 35.296.049.396 4 PT HM Sampoerna 3.205.187.000.000 3.176.973.000.000 5 PT Indosiar Karya Media 659.035.575.419 659.035.575.419 6 PT Kalbe Farma tbk 2.422.276.109.762 2.422.276.109.762 7 PT Kimia Farma Persero tbk 570.505.678.071 570.505.678.070 8 PT Schering-Plough Indonesia tbk 64.192.436.239 64.192.436.239 9 PT Surya Semesta Internusa tbk 101.561.520.346 101.561.520.346 10 PT Tempo Intimedia tbk 64.276.070.000 64.276.070.000 11 PT Unilever Indonesia tbk 3.520.352.000.000 3.520.352.000.000 12 PT Zebra Nusantara 11.447.739.021 11.447.739.021 13 PT Alakasa Industrindo tbk 7.855.927.000 7.855.927.000 14 PT Aneka Tambang tbk 417.152.629.000 552.540.025.000 15 PT Astra Internasional 7.988.000.000.000 7.988.000.000.000 16 PT Berlina 45.215.977.581 45.215.977.581 17 PT Budi Acid Jaya 66.931.000.000 66.931.000.000 18 PT Gajah Tunggal 510.455.000.000 510.455.000.000 19 PT Indofood Sukses Makmur 3.682.124.000.000 3.749.103.000.000 20 PT Lautan Luas 328.248.000.000 328.248.000.000 21 PT Lippo Securities 3.789.893.159 3.789.893.159 22 PT Surya Intrindo Makmur 8.322.402.512 8.322.402.512 23 PT Suryamas Duta Makmur 44.500.848.530 40.379.786.477 24 PT Bintang Mitra Semesta Raya 4.434.600.680 4.434.600.680 25 PT Bank Mega 1.953.050.000.000 1.953.050.000.000 26 PT Lippo General Insurance 11.354.400.585 11.354.400.585 27 PT Intiland Development 72.520.898.513 72.520.898.513

Dari hasil penelitian juga didapatkan 5 perusahaan yang tidak konsisten

dalam menyajikan Operating Expenses yaitu PT HM Sampoerna, PT Kimia

Farma Persero, PT Aneka Tambang, PT Indofood Sukses Makmur, serta PT

Page 86: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

71

Suryamas Duta Makmur. Sementara pada penelitian sebelumnya hanya terdapat 4

perusahaan yang tidak konsisten dalam menyajikan kelompok akun ini.

Dari hasil penelusuran juga diperoleh akun-akun yang menjadi penyebab

tidak konsistennya saldo kelompok akun operating expenses. Akun-akun yang

menjadi penyebab dapat dilihat pada tabel 4.25

Tabel 4.25

Hasil penelusuran terhadap kelompok akun Operating Expenses

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Operating Expenses

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008 1. PT HM

Sampoerna a. Penjualan b. Umum dan

administrasi

2.439.241.000.000 765.946.000.000

2.458.051.000.000 718.922.000.000

2.

PT Kimia Farma Persero

a. Penjualan b. Umum dan

administrasi

344.664.639.648 211.172.284.103

351.960.527.048 218.545.151.022

3.

PT Aneka Tambang tbk

a. Umum dan administrasi

b. Penjualan dan pemasaran

348.000.054.000 8.626.361.000

367.246.781.000 124.767.030

4.

PT Indofood Sukses Makmur

a. Penjualan b. Umum dan

administrasi

2.339.110.000.000 1.343.014.000.000

2.339.821.000.000 1.409.282.000.000

5.

PT Suryamas Duta Makmur

a. Umum dan administrasi

36.616.174.099 36.616.174.099

Akun yang disajikan secara tidak konsisten antara lain beban penjualan,

beban umum dan administrasi, beban penjualan dan pemasaran. Letak

ketidakkonsistenan yaitu pada penyajian nilai akun yang mengalami penurunan

maupun kenaikan pada periode berikutnya dibandingkan dengan periode

sebelumnya.

Page 87: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

72

Kemudian setelah dilakukan penelusuran pada akun-akun penyebab

ketidakkonsistenan maka selanjutnya dilakukan penelusuran pada catatan atas

laporan keuangan. Hasil penelusuran dapat dilihat pada tabel 4.26

Tabel 4.26

Tabel Penelusuran pada Catatan atas Laporan Keuangan dan Opini Auditor

Kelompok akun operating expenses

No Nama perusahaan Memberikan Keterangan Pada CALK

Memberikan Keterangan Pada Opini

auditor 1. PT HM sampoerna √ - 2. PT Kimia Farma Persero - - 3. PT aneka tambang √ - 4. PT Indofood sukses

makmur √ √

5. PT suryamas duta makmur

- -

Dari penelitian diketahui 2 perusahaan tidak memberikan keterangannya

baik dalam opini auditor maupun dalam catatan atas laporan keuangannya terkait

dengan ketidakkonsistenan yaitu PT Kimia Farma tbk dan PT Suryamas

Dutamakmur tbk. Serta 2 perusahaan yang tidak memberikan keterangannya

dalam opini auditornya namun memberikan penjelasan dalam catatan atas laporan

keuangan. Alasan yang diberikan antara lain untuk menerapkan PSAK No. 7

mengenai pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

4.1.2.11 Analisis terhadap kelompok akun Other Income

Selanjutnya dilakukan analisis terhadap kelompok akun other income.

Hasil penelusuran dapat dilihat pada tabel 4.27

Page 88: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

73

Tabel 4.27

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Other Income

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Other Income Tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 1 PT Darya Varia Laboratoria 9.649.129.000 9.649.129.000 2 PT Duta Pertiwi Nusantara 2.133.490.241 2.133.490.241 3 PT Fortune Indonesia 1.253.626.964 1.253.626.964 4 PT HM Sampoerna 232.275.000.000 239.977.000.000 5 PT Indosiar Karya Media 128.281.177.550 128.281.177.550 6 PT Kalbe Farma tbk 29.312.694.604 29.312.694.604 7 PT Kimia Farma Persero tbk 4.970.209.556 4.970.209.556 8 PT Schering-Plough Indonesia tbk 11.509.152.306 11.509.152.306 9 PT Surya Semesta Internusa tbk 32.730.673.815 32.730.673.815 10 PT Tempo Intimedia tbk 1.564.977.000 1.564.977.000 11 PT Unilever Indonesia tbk 44.081.000.000 44.081.000.000 12 PT Zebra Nusantara 532.777.186 532.777.186 13 PT Alakasa Industrindo tbk 3.708.178.000 3.708.178.000 14 PT Aneka Tambang tbk 505.557.104.000 505.557.104.000 15 PT Astra Internasional 301.594.000.000 301.594.000.000 16 PT Berlina 10.227.687.421 10.227.687.421 17 PT Budi Acid Jaya 74.292.000.000 74.292.000.000 18 PT Gajah Tunggal 541.121.000.000 541.121.000.000 19 PT Indofood Sukses Makmur 829.199.000.000 835.031.000.000 20 PT Lautan Luas 65.029.000.000 65.029.000.000 21 PT Lippo Securities 11.061.534.638 11.061.534.638 22 PT Surya Intrindo Makmur 5.531.418.660 5.531.418.660 23 PT Suryamas Duta Makmur 86.527.156.080 86.527.156.080 24 PT Bintang Mitra Semesta Raya 52.715.850 52.715.850 25 PT Bank Mega 26 PT Lippo General Insurance 27 PT Intiland Development 12.485.174.814 12.485.174.814

Perusahaan yang tidak konsisten dalam menyajikan Other Income dari

hasil penelitian diketahui ada 2 perusahaan yaitu PT HM Sampoerna dan PT

Indofood Sukses Makmur. Sedangkan pada penelitian sebelumnya diketahui ada 3

perusahaan yang tidak konsisten dalam menyajikan kelompok akun other income.

