genotip dan fenotip
TRANSCRIPT
NAMA : MUNIROTUL AZMINAH
NPM :2100310001
GENOTIP DAN FENOTIP
Dalam PEWARISAN SIFAT atau persilangan, terdapat prinsip yang harus kita ingat, yaitu :
1. Gen yang berperan dalam pengaturan dan penentuan sifat diberi simbol hur
uf.
2. Gen yang bersifat dominan dinyatakan dengan huruf kapital, misalnya gen yang
menentukan sifat batang yang tinggi ditulis dengan huruf ³T´ (berasal dari kata tinggi).
Gen yang bersifat resesif dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya gen yang menentukan
sifat batang yang pendek ditulis dengan huruf ³t´. Jadi, dapat diartikan bahwa batang
tinggi dominan terhadap batang pendek, dan sebaliknya batang pendek resesif terhadap
batang tinggi.
Pada manusia dan hewan vertebrata, penyatuan sperma dan ovum yang masing-masing bersifat
haploid (n) akan membentuk zigot. Zigot tumbuh dan berkembang menjadi individu yang
bersifat diploid (2n), sehingga individu yang memiliki sifat tersebut dinyatakan dengan dua huruf
Contoh: :
TT
tt
MM
mm
Mm
: Simbol untuk tumbuhan berbatang tinggi, gamet yang dibentuk T dan T.
: Simbol untuk tumbuhan berbatang pendek, gamet yang dibentuk t dan t.
: Simbol untuk tumbuhan berbunga merah, gamet yang dibentuk M dan M.
: Simbol untuk tumbuhan berbunga putih, gamet yang dibentuk m dan m.
: Simbol untuk tumbuhan yang berbun
ga merah muda, gamet yang dibentuk M dan m.
Susunan gen yang menentukan sifat suatu individu disebut genotip (tidak dapat dilihat dengan
mata). Genotip suatu individu diberi simbol dengan huruf dobel, karena individu itu umumnya
diploid, misalnya MM, Mm dan mm. Genotip memiliki sepasang gen. Gen-gen tersebut terletak
pada lokus yang bersesuaian dari kromosom yang homolog. Sepasang gen yang terletak pada
posisi yang sama pada pasangan kromosom disebut alel. Jadi, alel merupakan anggota dari
sepasang gen misalnya M = gen untuk warna bunga merah, m = gen untuk warna bunga putih, T
= gen untuk tanaman tinggi, dan t = gen untuk tanaman rendah. M dan m merupakan alel tetapi
M dan t bukan alel. Sifat suatu individu yang genotipnya terdiri dari gen-gen yang sama dari tiap
jenis gen disebut homozigot, misalnya RR, rr, TT, AABB, aabb dan sebagainya. Homozigot
dominan terjadi bila individu bergenotip RR, AA, TT; sedangkan homozigot resesif bila individu
bergenotip rr, aa, tt dan sebagainya .
Sifat suatu individu yang genotipnya terdiri dari gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen
disebut heterozigot, misalnya Rr, Aa, Tt, AaBb dan sebagainya. Karakter atau sifat lahiriah yang
dapat diamati (bentuk, warna, golongan darah, dan sebagainya) disebut fenotip. Fenotip
ditentukan oleh gen dan lingkungan. Fenotip tidak diberi simbol tetapi ditulis sesuai dengan
penampakan seperti rasa buah yang manis, rambut lurus, warna bunga biru dan sebagainya.
Tanaman yang berbiji bulat fenotipnya ditulis biji bulat dan genotipnya ditulis BB atau Bb bila B
dominan terhadap b.
Dua individu yang memiliki sifat fenotip ynag sama mungkin memiliki sifat genotip yang
berbeda misalnya dua individu tanaman yang memiliki fenotip sama seperti berbiji bulat,
memiliki kemungkinan genotip ialah BB atau Bb. Gen B bersifat dominan sehingga gen B
tersebut mengalahkan atau menutupi gen b yang bersifat resesif. Oleh karena itu tanaman dengan
BB atau Bb memiliki fenotip berbiji bulat.
Sifat Dominan, Resesif Dan Intermediet
Pada suatu persilangan, maka keturunan (Filial) yang dihasilkan akan memiliki sifat yang
muncul atau sifat yang tidak muncul (tersembunyi) dari salah satu sifat induknya. Sifat yang
muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat pasangannya disebut
sifat dominan. Sebaliknya sifat yang tidak muncul atau tersembunyi pada keturunanya karena
dikalahkan oleh sifat pasangannya disebut sifat resesif. Misalnya bunga mawar merah
disilangkan dengan bunga mawar putih, dan menghasilkan keturunan bunga mawar merah.
Induk/ Parental
Gamet
Keturunan/ Filial
: Bunga mawar Merah >< Bunga mawar putih
: (MM) >< (mm)
: Bunga mawa
r merah
Warna merah bersifat dominan, sedangkan warna putih bersifat resesif (alel warna merah
dominan terhadap alel warna putih). Warna merah yang bersifat dominan dibandingkan dengan
warna putih, maka menyebabkan semua bunga mawar pada keturunan pertama atau filial ke-1
(F1) akan berwarna merah. Apabila dalam suatu persilangan, sifat yang muncul merupakan
campuran dari kedua induknya, maka sifat tersebut disebut sifat intermediet (dominan parsial).
Misalnya persilangan antara ikan Koi warna merah dan ikan Koi warna putih menghasilkan
Filial 1 yang semuanya ikan Koi berwarna merah muda. Warna merah muda tersebut merupakan
sifat intermediet.
Induk/ Parental
Keturunan/ Filial 1
Hukum Mendel
: Ikan Koi merah >< Ikan Koi putih
: Ikan Koi merah muda
Dari hipotesis tersebut, Mendel membuat suatu kesimpulan yang disebut Hukum I Mendel dan
Hukum II Mendel. Kedua hukum Mendel tersebut merupakan prinsip dasar dari genetika.
Berikut ini adalah penjelasan dari hukum Mendel tersebut :
Hukum I Mendel (Hukum segregasi atau hukum pemisahan alel-alel dari suatu gen yang
berpasangan).Pada pembentukkan sel kelamin (gamet), pasangan-pasangan alel
memisah secara bebas. Hukum ini berlaku untuk persilangan dengan satu sifat beda
(monohibrid).
Hukum II Mendel (Hukum pengelompokkan gen secara bebas atau asortasi).Pada
pembentukkan sel kelamin (gamet), alel mengadakan kombinasi secara bebas sehingga
sifat yang muncul dalam keturunannya beraneka ragam. Hukum ini berlaku untuk
persilangan dengan dua sifat beda (dihibrid) atau lebih (polihibrid).
Persilangan Dua Individu dengan Satu Sifat Beda (Monohibrid)
Persilangan dua individu dengan satu sifat beda akan menurunkan sifat dominan apabila sifat
keturunannya sama dengan salah satu induknya. Contoh : Mendel mengambil serbuk sari dari
bunga tanaman yang bijinya berlekuk (berkerut) dan diserbukkan pada putik dari bunga tanaman
yang bijinya bulat. Semua keturunan F1 berbentuk tanaman yang bijinya bulat. Kemudian
tanaman F1 dibiarkan mengadakan penyerbukan sendiri sehingga didapatkan keturunan F2 yang
memperlihatkan perbandingan fenotip 3 biji bulat : 1 biji berleku.
Sifat Intermediet
Siat intermediet adalah sifat keturunan yang dimiliki oleh kedua induknya. Contohnya adalah
tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) galur murni merah (MM) disilangkan dengan
galur murni putih (mm). Dari persilangan tersebut diperoleh hasil F1 yang semuanya berbunga
merah muda. Jika F1 di lakukan penyerbukan dengan sesamanya, maka F2 menghasilkan
tanaman berbunga merah, merah muda, dan putih dengan perbandingan 1 : 2 : 1.
Persilangan Dua Individu dengan Dua Sifat Beda (Dihibrid)
Dihibrid adalah persilangan dua individu dengan dua sifat beda atau lebih yang menghasilkan
keturunan dengan perbandingan fenotip dan genotip tertentu. Pada percobaannya, Mendel
melakukan persilangan kacang ercis galur murni yang memiliki biji bulat warna kuning dengan
galur murni yang memiliki biji keriput warna hijau. Sifat bulat dan kuning dominan terhadap
sifat keriput dan hijau, sehingga menghasilkan seluruh F1 berupa kacang ercis berbiji bulat
dengan warna biji kuning.
Biji-biji F1 tersebut kemuadian ditanam kembali dan dilakukan penyerbukan antara sesamanya
untuk mendapatkan F2. Persilangan tersebut merupakan persilangan dua individu dengan dua
sifat beda, ialah bentuk biji dan warna biji. Keturunan pada F2 adalah sebagai berikut :
B
b
K
k
: bulat, dominan terhadap keriput
: keriput
: kuning, dominan terhada
p hijau
: hijau
Persilangan Dua Individu dengan Tiga Sifat Beda (Trihibrid)
Trihibrid adalah persilangan dua individu dengan tiga sifat beda atau lebih yang menghasilkan
keturunan dengan perbandingan fenotip dan genotip tertentu. Pada percobaannya, Mendel
melakukan persilangan kacang ercis dengan tiga sifat beda, ialah batang tinggi, biji bulat, dan
biji warna kuning dengan kacang ercis berbatang pendek, biji keriput, dan biji warna hijau. Sifat
tinggi, bulat, dan kuning dominan terhadap pendek, keriput, dan hijau, maka seluruh F1 berupa
kacang ercis yang berbatang tinggi, berbiji bulat, dan berwarna kuning. Keturunan F1 dapat
dilihat pada bagan persilangan trihibrid
Biji-biji F1 tersebut kemudian ditanam kembali dan dilakukan penyerbukan antara sesamanya
untuk mendapatkan F2. Persilangan tersebut merupakan persilangan dua individu dengan tiga
sifat beda, ialah ukuran batang, bentuk biji dan warna biji. Keturunan pada F2 adalah sebagai
berikut:
T : tinggi, dominan terhadap pendek
t : pendek
B : bulat, dominan terhadap keriput
b : keriput
K : kuning, dominan terhadap hijau
k : hijau