sesi_2_sdfa_mengenal etika hukum etika profesi kesehatan

Upload: ida-keceng

Post on 10-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

kp

TRANSCRIPT

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    1/32

    Hukum, Etika dan Regulasi Kesehatan Masyarakat-2012

    KMPK-IKM FK UGM

    MENGENAL ETIKA DAN HUKUM

    [DALAM ETIKA PROFESI KESEHATAN]

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    2/32

    Latar Belakang Akademik

    S1Ilmu Hukum UGM [Departemen HukumAcara FH UGM]

    S2 Regulasi Internasional dan Eropa, Inst i t ut d uD roi t de la P a ix e t du D velopp em ent

    Research Interest

    Hukum Kedokteran

    Hak Asasi Manusia

    Komunitas

    Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum FH UGM

    Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia

    [email protected]

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    3/32

    REFERENSI Dewi, A.Indriyanti, 2008, Etika dan Hukum

    Kesehatan, Pustaka Publik

    Publisher:Yogyakarta.

    Hanafiah, M. Jusuf, Amir Amri, 1999, Etika

    Kedokteran & Hukum Kesehatan, Buku

    Kedokteran EGC: Jakarta.

    Nasution, Bahder J, 2005, HukumKesehatan: Pertanggungjawaban Dokter,

    PT.Rineka Cipta, Jakarta

    Aristya, Sandra Dini Febri, Pembuktian

    Perdata dalam Kasus Malpraktik di

    Yogyakarta, Jurnal Mimbar Hukum Edisi

    Khusus November 2011, Fakultas Hukum

    UGM, Yogyakarta, Website:

    http://www.mimbar.hukum.ugm.ac.id/index

    .php/jmh/article/view/361/215

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    4/32

    MATERI

    Kerangka Etika dan Hukum Dalam

    Pelayanan Kesehatan: examining classic

    legal-medical ethics cases, legal rules and

    ethical principles.

    Upaya Mengambil Keputusan Etis

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    5/32

    DEFINISI ETIKA PROFESI DALAM PELAYANAN KESEHATAN

    Etika ethos (baik/layak); ethikes (moral), ethos

    (tabiat/karakter/kelakuan) [Hermien Hadiati];mores (kesopanan dalam suatu masyarakat), ethos (akhlak

    manusia) [Bahder J. Nasution]

    Etika adalah norma,nilai atau pola tingkah laku kelompok

    profesi tertentu dalam memberikan jasa pelayanan kepada

    masyarakat [K.Bertens]

    Ciri profesi

    1.Tingkat kualifikasi (pengetahuan dan keterampilan) tertentu;

    2.Untuk meraih tingkat kualifikasi tersebut, diperlukan suatu

    pendidikan tertentu;3.Pendidikan tersebut terus diasah dan ditingkatkan dari waktu ke

    waktu;

    4.Mempunyai organisasi profesinya sendiri;

    5.Mempunyai monopoli dalam pelayanan;

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    6/32

    HUBUNGAN ETIKA DAN MORAL

    Hubungannya sangat erat dansama-sama mengandung

    unsur nilaiMoral adalah landasan/pijakan dalam

    melahirkan sikap tertentu.

    Perbedaan mendasar: Moral adalah konsep nilai,

    sedangkan etika adalah konsep perilaku.

    Ilustrasi : Moral seorang dokter melarangnya

    menyakiti pasien, namun dalam melakukan

    treatment, dokter tidak bisa menghindari dampak

    rasa sakit pada pasien, karena injeksi yang

    dilakukan dapat mempercepat kesembuhan.

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    7/32

    HUBUNGAN ETIKA DAN MORAL Moral mengatur benar-salahmenjadi landasan dalam

    bersikap secara etis.

    Namun kebenaran etika, tidak hanya tergantung moral,

    ada faktor-faktor lain:

    1.Faktor internal:

    Kepercayaan/keimanan seorang.

    Penolakan transplantasi xenograf (transplantasi berbeda

    spesies) karena bertentangan dengan kaidah agama.

