embriologi ika

57
MINGGU 1 PERKEMBANGAN Ika niswatul chamidah 102010101086

Upload: robitha-kartika-sari

Post on 23-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: Embriologi Ika

MINGGU 1 PERKEMBANGAN

Ika niswatul chamidah102010101086

Page 2: Embriologi Ika

Siklus ovarium

• Wanita puber mengalami siklus bulanan yang dikendalikan oleh hipotalamus

• Hipotalamus menghasilkan Gonadotropin-releasing hormone(GnRH) bekerja pada sel-sel kelenjar hipofisis anterior yang mensekresikan gonadrotopin

• Hormon follicle-stimulating hormone(FSH) dan luteinizing hormone(H) merangsang dan mengontrol perubahan siklik pada ovarium

Page 3: Embriologi Ika

• Perkembangan folikel dipengaruhi oleh FSH, pada keadaan normal hanya satu dari folikel2 ini yang mencapai tingkat kematangan sempurna, hanya satu oosit dikeluarkan dan yang lain mengalami degenerasi dan atretik. Dan proses ini terus berlanjut

• Ketika suatu folikel menjadi atretik maka oosit dan sel folikular sekitarnya berdegenerasi dan digantikan oleh jaringan ikat, membentuk korpus atretikum

• Pematangan sel folikulat(granulosa) yang mengelilingi oosit juga dipengaruhi oleh FSH

Page 4: Embriologi Ika

• Se granulosa dan sel teka bekerjasama menghasilkan estrogen yang :

a) Menyebabkan endometrium uterus masuk ke fase proliferatif

b) Menyebabkan penipisan mukusserviks sehingga sperma mudah lewat

c) Merangsang hipofisis mengeluarkan LH

Page 5: Embriologi Ika

• Di pertengahan siklus akan terjadi lonjakan LH yang :

a) Meningkatkan konsentrasi faktor pendorong kematangan, menyebabkan oosit menuntaskan meiosis 1 dan memulai meiosis II

b) Merangsang pembentukan progesteron oleh sel folikular stroma (luteinisasi)

c) Menyebabkan folikel pecah dan ovulasi

Page 6: Embriologi Ika

Korpus Luteum

• Setelah ovulasi, dinding granulosa di dinding folikel pecah, bersama dgn sel dari teka interna mengalami vaskularisasi oleh pembuluh sekitar

• Sel2 tdi kemudian membentuk pigmen kekuningan dan berubah menjadi sel luteum yg membentuk korpus luteum dan mengeluarkan hormon progesteron.

• Progesteron dengan hormon estrogenik -> mukosa uterus masuk ke stadium progestasional / sekretorik sebgai persiapan implantasi mudigah

Page 7: Embriologi Ika

Transport oosit

• Gerakan penyapuan permukaan ovarium oleh fimbrae tuba uterina -> oosit yg dikelilingi oleh bbrapa sel terbawa ke dalam tuba

• Oosit didorong oleh silia dengan kecepatan yg diatur oleh status endokrin selama dan seteah ovulasi. Pada manusia, oosit yg telah dibuahi mencapai lumen uterus dalam waktu skitar 3-4 hari.

Page 8: Embriologi Ika

Ovulasi• Setelah terjadi lonjakan LH yang menyebabkan oosit primer

memulai meiosis II, ttpi oosit terhenti pada metafase sekitar 3 jam sebelum ovulasi.

• Permukaan ovarium mulai menonjol dan di apeks muncul suatu titik avaskuler (stigma)

• Tingginya konsentrasi Lh meningkatkan :a) aktivitas koagenese -> dicernanya serat2 kolagenb) Kadar prostagandin meningkat -> kontraksi otot loka dinding

ovarium -> oosit terdorong keluar bersama-sama dengan sel granulosa dari regio kumulus ooforus, lepas bebas (ovulasi) dan mengapung keluar dari ovarium. Lau sebagian sel kumulus ooforus mengelilingi zona pelusida membentuk korona radiata

Page 9: Embriologi Ika

Korpus albikans

• Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum(tonjolan kekuningan di permukaan ovarium) akan mencapai perkembangan maksimal dlm 9 hari seteah ovulasi

• Korpus luteum akan menciut akibat degenerasi sel luteum dam membentuk korpus albikans dan secara bersamaan terjadi penurunan produksi hormon progesteron yg menyebabkan haid

Page 10: Embriologi Ika

• Jika oosit dibuahi, degenerasi korpus luteum akan dihambat oleh human chorionic gonadotropin (hCG) suatu hormon yg dikeluarkan sinsitiotrofoblas mudigah yg sedang terbentuk.

