modul6 pembelajaran akl 1
DESCRIPTION
Bahan pembelajaran AKL 1TRANSCRIPT
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
MODUL6: Transaksi Intra Entitas-Aset Tetap
Transaksi antara entitas-entitas afiliasi untuk penjualan dan pembelian aset tetap
menciptakan laba dan rugi yang belum direalisisi di entitas konsolidasian. Entitas
konsolidasian mengeleminasi (menangguhkan) laba atau rugi tersebut dalam
pelaporan hasil-hasil operasi dan posisi keuangannya. Kita juga mengeliminasi laba
atau rugi ini dalam pelaporan posisi keuangan dan hasil-hasil operasi entitas induk
menurut metode ekuitas. Penyesuaian untuk mengeliminasi efek-efek atas laba intra
entitas pada aset tetap adalah mirip, tetapi tidak identik dengan eliminasi untuk laba
persediaan yang belum direalisasi. Laba persediaan yang belum direalisasi akan
mengkoreksi sendiri dalam dua periode akuntansi, tetapi laba atau rugi yang belum
direalisasi pada aset tetap mempe-ngaruhi laporan keuangan sampai dengan aset-aset
yang bersangutan dijual ke luar dari entitas konsolidasian atau habis melalui
pemakaian oleh entitas afiliasi pembeli (purchasing afilitate). Bab ini mencakup
konsep-konsep dan prosedur-prosedur untuk mengeliminasi laba belum direalisasi
pada aset tetap dalam konsolidasi satu baris menurut metode ekuitas dan dalam
laporan konsolidasian.
LABA INTRA ENTITAS PADA ASET TETAP TIDAK DISUSUT Transfer aset tetap tidak disusut antara entitas-entitas afiliasi pada suatu harga selain
dari nilai buku menimbulkan laba atau rugi yang belum direalisasi dalam entitas
konsolidasian. Keuntungan atau kerugian intra entitas nampak di laporan laba-rugi
entitas afiliasi penjual (selling affiliate) dalam tahun penjualan. Naum demikian,
keuntungan atau kerugian tersebut adalah belum direalisasi dan harus dieliminasi dari
pendapatan investasi dalam suatu konsolidasi satu baris oleh entitas induk. Kita juga
mengeliminasi efek-efeknya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
Arah penjualan intra entitas atas aset tetap, seperti penjualan intra entitas atas barang-
barang persediaan, hal penting dalam mengevaluasi efek-efek atas laba yang belum
direalisasi pada entitas induk dan laporan keuangan konsolidasian. Keuntungan atau
kerugian atas penjualan arus ke bawah dari entitas induk ke entitas anak sejak awalnya
termasuk dalam laba entitas induk dan harus dieliminasi. Jumlah eliminasi adalah
100 persen tanpa memperhatikan persentase kepentingan nonpengendali. Akun
entitas anak termasuk laba atau rugi dari penjualan arus ke atas dari entitas anak ke
entitas induk. Entitas induk hanya mengakui bagiannya dari laba entitas anak, maka
bagian proporsional atas laba yang belum direalisasi harus dieliminasi. Efek pada
laba bersih konsolidasian adalah sama sepert efek untuk entitas induk.
Penjualan Tanah Arus Ke Bawah PT Sonata adalah entitas anak yang 90 persen kepentingannya dimiliki oleh PT Pelita,
diakuisisi seharga Rp270.000 pada tanggal 1 Januari 2011. Biaya perolehan investasi
sama dengan nilai buku dan nilai wajar kepentingan yang diperoleh. Laba bersih PT
Sonata untuk tahun 2011 adalah Rp70.000, dan laba PT Pelita, di luar pendapatannya
dari PT Sonata adalah Rp90.000. Pendapatan PT Pelita termasuk Rp10.000
keuntungan atas tanah belum direalisasi yang biaya perolehannya sebesar Rp40.000
dan dijual kepada PT Sonata seharga Rp50.000. Dengan demikian, PT Pelita
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
membuat ayat-ayat jurnal berikut ini dalam membukukan investasinya di PT Sonata
pada tanggal 31 Desember 2011:
Investasi di PT Sonata 63.000
Pendapatan dari PT Sonata 63.000
Untuk mencatat 90% atas laba yang dilaporkan
oleh PT Sonata sebesar Rp70.000.
Pendapatan dari PT Sonata 10.000
Investasi di PT Sonata 10.000
Untuk mengeliminasi keuntungan belum di-
realisasi atas tanah yang dijual ke PT Sonata.
Gambar berikut ini menyajikan suatu kertas kerja untuk PT Pelita dan Entitas Anak
tahun 2011. Ikhtisar laporan keuangan tersendiri untuk PT Pelita dan PT Sonata
nampak dalam dua kolom pertama.
