hubungan partisipasi petani dengan peningkatan …repository.ub.ac.id/4925/1/stella...

113
HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI PADA KELOMPOK TANI SIDO MUKTI MADANI DI DESA PANDANSARI KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG SKRIPSI Oleh : STELLA OKTAVIA PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Upload: others

Post on 24-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN

PENDAPATAN PETANI PADA KELOMPOK TANI SIDO MUKTI

MADANI DI DESA PANDANSARI KECAMATAN PONCOKUSUMO

KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Oleh :

STELLA OKTAVIA

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN

PENDAPATAN PETANI PADA KELOMPOK TANI SIDO MUKTI

MADANI DI DESA PANDANSARI KECAMATAN PONCOKUSUMO

KABUPATEN MALANG

Oleh :

STELLA OKTAVIA

135040101111247

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 3: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Hubungan Partisipasi Petani dengan Pendapatan

Petani pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani di

Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo

Kabupaten Malang

Nama Mahasiswa : Stella Oktavia

NIM : 135040101111247

Jurusan : Sosial Ekonomi Pertanian

Program Studi : Agribisnis

Disetujui,

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Yayuk Yuliati , MS

NIP. 195407051981033003

Diketahui,

Ketua Jurusan Sosial Ekonomi FP-UB,

Mangku Purnomo, SP,M. Si,Ph.D

NIP. 197704202005011001

Tanggal Persetujuan:

Page 4: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

LEMBAR PENGESAHAN

Mengesahkan,

MAJELIS PENGUJI

Penguji I

Sugeng Riyanto, SP., M.Si

NIK : 2016098706011001

Penguji II,

Dina Novia, SP., M.Si

NIP : 19781105 2006042002

Penguji III,

Dr. Ir. Yayuk Yuliati, MS.

NIP : 19540705 1981033003

Tanggal Lulus : …………………………

Page 5: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan segala pernyataan dalam skripsi ini merupakan

hasil penelitian yang saya lakukan sendiri dan dalam skripsi ini juga tidak terdapat

karya orang lain yang pernah diajukan di perguruan tinggi lain manapun dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya maupun pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang tertulis dan disebutkan

didalam daftar pustaka.

Malang, Agustus 2017

Stella Oktavia

135040101111247

Page 6: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Allah s.w.t karena atas berkahNya-lah skripsi ini dapat selesai dengan tepat waktu. Penulis juga berterimakasih sebesar-besarnya kepada: Dr.Ir. Yayuk Yuliati, MS selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang telah bersedia

meluangkan waktu ditengah kesibukan beliau sebagai ibu dikeluarga beliau, mengajar serta nelakukan aktivitas yang terdapat di Universitas Brawijaya Fakultas Pertanian. Terimakasih atas fleksibelitasnya dalam menentuan waktu untuk membimbing penulis. Terimakasih juga atas saran-saran yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini, serta atas dorongan psikologis yang diberikan kepada penulis.

Sugeng Riyanto, SP. M.Si dan Dina Novia SP., M. Si selaku dosen penguji skripsi penulis. Terimakasih Bapak dan Ibu telah menguji penulis dan memberikan saran terkait dengan skripsi penulis. Dan terimakasih karena telah mempermudah penulis dalam merevisi skripsi.

Bapak petani di Desa Pandansari. Terimakasih karena telah bersedia menjadi responden penulis. Terimakasih karena responden banyak bertanya tentang kehidupan bapak dan keluarga.

Orang tua dari penulis, Ir. Raymond Selamin dan Dra. Aminah Yossi. Terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada penulis selama masa perkuliahan. Terimakasih ayah dan mama selalu menjadi penyemangat penulis ketika penulis mengalam kesulitan. Terimakasih selalu berdoa untuk penulis disetiap penulis melaksanakan ujian. Terimakasih selalu menjadi lelaki dan wanita terbaik dalam hidup penulis.

Kakak-kakak dari penulis, Vagha Julivanto, SE, Monica Julistia ST, Andrean Oktarino SH. Terimakasih kakak-kakak yang telah menjadi donator penulis semasa kuliah. Terimakasih telah menjadi tempat adikmu ini yang pernah mengeluh akan susahnya mengerjakan skripsi. Terimakasih kepada kakak-kakakku yang selalu menelfon setiap hari dan bertanya kapan penulis wisuda? Dan akhirnya penulis menjadikan pertanyaan itu sebagai motivasi untuk cepat menyelesaikan studi penulis.

Pendamiping hidup penulis, Dimas Parkoso A.md. Terimakasih selalu menjadi penyemangat penulis ketika penulis mogok membuat skripsi. Terimakasih selalu menjadi pengingat penulis untuk tidak lupa makan ketika penulis sibuk mengerjakan skripsi. Terimakasih selalu menghibur penulis, ketika penulis mengalami stress berat karena uji metode analisis skripsi penulis tidak valid-valid.Terimakasih karena kamu selalu menjadi yang terbaik untuk penulis.

Sahabat-sahabat penulis, Syifa, Nurul, Andytiara, Ririn, Andini, Ipeh, Indri, Geng Idiot (Putu, Pida, Intan, Adi, Bang Ikbal), Geng Bongkeng (Alfi, Febry, Resty, Cahaya, Dita, Nining, Nani, Mutek) ,Geng Go-girl (Maira, Dita, Uci, Dwi, Putri), Geng Smart and Beautiful ( Nanda, Upa, Ratih), Geng anak Palembang (Kak Putri, Iik, dan Keke), Geng To-Te-Ti-Syi-Yuy (Tauffany dan Tria) dan tak lupa anak bimbingan ibu Yayuk Yuliati (Gaby, Dwi, Farah, Feryl, Vina, Nia, Rossy dan Mba Sarah). Terimakasih kepada kalian yang selalu memberi hadiah kepada penulis mulai dari sempro sampai dengan kompre. Terimakasih teman, bantuan dari kalian selalu akan ku kenang dan kuceritakan dengan anakku nanti. Aaamiin.

Page 7: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait
Page 8: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait
Page 9: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

i

Stella Oktavia. 1350401111247. Hubungan Partisipasi Petani dengan

Peningkatan Pendapatan Petani pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani di

Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Dibawah

bimbingan Dr. Ir. Yayuk Yuliati, MS.

Kelompok tani dibentuk berdasarkan surat keputusan dan dimaksudkan

sebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan

terkait dalam proses alih teknologi. Partisipasi petani pada dasarnya merupakan

keikutsertaan kelompok manusia dalam hal ini petani, yang hidup bersama dan

bekerjasama dalam usaha untuk kepentingan kelompok. Di dalam kelompok tani

terdapat beberapa kegiatan yang terstruktur seperti perencanaan, pelaksanaan,

monitoring dan evaluasi serta pemanfaatan hasil pembangunan. Dengan adanya

kegiatan tersebut maka dapat memberikan dampak yang baik kepada angota

kelompok tani.

Kelompok tani yang akan menjadi subjek dari penelitian ini adalah

Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Kelompok tani Sido Mukti Madani terletak di

Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Kelompok tani

Sido Mukti Madani memiliki anggota berkisar 50 orang semenjak kelompok tani

tersebut dibentuk. Jumlah anggota dari kelompok tani Sido Mukti Madani tersebut

memberikan potensi dalam meningkatkan partisipasi dari setiap anggota kelompok

tani. Terlepas dari potensi yang terdapat pada kelompok tani Sido Mukti Madani

terdapat beberapa permasalahan yaitu diantaranya adalah beberapa anggota

kelompok tani yang pada awalnya memiliki tingkat partisipasi yang aktif, kini

menjadi anggota yang pasif. Padahal disisi lain, partisipasi yang terdapat pada

kelompok tani Sido Mukti Madani akan berdampak dalam peningkatan

produktivitas. Anggota kelompok tani yang telah melakukan kegiatan kelompok

tani secara rutin maka akan memberikan dampak positif yang nyata terhadap

anggota kelompok tani. Dampak positif tersebut adalah berupa keterampilan dan

pengetahuan yang baru untuk anggota kelompok tani tersebut. Sehingga secara

tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas anggota kelompok tani. Dan

ketika produktivitas kelompok tani telah meningkat maka secara tidak langsung

akan meningkatan pendapatan petani.

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan partisipasi petani

meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap monitoring dan evaluasi

serta tahap pemanfaatan hasil dalam kegiatan kelompok tani Sido Mukti Madani di

Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, menganalisis

hubungan faktor-faktor social ekonomi dengan tingkat partisipasi petani pada

kelompok tani Sido Mukti Madani di Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo

Kabupaten Malang. Selanjutnya, menganalisis rata-rata pendapatan petani yang

bergabung dalam Kelompok Tani Sido Mukti Madani dengan petani yang tidak

bergabung dalam satu tahun. Dan yang terakhir adalah menganalisis hubungan

antara tingkat partisipasi dengan pendapatan petani.

Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif yaitu

mendeskripsikan profil responden, tingkat partisipasi anggota kelompok tani pada

tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pemanfaatan hasil

pembangunan. Metode lainnya adalah dengan menggunanakan analisis korelasi

rank spearman (𝑟2) yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor usia

(X1), pendidikan (X2), pendapatan (X3), jumlah keluarga (X4), dan pekerjaan (X5)

Page 10: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

ii

dengan tingkat partisipasi kelompok tani Sido Mukti Madani (Y). Metode yang

terakhir adalah Analisis Uji Independent T-Test (T- test).

Hasil dari penelitian ini adalah pada tahap perencanaan, partisipasi anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah sebesar 66,35% dari total delapan

indikator. Pada tahap pelaksanaan, partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani adalah sebesar 69,59% dari total tujuh indikator. Pada tahap monitoring

dan evaluasi, partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah sebesar

72,89% dari total 5 indikator. Selanjutnya pada tahap pemanfaatan hasil, partisipasi

anggota kelompok tani Sido Mukti adalah sebesar 64,86% dari total dua indikator.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan perolehan persentase yang tinggi tetapi

berbanding terbalik dengan fakta. Tingkat partisipasi yang tinggi hanya pada

anggota inti atau kepengurusan kelompok tani Sido Mukti Madani. Sedangkan

anggota lainnya memilih untuk pasif.

Hubungan faktor-faktor sosial ekonomi (usia, pendidikan, jumlah

pekerjaan, lamanya tinggal dan jumlah anggota keluarga) dengan tingkat partisipasi

kelompok tani sido mukti madani pada tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring

dan evaluasi serta pemanfaatan hasil menghasilkan (α) > 0,05. Maka dari itu tidak

terdapat korelasi atau hubungan pada setiap variable faktor-faktor social ekonomi

dengan variable partisipasi. Dan diketahui bahwa pendapatan usahatani anggota

maupun non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani yaitu sebesar Rp

20.269.29,- lebih tinggi daripada pendapatan usahatani petani non anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani yaitu sebesar R- 15.643.177,-. Sehingga

diperoleh selisih sebesar Rp 4.835.114. Berdasarkan hasil uji independent t-test

menghasilkan Sig (α) = 0,114 pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Sehingga Sig

(0,114) > α (0,05) artinya tidak terdapat perbedaan pendapatan yang signifikan pada

anggota dan non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Hubungan tingkat

partisipasi dengan pendapatan petani memperoleh signifikansi yaitu sebesar 0,646

yang artinya > 0,05. Berdasarkan nilai signifikansi tersebut menggambarkan bahwa

tidak terdapat hubungan antara tingkat partisipasi petani dengan pendapatan petani

pada kelompok tani Sido Mukti Madani.

Kesimpulan yang terdapat pada penilitian ini bahwa tingkat partisipasi pada

keempat tahap tersebut mendapatkan persentase lebih dari 50%. Sehingga

kesadaran dalam anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani sudah cukup baik.

Tetapi kesadaran untuk ikut dalam kegiatan rutin tersebut hanya beberapa atau

paling banyak adalah ½ dari anggota Kelompok Tani Sido Mukti, yaitu sebanyak

15 orang.partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani tidak memberikan

dampak yang besar dalam peningkatan pendapatan. Sehingga ada atau tidaknya

kegiatan dan partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani tidak

memberikan pengaruh nyata dalam meningkatkan pendapatan pertanian.

Saran yang dapat diberikan adalah perlunya perbaikan dari sisi internal pada

kelompok tani Sido Mukti Madani. Dengan harapan kelompok tani Sido Mukti

Madani tidak hanya didominasi dengan anggota inti atau kepengurusannya saja

tetapi sekiranya dapat memberikan kesempatan bagi anggota lainnya agar lebih

aktif.

Page 11: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

iii

Stella Oktavia. 1350401111247. Relationship of The Participation of Farmer

with The Enhancement of Farmer's Income on Sido Mukti Madani Farmer

Group in Pandansari Village, Poncokusumo Sub-district, Malang Regency.

Under the guidance of Dr. Ir. Yayuk Yuliati, MS.

Farmers' groups are established based on a decree and are intended as a

forum for interpersonal communication, as well as between farmers and related

institutions in the technology transfer process. Participation of farmer is basically

the participation of human groups in this case farmers, who live together and

cooperate in the effort for the interests of the group. Within the farmer groups there

are several structured activities such as planning, implementation, monitoring and

evaluation and utilization of development outcomes. With the existence of these

activities it can give a good impact to the members of farmer groups.

Farmer groups that will be the subject of this research are Sido Mukti

Madani Farmer Group. Sido Mukti Madani Farmer Group is located in Pandansari

Village, Poncokusumo Sub District, Malang Regency. The Sido Mukti Madani

farmer group has about 50 members since the farmer group was formed. The

number of members of the Sido Mukti Madani farmer group has the potential to

increase the participation of each member of the farmer group. Regardless of the

potential of Sido Mukti Madani farmer group, there are several problems, among

them are some members of farmer groups who initially have active participation

level, now become passive members. Whereas on the other hand, participation in

Sido Mukti Madani farmer group will have an impact in increasing productivity.

Members of farmer groups who have conducted farmer group activities regularly

will have a real positive impact on farmer group members. The positive impact is a

new skill and knowledge for the members of the farmer group. So that can indirectly

improve the productivity of farmer group members. And when the productivity of

the farmer groups has increased, it will indirectly increase the income of farmers.

The purpose of this study is to describe the participation of farmers covering

the stage of planning, implementation and monitoring and evaluation stage and the

utilization of results in the activities of Sido Mukti Madani farmer group in

Pandansari Village, Poncokusumo Subdistrict, Malang Regency, analyzing the

correlation of socio-economic factors with farmer participation level Sido Mukti

Madani Farmer Group in Pandansari Village, Poncokusumo Sub District, Malang

Regency. Next, analyze the average income of farmers who joined Sido Mukti

Madani Farmer Group with farmers who did not join in one planting period. And

the last is to analyze the relationship between the level of participation and the

income of farmers.

Methods of data analysis using descriptive analysis is to describe the profile

of respondents, the participation level of farmer group members in the planning,

implementation, monitoring and evaluation stage and the utilization of development

results. Another method is to use rank spearman correlation analysis (r_2) which

aims to find out the correlation between age factor (X1), education (X2), income

(X3), number of family (X4), and occupation (X5) Sido Mukti Madani (Y). The

last method is the Independent T-Test Test (T-test).

The result of this research is at planning stage, participation of member of

Farmer Group of Sido Mukti Madani is equal to 66,35% from total of eight

indicators. At the implementation stage, the participation of members of Sido Mukti

Madani Farmer Group is 69.59% of the total seven indicators. In the monitoring

Page 12: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

iv

and evaluation stage, the participation of members of Sido Mukti Madani Farmer

Group is 72.89% out of a total of 5 indicators. Furthermore, at the stage of

utilization of the results, the participation of members of the farmer group Sido

Mukti is 64.86% of the total of two indicators. Based on these results show a high

percentage gain but inversely proportional to the facts. High participation is only in

the core members or management of Sido Mukti Madani farmer group. Other

members choose to be passive.

The relationship of socio-economic factors (age, education, number of

employment, length of stay and number of family members) with participation level

of sido mukti madani farmer group at planning, implementation, monitoring and

evaluation stage and yield utilization yield (α)> 0,05. Therefore there is no

correlation or correlation on any variables of socioeconomic factors with

participation variables. And it is known that the income of farming members and

non members of the Farmer Group Sido Mukti Madani is Rp 20,269.29, - higher

than the income farm farmers non farmers group members Sido Mukti Madani that

is equal to R- 15,643,177, -. So obtained the difference of Rp 4.835.114. Based on

independent test result t-test yield Sig (α) = 0,114 at significance level 5% (α =

0,05). So that Sig (0,114)> α (0,05) mean there is no significant income difference

in member and non member of Sido Mukti Madani Farmer Group. The relationship

of participation rate with farmer income gained significance that is equal to 0,646

which means> 0,05. Based on the significance value illustrates that there is no

relationship between the level of participation of farmers with income farmers in

the farmer group Sido Mukti Madani.

The conclusions in this study indicate that the participation rate at the four

stages is more than 50%. So the awareness in the members of the Farmer Group

Sido Mukti Madani is quite good. But the awareness to participate in the routine

activities is only a few or at most is ½ of the members of Sido Mukti Farmer Group,

which is as many as 15 people. Participation of the Sido Mukti Madani Farmer

Group does not have a big impact in increasing income. So that the presence or

absence of activities and participation of members of Sido Mukti Madani Farmer

Group does not give a real effect in increasing farm income.

Suggestions that can be given is the need for improvement from the internal

side of the farmer group Sido Mukti Madani. In the hope that Sido Mukti Madani's

farmer group is not only dominated by its core members or its stewardship but if it

can provide an opportunity for other members to be more active.

Page 13: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal skripsi dengan judul “Hubungan Partisipasi Petani dengan Peningkatan

Pendapatan Petani pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani di Desa Pandansari

Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.”.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu, membimbing serta memberikan petunjuk dalam penyusunan proposal

skripsi. Sehubungan dengan terselesaikannya proposal skripsi ini, saya ingin

menyampaikan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Ibu Dr. Ir. Yayuk Yuliati selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan

memberi masukan terhadap penulisan proposal skripsi.

2. Bapak Mangku Purnomo, SP,M. Si,Ph.D selaku Ketua Jurusan Sosial Ekonomi

FP-UB.

Penulis menyadari bahwa penulisan proposal skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa

penulis harapkan dan semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca khususnya mahasiswa Universitas Brawijaya.

Malang, Agustus 2017

Penulis

Page 14: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 21 Oktober 1995 di Kota Palembang, Putri

dari Bapak Ir. Raymond Selamin dan Ibu Dra. Aminah Yossi. Penulis merupakan

anak keempa dari empat bersaudara. Penulis memulai pendidikan dari Pendidikan

Sekolah Dasar (SD) di SD Islam Az-Zahrah Palembang, kemudian penulis

melanjutkan pendidikannya pada tahun 2007 sampai 2010 pada Sekolah Menengah

Pertama di SMP Negeri 17 Palembang dan dilanjutkan pendidikan Sekolah

Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 10 Palembang. Pada tahun 2013 penulis

melanjutkan pendidikan Strata-1 (S1) di Universitas Brawijaya Malang melalui

jalur SNMPTN dengan mengambil program studi Agribisnis Fakultas Pertanian.

Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi Asisten Praktikum pada

matakuliah Rancangan Usaha Agribisnis selama satu semester.

Page 15: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

vii

DAFTAR ISI

RINGKASAN ............................................................................................ i

SUMMARY ............................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................... v

RIWAYAT HIDUP ................................................................................... vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

1.4 Kegunaan Penelitian........................................................................ 7

II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 8

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ........................................................ 8

2.2 Teori Partisipasi ............................................................................... 10

2.2.1 Konsep Dasar dan Teori Partisipasi ...................................... 10

2.2.2 Bentuk Partisipasi .................................................................. 10

2.2.3 Jenis Partisipasi ..................................................................... 11

2.2.4 Indikator/ Keberhasilan Partisipasi ....................................... 11

2.2.5 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi .................... 12

2.3 Tinjauan Usahatani .......................................................................... 14

2.3.1 Pengertian Usahatani .............................................................. 14

2.3.2 Biaya Produksi ....................................................................... 15

2.3.3 Penerimaan Usahatani ............................................................ 15

2.3.4 Pendapatan Usahatani ............................................................ 15

2.3.5 Keuntungan ............................................................................ 16

2.4 Tinjauan Kelompok Tani ................................................................ 16

2.4.1 Pengertian Kelompok Tani .................................................... 16

2.4.2 Peran dan Fungsi Kelompok Tani .......................................... 17

Page 16: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

viii

III. KERANGKA PEMIKIRAN .............................................................. 19

3.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 19

3.2 Hipotesis ....................................................................................... 22

3.3 Batasan Masalah ........................................................................... 22

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................... 23

IV. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 28

4.1 Pendekatan Penelitian .................................................................... 28

4.2 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................... 28

4.3 Teknik Penentuan Sample ............................................................. 28

4.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 29

4.4.1 Data Primer ........................................................................... 29

4.4.2 Data Sekunder ...................................................................... 29

4.5 Teknik Analisis Data ..................................................................... 30

4.5.1 Analisis Deksriptif ............................................................... 30

4.5.2 Analisis Korelasi Rank Spearman (𝑟2) ................................ 31

4.5.3 Analisis Uji Independent T- Test ......................................... 34

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 37

5.1 Gambaran Umum ............................................................................ 37

5.1.1 Gambaran Umum Desa Pandansari

5.1.2 Karakteristik Penduduk Desa Pandansari ............................ 38

5.1.3 Gambaran Umum Kelompok Tani Sido Mukti Madani ...... 42

5.1.4 Deskripsi Responden ........................................................... 45

5.2 Partisipasi Petani pada Kegiatan Kelompok Tani Sido Mukti

Madani ......................................................................................... 51

5.2.1 Partisipasi pada Tahap Perencanaan ................................... 51

5.2.2 Partisipasi pada Tahap Pelaksanaan .................................... 55

5.2.3 Partisipasi pada Tahap Monitoring dan Evaluasi ................ 59

5.2.4 Partisipasi pada Tahap Pemanfaatan Hasil ......................... 62

5.3 Hubungan Faktor-Faktor Sosial Ekonomi dengan Tingkat

Partisipasi pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani .................. 64

5.3.1 Hubungan Faktor-Faktor Sosial Ekonomi dengan

Tingkat Partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti

Page 17: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

ix

Madani pada Tahap Perencanaan ........................................ 64

5.3.2 Hubungan Faktor-Faktor Sosial Ekonomi dengan

Tingkat Partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Pada Tahap Pelaksanaan .................................................... 69

5.3.3 Hubungan Faktor-Faktor Sosial Ekonomi dengan

Tingkat Partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Pada Tahap Monitoring dan Evaluasi ................................ 73

5.3.4 Hubungan Faktor-Faktor Sosial Ekonomi dengan

Tingkat Partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Pada Tahap Pemanfaatan Hasil .......................................... 76

5.4 Analisis Rata-rata Pendapatan Anggota dan Non Anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani dengan Menggunakan Uji

Independent T-Test ....................................................................... 80

5.5 Partisipasi Angota Kelompok Tani Sido Mukti Madani dalam

Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga .................................. 83

VI. PENUTUP ........................................................................................... 85

6.1 Kesimpulan ............................................................................... 85

6.2 Saran ......................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 87

LAMPIRAN ............................................................................................... 90

Page 18: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Kerangka Pemikiran Hubungan Partisipasi Petani dengan

Peningkatan Pendapatan Petani pada Kelompok Tani Sido

Mukti Madani ................................................................................. 21

2. Struktur Organisasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani ............. 43

Page 19: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1. Pengukuran Variabel untuk Melihat Partisipasi Petani pada

Kelompok Tani Sido Mukti Madani .................................................... 25

2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel dari Konsep

Faktor-Faktor Sosial Ekonomi ............................................................ 26

3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel dari Usahatani

yang Meliputi Konsep Biaya, Penerimaan dan Pendapatan

Usahatani. ............................................................................................. 27

4. Makna Nilai Korelasi Rank Spearman ................................................ 34

5. Luas Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang 37

6. Jumlah Penduduk Jenis Kelamin dan Dusun di Desa Pandansari,

Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.................................... 38

7. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa

Pandansari Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang ................. 40

8. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Pandansari,

Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.................................... 41

9. Data Responden Anggota dan Non Anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani Berdasarkan Usia ......................................................... 45

10. Data Responden Anggota dan Non Anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................. 46

11. Data Responden Anggota dan Non Angota Kelompok Tani

Berdasarkan Pekerjaan Lainnya ........................................................... 48

12. Data Responden Anggota dan Non Anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani Berdasarkan Lama Tinggal di Desa Pandansari .......... 49

13. Data Responden Anggota dan Non Anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ..................... 50

14. Jumlah Dan Persentase Tahap Perencanaan Anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani Berdasarkan Tingkat Partisipasi

Anggota ............................................................................................... 52

Page 20: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

xii

15. Jumlah Dan Persentase Tahap Pelaksanaan Anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani Berdasarkan Tingkat Partisipasi

Anggota ............................................................................................. 56

16. Jumlah Dan Persentase Tahap Monitoring dan Evaluasi

Anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani Berdasarkan

Tingkat Partisipasi Anggota .............................................................. 60

17. Jumlah Dan Persentase Tahap Pemanfaatan Hasil Anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani Berdasarkan Tingkat

Partisipasi Anggota ............................................................................ 62

18. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi pada

Tahap Perencanaan.............................................................................. 65

19. Korelasi Spearman (Rs) Antara Faktor Social Ekonomi dengan

Partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada Tahap

Perencanaan......................................................................................... 67

20. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi pada

Tahap Pelaksanaan ............................................................................... 69

21. Korelasi Spearman (Rs) Antara Faktor Social Ekonomi dengan

Partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada Tahap

Pelaksanaan .......................................................................................... 71

22. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi pada

Tahap Monitoring dan Evaluasi .......................................................... 73

23. Korelasi Spearman (Rs) Antara Faktor Social Ekonomi dengan

Partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada Tahap

Pelaksanaan .......................................................................................... 75

24. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi pada

Tahap Pemanfaatan Hasil ..................................................................... 77

25. Korelasi Spearman (Rs) Antara Faktor Social Ekonomi dengan

Partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada Tahap

Pemanfaatan Hasil ................................................................................. 79

26. Rata-Rata Pendapatan Usahatani Anggota dan Non Anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani di Desa Pandansari,

Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dalam Satu Tahun

Page 21: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

xiii

Terakhir ................................................................................................. 81

27. Uji Independent T-Test .......................................................................... 82

28. Hubungan Tingkat Partisipasi dengan Peningkatan Pendapatan

Petani pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani ................................ 83

Page 22: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan pertanian menjadi strategi untuk mendukung pertumbuhan

ekonomi. Pembangunan pertanian diartikan sebagai suatu proses peningkatan

produktivitas sistem pertanian yang dilakukan oleh berbagai pihak, yaitu pemerintah

dan pemangku kepentingan (stakeholders) dengan cara memanfaatkan beragam

sumberdaya baik berupa sumberdaya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, modal

atau kredit, sumberdaya manusia dan kelembagaan yang ditujukan untuk

meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat pertanian (Mugniesyah, 2006).