    Pendidikan perilaku berdasarkan moralitas tertentu sangat

    ditentukan dasar pendidikannya [Lawrence Kohlberg]

    Kepribadian (psikologis).--Orang yang ektrovert dikatakan lebih terbuka dalam

    mengambil keputusan, sedangkan orang yang introvert lebih

    konservatif dan hati-hati--

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    8/32

    HUBUNGAN ETIKA DAN MORAL

    2.Faktor eksternal:

    Situasi&kondisi yang dialami

    Aspek politik

    Aspek ekonomi

    Aspek Teknologi dan ilmu pengetahuan

    Aspek hukum& adat istiadat

    Aspek sosial

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    9/32

    ETIKA DALAM BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

    LANDASAN ETIK :SumpahHipocrates, DeklarasiJenewa1948, International Code of Medical Ethics 1949,Lafal sumpahdokterIndonesia (PP No.26 Tahun1960),Deklarasiyang dikeluarkanolehMedical WorldAssociation 1949-1975), KODEKI disahkanberdasarkan

    KeputusanMenkes434 tahun1983.

    1.M ed ica l Eth ics : etik jabatan, yaitusikapdantindakanterhadap

    sejawat,bawahan, masyarakatdanpemerintah2.Eth ics of M edica l Ca re :etik asuhan,

    sikapdantindakanterhadappasiendibawahtanggungjawabnya

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    10/32

    LANDASAN ETIK DALAM BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

    Deklarasi World Medical Association:

    1.Deklarasi Genewa 1948: Lafal Sumpah Dokter.

    2.Deklarasi Helsinski 1964: Riset Klinik

    3.Deklarasi Sidney 1968: Saat Kematian

    4.Deklarasi Oslo 1970 :Pengguguran Kandungan atasindikasi medik.

    5.Deklarasi Tokyo 1975:Penyiksaan.

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    11/32

    ETIKA KEDOKTERAN & HUKUMETIKA KEDOKTERAN HUKUM

    1.Etik berlaku untuk lingkunganprofesi.

    1. Hukum berlaku untuk umum.

    2. Etik disusun berdasarkan

    kesepakatan anggota profesi

    2. Hukum dibuat oleh suatu kekuasaan

    atau adat.

    3. Sanksi terhadap pelanggaran etik

    umumnya berupa tuntunan

    3. Sanksi terhadap pelanggaran

    hukum berupa tuntutan

    4. Pelanggaran etik diselesaikan oleh

    Majelis Kehormatan Etik Kedokteran

    (MKEK) yang dibentuk oleh Ikatan

    Dokter Indonesia (IDI), Majelis

    Kehormatan Disiplin Etik KedokteranIndonesia/MKDKI (KKI) dan kalau

    perlu diteruskan kepada Panitia

    Pertimbangan dan Pembinaan Etika

    Kedokteran (P3EK), yang dibentuk

    oleh Departemen Kesehatan

    (DepKes).

    4. Pelanggaran hukum diselesaikan

    melalui pengadilan atau di luar

    pengadilan (Alternatif Penyelesaian

    Sengketa).

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    12/32

    ETIKA -- HUKUM ------ ETIKOLEGAL

    Nilai kesopanan Regulasi => Tidak hanya UU!Akhlak Semua aturan positif!

    Moral

    AKIBAT HUKUM!

    Sanksi disiplin Sanksi Pidana,

    melalui organisasi profesi Perdata, Administratif

    melalui lembaga peradilan

    Nilai/etika sekaligus hukum positif

    ETIKA HUKUM

    ETIKOLEGAL

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    13/32

    DALAM PELAYANAN KESEHATAN Contoh Pelanggaran Etik Murni :

    1. Menarik imbalan yang tak wajar atau menarik imbalan jasa

    dari keluarga sejawat dokter/dokter gigi;2.Mengambil alih pasien tanpa persetujuan sejawatnya;

    3.Memuji diri sendiri di hadapan pasien;

    4.Dokter mengabaikan kesehatannya sendiri.

