hubungan kinerja dosen, lingkungan kelas, dan … · lingkungan kelas dengan prestasi belajar akl i...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN KINERJA DOSEN, LINGKUNGAN KELAS, DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL MAHASISWA DENGAN
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
(Studi Kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Umi Sumyati
NIM: 061334013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk: Tuhan yang Maha Esa
Kedua orang tuaku Kedua kakakku
Aprianus Blaang S.Kom tersayang Almamaterku Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Berjuang untuk meraih kesuksesan dalam segala hal.
Yakin dan optimis dengan kemampuan sendiri untuk berkarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN KINERJA DOSEN, LINGKUNGAN KELAS, DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL MAHASISWA DENGAN PRESTASI
BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma
Umi Sumyati Universitas Sanata Dharma
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I (AKL I); (2) ada hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar AKL I; (3) ada hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar AKL I. Penelitian ini merupakan studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah AKL I. Sampel penelitian adalah mahasiswa yang menempuh mata kuliah AKL I pada tahun akademik 2009/2010 yang berjumlah 90 mahasiswa. Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data menggunakan pengujian statistik non parametrik (Chi Square/Chi Kuadrat).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar AKL I ( 2χ hitung = 31,9554 > 2χ tabel = 3,841); (2) ada hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar AKL I ( 2χ hitung = 25,5561> 2χ tabel = 5,991; (3) ada hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar AKL I ( 2χ hitung = 37,7193 > 2χ tabel = 5,991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE RELATION BETWEEN THE PERFORMANCE OF LECTURER, CLASSROOM ENVIRONMENT , AND THE ENVIRONMENT WHERE
STUDENTS LIVE AND THE PERFORMANCE OF LEARNING ADVANCED ACCOUNTING I
A Case Study on the Students of Accounting Education Study Program, The
Department of Social and Sciences Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University
Umi Sumyati Sanata Dharma University
2010
This research aims to find out the relation between: (1) the performance of lecturer and the learning achievement of advanced accounting I; (2) the classroom environment and the learning achievement of advanced accounting I; (3) the neighborhood of students and the learning achievement of advanced accounting I.
This is a case study on students of Accounting Education Study Program, Department of Social and Sciences Education, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University. The population of this study are all students who had taken the course of Advanced Accounting I. The samples were 90 students who took the course of Advanced Accounting I during the academic 2009/2010 year. The sampling technique was purposive sampling. Data gathering instrument was questionnaire. Data were analyzed by using nonparametric statistical test (Chi Square).
The result of research shows that: (1) there is a relation between the performance of lecturer and the learning achievement of advanced accounting I ( 2χ count = 31,9554 > 2χ table = 3,841); (2) there is a relation between classroom environment and the learning achievement of advanced accounting I ( 2χ count = 25,5561 > 2χ table = 5,991); (3) there is a relation between neighborhood and the learning achievement of advanced accounting I ( 2χ count = 37,7193 > 2χ table = 5,991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih karena berkat rahmatNya
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Kinerja Dosen,
Lingkungan Kelas, dan Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa dengan Prestasi
Belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.” Skripsi ini disusun dan diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi
Pendidikan Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapat berbagai
masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta; sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktu dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan
skripsi ini.
4. B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd selaku dosen penguji yang telah
memberikan bimbingan, kritik, dan saran dalam merevisi skripsi ini.
5. Ignatius Bondan Suratno, SPd., M.Si selaku dosen penguji yang telah
memberikan bimbingan, kritik, dan saran dalam merevisi skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan I yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian pada mahasiswa yang menempuh mata kuliah Akuntansi Keuangan
Lanjutan I tahun ajaran 2009/2010.
7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.
8. Seluruh mahasiswa yang telah bersedia mengisi kuesioner dalam mendukung
skripsi ini.
9. Ibu Theresia Aris Sudarsilah selaku tenaga sekretariat Program Studi Pendidikan
Akuntansi yang telah membantu memberikan data.
10. Seluruh mahasiswa yang telah memberikan masukan selama proses diskusi
dalam mata kuliah Seminar Penelitian.
11. Tenaga administrasi program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu
kelancaran proses belajar selama ini.
12. Orang tua yang telah memberikan dukungan doa dan materil selama ini.
13. Kak Didi Sudianto dan Kak Yosepha yang telah memberikan semangat, doa dan
dukungan materil.
14. Aprianus Blaang, S.Kom tersayang yang telah memberikan saran, motivasi, dan
perhatiannya.
15. Mbak Lely Sulestari dan mbak Anastasya Dwi yang telah memberikan
dukungannya.
16. Teman-teman saya yang telah mendukung penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini, disebabkan terbatasnya pengetahuan dan kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………... ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………. iv
HALAMAN MOTTO…………………………………………………………. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..........................................
vii
ABSTRAK……………………………………………………………………... viii
ABSTRACT……………………………………………………………………. ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. x
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… xiii
DAFTAR TABEL……………………………………………………………... xvi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...
xvii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………... 1
B. Batasan Masalah……………………………………………………... 4
C. Rumusan Masalah………………………………………………….... 5
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………...... 5
E. Manfaat Penelitian…………………………………………………....
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
A. Kinerja……………………………………………………………...... 7
1. Pengertian Kinerja……………………………………………….... 7
2. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja…………………………….... 8
3. Penilaian Kinerja………………………………………………...... 9
4. Dosen…………………………………………………………….... 12
5. Kinerja Dosen……………………………………………………... 15
6. Undang-undang Guru dan Dosen………………………………..... 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Lingkungan Kelas………………………………………………….... 20
1. Pengertian………………………………………………………..... 20
2. Klasifikasi Lingkungan Kelas…………………………………...... 21
3. Pengaturan Lingkungan Fisik dan Non Fisik……………………... 22
C. Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa…………………………..... 24
1. Pengertian ……………………………………………………….... 24
2. Karakteristik Tempat Tinggal…………………………………...... 25
D. Prestasi Belajar……………………………………………………..... 29
1. Pengertian………………………………………………………..... 29
2. Ranah Prestasi Belajar…………………………………………...... 30
3. Fungsi Prestasi Belajar…………………………………………..... 30
E. Kerangka Berpikir………………………………………………….... 32
F. Rumusan Hipotesis…………………………………………………...
34
BABIII METODE PENELITIAN 36
A. Jenis Penelitian……………………………………………………..... 36
B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………...... 36
C. Subjek dan Objek Penelitian……………………………………….... 36
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel…………………....
1. Populasi………………………………………………………….... 37
2. Sampel…………………………………………………………...... 37
3. Teknik Penarikan Sampel………………………………………..... 38
E. Operasionalisasi Variabel…………………………………………..... 38
1. Kinerja Dosen……………………………………………………... 38
2. Lingkungan Kelas……………………………………………….... 39
3. Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa………………………..... 40
F. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………... 41
1. Angket/Kuesioner………………………………………………..... 41
2. Dokumentasi……………………………………………………..... 42
G. Teknik Pengujian Instrumen……………………………………….... 42
1. Validitas…………………………………………………………... 42
2. Reliabilitas……………………………………………………….... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
H. Teknik Analisis Data……………………………………………….... 46
1. Statistik Deskriptif……………………………………………….... 46
2. Teknik Pengujian Prasyarat Analisis…………………………….... 46
3. Pengujian Hipotesis Penelitian………………………………….....
48
BAB IV GAMBARAN UMUM 52
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma………………………………..... 52
B. Arti Logo, Visi, Misi Universitas Sanata Dharma…………………... 53
C. Statuta Universitas Sanata Dharma………………………………...... 56
D. Struktur Organisasi…………………………………………………... 58
E. Nama-nama Rektor………………………………………………...... 60
F. Jurusan dan Program Studi…………………………………………... 60
G. Peraturan Akademik………………………………………………..... 61
H. Hak dan Kewajiban Mahasiswa……………………………………...
66
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 69
A. Deskripsi Data……………………………………………………... 69
B. Pengujian Prasyarat Analisis………………………………………. 72
C. Pembahasan………………………………………………………...
82
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, SARAN 87
A. Kesimpulan…………………………………………………………... 87
B. Keterbatasan Penelitian…………………………………………….... 88
C. Saran……………………………………………………………….....
88
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 90
LAMPIRAN……………………………………………………......................... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Sampel Penelitian………………………………………………... 38
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Kinerja Dosen……………………….. 39
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Lingkungan Kelas…………………… 40
Tabel 3.4 Pengukuran Variabel Lingkungan Kelas………………………… 40
Tabel 3.5 Operasionalisasi Variabel Lingkungan Tempat Tinggal
Mahasiswa………………………………………………………...
41
Tabel 3.6 Pengukuran Variabel Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa…. 41
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Kinerja Dosen……………………………….. 44
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kelas…………………………… 44
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa…… 44
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian………………………. 46
Tabel 3.11 Interpretasi r……………………………………………………… 51
Tabel 4.1 Jurusan dan Program Studi………………………………………. 61
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Belajar…………………………………………. 63
Tabel 4.3 Beban Studi Maksimal…………………………………………… 65
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kinerja Dosen……………………………… 69
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Lingkungan Kelas………………………….. 70
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa….. 71
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar AKL I…………………….. 72
Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas……………………………………… 73
Tabel 5.6 Hasil Pengujian Linieritas………………………………………... 73
Tabel 5.7 Tabel Kontingensi Prestasi Belajar AKL 1 Berdasarkan Kinerja
Dosen..............................................................................................
74
Tabel 5.8 Tabel Kontingensi Prestasi Belajar AKL 1 Berdasarkan
Lingkungan Kelas...........................................................................
77
Tabel 5.9 Tabel Kontingensi Prestasi Belajar AKL 1 Berdasarkan
Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa........................................
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner………….…………………………………………... 93
Lampiran 2. Data Induk Penelitian………………………………………….. 100
Lampiran 3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas…………………………... 108
Lampiran 4. Daftar Distribusi Frekuensi……………………………………. 113
Lampiran 5. Penilaian Acuan Patokan Tipe II………………………………. 121
Lampiran 6. Data Mentah…………………………………………………… 124
Lampiran 7. Pengujian Normalitas dan Linieritas…………………………... 126
Lampiran 8. Uji Chi Square…………………………………………………. 129
Lampiran 9. Tabel Nilai r, F, Chi Kuadrat, dan Interpolasi Nilai F………… 134
Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian……………………………………………. 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga-lembaga pendidikan terutama pendidikan tinggi diharapkan
mampu mewujudkan peranannya secara efektif dengan keunggulan dalam
kepemimpinan, staf, proses belajar mengajar, pengembangan staf, kurikulum,
tujuan dan harapan, iklim akademis, penilaian diri, komunikasi, dan
keterlibatan masyarakat sebagai bagian dari mekanisme kontrol terhadap
eksistensi pendidikan itu sendiri. Tantangan lembaga pendidikan di era global
sekarang ini memang sangat berat. Lembaga pendidikan bukan hanya dituntut
untuk bertanggung jawab memproduksi sumber daya manusia dengan
kompetensi teknis, tetapi juga dituntut untuk melahirkan sumber daya manusia
yang memang memiliki paradigma pendidikan nilai sebagai tatanan normatif.
Tujuannya untuk menjadikan sumber daya manusia sebagai output lembaga
pendidikan tinggi memiliki nilai-nilai moral sebagai standar etika profesi
mereka di kemudian hari. Itulah tantangan realistis dan mendesak yang harus
dilakukan oleh lembaga pendidikan terutama pendidikan tinggi dalam
menelaah dan melakukan orientasi terhadap sistem pendidikannya.
Di dalam pasal 1 butir 20 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Di lingkungan pendidikan tinggi, interaksi tersebut terjadi antara
mahasiswa dengan dosen. Dalam proses interaksi diharapkan terjadi proses
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
perubahan yang dialami mahasiswa dalam empat ranah, yaitu ranah
pengetahuan (kognitif), ranah perasaan (afektif), ranah keterampilan
(psikomotorik), dan ranah kerja sama (kooperatif) (Widanarto, 2007:27).
Perubahan aspek kognitif dapat dilihat dari capaian indeks prestasi yang
diperoleh mahasiswa. Indeks prestasi dijadikan sebagai tolok ukur penguasaan
akademik mahasiswa atau hasil belajar mahasiswa.
Hasil belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi pada mata
kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I secara umum kurang memuaskan.
Pencapaian nilai A dan B kurang dari 10 mahasiswa dan sebagian besar
mendapat nilai C dan D. Mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I (AKL I)
dibagi menjadi 2 yaitu teori AKL I dan praktik AKL I. Dalam buku Pedoman
Program Studi Pendidikan Akuntansi disebutkan bahwa mata kuliah teori AKL
I bertujuan untuk memperkenalkan aplikasi prinsip akuntansi pada bidang-
bidang khusus, dan membahas lebih jauh tentang firma, joint venture,
penjualan angsuran dan penjualan konsinyasi pada kantor pusat dan kantor
cabang, dan sebagainya. Sedangkan mata kuliah praktik AKL I bertujuan untuk
memberikan pemahaman kepada mahasiswa berkaitan dengan praktik yang
terjadi di perusahaan sehari-hari yang relevan dengan mata kuliah AKL I.
Peneliti menduga faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi
belajar mahasiswa pada mata kuliah AKL I yaitu kinerja dosen, lingkungan
kelas, dan lingkungan tempat tinggal mahasiswa.
Di dalam proses belajar mengajar, kegiatan interaksi antara dosen dan
mahasiswa merupakan kegiatan yang dominan. Proses pembelajaran perlu
menggunakan metode maupun media mengajar yang tepat agar mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Penggunaan metode maupun media
pembelajaran harus sesuai dengan bahan ajar yang akan diberikan. Bahan ajar
yang sudah dipersiapkan oleh dosen harus dapat tersampaikan dengan baik dan
benar agar mahasiswa dapat memahami bahan ajar tersebut. Apabila ada
mahasiswa yang belum memahami suatu materi maka dosen perlu memberikan
bimbingan kepadanya. Dalam memberikan bimbingan tersebut, dosen perlu
memotivasi mahasiswa agar mereka mempunyai kesadaran bahwa bahan ajar
yang ada harus benar-benar dipahami. Beberapa langkah dosen tersebut apabila
dilakukan dengan baik maka mahasiswa akan termotivasi untuk belajar dengan
baik sehingga prestasi/hasil belajar yang diharapkan akan tercapai.
Pembelajaran di kelas harus didukung dengan lingkungan kelas yang
nyaman dan aman. Menurut Ahmad (1995:14 dalam http://sekolah-dasar.
blogspot. com/2009/02/kelas- yang-nyaman- danmenyenangk.html), syarat-
syarat kelas yang baik adalah: (1) rapi, bersih, sehat, tidak lembab, (2) cukup
cahaya yang meneranginya, (3) sirkulasi udara cukup, (4) perabot dalam
keadaan baik, cukup jumlahnya dan ditata dengan rapi, dan (5) jumlah
mahasiswa tidak lebih dari 40 orang. Apabila syarat-syarat tersebut dipenuhi,
maka kondisi pembelajaran di kelas nyaman untuk pelaksanaan proses
pembelajaran. Kondisi lingkungan kelas yang nyaman membuat mahasiswa
fokus untuk melakukan pembelajaran sehingga prestasi belajar yang diharapkan
dapat tercapai.
Lingkungan tempat tinggal diduga kuat berhubungan dengan prestasi
belajar mahasiswa. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Kuswa Dewi
menunjukkan ada pengaruh antara lingkungan tempat tinggal terhadap prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
belajar (http://www.perpus.upstegal.ac. id/home /easylib/index. php?pilih=
pencarian &Jenis Koleksi=Karya %20 Ilmiyah & Fakultas=& mod=yes
&page=&syarat=&detail=y&Barcode=PE09022). Lingkungan tempat tinggal
merupakan lingkungan yang dekat dan erat sekali hubungannya dengan diri
seseorang karena dialami/dirasakan secara langsung. Apabila lingkungan
tempat tinggal dirasakan nyaman dan aman oleh mahasiswa maka motivasi
untuk melaksanakan pembelajaranpun akan tinggi sehingga prestasi belajar
yang diharapkan akan tercapai.
Dari latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti dosen
dan mahasiswa. Sehingga penelitian ini mengambil judul ”Hubungan Kinerja
Dosen, Lingkungan Kelas, dan Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
dengan Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.” Penelitian ini
merupakan studi kasus pada mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi,
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
B. Batasan Masalah
Ada banyak faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam mencapai prestasi
belajar mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I yaitu diantaranya faktor
keluarga, kampus, dosen, dan lingkungan atau masyarakat. Pada penelitian ini
faktor yang akan diteliti adalah kinerja dosen, lingkungan kelas, dan
lingkungan tempat tinggal mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah penelitian
ini sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Lanjutan I?
2. Apakah ada hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Lanjutan I?
3. Apakah ada hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan
prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian
yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi
belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan lingkungan kelas dengan prestasi
belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan lingkungan tempat tinggal
mahasiswa dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
E. Manfaat Penelitian
1. Dosen
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan masukan, saran maupun
kritik setelah proses pembelajaran berlangsung sehingga dosen dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
mengevaluasi pembelajarannya dengan cermat dan membuat pembelajaran
selanjutnya menjadi lebih baik lagi.
2. Universitas Sanata Dharma
Peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi literatur untuk penelitian
selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Konsep kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang
padanannya dalam bahasa Inggris adalah performance sering
diindonesiakan sebagai performa. Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan
oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu
profesi dalam waktu tertentu (Wirawan, 2009:5). Sementara menurut
Anwar (2000:67 dalam http://id.wikipedia. org/wiki/Kinerja[01-06-2009]),
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Hasibuan Malayu (2001:34 dalam http: //id.wikipedia.
org/wiki/Kinerja [01-06-2009]), kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil
kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu. Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari
kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya
(Ambar, 2003:223 dalam http://id. wikipedia. org/wiki/ Kinerja[01-06-
2009]).
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah
suatu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugasnya dinilai dari hasil kerjanya.
2. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja pegawai merupakan hasil sinergi dari sejumlah faktor. Faktor-
faktor tersebut yaitu (Wirawan, 2009:7-8):
a) Faktor internal pegawai, yaitu faktor-faktor dari dalam diri pegawai yang merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia berkembang. Faktor-faktor yang diperoleh misalnya: pengetahuan, keterampilan, etos kerja, pengalaman kerja, dan motivasi kerja. Jadi, dapat diasumsikan bahwa makin tinggi faktor-faktor internal tersebut, makin tinggi pula kinerja pegawai. Sebaliknya, makin rendah faktor-faktor tersebut maka makin rendah pula kinerjanya.
b) Faktor lingkungan internal organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, pegawai memerlukan dukungan organisasi tempat ia bekerja. Dukungan tersebut sangat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja pegawai. Manajemen organisasi harus menciptakan lingkungan internal organisasi yang kondusif sehingga dapat mendukung dan meningkatkan produktifitas karyawan.
c) Faktor lingkungan eksternal organisasi. Faktor lingkungan eksternal organisasi adalah keadaan, kejadian, atau situasi yang terjadi di lingkungan eksternal organisasi yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Kinerja mempunyai hubungan kausal dengan kompetensi
(competency atau ability). Kinerja merupakan fungsi dari kompetensi, sikap,
dan tindakan. Kompetensi melukiskan karakteristik pengetahuan,
keterampilan, perilaku, dan pengalaman untuk melakukan suatu pekerjaan
atau peran tertentu secara efektif. Sikap (attitude) melukiskan perasaan
mengenai sesuatu, melukiskan perasaan senang atau tidak senang mengenai
objek (orang, benda, pekerjaan, atau keadaan) tertentu. Sikap mempunyai tiga
komponen, yaitu (Wirawan, 2009:10):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
a) Komponen afektif dari sikap adalah aspek perasaan emosional terhadap objek, orang atau situasi. Komponen ini terkondisi melalui hubungan atau pengalaman mengenai objek.
b) Komponen kognitif adalah kepercayaan, nilai-nilai yang dimiliki seseorang mengenai suatu objek. Kepercayaan atau nilai ini dapat berasal dari observasi personal apa yang dilihat, didengar atau dirasa mengenai fakta, spekulatif, atau sesuatu yang fiktif. Sikap ditentukan oleh kekuatan kepercayaan yang menghubungkan baik atau buruknya intensitas perasaan terhadap objek.
c) Komponen behavioral. Sikap seseorang terhadap suatu objek mempengaruhi perilakunya terhadap objek tersebut. Dengan demikian, kita dapat memprediksi perilaku seseorang terhadap suatu objek dengan mengetahui sikapnya terhadap objek tersebut.
Tindakan. Kompetensi dan sikap tidak akan menghasilkan kinerja tanpa dioperasikan dalam tindakan. Banyak orang yang pandai atau berkompeten dan bersikap positif terhadap sesuatu tetapi ia tidak melakukan tindakan, maka ia tidak akan menghasilkan kinerja.
3. Penilaian Kinerja
a) Pengertian Penilaian Kinerja
Menurut Cascio (1992:267), penilaian kinerja adalah sebuah gambaran
atau deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang
terkait dari seseorang atau suatu kelompok. Penilaian kinerja
(performance appraisal) pada dasarnya merupakan faktor kunci guna
mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena
adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya
manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat
bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan,
melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi sebenarnya
tentang bagaimana kinerja karyawan. Menurut Bernardin dan Russel
(1993:379), “performance appraisal is a way of measuring the
contribution of individuals to their organization” (penilaian kinerja
adalah cara mengukur kontribusi individu (karyawan) kepada organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
tempat mereka bekerja). Menurut Bambang Wahyudi (2002:101),
penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik
dan sistematis tentang prestasi kerja/jabatan seorang tenaga kerja,
termasuk potensi pengembangannya (http://www.hrm-
indonesia.com/?p=64 [07-01-2009].
b) Persyaratan Standar Kinerja
Standar kinerja perlu memenuhi persyaratan agar dapat digunakan
sebagai tolok ukur dalam mengukur kinerja (Wirawan, 2009:68-69):
1) Sensitif, mampu membedakan antara kinerja yang dapat diterima dan tidak dapat diterima. Standar kinerja mempunyai alat ukur untuk membedakan tingkatan kinerja dari yang terbaik, baik, sedang, buruk, dan sangat buruk.
2) Realistis. Standar kinerja harus realistis, artinya dapat dicapai oleh karyawan yang kompeten, terlatih, mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang disyaratkan untuk melaksanakan pekerjaan.
3) Berhubungan dengan kerangka waktu pencapaian standar. Target, sasaran, kuota, atau tujuan yang ditetapkan dalam standar harus dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu yang ditetapkan dalam standar kinerja. Kurun waktu umumnya ditentukan melalui studi uji coba standar kinerja atau berdasarkan pengalaman praktik.
4) Dapat diukur dan ada alat ukur untuk mengukur standar. Kuantitas, kualitas, dan kecepatan yang ditetapkan dalam standar harus dapat diukur dengan instrumen evaluasi kerja.
5) Standar harus konsisten. Standar kinerja harus konsisten, artinya standar harus mengenal karyawan dengan masukan yang sama dan mengenal keluaran yang sama. Upaya kerja dan kontribusi yang sama dari karyawan yang berbeda harus menghasilkan kinerja yang dapat dibandingkan satu sama lain.
6) Standar harus adil. Karyawan yang kinerjanya diukur berdasarkan standar kinerja harus mau menerima standar dan menganggap standar adil dan masuk akal. Ukuran adil dan masuk akal diberlakukan sama kepada semua karyawan yang mengerjakan jenis pekerjaan yang sama.
7) Memenuhi ketentuan undang-undang dan peraturan ketenagakerjaan. Baik di negara-negara maju maupun di Indonesia, tidak ada undang-undang khusus yang mengatur mengenai evaluasi kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c) Kriteria untuk Mengukur Kinerja
Setiap indikator kinerja diukur berdasarkan kriteria standar tertentu.
Terdapat beberapa kriteria untuk mengukur standar tersebut yaitu
(Wirawan, 2009:69-71):
1) Kuantitatif (seberapa banyak). Ukuran kuantitatif merupakan ukuran paling mudah untuk disusun dan diukurnya, yaitu hanya dengan menghitung seberapa banyak unit keluaran kinerja harus dicapai dalam kurun waktu tertentu.
2) Kualitatif (seberapa baik). Melukiskan seberapa baik atau seberapa lengkap hasil harus dicapai. Kriteria ini antara lain mengemukakan akurasi, presisi, penampilan, kemanfaatan atau efektifitas.
3) Cara melakukan pekerjaan, digunakan sebagai standar kinerja jika kontak personal, sikap personal, atau perilaku merupakan faktor penentu keberhasilan melaksanakan pekerjaan.
4) Metode melaksanakan tugas. Standar yang digunakan jika ada undang-undang, kebijakan, prosedur standar, metode, dan peraturan untuk menyelesaikan tugas atau jika cara pengecualian ditentukan tidak dapat diterima.
5) Standar sejarah. Standar yang menyatakan hubungan antara standar masa lalu dengan standar sekarang. Standar masa sekarang dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah daripada standar masa lalu dalam pengertian kuantitas dan kualitas.
d) Manfaat Penilaian Kinerja
Menurut Rosidi dalam http://wangmuba.com/2009/03/05/manfaat-
penilaian-kinerja/, manfaat penilaian kinerja adalah: 1) memperoleh
data yang pasti, sistimatis dan faktual dalam menentukan nilai suatu
pekerjaan; 2) memperoleh keadilan dalam sistem pengupahan dan
penggajian; 3) memungkinkan para pengambil keputusan bertindak
objektif dalam memperlakukan para bawahan; 4) untuk membantu
pihak manajemen dalam memilih, menempatkan, promosi, demosi,
mutasi, meningkatkan dan memberhentikan karyawan; 5) mempertegas
dan memperjelas fungsi tugas pokok wewenang dan tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dari setiap jabatan, sehingga dapat mengurangi dan meniadakan
tumpang tindih dalam pelaksanaan kerja; 6) menghilangkan atau
mengurangi berbagai jenis keluhan para karyawan karena perlakuan
yang kurang adil.
Bagi karyawan yang dinilai, keuntungan pelaksanaan penilaian
kinerja antara lain (Rivai, Basri, 2004:58 dalam http://id.wikipedia.
org/wiki/Kinerja [01-06-2009]):
1) Meningkatkan motivasi. 2) Meningkatkan kepuasan hidup. 3) Adanya kejelasan standar hasil yang diterapkan mereka. 4) Umpan balik dari kinerja lalu yang kurang akurat dan konstruktif. 5) Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar. 6) Pengembangan tentang pengetahuan dan kelemahan menjadi lebih
besar, membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan semaksimal mungkin.
