laporan praktikum dasar-dasar genetika dan pemuliaan tanaman persilangan monohibrid dan persilangan...

13
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID Disusun Oleh : KELOMPOK 3 Feri Chandra 201111004 Didik Haryanto 201111030 Frendi Pradana 201111071 Dwi Fajar Eriawan 201111039 PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERKEKEBUNAN KELAPA SAWIT POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI 2011

Upload: feri-chandra

Post on 20-Jun-2015

20.964 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN

PEMULIAAN TANAMAN

PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID

Disusun Oleh :

KELOMPOK 3

Feri Chandra 201111004

Didik Haryanto 201111030

Frendi Pradana 201111071

Dwi Fajar Eriawan 201111039

PROGRAM STUDI

BUDIDAYA PERKEKEBUNAN KELAPA SAWIT

POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI

2011

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Genetika | ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum

ini tanpa ada hambatan yang berarti. Disamping itu, penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan

ini, diantaranya:

1. Orang Tua yang selalu memberikan dukungan dan doanya.

2. Bapak Yulianto selaku dosen mata kuliah Dasar-Dasar Genetika dan

Pemuliaan Tanaman.

3. Teman-teman satu kelompok, atas kerjasamanya dalam penyusunan laporan

ini.

4. Semua pihak yang telah membantu penulis, baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak

kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun, agar dalam penyusunan laporan-laporan

selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

para pembaca sekalian.

Bekasi, Mei 2012

Penyusun

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Genetika | iii

DAFTAR ISI

Cover ......................................................................................................................... i

Kata Pengantar ........................................................................................................ ii

Daftar Isi ................................................................................................................... iii

Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Tujuan .......................................................................................................... 2

Bab II. Metodologi

2.1 Waktu dan Tempat ........................................................................................ 3

2.2 Alat dan Bahan ............................................................................................. 3

2.3 Cara Kerja ..................................................................................................... 3

Bab III. Hasil dan Pembahasan

3.1 Hasil Praktikum ............................................................................................. 5

3.2 Pembahasan ................................................................................................... 6

Bab IV. Penutup

4.1Kesimpulan ................................................................................................... 9

4.2 Saran ............................................................................................................. 9

Daftar Pustaka

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Genetika | 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persilangan monohibrid adalah persilangan sederhana yang hanya

memperhatikan satu sifat atau sifat beda. Percobaan ini akan diujikan pada

lalat Drosophila dengan maksud untuk membuktikan Hukum Mendel I. Pada

kasus dominan penuh, keturunan yang didapat pada F2 akan menunjukkan

perbandingan fenotip dominan dan resesif 3 : 1 atau perbandingan genotip

1:2:1. Analisa dengan uji X2 hanya dilakukan untuk perbandingan

fenotipnya. Persilangan ini bersifat resiprokal, artinya penggunaan individu

jantan dan betina dengan satu tanda beda tertentu dapat sesuka hati tanpa ada

pengaruhnya dalam rasio fenotip generasi kedua (F2).

Persilangan dihibrid merupakan perkawinan dua individu dengan dua

sifat beda. Persilangan ini dapat membuktikan kebenaran Hukum Mendel II

yaitu bahwa “gen-gen yang terletak pada kromosom yang berlainan akan

bersegregasi secara bebas dan dihasilkan empat macam fenotip dengan

perbandingan 9 : 3 : 3 : 1”. Kenyataannya, seringkali terjadi penyimpangan

atau hasil yang jauh dari harapan yang mungkin disebabkan oleh beberapa hal

seperti adanya interaksi gen, adanya gen yang bersifat homozigot letal dan

sebagai masalah penurunan sifat atau hereditas mendapat perhatian banyak

peneliti.

Peneliti yang paling popular adalah Gregor Johann Mendel yang lahir

tahun 1822 di Cekoslovakia. Pada tahun 1842, Mendel mulai mengadakan

penelitian dan meletakkan dasar-dasar hereditas. Ilmuwan dan biarawan ini

menemukan prinsip-prinsip dasar pewarisan melalui percobaan yang

dikendalikan dengan cermat dalam pembiakkan silang. Penelitian-penelitian

Mendel menghasilkan hukum Mendel I dan hukum Mendel II. Mendel

melakukan persilangan monohibrid atau persilangan satu sifat beda, dengan

tujuan mengetahui pola pewarisan sifat dari tetua kepada generasi berikutnya.

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Genetika | 2

Persilangan ini untuk membuktikan hukum Mendel I yang menyatakan bahwa

pasangan alel pada proses pembentukkan sel gamet dapat memisah secara

bebas.

Hukum Mendel I disebut juga dengan hukum segregasi. Mendel

melanjutkan persilangan dengan menyilangkan tanaman dengan dua sifat

beda, misalnya warna bunga dan ukuran tanaman. Persilangan dihibrid juga

merupakan bukti berlakunya hukum Mendel II berupa pengelompokkan gen

secara bebas saat pembentukkan gamet. Persilangan dengan dua sifat beda

yang lain juga memiliki perbandingan fenotip F2 sama, yaitu 9 : 3 : 3 : 1.

Berdasarkan penjelasan pada persilangan monohibrid dan dihibrid

tampak adanya hubungan antara jumlah sifat beda, macam gamet, genotip,

dan fenotip beserta perbandingannya. Persilangan monohibrid yang

menghasilkan keturunan dengan perbandingan F2, yaitu 1 : 2 : 1 merupakan

bukti berlakunya hokum Mendel I yang dikenal dengan nama Hukum

Pemisahan Gen yang Sealel (The Law of Segregation of Allelic Genes).

Sedangkan persilangan dihibrid yang menghasilkan keturunan dengan

perbandingan F2, yaitu 9 : 3 : 3 : 1 merupakan bukti berlakunya Hukum

Mendel II yang disebut Hukum Pengelompokkan Gen secara Bebas (The Law

Independent Assortment of Genes). Dengan mengikuti secara saksama hasil

percobaan Mendel, baik pada persilangan monohibrid maupun dihibrid maka

secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa gen itu diwariskan dari induk

atau orang tua kepada keturunannya melalui gamet.

1.2 Tujuan Praktikum

1.2.1 Untuk membuktikan hukum Mendel (rasio fenotif dan rasio genotif

yang dihasilkan)

1.2.2 Menemukan nisbah teoritis sama atau mendekati nisbah

pengamatan.

1.2.3 Memahami pengertian dominan, resesif, genotif, fenotif.

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Genetika | 3

BAB II

METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dilakukan pada hari Rabu, 26 April 2012 di Kampus

Politeknk Kelapa Sawit Citra Widya Edukasi.

Pembuatan laporan dilaksanakan pada hari:

Senin, 30 April 2012 di kampus Politeknik Kelapa Sawit Citra

Widya Edukasi.

Selasa, 01 Mei 2012 di kampus Politeknik Kelapa Sawit Citra

Widya Edukasi.

2.2 Alat dan Bahan

1. Alat Tulis

2. Gelas Air Mineral

3. Pipet plastik berwarna merah, biru, kuning dan hijau

4. Gunting

5. Tabel Chi Square

2.3 Cara Kerja

2.3.1 Persilangan Monohibrid

1. Potong pipet plastik dari dua warna yang berbeda dengan ukuran ±

2cm.

2. Menyiapkan 25 pipet plastik merah dan 25 pipet plastik biru yang

bertanda (betina) ke dalam ember kecil (wadah).

3. Menyiapkan 25 pipet plastic merah dan 25 pipet plastik biru yang tidak

bertanda (jantan) ke dalam ember kecil.

4. Mengocok dan mencampurkan kedua macam gamet tadi (merah dan

biru) jantan maupun betina pada masing-masing ember kecil.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Genetika | 4

5. Mengaduk sampai seluruh kancing benar-benar tercampur pada masing-

masing ember kecil.

6. Mengambil kancing pada masing-masing ember kecil tersebut tanpa

melihat (secara acak) kemudian memasangkannya satu persatu.

7. Mencatat hasil perbandingan ke dalam tabel.

8. Menghitung perbandingan fenotif dan genotifnya.

2.3.2 Persilangan Dihibrid

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan berupa pipet plastik

sebanyak 200 biji terdiri dari :

25 merah jantan dan 25 biru jantan (wadah kecil 1).

25 kuning jantan dan 25 hijau jantan (wadah kecil 2).

25 merah betina dan 25 biru betina (wadah kecil 3).

25 kuning betina dan 25 hijau betina (wadah kecil 4).

2. Memasangkan masing-masing kancing sesuai ketentuan: M = Merah, m

= biru, K= kuning, dan k = hijau.

3. Memasukkan masing-masing ke dalam ember kecil dan mengaduknya

hingga rata.

4. Mengambil secara acak sepasang-sepasang dari ember kecil I dengan

ember kecil III memasangkan bersamaan dengan ember kecil II dan

ember kecil IV.

5. Meletakkan 2 pasang pipet yang masing-masing sudah diberi nama

sesuai ketentuan.

6. Mencatat hasil persilangan kedalam tabel dari pipet yang sudah diambil.

7. Menghitung perbandingan fenotif dan genotifnya.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Genetika | 5

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Praktikum

3.1.1 Persilangan Monohibrid

Perbandingan Fenotip = Merah : Biru

39 : 11

3,5 : 1

3.1.2 Persilangan Dihibrid

♂ Fenotip Jumlah

MMKK Merah Kuning 1

MMKk Merah Kuning 8

MMkk Merah Hijau 3

MmKK Merah Kuning 5

MmKk Merah Kuning 17

Mmkk Merah Hijau 4

mmKK Biru Kuning 6

mmKk Biru Kuning 1

mmkk Biru Hijau 5

Jumlah 50

♂ Fenotip Jumlah

MM Merah 11

Mm Merah 28

mm Biru 11

Jumlah 50

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Genetika | 6

Perbandingan fenotip =

Merah Kuning : Merah Hijau : Biru Kuning : Biru Hijau

31 : 7 : 7 : 5

6,2 : 1,4 : 1,4 : 1

3.2 Pembahasan

3.2.1 Persilangan Monohibrid

Pada percobaan kali ini untuk membuktikan bunyi dari hukum

Mendel 1 kami melakukan percobaan dengan satu sifat beda yaitu merah

dan biru. Dimana warna merah merupakan warna yang dominan

sedangkan warna biru merupakan warna yang resesif. Setelah dilakukan

percobaan, didapat perbandingan fenotifnya yaitu merah : biru = 3,5 : 1,

dari hasil ratio fenotif tersebut di dapat bahwa hasil tersebut tidaklah

sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Mendel, dan hal tersebut

merupakan penyimpangan dari hukum Mendel 1 yang ratio fenotifnya 3:1.

Penyimpangan tersebut hanyalah penyimpangan semu yang dikarenakan

adanya pengaruh dominansi suatu sifat, pada hal ini adalah warna merah.

Warna merah merupakan warna yang dominan, sehingga bila ditemukan

pemasangan merah-biru pada pengambilan, otomatis individu tersebut

disebut berwarna merah karena dominansinya. Berbeda dengan warna

biru, warna biru hanya muncul jika pemasangan yang diambil adalah biru-

biru. Oleh karena itu, kesempatan warna biru untuk muncul sangatlah

sedikit. Dan apabila pasangan merah-biru muncul paling banyak maka

otomatis warna merahlah yang paling banyak muncul, hal inilah yang

menyebabkan dihasilkannya ratio fenotif merah : biru = 3,5 : 1.

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Genetika | 7

Test Chi Square

Merah Biru ∑

O 39 11 50

e 37.5 12.3 50

d 1.5 -1.5

d2 2.25 2.25

d2/e 0.06 0.18 0.24

d2

X2 = ∑

e

= 0,24

Dilihat pada tabel chi-square, maka critical value pada 0,05 adalah

3,841 (untuk dF = 1), dan karena nilai X2 < critical value,yaitu 0,24, maka

hasil yang diobservasi tersebut sesuai dengan perbandingan Mendel 3 : 1.

3.2.2 Persilangan Dihibrid

Pada persilangan dihibrid yang dilakukan terjadi hal yang sama

dengan persilangan monohybrid, yaitu terjadinya penyimpangan dari hukum

mendel, ini karena ratio fenotif yang dihasilkan adalah 6,4 : 1,4 : 1,4 : 1,

sedangakan hukum Mendel II mempunyai ratio fenotif 9 : 3 : 3 : 1.

penyimpangan ini adalah penyimpangan yang semu dan jarang terjadi.

Penyimpangan ini mungkin dikarenakan adanya sifat-sifat menurun

yang dipengaruhi oleh dua atau lebih pasangan alela yang penampakkannya

saling mempengaruhi (berinteraksi). Tergantung pada macam interaksi ini,

perbandingan fenotif itu berubah dalam berbagai bentuk, walaupun prinsip

dasar dari cara pewarisan sifat-sifat menurun adalah tetap sama. Keganjilan

ini bukanlah disebabkan oleh penyimpangan hukum Mendel II tetapi

hanyalah karena adanya dua pasang alela yang semuanya mempengaruhi

bagian sama dari suatu organisme.

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Genetika | 8

Test Chi Square

Merah

Kuning

Merah

Hijau

Biru

Kuning Biru Hijau ∑

O 37 7 7 5 50

e 28.125 9.375 9.375 3.125 50

d 8.875 -2.375 -2.375 1.875

d2 78.765 5.640 5.640 3.515

d2/e 2.800 0.601 0.601 1.124 5.126

d2

X2 = ∑

e

= 5,126

Dilihat pada tabel chi-square, maka critical value pada 0,05 adalah 7,815

(untuk dF = 3), dan karena nilai X2 < critical value,yaitu 5,126, maka hasil yang

diobservasi tersebut sesuai dengan perbandingan Mendel 9 : 3 : 3 : 1.

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Genetika | 9

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil yang diperoleh dari persilangan tidaklah selalu sesuai dengan apa

yang ditetapkan oleh hukum Mendel, karena dalam persilangan dilakukan

penjumlahan dalam pembulatan.

2. Hukum Mendel memang nyata dan penyimpangan yang terjadi bukanlah

penyimpangan yang nyata, melainkan penyimpangan yang semu karena

masih mengikuti hukum Mendel.

3. Walaupun hasil perbandingan fenotifnya baik pada persilangan

monohibrid dan dihibrid tidak sesuai dengan hukum Mendel, tetapi

berdasarkan hasil test Chi Square, hasil persilangan tersebut masih dapat

diterima. Karena Nilai X2 < Critical Value.

4.2 Saran

Dalam penyusunan laporan, hendaknya dilakukan dengan penuh

tanggung jawab dan bersungguh-sungguh. Selain itu, mahasiswa juga

harus memanfaatkan waktu yang ada seoptimal mungkin dalam

menyusun laporan.

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONOHIBRID DAN PERSILANGAN DIHIBRID

DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri, Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Welsh, James R. 1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta:

Erlangga.

Yatim, Wildan. 1996. Genetika. Bandung: TARSITO.