modul6 pembelajaran akl 1

17
Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas MODUL6: Transaksi Intra Entitas-Aset Tetap Transaksi antara entitas-entitas afiliasi untuk penjualan dan pembelian aset tetap menciptakan laba dan rugi yang belum direalisisi di entitas konsolidasian. Entitas konsolidasian mengeleminasi (menangguhkan) laba atau rugi tersebut dalam pelaporan hasil-hasil operasi dan posisi keuangannya. Kita juga mengeliminasi laba atau rugi ini dalam pelaporan posisi keuangan dan hasil-hasil operasi entitas induk menurut metode ekuitas. Penyesuaian untuk mengeliminasi efek-efek atas laba intra entitas pada aset tetap adalah mirip, tetapi tidak identik dengan eliminasi untuk laba persediaan yang belum direalisasi. Laba persediaan yang belum direalisasi akan mengkoreksi sendiri dalam dua periode akuntansi, tetapi laba atau rugi yang belum direalisasi pada aset tetap mempe-ngaruhi laporan keuangan sampai dengan aset-aset yang bersangutan dijual ke luar dari entitas konsolidasian atau habis melalui pemakaian oleh entitas afiliasi pembeli (purchasing afilitate). Bab ini mencakup konsep-konsep dan prosedur-prosedur untuk mengeliminasi laba belum direalisasi pada aset tetap dalam konsolidasi satu baris menurut metode ekuitas dan dalam laporan konsolidasian. LABA INTRA ENTITAS PADA ASET TETAP TIDAK DISUSUT Transfer aset tetap tidak disusut antara entitas-entitas afiliasi pada suatu harga selain dari nilai buku menimbulkan laba atau rugi yang belum direalisasi dalam entitas konsolidasian. Keuntungan atau kerugian intra entitas nampak di laporan laba-rugi entitas afiliasi penjual (selling affiliate) dalam tahun penjualan. Naum demikian, keuntungan atau kerugian tersebut adalah belum direalisasi dan harus dieliminasi dari pendapatan investasi dalam suatu konsolidasi satu baris oleh entitas induk. Kita juga mengeliminasi efek-efeknya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Arah penjualan intra entitas atas aset tetap, seperti penjualan intra entitas atas barang- barang persediaan, hal penting dalam mengevaluasi efek-efek atas laba yang belum direalisasi pada entitas induk dan laporan keuangan konsolidasian. Keuntungan atau kerugian atas penjualan arus ke bawah dari entitas induk ke entitas anak sejak awalnya termasuk dalam laba entitas induk dan harus dieliminasi. Jumlah eliminasi adalah 100 persen tanpa memperhatikan persentase kepentingan nonpengendali. Akun entitas anak termasuk laba atau rugi dari penjualan arus ke atas dari entitas anak ke entitas induk. Entitas induk hanya mengakui bagiannya dari laba entitas anak, maka bagian proporsional atas laba yang belum direalisasi harus dieliminasi. Efek pada laba bersih konsolidasian adalah sama sepert efek untuk entitas induk. Penjualan Tanah Arus Ke Bawah PT Sonata adalah entitas anak yang 90 persen kepentingannya dimiliki oleh PT Pelita, diakuisisi seharga Rp270.000 pada tanggal 1 Januari 2011. Biaya perolehan investasi sama dengan nilai buku dan nilai wajar kepentingan yang diperoleh. Laba bersih PT Sonata untuk tahun 2011 adalah Rp70.000, dan laba PT Pelita, di luar pendapatannya dari PT Sonata adalah Rp90.000. Pendapatan PT Pelita termasuk Rp10.000 keuntungan atas tanah belum direalisasi yang biaya perolehannya sebesar Rp40.000 dan dijual kepada PT Sonata seharga Rp50.000. Dengan demikian, PT Pelita

Upload: tangerangbintaro

Post on 28-Oct-2015

213 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Bahan pembelajaran AKL 1

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

MODUL6: Transaksi Intra Entitas-Aset Tetap

Transaksi antara entitas-entitas afiliasi untuk penjualan dan pembelian aset tetap

menciptakan laba dan rugi yang belum direalisisi di entitas konsolidasian. Entitas

konsolidasian mengeleminasi (menangguhkan) laba atau rugi tersebut dalam

pelaporan hasil-hasil operasi dan posisi keuangannya. Kita juga mengeliminasi laba

atau rugi ini dalam pelaporan posisi keuangan dan hasil-hasil operasi entitas induk

menurut metode ekuitas. Penyesuaian untuk mengeliminasi efek-efek atas laba intra

entitas pada aset tetap adalah mirip, tetapi tidak identik dengan eliminasi untuk laba

persediaan yang belum direalisasi. Laba persediaan yang belum direalisasi akan

mengkoreksi sendiri dalam dua periode akuntansi, tetapi laba atau rugi yang belum

direalisasi pada aset tetap mempe-ngaruhi laporan keuangan sampai dengan aset-aset

yang bersangutan dijual ke luar dari entitas konsolidasian atau habis melalui

pemakaian oleh entitas afiliasi pembeli (purchasing afilitate). Bab ini mencakup

konsep-konsep dan prosedur-prosedur untuk mengeliminasi laba belum direalisasi

pada aset tetap dalam konsolidasi satu baris menurut metode ekuitas dan dalam

laporan konsolidasian.

LABA INTRA ENTITAS PADA ASET TETAP TIDAK DISUSUT Transfer aset tetap tidak disusut antara entitas-entitas afiliasi pada suatu harga selain

dari nilai buku menimbulkan laba atau rugi yang belum direalisasi dalam entitas

konsolidasian. Keuntungan atau kerugian intra entitas nampak di laporan laba-rugi

entitas afiliasi penjual (selling affiliate) dalam tahun penjualan. Naum demikian,

keuntungan atau kerugian tersebut adalah belum direalisasi dan harus dieliminasi dari

pendapatan investasi dalam suatu konsolidasi satu baris oleh entitas induk. Kita juga

mengeliminasi efek-efeknya dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.

Arah penjualan intra entitas atas aset tetap, seperti penjualan intra entitas atas barang-

barang persediaan, hal penting dalam mengevaluasi efek-efek atas laba yang belum

direalisasi pada entitas induk dan laporan keuangan konsolidasian. Keuntungan atau

kerugian atas penjualan arus ke bawah dari entitas induk ke entitas anak sejak awalnya

termasuk dalam laba entitas induk dan harus dieliminasi. Jumlah eliminasi adalah

100 persen tanpa memperhatikan persentase kepentingan nonpengendali. Akun

entitas anak termasuk laba atau rugi dari penjualan arus ke atas dari entitas anak ke

entitas induk. Entitas induk hanya mengakui bagiannya dari laba entitas anak, maka

bagian proporsional atas laba yang belum direalisasi harus dieliminasi. Efek pada

laba bersih konsolidasian adalah sama sepert efek untuk entitas induk.

Penjualan Tanah Arus Ke Bawah PT Sonata adalah entitas anak yang 90 persen kepentingannya dimiliki oleh PT Pelita,

diakuisisi seharga Rp270.000 pada tanggal 1 Januari 2011. Biaya perolehan investasi

sama dengan nilai buku dan nilai wajar kepentingan yang diperoleh. Laba bersih PT

Sonata untuk tahun 2011 adalah Rp70.000, dan laba PT Pelita, di luar pendapatannya

dari PT Sonata adalah Rp90.000. Pendapatan PT Pelita termasuk Rp10.000

keuntungan atas tanah belum direalisasi yang biaya perolehannya sebesar Rp40.000

dan dijual kepada PT Sonata seharga Rp50.000. Dengan demikian, PT Pelita

Page 2: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

membuat ayat-ayat jurnal berikut ini dalam membukukan investasinya di PT Sonata

pada tanggal 31 Desember 2011:

Investasi di PT Sonata 63.000

Pendapatan dari PT Sonata 63.000

Untuk mencatat 90% atas laba yang dilaporkan

oleh PT Sonata sebesar Rp70.000.

Pendapatan dari PT Sonata 10.000

Investasi di PT Sonata 10.000

Untuk mengeliminasi keuntungan belum di-

realisasi atas tanah yang dijual ke PT Sonata.

Gambar berikut ini menyajikan suatu kertas kerja untuk PT Pelita dan Entitas Anak

tahun 2011. Ikhtisar laporan keuangan tersendiri untuk PT Pelita dan PT Sonata

nampak dalam dua kolom pertama.

Laba Intra Entitas dari Penjualan Tanah Arus ke Bawah

PT Pelita dan Entitas Anak

Kertas Kerja Konsolidasi Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011

(Dalam Ribuan)

Laporan Laba-Rugi

Penjualan Rp380 Rp220 Rp600

Pendapatan dari PT Sonata 53 b.53 -

Keuntungan atas penjualan tanah 10 a. 10 -

Beban-beban (termasuk beban

pokok penjualan) (300) (150) (450)

Bagian kepent. nonpengendali

(Rp70.000 × 10%) - - c. 7 (7)

Bagian pengendali atas laba

bersih Rp143 Rp 70 Rp143

Laporan Saldo Laba

Saldo laba-PT Pelita Rp 207 Rp 207

Saldo laba-PT Sonata

Rp

100 d. 100

Tambah: Bag. pengend. atas

laba bersih 143

70 143

Saldo laba, 31 Desember Rp350 Rp170 Rp350

Laporan Posisi Keuangan

Aset-aset lainnya Rp 477 Rp 350 Rp 827

Tanah 50 a. 10 40

Investasi di PT Sonata 323 - b. 53 -

- - d. 270 -

Total aset Rp800 Rp400 Rp867

Liabilitas Rp 50 Rp 30 Rp 80

Modal saham 400 200 d. 200 400

Page 3: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

Saldo laba 350 170 350

Total ekuitas Rp 800 Rp 400

Kepentingan nonpengendali c. 7

d. 30 37

Rp867

a. Mengeliminasi keuntungan atas penjualan tanah dan mengurangi tanah ke dasar

biaya.

b. Mengeliminasi akun pendapatan investasi dan mengurangi akun investasi ke

saldo 1 Jan-nya.

c. Mencatat kepentingan nonpengendali di laba entitas anak untuk periode berjalan.

d. Eliminasi ekuitas yg resiprocal dengan jumlah investasi dan menetapkan kept.

nonpengendali.

Keuntungan atas penjualan tanah seharusnya tidak nampak di laporan laba-rugi

konsolidasian, dan tanah seharusnya termasuk dalam laporan posisi keuangan pada

biaya perolehannya sebesar Rp40.000. Ayat jurnal a mengeliminasi keuntungan atas

penjualan tanah (gain on sale of land) dan mengurangi akun tanah ke Rp40.000, biaya

perolehannya untuk entitas konsolidasian. Hanya ini ayat jurnal yang secara signifikan

berbeda dari penyesuaian dan eliminasi yang diilustrasikan di bab-bab sebelumnya.

a. Keuntungan atas penjualan tanah 10.000

Tanah 10.000

Untuk mengeliminasi keuntungan atas penjualan

tanah intra entitas dan mengurangi tanah ke dasar

biayanya

TAHUN-TAHUN BERIKUTNYA SETELAH PENJUALAN INTRA ENTITAS

Berikut ini adalah penyesuaian untuk mengurangi tanah ke biaya perolehannya untuk

entitas konsolidasian di tahun-tahun berikutnya setelah tahun penjualan intra entitas

arus ke bawah.

b. Investasi di PT Sonata 10.000

Tanah 10.000

Untuk mengurangi tanah ke dasar biayanya dan menye-

suaikan akun investasi untuk menetapkan resiprositas

dengan akun ekuitas entitas anak pada awal periode.

Debit ke akun investasi menyesuaikan saldo akun tersebut untuk menetapkan

resiproksitas dengan akun ekuitas entitas anak pada awal setiap periode berikutnya

dimana tanah dipegang. Sebagai contoh, saldo akun investasi pada tanggal 31

Desember 2011 adalah Rp323.000. Jumlah ini kurang Rp10.000 dari ekuitas yang

mendasari PT Pelita di PT Sonata Rp333.000 pada tanggal tersebut (Rp370.000 ×

90%). Perbedaan timbul dari ayat jurnal pada buku-buku entitas induk untuk

mengurangi pendapatan investasi dan akun investasi untuk laba intra entitas di tahun

penjualan.

Page 4: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

PENJUALAN DI TAHUN BERIKUTNYA KE ENTITAS LUAR Asumsikan bahwa PT Sonata menggunakan tanah selama 4 tahun dan menjualnya

seharga Rp65.000 di tahun 2015. Dalam tahun penjualan, PT Sonata melaporkan

keuntungan sebesar Rp15.000 (Rp65.000 hasil penjualan dikurangi Rp50.000 biaya

perolehan), tetapi keuntungan untuk entitas konsolidasian adalah Rp25.000 (Rp65.000

hasil penjualan dikurangi Rp40.000 biaya perolehan untuk PT Pelita).

PT Pelita mengakui keutungannya atas tanah di tahun 2015 menurut metode ekuitas

dengan menyesuaikan pendapatan investasinya. Ayat jurnal pada buku-buku PT

Pelita adalah:

Investasi di PT Sonata 10.000

Pendapatan dari PT Sonata 10.000

Untuk mengakui laba yang sebelumnya ditangguhkan

pada penjualan tanah kepada PT Sonata.

Penjualan Tanah Arus ke Atas Untuk mengilustrasikan akuntansi untuk penjualan arus ke atas aset tetap tidak

disusut, asumsikan bahwa PT Pelita membeli tanah yang disebut dalam seksi

sebelumnya selama tahun 2011 dari entitas afiliasinya yang dimiliki 90 persen, PT

Sonata. Seperti sebelumnya, laba bersih PT Sonata tahun 2011 adalah Rp70.000, dan

laba PT Pelita, tidak termasuk pendapatannya dari PT Sonata adalah Rp90.000.

Namun demikian, laba yang belum direalisasi sebesar Rp10.000 atas penjualan tanah

intra entitas sekarang tercermin dalam laba PT Sonata, bukan PT Pelita. Dalam

membukukan investasinya di PT Sonata pada tahun 2011, PT Pelita membuat ayat-

ayat jurnal berikut ini:

Investasi di PT Sonata 63.000

Pendapatan dari PT Sonata 63.000

Untuk mencatat 90% dari laba bersih yang dilaporkan PT

Sonata.

Pendapatan dari PT Sonata 9.000

Investasi di PT Sonata 9.000

Untuk mengeliminasi 90% dari Rp10.000 laba belum

direalisasi atas tanah yang dibeli dari PT Sonata.

Gambar di bawah ini menyajikan kertas kerja konsolidasian untuk PT Pelita dan

Entitas Anak tahun 2011. Kertas kerja menggunakan informasi yang sama seperti

dalam gambar tersebut, kecuali untuk perubahan-perubahan kecil yang diperlukan

untuk beralih ke situasi penjualan arus ke atas.

Penyesuaian-penyesuaian yang tercermin kertas kerja konsolidasi di gambar di bawah

ni sama seperti yang ada di gambar sebelumnya, kecuali untuk jumlah ayat jurnal b,

dimana adalah sebesar Rp54.000 bukan sebesar Rp53.000 dan jumlah ayat jurnal c

yang didiskusikan di bawah ini. Ayat jurnal a mengeliminasi jumlah penuh dari

keuntungan atas penjualan tanah dan mengurangi tanah ke dasar biayanya untuk

Page 5: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

entitas konsolidasian, apakah penjualan intra entitas adalam arus ke atas atau arus ke

bawah.

Laba Intra Entitas dari Penjualan Tanah Arus ke Atas

PT Pelita dan Entitas Anak

Kertas Kerja Konsolidasi Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dalam

Ribuan)

PT

Pelita

PT

Sonata

90%

Penyes. &

Eliminasi Konso-

Lidasi Debit Kredit

Laporan Laba-Rugi

Penjualan Rp390 Rp210 Rp600

Pendapatan dari PT Sonata 54 b. 54 -

Keuntungan atas penjualan tanah 10 a. 10 -

Beban-beban (termasuk beban

pokok penjualan) (300) (150) (450)

Bagian kepent. nonpengendali

[(Rp70.000 – Rp10.000) × 10%] - - c. 6 (6)

Bagian pengendali atas laba bersih Rp144 Rp 70 Rp144

Laporan Saldo Laba

Saldo laba-PT Pelita Rp207 Rp 207

Saldo laba-PT Sonata Rp100 d.100

Tambah: bag. pngnd. atas laba bersih 144 70 144

Saldo laba, 31 Desember Rp351 Rp170 Rp351

Laporan Posisi Keuangan

Aset-aset lainnya Rp 427 Rp400 Rp 827

Tanah 50 a. 10 40

Investasi di PT Sonata 324 - b. 54 -

- - d. 270 -

Total aset Rp 801 Rp400 Rp867

Liabilitas Rp 50 Rp 30 Rp 80

Modal saham 400 200 d.200 400

Saldo laba 351 170 351

Total ekuitas Rp801 Rp400

Kepentingan nonpengendali c. 6

d. 30 36

Rp867

a. Mengeliminasi keuntungan atas penjualan tanah dan mengurangi tanah ke dasar biaya.

b. Mengeliminasi akun pendapatan investasi dan mengurangi akun investasi ke saldo 1

Jan-nya.

c. Mencatat kepentingan nonpengendali di laba entitas anak untuk periode berjalan.

d. Eliminasi ekuitas yg resiprocal dengan jumlah investasi dan menetapkan kept.

nonpengendali.

Page 6: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

TAHUN-TAHUN SETELAH PENJUALAN INTRA ENTITAS

Sementara itu PT Pelita tetap memegang tanah di tahun-tahun berikutnya, konsolidasi

akan memrlukan ayat jutnal penyesuaian untuk mengurangi akun tanah ke dasar

biayanya untuk entitas konsolidasian. Ayat jurnal untuk mengeliminasi laba yang

belum direalisasi dari akun tanah adalah:

Investasi di PT Sonata 9.000

Kepentingan nonpengendali 1.000

Tanah 10.000

Untuk mengurangi tanah ke dasar biayanya dan

menyesuaikan akun investasi dan akun kepentingan nonpe-

ngendali awal untuk menetapkan resiproksitas dengan akun

ekuitas pada awal periode.

Penjualan di Tahun Berikutnya ke Entitas Luar Asumsikan bahwa PT Pelita menggunakan tanah untuk 4 tahun dan menjualnya

seharga Rp65.000 di tahun 2015. Dalam tahun penjualan, PT Pelita akan melaporkan

keuntungan Rp15.000 (Rp65.000 hasil penjualan dikurangi Rp50.000 biaya

perolehan), tetapi keuntungan untuk entitas konsolidasian adalah Rp25.000,

dialokasikan Rp24.000 [Rp15.000 + (Rp10.000) × 0,9)] ke pemegang saham

pengendali dan Rp1.000 ke pemegang saham nonpengendali.

PT Pelita menyesuaikan pendapatan investasinya dari PT Sonata di tahun 2015

dengan ayat jurnal berikut ini:

Investasi di PT Sonata 9.000

Pendapatan dari PT Sonata 9.000

Untuk mengakui laba yang sebelumnya ditangguhkan

atas tanah.

Keuntungan sebesat Rp15.000 atas penjualan tanah ditambah Rp9.000 kenaikan

dalam pendapatan investasi pada buku-buku PT Pelita sama dengan Rp24.000

mempengaruhi atas laba bersih konsolidasian di tahun 2015.

Dalam kertas kerja konsolidasi, penyesuaian keuntungan PT Pelita Rp15.000 menjadi

keuntungan konsolidasian Rp250.000 memerlukan ayat jurnal sebagai berikut ini:

Investasi di PT Pelita 9.000

Kepentingan nonpengendali 1.000

Keuntungan atas tanah 10.000

Untuk menyesuaikan keuntungan atas tanah menjadi keun-

tungan atas entitas konsolidasian Rp25.000.

Page 7: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

Ayat jurnal ini mengalokasikan keuntungan Rp10.000 antara Investasi di PT Sonata

(90%) dan kepentingan nonpengendali (10%).

LABA INTRA ENTITAS PADA ASET TETAP YANG DISUSUT Akun-akun entitas afiliasi yang menjual mencerminkan penjualan intra entitas aset

tetap bergantung pada depresiasi, deplesi, atau amortisasi yang menyebabkan laba

atau rugi yang belum direalisasi. Entitas-entitas harus mengeliminasi efek-efek dari

keuntungan dan kerugian ini dari laporan keuangan entitas induk dan konsolidasian

sampai dengan entitas konsolidasian merealisasikannya melalui penjualan ke entitas

lain atau menggunakan dalam entitas konsolidasi. Penyesuaian untuk mengeliminasi

efek-efek dari keuntungan dan kerugian pada laporan keuangan entitas induk dan

konsolidasian lebih kompleks dari pada dalam kasus aset tetap yang tidak disusut.

Tambahan kompleksitas ini berasal dari proses depresiasi (atau dpkesi atau amortisasi)

yang mempengaruhi laba entitas induk dan konsolidasian di masing-masing tahun

dimana aset-aset yang berkaitan dipegang oleh entitas-entitas afiliasi.

Penjualan Arus ke Bawah Aset Tetap yang Disusut Efek awal dari keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dari penjualan arus ke

bawah dari aset-aset yang disusut adalah sama seperti aset-aset yang tidak disusut.

Keuntungan dan kerugian yang nampak dalam akun-akun entitas induk dalam tahun

penjualan dan harus dieliminasi oleh entitas induk untuk menentukan pendapatan

investasi-nya menurut metode ekuitas. Demikian pula, kita mengeliminasi

keuntungan atau kerugian dari laporan konsolidasian dengan menghapus setiap

keuntungan atau lerugian dan mengurangi aset tetap ke biaya perolehan yang disusut

untuk entitas konsolidasian.

PENJUALAN ARUS KE BAWAH PADA AKHIR TAHUN Asumsikan bahwa PT Perkasa menjual mesin kepada entitas anak yang dimiliki 80

persen, PT Sophia pada tanggal 31 Desember 2011. Mesin tersebut memiliki biaya

perolehan yang belum disusut Rp50.000 pada tanggal ini (Rp90.000 biaya perolehan

dan akumulasi penyusutuan Rp40.000), dan dijual dengan harga Rp80.000. Ayat-ayat

jurnal untuk mencatat penjualan dan pembelian pada buku-buku PT Perkasa dan PT

Sophia adalah sebagai berikut:

BUKU-BUKU PT PERKASA

Kas 80.000

Akumulasi penyusutan 40.000

Mesin 90.000

Keuntungan atas penj ualan mesin 30.000

BUKU-BUKU PT SOPHIA

Mesin 80.000

Kas 80.000

Terdapat suatu keuntungan pada buku-buku PT Perkasa pada tanggal 31 Desember

2011, dan dengan demikian, PT Perkasa menyesuiakan pendapatan investasinya

Page 8: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

tahun 2011 menurut metode ekuitas untuk jumlah penuh dari keuntungan yang belum

direalisasi.

Pendapatan dari PT Sophia 30.000

Investasi di PT Sophia 30.000

Keutungan atas mesin seharusnya tidak nampak dalam laporan laba-rugi

konsolidasian tahun 2011, dan PT Perkasa seharusnya memasukkan mesin dalam

laporan posisi keuangan sebesar Rp30.000, biaya terdepresinya untuk entitas

konsolidasian. Suatu penyesuaian konsolidasi menyelesaikan efek ini:

Keuntungan atas penjualan mesin 30.000

Mesin 30.000

PENJUALAN ARUS KE BAWAH PADA AWAL SUATU TAHUN Jika penjualan dari PT Perka-sa terjadi pada tanggal 1 Januari 2011, mesin tersebut

telah disusut oleh PT Sophia selama tahun 2011, dan adanya penyusutan pada

keuntungan yang belum direalisasi akan mempertimbangkan suatu pengakuan sedikit

demi sedikit keuntungan selama tahun 2011. Asumsikan bahwa pada tanggal 1 Januari

2011, tanggal penjualan intra entitas, mesin mampunyai umur sisa manfaat 5 tahun

dan diperkirakan tidak mempunya nilai residu pada tanggal 31 Desember 2015.

Penyusutan dengan metode garis lurus digunakan. Ayat-ayat jurnal untuk mencatat

penjualan dan pembelian adalah sama seperti untuk penjualan pada tanggal 31

Desember 2011, namun demikian, PT Sophia juga mencatat beban penyusutan sebesar

Rp16.000 untuk tahun 2011 (Rp80.000 ÷ 5 tahun). Atas penyusutan sebesar

Rp16.000 ini, Rp10.000 di dasarkan atas Rp30.000 keuntungan belum direalisasi

(Rp30.000 ÷ 5 tahun). Rp6.000 dipertimbangkan sebagai pengakuan sedikit demi

sedikit atas seperlima dari Rp30.000, keuntungan belum direalisasi pada transaksi

intra entitas. Secara konsep-tual, ini adalah ekuivalen dengan penjualan ke entitas lain

atas seperlima jasa yang tersisa di dalam mesin.

Dalam mengeliminasi efek atas penjualan intra entitas dari akun Investasi di PT

Sophia untuk tahun 2011, PT Perkasa membuat ayat-ayat jurnal berikut ini.

Pendapatan dari PT Sophia 30.000

Investasi di PT Sophia 30.000

Investasi di PT Sophia 6.000

Pendapatan dari PT Sophia 6.000

EFEK ATAS PENJUALAN ARUS KE BAWAH PADA KERTAS KERJA KONSOLIDASI Suatu kertas kerja konsolidasi parsial mengilustrasikan efek penjualan mesin intra

entitas pada tanggal 1 Januari pada laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31

Desember 2011 adalah berikut ini (dalam ribuan):

Page 9: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

PT

Perkasa

PT Sophia

80%

Penyes. &

Eliminasi Konsoli-

Dasian Debit Kredit

Laporan Laba-Rugi

Keuntungan atas penjualan

mesin 30 a.30 -

Beban penyusutan 16 b. 6 10

Laporan Posisi Keuangan

Mesin 80 a.30 50

Akumulasi penyusutan 16 b.6 10

Ayat jurnal pertama mengeliminasi keutungan yang belum direaliasi Rp30.000 atas

mesin dan mengurangi mesin ke dasar biayanya untuk entitas konsolidasian pada

waktu penjualan intra entitas. Ayat jurnal yang kedua mengurangi beban penyusutan

dan akumu-lasi penyusutan agar menyesuaiakan ke dasar biayanya untuk entitas

konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011. Perhitungan kepentingan

nonpengendali tidak terpengaruh penyesuaian kertas kerja karena penjualan adalah

arus ke bawah.

Dalam setiap tahun dari 2011 sampai dengan 2015, PT Perkasa menyesuaikan

pendapatan investasinya untuk mengakui sedikit demi sedikit atas keuntungan yang

sebelumnya belum diakui atas mesin dengan ayat jurnal berikut ini:

Tahun 2012, 2013. 2014, dan 2015

Investasi di PT Sophia 6.000

Pendapatan dari PT Sophia 6.000

Oleh karena itu, per tanggal 31 Desember 2015, akhir masa penggunaan mesin, PT

Perkasa akan mengakui jumlah penuh keuntungan Rp30.000 sebagai pendapatan

investasi. Saldo akun investasi akan mencerminkan eliminasi dan pengakuan sedikit

demi sedikit atas keuntungan yang belum direalisasi sebagai berikut:

Tahun

Eliminasi

Keuntungan

Atas Mesin

Pengakuan Sedikit

Demi Sedikit

Keuntungan Melalui

Penyusutan

Efek Atas Saldo

Investasi tanggal

31 Desember

2011 Rp - 30.000 Rp + 6.000 Rp –24.000

2012 + 6.000 -18.000

2013 + 6.000 -12.000

2014 + 6.000 - 6.000

2015 + 6.000 0

Dalam suatu kertas kerja konsolidasi, perhitungan di atas diperlukan untuk

menetapkan resiproksitas antara akun investasi dengan akun ekuitas entitas anak pada

awal poeriode sebelum mengeliminasi saldo-saldo resiprokal.

Page 10: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

Dengan demikian, kita mengeliminasi efek dari keuntungan yang belum direalisasi

pada tanggal 31 Desember 2011, akun investasi dalam kertas kerja konsolidasi tahun

2012 dengan ayat jurnal berikut ini:

Investasi di PT Sophia 24.000

Akumulasi penyusutan 6.000

Mesin 30.000

Kertas kerja konsolidasi parsial yang ditampikan dalam gambar di bawah ini untuk PT

Perkasa dan PT Sophia memasukkan ayat jurnal untuk tahun 2012. Tampilan di atas

menunjukkan eliminasi setiap tahun berikutnya (setelah tahun 2011) dimana

keuntungan yang belum direalisasi pada mesin memerlukan penyesuaian.

Kertas kerja parsial di gambar di bawah ini menunjukkan dua penyesuaian untuk

setiap tahun dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. Kita menggunakan dua ayat

jurnal untuk setiap tahun untuk mengisolasi efek pada saldo awal suatu periode dan

perubahan-perubahan tahun berjalan. Perubahan-perubahan tahun berjalan mem-

pengaruhi beban penyusutan dan akumulasi penyusutan dalam jumlah yang sama,

maka ayat jurnal dapat dikombinasikan dan sering kali digabungkan dalam ilustrasi

dan penyelesaian masalah.

Penualan Arus ke Bawah Aset Tetap yang Disusut – Tahun Berikutnya Setelah Penjualan

Kertas Kerja Konsolidasi Parsial untuk PT Perkasa dan Entitas Anak

Kertas Kerja untuk Tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015 (Dalam Ribuan)

PT

Perkasa

PT

Sophia

80%

Penyesuaian &

Eliminasi

Konsoli-

dasian

Debit Kredit

Tahun 2012

Laporan Laba-Rugi

Beban penyusutan Rp16 b. 6 Rp10

Laporan Posisi Keuangan

Mesin 80 a. 30 50

Akumulasi penyusutan 32 a. 6

b. 6 20

Investasi di PT Sophia xxx* a. 24

Tahun 2013

Laporan Laba-Rugi

Beban penyusutan Rp16 b. 6 Rp10

Laporan Posisi Keuangan

Mesin 80 a. 30 50

Akumulasi penyusutan 48 a. 12

b. 6 30

Investasi di PT Sophia xxx* a. 18

Tahun 2014

Laporan Laba-Rugi

Beban penyusutan Rp16 b. 6 Rp10

Laporan Posisi Keuangan

Mesin 80 a. 30 50

Page 11: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

Akumulasi penyusutan 64 a. 18

b. 6 40

Investasi di PT Sophia xxx* a. 12

Tahun 2015

Laporan Laba-Rugi

Beban penyusutan Rp16 b. 6 Rp10

Laporan Posisi Keuangan

Mesin 80 a. 30 50

Akumulasi penyusutan 80 a. 24

b. 6 50

Investasi di PT Sophia xxx* a. 6

* Saldo berapa saja atas akun investasi, jumlah itu akan kurang dari nilai buku yang

mendasari atas investasi pada awal tahun dengan jumlah laba yang

belum direalisasi.

a. Mengeliminasi laba belum direalisasi dari mesin dan akumulasi penyusutan pada awal

tahun dan penyesuaian akun Investasi di PT Sophia untuk

ekuitas PT Sophia pada awal periode.

b. Mengelimnasi efek tahun berjalan atas laba belum direalisasi dari beban penyusutan

dan akumulasi penyusutan.

Penjualan Arus ke Atas Aset Tetap yang Disusut Penjualan arus ke atas aqset yang disusut dari entitas anak ke entitas induk

menimbulkan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi di akun entitas anak

dalam tahun pen-jualan (kecuali jika aset-aset dijual pada nilai bukunya). Dalam

menghitung pendapatan investasi di tahun penjualan, entitas induk menyesuaikan

bagian dari laba yang dilaporkan entitas anak untuk (1) bagiannya dalam keuntungan

yang belum direalisasi atas penjualan dan (2) bagiannya atas pengakuan sedikit demi

sedikit keuntungan yang belum direalisasi tersebut melalui penyusutan.

EFEK PENJUALAN ARUS KE ATAS PADA BUKU-BUKU TERSENDIRI ENTITAS AFILIASI Efek dari suatu kentungan pada penjualan arus ke atas diilustrasitan dengan contoh

berikut ini. PT Prudent membeli sebuah truk dari entitas anak yang dimiliki 80%, PT

Subur, pada tanggal 1 Januari 2011. Informasi lain-lain adalah sebagai berikut:

Laba bersih yang dilaporkan PT Subur tahun 2011 Rp50.000

Sisa masa manfaat truk pada tanggal 1 Januari 2011 3 tahun

Metode penyusutan Garis lurus

Nilai tukar-tambah truk pada tanggal 31 Desember 2013 Rp3.000

Biaya perolehan truk untuk PT Subur Rp14.000

Akumulasi penyusutan truk pada tanggal 31 Desember 2010 Rp5.000

Jika PT Subur menjual truk kepada PT Prudent seharga Rp12.000 secara tunai, maka

PT Subur dan PT Prudent membuat ayat jurnal berikut ini pada buku-buku tersendiri

mereka untuk tahun 2011:

Page 12: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

BUKU-BUKU PT SUBUR

1 Januari (penjualan truk)

Kas 12.000

Akumulasi penyusutan 5.000

Truk 14.000

Keuntungan atas penjualan truk 3.000

Untuk mencatat penjualan truk

BUKU-BUKU PT PRUDENT

1 Januari 2011 (pembelian truk)

Truk 12.000

Kas 12.000

Untuk mencatat pembelian truk

31 Desember (beban penyusutan)

Beban penyusutan 3.000

Akumulasi penyusutan 3.000

Untuk mencatat penyusutan tahun pertama

[(Rp12.000 – Rp3.000 nilai residu) ÷ 3 tahun]

BUKU-BUKU PT PRUDENT

Tanggal 31 Desember (Pendapatan investasi)

Investasi di PT Subur 38.400

Pendapatan dari PT Subur 38.400

Untuk mencatat pendapatan investasi tahun 2011

yang dihitung sebagai berikut:

Bagian laba bersih yang dilaporkan PT Subur (Rp50.000 x 80%) Rp40.000

Kurang: Keuntungan belum direalisasi atas truk (Rp3.000 x 80%) -2.400

Tambah: Pengakuan sedikit demi sedikit atas keuntungan

[(Rp3.000 keuntungan ÷ 3 tahun) × 80%]

+800

Pendapatan investasi Rp38.400

EFEK PENJUALAN ARUS KE ATAS PADA KERTAS KERJA KONSOLIDASI Untuk mengilustrasikan prosedur kertas kerja untuk PT Prudent dan PT Subur kita

memasukkan saldo-saldo investasi dan ekuitas – dan perubahan-perubahan di

dalamnya – sebagai tambahan asumsi:

Investasi di 80% dari 100% dari

PT Subur Ekuitas Ekuitas

80% PT Subur PT Subur

31 Desember 2010 Rp400.000 Rp400.000 Rp500.000

Laba - 2011 +38.400 +40.000 +50.000

31 Desember 2011 438.400 440.000 550.000

Laba - 2012 +40.800 +40.000 +50.000

31 Desember 2012 479.200 480.000 600.000

Laba - 2013 +40.800 +40.000 +50.000

31 Desember 2013 Rp520.000 Rp520.000 Rp650.000

Page 13: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

Suatu kertas kerja konsolidasian parsial untuk tahun 2011, tahun penjualan, nampak

berikut ini, diikuti oleh ayat-ayat jurnal kertas kerja dalam bentuk jurnal umum.

2011: Tahun Penjualan (Dalam Ribuan)

PT Prudent

PT Subur 80%

Penyes. & Eliminasi Lap.Konso-lidasian Debit Kredit

Laporan Laba-Rugi

Pendapatan dari PT Subur Rp 38,4 c. 38,4

Keuntungan atas penjualan truk

Rp 3 b. 3

Beban penyusutan 3 a. 1 Rp 2

Bagian kepent. nonpengendali

d. 9,6 9,6

Laporan Posisi Keuangan

Truk Rp 12 b. 3 Rp 9

Akumulasi penyusutan 3 a. 1 2

Investasi di PT Subur 438,4 c. 38,4 e. 400

Ekuitas PT Subur – 1 Januari Rp500 e. 500

Kepentingan nonpengendali d. 9,6 e. 100 109,6

a. Akumulasi penyusutan 1.000

Beban penyusutan 1.000

Untuk mengeliminasi efek tahun berjalan atas keuntungan yang

belum direalisasi dari akun penyusutan.

b. Keuntungan atas penjualan truk 3.000

Truk 3.000

Untuk mengeliminasi keuntungan belum direalisasi dan mengu-

rangi truk ke dasar biaya.

c. Pendapatan dari PT Subur 38.400

Investasi di PT Subur 38.400

Untuk mengeliminasi pendapatan investasi dan untuk menyesu-

aikan akun investasi ke saldo awal periode.

d. Bagian kepentingan nonpengendali 9.600

Kepentingan nonpengendali 9.600

Untuk memasukkan bagian kepentingan nonpengendali atas

laba entitas anak.

e. Ekuitas PT Subur-1 Januari 500.000

Investasi di PT Subur 400.000

Kepentingan nonpengendali 100.000

Untuk mengeliminasi saldo investasi yang resiprokal dengan

akun ekuitas dan untuk menetapkan kepentingan nonpengendali.

Perhatikan bahwa kita menghitung bagian kepentingan nonpengendali Rp9.600 untuk

tahun 2011 sebesar 20% laba yang direalisasi oleh PT Subur Rp48.000 [(Rp50.000-

Rp3.000 +Rp1.000) × 20%].

Page 14: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

Kertas kerja konsolidasi parsial dan ayat-ayat jurnal kertas kerja dalam bentuk jurnal

umum untuk tahun 2012, tahun berikutnya yang pertama setelah penjualan arus ke

atas adalah sebagai berikut.

2012: Tahun Berikutnya yang Pertama Setelah Penjualan (Dalam Ribuan)

PT

Prudent

PT

Subur

80%

Penyes. &

Eliminasi

Lap.Konso-

lidasian

Debit Kredit

Laporan Laba-Rugi

Pendapatan dari PT Subur Rp 40,8 c. 40,8

Beban penyusutan 3 a. 1 Rp 2

Bagian kepent. nonpengendali d. 10,2 10,2

Laporan Posisi Keuangan

Truk Rp 12 b. 3 Rp 9

Akumulasi penyusutan 6 a. 1

b. 1 4

Investasi di PT Subur 479,2 b. 1,6 c. 40,8

e. 440

Ekuitas PT Subur – 1 Januari Rp550 e. 550

Kepentingan nonpengendali a. 4 d. 10,2

e. 110 119,8

a. Akumulasi penyusutan 1.000

Beban penyusutan 1.000

Untuk mengeliminasi efek atas keuntungan belum direalisasi

2011 dari akun penyusutan tahun berjalan.

b. Akumulasi penyusutan 1.000

Investasi di PT Subur 1.600

Kepentingan nonpengendali, 1 Januari 2012 400

Truk 3.000

Untuk mengeliminasi efek keuntungan belum direalisasi 2011

dari akun akm. penyusutan dan akun truk dan menetapkan

Januari ke akun investasi (80%) dan kepentingan

nonpengen dali (20%).

c. Pendapatan dari PT Subur 40.800

Investasi di PT Subur 40.800

Untuk mengeliminasi pendapatan dari entitas anak dan

mengembalikan akun investasi ke saldo awal periode.

d. Bagian kepentingan nonpengendali 10.200

Kepentingan nonpengendali 10.200

Untuk memasukkan bagian kepentingan nonpengendali atas

laba entitas anak.

Page 15: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

e. Ekuitas PT Subur-1 Januari 550.000

Investasi di PT Subur 440.000

Kepentingan nonpengendali 110.000

Untuk mengeliminasi akun investasi yang resiprokal dengan

akun ekuitas dan untuk menetapkan kepentingan nonpe-

ngendali.

EFEK PENJUALAN ARUS KE ATAS PADA TAHUN-TAHUN BERIKUTNYA Dalam tahun 2012, tahun berikutnya yang pertama setelah penjualan intra entitas,

keuntungan yang belum direalisasi mempengaruhi baik akun investasi awal maupun

kepentingan nonpengendali awal. Ayat jurnal b mengalokasikan Rp2.000 keun-

tungan belum direalisasi 80% ke akun investasi dan 20% ke kepentingan

nonpengendali awal. Debit ke akun Investasi di PT Subur menyesuaikan untuk

Rp1.600 perbedaan antara akun investasi dan 80% dari ekuitas PT Subur pada tanggal

31 Desember 2011. Debit Rp400 ke kepentingan nonpengendali diperlukan untuk

menyesuaikan kepentingan nonpengendali awal di tahun 2012 ke Rp109.600, sama

dengan kepentingan nonpengendali akhir di tahun 2011.

Dalam kertas kerja konsolidasi untuk tahun 2013, tahun berikutnya kedua setelah

penjualan arus ke atas, jumlah yang dialokasikan di ayat jurnal b adalah Rp800 ke

akun investasi dan Rp200 ke kepentingan nonpengendali karena hanya Rp1.000 dari

mula-mula Rp3.000 keuntungan yang belum direalisasi pada tanggal 1 Januari 2013.

Tidak ada penyesuaian lebih lanjut diperlukan diperlukan di tahun 2013 karena jumlah

penuh dari keuntungan yang belum direalisasi telah direalisasi melalui penyusutan.

Amati bahwa akun truk dikurangi akumulasi penyusutan pada laporan konsolidasian

pada tanggal 31 Desem-ber 2013, saama dengan Rp3.000 nilai residu truk pada

tanggal itu (truk Rp9.000 dikurangi akumulasi penyusutan Rp6.000).

2013: Tahun Berikutnya yang Kedua (Dalam Ribuan)

PT

Prudent

PT

Subur

80%

Penyes. &

Eliminasi

Lap.Kon

so-

lidasian Debit Kredit

Laporan Laba-Rugi

Pendapatan dari PT Subur Rp 40,8 c. 40,8

Beban penyusutan 3 a. 1 Rp 2

Bagian kepent. nonpengendali d. 10,2 10,2

Laporan Posisi Keuangan

Truk Rp 12 b. 3 Rp 9

Akumulasi penyusutan 9 a. 1

b. 2 6

Investasi di PT Subur 520 b. 8 c. 40,8

e.

480

Ekuitas PT Subur – 1 Januari Rp600 e. 600

Kepentingan nonpengendali a. 0,2 d.10,2

e. 120 130

Page 16: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

a. Akumulasi penyusutan 1.000

Beban penyusutan 1.000

Untuk mengeliminasi efek atas keuntungan belum direalisasi

2011 dari akun penyusutan tahun berjalan.

b. Akumulasi penyusutan 2.000

Investasi di PT Subur 800

Kepentingan nonpengendali, 1 Januari 2012 200

Truk 3.000

Untuk mengeliminasi efek keuntungan belum direalisasi 2011

dari akun akm. penyusutan dan akun truk dan menetapkan

keuntungan yang belum direalisasi Rp1.000 pada tanggal 1

Januari ke akun investasi (80%) dan kepentingan nonpengen-

dali (20%).

c. Pendapatan dari PT Subur 40.800

Investasi di PT Subur 40.800

Untuk mengeliminasi pendapatan investasi dan menyesuaikan

akun investasi ke saldo awal periodenya.

d. Bagian kepentingan nonpengendali 10.200

Kepentingan nonpengendali 10.200

Untuk memasukkan bagian kepentingan nonpengendali atas

laba entitas anak.

e. Ekuitas PT Subur-1 Januari 2013 600.000

Investasi di PT Subur 480.000

Kepentingan nonpengendali, 1 Januari 2013 120.000

Untuk mengeliminasi akun investasi yang resiprokal dengan

akun ekuitas dan untuk menetapkan kepentingan nonpe-

ngendali awal.

Contoh Soal:

PT Palawija mengakuisisi kepentingan sebesar 90% di PT Semerbak pada tanggal 1

Januari 2012, seharga Rp270.000, pada saat modal saham dan saldo laba PT

Semerbak adalah Rp150.000 dan Rp90.000. Perbedaan nilai wajar dengan nilai buku

adalah goodwill. Laporan keuangan untuk PT Palawija dan PT Semerbak pada tahun

2013 adalah sebagai berikut (dalam ribuan):

PT

Palawija

PT

Semerbak

Laporan Laba-Rugi dan Saldo Laba Kombinasi

Untuk Tahun yang berakhir pada 31 Desembe 2013

Penjualan Rp 450 Rp190

Pendapatan dari PT Semerbak 40 -

Keuntungan atas tanah 5 -

Beban pokok penjulan (200) (100)

Beban operasi (11,3) (40)

Laba bersih 182 50

Page 17: MODUL6 Pembelajaran AKL 1

Bahan Pembelajaran Akuntansi Keuangan Lanjutan 1

Sumber: Advanced Accounting 11 edition, oleh Floyd A. Bemas et al (2011) Disiapkan oleh Sodikun, dosen tetap ABFI Institute Perbanas

Tambah: Saldo laba awal 202 120

Kurang: Dividen (150) (20)

Saldo laba, 31 Desember Rp 234 Rp150

Laporan Poisisi Keuangan tanggal 31 Desember 2013

Kas Rp 133 Rp 14

Piutang usaha 180 100

Piutang dividen 18 -

Persediaan 60 36

Tanah 100 30

Bangunan-bersih 280 80

Mesin-bersih 330 140

Investasi di PT Semerbak 303 -

Total aset Rp1.404 Rp400

Utang usaha Rp 200 Rp 50

Utang dividen 30 20

Liabiltas lain-lain 140 30

Modal saham 800 150

Saldo laba 234 150

Rp1.404 Rp400

Tambahan Informasi:

1. PT Palawia menjual barang-barang persediaan kepada PT Semerbak seharga

Rp60.000 selama tahun 2012 dan Rp72.000 selama tahun 2013. Persediaan PT

Semerbak pada tanggal 31 Desember 2012 dan tanggal 31 Desember 2013,

termasuk laba belum direalisasi sebesar Rp10.000 dn Rp12.000.

2. Pada tanggal 1 Juli 2012, PT Palawija menjual mesin dengan nilai buku

Rp28.000 kepada PT Semerbak sebesar Rp35.000. Mesin tersebut mempunyai

masa manfaat selama 3,5 tahun pada saat penjualan, dan penyusutan dengan

metode garis lurus digunakan.

3. Selama tahun 2013, PT Palawija menjual tanah dengan nilai buku Rp15.000

kepada PT Semerbak seharga Rp20.000.

4. Piutang usaha PT Palawija pada tanggal 31 Desember 2013, mendakup

Rp10.000 utang PT Semerbak.

5. PT Palawija menggunakan metode ekuitas untuk 90% kepentingan dalam PT

Semerbak.

Diminta: Susunlah sebuah kertas kerja untuk PT Palawija dan Entitas Anak untuk

tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.