hubungan persepsi terhadap pola asuh … semedi and couple, ete-didi, icha-mas yudhi, ria-mas adi,...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH
DEMOKRATIS ORANG TUA
DAN PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
SKRIPSI
Oleh :
DWI SHINTA SAVITRI
009114125
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
JOGJAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH
DEMOKRATIS ORANG TUA
DAN PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
SKRIPSI
Oleh :
DWI SHINTA SAVITRI
009114125
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
JOGJAKARTA
2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Dwi Shinta Savitri (2008). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Asuh Demokratis Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja. Jogjakarta : Fakultas Psikologi, Jurusan Psikologi, Program Studi Psikologi, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap pola asuh demokratis dan penyesuaian diri pada remaja. Dengan penyesuaian diri yang dimiliki, remaja dapat belajar untuk bereaksi terhadap dirinya dan lingkungan, dapat menyelesaikan konflik tanpa mengalami gangguan tingkah laku. Pola pengasuhan demokratis yang diberikan orang tua akan membuat remaja mempersepsikan pola asuh yang diterimanya sebagai pola asuh demokratis yang akan mempengaruhi penyesuaian diri remaja. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan masalah apakah ada hubungan positif antara persepsi terhadap pola asuh demokratis dan penyesuaian diri pada remaja.
Subyek dalam penelitian adalah 70 remaja berusia 18-21 tahun. Metode penelitian ini adalah penyebaran skala untuk diisi oleh subyek. Alat pengumpulan data adalah skala persepsi terhadap pola asuh demokratis dan skala penyesuaian diri. Uji reliabilitas skala penelitian menghasilkan koefisien reliabilitas 0,952 untuk Skala persepsi terhadap pola asuh demokratis, sedangkan untuk Skala penyesuaian diri adalah 0,824. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa kedua skala tersebut reliabel.
Data penelitian dianalisis dengan teknik korelasi product moment dari Pearson. Hasil analisis data menyatakan bahwa sebaran data yang ada normal dan mempunyai korelasi linier. Koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,718 dengan p < 0,05. Artinya hipotesis yang menyatakan ada korelasi positif antara persepsi terhadap pola asuh demokrasi dan penyesuaian diri pada remaja diterima. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara persepsi terhadap pola asuh demokratis dan penyesuaian diri pada remaja.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Dwi Shinta Savitri (2008). The Correlation between perception on democratic of parenting styles and adjustment on the adolescent. Jogjakarta: Psychology Faculty, Psychology Department, Psychology Program, Sanata Dharma University.
The purpose of this research is to find out wheter there is a correlation between Perception on democratic of parenting styles and Adjustment on the adolescent. With adjustment, adolescense can learn to react on their own selves and their environment, they can resolve the conflict without experiencing behavior disturbance. Perception on democratic of parenting styles will influence adjustment on the adolecent. Based on the background above, researcher formulated whether there was positive relationship between perception on democratic of parenting styles and adjustment on the adolescent.
Subject of the research were 70 adolescent in the age of 18 – 21 years old. The method that has been used in this research is done by distributing scale to subjects. The instrument that has been used to measure the correlation were perception on democratic of parenting styles scale and adjustment scale. Those scales have been tested for their reliability trhough a pre-research. The reliability coefficient for was 0,952. Reliability coefficient for Adjustment Scale was 0,824. Based on the values of the two coefficient, both scales were reliable.
The data were analyzed using product moment correlation from Pearson. The result of the analyzed was a normal curve with linier correlation. The correlation coefficient was 0,718 with p < 0,05. It means that the hypothesis that there is a positive correlation between perception on democratic of parenting styles and adjustment was accepted. Based on the result of the research, a conclusion can be drawn that there is a positive correlation between perception on democratic of parenting styles and adjustment.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
karunia-Nya, karena skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Persepsi terhadap
Pola Asuh Demokratis Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja” ini dapat
terselesaikan. Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis hendak
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Edi Suhartono, S.Psi, M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi,
Universitas Sanata Dharma. Terima kasih atas untuk keramahannya.
2. Ibu M.L Anantasari, M.Si. selaku dosen pembimbing. Terima kasih untuk
bimbingan, arahan, kesabaran, kritik dan saran yang telah diberikan
sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Wahyudi selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima kasih
untuk bimbingan yang telah diberikan selama penulis menjadi mahasiswa
fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma.
4. Segenap dosen Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma. Terima
kasih atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis semasa menuntut ilmu
di Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma.
5. Seluruh staf non akademik fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma
(Mbak Nanik, Mas Gandung, Mas Doni, Pak Gi dan Mas Muji). Terima
kasih atas bantuan dan pelayanannya selama penulis menuntut ilmu.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Orang tuaku, mama dan Papa tercinta. Terima kasih buat kasih sayang,
perhatian, pengertiannya, dan kesabarannya menunggu kelulusanku.
7. Kakak dan adik tercinta. Terima kasih buat dukungan dan semangatnya
baik di saat suka dan duka.
8. Tiga ponakan tersayang, Adit, Via, dan Ryan. Kalian selalu
membangkitkan semangatku disaat merasa lelah dengan senyuman dan
kenakalan kalian.
9. Buat Didik, orang yang kucintai. Terima kasih buat semuanya yang telah
kita lalui bersama. Semua pasti ada hikmahnya.
10. Buat “Semedi” and couple, Ete-Didi, Icha-Mas Yudhi, Ria-Mas Adi, Rini-
Mas Totok, Ulin-Wicak, Vivi-Popo, Tiwuk-Dion, Putri-Ucup, Dini-(…
syapa yah, hehehe), Elen. Terima kasih buat hari-hari indah yang pernah
dilalui dan juga buat dukungannya selama kita bersahabat. Love u all
gals…
11. Buat Kak Pipit. Makasih kak buat kepercayaannya selama kerja di “Day
Or Night Boutique”. Banyak pelajaran berharga yang kudapatkan.
12. Buat anak-anak “Day Or Night Boutique”. Tetap semangat dan kompak.
13. Buat Mira. Makasih ya Mindut buat kejailannya selama ini… Ayo Mi,
kmu pasti bisa. Sony, makasih buat filmnya yang menghiburku di kala
suntuk.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14. Indah dan Citra “Cuit”. Makasih buat semangat dan masukkannya.. kapan
kita kemana?
15. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu kelancaran proses penyusunan skripsi ini, baik secara moral
maupun spiritual yang telah diberikan namun tidak dapat disebutkan satu
persatu di sini.
Penulis sungguh menyadari sepenuhnya bahwa skripsi yang
penulis susun ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, tetapi
penulis berharap skripsi ini berguna bagi siapa saja yang
membutuhkannya.
Penulis
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………… iHALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………….. iiHALAMAN PENGESAHAN……………………………………….. iiiHALAMAN PERNYATAN KEASLIAN KARYA………………… ivABSTRAK……………………………………………………………. vABSTRACK………………………………………………………….. viKATA PENGANTAR……………………………………………….. viiDAFTAR ISI…………………………………………………………. ixDAFTAR TABEL……………………………………………………. xii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………. 1 A.Latar belakang masalah………………………………... 1 B. Rumusan Masalah…………………………………….. 7
C. Tujuan Penelitian……………………………………… 7 D. Manfaat Penelitian …………………………………… 8 1. Teoritis …………………………………………….. 8 2. Praktis ……………………………………………… 8
BAB II DASAR TEORI ………………………………………… 9A. Remaja ……………………………………………… 9
1. Pengertian Remaja ………………………………… 9
2. Ciri-ciri Remaja …………………………………… 10
3. Tugas Perkembangan Remaja …………………….. 12
B. Penyesuaian Diri Remaja……………………………………… 14
1. Pengertian Penyesuaian Diri ………………………… 14
2. Pengertian Penyesuaian Diri Remaja ……………….. 16
3. Aspek Penyesuaian Diri Remaja ……………………. 17
4. Faktor Yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Remaja 18
C. Persepsi Terhadap Pola Asuh Demokratis ……………. 22
1. Definisi Persepsi …………………………………….. 22
2. Pengertian Pola Asuh Orang Tua ……………………. 23
3. Bentuk Pola Pengasuhan Orang Tua ………………… 24
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Pola Asuh Demokratis ……………………………… 26
1. Pengertian Pola Asuh Demokratis …………………… 26
2. Persepsi Remaja Terhadap Pola Asuh Orang Tua …… 27
3. Aspek-aspek Pola Asuh Demokratis ……………… 29
E. Hubungan Persepsi Terhadap Pola Asuh Demokratis
dan Penyesuaian Diri pada Remaja ……………………. 31
F. Hipotesis ………………………………………………. 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………… 34
A. Identifikasi Variabel ………………………………… 34
B. Definisi Operasional ………………………………… 34
C. Subyek Penelitian …………………………………… 35
D. Metode Pengumpulan Data …………………………. 36
E. Uji Kesahihan Butir Item …………………………… 38
F. Validitas Dan Reliabilitas …………………………… 38
G. Persiapan Uji Coba Alat Penelitian …………………. 39
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………. 43
A. Pelaksanaan Penelitian ………………………………. 43
B. Analisis Data Dan Penelitian ………………………… 43
C. Uji Hipotesis …………………………………………. 45
D. Pembahasan ………………………………………. 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………. 50
A. Kesimpulan ………………………………………… 50
B. Saran ………………………………………………... 50
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 52
LAMPIRAN
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Tabel spesifikasi skala penyesuaian diri (sebelum uji coba) … 37
Tabel 2. Tabel spesifikasi skala persepsi terhadap pola asuh
(sebelum uji coba) ……………………………………………… 37
Tabel 3. Tabel spesifikasi skala persepsi terhadap pola asuh
(setelah uji coba) ………………………………………………. 41
Tabel 4. Tabel spesifikasi skala penyesuaian diri (setelah uji coba) …… 42
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH
A. Latar Belakang
Perubahan jaman yang semakin maju saat ini mengakibatkan
masalah yang semakin kompleks dalam berbagai bidang kehidupan.
Banyak cara yang dapat dilakukan supaya individu mampu bertahan hidup
dan menghadapi berbagai macam permasalahan yang ada, salah satunya
adalah dengan melakukan penyesuaian diri terhadap segala sesuatu yang
ada di lingkungan sekitarnya. Penyesuaian diri ini dilakukan oleh semua
orang tidak terkecuali oleh remaja.
Masa remaja, menurut Hall (Santrock,1999), dianggap sebagai
masa topan-badai dan stress, karena mereka memiliki keinginan bebas
untuk menentukan nasib sendiri. Apabila keinginan untuk bebas tersebut
dapat terarah dengan baik, maka akan menjadi seorang individu yang
memiliki rasa tanggung jawab, tetapi kalau tidak terbimbing, maka bisa
menjadi seorang yang tidak memiliki masa depan dengan baik.
Menurut Hurlock (1997), perubahan yang dialami remaja meliputi
perubahan fisik dan sosial. Perubahan fisik pada remaja misalnya : tinggi
badan, berat badan, proporsi tubuh, organ seks. Sedangkan perubahan
sosial pada remaja misalnya : kuatnya pengaruh teman sebaya; pada
kelompok teman sebaya ini untuk pertama kalinya remaja menerapkan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
prinsip-prinsip hidup bersama dan bekerja sama, yang nantinya dijadikan
dasar dalam hubungan sosial yang lebih luas.
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi selama masa remaja
ini tidak selalu dapat ditangani dengan baik. Pada fase ini di satu sisi
masih menunjukkan sifat kekanak-kanakan, namun di sisi lain dituntut
untuk bersikap dewasa oleh lingkungannya. Sejalan dengan
perkembangan sosialnya, mereka lebih konformitas dengan kelompoknya,
dan mulai terlepas dari keterikatan dan ketergantungan kepada orang
tuanya, dan sering menunjukkan sikap menentang otoritas orang tuanya
(Hurlock,1997).
Setiap fase perkembangan, yaitu sejak seorang bayi lahir, tumbuh
menjadi dewasa sampai akhirnya mati, mempunyai tugas-tugas
perkembangan yang harus dipenuhi. Misalnya, balita berusia dua tahun
diharapkan sudah dapat berbicara dan berkomunikasi secara sederhana
dengan orang-orang di sekelilingnya. Hal yang sama juga berlaku bagi
remaja. Seiring dengan adanya perubahan yang dialami, remaja memiliki
tugas-tugas perkembangan yang akan mempengaruhi kehidupannya di
kemudian hari. Tugas perkembangan tersebut harus dilalui oleh setiap
individu sesuai dengan tahap perkembangan individu itu sendiri
(Hurlock,1997).
Tugas-tugas perkembangan remaja, menurut Havighurst (dalam
Mappiare,1982) ada beberapa, yaitu menerima keadaan fisiknya dan
menerima peranannya sebagai pria dan wanita, menjalin hubungan-
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hubungan baru dengan teman teman sebaya baik yang sesama jenis
maupun berbeda jenis kelamin, memperoleh kebebasan secara emosional
dari orang tuanya dan orang-orang dewasa lain, memperoleh kepastian
dalam hal kebebasan pengaturan ekonomi, memilih dan mempersiapkan
diri kearah suatu pekerjaan atau jabatan, mengembangkan ketrampilan-
ketrampilan dan konsep-konsep intelektual yang diperlakukan dalam
hidup sebagai warga negara yang terpuji, menginginkan dan dapat
berperilaku yang diperbolehkan oleh masyarakat, mempersiapkan diri
untuk pernikahan dan hidup berkeluarga, menyusun nilai-nilai kata hati
yang sesuai dengan gambaran dunia, yang diperoleh dari ilmu
pengetahuan yang memadai.
Salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah
yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Remaja harus melakukan
penyesuaian diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya
belum pernah ada dan harus menyesuaikan diri dengan orang dewasa
diluar lingkungan keluarga dan sekolah. Remaja yang dapat menyesuaikan
diri dengan baik sesuai dengan tahap perkembangannya adalah juga anak
yang mudah bergaul, lebih hangat dan terbuka, serta lebih mudah
menerima kebutuhan - kebutuhan orang lain (Gunarsa, 1985).
Kemampuan menyesuaikan diri menjadi semakin penting ketika
anak sudah menginjak masa remaja. Hal ini disebabkan karena pada masa
remaja individu memasuki dunia pergaulan yang lebih luas dimana
pengaruh teman-teman dan lingkungan sosial akan menyebabkan remaja
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya sehingga dapat
menyebabkan rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan, cenderung
berperilaku yang kurang normatif dan bahkan dalam perkembangan yang
lebih ekstrim bisa menyebabkan terjadinya gangguan jiwa, kenakalan
remaja, tindakan kriminal dan tindakan kekerasan (Zainun,2002).
Cara-cara penyesuaian diri seseorang adalah hasil dari latihan-
latihan atau pelajaran – pelajaran yang telah dilakukan, baik sengaja
maupun yang tidak disengaja. Pengaruh orang lain di lingkungan
sosialnya sangat berperan dalam memberikan kesempatan anak untuk
mengembangkan kepribadiannya. Apabila perkembangan tersebut bisa
berjalan baik maka diharapkan penyesuaian diri remaja dalam hidupnya
akan berjalan baik pula. Ciri remaja yang penyesuaian dirinya baik adalah
remaja yang bisa diterima di suatu kelompok, dapat menerima dirinya
sendiri, dapat menerima kekurangan dan kelebihan dirinya sendiri
(Chatarina, 1999).
