hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang tandarepository.unjaya.ac.id/1217/2/mercyana ika...
TRANSCRIPT
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
HUBUNGAN PERAN BIDAN DALAM PEMBERIAN TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA
PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TEMPEL II BANYUREJO
SLEMAN
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta
Disusun oleh :
MERCYANA IKA FRISKAWATI NIM : 1309001
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2012
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
iv
INTISARI
HUBUNGAN PERAN BIDAN DALAM PEMBERIAN TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA
PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TEMPEL II BANYUREJO
SLEMAN
Mercyana Ika Friskawati 1, Tri Sunarsih 2, Fatimah Dewi Anggraeni 3
Latar Belakang : Kejadian anemia dalam kehamilan di Indonesia yaitu sebesar 63,5 %. Berdasarkan hasil studi pendahuluan terdapat 7 ibu hamil mengatakan bidan kurang memberikan konseling tentang cara mengkonsumsi tablet zat besi secara rutin dan benar . Kejadian anemia di Puskesmas Tempel II terdapat 71 yang memeriksakan kehamilannya dan diperiksa kadar hemoglobinnya, hasilnya menunjukkan bahwa 46 ibu hamil diantaranya mengalami anemia dengan kadar hemoglobin kurang dari 11 gr%. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran bidan dalam pemberian tablet zat besi dengan kejadian anemia di Puskesmas Tempel II Banyurejo Kabupaten Sleman. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, subjek dalam penelitian ini adalah 42 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Tempel II Banyurejo yang diambil dengan metode purposive sampling. Proses pengumpulan data peran bidan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya dan kejadian anemia menggunakan Hb digital analyzer easytouch, analisis data menggunakan uji statistik dengan kendall tau. Hasil : Peran bidan dalam pemberian tablet zat besi baik yaitu 45,2% dan 19,0% responden tidak mengalami anemia. Dari hasil analisis kendall tau diperoleh nilai p-value : 0,394. Nilai p > 0,005 yang berarti tidak ada hubungan peran bidan dalam pemberian tablet zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tempel II Banyurejo Kabupaten Sleman. Kesimpulan : Tidak ada hubungan peran bidan dalam pemberian tablet zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tempel II Banyurejo Kabupaten Sleman. Kata kunci : Peran bidan dalam pemberian tablet zat besi, kejadian anemia 1 Mahasiswa Diploma III Kebidanan STIKES A.Yani Yogyakarta 2 Dosen Tetap STIKES A. Yani Yogyakarta 3 Dosen Tetap STIKES A. Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
v
ABSTRACT
THE RELATION ROLE OF MIDWIFES IN THE PRESENTING OF FERRUM TABLETS IN THE INCIDENCE OF ANEMIA
IN PREGNANT WOMEN AT HEALTH CENTER TEMPEL II BANYUREJO
SLEMAN.
Mercyana Ika Friskawati 1, Tri Sunarsih 2, Fatimah Dewi Anggraeni 3
Background : In the incidence of pregnancy anemia in Indonesia 63,5 % that is equal to the government Indonesia department of health doing program providing ferrum tablets free through the health care facilities to reduce the incidence of anemia. Based on the results of interviews conducted on pregnant women say 7 midwifes not provide counseling on how totake ferrum tablets regularly and correctly. Anemia in pregnant women 71 at health center Tempel II Banyurejo Sleman 46 pregnant women anemia with hemoglobin 11 gr%. Purpose : The aim of this study was to determine the role of midwives in the presenting of the relation ferrum tablets the incidence of anemia health center Tempel II Banyurejo Sleman. Methods : This study is a descriptive analytical study with cross sectional approach, the subjects in this study were 42 pregnant mothers in health centers who checked their pregnancy in health center Tempel II Banyurejo Sleman taken by purposive sampling method. Process of collecting data using a questionnaire that has been tested the validity and reability and the incidence of anemia hemoglobin analyzer easytouch, the data analysis using statistical tests with kendall tau. Results : The role of midwives in the presenting of ferrum tablets was good 45,2% and 19,0% of respondents did not have anemia. From the kendall tau analysis of the results obtained value p-value : 0,394. nuilai p > 0,005 which means there is no relationship, the better the role of midwives in the presenting of ferrum tablets, but the incidence of anemia is still high. Conclusion : there is no relation role of midwifes in the presenting of ferrum tablets in the incidence of anemia in pregnant women at health center Tempel II Banyurejo Sleman. Key Woards : The role of the midwife given iron tablet, event anemia. 1 Diploma Students III obstetri STIKES A.Yani Yogyakarta 2 Lecturer STIKES A. Yani Yogyakarta 3 Lecturer STIKES A. Yani Yogyakarta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, Juni 2012
Mercyana Ika .F
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis ini dengan judul : “ Hubungan Peran Bidan dalam Pemberian Tablet Zat Besi dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Tempel II Banyurejo Sleman “. Maksud dan Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah adalah untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan. Karya Tulis Ilmiah ini telah dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan setulus – tulusnya kepada : 1. dr. I. Edy Purwoko, Sp.B , selaku ketua STIKES A. YANI Yogyakarta. 2. Tyasning Yuni A, S.ST., M.Kes, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan. 3. Tri Sunarsih, S.ST., M.Kes, selaku pembimbing I dalam penyusunan usulan
penelitian ini yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberi masukan - masukan kepada penulis dengan baik.
