etika profesi dan hukum kesehatan stikes

43
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Assalamu’alaikum Wr. Wb. Materi Kuliah Etika Materi Kuliah Etika & & Hukum Kesehatan Hukum Kesehatan Masyarakat Masyarakat STIKES HANG TUAH STIKES HANG TUAH PEKANBARU PEKANBARU 20!"20# 20!"20#

Upload: samuelbatubara

Post on 07-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

etika

TRANSCRIPT

  • Assalamualaikum Wr. Wb.

    Materi Kuliah Etika & Hukum Kesehatan MasyarakatSTIKES HANG TUAH PEKANBARU2014-2015

  • Etika & Hukum Kesehatan Masyarakat

    Oleh : Parlindungan, SH., MH.0812 6812 3180

    Blog : www.parlinriau.blogspot.com www.maentertain.blogspot.com

    E-mail: [email protected]

  • Pengertian EtikaIlmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Parlindungan, SH., MH

  • Tujuan Mempelajari Etika Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu.Parlindungan, SH., MH

  • Pengertian Baik?Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia. Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif.Parlindungan, SH., MH

  • Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku. Pengertian BurukParlindungan, SH., MH

  • Cara Penilaian Baik dan BurukMenurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan, Kebahagiaan, Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi, Utilitarisme, Paham Eudaemonisme, Aliran Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran Idealisme, Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran Komunisme. Parlindungan, SH., MH

  • Kriteria perbuatan baik atau buruk yang akan diuraikan di bawah ini sebatas berbagai aliran atau faham yang pernah dan terus berkembang sampai saat ini. Khusus penilaian perbuatan baik dan buruk menurut agama, adat kebiasaan, dan kebudayaan tidak akan dibahas di sini.Parlindungan, SH., MH

  • 1. Faham Kebahagiaan (Hedonisme) Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan dan kenikmatan/kelezatan.2. Bisikan Hati (Intuisi) Bisikan hati adalah, kekuatan batin yang dapat mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu baik atau buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan itu. Parlindungan, SH., MH

  • 3. EvolusiPaham ini berpendapat, bahwa segala sesuatu yang ada di alam ini selalu (secara berangsur-angsur) mengalami perubahan, yaitu berkembang menuju ke arah kesempurnaan. Parlindungan, SH., MH

  • 4. Paham Eudaemonisme Prinsip pokok faham ini adalah kebahagiaan bagi diri sendiri dan kebahagiaan bagi orang lain. Menurut Aristoteles, untuk mencapai eudaemonia ini diperlukan 4 hal : (1) kesehatan, kebebasan, kemerdekaan, kekayaan & kekuasaan; (2) kemauan; (3) perbuatan baik; dan (4) pengetahuan batiniah. Parlindungan, SH., MH

  • 5. Aliran Pragmatisme Aliran ini menititkberatkan pada hal-hal yang berguna dari diri sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Yang menjadi titik beratnya adalah pengalaman, oleh karena itu penganut faham ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam dunia empiris. Parlindungan, SH., MH

  • 6. Aliran Naturalisme Yang menjadi ukuran baik atau buruk adalah: apakah sesuai dengan keadaan alam, apabila alami maka itu dikatakan baik, sedangkan apabila tidak alami dipandang buruk. Jean Jack Rousseau mengemukakan, bahwa kemajuan, pengetahuan dan kebudayaan adalah menjadi perusak alam semesta. Parlindungan, SH., MH

  • 7. Aliran VitalismeFaham vitalisme yang menjadi ukuran baik dan buruk itu bukan alam tetapi vitae atau hidup (yang sangat diperlukan untuk hidup). Aliran ini terdiri dari dua kelompok yaitu (1) vitalisme pessimistis (negative vitalistis) dan (2) vitalisme optimistime. Kelompok pertama terkenal dengan ungkapan homo homini lupus artinya manusia adalah serigala bagi manusia yang lain. Sedangkan menurut aliran kedua perang adalah halal, sebab orang yang berperang itulah (yang menang) yang akan memegang kekuasaan. Parlindungan, SH., MH

  • 8. Aliran Gessingnungsethik Diprakarsai oleh Albert Schweitzer, seorang ahli Teolog, Musik, Medik, Filsuf, dan Etika. Yang terpenting menurut aliran ini adalah penghormatan akan kehidupan, yaitu sedapat mungkin setiap makhluk harus saling menolong dan berlaku baik. Ukuran kebaikannya adalah pemelihataan akan kehidupan, dan yang buruk adalah setiap usaha yang berakibat kebinasaan dan menghalangi-halangi hidup. Parlindungan, SH., MH