Remaja membutuhkan orang lain dalam perkembangannya, dan
orang yang paling utama dan pertama bertanggung jawab adalah orang
tuanya sendiri. Keluarga yang menghadirkan anak ke dunia bertugas
mendidik anak. Sejak kecil anak hidup tumbuh dan berkembang dalam
keluarga, sehingga orang tuanyalah yang bertanggung jawab mewujudkan
eksistensi anak terutama dalam melakukan penyesuaian diri di lingkungan
sosialnya. Hal ini sesuai dengan hasil studi kasus yang dilakukan oleh
Chatarina (Media Informasi Penelitian, 1999) bahwa seorang anak yang
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak mendapat kesempatan untuk dapat tumbuh dan berkembang dalam
sebuah keluarga yang utuh akan mengalami hambatan baik pada
kepribadiannya maupun dalam melakukan penyesuaian diri.
Penyesuaian diri remaja dalam kehidupan sosial secara umum
sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua di dalam keluarga karena
keluarga merupakan kelompok terkecil dan terpenting dalam memberikan
dasar pembentukan sikap, watak, tingkah laku, moral dan pendidikan anak
(Kartono, 1985).
Setiap keluarga akan menerapkan pola asuh yang berbeda-beda
antara satu dengan yang lainnya untuk mendidik anaknya. Hurlock (1999),
mengatakan pola asuh orang tua adalah suatu metode disiplin yang
diterapkan orang tua terhadap anaknya yang berfungsi untuk mengajari
anak untuk menerima pengekangan-pengekangan yang diperlukan dan
membantu mengarahkan emosi anak dan dapat diterima secara sosial. Pola
asuh mengandung aturan-aturan atau nilai-nilai yang diberikan orang tua
untuk dipatuhi anak yang bertujuan untuk membentuk sikap, perilaku,
moral, dan sebagai modal untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya.
Persepsi anak terhadap pola asuh orang tua juga dapat
mempengaruhi penyesuaian diri yang dilakukannya, karena pandangan
anak terhadap pola asuh yang diterimanya dapat membentuk sikap dan
perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ada hubungan
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
timbal balik yaitu orang tua dan anak saling mempengaruhi sehingga satu
generasi tidak secara pasif terbentuk oleh generasi yang lain.
Menurut Hurlock (1999), pola asuh orang tua yang paling ideal
adalah pola asuh demokratis, yaitu suatu metode disiplin dengan
menggunakan penjelasan, diskusi, dan penalaran untuk membantu anak
mengerti sebab-sebab suatu perilaku diharapkan. Pola asuh demokratis
melibatkan anak untuk berdiskusi bersama mengenai tindakan-tindakan
yang harus diambil, menerangkan alasan dari peraturan-peraturan,
menjawab pertanyaan-pertanyaan anak dan bersikap toleran. Orang tua
yang demokratis sangat responsife atau tanggap terhadap kebutuhan anak
dan sangat menuntut perilaku yang matang dan bertanggung jawab dari
anak-anak mereka. Orang tua demokratis berperilaku hangat tapi tegas.
Mereka mengenakan seperangkat standar untuk mengatur anak-anak
mereka sesuai dengan perkembangan kemampuan dan kebutuhan anak-
anak, mereka tidak menuntut anak diluar batas kemampuan anak.
Hurlock (1999), mengatakan bahwa pola asuh demokratis
menumbuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang baik, menghasilkan
kemandirian dalam berpikir, mempunyai inisiatif dalam bertindak, dan
konsep diri yang sehat, postif, dan penuh percaya diri yang direfleksikan
dalam perilaku yang aktif, terbuka, dan spontan. Anak yang diasuh
menggunakan pola asuh demokratis dapat mengungkapkan pikiran,
perasaan, kebutuhan, atau keinginan mereka tanpa merasa takut.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Adapun kaitan antara persepsi pola asuh demokratis dengan
penyesuaian diri pada remaja dapat digambarkan bahwa remaja yang
memiliki persepsi pola asuh secara demokratis akan lebih mudah
melakukan penyesuaian diri disebabkan dalam keluarga yang menerapkan
pola asuh demokratis memberikan kebebasan yang bertanggung jawab,
yang artinya apapun yang dilakukan oleh anak tetap harus di bawah
pengawasan orang tua dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral.
Berdasarkan pandangan-pandangan diatas maka peneliti tertarik
untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi terhadap pola
asuh demokratis orang tua dengan penyesuaian diri pada remaja. Melihat
kenyataan bahwa remaja pada umumnya memiliki kesulitan dalam
melakukan penyesuaian dengan lingkungannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang muncul adalah apakah
ada hubungan antara persepsi terhadap pola asuh demokratis orang tua dan
penyesuaian diri pada remaja?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
persepsi terhadap pola asuh demokratis orang tua dan penyesuaian diri pada
remaja.
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai
sumbangan bagi psikologi perkembangan khususnya mengenai
hubungan pola asuh demokratis dan tugas perkembangan pada remaja.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan dapat
digunakan sebagai bahan masukan bagi para orang tua tentang
pentingnya pola asuh demokratis dalam membentuk penyesuaian diri
pada remaja.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
DASAR TEORI
A. Remaja
1. Pengertian Remaja
Seringkali dengan mudah orang mendefinisikan remaja sebagai
periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa, atau masa usia
belasan tahun, atau jika seseorang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti
susuah diatur, mudah terangsang perasaannya dan sebagainya
(Sarlito,2000).
Untuk merumuskan sebuah definisi yang memadai tentang remaja
tidaklah mudah, sebab kapan masa remaja itu berakhir dan kapan anak
remaja tumbuh menjadi seorang yang dewasa tidak dapat ditetapkan secara
pasti. Kesulitan untuk memastikan kapan berakhirnya masa remaja ini,
diantaranya karena remaja sesungguhnya merupakan suatu ciptaan budaya,
yakni suatu konsep yang muncul dalam masyarakat modern sebagai
tanggapan terhadap perubahan sosial (Desmita,2005).
Masa remaja adalah masa “stress dan strain” (masa gonjangan dan
kebimbangan). Akibatnya para remaja melakukan penolakan-penolakan
pada kebiasaan di rumah, sekolah dan mengasingkan diri dari kehidupan
umum membentuk kelompok hanya untuk “gangnya” (Sulastri,1984).
Rentang waktu usia remaja biasanya dibedakan atas 3, yaitu : 12 –
15 tahun sebagai masa remaja awal, 15 – 18 tahun sebagai masa remaja
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pertengahan, dan 18 – 21 tahun sebagai masa remaja akhir. Tetapi Monks,
Knoers dan Haditono (Desmita,2005) membedakan masa remaja atas 4
bagian, yaitu : masa pra remaja atau pra-pubertas (10 – 12 tahun), masa
remaja awal atau pubertas (12 – 15 tahun), masa remaja pertengahan (15 –
18 tahun), dan masa remaja akhir (18 – 21 tahun).
2. Ciri Remaja
Terdapat beberapa ciri-ciri remaja yang terkait dengan penyesuaian diri,
diantaranya sebagai berikut (Zulkifli, 2000) :
a. Pertumbuhan fisik
Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat
dibandingkan dengan masa anak-anak dan dewasa. Perkembangan
fisik mereka terlihat jelas pada tungkai dan tangan, otot-otot tubuh
berkembang pesat sehingga anak kelihatan bertubuh tinggi, tetapi
kepalanya masih mirip dengan anak-anak.
b. Pertumbuhan seksual
Tanda-tanda perkembangan seksual pada anak laki-laki
diantaranya : sperma mulai berproduksi, ia mengalami mimpi yang
pertama, yang tanpa sadar mengeluarkan sperma. Sedangkan pada
anak perempuan bila rahimnya sudah bisa dibuahi karena ia sudah
mendapatkan menstruasi (datang bulan) yang pertama.
Ciri-ciri lainnya pada anak laki-laki adalah pada lehernya menonjol
buah jakun yang membuat nada suaranya menjadi pecah. Diatas
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bibir dan disekitar kemaluannya mulai tumbuh bulu-bulu (rambut).
Sedangkan pada anak perempuan, karena produksi hormon dalam
tubuhnya, dipermukaan wajahnya tumbuh jerawat. Selain itu, terjadi
penimbunan lemak yang membuat buah dadanya mulai tumbuh,
pinggulnya mulai melebar dan pahanya membesar.
c. Cara berpikir kausalitas
Ciri yang ketiga ini adalah cara berpikir kausalitas, yaitu
menyangkut hubungan sebab dan akibat. Remaja sudah mulai
berpikir kritis sehingga ia akan melawan bila orangtua, guru dan
lingkungan masih menganggapnya anak kecil.
d. Emosi yang meluap-meluap
Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya
dengan hormon. Emosi remaja lebih kuat dan lebih mengusai diri
mereka daripada pikiran yang realistis.
e. Mulai tertarik kepada lawan jenis
Secara biologis manusia terbagi atas dua jenis, yaitu laki-laki dan
perempuan. Dalam kehidupan sosial remaja, mereka mulai tertarik
kepada lawan jenisnya dan mulai berpacaran.
f. Menarik perhatian lingkungan
Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian dari lingkungannya,
berusaha mendapatkan status dan peranan. Remaja akan berusaha
mencari peranan di luar rumah bila orangtua tidak memberi peranan
kepadanya karena masih menganggapnya sebagai anak kecil.
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g. Terikat dengan kelompok
Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik kepada kelompok
sebayanya. Dengan bergabung dengan kelompok sebaya, remaja
merasa ada yang mau mengerti, memahami, memperhatikan dan
dianggap.
3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja
Tugas perkembangan ialah tugas-tugas khusus yang harus dilakukan oleh
indivvidu sebab didorong oleh kemasakan pribadi dan didorong oleh tekanan
sosial (norma sosial), agar individu yang bersangkutan bias mempertahankan
perkembangan yang normal sebagai makhluk sosial di tengah masyarakat
(Kartono,1995).
Tugas perkembangan adalah tugas-tugas atau kewajiban yang harus dilalui
oleh setiap individu sesuai dengan tahap perkembangan individu itu sendiri.
Dari sejak dikandungan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa sampai dewasa
akhir, setiap individu harus melakukan tugas perkembangan itu.
Keberhasilan individu dalam menunaikan tugas perkembangan ini akan
menentukan perkembangan kepribadiannya (Dariyo,2004).
Havighurst (dalam Ali,2006) mendefinisikan tugas perkembangan adalah
tugas yang muncul pada saat periode tertentu dari kehidupan individu,
apabila berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa kearah
keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
apabila gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam
menghadapi tugas-tugasnya.
Tugas-tugas perkembangan remaja menurut Havighurst yang terkait
dengan penyesuaian diri (Dariyo,2004) ada beberapa, yaitu :
a. Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis-psikologis.
Perubahan fisiologis yang dialami oleh individu,
mempengaruhi pola perilakunya. Di satu sisi, ia harus dapat
memenuhi kebutuhan dorongan biologis (seksual), namun bila
dipenuhi akan melanggar norma-norma sosial. Oleh karena itulah,
remaja menghadapi dilema. Dengan demikian, dirinya dituntut
untuk dapat menyesuaikan diri (adjustment) dengan baik.
b. Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun perempuan.
Seorang remaja diharapkan dapat bergaul dan menjalin
hubungan dengan individu lain yang berbeda jenis kelamin, yang
didasarkan atas saling menghargai dan menghormati antara satu
dengan yang lain, tanpa menimbulkan efek samping yang negatif.
Pergaulan dengan lawan jenis ini merupakan suatu hal yang
penting, karena dianggap sebagai upaya untuk mempersiapkan diri
guna memasuki kehidupan pernikahan.
c. Memperoleh kebebasan secara emosional dari orangtua dan orang
dewasa lainnya.
Menginjak remaja, individu memiliki hubungan pergaulan
yang lebih luas, dibandingkan dengan masa anak-anak. Hal ini
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menunjukkan bahwa remaja tidak lagi bergantung kepada orangtua,
bahkan mereka menghabiskan sebagian waktunya untuk bergaul
bersama teman-temannya dibandingkan dengan keluarga.
d. Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung
jawab.
Untuk dapat mewujudkan tugas ini, umumnya remaja
berusaha mempersiapkan diri dengan menempuh pendidikan formal
maupun non formal agar memiliki taraf ilmu pengetahuan,
ketrampilan/keahlian yang professional.
e. Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis.
Tujuan utama remaja melakukan persiapan diri dengan
menguasai ilmu dan keahlian adalah untk dapat bekerja sesuai dengan
bidang keahlian dan memperoleh penghasilan yang layak sehingga
dapat menghidupi diri sendiri maupun keluarganya nanti. Sebab
keinginan terbesar seorang remaja adalah menjadi orang yang
mandiri dan tidak bergantung dari orangtua secara psikis maupun
ekonomi.
B. Penyesuaian Diri Remaja
1. Pengertian Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah
adjustment atau personal adjustment (Ali,2006). Penyesuaian diri
merupakan proses dinamis menyangkut interaksi individu dengan
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lingkungan. Tohari (1982) menyatakan bahwa penyesuaian diri adalah
suatu proses dinamik yang terus menerus dan bertujuan untuk mengubah
perilaku untuk mendapatkan hubungan yang lebih baik, serasi antara diri
dan lingkungannya. Pendapat tersebut memberikan pengertian bahwa
manusia itu selalu berusaha untuk membuat hubungan yang
menyenangkan antara manusia dengan lingkungannya.
Lazarus (1976) menjelaskan bahwa penyesuaian diri lebih
menekankan pada pentingnya perjuangan individu untuk menghadapi
lingkungan fisik dan sosialnya. Gunarsa (1988) memperjelas pendapat
tersebut dengan mengatakan bahwa sejak lahir sampai mati tidak lain
adalah perjuangan untuk penyesuaian diri.
Kunci penyesuaian diri terletak pada keberhasilan manusia dalam
memenuhi dorongan dari dalam dan luar, dimana cara yang dilakukan
untuk memenuhi dorongan tersebut, baik bagi dirinya tetapi juga baik
untuk lingkungannya (Meichati,1983). Fahmi (Darajat,1985) mengatakan
bahwa penyesuaian diri adalah suatu proses yang bertujuan untuk
mengubah perilaku inidividu agar terjadi hubungan yang serasi antara diri
dengan lingkungan.
Kesanggupan untuk menyesuaikan diri akan membawa seseorang
kepada kenikmatan hidup. Ia akan terhindar dari kegelisahan, kecemasan,
dan ketidakpuasan, sehingga ia akan hidup dan bekerja dengan semangat
dan penuh rasa kebahagiaan. Sebaliknya bagi mereka yang tidak dapat
menyesuaikan diri dapat menimbulkan ketegangan dan gangguan batin.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jika hal tersebut semakin parah dan terus menerus maka akan
menimbulkan macam-macam penyakit atau gangguan mental
(Kartono,1984).