4. Fatimah Dewi Anggraeni, SST, selaku pembimbing II dalam penyusunan usulan penelitian ini yang telah membimbing, mengarahkan, dan memberi masukan - masukan kepada penulis dengan baik
5. Dyah Noviawati Setya Arum, S.ST., M.Keb, selaku penguji yang telah bersedia untuk menguji dan memberikan masukan kepada penulis.
6. Eko Muryanto, SKM, selaku kepala Puskesmas Tempel II Banyurejo yang telah memberikan lahan dan membimbing penulis selama penelitian.
7. Ibu – ibu yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Tempel II Banyurejo yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
8. Kedua orang tua saya yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada saya sehingga menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Seluruh Dosen dan Karyawan STIKES A. Yani Yogyakarta yang telah membantu selama proses belajar.
10. Teman - teman seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu dan memberi semangat kepada penulis sehingga terciptanya usulan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca untuk kesempurnaan usulan penelitian ini. Harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diterima sebagai persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan dan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Yogyakarta, Juni 2012
Penulis
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii INTISARI .................................................................................................................. iv ABSTRACT .............................................................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................. vi HALAMAN MOTTO ............................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... viii KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................................. x DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 4 E. Keaslian Penelitian ................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ..................................................................................... 7 B. Kerangka Teori...................................................................................... 18 C. Kerangka Konsep .................................................................................. 19 D. Hipotesis ................................................................................................ 20
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ............................................................................ 21 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 21 C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 21 D. Variabel Penelitian ................................................................................ 23 E. Definisi Operasional.............................................................................. 25 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data .................................................... 25 G. Validitas dan Reabilitas......................................................................... 26 H. Metode Pengolahan dan Analisa Data .................................................. 29 I. Jalannya Penelitian ................................................................................ 32 J. Etika Penelitian ..................................................................................... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 35 B. Pembahasan Penelitian .......................................................................... 39 C. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 44
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 45 B. Saran ...................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................................. 25 Tabel 3.2 Kisi - Kisi Kuesioner Pertanyaan Peran Bidan dalam Pemberian Tablet Zat
Besi……………………………………………………………………………... 26 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur Responden Ibu Hamil di Puskesmas Tempel II
Banyurejo.................................................................................................. 36 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden Ibu Hamil di Puskesmas
Tempel II Banyurejo................................................................................. 36 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Paritas Responden Ibu Hamil di Puskesmas Tempel II
Banyurejo................................................................................................. 36 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Peran Bidan dalam Pemberian Tablet Zat Besi di
Puskesmas Tempel II Banyurejo.............................................................. 37 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas
Tempel II Banyurejo................................................................................. 37 Tabel 4.6 Tabel Silang Variabel Hubungan Peran Bidan dalam Pemberian Tablet Zat
Besi dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmal Temple II Banyurejo................................................................................................... 38
Tabel 4.7 Tabel Korelasi Hubungan Peran Bidan dalam Pemberian Tablet Zat Besi dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmal Temple II Banyurejo................................................................................................... 39
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ................................................................................. 18 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ............................................................................. 19
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian Lampiran 2 Surat Studi Pendahuluan BAPPEDA Sleman Lampiran 3 Surat Studi Pendahuluan ke Puskesmas Tempel II Banyurejo Lampiran 4 Surat Ijin Uji Validitas BAPPEDA Sleman Lampiran 5 Surat Ijin Uji Validitas ke Puskesmas Tempel I Sleman Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian BAPPEDA Sleman Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian ke Puskesmas Tempel II Banyurejo Lampiran 8 Surat Permohonan Menjadi Responden. Lampiran 9 Surat Persetujuan Responden Lampiran 10 Kuesioner Peran Bidan dalam Pemberian Tablet Zat Besi Lampiran 11 Kunci Jawaban Lampiran 12 Lembar Tabel Pemeriksaan Hemoglobin Lampiran 13 Tabulasi Data Penelitian Uji Validitas Lampiran 14 Hasil Pengujian Validitas Lampiran 15 Hasil Pengujian Reliabilitas Lampiran 16 Tabulasi Data Penelitian Lampiran 17 Hasil Statistik Deskriptif Karakteristik Responden Lampiran 18 Hasil Distribusi Frekuensi Lampiran 19 Hasil Tabulasi Silang Lampiran 20 Hasil Pengujian Korelasi Kendal Tau Lampiran 21 Lembar Konsultasi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan tidak terlepas dari komitmen Indonesia sebagai
warga masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan tercapainya Millenium
Development Goals (MDGs). Dalam MDGs kesehatan dapat dikatakan sebagai
unsur dominan, karena dari delapan agenda MDGs lima diantaranya berkaitan
langsung dengan kesehatan salah satunya meningkatkan kesehatan ibu
( Kepmenkes RI, 2010 ).
Kematian ibu dan anak masih merupakan masalah kesehatan diberbagai
belahan dunia, terutama Asia. Angka kejadian kematian ibu di Asia tercatat
sekitar 278 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi sebesar
47,4 per 1000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu dan anak di Indonesia angka
kematian ibu yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup, angka kematian bayi sebesar
34 per 1000 kelahiran hidup ( Fransis, 2008 ).
Berdasarkan data dinas kesehatan tahun 2009 di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta jumlah kematian ibu hamil sebanyak 48 kasus kematian ibu hamil dan
tahun 2010 sebanyak 43 kasus kematian ibu hamil. Pada tahun 2009 angka
kematian bayi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 330 dan tahun
2010 sebanyak 346 kasus kematian ( Dinkes DIY, 2010 ).
Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan 25 %, sepsis 15 %,
hipertensi dalam kehamilan 12 %, dan sebab – sebab lain 8 %. Sedangkan
penyebab kematian ibu tidak langsung merupakan akibat dari penyakit yang sudah
ada atau penyakit yang timbul sewaktu kehamilan seperti malaria, HIV/AIDS, dan
penyakit kardiovaskuler, serta anemia zat besi pada ibu hamil ( Saifuddin, 2008 ).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu hamil dengan kadar
hemoglobin dalam darah kurang dari 12 gr %. Kebutuhan sel darah merah pada
saat hamil meningkat, biasanya saat hamil banyak wanita mengalami anemia
ringan ( Syaifuddin, 2006 ). Anemia dalam kehamilan terutama disebabkan oleh
defisiensi zat besi dan perdarahan akut. Anemia ibu hamil di Indonesia sangat
1
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
bervariasi yaitu Hbs 11 gr % normal, Hbs < 11 gr % anemia ringan, Hbs 7 – 9 gr
% anemia sedang, Hbs 5 – 7 gr % anemia berat ( Manuaba, 2007 ).
Dampak anemia dalam kehamilan sangat bervariasi dari keluhan yang
sangat sering hingga terjadi gangguan kelangsungan kehamilan abortus, partus
prematur, gangguan proses persalinan (inertia, atonia, partus lama, pendarahan),
gangguan pada masa nifas (subinvolusi rahim dan daya tahan terhadap infeksi),
dan gangguan pada janin (abortus, BBLR, kematian perinatal) (Manuaba, 2001).
Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia masih relatif tinggi yaitu
63,5 % dari semua ibu hamil di Indonesia. Prevalensi anemia pada ibu hamil di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta masih relatif tinggi yaitu 22,45 % pada
tahun 2010. Berdasarkan data dinas kesehatan 2008 di Kabupaten Sleman jumlah
ibu hamil yang anemia sebanyak 23,03 %, tahun 2009 sebanyak 20,90 %, dan
tahun 2010 ada 15,57 % ibu hamil anemia. Keadaan ini menunjukkan masih
tingginya angka ibu hamil dengan anemia di Kabupaten Sleman ( Dinkes DIY,
2011 ).
Pemerintah sadar bahwa kejadian anemia kehamilan masih sangat tinggi di
Indonesia. Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi
kekurangan zat besi pada ibu hamil, pemerintah Depkes RI tahun 2000 telah
melaksanakan suatu program pemberian tablet zat besi pada ibu hamil di
puskesmas dan posyandu dengan mendistribusikan tablet penambah darah,
dimana 1 tablet berisi 200 mg ferosulfat dan 0,25 asam folat ( setara dengan 60
mg besi dan 0,25 asam folat ). Setiap ibu hamil dianjurkan minum tablet
penambah darah dengan dosis satu tablet setiap hari sebanyak 90 tablet selama
hamil dan 30 tablet setelah melahirkan. Tablet tambah darah disediakan oleh
pemerintah dan diberikan kepada ibu hamil secara gratis melalui sarana pelayanan
kesehatan ( Depkes RI, 2003 ).
Pemberian tablet zat besi diberikan selama kehamilan, yaitu pada trimester
I sampai trimester III. Hal ini dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu
hamil mengalami anemia, maka dilakukan pemberian zat besi sebanyak 90 tablet
pada trimester I sampai trimester III pada ibu hamil yang datang di Puskesmas (
Manuaba, 2007 ). Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil sebagai perlindungan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
dari resiko anemia telah mencapai 80,74 % pada tahun 2007. Kebutuhan zat besi
selama hamil yaitu meningkatnya jumlah darah ibu 500 mg, pembentukan
plasenta sejumlah 300 mg, dan pertumbuhan darah janin sejumlah 100 mg (
Manuaba, 2007 ).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 8 Februari
2012 Puskesmas Tempel II terletak di jalan Gendol – Balangan, Kemusuh Temple
Desa Banyurejo Kabupaten Sleman Yogyakarta, puskesmas berada di samping
Balai Desa yang terletak dekat dengan jalan yang mudah dilewati penduduk
sehingga mudah dijangkau. Kejadian anemia di Puskesmas Tempel II selama
bulan Januari 2012 – Februari 2012 terdapat 71 yang memeriksakan
kehamilannya dan diperiksa kadar hemoglobinnya, hasilnya menunjukkan bahwa
dari 71 ibu hamil yaitu 46 ( 32,66 % ) ibu hamil diantaranya mengalami anemia
dengan kadar hemoglobin kurang dari 11 gr%. Puskesmas Tempel II merupakan
salah satu tempat pemberian pelayanan kesehatan pada ibu hamil yang
memberikan pelayanan kehamilan ( antenatal care ) dan memberikan tablet zat
besi secara gratis, upaya tersebut dilakukan untuk mendukung program
pemerintahan dalam menurunkan angka kematian ibu maupun bayi.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada 10 ibu hamil yang
berkunjung di Puskesmas Tempel II terdapat 7 ibu hamil yang mengatakan bahwa
bidan sudah memberikan tablet zat besi secara gratis setiap pemeriksaan ibu
hamil, pada saat pemeriksaan ibu hamil bidan kurang memberikan konseling
tentang cara mengkonsumsi tablet zat besi secara rutin dan benar. Peran bidan
dalam pemberian tablet zat besi pada ibu hamil sangat berpengaruh dengan
kejadian anemia pada ibu hamil yang masih tinggi. Motivasi bidan dan konseling
yang baik dalam pemberian tablet zat besi selama kehamilan dapat mencegah
terjadinya anemia. Untuk itu penulis tertarik mengetahui “ Hubungan Peran Bidan
dalam Pemberian Tablet Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hami di
Puskesmas Tempel II Desa Banyurejo Kabupaten Sleman “.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah Hubungan Peran
Bidan dalam Pemberian Tablet Zat Besi dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
di Puskesmas Tempel II Desa Banyurejo Kabupaten Sleman ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan peran bidan dalam pemberian tablet zat besi
dengan kejadian anemia di Puskesmas Tempel II Desa Banyurejo Kabupaten
Sleman.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya peran bidan dalam pemberian tablet zat besi pada ibu hamil
di Puskesmas Tempel II Kabupaten Sleman.