    5.Dsb,,, Contoh Pelanggaran Etiko Legal :

    1.Pelayanan dokter di bawah standar;

    2.Menerbitkan surat keterangan palsu;

    3.Membuka rahasia rahasia jabatan;4.Tidak mengikuti pendidikan dan pelatihan berkelanjutan;

    5.Abortus Provocatus;

    6.Tidak mau melakukan pertolongan darurat.

    7.Dsb.,,

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    14/32

    ETIKA DALAM PELAYANAN KESEHATAN

    Koeswadji

    Etika terikat dan dipengaruhi oleh perubahan-

    perubahan yang berlangsung dalam ruang danwaktu

    Penjelasan Umum Undang-Undang Kesehatan

    (UU 36/2009)

    Paradigma kesehatan bergeser ke paradigma

    sehat yang mengutamakan upaya promotif dan

    preventif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.

    Hal ini dipengaruhi oleh tantangan era globalisasi

    dan kompleksnya permasalahan kesehatan.

    ETIKA KESEHATAN BERKEMBANG SECARA DINAMIS

    MENGIKUTI PERKEMBANGAN MASYARAKAT DANTEKNOLOGI KESEHATAN

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    15/32

    MENJAGA ETIKA DALAM PELAYANAN KESEHATAN

    DOING GOOD [HELPING OTHERS]

    &

    PRIMUM NON NOCERE [FIRST THING, DO NO

    HARM]

    prinsipaegrotisalus, lexsuprema(keselamatanpasienadalahhukumtertinggi)

    Implementasinyaterwujuddalam4 Norma Dasar:

    1. Respect to Patient Autonomy (menghormati hak-hak pasien yangutama);

    2. Beneficence (berbuat untuk kebaikan pasien);

    3. Non-maleficence (menghindari hal yang berisiko dan tidak

    bermanfaat);

    4. Justice (berbuat adil).

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    16/32

    DILEMA ETIS DALAM PELAYANAN KESEHATAN

    1.Alat terbatas siapa hidup ,siapa dikorbankan?

    2.Meneruskan li fe support Resusitasi

    3.Terapi ilmiah melawan terapi tradisional.

    4.Merawat pasien AIDS

    5.EuthanasiaAktif dan Pasif-

    6.Kehamilan tidak dikehendaki /Aborsi Provocatus Teurapetic-Abrosi Teurapetik Criminal?

    7.Perawatan yang mahal

    8.Penggunaan manusia/hewan sebagai objek riset

    9.Dsb

    DILEMA ETIS BIOTECHNOLOGY1.TRANPLANTASI ORGANAutograft,Allograft,Isograft,Xenograft

    2.EMBRYO CLONING

    3.REKAYASA GENETIKA

    4.FERTILISASI (INVITRO)

    5.Dsb.

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    17/32

    DALAM PELAYANAN KESEHATAN Manfaat menghasilkan keputusan yang etis [Magnis]

    1. Mencapai suatu pendirian moral dalam pergolakan

    pandangan;apakah benar pengobatan tradisional tidak memberikan

    efek positi f tertentu?

    2.Membantu agar tidak kehilangan orientasi;

    orientasi tetap mengarah pada nilai kemanusiaan dan

    pertolongan yang menjadi landasan utama

    3. Tidak naif/tidak ekstrem;

    seorang perawat tetap merawat pasiennya tanpa

    diskriminasi meskipun misal pasien tersebut memilik i

    orientasi seksual yang berbeda

    4. Menemukan dasar kemantapan dalam iman dan

    kepercayaan.

    pelarangan tentang aborsi kecuali untuk alasan yang

    dibenarkan Undang-undang, juga meneguhkan

    keyakinan/kepercayaan spiritual seorang tenaga medis.--

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    18/32

    Teori ETIKA dalam aspek kesehatan:

    1. Teori Etika Klasik

    a.Teleologibenar tidaknya suatu tindakan tergantung pada

    akibat yang dihasilkanb.Utilitarianismejika hasil dari perbuatan baik bagi banyak orang

    .