Dari berbagai pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
penyesuaian diri adalah merupakan kemampuan aktifitas mental dan
tingkah laku individu dalam menghadapi tuntutan-tuntutan baik dari
dalam maupun dari lingkungan demi memenuhi kebutuhan dengan rasa
bahagia dan memuaskan.
2. Pengertian Penyesuaian diri Remaja
Seseorang dikatakan memiliki kemampuan menyesuaikan diri
yang baik (well adjusted person) ketika mampu melakukan respon-respon
yang matang, efisien, memuaskan, dan sehat. Dikatakan efisien artinya
mampu melakukan respon dengan mengeluarkan tenaga dan waktu
sehemat mungkin. Dikatakan sehat artinya bahwa respon-respon yang
dilakukan dengan hakikat individu, lembaga atau kelompok antar individu
dan hubungan antara individu dengan penciptanya (Ali,2006).
Menurut Schneiders (1964) orang yang dapat menyesuaikan diri
dengan baik (well adjusted person) adalah orang yang dengan
keterbatasan yang ada pada dirinya, belajar untuk bereaksi terhadap
dirinya dan lingkungan dengan cara yang matang, bermanfaat, efisien, dan
memuaskan, serta dapat menyelesaikan konflik, frustasi maupun
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesulitan-kesulitan pribadi dan sosial tanpa mengalami gangguan tingkah
laku.
3. Aspek Penyesuaian diri Pada Remaja
Beberapa kriteria penyesuaian diri pada remaja menurut
Vembrianto (1993) adalah sebagai berikut :
a. Kepuasan psikis
Penyesuaian diri yang berhasil akan menimbulkan
kepuasan psikis dimana mereka menjadi riang, senang, tenang dan
aman, sedangkan yang gagal akan menimbulkan rasa tidak puas
yang menjelma dalam bentuk perasaan kecewa, gelisah, lesu dan
depresi.
b. Efisiensi kerja
Penyesuaian diri yang berhasil akan nampak dalam kerja
atau kegiatan yang efisien artinya seseorang dapat melakukan
pekerjaan atau kegiatan dengan baik dan positif, sedangkan yang
gagal nampak dalam kerja atau kegiatan yang tidak efisien.
c. Gejala fisik
Mereka yang gagal menyesuaikan diri akan menampakkan
gejala-gejala fisik yang kurang baik dan sehat, seperti pencernaan
terganggu, sakit perut, kepala pusing, gatal-gatal, sedangkan mereka
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang berhasil menyesuaikan diri kondisi fisiknya selalu baik dan
sehat.
d. Penerimaan sosial
Mereka yang berhasil menyesuaikan diri akan diterima baik
oleh masyarakat, mereka menerima reaksi setuju dari masyarakat.
Sedangkan yang gagal tidak akan diterima baik oleh masyarakat dan
akan mendapat reaksi tidak setuju dari masyarakat.
Keempat kriteria hasil adaptasi dari Vembrianto ini juga merupakan
komponen atau aspek dari penyesuaian diri.
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Pada Remaja
Menurut Schneiders (Ali,2006), setidaknya ada lima faktor yang
dapat mempengaruhi penyesuaian diri pada remaja, yaitu:
1. Kondisi fisik
Penyesuaian diri remaja akan lebih mudah dilakukan dan
dipelihara dalam kondisi fisisk yang sehat daripada yang tidak
sehat. Kondisi fisik yang sehat dapat menimbulkan penerimaan
diri, percaya diri, harga diri dan lainnya yang akan menjadi
kondisi yang sangat menguntungkan bagi proses penyesuian
diri. Sebaliknya kondisi fisik yang tidak sehat dapat
menyebabkan perasaan rendah diri, kurang percaya diri, atau
18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahkan menyalahkan diri sehingga akan berpengaruh kurang
baik bagi proses penyesuaian diri.
2. Kepribadian
Unsur-unsur kepribadian yang penting pengaruhnya
terhadap penyesuaian diri adalah:
1) Kemauan dan kemampuan untuk berubah
Kemauan dan kemampuan untuk berubah
merupakan karakteristik kepribadian yang
pengaruhya sangat menonjol terhadap proses
penyesuaian diri. Sebagai suatu proses yang dinamis
dan berkelanjutan, penyesuaian diri membutuhkan
kecenderungan untuk berubah dalam bentuk
kemauan, perilaku, sikap dan karakteristik yang
sejenis lainnya.
2) Pengaturan diri
Kemampuan mengatur diri dapat mencegah
remaja dari keadaan malasuai dan penyimpangan
kepribadian. Kemampuan pengaturan diri dapat
mengarahkan kepribadian normal mencapai
pengendalian diri dan realisasi diri.
3) Realisasi diri
Proses penyesuaian diri dan pencapaian
hasilnya secara bertahap sangat erat kaitannya
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan perkembangan kepribadian. Jika
perkembangan kepribadian berjalan normal
sepanjang masa anak-anak dan remaja, didalamnya
tersirat potensi laten dalam bentuk sikap, tanggung
jawab, penghayatan nilai-nilai, penghargaan diri dan
lingkungan, serta karakteristik lainnya menuju
pembentukan kepribadian dewasa. Semua itu, unsur-
unsur penting yang mendasari realisasi diri.
4) Inteligensi
Kemampuan pengaturan diri sesungguhnya
muncul tergantung pada kualitas dasar lainnya yang
penting peranannya dalam penyesuaian diri, yaitu
kualitas inteligensi. Baik buruknya penyesuaian diri
remaja ditentukan oleh kapasitas inteligensinya.
3. Proses belajar
Kemauan belajar merupakan unsur penting dalam
penyesuaian remaja karena pada umumnya respon-respon dan
sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi penyesuaian diri
diperoleh dan menyerap ke dalam diri remaja melalui proses
belajar. Pengaruh proses belajar itu akan muncul dalam bentuk
coba-coba dan gagal, pengkondisian dan menghubung-
hubungkan berbagai faktor yang di mana remaja itu melakukan
penyesuaian diri.
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Lingkungan
Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
penyesuaian diri remaja meliputi lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan utama yang
sangat penting dalam kaitannya dengan penyesuaian diri
remaja. Unsur-unsur di dalam keluarga, seperti interaksi orang
tua dengan anak, interaksi antar anggota, peran sosial dalam
keluarga, karakteristik anggota keluarga, dan gangguan dalam
keluarga akan berpengaruh terhadap penyesuaian diri remaja
5. Agama serta budaya
Agama berkaitan erat dengan budaya. Agama memberikan
sumbangan nilai-nilai, keyakinan, praktik-praktik yang
memberikan makna sangat mendalam, tujuan, serta kestabilan
dan keseimbangan hidup remaja. Selain agama, budaya juga
merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan
remaja. Hal ini dapat dilihat dari adanya karakteristik budaya
yang diwariskan kepada remaja melalui berbagai media dalam
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Persepsi tehadap Pola Asuh Demokratis
a) Definisi persepsi
Setiap individu dalam menjalani hidupnya selalu mengalami apa
yang disebut persepsi sebagai hasil penghayatannya terhadap berbagai
stimulus yang berasal dari lingkungan. Atkinson dan Hilgard (Ali, 2006)
mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses mengintepretasikan dan
mengorganisasikan pola-pola stimulus yang berasal dari lingkungan.
Ahli lain, yaitu Levine dan Shefner (Ali, 2006) mengemukakan pengetian
persepsi adalah cara-cara individu mengintepretasikan informasi yang
diperoleh didasarkan atas pemahaman individu itu sendiri. Dengan kata
lain, individu menyadari adanya kehadiran suatu stimulus, tetapi individu
itu mengintepretasikan stimulus tersebut.
Dengan persepsi, individu dapat menentukan bagaimana
seharusnya ia bereaksi terhadap stimulus yang ada di sekitarnya karena
persepsi merupakan rangkaian peristiwa yang menjembatani stimulus
dengan perilaku tertentu.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
persepsi adalah proses individual dalam mengintepretasikan,
mengorganisasikan, dan memberi makna kepada stimulus yang berasal
dari lingkungan dimana individu itu berada yang merupakan hasil dari
proses belajar dan pengalaman.
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Pengertian Pola Asuh Orang Tua
Keluarga merupakan tempat untuk pertama kalinya seorang anak memperoleh
pendidikan dan mengenal nilai-nilai maupun aturan-aturan yang harus diikuti
yang mendasari anak untuk melakukan hubungan sosial dengan lingkungan
yang lebih luas. Namun dengan adanya latar belakang, pengalaman,
pendidikan, dan kepentingan dari orang tua maka terjadilah perbedaan dalam
mengasuh dan mendidik anak.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1984) pola asuh dapat diartikan
tiap-tiap kata. Pola diartikan sebagai bentuk (yang dipraktikkan secara
berulang-ulang) atau struktur yang tetap, sedangkan pengasuhan menunjukkan
perbuatan menjaga, merawat, melatih, membimbing dan mengajar supaya
orang (anak) dapat berdiri sendiri.
Menurut Hurlock (1997), pola asuh orangtua adalah suatu metode disiplin
yang diterapkan orang tua terhadap anaknya. Metode disiplin ini meliputi dua
konsep, yaitu negatif dan positif. Menurut konsep positif, disiplin berarti
pendidikan dan bimbingan yang lebih menekankan pada disiplin dan
pengendalian diri. Sedangkan menurut konsep negatif, disiplin berarti
pengendalian dengan kekuasaan, ini merupakan suatu bentuk pengekangan
melalui suatu cara yang tidak disukai dan menyakitkan.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pola asuh orang tua
adalah metode disiplin yang dilakukan secara berulang-ulang oleh orang tua
terhadap anaknya dengan tujuan untuk menjaga, merawat, melatih,
membimbing dan mengajar supaya anak dapat berdiri sendiri.
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c) Bentuk Pola Pengasuhan Orang Tua
Setiap orang tua memiliki cara yang berbeda-beda dalam
mengasuh anak-anak mereka (Atkinson,2002). Hoffman (Berk,1994),
membagi pola asuh orangtua ke dalam tiga kelompok, yaitu sebagai
berikut :
a. Pola asuh bersifat Power Assertive
Pola asuh Power assertive memiliki ciri-ciri menanamkan
disiplin dengan ancaman fisik, orang tua tidak percaya pada anak,
banyak menggunakan kekerasan-kekerasan dalam pengasuhan dan
orangtua menunjukkan kekuasaannya yang mutlak pada anak.
b. Pola asuh bersifat Inductive
Pola asuh Inductive ini menerapkan unsur keterbukaan
antara anak dengan orang tua, orang tua banyak memberi
informasi dan penjelasan yang dibutuhkan oleh anak,
mengembangkan penalaran, dan memberikan kebebasan pada
anak untuk belajar mengembangkan kontrol internalnya.
c. Pola asuh Love Withdrawl
Pola asuh love withdrawl ini memiliki ciri-ciri
ketidakpedulian orang tua terhadap anak, orangtua memberi jarak
atau menjauhi anak dan mengekspresikan ketidaksenangannya
pada anak secara emosional.
Baumrind (Dariyo,2004) ahli psikologi perkembangan membagi
pola asuh orangtua menjadi tiga, yaitu :
24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Pola asuh otoriter (parent oriented)
Ciri-ciri dari pola asuh ini menekankan segala aturan orang
tua harus ditaati oleh anak. Anak harus menurut dan tidak boleh
membantah apa yang diperintahkan oleh orang tua, sehingga ia
kurang inisiatif, merasa takut, tidak percaya diri, pencemas, rendah
diri, minder dalam pergaulan, tetapi di sisi lain anak bisa
memberontak, nakal, atau melarikan diri dari kenyataan. Segi
positif pola asuh otoriter ini adalah anak cenderung akan menjadi
disiplin yakni menaati peraturan.
b. Pola asuh permisif
Sifat pola asuh ini children centered yakni segala aturan
dan ketetapan keluarga berada di tangan anak. Orang tua menuruti
segala kemauan anak. Anak cenderung bertindak semena-mena,
tanpa pengawasan orang tua. Sisi negatif yang lain, anak kurang
disiplin dengan aturan-aturan sosial yang berlaku. Sedangkan
apabila anak mampu menggunakan kebebasan tersebut secara
bertanggung jawab maka anak akan menjadi seorang yang
mandiri, kreatif, inisiatif dan mampu mewujudkan aktualisasinya.
c. Pola asuh demokratis
Kedudukan antara orang tua dan anak sejajar. Suatu
keputusan diambil bersama dengan pertimbangan kedua belah
pihak. Anak diberi kebebasan yang bertanggung jawab, artinya apa
yang dilakukan oleh anak tetap harus di bawah pengawasan orang
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tua dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral. Orang tua dan
anak tidak dapat berbuat semena-mena. Anak diberi kepercayaan
dan dilatih untuk mempertanggungjawabkan segala tindakannya.
Akibat positif dari pola asuh ini anak menjadi seorang individu
yang mempercayai orang lain, jujur, bertanggung jawab terhadap
tindakannya dan tidak munafik.
D. Pola Asuh Demokratis
1. Pengertian Pola Asuh Demokratis
Menurut Baumrind (Elia, 2005) pola asuh demokratis adalah
orang tua yang memperlakukan anak dengan memberikan kebebasan
namun masih tetap diikuti dengan kontrol dari orang tua. Orang tua
yang demokratis tidak bersikap mengekang dan membatasi, melainkan
bersikap hangat dan penuh pengertian terhadap kebutuhan-kebutuhan
anak, di sisi lain ada proses memberi dan menerima, yaitu komunikasi
dua arah antara anak dan orang tua.
Gerungan (1991), merumuskan didikan yang demokratis
merupakan didikan dimana orangtua sering berembuk mengenai
tindakan-tindakan yang harus diambil, menerangkan alasan-alasan
dari peraturan, menjawab pertanyaan-pertanyaan anak dan bersikap
toleran. Sikap-sikap demokratis dari orangtua ini akan menimbulkan
cirri-ciri berinisiatif, tidak takut-takut, lebih giat, lebih bertujuan tetapi
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
juga memberikan kemungkinan berkembangnya sifat-sifat tidak taat
dan tidak mau menyesuaikan diri.
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pola
asuh demokratis merupakan metode disiplin dimana orangtua sering
berdiskusi dengan anak mengenai masalah-masalah dan tindakan-
tindakan yang harus diambil, menerangkan alasan-alasan dari
peraturan, menjawab pertanyaan-pertanyaan anak dan memberi
kebebasan yang diikuti kontrol orangtua.
2. Persepsi Remaja terhadap Pola Asuh Demokratis Orang Tua
Perubahan lingkungan sosial yang dialami oleh remaja menuntut
remaja untuk lebih mandiri dan matang dalam penyesuaian diri.
Namun tuntutan dan harapan lingkungan baru terhadap remaja
memerlukan bimbingan dari orang tua.
Dukungan dan pengertian dari orang tua ditunjukkan dalam pola
asuh yang diterapkan sejak masa anak-anak. Sikap, perilaku, dan
kebiasaan orang tua dalam pola asuh yang diterapkan sejak masa
anak-anak akan dilihat, dinilai, dan ditiru oleh remaja. Hal demikian
disebabkan karena remaja mengidentifikasikan diri pada orang
tuanya sebelum mengadakan identifikasi dengan orang lain
(Bonner,1953).