Page 89: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

74

Dari penelusuran terhadap kelompok akun other income maka diperoleh

akun-akun yang menjadi penyebab ketidakkonsistenan yang dapat dilihat pada

tabel 4.28

Tabel 4.28

Hasil penelusuran terhadap kelompok akun Other Income

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Other Income

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008 1. PT HM

Sampoerna a. Penghasilan sewa b. Rugi)/laba atas

penjualan investasi c. Amortisasi

goodwill d. Lain-lain

1.143.000.000

Tidak disajikan

79,120.000.000

Tidak disajikan

19,206.000.000 71.149.000.000

2.

PT Indofood Sukses Makmur

a. Penghasilan bunga b. Beban bunga dan

pendanaan lainnya c. Laba/(rugi) kurs d. Lain-lain

158.309.000.000 710.045.000.000

13.500.000.000

290.963.000.000

158.347.000.000 710.615.000.000

13.411.000.000

296.174.000.000

Akun yang disajikan secara tidak konsisten antara lain penghasilan sewa,

rugi/laba penjualan investasi, amortissasi goodwill, penghasilan bunga, beban

bunga dan pendanaan bunga, laba/ rugi kurs bersih. Letak ketidakkonsistenan

yaitu terletak pada penyajian nilai suatu akun dimana pada periode sebelumnya

disajikan namun pada periode 2008 tidak disajikan seperti pada amortisasi

goodwill, kemudian pada akun laba/rugi kurs, serta akun lain-lain dimana telah

terjadi penurunan nilai pada penyajian akun ini di laporan keuangan tahun 2008

dibandingkan dengan tahun 2007.

Page 90: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

75

Tabel 4.29

Tabel Penelusuran pada Catatan atas Laporan Keuangan dan Opini Auditor

Kelompok akun other income

No Nama perusahaan Memberikan Keterangan Pada CALK

Memberikan Keterangan Pada Opini

auditor 1. PT HM sampoerna √ - 2. PT Indofood sukses

makmur √ √

Dari penelitian diketahui 2 perusahaan tidak memberikan keterangannya

baik dalam opini auditor maupun dalam catatan atas laporan keuangannya terkait

dengan ketidakkonsistenan yaitu PT Kimia Farma tbk dan PT Suryamas

Dutamakmur tbk. Serta 2 perusahaan yang tidak memberikan keterangannya

dalam opini auditornya namun memberikan penjelasan dalam catatan atas laporan

keuangan. Alasan yang diberikan antara lain untuk menerapkan PSAK No. 7

mengenai pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

4.1.2.12 Analisis terhadap kelompok akun Tax Expenses

Setelah dilakukan analisis terhadap kelompok akun other income

kemudian selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap kelompok akun tax

expenses. Tabel 4.30 Menunjukkan hasil analisis perbandingan terhadap

kelompok akun tax expenses

Page 91: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

76

Tabel 4.30

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Tax Expenses

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Tax Expenses Tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 1 PT Darya Varia Laboratoria 27.390.756.000 27.390.756.000 2 PT Duta Pertiwi Nusantara 1.056.881.179 1.056.881.179 3 PT Fortune Indonesia 3.768.496.014 3.768.496.014 4 PT HM Sampoerna 1.712.231.000.000 1.712.231.000.000 5 PT Indosiar Karya Media 49.675.582.669 49.675.582.669 6 PT Kalbe Farma tbk 347.019.997.214 347.019.997.214 7 PT Kimia Farma Persero tbk 30.280.491.696 30.280.491.696 8 PT Schering-Plough Indonesia tbk 3,732,001,400 3,732,001,400 9 PT Surya Semesta Internusa tbk 11.462.267.340 11.462.267.340 10 PT Tempo Intimedia tbk 1.471.964.000 1.471.964.000 11 PT Unilever Indonesia tbk 859.294.000.000 859.294.000.000 12 PT Zebra Nusantara 2.607.788.358 2.607.788.358 13 PT Alakasa Industrindo tbk 743.211.000 743.211.000 14 PT Aneka Tambang tbk 2.169.528.312 2.163.754.294 15 PT Astra Internasional 2.663.000.000.000 2.663.000.000.000 16 PT Berlina 3.376.769.850 3.376.769.850 17 PT Budi Acid Jaya 25.696.000.000 25.696.000.000 18 PT Gajah Tunggal 49.480.000.000 49.480.000.000 19 PT Indofood Sukses Makmur 696.842.000.000 690.692.000.000 20 PT Lautan Luas 20.748.000.000 20.748.000.000 21 PT Lippo Securities 40.620 40.620 22 PT Surya Intrindo Makmur 515.558.274 515.558.274 23 PT Suryamas Duta Makmur 23.110.991.095 23.110.991.095 24 PT Bintang Mitra Semesta Raya 1.341.542.063 1.341.542.063 25 PT Bank Mega 225.301.000.000 225.301.000.000 26 PT Lippo General Insurance 1.192.994.752 1.192.994.752 27 PT Intiland Development 16.266.561.661 16.266.561.661

Dari hasil penelitian terhadap kelompok akun Tax Expenses diperoleh 2

perusahaan yang tidak konsisten dalam melakukan penyajian yaitu PT Aneka

Tambang dan PT Indofood Sukses Makmur.

Page 92: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

77

Tabel 4.31 berikut ini menyajikan akun-akun apa saja yang menjadi

penyebab ketidakkonsistenan kelompok akun tax expenses

Tabel 4.31

Hasil penelusuran terhadap kelompok akun Tax Expenses

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Tax Expenses

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008 1. PT Aneka

Tambang a. Pajak tangguhan 144.119.129.000 149.893.147.000

2.

PT Indofood Sukses Makmur

a. Pajak tangguhan 181.164.000.000 187.314.000.000

Akun-akun yang menjadi penyebab ketidakkonsistenan pada kelompok

akun tax expenses adalah akun pajak tangguhan, dimana yang menjadi penyebab

ketidakkonsistenan adalah pada penyajiannya dimana telah terjadi peningkatan

nilai akun yang disajikan tidak sama dengan periode sebelumnya.

