hubungan etika kesehatan dan hukum kesehatan

7
Tugas Etika dan Hukum Kesehatan HUBUNGAN ETIKA KESEHATAN DAN HUKUM KESEHATAN. Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Suatu Ilmu yang berkenaan dalam penilaian yang baik dan yang buruk dan tentang hak dan kewajiban yang berhubungan dengan moral. Hukum adalah perautaran atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah. Di dalam pelayanan kesehatan tentu ada aturan-aturan yang berkaitan dengan kesehatan yaitu bagaimana menangani masalah- masalah itu tidak keluar dari etika dan hukum agar apa yang dikerjakan tidak menimbulkan efek secara etika dan hukum terhadap diri sendiri dan orang lain. Etik berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang artinya yang baik/yang layak. Yang baik / yang layak ini ukurannya orang banyak. Secara lebih luas, etika merupakan norma-norma, nilai- nilai atau pola tingkah laku kelompok profesi tertentu dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Pekerjaan profesi antara lain dokter, apoteker, ahli kesehatan masyarakat, perawat, wartawan, hakim, pengacara, akuntan, dan lain-lain. Sedangkan etika ahli kesehatan masyarakat adalah bagaimana bertingkah laku dalam memberikan jasa dalam pelayananya nanti. Ciri-ciri pekerjaan profesi : 1. Mengikuti pendidikan sesuai standar nasional. 2. Pekerjaannya berlandaskan etik profesi. 3. Mengutamakan panggilan kemanusiaan daripada keuntungan. 4. Pekerjaannya legal melalui perizinan. 5. Anggotanya belajar sepanjang hayat (longlife education). Supriady.R /AKK/ 137032172 Page 1

Upload: drg-supriadyr

Post on 28-Dec-2015

489 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Etika Kesehatan Dan Hukum Kesehatan

Tugas Etika dan Hukum Kesehatan

HUBUNGAN ETIKA KESEHATAN DAN HUKUM KESEHATAN.

Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Suatu Ilmu yang berkenaan dalam

penilaian yang baik dan yang buruk dan tentang hak dan kewajiban yang berhubungan dengan

moral. Hukum adalah perautaran atau adat yang secara resmi dianggap mengikat yang

dikukuhkan oleh penguasa atau pemerintah.

Di dalam pelayanan kesehatan tentu ada aturan-aturan yang berkaitan dengan

kesehatan yaitu bagaimana menangani masalah-masalah itu tidak keluar dari etika dan hukum

agar apa yang dikerjakan tidak menimbulkan efek secara etika dan hukum terhadap diri sendiri

dan orang lain.

Etik berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang artinya yang baik/yang layak. Yang

baik / yang layak ini ukurannya orang banyak. Secara lebih luas, etika merupakan norma-norma,

nilai-nilai atau pola tingkah laku kelompok profesi tertentu dalam memberikan pelayanan jasa

kepada masyarakat. Pekerjaan profesi antara lain dokter, apoteker, ahli kesehatan masyarakat,

perawat, wartawan, hakim, pengacara, akuntan, dan lain-lain. Sedangkan etika ahli kesehatan

masyarakat adalah bagaimana bertingkah laku dalam memberikan jasa dalam pelayananya

nanti.

Ciri-ciri pekerjaan profesi :

1. Mengikuti pendidikan sesuai standar nasional.

2. Pekerjaannya berlandaskan etik profesi.

3. Mengutamakan panggilan kemanusiaan daripada keuntungan.

4. Pekerjaannya legal melalui perizinan.

5. Anggotanya belajar sepanjang hayat (longlife education).

6. Mempunyai organisasi profesi (ex: IDI, IAKMI, PWI, dll).

Hukum kesehatan (No. 23 tahun 1992) adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan

langsung dengan pemeliharaan / pelayanan dan penerapannya. Yang diatur menyangkut hak

dan kewajiban baik perorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan

kesehatan maupun dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspeknya,

organisasi, sarana pedoman standar pelayanan medic, ilmu pengetahuan kesehatan dan hukum

Supriady.R /AKK/ 137032172 Page 1

Page 2: Hubungan Etika Kesehatan Dan Hukum Kesehatan

Tugas Etika dan Hukum Kesehatan

serta sumber-sumber hukum lainnya. Hukum kesehatan mencakup komponen-komponen yang

berhubungan dengan kesehatan contohnya hukum pelayanan kesehatan terhadap keluarga

miskin (Gakin).