Ketika remaja mempersepsikan pola asuh dengan disiplin yang
tegas namun penuh kehangatan dan pengertian, tidak pernah
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberi hukuman fisik, komunikasi yang dilakukan komunikasi
dua arah antara orang tua dan anak maka remaja telah
mempersepsikan pola asuh yang diterimanya adalah jenis pola asuh
demokratis. Dalam hal ini remaja akan menjadi pribadi yang lebih
matang dan dewasa serta memiliki penyesuaian diri yang baik.
Ketika remaja mempersepsikan pola asuh yang diterimanya sebagai
pola asuh demokratis, remaja memiliki kemampuan untuk
mengembangkan sikap kerjasama dan lebih terlibat banyak kegiatan
yang dapat dilakukan bersama-sama dengan orang tuanya.
Dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap pola asuh
demokratis merupakan penilaian subyektif individu terhadap
kecenderungan sikap dan perlakuan orang tua dalam berhubungan
dengan subyek yang ditandai dengan : adanya penerapan disiplin
yang tegas namun penuh kehangatan dan perhatian, tidak adanya
hukuman fisik, komunikasi dua arah antara orang tua dan anak serta
pemberian kesempatan kepada anak untuk berpendapat.
3. Aspek-aspek Pola Asuh Demokratis
Aspek pola asuh demokratis menurut Kohn (dalam Setiawan,1996)
adalah sebagai berikut :
1). Aspek pandangan orang tua terhadap anak
Pandangan orang tua yang berpola asuh demokatis terhadap
anak adalah mereka lebih mementingkan pemahaman terhadap
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perasaan, keinginan dan kondisi anaknya, mendorong dan
memberi kesempatan kepada anak untuk mandiri dan bertindak
secara matang sesuai dengan kemampuan anak, mengharapkan
anaknya mencapai tingkat pendidikan tertentu, memberikan
tanggung jawab terhadap anak. Menghargai adanya hak-hak
yang dimiliki anaknya.
2). Aspek komunikasi
Cara komunikasi orang tua yang berpola asuh demokratis
terhadap anaknya adalah komunikasi dua arah. Orang tua
memberi kesempatan anak untuk mengekspresikan
pendapatnya, memberi kesempatan untuk berdiskusi,
menjelaskan secara jelas dan logis aturan-aturan yang
diterapkan kepada anak, suka mengajak dialog dan orang tua
tetap sebagai pengambil keputusan bila terjadi perbedaan
pendapat.
3). Aspek pemenuhan kebutuhan anak
Pemenuhan kebutuhan anak pada orang tua yang
demokratis adalah bersikap menerima dan telaten dalam
mengasuh, responsif dan tidak mengabaikan permintaan anak.
Mengekspresikan emosi-emosi positif terhadap anak dan
kondisi sekitar anak sehingga tercipta rumah yang penuh
kegembiraan dan menyenangkan bagi anak. Kebutuhan anak
lebih diutamakan daripada kebutuhan orang tua sendiri. Sering
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terlibat kegiatan bersama anaknya. Memberikan ekspresi
positif meskipun anaknya tidak melakukan sesuatu yang pantas
dipuji. Orang tua selalu ada jika anak membutuhkannya.
4). Aspek penerapan kontrol
Penerapan kontrol pada orang tua yang demokratis melalui
aturan-aturan yang tegas, konsisten dan rasional. Situasi yang
bermasalah diselesaikan secara bijaksana yang dapat diterima
oleh anak. Pemberian hukuman tidak dilakukan secara fisik.
Memperhatikan sikap tidak suka dan jengkel terhadap perilaku
anak yang tidak baik dan orang tua akan memperlihatkan rasa
senang dan memberi dukungan terhadap perilaku anak yang
membangun.
E. Hubungan Persepsi Terhadap Pola Asuh Demokratis Orang Tua dan
Penyesuaian Diri pada Remaja
Penyesuaian diri dapat membantu remaja dalan memotivasi diri, mampu
berhubungan dengan orang lain, merencanakan dan meraih tujuan dalam
kehidupan.
Kemampuan remaja berbeda dalam melakukan penyesuaian diri.
Kemampuan yang berbeda tersebut disebabkan beberapa faktor, seperti
kepribadian individu, sistem pendidikan serta pola asuh orang tua. Sistem
pendidikan diperoleh dari sekolah maupun lingkungan.
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tidak semua orang dapat melakukan penyesuaian diri dan tidak semua
orang melakukan penyesuaian diri dengan baik termasuk remaja. Pada masa
remaja akhir, individu mengalami perubahan lingkungan sosial. Untuk
menghadapi perubahan lingkungan tersebut remaja dituntut untuk dapat
melakukan penyesuaian diri.
Dalam menyesuaikan diri di lingkungan yang baru, remaja memerlukan
model identifikasi. Orang-orang yang pantas menjadi model hendaknya memiliki
sifat, sikap, pandangan yang sehat, dan penuh tanggung jawab. Banyak orang
yang bisa menjadi model identifikasi bagi remaja, salah satunya adalah keluarga,
karena keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama tempat anak dapat
berinteraksi. Pola asuh orang tua dalam keluarga berpengaruh dalam proses
penyesuaian diri remaja.
Sikap, perilaku, dan kebiasaan orang tua dalam pola asuh yang
diterapkannya sejak masa anak-anak selalu dilihat, dinilai, dan ditiru oleh remaja
yang kemudian semua itu secara sadar atau tidak sadar dipersepsikan dan
kemudian menjadi kebiasaan bagi remaja. Hal demikian disebabkan karena
remaja mengidentifikasikan diri pada orang tuanya sebelum mengadakan
identifikasi dengan orang lain (Bonner,1953)
Keluarga merupakan tempat untuk pertama kalinya seorang anak
memperoleh pendidikan dan mengenal nilai-nilai maupun aturan-aturan yang
harus diikuti yang mendasari anak untuk melakukan hubungan sosial dengan
lingkungan yang lebih luas. Tiap-tiap keluarga memiliki cara dan aturannya
masing-masing dalam mengasuh anaknya. Pola asuh yang diterapkan oleh orang
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tua akan menimbulkan persepsi bagi remaja yang akan mempengaruhi
penyesuaian diri pada remaja. Kesan yang didapatkannya membuat remaja
melakukan penilaian tertentu terhadap pola asuh tersebut.
Ketika remaja mempersepsikan pola asuh dengan disiplin yang tegas
namun penuh kehangatan dan pengertian, tidak pernah memberi hukuman fisik,
komunikasi yang dilakukan komunikasi dua arah antara orang tua dan anak maka
remaja telah mempersepsikan pola asuh yang diterimanya adalah jenis pola asuh
demokratis. Dalam hal ini remaja akan menjadi pribadi yang lebih matang dan
dewasa serta memiliki penyesuaian diri yang baik. Ketika remaja mempersepsikan
pola asuh yang diterimanya sebagai pola asuh demokratis, remaja memiliki
kemampuan untuk mengembangkan sikap kerjasama dan lebih terlibat banyak
kegiatan yang dapat dilakukan bersama-sama dengan orang tuanya.
Orang tua yang menerapkan pola asuh demokratis dalam mengasuh
anaknya akan berusaha memahami perasaan, keinginan dan kondisi dari anaknya,
menghargai apa yang menjadi hak dari anak. Komunikasi dilakukan dua arah,
orang tua mendengarkan apa yang menjadi keinginan anak dan berdiskusi untuk
mencari pemecahan masalah yang berbaik tanpa mengabaikan aturan-aturan yang
berlaku baik di dalam keluarga maupun masyarakat. Remaja yang mendapat
perlakuan demikian akan menjadi percaya diri di setiap kegiatan yang diikutinya
karena merasa mendapat dukungan dari orang tua sehingga remaja dapat
menyesuaiakan diri dilingkungannya.
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan keterangan diatas, peneliti melihat pola asuh yang diterapkan
oleh orang tua akan menimbulkan persepsi terhadap pola asuh orang tua yang
diterimanya sehingga akan mempengaruhi penyesuaian diri remaja.
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian yang disusun adalah :
Ada hubungan positif antara persepsi terhadap pola asuh demokratis
dengan penyesuaian diri pada remaja. Semakin remaja mempersepsikan pola asuh
yang diterimanya demokratis, maka semakin baik penyesuaian diri yang
dimilikinya.
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian adalah salah satu unsur penting dalam penelitian ilmiah,
karena ketepatan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang ada
akan menentukan hasil itu dapat dipertanggungjawabkan atau tidak. Metode yang
benar dapat menentukan tingkat baik atau tidaknya suatu penelitian (Hadi,1995).
Pembahasan pada bab ini meliputi identifikasi variabel penelitian, definisi
operasional variabel penelitian, populasi dan subyek penelitian, metode
pengumpulan data, validitas dan reabilitas alat ukur, serta analisis data.
A. Identifikasi variabel Penelitian
Identifikasi variabel yang terdapat dalam suatu penelitian perlu
ditentukan terlebih dahulu sebelum metode pengumpulan data dan analisis
data. Penelitian ini melibatkan dua jenis variabel yang diidentifikasi
sebagai berikut :
Variabel bebas : persepsi terhadap pola asuh demokratis
Variabel tergantung : penyesuaian diri remaja
B. Definisi Operasional
Suatu penelitian memerlukan batasan-batasan operasional untuk
menghindari kesalahpahaman mengenai data yang akan dikumpulkan dan
menghindari kesesatan dalam menentukan alat pengumpulan data. Batasan
operasional yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :
34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Penyesuaian Diri Remaja
Penyesuaian diri remaja merupakan kemampuan aktivitas mental
remaja yang dilakukan secara terus menerus yang bertujuan untuk
mengubah perilaku dalam menghadapi tuntutan baik dari dalam diri
remaja maupun lingkungannya. Kriteria penyesuaian diri yang baik
yaitu adanya kepuasaan fisik, memiliki efisiensi kerja, gejala fisik,
penerimaan sosial. Untuk mengukur penyesuaian diri remaja
digunakan skala penyesuaian diri diadaptasi dari penelitian
sebelumnya (Anggraeni,2005).
B. Persepsi terhadap pola Asuh Demokratis Orang Tua
Persepsi terhadap pola asuh demokratis dilihat dari bagaimana
remaja menilai kecenderungan sikap dan perlakuan orang tua dalam
hubungan dengan individu yang ditandai dengan pemberian
kesempatan kepada anak untuk berpendapat, komunikasi dua arah
antara orang tua dan anak, tidak adanya hukuman fisik, serta adanya
penerapan disiplin yang tegas namun penuh kehangatan dan perhatian.
Untuk mengukur persepsi terhadap pola asuh demokratis digunakan
skala persepsi terhadap pola asuh demokratis yang diadaptasi dari
penelitian sebelumnya (Cicilia,2004).
C. Subyek Penelitian
Pemilihan subyek penelitian dilakukan dengan teknik sampel
purposif, yaitu subyek dipilih karakteristiknya sudah ditentukan dan
35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diketahui lebih dulu berdasarkan ciri dan sifat populasinya. Subyek yang
digunakan dalam penelitian ini adalah remaja akhir, yang memiliki
karakteristik yang homogen, yakni berusia antara 18-22 tahun baik laki-
laki maupun perempuan.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan
data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah metode skala. Penelitian
ini menggunakan dua skala yaitu skala penyesuaian diri dan skala persepsi
terhadap pola asuh demokratis yang disajikan dalam pernyataan favorabel
(pernyataan yang mendukung teori yang akan diungkap) dan pernyataan
unfavorabel (pernyataan yang tidak mendukung teori yang akan
diungkap).
Dalam menilai jawaban (pemberian skor) untuk pernyataan
favorabel diberi nilai dari 4 sampai 1, dengan pilihan Sangat Sesuai (SS)
diberi nilai 4, pilihan Sesuai (S) diberi nilai 3, pilihan Tidak Sesuai (TS)
diberi nilai 2, pilihan Sangat Tidak Sesuai (STS) diberi nilai 1.
Sedangkan untuk pernyataan unfavorabel diberi nilai dari 1 sampai
4, dengan pilihan Sangat Sesuai (SS) diberi nilai 1, pilihan Sesuai (S)
diberi nilai 2, pilihan Tidak Sesuai (TS) diberi nilai 3, pilihan Sangat
Tidak Sesuai (STS) diberi nilai 4.
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dibawah ini disajikan tabel penyebaran item Skala Penyesuaian
Diri dan Skala Persepsi terhadap Pola Asuh Demokratis sebelum
diujicobakan :
Tabel 1
Tabel spesifikasi Skala Penyesuaian Diri
(sebelum uji coba)
Indikator Favorabel unfavorabel total
1. kepuasa psikis 3,4,19,24,30,46,47 5,6,16,31,42,55 13
2. Efisiensi kerja 9,17,33,34,41,44,4
5
11,15,18,32,35,37,5
4
14
3. Gejala fisik 1,22,23,26,29,36,4
0
2,7,14,21,27,39,50 14
4. Penerimaan sosial 8,10,12,13,20,28,5
3
25,38,43,48,49,51,5
2
14
Total 28 28 55
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2
Tabel spesifikasi Skala Persepsi terhadap Pola Asuh Demokratis
(sebelum uji coba)
Indikator Favorabel unfavorabel total
Pandangan orang tua
terhadap anaknya
6,14,23,30,36,41,49 2,12,13,17,27,31,40,48 15
Komunikasi 1,7,25,33,39,47,55,59 5,18,19,26,34,50,60 15
Pemenuhan kebutuhan anak
4,9,15,22,42,51,56 8,21,28,32,35,43,46,52 15
Penerapan kontrol 3,11,20,29,37,45,53,5
8
10,16,24,38,44,54,57 15
total 30 30 60
E. Uji Kesahihan Butir item
Uji kesahihan butir item dilakukan untuk melihat item-item yang
lolos seleksi yang dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian
serta membuang item-item yang tidak lolos dan tidak dapat digunakan
dalam pengambilan data penelitian.
Uji kesahihan butir item menggunakan koefisien korelasi item-total
(rix). Sebagai kriteria digunakan batasan rix ≥0,30. Item dengan rix
minimal 0,30 dianggap memuaskan, sedangkan item dengan rix kurang
dari 0,30 memiliki daya diskriminasi rendah.
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
F. Validitas dan Reliabilitas
Penelitian selalu berhubungan dengan masalah pengukuran dan
hasil dari penelitian tersebut diharapkan dapat menggambarkan keadaan
yang sebenarnya dari masalah yang diselidiki. Setiap penelitian diperlukan
adanya suatu alat ukur yang dapat mengukur apa yang sebenarnya hendak
diukur dan mempunyai keajegan tertentu, alat ukur tersebut dapat
digunakan untuk mengukur masalah yang diteliti dalam kurun waktu yang
berbeda dengan hasil yang relatif sama dan memenuhi syarat-syarat
ilmiah. Persyaratan mutlak yang harus dimiliki suatu alat ukur adalah
validitas dan reliabilitas.
1) Validitas
Validitas didefinisikan sebagai seberapa jauh ketetapan dan kecermatan
alat ukur suatu tes dalam melakukan fungsi ukurnya. Penelitian ini
menggunakan validitas isi dalam estimasinya sebelum dilakukan uji coba.