Tabel 4.32

Tabel Penelusuran pada Catatan atas Laporan Keuangan dan Opini Auditor

Kelompok akun tax expenses

No Nama perusahaan Memberikan Keterangan Pada CALK

Memberikan Keterangan Pada Opini

auditor 1. PT aneka tambang √ - 2. PT Indofood sukses

makmur √ √

Dari hasil penelusuran terhadap catatan atas laporan keuangan dan opini

auditor diketahui terdapat 1 perusahaan yaitu PT Aneka Tambang tbk yang tidak

memberikan keterangan terkait dengan ketidakkonsistenan dalam opini auditornya

Page 93: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

78

namun memberikan penjelasan dalam catatan atas laporan keuangan. Alasan yang

diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yaitu sebagai bentuk penerapan

metode kewajiban (liability) dalam pengakuan pajak tangguhan untuk semua

perbedaan temporer antara jumlah tercatat untuk tujuan pelaporan finansial aktiva

dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan.

4.1.2.13 Analisis terhadap kelompok akun Net Income

Hasil dari proses membandingkan kelompok akun Net Income dapat

dilihat pada tabel 4.33

Tabel 4.33

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Net income

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Net income Tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 1 PT Darya Varia Laboratoria 49.917.853.000 49.917.853.000 2 PT Duta Pertiwi Nusantara 1 .377.235.706 1 .377.235.706 3 PT Fortune Indonesia 7.282.334.767 7.282.334.767 4 PT HM Sampoerna 3.624.018.000.000 3.624.018.000.000 5 PT Indosiar Karya Media (129.284.550.810) (129.284.550.810) 6 PT Kalbe Farma tbk 705.694.196.679 705.694.196.679 7 PT Kimia Farma Persero tbk 52.189.435.346 52.189.435.346 8 PT Schering-Plough Indonesia tbk 2,568,850,071 2,568,850,071 9 PT Surya Semesta Internusa tbk 11.725.734.253 11.725.734.253 10 PT Tempo Intimedia tbk 2.553.431.000 2.553.431.000 11 PT Unilever Indonesia tbk 1.964.652.000.000 1.964.652.000.000 12 PT Zebra Nusantara (8.275.571.759) (8.275.571.759) 13 PT Alakasa Industrindo tbk 7.285.411.000 7.285.411.000 14 PT Aneka Tambang tbk 5.132.460.443 5.118.987.734 15 PT Astra Internasional 6.519.000.000.000 6.519.000.000.000 16 PT Berlina 10.380.457.348 10.380.457.348 17 PT Budi Acid Jaya 46.177.000.000 46.177.000.000 18 PT Gajah Tunggal 90.841.000.000 90.841.000.000 19 PT Indofood Sukses Makmur 980.357.000.000 980.357.000.000 20 PT Lautan Luas 71.670.000.000 71.670.000.000 21 PT Lippo Securities 114.521.967.828 150.075.114.145 22 PT Surya Intrindo Makmur (4.597.617.191) (4.597.617.191)

Page 94: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

79

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Net income Tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 23 PT Suryamas Duta Makmur 121.289.904.944 121.289.904.944 24 PT Bintang Mitra Semesta Raya 2.402.046.614 2.402.046.614 25 PT Bank Mega 520.719.000.000 520.719.000.000 26 PT Lippo General Insurance 15.398.883.124 15.398.883.124 27 PT Intiland Development 20.429.374.533 20.429.374.533

Dari hasil penelitian juga diketahui terdapat 2 perusahaan yang tidak

konsisten dalam menyajikan Net Income yaitu PT Aneka Tambang dan PT Lippo

Securities. Namun pada penelitian terdahulu hanya 1 perusahaan yang tidak

konsisten dalam penyajiannya.

Tabel 4.34

Tabel Penelusuran pada Catatan atas Laporan Keuangan dan Opini Auditor

Kelompok akun net income

No Nama perusahaan Memberikan Keterangan Pada CALK

Memberikan Keterangan Pada Opini

auditor 1. PT alakasa industrindo √ - 2. PT aneka tambang √ - 3 PT Lippo securities √ -

Ketiga perusahaan tidak memberikan penjelasan terkait dengan

ketidakkonsistenannya dalam opini auditor namun memberikan penjelasan dalam

catatan atas laporan keuangan. Alasan yang diungkapkan antara lain untuk

menerapkan keputusan Bapepam LK No. IX.E.1 dan PSAK No. 7 terkait dengan

transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Page 95: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

80

4.1.2.14 Analisis terhadap kelompok akun Cash from Operating

Analisis selanjutnya yaitu dilakukan pada kelompok akun cash from

operating. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 4.35

Tabel 4.35

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Cash from Operating

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Cash from Operating tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 1 PT Darya Varia Laboratoria 93.490.909.000 93.490.909.000 2 PT Duta Pertiwi Nusantara 5 .575.831.917 5.575.831.917 3 PT Fortune Indonesia 4.186.528.774 4.186.528.774 4 PT HM Sampoerna 1.786.380.000.000 1.786.380.000.000 5 PT Indosiar Karya Media 26.837.391.202 26.837.391.202 6 PT Kalbe Farma tbk (14.406.835.513) 362.898.238.846 7 PT Kimia Farma Persero tbk 55.512.643.134 55.512.643.134 8 PT Schering-Plough Indonesia tbk (4,920,893,506) (4,920,893,506) 9 PT Surya Semesta Internusa tbk 57.686.754.166 (8.217.111.731) 10 PT Tempo Intimedia tbk 14.294.129.000 14.294.129.000 11 PT Unilever Indonesia tbk 2.250.013.000.000 2.250.013.000.000 12 PT Zebra Nusantara (389.813.992) (389.813.992) 13 PT Alakasa Industrindo tbk 5.952.441.000 6.029.876.000 14 PT Aneka Tambang tbk 6.182.805.905.000 4.835.907.373 15 PT Astra Internasional 11.244.000.000.000 11.244.269.000.000 16 PT Berlina 12.697.251.924 12.697.251.924 17 PT Budi Acid Jaya 5 .763.000.000 5.763.000.000 18 PT Gajah Tunggal 449.548.000.000 449.548.000.000 19 PT Indofood Sukses Makmur 2.502.001.000.000 2.613.759.000.000 20 PT Lautan Luas 51.188.000.000 51.188.000.000 21 PT Lippo Securities 13.770.710.367 13.770.710.367 22 PT Surya Intrindo Makmur (1,850,070,403) (1,850,070,403) 23 PT Suryamas Duta Makmur 48.786.737.258 26.128.601.198 24 PT Bintang Mitra Semesta Raya 57.304.742.331 68.325.242.330 25 PT Bank Mega 277.639.000.000 277.639.000.000 26 PT Lippo General Insurance (1.390.633.057) (1.390.633.057) 27 PT Intiland Development 17.366.736.032 16.192.600.695

Page 96: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

81

Diketahui dari hasil penelitian terdapat 4 perusahaan yang tidak konsisten

dalam menyajikan Cash from Operating Activities yaitu PT Alakasa Industrindo,

PT Indofood Sukses Makmur, PT Suryamas Duta Makmur, dan PT Bintang Mitra

Semesta Raya. Hal ini tidak sama dengan hasil penelitian sebelumnya dimana

terdapat 10 perusahaan yang tidak konsisten dalam menyajikan kelompok akun

ini.

Tabel 4.36

Hasil penelusuran terhadap kelompok akun Cash from Operating

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Cash from Operating

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008 1.

PT Alakasa Industrindo tbk

a. Kenaikan investasi efek tertentu

b. Pembayaran lain-lain

c. Pembayaran pajak penghasilan

d. Pembayaran lain-lain

77.435

252.282

Tidak disajikan

Tidak disajikan

Tidak disajikan

Tidak disajikan

240.236.000

12.046.000 2,

PT Indofood Sukses Makmur

a. Pembayaran kas kepada pemasok

b. Pembayaran untuk beban usaha

c. Pembayaran kepada karyawan

17.301.543.000.000

3.745.675.000.000

2.204.192.000.000

17.296.724.000.000

3.766.853.000.000

2.214.666.000.000

3.

PT Suryamas Duta Makmur

a. Penerimaan pembayaran piutang lain-lain

b. Perolehan aset real estat

c. Pembayaran piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa

2.390.227.709

Tidak disajikan

342.326.811

Tidak disajikan

25.390.800.580

Tidak disajikan

Page 97: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

82

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Cash from Operating

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008 4. PT Bintang

Mitra Semesta Raya

a. Penerimaan kas dari pelanggan

b. Pembayaran kas kepada pemasok

c. Beban usaha d. Pajak penghasilan

182.346.650.176

106.779.238.220

16.705.294.411 1.557.375.214

93.302.507.042

18.493.812.600

4.925.177.251 1.558.274.861

Akun yang disajikan secara tidak konsisten antara lain kenaikan investasi

efek tertentu, pembayaran lain-lain, pembayaran pajak penghasilan, pembayaran

kas kepada pemasok, pembayaran untuk beban usaha, pembayaran kepada

karyawan, penerimaan pembayaran piutang lain-lain, perolehan aset real estate,

pembayaran piutang kepada pihak dengan hubungan istimewa, penerimaan kas

dari pelanggan, pembayaran kas kepada pemasok, beban usaha, serta pajak

penghasilan. Letak ketidakkonsistenan pada kelompok akun ini yaitu pada

penyajian akun-akun yang tidak sama jumlahnya dari periode ke periode yaitu

pada akun pembayaran kas pada pemasok, pembayaran untuk beban usaha,

pembayaran kepada karyawan, pembayaran lain-lain. Munculnya akun baru yang

tidak disajikan pada periode sebelumnya seperti pembayaran pajak penghasilan,

perolehan aset real estate serta pembayaran piutang kepada pihak dengan

hubungan istimewa.

Setelah dilakukan penelusuran terhadap akun-akun penyebab

ketidakkonsistenan maka selanjutnya akan dilakukan penelusuran terhadap catatan

atas laporan keuangan dan opini auditor.

Page 98: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

83

Tabel 4.37

Tabel Penelusuran pada Catatan atas Laporan Keuangan dan Opini Auditor

Kelompok akun cash from operating

No Nama perusahaan Memberikan Keterangan Pada CALK

Memberikan Keterangan Pada Opini

auditor 1. PT alakasa industrindo - - 2. PT Indofood sukses

makmur - -

3. PT suryamas duta makmur

- √

4 PT bintang mitra semesta raya

- √

Dari hasil penelusuran diperoleh keterangan 4 perusahaan tidak

memberikan keterangan dalam catatan atas laporan keuangan serta 2 perusahaan

yang tidak memberikan keterangan dalam opini auditornya yaitu PT Suryamas

Dutamakmur tbk dan PT Bintang Mitra Semestaraya tbk.

4.1.2.15 Analisis terhadap kelompok akun Cash from Investing

Tabel 4.38 berikut ini menyajikan hasil pembandingan kelompok akun

cash from investing

Tabel 4.38

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Cash from Investing

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Cash from Investing tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 1 PT Darya Varia Laboratoria 33.149.363.000 33.149.363.000 2 PT Duta Pertiwi Nusantara (513.849.984) (513.849.984) 3 PT Fortune Indonesia (970.811.094) (970.811.094) 4 PT HM Sampoerna 1,786,380.000.000 1,786,380.000.000 5 PT Indosiar Karya Media 34.628.267.204 34.628.267.204 6 PT Kalbe Farma tbk (14.406.835.513) (42.271.083.212)

Page 99: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

84

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Cash from Investing tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2007

Dalam penyajian per 31 Desember

2008 7 PT Kimia Farma Persero tbk 28.202.146.346 28.202.146.346 8 PT Schering-Plough Indonesia tbk (8,006,272,967) (8,006,272,967) 9 PT Surya Semesta Internusa tbk 57.686.754.166 (40.712.408.859) 10 PT Tempo Intimedia tbk (912.873.000) (912.873.000) 11 PT Unilever Indonesia tbk 1.191.516.000.000 1.191.516.000.000 12 PT Zebra Nusantara (2.504.116.452) (2.504.116.452) 13 PT Alakasa Industrindo tbk (793.308.000) (870.743.000) 14 PT Aneka Tambang tbk (262.350.439.000) (262.350.439.000) 15 PT Astra Internasional 2.739.000.000.000 3.030.042.000.000 16 PT Berlina 28.169.615.104 28.169.615.104 17 PT Budi Acid Jaya 254.159.000.000 254.159.000.000 18 PT Gajah Tunggal 958.830.000.000 958.830.000.000 19 PT Indofood Sukses Makmur 6.266.997.000.000 6.454.753.000.000 20 PT Lautan Luas 287.183.000.000 279.986.000.000 21 PT Lippo Securities 18.578.906.352 18.578.906.352 22 PT Surya Intrindo Makmur 1,661,922,843 1,661,922,843 23 PT Suryamas Duta Makmur 24.502.858,232 47.503.321.103 24 PT Bintang Mitra Semesta Raya - 11.020.500.000 25 PT Bank Mega 913.016.000.000 913.016.000.000 26 PT Lippo General Insurance 704.867.652 704.867.652 27 PT Intiland Development 7.228.228.212 (3.955.117.709)

Dari hasil penelitian 5 perusahaan diketahui tidak konsisten dalam

menyajikan Cash from Investing Activities yaitu PT Alakasa Industrindo, PT

Astra Internasional, PT Indofood Sukses Makmur, PT Lautan Luas, PT Suryamas

Duta Makmur, dan PT Bintang Mitra Semesta Raya. Pada penelitian sebelumnya

diketahui terdapat 7 perusahaan yang tidak konsisten dalam menyajikan kelompok

akun ini.

Dari hasil penelusuran terhadap kelompok akun cash from investing

diperoleh akun-akun yang menjadi penyebab ketidakkonsistenan kelompok akun

ini, akun-akun tersebut dapat dilihat pada tabel 4.39

Page 100: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

85

Tabel 4.39

Hasil penelusuran terhadap kelompok akun Cash from Investing

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Cash from Investing

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008 1. PT Alakasa

Industrindo tbk

a. Hasil penjualan (penempatan) investasi efek yang diperdagangkan

Tidak disajikan 77.435.000

2.

PT Astra Internasional

a. Perolehan aktiva tetap

b. Penambahan investasi jangka panjang lain-lain

c. Akuisisi anak perusahaan

d. Pembelian dari pemegang saham minoritas

3.259.663.000.000 604.038.000.000

Tidak disajikan

2.969.000.000.000 594.000.000.000

35.000.000.000

3.