7) Adanya kesempatan untuk berkomunikasi ke atas. 8) Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi. 9) Kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan pekerjaan dan
bagaimana mereka mengatasinya. 10) Suatu pemahaman jelas dari apa yang diharapkan dan apa yang
perlu untuk dilaksanakan untuk mencapai harapan tersebut. 11) Adanya pandangan yang lebih jelas tentang konteks pekerjaan. 12) Kesempatan untuk mendiskusikan cita-cita dan bimbingan apa pun
dorongan atau pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi cita-cita karyawan.
13) Meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif dengan atasan.
4. Dosen
a) Pengertian Dosen
Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat (http://id.wikipedia.org/wiki/Dosen [19-
04-2009]). Dosen adalah tenaga staf pengajar di lingkungan fakultas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Dekan. Dosen
mempunyai tugas utama mengajar, membimbing dan/atau melatih
mahasiswa serta melakukan penelitian dan pengabdian pada
masyarakat. Kelompok dosen terdiri dari dosen biasa/tetap dan dosen
luar biasa/tidak tetap. Kelompok dosen yaitu (http://fpik.undip.ac.
id/index.php?option=com_content&task=view&id=16&Itemid=45 [04-
09-2009]):
1) Dosen penanggung jawab mata kuliah yang tergabung dalam kelompok keilmuannya dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengembangan ilmu.
2) Dosen yang tergabung dalam kelompok keilmuannya dalam penyelenggaraan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
3) Dosen yang membina dan mengembangkan fasilitas laboratorium guna menunjang kegiatan pendidikan.
4) Dosen yang mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas tersebut secara akademik keilmuan kepada ketua jurusan dan secara teknis operasional kepada kepala laboratorium.
b) Profil Seorang Pengajar
Profil pengajar dituntut untuk berperan serba bisa antara lain
(Soekartawi, 1995:33-34):
1) Mempunyai keahlian terhadap ilmu pengetahuan (bahan ajar) yang diberikan kepada mahasiswanya.
2) Mempunyai keahlian dalam memberikan pengajaran. 3) Mampu memberikan motivasi kepada mahasiswanya. 4) Mampu bertindak sebagai manajer di kelas. 5) Mampu bertindak sebagai pemimpin. 6) Mempunyai keahlian dalam memberikan bimbingan. 7) Mempunyai keahlian sebagai ahli lingkungan dalam arti bahwa bila
di lingkungan dimana pengajar tersebut bekerja dirasakan terjadi situasi yang kurang menyenangkan, maka pengajar harus pula mampu mengubahnya.
8) Mampu sebagai figur yang berwatak untuk mampu sebagai penggerak inisiatif dan di belakang ia harus mampu melaksanakan dengan baik.
9) Mampu membuat suasana di kelas tetap terkontrol dalam arti bahwa mahasiswa tetap aktif mengikuti pembelajaran dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
10) Mau menerima umpan balik (feed back) dari mahasiswa agar proses pembelajaran dapat terus ditingkatkan secara keseluruhan.
11) Mau menerapkan hasil-hasil penelitian di dalam bahan ajar yang diberikan agar kualitas bahan ajar terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c) Mengajar yang Efisien
Tahapan kegiatan untuk dapat mengajar yang efisien yaitu (Soekartawi,
1995:40-53):
1) Mempelajari silabus. Di tiap lembaga pendidikan kadang-kadang dijumpai adanya perbedaan dalam pembuatan silabus, namun pada dasarnya silabus dapat dikategorikan menjadi dua bagian yaitu silabus telah disiapkan oleh jurusan, fakultas, universitas, atau lembaga pendidikan yang bersangkutan; silabus disiapkan sendiri oleh pengajar.
2) Menetapkan tujuan dan kelompok sasaran. Walaupun tujuan ini telah ditetapkan di silabus, sebaiknya perlu ditetapkan apa tujuan instruksional umum (TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK). TIU biasanya merupakan goals dari bahan ajar yang diberikan, yaitu tujuan relatif yang ingin dicapai. TIK berisi tujuan yang sifatnya operasional yang harus dikuasai mahasiswa.
3) Membuat satuan acara pengajaran (SAP). SAP adalah penjabaran yang lebih terperinci dari bahan ajar yang diberikan untuk tujuan mencapai TIU dan TIK. Dengan SAP, maka mahasiswa dapat mengetahui dengan cepat tentang isi bahan ajar yang akan diberikan pada waktu pembelajaran tersebut berlangsung.
4) Memilih model instruksi yang relevan. Tiap pengajar mempunyai kesenangan atau keahlian di dalam memilih model instruksi yang dipakai sehari-hari di kelas. Model instruksi yang dipakai sebaiknya sesuai dengan bahan ajar atau ilmu pengetahuan yang diberikan.
5) Membuat cara evaluasi. Cara evaluasi dapat berupa ujian lisan, tertulis, mengumpulkan tugas-tugas, dan lainnya.
6) Menetapkan tempat dan waktu. Menetapkan waktu dan tempat ujian biasanya bukan tugas pengajar.
7) Menetapkan buku wajib dan pilihan. Buku wajib dan buku pilihan perlu dituliskan dengan jelas di silabus.
8) Membagikan hand out. 9) Melakukan pengajaran yang baik. Proses komunikasi dalam
pembelajaran hendaknya ada umpan balik karena diperlukan untuk memperbaiki penampilan komunikator dan memperbaiki isi bahan ajar.
10) Melaksanakan evaluasi. Evaluasi yang dimaksud disini adalah evaluasi terhadap cara mengajar yang dilakukan oleh pengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Beberapa variabel yang perlu dievaluasi yaitu bahan ajar yang dipergunakan dan topik yang diberikan.
5. Kinerja Dosen
Menurut Anwar (2000:67 dalam http://id.wikipedia.
org/wiki/Kinerja[01-06-2009]), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa kinerja dosen adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang dosen setelah melaksanakan tugas
pembelajarannya.
a) Cara Mengajar yang Baik dan Benar
Mekanisme pemenuhan standar yaitu (Widanarto, 2007:34-37):
1) Standar metode pembelajaran (dosen menerapkan metode pembelajaran yang efektif dan efisien). Tujuannya agar dapat menyelenggarakan proses pembelajaran secara efektif dan efisien, dosen perlu dibekali selain dengan kemampuan mengembangkan substansi bidang ilmunya juga perlu dibekali dengan keterampilan untuk menjalankan proses pembelajaran.
2) Standar materi dan proses pembelajaran (kegiatan pembelajaran sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) atau Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS). Tujuannya agar kegiatan pembelajaran dalam satu semester dapat dilakukan sesuai dengan standar, maka materi pembelajaran suatu mata kuliah harus dituangkan di dalam sebuah rencana pembelajaran yang disebut SAP atau RPKPS.
3) Standar administrasi kegiatan pendukung proses pembelajaran (administrasi kegiatan pendukung dilakukan secara transparan dan akuntabel). Kegiatan pembelajaran satu semester dalam suatu program studi berlangsung dalam suatu siklus yaitu penyelenggaraan rapat dosen lengkap dan penyelenggaraan pembelajaran.
b) Alat Bantu/Media Mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Pada dasarnya alat bantu mengajar dibedakan menjadi dua
kategori alat bantu sebagai media instruksional pengajaran, yaitu
(Soekartawi, 1995:23-24):
1) Media Cetak Media cetak sebagai alat bantu pengajaran adalah berupa bahan tertulis dan dicetak, antara lain berupa buku-buku teks, majalah, diktat, modul atau bahan ajar yang lain. Media cetak ini berupa dapat dipelajari tanpa pengajar (self construction) dan yang bukan self construction atau sering disebut juga buku teks. Buku teks sengaja dirancang sebagai alat bantu pembelajaran yang memerlukan pengajar. Buku petunjuk juga harus diberikan kepada para pengajar secara gratis (dari penerbit) sebagai pelengkap buku teks yang dipakai. Hal ini disebabkan karena buku petunjuk berisi antara lain penjelasan penggunaan buku teks, soal-soal latihan, kuis, bahan ujian, dan juga praktikum.
2) Media Elektronik Media elekronik adalah alat bantu mengajar yang berupa hasil kerja dengan bantuan alat elektronika seperti audio visual, film strips, cassette, televisi, radio, overhead projector, dan slide.
Manfaat media pembelajaran yaitu sebagai berikut (Wijaya, 2007
dalam http://mtsn2ska.com/content/view/64/41/ [01-12-2007]):
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan saja).
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, misalnya: a. objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, gambar video, atau model; b. objek yang kecil, dibantu dengan proyektor mikro, film slide, film, gambar video atau gambar; c. gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse, high-speed, photograph atau slow motion playback video; d. kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film slide, foto rnaupun secara verbal; e. objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model diagram, dan lain-lain, dan konsep yang terlalu lugas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai (slide), gambar, video.
3) Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interaksi yang lebih langung antara peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan, memungkinkan peserta didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4) Sifat yang unik pada tiap peserta didik dengan lingkungan yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pelajaran ditentukan sama untuk setiap peserta didik, maka pengajar akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar-belakang lingkungan pengajar dengan peserta didik juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pembelajaran, yaitu dengan kemampuannya dalam memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, menimbulkan persepsi yang sama. Berdasarkan kelebihan dan keterbatasan dari setiap media yang ada kita bisa memanfaatkan semaksimal mungkin dari tampilannya untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
c) Cara Evaluasi
Pengajar harus melakukan evaluasi dari tugas yang ia berikan
selama waktu tertentu. Evaluasi dapat dilakukan pada waktu-waktu
tertentu sesuai dengan kehendak pengajar (tes harian atau mingguan)
dan dapat pula mengikuti waktu yang telah ditentukan oleh fakultas atau
universitas. Evaluasi ini sebaiknya berjalan dari dua arah, yaitu evaluasi
pengajar yang berasal dari siswa dan evaluasi siswa yang berasal dari
pengajar.
Bentuk-bentuk evaluasi terhadap mahasiswa biasanya dapat
berupa, antara lain (Soekartawi, 1995:25-31):
1) Evaluasi bahwa mahasiswa telah menyelesaikan seperangkat program yang diberikan. Berbagai pelatihan atau kursus yang sifatnya tidak kaku dan yang memerlukan waktu singkat, maka evaluasi yang dilakukan adalah cukup dengan cara menilai apakah peserta pelatihan telah mengikuti dengan baik atau tidak.
2) Ujian tertulis. Ujian tertulis atau ujian dalam bentuk uraian (essay examination) adalah bentuk ujian yang paling sering dilaksanakan. Biasanya cara ujian ini dilakukan pada ujian tengah semester atau pada akhir semester. Beberapa kemungkinan dari cara ini adalah untuk menilai kemampuan menulis dalam berbagai hal, antara lain mengekspresikan buah pikiran, menginterpretasikan data, melakukan kreatifitas, dan mengorganisasikan semua yang ia pertimbangkan untuk dituangkan dalam bentuk tulisan yang singkat dan sistematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3) Ujian lisan. Kelebihan ujian lisan adalah pengajar dapat mengetahui sampai seberapa jauh kemampuan mahasiswa memahami bahan ajar yang diberikan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan hasil-hasil evaluasi yang dilakukan dengan cara yang bukan lisan.
4) Ujian memilih alternatif dari berbagai kemungkinan atau sering disebut dengan istilah ujian pilihan berganda atau multiplechoice test. Cara ini pada dasarnya adalah memilih satu jawaban yang paling benar dari berbagai kemungkinan alternatif jawaban yang diberikan oleh penguji. Kelebihan cara ini adalah pengajar dapat memeriksa hasil ujian dengan cepat dan juga hasilnya lebih objektif. Kelemahan cara ini adalah pengajar tidak mengetahui dengan baik apakah jawaban benar yang diberikan oleh mahasiswa itu memang benar-benar hasil dari pemikiran mahasiswa atau dari hasil dugaan saja.
5) Ujian memilih alternatif dari dua kemungkinan (memilih benar atau salah yang biasanya disebut dengan true-false-test). Kelebihannya adalah khususnya bagi penilai lebih mudah memberikan nilai, lebih objektif dalam arti dapat diukur dengan ukuran yang pasti.
6) Ujian penampilan. Cara ini pada dasarnya menilai mahasiswa sebelum dan sesudah mengikuti pelajaran atau pelatihan dengan menilai penampilan mahasiswa sebelum dan sesudah mengikuti pelajaran atau pelatihan tersebut.
6. Undang-undang Guru dan Dosen
Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005
tentang guru dan dosen dijelaskan meliputi antara lain kedudukan dosen,
tujuan kedudukan dosen, prinsip profesionalitas, hak dan kewajiban dosen.
Berikut ini dijelaskan tentang guru dan dosen yaitu
(http://uu_dosen_2005.pdf):
a) Kedudukan dosen terdapat pada bab II pasal 3 yaitu sebagai berikut:
(1) Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Pengakuan kedudukan dosen sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
b) Tujuan kedudukan dosen terdapat pada bab II Pasal 6 yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
c) Prinsip profesionalitas terdapat pada bab III Pasal 7 yaitu sebagai
berikut:
Profesi guru dan profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme. b. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan,
keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia. c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai
dengan bidang tugas. d. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas. e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan. f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi
kerja. g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. h. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan. i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai wewenang mengatur
hal-hal yang berkaitan dengan tugas.
d) Hak dan kewajiban dosen terdapat pada bab IV Pasal 14 yaitu sebagai
berikut:
(1) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berhak: a. Memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum
dan jaminan kesejahteraan sosial. b. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas
dan prestasi kerja. c. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak
atas kekayaan intelektual. d. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi. e. Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana
pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.
f. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
g. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.
(2) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban: a. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran
yang bermutu serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. b. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
c. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
d. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
e. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
B. Lingkungan Kelas
1. Pengertian
Lingkungan adalah sebuah kondisi dimana manusia akan dapat
merasakan adanya hubungan kuat antara dia dengan alam sekitarnya, dan
masing masing dapat merasakan bahwa apa yang terjadi di dalam badan
mereka adalah sebuah keadaan dimana diri dan jiwa mereka menjadi satu
dalam kebersamaan yang total. Ketika sebuah perasaan nyaman datang dari
dalam jiwa maka kenyamanan inipun akan dia rasakan secara fisik
(Mirabiela, 2008 dalam http://mirabiela. wordpress. com/2008/10/23/
kawasan-lingkungan/[23-10-2008]).
Sedangkan lingkungan belajar/kelas adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan
(Muhammad Saroni, 2006:82-84 dalam Kusmoro, 2008
http://inovasisukses.blogspot.com/2008/08/penataan- lingkungan- belajar-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dalam- pakem. html). Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Di perguruan tinggi proses pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas.
Ruang kelas adalah suatu ruangan dalam bangunan kampus, yang berfungsi
sebagai tempat untuk kegiatan tatap muka dalam proses kegiatan belajar
mengajar (KBM) (http://id.wikipedia.org/wiki/Ruang_kelas).
2. Klasifikasi Lingkungan Kelas
Lingkungan kelas mencakup dua hal utama, yaitu lingkungan fisik
dan lingkungan sosial. Kedua aspek lingkungan tersebut dalam proses
pembelajaran haruslah saling mendukung, sehingga mahasiswa merasa
nyaman di kampus dan mau mengikuti proses pembelajaran secara sadar
dan bukan karena tekanan ataupun keterpaksaan.
Lingkungan belajar di kelas sebagai situasi buatan yang berhubungan
dengan proses pembelajaran atau konteks terjadinya pengalaman belajar,
dapat diklasifikasikan yang menyangkut lingkungan sebagai berikut
(Kusmoro, 2008 dalam http://inovasisukses. blogspot. com/2008/08
/penataan- lingkungan- belajar- dalam- pakem. html [03-08-2008]):
a) Lingkungan Fisik Lingkungan fisik adalah lingkungan yang memberi peluang gerak
dan segala aspek yang berhubungan dengan upaya penyegaran pikiran bagi peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran yang sangat membosankan (Muhammad Saroni, 2006:82-83). Lingkungan fisik ini meliputi sarana prasarana pembelajaran yang dimiliki kampus seperti lampu, ventilasi, bangku, dan tempat duduk yang sesuai untuk mahasiswa, dan lain sebagainya.
Menurut Suprayekti (2003:18), lingkungan fisik merupakan lingkungan yang ada di sekitar mahasiswa baik itu kelas, kampus, atau diluar kampus yang perlu dioptimalkan pengelolaannya agar interaksi belajar mengajar lebih efektif dan efisien. Lingkungan fisik dapat difungsikan sebagai sumber atau tempat belajar yang direncanakan atau dimanfaatkan. Yang termasuk lingkungan fisik tersebut diantaranya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
adalah kelas, laboratorium, tata ruang, situasi fisik yang ada di sekitar kelas, dan sebagainya.
b) Lingkungan Sosial Menurut Muhammad Saroni (2006:83), lingkungan sosial
berhubungan dengan pola interaksi antarpersonil yang ada di lingkungan kampus secara umum. Lingkungan sosial yang baik memungkinkan para mahasiswa untuk berinteraksi secara baik, mahasiswa dengan mahasiswa, dosen dengan mahasiswa, dosen dengan dosen, atau dosen dengan karyawan, mahasiswa dengan karyawan, serta secara umum interaksi antar personil.
Penelitian Walberg dab Greenberg (1997) dalam De Porter Bobbi,dkk (2001:19-39) menunjukkan bahwa lingkungan sosial atau suasana kelas adalah penentu psikologis utama yang mempengaruhi belajar akademis. Dalam usaha menciptakan lingkungan belajar dalam konteks tujuan menekankan terdapatnya interaksi yang saling mendukung antara variabel pendidik, tugas, menyangkut strukturnya (organisasi), dimensinya, cakupannya, dan nilai kebermanfaatannya. Variabel peserta didik antara lain meliputi kompetensinya, motivasinya, gaya belajarnya, dan perbedaan individualnya. Sedangkan variabel strategi pengelolaan pembelajaran, mencakup sarana kelas, strategi, metode, dan media pembelajaran serta waktu yang dialokasikan untuk kegiatan itu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa lingkungan pembelajaran di kelas yang diciptakan baik fisik maupun sosial dan proses dialogis antara lingkungan fisik dengan lingkungan sosial berpengaruh terhadap iklim pembelajaran di kelas dan tujuan pembelajaran yang dicapai.
3. Pengaturan Lingkungan Fisik dan Non Fisik
a) Lingkungan Fisik
Pengaturan lingkungan fisik agar menjadi tempat yang kondusif
yaitu sebagai berikut (Hadi Suwono, 2009 dalam http://hadisuwono.
blogspot.com/2009/05/lingkungankelasyangkondusif.html[07-052009]):
1) Pengaturan ruang kelas. Ruang kelas harus diatur agar nyaman. Ruang kelas harus memiliki jendela dan ventilasi yang cukup sehingga terjadi pergantian udara secara bebas. Meja dan kursi dosen harus diatur di tempat yang baik dan dapat memandang ke seluruh ruang kelas. Meja dan kursi mahasiswa harus diatur dengan baik agar tidak berdesak-desakan, sesuaikan jumlah kursi-meja dengan kapasitas ruang. Perabot yang sudah tidak difungsikan lagi dikeluarkan supaya tidak mengotori ruangan.
2) Menjaga kebersihan kelas. Kelas harus dijaga kebersihannya oleh semua warga kelas. Sediakan tempat sampah di luar kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3) Pengaturan dinding kelas. Dinding kelas harus diatur agar indah dipandang. Jangan membiarkan dinding kelas kosong, tetapi isi dengan berbagai sumber belajar, media, kata-kata mutiara, dan hasil-hasil karya mahasiswa. Dinding kelas yang baik adalah bukan dinding kelas yang bersih tanpa tempelan tetapi dinding kelas yang bermanfaat sebagai sumber belajar. Dinding kelas dicat dengan warna-warna yang cerah misalnya: merah, kuning, biru, hijau, hindari cat dengan warna yang kalem misalnya coklat dan krem.
4) Pengaturan meja dan kursi mahasiswa dengan formasi yang berubah-ubah, paling tidak setiap 2 hari sekali. Perubahan formasi meja dan kursi mahasiswa ini akan memengaruhi pola interaksi antara dosen dengan mahasiswa maupun mahasiswa dengan mahasiswa lainnya. Dengan perubahan seperti ini maka mahasiswa tidak akan merasa bosan di kelas.
5) Membuat sudut baca/perpustakaan kelas yang menjamin mahasiswa untuk aktif membaca dan menelusuri informasi. Perpustakaan kelas diisi dengan bacaan-bacaan yang menarik yang sesuai dengan mahasiswa. Buku-buku di perpustakaan kelas ini jangan hanya buku-buku pelajaran saja tetapi sebaiknya adalah buku-buku yang menarik dan inspiratif.
6) Menghindari kebisingan. Kebisingan merupakan masalah yang dihadapi oleh kampus-kampus yang ada di perkotaan. Biasanya kampus-kampus di kota memiliki bangunan ruang kelas yang dekat dengan jalan raya karena sempitnya lahan.
7) Menyediakan tempat bersosialisasi. Kampus bukan hanya merupakan tempat belajar berbagai mata kuliah, tetapi juga tempat untuk bersosialisasi. Oleh sebab itu, kampus perlu menyiapkan tempat untuk bersosialisasi. Kursi di luar kelas harus disediakan agar dapat digunakan oleh mahasiswa untuk berdiskusi, bersosialisasi, atau hanya sekedar beristirahat setelah jenuh kuliah di kelas.
b) Lingkungan Non Fisik Selain pengaturan lingkungan fisik, lingkungan non fisik juga
perlu dikelola. Lingkungan non fisik yang penting bagi terselenggaranya kelas yang kondusif yaitu (Hadi Suwono, 2009 dalam http://hadisuwono.blogspot.com/2009/05/lingkungan-kelas-yang kond usif.html): 1) Interaksi mahasiswa dengan dosen serta mahasiswa dengan
mahasiswa lainnya. Kembangkan interaksi yang nyaman antara dosen dengan mahasiswa maupun mahasiswa dengan mahasiswa lainnya. Interaksi ini hanya bisa terjalin apabila dosen menggunakan cara PAKEM dalam pembelajaran. Apabila dosen hanya menggunakan cara mengajar ceramah, dapat dipastikan interaksi antar mahasiswa akan terbatas.
2) Membuat aturan, tata tertib, etika yang disepakati oleh semua mahasiswa. Aturan yang dibuat secara demokratis menjadi bagian yang mengikat dan memberi keuntungan kepada semua warga kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3) Kenyamanan kelas sebagai tanggung jawab bersama. Dosen hendakny menyampaikan kepada semua mahasiswa bahwa kenyamanan kelas menjadi tanggung jawab bersama.
4) Refleksi. Setiap mahasiswa ditugaskan untuk menuliskan refleksinya mengenai ruang kelas mereka. Melalui refleksi ini dosen akan memahami apakah ruang kelasnya ini sudah kondusif untuk pembelajaran atau belum.
Menurut peneliti, lingkungan kelas yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah kondisi fisik dan non fisik di kelas yang mendukung proses
pembelajaran, serta hubungan sosial antara dosen dengan mahasiswa
maupun mahasiswa dengan mahasiswa.
C. Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
1. Pengertian
Lingkungan adalah sebuah kondisi dimana manusia akan dapat merasakan
adanya hubungan kuat antara dia dengan alam sekitarnya, dan masing
masing dapat merasakan bahwa apa yang terjadi didalam badan mereka
adalah sebuah keadaan dimana diri dan jiwa mereka menjadi satu dalam
kebersamaan yang total. Ketika sebuah perasaan nyaman datang dari dalam
jiwa maka kenyamanan inipun akan dia rasakan secara fisik (Mirabiela,
2008 dalam http://mirabiela. wordpress. com/2008/10/23/ kawasan-
lingkungan/[23-10-2008]). Dalam arti umum, rumah adalah bangunan
buatan manusia yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu
tertentu. Tempat tinggal bisa di rumah orang tua, kost maupun asrama. Jadi,
lingkungan tempat tinggal adalah kondisi yang dirasakan oleh seseorang
terhadap keadaan di tempat tinggal dan sekitarnya secara fisik maupun non
fisik dalam jangka waktu tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Karakteristik Tempat Tinggal
Lingkungan mempengaruhi kemampuan dalam berkonsentrasi untuk
belajar. Seseorang akan dapat memaksimalkan kemampuan konsentrasi,
jika mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap konsentrasi.
Jika seseorang dapat memaksimalkan konsentrasi, ia mampu menggunakan
kemampuannya pada saat dan suasana yang tepat. Jika seseorang termasuk
orang yang suka belajar di tempat yang sepi dan tenang, sementara
temannya mengajak belajar di rumahnya sambil memasang musik dengan
keras maka ia tidak dapat konsentrasi belajar.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar antara lain
(http://www.ut.ac.id/html/Strategi-bjj/gaya2.html):
a) Suara. Setiap orang mempunyai reaksi yang berbeda terhadap suara, yaitu ada orang yang menyukai belajar sambil mendengarkan musik keras, musik lembut, ataupun nonton TV; suka belajar di tempat yang ramai, dan bersama teman; tidak dapat berkonsentrasi jika banyak orang ada di sekitarnya; bagi orang tertentu, musik atau suara apapun akan mengganggu konsentrasi belajar mereka; dan beberapa orang tertentu tidak merasa terganggu baik ada suara ataupun tidak. Mereka tetap dapat berkonsentrasi belajar dalam keadaan apapun.
b) Pencahayaan. Pencahayaan merupakan faktor yang pengaruhnya kurang begitu dirasakan dibandingkan dengan pengaruh suara. Hal itu mungkin karena relatif mudah mengatur pencahayaan sesuai dengan yang dibutuhkan.
c) Temperatur. Pengaruh temperatur terhadap konsentrasi belajar pada umumnya tidak terlalu dipermasalahkan orang. Namun, reaksi tiap orang terhadap temperatur berbeda. Ada yang memilih belajar di tempat dingin, atau sejuk; sedangkan orang yang lain memilih tempat yang hangat.
d) Desain belajar. Jika seseorang sedang membaca, menulis, atau meringkas modul yang membutuhkan konsentrasi akan merasa lebih nyaman untuk melakukannya sambil duduk santai di kursi, sofa, tempat tidur, tikar, karpet atau duduk santai di lantai. Jika salah satu cara tersebut merupakan cara yang membuatnya lebih mudah berkonsentrasi untuk belajar, maka mungkin termasuk orang yang membutuhkan desain informal atau cara belajar tidak formal yang santai. Jika seseorang termasuk tipe yang membutuhkan desain formal, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mungkin akan lebih mudah berkonsentrasi jika belajar dengan kursi dan meja belajar. Tempat belajar yang dilengkapi dengan kalimat-kalimat positif, foto, gambar, atau jadwal belajar dapat meningkatkan semangat belajar.