Persamaan etika dan hukum :

1. Alat untuk mengatur tertibnya hidup bermasyarakat.

2. Objeknya tingkah laku manusia.

3. Mengandung hak dan kewajiban anggota masyarakat agar tidak saling merugikan.

4. Menggugah kesadaran untuk bersikap manusiawi.

5. Sumbernya hasil pemikiran para pakar dan pengalaman senior.

Perbedaan etik dan hukum :

ETIKA

1. Berlaku untuk lingkungan professional.

2. Disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesi.

3. Tidak seluruhnya tertulis

4. Pelanggaran diselesaikan oleh majelis kehormatan etik

5. Sanksi pelanggaran tuntunan

6. Penyelesaian pelanggaran tidak selalu disertai bukti fisik

HUKUM

1. Berlaku untuk umum

2. Disusun oleh badan pemerintah / kekuasaan

3. Tercantum secara rinci dalam kitab UU dan lembaran/berita negara

4. Pelanggaran diselesaikan melalui pengadilan

5. Sanksi pelanggaran tuntutan

6. Penyelesaian pelanggaran memerlukan bukti fisik

Etika kesehatan mencakup penilaian terhadap gejala kesehatan yang disetujui atau

ditolak dan suatu kerangka rekomendasi bagaimana bersikap/bertindak secara pantas di dalam

bidang kesehatan.

Supriady.R /AKK/ 137032172 Page 2

Page 3: Hubungan Etika Kesehatan Dan Hukum Kesehatan

Tugas Etika dan Hukum Kesehatan

Perihal hubungan tenaga kesehatan dengan pasien dan keluarganya :

1. Paternalisme yaitu Kalangan Profesi kesehatan harus berperan sebagai orangtua terhadap

pasien dan keluarganya.

2. Individualisme yaitu Pasien mempunyai hak-hak mutlak terhadap badan dan kehidupannya.

3. Resiprokalisme yaitu Kalangan profesi kesehatan harus bekerja sama dengan pasien dan

keluarganya dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Hukum kesehatan menurut Anggaran Dasar Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia

(PERHUKI), adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan

pemeliharaan / pelayanan kesehatan dan penerapannya. Hal ini menyangkut hak dan

kewajiban baik dari perorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan

kesehatan maupun dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspeknya,

organisasi, sarana, pedoman standar pelayanan medik, ilmu pengetahuan kesehatan dan

hukum serta sumber-sumber hukum lainnya. Hukum kedokteran merupakan bagian dari hukum

kesehatan, yaitu yang menyangkut asuhan / pelayanan kedokteran (medical care / sevice).

Tujuan hukum pada intinya adalah menciptakan tatanan masyarakat yang tertib,

menciptakan ketertiban dan keseimbangan. Dengan tercapainya ketertiban didalam

masyarakat diharapkan kepentingan manusia akan terpenuhi dan terlindungi (Mertokusumo,

1986). Dengan demikian jelas terlihat bahwa tujuan hukum kesehatanpun tidak akan banyak

menyimpang dari tujuan umum hukum. Hal ini dilihat dari bidang kesehatan sendiri yang

mencakup aspek sosial dan kemasyarakatan dimana banyak kepentingan harus dapat

diakomodir dengan baik.

Pada masa kini dapat disepakati luas ruang lingkup peraturan hukum untuk kegiatan

pelayanan kesehatan menurut ilmu kedokteran mencakup aspek-aspek di bidang pidana,

hukum perdata, hukum administrasi, bahkan sudah memasuki aspek hukum tatanegara.

Persyaratan pendidikan keahlian, menjalankan pekerjaan profesi, tatacara membuka

praktek pengobatan, dan berbagai pembatasan serta pengawasan profesi dokter masuk dalam

bagian hukum administrasi. Hak dan kewajiban yang timbul dari hubungan pelayanan

kesehatan, persetujuan antara dokter dan pasien serta keluarganya, akibat kelalaian perdata

serta tuntutannya dalam pelayanan kesehatan masuk bagian hukum perdata. Kesaksian,

Supriady.R /AKK/ 137032172 Page 3

Page 4: Hubungan Etika Kesehatan Dan Hukum Kesehatan

Tugas Etika dan Hukum Kesehatan

kebenaran isi surat keterangan kesehatan, menyimpan rahasia, pengguguran kandungan, resep

obat keras atau narkotika, pertolongan orang sakit yang berakibat bahaya maut atau luka-luka

masuk bagian hukum pidana.

MENGAPA PRODI AKK PERLU BELAJAR DAN MENDALAMI HUKUM KESEHATAN

Sebagai salah satu tenaga kesehatan yang bergerak dalam bidang administrasi dan

kebijakan kesehatan (AKK) memandang hukum kesehatan menjadi pedoman bagi pelaksanaan

kesehatan masyarakat yang mengikat seluruh unsur-unsur yang terlibat di dalamnya. Dimana

walaupun hukum kesehatan merupakan salah satu produk kebijakan kesehatan menentukan

batasan tegas antara perintah, larangan dan anjuran.

Selain itu, hukum kesehatan dibentuk oleh banyak pihak seperti anggota legislative,

eksekutif, ahli kesehatan, ahli hukum, ahli ekonomi, ahli social kemasyarakatan dan pihak lainya

ini dikonsultasikan secara terbuka dan transparan kepada seluruh rakyat. Dimana di kebijakan

kesehatan terkadang lebih bersifat teknis yang didalam penyusunannya terkadang hanya

melibatkan orang-orang teknis kesehatan.

Administrasi kebijakan kesehatan mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari hukum

kesehatan, dimana ruang lingkupnya secara umum meliputi :

Kebijakan Kesehatan (Health Policy)

Hukum Kesehatan (Health Law)

Ekonomi Kesehatan (Health Economic)

Manajemen Kesehatan (Health Man Power)

Dan lain-lain

Selain hukum kesehatan merupakan bagian dari administrasi kebijakan kesehatan,

dalam proses penyusunan hukum kesehatan itu sendiri mengikuti siklus kebijakan seperti

menurut Walt (1994) menyajikan empat tahap proses kebijakan :

1. Identifikasi masalah dan pengenalan issu.

2. Formulasi kebijakan

3. Implementasi kebijakan

4. Evaluasi kebijakan

Supriady.R /AKK/ 137032172 Page 4

Page 5: Hubungan Etika Kesehatan Dan Hukum Kesehatan

Tugas Etika dan Hukum Kesehatan

KETENTUAN HUKUM / PERATURAN – PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN PROGRAM

STUDI AKK

Sumber hukum dalam hukum kesehatan meliputi hukum tertulis, yurisprudensi dan

doktrin. Dilihat dari objeknya, maka hukum kesehatan mencakup segala aspek yang berkaitan

dengan pemeliharaan kesehatan, sehingga hukum kesehatan menjadi cukuo luas dan komplek.

Hukum kesehatan dari sudut pandang materi muatan yang ada dapat dikatakan

mengandung 4 objek yaitu :

1. Pengaturan yang berkaitan dengan upaya kesehatan

2. Pengaturan yang berkaitan dengan tenaga kesehatan

3. Pengaturan yang berkaitan dengan sarana kesehatan

4. Pengaturan yang berkaitan dengan komoditi / perbekalan kesehatan

Saat ini ada sekitar 30 puluh jenis peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

kesehatan, antara lain sebagai berikut :

UU no.29/2004 tentang Praktik Kedokteran

UU no.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

UU no.25/2009 tentang Pelayanan Publik

UU no.36/2009 tentang Kesehatan

UU no.44/2009 tentang Rumah Sakit

UU no.24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

PP no. 109 tahun 2012 Tentang pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif

tembakau.

PP no.33 tahun 2012 tentang Pemberian ASI eklusif

PP no.51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian

Dan lain – lain.

Supriady.R /AKK/ 137032172 Page 5