PT Indofood Sukses Makmur

a. Penambahan aset tetap dan tanaman perkebunan

b. Pembayaran untuk piutang plasma dan uang muka pembelian aktiva

c. Kapitalisasi beban tanaman ditangguhkan

1.108.731.000.000

Tidak disajikan

Tidak disajikan

Tidak disajikan

1.169.762.000.000

109.458.000.000

17.267.000.000

10.000.000.000

4.

PT Lautan Luas

a. Kenaikan atau penurunan hutang hubungan istimewa

7.649.000.000 Tidak disajikan

5.

PT Suryamas Duta Makmur

a. Perolehan aktiva real estate

b. Kenaikan piutang lain-lain - bersih

25.390.800.580 Tidak disajikan

Tidak disajikan 2.390.337.709

6.

PT Bintang Mitra Semesta Raya

a. Kenaikan investasi jangka pendek

Tidak disajikan 11.020.500.000

Page 101: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

86

Akun yang disajikan secara tidak kosisten antara lain hasil penjualan

investasi efek yang diperdagangkan, perolehan aktiva tetap, penambahan investasi

jangka panjang lain-lain, akuisisi anak perusahaan, embelian dari pemegang

saham minoritas, penambahan aset tetap dan tanaman perkebunan, pembayaran

untuk piutang plasma kapitalisasi beban tanaman ditangguhkan, kenaikan atau

penurunan hutang hubungan istimewa, kapitalisasi beban tanaman ditangguhkan,

perolehan aktiva real estate, kenaikan investasi jangka pendek. Hal yang menjadi

letak ketidakkonsistenan adalah munculnya akun-akun baru seperti hasil

penjualan investasi efek yang diperdagangkan, pembayaran untuk piutang plasma

dan uang muka pembelian aktiva, kapitalisasi beban tanaman ditangguhkan.

Adanya penyajian akun-akun secara tidak konsisten jumlahnya baik mengalami

kenaikan maupun penurunan pada periode berikutnya seperti akun penambahan

aset tetap dan tanaman perkebunan.

Tabel 4.40

Tabel Penelusuran pada Catatan atas Laporan Keuangan dan Opini Auditor

Kelompok akun cash from investing

No Nama perusahaan Memberikan Keterangan Pada CALK

Memberikan Keterangan Pada Opini

auditor 1. PT alakasa industrindo - - 2. PT astra internasional - √ 3. PT Indofood sukses

makmur - √

4. PT lautan luas - √ 5. PT suryamas duta

makmur - -

6. PT bintang mitra semesta raya

- -

Page 102: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

87

Lima perusahaan tidak memberikan penjelasan dalam catatan atas laporan

keuangan serta hanya 3 perusahaan yang memberikan penjelasan dalam opini

auditornya. Dua perusahaan yang tidak memberikan penjelasan dalam opini

auditornya yaitu PT Alakasa Industrindo tbk dan PT Suryamas Dutamakmur tbk.

Serta satu perusahaan tidak menyajikan cash from investing yaitu PT Bintang

Mitra Semestaraya tbk.

4.1.2.16 Analisis terhadap kelompok akun Cash from Financing

Hasil dari proses membandingkan kelompok akun Cash from Financing

dapat dilihat pada tabel 4.41

Tabel 4.41

Hasil pembandingan terhadap kelompok akun Cash from Financing

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Cash from Financing tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember 2007

Dalam penyajian per 31 Desember 2008

1 PT Darya Varia Laboratoria 63.245.827.000 63.245.827.000 2 PT Duta Pertiwi Nusantara 1 .102.600.000 1.102.600.000 3 PT Fortune Indonesia 545.549.396 (788.199.122) 4 PT HM Sampoerna 934,615.000.000 934,615.000.000 5 PT Indosiar Karya Media (36.149.730.302) (36.149.730.302) 6 PT Kalbe Farma tbk (14.406.835.513) (473.789.467.691) 7 PT Kimia Farma Persero tbk 13.177.968.742 13.177.968.742 8 PT Schering-Plough Indonesia tbk 15,966,158,426 15,966,158,426 9 PT Surya Semesta Internusa tbk 57.686.754.166 57.686.754.166 10 PT Tempo Intimedia tbk (12.852.051.000) (12.852.051.000) 11 PT Unilever Indonesia tbk (1.637.785.000.000) (1.637.785.000.000) 12 PT Zebra Nusantara 3.027.281.021 3.027.281.021 13 PT Alakasa Industrindo tbk (752.876.000) (752.876.000) 14 PT Aneka Tambang tbk (1.113.989.181.000) (1.113.989.181.000) 15 PT Astra Internasional 6.817.284.000.000 7.108.000.000.000 16 PT Berlina 50.714.230.775 50.714.230.775 17 PT Budi Acid Jaya 388.345.000.000 388.345.000.000 18 PT Gajah Tunggal 839.623.000.000 839.623.000.000 19 PT Indofood Sukses Makmur 6.028.714.000.000 6.103.714.000.000 20 PT Lautan Luas 236.432.000.000 229.235.000.000 21 PT Lippo Securities 32.032.376.712 32.032.376.712 22 PT Surya Intrindo Makmur 41,666,666 41,666,666

Page 103: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

88

No Nama Perusahaan

Jumlah Saldo Cash from Financing tahun 2007

Dalam penyajian per 31 Desember 2007

Dalam penyajian per 31 Desember 2008

23 PT Suryamas Duta Makmur 4.427.976.456 4.770.303.267 24 PT Bintang Mitra Semesta Raya 19.581.565.067 19.581.565.067 25 PT Bank Mega 254.125.000.000 254.125.000.000 26 PT Lippo General Insurance (456.498.459) (456.498.459) 27 PT Intiland Development (14.406.835.513) (6.789.565.742)

Dari hasil penelitian juga ditemukan ada 4 perusahaan yang tidak

konsisten dalam menyajikan kelompok akun Cash from Financing Activities yaitu

PT Astra Internasional, PT Indofood Sukses Makmur, PT Lautan Luas, dan PT

Suryamas Duta Makmur. Hal ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya dimana

terdapat 4 perusahaan yang konsisten dalam penyajian kelompok akun Cash from

Financing Activities.

Tabel 4.42 berikut ini menyajikan akun-akun yang menjadi penyebab tidak

konsistennya kelompok akun cash from financing expenses

Tabel 4.42 Hasil penelusuran terhadap kelompok akun Cash from Financing

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Cash from Financing

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008 1.

PT Astra Internasional

a. Penerimaan hutang jangka panjang

b. Kenaikan/(penurunan) kas atau deposito berjangka yang dibatasi penggunannya

10.749.519.000.000

496.000.000

10.459.000.000.000

Tidak disajikan

2.

PT Indofood Sukses Makmur

a. Penerimaan dari penerbitan saham baru Anak Perusahaan

2.379.949.000.000 Tidak disajikan

Page 104: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

89

No Nama Perusahaan

Nama Akun Penyebab

Ketidakkonsistenan Cash from Financing

Saldo Akun yang tidak Konsisten Saldo Akun Tahun

2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2007

Saldo Akun Tahun 2007 pada Penyajian Laporan Keuangan

2008 3.