• Korpus luteum terus tumbuh dan membentuk korpus luteum kehamilan(korpus luteum graviditatis)

• sel2 luteum akan terus mengeuarkan progesteron sampai akhir bulan keempat, setelah itu sel akan mengalami regresi

Page 11: Embriologi Ika

FERTILISASI

• Terjadi di daerah ampula tuna uterina (bagian terlebar tuba dan dekat dekat ovarium)

• Sebelum spermatozoa mampu membuahi oosit, mereka harus menjalani :a) Kapasitasi : periode pengkondisian saluran reproduksi

wanita, yakni selubung gikoprotein dan protein plasma semen disingkirkan dari membran plasma yang menutup regio akrosom spermatozoa.Hanya sperma yg telah terkapasitasi yg dapat menembus sel2 korona radiata dan mengalami reaksi akrosom

Page 12: Embriologi Ika

b) Reaksi akrosom : terjadi setelah pengikatan ke zona pelusida yg dipicu oleh protein2 zona. Enzim2 dilepaskan untuk keperluan menembus zona pelusida, termasuk bahan mirip-akrosin dan mirip-tripsin. Fase pembuahan mencakup :

1. Fase penetrasi korona radiata2. Fase penetrasi zona pelusida3. Fase penyatuan membran sperma dan oosit

Page 13: Embriologi Ika

Fase 1 : Penetrasi Korona Radiata

• Dari 200-300 jt sperma hanya 300-500 yg mencapai tmpat pembuahan dan hanya satu yg membuahi sel telur

• Sperma yg terkapasitasi dapat bebas melewati sel korona

Page 14: Embriologi Ika

Fase 2 : Penetrasi Zona Pelusida• Zona pelusida adalah suatu selubung protein yg

mengelilingi sel telur yg mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan memicu reaksi akrosomdiperantarai oleh ligan ZP3

• Adanya pelepasan akrosin -> sperma manembus zona dan kontak dengan membran plasma oosit

• Ketika kepala sperma kontak dengan permukaan oosit :Terjadi pelepasan enzim lisosom dari granula korteks -> perubahan sifat zona pelusida (reaksi zona) untuk mencegah penetrasi sperma yg lain. Spermatozoa lain ditemukan terbenam di zona pelusida sedangkan hanya satu yang dapat menembus oosit

Page 15: Embriologi Ika

Fase 3 : Fusi Membran Sel Sperma Dan Oosit

• Membran plasma sperma dan sel telur menyatu. Bagian kepala maupun ekor spermatozoa masuk ke dalam sitoplasma oosit. Tetapi membran plasma ditinggalkan di belakang permukaan oosit

• Setelah itu, segera sel telur merespon dengan 3 cara :

Page 16: Embriologi Ika

1. Reaksi korteks dan zona– Pembebasan granula oosit yang mengandung

enzim2 lisosom ->1. Membran oosit menjadi tidak dapat ditembus oeh

spermatozoa lain2. Zona peusida mengubah struktur dan komposisinya

untuk mencegah pengikatan dan penetrasi sperma

– Reaksi ini mencegah poispermi = penetrasi lebih dari satu spermatozoa ke dalam oosit

2. Melanjutkan Pembelahan Meiotik Kedua– Segera setelah masuknya spermatozoa

3. Pengaktifan metabolik sel telur

Page 17: Embriologi Ika

• Spermatozoa bergerak mendekati pronukleus wanita. Nukleus spermatozoa membengkak membentuk pronukleus pria, ekor terepas &berdegenerasi