    2.Teori Etika Nilai [Max Scheler]

    --Bahwa hal i tu etis j ika niat untuk melakukan suatu perbuatandirasakan baik- Terkandung nilai kejujuran, nilai otentik, kesediaan

    untuk bertanggungjawab, kemandir ian moral, keberanian moral

    3. Teori Etika Kontemporer;

    a.Budi pekerti yang luhur : Compassion (empati), Discernment(pandangan yang tepat dalam mengambil keputusan), Dapat dipercaya,

    Berintegritas moral tinggi-

    b.Sikap mengasuh,mengasihi.

    c.Menghormati otonomi pasien.

    Ilustrasi : Seorang perawat yang tinggal di daerah terpencil melakukan

    tindakan kedokteran.

    Perlindungan Hukum Putusan MK 2010 mengenai

    wewenang perawat dalam praktik kefarmasian.

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    19/32

    Metode untuk mengkaji suatu permasalahan etis :

    1. Metode OTORITAS;

    --tindakan/keputusan didasrkan pada otoritas tertentu, bisa

    berasal dari institusi keagamaan, institusi pemerintah atauregulasi tertentu

    E.g. Aturan gereja melarang umat Katolik untuk melakukan

    Ferti lisasi In Vitro, atau seorang perawat harus tunduk pada

    ketentuan Rumah Sakit tertentu.

    2.Metode CONSENSUM HOMINUM;

    --keputusan dilandasi persetujuan masyarakat atau sekelompok

    orang tertentu-

    E.g.Seorang dokter tunduk pada kode etik yang ditetapkan

    bersama dalam organisasi profesinya.

    3. Metode Intuisi/Self-Evidence

    4. Metode Argumentasi/Sokratikmengajukan pertanyaan atau

    mencari jawaban yang mempunyai alasan yang tepat.

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    20/32

    KERANGKA PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIS

    DALAM PELAYANAN KESEHATAN

    [FRY & JAMETON]

    FRY:

    1.Apakah tindakan ini benar?

    2.Hal apa yang membuat tindakan ini dapat dibenarkan?

    3.Alternatif tindakan lain seperti apa yang bisa dianggap

    benar?

    4.Bagaimana suatu ketentuan atau kaidah dapat

    diimplementasikan pada kondisi tertentu?

    Pertanyaan di atas kemudian dianalisis berdasarkan teori

    dan Metode etika, kemudian diperbandingkan dengan

    bagaimana ketentuan hukum mengaturnya.

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    21/32

    KERANGKA PEMBUATAN KEPUTUSAN ETIS

    DALAM PELAYANAN KESEHATAN JAMETON tahap pengambilan keputusan dalam 6 langkah:

    1.Identi fikasi dan klasifikasi masalah berdasarkan nilai etika yang

    ada;

    ==misal apakah tindakan medis seorang dokter melanggar etika

    tentang menjaga rahasia kedokteran atau tidak?==

    2.Pengumpulan data tambahan;

    ==misal apakah dari keluarga terdekat pasien terdapat dukungan

    atau penolakan atas tindakan tersebut?==

    3.Identifikasi semua pilihan dan alternatif untuk memilih jenis

    tindakan yang paling tepat;

    4.Mempertimbangkan nilai-nilai dasar manusia dan semua

    ketentuan yang terkait, seperti norma hukum maupun kode etik;5.Harus ada keputusan;

    ==Tidak membiarkan suatu masalah hanya menjadi polemik.

    6.Melakukan tindakan dan mengevaluasi keputusan yang diambil

    serta hasilnya.

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    22/32

    HUKUM DALAM PELAYANAN KESEHATAN

    Etika Profesi (Kode Etik) sebagai kaidah moral tidak mampu

    lagi menjamin hubungan yang sifatnya kepercayaan antarapasien dan penyedia layanan kesehatan (pendekatan

    PATERNALISTIK ke PARTNERSHIP/KESETARAAN)

    [Bahder J. Nasution]

    Diperlukan kaidah-kaidah yang lebih memaksa secara normatif

    Kaidah Hukum

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    23/32

    Akibat diaturnya suatu peristiwa oleh Kaidah Hukum

    Kepatuhan terhadap aturan-aturan dalam pelayanan

    kesehatan tidak lagi tergantung pada kesadaran dan

    kemauan bebas dari kedua belah pihak Melahirkan apa

    yang kita sebut LEGAL CLAIM dan bukan semata-mata MORAL CLAIM/ETHICAL CLAIM

    Terutama untuk melindungi kepentingan-kepentingan yang

    bisa saling berbenturan antara pasien, masyarakat,pemerintah dan penyedia layanan kesehatan [Raison

    detre atau Rasio adanya hukum ]

    HUKUM SEBAGAI PENGENDALI SOSIAL & HUKUM SEBAGAI

    RESTITUTIO IN INTEGRUM [SUDIKNO MERTOKUSUMO]

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    24/32

    HUKUM DALAM PELAYANAN KESEHATAN

    KAIDAH HUKUM MELENGKAPI ETIKA KESEHATANYANG ADA

    Karena 9 alasan [Van der Mijn] :

    1.Adanya kebutuhan pada keahlian keilmuan medis;2.Kualitas pelayanan kesehatan yang baik;

    3.Hasil guna/tepat guna;

    4.Pengendalian biaya;

    5.Ketertiban masyarakat;

    6.Perlindungan hukum terhadap pasien;7.Perlindungan hukum pengemban profesi kesehatan;

    8.Perlindungan hukum pihak ketiga;

    9.Perlindungan hukum kepentingan umum.

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    25/32

    Asas-asas dalam Pembangunan Kesehatan Nasional

    (UU Kesehatan)

    1.Berasaskan perikemanusiaan;

    Menjunjung nilai kemanusiaan.

    2.Keseimbangan;

    Adanya keseimbangan antara kepentingan individu-masyarakat, fisik-mental, spiritual-material.

    3.Manfaat;

    Memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan

    4.Perlindungan;Memberi perlindungan&kepastian hukum bagi pemberi dan

    penerima layanan kesehatan.

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    26/32

    Asas-asas dalam Pembangunan Kesehatan Nasional

    (UU Kesehatan)

    5.Penghormatan terhadap hak dan kewajiban;

    Menghormati hak dan kewajiban masyarakat.

    6.Keadilan;Memberikan pelayanan yang adil & merata pada seluruh

    masyarakat dan pembiayaan yang terjangkau

    7.Gender dan Non-Diskriminatif;

    Tidak melakukan pembedaan gender maupun SARA8.Norma agama.

    Pembangunan kesehatan menghormati dan tidak

    membedakan ag

    ama.

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    27/32

    Bagaimana Hukum Kesehatan memandang asas

    KEADILAN

    Apakah Persamaan sama artinya dengan KEADILAN ,,,?

    Apakah Hukum sama artinya dengan KEADILAN ,,,?

    Amartya Sen & Olivia Cartes Pokras menilai bahwa:

    What is unequal is not necessarily inequitable

    Health disparities Perbedaan dalam pelayanan

    kesehatan justru bertujuan untuk mewujudkanACCESS TO HEALTH CARE

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    28/32

    KEPUTUSAN YANG ETIS

    Kapan suatutindakan(baikberupakebijakanmaupunaktivitas)dikatakanEtis ?

    Keputusanetismerupakankeputusanyang memuatsecarapenuhdimensikemanusiaan, dankeputusan

    etisiniharusmemenuhiberberapapersyaratantertentu, yaitu: keputusantersebutharusbenardansesuai denganketentuanyang berlaku; keputusan

    tersebutharusmengandungtujuanyang baik dalam

    rangkamencapaiakibatyang baik pula; dankeputusantersebutharustepatdansesuaidengankonteks, situasi dankondisisaat itusehinggadapat

    dipertanggungjawabkan

    [SafitriHariyani].

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    29/32

    STUDI KASUS

    Seorang dokter menyelamatkan nyawa seorang pasiengawat darurat yang terjatuh dari lantai 4 sebuah

    apartemen. Pada saat pasien diberi pertolongan

    darurat, tidak ada keluarga pasien yang mendampingi.