PT Lautan Luas

a. Pembayaran deviden kepada pemegang saham minoritas

b. Kenaikan hutang hubungan istimewa

2.588.000.000

Tidak disajikan

17.434.000.000

7.649.000.000

4.

PT Suryamas Duta Makmur

a. Pembayaran piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa

b. Pembayaran hutang pokok dan bunga lembaga keuangan

c. Pembayaran hutang pokok dan bunga obligasi

342.326.811

4.770.303.267

Tidak disajikan

Tidak disajikan

4.660.544.608

109.758.659

Akun yang disajikan secara tidak kosisten antara lain penerimaan hutang

jangka panjang, kenaikan/(penurunan) kas atau deposito berjangka yang dibatasi

penggunannya, penerimaan dari penerbitan saham baru anak perusahaan,

pembayaran deviden kepada saham minoritas, kenaikan hutang hubungan

istimewa, pembayaran piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan

istimewa, pembayaran hutang pokok dan bunga lembaga keuangan, pembayaran

hutang pokok dan bunga obligasi. Hal yang menjadi letak ketidakkonsistenan

yaitu pada penurunan maupun kenaikan nilai akun-akun yang berbeda dari

periode ke periode seperti akun penerimaan hutang jangka panjang, pembayaran

deviden kas kepada minoritas, pembayaran hutang pokok dan bunga lembaga

keuangan. Munculnya akun baru yang tidak disajikan pada laporan keuangan

Page 105: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

90

periode sebelumnya seperti kenaikan atau penurunan kas atau deposito berjangka

yang dibatasi penggunannya, kenaikan hutang hubungan istimewa, pembayaran

piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, serta pembayaran

hutang pokok dan bunga obligasi.

Tabel 4.43

Tabel Penelusuran pada Catatan atas Laporan Keuangan dan Opini Auditor

Kelompok akun cash from investing

No Nama perusahaan Memberikan Keterangan Pada CALK

Memberikan Keterangan Pada Opini

auditor 1. PT astra internasional - √ 2. PT Indofood sukses

makmur - √

3. PT lautan luas - √ 4. PT suryamas duta

makmur - -

Dari 4 perusahaan yang tidak konsisten dalam menyajikan cash from

financing diketahui 1 perusahaan tidak memberikan penjelasan apapun terkait

ketidakkonsistenan baik dalam opini auditor maupun dalam catatan atas laporan

keuangan yaitu PT Suryamas Dutamakmur tbk.

Page 106: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

91

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan dalam Bab

IV maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Banyak laporan keuangan auditan yang masih disajikan secara tidak

konsisten

2. Masih banyak laporan keuangan konsolidasi yang tidak memberikan

catatan penjelas atau keterangan terkait ketidakkonsistenan dalam catatan

atas laporan keuangan

3. Masih banyak akuntan publik yang tidak memberikan opininya dalam

laporan auditor independen mengenai ketidakkonsistenan yang terjadi

pada laporan keuangan konsolidasi

5.2 Saran

a. Lembaga akuntan publik dalam hal ini Ikatan Akuntan Indonesia harus

lebih tegas dalam menindak terjadinya pelanggaran terkait penayajian

laporan keuangan yang tidak konsisten yang dapat menyesatkan investor

dan para pengguna laporan keuangan lainnya

b. Investor dan para pemakai laporan keuangan lainnya harus lebih teliti dan

waspada dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan

91

Page 107: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

92

c. konsolidasi, terutama dalam melakukan perbandingan terhadap laporan

keuangan konsolidasi secara tahunan

d. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk menggunakan sampel yang

lebih representatif yaitu dengan melakukan sampling ulang terhadap

laporan keuangan perusahaan publik agar diperoleh hasil penelitian yang

lebih tepat dan akurat

Page 108: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

93

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : Rineka Cipta

Bachtaruddin. T, 2003. “Struktur Teori Akuntansi Keuangan”. Universitas

Sumatera Utara, Digitally Library, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Bapepam, 2000. Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

http//www.bapepam.go.id, dilihat pada tanggal 9 Maret 2009 Baridwan, Zaki, 2000. ”Intermediate Accounting”. BPFE, Yogyakarta Belkoui, dan Riahi, Ahmed, 2006. ”Accounting Theory, Teori Akuntansi”.

Jakarta, Salemba Empat Christiawan, Julius Yogi, 2000. ”Konsistensi Penyajian Laporan Keuangan

Perusahaan Publik : Analisis Kritis atas Opini Auditor dan Laporan Keuangan Auditan Tahun 2000”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 8 No. 1, Hal: 40-54

Departemen Keuangan RI, 2005. ”Studi Tentang Analisis Laporan Keuangan

secara Elektronik”. Departemen Keuangan Republik Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal, Proyek Peningkatan Efisiensi Pasar Modal Tahun 2005

Epstein, Barry J and K, Eva, 2008. International Financial Reporting Standard

”Interpretation and Application of IFRS”. Wiley, Jermakowicz, USA FASB, 1986. ”Qualitative Characteritic of Accounting Information”. Online

Learning Center, http//www.google.com/fasb, dilihat pada tanggal 15 Maret 2009

FASB, 1986. Accounting Standards Statements of Financial Accounting

Concepts 1-6. Mc. Graw-Hill Book Company, USA Feliana, Yie Ke, 2007. ”Pengaruh Struktur Kepemilikan Perusahaan dan

Transaksi dengan Pihak-Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Terhadap Daya Informasi Akuntansi”. Simposium Nasional Akuntansi X, IAI

Guy, Dan M, Carmichael, and Lach, Linda A, 2003. Practitioner’s Guide to

GAAS Covering All SASs, SSARSs, and Interpretations. Willey, United State of Amerika

Page 109: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

94

Harahap, Sofyan Safri, 2004. Teori Akuntansi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Hertanti, Dewi, 2005. ”Pengaruh Pengungkapan Faktor-faktor Fundamental

terhadap Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

IAI, 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta IAI, 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta Juniarti, 2001. ”Contemporary Theory sebagai Pendekatan Alternatif dalam

Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan No. 3, Vol. 1, Mei 2001, Hal: 1-17, Universitas Kristen Petra, Jakarta

Kodrat, David Sukardi, 2006. ”Studi Banding Penyusunan Laporan Keuangan

dengan Metode Historical Cost Accounting dan General Price Level Accounting pada Masa Inflasi”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 8, No. 2, November 2006, Hal: 78-91, Universitas Kristen Petra, Jakarta

Koroy, Tri Ramaraya, 2008. ”Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan

Keuangan oleh Auditor Eksternal”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 1, Mei 2008, Hal: 22-33

Kusuma, Hadri, 2006. ”Dampak Manajemen Laba Terhadap Relevansi Informasi

Akuntansi: Bukti Empiris dari Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 8, No. 2, November 2006 Hal: 78-91, Universitas Kristen Petra, Jakarta

Maines, Laureen A and Mc Daniel, Linda S, 1999. ”Effect of Comprehensive-

Income Characteristics on Non Professional Investors Judgements: The Role of Financial Statement Precentation Format”. The Accounting Review, April 2000, American Accounting Information

Moleong, Lexy J, 2005. ”Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung, PT Remaja

