hukum perdata internasional

36
HUKUM PERDATA HUKUM PERDATA INTERNASIONAL INTERNASIONAL Teori Kualifikasi Lex Teori Kualifikasi Lex Fori Fori Teori Kualifikasi Lex Teori Kualifikasi Lex Cause Cause Teori Kualifikasi Teori Kualifikasi Bertahap Bertahap

Upload: xenos

Post on 20-Mar-2016

324 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL. Teori Kualifikasi Lex Fori Teori Kualifikasi Lex Cause Teori Kualifikasi Bertahap. TEORI KUALIFIKASI LEX FORI. Inti Teori : - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

HUKUM PERDATA HUKUM PERDATA INTERNASIONALINTERNASIONAL

Teori Kualifikasi Lex ForiTeori Kualifikasi Lex ForiTeori Kualifikasi Lex CauseTeori Kualifikasi Lex CauseTeori Kualifikasi BertahapTeori Kualifikasi Bertahap

Page 2: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX FORITEORI KUALIFIKASI LEX FORI

Inti Teori :Inti Teori :““Kualifikasi harus dilakukan berdasarkan hukum dari Kualifikasi harus dilakukan berdasarkan hukum dari

pengadilan yang mengadili perkara (lex fori) pengadilan yang mengadili perkara (lex fori) karena sistem kualifikasi adalah bagian dari hukum karena sistem kualifikasi adalah bagian dari hukum intern lex fori tersebut.”intern lex fori tersebut.”

Tokoh Kualifikasi Tokoh Kualifikasi Lex Fori Lex Fori ::1.1. Franz Kahn (Jerman)Franz Kahn (Jerman)2.2. Bartin (Perancis)Bartin (Perancis)

Page 3: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX FORITEORI KUALIFIKASI LEX FORI

FRANZ KAHN mengatakan bahwa kualifikasi harus dilakukan FRANZ KAHN mengatakan bahwa kualifikasi harus dilakukan berdasakan berdasakan lex fori lex fori karena :karena :

A. A. Kesederhanaan (Kesederhanaan (simplicitysimplicity))Pengertian, batasan dan konsep-konsep hukum yang digunakan Pengertian, batasan dan konsep-konsep hukum yang digunakan dalam penyelesaian sengketa adalah yang paling dikenal oleh dalam penyelesaian sengketa adalah yang paling dikenal oleh hakim.hakim.

B. B. Kepastian (Kepastian (certaintycertainty))Pihak-pihak yang berperkara mengetahui terlebih dahulu Pihak-pihak yang berperkara mengetahui terlebih dahulu

kualifikasi yang akan dilakukan oleh hakim berserta dengan kualifikasi yang akan dilakukan oleh hakim berserta dengan konsekuensi yuridiknya.konsekuensi yuridiknya.

Page 4: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX FORITEORI KUALIFIKASI LEX FORI

BARTIN mengatakan bahwa kualifikasi harus dilakukan dengan BARTIN mengatakan bahwa kualifikasi harus dilakukan dengan Lex Fori Lex Fori karena :karena :

Seorang hakim telah disumpah untuk menegakkan hukumnya Seorang hakim telah disumpah untuk menegakkan hukumnya sendiri dan bukan sistem hukum asing mana pun.sendiri dan bukan sistem hukum asing mana pun.

Pemberlakuan hukum asing hanya sebagai wujud kesukarelaan Pemberlakuan hukum asing hanya sebagai wujud kesukarelaan forum untuk membatasi kedaulatan hukumnya.forum untuk membatasi kedaulatan hukumnya.

Jika hakim menghadapi lembaga hukum asing yang tidak Jika hakim menghadapi lembaga hukum asing yang tidak dikenal dalam dikenal dalam lex forilex fori, ia harus menerapkan konsep hukumnya , ia harus menerapkan konsep hukumnya sendiri yang dianggap paling setara dengan konsep hukum asing sendiri yang dianggap paling setara dengan konsep hukum asing itu.itu.