Malas belajar timbul dari beberapa sebab antara lain karena (Sixtus
Tanje, 2008 dalam http://keluargabahagia. com/index.php?option=com_
content&task=view&id=52):
a). Sikap orang tua. Sikap orang tua yang tidak memberikan perhatian dalam belajar ataupun sebaliknya orang tua terlalu berlebihan perhatiannya, membuat anak malas belajar. Banyak orang tua yang menuntut anak belajar hanya demi angka (nilai) dan bukan atas dasar kesadaran dan tanggung jawab anak selaku pelajar. Akibat dari tuntutan tersebut, tidak sedikit anak yang stres sehingga nilai yang diperolehnya kurang memuaskan.
b). Suasana belajar di rumah bukan suatu jaminan rumah mewah dan megah membuat anak menjadi rajin belajar, tidak pula rumah yang sangat sederhana menjadi faktor mutlak anak malas belajar. Rumah yang tidak dapat menciptakan suasana belajar yang baik adalah rumah yang selalu penuh dengan kegaduhan, keadaan rumah yang berantakan ataupun kondisi udara yang pengap. Selain itu tersedianya fasilitas-fasilitas permainan yang berlebihan di rumah juga dapat mengganggu minat belajar anak. Contohnya dari radio tape yang menggunakan kaset, CD, VCD, atau komputer yang diprogram untuk sebuah permainan (games), seperti game boy, game watch maupun play stations. Kondisi seperti ini berpotensi besar untuk tidak terciptanya suasana belajar yang baik.
c). Sarana belajar. Sarana belajar merupakan media mutlak yang dapat mendukung minat belajar. Kekurangan ataupun ketiadaan sarana untuk belajar secara langsung telah menciptakan kondisi anak untuk malas belajar. Kendala belajar biasanya muncul karena tidak tersedianya ruang belajar khusus, meja belajar, buku-buku penunjang (pustaka mini), dan penerangan yang bagus. Tidak tersedianya buku-buku pelajaran, buku tulis, dan alat-alat tulis lainnya, merupakan bagian lain yang cenderung menjadi hambatan otomatis anak akan kehilangan minat belajar yang optimal.
Enam langkah mengatasi malas belajar anak yang dapat membantu
orang tua dalam membimbing dan mendampingi anak yang bermasalah
dalam belajar, antara lain (Sixtus Tanje, 2008 dalam http://keluargabahagia.
com/index.php?option=com_ content&task=view&id=52):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a) Mencari informasi. Orang tua sebaiknya bertanya langsung kepada anak untuk memperoleh informasi yang tepat mengenai dirinya. Orang tua harus mencari situasi dan kondisi yang tepat untuk dapat berkomunikasi secara terbuka dengannya. Kemudian anak diajak untuk mengungkapkan penyebab ia malas belajar. Setiap suasana yang santai dapat dimanfaatkan untukbertanya kepada anak seperti: saat membantu ibu di dapur, berjalan-jalan atau sambil bermain, tidak harus formal yang membuat anak tidak bisa membuka permasalahan dirinya.
b) Membuat kesepakatan bersama antara orang tua dan anak. Kesepakatan dibuat untuk menciptakan keadaan dan tanggung jawab serta memotivasi anak dalam belajar bukan memaksakan kehendak orang tua. Kesepakatan dibuat mulai dari bangun tidur hingga waktu hendak tidur, baik dalam hal rutinitas jam belajar, lama waktu belajar, jam belajar bilamana ada PR atau tidak, jam belajar di waktu libur sekolah, bagaimana bila hasil belajar baik atau buruk, hadiah atau sanksi apa yang harus diterima dan sebagainya. Kalaupun ada sanksi yang harus dibuat atau disepakati, biarlah anak yang menentukannya sebagai bukti tanggungjawabnya terhadap sesuatu yang akan disepakati bersama.
c) Menciptakan disiplin. Menciptakan kedisiplinan kepada anak bukanlah suatu hal yang mudah jika tidak dimulai dari orang tua. Orang tua yang sudah terbiasa menampilkan kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari akan dengan mudah diikuti oleh anaknya. Orang tua dapat menciptakan disiplin dalam belajar yang dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. Latihan kedisiplinan bisa dimulai dari menyiapkan peralatan belajar, buku-buku pelajaran, mengingatkan tugas-tugas sekolah, menanyakan bahan pelajaran yang telah dipelajari, ataupun menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam suatu pelajaran tertentu, terlepas dari ada atau tidaknya tugas kampus.
d) Menegakkan kedisiplinan. Menegakkan kedisiplinan harus dilakukan bilamana anak mulai meninggalkan kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakati. Bilamana anak melakukan pelanggaran sedapat mungkin hindari sanksi yang bersifat fisik (menjewer, mencubit, atau memukul). Cara untuk mengalihkannya menggunakan konsekuensi-konsekuensi logis yang dapat diterima oleh akal pikiran anak. Bila dapat melakukan aktivitas bersama di dalam satu ruangan saat anak belajar, orang tua dapat sambil membaca koran, majalah, menyulam, atau aktivitas lain yang tidak mengganggu anak dalam ruang tersebut. Dengan demikian menegakkan disiplin pada anak tidak selalu dengan suruhan atau bentakan sementara orang tua melaksanakan aktifitas lain seperti menonton televisi atau sibuk di dapur.
e) Ketegasan sikap. Ketegasan sikap dilakukan dengan cara orang tua tidak lagi memberikan toleransi kepada anak atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya secara berulang-ulang. Ketegasan sikap ini dikenakan saat anak mulai benar-benar menolak dan membantah dengan alasan yang dibuat-buat maupun anak berlaku tidak jujur melakukan aktivitas-aktivitas lain secara sengaja sampai melewati jam belajar. Ketegasan sikap yang diperlukan adalah dengan memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
sanksi yang telah disepakati dan siap menerima konsekuensi atas pelanggaran yang dilakukannya.
f) Menciptakan suasana belajar. Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman merupakan tanggung jawab orang tua. Setidaknya orang tua memenuhi kebutuhan sarana belajar, memberikan perhatian dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak saat belajar. Sebagai selingan orang tua dapat pula memberikan permainan-permainan yang mendidik agar suasana belajar tidak tegang dan tetap menarik perhatian. Ternyata malas belajar yang dialami oleh anak banyak disebabkan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu sebelum anak terlanjur mendapat nilai yang tidak memuaskan dan membuat malu orang tua, hendaknya orang tua segera menyelidiki dan memperhatikan minat belajar anak. Selain itu, menumbuhkan inisiatif belajar mandiri pada anak, menanamkan kesadaran serta tanggung jawab selaku pelajar pada anak merupakan hal lain yang bermanfaat jangka panjang.
Penelitian yang dikutip oleh Zakiah Drajat dalam http://
www.mailarchive.com/[email protected]/msg05760.html,
menyebutkan bahwa perilaku manusia 83% dipengaruhi oleh apa yang
dilihat, 11% oleh apa yang didengar dan 6% sisanya oleh gabungan dari
berbagai stimulus. Dalam perspektif ini pengaruh lingkungan terhadap
pembentukan kepribadian sangat besar. Suasana rumah tangga akan
menjadi pemandangan setiap hari untuk anak-anak. Jika rumah tangga tidak
kondusif, anak menjadi tidak betah di rumah, lari keluar rumah dan
bergabung dengan teman sebaya. Jika teman-teman sebaya juga mereka
yang tidak betah di rumah, mereka akan membentuk komunitas tersendiri
yang pada umumnya rentan terhadap pengaruh negatif. Banyak orang
menyediakan sarana fisik yang sangat lengkap untuk anak-anak dan
keluarganya di dalam rumahnya, tetapi lupa menyediakan sarana
psikologis.
Menurut peneliti, lingkungan tempat tinggal yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah suatu kondisi yang dirasakan oleh mahasiswa terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
keadaan di tempat tinggal dan sekitarnya secara fisik maupun non fisik
dalam jangka waktu tertentu.
D. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Slameto (1995:2), belajar adalah:
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sementara menurut Winkel (1996:53), belajar adalah:
suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. (Ridwan, 2008 dalam http://ridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ ketercapaian-prestasi-belajar/).
Prestasi belajar adalah istilah yang telah dicapai individu sebagai
usaha yang dialami secara langsung serta merupakan aktifitas yang
bertujuan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, kecerdasan,
kecakapan, dalam kondisi serta situasi tertentu (Depdikbud, 1994:298).
Sementara Winkel (1996:162) mengatakan bahwa:
prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17), prestasi belajar adalah
kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.
Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni:
kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang
memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kriteria tersebut (Ridwan, 2008 dalam http://ridwan202. wordpress.
com/2008/05/03/ ketercapaian-prestasi-belajar/ [03-05-2008]).
2. Ranah Prestasi Belajar
Di dalam pasal 1 butir 20 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Di lingkungan pendidikan tinggi, interaksi tersebut
terjadi antara mahasiswa dengan dosen. Dalam interaksi tersebut berpusat
pada mahasiswa (student centered learning) tersebut terjadi proses
perubahan yang dialami mahasiswa dalam empat ranah, yaitu ranah
pengetahuan (kognitif), ranah perasaan (afektif), ranah keterampilan
(psikomotorik), dan ranah kerja sama (kooperatif) (Widanarto, 2007:27).
Salah satu perubahan aspek kognitif mahasiswa dapat dilihat dari
indeks prestasi yang diperoleh. Indeks prestasi dijadikan sebagai tolok ukur
penguasaan akademik mahasiswa. Semakin baik penguasaan akademik
mahasiswa maka prestasi yang diperoleh pun akan baik pula.
3. Fungsi Prestasi Belajar
Fungsi utama dari prestasi belajar adalah (Arifin, 1991:3):
a) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
b) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan (Abraham H. Maslow, 1984).
c) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar yang dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
d) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakaat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan pembangunan masyarakat.
e) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.
Fungsi hasil kegiatan pengukuran dan penilaian hasil belajar sebagai
berikut (Widanarto, 2007:53-54):
a) Untuk memilih dan membantu mahasiswa. Berdasarkan informasi perolehan skor dan nilai prestasi belajar
mahasiswa dalam penguasaan suatu mata kuliah, seorang dosen dapat memilih mahasiswa yang bermutu yang memenuhi syarat-syarat tertentu untuk suatu program atau kegiatan. Tujuan selanjutnya adalah membantu mahasiswa tersebut untuk dapat berkembang secara optimal dalam suatu program.
b) Usaha untuk menentukan perlakuan yang sesuai bagi masing-masing mahasiswa sesuai dengan prestasi belajarnya.
Seorang dosen yang dapat memahami prestasi belajar mahasiswanya dan mampu menyadarkan mereka untuk memahami kemampuan mereka masing-masing, maka dosen akan mampu pula untuk menentukan perilakunya yang sesuai bagi masing-masing mahasiswa.
c) Untuk keperluan penelitian. Berdasarkan informasi perolehan skor dan prestasi belajar mahasiswa dalam penguasaan suatu mata kuliah, maka seorang dosen dapat mencari umpan balik tentang pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar dari setiap mata kuliah yang diampunya.
d) Untuk mengetahui sifat-sifat mahasiswa. Berdasarkan informasi perolehan skor dan nilai prestasi belajar mahasiswa dalam penguasaan suatu mata kuliah, seorang dosen sampai batas tertentu dapat mengetahui sifat-sifat mahasiswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
E. Kerangka Berpikir
1. Hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan
Lanjutan I.
Pembelajaran di perguruan tinggi melibatkan secara langsung dosen
dengan mahasiswa. Dalam melaksanakan pembelajaran tersebut terdapat 3
tahapan yaitu perencanaan, proses/kegiatan, dan hasil. Perencanaan
pembelajaran dipersiapkan oleh dosen, proses/kegiatan pembelajaran
dilakukan oleh dosen dengan mahasiswa, dan hasil pembelajaran berupa
prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa. Tugas utama dosen adalah
mengajar maka dosen harus bisa mengatur proses pembelajaran dengan
baik agar pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar. Output dari
pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah prestasi belajar. Menurut
Winkel (1996:162), prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar
atau kemampuan seseorang dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai
dengan bobot yang dicapainya.
Prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa dinyatakan dengan huruf
mutu yaitu A, B, C, D, dan E. Pada mata kuliah Akuntansi Keuangan
Lanjutan I sebagian besar mahasiswa mencapai nilai C dan D. Ada banyak
faktor yang mengakibatkan prestasi belajar mahasiswa kurang memuaskan
salah satunya adalah kinerja dosen. Menurut Anwar (2000:67 dalam
http://id.wikipedia. org/wiki/Kinerja[01-06-2009]), kinerja adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Maka yang dimaksud dengan kinerja dosen yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
hasil kerja pendidik di perguruan tinggi dalam bentuk kualitas maupun
kuantitas setelah melaksanakan pembelajaran. Kinerja dosen yang kurang
baik akan menurunkan motivasi belajar mahasiswa. Apabila motivasi
belajar mahasiswa rendah, maka hal ini dapat menjadi dampak negatif
dalam pencapaian prestasi belajarnya.
2. Hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan
Lanjutan I.
Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai mahasiswa setelah
melaksanakan pembelajaran. Salah satu faktor yang dapat mengakibatkan
tinggi/rendahnya prestasi belajar yaitu lingkungan kelas. Lingkungan
belajar/kelas adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses
pembelajaran dilaksanakan (Muhammad Saroni, 2006:82-84 dalam
http://inovasisukses.blogspot. com/2008/08/penataan-lingkungan-belajar-
dalam-pakem.html). Penelitian Walberg dab Greenberg (1997) dalam De
Porter Bobbi,dkk (2001:19-39) menunjukkan bahwa lingkungan sosial atau
suasana kelas adalah penentu psikologis utama yang mempengaruhi belajar
akademis.
Karakteristik lingkungan kelas dibagi dua hal utama yaitu lingkungan
fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik meliputi sarana prasarana
pembelajaran yang dimiliki kampus seperti: lampu, ventilasi, tempat duduk
yang sesuai dengan mahasiswa dan sebagainya. Sedangkan lingkungan
sosial meliputi interaksi yang baik antara dosen dengan mahasiswa maupun
mahasiswa dengan mahasiswa dalam pembelajaran. Apabila dua hal utama
tersebut dipenuhi, maka mahasiswa nyaman dan fokus dalam melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
proses pembelajaran sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang
diharapkan.
3. Hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
Menurut UU No. 4/1992 tentang perumahan dan permukiman rumah
disebutkan bahwa rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat
tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga (Parfi Khadiyanto, 2009
dalam http://parfikh.blogspot.com/2009/01/rumah-sebagai-tempat-tinggal.
html). Lingkungan rumah/tempat tinggal terdiri dari lingkungan fisik dan
non fisik.
Lingkungan fisik tempat tinggal meliputi sarana belajar seperti: meja
belajar, ruang belajar, komputer, dan lain-lain; dan lingkungan non fisik
meliputi: interaksi dengan orang sekitar, kedisiplinan, suasana belajar dan
sebagainya. Apabila lingkungan fisik dan non fisik dipenuhi dengan sebaik-
baiknya maka hal ini dapat mendukung/memotivasi mahasiswa untuk
belajar. Motivasi belajar yang tinggi akan mencapai prestasi/hasil belajar
mahasiswa yang baik.
F. Rumusan Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas, penelitian ini
mengajukan rumusan hipotesis sebagai berikut:
1. ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan
Lanjutan I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. ada hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Lanjutan I.
3. ada hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian studi kasus yaitu penelitian
yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan sosial (Muhadi, 2009:7). Pada
penelitian jenis studi kasus, kesimpulan hanya berlaku pada lingkungan sosial
tempat dilakukannya penelitian. Penelitian ini merupakan studi kasus pada
mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2009.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah kinerja dosen, lingkungan kelas,
lingkungan tempat tinggal mahasiswa dan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Lanjutan I.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2003:115).
Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa
Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah menempuh mata kuliah Akuntansi
Keuangan Lanjutan I.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu
yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap
bisa mewakili populasi (Iqbal, 2002:109). Sampel dalam penelitian ini
adalah sebagian mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi yang
telah menempuh mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I. Jumlah
sampel pada penelitian ini adalah dengan rincian sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Tahun Ajaran Semester Kelas Jumlah (mahasiswa)
2009/2010 Ganjil A 52 B 38
Jumlah 90
3. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 1999:78).
Pertimbangannya adalah mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan I tidak hanya mahasiswa yang mengambil
mata kuliah paketnya. Pada saat ini mahasiswa yang telah lulus mata kuliah
tersebut umumnya cenderung sulit untuk ditemui oleh sebab telah lulus
ataupun sedang melaksanakan tugas-tugas perkuliahan lainnya seperti PPL,
PBM, dan lain-lain.
E. Operasionalisasi Variabel
1. Kinerja Dosen
Kinerja dosen yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
seorang dosen dalam melaksanakan pembelajaran. Kinerja dosen meliputi
mengajar yang baik dan benar, alat bantu mengajar yang digunakan, dan
cara evaluasi yang dilakukan. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi
variabel kinerja dosen:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Kinerja Dosen
Variabel Indikator No Item
Jumlah
Kinerja dosen
a. Keahlian terhadap bahan ajar b. Kemampuan mengontrol suasana kelas c. Kemampuan memberikan pengajaran d. Keahlian memberikan bimbingan e. Kemampuan sebagai figur berwatak f. Kemampuan memberikan motivasi g. Kemampuan menerima umpan balik (Soekartawi, 1995:33-34)
1,9 2 4,5,10 6 7 8 3
2 1 3 1 1 1 1
Jumlah 10
Instrumen penelitian mengenai kinerja dosen mengacu pada kuesioner dari
P3MP. Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan dinyatakan 7 skala
pendapat dan dilakukan dengan cara penentuan sebagai berikut: skala 1
menunjukkan kinerja dosen yang sangat buruk dan skala 7 menunjukkan
kinerja dosen yang sangat baik.
2. Lingkungan Kelas
Lingkungan kelas adalah sarana prasarana di kelas yang mendukung proses
pembelajaran, serta hubungan sosial antara dosen dengan mahasiswa
maupun mahasiswa dengan mahasiswa. Indikator lingkungan kelas meliputi
pengaturan ruang kelas, menjaga kebersihan kelas, pengaturan dinding
kelas, pengaturan meja dan kursi, buku bacaan di kelas, polusi, tempat
sosialisasi, interaksi sosial, aturan kelas, kenyamanan kelas, dan refleksi.
Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel lingkungan kelas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Lingkungan Kelas
Variabel Indikator No Item Jumlah
Lingkungan kelas
a. Lingkungan fisik 1) Pengaturan ruang kelas 2) Menjaga kebersihan kelas 3) Pengaturan dinding kelas 4) Polusi 5) Tempat sosialisasi
b. Lingkungan non fisik 1) Interaksi sosial 2) Kenyamanan kelas
(Hadi Suwono, 2009 dalam http://hadisuwono. blogspot.com/2009/05/lingkungankelasyangkondusif.html)
1,2,3,4 5,6 7,8 9,10 11 12,13 14
4 2 2 2 1 2 1
Jumlah 14
Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan dinyatakan lima skala
pendapat dan dilakukan dengan cara penentuan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Pengukuran Variabel Lingkungan Kelas
Jawaban Pernyataan Positif Negatif
Sangat setuju 5 1 Setuju 4 2 Ragu-ragu 3 3 Kurang Setuju 2 4 Tidak Setuju 1 5
3. Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
Lingkungan tempat tinggal mahasiswa adalah suatu tempat dimana
mahasiswa tinggal baik di rumah orang tua, kost, maupun asrama.
Lingkungan tempat tinggal mahasiswa meliputi sarana belajar, sikap orang
terdekat, informasi, membuat kesepakatan bersama, menciptakan disiplin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
menegakkan kedisiplinan, ketegasan sikap. Berikut ini disajikan tabel
operasionalisasi variabel lingkungan tempat tinggal mahasiswa:
Tabel 3.5 Operasionalisasi Variabel Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
Variabel Indikator No Item Jumlah
Lingkungan tempat tinggal mahasiswa
a. Lingkungan fisik Sarana belajar
b. Lingkungan non fisik 1) Sikap orang terdekat 2) Informasi 3) Membuat kesepakatan
bersama 4) Menciptakan disiplin 5) Menegakkan kedisiplinan 6) Ketegasan sikap
(Sixtus Tanje, 2008 dalam http://keluargabahagia. com/ index.php?option=com_ content &task=view&id=52)
3,4,5,6 7 1,2 8 9,10 11,12 13 14,15
5
2 1 2 2 1 2
Jumlah 15
Skala pengukuran untuk setiap item pernyataan dinyatakan lima skala
pendapat dan dilakukan dengan cara penentuan sebagai berikut:
Tabel 3.6 Pengukuran Variabel Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
Jawaban Pernyataan Positif Negatif
Sangat setuju 5 1 Setuju 4 2 Ragu-ragu 3 3 Kurang Setuju 2 4 Tidak Setuju 1 5
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Angket atau kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau
mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Jenis angket
yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, yaitu kuesioner
yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban yang lengkap sehingga
pengisi hanya memberi tanda jawaban yang dipilih sesuai dengan keadaan
atau kondisi yang sebenarnya. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui tentang kinerja dosen, lingkungan kelas, dan lingkungan tempat
tinggal mahasiswa.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sesuatu yang tertulis, tercetak atau terekam yang dapat
dipakai sebagai bukti atau keterangan (http://pembelajaranguru.wordpress.
com/2008/05/22/lesson-study-jenis-jenis-dokumentasi-pembelajaran/[22-05
-2008]). Data yang dikumpulkan melalui metode dokumentasi ini yaitu data
jumlah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, dan prestasi
belajar mahasiswa tahun ajaran 2009/2010 pada mata kuliah Akuntansi
Keuangan Lanjutan I.
G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut. Sedangkan valid tidaknya suatu alat ukur tergantung
pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dikehendaki dengan tepat (Azwar, 1992:146 dalam http://kmpk.ugm.ac.
id/kmpkriset/wp-content/rina-papua-proposal-obat-2.pdf).Metode pengujian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Product
Moment atau Pearson Correlation, yang dihitung dengan mengkorelasikan
antara skor setiap butir pertanyaan dan skor total. Rumus Product Moment
sebagai berikut (Arikunto, 2003:425-426):
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑∑ ∑−−
−=
2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan: xyr = koefisien korelasi antar variabel X (jumlah skor butir) dan Y
(total skor) N = jumlah subjek
X = nilai variabel 1 (jumlah skor butir) Y = nilai variabel 2 (total skor)
Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan
tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya nilai
koefisien korelasi ini dibandingkan dengan nilai koefisien korelasi Product
Moment (r) pada tabel dengan dk=n-2. Jika nilai rhitung > rtabel, maka butir
pernyataan tersebut dapat dikatakan valid. Uji validitas dalam penelitian ini
dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan responden
yaitu mahasiswa-mahasiswi yang telah menempuh mata kuliah AKL 1 pada
tahun ajaran 2008/2009. Uji validitas ini menggunakan responden
berukuran N = 30, sehingga diperoleh rtabel = 0,361 (lampiran 9 hal 134).
Rangkuman dari hasil pengujian validitas tampak dalam tabel berikut ini
(lampiran 3 hal 111-112):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Kinerja Dosen
No. Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,515 0,361 Valid 2 0,570 0,361 Valid 3 0,632 0,361 Valid 4 0,762 0,361 Valid 5 0,518 0,361 Valid 6 0,594 0,361 Valid 7 0,615 0,361 Valid 8 0,372 0,361 Valid 9 0,450 0,361 Valid 10 0,664 0,361 Valid
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Lingkungan Kelas
No. Item rhitung rtabel Keterangan 1 0,476 0,361 Valid 2 0,561 0,361 Valid 3 0,446 0,361 Valid 4 0,431 0,361 Valid 5 0,471 0,361 Valid 6 0,550 0,361 Valid 7 0,383 0,361 Valid 8 0,501 0,361 Valid 11 0,703 0,361 Valid 12 0,425 0,361 Valid 13 0,361 0,361 Valid 14 0,654 0,361 Valid 15 0,538 0,361 Valid 18 0,490 0,361 Valid
Hasil uji validitas variabel lingkungan kelas untuk nomor item yang tidak valid sebagai berikut: 9, 10, 16, 17, dan 19.
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
No. Item rhitung rtabel Keterangan
1 0,549 0,361 Valid 3 0,513 0,361 Valid 8 0,612 0,361 Valid 9 0,478 0,361 Valid 10 0,478 0,361 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
11 0,489 0,361 Valid 12 0,600 0,361 Valid 13 0,636 0,361 Valid 15 0,587 0,361 Valid 16 0,771 0,361 Valid 18 0,632 0,361 Valid 19 0,616 0,361 Valid 21 0,644 0,361 Valid 22 0,524 0,361 Valid 23 0,586 0,361 Valid
Hasil uji validitas variabel lingkungan tempat tinggal mahasiswa untuk nomor item yang tidak valid sebagai berikut: 2, 4, 5, 6, 7, 14, 17, 20, 24, dan 25.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah
baik (Arikunto, 2000:170). Uji reliabilitas ditujukan untuk mengetahui taraf
kepercayaan dari suatu instrumen. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana
hasil pengukuran itu tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali
atau terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama.
Rumus reliabilitas adalah sebagai berikut (Arikunto, 2003:236):
( ) ⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−⎥
⎦
⎤⎢⎣
⎡−
= ∑2
2
11 11 t
b
kkr
σ
σ
Keterangan: 11r = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ 2
bσ = jumlah varians butir 2
tσ = varians total
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
koefisien Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnaly, 1967 dalam Imam Gozali,
2001:42). Jadi jika nilai koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan reliabel. Hasil pengujian
reliabilitas yang diperoleh sebagai berikut (lampiran 3 halaman 111-112):
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel Nilai alpha cronbach Keterangan
Kinerja dosen 0,856 Reliabel Lingkungan kelas 0,846 Reliabel Lingkungan tempat tinggal mahasiswa 0,897 Reliabel
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi
gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum (Sugiono, 2005:21). Metode ini digunakan untuk
mengetahui secara tepat tingkat persentase skor jawaban dan
mendeskripsikan hasil data kinerja dosen, lingkungan kelas, lingkungan
tempat tinggal mahasiswa dan prestasi belajar mata kuliah Akuntansi
Keuangan Lanjutan I. Dalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi yang disusun berdasar PAP Tipe II dan dilengkapi
dengan perhitungan mean, median, modus, dan standar deviasi.
2. Teknik Pengujian Prasyarat Analisis
a) Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Uji normalitas menggunakan tes satu sampel Kolmogorov Smirnov
dengan rumus sebagai berikut:
FeFoD −= max
Keterangan: D = deviasi max Fo = distribusi frekuensi yang diobservasi Fe = distribusi frekuensi kumulatif teoritis
Penarikan kesimpulannya yaitu jika nilai asymp sig. < α = 0,05,
maka distribusi data variabel penelitian dinyatakan tidak normal
sedangkan jika nilai asymp sig. > α = 0,05, maka distribusi data variabel
penelitian dinyatakan normal.
b) Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel
terikatnya. Rumus linieritas sebagai berikut (Sudjana, 2005:332):
e
TCF
SS
2
2
=
Keterangan:
( )2
2
−=
kTCJKTCS
( )knEJKeS −
=2
F = Harga bilangan F untuk garis regresi TCS 2 = Varian tuna cocok
eS 2 = Varian kekeliruan JK (TC) = Jumlah kuadrat tuna cocok JK (E) = Jumlah kuadrat kekeliruan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan hasil perhitungan, maka hipotesis model regresi linier
ditolak jika F > F (1-ά)(k-2,n-k) pada dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut
= (n-k). Sebaliknya hipotesis model regresi linier diterima jika F < F (1-
ά)(k-2,n-k) pada dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut = (n-k).
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
a) Hipotesis I
H01: tidak ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
Ha1: ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Lanjutan I.
b) Hipotesis II
H02: tidak ada hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
Ha2: ada hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Lanjutan I.
c) Hipotesis III
H03: tidak ada hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan
prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
Ha3: ada hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan
prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
Untuk pengujian hipotesis I sampai III digunakan uji statistik Chi-
Square ( 2χ ). Langkah-langkah pengujian Chi-Square sebagai berikut:
1) Memasukkan data yang diperoleh dalam tabel kontingensi.
2) Menghitung nilai Chi-Square ( 2χ ) dengan langkah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
a. Mencari nilai Chi-Square ( 2χ ).
( )∑ −=
FhFhFo 2
2χ
Keterangan: ( )2χ = chi-square Fo = frekuensi yang diperoleh Fh = frekuensi yang diharapkan
b. Mencari nilai frekuensi yang diharapkan dengan rumus sebagai
berikut:
ruhjumlahselusjumlahbarimjumlahkoloFh ×
=
c. Menyusun Hipotesis
Ho = tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat.
Ha = ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat.
d. Memilih level signifikansi yaitu 5% dengan derajat kebebasan
(db) yang dicari dengan rumus sebagai berikut (Sudjana,
2005:273):
db = (b–1)(k-1)
Keterangan: b = baris k = kolom
Ho ditolak apabila ( )2χ hitung > ( )2χ tabel
Ho diterima apabila ( )2χ hitung < ( )2χ tabel
3) Menghitung koefisien kontingensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Untuk mengetahui kuatnya hubungan antar faktor yang satu dengan
lainnya digunakan koefisien kontingensi (C) dengan rumus sebagai
berikut (Sudjana, 2005:282):
nC
+= 2
2
χχ
Keterangan: C = koefisien kontingensi
( )2χ = chi-square n = jumlah item
Agar harga koefisien (C) yang diperoleh dapat dipakai untuk
menilai derajat asosiasi antar variabel, maka harga C perlu
dibandingkan dengan koefisien maksimum (Cmaks) yang bisa terjadi.
Harga C maksimum dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
(Sudjana, 2005:282):
mmCmaks 1−
=
Keterangan: m = jumlah baris atau kolom yang paling sedikit. Setelah C maksimum diperoleh maka selanjutnya dibandingkan
dengan harga C menggunakan rumus sebagai berikut:
CmaksCr =
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap keeratan suatu
hubungan antar variabel maka dapat berpedoman pada kriteria r
yang tertera dalam tabel di bawah ini (Syafaruddin Siregar,
2004:187):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 3.11 Interpretasi r
Interval nilai Kekuatan hubungan
r = 1 Sempurna 0,80 < r < 1 Sangat tinggi 0,60 < r < 0,79 Tinggi 0,40 < r < 0,59 Sedang 0,20 < r < 0,39 Rendah 0,00 < r < 0,19 Sangat rendah
r = 0,00 Tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma
Rencana mendirikan suatu perguruan tinggi keguruan lahir ketika Prof.
Moh. Yamin, S.H menjabat Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan
RI. Pada waktu itu, pendidikan khusus guru-guru SMTP/SMU dilaksanakan oleh
kursus BI/BII yang didirikan di berbagai kota di Indonesia. Ordo Societas Jesu
(Serikat Yesus disingkat SJ) di Jawa Tengah telah membuka kursus BI
diantaranya BI mendidik (Yayasan De Brito), di Yogyakarta yang dikelola oleh
Pater H. Loeff, S.J. dan BI Sejarah , dan BI Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di
Semarang yang dikelola oleh PaterW.J Van der Meulen, S.J dan Pater H.
Bastiaanse, S.J.
Kursus BI tersebut dianggap Crash Program sehingga Superior Misionaris
Societas Jesu, yaitu Pater Kester berusaha mendirikan suatu perguruan tinggi.
Tiga kursus BI milik Jesuit yang sudah ada digabungkan menjadi satu. Gabungan
ini diperkuat dengan US $ 150.000 hadiah dari Conggregatio de Propaganda
Fide. Dengan demikian lahirlah PTPG Sanata Dharma yang dimulai pada tanggal
20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 7 Desember
1955.
Dalam rangka menyesuaikan diri dengan pemerintah, dalam hal ini
Kementerian P dan K tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG
Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP Sanata
Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Yogyakarta. Pada masa FKIP ini, Sanata Dharma berhasil memperoleh status
disamakan dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1/1961 pada tanggal
6 Mei 1961 jo No.77/1962 tanggal 11 Juli 1962.
Pada bulan Juli 1979 IKIP Sanata Dharma melaksanakan program S1 yang
sebelumnya IKIP Sanata Dharma melaksanakan program Sarjana Muda dan
Sarjana. Pada saat itu juga Depdikbud mempercayakan kepada IKIP Sanata
Dharma untuk mengelola program Diploma I, II, dan III pada berbagai jurusan
seperti Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP.
Berbagai program diploma ini ditutup pada tahun 1990, dan selanjutnya dibuka
program Diploma II PGSD. Pada tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK
Mendikbud No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi
Universitas Sanata Dharma.
Tanggal 19 April 1999, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No. 143/DIKTI/Kep/1999 Fakultas Ilmu Pendidikan Agama (FIPA) berubah
menjadi Program Studi Ilmu Pendidikan, kekhususan Pendidikan Agama Katolik
dan menjadi bagian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
B. Arti Logo, Visi, Misi Universitas Sanata Dharma
1. Arti Logo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Universitas Sanata Dharma berlambangkan daun teratai coklat bersudut
lima dengan sebuah obor hitam yang menyala merah, sebuah buku terbuka
dengan tulisan Ad MaioremDei Gloriam dan tulisan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta berwarna hitam di dalamnya.
a. Bingkai : teratai bersudut lima
teratai = kemuliaan, sudut lima = Pancasila
b. Tulisan SANATA DHARMA : Perbuatan luhur yang nyata
c. Obor : hidup dengan semangat yang menyala-nyala
d. Buku yang terbuka : ilmu pengetahuan yang selalu berkembang
e. Teratai yang berwarna coklat : sikap dewasa yang matang
f. Tulisan Ad MaioremDei Gloriam : demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar
2. Visi
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang semakin bermartabat.
3. Misi
Menghadirkan pencerahan yang mencerdaskan bagi masyarakat melalui Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
Misi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Mengembangkan kebebasan akademik dalam sistem pendidikan tinggi yang
menjadikan keunggulan akademik sebagai sarana promosi nilai-nilai
kemanusiaan.
b. Mengembangkan suasana akademis yang menjadikan Universitas sebagai
hati nurani masyarakat yang kritis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
c. Menyelenggarakan kegiatan penelitian untuk mengekspresikan dan
mengembangkan potensi alam dan masyarakat Indonesia dalam konteks
kemanusiaan universal.
d. Menyelenggarakan etika keilmuan, yaitu kesadaran moral untuk
mengorientasikan setiap ilmu kepada pemuliaan manusia.
e. Menyelenggarakan pendidikan yang memanusiakan melalui semangat
dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan
spiritual setiap sivitas akademika secara terpadu.
f. Membantu setiap sivitas akademika untuk menjadi manusia yang semakin
utuh, kritis, dewasa, dan berguna bagi masyarakat.
g. Menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat untuk membangun
jejaring sosial yang sinergis dalam mengembangkan masyarakat.
h. Mempersiapkan tenaga yang profesional dalam bidang keilmuan.
Motto USD yaitu memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai
kemanusiaan, disingkat: CERDAS dan HUMANIS.
Profil lulusan USD yaitu sebagai berikut:
1. Menguasai ilmu yang dipelajarinya secara mendalam dan memiliki wawasan
yang luas (competence).
2. Mampu menerapkan ilmu yang dikuasainya dalam kehidupan (competence).
3. Memiliki keterampilan untuk menjawab tantangan dunia kerja dan globalisasi
(competence).
4. Bermental wirausaha dan berjiwa kepemimpinan (competence dan
conscience).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
5. Mampu berefleksi, berkesadaran akan nilai moral dan etis, dan menjadi agen
perubahan (conscience).
6. Mampu beradaptasi, berkomunikasi, bekerja sama secara efektif, dan bela
rasa (compassion).
C. Statuta Universitas Sanata Dharma (USD)
Universitas Sanata Dharma yang diilhami oleh nilai-nilai dasar Kristiani
dan tradisi pendidikan Serikat Yesus, USD mengembangkan diri dengan
berlandaskan pada nilai-nilai dan cita-cita kemanusiaan sebagaiamana
terkandung dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Dalam rangka ikut
mencerdaskan kehidupan bangsa, USD menyelenggarakan pendidikan yang
memungkinkan peserta didik memadukan pengembangan berbagai dimensi
kemanusiaan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga
memiliki kepribadian yang matang, integritas moral yang tinggi, kemampuan
berpikir yang kritis dan wawasan kebangsaan yang luas.
Dalam BAB II pasal 2 tentang jati diri mengemukan bahwa:
1. Universitas Sanata Dharma adalah Perguruan Tinggi Swasta Katolik yang
berciri khas pendidikan Serikat Yesus yang didirikan dan diselenggarakan
oleh Yayasan Sanata Dharma.
2. Universitas Sanata Dharma didirikan pada tanggal 20 April 1993 berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
nomor 46/D/0/1993, tanggal 20 April 1993 dikembangkan dari Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma yang pada awalnya didirikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
sebagai Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) Sanata Dharma pada
tanggal 17 Desember 1955.
3. Universitas Sanata Dharma berkedudukan di Yogyakarta.
Dalam bab III pasal 3 tentang azas, tugas pokok, dan fungsi mengemukakan
bahwa:
1. Universitas berazaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Universitas memiliki ciri khas pendidikan Serikat Yesus yang memuat unsur-
unsur:
a. Inspirasi nilai-nilai kristiani, yaitu cinta kasih dan hormat pada keluhuran
martabat manusia yang menjadi dasar pengembangan pandangan
kemanusiaan yang integral.
b. Pengakuan kebaikan hakiki dunia sebagai ciptaan Allah yang harus
dipelajari, diselidiki dan direnungkan maknanya serta dibangun dan
dilestarikan demi kesejahteraan umat manusia dan kemuliaan Allah yang
lebih besar.
c. Pengembangan bakat dan kepribadian manusia secara penuh dan utuh,
sehingga tercapai taraf kedewasaan intelektual, psikologis, moral dan
artistik demi pelayanan kepada umay manusia.
d. Penyiapan kader-kader bangsa yang memiliki kesadaran sosial yang tinggi,
wawasan kebangsaan yang luas, keprihatinan bagi mereka yang miskin
dan menderita.
e. Keunggulan dalam bidang akademik dan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3. Universitas mengembangkan visi pendidikan Prof. Dr. N. Drijarkara, SJ
bahwa pendidikan adalah hubungan manusiawai antara pendidik dan peserta
didik, antara peserta didik satu sama lain dengan sikap saling menghargai dan
membantu untuk mewujudkan kemanusiaan mereka.
4. Universitas berupaya mewujudkan Pola Ilmiah Pokok (PIP) yaitu
pengembangan dimensi kemanusiaan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
yang harus dijabarkan dalam kegiatan perkuliahan dan pelatihan di bidang
etika/moral, ilmu kebudayaan dan bahasa.
5. Universitas berkewajiban mengembangkan pendidikan tenaga kependidikan
yang profesional baik dalam bidang keahlian maupun keguruan.
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sangat penting peranannya demi mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam struktur organisasi dapat terlihat jelas batas-batas
tugas dan tanggung jawab karyawan terhadap pekerjaannya masing-masing.
Tugas dan tanggung jawabnya antara lain sebagai berikut:
1. Senat Fakultas merupakan badan normative dan perwakilan tertinggi di
lingkungan fakultas yang memiliki wewenang dalam menjabarkan kebijakan
dan peraturan universitas untuk fakultas.
2. Dekan FKIP memimpin FKIP dibantu WD I (Wakil Dekan I bidang
akademik), WD II (Wakil Dekan II bidang administrasi umum).
3. Unit MKDK bertugas mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan
mata kuliah dasar kependidikan di lingkup fakultas, dipimpin oleh seorang
ketua unit MKDK yang bertanggung jawab lansung kepada dekan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4. Pusat Penelitian dan Pelayanan Kependidikan (P3Kependidikan), bertugas
membantu dan mengkoordinasi penelitian dan pelayanan pendidikan kepada
masyarakat luar dan membagikan berbagai tugas itu kepada dosen-dosen
terkait. Pusat penelitian dan pelayanan pendidikan dipimpin oleh ketua P3
Kependidikan yang bertanggung jawab lansung kepada dekan.
5. Unit tata usaha menyelenggarakan administrasi kegiatan akademik pada tiap-
tiap program studi. Dalam menjalankan tugasnya unit tata usaha berada
dibawah koordinasi WD II.
6. Unit PPL bertugas mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan PPL
mahasiswa dalam lingkup fakultas. Unit PPL fakultas dipimpin oleh seorang
ketua unit PPL yang bertanggung jawab lansung kepada dekan.
7. Kajur (Ketua Jurusan) bertugas memimpin jurusan dibantu oleh Sekjur
(Sekretaris Jurusan). Jurusan merupakan unsure pelaksana akademik pada
fakultas. FKIP Universitas Sanata Dharma memiliki 4 jurusan: IP (Ilmu
Pendidikan), PBS (Pendidikan Bahasa dan Seni), PIPS (Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial), dan MIPA (Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam).
8. Kaprodi (Ketua Program Studi) bertugas memimpin program studi, dibantu
oleh Wakaprodi (Wakil ketua prodi). Prodi adalah salah satu pelaksana
pendidikan yang bertugas melaksanakan suatu kurikulum untuk satu keahlian
tertentu.
9. Koordinator PPL Prodi bertugas, menyusun rencana dan penjadwalan
kegiatan PPL prodi dan mengkomunikasikannya kepada para dosen
pembimbing, mahasiswa dan guru pamong; mengusulkan kepada coordinator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
PPL FKIP mengenai sekolah- sekolah yang dipakai tempat ber-PPL, serta
membantu mengurus perizinan; mempersiapkan dan menyelenggarakan
pembekalan PPL serta mengelompokan mahasiswa yang akan ber-PPL;
membantu coordinator FKIP dalam menyediakan data guna kepentingan
pemberian balas jasa dan penghargaan kepada tenaga-tenaga yang terlibat
dalam pembimbingan PPL.
10. Dosen adalah tenaga pendidik yang diangkat dengan tugas mengajar,
mengadakan penelitian dan melaksanakan pengabdian pada pada masyarakat.
E. Nama-nama Rektor
1. Prof. Dr. N. Driyarkara (1955-1967)
2. Drs. J. Drost, S.J. (1968-1976)
3. Prof. Dr. A. M. Kadarman, S.J. (1977-1984)
4. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984-1988)
5. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988-1993)
6. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993-2001)
7. Dr. Paulus Suparno, S.J. MST (2001-2006)
8. Dr.Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc (2006-sekarang)
F. Jurusan dan Program Studi
FKIP mempunyai 4 jurusan dengan 9 program studi untuk gelar S1, 1
program studi non-gelar dan 1 kursus bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 4.1 Jurusan dan Program Studi
JURUSAN PROGRAM STUDI STATUS Ilmu Pendidikan (IP)
1.Bimbingan dan Konseling (BK)
Terakreditasi
2.Ilmu Pendidikan Kehususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Terakreditasi
Pendidikan Bahasa 3.Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Terakreditasi dan Seni (PBS) 4.Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
dan Daerah (PBSID) Terakreditasi Pendidikan Ilmu 5.Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Pengetahuan Sosial Khusus Pendidikan Akuntansi (PAK) Terakreditasi
(PIPS) 6.Pendidiak Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Ekonomi (PE) Terakreditasi 7.Pendidikan Sejarah (PSej) Terakreditasi
Pendidikan Matematika 8.Pendidikan Fisika (PFis) Terakreditasi
dan Ilmu Pengetahuan
Alam (PMIPA) 9.Pendidikan Matematika (PMat) Terakreditasi
JURUSAN PROGRAM STUDI Ilmu Pendidikan (IP) D-II PGSD
Kursus Bahasa JURUSAN PROGRAM STUDI
Pendidikan Bahasa dan Seni (PBS)
English Extension Course
G. Peraturan Akademik
Peraturan akademik ini mengacu pada peraturan akademik Universitas
Sanata Dharma.
1. Sistem Penyelenggaraan Program Pendidikan
Dalam buku Peraturan Akademik Universitas Sanata Dharma tahun 2010
pasal 6 mengemukakan bahwa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
1) Besar satu satuan kredit untuk setiap kegiatan pendidikan ditentukan oleh
banyaknya jam kerja per minggu per semester yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan itu sampai selesai.
2) Satu satuan kredit untuk perkuliahan teori setara dengan 170 menit per
minggu dalam satu semester yang dirinci sebagai berikut:
a. Pertemuan terstruktur dan terjadwal dengan dosen selama 50 menit.
b. Kegiatan pembelajaran terstruktur, yaitu kegiatan yang direncanakan
dosen, tetapi tidak terjadwal selama 60 menit.
c. Kegiatan pembelajaran mandiri, yaitu kegiatan pembelajaran yang
dilakukan mahasiswa atas prakarsa sendiri untuk mendalami bahan
pembelajaran selama 60 menit.
3) Satu satuan kredit untuk seminar atau kapita selekta diperhitungkan sama
dengan 1 satuan kredit untuk pembelajaran teori.
4) Satu satuan kredit untuk perkuliahan praktik setara dengan 2x50 menit
pertemuan terjadwal, 60 menit kegiatan pembelajaran terstruktur, dan 60
menit kegiatan mandiri.
5) Satu satuan kredit untuk praktikum laboratorium setara dengan 2x50
sampai dengan 3x50 menit kegiatan psikomotorik ditambah dengan 60
menit kegiatan pembelajaran terstruktur, misalnya menyusun laporan,
dan 60 menit kegiatan pembelajaran mandiri.
6) Satu satuan kredit untuk praktik lapangan setara dengan 4x60 sampai
dengan 5x60 menit per minggu atau 64 sampai dengan 80 jam per
semester.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Program pendidikan di fakultas ini diselenggarakan dengan
menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS). Sistem kredit semester adalah
sistem penyelenggaraan pendidikan yang menyatakan beban studi mahasiswa
dan beban penyelenggaraan pendidikan dengan satuan kredit atas dasar
satuan waktu semester yang setara dengan 16-19 minggu kerja. Satuan kredit
semester adalah takaran penghargaan untuk pengalaman belajar yang
diperoleh melalui satu jam kegiatan terstruktur dan terjadwal yang diiringi
tugas lain baik yang terstruktur maupun yang mandiri selama dua sampai
empat jam per minggu dalam satu semester atau untuk pengalaman belajar
lain yang setara.
Satu sks adalah merupakan ukuran kegiatan belajar mengajar yang terdiri
atas komponen-komponen sebagai berikut:
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar
Terstruktur & Terjadwal
Tidak Terjadwal Mandiri Jumlah
Teori 50 menit + 60 menit + 60 menit 170 menit Seminar 50 menit + 60 menit + 60 menit 170 menit Kuliah praktik 2x50 menit + 60 menit + 60 menit 220 menit Praktik laboratorium 3x50 menit + 60 menit + 60 menit 270 menit praktik lapangan
4 atau 5 jam/minggu
Misalnya : untuk teori, 1 sks = 50 menit kegiatan tatap muka dengan
dosen +60 menit kegiatan yang direncanakan dosen tetapi tidak terjadwal
+60 menit kegiatan mandiri = 170 menit.
2. Mata Kuliah dan Kegiatan Kuliah
a. Mata kuliah dibedakan dalam 3 kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
1). Mata Kuliah Umum (MKU)
2). Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK)
3). Mata kuliah keahlian (MKK) terdiri atas dua bagian :
a) MKK 1 (Keahlian Bidang Studi)
b) MKK 2 (Keahlian PBM)
b. Mata kuliah dibedakan antara mata kuliah wajib (MW), yang harus
diambil oleh mahasiswa dan mata kuliah pilihan (MP), yang boleh dipilih
oleh mahasiswa.
c. Satu tahun akademik terdiri atas semester gasal, semester genap, dan
semester antara.
d. Kegiatan pendidikan per semester berlangsung dalam semester gasal atau
genap, antara 16-19 minggu. Kegiatan pada semester antara berlangsung
ekuivalen dengan kegiatan 16-19 minggu.
e. Perkuliahan dibedakan menjadi perkuliahan teori, seminar praktik,
laboratorium, dan praktik kerja lapangan, antara lain PPL dan KKN.
f. Mahasiswa wajib mengikuti sekurang-kurangnya 75% dari jumlah jam
pertemuan. Yang tidak memenuhi 75% tidak diperbolehkan ikut ujian
akhir.
3. Beban Studi Mahasiswa
a. Beban studi untuk program sarjana S1 berkisar antara 144-160 SKS,
untuk program D2 berkisar antara 80-90 SKS.
b. Masa studi yang tersedia untuk S1 berkisar 14 semester, untuk program
D2 adalah 6 semester.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
c. Kemampuan belajar mahasiswa ditentukan sesuai dengan tingkat
keberhasilan belajarnya pada semester yang baru lalu, yang dinyatakan
dalam Indeks Prestasi Semester (IPS).
d. Beban studi maksimal yang boleh diambil mahasiswa dalam suatu
semester berpedoman pada besarnya IPS yang dicapai pada semester yang
baru lalu. Berikut disajikan tabel beban studi maksimal yang dapat
ditempuh yang tertuang dalam buku peraturan akademik pasal 19:
Tabel 4.3 Beban Studi Maksimal
IPS Satuan Kredit Maksimal ≥ 3,00 26
2,50 -2,99 23 ≤ 2,5 20
e. Mata kuliah berprasyarat boleh diambil bila mata kuliah prasyaratnya
sudah diikuti. Khusus untuk mata kuliah berprasyarat mutlak, nilai mata
kuliah prasyarat itu minimal D.
f. Kebebasan memilih mata kuliah dibatasi sebagai berikut : mata kuliah
prasyarat harus ditempuh lebih dahulu.
g. Mahasiswa yang ingin mengikuti kuliah pada suatu semester harus
regritasi lebih dahulu.
h. Mahasiswa mengisi KRS dengan bimbingan pembimbing akademik.
i. Rencana studi mahasiswa dinyatakan sah apabila print out terakhir KRS
sudah ditanda-tangani oleh pembimbing akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
H. Hak dan Kewajiban Mahasiswa
Hak dan kewajiban mahasiswa termuat dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, khususnya
pasal 109 tentang Hak) dan pasal 110 (tentang Kewajiban). Hak dan kewajiban
mahasiswa diatur dalam Statuta Universitas Sanata Dharma pasal 56 ayat 3, 4, 5,
dan 6.
Peraturan pemerintah No. 60/1999 pasal 109 menjelaskan bahwa:
1. Mahasiswa mempunyai hak:
a. menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab untuk
menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang
berlaku dalam lingkungan akademik.
b. memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik
sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan kemampuan.
c. memanfaatkan fasilitas perguruan tinggi dalam rangka kelancaran proses
belajar mengajar.
d. mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas program
studi yang diikutinya dalam menyelesaikan studinya.
e. memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi
yang diikutinya serta hasil belajarnya.
f. menyelesaikan studinya lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai
dengan persyaratan yang berlaku.
g. memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
h. memanfaatkan sumber daya perguruan tinggi melalui
perwakilan/organisasi kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur
kesejahteraan, minat dan tata kehidupan bermasyarakat.
i. pindah ke perguruan tinggi lain atau program sudi lain, bilamana
memenuhi persyaratan penerimaan mahasiswa pada perguruan tinggi
atau program studi yang hendak dimasuki, dan bilama daya tamping
perguruan tinggi atau program studi yang bersangkutan memungkinkan.
j. ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa perguruan tinggi yang
bersangkutan.
k. memperoleh layanan khusus bilamana menyandang cacat.
2. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur oleh
pimpinan masing-masing perguruan tinggi.
Sedangkan Peraturan pemerintah No. 60/1999 pasal 110 menjelaskan bahwa:
1. Setiap mahasiswa berkewajiban untuk:
a. mematuhi semua aturan/ketentuan yang berlaku pada perguruan tinggi
yang bersangkutan.
b. ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan
keamanan perguruan tinggi yang bersangkutan.
c. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan kecuali bagi
mahasiswa yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
d. menghargai ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian.
e. menjaga kewibawaan dan nama baik perguruan tinggi yang
bersangkutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
f. menjunjung tinggi kebudayaan nasional.
2. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur oleh
pimpinan perguruan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di FKIP Universitas Sanata Dharma dengan
responden mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
menempuh mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I tahun akademik
2009/2010. Jumlah responden penelitian 90 orang. Jumlah kuesioner yang
dibagikan kepada responden dan diisi lengkap oleh responden sebanyak 90
kuesioner (response rate 100%). Berikut ini disajikan deskripsi data tentang
kinerja dosen, lingkungan kelas, lingkungan tempat tinggal mahasiswa, dan
prestasi belajar AKL 1:
1. Kinerja Dosen
Berikut ini disajikan deskripsi data tentang kinerja dosen AKL 1. Deskripsi
data kinerja dosen disusun berdasarkan Pedoman Acuan Patokan PAP Tipe II
dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berikut (lampiran 5 hal 121):
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kinerja Dosen
Interval Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Kriteria 59-70 55 61,11 Sangat baik 50-58 28 31,11 Baik 44-49 4 4,45 Cukup 38-43 3 3,33 Tidak baik 10-37 0 0 Sangat tidak baik
Jumlah 90 100
Dari tabel 5.1 diketahui bahwa kinerja dosen pada kriteria sangat baik
terdapat 55 mahasiswa (61,11%), pada kriteria baik terdapat 28 mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
(31,11%), pada kriteria cukup terdapat 4 mahasiswa (4,45%), pada kriteria
tidak baik terdapat 3 mahasiswa (3,33%), dan kriteria sangat tidak baik
terdapat 0 mahasiswa (0%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kinerja dosen dikategorikan sangat baik. Hal ini didukung dari hasil
perhitungan mean = 59,233, median = 60,7308, modus = 62,75, dan standar
deviasi = 6,6515 (lampiran 4 halaman 117). Jadi, perhitungan tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa kinerja dosen memperoleh kriteria sangat baik.
2. Lingkungan Kelas
Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi data variabel lingkungan kelas
(lampiran 5 halaman 122):
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Lingkungan Kelas
Interval Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Kriteria 59-70 22 24,44 Sangat baik 51-58 39 43,33 Baik 45-50 23 25,56 Cukup 40-44 5 5,56 Tidak baik 14-39 1 1,11 Sangat tidak baik
Jumlah 90 100 Dari tabel 5.2 diketahui bahwa lingkungan kelas pada kriteria sangat baik
terdapat 22 mahasiswa (24,44%), pada kriteria baik terdapat 39 mahasiswa
(43,33%), pada kriteria cukup terdapat 23 mahasiswa (25,56%), pada kriteria
tidak baik terdapat 5 mahasiswa (5,56%), dan kriteria sangat tidak baik
terdapat 1 mahasiswa (1,11%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
lingkungan kelas dikategorikan baik. Hal ini didukung dari hasil perhitungan
mean = 53,94, median = 53,654 modus = 53,571, dan standar deviasi =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
7,011 (lampiran 4 halaman 118). Jadi, perhitungan tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa lingkungan kelas memperoleh kriteria baik.
3. Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi data variabel lingkungan
tempat tinggal mahasiswa (lampiran 5 halaman 123):
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
Interval Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Kriteria 64-75 8 8,89 Sangat baik 55-63 44 48,90 Baik 49-54 21 23,33 Cukup 43-48 13 14,44 Tidak baik 15-42 4 4,44 Sangat tidak baik
Jumlah 90 100 Dari tabel 5.3 diketahui bahwa lingkungan tempat tinggal mahasiswa pada
kriteria sangat baik terdapat 8 mahasiswa (8,89%), pada kriteria baik terdapat
44 mahasiswa (48,90%), pada kriteria cukup terdapat 21 mahasiswa
(23,33%), pada kriteria tidak baik terdapat 13 mahasiswa (14,44%), dan
kriteria sangat tidak baik terdapat 4 mahasiswa (4,44%). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa lingkungan tempat tinggal mahasiswa
dikategorikan baik. Hal ini didukung dari hasil perhitungan mean = 54,83,
median = 55,6816, modus = 56,9284, dan standar deviasi = 7,6334 (lampiran
4 halaman 119). Jadi, perhitungan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
lingkungan tempat tinggal mahasiswa memperoleh kriteria baik.
4. Prestasi belajar AKL 1
Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi data variabel lingkungan
tempat tinggal mahasiswa (lampiran 5 halaman 123):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar AKL 1
Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Kriteria
A 2 2,22 Sangat baik B 5 5,56 Baik C 34 37,78 Cukup D 47 52,22 Tidak baik E 2 2,22 Sangat tidak baik
Jumlah 90 100 Dari tabel 5.4 diketahui bahwa prestasi belajar AKL 1 pada kriteria sangat
baik terdapat 2 mahasiswa (2,22%), pada kriteria baik terdapat 5 mahasiswa
(5,56%), pada kriteria cukup terdapat 34 mahasiswa (37,78%), pada kriteria
tidak baik terdapat 47 mahasiswa (52,22%), dan kriteria sangat tidak baik
terdapat 2 mahasiswa (2,22%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar AKL 1 memiliki kriteria tidak baik.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang ada
berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas data
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Bila probabilitas (ρ) yang
diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikan 5% berarti
sebaran data variabel normal. Sebaliknya, probabilitas (ρ) yang diperoleh
lebih kecil dari taraf signifikan 5% berarti sebaran data tidak normal.
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
for window version 12.0. Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil
pengujian normalitas (lampiran 7 halaman 126-127 ):
Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas
Variabel Probabilitas (ρ)
Taraf signifikan (α) Kesimpulan
Kinerja dosen 0,079 0,05 Normal Lingkungan kelas 0,578 0,05 Normal Lingkungan tempat tinggal mahasiswa 0,321 0,05 Normal
Prestasi belajar AKL 1 0,000 0,05 Tidak Normal
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa untuk variabel kinerja dosen, lingkungan
kelas, dan lingkungan tempat tinggal mahasiswa berdistribusi normal.
Sedangkan prestasi belajar AKL 1 berdistribusi tidak normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikat.
Pengujian linieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan
program SPSS for window version 12.0. Berikut ini disajikan tabel hasil
pengujian linieritas (lampiran 7 hal 128 dan lampiran 9 hal 140-142):
Tabel 5.6 Hasil Pengujian Linieritas
Variabel
bebas Variabel terikat df Fhitung Ftabel Kesimpulan
Kinerja dosen
Prestasi belajar AKL 1 25:63 1,716 1,676 Tidak
Linier Lingkungan kelas
Prestasi belajar AKL 1 25:63 1,732 1,676 Tidak
Linier Lingkungan tempat tinggal mahasiswa
Prestasi belajar AKL 1 26:62 0,820 1,676 Linier
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Berdasarkan hasil pengujian normalitas menunjukkan bahwa variabel
kinerja dosen, lingkungan kelas, lingkungan tempat tinggal mahasiswa
berdistribusi normal dan variabel prestasi belajar AKL 1 berdistribusi
tidak normal. Sedangkan hasil pengujian linieritas menunjukkan bahwa
kinerja dosen, lingkungan kelas menunjukkan tidak linier, dan
lingkungan tempat tinggal mahasiswa yaitu linier. Jadi, pengujian
hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik
non parametrik yaitu Chi-Square.
2. Pengujian Hipotesis
a. Hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar AKL I.
1) Rumusan hipotesisnya sebagai berikut:
Ho: Tidak ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
Ha: Ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Lanjutan I.
2) Pengujian hipotesis:
a) Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontingensi:
Tabel 5.7 Tabel Kontingensi Prestasi Belajar AKL 1 Berdasarkan Kinerja
Dosen
Kinerja Dosen
Prestasi Belajar AKL I C D
Sangat Baik
41 25,06
14 29,94
Baik
0 15,95
35 19,06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
b) Menghitung Chi Kuadrat )( 2χ
( )∑ −=
FhFhFo 2
2χ
( ) ( ) ( ) ( )16,21
06,193595,1595,150
94,2994,2914
06,2506,2541 2222
2 −+
−+
−+
−=χ
06,190836,254
95,150
94,290836,254
06,250836,254
+++=
330,1304864,81390,10 +++=
= 31,9554
Pada taraf signifikansi ( )α = 0,05 dan df = (2-1)(2-1) = 1,
diketahui bahwa dalam tabel 2χ = 3,841. Oleh karena 2χ hitung
= 31,9554 > 2χ tabel = 3,841, hal ini berarti H0 ditolak dan Ha
diterima. Artinya ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi
belajar AKL I.
c) Menghitung Koefisien Kontingensi
Nilai koefisien kontingensi (C) dimaksudkan untuk mengetahui
kuat tidaknya hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar
AKL I. Rumusnya sebagai berikut:
n
C+
= 2
2
χχ
C = 909554,31
9554,31+
26202,09554,1219554,31
==C = 0,512
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Kemudian nilai C yang telah diperoleh dibandingkan dengan
Cmaks. Untuk mencari Cmaks ini menggunakan rumus sebagai
berikut:
m
mCmaks 1−=
Tabel kontingensi di atas terdapat 2 baris dan 2 kolom sehingga
nilai Cmaks dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
Cmaks2
12 −=
707,021==
Setelah diperoleh nilai C maksimum selanjutnya dibandingkan
dengan nilai C, dengan cara sebagai berikut:
Cmaks
Cr =
r 707,0512,0
= = 0,724
Hasil perhitungan di atas menunjukkan nilai r = 0,724. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan kinerja
dosen dengan prestasi belajar AKL I dikategorikan tinggi.
b. Hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar AKL I.
1) Rumusan hipotesisnya sebagai berikut:
Ho: Tidak ada hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Ha: Ada hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
2) Pengujian hipotesis:
a) Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontingensi:
Tabel 5.8 Tabel Kontingensi Prestasi Belajar AKL 1 Berdasarkan
Lingkungan Kelas
Lingkungan kelas Prestasi Belajar AKL I C D
Sangat Baik 22 10,02
0 11,98
Baik
19 17,77
20 21,24
Cukup 0 13,21
29 15,78
b) Menghitung Chi Kuadrat )( 2χ
( )∑ −=
FhFhFo 2
2χ
( ) ( ) ( ) + −
+ − + −
= 77 , 17
77 , 17 19 98,11
98,11002,10
02,1022 2 222 χ
( ) ( ) ( )78,15
78,152921,1321,130
24,2124,2120 222 −
+−
+−
78,157684,174
21,130
24,215376,1
77,175129,1
98,110
02,105204,143
+++++=
0753,1100724,00851,003233,14 +++++=
= 25,5561
Pada taraf signifikansi ( )α = 0,05 dan df = (3-1)(2-1) = 2,
diketahui bahwa dalam tabel 2χ = 5,991. Oleh karena 2χ hitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
= 25,5561 > 2χ tabel = 5,991, hal ini berarti H0 ditolak dan Ha
diterima. Artinya ada hubungan lingkungan kelas dengan prestasi
belajar AKL I.
c) Menghitung Koefisien Kontingensi
Nilai koefisien kontingensi (C) dimaksudkan untuk mengetahui
kuat tidaknya hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar
AKL I. Rumusnya sebagai berikut:
n
C+
= 2
2
χχ
C = 905561,25
5561,25+
=== 221158,05561,1155561,25C 0,470
Kemudian nilai C yang telah diperoleh dibandingkan dengan
Cmaks. Untuk mencari Cmaks ini menggunakan rumus sebagai
berikut:
m
mCmaks 1−=
Cmaks = 2
12 −= 707,0
21==
Tabel kontingensi di atas terdapat 3 baris dan 2 kolom sehingga
nilai Cmaks dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
Cmaks
Setelah diperoleh nilai C maksimum selanjutnya dibandingkan
dengan nilai C, dengan cara sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Cmaks
Cr =
66,0707,0470,0
==r
Hasil perhitungan di atas menunjukkan nilai r = 0,66. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan lingkungan
kelas dengan prestasi belajar AKL I dikategorikan tinggi.
c. Hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi
belajar AKL I.
1) Rumusan hipotesisnya sebagai berikut:
Ho: Tidak ada hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa
dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
Ha: Ada hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa
dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
2) Pengujian hipotesis:
a) Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontingensi:
Tabel 5.9 Tabel Kontingensi Prestasi Belajar AKL 1 Berdasarkan
Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
Lingk. Tempat Tinggal
Prestasi Belajar AKL I C D
Baik 41 23,68
11 28,32
Cukup
0 9,57
21 11,44
Tidak Baik
0 7,74
17 9,26
b) Menghitung Chi Kuadrat )( 2χ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
( )∑ −=
FhFhFo 2
2χ
( ) ( ) ( )57,957,90
32,2832,2811
68,2368,2341 222 −
+−
+−
=
( ) ( ) ( )26,9
26,91774,774,70
44,1144,1121 222 −
+−
+−
44,11
3936,9157,90
32,289824,299
68,239824,299
+++=
26,9
9076,5974,70
+
4695,609890,705926,106682,12 +++++=
= 37,7193
Pada taraf signifikansi ( )α = 0,05 dan df = (3-1)(2-1) = 2,
diketahui bahwa dalam tabel 2χ = 5,991. Oleh karena
2χ hitung = 37,7193 > 2χ tabel = 5,991, hal ini berarti H0
ditolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan lingkungan
tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar AKL I.
c) Menghitung Koefisien Kontingensi
Nilai koefisien kontingensi (C) dimaksudkan untuk
mengetahui kuat tidaknya hubungan lingkungan tempat
tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar AKL I. Rumusnya
sebagai berikut:
n
C+
= 2
2
χχ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
907193,37
7193,37+
=C
543,02953,07193,1277193,37
===C
Kemudian nilai C yang telah diperoleh dibandingkan dengan
Cmaks. Untuk mencari Cmaks ini menggunakan rumus sebagai
berikut:
m
mCmaks 1−=
Tabel kontingensi di atas terdapat 3 baris dan 2 kolom
sehingga nilai Cmaks dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
Cmaks2
12 −= 707,0
21==
Setelah diperoleh nilai C maksimum selanjutnya
dibandingkan dengan nilai C, dengan cara sebagai berikut:
Cmaks
Cr =
77,0707,0543,0
==r
Hasil perhitungan di atas menunjukkan nilai r = 0,77. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan
lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar
AKL I dikategorikan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
C. Pembahasan
1. Hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar AKL 1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kinerja dosen
dengan prestasi belajar AKL I. Hasil penelitian tersebut didukung hasil
perhitungan nilai Chi-Square, dimana 2χ hitung = 31,9554 > 2χ tabel = 3,841
(α = 0,05 dan df = 1), dan nilai derajat asosiasi yang diperoleh adalah sebesar
r = 0,724 yang berada dalam kategori tinggi.
Deskripsi kinerja dosen menunjukkan sangat baik, hal ini terlihat ada
55 mahasiswa (61,11%) yang menilai kinerja dosen sangat baik. Kinerja
dosen yang dinilai sangat baik oleh mahasiswa dalam hal penguasaan dosen
atas materi perkuliahan, dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk berpartisipasi aktif melalui bertanya dan berdiskusi, tanggapan dosen
atas pertanyaan mahasiswa tentang materi perkuliahan, kesesuaian antara
materi yang disampaikan dengan silabus, kepedulian dosen atas tingkat
pemahaman mahasiswa pada materi perkuliahan, kedisiplinan dosen secara
umum, dosen telah memberikan PR/tugas/kuis dengan frekuensi yang cukup
untuk meningkatkan pemahaman materi perkuliahan, dan penilaian dosen
atas hasil belajar mahasiswa. Sedangkan prestasi belajar AKL I menunjukkan
tidak baik, hal ini terlihat ada 47 mahasiswa (52,22%) yang memiliki nilai
tidak baik.
Hasil penelitian tentang kinerja dosen tampak bahwa kinerja dosen
dikategorikan sangat baik, sementara prestasi belajar AKL I dikategorikan
tidak baik. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan
antara kinerja dosen dengan prestasi belajar AKL I. Hubungan yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
searah ini penyebabnya adalah rendahnya: tingkat pemahaman mahasiswa
atas materi perkuliahan, partisipasi mahasiswa dalam perkuliahan, kemauan
mahasiswa dalam membaca buku referensi atau sumber belajar lain yang
relevan, dan kemampuan mahasiswa mengalokasikan waktu yang cukup
untuk belajar mandiri dalam rangka memahami materi mata kuliah ini.
Disamping hal-hal tersebut, mahasiswa kurang sering dalam membaca dan
memahami materi pembelajaran serta mengerjakan latihan soal.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat Dede Suprayadi
(1999:178 dalam http://www. scribd. Com /doc/28009077/Contoh-
Penyususnan-Penilitian-Statistik-2) yang menyatakan bahwa dosen
mempunyai pengaruh yang cukup dominan terhadap kualitas pembelajaran
karena dosenlah yang bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran di
kelas, bahkan sebagai penyelenggara pendidikan di lingkungan kampus. Hal-
hal yang menyebabkan ketidaksejalanan hasil penelitian ini dengan tinjauan
teoritisnya adalah penggunaan metode dan media dalam perkuliahan untuk
mencapai tujuan pembelajaran kurang bervariasi dan kemampuan dosen
membangkitkan minat belajar mahasiswa masih rendah.
2. Hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar AKL I.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan lingkungan
kelas dengan prestasi belajar AKL I. Hasil penelitian tersebut didukung hasil
perhitungan nilai Chi-Square, dimana 2χ hitung = 25,5561 > 2χ tabel = 5,991
(α = 0,05 dan df = 2), dan nilai derajat asosiasi yang diperoleh adalah sebesar
0,66 yang berada dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Deskripsi lingkungan kelas menunjukkan baik, hal ini terlihat ada 39
mahasiswa (43,33%) yang menilai baik. Lingkungan kelas yang dinilai baik
oleh mahasiswa antara lain pengaturan meja dan kursi di kelas tidak
berdesak-desakan sehingga pelaksanaan pembelajaran di kelas nyaman,
petugas selalu membersihkan ruang kelas sehingga bebas dari sampah, di
depan kelas selalu disediakan tempat sampah, warna dinding kelas tidak
mengganggu kenyaman belajar, ruang kelas jauh dengan kebisingan
kendaraan dari jalan raya, di depan kelas selalu tersedia tempat duduk untuk
berdiskusi atau beristirahat setelah jenuh kuliah di kelas, dan dosen selalu
mengingatkan kepada mahasiswa untuk menjaga kenyamanan kelas.
Sedangkan prestasi belajar AKL I menunjukkan tidak baik, hal ini terlihat ada
47 mahasiswa (52,22%) yang memiliki nilai tidak baik.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Walberg dab
Greenberg (1997) dalam De Porter Bobbi,dkk (2001:19-39) yang
menunjukkan bahwa lingkungan sosial atau suasana kelas adalah penentu
psikologis utama yang mempengaruhi belajar akademis. Lingkungan kelas
yang nyaman dapat mendukung pembelajaran secara kondusif tetapi
lingkungan kelas yang nyaman ini belum tentu membuat setiap mahasiswa
dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Hal-hal yang
menyebabkan ketidaksejalanan hasil penelitian ini dengan tinjauan
teoritisnya adalah tidak tersedianya sumber belajar di ruang kelas sehingga
mahasiswa tidak dimudahkan dalam mendapatkan informasi yang
berhubungan dengan materi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3. Hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar
AKL I.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan lingkungan
tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar AKL I. Hasil penelitian
tersebut didukung hasil perhitungan nilai Chi-Square, dimana 2χ hitung =
37,7193 > 2χ tabel = 5,991 (α = 0,05 dan df = 2), dan nilai derajat asosiasi
yang diperoleh adalah sebesar 0,77 yang berada dalam kategori tinggi.
Deskripsi lingkungan tempat tinggal mahasiswa menunjukkan baik, hal
ini terlihat ada 44 mahasiswa (48,90%) yang menilai baik. Lingkungan
tempat tinggal mahasiswa dinilai baik dalam hal orang tua/saudara selalu
menanyakan dimana kesulitan tugas kuliah, selalu ada orang yang membantu
kesulitan belajar, tersedia ruang belajar khusus agar dapat konsentrasi belajar,
tersedia buku-buku penunjang kuliah, selalu ada orang yang menanyakan
tentang kondisi kesehatan, adanya kesepakatan bersama mengenai jam
belajar, adanya kesepakatan bersama tentang bagaimana jika hasil belajar
baik dan buruk, banyak kesempatan untuk menanyakan tentang kesulitan
belajar yang dihadapi, ada orang yang mengingatkan untuk mengerjakan
tugas kuliah, ada orang yang bersikap tegas akan kelalaian dalam belajar, ada
orang yang memenuhi kebutuhan sarana belajar, dan ada orang yang
mengarahkan/membimbing saat belajar. Sedangkan prestasi belajar AKL I
menunjukkan tidak baik, hal ini terlihat ada 47 mahasiswa (52,22%) yang
memiliki nilai tidak baik.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Kuswa Dewi yang menunjukkan ada pengaruh antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
lingkungan tempat tinggal terhadap prestasi belajar (http://www. perpus.
upstegal.ac. id/home /easylib/index. php?pilih= pencarian &Jenis
Koleksi=Karya %20 Ilmiyah & Fakultas=& mod=yes &page= &syarat=
&detail=y&Barcode=PE09022). Lingkungan tempat tinggal yang nyaman
dapat membuat mahasiswa nyaman pula dalam hal belajar. Kenyamanan
lingkungan tempat tinggal ini belum tentu dapat membuat mahasiswa
memperoleh prestasi belajar yang memuaskan. Hal-hal yang menyebabkan
ketidaksejalanan hasil penelitian ini dengan tinjauan teoritisnya adalah meja
belajar yang tersedia tidak nyaman untuk aktifitas belajar, dan penerangan
yang ada membuat kondisi belajar tidak nyaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan di FKIP Universitas Sanata Dharma dengan
responden mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
menempuh mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I tahun akademik
2009/2010. Jumlah responden penelitian 90 orang. Jumlah kuesioner yang
dibagikan kepada responden dan diisi lengkap oleh responden sebanyak 90
kuesioner (response rate 100%). Berikut ini disajikan deskripsi data tentang
kinerja dosen, lingkungan kelas, lingkungan tempat tinggal mahasiswa, dan
prestasi belajar AKL 1:
1. Kinerja Dosen
Berikut ini disajikan deskripsi data tentang kinerja dosen AKL 1. Deskripsi
data kinerja dosen disusun berdasarkan Pedoman Acuan Patokan PAP Tipe II
dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi berikut (lampiran 5 hal 121):
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Kinerja Dosen
Interval Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Kriteria 59-70 55 61,11 Sangat baik 50-58 28 31,11 Baik 44-49 4 4,45 Cukup 38-43 3 3,33 Tidak baik 10-37 0 0 Sangat tidak baik
Jumlah 90 100
Dari tabel 5.1 diketahui bahwa kinerja dosen pada kriteria sangat baik
terdapat 55 mahasiswa (61,11%), pada kriteria baik terdapat 28 mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
(31,11%), pada kriteria cukup terdapat 4 mahasiswa (4,45%), pada kriteria
tidak baik terdapat 3 mahasiswa (3,33%), dan kriteria sangat tidak baik
terdapat 0 mahasiswa (0%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kinerja dosen dikategorikan sangat baik. Hal ini didukung dari hasil
perhitungan mean = 59,233, median = 60,7308, modus = 62,75, dan standar
deviasi = 6,6515 (lampiran 4 halaman 117). Jadi, perhitungan tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa kinerja dosen memperoleh kriteria sangat baik.
2. Lingkungan Kelas
Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi data variabel lingkungan kelas
(lampiran 5 halaman 122):
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Lingkungan Kelas
Interval Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Kriteria 59-70 22 24,44 Sangat baik 51-58 39 43,33 Baik 45-50 23 25,56 Cukup 40-44 5 5,56 Tidak baik 14-39 1 1,11 Sangat tidak baik
Jumlah 90 100 Dari tabel 5.2 diketahui bahwa lingkungan kelas pada kriteria sangat baik
terdapat 22 mahasiswa (24,44%), pada kriteria baik terdapat 39 mahasiswa
(43,33%), pada kriteria cukup terdapat 23 mahasiswa (25,56%), pada kriteria
tidak baik terdapat 5 mahasiswa (5,56%), dan kriteria sangat tidak baik
terdapat 1 mahasiswa (1,11%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
lingkungan kelas dikategorikan baik. Hal ini didukung dari hasil perhitungan
mean = 53,94, median = 53,654 modus = 53,571, dan standar deviasi =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
7,011 (lampiran 4 halaman 118). Jadi, perhitungan tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa lingkungan kelas memperoleh kriteria baik.
3. Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi data variabel lingkungan
tempat tinggal mahasiswa (lampiran 5 halaman 123):
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
Interval Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Kriteria 64-75 8 8,89 Sangat baik 55-63 44 48,90 Baik 49-54 21 23,33 Cukup 43-48 13 14,44 Tidak baik 15-42 4 4,44 Sangat tidak baik
Jumlah 90 100 Dari tabel 5.3 diketahui bahwa lingkungan tempat tinggal mahasiswa pada
kriteria sangat baik terdapat 8 mahasiswa (8,89%), pada kriteria baik terdapat
44 mahasiswa (48,90%), pada kriteria cukup terdapat 21 mahasiswa
(23,33%), pada kriteria tidak baik terdapat 13 mahasiswa (14,44%), dan
kriteria sangat tidak baik terdapat 4 mahasiswa (4,44%). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa lingkungan tempat tinggal mahasiswa
dikategorikan baik. Hal ini didukung dari hasil perhitungan mean = 54,83,
median = 55,6816, modus = 56,9284, dan standar deviasi = 7,6334 (lampiran
4 halaman 119). Jadi, perhitungan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
lingkungan tempat tinggal mahasiswa memperoleh kriteria baik.
4. Prestasi belajar AKL 1
Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi data variabel lingkungan
tempat tinggal mahasiswa (lampiran 5 halaman 123):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar AKL 1
Nilai Frekuensi Frekuensi Relatif (%) Kriteria
A 2 2,22 Sangat baik B 5 5,56 Baik C 34 37,78 Cukup D 47 52,22 Tidak baik E 2 2,22 Sangat tidak baik
Jumlah 90 100 Dari tabel 5.4 diketahui bahwa prestasi belajar AKL 1 pada kriteria sangat
baik terdapat 2 mahasiswa (2,22%), pada kriteria baik terdapat 5 mahasiswa
(5,56%), pada kriteria cukup terdapat 34 mahasiswa (37,78%), pada kriteria
tidak baik terdapat 47 mahasiswa (52,22%), dan kriteria sangat tidak baik
terdapat 2 mahasiswa (2,22%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar AKL 1 memiliki kriteria tidak baik.
B. Pengujian Prasyarat Analisis
1. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang ada
berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas data
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Bila probabilitas (ρ) yang
diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikan 5% berarti
sebaran data variabel normal. Sebaliknya, probabilitas (ρ) yang diperoleh
lebih kecil dari taraf signifikan 5% berarti sebaran data tidak normal.
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
for window version 12.0. Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil
pengujian normalitas (lampiran 7 halaman 126-127 ):
Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas
Variabel Probabilitas (ρ)
Taraf signifikan (α) Kesimpulan
Kinerja dosen 0,079 0,05 Normal Lingkungan kelas 0,578 0,05 Normal Lingkungan tempat tinggal mahasiswa 0,321 0,05 Normal
Prestasi belajar AKL 1 0,000 0,05 Tidak Normal
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa untuk variabel kinerja dosen, lingkungan
kelas, dan lingkungan tempat tinggal mahasiswa berdistribusi normal.
Sedangkan prestasi belajar AKL 1 berdistribusi tidak normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikat.
Pengujian linieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan
program SPSS for window version 12.0. Berikut ini disajikan tabel hasil
pengujian linieritas (lampiran 7 hal 128 dan lampiran 9 hal 140-142):
Tabel 5.6 Hasil Pengujian Linieritas
Variabel
bebas Variabel terikat df Fhitung Ftabel Kesimpulan
Kinerja dosen
Prestasi belajar AKL 1 25:63 1,716 1,676 Tidak
Linier Lingkungan kelas
Prestasi belajar AKL 1 25:63 1,732 1,676 Tidak
Linier Lingkungan tempat tinggal mahasiswa
Prestasi belajar AKL 1 26:62 0,820 1,676 Linier
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Berdasarkan hasil pengujian normalitas menunjukkan bahwa variabel
kinerja dosen, lingkungan kelas, lingkungan tempat tinggal mahasiswa
berdistribusi normal dan variabel prestasi belajar AKL 1 berdistribusi
tidak normal. Sedangkan hasil pengujian linieritas menunjukkan bahwa
kinerja dosen, lingkungan kelas menunjukkan tidak linier, dan
lingkungan tempat tinggal mahasiswa yaitu linier. Jadi, pengujian
hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik
non parametrik yaitu Chi-Square.
2. Pengujian Hipotesis
a. Hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar AKL I.
1) Rumusan hipotesisnya sebagai berikut:
Ho: Tidak ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
Ha: Ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar Akuntansi
Keuangan Lanjutan I.
2) Pengujian hipotesis:
a) Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontingensi:
Tabel 5.7 Tabel Kontingensi Prestasi Belajar AKL 1 Berdasarkan Kinerja
Dosen
Kinerja Dosen
Prestasi Belajar AKL I C D
Sangat Baik
41 25,06
14 29,94
Baik
0 15,95
35 19,06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
b) Menghitung Chi Kuadrat )( 2χ
( )∑ −=
FhFhFo 2
2χ
( ) ( ) ( ) ( )16,21
06,193595,1595,150
94,2994,2914
06,2506,2541 2222
2 −+
−+
−+
−=χ
06,190836,254
95,150
94,290836,254
06,250836,254
+++=
330,1304864,81390,10 +++=
= 31,9554
Pada taraf signifikansi ( )α = 0,05 dan df = (2-1)(2-1) = 1,
diketahui bahwa dalam tabel 2χ = 3,841. Oleh karena 2χ hitung
= 31,9554 > 2χ tabel = 3,841, hal ini berarti H0 ditolak dan Ha
diterima. Artinya ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi
belajar AKL I.
c) Menghitung Koefisien Kontingensi
Nilai koefisien kontingensi (C) dimaksudkan untuk mengetahui
kuat tidaknya hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar
AKL I. Rumusnya sebagai berikut:
n
C+
= 2
2
χχ
C = 909554,31
9554,31+
26202,09554,1219554,31
==C = 0,512
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Kemudian nilai C yang telah diperoleh dibandingkan dengan
Cmaks. Untuk mencari Cmaks ini menggunakan rumus sebagai
berikut:
m
mCmaks 1−=
Tabel kontingensi di atas terdapat 2 baris dan 2 kolom sehingga
nilai Cmaks dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
Cmaks2
12 −=
707,021==
Setelah diperoleh nilai C maksimum selanjutnya dibandingkan
dengan nilai C, dengan cara sebagai berikut:
Cmaks
Cr =
r 707,0512,0
= = 0,724
Hasil perhitungan di atas menunjukkan nilai r = 0,724. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan kinerja
dosen dengan prestasi belajar AKL I dikategorikan tinggi.
b. Hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar AKL I.
1) Rumusan hipotesisnya sebagai berikut:
Ho: Tidak ada hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Ha: Ada hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
2) Pengujian hipotesis:
a) Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontingensi:
Tabel 5.8 Tabel Kontingensi Prestasi Belajar AKL 1 Berdasarkan
Lingkungan Kelas
Lingkungan kelas Prestasi Belajar AKL I C D
Sangat Baik 22 10,02
0 11,98
Baik
19 17,77
20 21,24
Cukup 0 13,21
29 15,78
b) Menghitung Chi Kuadrat )( 2χ
( )∑ −=
FhFhFo 2
2χ
( ) ( ) ( ) + −
+ − + −
= 77 , 17
77 , 17 19 98,11
98,11002,10
02,1022 2 222 χ
( ) ( ) ( )78,15
78,152921,1321,130
24,2124,2120 222 −
+−
+−
78,157684,174
21,130
24,215376,1
77,175129,1
98,110
02,105204,143
+++++=
0753,1100724,00851,003233,14 +++++=
= 25,5561
Pada taraf signifikansi ( )α = 0,05 dan df = (3-1)(2-1) = 2,
diketahui bahwa dalam tabel 2χ = 5,991. Oleh karena 2χ hitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
= 25,5561 > 2χ tabel = 5,991, hal ini berarti H0 ditolak dan Ha
diterima. Artinya ada hubungan lingkungan kelas dengan prestasi
belajar AKL I.
c) Menghitung Koefisien Kontingensi
Nilai koefisien kontingensi (C) dimaksudkan untuk mengetahui
kuat tidaknya hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar
AKL I. Rumusnya sebagai berikut:
n
C+
= 2
2
χχ
C = 905561,25
5561,25+
=== 221158,05561,1155561,25C 0,470
Kemudian nilai C yang telah diperoleh dibandingkan dengan
Cmaks. Untuk mencari Cmaks ini menggunakan rumus sebagai
berikut:
m
mCmaks 1−=
Cmaks = 2
12 −= 707,0
21==
Tabel kontingensi di atas terdapat 3 baris dan 2 kolom sehingga
nilai Cmaks dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
Cmaks
Setelah diperoleh nilai C maksimum selanjutnya dibandingkan
dengan nilai C, dengan cara sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Cmaks
Cr =
66,0707,0470,0
==r
Hasil perhitungan di atas menunjukkan nilai r = 0,66. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan lingkungan
kelas dengan prestasi belajar AKL I dikategorikan tinggi.
c. Hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi
belajar AKL I.
1) Rumusan hipotesisnya sebagai berikut:
Ho: Tidak ada hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa
dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
Ha: Ada hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa
dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
2) Pengujian hipotesis:
a) Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontingensi:
Tabel 5.9 Tabel Kontingensi Prestasi Belajar AKL 1 Berdasarkan
Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
Lingk. Tempat Tinggal
Prestasi Belajar AKL I C D
Baik 41 23,68
11 28,32
Cukup
0 9,57
21 11,44
Tidak Baik
0 7,74
17 9,26
b) Menghitung Chi Kuadrat )( 2χ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
( )∑ −=
FhFhFo 2
2χ
( ) ( ) ( )57,957,90
32,2832,2811
68,2368,2341 222 −
+−
+−
=
( ) ( ) ( )26,9
26,91774,774,70
44,1144,1121 222 −
+−
+−
44,11
3936,9157,90
32,289824,299
68,239824,299
+++=
26,9
9076,5974,70
+
4695,609890,705926,106682,12 +++++=
= 37,7193
Pada taraf signifikansi ( )α = 0,05 dan df = (3-1)(2-1) = 2,
diketahui bahwa dalam tabel 2χ = 5,991. Oleh karena
2χ hitung = 37,7193 > 2χ tabel = 5,991, hal ini berarti H0
ditolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan lingkungan
tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar AKL I.
c) Menghitung Koefisien Kontingensi
Nilai koefisien kontingensi (C) dimaksudkan untuk
mengetahui kuat tidaknya hubungan lingkungan tempat
tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar AKL I. Rumusnya
sebagai berikut:
n
C+
= 2
2
χχ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
907193,37
7193,37+
=C
543,02953,07193,1277193,37
===C
Kemudian nilai C yang telah diperoleh dibandingkan dengan
Cmaks. Untuk mencari Cmaks ini menggunakan rumus sebagai
berikut:
m
mCmaks 1−=
Tabel kontingensi di atas terdapat 3 baris dan 2 kolom
sehingga nilai Cmaks dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
Cmaks2
12 −= 707,0
21==
Setelah diperoleh nilai C maksimum selanjutnya
dibandingkan dengan nilai C, dengan cara sebagai berikut:
Cmaks
Cr =
77,0707,0543,0
==r
Hasil perhitungan di atas menunjukkan nilai r = 0,77. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan
lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar
AKL I dikategorikan tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
C. Pembahasan
1. Hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar AKL 1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan kinerja dosen
dengan prestasi belajar AKL I. Hasil penelitian tersebut didukung hasil
perhitungan nilai Chi-Square, dimana 2χ hitung = 31,9554 > 2χ tabel = 3,841
(α = 0,05 dan df = 1), dan nilai derajat asosiasi yang diperoleh adalah sebesar
r = 0,724 yang berada dalam kategori tinggi.
Deskripsi kinerja dosen menunjukkan sangat baik, hal ini terlihat ada
55 mahasiswa (61,11%) yang menilai kinerja dosen sangat baik. Kinerja
dosen yang dinilai sangat baik oleh mahasiswa dalam hal penguasaan dosen
atas materi perkuliahan, dosen memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk berpartisipasi aktif melalui bertanya dan berdiskusi, tanggapan dosen
atas pertanyaan mahasiswa tentang materi perkuliahan, kesesuaian antara
materi yang disampaikan dengan silabus, kepedulian dosen atas tingkat
pemahaman mahasiswa pada materi perkuliahan, kedisiplinan dosen secara
umum, dosen telah memberikan PR/tugas/kuis dengan frekuensi yang cukup
untuk meningkatkan pemahaman materi perkuliahan, dan penilaian dosen
atas hasil belajar mahasiswa. Sedangkan prestasi belajar AKL I menunjukkan
tidak baik, hal ini terlihat ada 47 mahasiswa (52,22%) yang memiliki nilai
tidak baik.
Hasil penelitian tentang kinerja dosen tampak bahwa kinerja dosen
dikategorikan sangat baik, sementara prestasi belajar AKL I dikategorikan
tidak baik. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada hubungan
antara kinerja dosen dengan prestasi belajar AKL I. Hubungan yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
searah ini penyebabnya adalah rendahnya: tingkat pemahaman mahasiswa
atas materi perkuliahan, partisipasi mahasiswa dalam perkuliahan, kemauan
mahasiswa dalam membaca buku referensi atau sumber belajar lain yang
relevan, dan kemampuan mahasiswa mengalokasikan waktu yang cukup
untuk belajar mandiri dalam rangka memahami materi mata kuliah ini.
Disamping hal-hal tersebut, mahasiswa kurang sering dalam membaca dan
memahami materi pembelajaran serta mengerjakan latihan soal.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat Dede Suprayadi
(1999:178 dalam http://www. scribd. Com /doc/28009077/Contoh-
Penyususnan-Penilitian-Statistik-2) yang menyatakan bahwa dosen
mempunyai pengaruh yang cukup dominan terhadap kualitas pembelajaran
karena dosenlah yang bertanggung jawab terhadap proses pembelajaran di
kelas, bahkan sebagai penyelenggara pendidikan di lingkungan kampus. Hal-
hal yang menyebabkan ketidaksejalanan hasil penelitian ini dengan tinjauan
teoritisnya adalah penggunaan metode dan media dalam perkuliahan untuk
mencapai tujuan pembelajaran kurang bervariasi dan kemampuan dosen
membangkitkan minat belajar mahasiswa masih rendah.
2. Hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar AKL I.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan lingkungan
kelas dengan prestasi belajar AKL I. Hasil penelitian tersebut didukung hasil
perhitungan nilai Chi-Square, dimana 2χ hitung = 25,5561 > 2χ tabel = 5,991
(α = 0,05 dan df = 2), dan nilai derajat asosiasi yang diperoleh adalah sebesar
0,66 yang berada dalam kategori tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Deskripsi lingkungan kelas menunjukkan baik, hal ini terlihat ada 39
mahasiswa (43,33%) yang menilai baik. Lingkungan kelas yang dinilai baik
oleh mahasiswa antara lain pengaturan meja dan kursi di kelas tidak
berdesak-desakan sehingga pelaksanaan pembelajaran di kelas nyaman,
petugas selalu membersihkan ruang kelas sehingga bebas dari sampah, di
depan kelas selalu disediakan tempat sampah, warna dinding kelas tidak
mengganggu kenyaman belajar, ruang kelas jauh dengan kebisingan
kendaraan dari jalan raya, di depan kelas selalu tersedia tempat duduk untuk
berdiskusi atau beristirahat setelah jenuh kuliah di kelas, dan dosen selalu
mengingatkan kepada mahasiswa untuk menjaga kenyamanan kelas.
Sedangkan prestasi belajar AKL I menunjukkan tidak baik, hal ini terlihat ada
47 mahasiswa (52,22%) yang memiliki nilai tidak baik.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Walberg dab
Greenberg (1997) dalam De Porter Bobbi,dkk (2001:19-39) yang
menunjukkan bahwa lingkungan sosial atau suasana kelas adalah penentu
psikologis utama yang mempengaruhi belajar akademis. Lingkungan kelas
yang nyaman dapat mendukung pembelajaran secara kondusif tetapi
lingkungan kelas yang nyaman ini belum tentu membuat setiap mahasiswa
dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Hal-hal yang
menyebabkan ketidaksejalanan hasil penelitian ini dengan tinjauan
teoritisnya adalah tidak tersedianya sumber belajar di ruang kelas sehingga
mahasiswa tidak dimudahkan dalam mendapatkan informasi yang
berhubungan dengan materi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3. Hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar
AKL I.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan lingkungan
tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar AKL I. Hasil penelitian
tersebut didukung hasil perhitungan nilai Chi-Square, dimana 2χ hitung =
37,7193 > 2χ tabel = 5,991 (α = 0,05 dan df = 2), dan nilai derajat asosiasi
yang diperoleh adalah sebesar 0,77 yang berada dalam kategori tinggi.
Deskripsi lingkungan tempat tinggal mahasiswa menunjukkan baik, hal
ini terlihat ada 44 mahasiswa (48,90%) yang menilai baik. Lingkungan
tempat tinggal mahasiswa dinilai baik dalam hal orang tua/saudara selalu
menanyakan dimana kesulitan tugas kuliah, selalu ada orang yang membantu
kesulitan belajar, tersedia ruang belajar khusus agar dapat konsentrasi belajar,
tersedia buku-buku penunjang kuliah, selalu ada orang yang menanyakan
tentang kondisi kesehatan, adanya kesepakatan bersama mengenai jam
belajar, adanya kesepakatan bersama tentang bagaimana jika hasil belajar
baik dan buruk, banyak kesempatan untuk menanyakan tentang kesulitan
belajar yang dihadapi, ada orang yang mengingatkan untuk mengerjakan
tugas kuliah, ada orang yang bersikap tegas akan kelalaian dalam belajar, ada
orang yang memenuhi kebutuhan sarana belajar, dan ada orang yang
mengarahkan/membimbing saat belajar. Sedangkan prestasi belajar AKL I
menunjukkan tidak baik, hal ini terlihat ada 47 mahasiswa (52,22%) yang
memiliki nilai tidak baik.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Kuswa Dewi yang menunjukkan ada pengaruh antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
lingkungan tempat tinggal terhadap prestasi belajar (http://www. perpus.
upstegal.ac. id/home /easylib/index. php?pilih= pencarian &Jenis
Koleksi=Karya %20 Ilmiyah & Fakultas=& mod=yes &page= &syarat=
&detail=y&Barcode=PE09022). Lingkungan tempat tinggal yang nyaman
dapat membuat mahasiswa nyaman pula dalam hal belajar. Kenyamanan
lingkungan tempat tinggal ini belum tentu dapat membuat mahasiswa
memperoleh prestasi belajar yang memuaskan. Hal-hal yang menyebabkan
ketidaksejalanan hasil penelitian ini dengan tinjauan teoritisnya adalah meja
belajar yang tersedia tidak nyaman untuk aktifitas belajar, dan penerangan
yang ada membuat kondisi belajar tidak nyaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada mahasiswa Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang telah menempuh mata kuliah
AKL I, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. ada hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan
Lanjutan 1. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Chi-Square ( )2χ dengan taraf
signifikansi 0,05, df = 1, dimana 2χ hitung = 31,9554 > 2χ tabel = 3,841.
2. ada hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan
Lanjutan 1. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Chi-Square ( )2χ dengan taraf
signifikansi 0,05, df = 2, dimana 2χ hitung = 25,5561 > 2χ tabel = 5,991.
3. ada hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Lanjutan 1. Hal ini ditunjukkan oleh nilai Chi-Square
( )2χ dengan taraf signifikansi 0,05, df = 2, dimana 2χ hitung = 37,7193
> 2χ tabel = 5,991.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
B. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian dan penyajian hasil penelitian
memiliki keterbatasan. Keterbatasan penelitian ini adalah ketidakmampuan
peneliti melacak kejujuran responden dalam memberikan jawaban kuesioner
karena kebenaran penelitian ini tergantung dari keseriusan mahasiswa dalam
mengisi kuesioner. Namun demikian, peneliti telah berusaha untuk mengingatkan
responden penelitian untuk memberikan jawaban apa adanya dan menjamin
kerahasiaan jawaban saat pengisian kuesioner apabila responden dalam
menjawab kuesioner tidak secara jujur maka hasil penelitian ini tentu tidak
menggambarkan kondisi yang sesungguhnya. Penelitian ini perlu dikembangkan
agar dapat memperjelas faktor pendukung dan kendala yang berhubungan dengan
pencapaian prestasi belajar AKL 1.
C. Saran
1. Sejalan hasil penelitian menunjukkan ada hubungan kinerja dosen dengan
prestasi belajar AKL I, maka peneliti menyarankan mahasiswa untuk
membaca, memahami dan mengerjakan latihan soal dengan baik; mahasiswa
menarik manfaat dari mata kuliah AKL I ini untuk mengembangkan nilai-
nilai kemanusiaan (misal: kejujuran, bela rasa, membedakan baik dan buruk),
mahasiswa berkonsentrasi dalam mengikuti perkuliahan, dan disiplin
mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan (misal: kehadiran dan pengumpulan
tugas). Selain itu, peneliti juga menyarankan dosen untuk menggunakan
metode pembelajaran yang baru. Misalnya pada materi penjualan konsinyasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
metode pembelajaran yang mungkin dapat digunakan adalah metode role
playing. Manfaat dari metode ini yaitu mahasiswa dapat memainkan peran
sebagai pengamanat ataupun komisioner yang telah ditentukan oleh dosen
sehingga mahasiswa dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang dirasakan
mudah dan sulit.
2. Sejalan hasil penelitian ada hubungan lingkungan kelas dengan prestasi
belajar AKL I, maka peneliti menyarankan pengaturan meja dan kursi dosen
diletakkan di tempat yang baik agar dosen dapat memandang ke seluruh
ruang kelas, jumlah meja dan kursi cukup untuk seluruh peserta mata kuliah
AKL I, jendela dan ventilasi memungkinkan sirkulasi udara yang lancar,
ruang kelas bebas dari polusi udara, dosen dengan mahasiswa selalu
berkomunikasi dengan baik untuk mendukung proses pembelajaran di kelas
yang efektif dan efisien, dan sesama mahasiswa selalu bersosialisasi untuk
mendukung proses pembelajaran.
3. Sejalan hasil penelitian ada hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa
dengan prestasi belajar AKL I, maka peneliti menyarankan mahasiswa
menggunakan penerangan yang cukup agar membuat kondisi belajar menjadi
nyaman, menyediakan buku-buku dan alat tulis yang diperlukan dalam
jumlah yang memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DAFTAR PUSTAKA
Admin. (2009). Kinerja. [online]. Tersedia: http://www.hrm-indonesia.com/?p=64 [07 Januari 2009].
Ambar. (2009). Kinerja. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja[01-
06-2009]. Anwar. (2000). Kinerja. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja[01-
06-2009].
Arikunto. (1990). Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto. (2003). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ghozali, Imam. (2001). Aplikasi Analisis Multivariat Program SPSS. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hadi Suwono. (2009) Lingkungan Kelas yang Kondusif. [online]. Tersedia:
http://hadisuwono.blogspot.com/2009/05/lingkungan-kelas-yangkondusif. html [7 Mei 2009].
Harjono. (2009). Perbedaan Prestasi Belajar ditinjau dari Kondisi Lingkungan
Tempat Tinggal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. [online]. Tersedia: http://karya-ilmiah. um.ac.id/index.php/TS/article/view/2464.
Iqbal Hasan. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta: Ghalia Indonesia. Kusmoro. (2008). Penataan Lingkungan Belajar dalam PAKEM. [online]. Tersedia:
http://inovasisukses.blogspot.com/2008_08_01_archive.html[3Agustus 2008]. Kuswa Dewi. (2009). Pengaruh Lingkungan Tempat Tinggal Terhadap Prestasi
Belajar Siswa. [online]. Tersedia: http://www. perpus.upstegal.ac. id/home/easylib/index.php?pilih=pencarian&JenisKoleksi=Karya%20Ilmiyah&Fakultas=&mod=yes&page=&syarat=&detail=y&Barcode=PE09022.
Mirabiela. (2008). Perbedaan Kawasan dan Lingkungan. [online]. Tersedia:
http://mirabiela.wordpress.com/2008/10/23/kawasan-lingkungan/ 23-10-2008].
Muhadi. (2009). Modul Metode Penelitian. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Parfi Khadiyanto. (2009). Rumah sebagai Tempat Tinggal. [online]. Tersedia: http://parfikh.blogspot.com/2009/01/rumah-sebagai-tempat-tinggal.html[18-01-2009].
Ridwan. (2008). Ketercapaian Prestasi Belajar. [online]. Tersedia: http: //ridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasibelajar/[03-05-2008]. Siregar, Syafaruddin. (2004). Statistik Terapan untuk Penelitian.
Yogyakarta:Gramedia Widiasarana Indonesia. Sixtus Tanje. (2008). Cara mengatasi Malas belajar pada Anak. Tersedia:
http://keluargabahagia.com/index.php?option=com_content&task=view&id=5. Soekartawi. (1995). Meningkatkan Efektivitas Mengajar. Jakarta: PT Dunia Pustaka
Jaya. Sudjana. (2005). Metoda Statistika Edisi 6. Bandung: PT Tarsito.
Sugiono. (1999). Statistika untuk Penelitian. Bandung:Alfabeta.
Tn. Dosen. (2009). [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Dosen [19-04-2009].
Tn. (2009). Dosen dan Senat. [online]. Tersedia: http://fpik.undip.ac
id/index.php?option=com_ content&task =view&id=16& Itemid=45 [04-09-2009].
Tn. (2009). Penilaian Kinerja Karyawan:Definisi, Tujuan, dan Manfaat. [online].
Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja [01-06-2009]. Tn. Pengaruh Lingkungan Belajar. [online]. Tersedia: http://sekolah-
dasar.blogspot.com/2009/02/kelas-yang-nyaman-dan menyenangkan.html. Tn. Kelas yang Nyaman dan Menyenangkan. [online]. Tersedia: http://sekolah-
dasar.blogspot.com/2009/02/kelas-yang-nyaman-dan-menyenangkan.html. Tn. Pengaruh Lingkungan Belajar. [online]. Tersedia:
http://www.ut.ac.id/html/Strategi-bjj/gaya2.html. Tn. (2009). Kinerja. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja [1-6-
2009]. Umar, H. (2002). Metode Riset Bisnis. Jakarta:Gramedia. Widanarto. (2007). Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Wijaya, (2007). Media Pembelajaran. [online]. Tersedia: http:
//mtsn2ska.com/content/view/64/41/ [01-12-2007].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
http://uu_dosen_2005.pdf
http://www.hrm_indonesia.com/?p=64[07-01-2009]
http://wangmuba.com/2009/03/05/manfaat-penilaian-kinerja/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ruang_kelas
http:/www.mailarchive.com/[email protected]/msg05760.html
http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/22/lesson-study-jenis-jenis-do ku m entasi-pembelajaran/[22-05 -2008]
http://kmpk.ugm.ac. id/kmpkriset/wp-content/rina-papua-proposal-obat-2.pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
HUBUNGAN KINERJA DOSEN, LINGKUNGAN KELAS, DAN LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL MAHASISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
KEUANGAN LANJUTAN I
(Studi Kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma)
KUESIONER
Oleh: Umi Sumyati (061334013)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Yogyakarta, 21 Nopember 2009
Kepada,
Yth. Mahasiswa-mahasiswi
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma
Dengan hormat,
Saya bermaksud ingin melakukan penelitian di Program Studi Pendidikan
Akuntansi. Judul penelitian yang diambil yaitu “Hubungan Kinerja Dosen,
Lingkungan Kelas, dan Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa dengan
Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.”
Dalam rangka kegiatan penelitian tersebut, saya sangat mengharapkan
partisipasi Anda untuk mengisi kuesioner yang telah saya susun. Kuesioner ini
mohon diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Jawaban kuesioner
Anda tidak akan berpengaruh terhadap nilai akademik Anda. Sebelum mengisi
kuesioner, membaca petunjuk pengisian terlebih dahulu.
Manfaat penelitian ini yaitu untuk memberikan masukan, saran maupun kritik
setelah proses pembelajaran berlangsung sehingga dosen dapat mengevaluasi
pembelajarannya dengan cermat dan membuat pembelajaran selanjutnya menjadi
lebih baik lagi.
Atas waktu dan partisipasi Anda, saya mengucapkan terima kasih.
Peneliti
Umi Sumyati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
KUESIONER
HUBUNGAN KINERJA DOSEN, LINGKUNGAN KELAS, DAN
LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL MAHASISWA DENGAN PRESTASI
BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
Petunjuk pengisian:
1. Tulislah Nomor Induk Mahasiswa (NIM) Anda pada kolom yang telah tersedia!
2. Bacalah kuesioner dengan cermat dan teliti!
3. Pada pernyataan tentang kinerja dosen berilah tanda (√) pada setiap pernyataan di
salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia.
4. Pada pernyataan tentang lingkungan kelas dan lingkungan tempat tinggal berilah
tanda (X) pada setiap pernyataan di salah satu alternatif jawaban yang telah
tersedia yaitu SS, S, R, TS, STS.
SS berarti sangat setuju
S berarti setuju
R berarti ragu-ragu
TS berarti tidak setuju
STS berarti sangat tidak setuju
5. Isilah kuesioner dengan benar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya terjadi.
Kuesioner ini dijamin kerahasiaannya!
6. Pastikan setiap pernyataan telah terisi.
7. Lembar kuesioner harap dikembalikan kepada peneliti!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
NIM:_____1334________
Isilah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda (√) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia!