Rosdakarya Munawir, 2001. Analisis Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta Nashirudin, Imam, 2008. ”Masih Relevankah Laporan Keuangan Dipakai sebagai

Dasar Pengambilan Keputusan ?”. Artikel Solusi untuk Indonesia http//www.google.com, dilihat pada tanggal 20 Maret 2009

Page 110: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

95

Rizky, Yanuar, 2003. ”Sistem Manjemen, Standar Akuntansi, dan Sistem Audit”. Artikel Sistem Informasi http//www.google.com, dilihat pada tanggal 20 Maret 2009

S. Arifin, 2003. ”Analisis Relevansi Informasi Akuntansi dalam Laporan

Keuangan Perusahaan Berdasarkan FASB Concept No. 2”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 5 No. 3, Desember 2003, Hal: 322-355

Sari, Dian Indra, XXX. ”Akuntansi Inflasi dalam Menilai Relevansi Laporan

Keuangan Suatu Perusahaan”. Magister Manajemen, Universitas Sumatera Utara

Sprinkle, Geoffrey B dan Tubbs, Richard M, 1998. ”The Effect of Audit Risk an

Information Importance on Auditor Memory During Working Paper Review”. The Accounting Review, Vol. 73, No. 4, Oktober 1998

Susiana dan Herawaty, Arleen, 2007. ”Analisis Pengaruh Independensi,

Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan”. Simposium Nasional Akuntansi X, IAI

Sutikno, I dan Sabeni, A, 2000. ”Evaluasi Terhadap Relevansi, Reliabilitas, dan

Komparabilitas laporan Keuangan : Studi Empiris pada Perusahaan ’Go Public’ di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 2, No. 3, Desember 2000, Hal: 225-236

Tenaya, Agus Indra, XXX. ”Decision Usefulness: Trade off antara Relability dan

Relevance”. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Yadnyana, I Ketut dan Mertha, Made. 2005 ”Pengaruh Kemampuan Manajemen

terhadap Kualitas Informasi Akuntansi pada Hotel Berbintang di Bali”. Buletin Studi Ekonomi, Vol. 13, No. 1 Tahun 2008

Page 111: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

96

LAMPIRAN 1

Daftar Perusahaan yang Konsisten dan Tidak Konsisten dalam Menyajikan Laporan Keuangan Perusahaan

No Nama Perusahaan Kategori Perusahaan Konsisten/Tidak Konsisten

1 PT Kalbe Farma tbk Pharmaceutical Konsisten 2 PT Darya Varia Laboratoria tbk Pharmaceutical Tidak Konsisten 3 PT Kimia Farma Persero tbk Pharmaceutical Tidak Konsisten 4 PT Schering-Plough Indonesia tbk Pharmaceutical Konsisten 5 PT Intiland Development tbk Real Estate and Property Konsisten 6 PT Surya Semesta Internusa tbk Real Estate and Property Konsisten 7 PT Suryamas Duta Makmur tbk Real Estate and Property Tidak Konsisten 8 PT Bintang Mitra Semesta Raya tbk Real Estate and Property Tidak Konsisten 9 PT Fortune Indonesia tbk Apparel and Other

Textile Products Konsisten

10 PT Surya Intrindo Makmur tbk Apparel and Other Textile Products

Tidak Konsisten

11 PT Budi Acid Jaya tbk Chemical and Allied Products

Tidak Konsisten

12 PT Lautan Luas tbk Chemical and Allied Products

Tidak Konsisten

Page 112: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

97

13 PT Gajah Tunggal tbk Automotive and Allied Product

Tidak Konsisten

14 PT Astra Internasional tbk Automotive and Allied Product

Tidak Konsisten

15 PT Indosiar Karya Media tbk Others Konsisten 16 PT Tempo Intimedia tbk Others Konsisten 17 PT HM Sampoerna tbk Tobacco Manufacturers Tidak Konsisten 18 PT Unilever Indonesia tbk Customer Good Konsisten 19 PT Zebra Nusantara Transportation Service Konsisten 20 PT Alakasa Industrindo tbk Holding and Other

Investment Company Tidak Konsisten

21 PT Aneka Tambang tbk Mining and Mining Service

Tidak Konsisten

22 PT Berlina tbk Plastics & Glass Products Tidak Konsisten 23 PT Indofood Sukses Makmur tbk Food and Beverages Tidak Konsisten 24 PT Lippo Securities tbk Securities Tidak Konsisten 25 PT Bank Mega tbk Banking Konsisten 26 PT Lippo General Insurance tbk Insurance Konsisten 27 PT Duta Pertiwi Nusantara tbk Adhesive Konsisten

Page 113: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

98

Lampiran 2

Daftar Perusahaan yang Memberikan Keterangan Pada Catatan atas Laporan Keuangan

No Perusahaan Current asset

Non-current asset

Total asset

Current liability

Non-current liability

equity revenue HPP Operating expenses

Other income

Tax expenses

Net income

Cash from operating

Cash from investing

Cash from financing

1 PT alakasa industrindo

√ - -

2 PT darya varia laboratoria

√ √

3 PT HM sampoerna

√ √ √

4. PT Kimia Farma Persero

-

5. PT aneka tambang

√ √ √ √ - √ √ √

6 PT astra internasional

√ √ - -

7 PT Berlina √ √ √ 8 PT Budi acid

jaya - -

9 PT gajah tunggal

- -

10 PT Indofood sukses makmur

√ √ √ √ √ √ v √ √ √ - -

-

11 PT lautan luas

- -

12 PT Lippo securities

√ √ √ √

13 PT surya intrindo makmur

- -

Page 114: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

99

14 PT suryamas duta makmur

- - - - -

15 PT bintang mitra semesta raya

- x

Page 115: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

100

Lampiran 3

Daftar Perusahaan yang Memberikan Keterangan Pada Opini auditor

No Perusahaan Current asset

Non-current asset

Total asset

Current liability

Non-current liability

equity revenue HPP Operating expenses

Other income

Tax expenses

Net income

Cash from

operating

Cash from

investing

Cash from

financing

1 PT alakasa industrindo

- √ -

2 PT darya varia laboratoria

- -

3 PT HM sampoerna

- - -

4. PT Kimia Farma Persero

-

5. PT aneka tambang

- - √ - - - - -

6 PT astra internasional

√ √ √ √

7 PT Berlina √ √ √ 8 PT Budi acid

jaya - -

9 PT gajah tunggal

- -

10 PT Indofood sukses makmur

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

11 PT lautan luas

√ √

12 PT Lippo securities

- - - -

13 PT surya intrindo makmur

- -

Page 116: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

101

14 PT suryamas duta makmur

- - - - -

15 PT bintang mitra semesta raya

- x

Page 117: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

No Nama Perusahaan Current

asset non current

asset Total asset

current liability

non current liability equity revenue

cost of good sold

operating expenses

other income (charge)

tax expenses

net income

cash from operating

cash from investation

cash from financing

1 PT Darya Varia Laboratoria tbk √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ - √ √ √

2 PT Duta Pertiwi Nusantara tbk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3 PT Fortune Indonesia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4 PT HM Sampoerna √ √ √ √ √ √ √ - - - √ √ √ √ √

5 PT Indosiar Karya Media √ √ √ √ √ √ √ tidak ada HPP √ √ √ √ √ √ √

6 PT Kalbe Farma √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

7 PT Kimia Farma Persero √ √ √ √ √ √ √ √ - √ √ √ √ √ √

8 PT Schering-Plough Indonesia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

9 PT Surya Semesta Internusa √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

10 PT Tempo Inti Media tbk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

11 PT Unilever Indonesia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

12 PT Zebra Nusantara √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

13 PT Alakasa Industrindo √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - - √

14 PT Aneka Tambang tbk √ - - - √ - √ - - √ - - √ √ √

15 PT Astra Internasional tbk - - √ √ √ √ √ √ √

√ √ √ - -

16 PT Berlina tbk √ - - √ - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

17 PT Budi Acid Jaya tbk √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

18 PT Gajah Tunggal tbk - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

19 PT Indofood Sukses Makmur tbk - - - - - - √ - - - - √ - - -

20 PT Lautan Luas tbk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - -

21 PT Lippo Securities tbk √ - - √ √ - √ tidak ada HPP √ √ √ - √ √ √

22 PT Surya Intrindo Makmur tbk √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

23 PT Suryamas Duta Makmur tbk √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ - - -

24 PT Bintang Mitra Semestaraya tbk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - tidak ada √

25 PT Bank Mega √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

26 PT Lippo General Insurance tbk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

27 PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia

28 PT Mas Murni Indonesia

29 PT Intiland Development √ √ √ √ √ √ √ tidak ada HPP √ √ √ √ √ √

30 PT Texmaco Jaya

Page 118: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

Lampiran 4 Daftar Pengelompokan Perusahaan Konsisten dan Tidak Konsisten Berdasarkan Kelompok Akunnya

No Nama Perusahaan Current asset non current asset

Total asset current liability non current liability

1 PT Darya Varia Laboratoria tbk √ √ √ √ √ 2 PT Duta Pertiwi Nusantara tbk √ √ √ √ √ 3 PT Fortune Indonesia √ √ √ √ √ 4 PT HM Sampoerna √ √ √ √ √ 5 PT Indosiar Karya Media √ √ √ √ √ 6 PT Kalbe Farma √ √ √ √ √ 7 PT Kimia Farma Persero √ √ √ √ √ 8 PT Schering-Plough Indonesia √ √ √ √ √ 9 PT Surya Semesta Internusa √ √ √ √ √

10 PT Tempo Inti Media tbk √ √ √ √ √ 11 PT Unilever Indonesia √ √ √ √ √ 12 PT Zebra Nusantara √ √ √ √ √ 13 PT Alakasa Industrindo √ √ √ √ √ 14 PT Aneka Tambang tbk √ - - - √ 15 PT Astra Internasional tbk - - √ √ √ 16 PT Berlina tbk √ - - √ - 17 PT Budi Acid Jaya tbk √ √ √ - - 18 PT Gajah Tunggal tbk - - √ √ √ 19 PT Indofood Sukses Makmur tbk - - - - - 20 PT Lautan Luas tbk √ √ √ √ √ 21 PT Lippo Securities tbk √ - - √ √ 22 PT Surya Intrindo Makmur tbk √ √ √ - - 23 PT Suryamas Duta Makmur tbk √ √ √ √ √ 24 PT Bintang Mitra Semestaraya tbk √ √ √ √ √ 25 PT Bank Mega √ √ √ √ √ 26 PT Lippo General Insurance tbk √ √ √ √ √ 27 PT Intiland Development √ √ √ √ √

Page 119: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

No Nama Perusahaan equity revenue HPP operating expenses other income

1 PT Darya Varia Laboratoria tbk √ - - √ √

2 PT Duta Pertiwi Nusantara tbk √ √ √ √ √

3 PT Fortune Indonesia √ √ √ √ √

4 PT HM Sampoerna √ √ - - -

5 PT Indosiar Karya Media √ √ x √ √

6 PT Kalbe Farma √ √ √ √ √

7 PT Kimia Farma Persero √ √ √ - √

8 PT Schering-Plough Indonesia √ √ √ √ √

9 PT Surya Semesta Internusa √ √ √ √ √

10 PT Tempo Inti Media tbk √ √ √ √ √

11 PT Unilever Indonesia √ √ √ √ √

12 PT Zebra Nusantara √ √ √ √ √

13 PT Alakasa Industrindo √ √ √ √ √

14 PT Aneka Tambang tbk - √ - - √

15 PT Astra Internasional tbk √ √ √ √

16 PT Berlina tbk √ √ √ √ √

17 PT Budi Acid Jaya tbk √ √ √ √ √

18 PT Gajah Tunggal tbk √ √ √ √ √

19 PT Indofood Sukses Makmur tbk - √ - - -

20 PT Lautan Luas tbk √ √ √ √ √

21 PT Lippo Securities tbk - √ x √ √

22 PT Surya Intrindo Makmur tbk √ √ √ √ √

23 PT Suryamas Duta Makmur tbk √ √ - - √

24 PT Bintang Mitra Semestaraya tbk √ √ √ √ √

25 PT Bank Mega √ √ √ √ √

26 PT Lippo General Insurance tbk √ √ √ √ √

27 PT Intiland Development √ √ √ √ √

Page 120: KONSISTENSI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN …lib.unnes.ac.id/2210/1/5550.pdf · standar akuntansi internasional (International Accounting Standards/IAS atau diubah menjadi International

No Nama Perusahaan tax

expenses net income cash from operating

cash from investation

cash from financing

1 PT Darya Varia Laboratoria tbk √ √ √ √ √

2 PT Duta Pertiwi Nusantara tbk √ √ √ √ √

3 PT Fortune Indonesia √ √ √ √ √

4 PT HM Sampoerna √ √ √ √ √

5 PT Indosiar Karya Media √ √ √ √ √

6 PT Kalbe Farma √ √ √ √ √

7 PT Kimia Farma Persero √ √ √ √ √

8 PT Schering-Plough Indonesia √ √ √ √ √

9 PT Surya Semesta Internusa √ √ √ √ √

10 PT Tempo Inti Media tbk √ √ √ √ √

11 PT Unilever Indonesia √ √ √ √ √

12 PT Zebra Nusantara √ √ √ √ √

13 PT Alakasa Industrindo √ √ - - √

14 PT Aneka Tambang tbk - - √ √ √

15 PT Astra Internasional tbk √ √ √ - -

16 PT Berlina tbk √ √ √ √ √

17 PT Budi Acid Jaya tbk √ √ √ √ √

18 PT Gajah Tunggal tbk √ √ √ √ √

19 PT Indofood Sukses Makmur tbk - √ - - -

20 PT Lautan Luas tbk √ √ √ - -

21 PT Lippo Securities tbk √ - √ √ √

22 PT Surya Intrindo Makmur tbk √ √ √ √ √

23 PT Suryamas Duta Makmur tbk √ √ - - -

24 PT Bintang Mitra Semestaraya tbk √ √ - - √

25 PT Bank Mega √ √ √ √ √

26 PT Lippo General Insurance tbk √ √ √ √ √

27 PT Intiland Development √ √ √ √