• Keduanya akhirnya tdk dapat dibedakan dan berikatan erat dan kehilangan selubung nukleusnya

• Selama pertumbuhan masing2 pronukleus harus mereplikasikan DNAnya

Page 18: Embriologi Ika

• Kromosom tertata di gelendong, 23 kromosom ayah & ibu memisah secara longitudinal di sentromer

• Kromatid2 berpasangan bergerak ke kutub berlawanan, sehingga akhirnya secara bertahap membagi sitoplasma menjadi 2 bagian

• Hasil utama pembuahan :1. Pemulihan jumlah diploid kromosom2. Penentuan jenis kelamin3. Inisiasi pembelahan

Page 19: Embriologi Ika

CLEAVAGE (Pembelahan)

• Setelah mencapai stadium 2 sel, sel akan terus mengalami pembelahan sehingga jumlah sel bertambah, sel tsb disebut blastomer

• Pada stadium 8, sel ini akan membentuk gumpalan• Setelah pembelahan ketiga, blastomer membentuk bola sel

padat• Setelah 3 hari, sel kembali membelah membentuk morula 16-

sel.• Bagian dalam morula membentuk massa sel dalam-> jaringan

mudigah yg sebenarnya dan bagian luar membentuk massa sel luar-> troplobas yg nantinya berkembang menjadi plasenta

Page 20: Embriologi Ika

Pembentukan blastokista

• Saat morula masuk ke rongga uterus, cairan mulai merember menembus zona pelusida ke dalam ruang antarmassa sel dalam

• Ruang antar sel menjadi konfluen dan terbentuk rongga, blastokel. Mudigah pada waktu ini disebut blastokista

• Sel2 di massa sel dalam = embrioblas terletak di satu kutub. Sel2 di massa luar = trofoblas menggepeng dan membentuk dinding epitel blastokista

• Zona pelusida telah lenyap sehingga implantasi dapat dimulai

Page 21: Embriologi Ika

Uterus Saat Implantasi

• Dinding uterus terdiri atas 3 lapisan :a) endometrium = lapisan mukosa di dinding bagian

dalamb) Miometrium = lapisan tebal otot polosc) Perimetrium = lapisan peritoneum yang menutupi

dinding sebelah luar• Pada saat implantasi, mukosa uterus berada

dalam fase sekretorik = saat kelenjar2 dan arteri2 uterus bergelung-gelung dan jaringan menjadi “tebal-basah”

Page 22: Embriologi Ika

• Akibatnya dapat dikenali adanya 3 lapisan di endometrium :1. Lapisan kompaktum di bagian superfisial2. Lapisan spongiosum di tengah3. Lapisan basale yang tipis

• Dalam keadaan norma, blastokista tertanam dalam di endometrium di sepanjang dinding anterior atau posterior korpus uteri

Page 23: Embriologi Ika

MINGGU KEDUA PERKEMBANGAN

Page 24: Embriologi Ika

HARI KE-8

• Bastokista sudah setengah terbenam di daam stroma endometrium

• Trofobas berdiferensiasi menjadi 2 lapisan :1. Sitotroblas : lapisan berupa sel mononukeus2. Sinsitiotrofoblas : zona berinti banyak

• Embrioblas berdiferensiasi menjadi 2 lapisan :1. Lapisan hipoblas : lapisan sel kuboid2. Lapisan epiblas :lapisan sel silindris

• Terbentuknya rongga di dalam epiblas, disebut rongga amnion

Page 25: Embriologi Ika

HARI KE-9

• Blastokista terbenam di dalam endometrium• Trofoblas berkembang pesat di kutub

embrional, muncul vakuoa2 yg membentuk lakuna (danau) besar. Fase perkembangan trofobas ini dsbut stadium lakunar

• Terjadi pembentukan lapisan rongga eksoselom / yolk sak primitif

Page 26: Embriologi Ika

HARI KE-11 DAN 12

• Blastokista terbenam seluruhnya di endometrium• Blastokista menghasilkan penonjolan ke lumen uterus• Sel2 sinsititrofoblas semakin menembus ke daam

stroma dan mengikis lapisan endotel kapiler ibu = sinusoid

• Lakuna sinsitium bersambungan dgn sinusoid dan darah ibu masuk ke sistem lakuna. Karena trofobas terus mengikis sinusoid2, darah ibu mulai mengalir melalui sistem trofoblastik, membentuk sirkulasi uteroplasenta

Page 27: Embriologi Ika

• Sel2 baru muncul di permukaan dalam sitotrofoblas dan permukaan luar rongga eksoselom yg membentuk jaringan ikat halus = mesoderm ekstraembrional

• Jaringan ini mengisi semua ruang diantara trofobas, dan terbentuklah rongga2 besar di mesodrm ekstraembriona.setelah rongga2 ini menyatu membentuk selom ekstraembrional / rongga korion

• rongga korion mengelilingi yolk salk primitif dan rongga amnion.

Page 28: Embriologi Ika

HARI KE-13

• Sel2 sitrofoblas menembus ke daam sinsitiotrofoblas membentuk kolom2 sel yg diseubungi sinsitium disebut vilus primer

• Hipoblas menghasilkan sel2 yg membentuk rongga baru di rongga eksoselom. Rongga ini disebut yolk sac sekunder / yolk sac definitif

• Selom ekstraembrional meluas membentuk rongga korion. Mesoderm ekstraembrional yg melapisi bagian dalam sitotrofoblas disebut lempeng korion. Tangkai penghubung menghubungkan mesoderm dgn rongga korion, tangkai ini akan berisi pembuluh darah akan menjadi korda umbilikalis (tali pusat)

Page 29: Embriologi Ika

MINGGU KETIGA PERKEMBANGAN

Page 30: Embriologi Ika

GASTRULASI

• Proses paling khas di minggu ke3 adalah gastrulasi, yaitu proses pembentukan ketiga lapisan germinativum (ektoderm,mesoderm,endoderm)

• Gasrulasi diawali dgn pembentukan primitif streak/garis primitif. Ujung garis ini = primitif code terdiri dari daerah yg mengelilingi primitif pit/lubang primitif

• Sel2 epiblas bergerak ke arah garis primitif, ketika tiba di regio garis primitif sel2 ini berubah bentuk menjadi botol. Gerakan arah ke dalam ini disebut invaginasi

Page 31: Embriologi Ika

• Setelah mengalami invaginasi, sebagian sel2 epiblas menggeser hipoblas dan menciptakan endoderm embrional. Dan yg lain yg terletak di antara epiblas dan endoderm membentuk mesoderm. Sel2 yg tersisa di epiblas kemudian membentuk ektoderm

Page 32: Embriologi Ika

PEMBENTUKAN NOTOKORD

• Sel2 prenotokord bermigrasi ke garis primitif, lalu terselip di dalam endoderm untuk membentuk lempeng notokord

• Sel2 ini terselip di antara endoderm sebagai lempeng notokord. Lempeng akan terlepas dari endoderm dan membentuk notokord

• Notokord membentuk suatu sumbu garis-tengah yg akan berfungsi sebagai dasar bagi kerangka aksial

Page 33: Embriologi Ika

• Karena proses2 ini berlangsung berurutan dari kranial ke kaudal, bagian-bagian dari notokord definitif terbentuk mula-mula di bagian kepala

Page 34: Embriologi Ika

Pertumbuhan cakram mudigah

• Pada akhir minggu ketiga terbentuklah tiga lapisan mudigah yang terdiri atas ectoderm, mesoderm, dan endoderm. Dan deferensiasi jaringan dan organ sudah mulai.

Page 35: Embriologi Ika

B. Pembentukan Kordadorsalis • Sel-sel yang mengadakan invaginasipada lubang sederhana bergerak lurus

kedepan sampai mereka mencapai lempeng prokordal. Dalam hal ini mereka membentuk batang yang merupakan tabung yang disebut batang kordadorsalis.