(Azwar,2001). Menurut Hadi (1991), suatu alat ukur dikatakan valid atau
sahih jika alat ukur itu mampu mengukur apa saja yang hendak diukurnya,
mampu mengungkapkan apa yang diungkapkan dan mampu menembak
dengan jitu sasaran yang ditembak.
2) Reliabilitas
Reliabilitas adalah hasil suatu pengukuran yang dapat dipercaya
(Azwar,2001). Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa
kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama
diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subyek memang belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti tetap
adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil
beberapa kali pengukuran. Bila perbedaan yang sangat besar, maka hasil
pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan tidak reliabel.
G. Persiapan Uji Coba Alat Penelitian
a) Subyek Uji Coba Alat Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu
mengadakan uji coba alat penelitian. Dalam uji coba alat penelitian ini,
peneliti mengambil subyek mahasiswa tingkat awal yang berusia 18 –
21 tahun sebanyak 45 orang. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 3 – 5
Juli 2008.
Setelah uji coba, dari 45 subyek hanya 38 subyek yang memenuhi
syarat penelitian sedangkan 7 subyek lainnya dianggap tidak sesuai
dengan penelitian karena tidak memenuhi kriteria umur dari 18-22
tahun dan tidak lengkap dalam mengisi skala.
b) Uji Coba Alat Penelitian
Uji coba alat ukur untuk melihat kesahihan dan reliabilitas butir
item alat ukur yang akan digunakan untuk penelitian.
Peneliti menyebarkan skala kepada 45 subyek. Tiap subyek
mendapatkan 2 skala yang terdiri dari : 60 item pada skala Persepsi
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terhadap pola asuh demokratis dan 56 item pada skala Penyesuaian
Diri.
Pada uji coba alat ukur dan penelitian, Skala Persepsi Terhadap
Pola Asuh Demokratis disebut sebagai skala 1, sedangkan Skala
Penyesuaian Diri disebut sebagai Skala 2.
c) Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Penelitian ini menggunakan uji validitas isi.Validitas isi merupakan
validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan
analisis rasional atau lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis
rasional atau lewat profesional judgement, dalam hal ini dilakukan oleh
dosen pembimbing peneliti.
Reliabilitas dengan menggunakan Koefisien Alfa dari Skala
Persepsi Terhadap Pola Asuh Demokratis adalah 0.974 dengan subyek
38 orang dan jumlah item 45 butir.
Reliabilitas dengan menggunakan Koefisien Alfa dari Skala
Penyesuaian Diri adalah 0,950 dengan jumlah subyek 38 orang dan
jumlah item 39 butir.
d) Uji Kesahihan Butir Item
Uji butir kesahihan butir item menggunakan korelasi item-total
(rix) dengan batasan rix : 0,3.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a) Uji Kesahihan Butir Persepsi Terhadap Pola Asuh
Demokratis
Untuk uji kesahihan butir persepsi terhadap pola asuh
demokratis, peneliti menggunakan kriteria batasan rix ≥0,30
dan program SPSS versi 13.0. Terdapat 15 item yang gugur
dari 60 item yang diuji. Sehingga untuk skala persepsi
terhadap pola asuh demokratis terdapat 45 item yang sahih.
Berikut ini tabel spesifikasi skala persepsi terhadap pola asuh
demokratis setelah uji coba dengan nomor item sahih dan
gugur yang telah diurutkan.
Tabel 3
Tabel spesifikasi Skala Persepsi terhadap Pola Asuh Demokratis
(setelah uji coba)
Komponen pola asuh demokratis
Favorabel Unfavorabel Total
Pandangan orang tua terhadap
anaknya
6,14,23,30,49 2,12,13,17,27,31,4
8
12
Komunikasi 1,7,33,39,47,55,5
9
18,19,26,34,50,60 13
Pemenuhan kebutuhan anak 4,15,42 8,21,28,32,35,43,4
6
10
Penerapan kontrol 3,11,20,29,45, 10,16,24,54,57 10
total 20 25 45
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b) Uji Kesahihan Butir Penyesuaian Diri
Untuk uji kesahihan butir penyesuaian diri, peneliti
menggunakan kriteria batasan rix ≥0,30 dan program SPSS versi 13.0.
Terdapat 17 item yang gugur dari 56 item yang diuji. Sehingga utuk
skala penyesuaian diri terdapat 39 item yang sahih. Berikut ini tabel
spesifikasi skala penyesuaian diri setelah uji coba dengan nomor item
sahih dan gugur yang telah diurutkan.
Tabel 4
Tabel spesifikasi Skala Penyesuaian Diri
(setelah uji coba)
Komponen
Penyesuaian Diri
Favorabel unfavorabel Total
Kepuasan psikis 3,4,19,24,46,47 5,16,42,56 10
Efisiensi kerja 9,34,41,45 11,18,32,35,37 9
Gejala fisik 23,26,29,36 2,7,21,39,50 9
Penerimaan sosial 8,10,12,13,20,53 25,43,49,51,52 11
total 20 19 39
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa hingga Jumat, yaitu pada
tanggal 8 – 11 Juli 2008 di Kos Dibyo jalan Kaliurang km 7,8, di kos 27
jalan Gejayan no.27 Jogjakarta.
Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa/I dari berbagai
universitas yang ada di Jogjakarta dengan jumlah 75 orang. Dari 75
eksemplar yang telah diisi, terdapat 5 skala yang tidak memenuhi syarat
untuk disertakan dalam analisis data, sehingga hanya 70 eksemplar yang
disertakan dalam analisis data.
2. Analisis Data dan Hasil Penelitian
Sebelum dilakukan analisis data dengan korelasi Product Moment
Pearson, terlebih dahulu harus memenuhi dua (2) syarat, yaitu melakukan
uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas.
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran kedua
variabel dalam penelitian ini normal atau tidak. Bila sebaran variabel tidak
normal maka tidak dapat dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi
Product Moment Pearson. Untuk sebaran variabel normal dapat digunakan
44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teknik Product Moment Pearson (Santosa, 2002). Uji linearitas bertujuan
untuk mengetahui apakah kedua variabel bersifat linear atau tidak.
Uji normalitas sebaran dan uji linearitas dilakukan dengan
menggunakan SPSS versi 13 dengan hasil sebagai berikut :
A. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran ini adalah untuk mengetahui apakah
pengambilan sampel untuk penelitian dan distribusi sebaran
variabel membentuk kurva normal.
a) Sebaran Variabel Persepsi Terhadap Pola Asuh Demokratis
Sebaran variabel persepsi terhadap pola asuh
demokratis memiliki probabilitas 0,475 atau mempunyai
probabilitas lebih dari 0,05 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan
bahwa distribusi sebaran variabel persepsi terhadap pola
asuh demokratis adalah normal.
b) Sebaran Variabel Penyesuaian Diri
Sebaran variabel penyesuaian diri mempunyai
probabilitas 0,986 atau memiliki probabilitas lebih dari 0,05
(p > 0,05). Hal itu menunjukkan bahwa distribusi sebaran
variabel penyesuaian diri adalah normal.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara skor variabel bebas (Persepsi Terhadap Pola Asuh
Demokratis) dan variabel tergantung (Penyesuaian Diri)
merupakan garis lurus atau tidak.
Hasilnya menunjukkan bahwa kedua variabel persepsi
terhadap pola asuh demokratis dan penyesuaian diri adalah linier
karena memiliki probabilitas sebesar 0,000 atau memiliki
probabilitas kurang dari 0,05 (p < 0,05).
3. Uji Hipotesis
Hipotesis untuk penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik
Product Moment Pearson dari SPSS versi 13 dengan menggunakan taraf
signifikansi 5% (0,05). Artinya bahwa kemungkinan penolakan hipotesis
yang benar adalah 5 di antara 100, atau dengan kata lain adanya
kepercayaan terhadap kebenaran hipotasis sebesar 95% (Hadi, 1991).
Taraf signifikansi di tes dengan menggunakan uji satu ekor (1-
tailed). Uji hipotesis satu ekor pada penelitian ini sudah berarah, yaitu
berarah positif. Hipotesis yang sudah memiliki arah menurut Hadi (1991)
diuji dengan menggunakan uji satu ekor (1-tailed).
Hasilnya menyatakan bahwa koefisien korelasi (r) antara persepsi
terhadap pola asuh demokratis dan penyesuaian diri adalah 0,718 pada
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
taraf signifikan 0,05 dengan probabilitas 0,000 (p<0,05) yang berarti
bahwa kedua variabel saling berkorelasi secara signifikan.
Hasil hipotesis tersebut menyatakan bahwa ada hubungan yang
positif antara persepi terhadap pola asuh demokratis dengan penyesuaian
diri pada remaja, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan
positif antara persepsi terhadap pola asuh demokratis dan penyesuaian diri
pada remaja diterima.
Jadi semakin tinggi persepsi terhadap pola asuh demokratis maka
semakin baik penyesuaian diri yang dilakukan oleh remaja. Sedangkan
semakin rendah persepsi terhadap pola asuh demokratis maka semakin
buruk penyesuaian diri pada remaja.
4. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji hipotesis analisis dengan menggunakan
teknik Product Moment Pearson, maka hipotesis penelitian yang berbunyi
ada hubungan positif antara persepsi terhadap pola asuh demokratis dan
penyesuaian diri diterima. Hal ini berarti pola asuh yang diberikan oleh
orang tua terkait dengan persepsi subyek terhadap pola asuh yang
diterimanya. Remaja yang mempersepsikan pola asuh yang diterimanya
sebagai pola asuh demokratis maka remaja tersebut memiliki penyesuaian
diri yang baik. Hal tersebut dilihat dari koefisien korelasi (r) antara
persepsi terhadap pola asuh demokrasi dan penyesuaian diri adalah 0,718
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada taraf signifikan 0,05 dengan probabilitas 0,000 (p<0,05) yang berarti
bahwa kedua variabel saling berkorelasi positif secara signifikan.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Kartono (1985) yang
mengatakan bahwa penyesuaian diri remaja dalam kehidupan sosial secara
umum sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang tua di dalam keluarga
karena keluarga merupakan kelompok terkecil dan terpenting dalam
memberikan dasar pembentukan sikap, watak, tingkah laku, moral dan
pendidikan anak.
Dukungan dan pengertian dari orang tua ditunjukkan dalam pola
asuh yang diterapkan sejak masa anak-anak. Sikap, perilaku dan kebiasaan
orang tua dalam pola asuh yang diterapkan sejak masa anak-anak akan
dilihat, dinilai, dan ditiru oleh remaja. Hal demikian disebabkan karena
remaja mengidentifikasikan diri pada orang tuanya (Bonner, 1953).
Pola pengasuhan orang tua dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
tingkat pendidikan orang tua, latar belakang keluarga dan lingkungan
sosial. Dengan beberapa faktor tersebut, mengakibatkan jenis pola
pengasuhan yang berbeda. Pola asuh demokratis sendiri merupakan pola
pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua terhadap anaknya yang
ditandai dengan adanya penerapan disiplin yang tegas namun penuh
kehangatan dan perhatian, tidak adanya hukuman fisik, komunikasi dua
arah antara orang tua dan anak serta pemberian kesempatan kepada anak
untuk berpendapat (Hurlock,1997).
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lebih lanjut dapat dijelaskan melalui beberapa aspek persepsi
terhadap pola asuh demokratis orang tua, antara lain pandangan orang tua
terhadap anak. Pandangan orang tua yang berpola asuh demokratis
terhadap anak adalah mereka lebih mementingkan pemahaman terhadap
perasaan, keinginan dan kondisi anaknya, mendorong dan memberi
kesempatan kepada anak untuk mandiri dan bertindak secara matang
sesuai dengan kemampuan anak, mengharapkan anaknya mencapai tingkat
pendidikan tertentu, memberikan tanggung jawab terhadap anak (dalam
Setiawan, 1996). Menghargai adanya hak-hak yang dimiliki anaknya.
Seorang remaja yang mendapatkan tanggung jawab serta dihargai apa
yang menjadi haknya akan merasakan kepuasan psikis dan efisien dalam
setiap kegiatan yang diikuti. Dengan adanya kepuasan psikis dan efisien
dalam setiap kegiatan tersebut, maka seorang remaja akan menjadi riang,
senang, tenang dan aman dalam setiap kegiatan yang diikuti dan
dilakukannya sehingga dapat menyesuaiakan diri dengan baik.
Hurlock (1999), mengatakan bahwa pola asuh demokratis
menumbuhkan penyesuaian pribadi dan sosial yang baik, menghasilkan
kemandirian dalam berpikir, mempunyai inisiatif dalam bertindak, dan
konsep diri yang sehat, postif, dan penuh percaya diri yang direfleksikan
dalam perilaku yang aktif, terbuka , dan spontan.
Komunikasi merupakan aspek persepsi terhadap pola asuh
demokratis orang tua. Cara komunikasi orang tua yang berpola asuh
demokratis terhadap anaknya adalah komunikasi dua arah (Hurlock,
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1997). Orang tua memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengekspresikan pendapatnya, memberi kesempatan untuk berdiskusi,
menjelaskan secara jelas dan logis aturan-aturan yang diterapkan kepada
anak, suka mengajak dialog dan tetap sebagai pengambil keputusan bila
terjadi perbedaan pendapat. Dengan adanya komunikasi dua arah, maka
akan terjadi keterbukaan antara orang tua dan anak. Orang tua dapat
memenuhi kebutuhan anak dan selalu ada jika anak membutuhkannya
sehingga tercipta rumah yang penuh kegembiraan dan menyenangkan bagi
anak.
Penerapan kontrol merupakan aspek yang terakhir dari persepsi
terhadap pola asuh demokratis orang tua (dalam Setiawan, 1996). Orang
tua yang demokratis akan menerapkan kontrol terhadap anak-anak mereka
melalui aturan-aturan yang tegas, konsisten dan rasional. Situasi yang
bermasalah diselesaikan secara bijaksana yang dapat diterima oleh anak.
Seorang remaja yang mengerti dan memahami tentang aturan-aturan yang
berlaku baik di dalam keluarga maupun lingkungan masyarakat akan dapat
menyesuiakan diri dengan baik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi terhadap pola
asuh demokratis memberikan sumbangan yang cukup berarti untuk
terbentuknya penyesuaian diri pada remaja. Untuk itu diharapkan
komunikasi, dukungan serta pengertian dari orang tua yang ditunjukkan
dalam pola asuh yang diberiakan, karena secara tidak langsung pola asuh
orang tua berperan dalam pembentukan nilai sebagai proses penyesuaian
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diri remaja. Dengan demikian pola pengasuhan yang demokratis dapat
mempengaruhi pembentukan persepsi remaja terhadap pola asuh
demokratis sehingga tercipta penyesuaian diri yang baik pula.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dibuat oleh peneliti berdasarkan hasil dari analisis data
penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini. Jadi, kesimpulan hanya berlaku
bagi subyek penelitian dalam penelitian ini.