PERNYATAAN KINERJA DOSEN MATA KULIAH AKL I No. Pernyataan 1. Penguasaan dosen atas materi perkuliahan
Tidak menguasai ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Menguasai 1 2 3 4 5 6 7
2. Kesempatan mahasiswa berpartisipasi aktif melalui bertanya dan berdiskusi Sedikit ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Banyak 1 2 3 4 5 6 7
3. Tanggapan dosen atas pertanyaan mahasiswa tentang materi perkuliahan Kurang perhatian ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Penuh perhatian 1 2 3 4 5 6 7
4. Kesesuaian antara materi yang disampaikan dengan silabus Tidak sesuai ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Sesuai 1 2 3 4 5 6 7
5. Penggunaan metode dan media dalam perkuliahan untuk mencapai tujuan pembelajaran Tidak menguasai ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Sesuai 1 2 3 4 5 6 7
6. Kepedulian dosen atas tingkat pemahaman mahasiswa pada materi perkuliahan Tidak peduli ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Peduli 1 2 3 4 5 6 7
7. Kedisiplinan dosen secara umum (misal: kehadiran, pengembalian berkas ujian, dan lain-lain) Tidak disiplin ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Disiplin 1 2 3 4 5 6 7
8. Kemampuan dosen membangkitkan minat belajar mahasiswa Tidak mampu ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Mampu 1 2 3 4 5 6 7
9. Dosen telah memberikan PR/tugas/kuis dengan frekuensi yang cukup untuk meningkatkan pemahaman materi perkuliahan Tidak setuju ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Setuju 1 2 3 4 5 6 7
10. Penilaian dosen atas hasil belajar mahasiswa Tidak objektif ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Objektif 1 2 3 4 5 6 7
11. Saya dapat menarik manfaat dari mata kuliah ini untuk mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
nilai-nilai kemanusiaan (misal: kejujuran, bela rasa, membedakan baik dan buruk, dan lain-lain) Tidak setuju ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Setuju 1 2 3 4 5 6 7
12. Tingkat pemahaman saya atas materi perkuliahan Tidak memahami ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Memahami 1 2 3 4 5 6 7
13. Partisipasi saya dalam perkuliahan Tidak aktif ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Aktif 1 2 3 4 5 6 7
14. Konsentrasi saya dalam mengikuti perkuliahan Rendah ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Tinggi 1 2 3 4 5 6 7
15. Kemauan saya dalam membaca buku referensi atau sumber belajar lain yang relevan Rendah ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Tinggi 1 2 3 4 5 6 7
16. Saya telah mengalokasikan waktu yang cukup untuk belajar mandiri dalam rangka memahami materi mata kuliah ini Tidak setuju ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Setuju 1 2 3 4 5 6 7
17. Kedisiplinan saya dalam mengikuti perkuliahan (misal: kehadiran, pengumpulan tugas) Tidak disiplin ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Disiplin 1 2 3 4 5 6 7
18. Kepuasan saya dalam mengikuti proses belajar mengajar mata kuliah ini Sangat tidak puas ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Sangat puas 1 2 3 4 5 6 7
19. Sebutkan hambatan-hambatan apa yang dijumpai dalam pelaksanaan perkuliahan ini (dosen, mahasiswa, metode pembelajaran, sarana-prasarana, dan lain-lain)
20. Hal-hal baik dari dosen yang perlu dipertahankan dalam perkuliahan ini (tuliskan):
21. Hal-hal yang masih perlu ditingkatkan pada diri saya dalam mengikuti perkuliahan ini (tuliskan):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Isilah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda (X) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia!
PERNYATAAN TENTANG LINGKUNGAN KELAS No Pernyataan SS S R TS STS1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. 11.
12.
13. 14.
Pengaturan meja dan kursi di kelas tidak berdesak-desakan sehingga pelaksanaan pembelajaran di kelas nyaman. Pengaturan meja dan kursi dosen diletakkan di tempat yang baik agar dapat memandang ke seluruh ruang kelas. Jumlah meja dan kursi cukup untuk seluruh peserta mata kuliah. Jendela dan ventilasi memungkinkan sirkulasi udara lancar. Petugas selalu membersihkan ruang kelas sehingga bebas dari sampah. Di depan kelas selalu disediakan tempat sampah. Dinding kelas dipajang hasil karya mahasiswa yang dapat dijadikan sumber belajar. Warna dinding kelas tidak mengganggu kenyamanan belajar. Ruang kelas jauh dengan kebisingan kendaraan dari jalan raya. Ruang kelas bebas dari polusi udara. Di depan kelas selalu tersedia tempat duduk untuk berdiskusi atau beristirahat setelah jenuh kuliah di kelas. Dosen dengan mahasiswa selalu berkomunikasi dengan baik untuk mendukung proses pembelajaran di kelas yang efektif dan efisien. Sesama mahasiswa selalu bersosialisasi untuk mendukung proses pembelajaran. Dosen selalu mengingatkan kepada mahasiswa untuk menjaga kenyamanan kelas.
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS SS
SS
SS SS
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S S
S
S S
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R R
R
R R
TS
TS
TS
TS
TS
TS
TS
TS
TS
TS TS TS
TS TS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STSSTS
STS
STS STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Isilah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda (X) pada salah satu alternatif jawaban yang tersedia!
PERNYATAAN TENTANG LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL No. Pernyataan SS S R TS STS 1.
2.
3.
4.
5. 6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Orang tua/saudara selalu menanyakan dimana kesulitan tugas kuliah. Selalu ada orang yang membantu kesulitan belajar. Tersedia ruang belajar khusus agar dapat konsentrasi belajar. Meja belajar yang tersedia nyaman untuk aktivitas belajar. Tersedia buku-buku penunjang kuliah. Penerangan yang ada membuat kondisi belajar menjadi nyaman. Tersedia buku dan alat-alat tulis yang diperlukan. Selalu ada orang yang menanyakan tentang kondisi kesehatan. Adanya kesepakatan bersama mengenai jam belajar. Adanya kesepakatan bersama tentang bagaimana jika hasil belajar baik dan buruk. Banyak kesempatan untuk menanyakan tentang kesulitan belajar yang dihadapi. Selalu ada orang yang mengingatkan untuk mengerjakan tugas kuliah. Selalu ada orang yang bersikap tegas akan kelalaian dalam belajar. Selalu ada orang yang memenuhi kebutuhan sarana belajar. Sering ada orang yang mengarahkan/ membimbing saat belajar.
SS
SS
SS
SS
SS SS SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
S
S
S
S
S S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
R
R
R
R
R R
R R
R
R
R
R
R
R
R
TS
TS
TS
TS
TS TS
TS TS
TS
TS
TS
TS
TS
TS
TS
STS
STS
STS
STS
STS STS
STS STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
STS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Kinerja Dosen
No Item Soal Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 6 7 7 7 9 7 4 4 5 7 63 2 5 6 6 6 5 4 4 5 6 4 51 3 7 4 6 7 4 6 5 5 7 6 57 4 4 6 6 7 7 7 6 6 6 6 61 5 7 6 6 7 5 5 6 6 6 6 60 6 7 7 7 7 5 7 6 6 7 6 65 7 6 6 5 4 5 6 5 3 5 6 51 8 7 6 6 7 7 7 6 6 6 6 64 9 7 5 6 7 4 4 5 3 7 7 55 10 7 7 7 7 7 7 7 4 4 5 62 11 5 4 5 6 5 6 5 6 6 5 53 12 5 7 5 7 7 7 6 7 7 6 64 13 4 4 4 4 3 5 5 3 6 4 42 14 6 5 6 5 3 5 6 4 6 5 51 15 7 6 7 7 5 7 7 5 7 7 65 16 7 7 7 4 6 7 6 5 7 6 62 17 7 5 7 7 6 6 5 5 6 7 61 18 7 6 7 7 6 7 5 5 6 5 61 19 7 6 6 6 4 5 7 4 6 5 56 20 7 7 7 7 5 7 7 6 7 7 67 21 6 5 5 6 4 4 5 4 6 6 51 22 5 4 6 6 4 5 5 5 6 4 50 23 7 7 7 7 7 7 5 6 7 6 66 24 7 7 7 7 4 7 5 5 7 7 63 25 7 5 7 7 7 7 7 7 7 7 68 26 7 7 4 6 4 1 4 1 4 2 40 27 7 6 7 7 7 7 6 6 7 7 67 28 6 7 6 7 5 6 6 4 7 7 61 29 7 6 7 6 7 7 5 6 7 6 64 30 6 5 6 6 5 5 6 6 6 5 56 31 6 6 5 5 6 6 6 6 6 6 58 32 7 7 7 7 5 7 7 5 7 7 66 33 6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 61 34 7 7 7 6 6 6 6 5 6 6 62 35 6 5 6 5 4 6 5 5 6 6 54 36 6 6 6 6 3 4 6 4 7 5 53 37 5 3 4 4 3 4 4 4 6 6 43 38 6 5 6 6 6 6 4 4 4 4 51 39 7 6 6 6 6 6 4 5 7 7 60 40 7 5 5 5 5 5 6 5 7 5 55 41 7 6 6 7 6 6 5 5 7 6 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
42 6 5 6 6 5 6 5 4 6 6 55 43 6 5 6 5 5 5 6 5 7 7 57 44 7 7 7 7 6 7 5 7 7 6 66 45 7 7 7 7 6 6 7 6 7 7 67 46 5 6 6 6 6 5 5 6 6 6 57 47 7 7 7 7 7 7 7 5 7 7 68 48 7 7 7 7 5 6 7 6 7 7 66 49 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 60 50 6 6 6 6 5 5 6 4 7 5 56 51 5 4 6 3 5 5 5 7 3 3 46 52 7 6 6 5 6 6 6 5 6 6 59 53 7 4 5 6 6 7 5 6 7 5 58 54 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 68 55 5 6 5 5 5 6 6 6 7 7 58 56 7 5 4 6 6 6 7 5 6 6 58 57 7 7 7 7 6 7 6 5 7 7 66 58 7 5 7 7 6 7 6 7 6 7 65 59 6 7 7 7 7 6 6 6 6 5 63 60 6 5 5 6 4 4 5 5 6 6 52 61 7 5 6 7 6 6 6 6 6 6 61 62 6 6 6 6 6 7 6 7 6 6 62 63 7 4 7 7 1 6 5 2 7 7 53 64 7 7 7 7 5 5 6 6 7 5 62 65 5 5 4 4 4 4 5 4 6 6 47 66 7 6 7 7 6 6 7 6 7 6 65 67 7 6 7 7 5 4 7 5 6 6 60 68 6 6 6 6 7 7 7 7 5 6 63 69 6 7 7 6 6 6 6 6 7 7 64 70 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 60 71 5 6 7 6 6 6 6 7 7 7 63 72 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 55 73 7 7 7 7 4 4 6 5 7 6 60 74 7 7 7 7 5 7 6 6 7 7 66 75 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 70 76 7 7 7 7 5 6 6 6 7 7 65 77 5 6 6 6 6 6 6 5 6 6 58 78 4 6 5 5 5 5 4 6 5 4 49 79 6 6 6 5 6 5 7 4 3 5 53 80 7 6 7 7 6 7 7 6 7 7 67 81 7 6 6 6 5 5 5 6 7 7 60 82 7 7 7 6 6 6 6 6 6 6 63 83 7 6 6 6 6 7 7 6 7 6 64 84 7 4 7 7 5 7 7 7 7 7 65 85 6 6 6 5 6 5 5 6 7 7 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
86 6 7 6 7 6 7 6 7 6 7 65 87 6 6 6 6 4 4 5 5 5 6 53 88 7 6 7 7 6 7 7 6 7 7 67 89 6 4 6 7 7 6 5 6 7 7 61 90 4 4 5 6 5 5 4 6 5 4 48
Rata-rata 6,3 5,9 6,2 6,2 5,5 5,9 5,7 5,4 6,3 6
Partisipasi Mahasiswa
No Item Soal 11 12 13 14 15 16 17 18
1 6 6 7 6 5 6 7 6 2 7 4 4 5 4 4 3 4 3 6 5 5 5 4 5 4 5 4 6 4 5 5 3 6 5 5 5 6 5 5 6 5 5 5 5 6 6 6 5 7 7 6 7 6 7 6 4 5 5 3 6 5 5 8 6 5 6 6 6 6 6 6 9 5 4 4 5 4 4 4 5 10 5 4 4 4 4 4 4 4 11 4 4 6 4 4 4 4 5 12 6 4 6 5 3 6 5 5 13 5 4 4 4 4 4 4 4 14 5 5 5 5 4 4 4 4 15 6 6 5 5 5 5 6 6 16 5 5 5 5 3 4 5 6 17 7 4 4 5 5 5 7 5 18 6 5 4 4 5 4 6 5 19 5 2 2 5 5 4 6 4 20 5 4 4 4 4 4 5 4 21 5 5 5 4 3 4 6 4 22 5 5 4 6 4 4 6 5 23 5 5 5 6 5 3 6 5 24 7 4 4 5 4 4 7 5 25 6 4 4 4 4 4 4 4 26 3 2 4 1 4 5 7 2 27 7 5 5 5 5 5 7 5 28 5 5 5 5 5 5 5 5 29 7 5 5 5 5 6 6 5 30 6 5 6 6 5 5 6 6 31 5 4 5 6 6 5 5 5 32 5 6 7 6 5 5 7 6 33 6 6 6 6 5 5 6 6 34 7 6 6 5 5 5 6 5 35 5 5 4 5 4 5 7 4 36 6 5 5 5 4 4 5 5 37 4 3 4 4 3 4 4 3 38 5 5 4 5 5 5 6 5 39 7 6 6 6 7 6 6 7 40 5 4 4 4 5 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
41 6 6 4 5 3 3 7 5 42 6 4 4 4 5 4 5 5 43 6 4 4 4 4 3 3 3 44 7 6 6 6 5 6 7 6 45 6 6 6 5 5 5 6 6 46 6 6 6 7 6 6 6 6 47 6 5 5 3 5 5 6 2 48 7 6 6 6 6 6 7 6 49 6 6 6 6 6 6 6 6 50 5 4 6 5 5 5 6 5 51 7 7 7 7 7 7 7 7 52 6 5 6 6 5 6 6 5 53 6 4 4 5 3 5 3 7 54 7 5 5 6 5 5 7 6 55 6 6 5 4 4 4 4 4 56 6 5 3 5 2 4 6 4 57 6 5 5 5 5 5 5 6 58 6 5 5 5 4 3 5 6 59 5 5 6 6 6 5 5 5 60 5 5 5 5 4 4 6 5 61 7 5 5 5 5 5 6 5 62 6 6 6 6 6 6 6 6 63 6 3 5 5 6 6 7 4 64 5 4 7 5 7 7 6 6 65 7 7 6 5 5 5 5 6 66 6 4 4 5 5 4 5 6 67 5 5 2 5 6 5 6 4 68 6 6 6 6 6 6 5 5 69 5 5 6 5 3 4 5 6 70 6 5 6 6 6 6 6 5 71 7 5 6 6 6 6 5 5 72 5 5 5 5 6 6 6 6 73 7 5 5 5 5 5 7 5 74 6 5 5 7 5 5 7 6 75 7 7 7 7 5 5 7 7 76 7 6 5 6 6 7 7 6 77 7 5 6 6 6 5 7 5 78 4 4 4 5 4 4 5 4 79 6 5 7 6 5 5 6 4 80 5 6 6 5 4 4 5 5 81 6 5 7 7 7 6 5 6 82 6 6 6 6 6 6 6 6 83 7 5 5 5 6 6 5 6 84 6 5 4 7 4 5 5 5 85 5 6 6 7 7 7 6 6 86 7 7 7 7 7 7 7 7 87 6 5 4 6 6 5 6 5 88 7 5 3 5 5 5 6 5 89 7 5 4 5 5 5 7 6 90 4 4 4 5 4 4 5 4 5,8 5 5,1 5,3 4,9 5 5,6 5,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lingkungan Kelas No Item Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Jumlah 1 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 2 4 4 4 60 2 2 4 5 5 2 1 1 2 4 4 2 4 4 4 44 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 2 5 5 4 59 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 4 2 49 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 55 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 7 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 51 8 5 5 4 4 5 2 4 4 4 5 4 4 4 2 56 9 4 3 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 50 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 11 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 51 12 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 5113 4 4 4 4 4 2 1 2 5 5 4 3 4 4 5014 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 56 15 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 51 16 4 4 5 3 3 1 1 3 4 4 3 4 4 4 47 17 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 50 18 5 5 5 4 4 1 1 5 2 2 2 3 3 4 46 19 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 58 20 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 52 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 22 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 48 23 4 4 5 5 5 5 3 5 4 4 3 4 4 3 58 24 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 2 5 5 5 63 25 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5726 4 4 4 4 3 1 1 3 4 4 1 3 2 4 42 27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 28 2 4 4 4 1 4 4 2 3 1 5 3 5 4 46 29 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 54 30 4 4 4 4 4 3 3 2 4 5 3 4 4 4 52 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 32 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 47 33 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 54 34 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 50 35 3 4 4 4 4 2 2 4 2 3 3 4 4 2 45 36 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 52 37 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 49 38 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 54 39 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 66 40 2 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 46 41 4 3 4 4 3 2 1 4 4 5 3 4 4 4 49 42 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 6543 4 4 4 5 3 3 2 3 2 2 1 3 4 4 4444 4 4 5 4 3 4 1 3 4 4 1 5 5 4 51 45 4 4 4 5 4 4 2 4 3 4 2 4 4 4 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
46 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5247 5 5 5 5 1 1 4 4 4 4 1 5 5 4 53 48 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 3 5 5 5 61 49 2 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 44 50 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 2 2 4 4 45 51 1 3 4 5 1 3 1 1 1 4 1 1 3 4 33 52 5 5 5 5 5 5 1 4 4 4 1 3 4 3 54 53 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 3 5 3 5 62 54 4 4 2 4 5 2 1 4 4 4 2 3 4 4 47 55 5 5 5 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 53 56 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 3 5 4 4 62 57 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 68 58 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5959 2 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5660 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 48 61 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 4 66 62 2 4 5 5 5 2 4 4 5 5 3 4 4 4 56 63 4 5 5 4 3 2 4 4 5 4 5 3 3 2 53 64 1 5 5 5 5 1 3 4 5 5 5 5 4 5 58 65 2 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 60 66 5 5 5 5 5 5 2 5 4 4 2 4 4 4 59 67 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 3 3 3 44 68 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53 69 2 4 4 5 4 2 3 4 4 4 4 5 4 4 53 70 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 50 71 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 47 72 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 53 73 5 5 5 5 4 2 2 4 2 4 2 2 2 2 46 74 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 68 75 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 2 5 5 5 6476 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5977 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 61 78 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 50 79 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57 80 4 4 5 5 5 4 2 3 5 5 2 4 4 3 55 81 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 60 82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 83 4 4 3 5 5 3 3 4 2 5 4 4 4 4 54 84 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 85 3 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 4 4 4 48 86 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 54 87 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 62 88 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5389 5 4 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 6590 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 50
Rata-rata 3,9 4,2 4,2 4,2 4 3,5 3 3,8 3,9 4,1 3,3 3,9 4,1 3,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa No Item soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Jumlah 1 2 3 1 1 3 2 4 3 2 3 4 4 2 3 1 38 2 2 2 2 4 4 5 5 4 1 1 2 2 2 5 2 43 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 56 4 2 4 2 4 4 4 4 5 2 2 4 4 3 4 4 52 5 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 56 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 7 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 47 8 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58 9 1 1 2 4 4 4 4 2 1 1 4 1 2 4 2 37
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 11 1 2 2 2 4 4 4 2 3 2 3 3 4 3 2 41 12 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 50 13 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 58 14 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 56 15 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 56 16 1 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 50 17 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 18 2 4 4 4 5 4 5 3 4 4 3 2 3 5 4 56 19 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 52 20 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 2 46 21 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 54 22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 59 23 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 54 24 2 5 2 5 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4 60 25 3 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 63 26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 27 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 74 28 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 54 29 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 57 30 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 60 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 32 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 57 33 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 55 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 61 35 3 4 3 2 2 2 4 4 3 3 4 3 3 3 4 47 36 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 50 37 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 54 38 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 40 2 2 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 47 41 3 3 2 2 2 5 4 3 4 2 3 3 3 4 3 46 42 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 64 43 3 3 2 2 2 3 1 4 4 4 3 3 3 3 3 43 44 5 3 2 4 4 4 4 5 2 2 4 4 4 4 4 55 45 4 4 2 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
46 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 57 47 1 5 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 51 48 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 69 49 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 2 4 46 50 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 52 51 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 52 2 4 5 5 3 5 5 5 2 4 4 4 3 5 5 61 53 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 5 3 3 3 4 52 54 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 56 55 2 2 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 4 57 56 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 53 57 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 58 58 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 3 3 3 3 3 53 59 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 62 60 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 46 61 3 4 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 56 62 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 63 3 5 4 2 4 5 5 5 3 5 4 2 5 5 5 62 64 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 65 65 3 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 55 66 4 4 3 2 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 53 67 3 3 2 2 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 3 56 68 2 2 3 3 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 3 52 69 4 4 3 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5 5 2 63 70 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58 71 3 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 63 72 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 48 73 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 74 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 52 75 3 3 3 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 5 4 56 76 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 64 77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 58 78 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 55 79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 80 2 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 3 2 2 2 45 81 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 54 82 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 52 83 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 63 84 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 52 85 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 57 86 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 56 87 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 3 4 4 65 88 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 51 89 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 3 4 3 3 64 90 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 55
Rata-rata 3,3 3,7 3,4 3,7 3,9 4 4,1 3,8 3,4 3,5 3,8 3,6 3,4 3,8 3,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Kinerja Dosen No Item Soal Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 61 2 5 6 7 6 6 6 6 7 7 7 65 3 6 6 6 6 6 5 5 5 5 5 58 4 7 7 7 7 4 4 6 5 7 6 64 5 7 7 7 7 5 7 6 6 7 7 71 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 76 7 7 7 7 7 5 6 6 6 7 7 72 8 5 6 6 6 6 6 6 5 6 6 66 9 4 6 5 5 5 5 4 6 5 4 58 10 6 6 6 5 6 5 7 4 3 5 63 11 7 6 7 7 6 7 7 6 7 7 78 12 5 4 6 3 5 5 5 7 3 3 58 13 7 6 6 5 6 6 6 5 6 6 72 14 7 4 5 6 6 7 5 6 7 5 72 15 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 83 16 5 6 5 5 5 6 6 6 7 7 74 17 7 5 4 6 6 6 7 5 6 6 75 18 7 7 7 7 6 7 6 5 7 7 84 19 7 5 7 7 6 7 6 7 6 7 84 20 6 7 7 7 7 6 6 6 6 5 83 21 6 5 5 6 4 4 5 5 6 6 73 22 7 6 6 7 5 5 6 6 6 6 82 23 7 7 7 7 5 7 6 6 7 6 88 24 6 6 5 4 5 6 5 3 5 6 75 25 7 6 6 7 7 7 6 6 6 6 89 26 7 5 6 7 4 4 5 3 7 7 81 27 7 7 7 7 7 7 7 4 4 5 89 28 5 4 5 6 5 6 5 6 6 5 81 29 5 7 5 7 7 7 6 7 7 6 93 30 4 4 4 4 3 5 5 3 6 4 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lingkungan Kelas
No Item Soal Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 56 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 3 5 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 51 4 5 5 2 3 5 5 4 4 5 5 2 4 4 2 55 5 4 5 3 4 3 3 2 3 5 4 4 3 5 4 52 6 2 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 2 5 5 54 7 3 4 2 3 5 4 2 2 3 3 3 4 4 4 46 8 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 48 9 3 3 4 5 4 4 2 4 4 2 2 4 3 2 46 10 4 2 5 5 5 5 3 5 4 4 3 4 4 3 56 11 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 65 12 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 13 4 2 4 4 4 1 1 3 4 4 1 3 2 4 41 14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70 16 3 3 4 5 3 4 4 2 3 1 5 3 5 2 47 16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 55 17 5 3 3 5 5 5 5 2 4 4 1 3 4 3 52 18 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 3 5 3 5 60 19 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 2 3 2 4 44 20 2 5 5 5 4 5 3 3 3 3 3 4 3 3 51 21 5 4 3 5 3 5 5 4 5 5 3 5 4 4 60 22 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 67 23 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 54 24 3 3 3 4 5 4 3 3 5 5 5 5 5 4 57 25 4 4 2 4 4 2 2 4 3 4 2 4 4 2 45 26 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 4 65 27 3 3 3 4 5 2 4 4 4 5 3 4 2 4 50 28 3 2 2 3 3 5 3 5 3 5 2 2 3 3 44 29 2 4 3 3 3 1 5 2 4 4 1 4 4 3 43 30 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 2 5 5 4 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