b. Diketahuinya kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tempel II
Kabupaten Sleman.
c. Diketahuinya keeratannya peran bidan dengan ibu hamil di Puskesmas
Tempel II Kabupaten Sleman.
d. Diketahuinya karakteristik yang mempengaruhi dalam pemberian tablet zat
besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tempel II
Kabupaten Sleman.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Bidan di Puskesmas Tempel II Banyurejo
Menambah wawasan pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan
pelayanan kesehatan dalam pemberian tablet zat besi pada ibu hamil dengan
anemia.
b. Bagi mahasiswa STIKES A.Yani Yogyakarta.
Menambah wacana bagi pembaca untuk meneliti selanjutnya.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
c. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai dasar atau referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan pemberian tablet zat besi pada ibu hamil.
E. Keaslian Penelitian
1. Setyowati ( 2007 ) dengan judul : “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Konsumsi Tablet Fe dengan Kejadian Anemia Di Puskesmas
Nanggulan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2007“. Penelitian dilakukan dengan
metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek dalam
penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan dirinya ke Puskesmas
Nanggulan dan sampel dalam penelitian ini digunakan total sampling sejumlah
40 responden. Data kejadian anemia dalam penelitian ini diukur dengan
mengukur kadar Hb dengan metode sahli. Pengambilan data tingkat
pengetahuan ibu hamil tentang konsumsi tablet Fe dilakukan dengan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil
tentang konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia di Puskesmas Nanggulan
Kabupaten Kulon Progo Tahun 2007.
Persamaan dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah dalam hal
variabel terikat yang diteliti yaitu kejadian anemia yang diukur kadar
hemoglobinnya. Perbedaan dengan penelitian ini adalah dalam variabel bebas
yang diteliti dan desain penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini
variabel bebas yang berpengaruh terhadap kejadian anemia adalah peran
petugas kesehatan dalam pemberian tablet zat besi, penelitian merupakan
penelitian deskriptif analitik. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total
sampling sejumlah 40 responden.
2. Yati ( 2009 ) dengan judul “Hubungan Perilaku Ibu Hamil Dan Motivasi
Petugas Kesehatan dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di
Puskesmas Mamas Kecamatan Darul Kasanah Kabupaten Aceh Tenggara
Tahun 2009”. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai wawancara.
Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mendapat tablet zat besi,
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Mamas. Berdasarkan hasil
penelitian disarankan agar pengetahuan masyarakat terutama ibu hamil tentang
pentingnya tablet zat besi lebih ditingkatkan serta pemberian informasi dan
upaya yang dilakukan untuk mencegah timbulnya efek samping dalam hal
penyerapan zat besi.
Persamaan dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah dalam hal
topik permasalah yang diangkat, yaitu masalah motivasi petugas kesehatan
dalam mengkonsumsi tablet zat besi, desain penelitian yang digunakan adalah
deskriptif analitik. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel terikatnya.
Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah kejadian anemia.
3. Meilani ( 2011 ) dengan judul : “Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang
Tanda Bahaya Anemia dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester I
dan III di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Tahun 2011“. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional,
subjek dalam penelitian ini adalah 40 ibu hamil trimester I dan III yang
memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Mergangsan yang diambil dengan
metode purposive sampling. Proses pengumpulan data menggunakan kuesioner
yang telah diuji validitas dan reabilitasnya dan analisis data menggunakan uji
statistik dengan kendall tau.
Persamaan dengan penelitian yang dilakukan penulis adalah adalah
dalam hal variabel terikat yang diteliti yaitu kejadian anemia, dalam
pengukuran kadar Hb dengan metode sahli untuk mengukur kejadian anemia,
desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan
cross sectional. Perbedaan dengan penelitian ini adalah variable bebasnya.
Pada penelitian ini variable bebasnya adalah peran petugas kesehatan dalam
pemberian tablet zat besi.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Mei 2012 sampai 23 Mei 2012
Puskesmas Tempel II terletak di jalan Gendol – Balangan, Kemusuh
Tempel Desa Banyurejo Kabupaten Sleman Yogyakarta. Puskesmas
berada di samping Balai Desa yang terletak di pinggir jalan yang mudah
dilewati penduduk sehingga relatif mudah dijangkau. Dipimpin oleh
seorang sarjana kesehatan masyarakat, dan memiliki tenaga kesehatan
medis yaitu 1 dokter umum, 2 dokter gigi, 7 bidan, 7 perawat umum, 1
laboran dan 2 staf rumah tangga.
Puskesmas Tempel II merupakan salah satu puskesmas tempat
pemberian pelayanan kesehatan pada ibu hamil yang memberikan
pelayanan kehamilan ( antenatal care ) dan memberikan tablet zat besi
secara gratis, upaya tersebut dilakukan untuk mendukung program
pemerintahan dalam menurunkan angka kematian ibu maupun bayi.
Pemberian tablet zat besi diberikaan sejak awal kehamilan disertai dengan
penjelasan tentang aturan minum tablet zat besi namun belum optimal.
Pemberian KIE dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan pada
setiap kunjungan ibu hamil namun belum optimal.
Jadwal pemeriksaan Ante Natal Care (ANC) di Puskesmas Tempel II
yaitu di poliklinik kesehatan Ibu Anak (KIA) setiap hari dimulai
pendaftaran jam 08.00 WIB. Bagi kunjungan rutin, pemeriksaan 7T
dilakukan secara cermat oleh bidan di ruang KIA sedangkan untuk
pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan kadar hemoglobin bidan
melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium dengan rujukan. Bagi
ibu hamil yang memiliki kartu sehat akan mendapatkan pelayanan secara
gratis.
35
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
36
2. Karateristik Responden Penelitian
Karakteristik responden penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah
umur, pendidikan, dan paritas. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut :
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Ibu Hamil
Penelitian ini tidak ditentukan kriteria umur ibu hamil yang
dipilih menjadi responden, dari 42 responden diperoleh gambaran usia
ibu hamil yang beragam, dimana usia tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu umur > 35 tahun dan umur 20 - 35 tahun.
Karakteristik responden menurut umur dapat ditampilkan dalam tabel
berikut ini :
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur Responden Ibu Hamil di Puskesmas
Tempel II Banyurejo.
Umur F % 20 – 35 tahun > 35 tahun Jumlah
39 3 42
92,9 7,1 100,0
Dari tabel 4.1 diketahui ibu hamil sebagian besar berumur 20 –
35 tahun yaitu 92,9% (39 responden).
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil
Penelitian ini ditentukan kriteria pendidikan ibu hamil minimal
SD, dari 42 responden diperoleh gambaran pendidikan ibu hamil yang
beragam, dimana pendidikan tersebut dapat dikelompokkan menjadi
tiga yaitu SD, SMP, SMA. Karakteristik responden menurut
pendidikan dapat ditampilkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden Ibu Hamil di Puskesmas
Tempel II Banyurejo.
Pendidikan F % SD SMP SMA Jumlah
1 20 21 42
2,4 47,6 50,0 100,0
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
37
Dari tabel 4.2 diketahui ibu hamil sebagian besar memiliki
pendidikan SMA yaitu sebanyak 50,0% (21 responden), sedangkan
yang memiliki pendidikan SMP yaitu sebanyak 47,6% (20 responden).
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas Ibu Hamil
Penelitian ini tidak ditentukan kriteria paritas ibu hamil yang
dipilih menjadi responden, dari 42 responden diperoleh gambaran
paritas ibu hamil yang beragam, dimana paritas tersebut dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu P0, P1, P2. Karakteristik responden
menurut paritas dapat ditampilkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Paritas Responden Ibu Hamil di Puskesmas
Tempel II Banyurejo.
Paritas F % P0 P1 P2 Jumlah
19 21 2 42
45,2 50,0 4,8 100,0
Dari tabel 4.3 diketahui ibu hamil sebagian besar memiliki 1
orang anak yaitu sebanyak 50,0% (21 responden), dan hanya 4,8% (2
responden) yang memiliki 2 orang anak.
3. Analisis Hasil Penelitian
a. Analisis Univariabel
1) Peran Bidan Dalam Pemberian Tablet Zat Besi
Penelitian ini dilakukan terhadap 42 responden untuk
mengetahui peran bidan dalam pemberian tablet zat besi di
Puskesmas Tempel II Banyurejo.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
38
Peran bidan dalam pemberian tablet zat besi dapat ditampilkan
dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Peran Bidan dalam Pemberian Tablet Zat Besi
di Puskesmas Tempel II Banyurejo.
Peran Bidan F %
Kurang Cukup Baik Jumlah
1 22 19 42
2,4 52,4 45,2 100,0
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa sebagian besar peran bidan
dalam pemberian tablet zat besi cukup yaitu sebanyak 52,4% (22
responden), sedangkan peran bidan kurang sebanyak 2,4% (1
responden).
2) Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Penelitian ini dilakukan terhadap 42 responden untuk
mengetahui kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tempel
II Banyurejo. Kejadian anemia pada ibu hamil dapat ditampilkan
dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di
Puskesmas Tempel II Banyurejo
Hasil Pemeriksaan Hb F % Tidak Anemia 8 19,0
Anemia Ringan Anemia Sedang Anemia Berat
Jumlah
11 13 10 42
26,2 31,0 23,8 100,0
Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa sebagian besar ibu hamil
mengalami anemia sedang yaitu sebanyak 31,0% (13 responden),
sedangkan responden paling sedikit adalah responden tidak anemia
yaitu sebanyak 19,0% (8 responden).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
39
b. Analisis Bivariat.
Tabel 4.6 Tabel Silang Variabel Hubungan Peran Bidan dalam Pemberian Tablet Zat
Besi dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmal Temple II Banyurejo.
Hasil Pemeriksaan Hb Jumlah
Tidak
Anemia
Anemia
Ringan
Anemia
Sedang
Anemia
Berat
Peran
Bidan
F % F % F % F % F %
Baik 5 11,9 2 4,8 6 14,3 6 14,3 19 45,2
Cukup 2 4,8 9 21,4 7 16,7 4 9,5 22 52,4
Kurang 1 2,4 0 0 0 0 0 0 1 2,4
Jumlah 8 19,0 11 26,2 13 31,0 10 23,8 42 100
Berdasarkan Tabel 4.6 didapatkan peran bidan dalam pemberian
tablet zat besi di Puskesmas Tempel II yaitu peran bidan baik dengan tidak
anemia yaitu sebanyak 11,9% (5 responden), peran bidan baik dengan
anemia ringan yaitu sebanyak 4,8% (2 responden), peran bidan baik
dengan anemia sedang yaitu sebanyak 14,3% (6 responden), peran bidan
baik dengan anemia berat yaitu sebanyak 14,3% (6 responden). Sedangkan
peran bidan cukup dengan tidak anemia yaitu sebanyak 4,8% (2
responden), peran bidan cukup dengan anemia ringan yaitu sebanyak
21,4% (9 responden), peran bidan cukup dengan anemia sedang yaitu
sebanyak 16,7% (7 responden), dan peran bidan cukup dengan anemia
berat yaitu sebanyak 9,5% (4 responden). Sedangkan peran bidan kurang
dengan tidak anemia yaitu sebanyak 2,4% (1 responden).
Selanjutnya untuk menguji signifikansi hubungan yang ditunjukkan
dari tabel 4.6 diatas, dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan
korelasi Kendal Tau.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
40
Hasil pengujian, maka dapat dideskripsikan hasil pengujian korelasi
Kendal Tau dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.7 Tabel Korelasi Hubungan Peran Bidan dalam Pemberian Tablet Zat Besi
dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmal Temple II Banyurejo.
Peran Bidan dalam
pemberian tablet zat besi
Kejadian anemia pada
ibu hamil Koefisien Korelasi 1.000 .120Sig. (2-tailed) . .394
Peran Bidan dalam pemberian tablet zat besi N 42 42
Koefisien Korelasi .120 1.000Sig. (2-tailed) .394 .
Kejadian anemia pada ibu hamil
N 42 42
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukan bahwa nilai koefisien korelasi
Kendal Tau sebesar 0,120 dengan p sebesar 0,394. Berdasarkan nilai p >
0,05 maka Ha ditolak Ho diterima sehingga disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan peran bidan dalam pemberian tablet zat besi dengan kejadian
anemia di Puskesmas Tempel II Banyurejo. Semakin baik peran bidan
dalam pemberian tablet zat besi, tetapi kejadian anemia masih tinggi.
B. Pembahasan Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah disajikan dalam bentuk tabel dan
perhitungan, dengan jumlah responden sebanyak 42 menunjukkan bahwa tidak
terdapat hubungan antara peran bidan dalam pemberian tablet zat besi dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Tempel II Banyurejo.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
41
Berikut akan dibahas mengenai variabel-variabel penelitian dan hubungan antar
variabel yang diteliti :
1. Peran Bidan dalam Pemberian Tablet Zat Besi di Puskesmas Tempel II
Banyurejo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran bidan dalam pemberian
tablet zat besi di Puskesmas Tempel II Banyurejo sebagian besar kategori
cukup, yaitu 52,4% (22 responden). Peran bidan dalam pemberian tablet zat
besi sangat penting untuk menurunkan resiko terjadinya anemia dan
komplikasinya. Salah satu usaha yang ditetapkan adalah pemeriksaan
kehamilan secara rutin (ANC / Antenatal Care). Standar pemeriksaan
minimal untuk ANC selama hamil adalah 4 kali yaitu 1 kali pada trimester I,
1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III. Selain itu juga dilakukan
pemeriksaan hemoglobin secara rutin yaitu minimal pada trimester I dan III
serta memberikan tablet penambah darah 90 tablet selama kehamilan. Hal ini
relevan dengan teori (Depkes RI,2002) yang menunjukkan bahwa seorang
petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama dalam pemberian
tablet zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Peran bidan dalam pemberian tablet zat besi diberikaan sejak awal
kehamilan disertai dengan penjelasan tentang aturan minum tablet zat besi
belum optimal. Pemberian KIE dilakukan secara menyeluruh dan
berkesinambungan pada setiap kunjungan ibu hamil belum optimal dan
kualitas konseling kurang dipahami ibu hamil, sehingga mempengaruhi ibu
hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi.
Faktor selain peran bidan yang mempengaruhi pemberian tablet zat
besi adalah paritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paritas responden
sebagian besar memiliki 1 orang anak yaitu sebesar 50,0% (21 responden).
Pengalaman yang kurang dapat mempengaruhi ibu dalam pengetahuan
menjadi kurang sehingga dari pengalaman tersebut dapat merangsang sikap
dan tindakan ibu dalam meminum tablet zat besi menjadi kurang. Hal ini
relevan dengan teori (Notoatmodjo,2003) yang menunjukkan bahwa perilaku
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
42
yang didasari pengetahuan lebih baik dari pada perilaku yang tidak didasari
pengetahuan, dengan meningkatkan pengetahuan tentang tablet zat besi
diharapkan akan terjadi perubahan terhadap perilaku ke arah yang
mendukung kesehatan. Walaupun peran bidan dalam pemberian tablet zat
besi sudah cukup tetapi pengalaman dan pengetahuan responden masih
kurang, sehingga sikap dan tindakan dalam mengkonsumsi tablet zat besi
menjadi kurang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan responden sebagian
besar adalah SMA, yaitu 21 responden (50,0%). Tingkat pendidikan
berhubungan dengan daya serap seseorang terhadap pemberian tablet zat besi.
Pendidikan responden yang sebagian besar SMA dan tidak terdapat
Perguruan Tinggi menyebabkan kemampuan memahami masalah akan
semakin kurang, sehingga daya serapnya akan semakin kurang.
Sumber informasi Ibu hamil tentang konsumsi tablet zat besi
didapatkan dari peran bidan melalui konseling pada saat melakukan ANC,
ketika memberikan tablet zat besi akan disertai dengan penjelasan tentang
manfaat tablet zat besi, kebutuhan tablet zat besi selama kehamilan, dan
bagaimana aturan minum tablet zat besi. Penjelasan dari bidan yang kurang
jelas dan lengkap sangat berpengaruh terhadap ibu hamil dalam
mengkonsumsi tablet zat besi. Hal ini relevan dengan teori
(Notoatmodjo,2003) yang menunjukkan bahwa kurang jelasnya informasi
yang disampaikan oleh bidan kepada ibu hamil, kurangnya ibu hamil untuk
mengkonsumsi tablet zat besi. Sebaiknya bidan memberikan informasi
tentang tablet zat besi menggunakan media-media yang mudah untuk
disampaikan pada ibu hamil, sehingga ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet
zat besi semakin baik.
2. Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Tempel II Banyurejo
Dalam penelitian ini, anemia dikategorikan dalam kategori dengan
kategori anemia ringan, anemia sedang dan anemia berat. Pada tabel 4.5
diperoleh data bahwa sebagian besar responden menderita anemia sedang
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
sebanyak 31,0% (13 responden). Masih tingginya angka kejadian anemia di
Puskesmas Tempel II juga menunjukkan bahwa program penanggulangan
anemia yang dilakukan oleh Puskesmas Tempel II belum berhasil untuk
menanggulangi anemia dalam kehamilan. Pada kehamilan relatif terjadi
anemia, hal ini disebabkan karena darah bertambah banyak dalam kehamilan.
Bertambahnya se-sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya
plasma, sehingga terjadi pengenceran darah. Pertambahan tersebut berbanding
sebagai berikut : plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%.
Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologis dalam
kehamilan dan bermanfaat bagi wanita. Pada perdarahan waktu persalinan,
banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit dibandingkan apabila darah
tetap kental (Prawirohardjo, 2005).
Perilaku dalam mengatasi anemia yang masih tergolong kurang yang
telah dilakukan oleh ibu hamil di Puskesmas Tempel II, antara lain: sebagian
besar responden meminum tablet besi tidak selalu minum tablet besi
bersamaan dengan air jeruk yang tergolong banyak mengandung vitamin C.
Perilaku tersebut pada umumnya tidak memperhatikan proses interaksi obat
dengan zat lain, yang kemungkinan besar berpengaruh terdapat penyerapan zat
besi, karena vitamin C dapat mengefektifkan penyerapan tablet besi tanpa
terbuang sia-sia karena tidak terabsorbsi. Selain perilaku minum tablet besi,
ibu hamil rata-rata kurang mengkonsumsi makanan sumber zat besi, ANC
yang tidak teratur dan kurangnya usaha pencarian informasi tentang anemia.
Perilaku ibu hamil yang kurang dalam mengatasi anemia dapat mencerminkan
seberapa besar peluang untuk terjadi anemia.
Penyebab anemia tidak hanya dari segi medis, faktor sosial ekonomi
juga memerankan peranan penting. Menurut (Manuaba,2001) anemia
dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi yang rendah seseorang akan lebih
berisiko mengalami anemia. Efek anemia dalam kehamilan salah satunya yaitu
kesulitan keuangan dalam memenuhi biaya hidupnya setiap hari. Hal ini
menyebabkan responden akan menjadi kesulitan untuk meningkatkan asupan
makanan yang mengandung zat besi dan protein terutama dari bahan hewani,
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
44
yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya anemia. Hal ini relevan dengan
hasil penelitian Apresia (2005) yang menyatakan bahwa faktor utama yang
berpengaruh terhadap tingginya angka kejadian anemia adalah faktor
ekonomi.
Keterbatasan jumlah tenaga kesehatan yang dimiliki Puskesmas
Tempel II menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan
program penanggulangan anemia. Keterbatasan tenaga kesehatan khususnya
bidan menyebabkan penyuluhan tentang anemia menjadi kurang efektif
dilakukan. Akibatnya pengetahuan tentang anemia ibu hamil tidak bisa
ditingkatkan dan akan berbengaruh terhadap perilakunya dalam mencegah
anemia dalam kehamilan. Hal ini relevan dengan hasil penelitian Aprensia
(2005) yang menunjukkan bahwa keterbatasan dalam hal tenaga kesehatan
menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap program
penanggulangan anemia.