Laba Intra Entitas dari Penjualan Tanah Arus ke Bawah
PT Pelita dan Entitas Anak
Kertas Kerja Konsolidasi Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011
(Dalam Ribuan)
Laporan Laba-Rugi
Penjualan Rp380 Rp220 Rp600
Pendapatan dari PT Sonata 53 b.53 -
Keuntungan atas penjualan tanah 10 a. 10 -
Beban-beban (termasuk beban
pokok penjualan) (300) (150) (450)
Bagian kepent. nonpengendali
(Rp70.000 × 10%) - - c. 7 (7)
Bagian pengendali atas laba
bersih Rp143 Rp 70 Rp143
Laporan Saldo Laba
Saldo laba-PT Pelita Rp 207 Rp 207
Saldo laba-PT Sonata
Rp
100 d. 100
Tambah: Bag. pengend. atas
laba bersih 143
70 143
Saldo laba, 31 Desember Rp350 Rp170 Rp350
Laporan Posisi Keuangan
Aset-aset lainnya Rp 477 Rp 350 Rp 827
Tanah 50 a. 10 40
Investasi di PT Sonata 323 - b. 53 -
- - d. 270 -
Total aset Rp800 Rp400 Rp867
Liabilitas Rp 50 Rp 30 Rp 80
Modal saham 400 200 d. 200 400
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
Saldo laba 350 170 350
Total ekuitas Rp 800 Rp 400
Kepentingan nonpengendali c. 7
d. 30 37
Rp867
a. Mengeliminasi keuntungan atas penjualan tanah dan mengurangi tanah ke dasar
biaya.
b. Mengeliminasi akun pendapatan investasi dan mengurangi akun investasi ke
saldo 1 Jan-nya.
c. Mencatat kepentingan nonpengendali di laba entitas anak untuk periode berjalan.
d. Eliminasi ekuitas yg resiprocal dengan jumlah investasi dan menetapkan kept.
nonpengendali.
Keuntungan atas penjualan tanah seharusnya tidak nampak di laporan laba-rugi
konsolidasian, dan tanah seharusnya termasuk dalam laporan posisi keuangan pada
biaya perolehannya sebesar Rp40.000. Ayat jurnal a mengeliminasi keuntungan atas
penjualan tanah (gain on sale of land) dan mengurangi akun tanah ke Rp40.000, biaya
perolehannya untuk entitas konsolidasian. Hanya ini ayat jurnal yang secara signifikan
berbeda dari penyesuaian dan eliminasi yang diilustrasikan di bab-bab sebelumnya.
a. Keuntungan atas penjualan tanah 10.000
Tanah 10.000
Untuk mengeliminasi keuntungan atas penjualan
tanah intra entitas dan mengurangi tanah ke dasar
biayanya
TAHUN-TAHUN BERIKUTNYA SETELAH PENJUALAN INTRA ENTITAS
Berikut ini adalah penyesuaian untuk mengurangi tanah ke biaya perolehannya untuk
entitas konsolidasian di tahun-tahun berikutnya setelah tahun penjualan intra entitas
arus ke bawah.
b. Investasi di PT Sonata 10.000
Tanah 10.000
Untuk mengurangi tanah ke dasar biayanya dan menye-
suaikan akun investasi untuk menetapkan resiprositas
dengan akun ekuitas entitas anak pada awal periode.
Debit ke akun investasi menyesuaikan saldo akun tersebut untuk menetapkan
resiproksitas dengan akun ekuitas entitas anak pada awal setiap periode berikutnya
dimana tanah dipegang. Sebagai contoh, saldo akun investasi pada tanggal 31
Desember 2011 adalah Rp323.000. Jumlah ini kurang Rp10.000 dari ekuitas yang
mendasari PT Pelita di PT Sonata Rp333.000 pada tanggal tersebut (Rp370.000 ×
90%). Perbedaan timbul dari ayat jurnal pada buku-buku entitas induk untuk
mengurangi pendapatan investasi dan akun investasi untuk laba intra entitas di tahun
penjualan.
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
PENJUALAN DI TAHUN BERIKUTNYA KE ENTITAS LUAR Asumsikan bahwa PT Sonata menggunakan tanah selama 4 tahun dan menjualnya
seharga Rp65.000 di tahun 2015. Dalam tahun penjualan, PT Sonata melaporkan
keuntungan sebesar Rp15.000 (Rp65.000 hasil penjualan dikurangi Rp50.000 biaya
perolehan), tetapi keuntungan untuk entitas konsolidasian adalah Rp25.000 (Rp65.000
hasil penjualan dikurangi Rp40.000 biaya perolehan untuk PT Pelita).
PT Pelita mengakui keutungannya atas tanah di tahun 2015 menurut metode ekuitas
dengan menyesuaikan pendapatan investasinya. Ayat jurnal pada buku-buku PT
Pelita adalah:
Investasi di PT Sonata 10.000
Pendapatan dari PT Sonata 10.000
Untuk mengakui laba yang sebelumnya ditangguhkan
pada penjualan tanah kepada PT Sonata.
Penjualan Tanah Arus ke Atas Untuk mengilustrasikan akuntansi untuk penjualan arus ke atas aset tetap tidak
disusut, asumsikan bahwa PT Pelita membeli tanah yang disebut dalam seksi
sebelumnya selama tahun 2011 dari entitas afiliasinya yang dimiliki 90 persen, PT
Sonata. Seperti sebelumnya, laba bersih PT Sonata tahun 2011 adalah Rp70.000, dan
laba PT Pelita, tidak termasuk pendapatannya dari PT Sonata adalah Rp90.000.
Namun demikian, laba yang belum direalisasi sebesar Rp10.000 atas penjualan tanah
intra entitas sekarang tercermin dalam laba PT Sonata, bukan PT Pelita. Dalam
membukukan investasinya di PT Sonata pada tahun 2011, PT Pelita membuat ayat-
ayat jurnal berikut ini:
Investasi di PT Sonata 63.000
Pendapatan dari PT Sonata 63.000
Untuk mencatat 90% dari laba bersih yang dilaporkan PT
Sonata.
Pendapatan dari PT Sonata 9.000
Investasi di PT Sonata 9.000
Untuk mengeliminasi 90% dari Rp10.000 laba belum
direalisasi atas tanah yang dibeli dari PT Sonata.
Gambar di bawah ini menyajikan kertas kerja konsolidasian untuk PT Pelita dan
Entitas Anak tahun 2011. Kertas kerja menggunakan informasi yang sama seperti
dalam gambar tersebut, kecuali untuk perubahan-perubahan kecil yang diperlukan
untuk beralih ke situasi penjualan arus ke atas.
Penyesuaian-penyesuaian yang tercermin kertas kerja konsolidasi di gambar di bawah
ni sama seperti yang ada di gambar sebelumnya, kecuali untuk jumlah ayat jurnal b,
dimana adalah sebesar Rp54.000 bukan sebesar Rp53.000 dan jumlah ayat jurnal c
yang didiskusikan di bawah ini. Ayat jurnal a mengeliminasi jumlah penuh dari
keuntungan atas penjualan tanah dan mengurangi tanah ke dasar biayanya untuk
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
entitas konsolidasian, apakah penjualan intra entitas adalam arus ke atas atau arus ke
bawah.
Laba Intra Entitas dari Penjualan Tanah Arus ke Atas
PT Pelita dan Entitas Anak
Kertas Kerja Konsolidasi Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dalam
Ribuan)
PT
Pelita
PT
Sonata
90%
Penyes. &
Eliminasi Konso-
Lidasi Debit Kredit
Laporan Laba-Rugi
Penjualan Rp390 Rp210 Rp600
Pendapatan dari PT Sonata 54 b. 54 -
Keuntungan atas penjualan tanah 10 a. 10 -
Beban-beban (termasuk beban
pokok penjualan) (300) (150) (450)
Bagian kepent. nonpengendali
[(Rp70.000 – Rp10.000) × 10%] - - c. 6 (6)
Bagian pengendali atas laba bersih Rp144 Rp 70 Rp144
Laporan Saldo Laba
Saldo laba-PT Pelita Rp207 Rp 207
Saldo laba-PT Sonata Rp100 d.100
Tambah: bag. pngnd. atas laba bersih 144 70 144
Saldo laba, 31 Desember Rp351 Rp170 Rp351
Laporan Posisi Keuangan
Aset-aset lainnya Rp 427 Rp400 Rp 827
Tanah 50 a. 10 40
Investasi di PT Sonata 324 - b. 54 -
- - d. 270 -
Total aset Rp 801 Rp400 Rp867
Liabilitas Rp 50 Rp 30 Rp 80
Modal saham 400 200 d.200 400
Saldo laba 351 170 351
Total ekuitas Rp801 Rp400
Kepentingan nonpengendali c. 6
d. 30 36
Rp867
a. Mengeliminasi keuntungan atas penjualan tanah dan mengurangi tanah ke dasar biaya.
b. Mengeliminasi akun pendapatan investasi dan mengurangi akun investasi ke saldo 1
Jan-nya.
c. Mencatat kepentingan nonpengendali di laba entitas anak untuk periode berjalan.
d. Eliminasi ekuitas yg resiprocal dengan jumlah investasi dan menetapkan kept.
nonpengendali.
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
TAHUN-TAHUN SETELAH PENJUALAN INTRA ENTITAS
Sementara itu PT Pelita tetap memegang tanah di tahun-tahun berikutnya, konsolidasi
akan memrlukan ayat jutnal penyesuaian untuk mengurangi akun tanah ke dasar
biayanya untuk entitas konsolidasian. Ayat jurnal untuk mengeliminasi laba yang
belum direalisasi dari akun tanah adalah:
Investasi di PT Sonata 9.000
Kepentingan nonpengendali 1.000
Tanah 10.000
Untuk mengurangi tanah ke dasar biayanya dan
menyesuaikan akun investasi dan akun kepentingan nonpe-
ngendali awal untuk menetapkan resiproksitas dengan akun
ekuitas pada awal periode.
Penjualan di Tahun Berikutnya ke Entitas Luar Asumsikan bahwa PT Pelita menggunakan tanah untuk 4 tahun dan menjualnya
seharga Rp65.000 di tahun 2015. Dalam tahun penjualan, PT Pelita akan melaporkan
keuntungan Rp15.000 (Rp65.000 hasil penjualan dikurangi Rp50.000 biaya
perolehan), tetapi keuntungan untuk entitas konsolidasian adalah Rp25.000,
dialokasikan Rp24.000 [Rp15.000 + (Rp10.000) × 0,9)] ke pemegang saham
pengendali dan Rp1.000 ke pemegang saham nonpengendali.
PT Pelita menyesuaikan pendapatan investasinya dari PT Sonata di tahun 2015
dengan ayat jurnal berikut ini:
Investasi di PT Sonata 9.000
Pendapatan dari PT Sonata 9.000
Untuk mengakui laba yang sebelumnya ditangguhkan
atas tanah.
Keuntungan sebesat Rp15.000 atas penjualan tanah ditambah Rp9.000 kenaikan
dalam pendapatan investasi pada buku-buku PT Pelita sama dengan Rp24.000
mempengaruhi atas laba bersih konsolidasian di tahun 2015.
Dalam kertas kerja konsolidasi, penyesuaian keuntungan PT Pelita Rp15.000 menjadi
keuntungan konsolidasian Rp250.000 memerlukan ayat jurnal sebagai berikut ini:
Investasi di PT Pelita 9.000
Kepentingan nonpengendali 1.000
Keuntungan atas tanah 10.000
Untuk menyesuaikan keuntungan atas tanah menjadi keun-
tungan atas entitas konsolidasian Rp25.000.
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
Ayat jurnal ini mengalokasikan keuntungan Rp10.000 antara Investasi di PT Sonata
(90%) dan kepentingan nonpengendali (10%).
LABA INTRA ENTITAS PADA ASET TETAP YANG DISUSUT Akun-akun entitas afiliasi yang menjual mencerminkan penjualan intra entitas aset
tetap bergantung pada depresiasi, deplesi, atau amortisasi yang menyebabkan laba
atau rugi yang belum direalisasi. Entitas-entitas harus mengeliminasi efek-efek dari
keuntungan dan kerugian ini dari laporan keuangan entitas induk dan konsolidasian
sampai dengan entitas konsolidasian merealisasikannya melalui penjualan ke entitas
lain atau menggunakan dalam entitas konsolidasi. Penyesuaian untuk mengeliminasi
efek-efek dari keuntungan dan kerugian pada laporan keuangan entitas induk dan
konsolidasian lebih kompleks dari pada dalam kasus aset tetap yang tidak disusut.
Tambahan kompleksitas ini berasal dari proses depresiasi (atau dpkesi atau amortisasi)
yang mempengaruhi laba entitas induk dan konsolidasian di masing-masing tahun
dimana aset-aset yang berkaitan dipegang oleh entitas-entitas afiliasi.
Penjualan Arus ke Bawah Aset Tetap yang Disusut Efek awal dari keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dari penjualan arus ke
bawah dari aset-aset yang disusut adalah sama seperti aset-aset yang tidak disusut.
Keuntungan dan kerugian yang nampak dalam akun-akun entitas induk dalam tahun
penjualan dan harus dieliminasi oleh entitas induk untuk menentukan pendapatan
investasi-nya menurut metode ekuitas. Demikian pula, kita mengeliminasi
keuntungan atau kerugian dari laporan konsolidasian dengan menghapus setiap
keuntungan atau lerugian dan mengurangi aset tetap ke biaya perolehan yang disusut
untuk entitas konsolidasian.
PENJUALAN ARUS KE BAWAH PADA AKHIR TAHUN Asumsikan bahwa PT Perkasa menjual mesin kepada entitas anak yang dimiliki 80
persen, PT Sophia pada tanggal 31 Desember 2011. Mesin tersebut memiliki biaya
perolehan yang belum disusut Rp50.000 pada tanggal ini (Rp90.000 biaya perolehan
dan akumulasi penyusutuan Rp40.000), dan dijual dengan harga Rp80.000. Ayat-ayat
jurnal untuk mencatat penjualan dan pembelian pada buku-buku PT Perkasa dan PT
Sophia adalah sebagai berikut:
BUKU-BUKU PT PERKASA
Kas 80.000
Akumulasi penyusutan 40.000
Mesin 90.000
Keuntungan atas penj ualan mesin 30.000
BUKU-BUKU PT SOPHIA
Mesin 80.000
Kas 80.000
Terdapat suatu keuntungan pada buku-buku PT Perkasa pada tanggal 31 Desember
2011, dan dengan demikian, PT Perkasa menyesuiakan pendapatan investasinya
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
tahun 2011 menurut metode ekuitas untuk jumlah penuh dari keuntungan yang belum
direalisasi.
Pendapatan dari PT Sophia 30.000
Investasi di PT Sophia 30.000
Keutungan atas mesin seharusnya tidak nampak dalam laporan laba-rugi
konsolidasian tahun 2011, dan PT Perkasa seharusnya memasukkan mesin dalam
laporan posisi keuangan sebesar Rp30.000, biaya terdepresinya untuk entitas
konsolidasian. Suatu penyesuaian konsolidasi menyelesaikan efek ini:
Keuntungan atas penjualan mesin 30.000
Mesin 30.000
PENJUALAN ARUS KE BAWAH PADA AWAL SUATU TAHUN Jika penjualan dari PT Perka-sa terjadi pada tanggal 1 Januari 2011, mesin tersebut
telah disusut oleh PT Sophia selama tahun 2011, dan adanya penyusutan pada
keuntungan yang belum direalisasi akan mempertimbangkan suatu pengakuan sedikit
demi sedikit keuntungan selama tahun 2011. Asumsikan bahwa pada tanggal 1 Januari
2011, tanggal penjualan intra entitas, mesin mampunyai umur sisa manfaat 5 tahun
dan diperkirakan tidak mempunya nilai residu pada tanggal 31 Desember 2015.
Penyusutan dengan metode garis lurus digunakan. Ayat-ayat jurnal untuk mencatat
penjualan dan pembelian adalah sama seperti untuk penjualan pada tanggal 31
Desember 2011, namun demikian, PT Sophia juga mencatat beban penyusutan sebesar
Rp16.000 untuk tahun 2011 (Rp80.000 ÷ 5 tahun). Atas penyusutan sebesar
Rp16.000 ini, Rp10.000 di dasarkan atas Rp30.000 keuntungan belum direalisasi
(Rp30.000 ÷ 5 tahun). Rp6.000 dipertimbangkan sebagai pengakuan sedikit demi
sedikit atas seperlima dari Rp30.000, keuntungan belum direalisasi pada transaksi
intra entitas. Secara konsep-tual, ini adalah ekuivalen dengan penjualan ke entitas lain
atas seperlima jasa yang tersisa di dalam mesin.
Dalam mengeliminasi efek atas penjualan intra entitas dari akun Investasi di PT
Sophia untuk tahun 2011, PT Perkasa membuat ayat-ayat jurnal berikut ini.
Pendapatan dari PT Sophia 30.000
Investasi di PT Sophia 30.000
Investasi di PT Sophia 6.000
Pendapatan dari PT Sophia 6.000
EFEK ATAS PENJUALAN ARUS KE BAWAH PADA KERTAS KERJA KONSOLIDASI Suatu kertas kerja konsolidasi parsial mengilustrasikan efek penjualan mesin intra
entitas pada tanggal 1 Januari pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31
Desember 2011 adalah berikut ini (dalam ribuan):
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
PT
Perkasa
PT Sophia
80%
Penyes. &
Eliminasi Konsoli-
Dasian Debit Kredit
Laporan Laba-Rugi
Keuntungan atas penjualan
mesin 30 a.30 -
Beban penyusutan 16 b. 6 10
Laporan Posisi Keuangan
Mesin 80 a.30 50
Akumulasi penyusutan 16 b.6 10
Ayat jurnal pertama mengeliminasi keutungan yang belum direaliasi Rp30.000 atas
mesin dan mengurangi mesin ke dasar biayanya untuk entitas konsolidasian pada
waktu penjualan intra entitas. Ayat jurnal yang kedua mengurangi beban penyusutan
dan akumu-lasi penyusutan agar menyesuaiakan ke dasar biayanya untuk entitas
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011. Perhitungan kepentingan
nonpengendali tidak terpengaruh penyesuaian kertas kerja karena penjualan adalah
arus ke bawah.
Dalam setiap tahun dari 2011 sampai dengan 2015, PT Perkasa menyesuaikan
pendapatan investasinya untuk mengakui sedikit demi sedikit atas keuntungan yang
sebelumnya belum diakui atas mesin dengan ayat jurnal berikut ini:
Tahun 2012, 2013. 2014, dan 2015
Investasi di PT Sophia 6.000
Pendapatan dari PT Sophia 6.000
Oleh karena itu, per tanggal 31 Desember 2015, akhir masa penggunaan mesin, PT
Perkasa akan mengakui jumlah penuh keuntungan Rp30.000 sebagai pendapatan
investasi. Saldo akun investasi akan mencerminkan eliminasi dan pengakuan sedikit
demi sedikit atas keuntungan yang belum direalisasi sebagai berikut:
Tahun
Eliminasi
Keuntungan
Atas Mesin
Pengakuan Sedikit
Demi Sedikit
Keuntungan Melalui
Penyusutan
Efek Atas Saldo
Investasi tanggal
31 Desember
2011 Rp - 30.000 Rp + 6.000 Rp –24.000
2012 + 6.000 -18.000
2013 + 6.000 -12.000
2014 + 6.000 - 6.000
2015 + 6.000 0
Dalam suatu kertas kerja konsolidasi, perhitungan di atas diperlukan untuk
menetapkan resiproksitas antara akun investasi dengan akun ekuitas entitas anak pada
awal poeriode sebelum mengeliminasi saldo-saldo resiprokal.
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
Dengan demikian, kita mengeliminasi efek dari keuntungan yang belum direalisasi
pada tanggal 31 Desember 2011, akun investasi dalam kertas kerja konsolidasi tahun
2012 dengan ayat jurnal berikut ini:
Investasi di PT Sophia 24.000
Akumulasi penyusutan 6.000
Mesin 30.000
Kertas kerja konsolidasi parsial yang ditampikan dalam gambar di bawah ini untuk PT
Perkasa dan PT Sophia memasukkan ayat jurnal untuk tahun 2012. Tampilan di atas
menunjukkan eliminasi setiap tahun berikutnya (setelah tahun 2011) dimana
keuntungan yang belum direalisasi pada mesin memerlukan penyesuaian.
Kertas kerja parsial di gambar di bawah ini menunjukkan dua penyesuaian untuk
setiap tahun dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Kita menggunakan dua ayat
jurnal untuk setiap tahun untuk mengisolasi efek pada saldo awal suatu periode dan
perubahan-perubahan tahun berjalan. Perubahan-perubahan tahun berjalan mem-
pengaruhi beban penyusutan dan akumulasi penyusutan dalam jumlah yang sama,
maka ayat jurnal dapat dikombinasikan dan sering kali digabungkan dalam ilustrasi
dan penyelesaian masalah.
Penualan Arus ke Bawah Aset Tetap yang Disusut – Tahun Berikutnya Setelah Penjualan
Kertas Kerja Konsolidasi Parsial untuk PT Perkasa dan Entitas Anak
Kertas Kerja untuk Tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015 (Dalam Ribuan)
PT
Perkasa
PT
Sophia
80%
Penyesuaian &
Eliminasi
Konsoli-
dasian
Debit Kredit
Tahun 2012
Laporan Laba-Rugi
Beban penyusutan Rp16 b. 6 Rp10
Laporan Posisi Keuangan
Mesin 80 a. 30 50
Akumulasi penyusutan 32 a. 6
b. 6 20
Investasi di PT Sophia xxx* a. 24
Tahun 2013
Laporan Laba-Rugi
Beban penyusutan Rp16 b. 6 Rp10
Laporan Posisi Keuangan
Mesin 80 a. 30 50
Akumulasi penyusutan 48 a. 12
b. 6 30
Investasi di PT Sophia xxx* a. 18
Tahun 2014
Laporan Laba-Rugi
Beban penyusutan Rp16 b. 6 Rp10
Laporan Posisi Keuangan
Mesin 80 a. 30 50
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
Akumulasi penyusutan 64 a. 18
b. 6 40
Investasi di PT Sophia xxx* a. 12
Tahun 2015
Laporan Laba-Rugi
Beban penyusutan Rp16 b. 6 Rp10
Laporan Posisi Keuangan
Mesin 80 a. 30 50
Akumulasi penyusutan 80 a. 24
b. 6 50
Investasi di PT Sophia xxx* a. 6
* Saldo berapa saja atas akun investasi, jumlah itu akan kurang dari nilai buku yang
mendasari atas investasi pada awal tahun dengan jumlah laba yang
belum direalisasi.
a. Mengeliminasi laba belum direalisasi dari mesin dan akumulasi penyusutan pada awal
tahun dan penyesuaian akun Investasi di PT Sophia untuk
ekuitas PT Sophia pada awal periode.
b. Mengelimnasi efek tahun berjalan atas laba belum direalisasi dari beban penyusutan
dan akumulasi penyusutan.
Penjualan Arus ke Atas Aset Tetap yang Disusut Penjualan arus ke atas aqset yang disusut dari entitas anak ke entitas induk
menimbulkan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi di akun entitas anak
dalam tahun pen-jualan (kecuali jika aset-aset dijual pada nilai bukunya). Dalam
menghitung pendapatan investasi di tahun penjualan, entitas induk menyesuaikan
bagian dari laba yang dilaporkan entitas anak untuk (1) bagiannya dalam keuntungan
yang belum direalisasi atas penjualan dan (2) bagiannya atas pengakuan sedikit demi
sedikit keuntungan yang belum direalisasi tersebut melalui penyusutan.
EFEK PENJUALAN ARUS KE ATAS PADA BUKU-BUKU TERSENDIRI ENTITAS AFILIASI Efek dari suatu kentungan pada penjualan arus ke atas diilustrasitan dengan contoh
berikut ini. PT Prudent membeli sebuah truk dari entitas anak yang dimiliki 80%, PT
Subur, pada tanggal 1 Januari 2011. Informasi lain-lain adalah sebagai berikut:
Laba bersih yang dilaporkan PT Subur tahun 2011 Rp50.000
Sisa masa manfaat truk pada tanggal 1 Januari 2011 3 tahun
Metode penyusutan Garis lurus
Nilai tukar-tambah truk pada tanggal 31 Desember 2013 Rp3.000
Biaya perolehan truk untuk PT Subur Rp14.000
Akumulasi penyusutan truk pada tanggal 31 Desember 2010 Rp5.000
Jika PT Subur menjual truk kepada PT Prudent seharga Rp12.000 secara tunai, maka
PT Subur dan PT Prudent membuat ayat jurnal berikut ini pada buku-buku tersendiri
mereka untuk tahun 2011:
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
BUKU-BUKU PT SUBUR
1 Januari (penjualan truk)
Kas 12.000
Akumulasi penyusutan 5.000
Truk 14.000
Keuntungan atas penjualan truk 3.000
Untuk mencatat penjualan truk
BUKU-BUKU PT PRUDENT
1 Januari 2011 (pembelian truk)
Truk 12.000
Kas 12.000
Untuk mencatat pembelian truk
31 Desember (beban penyusutan)
Beban penyusutan 3.000
Akumulasi penyusutan 3.000
Untuk mencatat penyusutan tahun pertama
[(Rp12.000 – Rp3.000 nilai residu) ÷ 3 tahun]
BUKU-BUKU PT PRUDENT
Tanggal 31 Desember (Pendapatan investasi)
Investasi di PT Subur 38.400
Pendapatan dari PT Subur 38.400
Untuk mencatat pendapatan investasi tahun 2011
yang dihitung sebagai berikut:
Bagian laba bersih yang dilaporkan PT Subur (Rp50.000 x 80%) Rp40.000
Kurang: Keuntungan belum direalisasi atas truk (Rp3.000 x 80%) -2.400
Tambah: Pengakuan sedikit demi sedikit atas keuntungan
[(Rp3.000 keuntungan ÷ 3 tahun) × 80%]
+800
Pendapatan investasi Rp38.400
EFEK PENJUALAN ARUS KE ATAS PADA KERTAS KERJA KONSOLIDASI Untuk mengilustrasikan prosedur kertas kerja untuk PT Prudent dan PT Subur kita
memasukkan saldo-saldo investasi dan ekuitas – dan perubahan-perubahan di
dalamnya – sebagai tambahan asumsi:
Investasi di 80% dari 100% dari
PT Subur Ekuitas Ekuitas
80% PT Subur PT Subur
31 Desember 2010 Rp400.000 Rp400.000 Rp500.000
Laba - 2011 +38.400 +40.000 +50.000
31 Desember 2011 438.400 440.000 550.000
Laba - 2012 +40.800 +40.000 +50.000
31 Desember 2012 479.200 480.000 600.000
Laba - 2013 +40.800 +40.000 +50.000
31 Desember 2013 Rp520.000 Rp520.000 Rp650.000
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
Suatu kertas kerja konsolidasian parsial untuk tahun 2011, tahun penjualan, nampak
berikut ini, diikuti oleh ayat-ayat jurnal kertas kerja dalam bentuk jurnal umum.
2011: Tahun Penjualan (Dalam Ribuan)
PT Prudent
PT Subur 80%
Penyes. & Eliminasi Lap.Konso-lidasian Debit Kredit
Laporan Laba-Rugi
Pendapatan dari PT Subur Rp 38,4 c. 38,4
Keuntungan atas penjualan truk
Rp 3 b. 3
Beban penyusutan 3 a. 1 Rp 2
Bagian kepent. nonpengendali
d. 9,6 9,6
Laporan Posisi Keuangan
Truk Rp 12 b. 3 Rp 9
Akumulasi penyusutan 3 a. 1 2
Investasi di PT Subur 438,4 c. 38,4 e. 400
Ekuitas PT Subur – 1 Januari Rp500 e. 500
Kepentingan nonpengendali d. 9,6 e. 100 109,6
a. Akumulasi penyusutan 1.000
Beban penyusutan 1.000
Untuk mengeliminasi efek tahun berjalan atas keuntungan yang
belum direalisasi dari akun penyusutan.
b. Keuntungan atas penjualan truk 3.000
Truk 3.000
Untuk mengeliminasi keuntungan belum direalisasi dan mengu-
rangi truk ke dasar biaya.
c. Pendapatan dari PT Subur 38.400
Investasi di PT Subur 38.400
Untuk mengeliminasi pendapatan investasi dan untuk menyesu-
aikan akun investasi ke saldo awal periode.
d. Bagian kepentingan nonpengendali 9.600
Kepentingan nonpengendali 9.600
Untuk memasukkan bagian kepentingan nonpengendali atas
laba entitas anak.
e. Ekuitas PT Subur-1 Januari 500.000
Investasi di PT Subur 400.000
Kepentingan nonpengendali 100.000
Untuk mengeliminasi saldo investasi yang resiprokal dengan
akun ekuitas dan untuk menetapkan kepentingan nonpengendali.
Perhatikan bahwa kita menghitung bagian kepentingan nonpengendali Rp9.600 untuk
tahun 2011 sebesar 20% laba yang direalisasi oleh PT Subur Rp48.000 [(Rp50.000-
Rp3.000 +Rp1.000) × 20%].
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
Kertas kerja konsolidasi parsial dan ayat-ayat jurnal kertas kerja dalam bentuk jurnal
umum untuk tahun 2012, tahun berikutnya yang pertama setelah penjualan arus ke
atas adalah sebagai berikut.
2012: Tahun Berikutnya yang Pertama Setelah Penjualan (Dalam Ribuan)
PT
Prudent
PT
Subur
80%
Penyes. &
Eliminasi
Lap.Konso-
lidasian
Debit Kredit
Laporan Laba-Rugi
Pendapatan dari PT Subur Rp 40,8 c. 40,8
Beban penyusutan 3 a. 1 Rp 2
Bagian kepent. nonpengendali d. 10,2 10,2
Laporan Posisi Keuangan
Truk Rp 12 b. 3 Rp 9
Akumulasi penyusutan 6 a. 1
b. 1 4
Investasi di PT Subur 479,2 b. 1,6 c. 40,8
e. 440
Ekuitas PT Subur – 1 Januari Rp550 e. 550
Kepentingan nonpengendali a. 4 d. 10,2
e. 110 119,8
a. Akumulasi penyusutan 1.000
Beban penyusutan 1.000
Untuk mengeliminasi efek atas keuntungan belum direalisasi
2011 dari akun penyusutan tahun berjalan.
b. Akumulasi penyusutan 1.000
Investasi di PT Subur 1.600
Kepentingan nonpengendali, 1 Januari 2012 400
Truk 3.000
Untuk mengeliminasi efek keuntungan belum direalisasi 2011
dari akun akm. penyusutan dan akun truk dan menetapkan
Januari ke akun investasi (80%) dan kepentingan
nonpengen dali (20%).
c. Pendapatan dari PT Subur 40.800
Investasi di PT Subur 40.800
Untuk mengeliminasi pendapatan dari entitas anak dan
mengembalikan akun investasi ke saldo awal periode.
d. Bagian kepentingan nonpengendali 10.200
Kepentingan nonpengendali 10.200
Untuk memasukkan bagian kepentingan nonpengendali atas
laba entitas anak.
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
e. Ekuitas PT Subur-1 Januari 550.000
Investasi di PT Subur 440.000
Kepentingan nonpengendali 110.000
Untuk mengeliminasi akun investasi yang resiprokal dengan
akun ekuitas dan untuk menetapkan kepentingan nonpe-
ngendali.
EFEK PENJUALAN ARUS KE ATAS PADA TAHUN-TAHUN BERIKUTNYA Dalam tahun 2012, tahun berikutnya yang pertama setelah penjualan intra entitas,
keuntungan yang belum direalisasi mempengaruhi baik akun investasi awal maupun
kepentingan nonpengendali awal. Ayat jurnal b mengalokasikan Rp2.000 keun-
tungan belum direalisasi 80% ke akun investasi dan 20% ke kepentingan
nonpengendali awal. Debit ke akun Investasi di PT Subur menyesuaikan untuk
Rp1.600 perbedaan antara akun investasi dan 80% dari ekuitas PT Subur pada tanggal
31 Desember 2011. Debit Rp400 ke kepentingan nonpengendali diperlukan untuk
menyesuaikan kepentingan nonpengendali awal di tahun 2012 ke Rp109.600, sama
dengan kepentingan nonpengendali akhir di tahun 2011.
Dalam kertas kerja konsolidasi untuk tahun 2013, tahun berikutnya kedua setelah
penjualan arus ke atas, jumlah yang dialokasikan di ayat jurnal b adalah Rp800 ke
akun investasi dan Rp200 ke kepentingan nonpengendali karena hanya Rp1.000 dari
mula-mula Rp3.000 keuntungan yang belum direalisasi pada tanggal 1 Januari 2013.
Tidak ada penyesuaian lebih lanjut diperlukan diperlukan di tahun 2013 karena jumlah
penuh dari keuntungan yang belum direalisasi telah direalisasi melalui penyusutan.
Amati bahwa akun truk dikurangi akumulasi penyusutan pada laporan konsolidasian
pada tanggal 31 Desem-ber 2013, saama dengan Rp3.000 nilai residu truk pada
tanggal itu (truk Rp9.000 dikurangi akumulasi penyusutan Rp6.000).
2013: Tahun Berikutnya yang Kedua (Dalam Ribuan)
PT
Prudent
PT
Subur
80%
Penyes. &
Eliminasi
Lap.Kon
so-
lidasian Debit Kredit
Laporan Laba-Rugi
Pendapatan dari PT Subur Rp 40,8 c. 40,8
Beban penyusutan 3 a. 1 Rp 2
Bagian kepent. nonpengendali d. 10,2 10,2
Laporan Posisi Keuangan
Truk Rp 12 b. 3 Rp 9
Akumulasi penyusutan 9 a. 1
b. 2 6
Investasi di PT Subur 520 b. 8 c. 40,8
e.
480
Ekuitas PT Subur – 1 Januari Rp600 e. 600
Kepentingan nonpengendali a. 0,2 d.10,2
e. 120 130
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
a. Akumulasi penyusutan 1.000
Beban penyusutan 1.000
Untuk mengeliminasi efek atas keuntungan belum direalisasi
2011 dari akun penyusutan tahun berjalan.
b. Akumulasi penyusutan 2.000
Investasi di PT Subur 800
Kepentingan nonpengendali, 1 Januari 2012 200
Truk 3.000
Untuk mengeliminasi efek keuntungan belum direalisasi 2011
dari akun akm. penyusutan dan akun truk dan menetapkan
keuntungan yang belum direalisasi Rp1.000 pada tanggal 1
Januari ke akun investasi (80%) dan kepentingan nonpengen-
dali (20%).
c. Pendapatan dari PT Subur 40.800
Investasi di PT Subur 40.800
Untuk mengeliminasi pendapatan investasi dan menyesuaikan
akun investasi ke saldo awal periodenya.
d. Bagian kepentingan nonpengendali 10.200
Kepentingan nonpengendali 10.200
Untuk memasukkan bagian kepentingan nonpengendali atas
laba entitas anak.
e. Ekuitas PT Subur-1 Januari 2013 600.000
Investasi di PT Subur 480.000
Kepentingan nonpengendali, 1 Januari 2013 120.000
Untuk mengeliminasi akun investasi yang resiprokal dengan
akun ekuitas dan untuk menetapkan kepentingan nonpe-
ngendali awal.
Contoh Soal:
PT Palawija mengakuisisi kepentingan sebesar 90% di PT Semerbak pada tanggal 1
Januari 2012, seharga Rp270.000, pada saat modal saham dan saldo laba PT
Semerbak adalah Rp150.000 dan Rp90.000. Perbedaan nilai wajar dengan nilai buku
adalah goodwill. Laporan keuangan untuk PT Palawija dan PT Semerbak pada tahun
2013 adalah sebagai berikut (dalam ribuan):
PT
Palawija
PT
Semerbak
Laporan Laba-Rugi dan Saldo Laba Kombinasi
Untuk Tahun yang berakhir pada 31 Desembe 2013
Penjualan Rp 450 Rp190
Pendapatan dari PT Semerbak 40 -
Keuntungan atas tanah 5 -
Beban pokok penjulan (200) (100)
Beban operasi (11,3) (40)
Laba bersih 182 50
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1
Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas
Tambah: Saldo laba awal 202 120
Kurang: Dividen (150) (20)
Saldo laba, 31 Desember Rp 234 Rp150
Laporan Poisisi Keuangan tanggal 31 Desember 2013
Kas Rp 133 Rp 14
Piutang usaha 180 100
Piutang dividen 18 -
Persediaan 60 36
Tanah 100 30
Bangunan-bersih 280 80
Mesin-bersih 330 140
Investasi di PT Semerbak 303 -
Total aset Rp1.404 Rp400
Utang usaha Rp 200 Rp 50
Utang dividen 30 20
Liabiltas lain-lain 140 30
Modal saham 800 150
Saldo laba 234 150
Rp1.404 Rp400
Tambahan Informasi:
1. PT Palawia menjual barang-barang persediaan kepada PT Semerbak seharga
Rp60.000 selama tahun 2012 dan Rp72.000 selama tahun 2013. Persediaan PT
Semerbak pada tanggal 31 Desember 2012 dan tanggal 31 Desember 2013,
termasuk laba belum direalisasi sebesar Rp10.000 dn Rp12.000.
2. Pada tanggal 1 Juli 2012, PT Palawija menjual mesin dengan nilai buku
Rp28.000 kepada PT Semerbak sebesar Rp35.000. Mesin tersebut mempunyai
masa manfaat selama 3,5 tahun pada saat penjualan, dan penyusutan dengan
metode garis lurus digunakan.
3. Selama tahun 2013, PT Palawija menjual tanah dengan nilai buku Rp15.000
kepada PT Semerbak seharga Rp20.000.
4. Piutang usaha PT Palawija pada tanggal 31 Desember 2013, mendakup
Rp10.000 utang PT Semerbak.
5. PT Palawija menggunakan metode ekuitas untuk 90% kepentingan dalam PT
Semerbak.
Diminta: Susunlah sebuah kertas kerja untuk PT Palawija dan Entitas Anak untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.