    Dokter dan tim berhasil menyelamatkan pasien. Namunpasien bukannya bersyukur dan berterimakasih karena

    nyawanya diselamatkan, ia malah menggugat dokter.

    Pada dasarnya, ia berencana melakukan bunuh diri

    namun gagal karena nyawanya diselamatkan.1. IDENTIFIKASI PERSOALAN (ISU) ETIKA YANG MUNCUL DARI KASUS

    TERSEBUT.

    2. APAKAH SAUDARA BISA MENGIDENTIFIKASI PERSOALAN (ISU) HUKUM

    YANG MUNCUL DARI KASUS TERSEBUT?

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    30/32

    2.STUDI KASUS

    Kasus Jehovahs Witness

    Jepang

    Pada 1992, seorang pria penganutJehovahs Witness memperoleh transfusidarah (blood transfusion) saat dalamkeadaan tidak sadar selama operasipengambilan tumor hati. Saat sadar, priatersebut menuntut karena dokter telahmelanggar hak otonomi pasien yang

    bersumber padakepercayaan/keimanannya sebagaipenganut Jehovahs Witness.

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    31/32

    2.STUDI KASUS Kasus Jehovahs Witness di JEPANG

    Tahun 2000, mahkamah tertinggi di Jepang memutus bahwa dokter telah

    melakukan kesalahan dan harus membayar ganti rugi karena tidak memberikaninformasi kepada pasien mengenai kemungkinan diberikannya transfusi darahtersebut sebelum pasien memberikan Informed Consent-nya.

    AMERIKA SERIKAT

    Pengadilan-pengadilan di AS cenderung untuk tidak menganggap para dokterbertanggung jawab apabila kondisi kesehatan seorang pasien menurun karenapermintaannya sendiri. Akan tetapi, pandangan bahwa dokter, dalam keadaanapapun juga, harus berpegang pada keinginan-keinginan si pasien berdasarkankeyakinan keagamaannya tidak diakui oleh semua yurisdiksi.

    Kepercayaan ini sudah mendapatkan pengakuan yang sah dimata hukum sehinggabagi dokter yang melanggarnya atau mengabaikan keberatan pasien atas tranfusidapat dituntut di pengadilan. Dokter hanya diperbolehkan melakukan transfusi hanyaapabila pasien berada dalam kondisi yang mengancam nyawa dan dia tidak dapat

    memberikan pernyataan tentang keberatannya terhadap transfusi yang akandilakukan (pasien tidak sadar).

    Dalam kasus anak dengan orang tua yang memiliki kepercayaan Jehovahswitnesses (umur kurang dari 16 tahun) maka jika dokter wajib mengikuti kehendakorang tuanya jika dalam kasus yang tidak darurat tapi pada kasus darurat tetapharus dilakukan transfusi dengan catatan harus dibuat rekam medis yang baik agarkeluarga pasien tidak komplain.

  • 7/13/2019 Sesi_2_sdfa_mengenal Etika Hukum Etika Profesi Kesehatan

    32/32

    Macam Masalah Etika Dihadapi Perawat

    (Taylor:fundamental of nursing the Art and Sciences

    of Nursing care)

    1. Antara Perawat dan Pasien

    Paternalistik: hormat kepada pasien lansia

    Deception : tidak mengatakan yang sebenarnya pada pasien

    Allocation of scrace nursing resources:pembagian perhatian

    Informed consent: dokter meminta perawat menyuntikan analgetik

    saat klien kesakitan

    2. Antara Perawat dan Dokter

    Diasgreement abour proposed medical regiment; tidak setuju dengan

    pengobatan dokter yang seringkali menimbulkan alergi pada pasien

    Nurse role conflict: perawat memberikan terapi yang seharusnya

    diberikan dokter: operasi kecil;sirkumsisi, infus dll.

    3. Antara Perawat dan Pengambil KebijakanLimited medical staff ratio:perawat melaksanakan semua proses

    sendirian, mulai anamnesa, diagnosa, pengobatan,perawatan,

    rehablilitasi,, penyuluhan, saat terjadi wabah atau bencana alam.