• Menjelang hari kedelapanbelas dasar batang kordadorsalis menyatu dengan entoderm. Dengan perkembangan lebih lanjut sel-sel kordadorsalis berproliferasi dan membentuk poros tengah yang berfungsi sebagai kordadorsalis berproliferasi, dan membentuk tali

• padat dikenal sebagai kordadorsalis tetap, selanjutnya melepaskan diri dari entoderm. Kordadorsalis ini membentuk poros tengah yang berfungsi sebagai dasar rangka aksial.

• Pada minggu ketiga ini terbentuk cikal bakal susunan sarafpusat dimana lapisan epiblas atau ektoderm mengalami suatu penebalan, yang agak sempit di daerah leher agak lebar di daerah kepala mudigah disebut lempeng saraf, kemudian meluas kearah garis sederhana. Menjelang akhir minggu ketiga tepi-tepi lempeng saraf menjadi lebih menonjol untuk membentuk lipatan saraf, sedangkan daerah daerah tengah yang mencekung membentuk suatu alur yaitu alur saraf. Berangsur-angsur pula lipatan saraf saling mendekati dan akhirnya bersatu. Penyatuan ini mulai dari daerah yang kelak menjadi leher (somit keempat) dan meluas ke arah kepala dan kaudal.2

Page 36: Embriologi Ika

Perkembangan trofoblas lebih lanjut

• Pada saat yang sama, trofoblas cepat berkembang. Villi primer sudah memiliki inti masenkim, tempat munculnya pembuluh-pembuluh kapiler kecil. ketika kapiler villi ini berhubungan dengan kapiler di dalam lempeng korion dan tangkai penghubung, system villi tersebut sudah siap memasok zat-zat makanan dan oksigennya kepada mudigah.

Page 37: Embriologi Ika

MINGGU KETIGA HINGGA KEDELAPAN :PERIODE MUDIGAH

Page 38: Embriologi Ika

• Periode minggu ke3-ke8 = periode di saat ketiga lapisan germinativum, ektoderm, mesoderm, dan endoderm membentuk jaringan dan sistem organ masing2 dan tubuh mudigah mulai memperlihatkan bentuknya.

• Lapisa germinativum ektoderm menghasilkan organ dan struktur yg mempertahankan kontak dgn dunia luar :a) Sistem saraf pusatb) Sistem saraf tepic) Epite sensorik telinga, hidung, dan matad) Kulit, rambut, kukue) Hipofisis, keenjar mamaria, keenjar keringat dan email

gigi

Page 39: Embriologi Ika

Derivate Lapisan Mudigah Mesoderm

• Lapisan ini memiliki 3 bagian yaitu Mesoderm Paraksial, Mesoderm Intermediat, Lempeng Lateral.

• Sel – sel dari lapisan mudigah mesoderm membentuk sebuah lembaran tipis dengan jaringan longgar pada kiri dan kanan garis tengah, kemudian pada hari 17 sebagian sel yang ada didekat garis tengah berpoliferasi dan membentuk sebuah lempeng jaringan yang tebal disebut Mesoderm Paraksial, lebih ke lateral lapisan mesoderm tetap tipis dan disebut Lempeng Lateral, dengan timbul dan bersatunya rongga inter-seluler di lempeng lateral jaringan terpecah menjadi dua lapisan.

Page 40: Embriologi Ika

• Lempeng lateral terpecah menjadi dua lapisan: a) lapisan mesoderm somatic atau parietal adalah

satu lapisan yang bersambungan dengan mesoderm yang membungkus amnion

b) lapisan mesoderm splanknik atau viseral adalah satu lapisan yang bersambungan dengan mesoderm pembungkus kantung kuning telur

Page 41: Embriologi Ika

• Lapisan pertama yang bersambungan dengan mesoderm yang membungkus amnion disebut sebagai Lapisan Mesoderm Splanknik.

• Lapisan kedua yang bersanbungan dengan mesoderm pembungkus kantung kuning telur disebut dengan Lapisan Mesoderm Somatik.

• Kemudian kedua lapisan ini bersama-sama membatasi sebuah rongga yang baru terbentuk yaitu Rongga Selom Intraembronal.

• Jaringan yang menghubungkan mesoderm paraksial dengan mesoderm lempeng lateral disebut Mesoderm Intermediat.

• Mesoderm Paraksial membentuk somitomer yang mambentuk mesenkim di kepala dan tersusun sebagai somit-somit di segman oksipital dan kaudal somit membentuk miotom (jaringan otot), sklerotom (tulang rawan & tulang), dan dermatom (jaringan subkutan kulit), yang semuanya merupakan jaringan penunjang tubuh.

Page 42: Embriologi Ika

• Mesoderm juga membentuk system pembuluh, yaitu jantung, pembuluh nadi, pembuluh balik, pembuluh getah bening dan semua sel darah dan sel getah bening. Di samping itu, ia membentuk system kemih kelamin: ginjal, gonad, dan saluran-salurannya (tetapi tidak termasuk kandung kemih. Akhirnya limpa dan kortek adrenal juga merupakan derivate mesoderm

Page 43: Embriologi Ika

Diferensiasi somit

• Mesoderm paraksial membentuk somitomer yang membentuk mesonkim di kepala dan tersusun sebagai somit-somit di sekmen oksipital dan kaudal. Somit membentuk miotom (jaringan otot), sklerotom (tulang rawan dan tulang), dermatom (jaringan subkutan kulit), yang semuanya merupakan jaringan penunjang tubuh.

Page 44: Embriologi Ika

Derivate lapisan mudigah endoderm

• Lapisan mudigah endoderm menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan, saluran pernafasan, dan kandung kemih. Lapisan ini juga membentuk parenkim tiroid, kelenjar paratiroid, hati, dan kelenjar pancreas. Akhirnya lapisan epitel kavum timpani dan tuba eustachius juga berasal dari endoderm

Page 45: Embriologi Ika

• Sebagai akibat dari pembentukan sistem - sistem organ dan pertumbuhan system saraf pusat yang cepat, cakram mudigah yang mula – mula datar mulai melipat dengan arah Sefalokaudal sehingga terbentuklah lipatan kepala dan ekor cakram ini juga melipat dengan arah lintang sehingga terdapat bentuk tubuh yang bulat. Hubungan dengan kantung kuning telur dan plasenta dipertahankan masing – masing melalui Duktus Vitellinus dan tali pusat.

Page 46: Embriologi Ika

Masa janin

Page 47: Embriologi Ika

• Berlangsung dari minggu ke9 kehamilan hingga lahir. Ditandai oleh pertumbuhan pesat tubuh dan pematangan sistem organ. Pertambahan panjang sangat mencolok selama bulan ke3-ke5. penambahan berat badan paing nyata pada 2 bulan terakhir

• Janin yg lahir selama bulan ke6 atau bulan ketujuh sulit untuk bertahan hidup karena sistem pernafasan dan sistem saraf pusat belum berdiferensiasi secara sempurna

• Lama kehamian untuk janin 280 hari atau 40 minggu stelah haid terakhir

Page 48: Embriologi Ika

plasenta

• Terdiri atas 2 komponen :a) Bagian janin yang berasal dari korion frondosum/korion

vilusb) Bagian ibu yg berasal dari desidua basalis

• Ruang antara lempeng korion dan desidua terisi oleh danau antarvilus darah ibu

• Percabangan vilus/jaringan janin tumbuh ke dalam danau antarvilus dan terendam di dalamnya

• Sirkulasi janin selalu terpisah dari sirkulasi ibu oleh membran sinsitium dan sel endotel dari kapiler janin = hemokorialis

Page 49: Embriologi Ika

• Fungsi utama plasenta : a) Pertukaran gasb) Pertukaran nutrien dan elektrolitc) Penyaluran antibodi ibu, memberi janin imunitas

pasifd) Menghasilkan hormon

(progesteron,estradiol,esterogen)e) Detoksifikasi beberapa obat

Page 50: Embriologi Ika

amnion

• Kantong besar yg mengandung cairan amnion tempat janin tergantung oeh tali pusarnya. Berfungsi untuk meredam guncangan, memungkinkan janin bergerak, mencegah melekatnya mudigah ke jaringan sekitar