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan analisis dan pembahasan, peneliti membuat
kesimpulan sebagai berikut : persepsi terhadap pola asuh demokratis
berkorelasi positif dengan penyesuaian diri pada remaja (r = 0,718 dengan
p = 0,000). Hal ini berarti hipotesa yang diajukan peneliti, yaitu ada
hubungan positif antara persepsi terhadap pola asuh demokratis dengan
penyesuaian diri pada remaja diterima.
B. SARAN
1. Bagi Para Orang Tua
Orang tua sebaiknya dalam mengasuh anak mengutamakan
komunikasi dua arah antara orang tua dan anak, menghargai hak-hak yang
dimiliki anaknya,sering terlibat kegiatan bersama anak, dalam pemberian
hukuman tidak dalam bentuk hukuman fisik sehingga anak akan menjadi
seorang individu yang memepercayai orang lain, jujur, bertanggung jawab
terhadap tindakannya.
52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Bagi Peneliti Lain
Keterbatasan penelitian ini adalah peneliti kurang cermat dalam
melakukan pemilihan tempat penelitian. Tempat penelitian hendaknya
lebih meluas lagi, tidak dibatasi hanya di kos-kosan saja.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 2006. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Agustiani, H. 2006. Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri Dan Penyesuaian Diri Pada Remaja). Bandung: PT Refika Aditama.
Atkinson, R.L. 2002. Pengantar Psikologi. Batam: InteraksaraAzwar. 2001. Reliabilitas Dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka BelajarBerk, L.E. 1994. Child Development. Boston:Allyn and BaconBonner, H. 1953. Social Psychology. New York: American Book CompanyDaradjat, Z. 1985. Kesehatan Mental. Jakarta: PT Gunung AgungDaradjat, Z. 1990. Kesehatan Mental. Jakarta: CV Haji Mas AgungDariyo, A. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia IndonesiaDesmita. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Elia,M.2005. Perbedaan KemandirianPengambilan Keputusan dalam Memilih
Jurusan di Perguruan Tinggi ditinjau dari Urutan Kelahiran. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Soegiyopranoto (tidak diterbitkan)
Gerungan, W.A. 1991. Psikologi Sosial. Bandung: ErescoGunarsa, S.Y. dan Gunarsa, D.S.1985. Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung
Mulia----------. 1988. Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung MuliaHadi, S. 1984. Metodologi Riset (jilid III). Yogyakarta: Andi OffsetHurlock, E.B. 1997. Psikologi Perkembangan “Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan”. Jakarta: Penerbit Erlangga.----------. 1999. Psikologi Perkembangan “Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan”. Jakarta: Penerbit Erlangga.Kartono, K. 1984. Psikologi Umum. Bandung:IKAPIKartono, K. 1985. Peranan Keluarga Memandu Anak. Jakarta: RajawaliKurniasari C. 2004. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Asuh Demokratis
Dengan Kecerdasan Emosi Pada Remaja. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma (tidak diterbitkan)
Lazarus, R.S. 1976. Pattern of Adjustment and Human Effectiveness. Tokyo: Mc.Graw Hill Kogusha
Maharani, A. 2005. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
Meichati, S. 1974. Penyelidikan Tentang Tanggapan Remaja Mengenai Diri Dan Kehidupannya. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM
Mappiare, A. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional
Rusmiyati, C.Dra. 1999. Media Informasi Penelitian. No.160 tahun ke 23 Juli-
September
Sarlito, W. 2000. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Santrock, J.W. 1999. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup.
Jakarta: PT. Erlangga
Schneider, A.A. 1964. Personal Adjustment And Health. New York: Linton
Educational Publishing Inc
Setiawan, N. D. 1996. Persepsi Anak terhadap Pola Asuh Demokratis Orang Tua Berdasar Status Kerja Ibu. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM (tidak diterbitkan.)
Tohari, M. 1982. Bimbingan Dan Wawawuruk. Yogyakarta: Cendekia Sarana Informatika.
Vembrianto. 1993. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Zainun, M. 2002. Mengembangkan Ketrampilan Sosial Pada Remaja. WWW.e-psikologi.com
Zulkifli, L. 2000. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA UJI COBA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER
Dengan hormat,Saya dari Universitas Sanata Dharma Fakultas Psikologi sedang
mengadakan penelitian dalam rangka penyelesaian tugas akhir. Untuk itu saya mohon kesediaan anda untuk menjawab beberapa pernyataan dalam kuesioner ini yang akan dikelompokkan dalam dua bagian yaitu skala 1 dan skala 2.
Jawablah pernyataan itu sesuai dengan diri anda sebagaimana nyatanya, karena informasi yang anda berikan akan sangat berguna bagi saya dalam melakukan penelitian ini dan tidak akan mempengaruhi kondisi anda saat ini.
Atas bantuan anda dengan mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Dwi shinta savitri
Identitas Diri Nama (boleh inisial) :
Usia :
Petunjuk Pengerjaan
1. Semua jawaban adalah benar, tidak ada jawaban salah
2. Pilihlah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda
SS bila Sangat Sesuai dengan keadaan Anda
S bila Sesuai dengan keadaan Anda
TS bila Tidak Sesuai dengan keadaan Anda
STS bila Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan Anda
3. Pilih jawaban dengan memberi tanda X pada jawaban yang Anda pilih.
4. Jawablah semua pernyataan yang ada dan jangan sampai ada yang terlewatkan.
� Selamat Mengerjakan �
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala 1No Pernyataan SS S TS STS
01 Saya bangun dengan rasa segar hampir setiap pagi.
02 Saat kuliah saya sering merasa lelah.03 Saya menjalin hubungan yang baik dengan semua
teman kuliah termasuk dosen dan karyawan.
04 Saya merasa senang kuliah di tempat saya kuliah sekarang.
05 Saya merasa tegang dan marah hampir setiap saat.06 Saya cepat merasa sedih sehingga saya merasa hidup
saya selama ini tidak bahagia.
07 Kepala saya sering sakit memikirkan tugas-tigas dari dosen saya.
08 Saya merasa teman-teman sekelas dapat menerima diri saya apa adanya.
09 Pekerjaan rumah saya selesai tepat pada waktunya.10 Saya merasa teman-teman kuliah dan lingkungan
dapat memahami saya.
11 Saya merasa hasil tugas saya selama ini kurang baik karena tidak sesuai dengan kemampuan saya.
12 Saya merasa cocok dengan teman kuliah.13 Saya sering dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan di
kampus.
14 Jika sedang ujian, saya sering merasakan kekejangan otot.
15 Sebelum mengerjakan tugas, pikiran saya sulit terpusat untuk tugas.
16 Saya merasa tidak bebas kuliah disini.17 Saya tetap dapat mengerjakan tugas walaupun
banyak gangguan.18 Saya menyelesaikan tugas seadanya saja tanpa
memikirkan hasil yang saya peroleh19 Saya merasa aman kuliah disini.20 Jika saya sedih, teman-teman selalu menghibur saya.21 Saya sering merasa seluruh badan saya lemah selama
saya kuliah.22 Saya tidak mudah keringatan jika sedang presentasi
di kelas.23 Saya tidak pernah gugup jka diajak berbicara oleh
teman-teman sekelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Pernyataan SS S TS STS
24 Saya merasa senang bekerja sama dengan teman sekelompok saya.
25 Saya tidak dapat bergaul dengan teman-teman sekelas karena mereka selalu mengacuhkan saya.
26 Saya dapat bersikap santai jika berada diantara teman-teman.
27 Saya sering gatal-gatal jika berada dalam ruang kelas.28 Teman-teman sering melibatkan saya untuk ikut serta
dalam percakapan mereka29 Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari saya tidak
mempunyai keluhan-keluhan fisik seperti jantung berdebar-debar.
30 Pengalaman yang tidak menyenangkan tidak pernah mengganggu kehidupan saya.
31 Saya sangat perasa mengenai pendapat orang lain terhadap saya.
32 Saya sering menganggap remeh tugas yang diberikan sehingga tugas saya tidak terselesaikan.
33 Saya sering memikirkan cara agar hasil tugas saya menjadi lebih baik.
34 Dosen saya sering memuji hasil tugas saya.35 Ketika saya diberi tugas yang mendadak saya merasa
panik.36 Saya merasa santai dalam mengerjakan tugas saya.37 Saya sering berpikir untuk mengabaikan tugas saya
saat ini karena saya tidak mampu mengerjakannya.38 Saya sering merasa ada kekurangan pada diri saya
karena selama ini teman-teman sering mengkritik saya.
39 Tidur saya sering terganggu oleh tugas yang belum terselesaikan.
40 Sewaktu mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah kepala saya tidak terasa sakit dalam memikirkan jalan keluarnya.
41 Saya memanfaatkan jam kuliah saya untuk menyelesaikan tugas.
43 Saya merasa kesepian walaupun berada ditengah orang banyak.
44 Saya akan terus menyelesaikan tugas yang telah saya janjikan untuk dikerjakan walaupun tugas itu ternyata sangat berat.
45 Saya membaca buku dengan teliti sebelum mengerjakan tugas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Pernyataan SS S TS STS
46 Saya mencintai kampus saya saat ini.47 Saya merasakan ketenangan dalam mengerjakan
tugas-tugas mata kuliah.48 Saya tidak senang direndahkan karena itu lebih baik
sedikit bergaul.49 Saya khawatir orang lain akan menertawakan diri
saya jika ikut kegiatan mereka.50 Saya sering mengalami gangguan pencernaan jika
sedang mengikuti perkuliahan.51 Teman yang banyak tidak membuat saya tenang
malah membuat saya semakin susah.52 Saya merasa asing jika sedang mengikuti kuliah di
dalam kelas.53 Jika saya memerlukan bantuan, teman-teman
bersedia membantu saya.54 Dalam mengerjakan suatu hal, kadang-kadang saya
lupa untuk mengerjakan hal-hal yang detaul sehingga saya harus menulanginya lagi.
55 Kadang-kadang saya begitu susah atau merasa tertekan tanpa suatu alasan yang saya ketahui.
56 Saya kurang nyaman bekerja dengan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala 2No Pernyataan SS S TS STS
01 Orang tua saya memberikan kesempatan kepada saya untuk mengekspresikan pendapat.
02 Orang tua saya tidak pernah mengerti kesulitan saya.
03 Orang tua saya memberi ijin jika saya akan menginap dirumah teman dengan alasan yang jelas.
04 Orang tua saya akan memberi semangat saat saya sedang belajar.
05 Orang tua saya seperti atasan yang selalu memberi perintah dalam keluarga.
06 Orang tua saya mengerti bagaimana perasaan saya
07 Orang tua saya akan mendiskusikan mengapa saya tidak boleh pulang malam.
08 Orang tua saya menentukan semua keperluan saya.
09 Orang tua saya meluangkan waktu untuk berkumpul dengan saya.
10 Orang tua saya akan memukul jika saya melakukan kesalahan tanpa mendengarkan penjelasan saya.
11 Orang tua saya membantu menyelesaikan masalah saya dengan bijaksana.
12 Orang tua saya yang menentukan jurusan sewaktu saya akan kuliah.
13 Orang tua saya tidak pernaha berdiskusi dengan saya tentang cita-cita saya.
14 Orang tua saya menghargai keputusan saya untuk menjadi anggota pecinta alam atau hal-hal apapun itu yang menjadi hobi saya selama kegiatan itu memberi dampak positif.
15 Orang tua saya akan berusaha menghibur saat saya sedang sedih.
16 Orang tua saya tidak pernah mendukung kegiatan ekstrakulikuler saya.
17 Orang tua saya tidak pernah memahami semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keinginan saya.18 Orang tua saya tidak pernah bertanya siapa
teman-teman saya.19 Orang tua saya tidak pernah mengajak saya
untuk berbagi cerita.20 Orang tua saya tidak pernah memukul saya.21 Orang tua saya tidak peduli jika saya
membutuhkan sesuatu.22 Orang tua saya akan berusaha memberikan
uang saku tambahan jika saya ada kebutuhan yang mendesak.
23 Orang tua saya akan mendukung saya melanjutkan kuliah sesuai keinginan saya.
24 Orang tua saya akan melarang saya pergi jika bukan ntuk belajar.
25 Orang tua saya sering berdiskusi dengan teman-teman saya.
26 Orang tua saya tidak menghargai pendapat yang saya kemukakan.
27 Orang tua saya tidak pernah mengerti perasaan saya.
28 Orang tua saya sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak pernah memperhatikan saya.
29 Orang tua saya akan menanyakan jika saya berkelahi dan menasehati agar tidak mengulang lagi.
30 Orang tua saya membantu saya dalam memilih jurusan sewaktu akan kuliah.
31 Orang tua saya tidak pernah mempercayakan pekerjaan rumah terhadap saya.
32 Orang tua saya tidak pernah memberi saya semangat untuk belajar.
33 Orang tua saya selalu menghargai pendapat yang saya kemukakan.
34 Orang tua saya membiarkan saya utuk mengambil keputsan tanpa harus berdiskusi dengan mereka.
35 Orang tua saya tidak pernah menanyakan nilai-nilai saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36 Orang tua saya membagikan tugas dalam rumah kepada setiap anggota keluarga.
37 Orang tua saya akan mendukung jika saya mengikuti suatu perlombaan.
38 Orang tua saya akan merubah aturan dalam keluarga sesuai dengan keinginan mereka.
39 Orang tua saya selalu mendiskusikan peraturan di dalam keluarga dengan seluruh anggota keluarga.
40 Orang tua saya akan membiarkan teman saya bermain di rumah hingga larut malam.
41 Orang tua saya mendorong saya untuk melanjutkan studi diluar kota, supaya saya menjadi lebih mandiri.
42 Orang tua saya akan memuji jika nilai-nilai saya bagus.
43 Orang tua say jarang menonton televisi bersama saya.
44 Orang tua saya akan menetapkan pembagian pekerjaan rumah dan tidak boleh dibantah.
45 Orang tua saya akan sangat bangga jika saya berprestasi dengan baik.
46 Orang tua saya tidak pernah peduli jika saya sakit.
47 Orang tua saya akan mendengarkan pendapat saya dalam pengambilan keputusan.
48 Orang tua saya tidak pernah mengerti semua kebutuhan saya dalam kuliah.
49 Orang tua saya menghargai teman lawan jenis yang saya pilih sebagai pacar.
50 Orang tua saya tidak pernah bertanya jika saya pulang terlambat.
51 Orang tua saya akan datang jika saya membutuhkan mereka.
52 Orang tua saya akan memberikan apa saja yang saya minta tanpa bertanya untuk keperluan apa.
53 Orang tua saya tidak melarang saya pergi jika telah menyelesaikan tugas.
54 Orang tua saya tidak peduli jika saya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pulang kerumah.55 Orang tua saya akan mendengarkan semua
keluhan saya.56 Orang tua saya selalu bersikap ramah terhadap
teman-teman yang datang ke rumah.57 Orang tua saya tidak pernah mengatur
kehidupan pribadi saya.58 Orang tua saya akan bersikap tidak senang jika
saya memrusakkan salah satu barang si rumah, tetapi mereka tidak marah.
59 Orang tua saya selalu bersikap ramah dengan teman lawan jenis yang bermain ke rumah
60 Orang tua saya suka memeriksa barang-barang saya tanpa memberi tahu saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKALA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER
Dengan hormat,Saya dari Universitas Sanata Dharma Fakultas Psikologi sedang
mengadakan penelitian dalam rangka penyelesaian tugas akhir. Untuk itu saya mohon kesediaan anda untuk menjawab beberapa pernyataan dalam kuesioner ini yang akan dikelompokkan dalam dua bagian yaitu skala 1 dan skala 2.
Jawablah pernyataan itu sesuai dengan diri anda sebagaimana nyatanya, karena informasi yang anda berikan akan sangat berguna bagi saya dalam melakukan penelitian ini dan tidak akan mempengaruhi kondisi anda saat ini.
Atas bantuan anda dengan mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Dwi Shinta Savitri
Identitas Diri
Nama (boleh inisial) :
Usia : Petunjuk Pengerjaan
1. Semua jawaban adalah benar, tidak ada jawaban salah
2. Pilihlah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda
SS bila Sangat Sesuai dengan keadaan Anda
S bila Sesuai dengan keadaan Anda
TS bila Tidak Sesuai dengan keadaan Anda
STS bila Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan Anda
3. Pilih jawaban dengan memberi tanda X pada jawaban yang Anda pilih.
4. Jawablah semua pernyataan yang ada dan jangan sampai ada yang terlewatkan.
� Selamat Mengerjakan … Terima kasih �
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala 1No Pernyataan SS S TS STS
01 Saat kuliah saya sering merasa lelah.
02 Saya menjalin hubungan yang baik dengan semua teman kuliah termasuk dosen dan karyawan.
03 Saya merasa senang kuliah di tempat saya kuliah sekarang.
04 Saya merasa tegang dan marah hampir setiap saat.
05 Kepala saya sering sakit memikirkan tugas-tigas dari dosen saya.
06 Saya merasa teman-teman sekelas dapat menerima diri saya apa adanya.
07 Pekerjaan rumah saya selesai tepat pada waktunya.
08 Saya merasa teman-teman kuliah dan lingkungan dapat memahami saya.
09 Saya merasa hasil tugas saya selama ini kurang baik karena tidak sesuai dengan kemampuan saya.
10 Saya merasa cocok dengan teman kuliah.
11 Saya sering dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan di kampus.
12 Saya merasa tidak bebas kuliah disini.
13 Saya menyelesaikan tugas seadanya saja tanpa memikirkan hasil yang saya peroleh.
14 Saya merasa aman kuliah disini.
15 Jika saya sedih, teman-teman selalu menghibur saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Pernyataan SS S TS STS
16 Saya sering merasa seluruh badan saya lemah selama saya kuliah.
17 Saya tidak pernah gugup jka diajak berbicara oleh teman-teman sekelas.
18 Saya merasa senang bekerja sama dengan teman sekelompok saya.
19 Saya tidak dapat bergaul dengan teman-teman sekelas karena mereka selalu mengacuhkan saya.
20 Saya dapat bersikap santai jika berada diantara teman-teman.
21 Dalam melakukan pekerjaan sehari-hari saya tidak mempunyai keluhan-keluhan fisik seperti jantung berdebar-debar.
22 Saya sering menganggap remeh tugas yang diberikan sehingga tugas saya tidak terselesaikan.
23 Dosen saya sering memuji hasil tugas saya.
24 Ketika saya diberi tugas yang mendadak saya merasa panik.
25 Saya merasa santai dalam mengerjakan tugas saya.
26 Saya sering berpikir untuk mengabaikan tugas saya saat ini karena saya tidak mampu mengerjakannya.
27 Tidur saya sering terganggu oleh tugas yang belum terselesaikan.
28 Saya sering merasa takut tanpa tahu mengapa saya takut.
29 Saya merasa kesepian walaupun berada ditengah orang banyak.
30 Saya akan terus menyelesaikan tugas yang telah saya janjikan untuk dikerjakan walaupun tugas itu ternyata sangat berat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Pernyataan SS S TS STS
31 Saya membaca buku dengan teliti sebelum mengerjakan tugas.
32 Saya mencintai kampus saya saat ini.
33 Saya merasakan ketenangan dalam mengerjakan tugas-tugas mata kuliah.
34 Saya khawatir orang lain akan menertawakan diri saya jika ikut kegiatan mereka.
35 Saya sering mengalami gangguan pencernaan jika sedang mengikuti perkuliahan.
36 Teman yang banyak tidak membuat saya tenang malah membuat saya semakin susah.
37 Saya merasa asing jika sedang mengikuti kuliah di dalam kelas.
38 Jika saya memerlukan bantuan, teman-teman bersedia membantu saya.
39 Saya kurang nyaman bekerja dengan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala 2No Pernyataan SS S TS STS
01 Orang tua saya memberikan kesempatan kepada saya untuk mengekspresikan pendapat.
02 Orang tua saya tidak pernah mengerti kesulitan saya.
03 Orang tua saya memberi ijin jika saya akan menginap dirumah teman dengan alasan yang jelas.
04 Orang tua saya akan memberi semangat saat saya sedang belajar.
05 Orang tua saya mengerti bagaimana perasaan saya
06 Orang tua saya akan mendiskusikan mengapa saya tidak boleh pulang malam.
07 Orang tua saya menentukan semua keperluan saya.
08 Orang tua saya akan memukul jika saya melakukan kesalahan tanpa mendengarkan penjelasan saya.
09 Orang tua saya membantu menyelesaikan masalah saya dengan bijaksana.
10 Orang tua saya yang menentukan jurusan sewaktu saya akan kuliah.
11 Orang tua saya tidak pernaha berdiskusi dengan saya tentang cita-cita saya.
12 Orang tua saya menghargai keputusan saya untuk menjadi anggota pecinta alam atau hal-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hal apapun itu yang menjadi hobi saya selama kegiatan itu memberi dampak positif.
13 Orang tua saya akan berusaha menghibur saat saya sedang sedih.
14 Orang tua saya tidak pernah mendukung kegiatan ekstrakulikuler saya.
15 Orang tua saya tidak pernah memahami semua keinginan saya.
16 Orang tua saya tidak pernah bertanya siapa teman-teman saya.
17 Orang tua saya tidak pernah mengajak saya untuk berbagi cerita.
18 Orang tua saya tidak pernah memukul saya.
19 Orang tua saya tidak peduli jika saya membutuhkan sesuatu.
20 Orang tua saya akan mendukung saya melanjutkan kuliah sesuai keinginan saya.
21 Orang tua saya akan melarang saya pergi jika bukan ntuk belajar.
22 Orang tua saya tidak menghargai pendapat yang saya kemukakan.
23 Orang tua saya tidak pernah mengerti perasaan saya.
24 Orang tua saya sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak pernah memperhatikan saya.
26 Orang tua saya membantu saya dalam memilih jurusan sewaktu akan kuliah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27 Orang tua saya tidak pernah mempercayakan pekerjaan rumah terhadap saya.
28 Orang tua saya tidak pernah memberi saya semangat untuk belajar.
29 Orang tua saya selalu menghargai pendapat yang saya kemukakan.
30 Orang tua saya membiarkan saya untuk mengambil keputusan tanpa harus berdiskusi dengan mereka.
31 Orang tua saya tidak pernah menanyakan nilai-nilai saya.
32 Orang tua saya selalu mendiskusikan peraturan di dalam keluarga dengan seluruh anggota keluarga.
33 Orang tua saya akan memuji jika nilai-nilai saya bagus.
34 Orang tua saya jarang menonton televisi bersama saya.
35 Orang tua saya akan sangat bangga jika saya berprestasi dengan baik.
36 Orang tua saya tidak pernah peduli jika saya sakit.
37 Orang tua saya akan mendengarkan pendapat saya dalam pengambilan keputusan.
39 Orang tua saya menghargai teman lawan jenis yang saya pilih sebagai pacar.
40 Orang tua saya tidak pernah bertanya jika saya pulang terlambat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41 Orang tua saya tidak peduli jika saya tidak pulang kerumah.
42 Orang tua saya akan mendengarkan semua keluhan saya.
43 Orang tua saya tidak pernah mengatur kehidupan pribadi saya.
44 Orang tua saya selalu bersikap ramah dengan teman lawan jenis yang bermain ke rumah.
45 Orang tua saya suka memeriksa barang-barang saya tanpa memberi tahu saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Persepsi Terhadap Pola asuh Demoratis Orang Tua
Case Processing Summary
38 100.0
0 .0
38 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.951 .956 60
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
184.2105 254.333 .755 . .949
184.3421 253.312 .747 . .949
184.3421 253.312 .747 . .949
184.2368 255.321 .704 . .949
184.5526 260.524 .288 . .951
184.5789 262.196 .321 . .951
184.3947 252.894 .683 . .949
184.6842 259.844 .353 . .950
184.4737 261.878 .256 . .951
184.0526 255.511 .641 . .949
184.5000 261.824 .583 . .950
184.3421 256.123 .484 . .950
184.5000 251.500 .642 . .949
184.5000 250.311 .698 . .949
184.3421 253.853 .714 . .949
184.3421 253.745 .929 . .948
184.5000 261.824 .583 . .950
184.3158 253.411 .611 . .949
184.2895 254.914 .774 . .949
184.2632 252.632 .558 . .950
184.3421 253.312 .747 . .949
184.3421 262.447 .264 . .951
184.3158 254.925 .631 . .949
184.6053 259.002 .343 . .951
185.2895 276.049 -.554 . .954
184.2368 253.483 .829 . .949
184.3421 253.745 .929 . .948
184.2368 253.915 .800 . .949
184.2895 254.806 .782 . .949
184.4211 251.764 .708 . .949
184.1579 254.515 .594 . .949
184.0789 255.318 .654 . .949
184.2368 253.807 .807 . .949
184.7895 245.090 .762 . .948
184.1842 254.317 .743 . .949
184.7105 267.779 -.102 . .953
184.3947 263.435 .215 . .951
184.6053 265.651 .001 . .953
184.5526 261.389 .437 . .950
184.8684 271.631 -.271 . .954
184.3947 263.435 .215 . .951
184.2895 252.319 .768 . .949
184.6053 259.651 .493 . .950
184.4737 262.472 .252 . .951
184.1579 254.947 .692 . .949
184.2368 254.132 .487 . .950
184.3421 253.745 .929 . .948
184.2368 253.807 .807 . .949
184.3158 252.384 .620 . .949
184.2368 253.267 .844 . .949
184.3684 262.455 .278 . .951
184.2895 264.806 .079 . .951
184.6053 276.191 -.600 . .954
184.1316 254.820 .693 . .949
184.4211 252.196 .814 . .948
184.4737 261.824 .259 . .951
184.9211 256.291 .409 . .950
184.8421 267.650 -.099 . .953
184.6316 258.725 .526 . .950
184.8684 253.036 .463 . .950
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00022
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00027
VAR00028
VAR00029
VAR00030
VAR00031
VAR00032
VAR00033
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00038
VAR00039
VAR00040
VAR00041
VAR00042
VAR00043
VAR00044
VAR00045
VAR00046
VAR00047
VAR00048
VAR00049
VAR00050
VAR00051
VAR00052
VAR00053
VAR00054
VAR00055
VAR00056
VAR00057
VAR00058
VAR00059
VAR00060
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Statistics
.971 .974 45
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Item-Total Statistics
139.6053 251.002 .738 . .970
139.7368 248.902 .798 . .969
139.7368 249.550 .759 . .969
139.6316 252.077 .681 . .970
139.9737 258.729 .307 . .971
139.7895 249.090 .696 . .970
140.0789 255.750 .382 . .971
139.4474 252.092 .630 . .970
139.8947 258.529 .536 . .970
139.7368 251.605 .532 . .970
139.8947 246.745 .698 . .970
139.8947 246.745 .698 . .970
139.7368 249.550 .759 . .969
139.7368 249.875 .952 . .969
139.8947 258.529 .536 . .970
139.7105 249.346 .636 . .970
139.6842 250.654 .823 . .969
139.6579 249.258 .549 . .970
139.7368 248.902 .798 . .969
139.7105 250.860 .660 . .970
140.0000 255.405 .342 . .971
139.6316 250.023 .822 . .969
139.7368 249.875 .952 . .969
139.6316 250.455 .792 . .969
139.6842 251.195 .784 . .970
139.8158 248.371 .699 . .970
139.5526 250.470 .620 . .970
139.4737 252.310 .617 . .970
139.6316 250.563 .784 . .969
140.1842 240.425 .807 . .969
139.5789 251.223 .711 . .970
139.9474 258.376 .378 . .971
139.6842 249.249 .739 . .970
140.0000 256.703 .440 . .971
139.5526 251.767 .666 . .970
139.6316 250.023 .510 . .971
139.7368 249.875 .952 . .969
139.6316 250.563 .784 . .969
139.7105 249.509 .587 . .970
139.6316 249.482 .859 . .969
139.5263 251.445 .680 . .970
139.8158 248.371 .830 . .969
140.3158 252.438 .421 . .971
140.0263 255.432 .503 . .970
140.2632 248.848 .487 . .971
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00023
VAR00024
VAR00026
VAR00027
VAR00028
VAR00029
VAR00030
VAR00031
VAR00032
VAR00033
VAR00034
VAR00035
VAR00039
VAR00042
VAR00043
VAR00045
VAR00046
VAR00047
VAR00048
VAR00049
VAR00050
VAR00054
VAR00055
VAR00057
VAR00059
VAR00060
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Penyesuaian Diri
Case Processing Summary
38 100.0
0 .0
38 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.923 .934 55
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
159.0526 226.538 .278 . .923
159.4211 219.980 .557 . .920
158.6053 225.813 .437 . .921
158.7632 227.105 .362 . .922
158.7368 224.199 .589 . .920
158.6053 224.840 .389 . .922
158.8947 222.583 .533 . .920
158.7632 223.429 .603 . .920
158.8158 223.884 .352 . .922
158.9737 226.459 .424 . .921
158.8684 223.361 .796 . .920
158.7632 221.213 .627 . .920
159.0789 222.021 .486 . .921
158.9211 228.237 .194 . .923
159.4737 239.932 -.300 . .929
158.7105 225.833 .513 . .921
158.8947 226.962 .259 . .923
158.6579 223.474 .518 . .921
158.7105 220.482 .736 . .919
158.6579 222.664 .564 . .920
158.6579 225.474 .403 . .921
159.1316 226.550 .303 . .922
158.6579 224.772 .485 . .921
158.5526 224.308 .637 . .920
158.5263 225.824 .448 . .921
158.6579 225.907 .379 . .922
158.2895 229.887 .187 . .923
158.9211 230.615 .160 . .923
158.7105 222.968 .415 . .921
159.4474 224.038 .422 . .921
159.3947 223.543 .327 . .923
158.7632 222.942 .530 . .920
158.4211 229.872 .142 . .923
159.2105 222.441 .499 . .921
159.3684 218.888 .673 . .919
158.8947 221.664 .512 . .920
158.8158 221.506 .660 . .920
159.0263 225.378 .338 . .922
159.6316 220.942 .564 . .920
159.5000 228.041 .199 . .923
159.1316 236.550 -.168 . .927
158.6842 219.735 .699 . .919
158.7105 228.319 .329 . .922
158.6316 224.671 .526 . .921
158.7632 221.213 .627 . .920
159.1053 225.178 .444 . .921
159.1053 229.989 .073 . .926
158.5789 225.818 .542 . .921
158.6053 221.921 .688 . .919
158.4737 224.526 .467 . .921
158.6579 221.042 .658 . .919
158.4737 227.607 .357 . .922
159.5263 223.337 .418 . .921
159.1579 223.812 .388 . .922
158.5000 223.662 .648 . .920
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00022
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00027
VAR00028
VAR00029
VAR00030
VAR00031
VAR00032
VAR00033
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00038
VAR00039
VAR00040
VAR00041
VAR00042
VAR00043
VAR00044
VAR00045
VAR00046
VAR00047
VAR00048
VAR00049
VAR00050
VAR00051
VAR00052
VAR00053
VAR00054
VAR00055
Scale Meanif Item
Deleted
ScaleVariance if
ItemDeleted
CorrectedItem-TotalCorrelatio
n
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
ItemDeleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
130.9737 197.378 .518 . .939
130.1579 201.488 .479 . .940
130.3158 203.087 .379 . .940
130.2895 201.238 .541 . .939
130.1579 201.110 .392 . .940
130.4474 199.876 .485 . .940
130.3158 199.735 .612 . .939
130.3684 200.509 .341 . .941
130.5263 203.337 .380 . .940
130.4211 199.872 .790 . .938
130.3158 197.573 .638 . .939
130.6316 198.563 .483 . .940
130.2632 202.091 .516 . .940
130.2105 200.225 .498 . .940
130.2632 196.253 .790 . .938
130.2105 197.954 .636 . .939
130.2105 202.171 .380 . .940
130.6842 202.979 .293 . .941
130.2105 200.171 .548 . .939
130.1053 199.718 .715 . .939
130.0789 201.642 .481 . .940
130.2105 201.414 .426 . .940
130.2632 199.550 .408 . .940
131.0000 201.243 .378 . .940
130.9474 200.430 .307 . .942
130.3158 199.411 .529 . .939
130.7632 199.375 .475 . .940
130.9211 196.129 .643 . .938
130.4474 197.497 .546 . .939
130.3684 197.807 .675 . .938
130.5789 202.575 .293 . .941
131.1842 198.749 .498 . .940
130.2368 195.159 .770 . .938
130.2632 204.253 .347 . .940
130.1842 200.911 .535 . .939
130.3158 196.708 .690 . .938
130.6579 201.258 .459 . .940
130.1316 201.847 .564 . .939
130.1579 197.488 .753 . .938
130.0263 200.783 .474 . .940
130.2105 196.657 .716 . .938
130.0263 203.378 .389 . .940
131.0789 201.048 .355 . .941
130.7105 200.806 .359 . .941
130.0526 199.781 .671 . .939
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00016
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00022
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00029
VAR00030
VAR00031
VAR00032
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00038
VAR00039
VAR00042
VAR00043
VAR00044
VAR00045
VAR00046
VAR00048
VAR00049
VAR00050
VAR00051
VAR00052
VAR00053
VAR00054
VAR00055
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
Reliability Statistics
.941 .946 45
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Statistics
.942 .947 43
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Item-Total Statistics
125.5000 185.608 .527 . .940
124.6842 189.195 .519 . .940
124.8421 190.785 .417 . .941
124.8158 189.830 .518 . .940
124.6842 189.789 .371 . .941
124.9737 188.945 .442 . .941
124.8421 187.758 .634 . .940
124.8947 188.097 .374 . .942
125.0526 191.727 .368 . .941
124.9474 188.538 .759 . .939
124.8421 185.650 .658 . .939
125.1579 187.488 .454 . .941
124.7895 190.063 .541 . .940
124.7368 188.469 .502 . .940
124.7895 184.603 .796 . .938
124.7368 186.037 .656 . .939
124.7368 190.686 .364 . .941
124.7368 188.253 .564 . .940
124.6316 187.915 .728 . .939
124.6053 190.083 .469 . .941
124.7368 189.172 .458 . .941
124.7895 187.414 .431 . .941
125.5263 190.310 .336 . .942
125.4737 189.121 .290 . .943
124.8421 188.245 .499 . .940
125.2895 187.130 .507 . .940
125.4474 184.957 .621 . .939
124.9737 185.432 .571 . .940
124.8947 186.259 .671 . .939
125.7105 187.941 .453 . .941
124.7632 183.645 .769 . .938
124.7895 192.009 .383 . .941
124.7105 188.752 .568 . .940
124.8421 184.677 .718 . .939
125.1842 189.722 .448 . .941
124.6579 190.069 .569 . .940
124.6842 185.952 .749 . .939
124.5526 188.957 .482 . .941
124.7368 185.064 .718 . .939
124.5526 191.119 .426 . .941
125.6053 190.353 .303 . .942
125.2368 189.915 .319 . .942
124.5789 187.710 .704 . .939
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00016
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00029
VAR00030
VAR00031
VAR00032
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00039
VAR00042
VAR00043
VAR00044
VAR00045
VAR00046
VAR00048
VAR00049
VAR00050
VAR00051
VAR00052
VAR00053
VAR00054
VAR00055
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Statistics
.943 .948 42
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Item-Total Statistics
123.0789 178.129 .517 . .942
122.2632 181.118 .543 . .942
122.4211 183.061 .414 . .942
122.3947 182.191 .509 . .942
122.2632 182.361 .352 . .943
122.5526 181.335 .434 . .942
122.4211 180.034 .636 . .941
122.4737 180.094 .388 . .943
122.6316 184.185 .349 . .943
122.5263 180.905 .750 . .941
122.4211 177.818 .669 . .941
122.7368 180.037 .441 . .943
122.3684 182.509 .524 . .942
122.3158 180.871 .494 . .942
122.3684 176.834 .805 . .940
122.3158 178.222 .665 . .941
122.3158 182.330 .401 . .943
122.3158 180.654 .556 . .942
122.2105 180.117 .735 . .941
122.1842 182.154 .482 . .942
122.3158 181.141 .477 . .942
122.3684 179.969 .418 . .943
123.1053 182.745 .325 . .943
122.4211 180.088 .526 . .942
122.8684 179.631 .496 . .942
123.0263 177.864 .590 . .941
122.5526 177.605 .580 . .941
122.4737 178.472 .679 . .941
123.2895 180.427 .442 . .942
122.3421 175.961 .773 . .940
122.3684 184.347 .372 . .943
122.2895 180.806 .584 . .941
122.4211 176.737 .737 . .940
122.7632 181.969 .448 . .942
122.2368 182.510 .552 . .942
122.2632 178.307 .747 . .940
122.1316 181.307 .477 . .942
122.3158 177.465 .714 . .940
122.1316 183.036 .450 . .942
123.1842 182.749 .295 . .944
122.8158 181.992 .327 . .944
122.1579 179.758 .724 . .941
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00016
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00029
VAR00030
VAR00032
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00039
VAR00042
VAR00043
VAR00044
VAR00045
VAR00046
VAR00048
VAR00049
VAR00050
VAR00051
VAR00052
VAR00053
VAR00054
VAR00055
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Statistics
.944 .948 41
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Item-Total Statistics
120.7895 172.225 .502 . .943
119.9737 174.621 .562 . .942
120.1316 176.550 .432 . .943
120.1053 176.205 .488 . .943
119.9737 176.351 .338 . .944
120.2632 175.550 .406 . .943
120.1316 173.739 .641 . .942
120.1842 173.722 .395 . .944
120.3421 178.123 .332 . .944
120.2368 174.888 .729 . .942
120.1316 171.631 .669 . .941
120.4474 174.038 .429 . .943
120.0789 176.075 .539 . .943
120.0263 174.729 .488 . .943
120.0789 170.615 .809 . .941
120.0263 171.756 .683 . .941
120.0263 176.297 .387 . .943
120.0263 174.188 .573 . .942
119.9211 173.696 .753 . .941
119.8947 176.043 .471 . .943
120.0263 174.675 .492 . .943
120.0789 173.426 .435 . .943
120.8158 176.965 .297 . .944
120.1316 174.117 .511 . .943
120.5789 173.169 .510 . .943
120.7368 171.821 .582 . .942
120.2632 171.064 .600 . .942
120.1842 172.208 .684 . .941
121.0000 174.757 .411 . .944
120.0526 169.727 .779 . .941
120.0789 177.804 .393 . .943
120.0000 174.486 .591 . .942
120.1316 170.334 .753 . .941
120.4737 175.716 .448 . .943
119.9474 176.105 .565 . .942
119.9737 172.026 .754 . .941
119.8421 175.110 .474 . .943
120.0263 171.107 .726 . .941
119.8421 176.461 .474 . .943
120.5263 176.256 .300 . .945
119.8684 173.307 .743 . .941
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00016
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00029
VAR00030
VAR00032
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00039
VAR00042
VAR00043
VAR00044
VAR00045
VAR00046
VAR00048
VAR00049
VAR00050
VAR00051
VAR00052
VAR00054
VAR00055
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Statistics
.944 .949 40
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Item-Total Statistics
118.4211 166.737 .496 . .944
117.6053 168.678 .584 . .943
117.7632 170.726 .442 . .944
117.7368 170.632 .480 . .943
117.6053 170.948 .321 . .945
117.8947 170.205 .386 . .944
117.7632 167.915 .655 . .942
117.8158 167.830 .407 . .945
117.9737 172.567 .320 . .944
117.8684 169.361 .717 . .942
117.7632 165.699 .690 . .942
118.0789 168.561 .419 . .944
117.7105 170.319 .545 . .943
117.6579 169.042 .490 . .943
117.7105 164.860 .821 . .941
117.6579 165.961 .696 . .942
117.6579 170.718 .380 . .944
117.6579 168.501 .575 . .943
117.5526 167.930 .764 . .942
117.5263 170.418 .467 . .943
117.6579 168.772 .508 . .943
117.7105 167.671 .440 . .944
117.7632 168.618 .501 . .943
118.2105 167.576 .508 . .943
118.3684 166.509 .564 . .943
117.8947 165.286 .610 . .942
117.8158 166.641 .680 . .942
118.6316 169.752 .374 . .944
117.6842 164.006 .788 . .941
117.7105 172.049 .397 . .944
117.6316 168.617 .608 . .943
117.7632 164.510 .768 . .941
118.1053 170.097 .444 . .944
117.5789 170.521 .556 . .943
117.6053 166.299 .763 . .942
117.4737 169.553 .466 . .944
117.6579 165.420 .733 . .942
117.4737 170.580 .490 . .943
118.1579 171.110 .272 . .946
117.5000 167.500 .758 . .942
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00016
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00029
VAR00032
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00039
VAR00042
VAR00043
VAR00044
VAR00045
VAR00046
VAR00048
VAR00049
VAR00050
VAR00051
VAR00052
VAR00054
VAR00055
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Statistics
.946 .949 39
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Item-Total Statistics
115.7632 161.267 .484 . .945
114.9474 162.754 .600 . .944
115.1053 164.583 .472 . .945
115.0789 165.210 .453 . .945
114.9474 165.619 .295 . .946
115.2368 164.888 .359 . .946
115.1053 161.989 .673 . .943
115.1579 161.650 .430 . .946
115.3158 166.817 .317 . .946
115.2105 163.792 .701 . .944
115.1053 159.881 .700 . .943
115.4211 162.953 .413 . .945
115.0526 164.213 .577 . .944
115.0000 163.514 .477 . .945
115.0526 159.186 .822 . .942
115.0000 160.000 .716 . .943
115.0000 165.405 .350 . .946
115.0000 162.541 .593 . .944
114.8947 162.151 .771 . .943
114.8684 165.036 .439 . .945
115.0000 162.919 .517 . .944
115.0526 161.889 .444 . .945
115.1053 163.232 .479 . .945
115.5526 161.659 .520 . .944
115.7105 160.968 .556 . .944
115.2368 159.429 .621 . .944
115.1579 161.218 .662 . .943
115.9737 164.567 .342 . .946
115.0263 158.405 .786 . .942
115.0526 165.943 .426 . .945
114.9737 162.783 .617 . .944
115.1053 158.583 .787 . .942
115.4474 164.146 .459 . .945
114.9211 164.669 .566 . .944
114.9474 160.592 .765 . .943
114.8158 164.046 .451 . .945
115.0000 159.784 .731 . .943
114.8158 164.587 .510 . .944
114.8421 161.650 .771 . .943
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00016
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00029
VAR00032
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00039
VAR00042
VAR00043
VAR00044
VAR00045
VAR00046
VAR00048
VAR00049
VAR00050
VAR00051
VAR00052
VAR00055
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability Statistics
.946 .950 39
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items
Item-Total Statistics
112.5526 155.984 .481 . .946
111.7368 157.172 .617 . .944
111.8947 159.070 .482 . .945
111.8684 160.063 .432 . .946
112.0263 159.918 .332 . .947
111.8947 156.475 .686 . .944
111.9474 155.727 .460 . .946
112.1053 161.502 .308 . .946
112.0000 158.541 .688 . .944
111.8947 154.475 .707 . .944
112.2105 157.792 .402 . .946
111.8421 158.677 .591 . .945
111.7895 158.387 .460 . .946
111.8421 153.866 .824 . .943
111.7895 154.657 .718 . .944
111.7895 160.063 .346 . .946
111.7895 157.198 .593 . .945
111.6842 156.762 .775 . .944
111.6579 159.799 .427 . .946
111.7895 157.468 .523 . .945
111.8421 156.677 .437 . .946
111.8947 157.826 .482 . .945
112.3421 156.123 .532 . .945
112.5000 155.986 .535 . .945
112.0263 154.026 .627 . .944
111.9474 155.943 .657 . .944
112.7632 159.483 .324 . .947
111.8158 153.235 .778 . .943
111.8421 160.407 .437 . .946
111.7632 157.267 .630 . .944
111.8947 153.178 .795 . .943
112.2368 158.402 .485 . .945
111.7105 159.346 .560 . .945
111.7368 155.334 .760 . .943
111.6053 159.002 .427 . .946
111.7895 154.549 .726 . .944
111.6053 158.786 .545 . .945
111.6316 156.131 .787 . .944
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00016
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00029
VAR00032
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00039
VAR00042
VAR00043
VAR00044
VAR00045
VAR00046
VAR00048
VAR00049
VAR00050
VAR00051
VAR00052
VAR00055
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS
KORELASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS KORELASICorrelations
Correlations
1 .718**
. .000
70 70
.718** 1
.000 .
70 70
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Penyesuaian Diri
Dukungan Pola Asuh
PenyesuaianDiri
DukunganPola Asuh
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji NormalitasNPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
70 70
116.6000 137.3857
12.33635 15.56035
.054 .101
.054 .054
-.045 -.101
.453 .844
.986 .475
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
PenyesuaianDiri
DukunganPola Asuh
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji LinieritasANOVA Table
8318.017 37 224.811 3.296 .000
5408.660 1 5408.660 79.292 .000
2909.357 36 80.815 1.185 .315
2182.783 32 68.212
10500.800 69
(Combined)
Linearity
Deviation from Linearity
BetweenGroups
Within Groups
Total
Penyesuaian Diri *Dukungan Pola Asuh
Sum ofSquares df Mean Square F Sig
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI