bangunan persilangan

23
* Bangunan Persilangan Jalur saluran irigasi mulai dari intake hingga bangunan sadap terakhir seringkali harus berpotongan atau bersilangan dengan berbagai rintangan , diantaranya : * Jalan * Saluran lainnya * Sungai Untuk itu diperlukan bangunan persilangan agar dapat menyeberangkan debit yang dialirkan oleh saluran dari bagian hulu ke bagian hilirnya

Upload: p0303

Post on 08-Feb-2016

106 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bangir

TRANSCRIPT

Page 1: bangunan persilangan

*Bangunan Persilangan

Jalur saluran irigasi mulai dari intake hingga bangunan sadap terakhir seringkali harus berpotongan atau bersilangan dengan berbagai rintangan , diantaranya :*Jalan*Saluran lainnya*Sungai Untuk itu diperlukan bangunan persilangan agar dapat menyeberangkan debit yang dialirkan oleh saluran dari bagian hulu ke bagian hilirnya

Page 2: bangunan persilangan

*Siphon1) Bangunan persilangan yang dibangun untuk

mengalirkan debit yang dibawa oleh saluran yang jalurnya terpotong oleh lembah dengan bentang panjang atau terpotong oleh sungai.

2) Berupa saluran tertutup berpenampang lingkaran atau segi empat yang dipasang dibawah dasar sungai, atau bisa juga dipasang di atas permukaan tanah jika melintasi lembah (cekungan).

3) Konstruksi siphon jika penampang melintang berupa segi empat biasanya dibuat dari

beton bertulang (reinforced concrete), jika penampang melintang berupa lingkaran biasanya dibuat dari baja.

Page 3: bangunan persilangan

Didalam perencanaan siphon (melintasi dasar sungai) ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, antara lain :1) Siphon harus mampu menahan gaya uplift pada

saat kondisi airnya kosong, yaitu gaya yang disebabkan oleh tekanan hidrostatis dari bawah konstruksi siphon, menekan konstruksi siphon ke arah atas.

2) Siphon harus dibuat pada kedalaman yang cukup di bawah dasar sungai dan aman terhadap bahaya gerusan tanah dasar sungai (degradasi) maupun bahaya gerusan lokal akibat dasar sungai yang terganggu

3) Untuk mengurangi kehilangan energi maka lokasi siphon diusahakan pada bentang sungai terpendek, serta memperkecil jumlah belokan pada konstruksi siphon

Page 4: bangunan persilangan
Page 5: bangunan persilangan

*SiphonPerhitungan hidraulika siphon : Data-data Debit saluran (Qmaksimum) = 2.88 m3/dtLebar dasar saluran B = 5.77 mKedalaman aliran h = 1.27 mKecepatan aliran di sal. V = 0.46 m/dtElevasi dasar saluran hilir =+13.09Elevasi muka air hilir = +14.36Panjang siphon = 59.05 mPenampang siphon = segi empatSiphon melintasi sungai, sehingga konstruksi siphon diletakkan di bawah dasar sungai.Siphon direncanakan mempunyai 2 jalur (double barrel).

Page 6: bangunan persilangan
Page 7: bangunan persilangan
Page 8: bangunan persilangan
Page 9: bangunan persilangan
Page 10: bangunan persilangan
Page 11: bangunan persilangan
Page 12: bangunan persilangan

*Talang*Merupakan salah satu bangunan persilangan yang dibangun

untuk mengalirkan debit yang dibawa oleh saluran yang jalurnya terpotong oleh lembah dengan bentang panjang atau terpotong oleh sungai. *Bangunan talang berupa saluran terbuka yang dipasang

membentang dari tebing sisi hulu ke tebing sisi hilir. untuk menyeberangkan debit. Aliran di dalam talang harus dalam kondisi yang stabil (Fr < 0.5) atau dalam kondisi sub kritis

Data-data :Debit saluran (Qmaksimum) = 2.88 m3/dtKedalaman aliran di saluran = 1.27 m (sebelum bangunan talang)Elevasi dasar saluran=+13.17 (sebelum bangunan talang)Elevasi muka air di saluran = +14.44 (sebelum bangunan talang)Panjang bentang talang L = 31 mKoefisien Strickler k = 70

Page 13: bangunan persilangan
Page 14: bangunan persilangan
Page 15: bangunan persilangan
Page 16: bangunan persilangan
Page 17: bangunan persilangan

*Bangunan Terjun*Bangunan terjun dibangun untuk mengatasi kemiringan

medan yang terlalu curam, sementara kemiringan yang dibutuhkan oleh saluran tergolong landai. Bangunan terjun

biasanya dibangun pada daerahyang kondisi topografinya memiliki kelerengan yang curam.*Ada 4 bagian dari bangunan terjun yaitu :a) Bagian pengontrol, berada di hulu sebelum

terjunan, berfungsi untuk mencegah penurunan muka air yang berlebihan.

b) Bagian pembawa, berfungsi sebagai penghubung antara elevasi bagian atas dengan bagian bawah.

c) Peredam energi, berfungsi untuk mengurangi energi yang dikandung oleh aliran sesudah mengalami terjunan sehingga tidak berpotensi merusak konstruksi bangunan terjun.

d) Perlindungan dasar bagian hilir, berfungsi untuk melindungi dasar dan dinding saluran dari gerusan air sesudah mengalami terjunan.

Page 18: bangunan persilangan

Bagian PengontrolBagian ini terletak sebelah hulu (sebelum terjunan), dengan adanya bagian pengontrol ini, maka penurunan muka air yang berlebihan bisa dicegah. Ada 2 alternatif mekanisme untuk mengendalikan muka air di bagian hulu, yaitu :Memperkecil luas penampang basah.Memasang ambang (sill) dengan permukaan hulu miring.Untuk saluran yang kandungan sedimennya tinggi disarankan tidak memasang ambang (sill), karena akan mempercepat sedimentasi di saluran bagian hulu.

Bagian PembawaBagian ini berupa terjunan dengan bentuk terjunan tegak (vertikal) atau terjunan miring. Jika beda tinggi (tinggi terjunan) lebih dari 1.5 m, maka bagian pembawa berupa terjunan miring, jika beda tinggi (tinggi terjunan) kurang dari 1.5 m maka dipakai bangunan terjun tegak (vertikal).

Page 19: bangunan persilangan

Peredam EnergiPeredam energi berfungsi untuk mengurangi potensi kerusakan akibat energi yang terkandung dalam aliran, sehingga tidak merusak konstruksi bangunan terjun. Tipe peredam energi yang akan dipilih tergantung dari bilangan Froude yang terjadi di dalam aliran.

Perlindungan DasarSegera sesudah aliran mengalami terjunan, kecepatan aliran tergolong masih tinggi meskipun sudah dipasang bangunan peredam energi, sehingga masih diperlukan perlindungan dasar saluran yang biasanya berupa pasangan bronjong (gabion) untuk menghindari gerusan pada dasar saluran atau pada dinding saluran

Page 20: bangunan persilangan

*Data-data sebagai berikut :Debit rencana Q = 7.57 m3/dtLebar dasar B = 5.77 mKedalaman aliran y1 = 1.65 mKemiringan dasar saluran i = 0.00014Kemiringan dinding m = 1.5 (sisi horizontal)Koefisien Strickler k = 42.5Kondisi saluran banyak mengangkut sedimen.Beda tinggi antara muka air di hulu dan hilir (terjunan ) z = 1.61 mKedalaman aliran sesudah terjunan y2 = 1.65 m.

Page 21: bangunan persilangan
Page 22: bangunan persilangan
Page 23: bangunan persilangan