No Item Soal Jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 55 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 53 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 3 2 2 2 45 5 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 54 6 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 52 7 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 63 8 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 52 9 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 57 10 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 56 11 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 3 4 4 65 12 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 51 13 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 57 14 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 60 15 3 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58 16 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 57 17 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 55 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 61 19 3 4 3 2 2 2 4 4 3 3 4 3 3 3 4 47 20 3 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 63 21 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 48 22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 23 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 52 24 3 3 3 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 5 4 56 25 3 3 2 2 2 5 4 3 4 2 3 3 3 4 3 46 26 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 54 27 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 52 28 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 63 29 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 52 30 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
1. Kinerja Dosen
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted item1 53,00 39,034 ,515 ,558 ,846item2 53,27 38,340 ,570 ,528 ,841item3 53,13 37,913 ,632 ,620 ,836item4 53,03 35,137 ,762 ,734 ,823item5 53,57 38,599 ,518 ,726 ,846item6 53,20 38,028 ,594 ,617 ,839item7 53,30 39,734 ,615 ,564 ,840item8 53,63 39,344 ,372 ,485 ,861item9 53,10 38,645 ,450 ,778 ,853item10 53,27 36,685 ,664 ,723 ,833
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items ,856 ,861 10
2. Lingkungan Kelas Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted item1 50,17 57,316 ,476 ,492 ,837item2 50,17 56,144 ,561 ,494 ,832item3 50,37 57,275 ,446 ,583 ,839item4 49,73 59,720 ,431 ,538 ,840item5 49,93 58,478 ,471 ,481 ,838item6 50,20 53,269 ,550 ,498 ,833item7 50,47 57,637 ,383 ,329 ,844item8 50,20 56,855 ,501 ,594 ,836item11 49,87 56,809 ,703 ,736 ,828item12 49,97 57,689 ,425 ,707 ,840item13 50,87 56,809 ,361 ,417 ,847item14 50,07 55,789 ,654 ,608 ,827item15 50,07 56,547 ,538 ,604 ,834item18 50,37 56,930 ,490 ,452 ,836
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items ,846 ,855 14
3. Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted item1 50,80 41,131 ,549 ,786 ,892item3 50,53 42,395 ,513 ,862 ,893item8 50,97 40,930 ,612 ,791 ,889item9 50,70 41,941 ,478 ,879 ,895item10 50,70 41,941 ,478 ,940 ,895item11 50,40 42,455 ,489 ,767 ,894item12 50,37 43,137 ,600 ,798 ,891item13 50,73 41,168 ,636 ,816 ,888item15 50,97 41,551 ,587 ,869 ,890item16 50,87 39,430 ,771 ,794 ,883item18 50,53 42,878 ,632 ,867 ,890item19 50,87 42,120 ,616 ,715 ,890item21 51,03 41,620 ,644 ,698 ,888item22 50,87 42,051 ,524 ,782 ,893item23 50,80 41,131 ,586 ,852 ,890
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items ,897 ,901 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Menentukan Jumlah Kelas
Dalam penelitian ini, cara yang digunakan untuk menentukan jumlah kelas yaitu
dengan menggunakan aturan atau rumus Sturges sebagai berikut (Sudjana,
2005:47):
K = 1 + 3,3 Log n
Dimana: K = Jumlah kelas n = jumlah responden 3,3 = bilangan konstan Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 90 mahasiswa, sehingga jumlah
kelasnya sebagai berikut:
K = 1 + 3,3 Log 90
= 1 + 3,3 (1,9542)
= 1 + 6,44886
= 7, 44886 dibulatkan menjadi 8 kelas
2. Menentukan Interval Kelas
Dalam menentukan interval kelas (panjang kelas) digunakan rumus yaitu:
P = K
gn tanRe
Dimana: P = interval kelas Rentang = selisih antara data terbesar dengan data terkecil K = jumlah kelas Dengan menggunakan rumus di atas, maka dapat dihitung interval kelas pada
masing-masing variabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
a. Kinerja Dosen
P = 8
4070 −
= 3,75 dibulatkan menjadi 4
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Kinerja Dosen
No Interval Frekuensi Persentase (%) 1 40-43 3 3,33 2 44-47 2 2,22 3 48-51 8 8,89 4 52-55 11 12,22 5 56-59 13 14,44 6 60-63 26 28,90 7 64-67 23 25,56 8 68-71 4 4,44
Jumlah 90 100
b. Lingkungan Kelas
P = 8
3370 −
= 4,625 dibulatkan menjadi 5
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Lingkungan Kelas
No Interval Frekuensi Persentase (%) 1 33-37 1 1,11 2 38-42 1 1,11 3 43-47 14 15,56 4 48-52 23 25,56 5 53-57 26 28,89 6 58-62 15 16,67 7 63-67 6 6,67 8 68-72 4 4,44
Jumlah 90 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
c. Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
P = 8
3075 −
= 5,625 dibulatkan menjadi 6
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
No Interval Frekuensi Persentase (%) 1 30-35 1 1,11 2 36-41 3 3,33 3 42-47 12 13,33 4 48-53 17 18,89 5 54-59 33 36,67 6 60-65 21 23,33 7 66-71 1 1,11 8 72-77 2 2,22
Jumlah 90 100
3. Memasukkan Data pada Masing-masing Kelas
a. Mean (harga rata-rata)
Rumus yang digunakan untuk menghitung mean sebagai berikut (Sudjana,
2005:67):
X = ∑∑
fiifiχ
Dimana: X = harga rata-rata fi = frekuensi pada kelas interval xi = tanda kelas interval n = jumlah subjek b. Median (Me)
Rumus yang digunakan untuk menghitung median sebagai berikut (Sudjana,
2005:79):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
⎟⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜⎜
⎝
⎛+=
−
fpbMe
Fn21
Dimana: Me = median b = batas bawah kelas median p = panjang kelas median n = ukuran sampel atau banyaknya data F = Jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil f = jumlah frekuensi terbesar c. Modus (Mo)
Rumus yang digunakan untuk menghitung modus sebagai berikut (Sudjana,
2005:77):
⎥⎦⎤
⎢⎣⎡
++=
211bb
bpbMo
Dimana: Mo = modus b = batas bawah kelas modus p = panjang kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda lebih kecil sebelum tanda kelas modus
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda lebih besar sesudah tanda kelas modus
d. Standar Deviasi
Rumus yang digunakan untuk menghitung standar deviasi sebagai berikut:
( )
( )1
222
−
−= ∑ ∑
nnfixifixin
S
Dimana:
S = standar deviasi n = ukuran sampel atau banyaknya data fi = frekuensi pada kelas interval xi = tanda kelas interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Nilai mean, median, modus, dan standar deviasi untuk masing-masing
variabel sebagai berikut:
Tabel 4 Kinerja Dosen
Interval Frekuensi
( fi )
Tanda kelas ( )xi
fixi 2ix 2
ifix
40-43 3 41,5 124,5 1722,25 5166,75 44-47 2 45,5 91 2070,25 4140,5 48-51 8 49,5 396 2450,25 19602 52-55 11 53,5 588,5 2862,25 31484,75 56-59 13 57,5 747,5 3306,25 42981,25 60-63 26 61,5 1599 3782,25 98338,5 64-67 23 65,5 1506,5 4290,25 98675,5 68-71 4 69,5 278 4830,25 19321
90 5331 25314 319710,5 Diketahui: b = 60-0,5 = 59,5 b1 = (26-13) = 13 b2 = (26-23) = 3 p = 4 F = (3 + 2 + 8 + 11 +13) = 37 f = 26 n = 90
1) Mean = 90
5331 = 59,233
2) Median = 59,5 + 4 ( )
⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛ −
26
379021
= 59,5 + 4 (0,3077) = 59,5 + 1,2308 = 60,7308
3) Modus = 59,5 + 4 ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+ 31313
= 59,5 + 4 (0,8125) = 59,5 + 3,25 = 62,75
4) Standar Deviasi = ( )( )19090
53315,31971090 2
−−x
= ( )89902841956128773945−
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
= 8010
354384 = 24269663,44 = 6,6515
Tabel 5
Lingkungan Kelas
Interval Frekuensi
( fi )
Tanda kelas ( )xi
fixi 2ix 2
ifix
33-37 1 35 35 1225 1225 38-42 1 40 40 1600 1600 43-47 14 45 630 2025 28350 48-52 23 50 1150 2500 57500 53-57 26 55 1430 3025 78650 58-62 15 60 900 3600 54000 63-67 6 65 390 4225 25350 68-72 4 70 280 4900 19600
90 4855 23100 266275 Diketahui: b = 53 – 0,5 = 52,5 b1 = (26-23) = 3 b2 = (26-15) = 11 p = 5 F = (1 + 1 + 14 + 23) = 39 f = 26 n = 90
1) Mean = 90
4855 = 53,94
2) Median = 52,5 + 5 ⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛ −
26
39)90(21
= 52,5 + 5 (0,2308) = 52,5 + 1,154 = 53,654
3) Modus = 52,5 + 5 ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+1133
= 52,5 + 5 (0,2142) = 52,5 + 1,071 = 53,571
4) Standar Deviasi = ( )( )19090
485526627590 2
−−x
= ( )190902357102523964750−
−
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
= 8010
393725
= 15418227,49 = 7,011
Tabel 6 Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
Interval Frekuensi
( fi )
Tanda kelas ( )xi
fixi 2ix 2
ifix
30-35 1 32,5 32,5 1056,25 1056,25 36-41 3 38,5 115,5 1482,25 4446,75 42-47 12 44,5 534 1980,25 23763 48-53 17 50,5 858,5 2550,25 43354,25 54-59 33 56,5 1864,5 3192,25 105344,3 60-65 21 62,5 1312,5 3906,25 82031,25 66-71 1 68,5 68,5 4692,25 4692,25 72-77 2 74,5 149 5550,25 11100,5
90 4935 24410 275788,5 Diketahui: b = 54 – 0,5 = 53,5 b1 = (33 – 17) = 16 b2 = (33 – 21) = 12 p = 6 F = (1 + 3 +12 +17) = 33 f = 33 n = 90
1) Mean = 90
4935 = 54,83
2) Median = 53,5 + 6 ⎥⎥
⎦
⎤
⎢⎢
⎣
⎡ −
33
33)90(21
= 53,5 + 6 (0,3636) = 53,5 + 2,1816 = 55,6816
4) Modus = 53,5 + 6 ⎟⎠⎞
⎜⎝⎛
+121616
= 53,5 + 6 (0,5714) = 53,5 +3,4284 = 56,9284
5) Standar Deviasi = ( )( )19090
49355,27578890 2
−−x
= ( )( )8990
2435422524820965 −
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
=8010
466740
= 26966,58 = 7,6334
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PENILAIAN ACUAN PATOKAN PAP TIPE II
Kategori kecenderungan menurut PAP Tipe II untuk semua variabel sebagai berikut:
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% Sangat tinggi 66% - 80% Tinggi 56% - 65% Cukup 46% - 55% Rendah
Dibawah 46% Sangat rendah
Berdasarkan kriteria di atas, maka kategori kecenderungan dari masing-masing
variabel sebagai berikut:
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
a. Kinerja Dosen (X1)
Skor tertinggi yang diharapkan dicapai dari 10 item pernyataan adalah 70 dan
skor terendah adalah 10. Selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah
60, sehingga diperoleh sebagai berikut:
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel
10 + 81%(70-10) = 58,6 (dibulatkan 59) Sangat tinggi 10 + 66%(70-10) = 49,6 (dibulatkan 50) Tinggi 10 + 56%(70-10) = 43,6 (dibulatkan 44) Cukup 10 + 46%(70-10) = 37,6 (dibulatkan 38) Rendah Dibawah 38 Sangat rendah
Skor-skor Frekuensi Persentase (%) Kategori Kecenderungan Variabel
59-70 55 61,11 Sangat tinggi 50-58 28 31,11 Tinggi 44-49 4 4,44 Cukup 38-43 3 3,33 Rendah 10-37 0 0 Sangat rendah
Jumlah 90 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
b. Lingkungan Kelas (X2)
Skor tertinggi yang diharapkan dicapai dari item pernyataan adalah 70 dan skor
terendah adalah 14. Selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah 56,
sehingga diperoleh sebagai berikut:
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel
14 + 81%(70-14) = 59,36 (dibulatkan 59) Sangat tinggi 14 + 66%(70-14) = 50,96 (dibulatkan 51) Tinggi 14 + 56%(70-14) = 45,36 (dibulatkan 45) Cukup 14 + 46%(70-14) = 39,76 (dibulatkan 40) Rendah Dibawah 40 Sangat rendah
Skor-skor Frekuensi Persentase (%) Kategori Kecenderungan Variabel
59-70 22 24,44 Sangat tinggi 51-58 39 43,33 Tinggi 45-50 23 25,56 Cukup 40-44 5 5,56 Rendah 14-39 1 1,11 Sangat rendah
Jumlah 90 100
c. Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa (X3)
Skor tertinggi yang diharapkan dicapai dari 15 item pernyataan adalah 75 dan
skor terendah adalah 15. Selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah adalah
60, sehingga diperoleh sebagai berikut:
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel
15 + 81%(75-15) = 63,6 (dibulatkan 64) Sangat tinggi 15 + 66%(75-15) = 54,6 (dibulatkan 55) Tinggi 15 + 56%(75-15) = 48,6 (dibulatkan 49) Cukup 15 + 46%(75-15) = 42,6 (dibulatkan 43) Rendah Dibawah 43 Sangat rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Skor-skor Frekuensi Persentase (%) Kategori Kecenderungan Variabel
64-75 8 8,89 Sangat tinggi 55-63 44 48,90 Tinggi 49-54 21 23,33 Cukup 43-48 13 14,44 Rendah 15-42 4 4,44 Sangat rendah
Jumlah 90 100
d. Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I (AKL I)
Nilai Frekuensi Persentase (%) Kategori Kecenderungan Variabel
A 2 2,22 Sangat tinggi B 5 5,56 Tinggi C 34 37,78 Cukup D 47 52,22 Rendah E 2 2,22 Sangat rendah
Jumlah 90 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
No KD LK LTTM NILAI 1 63 60 38 D 4 2 51 44 43 D 4 3 57 59 56 C 3 4 61 49 52 D 4 5 60 55 56 D 4 6 65 70 75 C 3 7 51 51 47 B 2 8 64 56 58 D 4 9 55 50 37 D 4
10 62 56 60 C 3 11 53 51 41 C 3 12 64 51 50 D 4 13 42 50 58 D 4 14 51 56 56 C 3 15 65 51 56 D 4 16 62 47 50 C 3 17 61 50 46 D 4 18 61 46 56 D 4 19 56 58 52 C 3 20 67 52 46 D 4 21 51 56 54 C 3 22 50 48 59 C 3 23 66 58 54 D 4 24 63 63 60 C 3 25 68 57 63 D 4 26 40 42 60 D 4 27 67 70 74 D 4 28 61 46 54 D 4 29 64 54 57 C 3 30 56 52 60 D 4 31 58 56 60 D 4 32 66 47 57 D 4 33 61 54 55 C 3 34 62 50 61 D 4 35 54 45 47 C 3 36 53 52 50 D 4 37 43 49 54 C 3 38 51 54 58 D 4 39 60 66 60 D 4 40 55 46 47 E 5 41 61 49 46 B 2 42 55 65 64 D 4 43 57 44 43 D 4 44 66 51 55 B 2 45 67 52 62 D 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
46 57 52 57 D 4 47 68 53 51 E 5 48 66 61 69 D 4 49 60 44 46 D 4 50 56 45 52 D 4 51 46 33 47 C 3 52 59 54 61 C 3 53 58 62 52 D 4 54 68 47 56 C 3 55 58 53 57 C 3 56 58 62 53 B 2 57 66 68 58 C 3 58 65 59 53 D 4 59 63 56 62 C 3 60 52 48 46 D 4 61 61 66 56 D 4 62 62 56 59 D 4 63 53 53 62 C 3 64 62 58 65 C 3 65 47 60 55 A 1 66 65 59 53 D 4 67 60 44 56 D 4 68 63 53 52 D 4 69 64 53 63 C 3 70 60 50 58 C 3 71 63 47 63 D 4 72 55 53 48 C 3 73 60 46 30 D 4 74 66 68 52 C 3 75 70 64 56 A 1 76 65 59 64 D 4 77 58 61 58 C 3 78 49 50 55 D 4 79 53 57 60 D 4 80 67 55 45 C 3 81 60 60 54 C 3 82 63 56 52 C 3 83 64 54 63 C 3 84 65 56 52 C 3 85 59 48 57 C 3 86 65 54 56 D 4 87 53 62 65 B 2 88 67 53 51 D 4 89 61 65 64 D 4 90 48 50 55 C 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
UJI NORMALITAS
1. Kinerja dosen
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KD N 90
Normal Parameters(a,b) Mean 59,27 Std. Deviation 6,475
Most Extreme Differences
Absolute ,134 Positive ,078 Negative -,134
Kolmogorov-Smirnov Z 1,271 Asymp. Sig. (2-tailed) ,079
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
2. Lingkungan Kelas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LK N 90
Normal Parameters(a,b) Mean 53,94 Std. Deviation 6,855
Most Extreme Differences
Absolute ,082 Positive ,082 Negative -,051
Kolmogorov-Smirnov Z ,779 Asymp. Sig. (2-tailed) ,578
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
3. Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LTTM N 90
Normal Parameters(a,b) Mean 54,96 Std. Deviation 7,415
Most Extreme Differences
Absolute ,101 Positive ,059 Negative -,101
Kolmogorov-Smirnov Z ,955 Asymp. Sig. (2-tailed) ,321
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
4. Nilai AKL I
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Nilai N 90
Normal Parameters(a,b) Mean 3,47 Std. Deviation ,737
Most Extreme Differences
Absolute ,310 Positive ,213 Negative -,310
Kolmogorov-Smirnov Z 2,938 Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Perhitungan Nilai Chi Square
1. Hipotesis I
Kinerja Dosen
Prestasi Belajar AKL I JumlahA B C D E Sangat Baik
2 1,22
5 3,06
34 20,78
14 28,72
0 1,22 55
Baik
0 0,62
0 1,56
0 10,58
28 14,62
0 0,62 28
Cukup
0 0,09
0 0,22
0 1,51
4 2,09
0 0,09 4
Tidak Baik
0 0,07
0 0,17
0 1,13
1 1,57
2 0,07 3
Sangat Tidak Baik
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0
Jumlah 2 5 34 47 2 90
Dalam tabel di atas tiap sel dibagi dua oleh garis diagonal. Bagian sel sebelah kiri
atas berisikan banyak data dasil pengamatan yaitu F0, sedangkan bagian kanan
bawah berisikan banyak data teoritik atau diharapkan terjadi yakni Fh.
Perhitungan harga-harga Fh yaitu sebagai berikut:
Fh = Jumlah Kolom x Jumlah Baris Jumlah Seluruh
( ) 22,190
55211 ==xFh
( ) 06,390
55512 ==xFh
( ) 78,2090
553413 ==xFh
( ) 72,2890
554714 ==xFh
( ) 22,190
55215 ==xFh
( ) 62,090
28221 ==xFh
( ) 56,190
28522 ==xFh
( ) 58,1090
283423 ==xFh
( ) 09,290
44734 ==xFh
( ) 09,090
4235 ==xFh
( ) 07,090
3241 ==xFh
( ) 17,090
3542 ==xFh
( ) 13,190
33443 ==xFh
( ) 57,190
34744 ==xFh
( ) 07,090
3245 ==xFh
( ) 090
0251 ==xFh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
( ) 62,1490
284724 ==xFh
( ) 62,090
28225 ==xFh
( ) 09,090
4231 ==xFh
( ) 22,090
4532 ==xFh
( ) 51,190
43433 ==xFh
( ) 090
0552 ==xFh
( ) 090
03453 ==xFh
( ) 090
04754 ==xFh
( ) 090
0255 ==xFh
Alreck dan Settle (Umar, 2002:196) menyatakan bahwa sel dapat bernilai nol
asalkan total kolom dikali total baris dari sel nol dibagi dengan total seluruhnya
tidak kurang dari 5. Artinya frekuensi harapan minimal bernilai 5. Dengan
demikian harus dilakukan penggabungan kolom-kolom atau baris-baris dalam
tabel kontingensi sehingga tabel di atas menjadi sebagai berikut:
Tabel Kontingensi Setelah Digabung
Kinerja Dosen
Prestasi Belajar AKL I C D
Sangat Baik
41 25,06
14 29,94
Baik
0 15,95
35 19,06
2. Hipotesis II
Lingk. kelas
Prestasi Belajar AKL I JumlahA B C D E Sangat Baik
2 0,49
5 1,22
15 8,31
0 11,49
0 0,49 22
Baik
0 0,87
0 2,17
19 14,73
20 20,37
0 0,87 39
Cukup
0 0,51
0 1,28
0 8,69
23 12,01
0 0,51 23
Tidak Baik
0 0,11
0 0,28
0 1,89
4 2,61
1 0,11 5
Sangat Tidak Baik
0 0,02
0 0,06
0 0,37
0 0,52
1 0,02
1
Jumlah 2 5 34 47 2 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Dalam tabel di atas tiap sel dibagi dua oleh garis diagonal. Bagian sel sebelah kiri
atas berisikan banyak data dasil pengamatan yaitu F0, sedangkan bagian kanan
bawah berisikan banyak data teoritik atau diharapkan terjadi yakni Fh.
Perhitungan harga-harga Fh yaitu sebagai berikut:
Fh = Jumlah Kolom x Jumlah Baris Jumlah Seluruh
( ) 49,090
22211 ==xFh
( ) 22,190
22512 ==xFh
( ) 31,890
223413 ==xFh
( ) 49,1190
224714 ==xFh
( ) 49,090
22215 ==xFh
( ) 87,090
39221 ==xFh
( ) 17,29039522 ==
xFh
( ) 73,1490
393423 ==xFh
( ) 37,2090
394724 ==xFh
( ) 87,090
39225 ==xFh
( ) 51,090
23231 ==xFh
( ) 28,190
23532 ==xFh
( ) 69,890
233433 ==xFh
( ) 01,1290
234734 ==xFh
( ) 51,090
23235 ==xFh
( ) 11,090
5241 ==xFh
( ) 28,090
5542 ==xFh
( ) 89,190
53443 ==xFh
( ) 61,290
54744 ==xFh
( ) 11,090
5245 ==xFh
( ) 02,090
1251 ==xFh
( ) 06,090
1552 ==xFh
( ) 37,090
13453 ==xFh
( ) 52,090
14754 ==xFh
( ) 02,090
1255 ==xFh
Alreck dan Settle (Umar, 2002:196) menyatakan bahwa sel dapat bernilai nol
asalkan total kolom dikali total baris dari sel nol dibagi dengan total seluruhnya
tidak kurang dari 5. Artinya frekuensi harapan minimal bernilai 5. Dengan
demikian harus dilakukan penggabungan kolom-kolom atau baris-baris dalam
tabel kontingensi sehingga tabel di atas menjadi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Tabel Kontingensi Setelah Digabung
Lingkungan kelas Prestasi Belajar AKL I C D
Sangat Baik 22 10,02
0 11,98
Baik
19 17,77
20 21,24
Cukup 0 13,21
29 15,78
3. Hipotesis III
Lingk. Tempat tinggal
Prestasi Belajar AKL I JumlahA B C D E
Sangat Baik
2 0,18
5 0,44
1 3,02
0 4,18
0 0,18 8
Baik
0 0,98
0 2,44
33 16,62
11 22,98
0 0,98 44
Cukup
0 0,47
0 1,17
0 7,93
21 10,97
0 0,47 21
Tidak Baik
0 0,29
0 0,72
0 4,91
13 6,79
0 0,29 13
Sangat Tidak Baik
0 0,09
0 0,22
0 1,51
2 2,09
2 0,09
4
Jumlah 2 5 34 47 2 90
Dalam tabel di atas tiap sel dibagi dua oleh garis diagonal. Bagian sel sebelah kiri
atas berisikan banyak data dasil pengamatan yaitu F0, sedangkan bagian kanan
bawah berisikan banyak data teoritik atau diharapkan terjadi yakni Fh.
Perhitungan harga-harga Fh yaitu sebagai berikut:
Fh = Jumlah Kolom x Jumlah Baris Jumlah Seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
( ) 18,090
8211 ==xFh
( ) 44,090
8512 ==xFh
( ) 02,390
83413 ==xFh
( ) 18,490
84714 ==xFh
( ) 18,090
8215 ==xFh
( ) 98,090
44221 ==xFh
( ) 44,290
44522 ==xFh
( ) 62,1690
443423 ==xFh
( ) 98,2290
444724 ==xFh
( ) 98,090
44225 ==xFh
( ) 47,090
21231 ==xFh
( ) 17,190
21532 ==xFh
( ) 93,790
213433 ==xFh
( ) 97,1090
214734 ==xFh
( ) 47,090
21235 ==xFh
( ) 29,090
13241 ==xFh
( ) 72,09013542 ==
xFh
( ) 91,490
133443 ==xFh
( ) 79,690
134744 ==xFh
( ) 29,090
13245 ==xFh
( ) 09,090
4251 ==xFh
( ) 22,090
4552 ==xFh
( ) 51,190
43453 ==xFh
( ) 09,290
44754 ==xFh
( ) 09,090
4255 ==xFh
Alreck dan Settle (Umar, 2002:196) menyatakan bahwa sel dapat bernilai nol
asalkan total kolom dikali total baris dari sel nol dibagi dengan total seluruhnya
tidak kurang dari 5. Artinya frekuensi harapan minimal bernilai 5. Dengan
demikian harus dilakukan penggabungan kolom-kolom atau baris-baris dalam
tabel kontingensi sehingga tabel di atas menjadi sebagai berikut:
Tabel Kontingensi Setelah Digabung Lingk. Tempat
Tinggal Prestasi Belajar AKL I
C D
Baik 41 23,68
11 28,32
Cukup
0 9,57
21 11,44
Tidak Baik
0 7,74
17 9,26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Interpolasi Nilai F
1. Untuk menentukan nilai F tabel variabel kinerja dosen dengan prestasi belajar
AKL I yaitu dk pembilang 25 dan dk penyebut 63 pada taraf signifikansi 5%
digunakan interpolasi sebagai berikut:
Diketahui dk pembilang 25
70,165,170,1
24302425
−−
=−− Y
05,070,1
61
−−
=Y
6Y-10,2 = -0,05
Y = 6
2,1005,0 +−
Y = 615,10
Y = 1,6916
68,163,168,1
24302425
−−
=−− Y
05,068,1
61
−−
=Y
6Y – 10,08 = -0,05
608,1005,0 +−
=Y
603,10
=Y
Y = 1,6716
Diketahui dk penyebut 63
6916,16716,16916,1
60656063
−−
=−− Y
02,06916,1
53
−−
=Y
5Y-8,458 = -0,06
Y = 5
44,806,0 +−
Y = 538,8
Y = 1,676
2. Untuk menentukan nilai F tabel variabel lingkungan kelas dengan prestasi belajar
AKL I yaitu dk pembilang 25 dan dk penyebut 63 pada taraf signifikansi 5%
digunakan interpolasi sebagai berikut:
Diketahui dk pembilang 25
70,165,170,1
24302425
−−
=−− Y
05,070,1
61
−−
=Y
68,163,168,1
24302425
−−
=−− Y
05,068,1
61
−−
=Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
6Y-10,2 = -0,05
Y = 6
2,1005,0 +−
Y = 615,10
Y = 1,6916
6Y – 10,08 = -0,05
608,1005,0 +−
=Y
603,10
=Y
Y = 1,6716
Diketahui dk penyebut 63
6916,16716,16916,1
60656063
−−
=−− Y
02,06916,1
53
−−
=Y
5Y-8,458 = -0,06
Y = 5
44,806,0 +−
Y = 538,8
Y = 1,676
3. Untuk menentukan nilai F tabel variabel lingkungan kelas dengan prestasi belajar
AKL I yaitu dk pembilang 26 dan dk penyebut 62 pada taraf signifikansi 5%
digunakan interpolasi sebagai berikut:
Diketahui dk pembilang 26
70,165,170,1
24302425
−−
=−− Y
05,070,1
61
−−
=Y
6Y-10,2 = -0,05
Y = 6
2,1005,0 +−
Y = 615,10
Y = 1,6916
68,163,168,1
24302425
−−
=−− Y
05,068,1
61
−−
=Y
6Y – 10,08 = -0,05
608,1005,0 +−
=Y
603,10
=Y
Y = 1,6716
Diketahui dk penyebut 62
6916,16716,16916,1
60656063
−−
=−− Y
02,06916,1
53
−−
=Y
5Y-8,458 = -0,06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Y = 5
44,806,0 +−
Y = 538,8
Y = 1,676
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yogyakarta, 20 Januari 2010
Kepada:
Yth. Ibu Theresia Aris Sudarsilah Sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi Dengan hormat,
Saya bermaksud ingin memperoleh data dalam rangka mendukung penelitian
yang saya lakukan. Judul penelitian yang diambil yaitu “Hubungan Kinerja Dosen,
Lingkungan Kelas, dan Lingkungan Tempat Tinggal Mahasiswa dengan Prestasi
Belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.”
Dalam rangka kegiatan penelitian tersebut, saya bermaksud untuk meminta data
mengenai nim, nama, dan nilai mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah Akuntansi
Keuangan Lanjutan I, semester gasal tahun ajaran 2009/2010.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian Ibu, saya mengucapkan terima
kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yogyakarta, 4 Desember 2009
Kepada:
Yth. B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd Dosen Pengampu Mata Kuliah AKL I Program Studi Pendidikan Akuntansi, FKIP, USD
Dengan hormat,
Saya bermaksud ingin melakukan penelitian dengan responden peserta mata
kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I (AKLI). Judul penelitian yang diambil yaitu
“Hubungan Kinerja Dosen, Lingkungan Kelas, dan Lingkungan Tempat Tinggal
Mahasiswa dengan Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.”
Dalam rangka kegiatan penelitian tersebut, saya bermaksud untuk membagikan
kuesioner kepada mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah AKL I. Sehubungan
dengan adanya pelaksanaan kegiatan Ujian Akhir Semester Gasal, maka saya mohon
diberikan kesempatan untuk membagikan kuesioner kepada mahasiswa 15 menit
sebelum ujian berakhir.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian Ibu, saya mengucapkan terima
kasih.
Tembusan:
A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI