hubungan faktor kelelahan terhadap prestasi belajar...

82
SKRIPSI NOVEMBER 2017 Hubungan Faktor Kelelahan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran Angkatan 2017 Diusulkan oleh: GHANIAH ALVITA C111 14 080 Pembimbing : dr. Muh. Iqbal Basri, M.Kes, Sp.S Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan strata satu program studi Pendidikan Dokter FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • SKRIPSI NOVEMBER 2017

    Hubungan Faktor Kelelahan terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas

    Kedokteran Angkatan 2017

    Diusulkan oleh:

    GHANIAH ALVITA

    C111 14 080

    Pembimbing :

    dr. Muh. Iqbal Basri, M.Kes, Sp.S

    Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan

    strata satu program studi Pendidikan Dokter

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    2017

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

    KATA PENGANTAR

    Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

    melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya kepada kita semua dengan segala

    keterbatasan yang penulis miliki, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

    dengan judul “Hubungan Faktor Kelelahan terhadap Prestasi Belajar

    Mahasiswa Fakultas Kedokteran Angkatan 2017” sebagai salah satu syarat untuk

    menyelesaikan studi pada program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran

    Universitas Hasanudddin.

    Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari

    masa perkuliahan sampai pada masa penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis

    untuk menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis

    menyatakan penghargaan dan mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Allah SWT atas kekuatan dan nikmat yang tak terhingga sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu.

    2. Orang tua dan keluarga penulis yang selalu mendoakan serta memberikan dukungan

    material dan moril kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan.

    3. dr. Muh. Iqbal Basri, M.Kes, Sp. S, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

    memberikan arahan, masukan, saran, dan kritik kepada penulis, sehingga skripsi ini

    dapat terselesaikan dengan baik.

    4. dr. Mirna Muis, Sp.Rad, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik, serta dr.

    Nikmatia Latief, Sp.Rad, M.Kes dan Dr.dr.Sitti Rafiah, S.Ked, M.Si selaku dosen

  • vi

    penguji I dan II yang telah banyak memberikan arahan, masukan, saran, dan kritik

    kepada penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

    5. dr. Asty Amalia, Ibu Nursia dan Staf departemen Anatomi FK Unhas yang telah

    banyak

    6. membantu dalam pembuatan skripsi ini.

    7. Para responden, yaitu mahasiswa Fakultas Kedokteran Hasanuddin Angkatan 2017

    yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

    8. Khadijah Mansur dan Almh. Syahirah binti Amirrudin. Teman satu bimbingan

    penulis yang senantiasi setia menemani dan memberikan dukungan selama proses

    pembuatan skripsi ini.

    9. Ainun Fitriani Ismail dan Maghfira Al-Habsyi yang menemani dalam proses

    pengambilan data.

    10. Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

    telah memberi bantuan dalam terlaksananya penelitian dan penulisan skripsi ini.

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

    sehingga dengan rasa tulus penulis akan menerima kritik dan saran serta koreksi

    membangun dari semua pihak.

    Makassar, 22 November 2017

    Penulis,

    Ghaniah Alvita

    C111 14 080

  • vii

    SKRIPSI

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    NOVEMBER, 2017

    Ghaniah Alvita

    dr. Muh. Iqbal Basri, M.Kes, Sp. S

    HUBUNGAN FAKTOR KELELAHAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR

    MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN ANGKATAN 2017

    ABSTRAK

    Latar Belakang: Kelelahan merupakan hal yang dialami oleh semua orang dan

    melekat pada kehidupan siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan

    yang berbeda dan dalam jangka panjang pendek yang tidak sama. Hampir 7% dari

    pasien yang dating ke dokter mengeluhkan kelelahan sebagai masalah utama.

    kelelahan dapat menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan kinerja secara

    optimal. Jika dibiarkan hal ini dapat menyebabkan dampak buruk, seperti

    produktivitas rendah, efisiensi belajar yang buruk pada pelajar hingga kecelakaan

    lalu lintas bagi pengendara.

    Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kelelahan mental

    dan kelelahan fisik dengan prestasi belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran

    Universitas Hasanuddin Angkatan 2017.

    Metode: observasional dengan pendekatan kohort yaitu dengan variabel independen

    diikuti sejak dimulainya penelitian hingga selesai penelitian. Pengambilan data

    dilakukan selama dua kali.

    Hasil: Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa menderita kelelahan fisik

    berdasarkan Chalder Fatigue Scale dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa

    fakultas kedokteran Angkatan 2017 dengan nilai p: 0,024. Sedangan kelelahan

    mental berdasarkan Chalder Fatigue Scale dan Kelelahan total berdasarkan SSRT

    menunjukkan hasil yang tidak signifikan (p>0,05).

    Kesimpulan: Kelelahan fisik dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa

    fakultas kedokteran angkatan 2017

    Kata Kunci: Kelelahan, Fisik, Mental, Prestasi, Mahasiswa

  • viii

    THESIS

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    NOVEMBER, 2017

    Ghaniah Alvita

    dr. Muh. Iqbal Basri, M.Kes, Sp. S

    THE RELATIONSHIP BETWEEN FATIGUE FACTORS ASSOCIATED

    WITH MEDICAL FACULTY OF HASANUDDIN UNIVERSIY SSTUDENT

    ACHIEVEMENTS CLASS OF 2017

    ABSTRACT

    Background: Fatigue is something that happens and attached to everyone taking in

    certain form, either in various mild weights and different short-term. Almost 7% of

    patients complain fatigue as their main concern, as fatigue causes difficulty to

    maintain work performance optimally. If it’s neglected, it can leave bad impacts,

    such as low productivity, less efficient studying for students, also up to road accidents

    by drivers.

    Objective: The objective of this research is to find out the relation between mental

    and physical fatigue with Medical Faculty of Hasanuddin University student

    achievements class of 2017.

    Method: Observational Kohort approach, with independent variable followed since

    the start to the end of the research. Data retrieval was done twice.

    Result: The research results in student of class 2017 having physical fatigue based

    on Chalder Fatigue Scale show impact in their performance/achievement with value

    p: 0,024. Meanwhile, those having mental fatigue based on Chalder Fatigue Scale

    and total fatigue based on SSRT show insignificant result (p>0,05).

    Conclusion: Physical fatigue affects Medical Faculty of Hasanuddin University

    student achievements class of 2017.

    Key words: fatigue, physical, mental, performance/achievement, students

  • ix

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii

    LEMBAR PERSETUJUAN CETAK ................................................................. iv

    KATA PENGANTAR ........................................................................................ v

    ABSTRAK .......................................................................................................... ix

    DAFTAR ISI .................................................................................................... .. viii

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... .. xii

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ .. xii

    DAFTAR SKEMA ........................................................................................... .. xiii

    DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... .. xiii

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... .. xiiv

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Permasalahan.…………………………… 1

    1.2 Rumusan Masalah.……………………………………….. 4

    1.3 Tujuan Penelitian………………………………………… 4

    1.4 Manfaat Penelitian……………………………………….. 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Tinjauan Pustaka tentang Kelelahan………………………. 6

    2.1.1 Definisi Kelelahan……..……………………………. 6

    2.1.2 Jenis-Jenis Kelelahan ……………………………...… 7

    2.1.3 Patofisiologi Kelelahan………………………………. 8

    2.1.4 Faktor Kelelahan…………………………………….. 10

  • x

    2.1.5 Tanda dan Gejala Kelelahan…………………………. 11

    2.1.6 Pengukuran Kelelahan…………………………….…. 11

    2.2 Tinjauan Pustaka tentang Prestasi Belajar...……………….. 15

    2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar…………………………... 15

    2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar… 15

    2.2.3 Cara Menentukan Presatasi Belajar………………….. 16

    BAB III KERANGKA KONSEP

    3.1 Kerangka Teori dan Konsep Penelitian…………………….. 18

    3.2 Definisi Operasional………………………………………... 19

    3.3 Hipotesis Penelitian…………………………………………. 21

    BAB IV METODE PENELITIAN

    4.1 Jenis Penelitian…………………………………………… 22

    4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………….. 22

    4.2.1 Lokasi Penelitian…………………………………… 22

    4.2.2 Waktu Penelitian…………………………………… 22

    4.3 Populasi dan Sampel Penelitian………………………….. 22

    4.3.1 Populasi Penelitian…………………………………. 22

    4.3.2 Sampel Penelitian………………………………….. 23

    4.3.3 Tekhnik Pengambilan Sampel…………............... 24

    4.4 Metode Pengumpulan Data………………………………. 25

    4.5 Pengolahan dan Penyajian Data………………………….. 25

  • xi

    4.5.1 Pengolahan Data…………………………………… 25

    4.5.2 Penyajian Data……………………………………... 25

    4.6 Etika Penelitian…………………………………………… 25

    BAB V HASIL PENELITIAN

    5.1 Karakteristik Sampel ................................................................ .. 27

    5.2 Aalisis Univariat ...................................................................... .. 28

    5.2 Aalisis Bivariat ......................................................................... .. 31

    BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................. 38

    BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

    7.1 Kesimpulan .............................................................................. .. 44

    7.2 Saran ........................................................................................ .. 45

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... .. 46

    LAMPIRAN ..................................................................................................... .. 50

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    2.1 Irama Sirkardian Pada Manusia………………………………………… 6

    2.2 Sistem Penghambat dan Penggerak Afinitas…………………………… 9

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    Tabel 2.1 Chalder Fatigue Scale ........................................................................ 11

    Tabel 2.2 Subjective Self Rating Test .................................................................. 12

    Tabel 5.1 Karakteristik Sampel ........................................................................... 27

    Tabel 5.2 Distribusi Kelelahan Mental Berdasarkan Chalder Fatigue Scale ...... 28

    Tabel 5.3 Distribusi Kelelahan Fisik berdasarkan Chalder Fatigue Scale ......... 29

    Tabel 5.4 Distribusi Kelelahan Kerja berdasarkan SSRT ................................... 30

    Tabel 5.5 Prestasi Mahasiswa ............................................................................. 31

    Tabel 5.6 Hubungan Kelelahan Mental terhadap Prestasi .................................. 31

    Tabel 5.7 Hubungan Kelelahan Fisik terhadap Prestasi ..................................... 33

    Tabel 5.8 Hubungan Kelelahan Kerja terhadap Prestasi..................................... 35

  • xiii

    DAFTAR SKEMA

    Skema Halaman

    Skema 3.1 Kerangka Teori.................................................................................. 18

    Skema 3.2 Kerangka Konsep .............................................................................. 19

    DAFTAR GRAFIK

    Grafik Halaman

    Grafik 5.1 Hubungan Kelelahan Mental terhadap Prestasi ................................. 32

    Grafik 5.2 Hubungan Kelelahan Fisik terhadap Prestasi .................................... 34

    Grafik 5.3 Hub Hubungan Kelelahan Kerja terhadap Prestasi ........................... 36

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Surat Izin Permohonan Penelitian

    2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik

    3. Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent)

    4. Lembar Kuesioner Penelitian

    5. Output Hasil SPSS

    6. Biodata Peneliti

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Permasalahan

    Kelelahan merupakan hal yang dialami oleh semua orang dan melekat pada

    kehidupan siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda

    dan dalam jangka panjang pendek yang tidak sama. Tak seorang pun bisa

    terhindarkan dari kelelahan. Kelelahan (fatigue) adalah suatu fenomena fisiologis,

    suatu proses terjadinya keadaan penurunan toleransi terhadap kerja fisik.

    Penyebabnya sangat spesifik bergantung pada karakteristik kerja tersebut aktivitas

    berlebihan, kurang istirahat, kondisi fisik lemah, olahraga dan tekanan sehari-hari

    dapat menyebabkan kelelahan. Kelelahan dibagi dalam dua tipe, yaitu kelelahan

    mental dan kelelahan fisik. Kelelahan mental adalah kelelahan yang merupakan

    akibat dari kerja mental seperti kejemuan sebab kurangnya minat. Sedangkan

    kelelahan fisik disebabkan karena kerja fisik atau kerja otot. (Williamson et al., 2005)

    Berdasarkan laporan dari pusat kesehatan di Amerika, kelelahan merupakan

    gejala yang paling umum ke 7 (sakit tenggorokan, mual, sakit kepala, hidung

    tersumbat dll) yang sering dikeluhkan pasien ketika berkunjung. Hampir 7% dari

    pasien mengeluhkan kelelahan sebagai masalah utama. Kelelahan bisa jadi akibat dari

    adanya penyakit fisik dan psikologis. (Dittner, Wessely and Brown, 2004)

  • 2

    Pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus merupakan kejadian umum

    dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menimbulkan kelelahan. Tanda-tanda

    seseorang mengalami kelelahan ialah kesulitan untuk mempertahankan kinerja secara

    optimal. Jika dibiarkan hal ini dapat menyebabkan dampak buruk, seperti

    produktivitas rendah, efisiensi belajar yang buruk pada pelajar hingga kecelakaan lalu

    lintas bagi pengendara. (Boksem, Meijman and Lorist, 2006)

    Menurut penelitian yang dilakukan Bima Setiawan pada tahun 2017

    memperlihatkan bahwa terdapat hubungan negative dan signifikan antara kelelahan

    dan kinerja pada supir dump truck PT Raya Bumi Mandiri Samarinda. Semakin

    rendah kelelahan yang terjadi pada supir akan membuat kinerja meninggi.

    Penelitian oleh Beckers dkk memperlihatkan bahwa pekerja dengan kelelahan

    cenderung mempunyai waktu kerja yang lebih banyak, kebebasan untuk bicara

    kurang, motivasi kerja yang rendah dibandingkan dengan pekerja yang tidak

    menderita kelelahan.

    Selain pekerja, beberapa profesi lain yang juga mempunyai waktu kerja

    banyak adalah mahasiswa. Mahasiswa merupakan sekelompok individu yang sedang

    menuntut ilmu. Mahasiswa diharapkan mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang

    dapat menambah ilmu mereka. Demi tercapainya hal tersebut, para pengajar

    menyusun materi yang berkaitan dan berguna untuk diajarkan pada para

    mahasiswanya dan kemudian memberi tugas dan ujian untuk mendukung tercapainya

    tujuan pembelajaran yang diharapkan.

  • 3

    Selain pembelajaran di dalam ruangan, mahasiswa juga dihadapkan pada

    kegiatan kepanitiaan serta keorganisasian. Hal ini menuntut mahasiswa untuk

    menggunakan lebih banyak waktu dan tenaganya, perilaku berulang yang dilakukan

    mahasiswa tiap harinya akan dapat mengakibatkan kelelahan pada dirinya. Bukti

    menunjukkan bahwa sebagian besar pelajar mengalami beberapa jenis gangguan

    kualitas tidur, yang dapat mempengaruhi kinerja akademis mereka. Semakin sering

    mahasiswa berhubungan dengan tekanan lingkungan dan akademis dapat

    mengakibatkan kejadian gangguan tidur dan kelelahan, yang dapat mempengaruhi

    keefektifan akademis mereka. (Sajadi, 2016)

    Keberhasilan proses belajar mengajar dapat diamati dari keberhasilan

    mahasiswa yang mengikuti pelajaran tersebut. Keberhasilan itu sendiri dapat dilihat

    dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta hasil belajar mahasiswa. Secara

    umum, ujian dilakukan untuk mengetahui apakah peserta didik telah belajar dan telah

    memahami materi yang diberikan. Semakin tinggi prestasi belajar mahasiswa maka

    semakin tinggi pula tingkat keberhasilan dalam pembelajaran.

    Penulis menyadari betapa pentingnya keluhan kelelahan sehingga

    diperlukannya pemberian penanganan yang tepat sehingga kinerja mahasiswa pun

    dapat diperbaiki. Sedangkan di Indonesia sendiri, masalah kelelahan masih dianggap

    sepele yang sebenarnya berefek besar, sehingga didukung dengan uraian diatas maka

    penulis ingin menunjukkan kelelahan mental, kelelahan fisik, dan kelelahan kerja

    mempengaruhi kinerja mahasiswa dalam proses pembelajaran.

  • 4

    1.2. Rumusan Masalah

    Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada latar belakang, rumusan masalah

    pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kelelahan fisik dan mental terhadap

    prestasi belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan

    2017.

    1.3 Tujuan Penelitian

    1.3.1 Tujuan Umum

    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kelelahan mental

    dan kelelahan fisik dengan prestasi belajar pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran

    Universitas Hasanuddin Angkatan 2017.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    1.3.2.1 Mengetahui distribusi kelelahan berdasarkan Subjective Scale Rating

    Test pada Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017

    1.3.2.2 Mengetahui distribusi kelelahan berdasarkan Chalder Fatigue Scale

    pada Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017

    1.3.2.3 Mengetahui hubungan prestasi belajar dan kelelahan mental

    berdasarkan Chalder Fatigue Scale pada Fakultas Kedokteran Universitas

    Hasanuddin Angkatan 2017

  • 5

    1.3.2.4 Mengetahui hubungan prestasi belajar dan kelelahan fisik berdasarkan

    Chalder Fatigue Scale pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

    Hasanuddin Angkatan 2017

    1.3.2.5 Mengetahui hubungan prestasi belajar dan kelelahan kerja berdasarkan

    Subjective Scale Rating Test pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran

    Universitas Hasanuddin Angkatan 2017

    1.4 Manfaat Penelitian

    1.4.1 Bagi Peneliti

    1.4.1.1 Sebagai pengalaman dalam melaksanakan karya ilmiah dan melatih

    kemampuan dalam melakukan penelitian di masyarakat.

    1.4.1.2 Menambah pengetahuan akan kasus-kasus yang berhubungan dengan

    kelelahan.

    1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan

    1.4.2.1 Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi atau bahan referensi

    dalam melakukan penelitian selanjutnya.

    1.4.2.2 Penelitian ini dapat menjadi bahan bacaan bagi mahasiswa untuk

    meningkatkan pengetahuannya akan kelelahan.

    1.4.3.1 Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi institusi pendidikan untuk

    memperbaiki prestasi belajar mahasiswa.

  • 6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Tinjauan Pustaka tentang Kelelahan

    2.1.1 Definisi Kelelahan

    Definisi dari kelelahan hanya diketahui sebagai lelah fisik yang dirasakan

    akibat dari kerja fisik yang dilakukan secara terus-menerus. Hal ini berbeda bagi

    sebagian besar orang. Pada manusia terdapat irama sirkadian yang berfungsi sebagai

    jam biologis yang berperan sebagai alarm tubuh, memberitahu tubuh kapan

    waktunya tidur, bangun dan makan. Irama sirkadian dapat terganggu oleh perubahan

    yang terjadi

    Gambar 2.1: Irama Sirkardian Pada Manusia (Workplace Safety and Health Council,

    2010)

  • 7

    Dalam kehidupan sehari-hari yang mengakibatkan kelelahan. Rata-rata, orang dewasa

    membutuhkan 8 jam tidur dalam sehari. Semakin sering seseorang tidur kurang dari

    yang dibutuhkan akan menimbulkan kelelahan yang tidak dapat dipulihkan dalam

    satu hari. Pemulihan biasanya membutuhkan beberapa hari tidur yang cukup

    (Workplace Safety and Health Council, 2010)

    Persepsi dari kelelahan bersifat subjektif: tidak ada definisi pasti dari

    kelelahan disebabkan tejadinya tumpang tindih antara pendapat orang awam dengan

    gejala kelelahan klinis yang relevan. Hal ini tidak sama dengan kelemahan otot,

    depresi, atau kelelahan otot, dan juga bukan merupakan hasil nonspesifik dari

    penyakit kronis. (Chaudhuri and Behan, 2004)

    Kelelahan adalah gejala nonspesifik yang disebabkan oleh beberapa kondisi

    fisiologis seperti kurang tidur atau aktivitas otot yang berlebihan; Kondisi medis

    seperti peradangan kronis, infeksi bakteri atau virus, atau penyakit autoimun; Dan

    gangguan kejiwaan seperti depresi berat, gangguan kecemasan, dan gangguan

    somatoform.(Torres-Harding and Jason, 2005)

    2.1.2 Jenis-Jenis Kelelahan

    Menurut Workplace Safety & Health Council, kelelahan terbagi menjadi dua,

    yaitu

    1. Kelelahan mental (mental fatigue), berhubungan dengan aktivitas kerja yang

    monoton. Kelelahan ini dapat membuat individu kehilangan kendali akan pikiran

  • 8

    dan perasaan, individu menjadi kurang ramah dalam berinteraksi dengan orang

    lain, pikiran dan perasaan yang seharusnya ditekan karena dapat menimbulkan

    konflik dengan individu lain menjadi lebih mudah diungkapkan. Kelelahan ini

    diatasi dengan mendesain ulang pekerjaan sehingga membuat karyawan lebih

    bersemangat dan tertantang untuk menyelesaikan pekerjaan. Contoh dari

    kelelahan mental sendiri ialah ketika seseorang sedang mengemudikan mobil dan

    mendapat kabar keluarganya sakit sehingga pengemudi mobil tidak dapat

    berkonsentrasi dalam mengemudi.

    2. Kelelahan Fisik (physical/muscular fatigue), Kelelahan fisik disebabkan oleh

    kelemahan pada otot. Suplai darah yang mencukupi dan aliran darah ke otot

    sangat penting, dikarenakan menentukan kemampuan metabolisme dan

    memungkinkan kontraksi otot tetap berjalan. Kontraksi otot yang kuat

    mengakibatkan tekanan pada otot dan dapat menghentikan aliran darah. Sehingga

    kontraksi maksimal hanya dapat berlangsung beberapa detik. Gangguan pada

    aliran darah dapat menyebabkan kelelahan otot yang berakibat otot tidak dapat

    berkontraksi, meskipun rangsangan syaraf motorik masih berjalan. (Workplace

    Safety and Health Council, 2010)

    2.1.3 Fisiologi Kelelahan

    Otak mengatur kelelahan secara sentral. Terdapat struktur susunan syaraf

    pusat yang sangat penting yang mengontrol fungsi secara luas dan konsekuen yaitu

    reticular formation di medula berfungsi sebagai penggerak yang dapat meningkatkan

  • 9

    dan mengurangi sensitivitas dari cortex cerebri. Daerah spesifik di sistem saraf pusat

    menerima impuls aferen dari reseptor di organ dalam dan mengendalikan impuls

    eferen di bagian efektor. Selain itu, area ini berkomunikasi dengan pusat otak lain

    yang bertanggung jawab terhadap emosi dan proses kognitif, gerakan sukarela,

    persepsi sadar, dan fungsi endokrin. contohnya, area di substansi retikular medula

    oblongata (Rostral ventrolateral medulla, RVLM) secara tidak langsung menerima

    masukan dari baroreseptor dan secara langsung mengendalikan neuron simpatis

    preganglionik,

    Gambar 2.2 Sistem Penghambat dan Penggerak Afinitas (Wyller, 2007)

    yang merupakan bagian vital dari refleks baroreceptor. Selain itu, RVLM terhubung

    dengan inti raphe terdekat, ceruleus di pons, paraventrikular nukleus di hipotalamus,

  • 10

    dan amigdala dalam sistem limbik. Keadaan seseorang sangat bergantung kepada

    hasil kerja di antara dua system antagonis tersebut. Apabila system penghambat lebih

    kuat, seseorang akan berada pada kelelahan. Sebaiknya, apabila system aktivasi lebih

    kuat maka seseorang akan dalam keadaan segar untuk melakukan aktivitas (Wyller,

    2007).

    Kelelahan adalah suatu mekanisme pertahanan yang melindungi tubuh agar

    tidak mencapai titik dimana ATP tidak dapat lagi diproduksi. Ketika ATP terurai

    ADP dan fosfat inorganic local meningkat dan menghambat pelepasan Ca2+

    lalu

    terjadi penumpukan asam laktat yang menghambat enzim kunci di jalur penghasil

    energy . akumulasi K+ ekstrasel akibat tidak dapat masuk ke dalam intrasel

    menyebabkan potensial membrane menurun. Kelelahan yang terjadi di sentral terjadi

    ketika SSP tidak lagi adekuat mengaktifkan neuron-neuron motorik. Orang tersebut

    akan menghentikan pekerjaannya meskipun ototnya masih mampu bekerja. Kelelahan

    ini sering disebabkan factor psikologik. Umumnya kelelahan sentral diakibatkan rasa

    tidak nyaman yang berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan.(Sherwood, 2010)

    2.1.4 Faktor Kelelahan

    Kelelahan adalah gejala nonspesifik yang disebabkan oleh beberapa kondisi

    fisiologis seperti kurang tidur atau aktivitas otot yang berlebihan; Kondisi medis

    seperti peradangan kronis, infeksi bakteri atau virus, atau penyakit autoimun; Dan

    gangguan kejiwaan seperti depresi berat, gangguan kecemasan, dan gangguan

    somatoform.(Torres-Harding and Jason, 2005)

  • 11

    Penyebab lain yang juga dapat menyebabkan kelelahan antara lain jam kerja

    yang panjang tanpa istirahat, aktivitas yang monoton, berpikir dengan keras, bekerja

    di waktu yang seharusnya merupakan waktu tidur (pada jam kerja yang panjang), dan

    kurang tidur.(Workplace Safety and Health Council, 2010)

    Beberapa faktor risiko potensial kelelahan ditunjukkan pada penelitian yang

    lain. Junghaenel dan rekannya mendapatkan bahwa wanita, pada kelompok usia yang

    lebih tua, dengan status yang belum menikah dan tingkat pendidikan yang lebih

    rendah dikaitkan dengan peningkatan kelelahan. (Junghaenel et al., 2011).

    2.1.5 Tanda dan Gejala Kelelahan

    Kelelahan dapat digambarkan dengan gejala yang diawali perasaan lelah

    dengan pengurangan dan ketidakinginan seseorang dalam melakukan aktivitasnya.

    Kelelahan seseorang dapat ditandai dengan berbagai gejala seperti lemah, lesu, jenuh,

    menurunnya perhatian, konsentrasi berkurang dan lainnya. (Johansson and

    Rönnbäck, 2014)

    Seseorang dengan kelelahan mental dapat mengalami kelelahan fisik lebih

    cepat dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami kelelahan

    mental.(Marcora, Staiano and Manning, 2009)

    2.1.6 Pengukuran Kelelahan

    Pengukuran kelelahan atau biasanya merujuk kepada Chalder Fatigue Scale

    adalah kuisioner yang digunakan untuk mengukur tingkat keparahan kelelahan dalam

  • 12

    populasi yang besar. Kuisioner ini menggunakan metode Likert Scoring, berarti

    semakin kecil angka yang diberikan menandakan kurang atau tidak adanya gejala

    pada responden. Skor global responden dapat berkisar antara 0 sampai 33. Skor

    global juga mencakup dua dimensi kelelahan yaitu fisik (item 1-7) dan mental (item

    8-11). Sistem Likert Scoring memungkinkan perhitungan secara total maupun dua

    sub skala. (Jackson, 2015)

    No Jarang Netral Sering Sangat

    Sering

    1 Apakah anda punya masalah dengan

    kelelahan?

    2 Apakah anda butuh istirahat yang

    lebih banyak?

    3 Apakah anda merasa mengantuk

    atau lelah?

    4 Apakah anda susah untuk memulai

    sesuatu?

    5 Apakah anda merasa kurang

    bertenaga?

    6 Apakah anda kurang mempunyai

    kekuatan pada otot?

    7 Apakah anda merasa lemah?

    8 Apakah anda merasa susah untuk

    berkonsentrasi?

  • 13

    Tabel 2.1: Chalder Fatigue Scale (Jackson, 2015)

    Metode pengukuran kelelahan dapat juga menggunakan skala yang

    dikeluarkan oleh International Fatigue Research Conference (IFRC) atau disebut

    Subjective Self Rating Test (SSRT) dimana berisi sejumlah pertanyaan yang

    berhubungan dengan gejala-gejala kelelahan akibat kerja.

    Tabel 2.2 Subjective Self Rating Test (SSRT) (De Vries, 2003)

    9 Apakah anda melakukan kesalahan

    dalam mengucapkan kalimat ketika

    berbicara?

    10 Apakah Anda merasa sulit untuk

    menemukan kata yang tepat saat

    berbicara?

    Bagus

    dari

    biasanya

    Seperti

    biasa

    Buruk

    dari

    biasanya

    Sangat

    buruk

    dari

    biasanya

    11 Bagaimana kemampuan memori

    anda?

    No. Pelemahan Kegiatan No. Pelemahan Motivasi No. Kelelahan Fisik

    1 Perasaan berat di

    kepala

    11 Susah Berpikir 21 Sakit di kepala

  • 14

    Di dalam skala IFRC ini terdapat 30 gejala kelelahan yang disusun dalam

    bentuk daftar pertanyaan. 10 pertanyaan tentang pelemahan kegiatan, 10 pertanyaan

    2 Lelah seluruh badan 12 Lelah untuk bicara 22 Kaku di bahu

    3 Berat di kaki 13 Gugup 23 Nyeri di punggung

    4 Menguap 14 Tidak terkonsentrasi 24 Sesak napas

    5 Pikiran kacau 15 Sulit memusatkan

    perhatian

    25 Haus

    6 Mengantuk 16 Muda lupa 26 Suara serak

    7 Ada beban pada

    mata

    17 Kepercayaan diri

    berkurang

    27 Merasa pening

    8 Gerakan canggung

    dan kaku

    18 Merasa cemas 28 Spasme di kelopak

    mata

    9 Berdiri tidak stabil 19 Sulit mengontrol

    sikap

    29 Tremor pada

    anggota badan

    10 Ingin berbaring 20 Tidak tekun dalam

    pekerjaan

    30 Merasa kurang sehat

  • 15

    tentang pelemahan motivasi dan 10 pertanyaan tentang gambaran kelelahan fisik.

    Jawaban untuk kuisioner IFRC tersebut terbagi menjadi 4 kategori besar yaitu sangat

    sering (SS) dengan diberi nilai 4, sering (S) dengan diberi nilai 3, Jarang dengan

    diberi nilai 2, dan tidak pernah (TP) dengan diberi nilai 1. Untuk menentukan

    tingkatan kelelahan, jawaban tiap pertanyaan dijumlahkan kemudian disesuaikan

    dengan kategori tertentu. Kategori yang diberikan antara lain :

    Nilai ≤60 : Tidak mengalami kelelahan

    Nilai ≥61 : mengalami kelelahan

    (De Vries, 2003)

    2.2 Tinjauan Pustaka tentang Prestasi Belajar

    2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar

    Setiap kegiatan yang dilakukan mahasiswa akan menghasilkan suatu

    perubahan dalam dirinya, yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil

    belajar yang diperoleh mahasiswa diukur berdasarkan perbedaan tingkah laku

    sebelum dan sesudah belajar dilakukan. Salah satu indikator terjadi perubahan dalam

    diri mahasiswa sebagai hasil belajar dapat dilihat melalui nilai yang diperoleh

    mahasiswa pada akhir semester. (Thaib, 2013)

  • 16

    Pengertian prestasi belajar sebagaimana tercantum dalam Kamus Besar

    Bahasa Indonesia, Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan

    yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai yang

    diberikan oleh guru. (Anonim, 2007)

    2.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

    prestasi belajar mahasiswa banyak dipengaruhi berbagai faktor, baik dalam

    dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).(Riyani, 2012). Prestasi belajar

    yang dicapai mahasiswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai

    faktor tersebut. Yaitu:

    1. Faktor yang berasal dari diri sendiri (Internal) meliputi dua aspek, yaitu aspek

    fisiologis dan apek psikologis. Faktor Fisiologis (jasmaniah) Kondisi umum

    jasmani yang memadai (baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh)

    dan Faktor Psikologis.

    2. Faktor yang berasal dari luar diri sendiri (eksternal yang berpengaruh pada

    prestasi belajar mahasiswa dapat dibagi menjadi beberapa bagian. (Dev, 2016)

    2.2.3 Cara Menentukan Prestasi Belajar

    Pembentukan diri yang positif dari pembelajaran diharapkan untuk remaja

    karena akan berpengaruh terhadap cara berpikir dan bertindak dalam pencapaian

  • 17

    prestasi belajar. Peningkatan mutu pendidikan dapat dibuat dengan melakukan

    koreksi akan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi pendidikan. (Efriana, 2012)

    Cara yang paling sesuai untuk melihat perkembangan mahasiswa atau prestasi

    belajar mahasiswa dalam proses belajar mengajar yakni dengan mengadakan

    evaluasi. Evaluasi atau penilaian merupakan salah satu bagian dari pendidikan. Pada

    garis besarnya teknik evaluasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

    1. Teknik Tes

    Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

    mengukur keberhasilan mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar. Tes pada

    umumnya dipergunakan untuk mengadakan penilaian terhadap intelegensi,

    kemampuan dan kecakapan mahasiswa di sekolah. Dengan demikian dapat

    disimpulkan bahwa tes adalah suatu alat pengukur berhasil tidaknya suatu

    pengajaran yang telah diterima.

    2. Teknik Non Tes

    Teknik non tes pada umumnya dipergunakan untuk menilai kemampuan

    mahasiswa yang berhubungan dengan kepribadian dan sikap sosialnya dalam

    proses belajar mengajar. (Arikunto and Prosedur, 2002)

  • 18

    BAB III

    KERANGKA KONSEPTUAL HIPOTESIS PENELITIAN

    3.1 Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

    3.1.1 Kerangka Teori

    (Sherwood, 2010)

    Skema 3.1 Kerangka Teori

    Aktivitas

    Glikolisis↑ Faktor Psikologi

    Insufisiensi

    biokimiawi di otak

    Melatonin ↑

    SSP tidak adekuat

    mengaktifkan neuron

    motorik

    Dopamin↓ Serotonin↑/↓

    Asam Laktat↑

    Akumulasi K+ di

    ekstrasel

    Perubahan

    potensial membran

    Produktivitas↓

    Kelelahan

    Prestasi belajar↓

  • 19

    3.1.2 Kerangka konsep

    Ket: : Variabel dependen

    : Variabel independen

    Skema 3.2 Kerangka konsep

    3.2 Definisi Operasional

    3.2.1 Kelelahan berdasar Chalder Fatigue Scale

    Definisi : Keadaan fisiologis menurunnya kemampuan mental dan fisik,

    Alat Ukur : Chalder Fatigue Scale

    Cara Ukur : Pemberian kuisioner kepada setiap sampel sebelum dan

    sesudah tes dilakukan lalu sampel mengisi sesuai dengan gejala yang sedang

    mereka alami.

    Hasil Ukur : data dikelompokkan menjadi empat, sampel yang lelah

    sebelum dan sesudah tes dilakukan, sampel yang lelah sebelum tes dan tidak

    Kelelahan Prestasi Belajar yang

    diukur menggunakan

    nilai tes

    Fisik

    Mental

    Total

  • 20

    lelah sesudah tes, sampel yang tidak lelah sebelum tes dan lelah sesudah tes,

    dan sampel yang tidak lelah sebelum dan sesudah tes. dikatakan lelah mental

    jika (nilai ≤6) dan tidak lelah (nilai ≥7). Dikatakan mengalami lelah fisik jika

    (nilai ≤10) dan tidak lelah (nilai ≥11) .

    3.2.2 Kelelahan kerja berdasar International Fatigue Research Conference (IFRC)

    Definisi : kombinasi dari gejala-gejala kelelahan akibat kerja

    Alat Ukur : Subjective Self Rating Test (SSRT)

    Cara Ukur : Pemberian kuisioner kepada setiap sampel pada waktu yang

    bersamaan lalu sampel mengisi sesuai dengan gejala yang sedang mereka

    alami.

    Hasil Ukur : data dikelompokkan menjadi empat, sampel yang lelah

    sebelum dan sesudah tes dilakukan, sampel yang lelah sebelum tes dan tidak

    lelah sesudah tes, sampel yang tidak lelah sebelum tes dan lelah sesudah tes,

    dan sampel yang tidak lelah sebelum dan sesudah tes. dikatakan lelah jika

    (nilai ≤60) dan tidak lelah (nilai ≥61)

    3.2.3 Prestasi belajar

    Definisi : Penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam

    bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil

    yang sudah dicapai.

  • 21

    Alat Ukur : Nilai tes

    Cara Ukur : Pencatatan nilai mahasiswa yang diambil dari hasil ujian

    anatomi, histologi, dan biokimia.

    Hasil Ukur : menggunakan skala ordinal yang diperoleh dari nilai tes

    mahasiswa yang dipresentasikan sebagai prestasi baik (≥75) dan tidak baik

    (≤74).

    3.3 Hipotesis Penelitian

    Adapun hipotetsis penulis pada penelitian ini adalah:

    H0: Faktor kelelahan tidak mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.

    H1: Faktor kelelahan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa

  • 22

    BAB IV

    METODE PENELITIAN

    4.1 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan

    pendekatan kohort yaitu dengan variabel independen dan dependen diikuti sejak

    dimulainya penelitian hingga selesai penelitian. Pengambilan data dilakukan selama

    dua kali.

    4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

    4.2.1 Lokasi Penelitian

    Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

    4.2.2 Waktu Penelitian

    Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2017.

    4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

    4.3.1 Populasi Penelitian

    Populasi pada penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

    Hasanuddin.

  • 23

    4.3.2 Sampel Penelitian

    Sampel pada penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran

    Universitas

    Hasanuddin Angkatan 2017. Besar sampel diperoleh dengan menggunakan rumus

    Slovin yang kemudian besar sampel ini dianggap telah mewakili seluruh populasi.

    Idealnya, sampel haruslah benar-benar menggambarkan atau mewakili karakteristik

    populasi yang sebenarnya maka dari itu, ditetapkanlah batas toleransi kesalahan

    sebesar 5% sehingga sampel dapat semakin akurat dalam menggambarkan

    populasi.(Sugiyono, 2012) Rumus besar sampel adalah sebagai berikut :

    2)(1 dN

    Nn

    ( )

    n = 179

    Keterangan:

    n = Besar sampel

    N = Besar populasi

    d = Batas toleransi kesalahan

    Sehingga didapatkan jumlah sampel minimal 179 orang

  • 24

    4.3.3 Teknik pengambilan sampel

    Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive

    sampling . Responden ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yaitu:

    Kriteria inklusi :

    4.3.3.1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan

    2017 yang bersedia mengikuti penelitian dan dibuktikan dengan informed

    consent.

    4.3.3.2 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan

    2017 yang aktif mengikuti pembelajaran.

    Kriteria eksklusi :

    4.3.3.3 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan

    2017 yang pernah sakit dibuktikan dengan surat sakit.

    4.3.3.4 Responden tidak mengisi data dengan lengkap

    4.4 Metode Pengumpulan Data

    4.4.1 Bahan Penelitian dilakukan dengan observasi analitik dengan sampel

    penelitian manusia

  • 25

    4.4.2 Alat

    Alat Tulis sebagai alat yang digunakan untuk mencatat, melaporkan hasil

    penelitian. Alat tersebut adalah pulpen, kertas, pensil dan computer. Serta kuisioner

    sebagai alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang terdiri dari: Chalder

    Fatigue Scale dan Subjective Self Rating Test (SSRT).

    4.4.3 Jenis data

    Data primer merupakan data dari hasil kuesioner yang diisi oleh responden

    yang terdiri dari: Identitas Responden dan Kuesioner.

    4.5 Pengolahan dan Penyajian Data

    4.5.1 Pengolahan Data

    Data yang diperoleh dari proses pengumpulan data akan diubah ke dalam

    bentuk tabel, kemudian data diolah menggunakan program software statistik

    komputer.

    4.5.2 Penyajian Data

    Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel yang disertai dengan

    penjelasan yang disusun dan dikelompokkan sesuai dengan tujuan penelitian.

  • 26

    4.6 Etika Penelitian

    Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak Fakultas Kedokteran

    Universitas Hasanuddin sebagai permohonan izin untuk melakukan penelitian.

    Menjaga kerahasiaan identitas pribadi pasien yang diisikan pada kuisioner, sehingga

    diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas penelitian yang dilakukan.

    Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang

    terkait sesuai dengan manfaat penelitian yang telah disebutkan sebelumnya.

  • 27

    BAB V

    HASIL PENELITIAN

    Penelitian mengenai hubungan kelelahan fisik dan mental dengan prestasi

    belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2017 telah

    dilakukan. Data diperoleh melalui proses pengumpulan data primer melalui kuisioner

    dan data sekunder melalui nilai ujian teori. Untuk mengukur kelelahan Mahasiswa

    digunakan kuisioner Chalder Fatigue Scale dan Subjective Scale Rating Test.

    Pengukuran kelelahan menggunakan kuisioner dilakukan selama dua kali, sebelum

    dan sesudah ujian di lingkungan Fakultas Kedokteran. Adapun jumlah sampel yang

    berhasil didapatkan dan memenuhi kriteria sebanyak 224 orang. Analisa data yang

    terkumpul diolah menggunakan Microsoft Excel 2010 dan program SPSS 18.

    Penyajian data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan disertai penjelasan.

    5.1 Karakteristik Sampel

    Tabel 5.1 Karakteristik sampel menurut usia dan jenis kelamin

    Sumber: Data primer

    Karakteristik Responden

    Usia n %

    16 tahun 4 1,9%

    17 tahun 59 26,3%

    18 tahun 148 66%

    19 tahun 13 5,8%

    Jenis Kelamin

    Laki-laki 58 25,9%

    Perempuan 166 74,1%

  • 28

    5.2 Analisa Univariat

    5.2.1 Kelelahan Mental Berdasarkan Chalder Fatigue Scale

    5.2 Distribusi Kelelahan Mental berdasarkan Chalder Fatigue Scale pada Mahasiswa

    Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017

    No Kelelahan Mental Frekuensi (f) Persentase (%)

    1 Lelah – Lelah 6 2.7

    2 Lelah – Tidak 18 8.0

    3 Tidak – Lelah 10 4.5

    4 Tidak – Tidak 190 84.8

    Jumlah 224 100

    Sumber: Data Primer diolah tahun 2017

    Berdasarkan data yang didapatkan dari pengisian kuisioner. Pada tabel 5.2

    dapat dilihat bahwa dari 224 responden partisipan penelitian yang telah memenuhi

    kriteria inklusi di atas maka yang diteliti ditemukan mahasiswa yang mengalami

    kelelahan mental sebelum dan sesudah ujian berjumlah 6 orang (2,7%), mahasiswa

    yang hanya mengalami kelalahan sebelum ujian berjumlah 18 orang (8%), mahasiswa

    yang hanya mengalami kelelahan sesudah ujian berjumlah 10 orang (4,5%), dan yang

    tidak mengalami kelelahan sama sekali berjumlah 190 orang (84,8%).

  • 29

    5.2.2 Kelelahan Fisik Berdasarkan Chalder Fatigue Scale

    Tabel 5.3 Distribusi kelelahan fisik berdasarkan Chalder Fatigue Scale pada

    Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017

    No Kelelahan Fisik Frekuensi (f) Persentase (%)

    1 Lelah – Lelah 60 26.8

    2 Lelah – Tidak 54 24.1

    3 Tidak – Lelah 28 12.5

    4 Tidak – Tidak 82 36.6

    Jumlah 224 100

    Sumber: Data Primer diolah tahun 2017

    Berdasarkan data yang didapatkan dari pengisian kuisioner. Pada tabel 5.3

    dapat dilihat bahwa dari 224 responden partisipan penelitian yang telah memenuhi

    kriteria inklusi di atas maka yang diteliti ditemukan mahasiswa yang mengalami

    kelelahan fisik sebelum dan sesudah ujian berjumlah 60 orang (26,8%), mahasiswa

    yang hanya mengalami kelalahan sebelum ujian berjumlah 54 orang (24,1%),

    mahasiswa yang hanya mengalami kelelahan sesudah ujian berjumlah 28 orang

    (12,5%), dan yang tidak mengalami kelelahan sama sekali berjumlah 82 orang

    (36,6%).

  • 30

    5.2.3 Kelelahan Kerja Berdasarkan SSRT

    Tabel 5.4 distribusi kelelahan kerja berdasarkan SSRT pada Mahasiswa Fakultas

    Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017

    No Status Kelelahan Frekuensi (f) Persentase (%)

    1 Lelah - Lelah 79 35.3

    2 Lelah - Tidak 51 22.8

    3 Tidak - Lelah 15 6.7

    4 Tidak - Tidak 79 35.3

    Jumlah 224 100

    Sumber: Data Primer diolah tahun 2017

    Berdasarkan data yang didapatkan dari pengisian kuisioner SSRT. Pada tabel

    5.4 dapat dilihat bahwa dari 224 responden partisipan penelitian yang telah

    memenuhi kriteria inklusi di atas maka yang diteliti ditemukan mahasiswa yang

    mengalami kelelahan sebelum dan sesudah ujian berjumlah 79 orang (35,3%),

    mahasiswa yang hanya mengalami kelelahan sebelum ujian berjumlah 51 orang

    (22.8%), mahasiswa yang hanya mengalami kelelahan sesudah ujian berjumlah 15

    orang (6,7%), dan yang tidak mengalami kelelahan sama sekali berjumlah 79 orang

    (35,3%).

  • 31

    5.2.4 Prestasi Mahasiswa

    Tabel 5.5 distribusi Hasil Tes Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

    Hasanuddin Angkatan 2017

    No Prestasi Frekuensi (f) Persentase (%)

    1 Baik 84 37.5

    2 Tidak Baik 140 62.5

    Total 224 100

    Sumber: Data sekunder

    Berdasarkan data yang didapatkan. Pada tabel 5.5 dapat dilihat bahwa dari

    224 responden partisipan penelitian di atas maka didapatkan hasil mahasiswa yang

    mendapat nilai baik saat tes berjumlah 84 orang (37,5%) dan mahasiswa yang

    mendapat nilai tidak baik berjumlah 140 orang (62,5%)

    5.3 Analisa Bivariat

    5.3.1 Hubungan Kelelahan mental berdasarkan Chalder Fatigue Scale terhadap

    Prestasi

    Tabel 5.6 Hubungan kelelahan Mental berdasarkan Chalder Fatigue Scale terhadap

    prestasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017

    Status

    Kelelahan

    Prestasi

    Jumlah Uji

    Statistik Baik Tidak Baik

    f % f % f % p value

    1 Lelah-Lelah 1 16.7 5 83.3 6 100 0,054

  • 32

    51

    91

    33

    49

    B A I K T I D A K B A I K

    KELELAHAN MENTAL

    Lelah Tidak

    2 Lelah-Tidak 7 38.9 11 61.1 18 100

    3 Tidak-Lelah 0 0 10 100 10 100

    4 Tidak-Tidak 76 40 114 60 190 100

    Jumlah 84 39.1 140 62.5 224 100

    Sumber: Data Primer diolah tahun 2017

    Grafik 5.1 Hubungan kelelahan Mental berdasarkan Chalder Fatigue Scale terhadap

    prestasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017

    Sumber: Data primer

    Berdasarkan tabel 5.6 diatas. Dari 6 responden yang mengalami kelelahan

    mental sebelum dan sesudah ujian, 1 responden (16,7%) diantaranya mendapatkan

    nilai baik (≥80) dan 5 responden (83,3%) mendapatkan nilai tidak baik (

  • 33

    tidak baik (

  • 34

    51

    91

    33

    49

    B A I K T I D A K B A I K

    KELELAHAN FISIK

    Lelah Tidak

    Jumlah 84 37.5 140 62.5 224 100

    Sumber: Data Primer diolah tahun 2017

    Grafik 5.2 Hubungan kelelahan fisik berdasarkan Chalder Fatigue Scale terhadap

    prestasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017

    Sumber: Data primer diolah tahun 2017

    Berdasarkan tabel 5.7 diatas. Dari 60 responden yang mengalami kelelahan

    fisik sebelum dan sesudah ujian, 21 responden (35%) diantaranya mendapatkan nilai

    baik (≥80) dan 39 responden (65%) mendapatkan nilai tidak baik (

  • 35

    (40,2%) mendapatkan nilai baik (≥80) dan 49 responden (59,8%) mendapatkan nilai

    tidak baik (

  • 36

    51

    91

    33

    49

    B A I K T I D A K B A I K

    KELELAHAN TOTAL

    Lelah Tidak

    Grafik 5.3 Hubungan Total kelelahan kerja berdasarkan SSRT terhadap prestasi

    Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017

    Sumber: Data primer diolah tahun 2017

  • 37

    Berdasarkan tabel 5.7 diatas. Dari 79 responden yang mengalami kelelahan

    sebelum dan sesudah ujian, 27 responden (34,2%) diantaranya mendapatkan nilai

    baik (≥80) dan 52 responden (65,8%) mendapatkan nilai tidak baik (

  • 38

    BAB VI

    PEMBAHASAN

    6.1 Hubungan Kelelahan Mental dengan Prestasi Mahasiswa

    Kelelahan mental merupakan ketidakmampuan untuk menyelesaikan tugas

    yang memerlukan motivasi diri dengan tidak disertai adanya ketidakmampuan

    kognitif yang nyata atau kelemahan motorik. Dengan kata lain, kelelahan mental

    dapat menurunkan kerja penderita atau efisiensi belajar dalam kehidupan sehari-

    hari.(Mizuno et al., 2011) Ketika seseorang mengalami kelelahan secara mental dan

    dihadapkan pada ujian, ia akan lebih mudah merasa jenuh dan lelah daripada mereka

    yang secara mental siap mengikuti ujian. Hal ini akan mempengaruhi kualitas ujian

    yang dijalani.(Marcora, Staiano and Manning, 2009)

    Pada penelitian ini, diuji statistik uji chi-square dengan bantuan Program

    SPSS V.24 for Windows menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan

    antara kelelahan mental terhadap prestasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas

    Angkatan 2017. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.5 dengan nilai p=0,054 (

  • 39

    Beberapa penelitian lain yang juga meneliti tentang kelelahan mental

    mendapatkan hasil yang berlawanan seperti penelitian oleh Boksem, Meijman and

    Lorist, 2005, Menyatakan bahwa kelelahan mental mengakibatkan penurunan

    perhatian pada suatu tujuan. kesalahan meningkat seiring berjalannya waktu,

    menunjukkan penurunan efisiensi kinerja pada sampel yang mengalami kelelahan

    mental.

    Menurut asumsi peneliti hal ini dapat disebabkan karena kelelahan yang

    dirasakan bersifat subjektif bagi setiap responden, sehingga ambang kelelahan mental

    setiap orang berbeda.

    Perbedaan hasil ini juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain , yaitu

    usaha mahasiswa itu sendiri, usia, status sosial ekonomi ayah / wali dan lamanya

    waktu belajar sehari-hari, serta motivasi yang dimiliki mahasiswa itu sendiri dan

    minat mahasiswa terhadap suatu materi, jika seseorang merasakan minat terhadap

    sesuatu hormon dopamin akan mempengaruhi perilaku orang tersebut yang akan

    berpengaruh pada hasil prestasi yang didapatkan mahasiswa .(Ali et al., 2013)

    6.2 Hubungan Kelelahan Fisik dengan Prestasi Mahasiswa

    Pada penelitian ini, diuji statistik uji chi-square dengan bantuan Program

    SPSS V.24 for Windows menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara

  • 40

    kelelahan fisik terhadap prestasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas Angkatan

    2017 dengan p value = 0,024. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.6.

    tidur yang dialami seseorang dalam periode 24 jam secara langsung

    berkorelasi dengan kesehatan fisik, mood, dan fungsi kognitif. Menurut penelitian

    oleh Barker pada tahun 2009, Orang dengan tidur 7-8 atau 8-9 jam per malam secara

    signifikan mengalami kelelahan yang kurang secara fisik (27-51%) dibandingkan

    mereka yang memiliki 5-6 atau

  • 41

    6.3 Hubungan Kelelahan berdasarkan SSRT dengan Prestasi Mahasiswa

    Beban kerja merupakan konsekuensi dari kegiatan yang diberikan kepada

    seseorang. Aktivitas seseorang pada dasarnya dapat dibedakan antara aktivitas fisik

    dan aktivitas mental. Dalam prakteknya beban kerja yang dijumpai merupakan

    kombinasi antara beban kerja fisik dan beban kerja mental. Pekerjaan yang tidak

    mengutamakan kesehatan akan menyebabkan besarnya beban yang ditanggung baik

    secara fisik maupun mental. Hal tersebut menyebabkan seseorang mengalami

    kelelahan dan akan mempengaruhi kinerja. Kelelahan kerja adalah gejala yang

    berhubungan dengan penurunan efisiensi kerja, keterampilan, kebosanan, serta

    peningkatan kecemasan. Kata “lelah” memiliki arti tersendiri bagi setiap individu dan

    bersifat subjektif. Menurut The Circadian Learning Centre di Amerika Serikat bahwa

    ketika ritme sirkadian menjadi tidak sinkron maka fungsi tubuh akan terganggu

    sehingga mudah mengalami gangguan tidur, kelelahan, penyakit jantung, tekanan

    darah tinggi, perubahan suhu tubuh, perubahan hormon, gangguan psikologi dan

    gangguan gastrointestinal (Doe, 2012)

    Hasil tergantung pada persepsi kelelahan dan kinerja dari sampel tertentu.

    Pada penelitian ini, diuji statistik uji chi-square dengan bantuan Program SPSS 18

    for Windows menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara kelelahan

    kerja terhadap prestasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas Angkatan 2017. Hal

    ini dapat dilihat pada tabel 5.6.

  • 42

    Kuisioner SSRT kebanyakan digunakan pada penelitian yang melibatkan

    pekerja untuk mengukur kelelahan secara subjektif. Seperti penelitian yang dilakukan

    oleh Titin Isna Oesman, 2011 Hubungan Faktor Internal Dan Eksternal Terhadap

    Kelelahan Kerja Melalui Subjective Self Rating Test. Mendapatkan hasil bahwa usia,

    status gizi, beban kerja mempengaruhi tingkat kelelahan

    Hasil yang didapatkan berkebalikan dengan yang diharapkan hal ini dapat

    disebabkan banyak faktor lain seperti usia, status sosial ekonomi ayah atau wali dan

    jam belajar sehari-hari secara signifikan memberikan kontribusi pada prestasi

    akademik mahasiswa . (Ali et al., 2013) Menurut penelitian yang dilakukan Hijazi

    dan Naqvi pada tahun 2006, faktor lain yang terbukti mempengaruhi prestasi

    mahasiswa adalah peran seorang ibu. Pemberdayaan kepada ibu di berbagai bidang

    dapat menyebabkan masyarakat berpendidikan lebih baik. mahasiswa

    memperlihatkan kinerja baik dengan ibu yang berpendidikan. Secara teori ibu

    berpendidikan dapat membantu anak-anak mereka pada kegiatan mereka dengan

    benar.

    Selain itu jam kerja yang panjang, aktivitas fisik atau mental berjam-jam,

    waktu istirahat yang tidak memadai, istirahat yang tidak memadai, tekanan

    berlebihan, atau kombinasi dari faktor-faktor ini dapat dikaitkan dengan kelelahan.

    Ritme sirkadian terganggu telah ditemukan terkait dengan perubahan kinerja mental

    dan fisik. (Carrier and Monk, 2000)

  • 43

    6.4 Keterbatasan penelitian

    Selama melakukan penelitian ini. Kendala yang dihadapi selama penelitian

    adalah kurangnya waktu efektif untuk dapat mengumpulkan sampel sehingga waktu

    pengambilan berbeda tiap kelas sehingga dapat menimbulkan bias. Kuisioner yang

    digunakan bersifat subjektif, tergantung dari personaliti masing-masing responden

    bagaimana menghadapi kelelahan itu sendiri. Sementara itu, fungsi pekerjaan

    psikososial, pekerjaan lainnya, riwayat pendidikan dan faktor lain yang juga

    mempengaruhi kelelahan dan prestasi belajar belum sepenuhnya didefinisikan.

  • 44

    BAB VII

    KESIMPULAN DAN SARAN

    7.1 Kesimpulan

    Berdasarkan data dan hasil penelitian pada BAB sebelumnya, peneliti membuat

    beberapa kesimpulan sebagai berikut:

    7.1.1 Tidak ada hubungan yang signifikan antara kelelahan mental dan prestasi pada

    Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas Angkatan 2017. Hal ini dapat disebabkan

    oleh factor lain yang juga mempengaruhi prestasi.

    7.1.2 Terdapat hubungan yang signifikan antara kelelahan fisik dan prestasi pada

    Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas Angkatan 2017.

    7.1.3 Tidak ada hubungan yang signifikan antara kelelahan kerja dan prestasi pada

    Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unhas Angkatan 2017. Hal ini dapat disebabkan

    oleh factor lain yang juga mempengaruhi prestasi.

  • 45

    7.2 Saran

    7.2.1 Bagi Responden

    Agar dapat memberikan pengetahuan mengenai dampak kelelahan pada mahasiswa

    sehingga kualitas hidup dapat meningkat.

    7.2.2 Bagi Tempat Penelitian

    Dapat memberikan masukan bagi pihak fakultas untuk lebih efisien dalam melakukan

    pembelajaran pada mahasiswa guna mewujudkan

    7.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

    Sekiranya peneliti selanjutnya meneliti faktor-aktor lain yang dapat mempengaruhi

    prestasi pada mahasiswa dan menganalisis kelelahan secara lebih spesifik.

    7.2.4. Bagi Pemerintah

    Sebagai pertimbangan dalam kegiatan pendidikan yang ada di Indonesia, Pemerintah

    sekiranya dapat membuat kurikulum yang efisien untuk mahasiswa.

  • 46

    DAFTAR PUSTAKA

    Abdulghani, H. M. et al. (2012) „Sleep disorder among medical students:

    Relationship to their academic performance‟, Medical Teacher, 34(sup1), pp. S37–

    S41. doi: 10.3109/0142159X.2012.656749.

    Ali, S. et al. (2013) „Factors Contributing to the Students Academic Performance: A

    Case Study of Islamia University Sub-Campus‟, American Journal of Educational

    Research, 1(8), pp. 283–289. doi: 10.12691/education-1-8-3.

    Anonim (2007) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen

    Pendidikan Nasional. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

    Arikunto, S. and Prosedur (2002) „BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

    KELAS‟, Jakarta: PT. Rineka CiptaJakarta: Bumi Aksara, 136(2), pp. 2–3.

    Available at: http://digilib.uinsby.ac.id/1041/6/Bab 3.pdf.

    Birch, C. O. (2017) „How does mental and physical fatigue affect a rugby player ‟ s

    force production during scrummaging ?‟, pp. 2015–2017.

    Boksem, M. A. S., Meijman, T. F. and Lorist, M. M. (2005) „Effects of mental

    fatigue on attention: An ERP study‟, Cognitive Brain Research, 25(1), pp. 107–116.

    doi: 10.1016/j.cogbrainres.2005.04.011.

    Boksem, M. A. S., Meijman, T. F. and Lorist, M. M. (2006) „Mental fatigue,

    motivation and action monitoring‟, Biological Psychology, 72(2), pp. 123–132. doi:

    10.1016/j.biopsycho.2005.08.007.

    Carrier, J. and Monk, T. H. (2000) „Circadian rhythms of performance: new trends‟,

    Chronobiol Int, 17(6), pp. 719–732. doi: 10.1081/CBI-100102108.

    Chaudhuri, A. and Behan, P. O. (2004) „Fatigue in neurological disorders‟, Lancet,

    363(9413), pp. 978–988. doi: 10.1016/S0140-6736(04)15794-2.

  • 47

    Dittner, A. J., Wessely, S. C. and Brown, R. G. (2004) „The assessment of fatigue: A

    practical guide for clinicians and researchers‟, Journal of Psychosomatic Research,

    pp. 157–170. doi: 10.1016/S0022-3999(03)00371-4.

    Doe, N. (2012) „Gangguan Tidur Pada Perawat Pekerja Shift‟, pp. 7–26.

    Efriana, C. (2012) „Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Program Studi

    Diploma Iii Kebidanan Stikes U ‟ Budiyah‟, 1(2), pp. 12–18.

    Jackson, C. (2015) „The Chalder Fatigue Scale (CFQ 11)‟, Occupational Medicine,

    65(1), p. 86. doi: 10.1093/occmed/kqu168.

    Johansson, B. and Rönnbäck, L. (2014) „Long-Lasting Mental Fatigue After

    Traumatic Brain Injury – A Major Problem Most Often Neglected Diagnostic Criteria

    , Assessment , Relation to Emotional and Cognitive Problems , Cellular Background ,

    and Aspects on Treatment‟, Traumatic brain injury, pp. 491–511. doi:

    10.5772/57311.

    Junghaenel, D. U. et al. (2011) „Demographic correlates of fatigue in the US general

    population: results from the patient-reported outcomes measurement information

    system (PROMIS) initiative.‟, Journal of psychosomatic research, 71(3), pp. 117–23.

    doi: 10.1016/j.jpsychores.2011.04.007.

    Marcora, S. M., Staiano, W. and Manning, V. (2009) „Mental fatigue impairs

    physical performance in humans‟, pp. 857–864. doi:

    10.1152/japplphysiol.91324.2008.

    Mizuno, K. et al. (2011) „Mental fatigue caused by prolonged cognitive load

    associated with sympathetic hyperactivity‟, Behavioral and Brain Functions, 7(1), p.

    17. doi: 10.1186/1744-9081-7-17.

    Questionnaire, T. F. et al. (2003) „Measures of Fatigue Subscale of the Short Form

    Health Survey‟, 49(5), pp. 175–183. doi: 10.1002/art.11405.

  • 48

    Riyani, Y. (2012) „Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa‟,

    Jurnal EKSOS, 8(1), pp. 19–25. Available at:

    http://repository.polnep.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/354/03-YANI

    R.pdf?sequence=1.

    Sajadi, S. A. (2016) „Sleep quality and the factors affecting the fatigue severity and

    academic performance of students at AJA university of medical sciences‟, Journal of

    Advances in Medical Education (JAMED), 1(2), pp. 9–16.

    Sherwood, L. (2010) „Human Physiology: From Cells to Systems‟, Human

    Physiology, 7th editio, p. 766. doi: 9781111577438.

    Sievertsen, H. H., Gino, F. and Piovesan, M. (2016) „Cognitive fatigue influences

    students‟ performance on standardized tests‟, Proceedings of the National Academy

    of Sciences, 113(10), pp. 2621–2624. doi: 10.1073/pnas.1516947113.

    Sugiyono (2012) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, Bandung:

    Alfabeta. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.

    Thaib, E. N. (2013) „DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL Eva Nauli Thaib‟,

    XIII(2), pp. 384–399.

    Torres-Harding, S. and Jason, L. A. (2005) „What Is Fatigue? History and

    Epidemiology.‟, Fatigue as a window to the brain., (January), pp. 3–17. Available at:

    http://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?T=JS&PAGE=reference&D=psyc4&NEWS=N

    &AN=2005-07385-001.

    De Vries, J. (2003) „Assessment of fatigue among working people: a comparison of

    six questionnaires‟, Occupational and Environmental Medicine, 60(>90001), p. 10i–

    15. doi: 10.1136/oem.60.suppl_1.i10.

    Williamson, R. J. et al. (2005) „The relationship of fatigue to mental and physical

    health in a community sample‟, Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology,

  • 49

    40(2), pp. 126–132. doi: 10.1007/s00127-005-0858-5.

    Workplace Safety and Health Council (2010) „Workplace Safety and Health

    Guidelines (Fatigue Management)‟, January 2010, pp. 6–10. Available at:

    https://www.wshc.sg/files/wshc/upload/cms/file/2014/Fatigue_Management.pdf.

    Wyller, V. (2007) The pathophysiology of chronic fatigue syndrome in adolescents.

    Available at: https://www.duo.uio.no/handle/123456789/28571.

  • 50

    Lampiran I

    REKOMENDASI PERSETUJUAN ETIK

  • 51

    Lampiran II

    SURAT IZIN PENELITIAN

  • 52

    Lampiran III

    Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent)

    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

    Saya sedang menyusun skripsi mengenai tingkat kelelahan dan hubungannya

    dengan prestasi belajar terhadap mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

    mengetahui hubungan faktor kelelahan pada mahasiswa terhadap prestasi belajar.

    Hasil penelitian ini dapat dijadikan telaah dalam memberi masukan kepada sistem

    pendidikan sekarang ini agar lebih baik lagi.

    Saya membutuhkan informasi sebagai data penelitian. Saya mohon kesediaan

    Anda untuk mengisi kuisioner ini. Semua jawaban yang Anda tulis akan membantu

    saya. Semua data akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk penelitian ini. Atas

    bantuan dan kerja samanya, saya ucapkan terima kasih.

    Peneliti,

    Ghaniah Alvita

    A. Persetujuan Responden

    1. Nama :

    2. NIM :

    2. Umur : thn

    Saya yang bertandatangan dibawah bersedia untuk menjadi responden dalam

    penelitian dengan judul “Hubungan Faktor Kelelahan terhadap Prestasi Belajar

    Mahasiswa Kedokteran Universitas Hasanuddin Angkatan 2017” yang dilakukan oleh

    peneliti Ghaniah Alvita.

    Makassar, 2017

    ( )

  • 53

    Lampiran IV

    Lembar Kuesioner Penelitian

    B. Penilaian Kelelahan

    Centang (√) pada kolom yang anda rasa sesuai dengan apa yang anda alami selama

    kurang lebih 1 bulan terakhir. Tidak ada jawaban benar ataupun salah, karena itu

    isilah sesuai dengan keadaan diri saudara.

    CHALDER FATIGUE SCALE

    No Tidak

    Pernah

    Kadang-

    Kadang

    Sering Sangat

    Sering

    1 Apakah anda sering

    mempunyai masalah dengan

    kelelahan?

    2 Apakah anda butuh istirahat

    (tidur) yang lebih banyak?

    3 Apakah anda sering merasa

    mengantuk atau lelah?

    4 Apakah Anda sering

    mengalami kesulitan dalam

    memulai mengerjakan

    aktivitas/pekerjaan sehari-hari?

    5 Apakah anda sering merasa

    kurang bertenaga?

    6 Apakah Anda sering merasa

    pegal-pegal pada bagian otot?

    7 Apakah anda sering merasa

    lemah?

    8 Apakah anda sering merasa

  • 54

    sulit untuk berkonsentrasi

    (misalnya saat belajar)?

    9 Apakah anda sering mengalami

    ketersendatan dalam berbicara?

    10 Apakah Anda mengalami

    kesulitan dalam memahami

    perkataan orang lain

    Bagus

    dari

    biasanya

    Seperti

    biasa

    Buruk

    dari

    biasanya

    Sangat

    buruk

    dari

    biasanya

    11 Bagaimana kemampuan

    memori anda?

    Terdapat empat pilihan jawaban yang disediakan, yaitu:

    1 : Tidak pernah (75%)

    SUBJECTIVE SELF RATING TEST

    No. Perasaan Kelelahan 1 2 3 4

    A. Pelemahan Kegiatan

    1 Perasaan berat di kepala

    2 Lelah seluruh badan

    3 Berat di kaki

    4 Menguap

    5 Pikiran kacau

    6 Mengantuk

    7 Ada beban pada mata

    8 Gerakan canggung dan kaku

    9 Berdiri tidak stabil

  • 55

    10 Ingin berbaring

    B. Pelemahan Motivasi

    11 Susah berpikir

    12 Lelah untuk bicara

    13 Gugup

    14 Tidak terkonsentrasi

    15 Sulit memusatkan perhatian

    16 Muda lupa

    17 Kepercayaan diri berkurang

    18 Merasa cemas

    19 Sulit mengontrol sikap

    20 Tidak tekun dalam pekerjaan

    C. Kelelahan Fisik

    21 Sakit kepala

    22 Kaku di bahu

    23 Nyeri di punggung

    24 Sesak napas

    25 Haus

    26 Suara serak

    27 Merasa pening

    28 Spasme di kelopak mata

    29 Tremor pada anggota badan

    30 Merasa kurang sehat

  • 56

    Lampiran V

    Output Hasil Penelitian

    1. Analisa Univariat

    Frequencies

    Notes

    Output Created 21-NOV-2017 07:36:33

    Comments

    Input Data C:\Users\Masriadi\Downloads\Da

    ta Ghaniah.sav

    Active Dataset DataSet1

    Filter

    Weight

    Split File

    N of Rows in Working Data File 224

    Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

    treated as missing.

    Cases Used Statistics are based on all cases

    with valid data.

    Syntax FREQUENCIES

    VARIABLES=Gabungan.Fisik

    Gabungan.Mental Kat.Nilai.Tes

    Kat.Fisik.1 Kat.Fisik.2

    Kat.Mental.1 Kat.Mental.2

    Kat.Chalder.1 Kat.Chalder.2

    Kat.SSRT.2 Kat.SSRT.1

    /ORDER=ANALYSIS.

    Resources Processor Time 00:00:00.03

    Elapsed Time 00:00:00.03

    Frequency Table

    Gabungan.Fisik

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

  • 57

    Valid Lelah - Lelah 60 26.8 26.8 26.8

    Lelah - Tidak 54 24.1 24.1 50.9

    Tidak - Lelah 28 12.5 12.5 63.4

    Tidak - Tidak 82 36.6 36.6 100.0

    Total 224 100.0 100.0

    Gabungan.Mental

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Lelah - Lelah 6 2.7 2.7 2.7

    Lelah - Tidak 18 8.0 8.0 10.7

    Tidak - Lelah 10 4.5 4.5 15.2

    Tidak - Tidak 190 84.8 84.8 100.0

    Total 224 100.0 100.0

    Kat.Nilai.Tes

    Frequency Percent Valid Percent

    Cumulative

    Percent

    Valid Baik 84 37.5 37.5 37.5

    Tidak Baik 140 62.5 62.5 100.0

    Total 224 100.0 100.0

    CROSSTABS

    /TABLES=Kat.SSRT.1 Kat.SSRT.2 Gabungan.SSRT Kat.Fisik.1

    Kat.Fisik.2 Kat.Mental.1 Kat.Mental.2

    Gabungan.Chalder Kat.Chalder.1 Kat.Chalder.2 Gabungan.Fisik

    Gabungan.Mental BY Kat.Nilai.Tes

    /FORMAT=AVALUE TABLES

    /STATISTICS=CHISQ

    /CELLS=COUNT ROW

    /COUNT ROUND CELL.

    2. Analisa Bivariat

  • 58

    Crosstabs

    Notes

    Output Created 21-NOV-2017 07:40:25

    Comments

    Input Data C:\Users\Masriadi\Downloads\Dat

    a Ghaniah.sav

    Active Dataset DataSet1

    Filter

    Weight

    Split File

    N of Rows in Working Data File 224

    Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

    treated as missing.

    Cases Used Statistics for each table are based

    on all the cases with valid data in

    the specified range(s) for all

    variables in each table.

    Syntax CROSSTABS

    /TABLES=Kat.SSRT.1

    Kat.SSRT.2 Gabungan.SSRT

    Kat.Fisik.1 Kat.Fisik.2

    Kat.Mental.1 Kat.Mental.2

    Gabungan.Chalder

    Kat.Chalder.1 Kat.Chalder.2

    Gabungan.Fisik

    Gabungan.Mental BY

    Kat.Nilai.Tes

    /FORMAT=AVALUE TABLES

    /STATISTICS=CHISQ

    /CELLS=COUNT ROW

    /COUNT ROUND CELL.

    Resources Processor Time 00:00:00.06

    Elapsed Time 00:00:00.13

    Dimensions Requested 2

    Cells Available 524245

  • 59

    Case Processing Summary

    Cases

    Valid Missing Total

    N Percent N Percent N Percent

    Kat.SSRT.1 *

    Kat.Nilai.Tes

    224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%

    Kat.SSRT.2 *

    Kat.Nilai.Tes

    224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%

    Gabungan.SSRT *

    Kat.Nilai.Tes

    224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%

    Kat.Fisik.1 *

    Kat.Nilai.Tes

    224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%

    Kat.Fisik.2 *

    Kat.Nilai.Tes

    224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%

    Kat.Mental.1 *

    Kat.Nilai.Tes

    224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%

    Kat.Mental.2 *

    Kat.Nilai.Tes

    224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%

    Gabungan.Chalder *

    Kat.Nilai.Tes

    224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%

    Kat.Chalder.1 *

    Kat.Nilai.Tes

    224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%

    Kat.Chalder.2 *

    Kat.Nilai.Tes

    224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%

    Gabungan.Fisik *

    Kat.Nilai.Tes

    224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%

    Gabungan.Mental *

    Kat.Nilai.Tes

    224 100.0% 0 0.0% 224 100.0%

    Kat.SSRT.1 * Kat.Nilai.Tes

    Crosstab

    Kat.Nilai.Tes

    Total Baik Tidak Baik

    Kat.SSRT.1 Lelah Count 50 80 130

  • 60

    % within Kat.SSRT.1 38.5% 61.5% 100.0%

    Tidak Count 34 60 94

    % within Kat.SSRT.1 36.2% 63.8% 100.0%

    Total Count 84 140 224

    % within Kat.SSRT.1 37.5% 62.5% 100.0%

    Chi-Square Tests

    Value df

    Asymptotic

    Significance

    (2-sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square .122a 1 .727

    Continuity Correctionb .044 1 .834

    Likelihood Ratio .122 1 .726

    Fisher's Exact Test .780 .418

    Linear-by-Linear

    Association

    .122 1 .727

    N of Valid Cases 224

    a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 35.25.

    b. Computed only for a 2x2 table Kat.SSRT.2 * Kat.Nilai.Tes

    Crosstab

    Kat.Nilai.Tes

    Total Baik Tidak Baik

    Kat.SSRT.2 Lelah Count 31 63 94

    % within Kat.SSRT.2 33.0% 67.0% 100.0%

    Tidak Count 53 77 130

    % within Kat.SSRT.2 40.8% 59.2% 100.0%

    Total Count 84 140 224

    % within Kat.SSRT.2 37.5% 62.5% 100.0%

    Chi-Square Tests

    Value df

    Asymptotic

    Significance (2-

    sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

  • 61

    Gabungan.SSRT * Kat.Nilai.Tes

    Crosstab

    Kat.Nilai.Tes

    Total Baik Tidak Baik

    Gabungan.SSRT Lelah - Lelah Count 27 52 79

    % within Gabungan.SSRT 34.2% 65.8% 100.0%

    Lelah - Tidak Count 23 28 51

    % within Gabungan.SSRT 45.1% 54.9% 100.0%

    Tidak - Lelah Count 4 11 15

    % within Gabungan.SSRT 26.7% 73.3% 100.0%

    Tidak - Tidak Count 30 49 79

    % within Gabungan.SSRT 38.0% 62.0% 100.0%

    Total Count 84 140 224

    % within Gabungan.SSRT 37.5% 62.5% 100.0%

    Chi-Square Tests

    Value df

    Asymptotic

    Significance (2-

    sided)

    Pearson Chi-Square 2.387a 3 .496

    Likelihood Ratio 2.402 3 .493

    Linear-by-Linear Association .048 1 .826

    N of Valid Cases 224

    Pearson Chi-Square 1.413a 1 .235

    Continuity Correctionb 1.100 1 .294

    Likelihood Ratio 1.421 1 .233

    Fisher's Exact Test .265 .147

    Linear-by-Linear

    Association

    1.406 1 .236

    N of Valid Cases 224

    a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 35.25.

    b. Computed only for a 2x2 table

  • 62

    a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

    5.63.

    Gabungan.Chalder * Kat.Nilai.Tes

    Crosstab

    Kat.Nilai.Tes

    Total Baik Tidak Baik

    Gabungan.Chalder Lelah - Lelah Count 13 25 38

    % within

    Gabungan.Chalder

    34.2% 65.8% 100.0%

    Lelah - Tidak Count 26 19 45

    % within

    Gabungan.Chalder

    57.8% 42.2% 100.0%

    Tidak - Lelah Count 3 21 24

    % within

    Gabungan.Chalder

    12.5% 87.5% 100.0%

    Tidak - Tidak Count 42 75 117

    % within

    Gabungan.Chalder

    35.9% 64.1% 100.0%

    Total Count 84 140 224

    % within

    Gabungan.Chalder

    37.5% 62.5% 100.0%

    Chi-Square Tests

    Value df

    Asymptotic

    Significance (2-

    sided)

    Pearson Chi-Square 14.598a 3 .002

    Likelihood Ratio 15.420 3 .001

    Linear-by-Linear Association 3.899 1 .048

    N of Valid Cases 224

    a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

    9.00. Kat.Chalder.1 * Kat.Nilai.Tes

  • 63

    Crosstab

    Kat.Nilai.Tes

    Total Baik Tidak Baik

    Kat.Chalder.1 Lelah Count 39 44 83

    % within Kat.Chalder.1 47.0% 53.0% 100.0%

    Tidak Count 45 96 141

    % within Kat.Chalder.1 31.9% 68.1% 100.0%

    Total Count 84 140 224

    % within Kat.Chalder.1 37.5% 62.5% 100.0%

    Chi-Square Tests

    Value df

    Asymptotic

    Significance (2-

    sided)

    Exact Sig. (2-

    sided)

    Exact Sig. (1-

    sided)

    Pearson Chi-Square 5.065a 1 .024

    Continuity Correctionb 4.442 1 .035

    Likelihood Ratio 5.023 1 .025

    Fisher's Exact Test .032 .018

    Linear-by-Linear

    Association

    5.042 1 .025

    N of Valid Cases 224

    a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 31.13.

    b. Computed only for a 2x2 table

    Kat.Chalder.2 * Kat.Nilai.Tes

    Crosstab

    Kat.Nilai.Tes

    Total Baik Tidak Baik

    Kat.Chalder.2 Lelah Count 16 46 62

    % within Kat.Chalder.2 25.8% 74.2% 100.0%

    Tidak Count 68 94 162

    % within Kat.Chalder.2 42.0% 58.0% 100.0%

    Total Count 84 140 224

    % within Kat.Chalder.2 37.5% 62.5% 100.0%

  • 64

    Chi-Square Tests

    Value df

    Asymptotic

    Significanc

    e (2-sided)

    Exact Sig.

    (2-sided)

    Exact Sig.

    (1-sided)

    Pearson Chi-Square 5.002a 1 .025

    Continuity

    Correctionb

    4.335 1 .037

    Likelihood Ratio 5.185 1 .023

    Fisher's Exact Test .031 .017

    Linear-by-Linear

    Association

    4.979 1 .026

    N of Valid Cases 224

    a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

    23.25.

    b. Computed only for a 2x2 table

    Gabungan.Fisik * Kat.Nilai.Tes

    Crosstab

    Kat.Nilai.Tes

    Total Baik

    Tidak

    Baik

    Gabungan.Fisi

    k

    Lelah -

    Lelah

    Count 21 39 60

    % within

    Gabungan.Fisik

    35.0% 65.0% 100.0%

    Lelah -

    Tidak

    Count 26 28 54

    % within

    Gabungan.Fisik

    48.1% 51.9% 100.0%

    Tidak -

    Lelah

    Count 4 24 28

    % within

    Gabungan.Fisik

    14.3% 85.7% 100.0%

    Tidak -

    Tidak

    Count 33 49 82

    % within

    Gabungan.Fisik

    40.2% 59.8% 100.0%

    Total Count 84 140 224

  • 65

    % within

    Gabungan.Fisik

    37.5% 62.5% 100.0%

    Chi-Square Tests

    Value df

    Asymptotic

    Significance (2-

    sided)

    Pearson Chi-Square 9.474a 3 .024

    Likelihood Ratio 10.400 3 .015

    Linear-by-Linear Association .849 1 .357

    N of Valid Cases 224

    a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

    10.50. Gabungan.Mental * Kat.Nilai.Tes

    Crosstab

    Kat.Nilai.Tes

    Total Baik

    Tidak

    Baik

    Gabungan.Me

    ntal

    Lelah -

    Lelah

    Count 1 5 6

    % within

    Gabungan.Mental

    16.7% 83.3% 100.0%

    Lelah -

    Tidak

    Count 7 11 18

    % within

    Gabungan.Mental

    38.9% 61.1% 100.0%

    Tidak -

    Lelah

    Count 0 10 10

    % within

    Gabungan.Mental

    0.0% 100.0% 100.0%

    Tidak -

    Tidak

    Count 76 114 190

    % within

    Gabungan.Mental

    40.0% 60.0% 100.0%

    Total Count 84 140 224

    % within

    Gabungan.Mental

    37.5% 62.5% 100.0%

  • 66

    Chi-Square Tests

    Value df

    Asymptotic

    Significance (2-

    sided)

    Pearson Chi-Square 7.633a 3 .054

    Likelihood Ratio 11.172 3 .011

    Linear-by-Linear Association .426 1 .514

    N of Valid Cases 224

    a. 3 cells (37.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count

    is 2.25.

  • 67

    Lampiran 6

    BIODATA DIRI PENULIS

    Data Pribadi :

    Nama Lengkap : Ghaniah Alvita

    Nama Panggilan : Nia

    Tempat/Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 22 November 1996

    Pekerjaan : Mahasiswa

    Agama : Islam

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Gol. Darah : A

    Nama Orang Tua

    Ayah : Akhiruddin

    Ibu : Wahdah Husain

    Pekerjaan Orang Tua

    Ayah : Wiraswasta

    Ibu : IRT

    Anak ke : 1 dari 3 bersaudara

    Alamat saat ini : Jalan Borong Raya Kompleks Delta Mas II Makassar

    No. Telp : 081299084139

    Email : [email protected]

  • 68

    Riwayat Pendidikan Formal

    Periode Sekolah/Institusi/Universitas Jurusan

    2002-2008 SDN Pembina -

    2008-2011 SMPN 2 Luwuk -

    2011-2014 SMAN 2 Tinggimoncong IPA

    2014-sekarang Fakultas Kedokteran Universitas

    Hasanuddin

    Pendidikan Dokter

    Riwayat Organisasi

    Periode Organisasi Jabatan

    2014-

    sekarang

    Medical Muslim Family Anggota Biasa

    2016-

    sekarang

    Medical Youth Research Club

    Fakultas Kedokteran Universitas

    Hasanuddin

    Anggota Biasa

    2017-

    sekarang

    Badan Eksekutif Mahasiswa Anggota Biasa