i. semnas bio 2010 poster.pdfkloroplas adalah salah satu metode identifikasi genotip untuk...
TRANSCRIPT
I. Bidang Keanekaragaman Hayati
SB/P/KR/01
IDENTIFIKASI GENOTIP HIBRIDA HASIL PERSILANGAN ANGGREK LOKAL
Vanda tricolor Lindl. var suavis ASAL MERAPI DAN Vanda limbata Blume. DENGAN
PCR-RFLP PADA DAERAH INTERGENIK trnL-F DNA KLOROPLAS
Aries Bagus Sasongko 1, Ari Indrianto
1,2 , Endang Semiarti
1,2 *
1. Sekolah Pasca Sarjana, Pusat Studi Bioteknologi, UGM. Jl. Teknika Utara, Yogyakarta 55281,
Indonesia. Correspondence author : e-mail: [email protected]
2. Fakultas Biologi, UGM, Jl. Teknika Selatan, Sekip Utara, Yogyakarta 55281, Indonesia
*Correspondence author , email : [email protected]
PENDAHULUAN
Anggrek merupakan tanaman hias
berbunga bernilai ekonomi dengan ragam
bentuk, warna dan aroma. Dari 20.000
spesies anggrek di dunia, Indonesia
memiliki sekitar 5000 spesies anggrek alam
(Irawati, 2002; Tsai, et al., 2008).
Kemampuan anggrek untuk dikawin-
silangkan dengan spesies yang sama, antar
spesies dalam genus yang sama, antar genus,
antar subtribe, antar tribe, bahkan antar
subfamili, menjadikannya berpotensi untuk
ditingkatkan keragaman genetiknya dan
kualitasnya. Perakitan sifat-sifat unggul
berbagai anggrek lokal Indonesia diharapkan
akan dihasilkan hibrida anggrek unggul,
unik dan khas. Keberhasilan persilangan
anggrek ditentukan oleh beberapa faktor,
antara lain memiliki hubungan evolusi atau
kekerabatan yang dekat (Topik dan Pancoro,
2008).
Hibrida atau kultivar baru yang
dihasilkan dari persilangan anggrek lokal
perlu diidentifikasi. Dikarenakan siklus
hidup anggrek yang panjang menyebabkan
identifikasi fenotip pada tahap awal kurang
efektif sehingga perlu dilakukan identifikasi
secara genotip. PCR-RFLP pada DNA
kloroplas adalah salah satu metode
identifikasi genotip untuk menjelaskan
hubungan persilangan antara dua spesies
(Handa, 1998).
Penelitian ini difokuskan pada
perakitan kultivar anggrek lokal Indonesia
yaitu Vanda tricolor Lindl.var.suavis asal
Merapi dan Vanda limbata Blume serta
identifikasi genotipenya berdasarkan PCR-
RFLP pada daerah intergena trnL-F. DNA
kloroplas (CpDNA) .
Seminar Nasional Biologi 2010
Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta 24-25 September 2010754
METODE PENELITIAN
Bahan Tanaman
Tanaman anggrek V. tricolor Lindl.
var.suavis asal Merapi dan V. limbata
Blume yang digunakan dalam penelitian ini
adalah koleksi Laboratorium Kultur Jaringan
Tumbuhan, Fakultas Biologi UGM.
Tanaman dipelihara pada kondisi optimal
pertumbuhan di dalam rumah kaca
Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan
Fakultas Biologi UGM.
Persilangan Anggrek dan Keberhasilan
Persilangan
Bunga anggrek V. tricolor dan V.
limbata masing-masing berjumlah 3-5
kuntum pada saat mekar sempurna berumur
dua hari dilakukan persilangan sendiri
maupun bastar. Keberhasilan persilangan
diukur dengan membandingkan jumlah
bunga yang berhasil membentuk buah
dengan total bunga yang disilangkan.
Identifikasi Genotip dengan PCR-RFLP
Daerah Intergenik trnL-F CpDNA
DNA genom tanaman tetua dan
protokorm anggrek berumur 1 bulan
diamplifikasi pada daerah intergena trnL-F
CpDNA menggunakan primer C= 5’-
CGAAATCGGTAGACGCTACG dan
primer
F=5’ATTTGAACTGGTGACACGAG.
Amplifikasi dilakukan dengan program:
initial denaturation 3 menit pada 940C,
denaturasi 940C sela 1 menit, annealing
pada suhu 580C selama 1 menit, elongasi
pada suhu 720C selama 10 menit, hold 4
0C
dan 35 siklus (dengan modifikasi, Semiarti
et al.,2008). PCR produk dipotong
menggunakan EcoR1. PCR produk dan
pemotongannya dengan EcoR1 dielektro-
foresis menggunakan agarose 2%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa frekuensi keberhasilan persilangan V.
tricolor dan V. limbata pada semua
persilangan adalah sebesar 100% dengan
sebaran tipe V. tricolor 100.%, tipe V.
limbata 100% dan tipe hibrida keduanya
adalah 100%. Waktu masak buah pada
semua persilangan adalah 170-180 hari.
Analisis PCR-RFLP dengan primer spesifik
daerah intergenik spacer trnL-F
menunjukkan adanya polimorfisme.
Fragmen DNA hasil amplifikasi daerah
trnL-F intergenik spacer V. tricolor dan
V.tricolor x V.limbata panjangnya ±1206 bp
dan V. Limbata dan V.limbata x V.tricolor
panjangnya ±1141 bp. Pemotongan hasil
amplifikasi pada daerah trnL-F dengan
EcoR1 pada V.tricolor dan V.limbata
menghasilkan 3 fragmen dengan polimorfik.
Seminar Nasional Biologi 2010
Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta 24-25 September 2010 755
KESIMPULAN
Frekuensi keberhasilan persilangan
V.tricolor Lindl.var.suavis asal Merapi dan
V.limbata Blume sangat tinggi yaitu sebesar
100%. Waktu masak buah adalah 170-180
hari. Anggrek hibrida hasil persilangan
V.tricolor dan V.limbata memiliki pola
daerah trnL-F dan RFLP seperti induk
betinanya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini didanai dengan dana Proyek
Penelitian RUSNAS UGM untuk KP4 tahun
2009.
REFERENSI
Handa, T. 1998. Utilization of Molecular
Marker for Ornamental Plants.
J.Japan.Soc.Hort.Sci. 67 (6) : 1197-
1199. 1998.
Irawati, 2002. The Conservation of Orchid
Species in Indonesia. Proceeding of
Indonesian Orchid Seminar, at
Yogyakarta, October 20. 2002, p. 46-
56
Semiarti, E., Machida, Y., and Machida, C.
2008. A New Method for Identifying
the Progeny of Intergeneric Orchid
Breeding Based on Its Chloroplast
TrnL-F Sequences as a Molecular
Marker. Proceding of the 4th
Indonesian Biotechnology
Conference (IBC), 5-7 August. 2008
Topik, H. and Pancoro, A. 2008. Kajian
Filogenetika Molekular dan
Peranannya dalam Menyediakan
Informasi Dasar untuk
Meningkatkan Kualitas Sumber
Genetik Anggrek. Jurnal AgroBiogen
4 (1):35-40
Tsai, W.C., Hsiao, Y.Y., Pan, Z.N., Hsu,
C.C., Chen, W.H., and Chen, H.H.
2008. Molecular Biology of Orchid
Flowers: With Emphasis on
Phalaenopsis. Advances in Botanical
Research vol. 47, Incorporating
Advances in Plant Pathology
Seminar Nasional Biologi 2010
Fakultas Biologi UGM, Yogyakarta 24-25 September 2010 757
; . _
- go
P^S q s
r-$86" ' i 9c>
lS. E; ?- S 19E o|9rF g ;6 ^ot<<9:J X,: i - ! i Sai .S '= - = ;
A-* Edi,f €. S ! != 6
= \- i .9 9: - -
is:En;Os\ ! i ] n!2 $* x a E- \ - ! o E- *xo: 6E* E d q I<\ = ,.':z-*E,3 ".r=€; >-ilrJ \s -u .!. i;t r f f ! _u!e i | j i i -6 9\F.?
o *5; . j
6.9
4.
a
C'
o
b0.!
lrl
ll'
A
II€
Fr-{
M
hg"Hr*
4E
I
a
H!-
, f !€.e
FE
lii l
HF'LB.
;(
e
I
zf-.)|-lU)
Z
zE
C')
!)<i