Page 51: Embriologi Ika

Perkembangan janin

• Masa janin berlangsung dari kehamilan minggu kesembilan hingga saat kelahiran dan ditandai dengan pertumbuhan tubuh yang cepat dan penyempurnaan system-sistem organ tubuh. Pertumbuhan panjang badan sangat mencolok pada bulan ketiga, keempat dan kelima (kira-kira 5 cm tiap bulan), sedangkan penambahan berat badan sangat mencolok pada 2 bulan terakhir kehamilan (kira-kira 700 gr tiap bulan). Secara umum, lama kehamilan untuk janin cukup bulan dianggap 280 hari atau 40 minggu setelah hari pertama haid terakhir, atau lebih tepat 266 hari atau 38 minggu setelah pembuahan.

Page 52: Embriologi Ika

Perubahan dari bulan ke bulan

• Suatu perubahan yang mencolok adalah relative merambatnya pertumbuhan kepala. Dalam bulan ketiga, kepala kira-kira setengah dari panjang ubun-ubun bokong. Menjelang bulan kelima,ukuran kepala, kira-kira sepertiga panjang ubun-ubun tumit, dan pada saat lahir seperempat panjang ubun-ubun tumit.

Page 53: Embriologi Ika

Saat lahir

• Aneka macam teknik pelacakan prenatal sudah banyak tersedia, termasuk ultrasonografi amniosentesis dan biopsy villi korion. Teknik-teknik ini digunakan untuk menetukan pertumbuhan plasenta dan janin, kelainan bawaan, dan kelainan-kelainan kromosom. Teknik-teknik ini pada umumnya hanya diperuntukan bagi kehamilan berisiko tinggi saja.

Page 54: Embriologi Ika

Skala masa perkembangan janin• 0-4 minggu setelah konsepsi

– Pertumbuhan cepat– Formasi plata embrionik– Pembentukan sistem saraf primitif– Pembentukan jantung primitif– Pembentukan pucuk atau tonjolan ekstremitas

• 4-8 minggu– Pembelahan sel yang sangat cepat– Pembentukan kepala dan roman muka– Semua organ utama terbebtuk dalam bentuk primitive– Genetalia eksterna sudah ada tapi seks belum dapat dibedakan– Pergerakan awal– Nampak dalam ultrasonographi(USG) pada minggu ke-6

Page 55: Embriologi Ika

• 8-12 minggu– Fusi kelopak mata– Ginjal mulai berfungsi dan fetus mulai mengeluarkan urin pada

minggu ke-10– Sirkulasi fetaql mulai berfungsi sebagaimana mestinya– Mulai menghisap dan menelan– Seks mulai Nampak– Bergerak secara bebas(tidak dirasakan ibu)– Terdapat beberapa reflex primitive

• 12-16 minggu– Perkembangan skeletal cepat Nampak pada sinar-X– Nampak mekonium dalam usus– Tampak lnugo– Fusi septum nasal dan palatum

Page 56: Embriologi Ika

• 16-20 minggu– “Quickening” (gerakan fetal pertama) – ibu

merasakan geraka fetal– Jantung fetal terdengar pada auskultasi– Nampak verniks kaseosa– Kuku jari dapat terlihat– Sel kulit mulai diperbaharui

• 20-24 minggu– Sebagian besar organ mulai dapat berfungsi– Periode tidur dan aktifitas– Mulai merespon terhadap suara– Kulit berwarna merah dan berkerut

Page 57: Embriologi Ika

• 24-28 minggu• Dapat hidup jika lahir• Kelopak mata terbuka• Pergerakan pernafasan• 28-32 minggu

– Mulai menyimpan minyak dan zat besi– Testes menurun ke dalam skrotum– Lanugo hilang dari wajah– Kulit menjadi lebih pucat dan berkurang kerutannya

• 32-36 minggu– Lemak meningkat membuat tubuh menjadi bulat– Lanugo menghilang dari tubuh– Rambut kepala memanjang– Kuku mencapai ujung jari– Kartilago telinga melunak– Lekukan plantar tampak