  • 9. Aliran Idealisme Sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab pikiran manusialah yang menjadi sumber ide. Ungkapan terkenal dari aliran ini adalah segala yang ada hanyalah yang tiada sebab yang ada itu hanyalah gambaran/perwujudan dari alam pikiran (bersifat tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak akan seindah aslinya (yaitu ide). Jadi yang baik itu hanya apa yang ada di dalam ide.Parlindungan, SH., MH

  • 10. Aliran Eksistensialisme Bahwa eksistensi di atas dunia selalu terkait pada keputusan individu. Artinya, andaikan individu tidak mengambil suatu keputusan, maka pastilah tidak ada yang terjadi. Individu sangat menentukan terhadap sesuatu yang baik, terutama sekali bagi kepentingan dirinya. Ungkapan dari aliran ini adalah Truth is subjectivity atau kebenaran terletak pada pribadinya disebutlah baik, dan sebaliknya apabila keputusan itu tidak baik bagi pribadinya maka itulah yang buruk.Parlindungan, SH., MH

  • 11. Aliran Marxisme Berdasarkan Dialectical Materialsme yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan material dan keadaan material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu. Aliran ini memegang motto Segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan, asalkan jalan dapat ditempuh untuk mencapai sesuatu tujuan. Jadi apapun dapat dipandang baik asalkan dapat menyampaikan/menghantar kepada tujuan. Parlindungan, SH., MH

  • PENGERTIAN PROFESI? Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena tidak ada standar pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang mengatakan, bahwa profesi adalah jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat komersial. Parlindungan, SH., MH

  • Secara tradisional ada 4 profesi yang sudah dikenal :1. Kedokteran; 2. Hukum; 3. Pendidikan; dan 4. Ustad/Kependetaan.

    Parlindungan, SH., MH

  • Ciri-ciri profesionalisme:1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan.

    2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.

    Parlindungan, SH., MH

  • 3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.

    4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.

    Parlindungan, SH., MH

  • CIRI KHAS PROFESI Menurut Artikel dalam International Encyclopedia of education, ada 10 ciri khas suatu profesi, yaitu:1. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas;2. Suatu teknik intelektual;3. Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis;Parlindungan, SH., MH

  • 4. Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi;5. Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan;6. Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri;

    7. Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya;8. Pengakuan sebagai profesi;9. Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi;10. Hubungan yang erat dengan profesi lain.Parlindungan, SH., MH

  • TUJUAN KODE ETIKA PROFESI Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negara tidak sama. Parlindungan, SH., MH

  • Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (code of conduct) profesi adalah:

    1. Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya;2. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan;Parlindungan, SH., MH

  • 3. Standar-standar etika mencerminkan/membayangkan pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya;

    4. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi;Parlindungan, SH., MH

  • 6. Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu.

    5. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang-undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya;Parlindungan, SH., MH

  • Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang/peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani. Parlindungan, SH., MH

  • Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau wadah yang membina profesi tertentu baik secara nasional maupun internasional. Kode etik menerapkan konsep etis karena profesi bertanggung jawab pada manusia dan menghargai kepercayaan serta nilai individu. Kata seperti etika, hak asasi, tanggung jawab, mudah didefinisikan, tetapi kadang-kadang tidak jelas letak istilah tersebut diterapkan dalam suatu situasi. Parlindungan, SH., MH

  • CONTOH KASUS DIDISKUSIKAN?Baca soal: Benarkah dipandang dari segi etis, hak azasi dan tanggungjawab, bila profesional kesehatan menghentikan upaya penyelamatan hidup pada pasien yang mengidap penyakit yang pasti membawa kematian? Parlindungan, SH., MH

  • Faktor teknologi yang meningkat, ilmu pengetahuan yang berkembang (pemakaian mesin dan teknik memperpanjang usia, pencangkokan organ manusia, pengetahuan biologi dan genetika, penelitian yang menggunakan subjek manusia) ini memerlukan pertimbangan yang menyangkut nilai, hak-hak azasi dan tanggung jawab profesi. Organisasi profesi diharapkan mampu memelihara dan menghargai, mengamalkan, mengembangkan nilai tersebut melalui kode etik yang disusunnya. JAWABANNYA?Parlindungan, SH., MH

  • FENOMENA TENAGA KESEHATAN Kadang-kadang perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan kepada klien, keluarga dan masyarakat, menerima tanggungjawab untuk membuat keadaan lingkungan fisik, sosial dan spiritual yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan penyakit serta meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan. Parlindungan, SH., MH

  • Pelayanan kepada umat manusia merupakan fungsi utama perawat dan dasar adanya profesi keperawatan. Kebutuhan pelayanan keperawatan adalah universal. Pelayanan profesional berdasarkan kebutuhan manusia karena itu tidak membedakan kebangsaan, warna kulit, politik, status sosial dan lain-lain. Keperawatan adalah pelayanan vital terhadap manusia yang menggunakan manusia juga, yaitu perawat. Pelayanan ini berdasarkan kepercayaan, bahwa perawat akan berbuat hal yang benar, hal yang diperlukan, dan hal yang mnguntungkan pasien dan kesehatannya. Oleh karena manusia dalam interaksi bertingkah laku berbeda-beda, maka diperlukan pedoman untuk mengarahkan bagaimana harus bertindak. Parlindungan, SH., MH

  • PENGERTIAN HUKUM SECARA UMUMHukum adalah keseluruhan norma yang oleh penguasa masyarakat yang berwenang menetapkan hukum, dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota masyarakat tertentu, dengan tujuan untuk mengadakan suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut. Parlindungan, SH., MH

  • PENGERTIAN HUKUM

    MENURUT Dr. O. NOTOHAMIDJOJO, SHHukum adalah kompleks peraturan yang tertulis dan tidak tertulis, yang biasanya bersifat memaksa terhadap kelakuan manusia di dalam masyarakat, yang berlaku dalam berjenis lingkungan hidup dan masyarakat negara (serta antar negara) dengan tujuan mewujudkan keadilan, tata serta damai.

    MENURUT H.M.N. PURWOSUTJIPTO, SHHukum adalah keseluruhan Norma, yang oleh penguasa negara atau penguasa masyarakat yang berwenang menetapkan hukum, dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota masyarakat, dengan tujuan untuk mengadakan suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.Parlindungan, SH., MH

  • PENGERTIAN HUKUM SECARA UMUM

    Hukum adalah keseluruhan norma yang oleh penguasa masyarakat yang berwenang menetapkan hukum, dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota masyarakat tertentu, dengan tujuan untuk mengadakan suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.Parlindungan, SH., MH

  • PENGERTIAN HUKUM YANG DIBERIKAN OLEH MASYARAKATHukum sebagai Ilmu Pengetahuan;Hukum sebagai Disiplin;Hukum sebagai Kaedah;Hukum sebagai Tata Hukum;Hukum sebagai Petugas (Hukum);Hukum sebagai Keputusan Penguasa;Hukum sebagai Proses Pemerintahan;Hukum sebagai Jalinan Nilai-nilai.Parlindungan, SH., MH

  • Sumber Hukum:Sumber hukum dalam arti materiil;Sumber hukum dalam arti formil.Parlindungan, SH., MH

  • Sumber hukum dalam arti material yaitu:Faktor-faktor yang turut serta menentukan isi hukum. Faktor-faktor kemasyarakatan yang mempegaruhi pembentukan hukum yaitu:

    1. Stuktural ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat antara lain: kekayaan alam, susunan geologi, perkembangan-perkembangan perusahaan dan pembagian kerja;

    2. Kebiasaan yang telah membaku dalam masyarakat yang telah berkembang dan pada tingkat tertentu ditaati sebagai aturan tinglkah laku yang tetap;

    3. Hukum yang berlaku;

    4. Tata hukum negara-negara lain;

    5. Keyakinan tentang agama dan kesusilaan;

    6. Kesadaran hukum.Parlindungan, SH., MH

  • Sumber hukum dalam arti formal, yaitu : Sumber hukum yang bersangkut paut dengan masalah prosedur atau cara pembentukanya, terdiri dari:

    Sumber hukum dalam arti formal yang tertulis

    1. Undang-undang :

    a.UU dalam arti material: keputusan penguasa yang dilihat dari segi isinya mempunyai kekuatan mengikat umum mis. UU Kesehatan, UU Terorisme.

    b. UU dalam arti formal : keputusan penguasa yang diberi nama UU disebabkan bentuk yang menjadikannya UU, mis UU APBN.Parlindungan, SH., MH

  • *