Merujuk pada Mosher (1981) terdapat syarat-syarat pelancar dalam pembangunan.

Dari lima syarat pelancar, salah satunya adalah kegiatan bersama (kelompok) oleh

petani.

Kelompok tani merupakan suatu wadah yang memberikan kesempatan bagi

petani untuk menggunakan sarana guna kelancaran kegiatan pembinaan kepada petani

untuk peningkatan kualitas sumberdaya petani. Kelompok tani dapat memberikan

ruang untuk petani bereksperimen dan mendapatkan pengalaman yang lebih baik

dibandingkan dengan petani yang tidak bergabung. Kelompok tani diharapkan dapat

memberikan kesempatan bagi petani untuk menyalurkan kemampuannya dalam

mengolah lahan pertanian dan melalui berbagi kegiatan yang diadakan oleh kelompok

tani. Hal ini berbanding lurus dengan pendapat Nuryanti dan Swastika (2011) bahwa

secara teoritis kelompok tani diartikan sebagai kumpulan petani yang terikat secara

informal atas dasar keserasian dan kepentingan bersama dalam usaha tani. Kelompok

tani mempunyai peran yang strategis dalam berbagai kegiatan pertanian baik yang

berkaitan dengan usaha tani maupun kegiatan sosial ekonomi petani.

Pada kelompok tani terdapat beberapa kegiatan yang terstruktur seperti

perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pemanfaatan hasil.

Berdasarkan kegiatan tersebut maka dapat memberikan dampak yang baik kepada

angota kelompok tani. Perencanaan yang baik untuk berusaha tani maka dapat

memberikan peningkatan produktivitas dan berdampak pada peningkatan pendapatan.

Page 23: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

2

Partisipasi petani pada kelompok tani begitu penting dalam menciptakan kerjasama

yang baik antar anggota. Ketika kerjasama tersebut telah terbentuk maka akan

berdampak pada peningkatan produktivitas dari petani tersebut. Partisipasi tidak hanya

bagaimana individu bisa ikut serta dalam kegiatan, tetapi partisipasi adalah bagaimana

agar individu dapat turut serta dalam merancang kegiatan dan memiliki kesempatan

untuk mempengaruhi keputusan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

(Soemarto dan Hetifah 2009).

Terlepas dari potensi yang terdapat pada kelompok tani secara umum, terdapat

pula permasalahan yang ada pada kelompok tani. Permasalahan secara umum pada

kelompok tani diantaranya adalah keikutsertaan anggota kelompok tani dalam setiap

kegiatan kelompok tani yang kurang aktif, namun pada saat pembagian bantuan, para

anggota baru mau menghadiri perkumpulan. Di lain pihak banyak anggota kelompok

tani yang mengeluh karena merasa tidak pernah diundang jika ada pertemuan yang

terdapat pada kelompok tani tersebut. Permasalahan ini menjadi permasalahan yang

sering muncul dan sangat kompleks jika semua pihak yang terkait tidak sama-sama

sadar akan segala kepentingan kelompok tani.

Kelompok tani yang akan menjadi subjek dari penelitian ini adalah Kelompok

Tani Sido Mukti Madani. Kelompok Tani Sido Mukti Madani terletak di Desa

Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Kelompok Tani Sido Mukti

Madani memiliki anggota berkisar 50 orang semenjak Kelompok Tani tersebut

dibentuk. Jumlah anggota dari Kelompok Tani Sido Mukti Madani tersebut

memberikan potensi dalam meningkatkan partisipasi dari setiap anggota Kelompok

Tani. Potensi lain yang terdapat pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah

memiliki kegiatan pertemuan rutin setiap minggu. Pada kegiatan pertemuan rutin

tersebut anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani dapat menyalurkan

pengetahuannya satu sama lain. Sehingga dapat memperluas pengetahuan anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani dalam berusahatani.

Terlepas dari potensi yang terdapat pada Kelompok Tani Sido Mukti terdapat

beberapa permasalahan yaitu diantaranya adalah beberapa anggota Kelompok Tani

yang pada awalnya memiliki tingkat partisipasi yang aktif, kini menjadi anggota yang

Page 24: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

3

pasif. Banyak anggota pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani merasa tidak pernah

diundang pada setiap pertemuan rutin di Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Dan

dipihak lainnya, para pengurus Kelompok Tani Sido Mukti Madani mengeluh karena

anggotanya jarang atau bahkan tidak pernah hadir dalam setiap pertemuan kelompok,

namun pada saat pembagian bantuan, para anggota baru mau menghadiri pertemuan

kelompok. Sehingga seringkali terjadi kesalahpahaman antar pihak yang terdapat pada

Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Partisipasi yang terdapat pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani akan

berdampak dalam peningkatan produktivitas. Produktivitas ini dapat berupa partisipasi

pada kegiatan-kegiatan mingguan anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani dalam

bertukar pikiran. Selain itu masing-masing anggota dapat menyelesaikan permasalahan

baik dari segi internal maupun external Kelompok Tani Sido Mukti Madani secara

bersama-sama. Anggota Kelompok Tani yang telah melakukan kegiatan Kelompok

Tani secara rutin maka akan memberikan dampak positif yang nyata terhadap anggota

Kelompok Tani. Dampak positif tersebut adalah berupa keterampilan dan pengetahuan

yang baru untuk anggota Kelompok Tani tersebut. Sehingga secara tidak langsung

dapat meningkatkan produktivitas anggota Kelompok Tani. Dan ketika produktivitas

Kelompok Tani telah meningkat maka secara tidak langsung akan meningkatan

pendapatan petani.

Hal ini, berbeda dengan petani yang tidak tergabung pada Kelompok Tani Sido

Mukti Madani. Peluang untuk mendapatkan informasi terkait dengan pertanian

sangatlah kecil. Terlebih lagi bantuan dari pemerintah yang disalurkan melalui

Kelompok Tani Sido Mukti Madani diprioritaskan hanya untuk anggota Kelompok

Tani. Sehingga petani yang tidak tergabung sulit untuk mendapatkan bantuan dari

pemerintah tersebut. Maka modal hingga informasi terkait pertanian dari pemerintah

tidak dapat dijadikan bekal oleh petani yang bukan anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani. Bahkan peluang untuk dapat bertukar informasi terkait dengan pertanian

sesama petani, sulit unutk dilakukan oleh petani yang bukan tergabung oleh Kelompok

Tani. Karena Kelompok Tani merupakan salah satu tempat untuk bertukar pikiran

mengenai pertanian dengan sesama petani yang tergabung. Sehingga produktivitas dari

Page 25: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

4

petani yanng tidak bergabung Kelompok Tani dapat dikatakan lebih rendah

dibandingkan dengan petani yang tergabung di Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Ketika produktivitas petani yang tidak tergabung Kelompok Tani Sido Mukti Madani

lebih rendah maka dapat dikatakan bahwa pada pendapatan petani juga lebih rendah

dibandingkan dengan petani yang menjadi anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani.

Maka penelitian ini dianggap penting yaitu untuk dapat mengetahui tingkat

partisipasi di Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Karena keikutsertaan partisipasi

pada anggota Kelompok Tani dalam sebuah kegiatan dapat menjadi faktor keberhasilan

dalam pengembangan kelompok tani tersebut. Dan juga dapat mempercepat

pertumbuhan dalan rangka meningkatkan taraf hidup dan sebagai wadah kegiatan

bersama bagi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

1.2 Rumusan Masalah

Sulastri (2004) mengatakan bahwa mata pencaharian pokok masyarakat

Kecamatan Poncokusumo adalah dalam bidang pertanian. Pembentukan Kelompok

Tani Sido Mukti Madani oleh Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten

Malang dengan tujuan sebagai tempat petani dalam meningkatkan keterampilan dan

pengetahuan bertaninya serta meningkatkan potensi dan kemampuan petani. Partisipasi

masyarakat dalam pembangunan menempati posisi penting dalam tercapainya tujuan

program-program pembangunan. Kemajuan suatu kelompok dapat dilihat dari

partisipasi aktif para anggota yang terdapat dalam kelompok tersebut.

Partisipasi anggota kelompok terhadap kegiatan kelompok menggambarkan

peran sertanya di dalam kelompok itu sendiri, baik sebagai anggota maupun pengurus.

Dengan demikian keberhasilan dan kemajuan kelompok tani sangat tergantung dari

partisipasi petani sebagai sasaran dan pelaku utama kegiatan. Berbanding lurus dengan

pendapatn Yuniarsih (2009) yang menyakatakan produktivitas anggota dapat diartikan

sebagai hasil kongkrit (produk) yang dihasilkan oleh individu atau kelompok, selama

satuan waktu tertentu dalam suatu proses kerja.

Page 26: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

5

Banyak faktor yang berhubungan dengan tingkat partisipasi petani, khususnya

partisipasi petani dalam Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Faktor-faktor tersebut

adalah faktor sosial ekonomi yang berupa usia, pendidikan, jumlah anggota keluarga,

jumlah pekerjaan, dan lamanya tinggal di Desa Pandansari pada Kelompok Tani Sido

Mukti Madani. Patisipasi yang terdapat pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani

memiliki tingkat partisipasi yang rendah. Ini dibuktikan bahwa anggota awal dari

Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah berkisar 50 orang dan sekarang jumlah

anggota awal dari Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah hanya berkisar 20 orang

yang aktif. Keaktifan dari anggota Kelompok Tani tersebut setiap tahunnya semakin

menurun, peran serta anggota yang hadir dalam rapat ataupun pada kegiatan lainnya

semakin berkurang. Beberapa anggota Kelompok Tani yang pada awalnya memiliki

tingkat partisipasi yang aktif, kini menjadi anggota yang pasif.

Permasalahan lainnya adalah banyak anggota pada Kelompok Tani Sido Mukti

Madani mengeluh tidak pernah diundang dalam pertemuan rutin. Sehingga anggota

tersebut enggan untuk datang sendiri untuk mengikuti pertemuan rutin tersebut. Dan

dipihak lainnya, para pengurus Kelompok Tani Sido Mukti Madani mengatakan aggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang lain jarang atau bahkan tidak pernah hadir

dalam setiap pertemuan kelompok, namun pada saat pembagian bantuan, para anggota

baru mau menghadiri pertemuan kelompok. Sehingga pengurus inti Kelompok Tani

Sido Mukti Madani menganggap anggota kelompok yang lainnya mengikuti pertemuan

kelompok hanya karena mengharapkan bantuan dari pemerintah saja. Terlebih dari itu,

anggota lainnya tidak mau mengikuti pertemuan atau kegiatan lainnya yang diadakan

oleh Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Dengan adanya permasalahan tersebut maka akan berdampak pada tingkat

partisipasi petani dalam Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Karena partisipasi yang

terdapat dalam suatu kelompok tersebut juga berdampak dalam peningkatan

produktivitas. Partisipasi dalam Kelompok Tani tersebut dapat berupa kegiatan-

kegiatan mingguan yang menjadi wadah dalam anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani dalam bertukar pikiran. Masing-masing anggota dapat menyelesaikan

permasalahan mengenai usahatani tersebut secara bersama-sama. Anggota Kelompok

Page 27: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

6

Tani yang telah melakukan kegiatan Kelompok Tani secara rutin maka akan

memberikan dampak positif yang nyata terhadap anggota Kelompok Tani. Dampak

positif tersebut adalah berupa keterampilan dan pengetahuan yang baru untuk anggota

Kelompok Tani tersebut. Sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan

produktivitas anggota Kelompok Tani. Dan ketika produktivitas Kelompok Tani telah

meningkat maka secara tidak langsung akan meningkatan pendapatan petani.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, terdapat pernyataan untuk

penelitian yang digunakan yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat partisipasi petani meliputi tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan, dan tahap monitoring dan evaluasi serta tahap pemanfaatan hasil

dalam kegiatan Kelompok Tani Sido Mukti Madani di Desa Pandansari

Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang?

2. Apakah ada hubungan antara faktor-faktor sosial ekonomi dengan tingkat

partisipasi petani pada kegiatan Kelompok Tani Sido Mukti Madani di Desa

Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.?

3. Bagaimana pendapatan petani yang tergabung di Kelompok Tani Sido Mukti

Madani di Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang?

4. Apakah ada hubungan antara tingkat partisipasi dengan pendapatan petani pada

Kelompok Tani Sido Mukti Madani di Desa Pandansari Kecamatan

Poncokusumo Kabupaten Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dijabarkan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan tingkat partisipasi petani meliputi tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan dan tahap monitoring dan evaluasi serta tahap pemanfaatan hasil

dalam kegiatan Kelompok Tani Sido Mukti Madani di Desa Pandansari

Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.

Page 28: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

7

2. Menganalisis hubungan faktor-faktor sosial ekonomi dengan tingkat partisipasi

petani pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani di Desa Pandansari Kecamatan

Poncokusumo Kabupaten Malang.

3. Menganalisis pendapatan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sido

Mukti Madani di Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten

Malang.

4. Menganalisis hubungan tingkat partisipasi dengan pendapatan petani pada

Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

1.4 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat sebagai

berikut.

1. Bagi anggota Kelompok Tani, menambah kesadaran kritis pentingnya

berpartisipasi aktif dalam Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

2. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapan dapat menambah pengetahuan

mengenai pentingnya partisipasi petani dalam pembangunan pertanian.

3. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapan dapat berguna sebagai acuan untuk

pembelajaran dalam menyusun perencanaan kegiatan untuk petani.

4. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan sebagai bahan rujukan bagi peneliti

lebih lanjut atau peneliti lain yang sesuai dengan hasil penelitian.

Page 29: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Permasalahan yang akan dikaji peneliti berkaitan dengan penelitian tentang

petani yang tergabung pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Penelitian ini akan

mengkaji tingkat partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Lalu menganalisis

hubungan faktor-faktor sosial ekonomi yang dengan tingkat partisipasi Kelompok Tani

Sido Mukti Madani. Selain itu, menganalisis hubungan tingkat partisipasi dengan

pendapatan pertanian. Dan menganalisis rata-rata pendapatan usahatani pada anggota

dan non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan partisipasi, Kelompok

Tani dan perbedaan rata-rata pendapatan pada anggota dan non anggota Kelompok

Tani menjadi bahan acuan dan pembanding bagi peneliti. Seperti penelitian yang

dilakukan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ratih Nenes Antya (2011) dengan

judul “Partisipasi Petani dalam Pelaksanaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman

Terpadu (SL-PTT) dan Dampak Terhadap Produktivitas dan Pendapatan Usahatani

Padi” dimana penelitian ini betujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat partisipasi

petani dalam pelaksanaan program SL-PTT Padi. Metode analisis data yang digunakan

adalah analisis deskriptif. Analisis yang digunakan adalah dengan mebgunakan analisis

Rank- Spearman dengan bantuan alat analisis SPSS, dan untuk mengetahui perbedaan

tingkat produktivitas dari pendapatan usahatani padi antara petani peserta SL-PTT dan

petani non peserta SL-PTT, digunakan rumus uji beda dengan perhitungan uji t-test.

Hasil penelitian ini antara lain tingkat partisipasi petani peserta SL-PTT Padi

termasuk dalam kategori rendah yang ditunjukkan dengan skor rata-rata 6,21 (56, 45%)

dari skor maksimal 11 (100%). Hal ini karena sebagian anggota petani peserta SL-PTT

padi tidak sepenuhnya melaksanakan cara-cara budidaya padi sesuai yang dianjurkan

dalam program SL-PTT melainkan sesuai dengan tradisi atau kebiasaan secara turun

temurun dari keluarga mereka. Hasil lainnya adalah tidak terdapat hubungan yang

siginifikan antara partisipasi petani peserta peserta SL-PTT dengan produktivitas dan

pendapatan usahatani padi petani. Pada perhitungan uji T-test, diperoleh hasil bahwa

Page 30: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

10

tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara produktivitas dan pendapatan usahatani

padi peserta dan non petani peserta SL-PTT padi yang tidak jauh berbeda.

Penelitian yang dilakukan oleh Heri Widodo (2013) yang berjudul “Partisipasi

Petani dalam Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) dan

Dampaknya Terhadap Produktivitas dan Pendapatan Usahatani Padi” memiliki tujuan

berupa menganalisis hubungan antara produktivitas padi dengan pendapatan petani

peserta SL-PTT padi hibrida dan non hibrida. Metode yang digunakan adalah analisis

deskriptif untuk mendeskripsikan tingkat partisipasi, tingkat adopsi teknologi dan

tingkat produktivitas serta pendapatan usaha petani. Analisis yang digunakan adalah

analisis rank spearman.Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang

positif antar variabel-variabel yang diuji pada tujuan penelitian.

Penelitian yang dilakukan oleh Basa Uli Simanjuntak (2016) yang berjudul

“Partisipasi Petani Wanita pada Kelompok Wanita Tani Jaya Putri dalam

Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga” bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat

partisipasi petani dalam kegiatan Kelompok Tani wanita dengan menggunakan metode

analisis deskriptif yaitu berupa uji validitas, uji realibilitas dan uji Chi-Square.

Berdasarkan hasil penelitian Basa Uli Simanjuntak (2016) ditemukan hasil bahwa

terdapat kesadaran petani wanita yang sudah tinggi untuk ikut terlibat dalam kegiatan

yang dilakukan KWT Jaya Putri demi peningkatan produktivitas dan pendapatan usaha

tani. Pada hasil analisis korelasi Chi- Square terdapat hubungan yang nyata antara usia,

tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan jenis pekerjaan lainnya yang

dimiliki petani wanita di luar sebagai petani di lahan pribadi dengan partisipasi petani

wanita pada kegiatan KWT Jaya Putri. Dan tidak terdapat hubungan nyata antara

lamanya tinggal di Desa Pagung dengan partisipasi wanita pada kegiatan KWT Jaya

Putri.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu di atas adalah terletak

pada lokasi penelitian yaitu di Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten

Malang. Responden yang ditentukan pada penelitian ini juga berbeda, yaitu berupa

responden anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani dan juga petani ,yang tidak

Page 31: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

11

bergabung pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Untuk metode analisis data

penelitian ini menggunakan metode Rank Spearman.

2.2 Teori Partisipasi

2.2.1 Konsep Dasar dan Teori Partisipasi

Banyak ahli memberikan pengertian mengenai konsep partisipasi. Partisipasi

berarti peran serta seseorang atau kelompok masyarakat dalam proses pembangunan

baik dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk kegiatan dengan memberi

masukan pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan atau materi, serta ikut

memanfaatkan dan menikmati hasil -hasil pembangunan (I Nyoman Sumaryadi, 2010).

Pengertian tentang partisipasi dikemukakan oleh Fasli Djalal dan Dedi Supriadi

(2001), partisipasi dapat diartikan sebagai pembuat keputusan menyarankan kelompok

atau masyarakat ikut terlibat dalam bentuk penyampaian saran dan pendapat, barang,

keterampilan, bahan dan jasa. Partisipasi dapat juga berarti bahwa kelompok mengenal

masalah mereka sendiri, mengkaji pilihan mereka, membuat keputusan, dan

memecahkan masalahnya.

Menurut Sugiyah (2001), mengklasifikasikan partisipasi menjadi 2 (dua)

berdasarkan cara keterlibatannya, yaitu :

a. Partisipasi Langsung

Partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan tertentu dalam

proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan

pandangan, membahas pokok permasalahan, mengajukan keberatan terhadap

keinginan orang lain atau terhadap ucapannya.

b. Partisipasi tidak langsung

Partisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan hak partisipasinya.

2.2.2 Bentuk Partisipasi

Bentuk partisipasi menurut Siti Irene Astuti D (2011), terbagi atas:

a. Partisipasi Vertikal

Page 32: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

12

Partisipasi vertikal terjadi dalam bentuk kondisi tertentu masyarakat terlibat

atau mengambil bagian dalam suatu program pihak lain, dalam hubungan dimana

masyarakat berada sebagai status bawahan, pengikut, atau klien.

b. Partisipasi horizontal

Partisipasi horizontal, masyarakat mempunyai prakarsa dimana setiap anggota

atau kelompok masyarakat sebagai contoh satu dengan yang lainnya.

2.2.3 Jenis Partisipasi

Menurut pendapat Keith Davis sebagaimana yang dikutip Sastropoetro (1988),

mengemukakan jenis partisipasi sebagai berikut:

1. Partisipasi melalui pikiran (physicological participation), merupakan jenis

keikutsertaan secara aktif dengan pengerahan pikiran dalam suatu rangkaian

kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Partisipasi melalui tenaga (physical participation), adalah partisipasi dari individua

tau kelompok dengan tenaga yang dimilikinya, melibatkan diri dalam suatu

aktivitas dengan maksud tertentu.

3. Partisipasi melalui pikiran dan tenaga (physicological and physical participation),

partisipasi ini sifatnya lebih luas lagi disamping mengikutsertakan aktivitas secara

fisik dan non fisik secara bersamaan.

4. Partisipasi melalui keahlian (participation with skill), merupakan bentuk partisipasi

dari orang atau kelompok yang mempunya keahlian khusus, yang biasanya juga

berlatar belakang pendidikan baik formal maupun non formal yang menunjang

keahliannya.

5. Partisipasi melalui barang (material participation), partisipasi dari orang atau

kelompok dengan memberikan barang yang dimilikinya untuk membantu

pelaksaan kegiatan tersebut.

6. Partisipasi melalui uang (money participation), partisipasi ini hanya memberikan

sumbangan uang kepada kegiaran. Kemungkinan partisipasi ini terjadi karena

orang atau kelompok tidak bisa terjun langsung dari kegiatan tersebut.

Page 33: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

13

2.2.4 Indikator/ Keberhasilan Partisipasi

Menurut Sri Surhayati (2008), partisipasi keberhasilan peningkatan partisipasi

dapat diukur dengan beberapa indikator berikut:

a. Kontribusi/dedikasi stakeholders meningkat dalam hal jasa

(pemikiran/keterampilan), finansial, moral dan material/barang.

b. Meningkatnya kepercayaan stakeholders kepada kelompok terutama

menyangkut kewibawaan.

c. Meningkatnya tanggungjawab stakeholders terhadap penyelenggaraan

kegiatan yang ada di kelompok.

d. Meningkatnya kualitas dan kuantitas masukkan (kritik dan saran) untuk

kelompok.

e. Meningkatnya kepedulian stakeholders terhadap setiap langkah yang dilakukan

kelompok untuk meningkatkan mutu.

2.2.5 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi

Menurut Sastropoetro (1988), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

partisipasi masyarakat yaitu sebagai berikut:

1. Pendidikan, kemampuan membaca dan menulis, kemiskinan, kedudukan sosial dan

percaya terhadap diri sendiri.

2. Faktor lain adalah penginterpretasian yang dangkal terhadap agama.

3. Kecendrungan untuk menyalahartikan motivasi, tujuan dan kepentingan organisasi

penduduk yang biasanya mengarah kepada timbulnya persepsi yang salag terhadap

keinginan dan motivasi serta organisasi penduduk seperti halnya terjadi di beberapa

negara.

4. Tersedianya kesempatan kerja yang lebih baik di luar pedesaan.

5. Tidak terdapatnya kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai program

pembangunan.

Sedangkan menurut Ndraha, (1990) tentang faktor yang mempengaruhi tingkat

partisipasi antara lain adalah:

1. adanya buta huruf, sifat acuh, kemiskinan dan kemunduran, rendahnya kualitas

kepemimpinan local;

Page 34: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

14

2. lemahnya partisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi;

3. lemahnya partisipasi karena kegiatan tertentu dalam program pembangunan kurang

cocok atau bertentangan dengan nilai norma setempat;

4. lemahnya partisipasi karena tidak dapat memanfaatkan organisasi yang sudah

dikenal atau telah ada di tengah masyrakat;

5. lemahnya partisipasi karena tidak dapat memberikan manfaat secara langsung bagi

pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Selanjutnya Sastropoetra (1988) ada 9 alasan tentang pentingnya partisipasi

atau peran serta itu harus diperhatikan dan dikembangkan penerapannya, yaitu sebagai

berikut:

1. Dengan partisipasi lebih banyak hasil kerja yang dapat dicapai.

2. Dengan partispasi pelayanan atau service dapat diberikan dengan biaya yang

murah.

3. Partispasi memiliki nilai dasar yang berarti untuk peserta, karena menyangkut

kepada harga dirinya.

4. Partisipasi merupakan katalisator untuk pembangunan selanjutnya.

5. Partisipasi mendorong timbulnya rasa tanggung jawab.

6. Partisipasi menjamin, bahwa pekerjaan dilaksanakan dengan arah yang benar.

7. Partisipasi menghimpun dan memanfaatkan berbagai pengetahuan yang terdapat di

dalam masyarakat, sehingga terjadi perpaduan berbagai keahlian.

8. Partisipasi membebaskan orang dari kebergantungan kepada keahlian orang lain.

9. Partisipasi lebih menyadarkan manusia terhadap penyebab dari kemiskinan,

sehingga menimbulkan kesadaran terhadap usaha untuk mengatasinya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi petani yaitu faktor sosial

ekonomi (Sastropoetro, 1988 dan Soekartawi, 1988):

1. Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

partisipasi yang dinyatakan dalam besarnya jumlah jiwa yang ditanggung oleh anggota

dalam keluarga. Semakin besar jumlah anggota keluarga menyebabkan waktu untuk

berpartisipasi dalam kegiatan akan berkurang karena sebagian besar waktunya

Page 35: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

15

digunakan untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan keluarga. Besar kecilnya

jumlah keluarga mempunyai kaitan erat dengan upaya untuk memperoleh pendapatan

dalam keluarga, sehingga menyebabkan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk

pemenuhan kebutuhan hidup keluarga tersebut.