Page 5: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX FORITEORI KUALIFIKASI LEX FORIPengecualian penerapan kualifikasi Pengecualian penerapan kualifikasi Lex Fori Lex Fori ::

a.a. Jika perkara yang dihadapi menyangkut penentuan Jika perkara yang dihadapi menyangkut penentuan hakikat suatu benda sebagai benda tetap atau benda hakikat suatu benda sebagai benda tetap atau benda bergerak bergerak Lex Situs Lex Situs (hukum dari tempat benda (hukum dari tempat benda terletak).terletak).

b. b. Jika perkara menyangkut kontrak-kontrak yang Jika perkara menyangkut kontrak-kontrak yang dibuat melalui korespondensi, penentuan saat dan dibuat melalui korespondensi, penentuan saat dan sah tidaknya pembentukan kontrak sah tidaknya pembentukan kontrak Lex Loci Lex Loci ContractusContractus (hukum dari tempat pembuatan (hukum dari tempat pembuatan kontrak).kontrak).

Page 6: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX FORITEORI KUALIFIKASI LEX FORI

Keunggulan:Keunggulan:Perkara lebih mudah diselesaikan, mengingat Perkara lebih mudah diselesaikan, mengingat digunakannya konsep-konsep hukum Lex Fori yang digunakannya konsep-konsep hukum Lex Fori yang paling dikenal oleh hakim.paling dikenal oleh hakim.

Kelemahan:Kelemahan:Kemungkinan terjadinya ketidakadilan karena Kemungkinan terjadinya ketidakadilan karena kualifikasi adakalanya dijalankan dengan kualifikasi adakalanya dijalankan dengan menggunakan ukuran-ukuran yang tidak selalu sesuai menggunakan ukuran-ukuran yang tidak selalu sesuai dengan hukum asing yang seharusnya diberlakukan, dengan hukum asing yang seharusnya diberlakukan, atau bahkan dengan ukuran-ukuran yang tidak dikenal atau bahkan dengan ukuran-ukuran yang tidak dikenal sama sekali oleh sistem hukum tersebut.sama sekali oleh sistem hukum tersebut.

Page 7: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Langkah Kualifikasi Lex ForiLangkah Kualifikasi Lex Fori Kualifikasikan peristiwa X dengan kaidah intern lex fori;Kualifikasikan peristiwa X dengan kaidah intern lex fori; Tentukan titik taut sekunder dengan melihat pada kaidah Tentukan titik taut sekunder dengan melihat pada kaidah

HPI lex fori;HPI lex fori; Tentukan lex cause;Tentukan lex cause; Selesaikan perkara dengan menggunakan kaidah intern Selesaikan perkara dengan menggunakan kaidah intern

lex cause.lex cause.

cat: langkah 2,3 dan 4 harus konsisten dengan apa yang cat: langkah 2,3 dan 4 harus konsisten dengan apa yang dikulifikasikan oleh langkah 1.dikulifikasikan oleh langkah 1.

Page 8: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX FORITEORI KUALIFIKASI LEX FORI

KASUS OGDEN Vs. OGDEN (1908)KASUS OGDEN Vs. OGDEN (1908) Philip, pria warga negara Perancis, berdomisili di Philip, pria warga negara Perancis, berdomisili di

Perancis, dan berusia 19 tahun.Perancis, dan berusia 19 tahun. Philip menikah dengan Sarah (wanita) yang Philip menikah dengan Sarah (wanita) yang

berkewarganegaraan Inggris.berkewarganegaraan Inggris. Pernikahan Philip dan Sarah dilangsungkan dan Pernikahan Philip dan Sarah dilangsungkan dan

diresmikan di Inggris tahun 1898.diresmikan di Inggris tahun 1898. Philip menikah dengan Sarah tanpa izin orang tua Philip menikah dengan Sarah tanpa izin orang tua

Philip. Izin ini diwajibkan oleh hukum Perancis Philip. Izin ini diwajibkan oleh hukum Perancis (Pasal 148 Code Civil). (Pasal 148 Code Civil).

Page 9: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX FORITEORI KUALIFIKASI LEX FORI Tahun 1901, Philip pulang ke Perancis dan Tahun 1901, Philip pulang ke Perancis dan

mengajukan permohonan di pengadilan Perancis mengajukan permohonan di pengadilan Perancis untuk pembatalan perkawinan dengan Sarah dengan untuk pembatalan perkawinan dengan Sarah dengan alasan bahwa perkawinan itu dilangsungkan tanpa alasan bahwa perkawinan itu dilangsungkan tanpa izin orang tua.izin orang tua.

Permohonan dikabulkan oleh pengadilan Perancis Permohonan dikabulkan oleh pengadilan Perancis dan Philip kemudian menikah dnegan seorang wanita dan Philip kemudian menikah dnegan seorang wanita Prancis di Perancis.Prancis di Perancis.

Sarah kemudian menggugat Philip di Inggris karena Sarah kemudian menggugat Philip di Inggris karena dianggap melakuan perzinahan dan meninggalkan dianggap melakuan perzinahan dan meninggalkan istrinya terlantar. Gugatan ditolak karena alasan istrinya terlantar. Gugatan ditolak karena alasan yurisdiksi.yurisdiksi.

Page 10: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX FORITEORI KUALIFIKASI LEX FORI

Tahun 1904, Sarah yang sudah merasa tidak terikat Tahun 1904, Sarah yang sudah merasa tidak terikat dalam perkawinan dengan Philip, kemudian menikah dalam perkawinan dengan Philip, kemudian menikah kembali dengan Ogden (WN Inggris), dan kembali dengan Ogden (WN Inggris), dan dilangsungkan di Inggris.dilangsungkan di Inggris.

Tahun 1906, Ogden menganggap bahwa Sarah masih Tahun 1906, Ogden menganggap bahwa Sarah masih terikat dengan perkawinan dengan Philip karena terikat dengan perkawinan dengan Philip karena berdasarkan hukum Inggris perkawinan Philip dan berdasarkan hukum Inggris perkawinan Philip dan Sarah belum dianggap batal karena keputusan Sarah belum dianggap batal karena keputusan pengadilan Prancis tidak diakui di Inggris.pengadilan Prancis tidak diakui di Inggris.

Page 11: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX FORITEORI KUALIFIKASI LEX FORI

Ogden kemudian mengajukan permohonan Ogden kemudian mengajukan permohonan pembatalan perkawinan dengan Sarah, dengan pembatalan perkawinan dengan Sarah, dengan dasar hukum bahwa istrinya telah berpoligami.dasar hukum bahwa istrinya telah berpoligami.

Permohonan diajukan di pengadilan Inggris.Permohonan diajukan di pengadilan Inggris.

Page 12: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX FORITEORI KUALIFIKASI LEX FORI

Proses Penyelesaian Sengketa:Proses Penyelesaian Sengketa: Untuk menerima atau menolak permohonan Ogden, Untuk menerima atau menolak permohonan Ogden,

hakim harus menentukan terlebih dahulu apakah hakim harus menentukan terlebih dahulu apakah perkawinan Philip dan Sarah sah atau tidak.perkawinan Philip dan Sarah sah atau tidak.

Pokok permasalahan dalam perkawinan Philip dan Pokok permasalahan dalam perkawinan Philip dan Sarah berkisar pada persoalan izin orang tua sebagai Sarah berkisar pada persoalan izin orang tua sebagai persyaratan perkawinan, terutama dalam menetapkan persyaratan perkawinan, terutama dalam menetapkan apakah Philip memang memiliki kemampuan hukum apakah Philip memang memiliki kemampuan hukum untuk menikah.untuk menikah.

Page 13: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX FORITEORI KUALIFIKASI LEX FORI

Kaidah HPI Inggris :Kaidah HPI Inggris :

1. 1. Persyaratan essensialPersyaratan essensial untuk sahnya perkawinan, termasuk untuk sahnya perkawinan, termasuk tentang kemampuan hukum serorang pria untuk menikah tentang kemampuan hukum serorang pria untuk menikah ((legal capacity to marrylegal capacity to marry) harus diatur oleh ) harus diatur oleh lex domicililex domicili (dalam (dalam hal ini menunjukkan ke arah hal ini menunjukkan ke arah hukum Perancishukum Perancis).).

2. 2. Persyaratan formalPersyaratan formal untuk sahnya perkawinan harus tunduk untuk sahnya perkawinan harus tunduk pada hukum dari tempat peresmian perkawinan (pada hukum dari tempat peresmian perkawinan (Lex Loci Lex Loci CelebrationisCelebrationis), dalam hal ini menunjuk ke arah ), dalam hal ini menunjuk ke arah hukum hukum Inggris.Inggris.

Page 14: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX FORITEORI KUALIFIKASI LEX FORI

Kualifikasi :Kualifikasi :

Prancis mengkualifikasikan izin orang tua Prancis mengkualifikasikan izin orang tua sebagai persyaratan essensial berdasarkan sebagai persyaratan essensial berdasarkan Pasal 148 Code Civil. Pasal 148 Code Civil.

Inggris mengkualifikasikan izin orang tua Inggris mengkualifikasikan izin orang tua sebagai persyaratan formal. sebagai persyaratan formal.

Page 15: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX FORITEORI KUALIFIKASI LEX FORI

Kaidah Intern Inggris :Kaidah Intern Inggris :

Tidak terpenuhinya persyaratan essensial akan Tidak terpenuhinya persyaratan essensial akan menyebabkan pembatalan perkawinan.menyebabkan pembatalan perkawinan.

Tidak terpenuhinya persyaratan formal tidak Tidak terpenuhinya persyaratan formal tidak menyebabkan pembatalan perkawinan. menyebabkan pembatalan perkawinan.

Page 16: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX FORITEORI KUALIFIKASI LEX FORI

Kesimpulan :Kesimpulan : Hakim Inggris mengkualifikasikan perkara berdasarkan Hakim Inggris mengkualifikasikan perkara berdasarkan Lex Lex

ForiFori.. Berdasarkan hukum Inggris, izin orang tua dianggap sebagai Berdasarkan hukum Inggris, izin orang tua dianggap sebagai

persyaratan formil.persyaratan formil. HPI Inggris menunjuk hukum Inggris sebagai HPI Inggris menunjuk hukum Inggris sebagai Lex CauseLex Cause.. Menurut hukum Inggris, perkawinan Philip dan Sarah tetap Menurut hukum Inggris, perkawinan Philip dan Sarah tetap

dianggap sah.dianggap sah. Konsekuensinya, perkawinan Sarah dan Ogden dianggap tidak Konsekuensinya, perkawinan Sarah dan Ogden dianggap tidak

sah karena salah satu pihak masih terikat dengan perkawinan sah karena salah satu pihak masih terikat dengan perkawinan dengan suami pertamanya.dengan suami pertamanya.

Permohonan Ogden dikabulkan.Permohonan Ogden dikabulkan.

Page 17: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX TEORI KUALIFIKASI LEX CAUSECAUSE

Teori Kualifikasi Lex Cause sering pula disebut Teori Kualifikasi Lex Cause sering pula disebut Kualifikasi Lex Fori yang Diperluas.Kualifikasi Lex Fori yang Diperluas.

Inti Teori :Inti Teori :Teori ini beranggapan bahwa proses kualifikasi dalam Teori ini beranggapan bahwa proses kualifikasi dalam perkara HPI dijalankan sesuai dengan sistem serta perkara HPI dijalankan sesuai dengan sistem serta ukuran-ukuran dari keseluruhan sistem hukum yang ukuran-ukuran dari keseluruhan sistem hukum yang berkaitan dengan perkara.berkaitan dengan perkara.

Tokoh : Martin Wolff.Tokoh : Martin Wolff.

Page 18: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX TEORI KUALIFIKASI LEX CAUSECAUSE

Tindakan kualifikasi dimaksudkan untuk menentukan Tindakan kualifikasi dimaksudkan untuk menentukan kaidah HPI mana dari kaidah HPI mana dari Lex ForiLex Fori yang paling erat yang paling erat kaitannya dengan kaidah hukum asing yang mungkin kaitannya dengan kaidah hukum asing yang mungkin diberlakukan.diberlakukan.

Penentuan ini harus dilakukan dengan mendasarkan Penentuan ini harus dilakukan dengan mendasarkan diri pada hasil kualifikasi yang dilakukan dengan diri pada hasil kualifikasi yang dilakukan dengan memperhatikan sistem hukum asing yang memperhatikan sistem hukum asing yang bersangkutan.bersangkutan.

Page 19: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX TEORI KUALIFIKASI LEX CAUSECAUSE

Prof. Sunaryati Hartono :Prof. Sunaryati Hartono : Kesulitan mungkin akan timbul jika sistem hukum asing Kesulitan mungkin akan timbul jika sistem hukum asing

tertentu ternyata tidak memiliki sistem kualifikasi yang cukup tertentu ternyata tidak memiliki sistem kualifikasi yang cukup lengkap, atau bahkan tidak mengenal klasifikasi lembaga lengkap, atau bahkan tidak mengenal klasifikasi lembaga hukum yang sedang dihadapi dalam perkara.hukum yang sedang dihadapi dalam perkara.

Hakim biasanya menjalankan konstruksi hukum (analogi) Hakim biasanya menjalankan konstruksi hukum (analogi) dengan memperhatikan cara-cara penyelesaian sengketa dengan memperhatikan cara-cara penyelesaian sengketa hukum yang serupa atau sejenis di dalam sistem-sistem hukum hukum yang serupa atau sejenis di dalam sistem-sistem hukum yang dianggap memiliki dasar yang sama.yang dianggap memiliki dasar yang sama.

Jika cara itu belum juga dapat membantu penyelesaian Jika cara itu belum juga dapat membantu penyelesaian perkara, barulah kualifikasi dilakukan berdasarkan perkara, barulah kualifikasi dilakukan berdasarkan Lex ForiLex Fori..

Page 20: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX TEORI KUALIFIKASI LEX CAUSECAUSE

Chesire menyarankan agar konsep-konsep Chesire menyarankan agar konsep-konsep seperti “kontrak”, “perbuatan melawan seperti “kontrak”, “perbuatan melawan hukum” dan sebagainya dalam HPI diberi hukum” dan sebagainya dalam HPI diberi pengertian yang lebih luas sehingga dapat pengertian yang lebih luas sehingga dapat mencakup peristiwa / hubungan hukum yang mencakup peristiwa / hubungan hukum yang sejenis dari suatu sistem hukum asing. sejenis dari suatu sistem hukum asing.

Page 21: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Langkah Kualifikasi Lex CauseLangkah Kualifikasi Lex Cause

1.1. Kualifikasikan peristiwa x dengan kaidah intern Kualifikasikan peristiwa x dengan kaidah intern hukum asing;hukum asing;

2.2. Tentukan titik taut sekunder dengan melihat pada Tentukan titik taut sekunder dengan melihat pada kaidah HPI kaidah HPI Lex ForiLex Fori;;

3.3. Tentukan Tentukan Lex CauseLex Cause;;

4.4. Putusan dengan kaidah intern Putusan dengan kaidah intern Lex CauseLex Cause..

Page 22: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Kasus Nicols v. Nicols (1900)Kasus Nicols v. Nicols (1900)

Kasus menyangkut sepasang suami istri Kasus menyangkut sepasang suami istri berkewarganegaraan Perancis.berkewarganegaraan Perancis.

Pernikahan mereka diresmikan di Perancis.Pernikahan mereka diresmikan di Perancis.

Ketika pernikahan dilangsungkan pada tahun 1854, Ketika pernikahan dilangsungkan pada tahun 1854, kedua pihak tidak membuat perjanjian / kontrak tentang kedua pihak tidak membuat perjanjian / kontrak tentang harta perkawinan.harta perkawinan.

Setelah pernikahan, mereka pindah ke Inggris. Suami Setelah pernikahan, mereka pindah ke Inggris. Suami meninggal dunia di Inggris dengan meninggalkan meninggal dunia di Inggris dengan meninggalkan testamen yang dibuat secara sah di Inggris.testamen yang dibuat secara sah di Inggris.

Page 23: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Isi testamen ternyata mengabaikan semua hak istri Isi testamen ternyata mengabaikan semua hak istri atas harta perkawinan.atas harta perkawinan.

Istri kemudian mengajukan gugatan terhadap Istri kemudian mengajukan gugatan terhadap testamen dan menuntut haknya atas harta bersama.testamen dan menuntut haknya atas harta bersama.

Gugatan diajukan di Pengadilan Inggris.Gugatan diajukan di Pengadilan Inggris.

Page 24: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Proses Penyelesaian Perkara Proses Penyelesaian Perkara

Perkara ini dapat dikualifikasikan sebagai pewarisan Perkara ini dapat dikualifikasikan sebagai pewarisan testamentair atau kontrak tentang harta perkawinan.testamentair atau kontrak tentang harta perkawinan.

Hakim Inggris kemudian mengkualifikasikan pekara ini Hakim Inggris kemudian mengkualifikasikan pekara ini sebagai pewarisan testamentair.sebagai pewarisan testamentair.

Kaidah Intern Inggris mengatakan bahwa : “status Kaidah Intern Inggris mengatakan bahwa : “status kepemilikan atas benda-benda bergerak dari sepasang suami kepemilikan atas benda-benda bergerak dari sepasang suami istri harus diatur dengan sebuah kontrak (tegas atau diam-istri harus diatur dengan sebuah kontrak (tegas atau diam-diam).diam).

Kaidah HPI Inggris mengatakan bahwa “jika kontrak tentang Kaidah HPI Inggris mengatakan bahwa “jika kontrak tentang status kepemilikan atas benda-benda bergerak dari sepasang status kepemilikan atas benda-benda bergerak dari sepasang suami istri tidak ada, maka status kepemilikan atas benda-suami istri tidak ada, maka status kepemilikan atas benda-benda itu harus diatur berdasarkan benda itu harus diatur berdasarkan Lex Loci Celebrationis Lex Loci Celebrationis (hukum tempat peresmian perkawinan).(hukum tempat peresmian perkawinan).

Page 25: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Kaidah Intern Perancis mengatakan bahwa “Apabila Kaidah Intern Perancis mengatakan bahwa “Apabila para pihak dalam suatu perkawinan tidak membuat para pihak dalam suatu perkawinan tidak membuat suatu kontrak secara tegas, harta yang ada dalam suatu kontrak secara tegas, harta yang ada dalam suatu perkawinan akan menjadi suatu perkawinan akan menjadi harta bersama harta bersama ((communaute des bienscommunaute des biens)”.)”.

Hakim kemudian mengkualifikasikan kembali Hakim kemudian mengkualifikasikan kembali perkara berdasarkan Kaidah Intern Perancis sebagai perkara berdasarkan Kaidah Intern Perancis sebagai perjanjian diam-diam untuk bercampur harta.perjanjian diam-diam untuk bercampur harta.

Konsekuensinya, kewenangan mewaris sang suami Konsekuensinya, kewenangan mewaris sang suami melalui testamen hanyalah mencakup setengah dari melalui testamen hanyalah mencakup setengah dari seluruh harta bersama. seluruh harta bersama.

Page 26: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX TEORI KUALIFIKASI LEX CAUSECAUSE

Hakim pada akhirnya memutuskan :Hakim pada akhirnya memutuskan :

testamen dianggap batal dan gugatan janda testamen dianggap batal dan gugatan janda dikabulkan. dikabulkan.

Page 27: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI LEX TEORI KUALIFIKASI LEX CAUSECAUSE

1.1. Kualifikasikan peristiwa x dengan kaidah intern Kualifikasikan peristiwa x dengan kaidah intern hukum asing (dalam kasus sebagai communaute de hukum asing (dalam kasus sebagai communaute de Biens);Biens);

2.2. Tentukan titik taut sekunder dengan melihat pada Tentukan titik taut sekunder dengan melihat pada kaidah HPI kaidah HPI Lex Fori Lex Fori (dalam kasus sebagia (dalam kasus sebagia Lex Loci Lex Loci CelebrationisCelebrationis););

3.3. Tentukan Tentukan Lex Cause Lex Cause (dalam kasus adalah hukum (dalam kasus adalah hukum Perancis);Perancis);

4.4. Putusan dengan kaidah intern Putusan dengan kaidah intern Lex Cause Lex Cause (dalam (dalam kasus sebagai kasus sebagai communaute de bienscommunaute de biens).).

Page 28: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

TEORI KUALIFIKASI TEORI KUALIFIKASI BERTAHAPBERTAHAP

Inti Teori :Inti Teori :Penentuan Penentuan Lex Cause Lex Cause dalam perkara HPI hanya dapat dilakukan dalam perkara HPI hanya dapat dilakukan

melalui proses kualifikasi, dan pada tahap penentuan Lex melalui proses kualifikasi, dan pada tahap penentuan Lex Cause kualifikasi mau tidak mau harus dilakukan berdasarkan Cause kualifikasi mau tidak mau harus dilakukan berdasarkan Lex Fori Lex Fori terlebih dahulu.terlebih dahulu.

Kualifikasi harus dilakukan melalui 2 tahap.Kualifikasi harus dilakukan melalui 2 tahap.

Tokoh Kualifikasi Bertahap :Tokoh Kualifikasi Bertahap :Adolph Schnizer (Swiss), didukung oleh Prof. G.C. Cheshire, Adolph Schnizer (Swiss), didukung oleh Prof. G.C. Cheshire,

Prof. Ehrenzweig, dan Prof. Sunaryati Hartono.Prof. Ehrenzweig, dan Prof. Sunaryati Hartono.

Page 29: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

A. A. Kualifikasi Tahap PertamaKualifikasi Tahap Pertama

- Dijalankan pada saat hakim harus menemukan Dijalankan pada saat hakim harus menemukan kaidah HPI yang akan digunakan untuk kaidah HPI yang akan digunakan untuk menentukan titik taut penentu.menentukan titik taut penentu.

- Kualifikasi ini dilakukan dalam rangka menetapkan Kualifikasi ini dilakukan dalam rangka menetapkan Lex CauseLex Cause..

- Proses kualifikasi dilakukan dengan mendasarkan Proses kualifikasi dilakukan dengan mendasarkan diri pada sistem diri pada sistem kualifikasi intern kualifikasi intern Lex ForiLex Fori..

Page 30: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

B. B. Kualifikasi Tahap KeduaKualifikasi Tahap Kedua

- Kualifikasi ini dijalankan setelah Kualifikasi ini dijalankan setelah Lex Cause Lex Cause ditetapkan dan dalam rangka menetapkan kategori ditetapkan dan dalam rangka menetapkan kategori kaidah atau aturan hukum intern apa dari kaidah atau aturan hukum intern apa dari Lex Cause Lex Cause yang akan digunakan untuk menyelesaikan perkara.yang akan digunakan untuk menyelesaikan perkara.

- Kualifikasi pada tahap ini harus dijalankan Kualifikasi pada tahap ini harus dijalankan berdasarkan sistem kualifikasi intern yang dikenal berdasarkan sistem kualifikasi intern yang dikenal pada pada Lex CauseLex Cause..

- Pada tahap ini semua fakta dalam perkara harus Pada tahap ini semua fakta dalam perkara harus dikualifikasikan kembali berdasarkan kategori dikualifikasikan kembali berdasarkan kategori Lex Lex CauseCause..

Page 31: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

LANGKAH-LANGKAHLANGKAH-LANGKAHTEORI KUALIFIKASI BERTAHAPTEORI KUALIFIKASI BERTAHAP

Tahap ITahap I1.1. Kualifikasikan perkara dengan menggunakan kaidah intern Kualifikasikan perkara dengan menggunakan kaidah intern

Lex Fori;Lex Fori;2.2. Lihat Kaidah HPI Lihat Kaidah HPI Lex Fori Lex Fori dan tentukan Titik Taut Sekunderdan tentukan Titik Taut Sekunder3.3. Tentukan Tentukan Lex Cause.Lex Cause.

Tahap IITahap II1.1. Kualifikasikan kembali perkara dengan kaidah intern Kualifikasikan kembali perkara dengan kaidah intern Lex Lex

CauseCause..2.2. Selesaikan perkara dengan menggunakan kaidah intern Selesaikan perkara dengan menggunakan kaidah intern Lex Lex

CauseCause..

Page 32: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Contoh Kasus :Contoh Kasus :

A adalah seorang warga negara Swiss, yang berdomisili A adalah seorang warga negara Swiss, yang berdomisili terakhir dan meninggal dunia di Inggris. Pewaris terakhir dan meninggal dunia di Inggris. Pewaris meninggalkan sejumlah harga peninggalan berupa meninggalkan sejumlah harga peninggalan berupa benda tetap di Perancis dan sejumlah benda bergerak benda tetap di Perancis dan sejumlah benda bergerak di Swiss dan Inggris. Para ahli waris semuanya di Swiss dan Inggris. Para ahli waris semuanya adalah warga negara Swiss yang berdomisili di Swiss adalah warga negara Swiss yang berdomisili di Swiss dan perkara pembagian warisan ini diajukan di dan perkara pembagian warisan ini diajukan di Pengadilan Swiss. Pengadilan Swiss.

Hukum manakah yang dipergunakan hakim Swiss untuk Hukum manakah yang dipergunakan hakim Swiss untuk menyelesaikan persoalan ini?menyelesaikan persoalan ini?

Page 33: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Fakta Hukum :Fakta Hukum :

Hukum Intern Swiss :Hukum Intern Swiss :

Hukum Swiss mengkualifikasikan perkara ini sebagai masalah Hukum Swiss mengkualifikasikan perkara ini sebagai masalah Pewarisan.Pewarisan.

Hukum Intern Inggris :Hukum Intern Inggris :

Hukum Inggris mengkualifikasikan perkara ini menjadi:Hukum Inggris mengkualifikasikan perkara ini menjadi:

Masalah pembagian harta tetap dikualifikasikan sebagai masalah Masalah pembagian harta tetap dikualifikasikan sebagai masalah pewarisan benda tetap.pewarisan benda tetap.

Masalah pembagian harga bergerak dikualifikasikan sebagai Masalah pembagian harga bergerak dikualifikasikan sebagai masalah pewarisan benda bergerak.masalah pewarisan benda bergerak.

Page 34: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Kaidah HPI Swiss :Kaidah HPI Swiss :

Hukum yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah Hukum yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah pewarisan adalah hukum dari domisili terakhir dari pewaris.pewarisan adalah hukum dari domisili terakhir dari pewaris.

Kaidah HPI Inggris :Kaidah HPI Inggris :

Untuk benda tetap Untuk benda tetap Lex Rei Sitae Lex Rei Sitae Untuk benda bergerak Untuk benda bergerak domisili terakhir pewaris domisili terakhir pewaris

Page 35: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Penyelesaian Perkara :Penyelesaian Perkara :Tahap I:Tahap I:- Kasus dikualifikasikan berdasarkan hukum intern Swiss sebagai Kasus dikualifikasikan berdasarkan hukum intern Swiss sebagai

masalah Pewarisan.masalah Pewarisan.- HPI Swiss menunjuk hukum dari domisili terakhir dari pewaris HPI Swiss menunjuk hukum dari domisili terakhir dari pewaris

sebagai sebagai Lex CauseLex Cause..- Lex Cause Lex Cause adalah Hukum Inggris.adalah Hukum Inggris.

Tahap II :Tahap II :- Kualifikasikan kembali perkara dengan kaidah intern Inggris.Kualifikasikan kembali perkara dengan kaidah intern Inggris.- Inggris mengkualifikasi perkara ini ke dalam 2 kualifikasi :Inggris mengkualifikasi perkara ini ke dalam 2 kualifikasi :a. Masalah pembagian harta tetap dikategorikan sebagai pewarisan a. Masalah pembagian harta tetap dikategorikan sebagai pewarisan

benda tetap.benda tetap.b. Masalah pembagian harta bergerak dikategorikan sebagai masalah b. Masalah pembagian harta bergerak dikategorikan sebagai masalah

pewarisan benda bergerak.pewarisan benda bergerak.

Page 36: HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

Putusan Perkara :Putusan Perkara :

- Terhadap benda tetap, diterapkan kaidah intern Terhadap benda tetap, diterapkan kaidah intern Inggris yang mengatur pewarisan benda tetap.Inggris yang mengatur pewarisan benda tetap.

- Terhadap benda bergerak, diterapkan kaidah Terhadap benda bergerak, diterapkan kaidah intern Inggris yang mengatur pewarisan benda intern Inggris yang mengatur pewarisan benda bergerak. bergerak.