bab i pendahuluan a. latar belakangsakip.pertanian.go.id/admin/data2/lakin bpp lampung 2017.pdf ·...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Balai Pelatihan Pertanian ( BPP) Lampung merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis Bidang Pertanian berada di bawah Kepala Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian secara teknis berada di bawah
Pusat Pelatihan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya
Manusia Pertanian,. Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung berdasarkan
Peraturan Menteri Pertanian nomor 109/Permentan/OT.140/10/2013 Tanggal 09
Oktober 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelatihan Pertanian (BPP)
Lampung dan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor :
89/Permentan/OT/6/2014 Tanggal 27 Juni 2014 Tentang Rincian Tugas Pekerjaan
Unit Kerja Eselon IV Balai Pelatihan Pertanian Lampung Mempunyai Tugas
Melaksanakan Pelatihan Fungsional Bagi Aparatur, Pelatihan Teknis dan Profesi di
Bidang Pertanian bagi Aparatur dan Non Aparatur .
Sebagai salah satu Instansi pemerintah maka semua Pelaksanaan Kegiatan dan
Kinerja yang di capai Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung harus dapat dicapai
secara efektif, efisien dan transparan, khususnya kepada atasan lembaga
pengawasan dan penilai akuntabilitas dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, laporan kinerja ini wajib disusun sebagaimana telah diamanatkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menterai Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Berdasarkan Landasan Hukum tersebut diatas maka disusunlah Laporan
Akuntabilitas Kinerja Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung Tahun 2017.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 2
B. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 109/Permentan/OT.140/10/2013
tanggal 09 Oktober 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelatihan
Pertanian Lampung, BPP Lampung mempunyai tugas melaksanakan pelatihan
fungsional Bagi Aparatur, Pelatihan Teknis dan Profesi dibidang Pertanian bagi
Aparatur dan Non Aparatur Pertanian.
Dalam melaksanakan tugasnya, Balai Pelatihan Pertanian Lampung mempunyai
fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Penyusunan rencana, program, anggaran dan pelaksanan kerjasama;
2. Pelaksanaan Identifikasi Kebutuhan Diklat;
3. Pelaksanaan Penyusunan Bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di Bidang
Pertanian;
4. Pelaksanaan Pelatihan Fungsional di Bidang Pertanian bagi aparatur;
5. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang tanaman pangan dan hortikultura dataran
rendah, bagi apparatur dan non aparatur pertanian dalam dan luar negeri;
6. Pelaksanaan Pelatihan profesi di bidang tanaman pangan dan hortikultura dataran
rendah bagi aparatur dan non aparatur pertanian;
7. Pelaksanaan Uji Kompetensi dibidang pertanian;
8. Pelaksanaan Penyusunan Paket Pembelajaran dan media pelatihan fungsional dan
teknis dibidang pertanian;
9. Pelaksanaan Pengembangan Kelembagaan Pelatihan pertanian swadaya;
10. Pelaksanaan Pemberian konsultasi dibidang pertanian;
11. Pelaksanaan Bimbingan Lanjutan Pelatihan dibidang pertanian bagi aparatur dan
non aparatur;
12. Pemberian pelayanan Penyelenggara Pelatihan Fungsional bagi Aparatur,
pelatihan teknis dan profesi dibidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur;
13. Pengelolaan Unit Inkubator Usaha Tani ;
14. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi pelatihan di bidang pertanian;
15. Pelaksana Pengelolaan dan dan informasi pelatihan serta pelaporan;
16. Pelaksana Pengelolaan sarana teknis ;
17. Pelaksanaan Kepegawaian, Keuangan, Rumah tangga perlengkapan dan instalasi
BPP Lampung;
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 3
C. Organisasi dan Tata Kerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 109/Permentan/OT.140/10/2013
tanggal 09 Oktober 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelatihan
Pertanian Lampung, maka disusunlah struktur organisasi Balai Pelatihan Pertanian
Lampung yang terdiri dari Subbagian Tata Usaha, Seksi Program dan Evaluasi, Seksi
Penyelenggara Pelatihan dan Jabatan Fungsional Widyaiswara dapat dilihat pada
gambaran struktur organisasi BPP Lampung sebagai berikut :
1. Subbagian Tata Usaha
2. Seksi Program dan Evaluasi
3. Seksi Penyelenggaraan Pelatihan
4. Kelompok Jabatan Fungsional
STRUKTUR ORGANISASI BALAI PELATIHAN
PERTANIAN LAMPUNG
Gambar I. Struktur Organisasi Balai Pelatihan Pertanian Lampung
KEPALA SEKSI PENYELENGGARAAN
PELATIHAN Drs. Subur, MM
K E P A L A B A L A I
Drs. Moch Bhakti Poerwadikarta, MP
KEPALA SUBBAGIAN TATA USAHA
Dra. Syahroh, MM
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Korwid. Ir. Hasan Basri, MM
KEPALA SEKSI PROGRAM DAN EVALUASI
Feri Setyawan, SP,MM
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 4
Adapun rincian tugas dari masing-masing subbagian berdasarkan Peraturan Menteri
Pertanian Republik Indonesia Nomor : 89/Permentan/OT/6/2014 Tanggal 27 Juni 2014
Tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Pelatihan Pertanian
Lampung diatas adalah sebagai berikut :
1. Subbagian Tata Usaha
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,
keuangan, rumah tangga, perlengkapan, instalasi dan sarana teknis Balai Pelatihan
Pertanian (BPP) Lampung.
2. Seksi Program dan Evaluasi
Seksi Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyusunan program,
rencana kerja, anggaran, pelaksanaan kerjasama, dan identifikasi kebutuhan
pelatihan, pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya, pemantauan
dan evaluasi serta pengelolaan data dan informasi pelatihan dan pelaporan.
3. Seksi Penyelenggaraan Pelatihan
Seksi Penyelenggaraan Pelatihan mempunyai tugas melakukan pemberian
pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis
dan profesi di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian serta
pengelolaan unit inkubator usaha tani.
4. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara mempunyai tugas :
b. Melakukan pelatihan teknis dibidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur;
c. Melakukan pelatihan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur pertanian;
d. Melakukan pelatihan kewirausahaan di bidang pertanian bagi non aparatur
pertanian;
e. Menyusun bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) pelatihan teknis, fungsional
dan kewirausahaan di bidang pertanian;
f. Menyusun paket pembelajaran dan media pelatihan teknis dan fungsional dan
kewirausahaan di bidang pertanian;
g. Melakukan pelatihan dibidang perkebunan dan teknologi lahan rawa;
h. Melakukan pemberian konsultasi agribisnis;
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 5
i. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
D. Aspek Strategis (Analisis SWOT)
a. KEKUATAN (Strength)
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
Jumlah Pegawai Balai Pelatihan Pertanian Lampung sebanyak 80 orang
dengan rincian sebagai berikut: struktural sebanyak 4 orang; fungsional
widyaiswara sebanyak 14 orang; fungsional umum sebanyak 44 orang; dan THL
sebanyak 17 orang.
2. Kelembagaan
Pengalaman sejak Tahun 2013; Memiliki Sertifikat ISO 9001:2008; Sistem
manajemen mutu pelayanan sudah tertata (ada Prosedur mutu dan SOP); 4
(empat) Diklat Terakreditasi; Satlak Pengendalian Internal (SPI), berprestasi
tingkat Kementerian Pertanian; Salah satu Unit Kerja berpredikat Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK); meraih penghargaan kelembagaan P4S terbaik III di
kelas madya dan terbaik III dikelas pemula pada Tahun 2013, pada Tahun 2014
penghargaan kelembagaan P4S terbaik I dan III pada kelas Madya tingkat
nasional. Menyelenggarakan kerjasama di bidang diklat untuk 4 (empat) wilayah
kerja Balai Pelatihan Pertanian Lampung diantaranya Provinsi Lampung,
Sumatera Selatan, Bengkulu dan Bangka Belitung.
3. Sarana Prasarana
1. Sarana Mess: sebanyak 6 Gedung kapasitas 137 orang; Asrama Pepadun
(Ac) kapasitas 80 orang, asrama (Non Ac) kapasitas 136 orang; Ruang
Kelas sebanyak 7 Lokal kapasitas 210 orang; Gedung Aula kapasitas 250
orang; Gedung Perpustakaan;
2. Sarana Praktek: Laboratorium Pengolahan Hasil, Screen House, Kubung
Jamur, Pabrik Mini Tapioka, dan Pabrik Pengolahan Pupuk Organik, Biogas,
Rumah Pangan Lestari, dan Lahan Praktek. Data pemetaan pengembangan
sarana prasarana BPP Lampung dapat dilihat pada lampiran 8.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 6
3. Tersedianya Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S)
berjumlah 100 unit yang tersebar di 4 (empat) Propinsi wilayah kerja BPP
Lampung. Data Kelembagaan P4S di wilayah kerja BPP Lampung dapat
dilihat pada lampiran.
b. KELEMAHAN (Weaknesses)
1. Kurangnya jumlah dan kompetensi widyaiswara serta tenaga kediklatan
lainnya, sehingga belum dapat menjawab kebutuhan peningkatan kompetensi
aparatur dan non aparatur di wilayah kerja.
2. Belum seluruh program diklat mengacu pada Competency Based Training
(CBT) Permentan 49 Tahun 2011.
3. Pogram evaluasi baru sampai ketingkat output dan outcome belum mencapai
tingkat benefit dan impact.
c. PELUANG (Opportunities)
1. Meningkatnya kebutuhan Diklat bagi SDM Pertanian dalam rangka
pengembangan profesi dan karir.
2. Kebutuhan terhadap tenaga yang tersertifikasi oleh perusahaan yang bergerak
di sektor pertanian dalam rangka menghadapi MEA.
3. Peran diklat dalam transfer inovasi teknologi berbasis IPTEK dalam
meningkatkan kapasitas produksi, kualitas dan ragam produk sesuai kebutuhan
pasar, meningkatkan nilai tambah, menurunkan biaya produksi.
4. Kebutuhan peningkatan kompetensi pelaku utama pembangunan pertanian
dalam mengembangkan usaha taninya.
d. TANTANGAN (Threats)
1. Inovasi IPTEK semakin kompleks dan berkelanjutan;
2. Perubahan cuaca dan Adaptasi Mitigasi Iklim;
3. Ketahanan pangan dan pertumbuhan penduduk serta urbanisasi;
4. Tuntutan ketersediannya SDM yang berkwalitas dan mampu berdaya saing
untuk mengimbangi masuknya tenaga kerja dari luar sebagai akibat adanya
MEA 2015;
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 7
E. Dukungan Anggaran
Pada tahun Anggaran 2017 Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung memperoleh
anggaran APBN Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian sebesar
Rp. 10.563.108.000,-(Sepuluh milyar lima enam ratus enam puluh tiga juta
seratus delapan ribu rupiah) (DIPA) Satuan Kerja Balai Pelatihan Pertanian (BPP)
Lampung Nomor: 018.10.12.120040./2017 Tanggal 7 Desember 2016.
dalam Tahun berjalan Anggaran Balai Pelatihan Pertanian BPP Lampung mendapat
dana Tambahan (APBN-P) sebesar Rp. 4.642.587.000,- ( empat milyar enam ratus
empat puluh dua ribu lima ratus delapan puluh tujuh ribu rupiah) anggaran belanja
BPP Lampung tahun 2017 sebesar Rp. 15.205.695.000,- (Lima belas milyar dua
ratus lima juta enam ratus Sembilan puluh lima ribu rupiah) dalam Daftar Isian
Pengguna Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung
Nomor: 018.10.12.120040./2017 Tanggal 24 Agustus 2017.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 8
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis (Renstra)
Rencana Strategis Balai Pelatihan Pertanian Lampung 2015 – 2019 disusun dengan
visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan sebagai berikut :
1. Visi
Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung memiliki tugas dengan Peraturan
Menteri Pertanian Nomor : 109/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 09 Oktober
2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pelatihan Pertanian Lampung
mempunyai Visi :
“Terwujudnya Lembaga Diklat Yang Unggul dan Terdepan untuk
Menghasilkan SDM yang Profesional Dalam mendukung Pembangunan
Pertanian – Bioindustri Berkelanjutan”
2. Misi
Untuk mendukung Visi tersebut diatas maka BPP Lampung menetapkan misi
sebagai berikut :
a) Meningkatkan Kompetensi Tenaga Kediklatan;
b) Meningkatkan Kualitas Program Kediklatan Berbasis Kinerja;
c) Memberikan Pelayanan prima kepada aparat;
d) Mengembangkan Program Pelatihan inovasi bagi aparatur dan non aparatur
berbasis Bio Energi dan Bio Industri Berkelanjutan;
e) Meningkatkan Pendayagunaan sarana dan prasarana pelatihan serta
produktivitas Instalasi Agribisnis.
f) Memberikan Konsultasi Agribisnis Jamur Tiram dan Ubi Kayu;
g) Meningkatkan Kerjasama Penyelenggara Diklat dalam negeri dan Luar Negeri;
h) Melaksanakan Sistem Informasi , Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan;
i) Meningkatkan Kapasitas dan Penguatan kelembagaan tani sebagai lembaga;
ekonomi produktif dan berdaya saing.
j) Meningkatkan kualitas pemantauan Balai yang transparan dan akuntabel;
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 9
3. Tujuan
Sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan maka tujuan Balai Pelatihan
Pertanian (BPP) Lampung selama 5 (lima) Tahun ke depan adalah :
a) Menguatkan kapasitas kelembagaan balai dan kelembagaan petani
yang mampu memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan.
b) Mewujudkan pelaksanaan diklat fungsional, teknis dan profesi yang
berkualitas dalam rangka mendukung swasembada dan swasembada
berkelanjutan (padi, jagung, kedelai, gula dan daging), peningkatan
produksi bawang merah, cabe merah dan kakao dan bio industri
berkelanjutan bagi aparatur dan atau non aparatur.
c) Mewujudkan pelaksanaan diklat kewirausahaan agribisnis dalam
rangka mendukung peningkatan kesejahteraan petani.
d) Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kediklatan yang profesional
dan berkarakter pada kelembagaan pemerintah dan kelembagaan petani.
e) Mengembangkan manajemen penyelenggaraan diklat yang efektif,
efisien, transparan dan akuntabel.
f) Mengembangkan diklat berbasis kompetensi melalui pemanfaatan IT.
g) Mewujudkan model, pola dan teknik diklat.
h) Mengembangkan Inkubator Usaha Tani (IUT).
i) Mengembangkan program yang responsif terhadap perubahan
lingkungan strategis dan bersifat tematik.
j) Mewujudkan kerjasama dan jejaring kerjasama diklat pertanian dengan Lembaga Pemerintah/Swasta/Lembaga Tani/Perorangan.
k) Mewujudkan kemandirian kelembagaan petani dalam rangka
mendukung daya saing dan kesejahteraan petani.
l) Mengembangkan jejaring kerjasama diklat yang memenuhi kebutuhan pasar.
4. Sasaran Strategis :
Dalam mengembangkan kompetensi sumber daya manusia aparatur dan non
aparatur pertanian, BPP Lampung pada tahun 2015–2019 akan melakukan 4
(empat) kegiatan utama yang terdiri dari :
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 10
a. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan Pelatihan Pertanian untuk
memenuhi Kebutuhan Pembangunan Pertanian
1) Terwujudnya kelembagaan pelatihan pertanian yang mampu bersaing
di tingkat Nasional;
2) Mengembangkan prasarana dan sarana diklat dalam rangka
transformasi balai untuk menjadi lembaga yang mampu bersaing di
tingkat Nasional dan Internasional;
3) Terwujudnya 101 unit P4S untuk menjadi lembaga pelatihan yang
mandiri dalam berusaha tani, dan mampu menyelenggarakan
pelatihan/permagangan berbasis IPTEK, sehingga mampu bersaing
dengan lembaga pelatihan swasta lainnya;
4) Tersusunnya 1 (satu) dokumen kelembagaan pelatihan pertanian;
5) Melakukan pembinaan IKAMAJA di wilayah kerja balai;
6) Melakukan Pengembangan Inkubator Usaha Tani (IUT);
7) Melaksanakan standarisasi dan akreditasi kelembagaan diklat;
8) Melaksanakan pelayanan sesuai dengan sistim manajemen mutu ISO
9001:2008 secara berkesinambungan dan berkelanjutan;
9) Mengupayakan pengendalian limbah lingkungan (limbah) berstandar
ISO 14000;
10) Meningkatnya tertib administrasi dan informasi berbasisi IT.
b. Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Tenaga Kediklatan yang
Profesional dan Berkarakter pada Kelembagaan Pelatihan Pertanian
1) Meningkatkan kompetensi widyaiswara sebanyak 300 orang
(kumulatif) sesuai kebutuhan program balai dan spesialisasinya dalam
mendukung program prioritas dan pengembangan kawasan pertanian;
2) Menambah 10 orang widyaiswara melalui rekruitmen baru atau alih
fungsi tugas sesuai kebutuhan spesialisasi balai;
3) Meningkatkan kompetensi 150 orang (kumulatif) tenaga kediklatan dan
fungsional khusus lainnya secara proporsional;
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 11
4) Meningkatkan kompetensi 150 orang pengelola P4S untuk menjadi
wirausahawan yang mampu bersaing di pasar nasional dan
internasional melalui penguasaan IPTEK;
5) Tersusunnya 3 (tiga) dokumen ketenagaan pelatihan pertanian.
c. Terwujudnya Sistem Manajemen Penyelenggaraan Diklat yang
Efektif, Efisien, Transparan dan Akuntabel
1) Meningkatkan kompetensi Aparatur sebanyak 18.000 orang (kumulatif)
melalui diklat untuk mendukung program prioritas, pengembangan
kawasan pertanian dan bio industri berkelanjutan serta reformasi
birokrasi yang responsif gender;
2) Meningkatkan kompetensi 9.000 orang (kumulatif) non aparatur
melalui diklat teknis, dan diklat kewirausahaan untuk mendukung
program prioritas, pengembangan kawasan pertaniandan bio industri
berkelanjutan serta responsif gender;
3) Menyempurnakan petunjuk teknis dan materi diklat yang mendukung
program prioritas, pengembangan kawasan pertanian dan bio industri
berkelanjutan serta reformasi birokrasi;
4) Mengembangkan model, pola dan teknik diklat pertanian sesuai
dengan permintaan pasar dan tenaga kerja;
5) Mengembangkan bahan ajar diklat yang terakreditasi;
6) Melaksanakan diklat jarak jauh melalui e-training;
7) Melaksanakan diklat keliling (mobile training) ke lokasi sasaran diklat;.
8) Mengembangkan evaluasi, pemantauan dan meningkatkan koordinasi
dan pengendalian penyelenggaraan diklat;
9) Tersusunnya 14 (empat belas) dokumen penyelengaraan pelatihan
pertanian.
d. Pengembangan Jejaring Kerjasama Diklat Dalam dan Luar Negeri
1) Meningkatkan promosi, publikasi, dan sosialisasi kelembagaan
pelatihan melalui berbagai media informasi seperti pameran, profil,
media cetak, elektronik, diorama, display, dan lain-lain;
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 12
2) Memperluas jejaring kerjasama diklat dan/atau permagangan dalam
dan luar negeri serta sumber pembiayaannya;
3) Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan kerjasama diklat (termasuk
standar biaya penyelenggaraan diklat kerjasama);
4) Peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi kerjasama diklat
dan permagangan pertanian dalam dan luar negeri dengan pihak
terkait.
5. Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi Dan Kerangka
Kelembagaan
a. Arah Kebijakan
Arah kebijakan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung
1) Membangun eksistensi dan kemandirian lembaga melalui program
berorientasi pasar, pengembangan agribisnis dan optimalisasi sarana
prasarana bagi berbagai kegiatan produktif dan bernilai tinggi.
2) Pengembangan kelembagaan dan sarana prasarana diklat menuju
daya saing Balai.
3) Peningkatan kompetensi widyaiswara dan tenaga kediklatan lainnya
diarahkan pada pelaksanaan tugas dan fungsi yang profesional dan
berkarakter.
4) Melaksanakan diklat dalam rangka mendukung berbasis program dan
kawasan serta berbasis bio-industri berkelanjutan.
5) Melaksanakan diklat berbasis standar kompetensi kerja yang berdaya
saing;
6) Pengembangan pola diklat yang berorientasi pasar, bio-industri
berkelanjutan, berbasis kawasan, diklat di tempat kerja, berbasis
kreatifitas,dan lain-lain.
7) Peningkatan peran serta dalam penguatan kelembagaan penyuluhan
pertanian (BP3K).
8) Memfasilitasi dan memberdayakan kelembagaan P4S sebagai
lembaga diklat swadaya bagi non aparatur khususnya petani.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 13
9) Pengembangan jejaring kerjasama dan kemitraan dalam dan luar
negeri yang sinergi.
b. Strategi
Strategi kebijakan pelatihan pertanian adalah meningkatkan daya saing
dan kinerja Balai Pelatihan, dengan rincian sebagai berikut:
1) Kelembagaan Pelatihan Pertanian
a. Menyusun petunjuk teknis akreditasi kelembagaan diklat;
b. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan BPPSDMP dan
LAN;
c. Menyusun petunjuk teknis pembinaan dan klasifikasi
kelembagaan P4S;
d. Melakukan pembinaan dan klasifikasi kelembagaan P4S;
e. Menjalin kerjasama dan kemitraan dengan lembaga
Pemerintah/Swasta/ Perorangan;
f. Melaksanakan pelayanan sesuai dengan sistim manajemen
mutu ISO 9001:2008;
g. Melaksanakan penanganan lingkungan (limbah) yang
berstandar ISO :14000;
h. Menyusun skala prioritas kebutuhan pengembangan sarana
dan prasarana;
i. Melakukan sosialisasi kebijakan-kebijakan dan peraturan-
peraturan.
2) Melakukan koordinasi dengan BPPSDMP, Dinas Instansi di
wilayah Kerja tentang Peningkatan Ketenagaan Pelatihan
Pertanian
a. Menyusun Rencana Induk Pengembangan Widyaiswara;
b. Menyusun Rencana Induk Pengembangan tenaga
kediklatan;
c. Menyusun Rencana Induk Pengembangan P4S.
3) Peningkatan Penyelenggaraan Pelatihan Pertanian
a. Meningkatkan sinergitas antara BPP Lampung, Balai Diklat
Daerah, P4S, Kelembagaan Penyuluhan Pertanian dalam
penyelenggaraan diklat;
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 14
b. Menyusun petunjuk teknis pola diklat yang berorientasi pasar
dan tenaga kerja;
c. Menyempurnakan Juknis Monev penyelenggaraan diklat.
4) Pengembangan jejaring kerjasama diklat Dalam dan Luar Negeri
a. Memperkuat peran kehumasan;
b. Melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri;
c. Memanfaatkan berbagai forum pertemuan dalam dan luar
negeri.
c. Kerangka Regulasi
Melengkapi kerangka regulasi yang akan disusun Puslatan tahun 2015
- 2019 yang diarahkan untuk mendukung tercapainya sasaran
pengembangan kapasitas aparatur dan non aparatur pertanian
sebagaimana yang tercantum dalam target Renstra BPP Lampung.
Kerangka regulasi selain sebagai alat untuk mencapai tujuan/sasaran
pengembangan kapasitas aparatur dan non aparatur pertanian,
kerangka regulasi juga disusun sebagai instrumen untuk memecahkan
permasalahan yang penting, mendesak, dan memiliki dampak besar
terhadap pencapaian sasaran pengembangan sumber daya manusia
aparatur dan non aparatur pertanian. Regulasi yang akan disusun
meliputi:
1. Payung hukum transformasi kelembagaan UPT Pelatihan menjadi
Lembaga Diklat Mandiri/Badan Layanan Usaha (BLU).
2. Meningkatkan legalitas dasar hukum Petunjuk Pelaksanaan
Pengelolaan Inkubator Usahatani menjadi Pedoman
Umum/Permentan Pengelolaan Inkubator Usahatani.
d. Kerangka Kelembagaan
1. Menyusun program dan kegiatan balai 5 (lima) tahun kedepan.
2. Menyusun pemetaan pengembangan tenaga kediklatan.
3. Meningkatkan profesionalisme tenaga kediklatan.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 15
4. Meningkatkan sarana prasarana diklat.
5. Meningkatkan kerja sama dengan stakeholder, dunia usaha dan
instansi lain.
6. Program, Indikator Kinerja Utama (IKU), Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK), Target Kinerja Dan Kerangka Pendanaan
a) PROGRAM
Program Badan PPSDM Pertanian adalah Peningkatan Penyuluhan,
Pendidikan, dan Pelatihan Pertanian. Dalam mengimplementasikan
program tersebut Puslatan merumuskan kegiatan dan indikator kedalam
empat pilar yaitu : (i) Peningkatan Penyelenggaraan Diklat Pertanian; (ii)
Kelembagaan Pelatihan Pertanian; (iii) Peningkatan Ketenagaan
Pelatihan Pertanian; (iv) Pengembangan Jejaring Kerjasama Diklat.
b) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Indikator Kinerja Utama (IKU) digunakan sebagai acuan ukuran kinerja
yang digunakan oleh BPP Lampung dengan tujuan untuk: (1)
menetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT); (2) menyampaikan
rencana kerja dan anggaran: (3) menyusun dokumen penetapan kinerja;
(4) menyusun laporan akuntabilitas kinerja; dan (5) melakukan evaluasi
pencapaian kinerja sesuai Rencana Strategis BPP Lampung tahun
2015-2019.
IKU BPP Lampung tahun 2015-2019 meliputi:
a. Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian yang meningkat
kompetensinya;
b. Jumlah program diklat yang terakreditasi;
c. Jumlah widyaiswara dan tenaga kediklatan lainnya yang meningkat
kompetensinya;
d. Jumlah program diklat yang terintegrasi dan sinkron dengan
program instansi terkait;
e. Jumlah P4S yang terbina dan terklasifikasi;
f. Jumlah Kelembagaan P4S yang meningkat kapasitasnya;
g. Jumlah instuktur dan pengelola P4S yang meningkat
kompetensinya;
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 16
h. Jumlah kerjasama yang meningkat dan jenis diklat serta mitra
kerjasama baik dalam dan luar negeri.
c) KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)
NO.
KEGIATAN/SUB KEGIATAN
OUTPUT OUTCOME
Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian
Meningkatnya kompetensi kerja SDM pertanian
1. Pemantapan Kelembagaan Pelatihan Pertanian
1,1 Standarisasi dan akreditasi Kelembagaan
Terakreditasinya kelembagaan pelatihan.
Meningkatnya kredibilitas kelembagaan pelatihan pertanian
1.2. Pembinaan kelembagaan P4S
Terbina dan terklasifikasinya 101 unit kelembagaan P4S
Meningkatnya kelas kelembagaan P4S
1.3. Pengembangan sarana dan prasarana pelatihan
Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelatihan pertanian
2. Peningkatan Ketenagaan Pelatihan Pertanian
2.1 Peningkatan kompetensi kerja widyaiswara dan tenaga teknis kediklatan
Meningkatnya kompetensi kerja 300 orang widyaiswara dan 150 orang tenaga teknis kediklatan.
Meningkatnya kredibilitas lembaga diklat.
2.2 Peningkatan kompetensi instruktur dan pengelola P4S
Jumlah 300 orang pengelola P4S dan 300 orang instruktur P4S yang ditingkatkan kompetensinya.
Meningkatnya kapasitas kelembagaan P4S.
3. Peningkatan Mutu Penyelenggaraan Diklat Pertanian
3.1 Penyempurnaan petunjuk teknis dan materi diklat yang mendukung pembangunan pertanian, reformasi birokrasi.
Tersusunnya 50 Petunjuk teknis dan materi (modul) pelatihan pertanian.
Meningkatnya mutu penyelenggaraan diklat
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 17
3.2 Penyelenggaraan Diklat Aparatur
Jumlah 18.000 aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui Diklat.
Meningkatnya kualitas aparatur dalam memberikan pelayanan prima yang mendukung 4 (empat) sukses Pembangunan Pertanian, reformasi birokrasi, mengantisipasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan, serta responsif gender.
3.3 Penyelenggaraan Diklat Non Aparatur
Jumlah 12.780 non aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya melalui diklat.
Meningkatnya kompetensi non aparatur (pelaku utama dan pelaku usaha pertanian) dalam mengembangkan pertanian berbasis bio-industri berkelanjutan.
3.4. Pengembangan evaluasi, pemantauan, koordinasi dan pengendalian penyelenggaraan diklat yang berkesinambungan
Minimal 90% pemantauan, koordinasi dan pengendalian penyelenggaraan diklat dapat terlaksana
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan diklat.
4. Pengembangan Jejaring Kerjasama Diklat
4.1. Peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi program pelatihan pertanian dengan instansi terkait di pusat dan daerah
Terlaksananya 25 kegiatan pelatihan yang terintegrasi dan sinkron dengan program instansi terkait
terwujudnya pelatihan yang terintegrasi dan sinkron dengan program instansi terkait
4.2. Pengiriman widyaiswara/ tenaga ahli, petani serta penyelenggaraan pelatihan dalam kerangka kerjasama dan membangun jejaring kerja dalam dan luar negeri (bilateral, regional dan multilateral)
Terkirimnya widyaiswara, petani serta penyelenggaraan pelatihan dalam kerangka kerjasama dan membangun jejaring kerja dalam dan luar negeri (bilateral, regional dan multilateral)
terbangunnya kerjasama dan membangun jejaring kerja dalam dan luar negeri (bilateral, regional dan multilateral)
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 18
d) TARGET KINERJA
NO KEGIATAN/ SUB KEGIATAN TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian
1. Pemantapan Kelembagaan Pelatihan Pertanian
1.1 Standarisasi dan akreditasi kelembagaan diklat
1 2 2 2 2
1.2 Pembinaan dan Klasifikasi kelembagaan P4S
50 50 75 90 100
1.3
Pengembangan sarana dan prasarana diklat (terlampir)
2. Peningkatan Ketenagaan Pelatihan Pertanian
2.1 Peningkatan kompetensi kerja widyaiswara (terlampir)
48 64 80 80 80
Peningkatan kompetensi kerja tenaga teknis kediklatan(terlampir)
30 30 35 40 45
2.2
Peningkatan kompetensi instruktur dan pengelola P4S
30 60 90 90 120
3. Peningkatan Penyelenggaraan Pelatihan Pertanian
3.1 Penyempurnaan petunjuk teknis, materi dan bahan ajar diklat yang mendukung pembangunan pertanian, reformasi birokrasi.
20 25 30 30
35
3.2 Penyelenggaraan Diklat Aparatur. 2.400 3.000 3.600 4.200 4.800
3.3 Penyelenggaraan Diklat Non Aparatur. 1.200 1.500 1.800 2.100 2.400
3.4 Pengembangan evaluasi, pemantauan, koordinasi dan pengendalian penyelenggaraan Diklat yang berkesinambungan.
4. Pengembangan Jejaring Kerjasama Diklat
4,1 Peningkatan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi program diklat pertanian dengan instansi terkait diwilayah kerja balai
4 6 10 10 15
4.2. Pengiriman widyaiswarai, tenaga kediklatan dalam kerangka kerjasama dan membangun jejaring kerja dalam dan luar negeri (bilateral, regional dan multilateral)
2 2 3 4 4
4.3 Peningkatan kerjasama penyelenggaraan diklat di wilayah kerja balai, nasional dan luar negri
10 15 20 20 25
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 19
B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/penetapan kinerja antara Kepala Badan PPSDMP dan
Kepala Balai BPP Lampung untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan
pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian Kinerja disusun setelah
DIPA diterbitkan, dan dijadikan lampiran dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan
kinerja/penetapan kinerja dan di review setiap terjadi revisi DIPA. PK BPP
Lampung Tahun Anggaran 2017 revisi terakhir dapat dilihat pada Tabel 3
Sedangkan untuk rinciannya dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel. 1 Perjanjian Kinerja Balai
Balai Pelatihan Pertanian Lampung Tahun 2017
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Target
Mantapnya sistem pelatihan pertanian dalam
meningkatkan
kompentensi
aparatur pertanian dan
non aparatur pertanian,
daya tarik pertanian bagi
tenaga kerja muda,
pelibatan perempuan
petani/pekerja
Jumlah Aparatur Pertanian yang terlatih 1183
orang
Jumlah Non Aparatur Pertanian yang terlatih 1150
Orang
Jumlah UPT Pelatihan Pertanian yang terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran
4 unit
Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian yang disertifikasi
90 orang
Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan 3 Layanan
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pelatihan Pertanian
0
Jumlah Pagu Anggaran DIPA setelah revisi Tahun 2017 Rp. 15.205.695.000,-
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 20
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja merupakan perwujudan kewajiban Balai Pelatihan
Pertanian Lampung untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan maupun
kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah dilaksanakan
selama tahun 2017. Sebagai bahan evaluasi kinerja juga dibandingkan dengan
kinerja empat tahun sebelumnya serta kinerja yang diharapkan pada rencana
strategis yang telah disusun yaitu tahun 2015 -2019.
A. Hasil Pengukuran Kinerja
Pengukuran Kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya
membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau
target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Indikator
Kinerja yaitu ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan organisasi. Indikator
kinerja merupakan sesuatu yang dapat diukur sebagai dasar untuk menilai
kinerja, baik dalam tahap perencanaan (ex-ante), tahap pelaksanaan (on-
going), maupun tahap setelah kegiatan selesai (ex-post). Indikator kinerja juga
digunakan untuk meyakinkan apakah kinerja organisasi menunjukkan
kemajuan dalam rangka menuju tujuan/sasaran telah ditetapkan.
Hasil pengukuran kinerja Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung pada
tahun 2017 dibuat berdasarkan penetapan kinerja yang telah disepakati, untuk
lebih jelasnya dapat disajikan pada Tabel 4
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 21
Tabel. 2
Hasil Pengukuran Kinerja BBP Lampung Berdasarkan Perjanjian Kinerja
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi Fisik
Realisasi
Fisik
%
Mantapnya sistem pelatihan pertanian dalam meningkatkan kompentensi aparatur pertanian dan non aparatur pertanian, daya tarik pertanian bagi tenaga kerja muda, pelibatan perempuan petani/pekerja
Jumlah Aparatur Pertanian yang terlatih
1183 orang 1178 orang 99,58
Jumlah Non Aparatur Pertanian yang terlatih
1150 Orang 1150 Orang 100,00
Jumlah UPT Pelatihan Pertanian yang terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran
4 Unit 4 unit 100,00
Jumlah aparatur dan non non aparatur pertanian yang disertifikasi
90 orang 90 orang 100,00
Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan
3 Layanan 3 Layanan
100,00
Rata-rata 99,96
Jumlah Pagu Anggaran DIPA Tahun 2017 : Rp. 10.563.108.000,-.
Setelah Revisi Jumlah Pagu Anggaran DIPA 2017(APBN-P) : Rp. 15.205.695.000,-
Jumlah Realisasi DIPA Tahun 2017 :Rp 14.430.904.687.(94,90%)
Berdasarkan 5 (lima) indikator kinerja yang ditetapkan, total nilai rata rata capaian kinerja
output BPP Lampung jika dilihat dari target DIPA 2017 adalah 94,90% Kegiatan tersebut
meliputi kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Non Aparatur Pertanian, Sertifikasi
Profesi Bidang Pertanian Layanan Internal (Overhead )dan Layanan pendidikan dan
Pelatihan serta Belanja Pegawai, Perjalanan Pengawalan dan dengan total anggaran
sebesar Rp. 15.205.695.000,- dengan Realisasi capaian kinerja BPP Lampung sebesar
Rp. 14.430.904.687. dengan Persentasenya 94,90 % indikator Peningkatan Kapasitas
Aparatur dan Non Aparatur Pertanian realisasi tidak mencapai 100 % disebabkan Diklat
Dasar PBT trampil target peserta 30 orang realisasi 25 orang atau (83,33%)
disebabkan
jumlah penyuluh yang akan mengikuti diklat Dasar PBT Trampil sudah tidak ada lagi yang
akan dilatih, jumlah sertifikasi profesi bidang pertanian.mencapai 100 % Indikator
kinerja Layanan Internal (Overhead) target 4 Uint terrealisasi 100 % indicator Layanan
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 22
pendidikan dan Pelatihan target 3 layanan realisasi kinerja mencapai 100 %.
berdasarkan indikator kinerja, dapat dilihat pada gambar berikut
Total target pada indikator ini sesuai PK sebanyak 1183 orang dengan realisasi
sebanyak 1178 orang atau sebesar 99,58% jika dihitung dari rata rata total
persentase, sehingga tingkat keberhasilan pada indikator ini “berhasil”. Capaian
kinerja indikator ini disajikan pada Tabel 3
Tabel 3. Pencapaian Target Kinerja
Indikator Peningkatan Kapasitas Aparatur Pertanian
No Kegiatan Pelatihan Lama Pelatihan (hari)
Jumlah Peserta (Orang)
%
Rencana orang
Realisasi orang
1 Diklat Dasar PBT Trampil 16 30 25 83,33
2 Diklat Teknis Budidaya Padi 7 30 30 100
3 Diklat Teknis Budidaya Jagung 7 30 30 100
4 Diklat Teknis Budidaya Kedelai 7 30 30 100
5 Diklat Teknis Budidaya Bawang Merah
7 30 30 100
6 Diklat Mekanisasi Alat dan Mesin Pertanian
7 30 30 100
7 Diklat Teknis Budidaya Cabe Merah 7 60 60 100
8 Diklat Teknis Budidaya Sayuran Organik
7 30 30 100
9 Diklat Teknis Pengendalian OPT Padi 7 30 30 100
10 Diklat Teknis Budidaya Pengenmdalian OPT Kedelai
7 30 30 100
11 Diklat Teknis Pengolahan Hasil Pertanian
7 30 30 100
12 TOT Benih 7 60 60 100
13 Bimbingan Teknis Bagi Penyuluh 3 763 763 100
Jumlah 1.183 1178 99,58
Indikator I : Jumlah Aparatur Pertanian Yang Dilatih
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 23
Tabel. 4. Perbandingan Pencapaian Kinerja untuk indikator Jumlah Aparatur
Pertanian yang terlatih triwulan 1 s-d triwulan IV
Indikator Kinerja Target Triwulan
I
Triwulan
II
Triwulan
III
Triwulan
IV
Jumlah Persent
ase
%
Jumlah Aparatur
Pertanian yang
dilatih
1183 150 295 415 318 1178 99,58
Jumlah 1183 150 295 415 318 1178 99,58
Target yang ditetapkan tercapai , hal ini dipengaruhi oleh :
- Persiapan pelaksanaan diklat khususnya pada pemanggilan calon peserta
sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan sehingga koordinasi dengan
calon peserta yang berada dikabupaten dapat dilakukan dengan baik.
- Adanya koordinasi dan komunikasi yang baik antara penyelenggara diklat
dengan Dinas terkait dalam pemanggilan calon peserta diklat.
- Koordinasi dan komunikasi dilakukan sampai tingkat kabupaten sebagai
calon peserta yang telah ditetapkan oleh Dinas Pertanian, sehingga
apabila ada peserta yang tidak bersedia langsung dilakukan pergantian
dengan kabupaten yang lain
Total target pada indikator ini sesuai PK sebanyak 1150 orang dengan
realisasi sebanyak 1150 orang atau sebesar 100 % jika dihitung dari rata
rata total persentase, sehingga tingkat keberhasilan pada indikator ini
“berhasil”. Capaian kinerja indikator ini disajikan pada Tabel 6
Indikator II : Jumlah Non Aparatur Pertanian Yang Dilatih
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 24
Tabel 5 Pencapaian Target Kinerja
Indikator Peningkatan Kapasitas Non Aparatur Pertanian
No Kegiatan Pelatihan Jumlah hari
Jumlah Peserta
Target Realisasi %
1 Diklat Teknis Budidaya Padi di Banyuasin
5 30 30 100
2 Diklat Teknis Budidaya Jagung di Banyuasin
5 30 30 100
3 Diklat Teknis Budidaya Kedelai di Banyuasin
5 30 30 100
4 Diklat Teknis Budidaya Bawang Merah
5 30 30 100
5 Diklat Mekanisasi Alat dan Mesin Pertanian
5 30 30 100
6 Diklat Teknis Budidaya Cabe Merah
5 30 30 100
7 Diklat Mekanisasi Alat dan Mesin Pertanian
5 30 30 100
8 Diklat Teknis Budidaya Bawang Merah di Banyuasin
5 30 30 100
8 Pelatihan Teknis Tematik Aneka Cabai
4 90 90 100
9 Pelatihan Teknis Tematik Jeruk
4 90 90 100
10 Pelatihan Teknis Tematik Kedelai
4 160 90 100
11 Pelatihan Teknis Tematik Kakao
4 60 60 100
12 Pelatihan Teknis Tematik Karet
4 360 360 100
13 Diklat Kewirausahaan 5 30 30 100
14 Diklat ATC 5 120 120 100
Jumlah 1150 1150 100
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 25
Tabel. 6. Perbandingan Pencapaian Kinerja untuk indikator Jumlah Non Aparatur
Pertanian yang terlatih triwulan 1 s-d triwulan IV
Indikator Kinerja Target Triwulan
I
Triwulan
II
Triwulan
III
Triwulan
IV
Jumlah Persent
ase
%
Jumlah non Aparatur Pertanian yang dilatih
1150 60 120 390 580 1150 100
Jumlah 1150 60 120 390 580 1150 100
Indikator Jumlah UPT Pelatihan Pertanian yang terfasilitasi sarana dan
prasarana pembelajaran memiliki target 4 layanan dalam satu tahun. Sampai
dengan Triwulan III belum dapat terealisasi secara keseluruhan 4 layanan
tersebut, namun sudah mencapai 100 %. Adapun rincian realisasi yang telah
dilaksanakan pada indikator Jumlah UPT Pelatihan Pertanian yang terfasilitasi
sarana dan prasarana pembelajaran sebagai berikut :
1) Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
a) Pengadaan Peralatan Pendukung Operasional (PNBP)
- Perlengkapan Sarana Praktek Lapangan sebanyak 1 Paket
b) Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
- Perangkat CCTV sebanyak 1 (satu) paket
- TV Led sebanyak 2 (dua) unit
- Lemari Arsip sebanyak 4 (empat) unit
- AC Pendingin Ruangan sebanyak 1(satu) unit
c) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
2) Pembangunan dan Renovasi Gedung dan Bangunan
a) Renovasi Gedung dan Bagunan
- Renovasi/Perbaikan Pagar Kantor seluas 150 M2
- Renovasi Bangunan Lainnya seluas 100 M2
- Renovasi Gedung pendidikan Permanen seluas 186, M2
- Pemasangan screen Insect Lahan Praktek sebanyak 1 (satu) Unit
-
Indikator III : Jumlah UPT Pelatihan Pertanian yang terfasilitasi sarana dan
prasarana pembelajaran
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 26
- Renovasi Kandang Sapi sebanyak 1 (satu) paket
b) Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Penambahan (APBN-P) Tahun 2017
- Pengadaan Springkle sebanyak 10 (sepuluh ) unit
- Pengadaan Peralatan Pengolahan Hasil sebanyak 1 (satu) unit
c) Pembangunan dan Renovasi Gedung bangunan (APBN-P) Tahun 2017 :
- Bangunan Screen House seluas 72 M2
- Bangunan Rumah Perbenihan seluas 60 M2
- Bangunan Pupuk Organik seluas 60 M2
- Pembuatan Lahan Penangkar Benih seluas 60 M2
- Pembuatan Lantai Jemur seluas 25 M2
Sertifikasi profesi bidang pertanian merupakan salah satu pilar utama untuk
menghasilkan SDM yang kompeten selain pelatihan yang independen dan
serifikasi kompetensi. Tenaga teknis bidang pertanian merupakan tenaga kerja
pertanian yang mensyaratkan kompetensi atau keahlian bidang pertanian yang
meliputi sektor peternakan, perkebunan, hortikultura, tanaman pangan dan
pertanian organik.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, merupakan
lembaga yang bertanggung jawab dalam peningkatan kapasitas dan kompetensi
aparatur dan non aparatur pertanian melalui pendidikan dan pelatihan pertanian,
guna penyiapan dan peningkatan kompetensi yang diisyaratkan bagi tenaga
teknis bidang pertanian, serta menjamin mutu dan keefektifan pelaksanaan diklat
berbasis kompetensi bidang pertanian
Tabel 7. Pencapaian Target Indikator Kinerja Jumlah Aparatur dan Non Aparatur Pertanian Yang Disertifikasi per triwulan
Indikator Kinerja
Target
Capaian (orang)
Persentase Tri
Wulan I
Tri
Wulan II
Tri
wulan III
Tri
Triwulan IV
Jumlah
Jumlah Aparatur dan Non Aparatur Pertanian Yang Disertifikasi
90 - - 60 30 90 100
Indikator IV : Jumlah Aparatur dan Non Aparatur Pertanian Yang Disertifikasi
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 27
Total capaian kinerja untuk indikator Jumlah Aparatur dan Non Aparatur
Pertanian Yang Disertifikasi s.d tahun 2017 adalah sebesar 100 %. Dapat
diliah dalam tabel .8
Tebel. 8 Pencapaian Target Indikator Kinerja
Aparatur dan Non Aparatur Pertanian Yang Disertifikasi
No Kegiatan Pelatihan Jumlah hari
Jumlah Peserta
Target Realisasi %
1 Diklat Sertifikasi Profesi Bagi Fasilitator Organik Tanaman
5 30 30 100
2 Diklat Sertifikasi bagi produksi benih tanaman
5 30 30 100
3 Diklat Sertifikasi bagi produksi Perbenihan Tanaman
5 30 30 100
Jumlah 150 150 100
Layanan Pendidikan dan Pelatihan memiliki target 3 layanan dalam satu
tahun. Sampai dengan akhir tahun 2017 dapat terealisasi secara
keseluruhan 3 layanan tersebut dengan persentase 100 %.
Adapun rincian Progress realisasi yang telah dilaksanakan dalam kegiatan
Layanan Pendidikan dan Pelatihan sampai dengan akhir tahun 2017 di Balai
Pelatihan Pertanian Lampung sebagai berikut :
1. Layanan Program dan Kerjasama Pelatihan yang dihasilkan
a) Penyusunan Program dan Anggaran
b) Pengawalan Terpadu untuk kegiatan UPSUS (LTT dan Sergab)
c) Mendapatkan ISO 9001:2015;
Dari tahun 2011 BPP Lampung telah berhasil mempertahankan ISO
9001:2008 dan sampai dengan 2017 ini BPP Lampung mampu mendapatkan
ISO 9001:2015 yang merupakan pembaruan dari ISO 9001:2008.
Indikator V : Jumlah Layanan Pendidikan dan Pelatihan
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 28
2.Layanan Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan
a) Administrasi Kegiatan
b) Peningkatan Profesionalisme Pegawai
c) Monitoring dan Evaluasi Balai
d) Pembinaan Pegawai
e) Monitoring dan Evaluasi Kegiatan APBN-P 2017
Layanan Penyelenggaraan dan ketenagaan pelatihan
administrasi
Pengembangan Jejaring Kerjasama Pelatihan Dalam dan Luar Negeri
Pengembangan Jejaring Kerjasama:Output dari kegiatan ini adalah
terlaksananya kegiatan-kegiatan kerjasama dengan dinas Instansi terkait
sebanyak 6 (enam) kegiatan yang biayanya oleh pihak ketiga seperti dalam
tabel sebagai berikut:
Tabel. 9 Pencapaian Kerjasama
Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung Tahun 2017
Nama Kegiatan Jumlah Peserta
No MOU Mitra Kerjasama
Diklat Dasar Ahli bagi Penyuluh Pertanian
32 Orang 2 Maret 2017512/201/III/KJF/2017
182/SM.140/I.3.10/03/2017
Disperta Kab.Rejang Lebong
Pendidikan dan Pelatihan Formal bidang analisa Pangan
10 Orang 08 Maret 2017800/001/SKP/IV.09/2017
193/SM.110/i.3.10/03/2017
Dinas Ketahanan Pesisir Barat
Bimtek Peningkatan Kapasitas Aparatur SKPD
44 Orang 7-Apr-17
800/313,a-Sekret/2017
256/SM,110/i.3.10/04/2017
Dinas Ketahanan Pangan Tangerang
Praktek Kerja Lapang Pelatihan Teknis perawatan dan Perbaikan alat mesin bagi Non Aparatur
30 orang 10 Juli 2017
893/089/BPP-BKL/VII/2017
269/SM.110/i.3.10/07/2017
Dinas Tanaman
Pangan Hortikultura dan Perkebunan Prop.Bangkulu
Pendidikan dan Pelatihan Pembekalan Sertifikasi dan Uji Kopetensi Penyuluh pertanian
40 orang 11 Agustus 2017
405/047/BKPSDM-4/2017
454/SM.110/i.3.10/08/2017
Kabupaten Muara E
nim
Pendidkinan dan Pelatihan Dasar Penyuluh Pertanian Ahli
30 orang 6 November 2017
800/3532/I/2017
659/SM.110/I.3.10/11/2017
Dinas Tanaman
Pangan Hortikultura dan Perkebunan Bengkulu
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 29
Gambar. 1 Grafik Hasil Pengukuran Kinerja BPP Lampung
Tahun 2017 Berdasarkan Indikator Kinerja
Gambar.2 Grafik Persentase Capaian Kinerja BPP Lampung
Tahun 2017 Berdasarkan Indikator Kinerja
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 30
B. Pencapaian Kinerja
Secara umum pencapaian kinerja sasaran Strategis BPP Lampung rata-rata
dapat direalisasikan sehingga dapat dikatakan berhasil. Hal ini dapat dilihat dari
tabel 4 di atas pada hasil pengukuran kinerja, perbandingan target dan realisasi
tidak terlalu berbeda artinya antara target dan realisasi sama, kecuali indikator
kinerja Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Non Aparatur Pertanian tidak
mencapai 100 % disebabkan dari diklat Dasar PBT Trampil direncanakan peserta
sebanyak 30 orang terrealisasi 25 orang dengan persentase 83,33 % hal
tersebut dikarenakan penyuluh yang akan dilatih sudah tidak ada lagi,
Gambar 3. Grafik Pencapaian Kinerja
BPP Lampung Tahun 2012 – 2017
Analisis atas capaian kinerja BPP Lampung tahun 2017 berdasarkan indikator
dari sasaran strategis adalah sebagai berikut: Untuk kegiatan TOT Benih dan
Bimbingan Teknis Bagi Penyuluh diawali dengan kegiatan Identifikasi CPCL
sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai rencana
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 31
B. Realisasi Anggaran
Untuk melaksanakan kegiatan pembangunan Pertanian Tahun 2017, Balai
Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung memperoleh alokasi anggaran sebesar
Rp. 15.205.695.000,- yang digunakan untuk membiayaan kegiatan-kegiatan
Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung. Anggaran tersebut selalu
mengalami perubahan seiring dengan perkembangan anggaran di Kementerian
Pertanian. Pada Tahun anggaran 2017 Balai Pelatihan Pertanian (BPP)
Lampung sebagai berikut :
Tabel. 10 Perkembangan Revisi Anggaran
Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung Tahun 2017
No
Revisi Ke
Jenis Revisi Jumlah Pagu Tanggal Revisi Semula Menjadi
1 Dipa Awal 10.563.108.000 10.563.108.000
Revisi I Belanja Pegawai 4.207.363.000 4.207.363.000 10 Feb 2017
Belanja Barang 6.255.745.000 5.855.496.000
Belanja Modal 100.000.000 500.249.000
2 Revisi II 10.563.108.000 10.563.108.000
23 Mei 2017 Belanja Pegawai 4.207.363.000 4.207.363.000
Belanja Barang 5.855.496.000 5.670.946.000
Belanja Modal 500.249.000 684.799.000
3 10.563.108.000 15.205.695.000 14 Agustus 2017 Revisi III Belanja Pegawai 4.207.363.000 4.207.363.000
Belanja Barang 5.670.946.000 9.563.533.000
Belanja Modal 684.799.000 1.434.799.000
4 Revisi IV 15.205.695.000 15.205.695.000 24 Agustus 2017 Belanja Pegawai 4.207.363.000 4.207.363.000
Belanja Barang 9.563.533.000 9.563.533.000
Belanja Modal 1.434.799.000 1.434.799.000
3 10.563.108.000 15.205.695.000 24 November 2017 Revisi V Belanja Pegawai 4.207.363.000 4.207.363.000
Belanja Barang 9.563.533.000 9.563.533.000
Belanja Modal 1.434.799.000 1.434.799.000
4 Revisi VI 15.205.695.000 15.205.695.000 06 November 2017 Belanja Pegawai 4.207.363.000 4.207.363.000
Belanja Barang 9.563.533.000 9.563.533.000
Belanja Modal 1.434.799.000 1.434.799.000
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 32
Tabel. 11
Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran Balai Pelatihan Pertanian
(BPP) Lampung dari Tahun 2012 s.d 2017
Tahun Pagu Anggaran Realisasi
%
2012 21.403.836.000,- 20.906.401.552 97,68 %
2013 25.538.837.000,- 24.706.925.890 96,74 %
2014 13.647.767.000,- 12.629.775.927 92,54 %
2015 16.578.248.000,- 16.445.787.568 99,20 %
2016 17.421.836.000,- 16.335.499.542 93,76 %
2017 15.205.695.000 14.430.904.687 94.90 %
Gambar 4
Grafik Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran BPP Lampung Tahun 2012-2017
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 33
Tabel 12.
Data Realisasi Penerima Negara Bukan Pajak ( PNBP)
BPP Lampung Tahun 2012 -2017
No Tahun Target Realisasi Persentasi
1 2012 38.200.000 103.365.935 270,59
2 2013 90.450.000 78.835.925 87,15
3 2014 74.133.000 66.719.700 90,00
4 2015 50.450.000 45.405.000 90,00
5 2016 120.575.000 99.444.201 82,74
6 2017 197.850.000 180.055.105 91,03
Gambar 5.
Grafik Perkembangan Realisasi
Penerima Negara Bukan Pajak ( PNBP)
BPP Lampung Tahun 2012 -2017
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 34
Pada Tahun Anggaran 2017 Target Penerima Negara Bukan Pajak (PNBP)
sebesar,- Rp. 197.850.000,- . Dari target tersebut yang dapat terealisasi sampai
akhir tahun 2017 dan telah di Setor ke Kas Negara sebesar Rp.
180.055.105,- atau persentase sebesar 91,03%. Perkembangan dan realisasi
Penerima Negara Bukan Pajak dapat di Gambarkan dalam Grafik 5 diatas
Tabel .13
Realisasi Fisik dan Keuangan berdasarkan Output Kegiatan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung Tahun 2017
No Program
Kegiatan
Anggaran Output
Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Persen (%)
Target Realisasi
Persen (%)
1. Sertifikasi Profesi
Bidang Pertanian 285.976.000 228.745.000 79,99 90 90 100,00
2 Peningkatan
Kompetensi SDM
Pelatihan
Pertanian (orang)
6.168.585.000 5.856.356.400 94,94 2.333 2.328 99,79
3 Layanan Internal
Overhead
(BULAN)
1.512.864.000 1.395.497.000 92,24 4 4 100,00
4 Layanan
Pendidikan dan
Anggaran
(layanan)
1.231.667.000 1.168.829.840 94,90 3 3 100,00
5 LAYANAN
PERKANTORAN
(BULAN)
6.006.603.000 5.781.476.447 96,25 12 12 100,00
Jumlah 15.205.695.000 14.430.904.687 94,90 99,96
Berdasarkan Tabel 13 dapat dijelaskan bahwa secara menyeluruh, total
pencapaian output kegiatan BPP Lampung menurut DIPA pada tahun 2017
adalah sebesar Rp.15.205.695.000,- dengan capaian realisasi keuangan
Rp. 14.430.904.687,- dengan Persentase Penyerapan (Anggaran) sebesar
94,90 .% dan Pencapaian Keluaran (fisik) 99,96.%
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 35
Tabel 14 Besaran Tingkat Efisiensi Kegiatan
Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung Tahun 2017
No Program Kegiatan Realisasi Fisik (%)
Realisasi Keuangan
(%)
Tingkat Efisiensi
1. Sertifikasi Profesi Bagi SDM Pertanian 100 79,99 1,01
2 Peningkatan Kompetensi SDM
Pelatihan Pertanian (orang) 99,79 94,94 1,00
3 Layanan Internal Overhead
(BULAN)
100 92,24 1,00
4 Layanan Pendidikan dan Anggaran
(layanan) 100 94,90 1,00
5 Layanan Perkantoran (Bulan) 100 96,25 1,00
Total 5,01
Berdasarkan tabel 14 dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan capaian
tingkat efisiensi kegiatan BPP Lampung pada tahun 2017 termasuk pada
katagori efisiensi dengan nilai rasio lebih dari 1 yaitu 5,01 secara parsial
berdasarkan masing- masing output maka capaian tingkat efisien 1 output
pada tahun 2017 juga termasuk pada katagori efisien, karena seluruhnya
mencapai nilai rasio lebih dari 1.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 36
C. Capaian Kinerja lainnya
Pengawalan dan pendampingan UPSUS PAJALE di tiga lokasi yaitu
Kabupaten Kabupaten Tulang Bawang, Pesawaran dan Pringsewu
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 351/Kpts/OT.050/05/2017
Tentang Perubahan ketujuh atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor
1243/Kpts/OT.160/12/2014 Tentang Kelompok Kerja Upaya Khusus
Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai melalui Program Perbaikan
Jaringan Irigasi dan Sarana Pendukungnya, Balai Pelatihan Pertanian
Lampung mendapatkan amanat untuk melakukan pengawalan dan
pendampingan UPSUS PAJALE di enam lokasi yaitu Kabupaten Tulang
Bawang, Pesawaran dan Pringsewu.
Adapun rincian data pengawalan dan pendampingan UPSUS PAJALE di
wilayah satker BPP Lampung pada beberapa komoditas sebagai berikut :
Tabel.15.
Data Luas Tanam Menurut Kabupaten/Kota (hektar)
Untuk Komoditas Jagung, Kedelai, Padi Lahan
Bukan Sawah, Padi Lahansawah
Kabupaten/Kota Jagung Kedelai
Oktober November Desember Oktober November Desember
01 Lampung Barat 20.0 18.0 0.0 9.0 4.0 0.0
02 Tanggamus 1,039.6 481.0 0.0 34.5 253.5 0.0
03 Lampung Selatan 13,809.0 26,694.5 0.0 709.0 1,210.3 0.0
04 Lampung Timur 24,948.9 13,282.4 0.0 1,780.7 3,114.5 0.0
05 Lampung Tengah 17,067.5 15,793.1 0.0 72.0 954.2 0.0
06 Lampung Utara 7,384.5 8,225.0 0.0 157.0 245.0 0.0
07 Way Kanan 5,331.1 6,009.0 0.0 36.0 802.0 0.0
08 Tulangbawang 303.9 1,042.0 0.0 10.0 132.0 0.0
09 Pesawaran 2,342.0 972.0 0.0 827.0 308.0 0.0
10 Pringsewu 2,109.0 923.3 0.0 433.8 79.5 0.0
11 Mesuji 220.0 280.0 0.0 0.0 196.0 0.0
12 Tulang Bawang Brt 397.0 721.0 0.0 83.0 758.0 0.0
13 Pesisir Barat 397.0 398.0 0.0 99.0 505.0 0.0
71 Bandar Lampung 13.0 26.0 0.0 0.0 0.0 0.0
72 Metro 26.2 58.3 0.0 83.6 110.4 0.0
JUMLAH 75,408.7 74,923.6 0.0 4,334.6 8,672.4 0.0
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 37
Tabel.16
Data Luas Tanam Menurut Kabupaten/Kota (hektar)
Untuk Komoditas , Padi Lahan Bukan Sawah, Padi Lahan Sawah
Kabupaten/Kota Padi Lahan Bukan Sawah Padi Lahan Sawah
Oktober November Desember Oktober November Desember
01 Lampung Barat 0.0 0.0 0.0 865.1 3,576.6 0.0
02 Tanggamus 380.0 762.0 0.0 3,489.7 5,176.6 0.0
03 Lampung Selatan 425.0 2,240.5 0.0 2,444.9 6,165.9 0.0
04 Lampung Timur 74.0 706.5 0.0 1,049.6 8,110.7 0.0
05 Lampung Tengah 2,017.0 4,824.0 0.0 8,212.7 13,509.2 0.0
06 Lampung Utara 6,017.0 3,208.0 0.0 1,703.4 8,794.5 0.0
07 Way Kanan 1,397.0 2,713.0 0.0 664.4 4,620.5 0.0
08 Tulangbawang 2.0 54.0 0.0 1,115.7 7,015.2 0.0
09 Pesawaran 12.0 114.0 0.0 652.4 3,485.8 0.0
10 Pringsewu 2.0 129.5 0.0 158.6 1,918.3 0.0
11 Mesuji 0.0 0.0 0.0 7,822.5 9,291.0 0.0
12 Tulang Bawang Barat 243.0 801.0 0.0 1,486.4 9,256.5 0.0
13 Pesisir Barat 683.0 1,760.0 0.0 193.9 2,626.1 0.0
71 Bandar Lampung 0.0 0.0 0.0 6.8 16.5 0.0
72 Metro 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
JUMLAH 11,252.0 17,312.5 0.0 29,866.1 83,563.4 0.0
Tabel.17
Data Luas Tanam Menurut Kabupaten/Kota (hektar)
untuk Komoditas , Padi Lahan Bukan Sawah, Padi Lahan Swaah
Kabupaten/Kota Padi Lahan Bukan Sawah Padi Lahan Sawah
Juli Agustus September Juli Agustus September
01 Lampung Barat 0.0 0.0 0.0 3,753.6 1,150.3 1,952.9
02 Tanggamus 0.0 2.0 1.0 3,635.6 5,173.6 6,494.2
03 Lampung Selatan 0.0 0.0 0.0 7,661.2 3,611.4 5,139.9
04 Lampung Timur 0.0 0.0 0.0 12,723.8 5,236.9 1,708.4
05 Lampung Tengah 0.0 0.0 0.0 5,255.5 3,351.7 9,263.3
06 Lampung Utara 0.0 0.0 0.0 567.4 355.3 2,110.5
07 Way Kanan 0.0 0.0 60.0 1,084.1 2,960.4 216.0
08 Tulangbawang 0.0 0.0 0.0 3,794.6 2,407.3 1,051.4
09 Pesawaran 0.0 0.0 0.0 411.7 587.8 2,662.2
10 Pringsewu 0.0 0.0 7.0 115.0 188.5 184.6
11 Mesuji 0.0 0.0 0.0 2,315.0 0.0 5,876.4
12 Tuba Barat 0.0 0.0 0.0 0.0 6.7 0.0
13 Pesisir Barat 0.0 0.0 0.0 229.5 237.1 276.5
71 Bandar Lampung 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 12.5
72 Metro 0.0 0.0 0.0 42.7 2.9 0.0
JUMLAH 0.0 2.0 68.0 41,589.7 25,269.9 36,948.8
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 38
Rata rata Luas Tanam terbesar untuk komoditas Jagung ada di Kab. Lampung
Timur, untuk komoditas kedelai ada di Kabupaten Lampung Timur, untuk
komoditas padi lahan bukan sawah ada di Kabupaten Way Kanan sedangkan
untuk komoditas padi lahan sawah ada di Lampung Tengah, Lampung Timur
dan Lampung Selatan.
Tabel.18
Data Luas Panen Menurut Kabupaten/Kota (hektar)
untuk Komoditas Jagung, Kedelai,
Kabupaten/Kota Jagung Kedelai
Juli Agustus September Juli Agustus September 01 Lampung Barat 13.0 16.9 11.0 3.0 4.0 5.0
02 Tanggamus 1,112.2 805.5 475.8 115.5 324.8 20.8
03 Lampung Selatan 11,561.7 16,776.9 16,660.7 0.0 3.0 1.0
04 Lampung Timur 17,597.2 15,831.9 11,017.1 80.0 275.2 433.6
05 Lampung Tengah 8,872.2 5,241.4 2,283.7 1.0 0.0 0.0
06 Lampung Utara 6,331.6 5,617.9 1,344.0 11.0 52.0 1.0
07 Way Kanan 2,070.0 1,415.0 445.0 1.0 1.0 0.0
08 Tulangbawang 411.0 1,779.8 1,980.5 2.0 7.0 7.0
09 Pesawaran 0.0 3,561.0 3,383.0 0.0 0.0 0.0
10 Pringsewu 451.8 247.3 26.7 0.0 0.0 0.0
11 Mesuji 0.0 698.0 247.0 0.0 0.0 0.0
12 Tulang Bawang Barat 465.3 2,401.1 340.5 0.0 0.0 0.0
13 Pesisir Barat 972.0 1,292.0 211.6 5.0 41.0 17.0
71 Bandar Lampung 21.5 13.0 22.0 0.0 0.0 0.0
72 Metro 6.8 113.2 43.9 0.0 0.0 1.0
JUMLAH 49,886.3 55,810.9 38,492.5 218.5 708.0 486.4
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 39
Tabel.19.
Data Luas Tanam Menurut Kabupaten/Kota (hektar) untuk
Komoditas , Padi Lahan Bukan Sawah, Padi Lahan Sawah
Kabupaten/Kota Padi-Lahan-Bukan Sawah Padi-Lahan-Sawah
Juli Agustus September Juli Agustus September 01 Lampung Barat 0.0 0.0 0.0 717.3 2,086.5 4,275.7
02 Tanggamus 185.0 12.0 33.0 4,907.7 5,835.5 4,012.0
03 Lampung Selatan 0.0 0.0 0.0 8,601.6 7,543.1 14,402.9
04 Lampung Timur 0.0 0.0 0.0 10,455.5 16,386.4 7,847.1
05 Lampung Tengah 0.0 0.0 0.0 23,036.7 14,843.4 5,065.0
06 Lampung Utara 0.0 0.0 0.0 6,322.8 7,101.3 1,251.2
07 Way Kanan 0.0 0.0 0.0 3,120.7 4,850.7 1,051.2
08 Tulangbawang 0.0 0.0 0.0 881.5 6,388.2 13,560.8
09 Pesawaran 0.0 0.0 0.0 323.9 3,654.2 5,333.3
10 Pringsewu 26.0 0.0 0.0 1,419.1 6,814.7 3,761.3
11 Mesuji 0.0 0.0 0.0 0.0 10,672.6 6,272.1
12 Tulang Bawang Barat 0.0 0.0 0.0 3,824.5 4,976.7 462.8
13 Pesisir Barat 0.0 0.0 0.0 506.9 3,220.5 3,124.5
71 Bandar Lampung 0.0 0.0 0.0 8.7 683.5 94.8
72 Metro 0.0 0.0 0.0 34.0 1,099.2 0.0
JUMLAH 211.0 12.0 33.0 64,160.9 96,156.5 70,514.7
Rata rata Luas Panen terbesar untuk komoditas Jagung ada di Kab. Lampung
Selatan, untuk komoditas kedelai ada di Kabupaten Lampung Timur, untuk
komoditas padi lahan bukan sawah ada di Kabupaten Tanggamus sedangkan
untuk komoditas padi lahan sawah ada di Lampung Tengah, Lampung Timur
dan Lampung Selatan.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 40
Tabel.20
Data Luas Penggunaan Lahan (hektar) di Kabupaten Pesawaran
Kecamatan
Penggunaan Lahan Total
Sawah Pertanian Bukan Luas Lahan
Bukan Sawah Pertanian
010 Punduh Pidada 641.0 10,333.0 345.0 11,319.0
011 Marga Punduh 580.0 10,215.0 305.0 11,100.0
020 Padang Cermin 845.0 6,907.0 4,982.0 12,734.0
021 Teluk Pandan 276.0 2,784.0 4,674.0 7,734.0
022 Way Ratai 568.0 5,760.0 4,967.0 11,295.0
030 Kedondong 1,378.0 4,096.0 1,226.0 6,700.0
031 Way Khilau 2,636.0 2,545.0 1,230.0 6,411.0
040 Way Lima 1,938.0 6,112.0 1,933.0 9,983.0
050 Gedung Tataan 1,938.0 5,893.0 1,875.0 9,706.0
060 Negeri Katon 2,203.0 7,795.0 5,271.0 15,269.0
070 Tegineneng 2,462.0 8,618.0 4,046.0 15,126.0
JUMLAH 15,465.0 71,058.0 30,854.0 117,377.0
Penggunaan Lahan terbesar di Kabupaten Pesawaran ada di Kecamatan
Negeri Katon.
Tabel.21
Data Luas Penggunaan Lahan (hektar)
di Kabupaten Pringsewu
Kecamatan
Penggunaan Lahan Total
Sawah Pertanian Bukan Luas Lahan
Bukan Sawah Pertanian
010 Pardasuka 2,185.0 6,025.0 1,254.0 9,464.0
020 Ambarawa 1,837.0 810.0 452.0 3,099.0
030 Pagelaran 1,836.0 2,271.0 3,140.0 7,247.0
031 Pagelaran Utara 445.0 9,566.0 17.0 10,028.0
040 Pringsewu 1,765.5 1,017.0 2,546.5 5,329.0
050 Gading Rejo 3,527.0 2,513.0 2,531.0 8,571.0
060 Sukoharjo 1,068.0 2,589.0 3,638.0 7,295.0
070 Banyumas 591.0 2,616.0 778.0 3,985.0
080 Adi Luwih 576.0 4,075.0 2,831.0 7,482.0
JUMLAH 13,830.5 31,482.0 17,187.5 62,500.0
Penggunaan Lahan terbesar di Kabupaten Pringsewu ada di Kecamatan
Pagelaran Utara.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 41
Tabel. 22
Data Luas Penggunaan Lahan (hektar)
di Kabupaten Tulang Bawang
Kecamatan
Penggunaan Lahan Total
Sawah Pertanian Bukan Luas Lahan
Bukan Sawah Pertanian
030 Banjar Agung 10.0 7,072.8 16,005.2 23,088.0
031 Banjar Margo 216.0 10,828.0 2,251.0 13,295.0
032 Banjar Baru 220.0 8,147.0 4,928.0 13,295.0
040 Gedung Aji 1,340.0 7,503.0 2,604.0 11,447.0
041 Penawar Aji 3,727.0 6,404.0 314.0 10,445.0
042 Meraksa Aji 460.0 4,236.0 4,775.0 9,471.0
050 Menggala 870.0 26,992.0 6,538.0 34,400.0
051 Penawar Tama 566.0 13,868.0 6,619.0 21,053.0
052 Rawajitu Selatan 8,670.0 716.0 3,008.0 12,394.0
053 Gedung Meneng 8,356.0 13,366.0 43,985.0 65,707.0
054 Rawajitu Timur 910.0 0.0 16,755.0 17,665.0
055 Rawa Pitu 9,095.0 1,343.0 6,480.0 16,918.0
056 Gedung Aji Baru 2,155.0 5,392.0 1,989.0 9,536.0
057 Dente Teladas 11,606.0 40,040.8 16,918.2 68,565.0
058 Menggala Timur 1,488.0 9,157.5 8,707.5 19,353.0
JUMLAH 49,689.0 155,066.1 141,876.9 346,632.0
Penggunaan Lahan terbesar di Kabupaten Tulang Bawang ada di Kecamatan Dente Teladas.
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 42
BAB IV PENUTUP
Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017, Balai Pelatihan Pertanian Lampung disusun,
berdasarkan Permentan 53 tahun 2014, Perjanjian Kinerja (PK) BPP Lampung dan
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BPP Lampung tahun anggaran 2017 telah
ditetapkan dalam surat pengesahan DIPA nomor: SP DIPA-018-10.2.120040/2016
Tanggal 07 Desember 2016 serta terjadinya revisi DIPA sampai nomor: SP DIPA-018-
10.2.120040/2017 revisi 4 tanggal 24 Agustus 2017 yang disebabkan adanya
perubahan penambahan anggaran.
Tahun 2017 untuk jumlah Pagu Anggaran BPP Lampung mengalami
perubahan disebabkan adanya Penambahan Anggaran (APBN-P) 2017 dimana
Jumlah Pagu Anggaran DIPA sebelum revisi sebesar Rp. 10.563.108.000,- dan
setelah direvisi Pemambahan Rp. 4.642.587.000,- sehingga pagu anggaran yang
bisa dieksekusi sebesar Rp. 15.205.695.000,- sedangkan Jumlah realisasi anggaran
TA. 2017 sebesar Rp. 14.430.904.687,- menyebabkan Persentase realisasi anggaran
menjadi sebesar 94,90 % dengan persentase fisik sebesar 99,96% Penetapan
Kinerja (PK) tahun 2017 ditetapkan pada bulan Agustus tahun 2017, sedangkan revisi
DIPA terkait Penambahan anggaran yang menambah jumlah target kinerja BPP
Lampung dikeluarkan pada bulan Agustus 2017. Penambahan anggaran dilakukan
pada beberapa kegiatan termasuk kegiatan pelatihan aparatur dan non aparatur,
namun demikian terdapat juga penambahan kegiatan, dimana pada DIPA awal target
tersebut tidak tercantum sehingga menambah jumlah sasaran kegiatan. Perubahan
jumlah target pada beberapa kegiatan tersebut baik yang masuk dalam sasaran
Kegiatan maupun diluar sasaran Kegiatan terdiri dari :
Jumlah Aparatur dan Non Aparatur pertanian yang meningkat kapasitasnya,
dari target 750 orang menjadi 2.333 orang dimana untuk target ini masuk
dalam kebijakan Penambahan anggaran;
Jumlah sertifikasi profesi bidang pertanian, bertambah dari target 60 orang
menjadi 90 orang dimana untuk target ini masuk dalam kebijakan Penambahan
anggaran;
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 43
Jumlah UPT Pelatihan Pertanian yang terfasilitasi sarana dan prasarana
pembelajaran target 2 unit menjadi 4 unit; dimana untuk target ini masuk dalam
kebijakan Penambahan anggaran;
Jumlah Layanan pendidikan dan pelatihan target 2 layanan menjadi 3 layanan
dimana untuk target ini masuk dalam kebijakan Penambahan anggaran;;
Jumlah pembangunan baru, bertambah ;erikut perubahan jumlah target pada
beberapa kegiatan baik yang masuk dalam sasaran Kegiatan maupun diluar
sasaran Kegiatan disajikan pada Tabel 23
Tabel. 23
Perubahan Jumlah Target Indikator Kinerja
Balai Pelatihan Pertanian Lampung Tahun 2017
Untuk pencapaian kinerja masing-masing indikator disajikan sebagai berikut:
1. Indikator berdasarkan sasaran Kegiatan
a) Meningkatnya kapasitas aparatur dan non aparatur pertanian, berkisar
99,79% .
b) Jumlah sertifikasi profesi bidang pertanian. 100,00%
c) Jumlah UPT Pelatihan Pertanian yang terfasilitasi sarana dan prasarana
pembelajaran , dengan capaian kinerja rata-rata 100.00%.
d) Jumlah Layanan pendidikan dan pelatihan , dengan capaian kinerja rata-rata
100%.
e) Terfasilitasinya pembangunan baru, dengan capaian kinerja rata-rata 100%.
No Indikator Kinerja Target DIPA
sebelum revisi
Target DIPA
setelah revisi
1. Jumlah Aparatur dan Non Aparatur
pertanian yang meningkat kapasitasnya
750 org 2.333 org
2. Jumlah sertifikasi profesi bidang pertanian 60 org 90 org
3 Jumlah UPT Pelatihan Pertanian yang
terfasilitasi sarana dan prasarana
pembelajaran
2 unit 4unit
4 Jumlah Layanan pendidikan dan pelatihan 2 Layanan 3 Layanan
5 Jumlah pembangunan baru -
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017 44
Jika dibandingkan rata-rata nilai pencapaian kinerja sasaran strategis BPP
Lampung 6 tahun terakhir dari tahun 2012 sampai tahun 2017 maka Pencapaian
Kinerja BPP Lampung sampai 31 Desember 2017 mengalami kenaikan dengan rata
rata kinerja mencapai 94,90%.
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka secara
proporsional angka realisasi serapan anggaran pada tahun 2017 merupakan serapan
yang hampir sama selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2012.
Pada tahun 2017 ini penyetoran PNBP mencapai Rp. 180.055.105 atau lebih
besar dibandingkan tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 99.444.201.- Kinerja output PNBP
2017, BPP Lampung sampai 31 Desember 2017 mencapai 91,03 % dan kinerja
keuangan mencapai 94,90% untuk pagu dengan kegiatan dan anggaran
penambahan sehingga rasio output/input mencapai 8,29. Sedangkan Kinerja output
rata-rata BPP Lampung sampai 31 Desember 2017 jika dihitung dengan kegiatan
dan anggaran kinerja keuangan mencapai 94.90% dan fisik mencapai 99,96%
sehingga rasio output/input mencapai 5,01 Nilai angka angka tersebut
mengindikasikan bahwa capaian yang diperoleh termasuk kedalam kategori efisien
dimana syaratnya efisiensi harus diatas 1.
Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Pada Tahun 2017
adalah Keterbatasannya jumlah peserta Fungsional Pengawasan Benih Tanaman
(PBT) di wilayah satker BPP Lampung sehingga pada diklat fungsional tersebut tidak
dapat tercapai sesuai target.
Demikian Laporan Kinerja Balai Pelatihan Pertanian Lampung ini disusun
sebagai instrument monitoring kinerja dan harapannya dapat dipergunakan dengan
baik untuk evaluasi dan perbaikan kinerja pada periode mendatang.