2. Pendidikan

Faktor pendidikan berpengaruh bagi keinginan dan kemampuan masyarakat untuk

berpartisipasi serta untuk memahami dan melaksanakan tingkatan dan bentuk

partisipasi yang ada.

3. Pendapatan Keluarga

Pendapatan merupakan jumlah penghasilan riil dari seluruh anggota rumah tangga

yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan bersama maupun perorangan dalam

rumah tangga. Pendapatan adalah uang yang diterima seseorang karena bekerja.

Pendapatan keluarga terdiri dari pendapatan yang diperoleh suami yang bekerja

ditambah dengan pendapatan yang diperoleh karena istri yang bekerja. Menurut Seulze

(1996) pendapatan keluarga adalah pendapatan total yang diterima setiap rumah tangga

dari beberapa sumber setelah dikurangi pajak. Pendapatan ini adalah pendapatan yang

tersedia bagi keluarga untuk dibelanjakan dan ditabung. Faktor-faktor yang

berhubungan dengan tingkat partisipasi yang menjadi perhatian dalam penelitian ini

adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah sumberdaya individu yang terdiri dari usia, motivasi, tingkat

pendidikan dan persepsi atas peran penyuluh. Adapun faktor eksternal yang dimaksud

adalah sumberdaya keluarga yang terdiri dari jumlah anggota keluarga dan pendapatan

keluarga.

4. Lamanya tinggal

Lamanya seseorang tinggal dalam lingkungan tertentu dan pengalamannya

berinteraksi dengan lingkungan tersebut akan berpengaruh pada partisipasi seseorang.

Semakin lama ia tinggal dalam lingkungan tertentu, maka rasa memiliki terhadap

lingkungan cenderung lebih terlihat dalam partisipasinya yang besar dalam setiap

kegiatan lingkungan tersebut.

5. Pekerjaan

Page 36: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

16

Dengan banyaknya jumlah pekerjaan akan dapat meluangkan ataupun bahkan

tidak meluangkan sedikitpun waktunya untuk berpartisipasi pada suatu kegiatan

tertentu. Seringkali alasan yang mendasar pada masyarakat adalah adanya antara

komitmen terhadap pekerjaan dengan keinginan untuk berpartisipasi.

2.3 Tinjauan Usahatani

2.3.1 Pengertian Usahatani

Usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat

itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air, perbaikan-perbaikan

yang dilakukan di atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di

atas tanah tersebut dan sebagainya.(A.T.Mosher, 1968). Usaha tani dapat berupa

bercocok tanam atau memelihara ternak.

2.3.2 Biaya produksi

Menurut Mubyarto (1991), biaya produksi dapat dibagi dua yaitu biaya – biaya

yang berupa uang tunai, misalnya upah kerja untuk biaya persiapan/penggarapan tanah,

termasuk untuk upah ternak, biaya untuk membeli pupuk, pestisida, dan lain-lain serta

biaya in-natura yaitu biaya panen, bagi hasil, sumbangan, dan juga pajak. Biaya Tetap

dan biaya variabel. Biaya tetap adalah jenis biaya yang besar kecilnya tidak tergantung

pada besar kecilnya produksi, misalnya sewa atau bunga tanah yang berupa uang.

Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya tergantung pada besar

kecilnya produksi, misalnya bibit, persiapan dan pengolahan tanah, dan lain lain.

2.3.3 Penerimaan Usahatani

Menurut Mubyarto (1991) penerimaan usahatani merupakan perkalian antara

produksi yang diperoleh dengan harga jual, total penerimaan dari kegiatan usahatani

yang diterima pada akhir proses produksi. Penerimaan usahatani dapat pula diartikan

sebagai keuntungan material yang diperoleh seorang petani atau bentuk imbalan jasa

petani maupun keluarganya sebagai pengelola usahatani maupun akibat pemakaian

Page 37: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

17

barang modal yang dimilikinya. Menurut Kasim (2004) untuk menghitung penerimaan

digunakan rumus yaitu:

TR = Py.Y

Keterangan :

TR = Total penerimaan

Py = Harga produksi perunit

Y = Jumlah produksi yang dihasilkan

2.3.4 Pendapatan Usahatani

Menurut Mubyarto (1991), pendapatan usahatani sebagai penerimaan dikurangi

dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan usahatani. Pendapatan usahatani

adalah penerimaan yang diperoleh petani setelah dikurangi biaya produksi. Menurut

Kasim (2004) untuk menghitung pendapatan digunakan rumus yaitu :

I = TR- TC

Keterangan :

I = Pendapatan usahatani

TR = Total penerimaan (Rp)

TC = Total biaya (Rp)

2.3.5 Keuntungan

Keuntungan adalah selisih antara penerimaan dengan biaya total yang

dikeluarkan oleh petani dalam satu kali musim tanam .Keuntungan Menurut Kasim

(2004) untuk menghitung keuntungan digunakan rumus :

π = TR- TC

Keterangan

π = Keuntungan atau laba

TR = Penerimaan total

TC = Biaya total

Page 38: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

18

2.4 Tinjauan Tentang Kelompok Tani

2.4.1 Pengertian Kelompok Tani

Kelompok Tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang

terdiri atas petani dewasa (pria/wanita) maupun petani-taruna (pemuda-pemudi) yang

terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian dan

kebutuhan bersama serta berada di petani. Menurut Mardikanto (1993), salah satu

syarat pelancar pembangunan pertanian adalah adanya kerjasama Kelompok Tani.

Kelompok Tani (Poktan) adalah kumpulan petani yang tumbuh berdasarkan kesamaan

kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan

keakraban untuk bekerjasama dalam meningkatkan, mengembangkan produktivitas

usaha tani, memanfaatkan sumberdaya pertanian, mendistribusikan hasil produksinya

dan meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Departemen pertanian RI (1980) memberi batasan bahwa Kelompok Tani adalah

sekumpulan orang-orang tani atau petani, yang terdiri atas petani dewasa pria dan

wanita maupun petani taruna atau pemuda tani yang terikat secara informal dalam suatu

wilayah kelompok atas dasar keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di

lingkungan pengaruh dan pimpinan kontak tani. Dalam rangka pembangunan sub

sektor pertanian, Kelompok Tani adalah sebagai berikut:

a. Anggota pengurus Kelompok Tani pertanian, baik yang merupakan kegiatan

proyek maupun kegiatan pembangunan swadaya.

b. Merupakan pengorganisasian petani yang mengatur kerjasama dan pembagian

tugas anggota maupun pengurus dalam kegiatan usahatani kelompok di

hamparan kebun.

c. Besaran Kelompok Tani disesuaikan dengan jenis usahatani dan kondisi di

lapangan, dengan jumlah anggota berkisar 20-30 orang.

d. Keanggotaan Kelompok Tani bersifat non formal.

Menurut Mardikanto (1993) Kelompok Tani adalah himpunan atau kesatuan

yang hidup bersama sehingga terdapat hubungan timbal balik dan saling

mempengaruhi serta memiliki kesadaran untuk saling tolong-menolong.

Page 39: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

19

2.4.2 Peran dan Fungsi Kelompok Tani

Tugas dan tanggung jawab anggota kelompok tani : a) Bertanggungjawab atas

pelaksanaan kegiatan usahatani. b) Wajib mengikuti dan melaksanakan petunjuk

pengurus Kelompok Tani dan petugas/penyuluh serta kesepakatan yang berlaku. c)

Wajib bekerja sama dan akrab antar sesama anggota, pengurus maupun dengan

petugas/penyuluh. d) Hadir pada pertemuan berkala dan aktif memberikan masukan,

saran dan pendapat demi berhasilnya kegiatan usahatani kelompok (Nasir, 1997).

Secara fungsional, Mardikanto (1993) mengatakan bahwa setiap Kelompok

Tani memiliki fungsi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan demi tercapainya sasaran

peningkatan produksi pertanian dan pendapatan petani serta kesejahteraan

masyarakatnya sendiri maupun kesejahteraan masyrakat luas pada umumnya.

Berbanding lurus dengan pendapat tersebut, Mubyarto (1996) berpendapat bahwa

fungsi Kelompok Tani sangat strategis yaitu sebagai wadah petani untuk melakukan

hubungan kerjasama dengan menjalin kemitraan usaha dengan lembaga-lembaga

terkait dan sebagai media dalam proses transfer teknologi dan informasi. Pada lain

pihak, secara ingternal Kelompok Tani sebagai wadag antar petani ataupun antar

Kelompok Tani dalam mengembangkan usahataninya.

Mardikanto (1993) memberikan dua fungsi utama yang menjadi alasan

dibentuknya Kelompok Tani, yaitu:

1. Untuk memanfaatkan secara lebih baik (optimal) semua sumber daya yang

tersedia.

2. Dikembangkan pemerintah sebagai alat pembangunan.

Adanya alasan ideologis yang mewajibkan para petani untuk terikat oleh suatu

amanat suci yang harus mereka amalkan melalui Kelompok Taninya. Sejalan dengan

pendapat tersebut, fungsi Kelompok Tani pada hakekatnya adalah sebagai:

1. Sebagai media untuk belajar lebih baik. Suasana interaksi (pergaulan

kelompok) maka informasi yang datang dari luar akan dicerna melalui

komunikasi tatap muka sehingga memungkinkan interpretasi yang lebih tepat

karena adanya diskusi dan umpan balik.

Page 40: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

20

2. Sebagai alat atau wadah kerjasama yang lebih efektif dari para anggota

kelompok.

3. Sebagai forum untuk mewujudkan partisipasi petani dalam memadukan

program pembangunan yang turun dari atas dengan aspirasi hidup dari para

anggotanya.

Page 41: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

19

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran

Petani yang tergabung dalam kelompok tani akan terbentuk karena adanya

kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber

daya) dan keakraban. Mereka bergabung untuk bekerjasama dalam meningkatkan,

mengembangkan produktivitas usahatani, memanfaatkan sumberdaya pertanian,

dan mendistribusikan hasil produksinya. Partisipasi dalam Kelompok Tani

merupakan upaya dalam meningkatkan kemandirian yang dibutuhkan oleh

masyarakat dalam mempercepat pembangunan pertanian.

Kelompok Tani Sido Mukti Madani memiliki anggota yang aktif berkisar

30 orang dari jumlah anggota sebesar 50 orang. Tingkat partisipasi Kelompok Tani

Sido Mukti Madani dideskripsikan dengan menggunakan analisis deskriptif. Untuk

mengukur tingkat partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani yaitu

dengan beberapa tahapan. Tahapan tersebut adalah perencanaan, pelaksanaan,

monitoring dan evaluasi serta pemanfaatan hasil pembangunan. Melalui tahap

tersebut dapat dilihat bahwa proses pembuatan keputusan, partisipasi pada tahap

pelaksanaan, proses dalam mengemukakan pendapat, serta proses turut serta dalam

kegiatan Kelompok Tani, serta proses dalam pemanfaatan hasil berupa fasilitas,

pengetahuan, dan keterampilan yang diterima dalam kegiatan Kelompok Tani.

Menurut Faisal et al. (2013) seorang anggota dapat berpartisipasi apabila

menemukan dirinya dengan atau dalam kelompok, melalui proses berbagi dengan

orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan, dan tanggung

jawab bersama.

Tingkat partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani dihubungkan

dengan faktor-faktor sosial ekonomi yang ada dalam meningkatkan partisipasi

Kelompok Tani. Faktor sosial ekonomi menurut Sastropoetro dan Soekartawi

(1988) adalah faktor usia, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, lamanya

tinggal dan jumlah pekerjaan lain diluar usahatani yang dimiliki oleh petani. Untuk

mengetahui hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan tingkat partisipasi

Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah dengan menggunakan analisis Rank

Spearman.

Page 42: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

20

Partisipasi yang terdapat pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani akan

berdampak dalam peningkatan produktivitas. Anggota Kelompok Tani yang telah

melakukan kegiatan Kelompok Tani secara rutin maka akan memberikan dampak

positif yang nyata terhadap anggota Kelompok Tani. Dampak positif tersebut

adalah berupa keterampilan dan pengetahuan yang baru untuk anggota Kelompok

Tani tersebut. Sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas

anggota Kelompok Tani. Dan ketika produktivitas Kelompok Tani telah meningkat

maka secara tidak langsung akan meningkatan pendapatan petani.

Peningkatan pendapatan Kelompok Tani Sido Mukti Madani ini dapat

dilihat dengan membandingkan antara pendapatan anggota dan non anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Hal ini dikarenakan bahwa non anggota

Kelompok Tani Sido Mukyi Madani memiliki peluang yang kecil untuk

mendapatkan bantuan dari pemerintah. Untuk mendapatkan informasi yerkait

dengan pertanian juga sangat kecil. Sehingga petani yang tidak tergabung

Kelompok Tani Sido Mukti Madani sulit untuk mendapatkan modal hingga

informasi terkait pertanian dari pemerintah. Bahkan peluang untuk dapat bertukar

informasi terkait dengan pertanian sesama petani, sulit unutk dilakukan oleh petani

yang bukan tergabung oleh Kelompok Tani. Karena Kelompok Tani merupakan

salah satu tempat untuk bertukar pikiran mengenai pertain dengan sesama petani

yang tergabung. Sehingga produktivitas dari petani yanng tidak bergabung

Kelompok Tani dapat dikatakan lebih rendah dibandingkan dengan petani yang

tergabung di Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Ketika produktivitas petani yang

tidak tergabung Kelompok Tani Sido Mukti Madani lebih rendah maka dapat

diduga bahwa pada pendapatan petani juga lebih rendah dibandingkan dengan

petani yang menjadi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Maka dari itu dilakukan analisis uji Independent T-Test untuk dapat

membandingkan antara pendapatan petani yang terdapat pada anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani dan juga pada bukan anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani. Uji Independent T-Test ini menggunakan software SPSS. Setelah

mengetahui perbandingkan pendapatan antara anggota dan non anggota dilanjutkan

dengan menguji hubungan antara pendapatan petani dengan tingkat partisipasi

Page 43: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

21

dengan menggunakan analisis Rank Spearman. Uraian tersebut dapat dijelaskan

secara singkat pada kerangka dibawah ini:

: alur berpikir

: alur analisis

Gambar 1.Kerangka Pemikiran Hubungan Partisipasi Petani dengan Peningkatan

Pendapatan Petani pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Kelompok Tani Sido

Mukti Madani

Partisipasi

Perencanaan Pelaksanaan Monitoring dan

Evaluasi

Pemanfaatan

Hasil

Peningkatan Pendapatan

Petani

Faktor Sosial Ekonomi

1. Usia

2. Pendidikan

3. Jumlah tanggungan

keluarga

4. Lamanya tinggal

5. Jumlah Pekerjaan

Analisis Deskriptif

Analisis Rank Spearman

Analisis Rank Spearman

Analisis uji

Independent T-Test

Page 44: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

22

3.2 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Diduga terdapat hubungan antara faktor sosial ekonomi (usia, pendidikan,

jumlah tanggungan keluarga, lamanya tinggal dan jumlah pekerjaan)

dengan tingkat partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

2. Diduga pendapatan petani anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani

lebih tinggi dibandingkan dengan non anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani.

3. Diduga terdapat hubungan antara tingkat partisipasi petani dengan

pendapatan petani pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

3.3 Batasan Masalah

Responden yang diteliti adalah petani anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani dan petani non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Fokus

penelitian terbatas pada:

1. Subjek yang diteliti adalah anggota dan non anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani.

2. Tempat penelitian adalah di Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo

Kabupaten Malang.

3. Partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang diamati dalam

penelitian ini adalah pada tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan

evaluasi, serta pemanfaatan hasil pembangunan.

4. Faktor-faktor sosial ekonomi yang mendorong anggota Kelompok Tani untuk

berpartisipasi yaitu faktor usia, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga,

lamanya tinggal dan pekerjaan lainnya.

5. Faktor-faktor yang tidak tercantum dalam penelitian ini dianggap tetap atau

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dan dapat diabaikan.

6. Usahatani yang dianalisis adalah usahatani pada satu tahun terakhir.

Page 45: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

23

3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Partisipasi merupakan keterlibatan atau keikutsertaan anggota untuk ikut

dalam kegiatan kelompok baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Tahapan partisipasi pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah sebagai

berikut:

a. Perencanaan meliputi keikutsertaan anggota dalam penentuan waktu

pertemuan rutin pada Kelompok Tani, ikut serta dalam perencanaan

pelatihan dari dinas pertanian, ikut merencanakan dalam pembatan kalender

kegiatan Kelompok Tani, ikut serta dalam perencanaan kegiatan

pengumpulan data, frekuensi dalam mengajukan pendapat/ide dalam

perencanaan kegiatan rapat rutin, penentuan besarnya iuran pada kelompk

tani, perencanaan pengembangan kegiatan Kelompok Tani, dan

perencanaan topik yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

b. Pelaksanaan meliputi keikutsertaan anggota Kelompok Tani dalam kegiatan

pertemuan rutin anggota Kelompok Tani, pelatihan dari dinas pertanian,

pembuatan kalender, pengumpulan data, memberikan ide/pendapat pada

permasalahan yang terdapat di lahan pertanian, pembayaran iuran, dan

pengembangan kegiatan Kelompok Tani.

c. Monitoring dan evaluasi meliputi keikutsertaan anggota Kelompok Tani

dalam kegiatan penilaian terhadap kegiatan Kelompok Tani, partisipasi

dalam kehadiran evaluasi kegiatan Kelompok Tani, evaluasi hasil kegiatan

yang dilakukan Kelompok Tani, partisipasi dalam memberikan saran atau

masukan evaluasi kegiatan Kelompok Tani, ditanggapi atau tidaknya

keluhan anggota Kelompok Tani dalam kegiatan Kelompok Tani.

d. Pemanfaatan hasil pembangunan meliputi keikutsertaan anggota Kelompok

Tani memanfaatkan hasil penyediaan sarana prasaran dan modal yang

diberikan. dampak positif atau manfaat atau kegunaan yang dirasakan

anggota Kelompok Tani setelah melaksanakan kegiatan Kelompok Tani,

pemanfaatan hasil berusahatani.

Page 46: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

24

2. Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah unit analisis utama pada penelitian.

3. Non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah unit analisis

pembanding pada penelitian.

4. Usahatani adalah kegiatan yang dilakukan oleh petani dalam mengelola

sumberdaya pertanian secara efektif dan efisien.

5. Biaya usahatani adalah biaya yang dikeluarkan petani yang digunakan dalam

berusahatani.

6. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani dan tidak dipengaruhi

oleh besarnya produksi yang dihasilkan.

7. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan petani sesuai dengan kebutuhan

dalam berusahatani.

8. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan usahatani yang diterima

dalam kegiatan usahatani dan total biaya yang dikeluarkan petani dalam satu

kali musim tanam.

9. Peningkatan pendapatan usahatani adalah perubahan semakin bertambah nya

pendapatan pertanian setelah berpartisipasi dalam kegiatan Kelompok Tani

Sido Mukti Madani.

10. Pendapatan petani adalah total pendapatan yang diterima petani hanya dari

bidang pertanian.

Lebih lanjut definisi operasional dan pengukuran dari masing-masing tabel

yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada tabel 1,2, dan 3.

Page 47: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

25

Tabel 1. Pengukuran Variabel untuk Melihat Partisipasi Petani pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Konsep Kegiatan Kelompok

Perencanaan Pelaksanaan Monev Pemanfaatan Hasil

Tingkat

partisipasi petani

pada Kelompok

Tani Sido Mukti

Madani

a. Penentuan waktu

pertemuan rutin

b. Perencanaan pelatihan

dari dinas pertanian

c. Perencanaan kalender

kegiatan Kelompok

Tani

d. Perencanaan kegiatan

pengumpulan data

e. Frekuensi mengajukan

pendapat/ide dalam

perencanaan kegiatan

rapat rutin Kelompok

Tani

f. Penentuan besarnya

iuran pada Kelompok

Tani

g. Perencanaan

pengembangan

kegiatan Kelompok

Tani

h. Perencanaan topik

pertanian yang akan

dibahs pada pertemuan

selanjutnya.

a. Keikutsertaan anggota

Kelompok Tani dalam

mengikui pertemuan

rutin.

b. Keikutsertaan dalam

pelatihan dari dinas

pertanian

c. Pembuatan kalender

kegiatan Kelompok Tani

d. Pengumpulan data

Kelompok Tani

e. Memberikan

ide/pendapat pada

permasalahan yang

terdapat di lahan

pertanian

f. Pembayaran iuran di

Kelompok Tani

g. Pengembangan kegiatan

Kelompok Tani

h. Pembinaan Kelompok

Tani

i. Membayar iuran

Kelompok Tani

j. Melakukan kegiatan

usaha tani

a. Kegiatan

penilaian

terhadap

kegiatan

Kelompok Tani

b. Kehadiran

evaluasi

kegiatan

Kelompok Tani.

c. Pemberian saran

atau masukan

evaluasi

kegiatan

Kelompok Tani.

d. Ditanggapi atau

tidaknya

keluhan anggota

Kelompok Tani

dalam kegiatan

Kelompok Tani.

a. Anggota

Kelompok Tani

memanfaatkan

hasil penyediaan

sarana prasaran

dan modal yang

diberikan.

b. Dampak positif

atau manfaat atau

kegunaan yang

dirasakan

anggota

Kelompok Tani

setelah

melaksanakan

kegiatan

Kelompok Tani

Page 48: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

26

Tabel 2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel dari Konsep Faktor-Faktor Sosial Ekonomi

Konsep Variabel Definisi Operasional Variabel Pengukuran Variabel

Faktor-faktor Sosial

Ekonomi

Usia (X1) Umur petani wanita (responden) yang

dihitung sejak kelahiran sampai

penelitian ini dilaksanakan

Tahun (Th)

1= 19-29 tahun

2= 30-50 tahun

3= >50 tahun

` Pendidikan (X2) Tingkat pendidikan yang dicapai oleh

anggota Kelompok Tani

1= Tamat SD

2= Tamat SMP

3= Tamat SMA atau S1

Jumlah tanggungan

keluarga (X3)

Banyaknya anggota keluarga yang biaya

kehidupannya ditanggung atau dibiayai

oleh kepala keluarga dan hidupnya

tinggal pada satu rumah.

Angka nominal

1 = < 3 orang

2 = 3-6 orang

3 = > 6 orang

Lamanya tinggal (X4) Jangka waktu anggota Kelompok Tani

tinggal di Desa yang menjadi lokasi

Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang

dihitung sejak pindah ke Desa

Pandansari sampai penelitian ini

dilaksanakan

Tahun (Th)

2 1 = < 20 tahun

2 = 20-40 tahun

3 = > 40 tahun

Pekerjaan (X5) Jenis pekerjaan utama yang dimiliki oleh

anggota Kelompok Tani (pekerjaan

menjadi petani, pedagang, perangkat

desa atau pekerjaan lainnya).

Angka nominal

1= 1 pekerjaan

2= 1-3 pekerjaan

3 = >3 pekerjaan

Page 49: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

27

Tabel 3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel dari Usahatani yang Meliputi Konsep Biaya, Penerimaan, dan Pendapatan

Usahatani.

Konsep Definisi Operasional Variabel Pengukuran Variabel

Biaya yang dikeluarkan Total biaya yang dikeluarkan oleh petani dalam 1 tahun

terakhir untuk usaha taninya

a. Total biaya

(Rp/ 1 tahun terakhir)

Penerimaan Penerimaan usahatani yang diterima dalam kegiatan

usahatani termasuk dengan total biaya yang dikeluarkan

petani.

b. Total penerimaan

(Rp/1 tahun terakhir)

Pendapatan Hasil yang didapatkan oleh petani setelah dikurangi dengan

total biaya

c. Total pendapatan

(Ro/ 1 tahun terakhir)

Page 50: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

28

Page 51: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

28

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan deskriptif. Analisis

deksriptif ini adalah penggabungan antara penelitian dengan pendekatan kualitatif dan

kuantitatif dalam bentuk sederhana. Analisis deskriptif ini adalah mendeskripsikan

mengenai tingkat partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani dan mendeskripsikan

mengenai hubungan faktor-faktor sosial ekonomi dengan partisipasi. Selain itu juga

terdapat analisis pendapatan dengan menggunakan uji beda rata-rata pada Kelompok

Tani Sido Mukti Madani dan bukan Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Data

penelitian mengenai tingat partisipasi partisipasi tersebut didapatkan dari wawancara

berupa kuisioner pada setiap responden yang memenuhi syarat. Untuk menguraikan

data usahatani pada responden dilakukan wawancara yang mendalam.

4.2 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ditentukan secara purposive di Desa Pandansari Kecamatan

Poncokusumo Kabupaten Malang. Alasan pemilihan tempat penelitian ini adalah

karena di Desa Pandansari memiliki Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang dapat

digolongkan dengan tingkat partisipasi yang rendah. Selain itu sebagian dari anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani memilih untuk tidak aktif dalam Kelompok Tani

tersebut. Padahal disisi lain masih banyak petani di Desa Pandansari yang seharusnya

bisa menjadi potensi untuk dapat bergabung dan meningkatkan partisipasi pada

Kelompok Tani Sido Mukti Madani tersebut. Sehingga berdasarkan pertimbangan

tersebut telah sesuai dengan tujuan penelitian. Waktu pada penelitian ini dimulai dari

tanggal 22 April – 4 Mei 2017.

4.3 Teknik Penentuan Sampel

Penentuan responden dalam penelitian dilakukan dengan menggunakan metode

probability sampling dengan teknik pengambilan sample yaitu menggunakan random

sampling. Teknik Random sampling ini yaitu mengambil seluruh dari jumlah anggota

yang aktif pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah sebanyak 30 orang.

Page 52: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

29

Sedangkan responden lainnya yang digunakan sebagai pembanding adalah sebanyak

30 orang diluar dari Kelompok Tani Sido Mukti Madani dengan menggunakan metode

non probability sampling dengan Teknik pengambilan sample yaitu purposive

sampling. Metode ini digunakan didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang

mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang diketahui

sebelumnya. Sehingga dengan kriteria tertentu, teknik pengambilan sampel secara

purposive merupakan teknik yang tepat dengan adanya pertimbangan di atas.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

4.4.1 Data Primer

Data primer didapatkan secara langsung dari sumber data. Metode

pengumpulan data primer melalui wawancara dan observasi, sebagai berikut :

a. Observasi Terlibat.

Peneliti didalam melakukan pengumpulan data melalui pengalaman terlibat, dalam

hal ini tidak sekedar mengamati fenomena yang terjadi di lapangan, namun juga terlibat

dalam mengikuti aktivitas kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sido Mukti

Madani. Kegiatan yang dilaksanakan seperti mengikuti pertemuan-pertemuan, rapat

rutin, penyuluhan dan lain sebagainya mengenai kegiatan yang ada.

b. Wawancara

Wawancara yaitu mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung oleh peneliti kepada informan, dan jawaban dari informan tersebut dicatat

atau direkam dengan alat perekam, dapat juga melalui catatan-catatan lapangan.

Wawancara dilakukan untuk mencari data-data mengenai bagaimana bentuk

pemberdayaan yang ada dikelompok tersebut, dokumen, kegiatan-kegiatan yang ada,

serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi anggota Kelompok

Tani, serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.

4.4.2 Data Sekunder

Data sekunder meliputi informasi yang diperoleh dari dokumentasi yang terkait

dengan penelitian. Dokumentasi yang diambil adalah berupa dokumen kehadiran

dalam kegiatan anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani, data pribadi anggota

Page 53: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

30

Kelompok Tani Sido Mukti Madani, dan dokumen berupa foto terkait dengan kegiatan

petani anggota dan non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

4.5 Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini membahas beberapa permasalahan yang ada pada rumusan

masalah. Sehingga terdapat beberapa metode analisis yang digunakan agar dapat

menjawab dari permasalahan tersebut. Penjabaran me tode analisis yang

digunakan pada penelitian ini akan dibahas lebih lanjut pada sub bab di bawah ini.

4.5.1 Analisis Dekskriptif

Analisis ini dilakukan untuk dapat mendeskripsikan profil responden, tingkat

partisipasi anggota Kelompok Tani pada tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring

dan evaluasi serta pemanfaatan hasil pembangunan. Partisipasi anggota Kelompok

Tani partisipasi akan dideskripsikan dengan menggunakan skoring data. Skoring data

digunakan untuk mengukur tingkat partisipasi petani pada Kelompok Tani Sido Mukti

Madani. Dengan skala skoring, variabel yang akan diukur dijabarkan melalui indikator

variabel.

Langkah yang pertama dalam pengukuran atau skoring data ini dilakukan

dengan melakukan pemberian skor, pada setiap jawaban variabel untuk memudahkan

pengukuran jentang atau tingkatan dari masing-masing variabel. Dalam penelitian ini

digunakan dengan menggunakan 3 kategori yaitu 3, 2, dan 1. Adapun tahap-tahap

dalam melakukan pengukuran skoring adalah seperti berikut:

1. Menentukan jumlah kelas

Jumlah kelas dalam penelitian dibedakan menjadi 3 kategori yaitu tinggi, sedang

dan rendah.

2. Menentukan Kisaran

Kisaran adalah selisih nilai pengamatan tertinggi dengan nilai terendah sesuai

dengan rumus di bawah ini:

R = Xt – Xr

Page 54: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

31

Keterangan:

R = Kisaran

Xt = Nilai pengamaan tertinggi

X = Nilai pengamatan terendah

3. Menentukan Interval Kelas

I = R / K

Keterangan:

I = Interval/ selang kelas

K = Kelas

R = Kisaran

Menurut Singarimbum (1985), untuk mengetahui tingkat partisipasi seorang

petani dalam kegiatan desa, perlu ditanyakan sering tidaknya ia mengikuti pertemuan

di pedukuhan, mengambil bagian dalam kerja bakti dan kegiatan lainnya mengenai

jumlah sumbangan uang yang diberikan kepada desa dan banyak lagi yang lainnya.

Pembuatan serangkaian pertanyaan, untuk ditanyakan kepada anggota Kelompok Tani

maka dapat mengukur partisipasi dari berbagai segi dan dapat disusun suatu skala.

Skala dapat dikatakan reliabel apabila pertanyaan-pertanyaan yang merupakan unsur

dasarnya mempunyai kaitan yang erat satu sama lain.

4.5.2 Analisis Korelasi Rank spearman (𝒓𝟐)

Analisis korelasi rank spearman (𝑟2) digunakan untuk mengetahui hubungan

antara faktor usia (X1), pendidikan (X2), pendapatan (X3), jumlah keluarga (X4), dan

pekerjaan (X5) dengan tingkat partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani (Y).

Analisis korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel.

Menurut Sugiyono (2010), korelasi rank spearman digunakan untuk mencari hubungan

atau untuk menguji signifikasi hipotesis asosiatif bila masing – masing variabel yang

dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama.

Berikut rumus analisis korelasi rank spearman (𝑟2) :

𝑟𝑠 = 1 − 6Ʃ𝑑𝑖2

𝑛(𝑛3−1) ...................................................................................................(1)

Keterangan :

𝑟𝑠 = Nilai hitug rank spearman

𝑑𝑖2 = (𝑋 − 𝑌)2

Page 55: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

32

Ʃ𝑑𝑖2 = Penjumlahan (𝑋 − 𝑌)2

n = Jumlah responden

Adapun langkah-langkah perhitungan rank spearman sebagai berikut :

1. Merumuskan hipotesis, yaitu :

a. Hubungan variabel faktor usia dengan tingkat partisipasi Kelompok Tani Sido

Mukti Madani

H0 : Tidak ada hubungan secara signifikan antara faktor usia dengan tingkat

partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Ha : Ada hubungan secara signifikan antara antara faktor usia dengan tingkat

partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

b. Hubungan variabel faktor pendidikan dengan tingkat partisipasi Kelompok

Tani Sido Mukti Madani

H0 : Tidak ada hubungan secara signifikan antara faktor pendidikan dengan

tingkat partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Ha : Ada hubungan secara signifikan antara antara faktor pendidikan dengan

tingkat partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

c. Hubungan variabel faktor jumlah tanggungan keluarga dengan tingkat

partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

H0 : Tidak ada hubungan secara signifikan antara faktor jumlah tanggungan

keluarga dengan tingkat partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Ha : Ada hubungan secara signifikan antara antara faktor jumlah tanggungan

keluarga dengan tingkat partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

d. Hubungan variabel faktor pendapatan dengan tingkat partisipasi Kelompok

Tani Sido Mukti Madani

H0 : Tidak ada hubungan secara signifikan antara faktor pendapatan dengan

tingkat partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Ha : Ada hubungan secara signifikan antara antara faktor pendapatan dengan

tingkat partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

e. Hubungan variabel faktor pekerjaan dengan tingkat partisipasi Kelompok Tani

Sido Mukti Madani

Page 56: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

33

H0 : Tidak ada hubungan secara signifikan antara faktor jumlah pekerjaan

dengan tingkat partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Ha : Ada hubungan secara signifikan antara antara faktor jumlah pekerjaan

dengan tingkat partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

a. Mencari nilai hitung rank spearman dan t hitung dengan menggunakan rumus.

Berikut rumus analisis korelasi rank spearman (𝑟2) dan t hitung (𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ), menurut

Sugiyono (2010) :

𝑟𝑠 = 1 − 6Ʃ𝑑𝑖2

𝑛(𝑛3−1) .......................................................................................(2)

Keterangan :

𝑟𝑠 = Nilai hitung rank spearman

𝑑𝑖2 = (𝑋 − 𝑌)2

Ʃ𝑑𝑖2 = Penjumlahan (𝑋 − 𝑌)2

n = Jumlah responden

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = r √𝑛−2

(1−𝑟2).....................................................................................(3)

Keterangan :

n = Jumlah responden

𝑟𝑠 = Nilai hitung rank spearman

b. Menentukan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan menggunakan bantuan tabel distribusi.

a. Menentukan tingkat signifikan (two tailed)

Uji dilakukan 2 sisi karena untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang

signifikan, jika 1 sisi digunakan untuk mengetahui hubungan lebih kecil atau lebih

besar. Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil risiko salah dalam

mengambil keputusan untuk menolak hipotesa yang benar sebanyak-banyaknya

5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam

penelitian). Namun karena disini kita menggunakan uji two tailed maka signifikan

(α) yang digunakan adalah 0,025 (α=0,05

2= 0,025).

Page 57: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

34

b. Menentukan Df (Degree of Freedom)

Df = n - 2

= 30 – 2

= 30 – 2

= 28

c. Menginterpretasikan dan menafsirkan besarnya koefisien dengan

mengkonsultasikan harga r hitung dengan r tabel yang diperoleh dari Sugiyono

(2010), sebagai berikut:

Tabel 4. Makna Nilai Korelasi Rank Spearman

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,19 Sangat rendah

0,20-0,39 Rendah

0,40-0,59 Sedang

0,6-0,79 Kuat

0,80-1,00 Sangat kuat

Untuk mengetahui signifikansi maka 𝑟𝑠hitung dibandingkan dengan 𝑟𝑠tabel pada

taraf kepercayaan 95%, kaidah pengujiannya adalah :

- Jika 𝑟𝑠hitung > 𝑟𝑠tabel maka artinya terdapat korelasi positif antar variabel yang

diuji.

- Jika 𝑟𝑠hitung < 𝑟𝑠tabel maka artinya tidak terdapat korelasi positif antar variabel

yang diuji.

4.5.3 Analisis Uji Independent T-Test (T- test)

Analisis uji beda rata-rata dilakukan untuk menganalisis antara pendapatan

petani anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani dan pendapatan petani non anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Taraf kepercayaan pada uji ini sebesar 95%.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk uji beda rata-rata adalah sebagai berikut:

a. Membuat hipotesis statistik

Pernyataan mengenai populasi statistik berdasarkan informasi data yang

diamati, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Page 58: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

35

H0 = tidak terdapat perbedaan yang nyata antara nilai rata-rata pendapatan pada

petani anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani dengan petani bukan anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

H1 = terdapat perbedaan yang nyata antara nilai rata-rata pendapatan pada petani

anggota Kelompok Tani Sido Muktia Madani dengan petani bukan anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Pengujian statistik dengan program SPSS versi

16,0 dengan tingkat signifikansi (α) toleransi kesalahan = 0,05

Jika nilai signifikan > 0,05 maka H0 diterima (tidak terdapat perbedaan tingkat

pendapatan).

Jika nilai signifikan < 0,05 maka H0 ditolak (terdapat perbedaan tingkat

pendapatan).

b. Melakukan uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk melihat data rata-rata pendapatan

terdistribus normal atau tidak. Kriteria pengujian ini adalah dikatakan terdistribusi

dengan normal apabila hasil signifikansi > 0,05. Dan dikatakan tidak terdistribusi

dengan normal apabila hasil signifikansi < 0,05.

c. Melakukan uji F

Kedua varian tersebut akan diuji dengan uji F untuk mengetahui varian

tersebut sama atau berbeda, dan digunakan rumus sebagai berikut:

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑆1

2

𝑆22

Kriteria pengujian adalah apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 diterima, yang

artinya nilai varian pendapatan usahatani pada petani anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani dan pendapatan petani bukan anggotan anggota Kelompok Tani

Sido Mukti Madani tidak berbeda nyata. Dan apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻1

diterima, yang artinya nilai varian pendapatan usahatani pada petani anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani dan pendapatan petani bukan anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani berbeda nyata.

Uji F ini juga dapat dilakukan dengan SPSS dengan tujuan untuk

mengetahui varian tersebut sama atau berbeda. Dan kriteria pengujian tersebut

Page 59: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

36

adalah sig. > α (0,05) maka 𝐻0 diterima, yang artinya nilai varian pendapatan

usahatani pada petani anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani dan pendapatan

petani bukan anggotan anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani tidak berbeda

nyata. Tetapi apabila sig < α (0,05) maka 𝐻1 diterima, yang artinya nilai varian

pendapatan usahatani pada petani anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani dan

pendapatan petani bukan anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani berbeda

nyata.

d. Melakukan Uji T

Apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka dalam mencari 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 menggunakan rumus berikut:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =|

| 𝑥1 − 𝑥2

√𝑆1

2

𝑛1+

𝑆22

𝑛2

|

|

Apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka dalam mencari 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 menggunakan rumus

berikut:

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑥1 − 𝑥2

√𝑆1

2

𝑛1+

𝑆22

𝑛2

Keterangan:

𝑥1 = Nilai rata-rata pendapatan petani anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani

𝑥2 = Nilai rata-rata pendapatan petani bukan anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani

Kriteria Pengujian:

Apabila 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka 𝐻0 diterima, artinya pendapatan usahatani

pada petani anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani tidak berbeda nyata

dengan pendapatan usahatani pada petani yang bukan anggota Kelompok Tani

Sido Mukti Madani. Apabila 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka 𝐻1 diterima, artinya

pendapatan usahatani pada petani anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani

berbeda nyata dengan pendapatan usahatani pada petani bukan anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani.

Page 60: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

37

Uji Independent T-Test ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan

SPSS. Yaitu dengan melihat signifikansi dari tabel T-Test tersebut. Kriteria

pengujian adalah Apabila sig > α (0,05) maka 𝐻0 diterima, artinya pendapatan

usahatani pada petani anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani tidak berbeda

nyata dengan pendapatan usahatani pada petani yang bukan anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani.

Apabila sig < α (0,05) maka 𝐻1 diterima, artinya pendapatan usahatani

pada petani anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani berbeda nyata dengan

pendapatan usahatani pada petani bukan anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani.

Page 61: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

37

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 GAMBARAN UMUM

5.1.1 Gambaran Umum Desa Pandansari

Desa Pandansari merupakan salah satu wilayah Kecamatan Poncokusumo,

Kabupaten Malang yang terdiri dari tiga dusun yaitu Krajan Pandansari, Dusun

Wonosari dan Dusun Sukosari. Luas keseluruhan Desa Pandansari ini adalah berkisar

951 Ha yang mayoritas ditanami tegalan atau ladang sebesar 62,2%. Desa Pandansari,

Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang berbatasan langsung dengan wilayah

sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Poncokusumo

Sebelah Timur : Perhutani

Sebelah Selatan : Desa Sumberejo

Sebelah Barat : Desa Ngadireso

Desa Pandansari memiiliki ketinggian berkisar 850 – 1.000 mdpl dan memiliki

suhu rata-rata adalah berkisar 18°C – 22°C. Dengan curah hujan rata-rata adalah 2.500

mm setiap tahunnya. Jumlah bulan hujan pada Desa Pandansari juga berkisar 6 bulan,

dan memiliki musim kering berkisar 6 bulan setiap tahunnya.

Desa Pandansari memiliki luas sebesar 951 ha yang terdiri dari tegal, sawah,

pemukiman penduduk yang berupa pekarangan dan perumahan, lalu terdapat hutan

lindung, fasilitas umum dan lainnya. Berikut luas Desa Pandansari, Kecamatan

Poncokusumo, Kabupaten Malang dapat dilihat pada tabel.5

Tabel 5. Luas Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang

No Jenis Lahan Jumlah (ha) Persentase (%)

1. Tegal 592 62, 25%

2. Sawah 4 0,42%

3. Pekarangan 27 2,85%

4. Perumahan 94 9,90%

5. Hutan Lindung 217 22,83%

6. Fasilitas Umum 5 0,54%

7. Lain-Lain 8 0,85%

Total 951 100%

Sumber : Profil Desa Pandansari, 2017

Page 62: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

38

Berdasarkan tabel.5 yang terpaparkan dapat dijelaskan bahwa luas lahan

berdasarkan jenis lahan didominasi oleh tegal dengan luas 592 ha, berkisar 62,25%.

Selanjutnya, luas Desa Pandansari didominasi pula oleh hutan lindung sebesar 217 ha,

yaitu berkisar 22, 83%. Untuk selanjutnya luas Desa Pandansari digunakan sebagai

pemukiman penduduk yang terdiri dari pekarangan dan perumahan, yaitu 27 ha dan 94

ha. Apabila dipersentasekan adalah sebesar 2,85% dan 9,90%. Maka dapat disimpulkan

bahwa luas Desa Pandansari ini sebagaian besar digunakan sebagai lahan pertanian

yaitu berupa tegal, lalu selanjutnya digunakan sebagai hutan lindung dan yang terakhir

adalah pemukiman penduduk yang terdiri dari pekarangan dan perumahan.

5.1.2 Karakteristik Penduduk Desa Pandansari

Karakteristik penduduk Desa Pandansari dapat dibedakan berdasarkan jenis

kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan mata pencaharian.

1. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Penduduk merupakan salah satu unsur pokok yang dimiliki oleh suatu negara.

Penduduk merupakan suatu objek yang mendiami suatu wilayah dan merupaka

komponen yang selau mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Penduduk

merupakan salah satu hal penting yang dapat menjadi sumber tenaga kerja atau sumber

daya manusia dalam suatu wilayah. Wilayah yang memiliki penduduk dengan kualitas

tinggi maka dapat menjadikan wilayah tersebut menjadi maju. Berdasarkan data

statistik, jumlah penduduk Desa Pandansari berasal dari tiga dusun yaitu Krajan

Pandansari, Dusun Wonosari dan Dusun Sukosari yang dapat dilihat pada tabel.6

Tabel 6. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Dusun di Desa Pandansari,

Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

No. Jenis

Kelamin

Desa Pandansari Jumlah

Jiwa

Persentase

(%) Krajan

Pandansari

Dusun

Wonosari

Dusun

Sukosari

1. Laki-Laki 2.580 595 469 3.644 52,06%

2. Perempuan 2.329 558 469 3.356 47,94%

Jumlah 4.909 1.153 938 7.000 100%

Sumber: Profil Desa Pandansari, 2017

Page 63: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

39

Penduduk Desa Pandansari sebagian besar bertempat tinggal di Krajan

Pandansari dengan total populasi terbesar sebanyak 4.909 jiwa. Disusul dengan Dusun

Wonosari yang memiliki 1.153 jiwa dan yang terakhir Dusun Sukosari yang memiliki

938 jiwa. Penduduk Desa Pandansari menurut jenis kelamin memiliki total sebesar

7.000 jiwa dengan proporsi jumlah keseluruhan laki-laki sebanyak 3.644 jiwa dan

jumlah keseluruhan perempuan sebanyak 3.356 jiwa. Penduduk yang berjenis kelamin

laki-laki memiliki angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan yaitu

dengan persentase sebesar 52, 06% dan jumlah perempuan memiliki persentase sebesar

47, 94%. Terdapat seilisih antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan sebesar

4,12% yaitu sebanyak 288 jiwa.

2. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan faktor yang dibutuhkan dalam pengembangan diri

seseorang dalam meningkatkan kualitas dan kemampuan diri. Semakin tinggi tingkat

pendidikan yang ditempuh seseorang maka semakin tinggi pula tingkat kebijaksanaan

dalam mengambil keputusan. Pendidikan masyarakat yang rendah secara tidak

langsung akan mempengaruhi tingkat perekonomian masyarakat khusunya pada jenis

pekerjaan yang digeluti. Cara berpikir seseorang biasanya dipengaruhi oleh pendidikan

seseorang. Dengan pendidikan, seseorang dapat memperoleh pengetahuan yang dapat

merubah bahkan memberi kemajuan dalam berpikir.

Pendidikan dapat diperoleh dari pendidikan formal dan pendidikan non formal.

Pendidikan formal ini seperti SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi. Sedangkan

pendidikan informal adalah berupa pelatihan-pelatihan dari kedinasan, pemerintahan,

bahkan perusahaan swasta sekalipun. Pendidikan informal ini juga dapat berasal daro

pengetahuan yang diperoleh seseorang berdasarkan analisis penglihatan dan

pengalaman-pengalaman dari orang lain maupun media massa. Data keadaan

penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo,

Kabupaten Malang, dapat dilihat pada tabel 7.

Page 64: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

40

Tabel 7. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Pandansari

Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

No Pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1. Tidak Sekolah 762 14,12%

2.

Lulus SD/sederajat 3.752 69,60%

3. Lulus SLTP/sederajat 676 12,52%

4. Lulus SLTA/sederajat 152 2,82%

5. Sarjana/ S-1 51 0,94%

Total 5.393 100%

Sumber: Profil Desa Pandasari, 2017

Berdasarkan tabel.7 dapat dijelaskan bahwa penduduk dengan tingkat

pendidikan lulus SD/sederajat memiliki jumlah yang paling tinggi dibandingkan

dengan tingkat pendidikan lainnya. Sebesar 69,65% yaitu sebanya 3.752 jiwa

merupakan penduduk dengan tingkat lulus SD/ sederajat. Hal ini terjadi karena tingkat

perekenomian yang tidak stabil, dan juga masih tergolong rendah. Sehingga penduduk

di Desa Pandansari sebagian besar tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Penduduk dengan tingkat pendidikan tidak bersekolah juga mendapatkan

persentase kedua yang paling besar yaitu sebesar 14,12% dengan jumlah 762 jiwa.

Sebagian besar penduduk di Desa Pandansari memilih untuk tidak bersekolah sama

sekali. Lalu angka lain menunjukkan bahwa penduduk di Desa Pandansari memiliki

jenjang pendidikan hanya sebatas SLTP/ sederajat dengan angka 676 jiwa yaitu sebesar

12,52%. Jumlah penduduk pada jenjang pendidikan berupa lulus SLTA/ sederajat

hanya sebanyak 152 jiwa dengan persentase sebesar 2,82%. Dan untuk jenjang

pendidikan Sarjana/ S-1 hanya terdapat 51 orang yaitu dengan persentase sebesar

0,94%.

Maka berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara umum

tingkat pendidikan formal yang terdapat pada penduduk di Desa Pandansari sebagian

besar adalah lulus SD/ sederajat. Hal ini terjadi karena keinginan penduduk untuk

bersekolah ataupun melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sangat

rendah. Dengan melihat keadaan keluarga yaitu orang tua yang tidak melanjutkan ke

Page 65: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

41

jenjang pendidikan yang lebih tinggi, hal ini menjadi panutan bagi penerus bagi

keluarga tersebut. Sehingga keinginan untuk membuat kondisi keluarga lebih maju

tidak terpikirkan oleh sebagian besar penduduk di Desa Pandansari.

3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Desa Pandansari memiliki penduduk dengan mata pencaharian yang beragam.

Mata pencaharian merupakan upaya yang bisa dilakukan seseorang untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari baik pangan, sandang, dan papan. Sebagian besar penduduk

Desa Pandansari bermata pencaharian dibidang pertanian. Yaitu sebagai petani dan

juga buruh tani. Hal ini dikarenakan bahwa, sebagian besar wilayah di Desa Pandansari

adalah berupa tegalan dan hutan lindung milik perhutani. Sehingga masih terdapat

banyak lahan pertanian yang dapat diolah dan dikembangkan potensinya. Selain

menjadi petani dan buruh tani terdapat beberapa pekerjaan lainnya yaitu menjadi buruh

bangunan, wiraswasta dan lain sebagainya. Berikut data keadaan penduduk menurut

mata pencaharian di Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang

dapat dilihat pada tabel.8

Tabel.8 Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Pandansari,

Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Sumber : Profil Desa Pandansari, 2017

Berdasarkan tabel.8 dapat dijelaskan bahwa penduduk di Desa Pandansari yang

bermata pencaharian sebagai petani adalah sebanyak 812 jiwa dengan persetase sebesar

32,68%. Lalu mata pencaharian yang digeluti oleh penduduk di Desa Pandansari adalah

sebagai buruh tani sebanyak 755 jiwa dengan persentase sebesar 30,38%. Jumlah mata

pencaharian dibidang pertanian ini terlampau paling tinggi dibandingkan dengan jenis

mata pencaharian lainnya. Hal ini terjadi karena sebagian besar penduduk di Desa

Pandansari memiliki tegalan dan hak dalam mengelola perhutani untuk dapat dikelola.

No. Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) Persetase (%)

1. Petani 812 32,68%

2. Buruh Tani 755 30,38%

3. Pedagang 135 5,43%

4. Wiraswasta 225 9,05%

5. Buruh Bangunan 558 22,46%

Total 2.485 100%

Page 66: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

42

Mata pencaharian terbesar lainnya adalah sebagai buruh bangunan. Yaitu

sebanyak 558 jiwa dengan persentase sebesar 22,46%. Angka yang cukup besar pada

mata pencaharian berupa buruh bangunan. Buruh bangunan biasanya digeluti sebagai

mata pencaharian sampingann dari penduduk yang terdapat di Desa Pandansari. Buruh

bangunan ini biasanya dikirim ke luar Desa Pandansari seperti ke Malang, Surabaya,

bahkan sampai ke Jakarta.

Mata pencaharian lainnya yang dimiliki oleh penduduk di Desa Pandansari

adalah menjadi Wiraswasta sebanyak 225 jiwa dengan persentase sebesar 9,05% dan

menjadi pedagang sebanyak 143 jiwa dengan persentase sebesar 5,43%. Sebagian kecil

ibu-ibu yang terdapat di Desa Pandansari memilih untuk berdagang dengan membuka

toko sembako, warung sayur, dan juga tempat makanan. Hal ini dilakukan adalah untuk

membantu perekonomian keluarga.

5.1.3 Gambaran Umum Kelompok Tani Sido Mukti Madani

1. Sejarah Terbentuknya Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Sejarah terbentuk Kelompok Tani Sido Mukti Madani diawali oleh adanya

Kelompok Swadaya Masyarakat di Desa Pandansari. Kelompok Swadaya Masyarakat

tersebut menaungi dan aktif hanya dibidang pertanian. Sehingga terbentuk Kelompok

Tani Sido Mukti Madani sebagai suatu kelompok yang menaungi petani yang terdapat

di Desa Pandansari. Kelompok Tani Sido Mukti Madani dibentuk pada tahun 2006.

Dibawah kepemimpinan Bapak Soleh. Bapak Soleh adalah ketua pertama dari

Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Dan menjabat dari tahun 2006-2011. Setelah itu

dilanjutkan kembali oleh Bapak Ismail sebagai ketua Kelompok Tani Sido Mukti

Madani pada tahun 2011-2016.

Pada tahun 2016-2022, Bapak Khusnan menjadi ketua Kelompok Tani Sido

Mukti Madani. Pemilihan ketua dan anggota inti ini dilakukan secara musyawarah.

Dan biasanya dilakukan di rumah Bapak Soleh. Saat ini anggota yang aktif adalah

berkisar 18 orang dan 25 orang lainnya kurang aktif bahkan tidak pernah datang ketika

pertemuan rutin. Dalam kegiatan pertemuan rutin, biasanya juga membahas mengenai

pertanian mulai dari tata tanam, harga jual komoditas, hama dan penyakit, pupuk yang

Page 67: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

43

digunakan, dan terkait pertanian lainnya. Pelatihan dari Dinas Pertanian Kabupaten

Malang juga seringkali memberikan pelatihan kepada Kelompok Tani Sido Mukti

Madani. Pelatihan tersebut antara lain pelatihan kopi, dan pelatihan lainnya.

2. Struktur Organisasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Struktur organisasi menurut Robbins (2006) adalah unit sosial yang dengan

sengaja diatur, terdiri atas dua orang atau lebih yang berfungsi secara relative terus

menerus untuk mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama. Sehingga dapat

dilihat struktur organisasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Struktur Organisasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani

KETUA

PENASEHAT PELINDUNG

WAKIL KETUA

SEKRETARIS BENDAHARA

WAKIL

SEKRETARIS

WAKIL

BENDAHARA

PENGAWAS

SEKSI SAPRODI SEKSI

PERDAGANGAN

ANGGOTA

Page 68: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

44

Berdasarkan bagan dari struktur organisasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani dapat

dipaparkan fungsi dari setiap bagiannya, sebagai berikut:

1. Ketua adalah seseorang yang memimpin dan bertanggung jawab terhadap

jalannya roda organisasi.

2. Penasehat adalah Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), sebagai membina

pengurus dan anggota Kelompok Tani, serta meluruskan program kerja

Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

3. Pelindung adalah Kepala Desa Pandansari, sebagai pemegang tertinggi

kekuasaan pemerintahan desa, yang diharapkan mampu membina jalannya

organisasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

4. Wakil Ketua adalah seseorang yang melaksanakan tugas dari ketua Kelompok

Tani Sido Mukti Madani, dan melaporkan semua kegiatan kepada ketua

Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

5. Sekretaris adalah seseorang yang membantu ketua dalam menjalankan

organisasi dan fungsi kesekretariatan (membuat pembukuan dan administrasi

Kelompok Tani).

6. Bendahara adalah seseorang yang membantu ketua dalam menjalankan

organisasi dan fungsi keuangan yaitu dalam mengelola keuangan Kelompok

Tani.

7. Wakil Sekretaris adalah seseorang yang membantu sekretaris dalam membuat

pembukuan dan administrasi.

8. Wakil Bendahara adalah seseorang yang membantu tugas dan fungsi

bendahara.

9. Pengawas adalah seseorang yang mengawasi pelaksanaan program kerja

Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

10. Seksi sarana produksi adalah seseorang yang merencanakan sarana produksi

untuk memenuhi kebutuhan Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Page 69: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

45

11. Seksi perdagangan adalah seseorang yang merencanakan dan mencari

informasi mengenai tempat berdagang atau tempat untuk dapat menjual hasil

pertanian yang dihasilkan oleh anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

5.1.4 Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini adalah berjumlah 60 responden yang terdiri

dari 30 orang yang tergabung dalam Kelompok Tani Sido Mukti Madani dan 30 orang

yang tidak tergabung dalam Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Karakteristik

responden penelitian dapat dibedakan berdasarkan usia, tingkat pendidikan, pekerjaan,

pekerjaan dan luas lahan.

1. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Usia merupakan salah satu komponen yang digunakan untuk menentukan

persentase penduduk yang produktif dan tidak produktif. Sehingga keaktifan dalam

bekerja dapat diukur dengan menggunakan usia. Dengan mengetahui usia pada

penduduk maka dapat membantu untuk melihat potensi penduduk Desa Pandansari

dalam penyediaan tenaga kerja. Gambaran responden yang diteliti berdasarkan usia di

Desa Pandansari dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Data Responden Anggota dan Non Anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani Berdasarkan Usia

No. Umur (tahun)

Anggota Kelompok Tani

Sido Mukti Madani

Non Anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)`

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. 18-29 tahun 6 20 10 33,33

2. 30-50 tahun 22 73,33 6 20

3. >50 tahun 2 6,67 14 46,67

Jumlah

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan tabel.9 dapat dijabarkan bahwa anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani yang memiliki umur 18-29 tahun adalah sebanyak 6 orang dengan

persentase sebesar 20%. Pada rentang umur 30-50 tahun adalah sebanyak 22 orang

dengan persentase sebesar 73,33%. Sedangkan pada rentang umur >50 tahun adalah

sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 6,67%.

Page 70: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

46

Non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang memiliki umur 18-29

tahun adalah sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar 33,33%. Pada rentang umur

30-40 tahun adalah sebanyak 6 orang dengan persentase sebesar 20%. Sedangkan pada

rentang umur >50 tahun adalah sebanyak 14 orang dengan persentase 46,67%.

Maka dapat dibandingkan antara keduanya, bahwa pada anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani rata-rata memiliki umur dengan rentang 30-50 tahun,

sedangkan pada non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani rata-rata memiliki

umur dengan rentang >50 tahun.

2. Deskripsi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan memiliki peran dalam meningkatkan cara pandang

seseorang untuk menjadi lebih maju. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditempuh

seseorang maka semakin tinggi pula peluang untuk seseorang dapat mengubah cara

pandang. Cara pandang yang kuno dan susah untuk maju lebih banyak didominasi oleh

penduduk yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Oleh karena itu, tingkat

pendidikan seseorang yang berbeda cenderung membawa pada tingkat kemampuan

dalam berpikir dan berusahatani yang berbeda pula. Seseorang yang memiliki tingkat

pendidikan yang lebih tinggi pada umumnya mampu berpikir dan bertindak dengan

cepat dalam menentukan suatu solusi dibandingkan dengan seseorang yang tingkat

pendidikannya lebih rendah. Gambaran responden yang diteliti berdasarkan tingkat

pendidikan di Desa Pandansari dapat dilihat pada tabel.10

Tabel 10. Data Responden Anggota dan Non Anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat

Pendidikan

Anggota Kelompok Tani

Sido Mukti Madani

Non Anggota Kelompok

Tani Sido Mukti

Madani

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)`

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. SD 3 10% 14 46,67

2. SMP 19 63,33% 12 40

3. SMA dan S1 8 26,67% 4 13,33

Jumlah

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Page 71: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

47

Berdasarkan data pada tabel.10 dapat dijabarkan bahwa anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani yang memiliki tingkat pendidikan SD adalah sebanyak 3

orang dengan persentase sebesar 10%. Sedangkan pada tingkat pendidikan SMP

terdapat 19 orang dengan persentase 63,33%. Dan pada tingkat pendidikan SMA dan

S1 terdapat 8 orang dengan persentase sebesar 26,67%

Non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani, yang memiliki tingkat

pendidikan SD adalah sebanyak 14 orang dengan persentase sebesar 46,67%. Pada

tingkat pendidikan SMP terdapat 12 orang dengan persentase sebesar 40%. Dan pada

tingkat pendidikan SMA dan S1 terdapat 4 orang dengan persentase sebesar 13,33%.

Sehingga dapat dibandingkan bahwa tingkat pendidikan pada anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani mayoritas adalah SMP. Sedangkan apabila tingkat

pendidikan non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani mayoritas adalah SD. Dan

pada tingkat pendidikan SMA dan S1, pada anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani memiliki persentase yang lebih besar dibandingkan dengan non anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat

pendidikan Kelompok Tani Sido Mukti Madani lebih tinggi dibandingkan dengan non

anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Terlepas dari perbandingan di atas, dapat dikatakan bahwa apabila dilihat

secara umum tingkat pendidikan responden baik anggota maupun non anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah tergolong masih rendah dan menunjukkan

bahwa kurangnya kesadaran petani untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang

lebih tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah petani yang rata-rata hanya menempuh jenjang

pendidikan SD dan SMP. Sedangkan untuk petani yang memilih melanjutkan ke

jenjang SMA hanya 8 orang yaitu pada anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa, tingkat pendidikan yang rendah akan

berpengaruh pada pengelolaan usahatani yang digeluti oleh petani. Tingkat pendidikan

yang rendah juga dapat mempengaruhi cara pandang petani untuk dapat tergabung

dalam suatu organisasi baik itu Kelompok Tani Sido Mukti Madani, ataupun kelompok

atau organisasi lainnya di Desa Pandansari. Dan semakin tinggi pendidikan yang

Page 72: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

48

ditempuh oleh seseorang maka dapat mempengaruhi kemampuan petani dalam

menerima suatu inovasi dan informasi untuk pengembangan kegiatan usahatani.

3. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehari-hari dapat dipengaruhi oleh

banyaknya pekerjaan yang sedang digeluti. Mempunyai banyak jenis pekerjaan dapat

memperkecil seseorang untuk dapat berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan dalam suatu

kelompok atau organisasi. Oleh karena itu, petani yang mempunyai pekerjaan selain

petani memiliki waktu yang lebih sedikit karena kesibukannya. Sehingga tidak dapat

berpartisipasi dalam kegiatan diluar dari pekerjannya. Gambaran responden yang

diteliti berdasarkan pekerjaan di Desa Pandansari dapat dilihat pada tabel.11

Tabel 11. Data Responden Anggota dan Non Angota Kelompok Tani Berdasarkan

Pekerjaan Lainnya

No. Pekerjaan Selain

Menjadi Petani

Anggota Kelompok Tani

Sido Mukti Madani

Non Anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)`

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Tidak Ada 13 43,33 13 43,33

2. Buruh Tani 0 0 7 23,33

2. Pedagang 10 33,33 4 13,33

3. Peternak 4 13,33 6 20

4. Guru 1 3,33 0 0

5. Perangkat Desa 2 6,67 0 0

6. Buruh Bangunan 0 0 0 0

Jumlah 30 100 30 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan tabel.11 dapat dijelaskan bahwa petani yang merupakan anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani diantaranya memiliki pekerjaan selain petani.

Anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang memiliki pekerjaan sebagai

pedagang adalah 10 orang dengan persentase sebesar 33,33%. Selanjutnya, yang

memiliki pekerjaan sebagai peternak adalah sebanyak 4 orang dengan persentase

sebesar 13,33%. Pekerjaan lainnya adalah sebagai guru yaitu terdapat satu orang

dengan persentase sebesar 3,33%. Pada pekerjaan sebagai perangkat desa yaitu

sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 6,67%. Dan anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani yang tidak memiliki pekerjaan lain selain menjadi petani adalah

Page 73: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

49

sebanyak 13 orang dengan persentase 43,33%. Berdasarkan tabel 11, tidak terdapat

anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang memiliki pekerjaan selain petani

yaitu sebagai buruh tani dan buruh bangunan.

4. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Tinggal di Desa Pandansari

Lama tinggal memiliki keterkaitan yang erat dengan bentuk partisipasi anggota

dalam suatu organisasi. Semakin lama seseorang tinggal dan menetap di suatu daerah

pada umumnya akan memberikan pengaruh positif bagi perkembangan kehidupan

anggota tersebut. Sehingga dapat merangsang rasa memiliki yang mendalam dan pada

akhirnya akan tumbuh kesadaran untuk meningkatkan partisipasi yang terjadi di dalam

suatu kelompok atau organisasi. Berikut dapat dilihat gambaran responden berdasarkan

lama tinggal di Desa Pandansari pada tabel 12.

Tabel 12. Data Responden Anggota dan Non Anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani Berdasarkan Lama Tinggal di Desa Pandansari

No. Lama Tinggal di

Desa Pandansari

Anggota Kelompok Tani

Sido Mukti Madani

Non Anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)`

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. <20 tahun 3 10 2 6,67

2. 20-40 tahun 17 56,67 10 33,33

2. >40 tahun 10 33,33 18 60

Jumlah 30 100 30 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan data pada tabel 12. dapat dijabarkan bahwa responden anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang kurang dari 20 tahun tinggal di Desa

Pandansari adalah sebanyak 3 orang yaitu dalam persentase sebesar 10%. Sedangkan

pada responden yang telah 20-40 tahun tinggal di Desa Pandansari adalah sebanyak 17

orang yaitu dalam persentase sebesar 56,67%. Dan responden yang tinggal lebih dari

40 tahun di Desa Pandansari adalah sebanyak 10 orang yaitu dalam persentase sebesar

33,33%.

Apabila dibandingkan dengan responden non anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani yang kurang dari 20 tahun tinggal di Desa Pandansari adalah sebanyak

2 orang dengan persentase sebesar 6,67%. Sedangkan pada responden yang telah 20-

Page 74: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

50

40 tahun tinggal di Desa Pandansari adalah sebanyak 10 oramg dengan persentase

sebesar 33,33%. Dan responden yang tinggal lebih dari 40 tahun di Desa Pandansari

adalah sebanyak 18 orang dengan persentase sebesar 60%. Maka dapat dikatakan

bahwa persentase responden non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah

lebih tinggi dibandingkan dengan responden anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani. Hal ini mengindikasikan bahwa, non anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani lebih banyak tinggal di Desa Pandansari dalam waktu yang lebih lama

dibandingkan dengan anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

5. Deskripsi Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi dari

tingkat partisipasi seseorang dalam berorganisasi ataupun melakukan suatu kegiatan.

Dapat dilihat dari tabel.13 jumlah anggota keluarga dari anggota dan non anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani sebagai berikut.

Tabel 13. Data Responden Anggota dan Non Anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga

No. Jumlah Anggota

Keluarga

Anggota Kelompok Tani

Sido Mukti Madani

Non Anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)`

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. < 3 orang 4 13,33 9 30

2. 3-6 orang 25 83,33 21 70

2. > 6 orang 1 3,33 0 0

Jumlah 30 100 30 100

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan data pada tabel 13. dapat dijabarkan bahwa responden anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang memiliki jumlah anggota keluarga kurang

dari 3 orang sebanyak 4 orang yaitu dalam persentase sebesar 13,33%. Sedangkan

responden yang memiliki jumlah anggota keluarga 3-6 orang sebanyak 25 orang yaitu

dalam persentase sebesar 83,33%. Dan responden yang memiliki jumlah anggota

keluarga lebih dari 6 orang sebanyak 1 orang yaitu dalam persentase sebesar 3,33%.

Apabila dibandingkan dengan responden non anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani yang memiliki jumlah anggota keluarga kurang dari 9 orang sebanyak

9 orang yaitu dalam persentase sebesar 30%. Sedangkan responden yang memiliki

Page 75: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

51

jumlah anggota keluarga 3-6 orang sebanyak 21 orang yaitu dalam persentase sebesar

70%. Dan tidak ada responden yang memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari 6

orang sehingga persentase nya adalah 0%.

Maka dapat dikatakan bahwa persentase responden anggota dan non anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani sama-sama memiliki jumlah anggota keluarga

antara 3-6 orang. Sedangkan responden yang memiliki jumlah anggota keluarga kurang

dari 3 orang, di kedua jenis responden memiliki persentase yang cukup kecil. Dan pada

kedua responden yang memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari 6 orang memiliki

persentase yang paling kecil diantara range jumlah anggota keluarga lainnya.

5.2 Partisipasi Petani pada Kegiatan Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Partisipasi petani dalam mengikuti kegiatan Kelompok Tani Sido Mukti

Madani adalah keikutsertaan petani dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan,

monitoring dan evaluasi serta pemanfaatan hasil. Tahap perencanaan merupakan tahap

anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani merencanakan dari setiap kegiatan yang

akan dilakukan di waktu yang akan datang. Perencanaan ini dilakukan dengan harapan

agar ketika proses pelaksanaan tersebut tidak keluar dari rule yang telah dibuat.

Tahap pelaksanaan adalah adalah tahap dimana anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani melaksanakan dari kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya.

Selanjutnya pada tahap monitoring dan evaluasi, anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani memberikan saran, keluhan, dan tanggapan dari setiap kegiatan yang telah

dilakukan dengan tujuan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi di masa yang akan

datang. Sedangkan tahap pemanfaatan hasil adalah tahap anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani merasakan dampak positif dari kegiatan yang telah dilakukan di

Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Maka berdasarkan beberapa tahap partisipasi di

atas, dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

5.2.1 Partisipasi pada Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan yang dilakukan Kelompok Tani Sido Mukti Madani

memiliki tujuan agar pada tahap pelaksanaan dapat sesuai dengan apa yang

direncanakan. Perencanaan ini dilakukan agar dapat menentukan dan mempersiapkan

Page 76: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

52

kegiatan yang harus dilakukan oleh anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Tujuan dari perencanaan ini adalah agar ketika proses pelaksanaan kegiatan Kelompok

Tani Sido Mukti Madani tidak keluar dari rule yang telah direncanakan. Dapat dilihat

pada tabel 14.Jumlah dan persentase tahap perencanaan anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani berdasarkan tingkat partisipasi anggota sebagai berikut:

Tabel 14. Jumlah Dan Persentase Tahap Perencanaan Anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani Berdasarkan Tingkat Partisipasi Anggota No Kategori Pengukuran

Skor

Persentase

(%)

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Rendah 8-13,33 33,29-55,56 10 33,33

2. Sedang 13,34-18,67 55,57-77,81 11 36,67

2. Tinggi 18,68-24,00 77,82-100 9 30

Total 15,93 66,35 30 100

Berdasarkan tabel 14. dapat dijelaskan bahwa tingkat partisipasi anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani termasuk dalam kategori sedang dengan skor

15,93 dari skor maksimal sebesar 24 atau sebesar 66,35%. Perencanaan yang dilakukan

anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani ini juga diharapkan dapat meningkatkan

partisipasi secara langsung dalam proses pengambilan keputusan.

Melalui kegiatan perencanaan ini, diharapkan agar sosial antar anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani dapat terbangun. Karena melalui tahap ini, anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani akan saling mengenal satu sama lain sehingga

memudahkan komunikasi dalam kegiatan perencanaan dan kegiatan lainnya. Terdapat

beberapa indikator yang meliputi tahap perencanaan, yaitu sebagai berikut:

1. Penentuan Waktu dan Lokasi Pertemuan Rutin

Pada saat penentuan pertemuan rutin baik lokasi maupun jam dilakukan

oleh berkisar 15 orang dari anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Karena

anggota lainnya seringkali tidak datang dalam kegiatan pertemuan rutin. Sehingga

keputusan dalam penentuan pertemuan rutin hanya dilakukan oleh beberapa pihak.

Meskipun, beberapa anggota yang tidak aktif tersebut datang seringkali anggota

tersebut tidak memberikan pendapat.Tetapi hanya menyerahkan seluruh

keputusannya kepada anggota inti dari Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Page 77: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

53

Partisipasi dalam merencanakan pertemuan rutin ini sebenarnya dapat

memberikan gambaran keaktifan anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani

dalam menentukan waktu dan lokasi pertemuan rutin. Pertemuan rutin ini

dilakukan secara bergiliran di rumah masing-masing anggota. Lokasi yang

seringkali digunakan sebagai tempat pertemuan rutin Kelompok Tani Sido Mukti

Madani adalah rumah Bapak Soleh selaku penasehat dari Kelompok Tani Sido

Mukti Madani dan rumah Bapak Khusnan selaku ketua dari Kelompok Tani Sido

Mukti Madani. Terlepas dari itu, lokasi lainnya adalah rumah dari anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang dilakukan secara bergiliran. Waktu dari

pertemuan rutin Kelompok Tani Sido Mukti Madani dilakukan setiap hari Minggu

Malam sehabis Maghrib yaitu sekitar pukul 18.00 W.I.B.

2. Perencanaan Mengikuti Pelatihan dari Dinas Pertanian

Perencanaan mengikuti pelatihan dari dinas pertanian apabila dibandingkan

dengan kegiatan lainnya memiliki keikutsertaan paling tinggi dibandingkan dengan

indikator lainnya. Hal ini dikarenakan bahwa, anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani seringkali mendapatkan undangan untuk mengikuti pelatihan dari Dinas

Pertanian Kabupaten Malang. Sebelum mengikuti pelatihan tersebut, anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani merencanakan beberapa kegiatan terlebih

dahulu bersama pihak dari Dinas Pertanian Kabupaten Malang. Kegiatan yang

direncanakan adalah terkait dengan kegiatan pelatihan yang diadakan oleh Dinas

Pertanian Kabupaten Malang.

Pelaksanaan pelatihan dari Dinas Pertanian Kabupaten Malang tersebut,

dilakukan di Balai Desa. Penentuan lokasi pelatihan dan waktu pelatihan ini juga

sebelumnya telah direncakan terlebih dahulu oleh pihak Dinas Pertanian

Kabupaten Malang bersama beberapa dari anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani. Tidak hanya penentuan lokasi dan waktu pelatihan, penentuan dari alat

yang akan digunakan ketika pelatihan, pihak-pihak yang diundang ketika pelatihan,

ataupun dana yang dibutuhkan untuk kegiatan pelatihan tersebut juga direncanakan

dalam pelatihan dari Dinas Pertanian Kabupaten Malang tersebut.

Page 78: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

54

3. Perencanaan penentuan kalender kegiatan Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Kelompok Tani Sido Mukti Madani dalam melakukan penentuan kalender

kegiatan sebagian besar menyerahkan sepenuhnya kepada anggota inti Kelompok

Tani Sido Mukti Madani untuk menentukan dari kegiatan apa saja yang akan

dilakukan dalam 1 bulan terakhir. Sehingga partisipasi dalam penentuan kalender

kegiatan Kelompok Tani Sido Mukti Madani ini memiliki persentase yang kecil.

Penentuan kalender kegiatan ini sebenarnya memiliki tujuan agar kegiatan

yang telah direncanakan tersebut sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Hanya saja, tingkat partisipasi pada indikator ini memiliki persentase yang kecil

sehingga dalam memberi keputusan terkait kalender kegiatan Kelompok Tani Sido

Mukti Madani tersebut hanya didominasi oleh keputusan dari anggota inti dari

Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

4. Perencanaan kegiatan pengumpulan data (luas lahan, jumlah anggota dan alamat

anggota)

Pada indikator perencanaan kegiatan pengumpulan data ini sebagian besar

anggota dari Kelompok Tani Sido Mukti Madani memberikan sepenuhnya

tanggung jawab dalam perencanaan pengumpulan data ke anggota inti dari

Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Contoh perencanaan yang dilakukan adalah

merencanakan data-data apa saja yang dibutuhkan dan teknis dalam pengumpulan

data tersebut. Dan dalam penentuan ini, keputusan dihasilkan hanya dari anggota

inti Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat

partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada indikator perencanaan

kegiatan pengumpulan data tergolong cukup rendah.

5. Frekuensi dalam mengajukan pendapat/ide dalam perencanaan kegiatan rapat rutin

Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Indikator frekuensi dalam mengajukan ide ini berbanding lurus dengan

indikator pertama mengenai perencanaan pertemuan rutin Kelompok Tani Sido

Mukti Madani. Anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani terkadang

memberikan pendapat tetapi dengan kuantitas yang sedikit. Terlebihnya beberapa

Page 79: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

55

anggota inti Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang mendominasi dalam

berbicara di perencanaan pertemuan rutin Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

6. Penentuan besarnya iuran pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Kelompok Tani Sido Mukti Madani dalam menentukan besarnya iuran ini

diberikan sepenuhnya pada kepengurusan inti Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Karena pada saat waktu pertemuan yang membahas mengenai penentuan iuran

tersebut seringkali anggota lainnya hanya diam dan memberikan haknya untuk

menentukan kepada anggota kepengurusan. Penentuan besarnya iuran Kelompok

Tani Sido Mukti Madani ini dilakukan di awal pertemuan setiap tahunnya.

Besarnya iuran ini untuk pertama kali ditawarkan oleh ketua Kelompok Tani Sido

Mukti Madani dan dimusyawarahkan kepada angota. Penetapan besarnya iuran

tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan dari Kelompok Tani Sido

Mukti Madani. Besarnya iuran yang dikumpulkan setiap bulannya adalah sebesar

Rp 10.000/anggota.

7. Perencanaan Pengembangan Kegiatan Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani dalam memberikan pendapat

atau ide hanya dalam kuantitas yang sedikit. Sehingga keputusan dalam

perencanaan pengembangan kegiatan Kelompok Tani Sido Mukti Madani

didominasi oleh keputusan dari anggota inti Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Perencanaan pengembangan Kelompok Tani Sido Mukti Madani dilakukan setiap

akhir tahun di pertemuan rutin yang dilakukan. Perencanaan pengembangan

Kelompok Tani Sido Mukti Madani meliputi dari ide-ide atau gagasan baru tentang

kegiatan yang akan dilakukan di tahun selanjutnya. Sehingga, seharusnya

diharapkan anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani dapat memberikan ide atau

gagasan baru yang dapat memberikan pengembangan anggota yang lebih baik lagi.

8. Perencanaan topik pertanian yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya

Perencanaan topik pertanian yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya

ini menjadi indikator terakhir dalam menentukan tingkat partisipasi anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Dengan adanya perencanaan seputar topik

tersebut, diharapkan agar anggota Kelompok Sido Mukti Madani tersebut dalam

Page 80: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

56

memberikan ide, gagasan, ataupun keluhan yang dapat dibahas dipertemuan

selanjutnya. Sehingga aspirasi dari anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani

tersebut dapat dibahas, dan dapat diberikan penyelesaian apabila memang topik

tersebut berupa permasalahan.

5.2.2 Partisipasi pada Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan keikutsertaan responden dalam pelaksanaan

kegiatan. Tahap pelaksanaan juga seringkali diartikan sebagai tahap implementasi

kegiatan. Dapat dilihat pada tabel 15.Jumlah dan persentase tahap pelaksanaan anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani berdasarkan tingkat partisipasi anggota sebagai

berikut:

Tabel 15. Jumlah Dan Persentase Tahap Pelaksanaan Anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani Berdasarkan Tingkat Partisipasi Anggota No Kategori Pengukuran

Skor

Persentase

(%)

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Rendah 7-11,67 33,33-55,56 8 26,67

2. Sedang 11-68-16,35 55,57-77,84 9 30

2. Tinggi 16,36-21,00 77,85-100 13 43,33

Total 14,63 69,68 30 100

Berdasarkan tabel 15. dapat dijelaskan bahwa tingkat partisipasi anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada tahap pelaksanaan termasuk dalam kategori

sedang yaitu dengan skor 14,63 dari skor maksimal 21 atau dalam persentase sebesar

69,68%. Hal ini mengindikasikan bahwa, tingkat partisipasi dalam pelaksanaan adalah

sedang yang berarti sebagian besar anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani kurang

aktif dan datang hanya pada waktu tertentu saja. Sedangkan dalam penyampaian

pendapat atau ide anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani hanya memberikan

pendapat dengan kuantitas yang sedikit.

Tetapi apabila dibandingkan dengan tahap perencanaan, tahap pelaksanaan

memiliki persentase yang lebih tinggi. Tahap pelaksanaan ini adalah tahap dimana

melaksanakan dari kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Diharapkan pada

tahap pelaksanaan tersebut, dapat sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.

Beberapa indikator pada tahap pelaksanaan, yaitu sebagai berikut:

Page 81: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

57

1. Pelaksanaan kegiatan pertemuan rutin Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Sebagian besar anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah aktif

untuk ikut kegiatan pertemuan rutin setiap hari Minggu malam pukul 18.00. Tetapi

sebagian besar lainnya juga memilih untuk datang hanya pada waktu tertentu saja.

Pertemuan rutin ini, seringkali diawali dengan kegiatan pengajian dengan harapan

dapat mempererat tali silaturahmi antar anggota. Setelah pengajian, kegiatan

lainnya adalah diskusi mengenai permasalahan yang terdapat di lahan pertanian,

diskusi mengenai pelatihan dari dinas pertanian, ataupun diskusi mengenai topik

lainnya. Pelaksanaan kegiatan rutin pada anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani biasanya juga dilengkapi dengan acara santap malam. Pembelian konsumsi

ini didapatkan dari biaya iuran setiap bulannya, dan juga dari biaya pribadi dari tiap

tuan rumah yang mengadakan acara pertemuan rutin.

Terlepas dari keaktifan sebagian besar anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani, terdapat pula anggota yang memilih untuk datang diwaktu tertentu saja.

Hal ini dikarenakan, seringkali undangan yang diberikan oleh Kelompok Tani Sido

Mukti Madani ini tidak sampai ke setiap anggota. Sehingga penyampaian informasi

yang sudah cukup canggih yaitu dari SMS, tidak dapat tersampaikan dengan baik.

Berdasarkan dari hasil wawancara, beberapa anggota diantaranya Bapak

Pakan mengatakan bahwa:

“Sekarang yang diundang itu-itu aja mba, saya ini sudah gak pernah diundang

lagi”.

Berdasarkan dari pernyataan tersebut permasalahan berupa undangan kini

menjadi yang utama dalam Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Karena beberapa

anggota yang terdapat di Kelompok Tani Sido Mukti Madani memilih untuk tidak

datang atau jarang datang karena tidak diundang oleh anggota inti Kelompok Tani

Sido Mukti Madani.

2. Pelaksanaan Pelatihan dari dinas pertanian Kabupaten Malang

Anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani aktif datang dalam setiap

pelatihan dari dinas pertanian. Pelatihan dari Dinas Pertanian Kabupaten Malang

ini biasanya paling sedikit dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Beberapa

Page 82: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

58

pelatihan yang pernah dilakukan adalah pelatihan dalam membudidayakan bunga

krisan, kopi, apel dan pelatihan terkait dengan pupuk organik. Dengan adanya

pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman

petani. Sehingga secara tidak langsung, dapat meningkatkan dari nilai jual petani.

Beberapa anggota dari Kelompok Tani Sido Mukti Madani yaitu Bapak

Soleh memilih untuk meneruskan budidaya tanaman bunga krisan setelah

pelatihan. Sedangkan untuk tanaman kopi, Bapak Khoiruddin juga melanjutkan

untuk membudidayakan kopi setelah melakukan pelatihan. Untuk tanaman apel,

sebagian besar angota Kelompok Tani Sido Mukti Madani juga masih

membudidayakan apel sebagai komoditas utama.

3. Pembuatan kalender kegiatan Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani memilih untuk menyerahkan

seluruhnya kepada pengurus inti Kelompok Tani Sido Mukti Madani dalam

membuat kalender kegiatan Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Seperti pernyataan Bapak Kuliyanto yang mengatakan bahwa:

“Haduh mba saya ini cuma ikut-ikut saja, manut aja kalo kata orang-orang. Mau

apapun kegiatannya ya saya terima aja. Kalua saya bisa datang ya saya datang

mba”.

Berdasarkan pernyataan pada hasil wawancara di atas dapat dikatakan

bahwa beberapa dari anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani sudah

memberikan kepercayaan terhadap anggota inti dalam membuat kalender kegiatan

Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

4. Pelaksanaan pengumpulan data

Sebagian besar anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani memilih untuk

tidak aktif dalam kegiatan pengumpulan data. Mereka menyerahkan seluruhnya

pada pengurus atau anggota inti dari Kelompok Tani Sido Mukti Madani dalam hal

pengumpulan data luas lahan, komoditas yang ditanam, alamat anggoata, dan data

anggota lainnya. Kemauan anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani tergolong

Page 83: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

59

sangat rendah yaitu hanya memberikan data pribadi saja untuk direkap tanpa

membantu anggota inti dalam mengumpulkan data anggota lainnya.

5. Memberikan ide/ pendapat pada permasalahan yang terdapat di lahan pertanian

Sebagian besar anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada indikator

memberikan ide atau pendapat pada permasalahan yang terdapat di lahan pertanian

rata-rata memberikan pendapat tetapi dalam kuantitas yang sedikit. Hal ini

dikarenakan bahwa, beberapa diantaranya takut untuk memberikan pendapat. Dan

hanya diam ketika berada di pertemuan rutin. Maka dapat dikatakan bahwa,

anggota yang mendominasi dalam memberikan ide atau pendapat pada

permasalahan yang terdapat di lahan pertanian adalah anggota inti dari Kelompok

Tani Sido Mukti Madani.

Beberapa permasalahan yang seringkali dibahas adalah seputar hama dan

penyakit yang terdapat di lahan pertanian. Selain itu permasalahan lain adalah

mengenai harga jual dari komoditas yang dibudidayakan. Harga dari tiap

komoditas seringkali fluktuatif dan menyebabkan kerugian. Sehingga

permasalahan ini diperbincangkan untuk ditemukan solusinya. Antar anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani memberikan info terkait pasar ataupun pembeli

yang sekiranya dapat membeli komoditas yang dibudidayakan dengan harga yang

standar atau tinggi. Sehingga kerugian dalam harga dapat diperkecil dengan adanya

informasi tersebut.

6. Pelaksanaan pembayaran iuran Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Iuran ini yang diadakan oleh Kelompok Tani Sido Mukti Madani

dikumpulkan setiap bulannya yaitu sebesar Rp 10.000/ bulan. Hanya saja, sebagian

besar anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani jarang membayar iuran.

Anggota yang rajin membayar iuran adalah hanya anggota inti dari Kelompok Tani

Sido Mukti Madani. Anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang memilih

untuk pasif dalam membayar iuran adalah karena mereka berfikir bahwa Kelompok

Tani Sido Mukti Madani tersebut belum bisa memberikan dampak positif yang

besar.

Page 84: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

60

7. Partisipasi dalam pengembangan kegiatan Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Dalam memberikan ide atau pendapat mengenai pengembangan kegiatan

maupun anggota Kelompok Tani itu sendiri masih didominasi oleh anggota inti

Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Sedangkan anggota lainnya hanya

memberikan pendapat dalam kuantitas yang sedikit. Padahal harapannya dengan

beraprtisipasi dalam pengembangan kegiatan Kelompok Tani Sido Mukti Madani

dapat memberikan dampak positif yaitu semakin eratnya tali kekeluargaan antar

anggota dan memberikan suasana keakraban yang semakin baik.

5.2.3 Partisipasi pada Tahap Monitoring dan Evaluasi

Tahap monitoring dan evaluasi merupakan keikutsertaan atau kehadiran

responden dalam memantau dan menilai seluruh kegiatan mulai awal hingga akhir

kegiatan. Tahap ini dianggap penting sebab partisipasi masyarakat pada tahap ini

merupakan umpan balik yang dapat memberi masukan demi perbaikan pelaksanaan

kegiatan selanjutnya. Dapat dilihat pada tabel 16.Jumlah dan persentase tahap

monitoring dan evaluasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani berdasarkan

tingkat partisipasi anggota sebagai berikut:

Tabel 16. Jumlah Dan Persentase Tahap Monitoring dan Evaluasi Anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani Berdasarkan Tingkat Partisipasi

Anggota No Kategori Pengukuran

Skor

Persentase

(%)

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Rendah 4-6,67 33,33-55,56 1 3,33

2. Sedang 6,68-9,35 55,57-77,89 23 76,67

2. Tinggi 9,36-12,00 77,90-100 6 20

Total 8,77 72,89 30 100

Berdasarkan tabel 16. dapat dijelaskan bahwa Kelompok Tani Sido Mukti

Madani pada tahap monitoring dan evaluasi termasuk dalam kategori sedang yaitu

dengan skor 8,77 dari skor maksimal 12 atau dalam persentase sebesar 72,89%. Hal ini

mengindikasikan bahwa, tingkat partisipasi dalam tahap monitoring dan evaluasi

adalah sedang yang berarti sebagian besar anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani

hanya hadir tetapi tidak memberikan penilaian terhadap evaluasi pelaksanaan.

Indikator dalam tahap monitoring dan evaluasi adalah sebagai berikut:

Page 85: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

61

1. Penilaian terhadap kegiatan kelompok yang telah disusun pada perencanaan

Anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani hadir ketika pertemuan untuk

menilai terhadap kegiatan kelompok. Tetapi sebagian besar anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani tersebut tidak memberikan penilaian, melainkan hanya

hadir saja. Sehingga penilaian tersebut hanya didominasi oleh anggota inti dari

Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Penilaian terhadap kegiatan Kelompok Tani

Sido Mukti Madani sebenarnya dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh

mana kesuksesan dari pelaksanaan berdasarkan dengan perencanaan yang telah

dirancang. Anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani dapat kekurangan yang

terjadi pada suatu kegiatan dan dapat memperbaiki pada pertemuan atau kegiatan

selanjutnya. Penilaian kegiatan kelompok meliputi penialaian terhadap kegiatan

kerja kelompok seperti pertemuan rutin Kelompok Tani Sido Mukti Madani,

pelatihan dari Dinas Pertanian Kabupaten Malang, pembayaran iuran,

pengembangan anggota, pembuatan kalender kegiatan kelompok, dan

pengumpulan data anggota.

2. Evaluasi hasil kegiatan

Hampir sama dengan penilaian kegiatan kelompok, anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani hanya hadir ketika pertemuan untuk mengevaluasi hasil

kegiatan tanpa memberikan evaluasi. Sehingga evaluasi tersebut hanya didominasi

oleh anggota inti dari Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Evaluasi hasil kegiatan

ini berbeda dengan penilaian kegiatan kelompok. Apabila penilaian kegiatan

kelompok ini dilakukan setiap satu bulan sekali dan menilai dari setiap kegiatan

yang telah dilakukan oleh Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Sedangkan evaluasi

hasil kegiatan ini dilakukan ketika akhir tahun, yaitu pada saat pertemuan rutin

terakhir. Evaluasi yang dilakukan adalah mengenai keberhasilan kegiatan yang

sesuai dengan tujuan yang telah ditargetkan dan keberlanjutan kegiatan untuk tahun

selanjutnya.

Page 86: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

62

3. Pemberian saran dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di Kelompok Tani

Sido Mukti Madani maupun dilahan pertanian

Sebagian besar anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani hadir ketika

pertemuan untuk memberikan saran mengenai permasalahan yang dihadapi

anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Tetapi pada indikator pemberian

saran ini, cukup memperlihatkan bahwa anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani sudah mulai ikut memberikan saran tidak hanya mengandalkan saran dari

anggota inti Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Partisipasi dalam pemberian saran ini seharusnya dapat memberikan

dampak positif bagi setiap anggota. Karena ketika seseorang dapat memberikan

saran atas suatu permasalahan, maka dapat memberikan peluang untuk anggota

mendapatkan pandangan baru dan penyelesaian dalam suatu masalah. Maka dari

itu, perlunya partisipasi yang lebih tinggi lagi untuk anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani dalam pemberian saran terkait dengan permasalahan yang dihadapi.

4. Menanggapi keluhan dari anggota Kelompok Tani lainnya dalam kegiatan

Kelompok Tani

Anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani memilih untuk hadir pada

setiap pertemuan rutin dan tidak menanggapi keluhan dari anggota Kelompok Tani

lainnya. Keluhan yang seringkali diutarakan adalah terkait dengan undangan untuk

melakukan pertemuan rutin. Hampir setengah dari anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani mengaku bahwa jarang diundang dalam pertemuan rutin. Tetapi dari

pihak anggota inti Kelompok Tani Sido Mukti Madani mengabaikan dari keluhan

tersebut. Sehingga beberapa diantara anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani

memilih untuk jarang hadir dalm kegiatan pertemuan rutin.

5.2.4 Partisipasi pada Tahap Pemanfaatan Hasil

Tahap pemanfaatab hasil merupakan keikutsertaan responden dalam

memanfaatkan kegiatan yang telah dilaksanakan kelompok tani, dan tindakan sebagai

anggota kelompok tani. Pada tahapan ini anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani

diharapkan mampu menikmati hasil dari kegiatan yang dilakukan. Selain itu Kelompok

Page 87: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

63

Tani Sido Mukti Madani juga dapat mengukur hasil yang diperoleh dengan potensi

sendiri yang mereka miliki. Sehingga semakin besar manfaat yang dirasakan, berarti

kegiatan tersebut berhasil mengenai sasaran.

Dapat dilihat pada tabel 17.Jumlah dan persentase tahap pemanfaatan hasil

anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani berdasarkan tingkat partisipasi anggota

sebagai berikut:

Tabel 17. Jumlah Dan Persentase Tahap Pemanfaatan Anggota Kelompok Tani

Sido Mukti Madani Berdasarkan Tingkat Partisipasi Anggota No. Kategori Pengukuran

Skor

Persentase

(%)

Jumlah

(orang)

Persentase

(%)

1. Rendah 2-3,33 33,33-55,56 11 36,67

2. Sedang 33,34-4,67 55,57-77,89 9 30

2. Tinggi 4,68-6,00 77,90-100 10 33,33

Total 3,90 65 30 100

Berdasarkan tabel 17. dapat dijelaskan bahwa pada tabel skor tingkat partisipasi

anggota Kelompok Tani sido mukti madani pada tahap pemanfaatan hasil termasuk

dalam kategori sedang yaitu dengan skor 3,90 dari skor maksimal 6 atau dalam

persentase sebesar 64,86%. Hal ini mengindikasikan bahwa, tingkat partisipasi dalam

pemanfaatan hasil adalah sedang yang berarti sebagian besar anggota Kelompok Tani

Sido Mukti Madani tidak terlalu menafaatkan hasil dari kegiatan kelompok dengan

baik. Indikator dalam tahap pemanfaatan hasil , adalah sebagai berikut:

1. Pemanfaatan penyedia sarana dan prasarana modal yang ada pada Kelompok Tani

Sido Mukti Madani

Sebagian besar anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani memilih untuk

ikut menggunakan sarana dan prasarana modal namun tidak merawat sarana

tersebut. Dan tidak ikut dalam setiap pertemuan yang terdapat pada Kelompok Tani

Sido Mukti Madani. Sebagai contoh dalam penggunaan sarana dan prasarana

modal adalah anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani pernah diberikan

pelatihan dalam pembuatan pupuk organik. Dan rata-rata dari anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani tersebut menggunakan alat dari pembuatan pupuk organik

dan ikut menikmati dari hasil pembuatan pupuk organik. Hanya saja, beberapa

diantara anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani tidak merawat alat-alat

Page 88: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

64

tersebut dan hanya datang ketika melakukan pelatihan pembuatan pupuk dan

pembagian dari hasil pembuatan pupuk tersebut.

2. Merasakan dampak positif dari kegiatan Kelompok Tani

Anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani merasakan dampak positif

yang biasa saja dari kegiatan Kelompok Tani. Kegiatan dari Kelompok Tani Sido

Mukti Madani ini seharusnya dapat memberikan dampak positif yang besar bagi

anggotanya, tetapi hampir setengah dari anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani memiliki pandangan lain terkait dengan dampak yang dirasakannya.

Permasalahan berupa undangan yang seringkali tidak sampai ke beberapa anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani berdampak pada anggota tersebut tidak dapat

mengikuti pertemuan rutin dan kegiatan lainnya di Kelompok Tani tersebut.

Anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang kurang aktif ini hanya mau

datang ketika ada pelatihan dari Dinas Pertanian Kabupaten Malang. Dan

mengenai undangan, biasanya tidak hanya anggota dari Kelompok Tani Sido

Mukti Madani yang diundang melainkan para petani yang terdapat di Desa

Pandansari juga diundang. Sehingga menjadikan alasan mereka untuk datang pada

pelatihan. Sedangkan pada pertemuan rutin dan kegiatan lainnya, mereka enggan

untuk datang karena yang diundang biasanya hanyalah dari anggota inti saja.

Tidak terdapat undangan secara langsung atau SMS untuk anggota Kelompok Tani

Sido Mukti lainnya. Sehingga mereka hanya merasakan dampak positif ketika

waktu pelatihan saja dan tidak mersakan dampak positif lainnya dari kegiatan

Kelompok Tani.

5.3 Hubungan Faktor-Faktor Sosial Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi pada

Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Hubungan antara faktor sosial ekonomi dengan partisipasi anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani dianalisis dengan menggunakan metode Rank Spearman.

Faktor-faktor sosial ekonomi yang berupa usia, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan

keluarga, lamanya tinggal di Desa Pandansari, serta pekerjaan lainnya dapat

berpengaruh pada tingkat partisipasi Kelompok Tani. Tingkat partisipasi ini adalah

Page 89: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

65

berupa tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta tahap

pemanfaatan hasil. Maka dapat dijabarkan, hubungan faktor-faktor sosial ekonomi

dengan 4 tahap dari partisipasi adalah sebagai berikut:

5.3.1 Hubungan Faktor-Faktor Sosial Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi

Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada Tahap Perencanaan

Partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani di tahap perencanaan

dilihat dari beberapa indikator yaitu perencanaan kegiatan pertemuan waktu rutin,

perencanaan pelatihan dari dinas pertanian Kabupaten Malang, perencanaan kalender

kegiatan, perencanaan pengumpulan data, penentuan besarnya iuran, perencanaan

pengembangan kegiatan kelompok dan perencanaan topik pertanian yang akan dibahas

pada pertemuan selanjutnya. Berikut ini akan dijabarkan hubungan antara faktor sosial

ekonomi dengan tingkat partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Pengujian kedua variabel ini menggunakan uji statistik Rank Spearman untuk melihat

hubungan data ordinal. Hasil dari uji kolerasi Rank Spearman akan menghasilkan

angka koefisien korelasi Spearman dengan nilai signifikansi apabila (α) < 0.05, artinya

tolak H0 atau terdapat hubungan antara kedua variabel. Sedangkan angka korelasi

dengan nilai signifikansi apabila (α) > 0.05, artinya terima Ho atau tidak terdapat

hubungan diantara kedua variabel.

Page 90: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

66

Tabel 18. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi pada Tahap

Perencanaan

NO KATEGORI

TAHAP PERENCANAAN TOTAL

RENDAH SEDANG TINGGI

n % n % n % n %

1 USIA

RENDAH 2 33.33 2 33.33 2 933.33 6 20.00

SEDANG 8 36.36 9 40.91 5 22.73 22 73.33

TINGGI 1 50.00 0 0.00 1 50.00 2 6.67

TOTAL 11 36.67 11 36.67 8 26.67 30 100.00

2 PENDIDIKAN

RENDAH 2 66.67 1 33.33 0 0.00 3 10.00

SEDANG 5 26.32 6 31.58 8 42.11 19 63.33

TINGGI 4 50.00 4 50.00 0 0.00 8 26.67

TOTAL 11 36.67 11 36.67 8 26.67 30 100.00

3 JUMLAH

PEKERJAAN

RENDAH 5 38.46 4 30.77 4 30.77 13 43.33

SEDANG 6 37.50 6 37.50 4 25.00 16 53.33

TINGGI 0 0.00 1 100.00 0 0.00 1 3.33

TOTAL 11 36.67 11 36.67 8 26.67 30 100.00

4 LAMANYA

TINGGAL

RENDAH 2 66.67 0 0.00 1 33.33 3 10.00

SEDANG 6 35.29 8 47.06 3 17.65 17 56.67

TINGGI 3 30.00 3 30.00 4 40.00 10 33.33

TOTAL 11 36.67 11 36.67 8 26.67 30 100.00

5

JUMLAH

ANGGOTA

KELUARGA

RENDAH 1 25.00 1 25.00 2 50.00 4 13.33

SEDANG 9 36.00 10 40.00 6 24.00 25 83.33

TINGGI 1 100.00 0 0.00 0 0.00 1 3.33

TOTAL 11 36.67 11 36.67 8 26.67 30 100.00

Berdasarkan tabel 18. Menunjukkan bahwa usia anggota pada kategori rendah

(18-30 tahun) memiliki tingkat partisipasi rendah, sedang dan tinggi. Pada tahap

perencanaan tersebut di usia pada kategori rendah ini memiliki tingkat partisipasi yang

sama pada ketiga rentang (rendah, sedang, tinggi). Masing-masing terdapat 2 orang

yang berpartisipasi rendah, sedang, dan tinggi dari total anggota adalah 6 orang.

Sehingga dalam persentase masing-masing rentang adalah sebesar 33,33%.

Selain itu, usia sedang (30-50 tahun) memiliki tingkat partisipasi sedang yang

paling dominan pada tahap perencanaan. Terdapat 9 orang yang berpartisipasi sedang

dari total sebanyak 22 orang. Maka dalam persentase adalah sebesar 40,91%. Lalu,

pada usia tinggi (>50 tahun) memiliki tingkat partisipasi yang paling dominan adalah

tingkat partisipasi rendah dan tinggi. Yaitu dari total 2 orang pada kategori usia tinggi

ini berpartisipasi pada rentang rendah dan tinggi. Hal ini terjadi karena faktor usia tidak

dijadikan batasan dalam partisipasi. Sehingga setiap anggota memiliki kebebasan akses

Page 91: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

67

dalam menyampaikan pendapat. Tetapi, pada keadaan real terkadang hanya pihak

anggota inti atau kepengurusan Kelompok Tani Sido Mukti Madani saja yang memiliki

pengaruh kuat untuk tahap perencanaan ini. Dan rata-rata anggota inti tersebut

memiliki umur dalam kategori sedang (30-50 tahun).

Tingkat pendidikan anggota pada kategori rendah (SD) memiliki tingkat

partisipasi paling dominan adalah rendah yaitu dengan persentase sebesar 66,67%.

Terdapat 2 dari 3 orang yang berpartisipasi rendah. Tingkat pendidikan anggota pada

kategori sedang (SMP) memiliki tingkat partisipasi yang paling dominan adalah tinggi

yaitu dengan persentase sebesar 42,11%. Terdapat 8 orang dari total 19 anggota di

kategori berpendidikan sedang. Sedangkan pada tingkat pendidikan anggota pada

kategori tinggi (SMA dan S1) memiliki tingkat partisipasi yang paling dominan adalah

rendah dan sedang yaitu dengan persentase masing-masing sebesar 50%. Terdapat

masing-masing 4 orang dari total 2 anggota yang berpendidikan kategori tinggi. Pada

tahap perencanaan ini menunjukkan bahwa yang berperan aktif dalam partisipasi tahap

perencanaan adalah anggota yang memiliki tingkat pendidikan kategori sedang yaitu

SMP.

Jumlah pekerjaan anggota pada kategori rendah (1 pekerjaan) memiliki tingkat

partisipasi paling dominan adalah rendah yaitu dengan persentase sebesar 38,46%.

Terdapat 5 orang dari total 13 anggota yang memiliki jumlah pekerjaan pada kategori

rendah. Pada jumlah pekerjaan anggota kategori sedang (2 pekerjaan) memiliki tingkat

partisipasi paling dominan adalah rendah dan sedang yaitu dengan persentase masing-

masing adalah 37,50%. Terdapat masing-masing 6 orang pada kedua kategori tersebut

dari total anggota sebanyak 16 orang. Sedangkan pada jumlah pekerjaan anggota

kategori tinggi (3 pekerjaan) memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah sedang

yaitu dalam persentase sebesar 100%. Hanya terdapat 1 orang yang berpartisipasi

sedang pada anggota yang memiliki jumlah pekerjaan kategori tinggi.

Lamanya tinggal anggota pada kategori rendah (<20 tahun) memiliki tingkat

partisipasi paling dominan adalah rendah yaitu dengan persentase sebesar 66,67%.

Terdapat 2 orang dari total anggota sebanyak 3. Lamanya tinggal anggota pada kategori

sedang (20-40 tahun) memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah sedang yaitu

Page 92: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

68

dengan persentase sebesar 47,06%. Terdapat 8 orang dari total anggota sebanyak 17

orang. Sedangkan lamanya tinggal anggota pada kategori tinggi (>40 tahun) memiliki

tingkat partisipasi paling dominan adalah tinggi yaitu dengan persentase sebesar 40%.

Terdapat 4 orang dari total anggota sebanyak 10 orang yang memiliki lama tinggal

dengan kategori tinggi.

Jumlah anggota keluarga pada kategori rendah memiliki tingkat partisipasi

paling dominan adalah tinggi yaitu dengan persentase sebesar 50%. Terdapat 2 orang

dari total anggota sebanyak 4 orang. Jumlah anggota keluarga pada kategori sedang

memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah sedang yaitu dengan persentase

sebesar 40%. Terdapat 10 orang dari total anggota sebanyak 25 orang. Selanjutnya,

jumlah anggota keluarga pada kategori tinggi memiliki tingkat partisipasi paling

dominan adalah rendah yaitu dengan persentase sebesar 100%. Hanya terdapat 1 orang

yang memiliki jumlah anggota dengan kategori rendah.

Hubungan antara 5 faktor tersebut dengan tahap perencanaan adalah dengan

menggunakan aplikasi SPSS. Yaitu dengan metode rank spearman. Dapat dilihat pada

tabel 19. Korelasi spearman (rs) antara faktor sosial ekonomi dengan partisipasi

anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah sebagai berikut:

Tabel 19. Korelasi Spearman (Rs) Antara Faktor Sosial Ekonomi dengan Partisipasi

Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada Tahap Perencanaan

Faktor Sosial Ekonomi Tingkat Partisipasi Tahap Perencanaan

Signifikansi

Usia 0,421

Pendidikan 0,528

Jumlah Pekerjaan 0,950

Lamanya Tinggal 0,617

Jumlah Anggota Keluarga 0,200

Berdasarkan tabel.19 dalam menganalis hubungan antara faktor sosial ekonomi

dengan partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada tahap perencanaan

menggunakan taraf signifikansi sebesar 0,05. Perolehan nilai signifikansi (α) antara

usia dengan tingkat partisipasi pada tahap perencanaan yaitu sebesar 0,421 yang artinya

> 0,05. Maka dapat diartikan bahwa usia dengan tahap perencanaan tidak berkolerasi.

Perolehan nilai signifikansi (α) antara pendidikan dengan tingkat partisipasi pada tahap

Page 93: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

69

perencanaan yaitu sebesar 0,528 yang artinya > 0,05. Perolehan nilai signifikansi (α)

antara jumlah pekerjaan dengan tingkat partisipasi pada tahap perencanaan yaitu

sebesar 0,950 yang artinya > 0,05. Perolehan nilai signifikansi (α) antara lamanya

tinggal dengan tingkat partisipasi pada tahap perencanaan yaitu sebesar 0,617 yang

artinya > 0,05. Perolehan nilai signifikansi (α) antara jumlah anggota keluarga dengan

tingkat partisipasi pada tahap perencanaan yaitu sebesar 0,200 yang artinya > 0,05.

Maka dapat diartikan bahwa usia, pendidikan, jumlah pekerjaan, lamanya tinggal dan

jumlah anggota keluarga dengan tahap perencanaan tidak berkolerasi.

Maka dapat dikatakan bahwa α > 0,05 sehingga H0 diterima dan H1 ditolak.

Artinya nilai yang dihasilkan antara usia, tingkat pendidikan, jumlah pekerjaan,

lamanya tinggal dan jumlah anggota keluarga dengan tingkat partisipasi pada tahap

perencanaan menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara masing-masing

variabel tersebut.

Hal ini terjadi karena dalam tahap perencanaan yang paling dominan adalah

anggota inti atau kepengurusan dari Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Sedangkan

anggota inti atau kepengurusan ini memiliki umur dengan rentang adalah sedang.

Sehingga pihak anggota lainnya baik yang berumur lebih tua atau lebih muda dinilai

belum mampu dan tidak memiliki kekuasaan untuk mengambil keputusan. Latar

belakang anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani memiliki juga memiliki

pendidikan yang berbeda-beda. Sehingga setiap anggota yang tergabung dalam

Kelompok Tani Sido Mukti Madani tidak dibatasi oleh pendidikan.

Begitupun pada pada faktor jumlah pekerjaan, pekerjaan selain petani yang

dimiliki oleh anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani tidak dijadikan tolak ukur

dalam menentukan partisipasi seseorang. Tetapi pada faktor lama tinggal,

mendapatakan nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan faktor lainnya. Karena

semakin lama tinggal di Desa Pandansari maka dapat membentuk relasi dan

mendorong anggota lainnya untuk berpartisipasi. Hanya saja pada kenyataannya nilai

dari lama tinggal di Desa Pandansari tetap tidak memiliki hubungan dengan tingkat

partisipasi. Pada jumlah anggota keluarga juga tidak berhubungan dengan tingkat

partisipasi.

Page 94: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

70

5.3.2 Hubungan Faktor-Faktor Sosial Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi

Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan ini merupakan tahap kedua dari kegiatan partisipasi. Pada

tahap pelaksanaan tersebut adalah implementasi dari apa yang sudah direncanakan

pada tahap perencanaan. Partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani di

tahap pelaksanaan dilihat dari beberapa indikator yaitu pelaksanaan pertemuan rutin,

pelatihan dari Dinas Pertanian Kabupaten Malang, pembuatan kalender kegiatan,

pengumpulan data anggota, memberikan ide atau pendapat pada permasalahan yang

terdapat di lahan pertanian, membayar iuran serta pengembangan kegiatan Kelompok

Tani Sido Mukti Madani. Maka dapat dilihat hubungan dari ketujuh indikator tersebut

dengan tingkat partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang dapat

dilihat pada tabel.20 dibawah ini:

Tabel 20. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi pada

Tahap Pelaksanaan

NO KATEGORI

TAHAP PELAKSANAAN TOTAL

RENDAH SEDANG TINGGI

n % n % n % n %

1 USIA

RENDAH 1 16.67 2 33.33 3 50.00 6 20.00

SEDANG 6 27.27 8 36.36 8 36.36 22 73.33

TINGGI 1 50.00 0 0.00 1 50.00 2 6.67

TOTAL 8 26.67 10 33.33 12 40.00 30 100.00

2 PENDIDIKAN

RENDAH 2 66.67 0 0.00 1 33.33 3 10.00

SEDANG 2 10.53 7 36.84 10 52.63 19 63.33

TINGGI 4 50.00 3 37.50 1 12.50 8 26.67

TOTAL 8 26.67 10 33.33 12 40.00 30 100.00

3 JUMLAH

PEKERJAAN

RENDAH 3 23.08 5 38.46 5 38.46 13 43.33

SEDANG 5 31.25 4 25.00 7 43.75 16 53.33

TINGGI 0 0.00 1 100.00 0 0.00 1 3.33

TOTAL 8 26.67 10 33.33 12 40.00 30 100.00

4 LAMANYA

TINGGAL

RENDAH 1 33.33 0 0.00 2 66.67 3 10.00

SEDANG 5 29.41 7 41.18 5 29.41 17 56.67

TINGGI 2 20.00 3 30.00 5 50.00 10 33.33

TOTAL 8 26.67 10 33.33 12 40.00 30 100.00

5

JUMLAH

ANGGOTA

KELUARGA

RENDAH 0 0.00 2 50.00 2 50.00 4 13.33

SEDANG 7 28.00 8 32.00 10 40.00 25 83.33

TINGGI 1 100.00 0 0.00 0 0.00 1 3.33

TOTAL 8 26.67 10 33.33 12 40.00 30 100.00

Page 95: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

71

Berdasarkan tabel 20. Menunjukkan bahwa usia anggota pada kategori rendah

(18-30 tahun) memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah tinggi yaitu dengan

persentase sebesar 50%. Terdapat 3 orang dari total anggota sebanyak 6 orang yang

memiliki usia kategori rendah pada tingkat partisipasi tersebut.

Selain itu, usia sedang (30-50 tahun) memiliki tingkat partisipasi sedang dan

tinggi yang paling dominan pada tahap pelaksanaan. Terdapat masing-masing

sebanyak 8 orang yang berpartisipasi sedang dan tinggi dari total sebanyak 22 orang.

Maka dalam persentase masing-masing adalah sebesar 36,36%. Lalu, pada usia tinggi

(>50 tahun) memiliki tingkat partisipasi yang paling dominan adalah tingkat partisipasi

rendah dan tinggi. Yaitu dari total 2 orang pada kategori usia tinggi ini berpartisipasi

pada rentang rendah dan tinggi. Hal ini terjadi karena pada tahap pelaksanaan ini juga

didominasi oleh anggota inti atau kepengurusan dari Kelompok Tani Sido Mukti

Madani. Dan anggota inti atau kepengurusan tersebut memiliki umur dalam rentang

sedang (30-50 tahun). Pada tahap pelaksanaan ini, tidak menunjukkan semakin tinggi

umur yang dimiliki anggota, maka semakin baik partisipasi pada tahap pelaksanaan

tersebut.

Tingkat pendidikan anggota pada kategori rendah (SD) memiliki tingkat

partisipasi paling dominan adalah rendah yaitu dengan persentase sebesar 66,67%.

Terdapat 2 dari 3 orang yang berpartisipasi rendah. Tingkat pendidikan anggota pada

kategori sedang (SMP) memiliki tingkat partisipasi yang paling dominan adalah tinggi

yaitu dengan persentase sebesar 52,63%. Terdapat 10 orang dari total 19 anggota di

kategori berpendidikan sedang. Sedangkan pada tingkat pendidikan anggota pada

kategori tinggi (SMA dan S1) memiliki tingkat partisipasi yang paling dominan adalah

rendah yaitu dengan persentase sebesar 50%. Terdapat 4 orang dari total 8 anggota

yang berpendidikan kategori tinggi. Pada tahap pelaksanaan ini apabila dibandingkan

dengan tahap perencanaan terdapat peningkatan partisipasi pada anggota yang

memiliki tingkat pendidikan kategori sedang.

Jumlah pekerjaan anggota pada kategori rendah (1 pekerjaan) memiliki tingkat

partisipasi paling dominan adalah sedang dan tinggi yaitu dengan masing-masing

persentase sebesar 36,84%. Terdapat masing-masing 5 orang dari total 13 anggota yang

Page 96: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

72

memiliki jumlah pekerjaan pada kategori rendah. Pada jumlah pekerjaan anggota

kategori sedang (2 pekerjaan) memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah tinggi

yaitu dengan persentase adalah 43,75%. Terdapat 7 orang pada kedua kategori tersebut

dari total anggota sebanyak 16 orang. Sedangkan pada jumlah pekerjaan anggota

kategori tinggi (3 pekerjaan) memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah sedang

yaitu dalam persentase sebesar 100%. Hanya terdapat 1 orang yang berpartisipasi

sedang pada anggota yang memiliki jumlah pekerjaan kategori tinggi. Apabila

dibandingkan dengan tahap perencanaan, terdapat penignkatan partisipasi pada tahap

pelaksanaan.

Lamanya tinggal anggota pada kategori rendah (<20 tahun) memiliki tingkat

partisipasi paling dominan adalah tinggi yaitu dengan persentase sebesar 66,67%.

Terdapat 2 orang dari total anggota sebanyak 3. Lamanya tinggal anggota pada kategori

sedang (20-40 tahun) memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah sedang yaitu

dengan persentase sebesar 41,18%. Terdapat 7 orang dari total anggota sebanyak 17

orang. Sedangkan lamanya tinggal anggota pada kategori tinggi (>40 tahun) memiliki

tingkat partisipasi paling dominan adalah tinggi yaitu dengan persentase sebesar 50%.

Terdapat 5 rang dari total anggota sebanyak 10 orang yang memiliki lama tinggal

dengan kategori tinggi. Apabila dibandingkan dengan tahap perencanaan, terdapat

peningkatan partisipasi pada tahap pelaksanaan.

Jumlah anggota keluarga pada kategori rendah memiliki tingkat partisipasi

paling dominan adalah sedang dan tinggi yaitu dengan persentase masing-masing

sebesar 50%. Terdapat masing-masing 2 orang dari total anggota sebanyak 4 orang.

Jumlah anggota keluarga pada kategori sedang memiliki tingkat partisipasi paling

dominan adalah tinggi yaitu dengan persentase sebesar 40%. Terdapat 10 orang dari

total anggota sebanyak 25 orang. Selanjutnya, jumlah anggota keluarga pada kategori

tinggi memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah rendah yaitu dengan

persentase sebesar 100%. Hanya terdaat 1 orang yang memiliki jumlah anggota dengan

kategori rendah.

Dapat dilihat pada tabel 20. Korelasi spearman (rs) antara faktor sosial ekonomi

dengan partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah sebagai berikut:

Page 97: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

73

Tabel 21. Korelasi Spearman (Rs) Antara Faktor Sosial Ekonomi dengan Partisipasi

Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada Tahap Pelaksanaan

Faktor Sosial Ekonomi Tingkat Partisipasi Tahap Pelaksanaan

Signifikansi

Usia 0,556

Pendidikan 0,223

Jumlah Pekerjaan 0,966

Lamanya Tinggal 0,507

Jumlah Anggota Keluarga 0,285

Berdasarkan tabel 21. dalam menganalis hubungan antara faktor sosial ekonomi

dengan partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada tahap pelaksanaan

menggunakan taraf signifikansi sebesar 0,05. Perolehan nilai signifikansi (α) antara

usia dengan tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan yaitu sebesar 0,556 yang artinya

> 0,05. Perolehan nilai signifikansi (α) antara pendidikan dengan tingkat partisipasi

pada tahap pelaksanaan yaitu sebesar 0,223 yang artinya > 0,05. Perolehan nilai

signifikansi (α) antara jumlah pekerjaan dengan tingkat partisipasi pada tahap

pelaksanaan yaitu sebesar 0,966 yang artinya > 0,05. Perolehan nilai signifikansi (α)

antara lamanya tinggal dengan tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan yaitu sebesar

0,507 yang artinya > 0,05. Perolehan nilai signifikansi (α) antara jumlah anggota

keluarga dengan tingkat partisipasi pada tahap pelaksanaan yaitu sebesar 0,285 yang

artinya > 0,05. Maka dapat diartikan bahwa usia, pendidikan, jumlah pekerjaan,

lamanya tinggal dan jumlah anggota keluarga dengan tahap pelaksanaan tidak

berkolerasi.

Hal ini terjadi karena pada tahap pelaksaan kegatan dalam kelompok tani Sido

Mukti Madani tidak melihat dari faktor usia. Pada kondisi tersebut usaha anggota yang

akan menjadi pemicu tumbuhnya semangat untuk turut serta dalam pelaksanaan.

Sehingga anggota yang lebih rajin ikut dalam kegiatan kelompok tani Sido Mukti

Madani akan mendapatkan manfaat yang lebih besar. Hal ini juga bertolak belakang

dengan teori yang menyatakan semakin tinggi pendidikan anggota, maka semakin

tinggi pula keikutsertaan pada pelaksanaan kegiatan dalam Kelompok Tani Sido Mukti

Madani. Salah satu alasan pendidikan tidak berkorelasi dengan partisipasi pada tahap

perencanaan adalah tidak terdapatnya kepercayaan dirinya untuk dapat melakukan

Page 98: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

74

banyak hal dengan benar. Terlebih dari itu kepengurusan inti yang selalu saja

mendominasi juga mengakibatkan kepercayaan diri tersebut semakin rendah.

5.3.3 Hubungan Faktor-Faktor Sosial Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi

Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada Tahap Monitoring dan Evaluasi

Partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani di tahap monitoring

dan evaluasi dilihat dari beberapa indikator yaitu penilaian terhadap kegiatan

Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang tea disusun pada perencanaan, melakukan

evaluasi hasil kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Tani, memberikan saran dalam

menyelesaikan permasalahan yang ada di Kelompok Tani maupun di lahan pertanian,

partisipasi dalam menanggapi keluhan dari anggota Kelompok Tani lainnya dalam

kegiatan Kelompok Tani. Dari 4 indikator tersebut tentunya terdapat hubungan dengan

faktor sosial ekonomi, yang dapat dilihat pada tabel.21 dibawah ini:

Tabel 22. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi pada Tahap

Monitoring dan Evaluasi

NO KATEGORI

TAHAP PERENCANAAN TOTAL

RENDAH SEDANG TINGGI

n % n % n % n %

1 USIA

RENDAH 0 0.00 6 100.00 0 0.00 6 20.00

SEDANG 1 4.55 15 68.18 6 27.27 22 73.33

TINGGI 0 0.00 2 100.00 0 0.00 2 6.67

TOTAL 1 3.33 23 76.67 6 20.00 30 100.00

2 PENDIDIKAN

RENDAH 1 33.33 2 66.67 0 0.00 3 10.00

SEDANG 0 0.00 15 78.95 4 21.05 19 63.33

TINGGI 0 0.00 6 75.00 2 25.00 8 26.67

TOTAL 1 3.33 23 76.67 6 20.00 30 100.00

3 JUMLAH

PEKERJAAN

RENDAH 0 0.00 12 92.31 1 7.69 13 43.33

SEDANG 1 6.25 10 62.50 5 31.25 16 53.33

TINGGI 0 0.00 1 100.00 0 0.00 1 3.33

TOTAL 1 3.33 23 76.67 6 20.00 30 100.00

4 LAMANYA

TINGGAL

RENDAH 0 0.00 3 100.00 0 0.00 3 43.33

SEDANG 1 5.88 13 76.47 3 17.65 17 56.67

TINGGI 0 0.00 7 70.00 3 30.00 10 33.33

TOTAL 1 3.33 23 76.67 6 20.00 30 100.00

5

JUMLAH

ANGGOTA

KELUARGA

RENDAH 0 0.00 4 100.00 0 0.00 4 13.33

SEDANG 1 4.00 18 72.00 6 24.00 25 83.33

TINGGI 0 0.00 1 100.00 0 0.00 1 3.33

TOTAL 1 3.33 23 76.67 6 20.00 30 100.00

Page 99: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

75

Berdasarkan tabel 22. Menunjukkan bahwa usia anggota pada kategori rendah

(18-30 tahun) memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah sedang yaitu dengan

persentase sebesar 100%. Terdapat 6 orang dari total anggota sebanyak 6 orang yang

memiliki usia kategori sedang pada tingkat partisipasi tersebut.

Selain itu, usia sedang (30-50 tahun) memiliki tingkat partisipasi rendah yang

paling dominan pada tahap monitoring dan evaluasi. Terdapat sebanyak 15 orang yang

berpartisipasi sedang dari total sebanyak 22 orang. Maka dalam persentase adalah

sebesar 68,18%. Lalu, pada usia tinggi (>50 tahun) memiliki tingkat partisipasi yang

paling dominan adalah tingkat partisipasi sedang. Yaitu terdapat 2 orang dari total 2

anggota pada kategori usia tinggi ini berpartisipasi pada rentang sedang. Pada tahap

monitoring dan evaluasi, baik anggota yang memiliki usia kategori rendah, sedang dan

tinggi memiliki tingkat partisipasi yang sedang. Sebagian besar anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani menyerahkan penilaian kepada anggota inti atau

kepengurusan dari Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Tingkat pendidikan anggota pada kategori rendah (SD) memiliki tingkat

partisipasi paling dominan adalah sedang yaitu dengan persentase sebesar 66,67%.

Terdapat 2 dari 3 orang yang berpartisipasi sedang. Tingkat pendidikan anggota pada

kategori sedang (SMP) memiliki tingkat partisipasi yang paling dominan adalah sedang

yaitu dengan persentase sebesar 78,95%. Terdapat 15 orang dari total 19 anggota di

kategori berpendidikan sedang. Sedangkan pada tingkat pendidikan anggota pada

kategori tinggi (SMA dan S1) memiliki tingkat partisipasi yang paling dominan adalah

sedang yaitu dengan persentase sebesar 75%. Terdapat 4 orang dari total 6 anggota

yang berpendidikan kategori tinggi. Pada tahap monitoring dan evaluasi, baik anggota

yang memiliki tingkat pendidikan kategori rendah, sedang, dan tinggi memiliki tingkat

partisipasi yang sedang.

Jumlah pekerjaan anggota pada kategori rendah (1 pekerjaan) memiliki tingkat

partisipasi paling dominan adalah sedang yaitu dengan persentase sebesar 92,31%.

Terdapat masing-masing 12 orang dari total 13 anggota yang memiliki jumlah

pekerjaan pada kategori rendah. Pada jumlah pekerjaan anggota kategori sedang (2

pekerjaan) memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah sedang yaitu dengan

Page 100: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

76

persentase adalah 62,50%. Terdapat 10 orang pada kedua kategori tersebut dari total

anggota sebanyak 16 orang. Sedangkan pada jumlah pekerjaan anggota kategori tinggi

(3 pekerjaan) memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah sedang yaitu dalam

persentase sebesar 100%. Hanya terdapat 1 orang yang berpartisipasi sedang pada

anggota yang memiliki jumlah pekerjaan kategori tinggi.

Lamanya tinggal anggota pada kategori rendah (<20 tahun) memiliki tingkat

partisipasi paling dominan adalah sedang yaitu dengan persentase sebesar 100%.

Terdapat 3 orang dari total anggota sebanyak 3. Lamanya tinggal anggota pada kategori

sedang (20-40 tahun) memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah sedang yaitu

dengan persentase sebesar 76,47%. Terdapat 13 orang dari total anggota sebanyak 17

orang. Sedangkan lamanya tinggal anggota pada kategori tinggi (>40 tahun) memiliki

tingkat partisipasi paling dominan adalah sedang yaitu dengan persentase sebesar 70%.

Terdapat 7 orang dari total anggota sebanyak 10 orang yang memiliki lama tinggal

dengan kategori tinggi.

Jumlah anggota keluarga pada kategori rendah memiliki tingkat partisipasi

paling dominan adalah sedang yaitu dengan persentase sebesar 100%. Terdapat 4 orang

dari total anggota sebanyak 4 orang. Jumlah anggota keluarga pada kategori sedang

memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah sedang yaitu dengan persentase

sebesar 72%. Terdapat 18 orang dari total anggota sebanyak 25 orang. Selanjutnya,

jumlah anggota keluarga pada kategori tinggi memiliki tingkat partisipasi paling

dominan adalah sedang yaitu dengan persentase sebesar 100%. Hanya terdaat 1 orang

yang memiliki jumlah anggota dengan kategori rendah.

Dapat dilihat pada tabel 23. Korelasi spearman (rs) antara faktor sosial ekonomi

dengan partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah sebagai berikut:

Page 101: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

77

Tabel 23. Korelasi Spearman (Rs) Antara Faktor Sosial Ekonomi dengan Partisipasi

Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada Tahap Monitoring dan Evaluasi

Faktor Sosial Ekonomi

Tingkat Partisipasi Tahap Monitoring dan

Evaluasi

Signifikansi

Usia 0,198

Pendidikan 0,147

Jumlah Pekerjaan 0,606

Lamanya Tinggal 0,430

Jumlah Anggota Keluarga 0,444

Berdasarkan tabel 23. dalam menganalis hubungan antara faktor sosial ekonomi

dengan partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada tahap monitoring

dan evaluasi menggunakan taraf signifikansi sebesar 0,05. Perolehan nilai signifikansi

(α) antara usia dengan tingkat partisipasi pada tahap monitoring dan evaluasi yaitu

sebesar 0,198 yang artinya > 0,05. Perolehan nilai signifikansi (α) antara pendidikan

dengan tingkat partisipasi pada tahap monitoring dan evaluasi yaitu sebesar 0,147 yang

artinya > 0,05. Perolehan nilai signifikansi (α) antara jumlah pekerjaan dengan tingkat

partisipasi pada tahap monitoring dan evaluasi yaitu sebesar 0,606 yang artinya > 0,05.

Perolehan nilai signifikansi (α) antara lamanya tinggal dengan tingkat

partisipasi pada tahap monitoring dan evaluasi yaitu sebesar 0,430 yang artinya > 0,05.

Perolehan nilai signifikansi (α) antara jumlah anggota keluarga dengan tingkat

partisipasi pada tahap monitoring dan evaluasi yaitu sebesar 0,444 yang artinya > 0,05.

Maka dapat diartikan bahwa usia, pendidikan, jumlah pekerjaan, lamanya tinggal dan

jumlah anggota keluarga dengan tahap monitoring dan evaluasi tidak berkolerasi.

Hal ini terjadi karena dalam rapat atau pertemuan rutin di kelompok tani Sido

Mukti Madani sebagian besar hanya melibatkan pengurus kelompok atau pihak yang

dianggap lebih ahli. Pihak anggota lainnya merasa tidak emmiliki kekuasaan untuk

turut serta mengevaluasi kegiatan serta memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada

pengurus kelompok. Hanya saja pada tahap monitoring dan evaluasi ini anggota

kelompok lebih memberikan perannya untuk hadir dalam kegiatan evaluasi walaupun

beberapa masih ada yang hanya datang saja dan tidak memberikan evaluasi terhadap

kegiatan kelompok. Pada faktor pendidikan juga tiak menunjukkan adanya hubungan

signifikan antara kedua variable. Dalam hal ini pendidikan tinggi atau rendah tidak

Page 102: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

78

membedakan seseorang untuk turut serta pada kegiatan monitoring dan evaluasi dalam

kegiatan yang ada pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

5.3.4 Hubungan Faktor-Faktor Sosial Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi

Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada Tahap Pemanfaatan Hasil

Partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani di tahap pemanfaatan

hasil dilihat dari beberapa indikator yaitu memanfaatkan penyediaan sarana dan

prasarana modal yang diberikan pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani, dan

merasakan dampak positif dari kegiatan Kelompok Tani. Dari 2 indikator tersebut

tentunya terdapat hubungan dengan faktor sosial ekonomi, yang dapat dilihat pada

tabel.24 dibawah ini:

Tabel 24. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dengan Tingkat Partisipasi pada Tahap

Pemanfaatan Hasil

NO KATEGORI

TAHAP PEMANFAATAN HASIL TOTAL

RENDAH SEDANG TINGGI

n % n % n % n %

1 USIA

RENDAH 0 0.00 3 50.00 3 50.00 6 20.00

SEDANG 11 50.00 5 22.73 6 27.27 22 73.33

TINGGI 1 16.67 0 0.00 1 16.67 6 20.00

TOTAL 12 40.00 8 26.67 10 33.33 30 100.00

2 PENDIDIKAN

RENDAH 1 33.33 1 33.33 1 33.33 3 10.00

SEDANG 5 26.32 6 31.58 8 42.11 19 63.33

TINGGI 6 75.00 1 12.50 1 12.50 8 26.67

TOTAL 12 40.00 8 26.67 10 33.33 30 100.00

3

JUMLAH

PEKERJAAN

RENDAH 4 30.77 4 30.77 5 38.46 13 43.33

SEDANG 7 43.75 4 25.00 5 31.25 16 53.33

TINGGI 1 100.00 0 0.00 0 0.00 1 3.33

TOTAL 12 40.00 8 26.67 10 33.33 30 100.00

4 LAMANYA

TINGGAL

RENDAH 0 0.00 2 66.67 1 33.33 3 10.00

SEDANG 6 35.29 5 29.41 6 35.29 17 56.67

TINGGI 6 60.00 1 10.00 3 30.00 10 33.33

TOTAL 12 40.00 8 26.67 10 33.33 30 100.00

5

JUMLAH

ANGGOTA

KELUARGA

RENDAH 1 25.00 2 50.00 1 25.00 4 13.33

SEDANG 10 40.00 6 24.00 9 36.00 25 83.33

TINGGI 1 100.00 0 0.00 0 0.00 1 3.33

TOTAL 12 40.00 8 26.67 10 33.33 30 100.00

Berdasarkan tabel 24. Menunjukkan bahwa usia anggota pada kategori rendah

(18-30 tahun) memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah sedang dan tinggi

Page 103: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

79

yaitu dengan persentase masing-masing sebesar 50%. Terdapat masing-masing 3 orang

dari total anggota sebanyak 6 orang yang memiliki usia kategori rendah pada tingkat

partisipasi tersebut.

Selain itu, usia sedang (30-50 tahun) memiliki tingkat partisipasi rendah yang

paling dominan pada tahap pemanfaatan hasil. Terdapat sebanyak 11 orang yang

berpartisipasi rendah dari total sebanyak 22 orang. Maka dalam persentase masing-

masing adalah sebesar 50%. Lalu, pada usia tinggi (>50 tahun) memiliki tingkat

partisipasi yang paling dominan adalah tingkat partisipasi rendah dan tinggi. Yaitu dari

total 2 orang pada kategori usia tinggi ini berpartisipasi pada rentang rendah dan tinggi

dengan persentase masing-masing sebesar 16,67%.

Tingkat pendidikan anggota pada kategori rendah (SD) memiliki tingkat

partisipasi paling dominan adalah pada ketiga rentang. Yaitu dengan persentase

masing-masing sebesar 33,33%. Terdapat masing-masing 1 orang pada setiap rentang

dari total 3 anggota yang berpartisipasi rendah. Tingkat pendidikan anggota pada

kategori sedang (SMP) memiliki tingkat partisipasi yang paling dominan adalah tinggi

yaitu dengan persentase sebesar 42,11%. Terdapat 8 orang dari total 19 anggota di

kategori berpendidikan kategori sedang. Sedangkan pada tingkat pendidikan anggota

pada kategori tinggi (SMA dan S1) memiliki tingkat partisipasi yang paling dominan

adalah rendah yaitu dengan persentase sebesar 75%. Terdapat 6 orang dari total 8

anggota yang berpendidikan kategori tinggi.

Jumlah pekerjaan anggota pada kategori rendah (1 pekerjaan) memiliki tingkat

partisipasi paling dominan adalah tinggi yaitu dengan persentase sebesar 38,46%.

Terdapat 5 orang dari total 13 anggota yang memiliki jumlah pekerjaan pada kategori

rendah. Pada jumlah pekerjaan anggota kategori sedang (2 pekerjaan) memiliki tingkat

partisipasi paling dominan adalah rendah yaitu dengan persentase adalah 43,75%.

Terdapat 7 orang pada kedua kategori tersebut dari total anggota sebanyak 16 orang.

Sedangkan pada jumlah pekerjaan anggota kategori tinggi (3 pekerjaan) memiliki

tingkat partisipasi paling dominan adalah rendah yaitu dalam persentase sebesar 100%.

Hanya terdapat 1 orang yang berpartisipasi sedang pada anggota yang memiliki jumlah

pekerjaan kategori tinggi.

Page 104: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

80

Lamanya tinggal anggota pada kategori rendah (<20 tahun) memiliki tingkat

partisipasi paling dominan adalah sedang yaitu dengan persentase sebesar 66,67%.

Terdapat 2 orang dari total anggota sebanyak 3. Lamanya tinggal anggota pada kategori

sedang (20-40 tahun) memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah rendah dan

tinggi yaitu dengan persentase masing-masing sebesar 35,29%. Terdapat masing-

masing 6 orang dari total anggota sebanyak 17 orang. Sedangkan lamanya tinggal

anggota pada kategori tinggi (>40 tahun) memiliki tingkat partisipasi paling dominan

adalah rendah yaitu dengan persentase sebesar 60%. Terdapat 6 rang dari total anggota

sebanyak 10 orang yang memiliki lama tinggal dengan kategori tinggi.

Jumlah anggota keluarga pada kategori rendah memiliki tingkat partisipasi

paling dominan adalah sedang yaitu dengan persentase sebesar 50%. Terdapat 2 orang

dari total anggota sebanyak 4 orang. Jumlah anggota keluarga pada kategori sedang

memiliki tingkat partisipasi paling dominan adalah rendah yaitu dengan persentase

sebesar 40%. Terdapat 10 orang dari total anggota sebanyak 25 orang. Selanjutnya,

jumlah anggota keluarga pada kategori tinggi memiliki tingkat partisipasi paling

dominan adalah rendah yaitu dengan persentase sebesar 100%. Hanya terdaat 1 orang

yang memiliki jumlah anggota dengan kategori rendah.

Dapat dilihat pada tabel 25. Korelasi spearman (rs) antara faktor sosial ekonomi

dengan partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah sebagai berikut:

Tabel 25. Korelasi Spearman (Rs) Antara Faktor Sosial Ekonomi dengan Partisipasi

Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada Tahap Pemanfaatan Hasil

Faktor Sosial Ekonomi

Tingkat Partisipasi Tahap Pemanfaatan

Hasil

Signifikansi

Usia 0,055

Pendidikan 0,156

Jumlah Pekerjaan 0,347

Lamanya Tinggal 0,219

Jumlah Anggota Keluarga 0,200

Berdasarkan tabel 25. dalam menganalisis hubungan antara faktor sosial

ekonomi dengan partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani pada tahap

pemanfaatan hasil menggunakan taraf signifikansi sebesar 0,05. Perolehan nilai

signifikansi (α) antara usia dengan tingkat partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil

Page 105: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

81

yaitu sebesar 0,055 yang artinya > 0,05. Perolehan nilai signifikansi (α) antara

pendidikan dengan tingkat partisipasi pada tahap monitoring dan evaluasi yaitu sebesar

0,156 yang artinya > 0,05. Perolehan nilai signifikansi (α) antara jumlah pekerjaan

dengan tingkat partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil yaitu sebesar 0,347 yang

artinya > 0,05. Perolehan nilai signifikansi (α) antara lamanya tinggal dengan tingkat

partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil yaitu sebesar 0,219 yang artinya > 0,05.

Perolehan nilai signifikansi (α) antara jumlah anggota keluarga dengan tingkat

partisipasi pada tahap peamnfaatan hasil yaitu sebesar 0,200 yang artinya > 0,05. Maka

dapat diartikan bahwa usia, pendidikan, jumlah pekerjaan, lamanya tinggal dan jumlah

anggota keluarga dengan tahap monitoring dan evaluasi tidak berkolerasi.

Hal ini terjadi karena pada tahap pemanfaatan hasil ini, anggota yang tergabung

dalam Kelompok Tani Sido Mukti Madani tidak melihat faktor usia. Pada kondisi

tersebut anggota yang memiliki usaha lebih besar akan memperoleh peluang yang lebih

besar dalam menikmati hasil dari kegiatan yang dilaksanakan. Pada tahap pemanfaatan

hasil ini juga tidak berkorelasi dengan pendidikan, hal ini dikarenakan anggota yang

tergabung dalam Kelompok Tani Sido Mukti Madani meskipun memiliki pendidikan

tinggi. Tetapi tidak terlalu ingin memburu untuk menikmati hasil dari kegiatan yang

telah dilaksanakan. Alasan lain adalah karena pendidikan tinggi membuat anggota

lebih ingin mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak agar dapat meningkatkan

pengetahuan dari yang sebelumnya dimiliki.

Berdasarkan data korelasi antara tingkat partisipasi pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dan pemanfaatan hasil dengan faktor sosial

ekonomi berupa usia, pendidikan, jumlah pekerjaan, lamanya tinggal dan jumlah

anggota keluarga menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi atau hubungan satu sama

lain. Hal ini dikarenakan bahwa pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani didominasi

oleh kepengurusan atau anggota inti dalam membuat suatu keputusan. Sehingga tidak

dapat diukur dengan kelima faktor sosial ekonomi tersebut dalam menentukan

hubungan dengan tingkat partisipasi. Relasi atau kedekatan antar kepengurusan inti

pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani yang menjadi faktor dalam menentukan

tingkat partisipasi pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Page 106: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

82

5.4 Analisis Rata-Rata Pendapatan Anggota dan Non Anggota Kelompok Tani

Sido Mukti Madani dengan Menggunakan Uji Independent T-Test

Analisis pendapatan usahatani digunakan untuk mengetahui perbedaan

pendapatan usahatani antara petani yang menjadi anggota dan non anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani. Pendapatan usahatani ini dikonversikan kedalam waktu 1

tahun. Konversi ini dilakukan karena usahatani yang dilakukan oleh anggota maupun

non anggota adalah berupa komdoitas tahunan seperti kopi, sengon, dan tanaman kayu

lainnya. Sehingga baik biaya total, penerimaan maupun pendapatan dikonversikan

dalam kurun waktu 1 tahun terakhir.

Biaya total ini merupakan hasil dari biaya yang jumlahkan dalam 1 tahun

terakhir pada waktu budidaya. Penerimaan merupakan hasil yang diterima oleh

anggota maupun non angota Kelompok Tani Sido Mukti Madani dalam 1 tahun

terakhir. Dan biaya total masih termasuk pada penerimaan. Sedangan pada pendapatan

merupakan selisih antara penerimaan usahatani dengan total biaya. Pendapatan,

penerimaan dan biaya total usahatani ini dinilai dengan satuan Rupiah.

Pendapatan usahatani akan semakin tinggi apabila total biaya usahatani

semakin rendah dan penerimaan semakin tinggi. Semakin tinggi pendapatan yang

diterima petani maka kegiatan usahatani tersebut semakin menguntungkan bagi petani.

Pendapatan usahatani anggota maupun non anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani dapat dilihat pada tabel.26 sebagai berikut:

Tabel 26. Rata-Rata Pendapatan Usahatani Anggota dan Non Anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani di Desa Pandansari.

URAIAN

USAHA TANI

Selisih (Rp) Uji T

Rata-Rata

Anggota Kelompok

Tani Sido Mukti

Madani (Rp)

Non Anggota

Kelompok Tani

Sido Mukti

Madani (Rp)

Penerimaan Rp 31.354.001 Rp 21.072.363 Rp 10.281.637

Biaya Total Rp 10.884.710 Rp 5.438.187 Rp 5.446.523

Pendapatan Rp 20.469.291 Rp 15.634.177 Rp 4.835.114 Ns

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Keterangan : * = berbeda nyata pada taraf kepercayaan 5%

ns = tidak berbeda nyata pada taraf kepercayaan 5%

Page 107: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

83

Berdasarkan tabel.26 dapat diketahui bahwa pendapatan usahatani anggota

maupun non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani yaitu sebesar Rp 20.269.29,-

lebih tinggi daripada pendapatan usahatani petani non anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani yaitu sebesar R- 15.643.177,-. Sehingga diperoleh selisih sebesar Rp

4.835.114.

Maka dapat kita lihat perbedaan pendapatan tersebut berbeda nyata atau tidak

pada uji beda rata-rata dengan menggunakan SPSS. Tetapi sebelum melakukan uji

independent T-test hal yang harus dilakukan adalah menguji data telah terdistribusi

dengan normal atau belum. Berdasarkan data dari pendapatan rata-rata anggota dan

non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani menunjukan bahwa tidak terdistribusi

dengan normal sehingga perlu mentrasformasi data ke dalam bentuk logaritma. Dapat

dilihat pada tabel 27. hasil dari transformasi data rata-rata pendapatan anggota dan non

anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani dalam bentuk logaritma sebagai berikut

memiliki signifikansi > 0,05 yaitu sebesar 0,467 pada pendapatan anggota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani dan 0,077 pada pendapatan non anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani. Hal ini menunjukkan bahwa α > 0,05 . Sehingga data pendapatan rata-

rata anggota dan non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani setelah dilakukan

trasnformarsi data kedalam bentuk logaritma adalah terdistribusi normal.

Setelah data terdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah melakukan uji

Independent T-Test yang terdapat pada tabel 27. sebagai berikut:

Tabel 27. Uji Independent T-Test Independent Samples Test

Levene’s Test For Equality of

Variances

T-Test For

Equality of

Means

F Sig Sig (2-tailed)

Pendapatan Equal variances

assumed

0,933 0,338 0,114

Equal variances

not assumed

0,114

Berdasarkan pada tabel.27 tersebut terdapat Lavene’s test untuk uji

homogenitas (perbedaan varians). Pada kolom Fhitung sebesar 0,933 (Ftabel= 0,338)

Page 108: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

84

karena Fhitung > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan varians pada

data pendapatan pada anggota dan non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani

(data equal/homogen). Karena data homogen maka dapat dilihat pada kolom equal

variances assumed nilai Sig = 0,114 pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Sehingga

Sig (0,114) > α (0,05) artinya tidak terdapat perbedaan pendapatan yang signifikan

pada anggota dan non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Perbedaan tingkat pendapatan antara petani anggota dan non angota Kelompok

Tani Sido Mukti Madani tidak terlalu besar ini dikarenakan peran Kelompok Tani tidak

terlalu membawa perubahan yang signifikan kepada anggotanya. Sehingga perbedaan

pendapatan pada anggota dan non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani tidak

terlalu berpengaruh. Angota Kelompok Tani Sido Mukti Madani merasakan bahwa

beberapa kegiatan di Kelompok Tani Sido Mukti Madani tersebut tidak memberikan

dampak positif yang dapat mempengaruhi dari kegiatan berusahatani. Terlebih lagi

ketika ikut pertemuan rutin Kelompok Tani tersebut, yang mendominasi hanya dari

anggota inti atau kepengurusan dari Kelompok Tani Sido Mukti Madani tersebut.

Sehingga anggota lainnya memilih untuk kurang berpartisipasi pada tiap kegiatan dari

Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Maka dari itu, perbedaan pendapatan antara

anggota dan non anggota tidak terlalu tinggi. Karena dari segi usahatani anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani tersebut tidak terlalu merasakan dampak yang

menguntungkan untuk kegiatan usahataninya tersebut.

5.5 Hubungan Tingkat Partisipasi dengan Peningkatan Pendapatan Petani pada

Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Partisipasi yang terdapat pada Kelompok Tani secara umum akan berdampak

dalam peningkatan produktivitas. Anggota Kelompok Tani yang telah melakukan

kegiatan Kelompok Tani secara rutin maka akan memberikan dampak positif yang

nyata terhadap anggota Kelompok Tani. Dampak positif tersebut adalah berupa

keterampilan dan pengetahuan yang baru untuk anggota Kelompok Tani tersebut.

Sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas anggota Kelompok

Tani. Dan ketika produktivitas Kelompok Tani telah meningkat maka secara tidak

Page 109: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

85

langsung akan meningkatan pendapatan petani. Dapat dilihat pada tabel 28. Hubungan

tingkat partisipasi dengan peningkatan pendapatan petani pada Kelompok Tani Sido

Mukti Madani adalah sebagai berikut:

Tabel.28 Hubungan Tingkat Partisipasi dengan Peningkatan Pendapatan Petani pada

Kelompok Tani Sido Mukti Madani

Kategori Pendapatan Petani

Signifikansi (2-tailed)

Tingkat Partisipasi 0,646

N 30

Berdasarkan tabel 28. dalam menganalisis hubungan antara tingkat partisipasi

anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani dengan pendapatan petani pada anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Perolehan nilai signifikansi (α) antara tingkat

partisipasi dengan pendapatan petani pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani yaitu

sebesar 0,646 yang artinya > 0,05. Berdasarkan nilai signifikansi tersebut

menggambarkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat partisipasi petani

dengan pendapatan petani pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Maka dapat dikatakan bahwa partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti

Madani tidak memberikan dampak yang besar dalam peningkatan pendapatan.

Sehingga ada atau tidaknya kegiatan dan partisipasi anggota Kelompok Tani Sido

Mukti Madani tidak memberikan dampak yang nyata dalam meningkatkan pendapatan

pertanian. Hal ini diduga, karena dalam proses partisipasi tersebut dalam penyampaian

pendapat dan kekuasaan terletak hanya pada anggota inti atau kepengurusan dari

Kelompok Tani Sido Mukti Madani saja. Selain itu prioritas agar dapat menggunakan

sarana dan prasarana yang terdapat dalam Kelompok Tani Sido Mukti Madani hanya

diberikan kepada orang-orang tertentu saja. Sehingga dalam lingkup Kelompok Tani

Sido Mukti Madani tersebut masih memiliki keterbatasan informasi untuk anggota

lainnya yang bukan bagian dari anggota inti atau kepengurusan Kelompok Tani. Maka

dapat dikatakan hasil dari uji Rank Spearman tersebut menunjukkan tidak terdapat

hubungan antara tingkat partisipasi pada anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani

dengan peningkatan pendapatan petani.

Page 110: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

86

VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berikut kesimpulan yang diajukan penulis berdasarkan hasil penelitian yaitu

sebagai berikut:

1. Partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani meliputi tahap

perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pemanfaatan hasil. Pada

tahap perencanaan, partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah

sebesar 66,35% dan termasuk tahap partipasi kategori sedang. Pada tahap

pelaksanaan, partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani adalah

sebesar 69,59% dan termasuk tahap partisipasi dengan kategori sedang. Pada tahap

monitoring dan evaluasi, partisipasi anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani

adalah sebesar 72,89% dan termasuk tahap partisipasi dengan kategori sedang.

Selanjutnya pada tahap pemanfaatan hasil, partisipasi anggota Kelompok Tani Sido

Mukti adalah sebesar 64,86% dan termasuk tahap partisipasi dengan kategori

sedang.

2. Partisipasi Kelompok Tani Sido Mukti Madani seringkali dikaitkan dengan faktor

sosial ekonomi sebagai faktor yang berpengaruh. Faktor sosial ekonomi tersebut

antara lain adalah usia, pendidikan, jumlah pekerjaan, lamanya tinggal dan jumlah

anggota keluarga. Berdasarkan hasil korelasi Rank Spearman, yaitu

menghubungkan antara faktor sosial ekonomi dengan tingkat partisipasi anggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani menghasilkan bahwa tidak terdapat korelasi

antara kelima faktor sosial ekonomi tersebut dengan tingkat partisipasi baik dari

tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pemanfaatan hasil.

3. Kelompok Tani Sido Mukti Madani bertujuan untuk dapat memberikan dampak

positif yang nyata, seperti contohnya adalah peningkatan pendapatan pertanian.

Berdasarkan hasi uji Independent T-Test yaitu uji analisis mengenai perbandingan

pendapatan antara anggota dan non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

Hasil dari uji Independent T-Test tersebut menunjukkan bahwa antara pendapatan

pertanian dari anggota dan non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani tidak

Page 111: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

87

terdapat perbedaan pendapatan yang signfikan pada anggota dan non aggota

Kelompok Tani Sido Mukti Madani. Perbedaan yang tidak signifikan pada tingkat

pendapatan antara anggota dan non anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani

dikarenakan peran Kelompok Tani tidak terlalu membawa perubahan yang

signifikan kepada anggotanya.

2. Hubungan tingkat partisipasi dengan pendapatan petani pada Kelompok Tani Sido

Mukti Madani yaitu tidak terdapat hubungan antara tingkat partisipasi petani

dengan pendapatan petani pada Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

6.2 Saran

Berikut saran yang diajukan penulis berdasarkan hasil penelitian yaitu sebagai

berikut:

1. Seluruh anggota Kelompok Tani Sido Mukti Madani sebaiknya meningkat

partisipasi pada setiap tahapan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring

dan evaluasi, serta pemanfaatan hasil. Hal ini dapat dilakukan dengan ikut hadir

pada setiap pertemuan yang dilaksanakan oleh Kelompok Tani Sido Mukti Madani.

2. Pengurus Kelompok Tani Sido Mukti Madani sebaiknya memberikan akses keapda

seluruh anggota dalam setiap tahapan partisipasi. Hal ini dapat dilakukan dengan

memberikan kesempatan kepada seluruh anggota untuk turut serta mengemukakan

pendapat mereka. Pengurus kelompok juga perlu aktif untuk meminta pendapat dari

masing-masing anggota sehingga tidak ada anggota yang merasa pendapatnya tidak

diperlukan dalam kelompok.

3. Pengurus Kelompok Tani Sido Mukti Madani sebaiknya dalam hal memberikan

undangan kepada anggota untuk pertemuan rutin dilakukan secara adil. Tidak

hanya mengundang anggota-anggota tertentu sehingga tidak ada anggota yang

merasa tidak diundang dalam pertemuan rutin.

4. Pemerintah desa atau stakeholder perlu melakukan control kepada Kelompok Tani

Sido Mukti Madani untuk memantau kegiatan kelompok yang dilaksanakan. Hal

ini dapat dilakukan dengan cara melihat tingkat kehadiran anggota dalam kegiatan,

sehingga dapat dilakukan evaluasi untuk kegiatan selanjutnya.

Page 112: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

88

DAFTAR PUSTAKA

Faisal, Yulianur A, Sugianto. 2013. Analisis Partisipasi Masyarakat Lhokseumawe

dalam Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kota Lhokseumawe. Jurnal

Teknik Sipil. . [Internet]. [diunduh 2017 Juli 26]; 2(1): 39-47. Tersedia

pada:http://prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmts/images/Jurnal/volume/vol2/2.

1.mts/4.39.47faisal.pdf.

Departemen Pertanian. 1980. Sistem Kerja Latihan dan Kunjungan Kerja (LAKU)

dalam Rangka Pengembangan dan Pemantapan Pola Penyuluhan Pertanian di

Jawa Barat. Dinas Pertanian: Jawa Barat.

Djalal, Fasli dan Dedi Supriadi, 2001. Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi

Daerah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Kasim, S.A. 2004. Petunjuk Menghitung Keuntungan dan Pendapatan Usahatani.

Jakarta: Swadaya.

Mardikanto Totok, 1993. Penyuluhan Pertanian. Jakarta: University Press.

Mosher AT. 1981. Menggerakkan dan Pembangunan Pertanian. Jakarta (ID): CV

Yasaguna.

Mubyarto, 1991. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES.

Mugniesyah SS. 2006. Materi Bahan Ajar Ilmu Penyuluhan (KPM 211). Bogor

[ID]: Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas

Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Nasir. 1997. Pengembangan Dinamika Kelompok Tani. [online]. Tersedia di

(http://www.deptan.go.id/daerah_new/banten/dispertanak_pandeglang/

artikel_11.htm, diakses tanggal 16 Januari 2017)

Ndraha T. 1990. Pembangunan Masyarakat Mempersiapkan Masyarakat Tinggal

Landas. Jakarta: Rineka Cipta.

Nenes, Ratih Antya. 2011. Partisipasi Petani dalam Pelaksanaan Sekolah Lapang

Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) dan Dampak Terhadap

Produktivitas dan Pendapatan Usahatani Padi. [tesis]. Malang: Universitas

Brawijaya.

Page 113: HUBUNGAN PARTISIPASI PETANI DENGAN PENINGKATAN …repository.ub.ac.id/4925/1/STELLA OKTAVIA.pdfsebagai wadah komunikasi antarpetani, serta antara petani dengan kelembagaan terkait

89

Nuryanti S, Swastika DKS. 2011. Peran Kelompok Tani dalam Penerapan

Teknologi Pertanian. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian ‘Forum

Penelitian Agro Ekonomi. [Internet]. [diunduh 2017 Juli 25]; 29(2):115- 128.

Tersedia pada: pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/FAE29-2d.pdf

Uli, Basa Simanjuntak. 2016. Partisipasi Petani Wanita pada Kelompok Wanita Tani

Jaya Putri dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga. [tesis]. Malang :

Universitas Brawijaya.

Sastropoetro. 1988. Partisipasi, Komunikasi,Persuasi dan Disiplin dalam

Pembangunan Nasional. Bandung: Alumni.

Seulze Charles. 2001. Analisa Pendapatan Nasional Stabilitas dan Pertumbuhan

Pembangunan ( National Income Analysis ). Terjemahan ST. Dianjung. Jakarta.

Bina Akasa.

Siti, Irene Astuti. D. 2009. Desentralisasi dan Partisipasi dalam Pendidikan.

Yogyakarta: UNY.

Soemarto, Hetifah SJ. 2009. Inovasi, Partisipasi, dan Good Governance: 20

Prakarsa Inovatif dan Partisipatif di Indonesia. Jakarta [ID]: Yayasan Obor

Indonesia.

Sri Suharyati. 2008. Partisipasi Keluarga Miskin dan Manajemen Program wajib

Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun di Banjarnegara. [tesis]. PPs –

UNY.

Sugiyah. 2011. Komite Sekolah dalam Penyelenggaran Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional di Sekolah Dasar (SD) Negeri IV Watess, Kabupaten Kulon

Progo. [tesis]. PPs-UNY.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sumaryadi, I. Nyoman. (2010). Sosiologi Pemerintahan dari Prespektif Pelayanan,

Pemberdayaan, Interaksi dan Sistem Kepemimpianan Pemerintahan. Jakarta:

Jakarta Ghalia Indonesia.

Yuniarsih T. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kedua. Bandung [ID].