3. Hubungan Peran Bidan dalam Pemberian Tablet Zat Besi dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Tempel II Banyurejo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan peran bidan
dalam pemberian tablet zat besi dengan kejadian anemia di Puskesmas Tempel
II Banyurejo, yang ditunjukkan dari nilai koefisien korelasi Kendal Tau
sebesar 0,120 dengan p sebesar 0,394 ( p > 0,05 ). Semakin baik peran bidan
dalam pemberian tablet zat besi, tetapi kejadian anemia masih tinggi.
Peran bidan dalam pemberian tablet zat besi sudah cukup, tetapi masih
banyak responden mengalami anemia sedang. Hal ini menunjukkan program
pemberian tablet zat besi yang dilakukan oleh Puskesmas Tempel II belum
berhasil untuk menanggulangi anemia dalam kehamilan. Di puskesmas
Tempel II bidan hanya mempunyai program pemberian tablet zat besi dan
pemeriksaan hemoglobin pada saat pemeriksaan ANC, tidak terdapat
program penyuluhan-penyuluhan tentang anemia yang dilakukan oleh bidan
ataupun dari pamflet, leaflet dan brosur-brosur yang diberikan oleh pihak
Puskesmas sehingga kejadian anemia masih relatif tinggi.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
Peran bidan dalam pemberian tablet zat besi tidak berhubungan dengan
kejadian anemia pada ibu hamil. Terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi
ibu tidak mengkonsumsi tablet zat besi sehingga banyak responden
mengalami anemia sedang, seperti pengalaman responden yang kurang akan
mempengaruhi tindakan ibu dalam mengkonsumsi tablet zat besi dengan
aturan minum yang kurang. Hal ini akan menyebabkan kebutuhan besi ibu
hamil kurang tercukupi sehingga kejadian anemia dalam kehamilan masih
relatif tinggi. Selain pengalaman latar belakang pendidikan responden juga
sangat berpengaruh dalam memahami masalah tablet zat besi menjadi kurang
sehingga kejadian anemia masih relatif tinggi.
Hasil penelitian pada tabel 4.6 menunjukkan walaupun peran bidan
dalam pemberian tablet zat besi sudah cukup tetapi sebagian responden masih
mengalami anemia sedang. Hal ini menunjukkan bahwa peran bidan dalam
pemberian tablet zat besi bukan merupakan satu – satunya faktor yang
berpengaruh terhadap kejadian anemia. Faktor – faktor tersebut diantaranya
adalah faktor paritas, pendidikan, status kesehatan dan sebagainya.
C. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini terdapat beberapa
keterbatasan kekurangan. Keterbatasan yang dapat diidentifikasi dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dalam penelitian ini mengalami kesulitan dalam hal alat pemeriksaan
hemoglobin yaitu Hb digital analyzer easytouch, sehingga peneliti harus
bekerjasama dengan laboratorium Puskesmas Tempel II dalam
pemeriksaan hemoglobin.
2. Dalam penelitian ini waktu yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian
cukup lama, karena ibu hamil yang datang ke Puskesmas Tempel II tidak
banyak sehingga setiap hari harus menunggu ibu hamil datang untuk
periksa kehamilan.
3. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yang berhubungan dengan
kejadian anemia hanya peran bidan dalam pemberian tablet zat besi,
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
sehingga tidak bisa diidentifikasi faktor – faktor lain yang berhubungan
dengan kejadian anemia.
4. Dalam penelitian ini karakteristik yang diteliti hanya umur, pendidikan,
dan paritas yang berhubungan dengan pemberian tablet zat besi dengan
kejadian anemia.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
45
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Puskesmas Tempel II Banyurejo,
dapat disimpulkan :
1. Sebagian besar ibu hamil yang menyatakan bahwa peran bidan dalam
pemberian tablet zat besi sudah cukup yaitu sebanyak 45,2% (19 responden).
2. Sebagian besar responden mengalami anemia sedang yaitu sebanyak 31,0%
(13 responden) di Puskesmas Tempel II Banyurejo.
3. Tidak terdapat hubungan antara peran bidan dalam pemberian tablet zat besi
dengan kejadian anemia pada ibu hamil, walaupun peran bidan dalam
pemberian tablet zat besi dalam kategori baik, tetapi kejadian anemia masih
tinggi. menunjukan bahwa nilai koefisien korelasi Kendal Tau sebesar 0,120
dengan p sebesar 0,394. Berdasarkan nilai harga p > 0,05 maka Ha ditolak Ho
diterima sehingga tidak signifikan.
B. Saran
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang disimpulkan di atas, maka dapat
diajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi Bidan Puskesmas Tempel II
Menambah sumber informasi untuk ibu hamil mengenai manfaat tablet zat
besi, misal dengan membuat poster yang ditempel di tempet pelayanan ANC,
sehingga pengetahuan ibu hamil tentang konsumsi tablet zat besi dapat
meningkat.
2. Bagi Mahasiswa Stikes A.Yani Yogyakarta
Hasil penelitian ini menjadi bahan bacaan kepustakaan penelitian di bidang
kesehatan khususnya tentang pemberian tablet zat besi.
45
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
46
3. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai dasar atau referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan pemberian tablet zat besi pada ibu hamil dan dapat
meneliti faktor – faktor lain yang menyebabkan anemia.