i. pendahuluan 1.1. latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin sulut 2017.pdf · lakin...

91
Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara adalah salah satu unit pelaksana teknis di bidang penelitian dan pengkajian serta pengembangan teknologi pertanian, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang dalam tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi untuk pengembangan pertanian, adalah perkebunan, hortikultura, peternakan, tanaman pangan dan palawija sebagai sumber ketahanan pangan. Permasalahan utama dalam pelaksanaan pembangunan pertanian di Sulawesi Utara adalah masih rendahnya tingkat produktivitas, dan kurang berfungsinya kelembagaan sistem dan usaha agribisnis sehingga bermuara pada rendahnya tingkat pendapatan petani. 1.2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) merupakan lembaga vertikal teknis Eselon III yang berada dibawah Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia. Secara struktural, BPTP Sulawesi Utara bersama 31 BPTP dan Satker Sulawesi Barat, berada di bawah Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) yang berkedudukan di Bogor. BBP2TP mengkoordinasikan kegiatan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian yang bersifat spesifik lokasi di 31 BPTP provinsi dan Satker Sulawesi Barat.Sedangkan BB2TP merupakan bagian dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementan RI. Pada awal April 1985 masih berupa Proyek Informasi Pertanian (PIP) pada Kantor Wilayah Departemen Pertanian Provinsi Sulawesi Utara yang dititipkan oleh Badan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Proyek Informasi Pertanian (DIKLATLUH) Departemen Pertanian. Tahun berikutnya April 1986 menjadi Bagian Proyek Informasi Pertanian (Bag Pro PIP). Dengan berkembangnya kelembagaan dari Badan DIKLATLUH, maka pada tanggal 13 Januari 1988 Bagian Proyek ini diresmikan menjadi Balai Informasi Pertanian. Dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 798/KPTS/OT.210/12/1994, maka Balai Informasi Pertanian bergabung dalam lingkup Badan LITBANGTAN Departemen Pertanian dan berubah

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara adalah salah satu unit pelaksana teknis di bidang penelitian dan pengkajian serta pengembangan teknologi pertanian, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang dalam tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.

Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi untuk pengembangan pertanian, adalah perkebunan, hortikultura, peternakan, tanaman pangan dan palawija sebagai sumber ketahanan pangan. Permasalahan utama dalam pelaksanaan pembangunan pertanian di Sulawesi Utara adalah masih rendahnya tingkat produktivitas, dan kurang berfungsinya kelembagaan sistem dan usaha agribisnis sehingga bermuara pada rendahnya tingkat pendapatan petani.

1.2. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) merupakan lembaga vertikal teknis Eselon III yang berada dibawah Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia. Secara struktural, BPTP Sulawesi Utara bersama 31 BPTP dan Satker Sulawesi Barat, berada di bawah Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) yang berkedudukan di Bogor. BBP2TP mengkoordinasikan kegiatan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian yang bersifat spesifik lokasi di 31 BPTP provinsi dan Satker Sulawesi Barat.Sedangkan BB2TP merupakan bagian dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementan RI.

Pada awal April 1985 masih berupa Proyek Informasi Pertanian (PIP) pada Kantor Wilayah Departemen Pertanian Provinsi Sulawesi Utara yang dititipkan oleh Badan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Proyek Informasi Pertanian (DIKLATLUH) Departemen Pertanian. Tahun berikutnya April 1986 menjadi Bagian Proyek Informasi Pertanian (Bag Pro PIP). Dengan berkembangnya kelembagaan dari Badan DIKLATLUH, maka pada tanggal 13 Januari 1988 Bagian Proyek ini diresmikan menjadi Balai Informasi Pertanian. Dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 798/KPTS/OT.210/12/1994, maka Balai Informasi Pertanian bergabung dalam lingkup Badan LITBANGTAN Departemen Pertanian dan berubah

Page 2: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

2

nama menjadi Instalasi Penelitian Pengkajian Teknologi Pertanian (IPPTP) Kalasey. Lembaga ini berada dibawah koordinasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Biro Provinsi Sulawesi Utara. Tahun 2001 berdasarkan SK Menteri Pertanian NO. 350/KPTS/OT.210/6/2001 maka IPPPTP Kalasey berubah nama menjadi BPTP Sulawesi Utara.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian, berada didaerah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Litbang Pertanian dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. BPTP mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, perakitan, dan pengembangan teknologi perakitan tepat guna spesifik lokasi.

Tujuan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara adalah : a. Meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya lahan pertanian penataan pola

tanam dan kesesuaian tanam; b. Meningkatkan ketersediaan teknologi yang diperlukan petani melalui berbagai

kegiatan demplot dilahan petani; c. Meningkatkan kemampuan petani mengakses dan menerapkan teknologi maju

melalui pembimbingan kelompok tani terutama dalam hal penyediaan benih yang berkualitas dan penyediaan alsintan yang diperlukan;

d. Meningkatkan produksi tanaman dan ternak melalui peningkatan produktivitas lahan dan tenaga kerja;

e. Meningkatkan kemampuan petani menerapkan teknologi pengolahan hasil f. Meningkatkan kemampuan petani mengakses pasar melalui pelatihan g. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani

Fungsi dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara, yaitu : a. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat

gua spesifik lokasi; b. Pelaksanaan penelitian pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat

guna spesifikasi lokasi; c. Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian serta

perakitan materi penyuluhan;

Page 3: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

3

d. Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi serta menyebarluaskan dan pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokal;

e. Pemberian pelayanan teknik kegiatan pengkajian penelitian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;

f. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga; Wilayah kerja BPTP Sulawesi Utara mencakup 11 (sebelas) Kabupaten dan

4 (empat) Kota, yaitu : Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Sitaro, Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, dan Kota Kotamobagu.

1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Susunan organisasi dan tata kerja BPTP diatur dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 16/Permentan/OT.140/3/2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pértanian Nomor 48/Permentan/OT.140/6/2007, dan diubah lagi dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 20/Permentan/OT.140/3/2013.

Menurut Permentan Nomor 20 Tahun 2013 bahwa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian adalah unit pelaksana teknis di bidang pengkajian pertanian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Kementerian Pertanian, dengan susunan organisasi terdiri dari : (1) Kepala Balai; yang mempunyai tugas mempunyai tugas melaksanakan

pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Kepala BPTP menyelenggarakan fungsi: a. Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi,

dan laporan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;

b. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;

Page 4: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

4

c. Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;

d. Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan;

e. Penyiapan kerja sama, informasi, dokumentasi, serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil pengkajian, perakitan, dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi; pemberian pelayanan teknik pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi tepat guna spesifik lokasi; pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan BPTP.

(2) Subbagian Tata Usaha; mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian keuangan, perlengkapan, surat menyurat, dan rumah tangga.

(3) Seksi Kerja Sama dan Pelayanan Pengkajian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, pemantauan, evaluasi, dan laporan serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil, serta pelayanan sarana teknis pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi

(4) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas : a. Kelompok Jabatan Fungsional Peneliti; mempunyai tugas:

- melakukan inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;

- melakukan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi;

- melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

b. Kelompok Jabatan Fungsional Penyuluh; mempunyai tugas: - Melakukan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian

serta perakitan materi penyuluhan; - Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 5: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

5

Tata kerja BPTP Sulawesi Utara diatur sebagai berikut : (1) Dalam rnelaksanakan tugas, Kepala Balai, Kepala Subbagian TU, Kepala Seksi,

dan Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi di lingkungan satuan organisasi pada BPTP, dan dengan instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing.

(2) Setiap kepala satuan organisasi di lingkungan BPTP wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahan masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(3) Setiap kepala satuan organisasi di lingkungan BPTP bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasikan bawahan masing—masing dan memberikan bimbingan, serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahan.

(4) Setiap kepala satuan organisasi di lingkungan BPTP Wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk, dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing.

(5) Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional Wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala secara berkala dan / atau sewaktu-waktu.

(6) Setiap laporan yang diterima oleh kepala satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

(7) Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

(8) Kepala wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, secara berkala dan/atau sewaktu-waktu.

(9) Dalam melaksanakan tugas, setiap kepala satuan organisasi dibantu oleh kepala satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan, wajib mengadakan rapat berkala.

Susunan organisasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (PBPT) Sulawesi Utara dapat dilihat pada Bagan Organisasi berikut ini.

Page 6: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

6

Struktur Organisasi BPTP Sulawesi Utara (Tahun 2017)

Gambar 1. Struktur Organisasi BPTP Sulawesi Utara 1.4. Sumberdaya Manusia

Berdasarkan data tahun 2017 BPTP Sulawesi Utara mempunyai jumlah

pegawai/PNS sebanyak 92 orang yang sebagian terbesar pegawai tersebut adalah

merupakan pegawai jabatan fungsional yaitu jabatan fungsional peneliti, jabatan

fungsional penyuluh, dan jabatan fungsional lainnya.

Tingkat pendidikan formal pegawai BPTP Sulawesi Utara bervariasi mulai

dari yang berpendidikan S-3, S-2, S-1, SM, Diploma, SLTA, STPT, sampai SD. Data

pegawai BPTP Sulawesi Utara menurut tingkat pendidikan formal dapat dilihat pada

Tabel berikut.

Kepala Balai Dr. Ir. Hiasinta F.J. Motulo, MSi

Kelompok Pengkaji Pasca Panen

Ir. G.H. Joseph

Page 7: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

7

Tabe 1. Jumlah Pegawai BPTP Sulawesi Utara menurut Tingkat Pendidikan

NO Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)

%

1 S3 3 3,26

2 S2 19 20,66

3 S1 26 28,26

4 SM 1 1,09

5 D4 2 2,17

6 D3 3 4,35

7 D1 2 2,17

8 SMA 24 27,17

9 SMP 2 2,17

10 SD 8 8,70

Jumlah 90 100

Berdasarkan tabel 1 tentang tingkat pendidikan pegawai di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara (BPTP) Sulawesi Utara sebanyak 3 orang atau 3,26 % berpendidikan S3, sebanyak 19 oorang (20,66%) berpendidikan S2, sebanyak 26 orang (28,26%) yang berpendidikan S1, SM, 1 orang (1,09%), D4 sebanyak 2 orang (2,17%), D3 sebanyak 3 orang (4,35%), D1 sebanyak 2 orang (2.17%), SMA sederajat sebanyak 24 orang (27,17%), SMP sebanyak 2 orang (2,17%) dan SD sebanyak 8 orang (8.70%).

Dilihat dari aspek Golongan Kepangkatan maka pegawai BPTP Sulawesi Utara lebih banyak adalah Golongan III, dan lainnya ada yang Golongan IV, Golongan II, dan ada juga Golongan I, seperti dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Jumlah Pegawai BPTP Sulawesi Utara menurut Golongan Pangkat

No Golongan Pangkat Jumlah %

1 Gol.IV 20 21,74

2 Gol.III 44 50,00

3 Gol. II 20 21,74

4 Gol. I 6 6,52

Jumlah 90 100

Page 8: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

8

Berdasarkan tabel 2 tentang kepangkatan pegawai BPTP Sulawesi Utara. Sebanyak 20 orang atau (21,74%) pegawai berpangkat golongan IV, sebanyak 44 orang (50,00%) pegawai berpangkat golongan III, sebanyak 20 orang (21,74%) yang berpangkat golongan II, dan sebanyak 6 orang (6,52%) yang berpangkat golongan I.

1.5. Dukungan Anggaran Pagu awal Balai Pengkajian Teknologi pertanian Tahun Anggaran 2017 adalah

senilai Rp. 16.033.143.000 Dalam perjalanan Tahun 2017 terjadi pengurangan anggaran, penambahan, dan sudah revisi ke 4 senilai Rp. 17.335.143.000.

II. PERENCANAAN KINERJA

2.1 Renstra BPTP Sulawesi Utara

BPTP Sulawesi Utara sebagai bagian dari Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian yang merupakan salah satu unit pelaksana teknis Eseon 2 Badan Litbang Pertanian, yang secara hirarkis merupakan Bussines Unit Balitbangtan. Berdasarkan hierachical strattegic plan, maka BBP2TP menyusun Rencana Aksi dari Visi, Misi, Kebijakan, dan Program Badan Litbang Pertanian, yang selanjutnya pada tataran rencana strategis BPTP/UPT (functional unit) dituangkan menjadi Rencana Operasional. Oleh karena itu, visi, misi, kebijakan, stretegi, dan program Badan Litbang Misi Balitbangtan 2015-2019 mengacu pada Visi dan Misi Kementerian Pertanian, yang selanjutnya akan menjadi visi, misi, kebijakan, strategi, dan program seluruh satuan kerja Badan Litbang Pertanian, termasuk BBP2TP. Memperhatikan hierarchical strategic plan, maka visi dan misi BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian adalah:

Visi

Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian terkemuka di dunia dalam mewujudkan sistem pertanian bio-industri tropika berkelanjutan.

Page 9: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

9

Misi 1. Merakit, menguji dan mengembangkan inovasi pertanian tropika unggul berdaya

saing mendukung pertanian bio-industri. 2. Mendiseminasikan inovasi pertanian tropika unggul dalam rangka peningkatan

scientific recognition dan impact recognition.

Tujuan dan Sasaran Tujuan 1. Menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian tropika unggul berdaya saing

mendukung pertanian bio-industri berbasis advanced technology dan bioscience, aplikasi IT, dan adaptif terhadap dinamika iklim.

2. Mengoptimalkan pemanfaatan inovasi pertanian tropika unggul untuk mendukung pengembangan iptek dan pembangunan pertanian nasional.

Sasaran

Sasaran strategis BPTP Sulawesi Utara adalah: 1. Tersedianya teknologi dan inovasi budidaya, pasca panen, dan prototipe alsintan

berbasis bioscience danbioenjinering dengan memanfaatkanadvanced techonology, seperti teknologi nano, bioteknologi, iradiasi, bioinformatika dan bioprosesing yang adaptif.

2. Tersedianya model pengembangan inovasi pertanian, kelembagaan, dan rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian.

3. Tersedia dan terdistribusinya produk inovasi pertanian (benih/bibit sumber, prototipe, data, dan informasi) dan materi transfer teknologi.

4. Penguatan dan perluasan jejaring kerja mendukung terwujudnya lembaga litbang pertanian yang handal dan terkemuka serta meningkatkan HKI.

Dinamika Lingkungan Strategis dalam Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Dalam mencapai tujuan dan sasaran kegiatan strategis BPTP Sulawesi Utara, sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan strategis yang terkait dengan kebijakan di bidang pertanian baik global maupun domestik secara langsung maupun tidak langsung.

Perubahan lingkungan strategis global dan domestik pada sektor pertanian secara langsung maupun tidak langsung telah dan akan berpengaruh terhadap pembangunan pertanian nasional maupun pertanian wilayah spesifik lokasi.

Page 10: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

10

Mencermati dinamika perubahan lingkungan strategis dimaksud, program dan kegiatan pengkajian dan pengembangan teknologi spesifik lokasi diarahkan pada perakitan inovasi pertanian spesifik agroekosistem yang menghasilkan komoditas berdaya saing tinggi baik di pasar domestik maupun pasar internasional dalam rangka mengakselerasi pembangunan pertanian wilayah, dengan mengembangkan sistem pertanian bioindustri berkalnjutan berbasis sumberdaya lokal.

Perubahan tujuan dan sasaran BPTP Sulawesi Utara berkaitan dengan adanya Rencana Strategis yang baru pada tahun 2015-2019, yang mengacu pada Renstra Badan Litbang Pertanian.

Perumusan visi dan misi BPTP Sulawesi Utara yang tertuang dalam Rencana Strategis lima tahun ke depan mengacu pada Renstra Badan Litbang Pertanian yang juga mendukung Renstra Kementerian Pertanian. BB Pengkajian juga berkomitmen untuk melakukan kontrol kualitas secara intensif pada setiap level manajemen yang mencakup perencanaan, pelaksanaan penelitian dan pelaporan

Isu sentral yang berkaitan dengan peran BPTP Sulawesi Utara mendukung program pembangunan pertanian dan program Badan Litbang Pertanian adalah lambannya diseminasi inovasi pertanian dan belum intensifnya pemanfaatan inovasi yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Nasional. Untuk mempercepat proses diseminasi, maka kinerja BPTP Sulawesi Utara yang diharapkan antara lain: 1. Melakukan pengkajian dan pengembangan inovasi yang mudah dilihat oleh petani

dan masyarakat luas, termasuk pemerintah daerah; mendukung penyediaan teknologi dan inovasi mendukung pengembangan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal.

2. Melakukan eksplorasi, revitalisasi, dan pemanfaatan teknologi indigenous untuk meningkatkan daya saing sektor pertanian daerah. Sebagai lembaga pelayanan daerah, BPTP diharapkan mampu mewarnai kebijakan pembangunan pertanian daerah. Oleh karena itu, kegiatan analisis dan kebijakan pembangunan daerah juga merupakan salah satu agenda kegiatan di BPTP.

3. Mengingat ketahanan dan kemandirian pangan dan kemiskinan serta marjinalisasi petani dan pertanian merupakan masalah mendasar yang dihadapi sektor pertanian ke depan dan menjadi perhatian utama masyarakat internasional, maka rekayasa inovasi pertanian spesifik lokasi diarahkan untuk meningkatkan kapasitas produksi pangan nasional dan meningkatkan nilai tambah dan dapat dinikmati penduduk pedesaan. Oleh karena itu, maka rekayasa inovasi pertanian spesifik lokasi

Page 11: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

11

dikonsentrasikan pada rekayasa inovasi teknologi di bidang peningkatan produksi pangan dan inovasi kelembagaan sistem dan usaha agribisnis untuk peningkatan pendapatan masyarakat miskin dan buruh tani. Disamping fungsi scientific recognition berupa penciptaan teknologi spesifik lokasi, kegiatan yang berbasis impact recognitionmesti menjadi fokus utama BBP2TP beserta seluruh BPTP/LPTP, yang sangat terkait dengan diseminasi teknologi dan inovasi pertaanian spesifik lokasi. Kinerja pengkajian dan diseminasi teknologi spesifik lokasi yang diharapkan 2015-2019 tidak terlepas dari substansi program Rencana Strategis Badan Litbang Pertanian 2015-2019, yakni penciptaan teknologi dan inovasi pertanian bioindustri berkelanjutan.

Page 12: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

12

Tabel 3 Sasaran, Sub Kegiatan, Indikator Kinerja dan Target Pencapaiannya 2015 – 2019 Berdasarkan Renstra BPTP Sulut 2015-2019

No Sasaran Strategis Indikator Outcome/ Indikator Kegiatan

Target 2015 2016 2017 2018 2019

001 Tersedianya inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik lokasi

4 4 4 4 4

002 Terdisiminasinya inovasi pertanian spesifik lokasi yang unggul serta terhimpunnya umpan balik dari implementasi program dan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna

5 5 5 5 5

003 Adanya sinergi operasional serta terciptanya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

Jumlah model-model pengembangan inovasi pertanian bioindustri spesifik lokasi

2 2 2 2 2

004

Dihasilkannya rumusan rekomendasi kebijakan mendukung percepatan pembangunan pertanian wilayah berbasis inovasi pertanian spesifik lokasi

Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian.

1 1 1 1 4

005 Terjalinnya kerjasama nasional dan internasional di bidang pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian

Jumlah sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

1 1 1 1 1

Page 13: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

13

Tabel 4. Rencana Kinerja Tahunan 2017

No Sasaran Strategis Indikator Outcome/Indikator Kegiatan

Target

1 Tersedianya inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik lokasi 4 teknologi

2. Terdisiminasinya inovasi pertanian spesifik lokasi yang unggul serta terhimpunnya umpan balik dari implementasi program dan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna

5 teknologi

3. Adanya sinergi operasional serta terciptanya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

Jumlah model-model pengembangan inovasi pertanian bioindustri spesifik lokasi

2 model

4. Dihasilkannya rumusan rekomendasi kebijakan mendukung percepatan pembangunan pertanian wilayah berbasis inovasi pertanian spesifik lokasi

Jumlah rekomendasi kebijakan mendukung empat sukses Kementerian Pertanian.

1 rekomendasi

5. Terjalinnya kerjasama nasional dan internasional di bidang pengkajian, diseminasi, dan pendayagunaan inovasi pertanian

Jumlah laporan kegiatan pendampingan model diseminasi SDMC dan program strategis Jumlah sinergi operasional pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

5 laporan

Jumlah dokumen perencanaan dan evaluasi kegiatan serta administrasi keuangan kepegawaian dan sarana dan prasarana

7 laporan

Jumlah pegawai yang meningkat kompetensinya

2 orang

Jumlah kebun percobaan yang difungsikan

1 unit

Page 14: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

14

2.2. Penetapan Kinerja

Untuk tahun 2017, telah ditetapkan kinerja BPTP Sulut seperti diuraikan pada Tabel 5 Tabel 5 Penetapan Kinerja BPTP Sulut tahun 2017 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Tersedianya teknologi pertanian spesifik lokasi

Jumlah teknologi spesifik lokasi

4 Teknologi

2. Tersedianya Model Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Bioindustri

Jumlah Model Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Bioindustri

2 Model

3. Terdiseminasikannya Teknologi Komoditas Strategis ke pengguna

Jumlah Teknologi Komoditas Strategis yang terdiseminasi ke pengguna

5 Teknologi

4. Dihasilkannya Rekomendasi kebijakan Pembangunan Pertanian Komoditas Strategis

Jumlah rekomendasi kebijakan kebijakan Pembangunan Pertanian Komoditas Strategis

1 Rekomendasi Kebijakan

5. Tersedianya benih sumber mendukung sistem perbenihan

Jumlah Produksi Benih Sumber

21,5 Ton

6. Dihasilkannya sinergi operasional serta terciptanya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

Dukungan pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi teknologi pertanian

12 Bulan Layanan

7. Dihasilkannya Sumberdaya Genetik yg terkonservasi dan terdokumentasi

Sumberdaya Genetik yg terkonservasi dan terdokumentasi

5 Aksesi

Page 15: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

15

III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Kriteria Ukuran Kinerja

Kriteria yang digunakan dalam mengukur keberhasilan capaian kinerja kegiatan yang dilakukan BPTP Sulut adalah masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. 1. Masukan merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan

dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output. Masukan yang digunakan dalam kegiatan BPTP adalah dana dan sumber daya manusia (SDM) atau peneliti/penyuluh yang melaksanakan kegiatan serta inovasi teknologi yang digunakan dalam pelaksanaan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian.

2. Keluaran adalah produk yang merupakan hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan atau program. Keluaran yang dihasilkan oleh BPTP Sulut umumnya berupa program/rencana, informasi/bahan diseminasi, database, rumusan, paket teknologi maupun rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan ke stakeholder (penyuluh, petani dan pengguna lainnya).

3. Hasil merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah. Setiap kegiatan yang akan dilakukan jika diharapkan menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Hasil yang diharapkan dari masing-masing kegiatan BPTP Sulut bergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing kegiatan tersebut. Hasil kegiatan dan pengkajian BPTP Sulut sangat dirasakan langsung oleh pengambil kebijakan, penyuluh dan petani di Sulawesi Utara.

4. Manfaat merupakan kegunaan suatu keluaran yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

5. Dampak merupakan ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan.

Untuk tahun 2017, BPTP Sulawesi Utara telah menetapkan Sasaran strategis kegiatan yaitu tersedianya teknologi pertanian spesifik lokasi, terdiseminasikannya inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi ke pengguna, tersedianya model pengembangan inovasi teknologi pertanian bioindustri berkelanjutan spesifik lokasi, terlaksananya kegiatan pendampingan inovasi pertanian dan program strategis nasional, dihasilkannya rumusan rekomendasi kebijakan, tersedianya benih sumber

Page 16: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

16

mendukung sistem perbenihan, dihasilkannya sinergi operasional serta terciptanya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi. Keempat sasaran tersebut di ukur dengan 7 indikator kinerja utama

3.2. Pencapaian Kinerja Tahun 2017

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara telah menetapkan standar kinerja yang dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian yang telah ditandatangani pada bulan Maret 2017. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut

Tabel 6. Pengukuran capaian kinerja Tahun 2017 No Sasaran Strategis Indikator Outcome/

Indikator Kegiatan

Target

Capaian

Realisasi 1 Tersedianya teknologi

pertanian spesifik lokasi Jumlah teknologi spesifik lokasi

4 4 100 %

2 Tersedianya Model Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Bioindustri

Jumlah Model Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Bioindustri

2 2 100 %

3 Terdiseminasikannya Teknologi Komoditas Strategis ke pengguna

Jumlah Teknologi Komoditas Strategis yang terdiseminasi ke pengguna

5 5 100 %

4 Dihasilkannya Rekomendasi kebijakan Pembangunan Pertanian Komoditas Strategis

Jumlah rekomendasi kebijakan kebijakan Pembangunan Pertanian Komoditas Strategis

1 1 100 %

5 Tersedianya benih sumber mendukung sistem perbenihan

Jumlah Produksi Benih Sumber (ton)

21,5 21,5 100 %

6 Dihasilkannya sinergi operasional serta terciptanya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

Dukungan pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi teknologi pertanian

12 12 100 %

7. Dihasilkannya Sumberdaya Genetik yg terkonservasi dan terdokumentasi

Sumberdaya Genetik yg terkonservasi dan terdokumentasi

1 1 100 %

Page 17: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

17

Capaian kinerja tahun 2017 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dapat dijelaskan sebagai berikut :

Sasaran 1 : Tersedianya inovasi pertanian unggul spesifik lokasi

Untuk mencapai sasaran tersebut diukur dengan indikator kinerja. Adapun pencapaian target indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah teknologi spesifik lokasi 4 4 100 %

1. KAJIAN SISTEM USAHATANI BERBASIS KAKAO KLON UNGGUL

DENGAN TERNAK KAMBING MELALUI PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DI SULAWESI UTARA

Hasil Kinerja Kegiatan :

Kabupaten Bolmut berpotensi untuk pengembangan kakao klon unggul

melalui penanaman baru menggunakan bibit okulasi dan rehabilitasi tanaman tua/rusak/tidak produktif. Pedapatan per unit usahatani kakao akan maksimal apabila diintegrasikan dengan ternak kambing dan pemberdayaan kelompok menjadi lembaga ekonomi. Lembaga ekonomi dapat dibangun cepat melalui pemberdayaan gapoktan, bundes dan pemerintah desa.

Model usahatani kakao dengan ternak kambing secara spesifik dan diusahakan secara intensif berpotensi perolehan nilai keuntungan usahatani maksimal secara berkelanjutan. Pada usia produktif usaha integrasi kakao klon unggul dengan ternak kambing dapat diperoleh pendapatan bersih sekitar Rp 150 juta – Rp 200 juta/ha/tahun. Penerapan model usahatani ini dapat menghemat penggunaan input dan ramah lingkungan.

Pengembangan usaha tanaman kakao terintegrasi dengan ternak kambing disertai kebijakan penguatan kelembagaan ekonomi. Melalui usaha ini diserta Pemda mengambil peran aktif untuk pengembangan kakao terintegrasi dengan ternak kambing berpotensi bagi daerah memperoleh PAD.

Penerapan dan pengembangan usaha integrasi kakao klon unggul dengan ternak kambing sangat layak untuk dikembangkan secara masal diawali kepada

Page 18: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

18

beberapa petani yang tergolong maju. Pemda perlu memfasilitasi penyediaan bibit kakao klon unggul dan untuk efisiensi dana maka perlu diberdayakan masyarakat tani melalui pembibitan dan pelatihan okulasi, sambung pucuk, dan sambung samping.

Untuk menunjang keberhasilan kegiatan di lokasi pengkajian perlu upaya pendekatan perubahan pola pikir para penyuluh dan petani kooperator melalui kegiatan pengawalan/pendampingan serta kunjungan rutin dari tim.

Gambar 2. Tinjauan Lapangan dan Kandang kambing kegiatan

Gambar 3. Kegiatan sambung pucuk dan sambung samping di pertanaman kakao

Page 19: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

19

2. KAJIAN INOVASI PENANGANAN PASCA PANEN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN MUTU DAN DAYA SIMPAN KOMODITAS JAGUNG Kinerja Hasil Kegiatan : Kajian Inovasi Penanganan Pasca Panen Jagung Untuk Meningkatkan Mutu Dan Daya Simpan Komoditas Jagung dapat memberikan informasi kepada pengambil keputusan maupun stakeholder tahapan Penanganan Pascapanen jagung di tingkat petani/existing dan inovasi teknologi yang dapat diterapkan di tingkat petani, dan dampak kehilangan kehilangan hasil dari setiap tahapan penangana hasil yang selama ini tidak disadari oleh pelaku usahatani jagung. Dari hasil penelitian diperoleh kehilangan hasil cara konvensional sekitar 5% dan penerapan inovasi teknologi (teknologi introduksi) sekitar 1,92%, berarti ada selisih 3%. Jika 1 Ha menghasilkan 5 ton jagung pipilan kering dengan kadar air 15% . Maka kehilangan hasil yang dapat diselamatkan sebanyak 300 kg. dan jika harga Rp 2500/kg, maka biaya yang dapat diselamatkan sebanyak Rp 750.000,/ha. Manfaat dan dampak lain dari kajian ini adalah dapat memberikan informasi kepada pengambil kebijakan tentang bantuan dan alokasi alat pascapanen jagung yang diedarkan di gapoktan maupun kelompok tani bahwa untuk Alokasi bantuan alat pascapanen jagung di 3 kabupaten kota lokasi pengkajian yaitu Minahasa, Minahasa Selatan dan Minahasa Utara untuk corn Shiller (alat perontok/pemipil) sudah cukup bahkan melewati kebutuhan jika dilihat dari produksi dan luas lahan jagung. Namun untuk alat pengering (Flat Bed Dryer/ Vertical Dryer) baru sekitar 14% yang terpenuhi sehingga perlu perhatian pemerintah maupun pengambil keputusan. Penggunaan alat mekanisasi pertanian dalam hal ini pemipil dan pengering dapat menghemat tenaga kerja sekitar 50-60%. Sehingga disarankan untuk daerah Sulawesi Utara dengan melihat kelangkahan tenaga kerja dan upah yang cukup tinggi maka, penggunaan alat mekanisasi harus segera direkomendasikan karena jika tidak maka petani tidak akan mendapatkan keuntungan disebabkan biaya produksi terlalu tinggi sehingga petani tidak mendapatkan keuntungan walaupun produksi cukup tinggi. Dari hasil kajian ini dapat menghasilkan 3 karya tulis ilmiah yang dapat dipublikasikan di Jurnal, bulletin maupun proseding, 3 liflet dan 3 poster serta 2 rekomendasi teknologi penyimpanan jagung. Penanganan Pascapanen jagung di tingkat petani/existing yaitu kombinasi cara tradisional dengan teknologi inovasi , setiap tahapan penanganan pascapane kehilangan hasil bervariasi . kehilangan hasil cara konvensional sekitar 5%, tek introduksi (Inovasi Teknologi) sekitar 1,92%.

Page 20: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

20

Alokasi bantuan alat pascapanen jagung di 3 kabupaten kota lokasi pengkajian yaitu Minahasa, Minahasa Selatan dan Minahasa Utara untuk corn Shiller (alat perontok/pemipil) sudah cukup bahkan melewati kebutuhan jika dilihat dari produksi dan luas lahan jagung. Namun untuk alat pengering (Flat Bed Dryer/ Vertical Dryer) baru sekitar 14% yang terpenuhi sehingga perlu perhatian pemerintah maupun pengambil keputusan.

Penggunaan lat pemipil BB Pascapanen dapat menghemat tenaga kerja sebesar 10 HOK waktu operasional 9 menit/100 kg dengan kehilangan hasil 0,4-0,8%. Sedangkan alat pemipil jagung Kupas bantuan APBN menghemat tenaga kerja 8HOK dengan waktu operasional 111 menit/100 kg dengan kehilangan hasil 0,5-0,95%, dibanding dengan alat pemipil tradisional 130 menit/100 kg dengan kehilangan hasil 0,1-0,2%.

Penggunaan alat pengering kapasitas 3 ton dengan waktu pengering 12-17 jam dapat menghemat tenaga kerja 6 HOK jika dibanding dengan pengering menggunakan sinar matahari. Dengan kehilangan hasil 0,1-0,2%.

Jagung pipilan kering, beras jagung dan bekatul jagung yang disimpan selama 3 bulan belum mengalami perubahan kadar air yang signifikan baik yang kontrol (tanpa perlakuan) maupun penggunaan zeolit, arang aktif, kapur tohor, serbuk kunyit dan serbuk sereh wangi.

Hasil analisis proksimat untuk lima varietas jagung bervariasi namun jika dilihat secara keseluruhan komposisi tertinggi adalah karbohidrat dengan variasi 72,70 – 75,50 %, menyusul kadar protein, tertinggi adalah srikandi kuning (9,95%) disusul oleh manado kuning (7,90%), Provit A (7,10%), Bisma (6,6%) dan Sukmaraga (6,1%).

Gambar 4. Kajian identifikasi teknologi existing dan alsintan pasca panen Jagung

Page 21: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

21

Gambar 5.Kajian inovasi alat pasca panen jagung spesifik lokasi di Sulawesi Utara

Gambar 6. Kajian Penyimpanan dan pengolahan Jagung Spesifik Lokasi

3. KAJIAN PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL DI DAERAH PERBATASAN SULAWESI UTARA Kinerja Hasil Kegiatan :

Pulau perbatasan di kabupaten Sangihe memiliki potensi pangan lokal seperti pisang, umbi lokal, sagu,dan jeruk yang mengandung kandungan gizi yang cukup tinggi dan potensi hasil yang cukup tinggi bila optimal pengembangannya. Pola konsumsi masyarakat desa Kawio dan Marore umumnya adalah beras dan umbi lokal. Sumber pangan lokal di desa Kawio masih diusahakan secara tradisional dan belum dilakukan diversifikasi yang dapat meningkatkan nilai tambah. Kegiatan

ini diawali dengan kegiatan PRA dan FGD.

Ketersediaan informasi potensi sumber daya alam, potensi hasil dan hasil nilai gizi dari pangan lokal di kepulauan Marore khususnya desa Kawio dapat menjadi bahan masukan bagi Pemerintah Daerah dan desa serta dapat mendorong masyarakat untuk tetap membudidayakannya dan memanfaatkannya sebagai sumber pangan alternatif selain beras.

Page 22: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

22

Teknologi pengolahan umbi lokal dan pisang menjadi tepung dan produk olahan merupakan upaya untuk meningkatkan daya simpan dan nilai tambah komoditi lokal. Diseminasi hasil melalui demplot budidaya dan pelatihan pengolahan hasil di Pulau Marore membuka wawasan petani tentang usaha peningkatan produksi dan peningkatan nilai tambah melalui kegiatan diversifikasi produk olahan.

Di desa Kawio juga dilakukan pelatihan pengolahan hasil berupa pengolahan umbi lokal menjadi tepung, brownis, mie dan stik sementara pisang diolah menjadi keripik. Selain pelatihan tersebut juga dilakukan pelatihan pengolahan pupuk organik dengan bahan dasar pisang dan bonggolnya.

Tepung umbi daluga Kue kering daluga Mie kering daluga

Gambar 7. Pelatihan Pengolahan Hasil

Pembuatan Demplot Pisang Ubi Cabai Demplot pada kegiatan inhouse merupakan pengembangan tanaman lokal meliputi pisang lokal desa Kawio dipola tanam dengan cabai dan ubi kayu. Pupuk yang digunakan adalah kombinasi dengan pupuk kandang dan pupuk organik hasil pengolahan saat kajian.

Page 23: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

23

Gambar 8. Demplot Pisang, Ubi, dan Cabai di Marore

Page 24: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

24

Sasaran 2 :

Tersedianya Model Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Bioindustri berkelanjutan spesifik lokasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah Model Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Bioindustri

2 2 100

Pencapaian 2 target indikator kinerja dapat tercapai dengan Model pengembangan biondustri dilaksanakan di 2 lokasi.

1. MODEL BIOINDUSTRI INTEGRASI PADI, JAGUNG DAN TERNAK SAPI DI SULUT

Hasil Kinerja Kegiatan

Untuk mencapai output yang diharapkan pada tahun 2017 ini, maka kegiatan yang dilakukan berupa lanjutan kegiatan sebelumnya dengan memperbaiki kualitas pupuk organik (padat can Cair) yang dihasilkan, pakan berkualitas, pengolahan jagung dengan memperbesar volumenya serta pembinaan/perbaikan kelembagaan kelompok. Pada akhir tahun kegiatan dilakukan temu lapang untuk menyampaikan/ mensosialisasikan hasil yang dicapai dan mendapatkan umpan balik dari stake

holder/peserta. Adapun hasil kegiatan adalah : (1) model bioindustri, (2) 5 ton pupuk organik padat/cair, (3) 2 jenis produk olahan limbah, (4) 1 jenis produk olahan padi, (5) 2 jenis produk olahan jagung, dan (6) 4 bhan artikel KTI.

Demplot Jagung :

Page 25: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

25

Demplot jagung sudah dilakukan, menggunakan tiga varietas yaitu varietas Provit-A, varietas Lamuru dan varistas Sukmaraga yang benihnya diambil dari UPBS Balitsereal Maros. Semua varietas masih berlabel putih.

Gambar 9. Demplot Jagung

Demplot padi sawah

Demplot padi sawah sudah dilakukan pada musim tanam ke satu yaitu bulan April, dan panen bulan Juli 2017. Keadaan iklim tahun 2017 sejak awal tahun sudah banyak hujan berbeda dengan tahun 2016 musim tanam keadaannya kurang hujan. Pada musim tanam ini menggunakan varietas Mekongga dan varietas Serayau. Akibat dari kurangnya tenaga kerja untuk sawah maka sistem tanam padi yang diterapkan adalah sistem tanam benih langsung. Hasil yang diperoleh yaitu rata-rata 4,5 t/ha.

Gambar 10. Demplot Padi sawah

Page 26: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

26

Demplot pengembangan sapi ramah lingkungan.

Bioenergi yang dihasilkan masih sebatas dalam penggunaan gas rumah tangga (untuk memasak). Replikasi ke petani lainnya belum dilakukan karena beberapa hambatan di antaranya adalah pembuatan tangki biogasnya yang memerlukan biaya cukup tinggi. Kemudian apabila kandang dibuat disekitar rumah yang rata-rata halamannya sudah sempit maka akan ditanggapi oleh tetangga. Dilain pihak dari bidang kesehatan menyarankan pemeliharaan ternak hendaknya dilakukan berjauhan dengan rumah tinggal. Kandang komunal adalah yang paling tepat dan perlu dipertimbangkan.

Gambar 11. Demplot pengembangan sapi ramah lingkungan.

Pemberdayaan sdm/petani

Pemberdayaan petani dilakukan melalui pembinaan kelompok maupun melalui pelatihan-pelatihan. Pelatihan yang sudah dilakukan terhadap kelompok yaitu: a. Pelatihan pembuatan pupuk cair organik. Bahan baku yang digunakan adalah

limbah kotoraan sapi, hijauan tanaman/jagung, limbah padi /sekam, bonggol pisang dan limbah kelapa/sabut.

Gambar 12. pembuatan pupuk cair organik dari Limbah Tanaman

Page 27: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

27

b. Pelatihan pengolahan hasil jagung Jagung yang digunakan sebagai bahan olahan adalah jagung varietas pro-vit A

yang kaya akan vitamin A, yang merupakan hasil pengembangan yang dilakukan oleh kelompok tani Makaaruyen. Hasil panen diproses sendiri menjadi jagung pipilan kering. Jagung pipilan kemudian dibuat tepung dan beras jagung oleh kelompok dengan menggunakan alat yang sudah tersedia.

Gambar 13. Tepung dan beras jagung hasil olahan.

Tepung dan beras jagung ini kemudian diolah menjadi aneka macam kue dan beras instan jagung oleh ibu-ibu kelompok wanita tani.

Gambar 14 . Aneka macam kue dan beras jagung instan.

Page 28: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

28

c. Pembuatan pupuk organik padat

Gambar 15. Pupuk kompos padat dan biourin

Di KWT Anggrek Bulan ditemukan permasalahan karena bantuan alat pengolahan kedelai menjadi susu, tempe dan tahu ternyata kurang lengkap malahan sudah ada yang double, sehingga operasinal alat bantuan tersebut belum dapat dilakukan. Saran dari tim permasalahan ini harus dilaporkan ke pemberi bantuan (melalui Dinas Pertanian Propinsi) dan sekaligus membuat proposal untuk permintaan peralatan yang belum ada.

d. Pelaksanaan Temu Lapang Kegiatan temu lapang dilaksanakan dengan maksud mensosialisasikan

kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dan mencari umpan balik dari kooperator dan pengguna guna untuk memperbaiki kegiatan ke depan, karena kegiatan Model pertanian bioindistri integrasi tanaman dan ternak sudah masuk pada tahun ke III.

Gambar 16. Peserta Temu Lapang Bioindustri di Tondano

Page 29: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

29

2. OPTIMALISASI USAHATANI INTEGRASI KELAPA-TERNAK SAPI MELALUI PENDEKATAN BIOINDUSTRI DI SULUT

Hasil Kinerja Kegiatan

Penggemukan ternak sapi dilakukan menggunakan pakan utama rumput gajah dwarf yang ditanam di antara kelapa. Rumput gajah dwarf diberikan dalam bentuk segar yang dipotong secara bertahap. Selanjutnya, sebagai pakan tambahan/ pelengkap, diberikan ubi kayu yang direbus atau dijemur sebelum diberikan.

Rumput gajah dwarf dipelihara dari tanaman yang ditanam pada Tahun 2015. Tanaman pakan dipanen pada interval 45 hari. Setelah dipanen, diaplikasikan dengan pupuk organik padat dari limbah kandang dengan cara ditaburkan di sekitar rumpun rumput gajah dwarf. Perawatan lainnya adalah pembersihan gulma yang pada umumnya hanya tumbuh di sekitar pinggiran lokasi penanaman.

Teknologi Pemanfaatan BIOURIN pada tanaman cabe, tomat dan terung telah dilakukan BIOURIN sebagai substitusi pupuk efektif dan efisien, serta Teknologi BIOGAS merupakan solusi usahatani yang ramah lingkungan.

Gambar 17. Penggemukan ternak sapi

Gambar 18. Aplikasi Biourin pada tanaman tomat

Page 30: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

30

Biourin diproses sebagai berikut:Urine sapi ditampung dalam tangki penampung ukuran 150 liter. Setiap 2 tanki penampung tersebut penuh, dilakukan pemrosesan. Larutan gula dibuat dari 0,5 kg gula pasir dalam 1,5 liter air, kemudian dicampurkan dengan MOL (mikroorganisme lokal) dari buah-buahan pepaya dan pisang yang telah dipersiapkan sebelumnya. Campuran tersebut diaduk, sekitar 15 menit lalu ditutup kembali dan dilakukan setiap hari selama 1 minggu. Setelah tujuh hari urine dipompa dengan menggunakan pompa dan dilewatkan melalui talang dengan panjang sekitar 2 m yang dibuat seperti tangga selama 3 jam untuk penipisan kandungan gas ammonia, agar tidak berbahaya bagi tanaman yang akan diberi pupuk bio urine. Selanjutnya, biourin tersebut digunakan untuk tanaman kelapa, rumput gajah dwarf dan diaplikasikan pada budidaya sayuran dan buah-buahan.

1. Penggunaan biourin pada budidaya cabe keriting Dilakukan pengujian dosis biourine pada tanaman cabe keriting yakni 6 perlakuan: A = 10 ml / phn, B = 30 ml / phn, C = 50 ml / phn, D = 70 ml / phn, E = 90 ml / phn F = 0 ml / phn (kontrol) Parameter yang diamati: Tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah tanaman bertahan hidup sampai fase produktif, jumlah buah / phn, berat buah, durasi produktif.

Gambar 19. Aplikasi Biourin pada tanaman cabe

2. Penggunaan biourin pada budidaya Tomat Dilakukan pengujian dosis biourine pada tanaman cabe keriting yakni 6 perlakuan: A = 10 ml / phn, B = 30 ml / phn, C = 50 ml / phn, D = 70 ml / phn, E = 90 ml / phn F = 0 ml / phn (kontrol)

Page 31: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

31

Parameter yang diamati: Tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah tanaman bertahan hidup sampai fase produktif, jumlah buah / phn, berat buah, durasi produktif. 3. Penggunaan biourin pada budidaya Terong Dilakukan pengujian dosis biourine pada tanaman cabe keriting yakni 6 perlakuan: A = 10 ml / phn, B = 30 ml / phn, C = 50 ml / phn, D = 70 ml / phn, E = 90 ml / phn F = 0 ml / phn (kontrol) Parameter yang diamati: Tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah tanaman bertahan hidup sampai fase produktif, jumlah buah / phn, berat buah, durasi produktif.

Gambar 19. Aplikasi Biourin pada tanaman terong

4. Penggunaan biourin pada budidaya kelapa Dilakukan pengujian dosis biourine pada tanaman cabe keriting yakni 6 perlakuan: A = 10 ml / phn, B = 40 ml / phn, C = 70 ml / phn, D = 100 ml / phn, E = 130 ml / phn, F = 0 ml / phn (kontrol) Parameter yang diamati: Tinggi tanaman, lingkar batang, jumlah tanaman bertahan hidup sampai fase produktif, jumlah buah / phn, berat buah, durasi produktif.

Gambar 20. Aplikasi Biourin pada tanaman pepaya

Page 32: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

32

Sasaran 3 : Terdiseminasikannya inovasi teknologi pertanian spesifik lokasi ke pengguna

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah teknologi yang didiseminasikan ke pengguna

5 5 100

Teknologi yang telah didiseminasikan dalam mencapai target kinerja adalah :

1. DISEMINASI HASIL

a. Temu Tugas : Meningkatnya pengetahuan dan wawasan penyuluh/petugas (80 orang) tentang inovasi teknologi budidaya padi jajar legowo super melalui Peningkatan Kapasitas Penyuluh melalui Temu Tugas, serta bertambahnya wawasan dan pengetahuan penyuluh/petugas tentang rekomendasi teknologi yang sesuai spesifik lokasi daerah dan Tersebarnya informasi dan inovasi teknologi pertanian di Kabupaten Kepulauan Talaud dengan praktek langsung di lapangan

Gb.21. Peraktek Perangkat Uji Tanah (PUT) Sawah dan Penanaman Jajar Legowo

Page 33: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

33

Gambar 22. Alat Tanam Transplanter dan Pengolahan Instan Jahe di Pameran

b. Expose Inovasi Teknologi Pertanian: Ekspose / pameran masih dianggap salah satu wadah diseminasi yang dapat mempercepat teknologi dari sumber ke pengguna, dimana hal ini dapat dilihat dari jumlah pengunjung yang cukup tinggi serta respon yang disampaikan. BPTP merupakan sumber rujukan teknologi dalam mendukung kegiatan usaha tani dan terus bersinergi dengan instansi terkait dalam mempercepat teknologi ke pengguna. BPTP sebagai sumber teknologi terus berkarya dalam mengahasilkan rekomendasi teknologi spesifik lokasi serta terus melakukan pendampingan teknologi dilapangan. BPTP diharapkan dapat terus menyiapkan hasil-hasil teknologi dalam bentuk media cetak seperti leaflet, brosur, poster dan lain-lain untuk mempercepat teknologi ke pengguna.

Dari rencana dua kali kegiatan ekspose yang akan diikuti oleh BPTP Sulut, terealisasi Tiga kali dan mampu menyedot pengunjung sekitar 458 orang yang datang dari berbagai kalangan, seperti siswa, mahasiswa, petani, pengusaha, Pegawai Negeri Sipil, Ibu-Ibu PKK, Guru-guru beserta anak-anak PAUD dan pengguna jasa teknologi lainnya. Hal ini tentunya akan berdampak pada peningkatan pengetahuan bagi pengunjung serta ketrampilan ketika teknologi itu diaplikasikan. Ada 68 saset benih, baik cabe, tomat terong, kacang panjang, dan sayur-sayuran hasil dari kebun bibit BPTP yang terjual pada saat pelaksanaan ekspose. 100 saset benih yang diberikan secara gratis kepada 10 Kelompok Tani, 180 bibit tanaman cabe dalam polybag berumur 1 bulan, 1 pasang ayam KUB dan 1 buah mesin tetas memberi indikasi bahwa

Page 34: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

34

masih banyak pengunjung yang mau berusaha tani dibidang tanaman pangan dan hotikultura serta dibidang peternakan. Disamping itu juga telah diserahkan juga 40 polybag tanaman yang sudah berbuah (Cabe, Tomat, Terong dan kemangi) kepada pengunjung diakhir pameran. Ada 10 judul Brosur dan 11 judul Leaflet masing-masing 50 eksemplar atau ada 1150 eksemplar yang habis diambil pengunjung pada saat masuk di stand BPTP Sulut, menunjukan betapa hausnya pengunjung akan informasi Ada 5 produk hasil demo pengolahan (Abon Ayam, instan jahe, Abon Cabe, Keripik Bayam dan Kue Cucur) yang dibagikan secara gratis kepada pengunjung disaat demo, dan Ada 11 ekor anjing (Ras dan Lokal) yang divaksinasi secara gratis pada saat demo vaksinasi Rabies

Gambar 23. Kegiatan Ekspose

Page 35: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

35

c. Kegiatan Temu APTEK Kegiatan Aptek telah dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2017 berlokasi di Kelompok Batu Kurung desa Poopo kecamatan Sinonsayang kabupatenn Minahasa Selatan dengan jumlah peserta yang hadir 50 orang yang terdiri dari unsur penyuluh dari beberapa BP4K yang ada, Gapoktan, guru SPP ,widyaiiswara ,Bakorluh, Peneliti, dan dinas terkait. Dalam pertemuan ini telah dihasilkan Rumusan yang merupakan kesepakatan bersama yang ditanda tangani oleh mereka yang bersepakat sebagai peserta dan npengambil kebijakan yakni BPTP dan Dinas Pertanian npeternakan Kabupaten Minsel

Rumusan Temu Aplikasi Paket Teknologi Pertanian Tanggal 23 Mei 2017 Desa Poopo

Pertemuan Temu Aplikasi Paket Teknologi Pertanian yang dilaksanakan di Kelompok Batu Kurung desa Poopo Kecamatan Sinonsayang Kabupaten MInahasa Selatan pada hari selasa 23 Mei 2017 yang dibuka oleh kepala Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Selatan Bapak Frans D. Tilaar , SP, MSi , forum pertemuan antara peneliti, penyuluh ,ketua kelompok tani beserta anggota kelompok tani, Gapoktan, instansi penyuluhan terkait, guru sekolah pertanian, widyaiswara dengan pimpinan Tuhan telah terlaksana dengan baik. Pertemuan untuk mendapatkan umpan balik dan membahas kelayakan penerapan suatu inovasi pertanian hasil pengkajian untuk pemecahan masalah yang dihadapi oleh petani ini sekaligus juga memantapkan inovasi pertanian hasil pengkajian yang sesuai untuk diterapkan/diaplikasikan di tingkatan wilayah. Selain itu maka seluruh peserta pertemuan ini juga bersepakat untuk menindaklanjuti hasil pertemuan dalam bentuk rekomendasi paket teknologi yang dibahas. Menyimak arahan Kepala Balai PengkajianTeknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara, presentasi para nara sumber dan diskusi yang berkembang dan telah dirumuskan oleh Tim perumus BPTP dengan hasil rumusan sebagai berikut : Program Pengembangan Ternak Sapi di Kabupaten Minahasa Selatan.

1. Pengembangan Ternak sapi cukup menjanjikan dengan Investasi 100 Juta akan menghasilkan 20 juta per bulan.

2. Pemerintah Kabupaten Minsel merencanakan akan berkolaborasi dengan BPTP dengan mengalokasikan Dana Desa (DANDES) sebesar Rp. 30 Juta untuk pengembangan tanaman jagung.

3. Penggunaan Dana Desa yang di alokasikan untuk pengembangan ternak sapi jugasudah dimulai di Desa Poopo Kecamatan Ranoyapo sebagai percontohan.

4. Secara bertahap Pemerintah Kabupaten Minsel selanjutnya akanmengalokasikan Dana Desa untuk pengembangan pertanian.

5. Melakukan pertemuan teknis secara rutin setiap 3 bulan dibawah koordinasi Dinas Pertanian Minsel sesuai jadwal untuk 17 BPP.

Peran BPTP dalam mendukung program SIWAB Ada lima teknologi BALITBANGTAN dalam mendukung program SIWAB yakni:

1. Pakan aditif Kalem (Kalsium lemak) diberikan setiap harisebagai sumber energi sehingga meningkatkan bobot badan

Page 36: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

36

2. Pakan aditif Probiotik Bioplus serat diberikan satu kali /awal musim kemarau atau 2 bulan sebelum induk melahirkan dan meningkatkan efisiensi pakan dan BB,

3. Pakan aditif Minoxvitdiberikan setiap hari, (memperbaiki status reproduksi induk)

4. Pakan aditif Zn-Biokompleks, diberikan setiap hari (dapat meningkatkan reproduksi induk)

5. Penerapan Teknik Jam Biologis, yaitu : suplementasi leguminosa selama 4 bulan (usia kebuntingan 8 bulan sampai 2 bulan setelah melahirkan), pemberian Bioplus serat pada usia kebuntingan 8 bulan akan menghasilkan pedet dengan bobot lahir yang baik, mengurangi kehilangan bobot badan induk setelah melahirkan, dan mempercepat estrus kembali setelah lahir

Kalender Tanam Terpadu Kalender Tanam Terpadu (Katam) merupakan pedoman bagi dinas pertanian ,

penyuluh dan petani dalam menetapkan pola dan waktu tanam yang tepat sesuaidengan kondisi iklim disetiap kecamatan.

Kelembagaan Ekonomi di Tingkat Petani 1. Pentingnya membangun kelembagaan kelompok tani adalah untuk peningkatan

produktivitas, peningkatan pendapatan dan peningkatan kesejahteraan . 2. Disarankan untuk membangun suatu kelembagaan yang profesional dan

mandiri sebaiknya menggunakan dana moneter (Perbankan) bukan dana Fiskal (bantuan APBD).

3. Nilai tambah usahatani yang dikelola secara kelompok dan intensif meningkat 25 % dibanding dikelolah secara individu.

Pengolahan Tanaman Rempah Kering 1. Hasil olahan rempah dari umbi, biji, kulit batang, bunga, daun dan buah dapat

dimanfaatkan dalam industri pangan, parfum, farmasi, flavor, pewarna, dan lain-lain.

2. Pengolahan rempah ditingkat petani masih secara tradisional dengan mutu yang dihasilkan belum memenuhi standar.

3. Perbaikan mutu dapat dilakukan dengan introduksi alat pengering dan pongolahan lanjutan dalam bentuk bubuk dan instant yang mempunyai kelebihan yaitu pemakaian lebih praktis, menghemat ruang penyimpanan mudah ditangani, lebih awet, intensitas rasa lebih kuat dibanding rempah segarnya.

4. Analisis finansial pengolahan rempah kering dalam bentuk bubuk dan instant layak diusahakan dengan tingkat keuntungan mencapai 276 – 461 persen.

Penggemukan sapi dengan Teknologi pakan murah. 1. FPS-01 adalah teknologi pakan untuk penggemukan sapi berbasis bahan lokal

berharga murah yang mampu mempercepat pertambahan bobot badan harian (PBHH) per ekor sapi lokal hingga lebih besar dari 600-800 g per ekor.

2. Teknologi FPS-01 dapat meningkatkan bobot potong sapi dalam jangka pendek, menghindari pemotongan sapi dalam kondisi tubuh yang kecil dan kurus.

3. Analisis keuntungan usaha melalui usaha penggemukan sapi dengan teknologi pakan FPS-01 meningkatkan pendapatan sampai 19,50%.

Page 37: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

37

Gambar 24. Kegiatan APTEK

d. Kegiatan Gelar Teknologi Pengolahan hasil Pertanian

Melalui Gelar Teknologi dan Temu Lapang, Pengolahan Hasil Pertanian (abon ayam, abon cabe, dan saos cabe) terdiseminasi kepada 70 orang sasaran sehingga Tercipta peluang usaha abon ayam, abon cabe, dan saos cabe skala rumah tangga

- Pengolahan Saos Cabe

- Pengolahan Abon Ayam

Gambar 25. Kegiatan Pengolahan hasil Cabe dan ayam

Page 38: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

38

- Pelaksanaan Temu Lapang

Kegiatan Temu Lapang dilaksanakan di Kantor BPP Talawaan Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara pada tanggal 03 Nopember 2017 dengan peserta dari Petani/ Peternak, Penyuluh Lapangan, peneliti dan penyuluh pertanian BPTP Sulut, masyarakat sekitar, pemerintah setempat. Adapun Pemateri adalah Pemda setempat dan Peneliti/Penyuluh BPTP Sulut.

-

Sambutan Kepala BPTP dan Sambutan Sekretaris Dinas Pertanian Camat Talawaan Minut sekaligus Membuka Acara

Gambar 26. Temu Lapang Gelar Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian

e. Penerbitan Buletin : Dengan adanya kegiatan Penerbitan Buletin Informasi Pertanian Sulut, terjadi peningkatan difusi teknologi bagi para peneliti penyuluh di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, peneliti Balai Komoditas dan kinerja atau profesionalisme pengkaji dalam hal penulisan ilmiah serta lebih termotivasi dalam peningkatan karier fungsionalnya. Karya Tulis Ilmiah (KTI) untuk

Page 39: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

39

diterbitkan dalam Buletin telah terkumpul 19 makalah, dan saat dalam proses editing oleh Dewan Redaksi BBP2TP Bogor. Penulisan KTI telah diupayakan untuk memenuhi standar Akreditasi LIPI. Penerbitan Buletin oleh BPTP Sulawesi Utara, membantu para peneliti/penyuluh untuk meningkatkan karier keilmuwannya dan pengembangan pembangunan pertain.

Gambar 27. Pembahasan Makalah Penerbitan Buletin

f. Pembibitan Babi Unggul : Pelaksanaan kegiatan pembibitan ternak babi

unggul sampai akhir tahun 2017 telah melakukan (1) perluasan 2 bilik dan 2 bilik kandang induk serta 2 bilik ukuran 4x3 m kandang penggemukan inisiatif KP. Pandu untuk antisipasi anak babi yang akan dilahirkan. (2). Melakukan perkawinan cara IB pada 7 ekor induk. 2 Induk sudah melahirkan masing-masing 8 ekor dan 12 ekor. 4 ekor yang dilahirkan pertama mati.

Gambar 28. Kegiatan Pelaksanaan IB pada Ternak Babi

Page 40: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

40

2.PENDAMPINGAN KAWASAN NASIONAL PERTANIAN (TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA, PETERNAKAN, PERKEBUNAN)

Kinerja Hasil Kegiatan : Pendampingan pengembangan kawasan pertanian nasional (tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, dan peternakan sapi potong) masih memerlukan perubahan strategi pendampingan agar lebih ketat untuk meningkatkan prevalensi atau kedalaman adopsi inovasi. Namun demikian sudah dapat diperoleh kesimpulan awal bahwa kegiatan pendampingan sudah menunjukkan kinerja yang baik dan potensil meningkatkan total produksi kawasan serta mempercepat tercapainya swasembada dari aspek waktu.

Masih rendahnya kualitas dalam mengelola usahatani secara efisien untuk tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura, dan menjalin kerjasama dengan pelaku agribisnis dan kelembagaan ekonomi pedesaan lainnya di samping masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan kelembagaan ekonomi petani/belum memiliki kekuatan hukum;

Masih terbatasnya akses petani terhadap IPTEK dan informasi termasuk sumber-sumber pembiayaan /permodalan dari pemerintah seperti adanya Kredit Usaha Rakyat serta Varietas unggul baru untuk tanaman kedelai produktivitas tinggi yang belum dikenal petani sebagai pengganti varietas lama yang sudah kurang produktif;

Masalah jaminan pasar untuk produksi hasil usahatani yang melimpah belum sepenuhnya diperoleh petani disamping harga jual yang diterima juga relatif rendah.

Terjadi percepatan adopsi inovasi pada peternak sehingga terjadi peningkatan produktivitas ternak sapi. Juga adanya potensi memperpendek calving rate karena sudah ada peternak pembibitan yang mengadopsi, pbbh (g/ekor/hari), meningkatkan bobot potong sapi (> 300 kg), nilai tambah diversifikasi produk, dan terbentuk kelembagaan kelompok petani peternak yang memelihara sapi potong.

a. Pendampingan Kawasan Tanaman Pangan Kedelai

Keragaan wilayah dan budaya masyarakat serta sistem budidaya kedelai yang dilakukan petani. Kabupaten Bolaang Mongondow memiliki luas wilayah 3.506,24 km2 atau 350.624 ha yang terdiri dari 15 kecamatan dan 198 desa serta 2 kelurahan. Jumlah penduduk sebesar 216.231 jiwa terdiri dari 113.412 jiwa laki-laki dan 102.819

Page 41: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

41

jiwa perempuan. Penduduk Kabupaten Bolaang Mongondow cukup heterogen, namun sebagian besar suku bangsa yang mendiami wilayah ini adalah etnis Bolaang Mongondow. Terdapat pula etnis lain seperti Kaidipang yang berada di bagian utara Bolaang Mongondow maupun etnis Bolango yang menempati wilayah pesisir selatan, yang termasuk ke dalam Kecamatan Bolaang Uki dan sekitarnya yang merupakan suku bangsa asli. Disamping suku bangsa asli di daerah ini terdapat pula suku bangsa pendatang yang berasal dari wilayah sekitar antara lain Bugis, Gorontalo, Minahasa, dan Sangihe. Kemudian dengan adanya Lokasi Pertambangan Rakyat (Tambang Mintu) membawa pengaruh pada terjadinya perkembangan suku yang ada di masyarakat lokal yang tadinya suku Mongondow menjadi beragam dengan suku Minahasa dari berbagai anak suku dan kampung, serta suku Sangihe dan Talaud. Juga pendatang yang berasal dari luar pulau Sulawesi antara lain Bali, Jawa dan Sumatera. Beberapa etnis seperti Sangihe, Minahasa, Bali, Jawa dan Sunda menempati wilayah Bolaang Mongondow disebabkan pula oleh adanya program Transmigrasi. Rekomendasi varietas unggul baru kedelai Penggunaan varietas unggul baru dapat disesuaikan dengan kondisi agroekosistem lahan dan musim tanam. Varietas unggul baru yang dianjurkan pada berbagai kondisi agroekologi dan musim tanam seperti berikut:

Tabel 7. Karakter beberapa varietas unggul kedelai No. Varietas Tahun

dilepas Tinggi tanaman (Cm)

Umur olong masak

(Hari)

Daya hasil (t/ha)

Sifat penting

1. Argomulyo 1998 40 82 2 Toleran penyakit karat daun 2. Burangrang 1999 60-75 80-82 2,5 Toleran penyakit karat daun 3. Sinabung 2001 66 88 2 Agak tahan penyakit karat daun 4. Kaba 2001 64 85 2,13 Agak tahan penyakit karat daun 5. Tanggamus 2001 67 88 1,7 Toleran penyakit karat daun 6. Sibayak 2001 74 89 1,4 Toleran penyakit karat daun 7. Anjasmoro 2001 64-68 82-92 2,25 Agak tahan penyakit karat daun 8. Mahameru 2001 62-64 83-94 2,16 Agak tahan penyakit karat daun 9. Baluran 2002 60-80 80 2,5-3,5 Toleran penyakit karat daun 10. Ijen 2003 80 83 2,15-2 Agak tahan ulat grayak 11. Panderman 2003 44 85 2,11-2, Agak tahan ulat grayak 12. Ratai 2004 90 90 2,7 Toleran penyakit karat daun 13. Gumitir 2005 65 81 2,4 Agak tahan lalat kacang, peka

ulat grayak, peka virus daun 14. Argopuro 2005 61 84 3,05 Agak tahan lalat kacang, peka

ulat grayak, peka virus daun 15. Mallika 2007 60-80 85-90 2,94 Toleran ulat jengkal dan ulat

grayak

Page 42: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

42

16. Gepak Ijo 2008 65 76 2,68 Tahan ulat grayak, 17. Detam 1 2008 58 85 3,45 Peka ulat grayak,agak tahan

penghisap polong No. Varietas Tahun

dilepas Tinggi tanaman (Cm)

Umur olong masak

(Hari)

Daya hasil (t/ha)

Sifat penting

18. Detam 2 2008 57 82 2,96 Peka ulat grayak,agak taa penghisap polong

19. Grobogan 2008 50-60 76 3,4 Polong masak tidak mudah pecah

20. Mitani 2008 58 82-90 3,2 Tahan kutu hijau

b. Pendampingan Kawasan Tanaman Perkebunan Pala

Pertemuan FGD membahas identifikasi target dan parameter terkait, mengelompokkan parameter-parameter penentu secara internal, dan membuat konsep pengembangan usahatani lebih produktif bersakala ekonomi. Pertemuan FGD dilaksanakan dalam 2 tahap, tahap pertama dalam skala kabupaten yang akan dihadiri oleh tim teknis ditambah dengan beberapa informasi kunci tingkat kabupaten. Pertemuan FGD tahap pertama (lanjutan dari tahun sebelumnya) akan dibahas perbaikan data potensi sumberdaya yang tersedia serta kaitan antara lembaga-lembaga terkait yang akan menghasilkan perbaikan konsep dari kebijakan sebelumnya dalam skala kabupaten serta aksi yang segera dilakukan sesuai kebutuhan. Pertemuan FGD kedua akan menghadirkan para penyuluh kecamatan, pengurus poktan/gapoktan, kepala desa, serta taokoh-tokoh masyarakat yang mampu memberi atensi untuk pengembangan kawasan cengkeh, pala dan kelapa. Yang akan dibahas dalam pertemuan ini adalah memaparkan hasil perbaikan FGD tahap pertama, potensi sumber daya yang tersedia, mengetahui secara detail besaran nilai tambah yang akan diperoleh dibandingkan dengan penerapan sistem usahatani secara konvensional. Keluaran dari pertemuan ini adalah: hasil perbaikan identifikasi, beberapa parameter, serta konsep model pengembangan kawasan cengkeh, pala dan kelapa. Indikator keberhasilan dengan membandingkan adanya perbaikan konsep pengembangan kawasan tanaman perkebunan

Peragaan Teknologi Pembibitan Pala : Kegiatan ini dilakukan melalui pendekatan partisipatif pada sentra hamparan usahatani pala di Kabupaten Minahasa Utara yang semuanya langsung dilakukan dilahan petani (fokus pada petani pilihan yang maju dan

Page 43: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

43

mau mengembangkan lebih lanjut, menjadi inisiator penyuluh/teknisi lapangan). Peragaan teknologi ini langsung dilakukan oleh petani pionir/maju dalam naungan kelompok tani/gapoktan yang dilaksanakan di lahan petani sendiri mulai dari penyiapan benih/bibit hingga panen dan pasca panen. Diharapkan melalui petani maju yang secara bertahap dan cepat akan segera menyebar kepada petani lainnya. Setiap lokasi petani maju ini akan menjadi tempat belajar bagi petani lain disekitar lokasi bahkan menjadi tempat kunjungan bagi para petani di luar daerah. Indikator keberhasilan dengan membandingkan perkembangan penyerapan teknologi sebelum dan sesudah peragaan teknologi. Hasil penting yang diperoleh dari kegiatan ini adalah adanya kesiapan petani pala untuk mengembangkan tanamannya dengan usaha pembibitan.

c. Pendampingan Kawasan Tanaman Hortikultura Cabe

Terjadi peningkatan luas tanam dan produksi Bawang Merah dan Cabe di Sulawesi Utara. Meningkatnya Pengetahuan tentang pentingnya Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) cabe dan bawang merah bagi penyuluh, petani dan pengguna lainnya. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan arahan dan contoh kepada pengguna lainnya terutama petani kawasan menerapkan teknologi yang direkomendasikan, dengan harapan petani ini akan menginformasikan pengalamannya kepada petani lain, agar mereka tahu, mau dan mampu menerapkan teknologi tersebut di lahan usahataninya. Kebun bibit cabe juga bertujuan memperlihatkan, memperkenalkan dan meyakinkan petani lain (non kooperator) tentang keunggulan teknologi yang direkomendasikan dibanding teknologi yang biasa diterapkan oleh petani. Model pendampingan teknologi yang akan dilakukan pada kegiatan ini adalah menerapkan PTT cabe dalam setiap tahapan kegiatan budidaya perbenihan cabe di Green House kantor BPTP Sulawesi Utara.

Hasil kegiatan pendampingan PKAH ini adalah untuk memenuhi target pembibitan cabe yang akan didistribusikan ke 15 Kabupaten dan Kota serta organisasi wanita yang ada di propinsi Sulawesi Utara. Target pertama yang kami lakukan adalah dengan membuat pembibitan cabai kurang lebih 50.000 pohon dan sayuran lainnya.

Page 44: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

44

Gambar 29. Pendampingan Kawasan Tanaman Hortikultura Cabe

Persiapan Untuk melakuan MOU dengan TP PKK Provinsi Sulut yaitu: Koordinasi dengan Ketua dan Anggota PKK Prov Sulut

Gambar 30. Koordinasi dengan Ketua dan Anggota PKK Prov Sulut

Page 45: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

45

Gambar 31. Bimbingan Teknis budidaya cabe pada anggota PKK Kab. Minahasa Utara

d. Pendampingan Kawasan Peternakan Sapi Potong

Kegiatan pelatihan dan pendampingan meliputi pelatihan bagi petani kooperator untuk komponen inovasi yang akan didiseminasikan. Pelatihan juga diturut sertakan beberapa petani non kooperator sekitarnya yang potensil menjadi adopter pertama, begitu pula instansi terkait yang potensil mengadopsi sebagai bahan penyuluhan bagi petani di luar desa demplot. Tahap ini dilaksanakan mulai awal triwulan II

Tahap monitoring dan evaluasi dimaksudkan untuk memandu jalannya demplot agar kadar dan prevalensi adopsi inovasi cukup tinggi. Monev ini juga bersifat partisipatif agar petani dengan cepat memperoleh pengetahuan tentang kinerja kegiatan yang sedang dikerjakan secara bersama-sama. Tahap ini dilakukan sebanyak 3 tahap yaitu Triwulan II, III, dan IV.

Tabel 8. Pertambahan bobot badan sapi Sapi 22 Okt 15-Nov 5 Des

lampengan 325 340 344

ossa 225 234 252

kawan 259 275 286

alvon 251 265 297

kokonut 301 313 327

sandy 205 212 225

fredi 229 247

boy 535 549 559

noli 447 461 470

oske 219 223 230

lender 136 136 145

rata-rata 284.7273 300.8 307.4545

Page 46: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

46

Gambar 31: Proses pengolahan pupuk kandang dan jerami amoniasi

3. KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI UPSUS PJK, TTP DAN KOMODITAS UTAMA KEMENTAN Kinerja Hasil Kegiatan

Strategi Pencapaian Target Luas Tambah Tanam ( Ltt )Padi Jagung Kedelai Tahun 2017 adalah : (1) Agar mantri tani melaporkan data LTT secara

periodik dan disiplin serta tepat waktu kepada BPS sebelum tanggal 17 di bulan

berikutnya dan berkordinasi dengan petugas data SP kabupaten serta mantri

tani di kecamatan. (2) Agar data LTT Januari – Desember 2017 dari sawah

hasil cetak sawah baru dilaporkan ke BPS, dan apabila ada penambahan luas

baku sawah harap segera mantri tani merevisi SP lahan dan segera

melaporkan ke BPS baik di Kabupaten maupun di BPS. (3) Sosialisasi upsus

kepada penyuluh, babinsa, petani, dan Koordinasi di tingkat Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota, dilaksanakan pada tahun pertama 2015. (4) Pendampingan teknologi pajale di 15 kab/kota , (5) Bimbingan Teknis Padi, jagung dan Kedelai di 15 Kabupaten Kota, (6) Pengambilan data di tingkat kabupaten sampai tingkat kecamatan di laksanakan pada tahun pertama 2015.

Pada tahun 2016 dilaksanakan pendampingan dan koordinasi untuk meningkatkan Luas Tambah Tanam serta Provitas Pajale sesuai target yang sudah ditentukan.Dan tetap dilanjutkan sampai dengan tahun 2017.

Rapat Kordinasi Pencapaian LTT periode Januari – Desember 2016 dan

penetapan target LTT Padi Jagung dan Kedelai untuk Tahun 2017.

Page 47: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

47

Dilaksanakan di Korem Santiago Manado tanggal 13 Januari 2017 dipimpin

oleh penanggung jawab UPSUS Sulut Bapak Dedi Nursyamsi.

Hasil kegiatan :

• Adanya Perubahan data target Luas Tambah Tanam ( LTT ) tanaman

padi, jagung dan kedelai periode Oktober 2016 – Maret 2017 yaitu menjadi

109.231 ha unruk Sulawesi Utara.

• Ada data minus yang ditolak BPS sebesar 6.179 ha dikarenakan SP lahan

belum direvisi. Keterlambatan laporan data SP ke BPS.

• Strategi Pencapaian Luas Tambah Tanam ( LTT ) antara lain adalah

mantri tani harus melaporkan data LTT Ke Dinas Pertanian yang mengurus SP.

data Luas Tambah Tanam Okmar 2016 / 2017 dari sawah hasil cetak sawah

baru harus segera dilaporkan ke BPS.

Dokumentasi Kegiatan :

Gambar 32. Rapat Kordinasi Pencapaian LTT di Korem Santiago Manado

Rakor UPSUS di wilayah Kodim Bitung dan Minahasa Utara. Rakor

dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2017 dipimpin oleh Kepala BPTP Sulut

selaku penanggung jawab UPSUS wilayah Minahasa Utara dan Bitung. Rakor

dihadiri oleh mantra tani dan petugas data serta babinsa yang ada di wilayah

Bitung dan Minahasa Utara. Dalam Rakor ini dilakukan realisasi LTT padi

jagung kedelai untuk bulan Januari dan Februari serta prediksi LTT untuk bulan

Maret 2017.

Page 48: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

48

Gambar 33. Rapat Kordinasi Pencapaian LTT Wilayah Bitung dan Minahasa

Rapat Kordinasi UPSUS Pajale Propinsi Sulawesi Utara tahun 2017. Rapat

Kordinasi dilaksanakan pada tanggal 24 Februari 2017 di Korem Santiago

Manado dan dipimpin langsung oleh Bapak Mulyadi Sekertaris Badan

Ketahanan Pangan Kementan sebagai penaggung jawab UPSUS Propinsi

Sulawesi Utara yang baru. Pengarahan dari pak Sesba adalah adanya LTT

harian per 25 februari 2017 masih ada beberapa KAbupaten / Kota yang belum

memenuhi target ( Bolmut, Tomohon).

Gambar 34. Rapat Kordinasi Pencapaian LTT di Korem Santiago Manado

Rekon data UPSUS dan BPS bulan Januari dan Februari 2017. Rekon

dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2017 di BLPP untuk wilayah Minahasa

Raya (Kabupaten Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa

Tenggara dan Kota Tomohon ). Dalam rekon ini ada data UPSUS yang

berbeda dengan data SP hal ini dikarenakan belum tercatat di laporan SP

Page 49: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

49

5.

5

5

5Gambar 35. Rapat Kordinasi Pencapaian LTT Wilayah Minahasa Raya

Pendampingan penyaluran benih jagung (bantuan) dan kegiatan berita acara

serah terima dari penyalur kepada penerima (poktan). Kegiatan pendampingan

dilakukan oleh tim dari BKP kementan dan BPTP, dilaksanakan selama 3 hari

pada tanggal 25 – 27 April 2017 meliputi seluruh wilayah di Sulawesi Utara.

Gambar 36. Penandatanganan berita acara serah terima benih jagung

Rapat Kordinasi bersama dengan tim dari BKP Kementan, Kodim Minahasa

Utara dan Bitung, Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Utara, Dinas Pangan

Bitung. Dilanjutkan dengan kunjungan penanggung jawab UPSUS dan Sergab

Sulut di lokasi penggilingan padi di wilayah Kodim Minahasa Utara dan Bitung,

yaitu Kecamatan Kelurahan Sagrak, Kelurahan Kema dan Talawaan.

Gambar 37. Rapat Kordinasi Pencapaian LTT Wilayah Minut dan Bitung

Page 50: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

50

Rekon Data BPS dan UPSUS untuk bulan Maret dan April 2017untuk wilayah

Minahasa Raya dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2017 di BLPP Minahasa

Kalasey. Dari hasil didapatkan masih banyak data yang ada di lapangan belum

tercatat oleh mantra tani yang ada di kelurahan dan kecamatan sehingga tidak

dilaporkan dalam SP bulanan dan tidak terakomodir di BPS. Untuk itu dalam

kegiatan rekon mantri tani diminta memasukkan perbaikan SP berdasarkan

hasil rekon dan segera memasukkannya di BPS.

Gambar 38. Rekon Data BPS dan UPSUS

Rekon Data Bulan Mei Juni Juli Agustus 2017 dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus 2017 untuk

wilayah Bolmong Raya (Kabupaten Boltim, Bolmut, Bolsel, Bolmong dan KotaKotamobagu) di

Dinas Pertanian Kabupaten Bolmong

Gambar 39. Rekon Data Bulan Mei s/d Agustus 2017

Rekon data UPSUS dan BPS wilayah Minahasa Raya ( Kabupaten Minahasa, Minut, Minsel,

Mitra dan Kota Tomohon).

Page 51: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

51

Gambar 40. Rekon Data BPS dan UPSUS Minahasa Raya

Rapat Kordinasi percepatan LTT Pajale dan Serapan Gabah Petani (Sergap) di wilayah propinsi

Sulawesi Utara dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 22 September 2017 di Makorem Santiago

Manado.

Gambar 41. Rakord di Makorem Santiago Manado

Rapat Percepatan LTT Pajale provinsi Sulawesi Utara bersama dengan tim UPSUS BKP

Kementrian Pertanian. Dari data harian LTT belum ada penambahan atau LTT yang masuk

sangat rendah angkanya. Untuk itu diberi tugas untuk turun ke lapangan mengecek mungkin

sudah ada data yang masuk realisasi penanaman tapi belum dilaporkan oleh mantri tani

kepada petugas data UPSUS Propinsi Sulawesi Utara.

Gambar 42. Rapat Percepatan LTT PAJALE

Page 52: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

52

Percepatan Luas Tambah Tanam ( LTT ) Padi Jagung dan Kedelai untuk wilayah Minahasa Raya.

Gambar 43. Rapat Percepatan LTT PAJALE diMinahasa

Validasi data Luas Tambah Tanam ( LTT ) UPSUS Padi Jagung dan Kedelai dengan tim dari

Direktorat Tanaman Pangan, Direktorat Tanaman Serealia dan Dinas Pertanian Provinsi di BPTP

Sulut pada tanggal 23 Oktober 2017.

Gambar 44. Validasi data LTT PAJALE di BPTP Sulut

Rekon data LTT UPSUS dengan data BPS. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa 24 Oktober

2017 di Makodim Bolmong.

Gambar 45. Rakord di Makodim Bolmong

Page 53: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

53

Rapat Kordinasi UPSUS Pajale di Makodim Bolmong tanggal 27 Oktober 2017 Rapat kordinasi

dipimpin langsung oleh penanggung jawab UPSUS Propinsi Sulawesi Utara HendiawanMM.6

. Rakord UPSUS PAJALE di Makodim Bolmong

Kegiatan Percepatan Tanam Jagung Masa Tanam 2017 / 2018 di Desa Sidodadi Kecamatan

Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow Utara pada tanggal 28 Oktober 2017.

Gambar 46. Rakord percepatan tanam jagung di Sangkup Bolmong

Rapat Kordinasi Percepatan Luas Tambah Tanam ( LTT) Padi Jagung Kedelai bulan November

2017.

Gambar 47. Rakord LTT PAJALE

Hasil Pelaksanaan GERTAM Cabe : (1) Pembibitan cabe dan pada kegiatan Gertam Cabe masih tetap berlangsung dengan target 450.000 tanaman, (2) Jumlah yang telah di distribusi dari bulan Februari sampai dengan bulan Juni 100.000 tanaman yang tersebar di beberapa Kabupaten dan kota, (3) Kendala yang dihadapi yaitu saat curah hujan yang tinggi, banyak tanaman yang terserang penyakit layu fusarium dan serangan Hama berupa kutu kebul, (4) Telah di lakukan panen pada salah satu kebun PKK di Kab. Minut, Total hasil yang di panen sampai panen ke 12 adalah 34,28 kg

Page 54: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

54

dengan jumlah populasi tanaman cabe yang ditanam adalah 500 pohon, (5) Ibu-ibu sudah mulai merasakan dampak dari gertam cabe ini, dimana saat harga cabai pada beberapa minggu yang lalu sangat tinggi sampai mencapai Rp. 100 kg cabe rawit, ibu-ibu telah memanen cabe lewat hasil pekarangan mereka.

Acara Pelaksanaan teleconfrence

Show Windows bibit cabe yang akan dibagikan

Gambar 48. Kegiatan GERTAM Cabe

Page 55: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

55

Pola Tanam Tanaman Pangan

Kegiatan Katam : Kegiatan Pola Tanam tahun 2017 mengadakan demplot seluas 1,8 dan dilaksanakan selama 2 kali musim tanam. Untuk pemilihan varietas padi, dosis pemupukan sampai pada pengendalian OPT mengaplikasikan jadwal kalender tanam baik MK maupun MH. Hasil dari aplikasi tersebut dapat meningkatkan provitas padi dari 6 ton/ha menjadi 7,625 ton/Ha (pada demplot MK) sedangkan pada demplot MH masih dalam pelaksanaan. Kegiatan KATAM menghasilkan Satu set data rekomendasi varietas, kebutuhan benih unggul padi, luas dan potensi lahan, rekomendasi kebutuhan pupuk, data wilayah rawan banjir dan kekeringan, data iklim serta organisme pengganggu tanaman (OPT) di seluruh Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara, serta telah dilaksanakan sosialisasi, verifikasi dan validasi kalender tanam terpadu per kecamatan di Sulawesi Utara tahun 2017, juga telah diperoleh satu set database kalender tanam terpadu perkecamatan di Sulawesi Utara tahun 2017.

Gambar 49. Koordinasi dg Kepala Dinas dan Penyerahan poster KATAM MK 2017 di BP3K

Page 56: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

56

4. DUKUNGAN INOVASI PERTANIAN UNTUK PENINGKATAN IP PDI, JAGUNG, KEDELEI (LAHAN KERING SAWAH TADAH HUJAN)

Hasil Kinerja Kegiatan

Peningkatan IP padi jagung kedelai (Pajale) dapat tercapai jika dilakukan pada musim kemarau (off season), dengan pemanfaatan sumber daya air. Selain itu mobilisasi Alsintan, dan penyediaan saprodi yang tepat.

Peningkatan IP Pajale, dengan pola tanam yang optimal, harus didukung pemanfaatan sumber daya air (pengelolaan air, konservasi sumberdaya air, dan teknik irigasi hemat air). Komponen inovasi teknologi yang dikembangkan untuk peningkatan IP Padi yaitu: a. Sistem irigasi permukaan dengan menaikkan air dari sungai kaya menggunakan

mesin pompa air 4 inc dan 6 inc. (apabila kekurangan air yang bersumber dari hujan).

b. Komponen teknologi budidaya padi yang diterapkan berbasis jajar legowo 2 : 1, penggunaan varietas unggul baru umur genjah (inpari 30 umur 111 hss, inpari 39 umur 115 hss dan varietas Situbagendit umur 110 hss) pada lahan demfarm seluas 10 hektar dengan jumlah petani 8 orang dilaksanakan pada MT 2 di kelompok tani Mekar.

c. Penanaman dilakukan dengan menaikkan IP 100 menjadi IP 300 d. Sistem pemberdayaan petani terhadap teknologi yang diterapkan melalui

bimbingan teknis langsung di lapangan

Gambar 50. Lajur barisan tanaman 2:1 dan pencegahan serangan hama

Page 57: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

57

Gambar 51. Pengairan dari sungai melalui pompa

Pembinaan kelompok tani dan petugas lapangan dilakukan oleh Tim IP padi BPTP SULUT dan Dinas pertanian peternakan kabupaten Bolaang Mongodow untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petani dalam mengelola lahan sawah tadah hujan yang awalnya hanya IP 100 menjadi IP 200

Gambar 52. Pembinaan kelompok tani

Panen dan Pasca Panen : Panen dilakukan pada kondisi tanaman 95% matang malai. Panen, dilakukan berkelompok tidak menerapkan sistem keroyok agar mengurang kehilangan gabah saat panen, merontok menggunakan mesin rontok, pengeringan dilakukan sampai kadar air mencapai 14 %

Gambar 53. Panen dan pasca panen IP pdi 200

Page 58: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

58

Melalui kegiatan peningkatan indeks pertanaman padi lahan kering dan sawah tadah hujan, BPTP Sulawesi Utara mensosialisasikan inovasi teknologi pertanian kepada pengguna dengan melaksanakan temu lapang yang bertema 'Dukungan inovasi pertanian untuk peningkatan indeks pertanaman padi lahan kering dan sawah tadah hujan'. Acara temu lapang dilaksanakan di Kelurahan Inobonto Satu Kecamatan Bolaang Kabupaten Bolaang Mongondow pada tanggal 29 Agustus 2017.

Gambar 56. Kegiatan Temu Lapang IP Padi 200

5. DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DI DAERAH PERBATASAN

SULUT

Koordinasi dan Sosialisasi di Tingkat Kabupaten

Terimplementasi dukungan inovasi teknologi pertanian di daerah perbatasan Sulawesi Utara, khususnya di Pulau Miangas (Daerah Perbatasan Pulau Terluar) Kecamatan Khusus Miangas Kabuapaten Kepulauan Talaud, dengan terlaksananya pembuatan demonstrasi plot (Demplot) PTT untuk komoditas Jagung dan Cabai. Namun demikian hasil kedua demplot tersebut belum dapat memberikan hasil yang optimal. Beberapa faktor yang menjadi penghambat yaitu antara lain; lokasi (perbatasan laut), kondisi lahan, cuaca, sumberdaya manusia (SDM), sosial budaya masyarakat dan pendampingan yang kurang efektif, yang mengakibatkan tidak semua komponen inovasi teknologi PTT jagung maupun cabai dapat terlaksana di lapangan.

Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Talaud dan khususnya masyarakat Desa Pulau Miangas memberikan respon positip dan apresiasi kepada Tim Peneliti dan

Page 59: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

59

Penyuluh BPTP Sulawesi Utara dengan adanya kegiatan tersebut. Kondisi Topografi pulau Miangas dominan dataran dan berbukit. Umumnya komoditi tanaman pertanian yang ada dan berkembang yaitu tanaman kelapa dan tanaman spesifik umbi-umbian yang tumbuh liar. Untuk tanaman pangan dan sayuran beberapa petani sudah budidayakan dengan luasan lahan yang sangat terbatas.

Terlaksananya 2 bentuk demonstrasi plot inovasi teknologi pertanian di lapangan yaitu Demplot Inovasi Teknologi Budidaya Jagung dan Cabai dan Terlaksananya demonstrasi pengolahan hasil dan pascapanen berbahan pangan lokal dengan menghasilkan beberapa produk pengolahan antara lain yaitu ; Stick Umbi, Mie Umbi Daluga, Brownis Umbi, Minyak Kelapa Tahan Simpan dan Arang Tempurung/Sabut Kelapa.

Ada dua tahapan kegiatan yang dilaksanakan sebelum pelaksanaan temu lapang yaitu pertama; penyiapan bahan materi dalam bentuk leaflet, banner, artikel dan presentasi. Judul materi (1) Teknologi PTT Jagung Spesifik Lokasi, (2) Budidaya Cabai yang Baik dan Benar (3) Manajemen Budidaya Ternak Babi. Bahan presentasi dengan judul (1) Pembuatan asap cair tempurung kelapa, (2) Membuat Biopestisida asap cair dari Tempurung Kelapa, Sekam Padi dan Limbah Kayu, (3) Review Pelaksanaan Kegiatan.

Kegiatan FGD dilakukan dengan tanya jawab dan diskusi, sedangkan untuk baseline

dengan pengisian kuesioner.

Gambar 57. Pelatihan dan Baseline/FGD

Page 60: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

60

Gambar 58. Demplot Cabe dan jagung

Gambar 59. Pengolahan Pangan Lokal

Page 61: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

61

Sasaran 4 : Dihasilkannya Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian Komoditas Strategis

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja. Adapun

pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian wilayah

1 1 100

7. ANALISIS DAN PENYUSUNAN ARAH KEBIJAKAN PERTANIAN DI SULAWESI UTARA

Analisis Pengkajian menjadi topik penting untuk menggali lebih dalam tentang isu penting program pemerintah saat ini. Dengan Anjak, dapat diketahui secara terinci tingkat perkembangan program pemerintah tersebut, dengan mengidentifikasi masalah dan mendapatkan solusi perbaikan kebijakan yag diusulkan dalam bentuk rekomendasi pada tataran pembuat keputusan.

Berbagai masalah ditemui dalam pelaksanaan program ini, antara lain dana pendampingan Upsus Padi tidak dialokasikan Pemerintah baik Pusat maupun Daerah bagi UPT Dinas Pertanian; petani belum biasa melaksanakan penanaman Jarwo sehingga membutuhkan waktu ataupun tambahan tenaga kerja dari kebiasaan mereka menanam cara tradisional (tidak beraturan) atau sistem tegel); VUB : penyaluran tidak tepat waktu dan kualitas VUB yang sangat diragukan karena pertumbuhan tidak seragam, dll; Alsintan kurang, spesifikasi tidak sesuai lokasi dan tertumpuk pada orang tertentu.

Mengacu pada permasalahan yang ada, khususnya di Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara, bahwa pelaksanaan UPSUS Padi, jagung dan SIWAB masih perlu dilakukan pembenahan kebijakan terutama dengan mekanisme bantuan di tingkat pendamping yaitu PPL dan petani pelaksana program.

Page 62: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

62

Hasil uji koefisien pada usahatani padi didua lokasi survey, hasil uji t atau nilai probabilitas sig menunjukkan bahwa luas lahan dan tenaga kerja memiliki nilai t-hitung 5,142 dan 7,055 atau lebih besar dari t-tabel (2,069), benih memiliki nilai t-hitung -2,834 atau lebih kecil dari t-tabel (-2,069). Hal ini bermakna variabel luas lahan dan tenaga kerja berpengaruh nyata dan positif terhadap produksi padi pada α 5%, artinya penambahan penggunaan luas lahan dan tenaga kerja dapat meningkatkan produksi padi. Variabel benih berpengaruh nyata namun negatif terhadap produksi padi pada α 5%, artinya penambahan penggunaan benih dapat menurunkan produksi padi. Untuk faktor lainnya tidak berpengaruh nyata terhadap produksi padi.

Sedangkan untuk hasil uji koefisien komoditas jagung, hasil uji t atau nilai probabilitas sig menunjukkan bahwa luas lahan dan tenaga kerja memiliki nilai t-hitung 2,532 dan 2,221 atau lebih besar dari t-tabel (2,064). Hal ini bermakna variabel luas lahan dan tenaga kerja berpengaruh nyata dan positif terhadap produksi jagung pada α 5%, artinya penambahan penggunaan luas lahan dan tenaga kerja dapat meningkatkan produksi jagung. Untuk faktor lainnya tidak berpengaruh nyata terhadap produksi jagung.Untuk adopsi teknologi, kecenderungan penerapan komponen teknologi menunjukkan bahwa pada musim tanam berikutnya yaitu teknologi panen tepat waktu dan pengeringan segera akan diterapkan oleh 93,33 % petani responden, komponen teknologi penyiahan lahan dan pengolahan tanah sesuai jenis lahan (OTS/TOT) akan diterapkan oleh 83,33% petani responden, komponen penggunaan varietas unggul baru hibrida/komposit akan diterapkan oleh 73,33% petani responden.

Usulan Rekomendasi :

Tabel 9. Usulan Rekomendasi UPSUS PADI dan JAGUNG, 2017.

MASALAH SOLUSI

Penyediaan Dana :

Dana pendampingan Upsus Padi tidak dialokasikan Pemerintah baik Pusat maupun Daerah bagi UPT Dinas Pertanian

Disediakannya dana pendampingan terutama saat penerapan teknologi

Pengerahan Tenaga Kerja :

Petani belum biasa melaksanakan penanaman Jarwo sehingga membutuhkan waktu ataupun tambahan tenaga kerja dari kebiasaan mereka menanam cara tradisional

Alsintan (jarwo transplanter dan alat tanam jagung) perlu diadakan dan dalam jumlah sesuai

Page 63: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

63

(tidak beraturan) atau sistem tegel), sedangkan upah di Minahasa adalah Rp. 125.000/HOK Laki-laki;

kebutuhan wilayah

Perbaikan jaringan irigasi :

dilakukan mulai dari hilir, padahal secara teknis diharap dari hulu agar bisa maksimal mengatasi kerusakan jaringan di saluran primer dan sekunder.

Merubah pola kerja proyek sesuai dimana perbaikan dimulai dari hulu ke hilir.

Bantuan Pupuk :

Di Minahasa : Petani masih kekurangan modal dalam pembelian pupuk. Hal ini mengakibatkan pupuk yang digunakan tidak berimbang karena petani terbanyak hanya mampu mengadakan Urea; Pernah pada November 2016 tidak tersedia di kios2 saprodi jika ada harga naik 100%.

Di Minut : bantuan dana segar, namun pencairan tidak tepat waktu.

Solusi adanya bantuan pupuk bukan hanya urea, tapi juga SP dan NPK

Pemberian bantuan sesuai kebutuhan dan waktu penanaman.

Bantuan Benih Padi dan Jagung

Minahasa : benih padi dan jagung yang disalurkan berlabel tapi pertumbuhannya tidak seragam; untuk jagung pada tahun 2016 benih Bisi-2, Pasific dan Alfan tidak memberikan hasil (tidak bertumbuh baik).

Minut : bantuan tidak tepat waktu dan mutu benih yang kurang baik

- Adanya penyaluran untuk benih komposit.

- Pengawasan benih yang akurat dari BPSB terhadap pihak ketiga;

Gambar 60. FGD DI Minahasa dan Minahasa Utara

Page 64: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

64

Sasaran 5 : Tersedianya Benih Sumber Padi dan Kedeleiu

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah Benih Sumber 21,5 21,5 100

1. UPBS PERBENIHAN PADI

Dengan melibatkan BPSB dalam mensertifikasi benih dan lulus maka BPSB juga telah membantu mendesiminasikan benih padi kepada Pemda dan pada kelompok tani penangkar sehingga benih langsung terdiseminasi kepada petani penangkar. Kegiatan ini telah berdampak luas pada peningkatan produksi padi di sulut karena benih unggul sudah tersedia. Hasil Kegiatan ini telah : (1) Memproduksi benih sumber VUB harus melibatkan dan bekerjasama dengan BPSB dan mengikuti prosedur yang ditetapkan BPSB. Agar benih yang diproduksi lulus dan disertifikasi lebel unggul sesuai klas benih SS . (2) 5 ton benih padi berlebel. lulus uji Laboratorium dan mendapatkan Lebel dari BPSB Sulawesi utara. (3) Penyaluran benih berdasarkan permohonan. Hasilnya benih diminati penangkar ini ditunjukkan dengan permintaan benih yang tinggi sehingga benih tersalur dengan baik. Dan beredar di Sulut. (4) Sampai Desember 2017 masih tersedia stok di gudang inpari 31 jumlah seberat 1.980 dan inpari 32 seberat 3.840 kg. Masa berlakunya lebel sampai bulan Juni 2018. Hasil panen benih

Tabel 10. Hasil panen per varietas setelah diproses menjadi benih Nama varietas Jumlah Tanggal panen Inpari 30 MT1 1.690 kg 15 Mei 2017 Inpari 32 MT1 3.010 Kg 15 Mei 2017 Inpari 31 MT2 3.300 Kg 14 Oktober 2017 Inpari 32 MT2 5.960 Kg 14 oktober 2017 Jumlah 13.960 kg

Page 65: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

65

Sertifikasi benih klas SS

Panen diawasi oleh BPSB : Untuk menjaga mutu dan kebenaran varietas maka pada saat panen diawasi langsung oleh BPSB. Maksudnya adalah melihat langsung kebenaran panen sesuai blok peta, penanamenan varietas yang mereka buat. Hanya benih yang dipanen pada blok yang mereka gambar itu yang diproses untuk sertifikasi. Panen diawasi langsung BPSB Penerimaan lebel unggu

Tabel 11. Penerimaan lebel unggu Nama varietas Jumlah Lebel warna unggu

/10 kg Inpari 30 1690 kg 169 lembar BD Inpari 31 3300 kg 330 lembar BD Inpari 32 8970 kg 899 lembar BD Jumlah 13.960 kg 1398 embar

Gambar 61. Prosesing benih padi UPBS dan Pengemasan

Penyaluaran

Penyaluran didasarkan pada surat permohonan yang ditujukan kepada kepala BPTP. Semua permohonan yang memenuhi syarat disetujui sesuai permintaan. Saat ini permintaan berasal dari Kabupaten Bolaang Mongondow, Minahasa, Minahasa utara. Sanger dan Talaud.

Page 66: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

66

Tabel 12. Penyaluran benih per 31 Desember 2017

No Benih dalam gudang

1 Inpari 30 Inpari 31 Inpari 32

1.690 3300 8.970

penyaluran 1.690 1.320 5.130

Stok gudang 1.980 3.840

1. UPBS PERBENIHAN KEDELEI

Kegiatan Unit Pengelolaan Benih Sebar (UPBS) Kedelai dilakukan di Kabupaten Bolaang Mongondow Kecamatan Dumoga Timur Desa Werdhi Agung dengan luas 7 ha, pada kelompok tani Sumber Alam, dengan ketua kelompok I Wayan Wandres dengan anggota kurang lebih 12 anggota. Penanaman dengan menggunakan alat tanam secara bersama anggota kelompok, didampingi oleh staf BPTP yg termasuk dalam kegiatan, Kepala BP3K Dumoga Timur bersama penyuluh dan petugas BPSB Kabupaten Bapak Rafles sama sama-mengamati tanaman dengan penampakan dari masing-masing varietas, dengan mencocokkan pertumbuhannya dengan panduan /buku yang diterbitkan oleh BPSB. Pada lahan yang kira-kira 0,5 ha oleh penyuluh telah melakukan kajian dengan penanaman kedelai tanpa olah tanah (TOT). Dalam kegiatan UPBS tahun 2017 terdapat super impose teknologi yakni Menggunakan Varietas Unggul Baru ( VUB) dengan 3 Varietas yakni :

Burangrang, Argomulyo dan Grobogan, Benih yang digunakan diberikan legin dengan asumsi kadarnya mulai kurang karena baru ditanami dengan padi, Penanaman kedelai dengan tanpa olah tanam ( TOT), Penanaman dengan menggunakan alat tanam. Hasil panen didapatkan sesuai target yaitu 7,5 ton.

Peningkatan produktivitas kedelai dapat dicapai apabila di lakukan sesuai petunjuk teknis yang ada disesuaikan dengan kondisi lahan spesifik lokasi bahkan aspek sosial setempat, Varietas Unggul Kedelai dapat meningkatkan Produksi kedelai asalkan sesuai dengan sifat atau karakter dari masing-masing varietas , Input teknologi dengan tujuan meningkatkan produktivitas kedelai di lahan sawah ataupun lahan kering perlu diperhatikan keunggulan dari masing-masing tanah yang akan

Page 67: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

67

diusahakan, Perlu dicermati atau diantasipasi secara cermat masalah seperti perobahan iklim untuk menghindari kerugian atau tujuan tidak tercapai didalam berusahatani kedelai

Gambar 62. Kegiatan UPBS Kedelei

Page 68: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

68

Sasaran 6 : Jumlah kegiatan dukungan manajemen pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi teknologi pertanian

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Dukungan pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi teknologi pertanian

12 12 100

1. Hasil Pengelolaan Kepegawaian

Tabel 13 . Pegawai Yang Naik Pangkat Tmt April Di BKN Regional Xi Manado

NO. NAMA PANGKAT BARU GOLONGAN RUANG BARU

1. OLVIE GRIETJIE TANDI, SP, M.Si Penata Tingkat I III/d

2. IR DEREK JOHAN POLAKITAN Penata Tingkat I III/d

3. S2 HERLINA NANNY SALAMBA, SP, M.Si Penata III/c

4. NOSKA KUNONDO Pengatur Tingkat I II/d

5. SONNI FRITS WOWOR Pengatur Tingkat I II/d

6. ROY MOKOGINTA Pengatur Tingkat I II/d

7. CHARLES TOGELANG Pengatur Tingkat I II/d

8. EDISON MAKADISI Pengatur II/c

9. WEHANTOUW NOLDY ONESIMUS Pengatur II/c

10. RONNY ROBERT MARAMIS Pengatur MudaTingkat I II/b

11 Ir. Janne Herly Rembang, MP Pembina IV a

12 Midy San Lebang, SP Penata Tkt I III d

13 Sudarti,SP Penata Muda TKt. I III b

Page 69: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

69

Tabel 14. Pegawai Yang Naik Jabatan Tmt April 2017

NO. NAMA JABATAN BARU

1. HASRIANTI SILONDAE, S.PT Peneliti Muda

2. IR. JOULA SONDAKH, M.Si Peneliti Madya

3. JANNE H. WILLY REMBANG, MP Peneliti Madya

4 Dr.Ir. Luice Albertine Taulu, MS Peneliti Utama

Tabel 15. Pegawai Yang Masih Dalam Proses Menunggu Sk Jabatan

NO. NAMA JABATAN KETERANGAN

1. SUPRATMAN SIRIH, STP Penyusun Bahan Kerjasama Peneliti Pertama

2. drh. RATRI RETNO IFADA Calon Peneliti Peneliti Pertama

3. DINTJE KANTOHE, SST Petugas Perpustakaan Penyuluh Pertama

4. YANRI ASSA, SST Petugas Perpustakaan Penyuluh Pertama

5. DINA SULISTYO WIBOWO, SP Calon Penyuluh Penyuluh Pertama

6. LIDYA A. TULUNG, SP Calon Penyuluh Penyuluh Pertama

7. SONY PANGEMANAN, A.Md Pramu Pameran dan Peragaan Litkayasa Pelaksana

8. PUJIASTUTI Pengadministrasi dan Penyaji Data Litkayasa Pelaksana

Tabel 16 . Pegawai Yang Naik Pangkat Tmt April Di BKN Pusat

NO. NAMA GOLONGAN KETERANGAN

1. IR. JAMES MOKOAGOW IV/a ke IV/b Sudah ada SK

2. LAURENCIA NAGARA, SAP II/c ke III/a Sudah ada SK

Page 70: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

70

Tabel 17. Pegawai Yang Naik Pangkat Tmt Oktober Di Bkn Pusat

NO. NAMA GOLONGAN KETERANGAN

1. IR. JOULA SONDAKH, M.Si III/d ke IV/a Dalam Proses

Tabel 18. Pegawai yang mengikuti diklat

NO. NAMA\ KETERANGAN

1. DR. IR. HIASINTA F. S. MOTULO, M.SI DIKLAT PIM III

2. drh. RATRI RETNO IFADA DIKLAT PENELITI DASAR

2. Hasil Pengelolaan Keuangan

Tabel 19.. Kegiatan Rekon di KPPN

No. Kegiatan Waktu Rekon

1 2 3 4 5

SAIBA UAPPA BW LPJ Bendahara Penyelesaian SPM Konsultasi Aplikasi SAS

Setiap bulan Setiap 6 bulan Setiap bulan Sesuai kebutuhan Bila ada kendala

Tabel 20 . Kegiatan Lainnya

Kegiatan Jlh Orang Lokasi

Sosialisasi : 1. Sosialisasi langkah langkah akhir tahun 2. Sosialisasi anggaran 3. Sosialisasi sertiufikat bendahara 4. Soaialisasi FDG penerimaan PNBP 5. Soaialisasi percepatan realisasi anggaran 6. Sosialisasi pajak/ falidasi pajak 7. Sosialisasi pencanangan wilayah bebas koripsi 8. Sosialisasi petunjuk teknis langkah – langkah

strategis pelaksanaan anggaran Workshop :

1. Workshop singkronisasi bendahara pengeluaran

3 3 1 1 1 1

Manado Manado Manado Manado Bogor

Jogja

Page 71: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

71

1. Pelaksanaan UAPPA-BW

Tabel 21. Kegiatan Workshop

No. Kegiatan Jumlah (orang)

1 2 3 4 5

Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Semester II / Tahunan Lingkup Badan Litbang Kementerian Pertanian Workshop Penyusunan Laporan Keuangan Semester I Lingkup Badan Litbang Kementerian Pertanian Workshop RKBMN tingkat Satuan Kerja untuk penyusunan pengadaan tahun 2020 (2 orang terdiri dari Petugas SIMAK BMN dan Pejabat Eselon IV / Ketua Program Workshop RKBMN tingkat Wilayah Workshop Penyusunan Laporan Keuangan dan BMN Triwulan III Tahun 2018

3 3 1 3 1

Tabel 22. Kegiatan Rekonsiliasi

No. Kegiatan Jumlah (orang)

1 2 3 4 5 6 7

Rekonsiliasi e - rekon SAIBA satuan kerja BPTP Sulut Tahunan di KPPN Manado)

Rekonsiliasi SIMAK BMN satuan kerja BPTP Sulut Tahunan di KPKNL Manado)

Rekonsiliasi e – rekon Wilayah Sulut Tahunan di KPPN Manado)

Rekonsiliasi SIMAK BMN Wilayah Sulut Tahunan di DJKN Manado)

Rekonsiliasi e - rekon SAIBA satuan kerja BPTP Sulut Tahunan di KPPN Manado)

Rekonsiliasi e - rekon SAIBA satuan kerja BPTP Sulut Semester di KPPN Manado)

Rekonsiliasi SIMAK BMN satuan kerja BPTP Sulut Semester I di KPKNL Manado)

1 1 1 1 1 1 1

Page 72: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

72

MONITORING KEGIATAN TAHUN 2017

Tabel 23. Hasil Monitoring Kajian Sistim Usahatani Berbasis Kakao Klon Unggul dengan Ternak Kambing Melalui Pemberdayaan Kelompok Tani di Sulut

HASIL MONITORING MASALAH AKAR MASALAH

TINDAK LANJUT DARI PENJAB

Pada dasarnya kegiatan sudah baik, sudah dilakukan penanaman kako di lokasi untuk dijadikan bibit untuk tahapan sambung samping, Kelompok tani yang terlibat hanya 2 kelompok yang aktif Kelembagaan kelompok tani senantiasa dibina oleh tim BPTP Pelatihan pengolahan pupuk organik akan dilakukan kemudian Papan demplot belum di pasang Kegiatan integrasi kakao dan kambing belum begitu nampak

Kegiatan sambung samping belum dilakukan karena menunggu musim panas

Cuaca dengan curah hujan tinggi Kualitas Buah kakao masih kurang berkualitas

Kegiatan integrasi baru sebatas sebagian pupuk kandang digunakan pada tanaman bari ditanam, daun kako dari hasil pangkasan telah dicoba menjadi pakan kambing . Ternyata daun kakao agak muda sangat disukai kambing. Buah Kakao pada tanaman tua yang ada selama ini memang tidak diusahakan cukup intensif, sama sekali belum melakukan pemupukan Pengolahan pupuk kandang akan dilakukan setelah pupuk dikandang tertampung kurang lebih 500 kg. Papan nama akan dipasang bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan sambung samping.

Tabel 24 . Hasil Monitoring Kegiatan Pendampingan Kawasan Peternakan

HASIL MONITORING MASALAH AKAR MASALAH

TANGGAPAN PENJAB

Pada Tabel tersebut terlihat rata – rata input atau masukan untuk kegiatan pendampingan ternak sapi nilai skor rata –rata 4,5 dengan nilai bobot rata – rata 200, hal ini menggambarkan dari indikator yang dinilai sudah sesuai, dimana Kegiatan yang dilakukan adalah kelanjutan dari kegiatan sebelumnya, teknologi yang dilakukan adalah teknologi unggul hasil kajian, koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan pihak stakeholder cukup baik, tingkat dukungan pelaksana diseminasi adalah interdisiplin, namun proporsi tim dalam perjalanan belum nampak karena masih ada tim yang belum dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan. Untuk indikator luaran nilai skor rata – rata 5 dengan nilai bobot rata – rata 75, hal menggambarkan bahwa Paket teknologi yang didiseminasikan sangat siap dan sesuai dengan

Pejualan ternak sapi mendadak sehingga sering terlambat pelunasan hingga 2 bulan

Peternak butuh uang Tidak ada pasar tetap

Kegiatan ini baru saja mulai sehingga keterlibatan tim memang mulai tapi sudah punya jadwal masing-masing angoota.

Page 73: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

73

kondisi setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh setempat

Tabel 25. Hasil Monitoring UPBS Kedelei

HASIL MONITORING MASALAH AKAR MASALAH

TANGGAPAN PENJAB

Penilaiuan indikator input sudah sesuai, namun proporsi tim dalam perjalanan belum nampak karena masih ada tim yang belum dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan.

Penilaian indikator proses sudah sesuai, namun tingkat akurasi kesesuaian rencana dengan pelaksanaan terutama jadwal penanaman tertunda hingga 2 bulan hal ini disebabkan karena musim yang tidak dapat diprediksi serta menunggu tanaman awal (padi) panen. Khusus untuk skala kegiatan cukup baik karena rencana awal dengan kebiasaan petani tanam sistim tugal 7 ha, namun dengan menggunakan alat tanam sehingga realisasi menjadi 8 ha.

Penilaian indikator Luaran sudah sesuai hal ini menggambarkan bahwa Paket teknologi yang didiseminasikan sangat siap dan sesuai dengan kondisi setempat untuk bahan penyuluhan oleh petugas penyuluh setempat.

Penilaian indikator Manfaat sudah sesuai hal ini menggambarkan bahwa teknologi yang didiseminasikan sudah diapresiasi dan besar kemungkinan akan diadopsi oleh petani kooperator dan petani sekitar. Teknologi tersebut mampu meningkatkan kerjasama antara pengkaji, penyuluh setempat dan aparat pertanian tingkat kecamatan.

Potensi serangan hama

Curah hujan tinggi

Tidak ada tanaman kedelei selain tanaman kelompok

Tentang keterlibatan timmmemang sudah punya jadwal masing-masing angoota.

Kita memang sudah sepakat dengan petani kooperator bila ada hal – hal yang mendesak maka akan ditanggulangi dulu nanti akan di transfer bila tidak sempat antar.

Page 74: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

74

Tabel 26. : KAJIAN SISTEM USAHATANI BERBASIS KAKAO KLON UNGGUL DENGAN TERNAK KAMBING MELALUI PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DI SULAWESI UTARA DESA SIDODADI, KECAMATAN SANGKUB KABUPATEN BOLMONG UTARA

HASIL MONITORING MASALAH AKAR MASALAH

TINDAK LANJUT

TANGGAPAN PENJAB

Pada dasarnya hasil kegiatan sudah baik, sudah dilakukan penanaman kakao di lokasi untuk dijadikan bibit untuk tahapan sambung samping

Kegiatan sambung samping belum dilakukan

Cuaca dengan curah hujan tinggi

Menunggu musim panas tiba

Kegiatan integrasi baru sebatas sebagian pupuk kandang digunakan pada tanaman bari ditanam, daun kako dari hasil pangkasan telah dicoba menjadi pakan kambing . Ternyata daun kakao agak muda sangat disukai kambing. Pakan dan pohon … kakao atau

Buah kakao masih pembabatan yang kualitas tidak baik sehingga tidak bisa dijadikan …. karena petani belum terbiasa melakukan pemupukan (tingkat petani)

Buah Kakao pada tanaman tua yang ada selama ini memang tidak diusahakan cukup intensif, sama sekali belum melakukan pemupukan dan tanaman Kakao tua (tidak produktif yang diamati Tim Monev). Itu yang akan disambungkan belum dilakukan dan masih banyak hujan dan rencananya dalam bulan ini (apabila tidak banyak hujan), Kakao dilakukan di musim hujan dari pengalaman, hampir tidak ada yang jadi.

Pelatihan pengolahan kakao pupuk organik akan dilakukan

Pengolahan pupuk kandang akan dilakukan setelah pupuk dikandang tertampung kurang lebih 500 kg.

Papan demplot/kajian belum ada

Papan nama akan dipasang 5bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan sambung samping.

Kegiatan integrasi kakao dan kambing belum terlalu nampak

-

Page 75: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

75

Tabel 27.: Hasil Monitoring Kegiatan Perbatasan HASIL MONITORING MASALAH AKAR

MASALAH TINDAK LANJUT

TANGGAPAN PENJAB

Koordinasi pelaksanaan kegiatan dengan pihak stakeholder cukup baik namun tidak koordinasi dengan PPL kecamatan karena memang belum ada penyuluh di tingkat kecamatan pada hal ini sangat penting untuk membantu petani dalam usahataninya, sedangkan tingkat dukungan pelaksana diseminasi adalah interdisiplin, namun proporsi tim dalam perjalanan belum nampak karena masih ada tim yang tidak dilibatkan dalam pelaksanaan kegiatan.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara koordinatif dengan petani, ketua kelompok tani, dan tokoh masyarakat, namun pelaksanaan Temu Lapang tidak tepat karena seharusnya dilakukan saat mendekati panen, namun dilakukan pada saat sudah selesai panen. Tetapi dilain pihak petani sudah menanam jagung kembali

Pertumbuhan cabe tidak maksimal

Lahan tergenang air bila musim hujan

Lahan kekeringan bila Musim panas

Pindah lokasi penanaman

Sudah disarankan ke kelompok untuk mencari lokasi yang sesuai dengan tanaman cabe dan untuk tanaman jagung sudah sesuai namun perlu di tambah luasan

Pelaksanaan Temu Lapang sebenarnya dilakukan pada saat mendekati panen, namun lain hal sehingga terlaksana setelah panen

Page 76: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

76

Tabel 28. KEGIATAN : 1. Pembibitan Ternak Babi

HASIL MASALAH AKAR MASALAH SOLUSI TANGGAPAN PENANGGUNG

JAWAB

• Tingkat dukungan pelaksanaan interdisiplin belum terlihat, pelaksanaan kegiatan diseminasi belum sesuai dengan prosedur

• Persiapan dan pelaksanaan belum dilakukan secara koordinatif

• Paket teknologi sudah sesuai

• Teknologi yang

dipakai belum menggambarkan sebagai teknologi unggul hasil kajian

• Tim interdisiplin belum sepenuhnya terlibat

• Pelaksanaan kegiatan belum dilakukan sesuai yang direncanakan

• Teknologi yang dihasilkan belum terlihat aplikasinya

• Teknologi yang di diseminasikan belum mampu meningkatkan kerjasama petani karena produk bioindustri yang dihasilkan belum sepenuhnya dikuasai

• Interdisipl

in tidak ada

• Pengalokasian anggaran

• Intradisipl

in belum terlibat

• Kegiatan

yang dilakukan belum sesuai dengan prosedur yang direncanakan

• Keberhasilan

teknologi itu ada, tetapi tidak semuanya dilibatkan

• Pengelolaan keuangan harus menunjang keberhasilan kegiatan namun hal ini tidak berjalan baik karena alokasi anggaran tidak merata

• Teknologi

yang dihasilkan belum siap didiseminasikan

• Dukungan

pelaksanaan diseminasi belum terlibat

• Rencana

kegiatan dalam proposal tidak dilakukann semua

• Tim bekerja

sesuai bidangnya dan tingkatkan koordinasi dan anggota tim

• Alokasi anggaran dibagi merata sesuai kegiatan yang berjalan sampai akhir tahun

• Perencanaan awal

harus lebih mantap

• Alikasi anggaran

dibagi merata sesuai kegiatan

• Perencanaan

harus lebih baik

1. 2. Sebagian komponen teknologi memang belum optimal, namun beberapa komponen misalnya : - Pemanfaatan

lahan kelapa - Pengolahan

bahan organik/biourine

- Pemanfaatan bahan organic untuk tanaman kelapa dan rumput gajah dwarf

- Pemanfaatan biourine untuk usahatani tomat, terong, cabe

Saran-saran diterima dengan baik dan akan diusahakan perbaikan sebagaimana mestinya

Page 77: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

77

Sasaran 7 : Dihasilkannya Sumberdaya Genetik yg terkonservasi dan terdokumentasi

Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan satu indikator kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi %

Jumlah Sumberdaya Genetik yg terkonservasi dan terdokumentasi

1 1 100

Sumberdaya Genetik (SDG)

Kinerja Hasilm Kegiatan :

Varietas pisang yang ada di Sulawesi Utara memiliki tingkat keragaman yang tinggi sehingga memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan sebagai sumber ekonomi petani dan daerah. Banyaknya persamaan dan perbedaan karakter diantara tanaman talas yang dikoleksi di Kebun koleksi dan yang paling menyolok adalah faktor pembungaan dimana hanya daluga yang berbunga sedangkan tanaman talas yang lain tidak. Pendaftaran varietas sangat dibutuhkan demi keamanan SDG Sulut. Butuh komitmen yang kuat untuk memajukan komda SDG Sulut

Data karakter morfologis dari 2 aksesi pisang lokal dan 6 aksesi talas lokal lokal, 9 aksesi jeruk lokal, 1 aksesi manggis, juga didapatkan meteri dari hampir semua aksesi yang dikarakterisasi dilanjutkan sebagai materi genetik untuk bahan evaluasi dan penambahan koleksi di Kebun Koleksi Sumber daya genetik tanaman yang ada. Kebun koleksi sumberdaya genetik tanaman dari BPTP Sulawesi Utara yang ada di KP. Pandu tetap terpelihara dan ketambahan beberapa jenis tanaman asli Sulawesi Utara walaupun karena kemarau panjang di tahun 2015 ada beberapa tanaman yang mati. Hasil karakterisasi tahun 2015 sudah diseminarkan 5 makalah dengan perincian 2 makalah di BBPPTP (1 sudah terbit), 2 makalah di Komnas Sumberdaya genetik (BBBiogen) dan 1 makalah di BPTP Sulawesi Utara. Tabel 22. Karakter tanaman pisang mas jarum dan pisang goroho di Kebun

Page 78: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

78

Koleksi SDG Sulawesi Utara, 2017. No. Karakter Pisang mas jarum Pisang goroho 1 Tinggi tanaman 422 cm 363 cm 2. Ketegakan batang Tegak Tegak 3. Bentuk batang bulat bulat 4. Warna batang hijau kecoklatan hijau 5. Warna pangkal batang Hijau kecoklatan hijau 6. Lingkar batang 33,2 cm 42 cm 7. Jumlah anakan 5,2 4,8 8. Lebar tajuk 3,2 m 2,42 m 9. Jumlah daun 8,4 7,2 10. Panjang daun 190 cm 182 cm 11 Lebar daun 43,8 cm 65,2 cm 12 Ketegakan daun menengah tegak 13 Warna tepi tangkai daun Ungu Ungu 14 Bentuk pangkal daun Membulat keduanya Meruncing keduanya 15 Tipe kanal tertutup Terbuka dan tepi tegak 16 Warna daun bagian atas hijau hijau 17 Warna daun bagian bawah hijau hijau 18 Bentuk daun Panjang pipih Panjang pipih 19 Susunan daun Selang seling Selang seling 20 Jarak antar daun 23 cm 12 cm 21 Bentuk jantung Bulat lonjong Bulat lonjong 22 Warna jantung bagian luar Ungu kemerahan Ungu kehitaman 23 Warna jantung bagian dalam Putih kekuningan Putih kekuningan 24 Kedudukan jantung Ujung batang Ujung batang 25 Panjang jantung 20 cm 22 cm 26 Lingkar jantung 25 cm 29 cm 27 Panjang tangkai jantung 115 cm 94 cm 28 Jumlah sisir/tandan 6,8 5 29 Jumlah buah/sisir 19 14 30 Bobot/buah 35 gr 124 gr 31 Bentuk buah Bulat panjang Bulat panjang 32 Panjang buah 13 17 33 Lingkar buah 7 13 34 Warna buah mentah hijau hijau 35 Warna buah matang kuning hijau 36 Warna daging buah mentah putih putih 37 Warna daging buah matang kuning putih 38 Ketebalan kulit buah tipis tebal

Sumber : Data Primer, 2017.

Karakter tanaman pisang mas jarum dan pisang goroho kelihatan berbeda pada karakter tinggi tanaman dan lingkar batang. Dimana pisang jarum mas tinggi halus sebaliknya pisang goroho tidak terlalu tinggi tapi batangnya lebih kekar

Karakter daun pisang mas jarum adalah sempit panjang dan sebaliknya untuk pisang goroho maka karakter daunnya adalah gemuk pendek. Karakter buah dari pisang goroho jauh lebih besar dibandingkan pisang mas jarum.

Page 79: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

79

Tabel 23. Karakter tanaman talas di Kebun koleksi SDG Sulut, 2017.

Penciri

Nama Lokal

Bete Rawa Ungu

Bete Rawa Merah Muda

Bete biasa Pelepah Ungu

Bete biasa

Bete Cabut Ungu Daluga

Rentang tanaman sedang sedang lebar lebar sedang sempit

Tinggi tanaman (cm) 134 135 195 170 340 167

Jumlah stolon 1-5 1-5 5-10 5-10 1-5 5-10

Panjang stolon 50 40 20 20 20 50

Jumlah sucker 5 5 10 10 10 5

Bentuk daun Paltete Paltete Paltete Paltete Paltete Paltete

Warna helai daun Hijau tua Hijau tua Hijau tua Hijau tua Hijau tua Hijau tua

Variasi warna daun Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada ungu Ungu

Warna tepi helai daun meeah merah merah hijau ungu kuning

Panjang daun 44 52 90 100 62 103

Lebar daun 33 47 60 66 48 54

Warna persimpangan petiol hijau hijau hijau hijau Hijau tua Hijau tua

Warna cairan pada ujung helai Merah merah kekuningan hijau ungu kuning

Warna utama tulang daun hijau hijau hijau hijau ungu Hijau tua

Pola tulang daun Y Y V V Y Y

Panjang helai daun 17 17 28 30 26 33

warna petiol hijau keputihan hijau hijau ungu hijau

Warna cincin petiol hijau hijau hijau hijau ungu hijau

Warna garis petiol hijau hijau hijau hijau ungu Hijau tua

Irisan melintang bawah petiol terbuka terbuka terbuka tertutup tertutup terbuka

Panjang pelepah 112 107 140 125 134 225

Warna pelepah Merah

kehijauan Merah

kehijauan Merah

kehijauan hijau ungu Hijau

kekuningan

Warna tepi pelepah merah merah ungu merah merah coklat

Lapisan lilin pada daun sedang sedang rendah rendah tinggi Rendah

Warna akar Putih

kemerahan Putih

kecoklatan Putih

kemerahan Putih

kemerahan Putih

kekuningan Coklat

keunguan

Panjang Umbi 15 12 15 17 12 15

Cabang umbi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Bentuk umbi silendris silendris elip elip silendris silendris

Berat umbi 350 150 200 400 550 650

Warna kortek kecoklatan kehijauan coklat coklat kecoklatan Kuning

Warna daging putih putih putih putih putih kuning

Warna serat daging putih Kuning muda putih putih Kuning kuning

Permukaan kulit berserabut berserabut halus halus berserabut berserabut

Ketebalan kulit tebal tebal tipis tipis tebal tebal

Tingkat serabut sedikit sedikit Tidak ada Tidak ada sedikit banyak

Warna tunas ungu Merah muda putih putih ungu kekuningan

Lingkar umbi 21 18 13 15 35 23

Bunga Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Ada

Page 80: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

80

Pohon pisang mas jarum

Daun pisang mas jarum

Jantung pisang mas jarum

Tandan pisang mas jarum

Buah pisang mas jarum

Irisan melintang buah pisang mas jarum

Gambar 56. Karakter Pisang

Page 81: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

81

Tabel 24. Realisasi anggaran tahun 2017

Kode Output Anggaran (Rp)* Realisasi (Rp)* % 1801.994 Laporan Perkantoran 8.311.343.000 8.068.968.712 97,08 1801.101 Teknologi Spesifik Lokasi

Komoditas Strategis 360.010.000 358.909.661 99,69

1801.103 Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Pertanian Komoditas Strategis

35.000.000 34.994.000 99,98

1801.102 Teknologi yang terdiseminasi

1.564.925.000 1.554.787.262 99,35

1801.106 Benih Sumber Padi, Jagung dan Kedelai

267.100.000 266.793.000 99,89

1801.104 Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi

166.840.000 164.718.000 98,73

1801.109 Dukungan Manejemen Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi

5.951.125.000 5.787.730.004 97,25

1801.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

226.000.000 200.634.800 97.02

1801.998 Renovvasi Gedung dan Bangunan

4.816.000.000 4.693.628.066 97,47

Produksi Benih Cengkeh dan Pala

630.000.000 607.202.550

Total realisasi 17.335.143.000 16.892.813.808 97,45

*anggaran sebelum diblokir *realisasi sesudah diblokir

Page 82: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

82

1.3. Evaluasi Kinerja

Sasaran kegiatan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian sesuai yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017 adalah sebagai berikut :

a. Kajian Inovasi Penanganan Pasca Panen Jagung Untuk Meningkatkan Mutu dan Daya Simpan Komoditas Jagung

Panen masih manual

Belum Optimal menggunakan alat yang ada

Penyimpanan masih tradisional

Gambar 27 : Diagram Permasalahan Kajian Penanganan Pasca Panen Jagung

No Akar Masalah Rekomendasi dan solusi

1 Kehilangan hasil Penanganan pascapanen di tingkat petani masih cukup tinggi 5%

Penggunaan inovasi teknologi pascapananen segera di terapkan untuk menekan kehilangan hasil sekitar 3%

2 Penggunaan alat belum optimal dan alokasi bantuan alat tidak berdasarkan luas dan produksi jagung

Alokasi bantuan alat didasarkan luas tanam dan produksi jagung. Untuk alat perontok/pemipil sudah cukup namun untuk alat pengering masih perlu bantuan alat karena baru sekitar 14% produksi jagung yang dapat di penuhi

3 Penyimpanan bibit jagung di tingkat petani masih tradisional dan dalam jumlah yang kecil

Penyimpanan jagung dengan jirgen, penggunaan kemasan PE 0,08 dengan penggunaan arang aktif, kapur tohor, bubuk kunyit dan bubuk sereh wangi dapat digunakan untuk penyimpanan bibit jagung di tingkat petani. Karena kemasan yang digunakan dapat menekan perubahan kadar air kadar air, hama dan daya tumbuh jagung dapat terkontrol.

Produksi Rendah

Kehilangan Hasil pascapanen tinggi

Page 83: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

83

b. Dukungan Inovasi Pertanian Untuk Peningkatan IP Padi Lahan Kering dan Sawah Tadah Hujan

Cara tanam tidak beraturan

Pola tanam 1 kali 1 tahun

Sumber air kurang

Gambar 58 : Diagram Permasalahan

No Akar Masalah Rekomendasi dan solusi

1 pola tanam yang berlaku di wilayah ini yaitu padi – bera – bera atau pola usaha tani dilakukan 1 kali tanam dalam setahun, bahkan pada beberapa lokasi

(1) Sistem irigasi permukaan dengan menaikkan air dari sungai kaya menggunakan mesin pompa air 4 inc dan 6 inc. (apabila kekurangan air yang bersumber dari hujan). (2).Komponen teknologi budidaya padi yang diterapkan berbasis jajar legowo 2 : 1, penggunaan varietas unggul baru umur genjah (inpari 30 umur 111 hss, inpari 39 umur 115 hss dan varietas Situbagendit umur 110 hss) pada lahan demfarm seluas 10 hektar dengan jumlah petani 8 orang dilaksanakan pada MT 2 di kelompok tani Mekar. (3).Penanaman dilakukan dengan menaikkan IP 100 menjadi IP 300 (4).Sistem pemberdayaan petani terhadap teknologi yang diterapkan melalui bimbingan teknis langsung di lapangan

2 lahan tidur akibat keterbatasan air yang hanya tergantung pada curah hujan dan pengolahan yang tidak benar. Lahan yang seperti ini cukup banyak dimanfaatkan sebagai areal penggembalaan ternak. Kondisi lahan sawah permukaannya lebih tinggi dari permukaan sungai (12 meter) dan jarak dari sungai kepetakan sawah lebih kurang 50 meter.

3 penggunaan benih yang tidak pernah diperbaharui, cara tanam tidak beraturan (tanam tegel dan hambur), pemupukan belum sesuai dosis yang dibutuhkan tanaman, penggunaan pestisida yang belum sesuai dalam penanggulangan H/P.

Pendapatan petani rendah

Produksi Padi Rendah

Tidak memanfaatkan lahan tidurlahan

Benih tidak diperbaharui dan cara tanam tak beraturan

Page 84: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

84

c. Model Bioindustri Integrasi Tanaman Padi, Jagung dan Ternak Sapi di Sulut

Tingkat serangan OPT padi tinggi

Pertumbuhan tidak Merata Benih Kurang Baik

Sumber air kurang

Gambar 59 : Diagram Permasalahan

NO RISIKO PENYEBAB PENANGANAN RISIKO

1 2 3 4

Tingkat serangan OPT padi tinggi pada demfarm Tingkat pertumbuhan tidak merata Ternak sapi sulit diambil limbahnya Waktu tanam tidak sesuai jadwal

Iklim tidak menentu Benih yang digunakan kurang baik Tenaga kurang trampil Kelopok tani belum aktif semua Iklim/musim kemarau panjang

Monitoring diperketat Benih yang baik harus tersedia sebelum penanaman Anggota kelompok perlu pembagian kerja yang jelas Kelompok tani kelembagaan nya diperkuat dengan pembi naan dan pendampinan Pengaturan jadwal tanam menghindari kemarau panjang

Pendapatan petani rendah

Produksi padi tidak sesuai target

Limbah tidak dimanfaatkan

Page 85: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

85

V. REKOMENDASI TINDAK LANJUT

Rekomendasi tindak lanjut dari 7 sasaran kegiatan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian sesuai yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017 adalah sebagai berikut :

1. Penelitian inhouse BPTP Sulut difokuskann untuk menghasilkan 4 teknologi spesifik lokasi yang terdiseminasi 100%. Ke empat teknologi tersebut direkomendasikan lanjut untuk pengujian skala pengembangan untuk melihat kesesuaiannya dengan berbagai kondisi social, ekonomi , budaya dan kelembagaan setempat. Output pengujian pengembangan tersebut adalah berupa model pengembangan pertanian berbasis teknologi spesifik lokasi untuk menunjang bioindustri dipedesaan. Alokasi bantuan alat didasarkan luas tanam dan produksi jagung. Untuk alat perontok/pemipil sudah cukup namun untuk alat pengering masih perlu bantuan alat karena baru sekitar 14% produksi jagung yang dapat di penuhi

2. Penelitian pengembangan di BPTP Sulut difokuskan untuk menghasilkan dua model industry berbasis desa aitu berbasis padi, jagung dengan integrasi sapi dan berbasis kelapa dengan integrasi sapi. Agar model inibermanfaat bagi pengembangan kawasan maka direkomendasikan untuk pemda segera melakukan scalling up pada skala bioindustri pedesaan yang lebih luas. Untuk kegiatan optimalisasi UT integrasi kelapa dan nternak sapi, perlu produksi kopra putih berskala ekonomi agar harga hasil kelapa meningkat.

3. Untuk kegiatan peningkatan produksi benih sumber padi dan kedelei, perlu membina satu penangkar benih di setiap kecamatan sentra produksi dan perlu subsidi harga kepada penangkar benih.

4. Koordinasi dengan pemda provinsi dan kabupaten/kota perlu ditingkatkan, dan lebih prioritas ke kabupaten/kota yang benar – benar membutuhkan serta mau melaksanakan mitra kerjasama berkelanjutan

5. Efisien dan efektivitas untuk akselerasi penyebar luasan teknologi lebih fokus pada petani melalui poktan/gapoktan yang responsif hingga ada kemungkinan untuk berhasil. Selanjutnya dapat mereplikasi pada petani melalui poktan/gapoktan.

Page 86: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

86

V. PENUTUP

Laporan Kinerja (LAKIN) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Utara dapat menjadi dasar untuk evaluasi kegiatan dan perencanaan kegiatan di tahun – tahun berikutnya, sehingga kesenjangan antara target dan output kegiatan dapat diminimalkan.

Page 87: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

87

KATA PENGANTAR

Laporan tengah tahun Kinerja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara Tahun 2017 merupakan wujud pertanggungjawaban Balai Pengkajian Teknologi Pertanian atas pencapaian sasaran strategis sebagaimana yang telah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja juga merupakan suatu bentuk transparansi dan akuntabilitas Balai Pengkajian Teknologi Pertanian kepada masyarakat dalam penggunaan anggaran APBN Tahun 2017.

Disadari bahwa selain berbagai keberhasilan yang telah dicapai, masih terdapat kendala dan permasalahan yang perlu mendapat perhatian serius dan segera ditindak lanjuti untuk perbaikan dan penyempurnaan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

Manado, Januarin 2018

Dr. Ir. Hiasinta F. J. Motulo, M.Si NIP. 19640331 198903 2001

Page 88: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

88

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Kedudukan Tugas, Fungsi

1.3. Susunan Organisasi

1.4. Sumberdaya Manusia

1.5. Dukungan Anggaran

II. PERENCANAAN KINERJA

1.1. Renstra BPTP Sulut

1.2. Penetapan Kinerja

III. AKUNTABILITAS KINERJA

2.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan

2.2. Pencapaian Kinerja

2.3. Evaluasi Kinerja

IV. REKOMENDASI TINDAK LANJUT

V. PENUTUP

LAMPIRAN

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

..........................................................

i ii iii iv 1 1

1

3

6

8

9

9

14

15

15

16

70

76

77

DAFTAR TABEL

Tabe 1. Jumlah Pegawai BPTP Sulawesi Utara menurut Tingkat Pendidikan

Halaman

................................

Page 89: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

89

Tabel 2. Jumlah Pegawai BPTP Sulawesi Utara menurut Golongan Pangkat

Tabel 3 Sasaran, Sub Kegiatan, Indikator Kinerja dan Target Pencapaiannya

2015 – 2019 Berdasarkan Renstra BPTP Sulut 2015-2019 Tabel 4. Rencana Kinerja Tahunan 2016

Tabel 5 Penetapan Kinerja BPTP Sulut tahun 2016

Tabel 6. Pengukuran capaian kinerja Tahun 2016 Tabel 7. Jumlah Teknologi Spesifik Lokasi

Tabel 8. Tinggi Tanaman Padi Pengaruh Urin Sapi

Tabel 9. Jumlah Model Pengembangan Inovasi Teknologi Pertanian Bioindustri

Tabel 10. Jumlah teknologi diseminasi yang didistribusikan ke pengguna

Tabel 11. Rata-rata berat gabah kering panen dan produktivitas padi Inpari 19

Tabel 12. Hasil Postingan dan Dowload

Tabel 13 . Realisasi Tanam Oktober Maret 2015/2016

Tabel 14. Realisasi Luas Tanam Padi April – September 2016

Tabel 15. REKAPAN HASIL MONITORING KEGIATAN SEMESTER I

Tabel 16. Realisasi anggaran tahun 2016

Tabel 17. Rekomendasi Solusi akar Permasalahan Kajian Pengembangan

UT Padi Ternak

Tabel 18. Rekomendasi Solusi akar Permasalahan Kajian Penanganan Pasca

Panen Padi

Tabel 19. Rekomendasi Solusi akar Permasalahan teknologi Peternakan Ramah Lingkungan

Tabel 20. Rekomendasi Solusi akar Permasalahan Optimalisasi UT Integrasi Kelapa Ternak Sapi

Tabel 21. Rekomendasi Solusi akar Permasalahan Pendampingan

Pengembangan Kawasan Tanaman Perkebunan

Tabel 22. Rekomendasi Solusi akar Permasalahan Pendampingan

Pengembangan Kawasan Peternakan

Tabel 23. Rekomendasi Solusi akar Permasalahan Peningkatan produksi

Benih Sumber Kedelei

................................

................................

............................

................................

................................

................................

................................

................................

................................

................................

................................

.............................

................................

................................

................................

...............................

................................

................................

................................

................................

.

..............................

................................

................................

.

6

7

12

13

14

16

18

22

25

28

30

41

51

51

61

69

70

71

72

73

76

75

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi BPTP Sulawesi Utara Gambar 2. Capaian Kinerja Tahun Berjalan Gambar 3. Usahatani Padi Sawah-Ternak Sapi Berkelanjutan dan Ramah

Halaman ................................................................................................

7 17

Page 90: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

90

lingkungan Gambar 4. Persentase beras kepala dan beras patah varietas ciherang selama penyimpanan Gambar 5. Foto Kajian pemanfaatan bahan organik limbah cair ternak sebagai pestisida nabati dan pupuk pada tanaman padi h 22 Gambar 6. Dokumentasi kegiatan Teknologi Peternakan Ramah lingkungan Gambar 7. Dokumentasi kegiatan SDG Gambar 8. Dokumentasi kegiatan Bioindustri UT Integrasi Kelapa Ternak Gambar 9. Dokumentasi kegiatan Bioindustri Integrasi Padi, Jaqgung, Ternak Gambar 10. Dokumentasi kegiatan Temu Tugas Gambar 11. Dokumentasi kegiatan APTEK Gambar 12. Dokumentasi kegiatan Demplot Penggunaan Pestisida nabati Gambar 13. Dokumentasi kegiatan Demplot Pakan Sapi Off Seasson Gambar 14 . Proses pembuatan pupuk organik dari bahan baku jerami padi Gambar 15 . Dokumentasi kegiatan Gelar Pengolahan Umbi Lokal Gambar 16 . Dokumentasi kegiatan Viisitor Plot Ayam KUB Gambar 17 . Dokumentasi kegiatan Viisitor Plot Kelinci Gambar 18 . Dokumentasi kegiatan Viisitor Plot Pala Gambar 19 . Dokumentasi kegiatan Viisitor Pasca Pannen Gambar 20. Dokumentasi Seminar Nasional Gambar 21. Dokumentasi Taman Agroinovasi Gambar 22. Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Perkebunan Gambar 23. Kegiatan TOT Bawang merah dan cabe Gambar 24. Dokumen Kegiatan Pendampingan Peternakan Gambar 25. Dokumen Kegiatan PUAP Gambar 26. Dokumen Kegiatan Pendampingan Tanaman Pangan Gambar 27. Dokumen Kegiatan UPBS Kambing Gambar 28. Dokumen Kegiatan UPBS Ternak Babi Gambar 29. Dokumen Kegiatan ANJAK Gambar 30. Dokumen Kegiatan KP. Pandu Gambar 31 : Diagram Permasalahan Kajian Pengembangan UT Padi Ternak Gambar 32 : Diagram Permasalahan Kajian Penanganan Pasca Panen Padi Gambar 33: Diagram Permasalahan Kajian teknologi Peternakan ramah Lingkungan Gambar 34: Diagram Permasalahan Kajian Pemanfaatan bahan organik sebagai pupuk dan pestisida nabati Gambar 35: Diagram Permasalahan Optimalisasi UT Integrasi Kelapa Sapi Gambar 36: Diagram Permasalahan Pendampingan Pengembangan Kawasan Tanaman Perkebunan Gambar 37: Diagram Permasalahan Pendampingan Pengembangan Kawasan Peternakan Gambar 38: Diagram Permasalahan Peningkatan produksi Benih Sumber Kedelei

............................ ................................ ............................................................................................................................................................................................................................................................. ............................................................................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ ................................ ................................ ................................ ................................. .................................

20

20

21

23 24 26 27 29 30 31 31 32 33 36 37 37 39 40 43 44 45 46 53 54 55 57 65 70 71 72

72

73 73

74

75

Page 91: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/LAKIN SULUT 2017.pdf · Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Balai

Lakin Tengah Tahun BPTP Sulawesi Utara 2017

91

LAPORAN TENGAH TAHUN KINERJA

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI UTARA 2017

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian