hubungan antara modeling dengan perilaku membeli pakaian pada remaja...

125
HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA PUTRI Oleh: TRI WIRDA HAYANI NIM : 102070026027 Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Upload: duonganh

Post on 16-Jun-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN

PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA

REMAJA PUTRI

Oleh:

TRI WIRDA HAYANI

NIM : 102070026027

Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

HUBUNGAN ANTARA MODELllVG OENGAN

PERILAKU MEMBELI PAKAl,A.N PADA

REMAJA PUTRI

Oleh:

TRI WIRDA HAYA.NI

NIM : 102070026027

Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Psikolo~Ji

FAKULTAS PSIKOLOGI

UN~VERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDA.YATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 3: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN

PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA PUTRI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi

syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Pembimbing I

Oleh

TRI WIRDA HAYANI

NIM 102070026027

Di Bawah Bimbingan

Fakultas Psikologi

Pembimbing II

Miftahuddin, M. Si

NIP. 150 378 726

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

1429 H / 2008 M

Page 4: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

PENGESAHAN PANITIA UJllAN

Skripsi yang berjudul "HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN

PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA PUTRI" telah diujikan

dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 18 Februari 2008. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi.

Jakarta, 18 Februari 2008

Sidang Munaqasyah )

Ketua Mer ngkap anggota I

c j

Dra. N~tt 1Haffati M. Si. NIP. 1.o215 938

\

Penguji I

~---~ ~--=-

lkhwan Lutfi, M.?Si NIP. 150 368 809

Sekretaris Meran kap Anggota

Anggota:

( Ora. Zahro~ Niha

NIP. 150 238

Ora. Zahr tu ihayah. M. Si NIP. 1 . 238 773

Pembirnbing II

~~ Miftahuddin, M. Si NIP. 150 378 726

Page 5: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

fMJYPTO

1fIVV<P Jf.J/!NY.Jl SP.1(Jl£I

1(J1 <J('})I. I:NI 'l(V<JXE<R_SrE:AJ.(jJ}l:JfJOl:NV:NTV'l(

'KSE£ VJ! IJ?{f.,!1 '1)1.Wq SUJIL V :M'EJVIDV'l(VWq'l(V

51ljl51ljl 'JIE<J?_GI:N'J'}!, 'l({EiDVJ! 'l(Jl'l(Jl'l(J(J) 'EEIJIS}!'})l.Wq

Q!I:NX <DJ!W <f}!CJ{<J(V £, '1)1.Wq ']IE£.J1J{ :M'EJVIDO'}!'l(JIW SP/R!J)I~

:M'F,:AJ.(jJP,IJ?J'l(JIW SEol1J!:NfjJ!'l<DJ!W <DV'l(VWfjJ!'Jf.N"!J!

Page 6: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

(A) Fakultas Psikologi (B) Februari 2008 (C) Tri Wirda Hayani

ABSTRAKSI

(D) Hubungan Antara Modeling Dengan Perilaku Membeli Pakaian Pada Remaja Putri

(E) xiv+ 65 (F) Setiap remaja ingin tampil cantik dan menarik, tetapi tetap sesuai dengan

karakter dan kepribadiannya. Bagi remaja, bagus tidaknya pakaian yang dipakai merupakan hal yang sangat panting. Karena pakaian menunjukkan identitas dirinya, pergaulannya dan lingkungan dimana dia tinggal. Pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Selain itu, remaja mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidal< realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian sosial pada remaja sangat di pengaruhi oleh sikap teman-teman sebaya terhadap pakaian, maka sebagian besar remaja berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan apa yang dikehendaki kelompok dalam hal berpakaian.

Pembelajaran adalah aktivitas manusia yang dilakukan sepanjang hidupnya, bahkan pada waktu manusia masih dalam kandungan. Perilaku manusia, termasuk juga perilaku membeli, merupakan hasil dari proses pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Modeling dengan Perilaku Membeli Pakaian pada remaja putri. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 50 responden. Responden diambil dengan menggunakan teknik non-probability sampling, dimana semua anggota atau subjek penelitian tidak memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Yang kemudian memilih secara purposive (bertujuan), yaitu subjek dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Yaitu remaja putri yang berusia antara 18 sampai 22 tahun.

Untuk mengumpulkan data penelitian, peneliti menggunakan instrumen berupa skala model Liker! dengan 4 alternatif jawaban. Data yang didapat diolah dengan prosedur statistik menggunakan SPSS versi 11.5. dari uji hipotesis diketahui bahwa nilai koefisien korelasi yang didapat adalah sebesar -1.06, sedangkan untuk r label untuk n = 50 adalah 0.297 dengan

Page 7: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

taraf signifikansi 5% dan 0.361 pada taraf signifikansi 1 %. Dengan demikian r hitung lebih kecil daripada r label, artinya tidak ada hubungan positif yang signifikan antara Sikap Modeling dengan Perilaku Membeli pada remaja putri.

Penelitian ini hanya dilakukan pada remaja putri. Akan lebih baik apabila penelitian ini dilakukan tidak hanya pada remaja putri tetapi juga kepada remaja putra. Penelitian ini untuk melihat hubungan antara modeling dengan perilaku membeli pakaian, untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melal<ukan penelitian tentang perilaku membeli dengan variabel lainnya. Serta dapat memperhatikan situasi dan kondisi responden sebelum menyebar angket (kuesioner) agar didapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

(G) Daftar Pustak:a 28 buah (1971-2006) + 9 Pustak:a Online

Page 8: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil'alamin, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Ucapan syukur kepada Allah swt atas karunianya yang tak terhingga alas kehendak dan rahmatnya penulis diberikan pertolongan, kekuatan, kesehatan, kesabaran dan keyakinan dalam menyelesaikan skripsi ini meski prosesnya tidak semudah dari apa yang diperkirakan sebelumnya. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad S.A.W. beserta keluarga dan para sahabat yang telah menjadi suri tauladan bagi umat manusia.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan dan kerendahan hati, perkenankanlah penulis menghaturkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada lbu Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si selaku Oekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang telah memberikan pengarahan dan perhatian kepada penulis selama menjalani proses perkuliahan. Bapak Ors. Abdurrahman Saleh selaku pembimbing seminar.

lbu Ora. Zahrotun Nihayah, M.Si Pembantu Oekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah sekaligus Pembimbing Akademik dan Dosen Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalarn penyusunan skripsi ini. Bapak Miftahuddin M.Si sebagai Oosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan serta saran yan9 berharga dalam penyusunan skripsi ini.

Seluruh Oosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan telah memberikan ilmunya serta seluruh keluarga besar Fakultas Psikologi yang telah banyak membantu penulis selama menjalani proses perkuliahan.Pengurus perpustakaan psikologi UIN Syarif Hidayatullah atas referensi-referensinya.

Keluargaku tercinta, Mama yang tak henti-hentinya mendukung dan memberikan yang terbaik kepada penulis. Untuk kakakku Qtinx dan Fachrul yang terus memberikan support dalam keadaan apapun serta Lusi dan si kecil Ara yang membuat penulis tetap bersemangat. Mereka selalu ada kapanpun penulis membutuhkan semangat dan dorongan untuk terus maju menjadi lebih baik.

My friend Lia, Uul, Ratna, Neneng, Yanti yang udah menjacli teman di kala suka dan duka, tertawa, bercanda, menangis, menderita, jenuh, lelah. Terimakasih atas keikhlasan, kesabaran, bantuan dan dukungan yang telah

Page 9: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

kalian diberikan selama ini. Teman-teman Psikologi angkatan 2002, khusus anak kelas C yang selalu menghiasi hari-hari kuliah dengan semua keunikannya. Mbah "rental Orion" yang selalu siap sedia membantu saat penulis mengalami kesulitan dalam proses pengetikan mulai dari tugas-tugas kuliah sampai penulisan skripsi ini.

Segenap pihak yang telah membantu penulis sampai detik ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.Semoga semua amal kebaikan tersebut diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan pahala dan balasan yang setimpal, Amin. Penulis berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Jakarta, Februari 2008

( Penulis)

Page 10: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

DAFTAR ISi

Halaman Judul ...................................................................................... .

Halaman Persetujuan ............................................................................ ii

Halaman Pengesahan . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . . . . . . .. . .. . . . . iii

Motto ................................................................................................... iv

Abstraksi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v

Kata Pengantar ...................................................................................... vii

Daftar ~si . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ix

Daftar Tabel ...................................... ............................... ...................... xiii

Daftar Garn bar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1-11

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

1.2. ldentifikasi Masalah ......................................................... 8

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1. Pembatasan Masalah ............................................ 8

1.3.2. Perumusan Masalah ............................................. 9

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian .................................................. 9

1.4.2. Manfaat Penelitian ................................................ 9

1.5. Sistematika Penelitian ...................................................... 10

Page 11: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 12-41

2.1 . Perilaku Membeli

2.1.1. Pengertian Perilaku Membeli . . .. . . . . . . . .. . . .. .. . .. . ... . .. . .. 12

2.1.2. Tipe-Tipe Perilaku Membeli .................................. 14

2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku

Membeli ................................................................. 16

2.1.4. Jenis-Jenis Pembelian . . . .. . ... .. . . . . .. . . . . ... . .. ... ... ... . . . ... 18

2.1.5. Kebutuhan dan Motivasi Perilaku Membeli ........... 19

2.2. Modeling

2.2.1. Pengertian Modeling ............................................. 21

2.2.2. Jen is-Jen is Modeling . . . . . . .. . .. . .. . .. . . . . . . . ... .. . .. .. . . .. . . . . .. . 24

2.2.3. Proses Belajar Modeling ....................................... 26

2.3. Remaja

2.3.1. Pengertian Remaja 30

2.3.2. Kebutuhan-Kebutuhan Remaja ............................. 31

2.3.3. Pakaian bagi Remaja ....................... ..................... 36

2.4. Kerangka Berpikir . .. .. . .. . . . . .. .. . .. . .. . . . . .. . .. . . . . .. . . ... . . . .. . . . . . . . . . . . . . 38

2.5. Hipotesis ........................................................................... 41

BAB 3 IVIETODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 4.2-50

3.1. Jenis Penelitian

Page 12: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian ...................... 42

3.1.2. Definisi Variabel dan Operasional Variabel .......... 43

3.1.2.1. Definisi Variabel ..................................... 43

3.1.2.2. Operasional Variabel ..... ...................... 43

3.2. Pengambilan Sampel

3.2.1. Populasi dan Sampel ............................................. 44

3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel.................................. 44

3.3. Pengumpulan Data

3.3.1. Metode dan lnstrumen Penelitian 45

3.3.2. Teknik Uji lnstrumen ............................................. 47

3.4. Teknik Analisa Data ................................... ..................... 49

3.5. Prosedur Penelitian ......................................................... 49

BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISA DATA ....................................... 51-60

4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian ......................... 51

4.2. Presentasi Data

4.2.1. Gambaran Sikap Modeling.................................... 52

4.2.2. Gambaran Perilaku Membeli ............ .................... 53

4.3. Uji Persyaratan .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . 55

4.3.1. Uji Normalitas ........................................................ 55

4.3.2. Uji Homogenitas .................................................... 57

Page 13: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

4.3.3. Uji Hipotesis .......................................................... 59

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................... 60

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN .................................... 61-65

5.1. Kesimpulan .............. ........................................................ 61

5.2. Diskusi ............ ....................................................... .......... 61

5.3. Saran .. . .. . .. .. . . . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . . .. . . .. .. . ......... .. . .. . . . . .. . .. ... ... .. .. . .. 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

DAFTAR TABEL

TAB EL 2.1. Beberapa Peran Dalam Perilaku Membeli ... . . .. . . .. ... .. . . .. . .. . .. 17

TABEL 3.1. Blue Print Modeling................................................................ 46

TABEL 3.2. Blue Print Perilaku Membeli ................................................... 46

TABEL 3.3. Nilai Skor Jawaban ................................................................ 47

TABEL 4.1. Gambaran Umum Responden ............................................. 51

TABEL 4.2. Kategori Modeling ................................................................ 53

TABEL 4.3. Kategori Perilaku Membeli ................................................... 54

TABEL 4.4. Uji Normalitas Modeling dan Perilaku Membeli .................... 55

TABEL 4.5. Uji Homogenitas Modeling.................................................... 58

TABEL 4.6. Uji Homogenitas Perilaku Membeli ...................................... 58

TABEL 4.7. Uji Hipotesis Modeling dan Perilaku Membeli ...................... 59

Page 15: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Scatterplot Modeling . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56

Gambar 2. Scatterplot Perilaku Membeli ... ... . .. . .. . .. ... . ...... ..... ... . .. . .. . . . ..... 57

Page 16: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

BAB 1

PENDAHULUAN

1 .1 . Latar Belakang Masalah

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu,

kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan

keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa

ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.

Schiffman dan Kanuk (2000) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai

"proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan,

mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang

diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya". Sehingga dapat dikatakan bahwa

perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana p1:imbuat keputusan

(decision unit), bail< individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat

keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk

dan mengkonsumsinya (dalam Prasetijo & lhalauw, 2005).

Pakaian merupakan kebutuhan pokok manusia selain mak;anan dan tempat

tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan

Page 17: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia,

pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan

seseorang yang memakainya (Wikipedia Indonesia, 2008).

2

Bagi remaja, bagus tidaknya pakaian yang dipakai merupakan hal yang

sangat penting. Karena pakaian menunjukkan identitas dirinya, pergaulannya

dan lingkungan dimana dia tinggal. Remaja putri sering mimjadi sasaran baik

model maupun target pasar yang ditawarkan. Banyak model-model iklan

yang ditampilkan adalah remaja, yang dilakukan untuk menarik remaja

lainnya untuk meniru penampilan model iklan yang sama-sama berusia

remaja. Prociuk yang ditawarkan dilabelkan untuk remaja yang aktif, cantik

dan trendy. Sebagai target pasar, remaja sangat potensial sebagai

konsumen, karena dalam usia remaja, perasaan selalu ingin tampil menarik

sangat mendominasi kepribadiannya. Sehingga remaja putri, berlomba-lomba

membeli produk yang ditawarkan untuk tampil cantik dan menarik seperti

model (Rena Herdiyani dalam Jokosupriyanto.com, 2004).

Dalam kaitannya dengan tayangan iklan baik di televisi maupun majalah,

yang banyak menawarkan produk-produk remaja, remaja sangat mudah

tertarik dan menjadi konsumtif demi penampilan mereka. Remaja putri

menjadi boros dalam membelanjakan uang sakunya untuk membeli parfum,

bedak, lipgloss, dan lain-lain. Sedangkan remaja pria, akan membeli produk-

Page 18: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

produk mahal yang dapat menunjang penampilan dirinya didepan

perempuan. Gaya hidup yang ditawarkan dalam majalah remaja maupun

dalam sinetron adalah gaya hidup hedonis sebagai remaja kota besar. Dan

untuk menunjang gaya hidup itu, remaja didorong untuk mengkonsumsi

barang-barang dengan merek-merek mancanegara yang harganya tidak

murah. Mereka diajarkan untuk mengikuti perkembangan mode dunia, mulai

dari fashion, gaya rambut, casting HP yang berganti-ganti, dan sebagainya

(Rena Herdiyani dalam Jokosupriyanto.com, 2004).

3

Usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial. Alasimnya antara lain

karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Di samping itu,

remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak

realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Remaja ingin

menunjukkan bahwa mereka dapat mengikuti mode yang sedang in. Padahal

mode itu sendiri selalu berubah sehingga para remaja tidak pernah puas

dengan apa yang dimilikinya. Sehingga muncul perilaku yang konsumtif.

Perilaku konsumtif pada remaja sebenarnya dapat dimengerti bila melihat

usia remaja sebaga usia peralihan dalam mencari identitas diri. Remaja ingin

diakui eksistensinya oleh lingkungan dengan berusaha menjadi bagian dari

lingkungan itu. Kebutuhan untuk diterima dan menjadi sama dengan orang

lain yang sebaya itu menyebabkan remaja berusaha untuk mengikuti

berbagai atribut yang sedang in. Remaja dalam perkembangan kognitif dan

Page 19: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

4

emosinya masih memandang bahwa atribut yang superfisial itu sama penting

(bahkan lebih penting) dengan substansi. Apa yang diken.akan oleh seorang

artis yang menjadi idola para remaja menjadi lebih pentin\l (untuk ditiru)

dibandingkan dengan kerja keras dan usaha yang dilakukan artis idolanya itu

untuk sampai pada kepopulerannya. (Balipost.co.id, 2003).

Konsumen diarahkan kepada pemikiran-pemikiran bahwa suatu produk yang

diiklankan merupakan sesuatu yang diperlukan dan diinginkan oleh

konsumen sehingga timbul tingkah laku membeli (buying behavior).

Walaupun meniru, dalam membeli pakaian, remaja akan melihat kualitas

barang, harga, dan yang utama sedang trend atau tidak pakaian yang akan

dibeli. Predikat seseorang dengan tampilan khas dapat naik satu tingkat,

menjadi orang yang memiliki style atau orang yang penuh gaya. Akan tetapi,

memiliki gaya (style) tidak selalu berbicara mengenai busana, didalamnya

terdapat cita rasa mode, selera, sikap, kepribadian sampai gaya hidup yang

berhubungan dengan kepercayaan diri yang dapat membuat seseorang

tampil beda. Memiliki gaya harus tampil luar biasa serta dapat

mengekspresikan karakter yang diinginkan lewat penampilannya

(Muarabagja.com, 2004).

Salah satu aspek yang terlihat pada budaya remaja adalah gaya berpakaian.

Masa remaja identik dengan pemberontakan, melanggar norma-norma sosial,

Page 20: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

dan hal-hal ekstrim lainnya, perilaku yang tidak sesuai menurut nilai-nilai

yang bc3rlaku dalam masyarakat. Akan tetapi, sebenamya remaja sangat

patuh terhadap norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat,

terutama yang berhubungan dengan pakaian dan penampilan (Rice, 1999).

5

Sebuah penelitian yang mengkaji perbedaan perilaku membeli antara pria

dan wanita yang dilakukan oleh Marketing Research Indonesia (MRI) dan

dipresentasikan di Jakarta (2002). Dalam risetnya di enam kota utama di

Indonesia, lembaga riset pemasaran tersebut menemukan perbedaan yang

signifikan pad a masalah perilaku konsumen pria dan wanita. Mereka juga

berhasil meraba seberapa jauh pengaruh pria atau wanita pada pengambilan

keputusan memilih atau membeli suatu produk. Hasil riset menunjukkan

untuk produk tertentu, wanita atau pria mempunyai pengaruh besar dalam

pengambilan keputusan membeli produk tersebut. Untuk produk seperti ala!

kecantikan dan semacamnya, wanita tetap dominan, baik sebagai pemberi

pengaruh ataupun pembuat keputusan yaitu sebenar antara 68 persen

hingga 100 persen. Sementara pria dominan sebagai pengaruh dan pembuat

keputusan untuk produk semacam bahan bangunan, otomotif, barang-barang

pria, antara 68 persen hingga 99 persen. Riset ini mendapati kaum wanita

temyata lebih rentan untuk berpindah merek. Mereka juga cenderung suka

membeli produk yang ada diskonnya di samping juga lebih suka membeli

produk yang ditawarkan relasi atau rekan sendiri. Sementara itu kaum pria

Page 21: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

6

lebih suka mempertimbangkan masak-masak sebelum memutuskan membeli

dengan mencari informasi yang selengkapnya atas suatu produk (Jeniputri

dalam Republika.com, 24 juli 2002).

Saa! bersama teman sebaya, individu berusaha mengikuti gaya dandan dan

hobi yang terjadi dalam kelompok. lni yang dinamakan modeling, yaitu

kecenderungan untuk meniru orang lain. Pada masa kanak-kanak, individu

mencari model dalam keluarga, pada masa remaja model berasal dari teman

sebaya. Yang menganggap bahwa aturan dalam kelompok jauh lebih penting

daripada keinginan individu. Hal ini menyebabkan individu mengikuti sikap,

pendapat dan perilaku yang berlaku dalam kelompok (Lovi~ly Christi Zelga

dalarn Kompas.corn, 2006).

Penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian sosial pada remaja sangat di

pengaruhi oleh sikap teman-ternan sebaya terhadap pakaian, rnaka sebagian

besar rernaja berusaha keras untuk rnenyesuaikan diri dengan apa yang

dikehendaki kelornpok dalarn hal berpakaian. Pada remaja perernpuan,

mereka menyadari bahwa penampilan berperan penting dalarn dukungan

sosial. (Hurlock, 1980).

Belajar sosial lebih fokus pada pernbelajaran yang terjadi pada konteks

sosial. Yang menunjukkan bahwa orang dapat belajar dari orang lain,

Page 22: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

termasuk konsep-konsep pembelajaran observasi, imitasi, dan modeling

(dalam teachnet.edb.utexas.edu, 2007).

7

Bandura (dalam pts.com, 2006) mengatakan individu membentuk atau

mengubah sikap dan tabiatnya karena adanya faktor-faktor penguat yang

mempengaruhi perilakunya. Semasa remaja, model utamanya adalah

remaja-remaja lain. Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku

seseorang yang timbul dari pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia

adalah hasil dari proses belajar. lndividu yang mempunyai self esteem (harga

diri) rendah tidak memiliki sikap dan tabiat sendiri. Sebaliknya individu yang

memiliki self esteem (harga diri) tinggi memiliki sikap dan tabiat sendiri.

Mereka lebih sering mendengarkan kata hati. ltulah yang menyebabkan

individu yang memiliki self esteem (harga diri) tinggi tidak clapat dipengaruhi

oleh orang lain dibandingkan individu yang memiliki self esteem (harga diri)

rendah. lni adalah faktor yang dapat menjelaskan mengapa individu mudah

meniru orang lain, dimana sebagian individll lainnya tidak dapat dipengamhi,

sebaliknya mereka menginginkan diri mereka agar ditirll oleh orang lain.

Setiap orang memiliki banyak model untL1k ditiru. lndividu rnengikllti seorang

model dari segi berpakaian daripada gaya berbicara yang mengikllti model

yang lain. Remaja lebih banyak meniru gaya dan tingkah lakll tokoh remaja

pL1jaan mereka.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Setiap remaja pasti ingin tampil cantik dan menarik, tetapi tetap sesuai

dengan karakter dan kepribadiannya. Oleh karena itu, peneliti mengambil

permasalahan ini sebagai bahan penelitian dengan judul "Hubungan Antara

Modeling dengan Perilaku Membeli Pakaian Pada Remajc:1 Putri".

1.2. ldentifikasi Masalah

Dari uraian di atas, peneliti memberikan beberapa identifikasi masalah yang

dapat muncul yaitu:

8

1. Apakah ada hubungan antara modeling dengan perilaku membeli pakaian

pada remaja putri?

2. Bagaimana pengaruh modeling dengan perilaku membeli pakaian pada

remaja putri?

3. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilal<u membeli pakaian pada

remaja?

1.3. Pembatasan dan Perurnusan Masalah

1.3.1. Pembatasan Masalah

Agar pernbatasan dalam penelitian ini lebih terarah, maka penulis rnencoba

memberikan batasan pengertian yang terdapat dalam penulisan skripsi ini

yaitu:

Page 24: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

1. Modeling adalah belajar memberikan reaksi dengan jalan mengamati

orang lain yang tengah mereaksi (Chaplin, 2001 ).

2. Perilaku membeli adalah tindakan yang langsung terlibat untuk

mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa

(Simamora, 2004).

3. Remaja yang di maksud adalah remaja putri akhir berusia antara 18

sampai 22 tahun (Santrock, 2003).

1.3.2. Perurnusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah yaitu

"Apakah ada hubungan antara modeling dengan perilaku membeli pakaian

pada remaja putri?".

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

modeling dengan perilaku membeli pakaian pada remaja putri.

1.4.2. Manfaat Penelitian

9

Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan teori

psikologi, khususnya faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku membeli.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Dan hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah perkembangan ilmu

psikologi terutama dalam bidang psikologi ekonomi tentang perilaku

konsumen.

10

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah agar remaja putri dapat

mempertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk membeli pakaian

yang hanya didasarkan faktor imitasi (meniru), modeling, atau trend.

1.5. Sistematika Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti menggunakan pedoman penyusunan

penulisan skripsi Fakultas Psikologi UJN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun

sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN, meliputi latar belakang masalah, identifikasi

masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB2

BA83

KAJIAN PUSTAKA, meliputi teori-teori yang berhubungan

dengan penelitian, kerangka berpikir, dan hipotesa

METODE PENELITIAN, meliputi jenis penelitian, pendekatan

dan metode yang digunakan, definisi variabel danoperasional,

populasi, sampel dan teknik pengambilan sarnpel, metode dan

teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

BAB4

BABS

11

PRESENTASI DAN ANALISA DATA, meliputi gambaran umum

subyek penelitian, presentasi data, uji persyaratan dan uji

hipotesis.

PENUTUP, meliputi kesimpulan, diskusi dan saran.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

BAB2

KAJIAN PUST AKA

2.1. Perilaku Membeli

2.1.1. Pengertian Perilaku Membeli

Perilaku membeli adalah pemikiran-pemikiran bahwa suatu barang yang di

iklankan merupakan sesuatu yang diperlukan dan diinginkan sehingga harus

dibeli oleh konsumen.

Menurut Engel et al (1995), perilaku membeli adalah tindakan yang langsung

terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan

jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mEmgikuti tindakan

tersebut. Loudon dan Bitta (1988) menekankan perilaku membeli sebagai

suatu proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu

untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan, atau mengatur barang dan

jasa. Kotler dan Amstrong (1997) mengartikan perilaku membeli sebagai

perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga,

yang membeli produk untuk konsumsi personal (dalam Simamora, 2004),

Page 28: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

13

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku membeli

adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau

organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam

mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat

dipengaruhi oleh lingkungan.

Simamora (2004) mengatakan untuk mengukur perilaku membeli yang

digunakan adalah analisis multiatribut, dimana atribut yan9 dianggap sah

untuk suatu objek perilaku membeli. Atribut objek perilaku membeli

merupakan suatu kategori produk, yang memiliki dua pen9ertian. Pertama,

atribut sebagai karakteristik yang membedakan suatu procluk dari yang lain.

Yang meliputi dimensi-dimensi yang terkait dengan produk, seperti daya

tahan (kualitas), keandalan, desain, gaya, dan reputasi. Kedua, faktor-faktor

yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan tentang

pembelian suatu produk, yang melekat pada produk dan rnenjadi bagian dari

produk itu sendiri. Yang meliputi dimensi-dimensi produk, juga menyangkut

apa saja yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan untuk

membeli, menonton, memperhatikan suatu produk, seperti harga,

ketersediaan produk, merek, dan layanan setelah penjualan.

Menurut Munandar (2001) saat ini, pada umumnya kajian-kajian dalam

perilaku membeli, terdiri dari analisis dari proses pembelian dari keperluan

Page 29: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

14

sehari-hari, jasa, dan barang tahan lama (rumah, mobil) yang mencerminkan

orientasi ke masa depan. Proses pembelian terdiri dari tiga macam proses:

1. Proses Penawaran, proses menarik perhatian, memberitahu,

menimbulkan minat, menimbulkan keinginan untuk membeli atau

menggunakan barang dan atau jasa. Kajiannya antara lain meliputi: (a)

efektivitas penggunaan media (seperti: komposisi dari audience yang

dicapai melalui TV, radio, harian, majalah dan media iklan lain; (b)

efektivitas dari iklan dan komersial.

2. Proses pengambilan keputusan membeli yang meliputi proses membeli

berdasarkan kebiasaan dan berdasarkan pertimbangan. Kajian yang

dilakukan antara lain: (a) kajian dari pilihan-pilihan yan1~ diinginkan

(preference) konsumen (selera, gaya, ciri-ciri produk, dsb); (b) kajian dari

kebiasaan dan pola membeli, dll.

3. Proses penetapan keperluan dan kebutuhan konsumen dengan

melakukan penelitian-penelitian antara lain tentang: (a) motif-motif

membeli dari sekelompok orang; (b) harapan-harapan Elkonomis dari

orang; (c) perkiraan permintaan akan produk-produk dan jasa-jasa; (d)

citra (images) dari produk-produk, dll.

2.1.2. Tipe-tipe perilaku membeli

Kotler (2000) membedakan empat tipe perilaku pembelian l<0nsumen

berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan di antara

Page 30: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

merek. Keterlibatan tinggi ditandai oleh upaya mencari informasi yang

intensif. Keterlibatan rendah cenderung kurang mencari informasi.

a. Perilaku Membeli yang rum it (Complex Buying Behavior)

15

Perilaku membeli yang rumit membutuhkan keterlibatan yang tinggi dalam

pembelian dengan berusaha menyadari perbedaan-perbedaan yang jelas

di antara merek yang ada. Perilaku membeli ini terjadi pada waktu

membeli produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, berisiko dan

dapat mencerminkan diri pembelinya.

b. Perilaku Membeli untuk Mengurangi Ketidakcocokan (Dissonance

Reducing Buying Behavior)

Perilaku membeli untuk mengurangi ketidakcocokan miempunyai

keterlibatan yang tinggi dan konsumen menyadari hanya terdapat sedikit

perbedaan di antara berbagai merek. Perilaku membeli ini terjadi untuk

pembelian produk yang harganya mahal, tidak sering dibeli, berisiko, dan

membeli secara relative cepat karena perbedaan merek tidak terlihat.

c. Perilaku Membeli Berdasarkan Kebiasaan (Habitual Buying Behavior)

Konsumen membeli suatu produk berdasarkan kebiasaan, bukan

berdasarkan kesetiaan terhadap merek. Konsumen memilih produk

secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena sudah

mengenal produk tersebut.

d. Perilaku Membeli yang Mencari Keragaman (Variety Seeking Buying

Behavior)

Page 31: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

16

Perilaku membeli yang mencari keragaman memiliki keterlibatan rendah,

namun masih terdapat perbedaan merek yang jelas. Konsumen

berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan kepuasan

(dalam Simamora, 2004).

2.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Membeli

Menurut Katona ( dalam Munandar, 2001) ada lima perangkat ubahan

(variabel) yang menentukan dan mempengaruhi perilaku membeli, yaitu:

a. Kondisi-kondisi yang memungkinkan (enabling conditions) yang

menetapkan batas-batas kemampuannya sebagai konsumen.

b. Keaclaan-keadaan yang mempercepat (precipitating circumstances) yang

mempengaruhi perilaku ekonomi.

c. Kebiasaan memainkan peran yang penting.

d. Kewajiban-kewajiban perjanjian (contractual obligations) dari orang yang

mempengaruhi perilaku ekonomi.

e. Keadaan psikologikal konsumen.

Sedangkan menurut Adi Nugroho (2002) seringkali yang bewkaitan dengan

situasi konsumen adalah seseorang melakukan pembelian dengan atau

tanpa pengaruh dari pihak lain, di situasi lain, sejumlah orang akan secara

bersama-sama terlibat dalam sebuah keputusan pembelian.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

17

Tabel dibawah ini menggambarkan satu cara dalam menggolongkan peran-

peran tersebut.

Tabel 2..1 Beberaipa peran dalam perilaku membeli

Peran Keterangan

Initiator lndividu yang menentukan bahwa beberapa kebutuhan

dan keinginan tidak terpenuhi dan keinginan tidak

terpenuhi dan memerintahkan untuk melakukan

pembelian untuk menutupi situasi tersseibut.

Influencer Seseorang yang pernyataan dan tindakannya baik secara

sengaja ataupun tidak mempengaruhi kf3putusan

pembelian, dan atau penggunaan barang dan jasa.

Pembeli Seseorang yang benar-benar melakukan transaksi jual

beli.

Pengguna Sesorang yang paling terlibat secara langsung

mengkonsumsi dan menggunakan dari pemeblian.

Peran-peran tersebut menggambarkan suatu proses bagaimana konsumen

belajar, mengambil keputusan, perubahan pendirian, konsistensi antara

pemikiran dan kegiatan, yang berkaitan dengan konsumsi suatu produk.

Seperti dalam pembelian suatu produk akan melibatkan paling sedikitnya

Page 33: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

satu orang dengan perannya masing-masing. Sementara dalam situasi lain

satu orang dapat memerankan beberapa peran pada satu waktu.

2.1.4. Jenis-Jenis Pembelian

18

Menurut Adi Nugroho (2002), secara garis besar keputusan pembelian untuk

konsumsi cukup beragam. Namun, jenis-jenis konsumsi dapat digolongkan

menjadi: pembelian penting, konsumsi rutin, konsumsi karena terpaksa dan

konsumsi grup.

1. Pembelian Penting

Jenis konsumsi ini biasanya hanya terjadi sesekali saja dalam waktu yang

cukup lama dan membutuhkan usaha dalam pengambilan keputusan

karena kurangnya pengalaman sebagai dasar pembuatan keputusan.

Pembelian jenis ini memerlukan high-involvement. Misalnya pembelian

mobil, wisata keluar negeri, membeli saham. Jenis keputusan ini juga

termasuk hal-hal lain diluar lingkup perilaku konsumen seperti: berapa

banyak anak, keputusan menikah, dan lain-lain.

2. Konsumsi rutin

Pembelian yang dilakukan secara berulang yaitu jika seseorang pergi ke

supermarket dan membeli produk pada umumnya dari yang telah

dibelinya pada kunjungan terakhir ke supermarket. Theory learning adalah

sangat memperhatikan pola perilaku seperti ini yaitu perilaku yang

berulang (repeated behavior) dan oleh karenanya relevcin dengcin

Page 34: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

konsurnsi rutin. Secara urnurn, pernbelian rutin rnernerlukan sedikit

pernikiran dan oleh sebab itu dikatakan low-involvement.

3. Konsurnsi karena terpaksa

19

Beberapa konsurnsi diputuskan secara bebas, sernentara yang lainnya

dengan sedikit atau bahkan tanpa pilihan. Karena jenis konsurnsi ini

(involuntary consumption)mempunyai bentuk-bentuk s13cara individu dan

sosial. Ketika kita harus rnernbeli bensin, ada banyak pilihan jenis, ternpat

pernbelian bensin (porn bensin) tetapi pilihannya rnenjadi tidak penting

atau sulit untuk dilaksanakan apabila pada saat itu kita harus rnernbelinya,

karena petunjuk bensin dirnobil kita sudah terlihat harnpir habis.

4. Konsurnsi grup

Jenis konsurnsi yang lain adalah jenis konsurnsi yan1~ dilakukan secara

individual dan secaraberkelornpok. Misalnya, banyak konsurnsi dari

sebuah keluarga rnenggarnbarkan selera rnasin~1-rnasing anggota

keluarga. Keputusan banyak industri kurang lebih sarna dengan hal

tersebut dirnana beberapa orang yang rnenjadi kunci perusahaan

rnenentukan keputusan pernbelian.

2.1.5. Kebutuhan clan Motivasi Perilaku Membeli

Kebutuhan dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan

yang dialarni antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalarn diri.

Apabila individu kebutuhannya tidak terpenuhi, akan rnenunjukkan perilaku

Page 35: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi, individu akan

memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi rasa puasnya.

20

Seseorang selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakannya,

dan usaha atau dorongan untuk memenuhi kebutuhan ini disebut motivasi.

Motivasi adalah dorongan dari dalam individu yang menyebabkan dia

bertindak (Schiffman dan Kanuk, 2000). Dorongan yang menyebabkan

seseorang bertindak untuk memenuhi kebutuhan itulah yang disebu!

motivasi.

Kebutuhan adalah esensi dari konsep pemasaran modern. Teori Maslow

mengatakan bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan dasar

yang bertingkat-tingkat. Orang selalu berusaha memenuhi kebutuhan

terbawah terlebih dahulu sebelum merasakan !imbulnya kebutuhan yang

lebih tinggi.

Kebutuhan memiliki dimensi keanekaan (multiplicity). Sehingga kebutuhan

dan tujuan individu yang satu dengan yang lain berbeda. St:!Seorang tidak

dapat secara gegabah menebak motif seseorang berdasar perilakunya.

Motivasi adalah daya dorong untuk berperilaku dan perilaku itu mengarah

kepada tujuan (goal) tertentu. Tujuan adalah hasil yang dicapai oleh perilaku

yang termotivasi. Semua perilaku berorientasi pada tujuan. Jadi, tujuan

Page 36: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

adalah daya tarik untuk berperilaku. Apabila diterapkan pada perilaku beli

konsumen, tergantung pada:

" Pengalaman pribadi konsumen

" Persepsi konsumen akan citra dirinya sendiri (self imarJe)

" Kapasitas fisik

" Norma-norma dan nilai-nilai budaya yang berlaku

• Aksesibilitas tujuan di lingkungan fisik maupun sosial

(Prasetijo & lhalauw, 2005).

2.2. Modeling

2 . .2.1. Pengertian Modeling

21

Modeling adalah belajar memberikan reaksi dengan jalan rnengamati orang

lain yang tengah mereaksi (Chaplin, 2001 ).

Dalam teori belajar sosial (Bandura, 1969) gejala yang biasa digolongkan di

bawah label imitasi dan identifikasi semua dirancang seba!;fai modeling.

lstilah yang diambil karena pengaruh modeling mempunyai efek psikologis

yang lebih luas dibanding cara meniru respon yang sederhana. Perilaku yang

lain dapat bertindak sebagai isyarat dalam memudahkan pEmampilan dari

tanggapan pada tempat yang sama. Mereka mengikuti mocle yang dilakukan

Page 37: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

22

oleh orang lain, dan perilaku mereka tidak diketahui dan diikuti oleh tindakan

yang lain (dalam Bandura, 1971).

Menurut Bandura (dalam Alwisol, 2005), kebanyakan belajar terjadi tanpa

reinforcement (penguatan) yang nyata. Dalam penelitiannya, ternyata orang

dapat mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, bahkan

belajar tetap dapat terjadi tanpa ikut melakukan hal yang clipelajari itu, dan

model yang diamatinya juga tidak mendapat reinforcement (penguatan) dari

tingkahlakunya. Belajar melalui observasi jauh lebih efisien dibanding belajar

melalui pengalaman langsung. Melalui observasi orang clapat memperoleh

respon yang tidak terhingga banyaknya, yang mungkin diikuti clengan

hubungan atau penguatan.

Sedangkan Teori Belajar Sosial yang dikemukakan oleh Rotter (dalam

Bandura, 1971 ). Pertama, berhubungan dengan sudut pandang. Artinya

mengembangkan rangkaian konsep yang bersifat precliksi (gambaran).

Kedua, berkaitan clengan deskripsi (uraian). Ketiga, membuat suatu usaha

yang kuat dalam menggunakan definisi operasional yang menetapkan

pengukuran yang nyata untuk setiap konsep. Rotter meng~1unakan istilah

belajar sosial sebagai suatu kesatuan. Banyak tingkah laku manusia yang

dapat diperoleh atau dipelajari. Lebih dari itu, yang terjadi adalah suatu

lingkungan yang penuh dengan interaksi sosial dengan orang lain.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

23

Teori Rotter menggunakan empat konsep atau variabel untuk meramalkan

perilaku individu. Pertama, adanya potensi perilaku (behavioral potential I

BP). Yang mengacu pada potensi terhadap perilaku manapun yang

ditimbulkan dalam suatu penguatan spesifik atau kumpulan dari penguatan.

Variabel yang kedua adalah pengharapan (expectancy IE). Kemungkinan

yang berpegang kepada individu pada penguatan tertentu akan terjadi

sebagai fungsi suatu perilaku spesifik dalam menghilangkan suatu situasi

spesifik. Konsep yang ketiga adalah nilai penguatan (reinforcement value I

RV). Yang digambarkan sebagai derajat tingkat pilihan penguatan manapun

untuk berbagai kemungkinan yang dapat terjadi semua sama.

Terakhir, adanya situasi psikologis, adalah suatu unsur penting yang bersifat

prediksi. Hal tersebut diperlukan untuk memahami keterkaitan psikologis dari

situasi yang ditentukan dalam mempengaruhi nilai-nilai penguatan keduanya

dan pengharapan yang tepat untuk meramalkan perilaku dalam situasi

tersebut.

Teori pembelajaran sosial menekankan lingkungan sebagai penentu perilaku

yang penting dan bukan faktor-faktor internal individu. Teori ini mengupas

tentang bagaimana orang belajar untuk merespons lingkungan, termasuk

situasi yang berubah-ubah dan pola respons yang mereka pelajari. Orang

merespons situasi dan orang lain secara berbeda, tergantung pada situasi

dan orang tersebut (Prasetijo & lhalauw, 2005).

Page 39: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

24

Dalam teachnet.com, Ormond's (Human Learning, 1999) berpendapat teori

belajar sosial lebih fokus pada belajar dapat terjadi tanpa adanya konteks

sosial. Dengan mempertimbangkan bahwa orang belajar dari orang lain,

termasuk konsep belajar observasi, imitasi, dan modeling. Prinsip umum dari

teori belajar sosial adalah:

1. Belajar melalui observasi terhadap tingkah laku orang lain dan

menghasilkan tingkah laku yang dapat dilihat.

2. Belajar dapat terjadi tanpa ada perubahan dalam tingkah laku.

3. Adanya unsur kognitif yang merupakan peranan dalam belajar.

4. Teori belajar sosial sebagai jembatan antara teori belajar behavioris dan

teori belajar kognitif.

2.2 . .2. Jenis-jenis Modeling

Modeling merupakan inti dari belajar observasi. Peniruan atau meniru

sesung~Juhnya tidak tepat untuk mengganti kata modeling, karena modeling

bukan sekedar menirukan atau mengulangi apa yang dilakiukan oleh model

(orang lain), tetapi modeling melibatkan penambahan dan atau pengurangan

tingkahlaku yang teramati, menggeneralisir berbagai pengamatan sekaligus

melibatkan proses kognitif. Jenis-jenis Modeling yaitu:

a. Modeling Tingkahlaku Baru

Melalui modeling orang dapat memperoleh tingkahlaku baru. lni

dimungkinkan karena adanya kemampuan kognitif. Stimuli berbentuk

Page 40: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

25

tingkahlaku model ditransformasi menjadi gambaran mental, dan

ditransformasi menjadi simbol verbal yang dapat diingat kembali suatu

saat nanti. Ketrampilan kognitif yang bersifat simbolik ini, membuat orang

dapat mentransform apa yang dipelajarinya atau men~mabungkan apa

yang diamatinya dalam berbagai situasi menjadi pola tingkahlaku baru.

b. Modeling Mengubah Tingkahlaku Lama

Disamping dampak mempelajari tingkahlaku baru, modeling mempunyai

dua macam dampak terhadap tingkahlaku lama. Pertama, tingkahlaku

model yang diterima secara sosial dapat memperkuat respon yang sudah

dimiliki pengamat. Kedua, tingkahlaku model yang tidak diterima secara

sosial, dapat memperkuat atau memperlemah pengamat untuk melakukan

tingkahlaku yang tidak diterima secara sosial, tergantung apakah

tingkahlaku model itu diganjar atau dihukum. Kalau tin~1kahlaku yang tidak

dikehendaki itu justru diganjar, pengamat cenderung meniru tingkahlaku

itu, sebaliknya kalau tingkahlaku yang tidak dikehendaki itu dihukum,

respon pengamat menjadi semakin lemah.

c. Modeling Simbolik

Sebagian besar modeling tingkahlaku berbentuk simbolik. Film dan

televisi menyajikan contoh tingkahlaku yang tidak terhitung yang dapat

mempengaruhi pengamatnya. Sajian itu berpotensi sebagai sumber

model tingkahlaku.

d. Modeling Kondisioning

Page 41: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

26

Modeling dapat digabung dengan kondisioning klasik menjadi

kondisioning klasik vikarius (vicarious classical conditioning). Modeling

semacam ini banyak dipakai untuk mempelajari respon emosional.

Pengamat mengobservasi model tingkahlaku emosional yang mendapat

penguatan. Muncul respon emosional yang sama didalam diri pengamat,

dan respon itu ditujukan ke obyek yang ada didekatnya (kondisioning

klasik) saat mengamati model itu, atau yang dianggap mempunyai

hubungan dengan obyek yang menjadi sasaran emosional model yang

diamati.

2.2.3. Proses Belajar Modeling

Pembelajaran merupakan bagian dari aktivitas proses informasi tentang

struktur tingkah laku dan tentang lingkungan yang berubah menjadi

gambaran yang simbolis sebagai pembimbing dalam bertindak. Dalam

analisis sosial kognitif dari belajar observasi (Bandura, 1977), modeling

sangat berpengaruh dalam menjalankan fungsi informasi. Pikiran dan

tindakan seorang model merupakan salah satu cara yang E:lfektif untuk

menyampaikan informasi tentang peraturan dalam membentuk tingkah laku

yang baru (Bandura, 1986).

lnterpretasi dari belajar memberikan suatu peran pada fungsi kognitif dalam

keahlian dan peraturan dari tingkah laku manusia dibandin9 penjelasan

Page 42: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

dengan assosiasi yang teratur berhubungan dengan tipe dari perilaku

yang akan terus diamati dan dipelajari seluruhnya.

b. Retention Process (lngatan)

28

Komponen yang kedua beriungsi dalam belajar observasi sebenarnya

mengabaikan teori imitasi adalah sebagian dari retensi (ingatan). Saat

seseorang mengamati model perilaku tanpa melakukan respon, individu

dapat memperoleh respon yang terjadi saat gambaran terbentuk. Dalam

rangka menghasilkan perilaku tanpa kehadiran yang berlanjut dari isyarat

eksternal modeling, individu harus mempertahankan observasi yang asli

masuk dalam bentuk simbolis. Belajar observasi melibatkan dua sistem

gambaran, bayangan dan kata-kata. Stimuli modeling menghasilkan

kondisi sensori yang menggambarkan rangkaian perilaku model. Peristiwa

stimulus saling berhubungan, seperti saat suatu nama dihubungkan

dengan orang yang telah ditentukan, hampir mustahil untuk mendengar

nama tanpa mengalami bayangan dari karakteristik fisiknya. Kedua, yang

mungkin menilai kecepatan belajar observasi dan retensi (ingatan) yang

lama dari model yang dilakukan manusia, melibatkan kode kata-kata dari

suatu observasi. Kebanyakan dari proses kognitif mengatur perilaku

terutama secara verbal dibanding visual. Belajar observasi dan ingatan

dimudahkan oleh beberapa kode karena banyak inforrnasi dalam bentuk

yang mudah disimpan. Setelah respon model diubah kedalam gambaran

Page 43: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

29

dan simbol kata-kata yang mudah digunakan dan dibaca, kode memori ini

bertindak sebagai pemandu untuk menghasilkan tanggapan yang sesuai.

c. Reproduction Motoric Process (Menghasilkan Tingkah laku Motorik)

Komponen yang ketiga dari proses modeling adalah mempunyai kaitan

dengan proses menghasilkan tingkah laku motorik. Yang melibatkan

kegunaan dari bentuk simbolis sebagai bagian dari model untuk

memandu penampilan yang berlebihan. Proses mendapatkan gambaran

secara umum sama dengan merespon pelaksanaan clibawah kondisi

dimana orang mengikuti pola yang sudah ditentukan, atau secara

langsung diarahkan melalui suatu rangkaian instruksi untuk menetapkan

rangkaian gagasan. Satu-satunya perbedaan aclalah penampilan secara

langsung dapat memandu sebagai isyarat eksternal, dimana modeling

tertunda, menghasilkan tingkah laku belajar dapat diamati oleh rekannya

dari stimuli yang tidak ada. Gaya perilaku yang komplt~ks dihasilkan oleh

kombinasi dari komponen sebelumnya yang dipelajari dalam diri mereka.

Dimana unsur-unsur yang dipilih adalah model yang pertama, kemudian

langkah selanjutnya merupakan gabungan yang terus meningkat dan

berkembang menjadi imitatif.

d. Reinforcement and Motivation Process (Penguatan dan Motivasi)

Komponen yang terakhir berfungsi sebagai motivasi atau proses

penguatan. Seseorang dapat memperoleh dan mempertahankan

kemampuan yang diperoleh dari perilaku model, tetapi belajar akan jarang

Page 44: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

30

dilakukan dalam penampilan yang berlebihan jika sanksi negatif atau

situasi insentif yang diperoleh kurang baik. Dalam keadaan seperti itu,

pengenalan positif yang insentif dengan segera belajar observasi diubah

menjadi suatu tindakan (Bandura, 1965). Variabel penguat tidak hanya

mengatur ekspresi yang berlebihan dari suatu perilaku, tetapi juga dapat

mempengaruhi belajar observasi dengan menggunakan kontrol selektif

yang berlebihan dari model agar orang lebih memperhatikan. Lebih lanjut,

ingatan selektif dipermudah dengan mengaktifkan kode dan latihan dari

perilaku model yang mempunyai nilai fungsional.

2.3. Remaja

2.3.1. Pengertian Remaja

Santrock (2003) mengartikan remaja (adolescence) sebagai masa

perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup

perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Masa remaja dimulai kira­

kira 10 sampai 13 tahun dan berakhir antara usia 18 sampai 22 tahun.

Perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional yang t<~rjadi berkisar dari

perkembangan fungsi seksual, proses berpikir abstrak sampai pada

kemandirian.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

31

Menurut Singgih (2003) masa remaja merupakan masa peralihan dari dunia

anak ke dunia dewasa, yang dimulai dengan terjadinya kematangan dari

kelenjar-kelenjar kelamin, yakni menarche (haid yang pertama) pada wanita

dan keluarnya air mani pertama kali pada laki-laki.

Sedangkan Menurut Hurlock (1980) istilah adolescence atau remaja berasal

dari kata latin adolescere (kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja)

yang berarti "tumbuh" atau "tumbuh menjadi dewasa". lstilah adolescence,

mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional,

sosial, dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh Piaget (dalam Hurlock,

1980) dengan mengatakan: "Secara psikologis, masa remaja adalah usia

dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak

tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebi~1 tua melainkan

berada dalam tingkatan yang samai".

2.3.2. Kebutuhan-kebutuhan Remaja

Menurut Muhammad Al-Mighwar (2006) Pada umumnya remaja memiliki

kebutuhan baik kebutuhan yang bersifat fisik, psikis, sosial maupun religius.

Kebutuhan primer, seperti makan, minum, tidur, dan lain-lain, maupun

kebutuhan sekunder, seperti kebutuhan penghargaan, pujian, kedudukan,

menghasilkan sesuatu, dan sejenisnya. Kebutuhan remaja secara umum

dapat dikategorikan sebagai berikut:

Page 46: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

32

a. Kebutuhan pengembangan keterampilan untuk bekerja

Remaja perlu membekali diri dengan berbagai keterampilan yang sesuai

dengan bakat dan minatnya agar berhasil meraih pekerjaan yang dapat

mendatangkan penghasilan.

b. Kebutuhan untuk berkembang dan memelihara kesehatan dan kesegaran

fisik

Remaja membutuhkan pengarahan tentang pemeliharaan kesehatan

yang baik dan membutuhkan pengetahuan tentang latihan-latihan fisik

dan pemenuhan akan gizi. Tujuannya, agar mereka teitap prima dalam

proses perkembangannya.

c. Kebutuhan untuk mengerti tentang hak-hak dan kewajiban dalam

masyarakat demokratis

Remaja harus mengerti dan menerima apa saja yang diperbolehkan

baginya dan yang diharuskan atasnya sebagai anggota masyarakat,

seperti pemanfaatan pemeliharaan jalan sebagai sarana publik. Di satu

sisi, dia berhak menggunakan jalan itu, tetapi di sisi lain, dia juga

berkewajiban untuk memelihara dari kerusakan. Dengan demikian, dia

bisa menyenangkan diri sendiri dan juga orang lain.

d. Kebutuhan untuk mengerti pentingnya keluarga bagi individu dan

masyarakat

Remaja merasakan bahwa keluarganya mengandung nuansa hubungan

yang penuh penyesuaian dan kedamaian serta ketenangan. Suasana

Page 47: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

positif yang diperoleh remaja dalam keluarganya diharapkan memberi

nuansa positif pula bagi masyarakat, begitu juga sebaliknya.

e. Kebutuhan untuk mengerti cara mendapatkan, memanfaatkan, dan

memelihara barang dengan baik

33

Remaja harus mengetahui asal usul, pemanfaatan dan cara pemeliharaan

suatu barang sebelum membelinya, sehingga mereka mendapatkan

berbagai keuntungan itu, mendapatkan kepuasan batin, bersikap hemat

dan berpola hidup sederhana.

f. Kebutuhan untuk mengerti peranan ilmu pengetahuan bagi hidup manusia

Remaja harus mengetahui peranan ilmu-ilmu pengetahuan yang

dipelajarinya di lembaga pendidikan untuk kehidupannya sehari-hari. Hal

ini mengingat, tidak sedikit ilmu pengetahuan yang dipelajari remaja tidak

bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, atau kontradiktif dengan

realita keyakinan yang berkembang di tengah masyamkatnya. Dengan

semakin bertambah dan mendalamnya pengetahuan remaja tentang

peran ilmu pengetahuan bagi kehidupan, mereka tidak akan mudah

terombang-ambing oleh perilaku masyarakat yang terkadang tidak bisa

dipertanggungjawabkan.

g. Ketiutuhan apresiasi terhadap seni, musik, dan keindahan alam

Remaja membutuhkan rasa, pikir, sikap, dan tingkah laku yang positif

dalam membaca informasi atau objek seni yang berupa bacaan-bacaan

atau panorama alam yang indah, sehingga dia bisa menikmati dan

Page 48: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

34

menghargai nilai seni. Semua itu memberikan berbagai manfaat bagi

remaja, antara lain memunculkan krea!ivitas dalam pekerjaan atau yang

membuatnya merasa puas dan santai, memberinya kesempatan untuk

memanfaatkan dan melatih emosi dan sikap serta pikirnya secara positif,

terutama di waktu senggang.

h. Kebutuhan untuk memanfaatkan waktu senggang dengan baik

Mengisi waktu senggang dengan berbagai kegiatan yang positif sangatlah

diharapkan pada remaja, terlebih lagi apabila kegiatan itu ditempuhnya

dengan bekal keterampilan, ketekunan dan sikap yang bertanggung

jawab. Terpenuhinya kebutuhan ini akan mendatangkan banyak manfaat,

baik bagi remaja maupun orang lain, antara lain menghindarkan remaja

dari perilaku yang negatif di waktu senggang, seperti melamun atau

pergaulan bebas, dan membentuk kemandirian remaja yang berguna bagi

masa dewasa dan masa tuanya.

i. Kebutuhan untuk mengembangkan rasa hormat terhadap orang lain

Remaja membutuhkan pengetahuan tentang tata care menghormati orang

lain, baik dalam sikap, perkataan maupun perbuatan. Sebab,

kemampuannya menghormati orang lain sangat menentukan

kesuksesannya dalam suatu kegiatan sosial penerimaan orang lain

terhadapnya, bahkan akan menciptakan saling percaya dan saling

membantu di antara teman-teman atau komunitas tempat remaja berada.

j. Kebutuhan kemampuannya untuk berpikir secara rasional

Page 49: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Untuk menumbuhkan kemampuan melihat berbagai masalah itu secara

jernih dan mampu menentukan keputusan yang tepat atas dasar

pertimbangan aka! sehat dan cerdas, dibutuhkan kemampuan berpikir

yang rasional, meskipun aspek emosi tidak dapat diabaikan.

35

Di samping kebutuhan yang bersifat umum, ada juga kebutuhan yang khas.

Disepakati para ahli bahwa kebutuhan khas remaja berkaitan erat dengan

perilakunya yang khas juga, baik yang bersifat psikologis maupun sosiologis.

Garrison merinci 7 kebutuhan khas remaja, tetapi pemba9iannya tidak

berlaku bagi seluruh remaja, karena kebutuhan khususnya terdiri dari

berbagai tingkat intensitas. lntensitas masing-masing kebutuhan dibatasi oleh

berbagai faktor, antara lain faktor individual, faktor sosial, kultural dan faktor

religius, termasuk nilai. Tujuh kebutuhan versi Garrison adalah sebagai

berikut:

1. Kebutuhan kasih sayang. Kebutuhan ini menjadi penting saat mereka

hendak berkeluarga.

2. Kebutuhan keikutsertaan dan diterima oleh kelompok merupakan hal yang

sangat penting. Sejak remaja melepaskan diri dari keterikatan keluarga

dan berusaha menetapkan hubungan-hubungan lawan jenis.

3. Kebutuhan untuk berdiri sendiri sejak remaja awal menjadi sangat penting

ketika remaja dituntut untuk menentukan berbagai pili~1an dan mengambil

keputusan.

Page 50: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

4. Kebutuhan untuk berprestasi menjadi sangat penting dan pasti sejalan

dengan pertumbuhan individualnya yang mengarah pada kematangan

atau kedewasaan.

36

5. Kebutuhan pada pengakuan dari orang lain sangat peinting sejak mereka

bergantung pada hubungan dan penerimaan teman sebaya.

6. Kebutuhan dihargai dirasakannya berdasarkan pandangan atau

ukurannya sendiri yang dianggapnya pantas bagi dirinya secara realistis,

dan menjadi semakin penting sejalan dengan pertambahan kematangan.

7. Kebutuhan memperoleh falsafah hidup yang utuh, ten.1tama tampak

dengan bertambahnya kematangan dan kedewasaan. Falsafah hidup ini

sangat dibutuhkan remaja untuk dijadikannya petunjuk atau dasar dalam

menentukan berbagai keputusan.

2.3.3. Pakaian bagi Remaja

Pakaian sangat penting bagi remaja dalam menemukan dan

mengekspresikan identitas diri. Sebagai remaja dalam mencari gambaran diri

yang dapat membuat remaja merasa nyaman, remaja senang bereksperimen

dengan penampilan (littrell, Damhorst, dan Littrel, 1990). Pakaian dan

penampilan mengekspresikan diri sendiri sebagai usaha untuk mengontrol

kesan terhadap orang lain. Pakaian sebagai media visual dalam

berkomunikasi dengan orang lain dalam kehidupan (dalam Rice,1999).

Page 51: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

37

Penampilan sangat berperan penting dalam interaksi sosial, memberikan

identifikasi. Jika seseorang berpakaian seperti penjahat maka ia akan berlaku

seperti penjahat. Pakaian membantu remaja dalam menemukan identitas

sosial dari orang lain dan mengikuti tingkah laku serta meirespon sesuai

dengan yang diharapkan. Sebagai seorang manusia dalam masyarakat

dengan perkembangan sosial diri, gaun dan perhiasan sangat era!

hubungannya dengan interaksi dengan orang lain (Rice, "1999).

Pakaian mempunyai arti bagi remaja untuk mengekspresikan konflik-konflik

tergantung-mandiri atau konflik-konflik kecocokan-kepribadian. Pakaian dapat

menjadi media sebagai pemberontakan bagi remaja. Remaja yang

bermusuhan dan memberontak terhadap orangtua mengekspresikan

ketidaksukaan dengan memakai pakaian atau gaya rambut yang tidak disukai

oleh orangtua. Semakin sering pertengkaran yang dibuat orangtua, semakin

tekun remaja dalam mempertahankan gaya mereka. Walaupun begitu, motif

yang paling dominan dalam menseleksi gaya adalah keinginan untuk diakui

oleh orang lain sebagai yang paling hebat atau keringinan untuk dipercayai

dan lebih disukai (Koester dan May, 1985; dalam Rice, 1999).

Pakaian merupakan ekspresi awal suatu kepribadian, gaya hidup, dan filosofi

politik: Bagi remaja, fungsi yang terpenting adalah pakaian untuk menjamin

identitas mereka dan pengertian pribadi dalam suatu kelompok. Pakaian

Page 52: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

38

digunakan untuk mempertinggi konsep diri, untuk membuat remaja merasa

baik tentang diri sendiri, dan untuk membuat kesan baik terhadap orang lain

(Sweeney dan Zionts, 1989; dalam Rice, 1999).

2.4. Kerangka Berpikir

Perilaku membeli diartikan sebagai proses yang dilalui ohsh seseorang dalam

mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca

konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan dapat memenuhi

kebutuhannya. Yang berpusat pada konsumen sebagai individu dalam

membuat keputusan beli dengan menggunakan sumber-sumber yang

tersedia, yaitu waktu, uang dan upaya, untuk ditukar den~ian barang untuk

dikonsumsi. Oleh karena itu, semua faktor, baik internal maupun eksternal

yang mempengaruhi seseorang dalam membuat keputusan beli,

mengkonsumsi dan membuangnya.

Perilaku membeli dapat dipelajari karena sangat dipengaruhi oleh

pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar pembeli akan menentukan

tindakan dan pengambilan keputusan membeli.

Pembeli merasakan adanya perbedaan antara yang nyata dan yang

diinginkan. Kebutuhan ini disebabkan karena adanya ran~isangan atau

Page 53: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

39

pengaruh internal maupun eksternal. Dari pengalaman sebelumnya individu

telah belajar mengatasi dorongan ini dan dimotivasi ke arah produk yang

diketahuinya akan memuaskan dorongan tersebut.

Pembelajaran adalah aktivitas manusia yang dilakukan sepanjang hidupnya,

bahkan pada waktu manusia masih dalam kandungan. P•srilaku manusia,

termasuk juga perilaku membeli, merupakan has ii dari proses pembelajaran.

Menurut Bandura (dalam Alwisol, 2005), kebanyakan belajar terjadi tanpa

reinforcement (penguatan) yang nyata. Dalam penelitiannya, ternyata orang

dapat mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, bahkan

belajar tetap dapat terjadi tanpa ikut melakukan hal yang dipelajari itu, dan

model yang diamatinya juga tidak mendapat reinforcement (penguatan) dari

tingkahlakunya. Belajar melalui observasi jauh lebih efisien dibanding belajar

melalui pengalaman langsung. Melalui observasi orang dapat memperoleh

respon yang tidak terhingga banyaknya, yang mungkin diikuti dengan

hubungan atau penguatan.

Page 54: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Dibawah ini gambaran alur hubungan sikap modeling dengan perilaku

membeli.

Pengaruh internal:

1. Kebutuhan dan motivasi

2. Kepribadian 3. Psikografik 4. Persepsi 5. Pembelajaran 6. Sikap

Puas/ Tidak puas

Konsumen:

• Kebutuhan

¢=J 0 Pilihan atribut produk

• Sikap • Persepsi • Gaya hidup

~ Mencari dan

mengevaluasi

i Menentukan

alternatif-alternatif

~ Menentukan pilihan dan memutuskan membeli

i I Membeli I

I

"' Perilaku pasca beli

Pengaruh eksternal:

1. Keluarga 2. Kefas sosial 3. Budaya dan

Sub Budaya 4. Kelompol<

a cu an 5. Komunikasi

pemasaran

Desommsi pasca beli

40

Page 55: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

2.5. Hipotesis

Hi : Ada hubungan yang signifikan antara sikap modeling dengan

perilaku membeli pada remaja putri.

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap modeling

dengan perilaku membeli remaja putri.

41

Page 56: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

BAB3

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

3.1.1. Pendekatan clan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, yaitu pendekatan penelitian yang menggunakan angka dalam

mengumpulkan data dan memberikan penafsiran terhadap hasilnya.

Kuantitatif menurut Suharsimi Arikunto (2006) adalah pendekatan penelitian

yang didalamnya memiliki kejelasan unsur dari tujuan, pendekatan, subjek,

sumber data yang mantap dan terperinci, serta langkah pimelitian yang

sudah direncanakan dengan matang, desain yang jelas terhadap langkah­

langkah penelitian, pengumpulan data, dan analisa data.

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

korelasional. Gay (1976) mendefinisikan metode deskriptif sebagai kegiatan

yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau

menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang

berjalan dari pokok suatu penelitian (dalam Sevilla dkk, 1993).

Page 57: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

43

3.1.2. Definisi Variabel dan Operasional Variabel

3.1.2.1. Definisi Vanabel

Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau

sifat yang berdiri sendiri-sendiri. Kerlinger (1973) menyebut variabel sebagai

konstruk atau sifat (properties) yang diteliti (dalam Sevilla dkk, 1993).

Variabel dibagi alas dua jenis yaitu independent variable (variabel bebas) dan

dependent variable (variabel terikat). Variabel bebas adalah antecedent atau

yang dipandang sebagai sebab kemunculan, sedangkan variabel terikat

adalah l'onsekuensi atau yang dipandang sebagai akibatnya.

Variabel dalam penelitian ini adalah:

Variabel bebas (independent variable) adalah Modeling.

Variabel terikat (dependent variable) adalah Perilaku Membeli.

3.1.2.2. Operasional Variabel

Definisi operasional modeling adalah nilai skor yang diperoleh responden

dalam mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, yang

mencakup potensi perilaku, pengharapan, nilai penguatan, dan situasi

psikologis.

Sedangkan definisi operasional perilaku membeli adalah nilai skor yang

ddiperoleh responden dari tindakan yang langsung terlibat dalam

Page 58: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa. Yang

mencakup trend (kecenderungan), harga, kualitas, gaya l1idup, dan merek.

3.2. Pengambilan Sampel

3.2.1. Populasi clan Sampel

44

Kerlinger (1973) mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan anggota,

kejadian, atau objek-objek yang telah ditetapkan dengan baik (dalam Sevilla

dkk, 1993). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri berusia antara

18 - 22 !ahun.

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu

yang memiliki karakteristik tertentu. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50

orang responden. Jumlah responden sebanyak 50 orang dianggap cukup

mewakili. Menurut Guilford & Frucher (1978) bahwa untuk mendekati bentuk

normal distribusi frekuensi maka jumlah sampel tidak boleh kurang dari 30

orang. Untuk setiap perhitungan statistik, jumlah sampel tersebut cukup

mewakili populasi (dalam Arikunto, 2006).

3.2.2. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik non-probability

sampling, dimana semua anggota atau subjek peneli!ian tidak memiliki

Page 59: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

45

peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Beberapa bagian tertentu

dalam kelompok secara sengaja tidak dimasukkan dalam pemilihan untuk

mewakili sub kelompok (Gay, 1976). Teknik yang digunakan adalah

purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu subjek dipilih berdasarkan

kriteria tertentu (dalam Sevilla dkk, 1993).

Kriteria atau karakteristik subjek pada penelitian ini adalah khusus remaja

putri yang berusia antara 18 sampai 22 tahun yang diambil sebanyak 50

orang untuk dijadikan sampel penelitian.

3.3. Pengumpulan Data

3.3.1. Metode dan instrumen Penelitian

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

menggunakan angket (kuesioner) dengan instrumen skala sikap. Skala sikap

yang dipakai adalah skala model Liker! (Sevilla dkk, 1993).

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berbentuk angket (kuesioner),

kuesioner ini berisi pernyataan yang telah disediakan oleh peneliti. Dalam

penelitian ini menggunakan dua macam instrumen, yaitu instrumen untuk

mengukur modeling dan perilaku membeli.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

46

Tabel 3.1 Blue Print Modeling

No Aspek lndikator Fav Unfav Jmlh

1 Potensi Mengikuti orang 7, 9, 11, 15, 7 perilaku lain 24 25, 33

Diikuti orana lain 10 19,21 3 2 Pengharapan Tingkah laku yang 2, 14, 4,6 6

berubah 20,23

3 Nilai Ganjaran 26, 28, 31, 34 6 penguatan 29, 32

Hukuman 12,27 2 4 Situasi Emosi 22 1

psikologis Mempengaruhi 13, 17 1, 16, 5 30

Dioenaaruhi 3, 5, 8 18 4 Jumlah 19 15 34

Tabel 3.2 Blue Print Perilaku Membeli

No Aspek lndikator Fav Unfav Jml h

1 Trend Senang mengikuti 10 11, 35 3 (kecenderungan) fashion

Ketinggalan 7 2 2 informasi Tidak peduli (acuh) 9 28 2

2 Harga Mahal 5,30 20, 32 4 Standar 23, 33 34 3 Mu rah 18 4, 31 3

3 Kualitas Terbaik 1, 25 6,26 4 Biasa saja 24 12 2

4 Gaya Hidup Minat 16 13,22 3 Pola Aktivitas 8,15,19 3 Nilai-nilai (normal 3 1

5 Merek Terkenal 14, 17, 21 4 36

Tidak terkenal 29 27 2 Jumlah 20 16 36

Page 61: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

47

Pada rnasing-masing skala terdapat pernyataan yang mendukung (favorable)

dan pernyataan yang tidak mendukung (unfavorable). Pengukuran tersebut

didasarkan pada skala Liker! dengan empat alternatif jawaban, yaitu sangat

setuju (SS), setuju (S), sangat tidak setuju (STS), tidak si~tuju (TS). Untuk

penghitungan skor dari setiap jawaban dapat dilihat pada tabel berikut.

Pemyataan Favorable

Unfavorable

Tabel 3.3 Nilai Skor Jawaban

SS s 4 3 1 2

3.3.2. Teknik Uji lnstrumen

TS 2 3

Menurut Saifuddin Azwar (2003) validitas mempunyai arti sejauhmana

ketepatan dan kecermatan suatu ala! ukur dalam melakukan fungsinya.

Suatu alat ukur atau instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas yang

tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya,atau

memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan tujuan pengukuran.

Untuk memperoleh pengukuran yang valid dilakukan pen9korelasian skor

item dengan skor total. Bila korelasi antara skor item dengan skor total

menghasilkan korelasi yang rendah, maka item dinyatakan gugur atau

dimodifikasi. Sedangkan bila korelasi yang didapat menghasilkan skor yang

Page 62: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

48

tinggi, maka item tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat

ukur. adapun rumus korelasinya adalah:

rxy = Nl:XY-U:XJ(l:Y)

v(N2:X2-(LX)2 (N2:Y2-(LY)2

rxy = Angka indeks korelasi product moment

N = Jumlah sampel

l._XY = Jumlah asli perkalian antara X dan Y

l_X = Jumlah seluruh skor

l:Y = Jumlah seluruh skor Y

Menurut Saifuddin Azwar (2003) reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya. Tes dikatakan sebagai reliabilitas tinggi apabila

skor tampak tes itu berkorelasi tinggi dengan skor murninya sendiri. Dalam

penelitian ini menggunakan ukuran reliabilitas dengan Alpha Cronbach

sebagai berikut.

a = 2{ 1 -S12

+ S 2

}

S><2

812 dan S 2 = Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2

Sx2 = Varians skor Skala

Page 63: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

49

3.4. Teknik Analisa Data

Untuk menganalisa data yang diperoleh dan mengetahui ada tidaknya

korelasi antara dua variable penelitian menggunakan teknik statistik Korelasi

Product-Moment Pearson dengan rumus:

rxy:::: NIXY-(l:X)(l:Y)

v'(Nl:X2-(l:X)2 (NLY2-(l:Y)2

rxy = Angka indeks korelasi product moment

N = Jumlah sampel

IXY = Jumlah asli perkalian antara X dan Y

IX = Jumlah seluruh skor

IY = Jumlah seluruh skor Y

3.5. Prosedur Penelitian

1. T ahap Persiapan

a. Dimulai dengan perumusan masalah.

b. Menentukan variabel yang akan diteliti

c. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran dan

landasan teori yang tepat mengenai variabel penelitian

Page 64: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

50

d. Menentukan, menyusun, menyiapkan ala! ukur yang akan digunakan

dalam penelitian

2. Tahap Pengambilan Data

a. Menentukan sampel penelitian

b. Memberikan penjelasan mengenai tujuan peneilitian dan meminta

kesediaan subjek untuk mengisi skala penelitian

c. Melakukan pengambilan data dengan memberikan alat ukur yang telah

dipersiapkan kepada subjek penelitian

3. Tahap Pengolahan Data

a. Melakukan edit terhadap data yang masuk dan melakukan scoring

setiap hasil skala yang telah diisi oleh subjek penelitian

b. Menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, kemudian

dibuat tabel data

c. Melakukan analisis data dengan menggunakan metode statistik untuk

menguji hipotesis penelitian dan korelasi antar variabel penelitian

4. Tahap Pembahasan

a. Menginterpretasikan dan membahas hasil statistik berdasarkan teori

b. Merumuskan kesimpulan hasil penelitian dengan menghitung data

penunjang yang diperoleh

Page 65: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

BAB4

PRESENTASI DAN ANALISA DAT A

4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian

Gambaran umum responden penelitian akan diuraikan secara deskriptif dan

dalam bentuk tabel berdasarkan usia.

Tabel 4.1 Gambaran umum responclen

Usia Responden Jumlah Persentase (%)

18 tahun 9 18%

19 tahun 7 14 %

20tahun 11 22 %

21 tahun 23 46%

Total 50 100%

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 50 responden

yang diteliti, responden yang berusia 18 tahun berjumlah 9 orang ( 18 %).

Sementara responden yang berusia 19 tahun adalah jumlah terendah, yaitu

berjumlah 7 orang (14 %). Diikuti oleh responden yang beirusia 20 tahun

berjumlah 11 orang (22 %). Responden yang berusia 21 tahun adalah jumlah

terbanyak, yaitu berjumlah 23 orang (46 %).

Page 66: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

52

4.2. Presentasi Data

4.2.1. Gambaran Modeling

Skala modeling terdiri dari 34 item dengan alternatif jawaban yang diberi skor

1 sampai 4. Dengan skor terendah (minimum) adalah 34 (dari 34 x 1) dan

skor tertinggi adalah 136 ( dari 34 x 4 ). Sehingga luas jarak sebarannya

adalah 136 - 34 = 102. Setiap satuan deviasi standarnya bernilai a = 102 16

= 17, dan mean teoretisnya adalah µ = 34 x 3 = 102.

Peneliti menggolongkan subjek ke dalam 3 kategori diagnosis tingkat

modeling yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Norma kategorisasi yang

digunakan adalah:

<

(µ - 1.0 a) s;

x x <

(µ + 1.0 a) s X

Keterangan: X

µ

a

x < (85)

(119) $ x < (85)

(119) $ x

: Skor Responden

: Mean Teoretis

: Standar Deviasi

(µ - 1.0 a)

(µ + 1.0 a)

Dengan µ = 102 dan a = 17 akan diperoleh kategori seba9ai berikut:

Page 67: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

53

Tabel 4.2 Kategori Modeling

Skar Frekuensi Kategori Persentase

< 85 0 Rendah 0%

85-119 50 Sedang 100%

> 119 0 Tinggi 0%

Berdasarkan label diatas didapatkan bahwa 100% atau semua responden

merasa bahwa modeling yang mereka lakukan termasuk normal atau berada

di l<ategori sedang. lni berarti modeling yang dilakukan oleh remaja putri

sudah biasa dilakukan oleh para remaja.

4.2.2. Gambaran Perilaku Membeli

Skala perilaku membeli terdiri dari 36 item dengan alternatif jawaban yang

diberi skor 1 sampai 4. Dengan skor terendah (minimum) adalah 36 (dari 36 x

1) dan skor tertinggi adalah 144 (dari 36 x 4). Sehingga luas jarak

sebarannya adalah 144 - 36 = 108. Setiap satuan deviasi standarnya bernilai

a= 108 / 6 = 18, dan mean teoretisnya adalah µ = 36 x 3 = 108.

Peneliti menggolongkan subjek ke dalam 3 kategori diagnosis tingkat sikap

modeling yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Norma kategorisasi yang

digunakan adalah:

Page 68: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

54

x < (µ - 1.0 cr)

(µ-1.0 cr) $ x < (µ + 1.0 cr)

(µ + 1.0 cr) :5 x

x < (90)

(126) $ x < (90)

(126) :5 x

Keterangan: X : Skar Responden

µ : Mean Teoretis

cr : Standar Deviasi

Dengan µ = 108 dan cr = 18 akan diperoleh kategori sebagai berikut:

Tabel 4.3 Kategori Perilaku Membeli

Skar Frekuensi Kategori Persentase

< 90 33 Rendah 66%

90-126 17 Sedang 34%

> 126 0 Tinggi 0%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa 66% atau 33 responden merasa

bahwa mereka tidak terbiasa dengan perilaku membeli. Sedangkan 34% atau

17 responden merasa perilaku membeli yang mereka lakukan termasuk

normal atau berada di kategori sedang. lni berarti perilakt1 membeli tidak

sering dilakukan oleh remaja.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

55

4.3. Uji Persyaratan

Uji persyaratan merupakan syarat untuk melakukan analisis lebih lanjut

dalam mengolah data. Uji persyaratan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.

4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal atau tidak. Distribusi data

dikatakan normal jika probabilitas atau p > 0.05 pada uji normalitas dengan

Kolgomorov Smirnov (dalam Triton, 2006).

Tabel 4.4 Uji Normalitas Modeling chm Perilaku Membeli

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VAR00001 VAR00002 N 50 50 Normal Parameters•,b Mean 88.5800 93.1400

Std. Deviation 3.80703 3.09713 Most Extreme Absolute .116 .138 Differences Positive .116 .138

Negative -.109 -.096 Kolmogorov-Smirnov Z .821 .976 Asymp. Sig. (2-tailed) .511 .297

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel uji persyaratan normalitas di alas, tara'f signifikansi

variabel Modeling sebesar 0.821 dan taraf signifikansi variabel Perilaku

Membeli sebesar 0.976.

Page 70: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Dengan demikian taraf signifikansi kedua variabel terseb1..1t lebih besar dari

0.05, maka penyebaran datanya berdistribusi normal dan dapat dianalisa

dengan menggunakan teknik analisa statistik parametrik. Berikut ini adalah

gambar diagram scatterplot keluaran SPSS 11.5.

Gambar 1 Scatterplot Modeling

Dari gambar di alas terlihat bahwa sebaran data dari Modeling berada

disekitar garis uji yang mengarah ke kanan atas. Dengan demikian data

tersebut dapat dikatakan normal.

56

Page 71: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

57

Gambar2 Scatterplot Perilaku Membeli

Normal P-P Plot of VAR00002 1,00

0 0

0

0

.75 0

0

.50 0

.Q

e a. 0

E

" .25 (.) 0

u

"' 0 0 i'i. 0

ill 0.00 0 0

0.00 .25 .50 .75 1.00

Obseived Cum Prob

Dari gambar di atas terlihat bahwa sebaran data dari Perilaku Membeli

berada disekitar garis uji yang mengarah ke kanan alas. Dengan demikian

data tersebut dapat dikatakan normal.

4.3.2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kesamaan (homogenitas)

beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel

yang diambil dari populasi yang sama (Arikunto, 2006). Jika probabilitas >

0.05 maka Ho diterima atau data bersifat homogen, dan jika probabilitas <

0.05 maka Ho ditolak atau data bersifat heterogen. Berdasarkan hasil uji

Page 72: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

58

homogenitas yang dilakukan melalui program SPSS versi 11.5 diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.5 Uji homogenitas Modeling

Test of Homogeneity of Variances

VAR00001

Levene Statistic df1 df2 Siq.

1.792• 11 36

a. Groups with only one case are ignored in computing the test of homogeneity of variance for VAR00001.

.092

Hasil uji homogenitas data pada skala modeling diperolet1 angka probabilitas

sebesar 0.92 dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, maka diketahui

bahwa nilai probabilitas 0.92 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho

diterima yang berarti varians data bersifat homogen.

Tabel 4.6 Uji homogenitas Perilaku Membeli

Test of Homogeneity of Variances

VAR00002

Levene Statistic df1 df2 Sia.

1.263° 10 34

a. Groups with only one case are ignored in computing the test of homogeneity of variance for VAR00002.

.289

Hasil uji homogenitas data pada skala perilaku membeli diperoleh angka

probabilitas sebesar 0.289 dengan menggunakan taraf si1inifikansi 5%, maka

Page 73: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

60

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan uji statistik product moment pearson terhadap modeling dengan

perilaku membeli diperoleh koefisien korelasi sebesar -0.106 jika

dibanclingkan dengan r tabel sebesar 0.297 pada taraf si9nifikansi 5% dan

0.361 pacla taraf signifikansi 1 %, maka r hitung lebih kecil daripada r tabel (r

hit < r tab), sehingga Ho (hipotesis nol) cliterima dan Ha (hipotesis alternatif)

clitolak, yaitu tidak acla hubungan antara modeling clenga11 perilaku membeli.

Angka korelasi dengan tancla (-) menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

yang signifikan antara modeling dengan perilaku membeli.

Page 74: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan pada remaja putri mengenai Modeling dengan

Perilaku Membeli, maka diperoleh hasil berdasarkan penghitungan uji statistik

dengan SPSS versi 11.5 yaitu bahwa Ho diterima dan Hi:t ditolak, dengan

kata lain bahwa tidak ada hul)ungan yang signifikan antara Modeling dengan

Perilaku Membeli.

5.2. Diskusi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubun~1an yang signifikan

antara Modeling dengan Perilaku Membeli. Hal ini berdasarkan penghitungan

Korelasi Product Moment Pearson terhadap skor Modeling dengan Perilaku

Membeli Pakaian pada Remaja Putri. Diperoleh nilai koefisien korelasi r

hitung = -0.106 dan r label = 0.297 (p < 0.05) sehingga dapat disimpulkan

bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada hubungan yang

signifikan antara modeling dengan perilaku membeli Pakaian pada Remaja

Putri.

Page 75: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

62

Hal ini berarti tindakan modeling yang dilakukan oleh remaja putri tidak

berhubungan dengan perilaku membeli pakaian yang mereka lakukan. Hasil

ini tidak membuktikan hipotesis yang diajukan. Sebagaimana yang

dikemukakan sebelumnya, Bandura (dalam pis.com, 2006) mengatakan

individu membentuk atau mengubah sikap dan tabiatnya karena adanya

faktor-faktor penguat yang mempengaruhi perilakunya. Proses belajar

menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari

pengalaman dan kebanyakan perilaku manusia adalah hasil dari proses

be I ajar.

Bahwa perilaku yang lain dapat bertindak sebagai isyarat dalam

memudahkan penampilan dari tanggapan pada tempat yang sama. Mereka

mengikuti mode yang dilakukan oleh orang lain, orang belajar tanpa harus

menerima ganjaran ataupun hukuman. Bila seseorang melihat atau

mengetahui bahwa orang lain mengalami kepuasan dalam menggunakan

suatu produk, karena seolah-olah ia mengalaminya sendiri. la juga meyakini

bahwa kalau ia menggunakan produk yang sama, maka ia juga akan

mengalami kepuasan. Orang cenderung melakukan sesuatu seperti orang

lain yang sudah melakukan tindakan yang sama dan mendapatkan

kepuasan. Orang juga cenderung membeli sesuatu yang sudah digunakan

orang lain dan dapat memberikan kepuasan.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

63

Pembelajaran adalah aktivitas manusia yang dilakukan sepanjang hidupnya,

bahkan pada waktu manusia masih dalam kandungan. Perilaku manusia,

termasuk juga perilaku konsumsi, merupakan hasil dari proses pembelajaran.

Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapati bahwa saat remaja putri

mengisi angket (kuesioner) ada kemungkinan banyak remaja putri yang

merasa tidak nyaman dan bosan dengan situasi saat itu seperti waktu, jumlah

item, dan suasana hati.

Dari kasus tersebut, terlihat bahwa peneliti harus bisa menyesuaikan dengan

situasi dan kondisi responden saat itu dan mencari celah dimana peneliti

dapat membuat responden mengisi angket dalam keadaan yang

menyenangkan. sehingga didapatkan hasil penelitian yang sesuai dan

diinginkan oleh peneliti.

Kebutuhan dan tujuan seseorang selalu berubah sebagai respons terhadap

kondisi-kondisi fisiknya, terhadap lingkungan sekitarnya, terhadap interaksi

dengan pihak-pihak lain dan karena pengalamannya. Oleh karena itu,

kegiatan manusia yang digerakkan oleh kebutuhannya (need driven) tidak

pernah berhenti dan selalu berubah,

Page 77: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

64

5.3. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

Untuk remaja:

" Jangan berlebihan dan memaksakan diri dalam membeli pakaian, harus

disesuaikan dengan situasi dan kondisi ekonomi masing-masing.

" Tidak harus mengubah diri sendiri menjadi seperti orang lain. Boleh saja

meniru tingkah laku dan penampilan tokoh idola, jika memang baik dan

sesuai dengan karakter diri sendiri.

" Lebih baik menjadi diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan

yang ada pada diri kita.

Untuk Orang tua:

.. Agar lebih memperhatikan apa yang dilakukan oleh putrinya dan dapat

memberi masukan yang bermanfaat.

., Terus memonitor perilaku membeli pakaian pada remaja putrinya agar

tidak mengarah pada pemborosan dan menjadi korban mode.

Untuk peneliti selanjutnya:

" Memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian seperti waktu,

jumlah item, dan suasana hati agar dapat mendapatkan hasil penelitian

yang lebih baik.

Page 78: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

.. Untuk pengambilan sampel dilakukan dengan lebih b•ervariatif, tidak

hanya remaja putri, tetapi juga remaja putra.

• Peneliti dapat melakukan penelitian tentang perilaku membeli dengan

variabel lain yang dapat mempengaruhi perilaku membeli seseorang.

65

Page 79: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

DAFTAR PUSTAKA

A.A.Anwar Prabu Mangkunegara. (2005). Perilaku Konsumen. Bandung: Refika Aditama.

Adi Nugroho. (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Studia Press.

Alwisol. (2005). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Asmadi Alsa. (2003). Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif serta Kombinasinya da/am Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bambang Prasetyo & Lina Miftahul Jannah. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Bandura, A (1971 ). Psychological Modeling Conflicting Theory. Stanford University. Chicago: Illinois.

Bandura, A (1986). Social Foundation of Thought and Action: a Social Cognitive Theo1y. New Jersey: Englewood cliffs.

Bhuono Agung Nugroho. (2005). Strategi Jitu: Memilih ME~fode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta: ANDI.

Chaplin, J. P. (2001 ). Kamus Lengkap Psikologi Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Corsini, Raymond J. (1998). Concise Encyclopedia of Psychology. Canada -USA: A-Wiley-lnterscience Publication.

Hendrawati Agustiani. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Refika Aditama.

Hurlock, Elizabeth B. Developmental Psychology. A Life-Span Approach. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. lstiwidayanti & Soedjarwo (terj). 1980. Jakarta: Erlangga.

Page 80: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Moh. Nazir. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Muhammad Al-Mighwar. (2006). Psikologi Remaja Petunjuk bagi Guru dan Orangtua. Bandung: Pustaka Setia.

Munandar. (2001). Psikologi lndustri dan Organisasi. Jakarta: UI Press.

Peter, J. paul & Olsen, Jerry C. (1999). Peri/aku Konsum1m dan Strategi Pemasaran. Ed. Yati Sumiharti. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Peter, J. paul & Olsen, Jerry C. (1999). Peri/aku Konsumim dan Strategi Pemasaran. Ed. Yati Sumiharti. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Prasetijo, Ristiyanti & lhalauw, John J.0.1. (2005). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: ANDI.

Rice, F. Philip. (1999). The Adolescence: Development, F?elationship, and Culture. USA: Allyn and Bacon.

Saifuddin Azwar. (2003). Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saifuddin Azwar. (2004). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Santrock, John W. Adolescence. Perkembangan Remaja. Wisnu C. Kristiaji, Yati Sumiharti(ed). 2003. Jakarta: Erlangga.

Sevilla, G. C., et al. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press.

Simamora, Bilson. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Singgih D. Gunarsa. (2003). Dasardan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Tim Penyusun. (2004). Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah.

Triton PB. (2006). SPSS 13.0 Terapan Riset Statistik Pammetrik. Yogyakarta: ANDI.

Page 81: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

INTERNET

---------- (2006). Teori Alben Bandura. Diambil pada tanggal 3 Maret 2007. http://www.pts.com.mylmodules.php?name=News&file=article&sid=792.

------- (1999). Social Learning Theory. Diambil pada tanggal 3 Maret 2007. http://teachnet.edb.utexas.edul-lynda abbott/Social.html.

--------Diambil pada tanggal 3 Maret 2007. http://www.homestead.com/peoplelearnlpsychlearncontent2d.html.

Jeniputri Tanan (Rabu 24 Juli 2002). Strategi Pemasaran Berdasar Perilaku Pria dan Wanita. Diambil pada tanggal 3 Februari 2008. http://www.republika.co. id/koran detail.asp?id=854fi8&kat id=105&kat i d1=149&kat id2=

Lovely Christi Zelga (Jumat 4 Agustus 2006). Asettif. Modeling dan Konformitas. Diambil pada tanggal 3 Maret 2007. http://www. kompas. com/kompas-cetak/0608/04/muda/2856005. htm

Rena Herdiyani (2004). Dampak Media Bagi Remaja Pernmpuan. Diambil pada tanggal 21 Mei 2007. http://www.jokosupriyanto.com/dampak­media-bagi-remaja-perempuan. htm

----------- (2004). 1001 Busana Satu warna. Diambil pada tanggal 21 Mei 2007. http://muarabagdja.com/lsi/Fenomena/Pakaian/1001 busa. htm

---------(2003). Mengapa Remaja Konsumtif?. Diambil pada tanggal 3 F•:lbruari 2008. http://www.balipost.eo.id/balipostcetaK/2003/1/51kel4.html

--------(2008). Wikipedia Indonesia. Wikipectia Bebas BE~rbahasa Indonesia. Diambil pada tanggal 3 Februari 2008. http://id.wikipedia.org/wiki/Pakaian

Page 82: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

INFORMED CONSENT

Assalamualaikum Wr. Wb.

Kepada responden yang saya hormati,

Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, sedang menyusun skripsi tentang "Hubungan antara Modeling

dengan Perilaku Membeli Pakaian pada Remaja Putri". Penelitian ini

merupakan persyaratan untuk mencapai gelar sarjana psikologi.

Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan Anda untuk menjadi

responden dalam penelitian ini. Berikutnya ada beberapa pernyataan yang

harus Anda isi. Dalam angket ini tidak ada jawaban benar atau salah.

Adapun informasi atau data yang Anda berikan akan sangat bermanfaat

bagi penelitian dan a.kan dijamin kerahasiaannya.

Bagi yang bersedia, diharapkan mengisi lembar pernyataan dibawah ini:

Nam a

Usia

Ala mat

Menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan

oleh Tri Wirda Hayani. lnformasi atau data yang saya berikan dijamin

ker~1hasiaannya dan dipakai untuk l<epentingan penelitian ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Responden

(

Jakarta, S•<lptember 2007

Peneliti

(Tri Wirda Hayani)

bJ

Page 83: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Hubungan antara Modeling dengan Perilalku Membeli Pakaian pada Remaja Putri

Petunjuk Pengisiim

Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan mengenai Sikap Modeling dan

Perilaku Membeli. Baca dan pahami baik-baik seitiap pernyataan,

kemudian berilah tanda eek list ( ..J ) pada jawaban yang sesuai dengan

diri Anda.

TS : Tidak Setuju Ket: SS

s : Sangat Setuju

: Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

SKALA SIKAP MODELING (Mengikuti I Meniru Orang lain)

NO PERNYATAAN SS s TS STS 1 Semua yang saya lakukan selalu diatur

oleh orang lain. 2 Sava imiin meniadi idola. 3 Sa ya selalu mengikuti apa yang

dikatakan oleh orana tua. 4 Gaya berpakaian saya sama sepanjang

tahun. 5 Pendapat teman sangat penting dalam

memilih oakaian. 6 Menu rut say a penampilan dengan

dandanan harus sesuai. 7 Gaya berpakaian saya selalu mengikuti

mode. 8 Sa ya senang mengkoleksi pakaian-

pakaian tertentu 9 Saya ingin memiliki pakaian yang

dikenakan oleh idola saya. 10 Sangat menyenangkan dapat memakai

pakaian vang sama dengan teman. 1 ·1 Menurut saya menjadi pusat perhatian

sangat membosankan. 12 Saya benci saat dilarang mengenakan

oakaian vang sava inginkan. 13 Tokoh idola mempengaruhi gaya

beroakaian sava.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

14 Sanaat memoerhatikan oenamoilan. 15 Sa ya tidak suka mengikuti gaya

bemakaian orana Jain. 16 Saya senang saat teman saya meminta

oendaoat. 17 Saya dan teman-teman suka bertukar

cerita tentana pakaian vana serasi. 18 Saya mempunyai gaya sendiri dalam

bemakaian. 19 Sangat mengesalkan kalau ada orang

lain vana memakai oakaian vana sama. 20 Sanaat menyenanakan menjadi idola. 21 Menurut say a setiap orang memiliki

orinsio dalam hidupnva. 22 Pakaian yang saya kenakan tergantung

mood (suasana hatil. 23 Terlihat menarik penting bagi saya 24 Sa ya suka melihat perkembangan

mode. 25 Sava orang vana memiliki oendirian. 26 Saya senang saat ada yang memuji

oenamoilan sava. 27 Sa ya pasti dimarahi kalau memakai

oakaian vana terbuka. 28 Sa ya senang mendapat perlakuan

istimewa. 29 Sa ya menyukai saat orang lain

memoerhatil<an sava. 30 Orang tua tidak pernah melarang apa

vana sava lakukan. 31 Mengesalkan jil<a teman-teman say a

tidak memoerhatikan sava. 32 Saya menyukai semua yang ada pada

diri sava. 33 Sa ya benci dengan yang dikenakan

orana lain. 34 Saya benci kalau ada yang mengkritik

pakaian sava.

Page 85: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

SKALA PERILAKU MEMBELI

NO PERNYATAAN SS :s TS STS 1 Saya membeli pakaian dengan kualitas

terbaik. 2 Sa ya pasti mengetahui informasi

tentano oakaian terbaru. 3 Pakaian mencerminkan kepribadian

vano memakainva. 4 Sa ya malu memakai pakaian yang

haroanva murah. 5 Pakaian yang saya kenakan harganya

mahal. 6 Saya tidak akan memakai pakaian yang

tidak berkualitas. 7 Sa ya tidak tahu informasi terbaru

I tentano oakaian. 8 Saal pergi ke Mall saya selalu membeli

oakaian. 9 Sa ya tidak pernah memperhatikan

penampilan. 10 Sebelum membeli pakaian saya akan

mencari informasi dulu. 1 ·1 Menurut saya semua pakaian sama

saia. 12 Pakaian vana sava beli selalu berbeda .. 1 :3 Membeli pakaian hanya untuk

bersenano-senana. 14 Pakaian say a semuanya merek

terkenal. 15 Membeli pakaian sesuai kebutuhan. 16 Sa ya sangat selektif dalam membeli

oakaian. 17 Membeli oakaian berdasarkan merek. 18 Pakaian vano sava beli haraanva murah 19 Sangat menyenangkan dapat membeli

pakaian vanq kita inoinkan. 20 Menu rut saya pakaian tidak harus

mahal, vano oentino nvaman dipakai. 21 Saya tidak akan membeli pakaian jika

mereknya tidak terkenal. 22 Sa ya tidak pernah memaksakan diri

untuk membeli pakaian. 23 Membeli pakaian sesuai dengan dana

vano dimiliki.

Page 86: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

24 Sava menvukai pakaian vang biasa saja 25 Membeli berdasarkan kualitas pakaian. 26 Tidak pernah memperhatikan l<ualitas

oakaian. 27 Sa ya menyukai pakaian yang dibuat

oleh desainer terkenal. -28 Saya sangat berhati-hati dalam memilih

pakaian. -

29 Menurut saya membeli pakaian tidak harus merek terkenal.

30 Sa ya selalu membeli pakaian yang harganva mahal.

31 Walaupun pakaian saya murah tetapi sava nvaman memakainva.

32 Saya selalu melihat harga kalau ingin membeli oakaian.

33 saya kesal pakaian saya dibilang biasa saia.

34 Saya benci dengan pakaian yang saya kenakan.

35 Saya benci tidak tahu apa-apa tentang fashion.

36 Saya selalu memperhatikan apa yang sava beli.

Page 87: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Blue Print Sikap Modeling

No Aspek lndikator Fav Unfav Jmlh

-- - -1 Potensi Mengikuti orang 7, 9, 11, 15, 7

perilaku lain 24 2~;, 33

Diikuti orang lain

10 HI, 21 3 --

2 Peng hara pan Tingkah laku yang 2, 14, 4,6 6

berubah 20,23

3 Nilai Ganja ran 26, 28, 31, 34 6

penguatan 29, 32

Hukuman

12,27 2

4 Situasi Emosi 22 1

psikologis

Mempengaruhi 13, 17 1, 16, 5

30

Dipengaruhi 3, 5,8 18 4

Jumlah 19 15 34

Page 88: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Blue Print Perilaku Membeli

No Aspek lmlikator Fav Unfav Jmlh

1 Trend Senang mengikuti 10 11, 35 3

(kecenderunga fashion

n)

Ketinggalan 7 '• '· 2

informasi

Tidak peduli ( acuh) 9 28 2

2 Harga Mahal 5, 30 20, 32 4

Standar 23,33 3i4 3

Murah 18 4, 31 3

3 Kualitas Terbaik 1, 25 6,26 4

Biasa saja 24 12 2 ~ -· 4 Gaya hidup Mina! 16 13,22 3

Pola aktivitas 8, 15, 3

19

Nilai-nilai (norma) 3 1

5 Merek Terkenal 14, 17, 21 4

36

Tidak terkenal 29 27 2

Jumlah 20 16 36

Page 89: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

' SIKAP MODELING

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

2 3 3 3 1 2 2 3 2 2 3 2 4 2 2 3 2 2 2 1 3 4 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 3 90

3 4 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 4 2 2 3 1 2 3 1 2 4 2 1 3 4 3 4 3 2 3 4 3 89 1 3 4 4 1 2 2 1 3 2 4 2 4 3 2 4 1 3 2 1 1 3 2 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 91 3 4 3 4 1 4 3 2 2 3 4 2 4 2 2 3 2 1 2 1 1 4 3 1 4 3 2 2 4 2 3 3 3 89 2 3 4 4 1 2 3 2 3 2 4 2 3 3 1 3 1 3 2 1 1 3 3 2 4 4 2 3 3 2 2 3 2 85 3 3 3 4 1 4 3 3 2 3 4 3 4 1 2 3 2 1 3 2 3 4 3 2 4 2 3 4 4 2 4 3 2 95 3 2 3 4 1 4 3 3 2 3 4 3 4 1 2 3 1 2 3 2 2 4 3 2 3 2 3 4 3 2 4 3 3 94 3 3 3 4 1 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 1 2 3 1 2 4 3 1 4 3 3 3 2 2 4 3 3 92 3 3 3 4 1 3 3 2 2 3 4 2 4 1 1 3 1 2 2 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 86 3 2 3 4 1 3 3 3 2 3 4 2 4 1 2 3 1 3 3 1 2 3 3 2 3 2 3 3 1 1 4 3 3 87 2 3 3 4 1 3 3 2 3 2 3 2 4 2 2 3 1 2 2 1 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 88 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 87 4 3 3 3 1 3 3 2 1 2 4 2 4 3 2 3 1 1 4 1 1 3 3 2 4 4 4 4 3 2 4 3 3 94

3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 1 3 3 4 3 3 3 4 ' 3 88 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 88 4 3 3 3 1 3 3 1 1 2 4 1 4 2 2 3 1 1 4 1 1 4 3 1 3 4 4 4 3 2 4 3 3 90

2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 81 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 4 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 87 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 1 4 1 2 3 2 2 3 2 1 3 4 2 3 3 2 3 4 2 86 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 1 4 4 4 3 3 3 4 3 3 93 2 2 4 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 2 3 1 1 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 89 2 3 4 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 3 1 3 2 2 3 1 1 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 89 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 4 3 86 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 4 2 3 3 1 4 1 3 3 1 1 4 3 2 4 4 4 3 3 2 2 4 2 93 3 3 3 3 1 3 3 2 1 3 4 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 4 86 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 3 4 :3 2 3 3 4 3 3 84 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 4 1 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 2 2 2 3 4 1 87

4 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 1 3 3 2 2 3 4 :3 4 3 2 3 3 3 88

3 3 3 3 1 2 3 1 1 2 3 1 3 2 2 4 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 :3 2 4 3 3 3 3 87

3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 :3 3 2 2 3 4 3 88

2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 1 3 4 :3 2 3 3 3 3 3 82

2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 :3 3 2 3 3 3 3 86

3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 1 1 4 3 2 3 3 :3 3 2 3 3 3 3 88

3 3 4 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 4 1 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 4 4 3 95 3 3 4 3 1 2 1 2 2 3 2 2 3 2 1 3 2 3 3 1 2 3 3 1 3 3 :? 3 3 3 4 4 3 87

3 3 4 3 1 2 4 2 2 3 3 2 4 2 1 4 1 2 3 1 3 2 3 2 3 4 4 4 3 1 3 4 3 92

3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 4 3 1 3 4 4 3 3 3 4 4 3 96

3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 1 4 1 3 3 2 2 3 3 2 4 3 :3 3 2 2 3 3 3 93

2 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 1 1 3 3 2 3 4 :3 3 1 2 3 3 3 86

2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2 1 3 3 :3 3 3 3 4 3 3 81 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 3 3 :3 3 3 3 3 3 3 87 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 :? 3 2 3 3 4 3 90

3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 4 2 2 4 3 2 3 3 3 4 : ' 91 4 2 4 3 1 4 4 4 2 3 3 4 4 2 1 4 1 2 4 1 3 4 4 1 3 2 :3 3 3 2 3 2 ' 95 4 3 3 3 2 3 2 1 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 4 1 3 4 3 2 4 2 4 4 2 3 3 3 3 94

2 4 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 3 4 2 2 2 3 3 4 3 81 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 :i 3 2 2 3 3 3 87 l 4 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 4 3 2 3 4 :l 3 3 3 3 3 3 89 l 3 3 4 1 3 3 2 2 3 3 2 4 2 2 3 2 2 3 1 2 3 3 2 3 4 :i 3 3 2 3 3 2 89 3 3 3 4 1 3 3 2 2 2 4 2 3 1 2 3 1 2 2 1 2 3 3 1 3 3 :? 2 2 3 3 3 3 83

Page 90: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

I PERILAKU MEMBELI

2 3 4 5 6 7 a 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 2 4 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 4 4 2 2 3 2 3 1 4 3 3 3 3 2 3 2 2 1 2 3 3 4 94 3 4 4 1 3 3 3 1 2 2 2 3 1 3 4 1 3 4 1 4 1 4 3 2 2 3 2 4 1 2 1 2 4 3 4 93 4 4 4 2 3 3 1 2 4 3 2 4 2 4 4 2 3 4 2 4 1 4 3 3 3 3 1 4 1 1 1 1 4 3 3 99 1 4 3 2 2 2 2 1 4 4 1 3 2 4 4 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 4 4 95 3 4 3 2 3 3 1 1 4 4 2 4 2 4 3 2 3 4 1 3 2 3 4 3 2 2 2 4 2 2 1 2 3 3 4 98 2 3 2 3 2 2 2 1 4 4 2 3 2 3 4 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 4 92 2 4 2 3 2 2 3 1 4 4 1 2 3 2 4 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 96 2 4 3 2 3 2 3 2 4 3 1 3 2 4 4 2 2 4 2 3 1 4 2 3 3 2 1 3 2 2 1 2 3 2 4 93 2 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 4 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 1 3 3 2 4 93 2 4 3 2 3 1 3 1 4 3 2 3 2 3 4 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 4 93 3 3 3 2 3 3 1 2 4 4 2 4 2 4 4 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 4 2 2 2 2 3 3 4 96 3 3 3 2 3 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 87 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 4 4 2 2 4 1 3 1 4 2 4 3 3 2 4 2 2 1 4 3 3 4 88 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 4 92 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 91 1 4 3 2 3 1 2 1 4 3 1 2 2 4 4 2 2 4 1 3 1 4 2 3 3 2 2 3 2 2 1 3 3 3 4 89 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 93 2 4 3 2 2 2 2 1 4 3 2 3 2 3 4 2 2 4 2 3 1 4 2 3 3 2 1 3 2 2 1 2 3 3 4 91 3 4 3 1 3 3 1 3 4 2 3 4 1 4 4 1 2 4 1 4 2 4 3 2 2 2 2 4 1 1 1 2 4 3 4 94 1 4 3 2 2 1 1 1 4 3 2 3 2 4 4 2 2 4 2 3 1 4 2 3 3 2 1 2 2 2 1 2 4 1 4 87 3 3 1 1 4 2 1 1 3 4 2 4 1 3 3 2 3 4 1 4 1 4 2 4 4 4 2 4 1 1 1 3 3 2 4 92 3 2 3 2 3 2 2 1 3 4 2 4 2 3 3 2 2 4 1 3 1 3 2 3 1 1 2 4 1 2 2 3 4 3 4 89 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 92 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 4 3 3 3 4 1 3 1 4 3 4 3 2 :a 4 2 2 1 3 3 2 3 97 2 4 3 1 3 2 2 1 3 3 2 3 1 3 4 2 3 4 1 4 2 3 3 3 3 4 2 3 1 1 2 3 4 3 3 94 4 3 4 2 4 3 1 2 2 2 2 3 1 4 2 1 3 4 1 4 1 4 3 2 2 3 :l 4 1 1 2 2 3 3 3 91 2 3 4 1 4 2 2 2 2 3 2 3 1 3 3 1 2 3 2 4 2 3 3 1 4 4 2 3 1 2 2 3 4 3 3 91 3 3 4 1 4 3 2 2 3 3 3 4 1 4 3 2 3 3 1 4 2 3 3 2 3 4 :? 3 4 1 2 2 3 3 4 99

2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 4 1 4 2 4 3 3 3 4 2 4 2 1 1 2 3 3 3 94

3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 94

3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 1 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 3 3 90

3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 ~! 3 2 2 2 2 3 3 3 93

2 4 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 92

l 3 4 1 3 2 2 2 3 4 2 3 1 4 3 1 3 4 1 4 2 4 3 3 3 4 ,, <. 3 1 1 1 3 3 3 3 95

2 4 3 2 3 2 2 1 3 2 2 3 2 4 3 2 2 4 1 3 2 4 3 3 3 3 '> '· 3 2 2 2 2 3 2 3 90

2 3 4 1 2 2 2 1 3 3 2 4 1 4 3 2 2 4 2 3 2 4 3 4 4 4 '> '· 3 2 2 2 3 3 3 3 97

l 3 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 4 1 3 2 3 3 3 4 2 2 3 2 1 3 2 4 4 4 92

2 4 3 2 2 2 1 1 3 3 2 3 2 4 4 2 2 4 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 93

2 3 3 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 1 4 2 4 3 4 3 2 '> '· 3 2 2 2 2 3 3 3 93

l 4 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 4 2 2 4 1 3 1 4 4 2 3 3 ., " 4 2 2 2 2 3 3 3 96

! 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 98

! 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 4 3 1 2 4 2 4 1 4 3 4 4 4 1 3 2 1 1 2 3 3 3 92

l 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 1 3 2 4 3 3 3 2 2 4 2 1 2 2 4 3 4 93

I 4 2 3 2 2 2 1 4 4 2 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 3 3 1 3 2 2 2 3 4 2 4 97 I 4 3 2 3 1 3 1 3 4 2 2 1 3 4 1 2 4 1 4 4 3 1 3 4 4 1 1 1 1 1 2 4 4 3 90 I 4 4 1 3 3 1 1 3 4 2 4 1 4 4 1 3 4 1 4 2 4 3 4 4 4 2 4 1 2 2 3 3 3 3 101 ! 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 4 2 3 3 4 4 4 2 3 2 2 1 3 3 2 3 94 I 4 3 2 3 3 2 1 2 1 2 3 1 3 3 1 2 4 1 4 2 4 3 3 3 3 2 3 2 2 1 2 4 4 3 92 ! 4 3 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 3 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 89 ' 4 3 2 3 2 2 2 4 1 2 4 2 3 4 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 1 3 2 2 2 2 3 2 4 93

Page 91: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

VALIDITAS SKALA PERILAKU MEMBELI

Correlations Correlations

VAR00001 VARTOT VARTOT VAR00006 VAR00001 Pearson Correlation 1 -.119 VARTOT Pearson Corre!ation 1 468 ..

Sig_ (2-tailed) 412 Sig. (2-tailed) 001 N 50 50 N 50 50

VARTOT Pearson Correlation -.119 1 VAR00006 Pearson Correlation 468 .. 1 Sig. (2-tailed) .412 Sig. (2-tailed) .001 N 50 50 N 50 50 ..

Correlation 1s s1grn!1canl at the 0.01 level (2-tailed)

Correlations Correlations

VARTOT VAR00002 VARTOT VAR00007

VART01 Pearson Correlation 1 .sGo~· VARTOT Pearson Correlation 1 191

Sig. (2-tailed) 000 Sig_ (2-tai!ed) 184

N 50 50 N 50 50

VAR00002 Pearson Correlation .560'"' 1 VAR00007 Pearson Correlation 191 1

Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) 184

N 50 50 N 50 50

Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00003 VARTOT VAR00008 VARTOT Pearson Correlation 1 .647 .. VARTOT Pearson Cerrelation 1 661*'

Sig. {2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) 000 N 50 50 N 50 50

VAR00003 Pearson Correlation 647" 1 VAR00008 Pearson Correlation .661*' 1 Sig. {2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .000 N 50 50 N 50 50

.. . Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed) .. . Correlation 1s s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed) .

Correlations Correlations

VARTOT VAR00004 VARTOT VAR00009 VARTOT Pearson Correlation 1 548 .. VARTOT Pearson Ccrrelation 1 500*'

Sig. (2-tailed) 000 Sig. (2-tailed) 000 N 50 50 N 50 50

VAR00004 Pearson Correlation 548 .. 1 VAR00009 Pearson Ccrrelation 500' 1 Sig (2-tailed) .000 Sig. (2-tai!e·j) .000 N 50 50 N 50 50

Correlation 1s s1gmf1cant at the 0.01 level {2-talled) Correlation is s1gn1ficant at the 0.01 level (2-la1led).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00005 VARTOT VAR00010 VARTOT Pearson Correlation 1 398 .. VARTOT Pearson Ccrrelation 1 .645H

Sig. (2-tailed) 004 Sig_ (2-tailed) 000 N 50 50 N 50 50

VAR00005 Pearson Correlation 398"1

1 Sig (2-tailed) .004

N 50 50

VAR00010 Pearson Ccrrelation 645' 1 Sig. (2-tailed) 000 N 50 50

•• Correlation is s1gmf1cant at the 0.01 level (2-tailed) ••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-lailed).

Page 92: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Correlations Correlations

VARTOT VAR00011 VARTOT VAR00016 VARTOT Pearson Correlation 1 .500 .. VARTOT Pearson Correlation 1 519 ..

Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) 000 N 50 50 N 50 50

VAR00011 Pearson Correlation .5oo· 1 VAR00016 Pearson Correlation .519' 1 Sig (2*tailed) 000 Sig. (2-tailed) .000 N 50 50 N 50 50

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) Correlation is signif;cant at the 0.01 leve! (2-tai!ed).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00012 VARTOT VAR00017 VARTOT Pearson Correlation 1 663*' VARTOT Pearson Correlation 1 049

Sig. (2-tailed) .ODO Sig. (2-taife:l) 737 N 50 50 N 50 50

VAR00012 Pearson Correlation .663*' 1 VAR00017 Pearson Correlation .049 1 Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .737

N 50 50 N 50 50 .. Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed)

Correlations Correlations

VARTOT VAR00013 VARTOT Pearson Correlation 1 493••

VARTOT VAR00018 VARTOT Pearson Ccrrelation 1 .439"

Sig. (2-tailed) 000 N 50 50

Sig. (2-tailed) 001 N 50 50

VAR00013 Pearson Correlation .493*' 1 VAR00018 Pearson Correlation .439" 1 Sig. (2-tailed) .000

N 50 50 Sig. (2-tailed) .001

N 50 50 Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) ..

. Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed)

Correlations Correlations

VARTOT VAR00014 VARTOT Pearson Correlation 1 .065

VARTOT VAR00019 VARTOT Pearson Correlation 1 474"

Sig. (2-tailed) .652

N 50 50 Sig. (2-tailed) 001 N 50 50

VAR00014 Pearson Correlation 065 1 VAR00019 Pearson Correlation 474• 1 Sig. (2-tailed) .652 Sig. (2-tailed) 001 N 50 50 N 50 50 ..

. Corre!at1on 1s s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed)

Correlations Correlations

VARTOT VAR00015 VARTOT VAR00020 VARTOT Pearson Correlation 1 .295' VARTOT Pearson Correlation 1 -.308~

Sig. {2-tailed) .037 Sig. (2-tailed) 029

N 50 50 N 50 50

VAR00015 Pearson Correlation 295* 1 VAR00020 Pearson Correlation -.308~ 1

Sig. (2-tailed) .037 Sig. (2-tai!ed) 029

N 50 50 N 50 50

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed)

Page 93: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Correlations Correlations

VARTOT VAR00021 VARTOT VAR00026 VARTOT Pearson Correlation 1 -.165 VARTOT Pearson Correlation 1 .172

Sig. (2-tailed) .252 Sig. (2-tai!ed) .232 N 50 50 N 50 50

VAR00021 Pearson Correlation -.165 1 VAR00026 Pearson Correlation .172 1 Sig (2-tailed) 252 Sig. (2-tai!ed) .232 N 50 50 N 50 50

Correlations Correlations

VARTOT VAR00022 VARTOT VAR00027 VARTOT Pearson Correlation 1 .587 .. VARTOT Pearson Correlation 1 306*

Sig_ (2-lailed) 000 Sig. {2-tai!ed) 030 N 50 50 N 50 50

VAR00022 Pearson Correlation .587•• 1 VAR00027 Pearson Correlation .306* 1 Sig. (2-tailed) 000 Sig. (2-tailej) .030

N 50 50 N 50 50

Correlation is significant at the 0.01 level (2-taifed). ·.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00023 VARTOT VAR00028 VARTOT Pearson Correlation 1 .485 .. VARTOT Pearson Ccrre!ation 1 170

Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) 237 N 50 50 N 50 50

VAR00023 Pearson Correlation .485" 1 VAR00028 Pearson Ccrrelation .170 1 Sig_ {2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) .237

N 50 50 N 50 50

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00024 VARTOT Pearson Correlation 1 509"

VARTOT VAR00029 VARTOT Pearson Correlation 1 035

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50 Sig. (2-tailed) 810 N 50 50

VAR00024 Pearson Correlation .509* 1 VAR00029 Pearson Correlation .035 1 Sig (2-tailed) .000

N 50 50 Sig. (2-tai!ed) .810 N 50 50

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00030 VARTOT VAR00025 VARTOT Pearson Correlation 1 .188

VARTOT Pearson Correlation 1 .177 Sig. (2-tailed) .191 Sig. {2-tailed) .218 N 50 50 N 50 50 VAR00030 Pearson Ccrrelat!on .188 1

VAR00025 Pearson Correlation .177 1 Sig. (2-tailed) .191 Sig. (2-tailed) .218 N 50 50 N 50 50

Page 94: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Correlations Correlations

VARTOT VAR00031 VARTOT VAR00036 VARTOT Pearson Correlation 1 309'" VARTOT Pearson Correlation 1 .516 ..

Sig. (2-tai!ed) .029 Sig. (2-tailed) 000 N 50 50 N 50 50

VAR0003·1 Pearson Correlation .309'" 1 VAR00036 Pearson Correlation 516 .. 1 Sig. (2-tailed) .029 Sig. (2-tailed) 000 N 50 50 N 50 50

. Correlation 1s significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlation is significant at the 0.01 level (2-lai!ed) .

Correlations Correlations

VARTOT VAR00032 VARTOT VAR00037 VARTOT Pearson Correlation 1 -.025 VARTOT Pearson Correlation 1 -.112

Sig. (2-tai!ed) .862 Sig. {2-tai!ed) 440 N 50 50 N 50 50

VAR00032 Pearson Correlation -.025 1 VAR00037 Pearson Correlation -.112 1 Sig. (2-tailed) .862 Sig. (2-tai!ed) 440 N 50 50 N 50 50

Correlations Correlations

VARTOT VAR00033 VARTOT VAR00038 VARTOT Pearson Correlation 1 393~• VARTOT Pearson Correlation 1 -.022

Sig. (2-tailed) 004 Sig. (2-tai!ed) 880 N 50 50 N 50 50

VAR00033 Pearson Correlation 398" 1 VAR00038 Pearson Correlation -.022 1 Sig (2-tai!ed) .004 Sig. (2-tailed) .880 N 50 50 N 50 50 ..

. Correlation IS significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00034 VARTOT VAR00039 VARTOT Pearson Correlation 1 142 VARTOT Pearson Correlation 1 609H

Sig. (2-tailed) .325 Sig. {2-tailed) .000

N 50 50 N 50 50

VAR00034 Pearson Correlation .142 1 VAR00039 Pearson Correlation .609*' 1

Sig (2-tailed) .325 Sig. {2-tai!ed) .000

N 50 50 N 50 50

Correlation is significant at the 0.01 level {2-tailed)

Correlations Correlations

VARTOT VAR00035 VARTOT Pearson Correlation 1 Ao8~'

Sig. (2-tailed) .003 N 50 50

VAR00035 Pearson Correlation 408" 1 Sig. (2-tailed) 003 N 50 50

VARTOT VAR00040 VARTOT Pearson Correlation 1 -.112

Sig. (2-tai!ed) .440 N so 50

VAR00040 Pearson Correlation -.112 1 Sig. (2-tai!ed) 440 N 50 50

.. . Correlation is s1grnf1cant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 95: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Correlations Correlations

VARTOT VAR00041 VARTOT VAR00046 VARTOT Pearson Correlation 1 -_035 VARTOT Pearson Correlation 1 -.040

Sig. (2-tailed) 812 Sig. (2-tailed) 781 N 50 50 N 50 50

VAR00041 Pearson Correlation ·.035 1 VAR00046 Pearson Correlation -.040 1

Sig. {2-tailed) .812 Sig. (2-lailed) 781 N 50 50 N 50 50

Correlations Correlations

VARTOT VAR00042 VARTOT VAR00047 VARTOT Pearson Correlation 1 597" VAR10T Pearson Correlation 1 .374 ..

Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-talled) .007

N 50 50 N 50 50 VAR00042 Pearson Correlation .597 .. 1 VAR00047 Pearson Correlation 374" 1

Sig. (2-talled) .000 Sig. {2-tailed) .007

N 50 50 N 50 50

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed) Correlation is signif:cant at the 0.01 level (2-tailed)

Correlations Correlations

VARTOT VAR00043 VARTOT VAR00048 VARTOT Pearson Correlation 1 .412·· VARTOT Pearson Correlation 1 033

Sig_ (2-tailed) .003 Sig. (2-tailed) 822 N 50 50 N 50 50

VAR00043 Pearson Correlation .412*' 1 VAR00048 Pearson Correlation .033 1 Sig. (2-talled) 003 Sig. (2-tai!ed) 822 N 50 50 N 50 50

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00044 VARTOT VAR00049 VARTOT Pearson Correlation 1 -.049 VARTuT Pearson Correlation 1 -.027

Sig. (2-tailed) .734 Sig_ (2-tailed) .853

N 50 50 N 50 50 VAR00044 Pearson Correlation -.049 1 VAR00049 Pearson Correlation -.027 1

Sig. (2-tai!ed) .734 Sig. (2-taile::I) .853

N 50 50 N 50 50

Correlations Correlations

VARTOT VAR00045 VARTOT VAROOOSO VARTOT Pearson Correlation 1 .656'"' VAK10T Pearson Correlation 1 250

Sig. (2-tai!ed) .000 Sig. (2-tailej) 080 N 50 50 N 50 50

VAR00045 Pearson Correlation 656"1 1

Sig. (2-tailed) .000

N 50 50

VAROOOSO Pearson Correlation 250 1

Sig. (2-tailed) 080 N 50 50

••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed).

Page 96: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Correlations Correlations

VARTOT VAR00051 VARTOT VAR00056 VARTOT Pearson Correlation 1 391 .. VARI OT Pearson Correlation 1 491 ..

Sig. (2-tailed) 005 Sig. (2-taili;d) 000 N 50 50 N 50 50

VAR00051 Pearson Correlation 391*' 1 VAR00056 Pearson Correlation 491*' 1 Sig_ (2-tailed) 005 Sig. {2-talled) 000 N 50 50 N 50 50

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlation is significant at the 0.01 level (2-tai!ed).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00052 VARTOT VAR00057 VARTOT Pearson Correlation 1 .262 VAR10T Pearson Correlation 1 -.060

Sig_ (2-tai!ed) .066 Sig. (2-tailed) 680 N 50 50 N 50 50

VAR00052 Pearson Correlation .262 1 VAR00057 Pearson Correlation -.060 1 Sig. (2-tailed) .066 Sig. (2-tailed) .680 N 50 50 N 50 50

Correlations Correlations

VARTOT VAR00053 VARTOT VAR00058 VARTOT Pearson Correlation 1 .521"*' VARTOT Pearson Ccirrelation 1 -.236

Sig. (2-tailed) .000 Sig. (2-tailed) 100 N 50 50 N 50 50

VAR00053 Pearson Correlation .521·· 1 VAR00058 Pearson Correlation -.236 1 Sig. (2-tailed) . 000 Sig . (2-tai!ed) .100 N 50 50 N 50 50

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00054 VARTOT VAR00059 VARTOT Pearson Correlation 1 .574*' VARivT Pearson Correlation 1 .433"

Sig_ (2-tailed) .000 Slg. (2-taifed) 002 N 50 50 N 50 50

VAR00054 Pearson Correlation .574• 1 VAR00059 Pearson Ccrrelation .433" 1 Sig. {2-tailed) .000 Sig. (2-talled) .002 N 50 50 N 50 50

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlation is significant at the 0.01 level (2·tailed)

Correlations Correlations

VARTOT VAR00055 VARTOT VAR00060 VARTOT Pearson Correlation 1 .396"' VARTOT Pearson Correlation 1 .663 ..

Sig_ (2-tailed) 004 Sig. {2-tai!ed) 000 N 50 50 N 50 50

VAR00055 Pearson Correlation .396" 1 VAR00060 Pearson Corre!alion .663*' 1 Sig. {2-tailed) .004 Sig. {2·tai!ed) .000 N 50 50 N 50 50

•·. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). '*.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

Page 97: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

RELIABILITAS SKALA PERILAKU MEMBELI

R E L I A B I L I T Y ANA L Y S I S S CA L E (A L P H A)

Mean Std Dev cases

1. VAROOOOJ. 3.0200 .8449 50.0

2. VAR00002 2.8200 .5956 50.0

3. VAR00003 2.5800 .8827 50.0

4. VAR00004 2.7400 .6328 50.0

5. VAR00005 2.9800 .8204 50.0

6. VAR00006 3.2000 .6999 50.0

7. VAR00007 2.8200 .6908 50.0

8. VAR00008 2.2000 1.0302 50.0

9. VAR00009 2 .1400 .9037 50.0

10. VAROOOlO 2.7600 .6565 50.0

11. VAROOOll 2.7800 .6158 50.0

12. VAR00012 2.5400 .8381 50.0

13. VAR00013 3.0400 .5330 50.0

14. VAR00014 2.4600 .8621 50.0

15. VAR00015 2 .1400 .8574 50.0

16. VAR00016 2.7000 .5803 50.0

17. VAR00017 2.7400 .6328 50.0

18. VAR00018 3.0400 .8320 50.0

19. VAR00019 2. 9600 .6688 50.0

20. VAR00020 2.7800 .5455 50.0

21. VAR00021 2.6600 .7174 50.0

22. VAR00022 2.1200 .9613 50.0

23. VAR00023 2.1200 .8953 50.0

24. VAR00024 2.6800 .6207 50.0

25. VAR00025 2.7000 . 8144 50.0

26. VAR00026 2.8600 .8084 50.0

27. VAR00027 2.8400 . 5841 50.0

28. VAR00028 3.0400 .5700 50.0

29. VAR00029 2.7000 .7626 50.0

30. VAR00030 2. 9600 .6376 50.0

31. VAR00031 2.8400 .6503 50.0

32. VAR00032 2.5000 .6145 50.0

33. VAR00033 2.1800 . 9190 50.0

34. VAR00034 2.7800 .7365 50.0

35. VAR00035 2.4400 . 5771 50.0

36. VAR00036 3.1600 .6181 50.0

37. VAR00037 2.5800 .5379 50.0

38. VAR00038 2.7000 .7626 50.0

39. VAR00039 2.4800 .7887 50.0

40. VAR00040 2.5800 .5379 50.0

41. VAR00041 2.6800 . 7677 50.0

42. VAR00042 2.4800 .7624 50.0

43. VAR00043 2.3000 .7626 50.0

44. VAR00044 2.6400 .8751 50.0

45. VAR00045 2.8400 .7103 50.0

Page 98: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

46. VAR00046 2.7800 .7900 so.o 47. VAR00047 2.4600 .7343 so.o 48. VAR00048 3.0800 . 7239 so.o 49. VAR00049 2.7600 . 7969 so.o so. VAROOOSO 2.8200 .S9S6 so.o Sl. VAROOOSl 2.S400 .6764 so.a S2. VAROOOS2 2.7200 .S360 so.a S3. VAROOOS3 3.0000 .6999 so.a S4. VAROOOS4 2.7600 .6247 so.a SS. VAROOOSS 3.0000 .6389 so.a S6. VAROOOS6 3.1000 .8631 so.a S7. VAROOOS7 3.0200 .7690 so.a S8. VAROOOS8 3.0200 .8204 so.a S9. VAROOOS9 2.7800 .S817 so.o 60. VAR00060 2.S400 .8381 so.a

RE L I AB I L I T y ANALY s I s s CAL E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAROOOOS

VAROOOOl 1.0000 VAR00002 -.0738 1.0000 VAR00003 - .4263 .2026 1.0000 VAR00004 -.1046 .2S24 .4216 1.0000 VAROOOOS -.0877 .3266 .2982 . :c077 1.0000 VAR00006 .1657 .3329 . 3039 .2581 . 291S VAR00007 .0762 -.0308 . 2417 . :· 709 -.006S VAR00008 -.3798 .1929 .7451 .42S8 .3429 VAR00009 -.4581 .08S7 .6892 . 3861 .1140 VAROOOlO -.4327 .4092 .5268 . 3871 .2940 VAROOOll -.0306 .9471 .1269 .2168 .3143 VAR00012 -.4479 .1987 .9749 . 4241 .3425 VAR00013 -.1378 .4089 .2099 .2130 .1419 VAR00014 -.0129 -.1S34 - . 1164 .0367 -.1310 VAROOOlS - . 1166 -.1095 .29SO . :.43 7 -.0830 VAR00016 .1374 .3720 .2271 . :.167 - . 012 9 VAR00017 .1626 .1440 -.0899 -.0194 .0684 VAR00018 - . 1463 .38SS . 3846 . .f~078 .0610 VAR00019 - . 143 0 .0328 .3S12 .3607 .0729 VAR00020 .4083 -.1244 -.4077 -.2873 -.1468 VAR00021 .0451 -.0029 -.4SS7 - • '.";! 886 -.11S8 VAR00022 - . 3 54 8 .1098 .7S81 .t;.214 .3654 VAR00023 -.4349 . 0796 .6S90 .3804 .1423 VAR00024 -.3767 .2826 .5691 .3SS4 .3078 VAR00025 .1868 .0126 -.1221 .2020 -.1008 VAR00026 -.0257 - .0110 .OS89 . ::264 .1496 VAR00027 -.0761 .3262 -.0142 .J.060 . 2913

Page 99: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

VAR00028 .1678 .1419 -.2499 -.1403 -.1292 VAR00029 .2312 .2381 -.3122 -.0381 .0228 VAR00030 .2288 .4643 -.1755 .1254 .1155 VAR00031 -.0683 .0822 .2005 .1944 -.2739 VAR00032 .0983 -.1394 -.0188 .0787 -.3036 VAR00033 -.4253 .0604 .4976 .3278 .2485 VAR00034 .1384 -.0456 -.0822 -.0377 -.0750 VAR00035 -.2277 .0570 . 4102 .0961 .3638 VAR00036 .0719 .5788 .0883 .1607 .3284 VAR00037 .2883 -.1771 -.2501 -.1475 -.1581 VAR00038 .1045 .0584 -.2819 - . :2072 -.1076 VAR00039 -.4128 .0574 .6473 .!3005 .1728 VAR00040 .2883 -.1771 -.2501 -.1475 -.1581 VAR00041 .1359 .0500 -.2927 -.2168 -.1076 VAR00042 -.4271 .0144 .7302 -~3178 .1462 VAR00043 -.1679 .3909 .3122 .1649 .4012 VAR00044 .0651 .1081 -.3583 -.2462 .2172 VAR00045 -.2666 .3647 . 5091 .3142 .3446 VAR00046 .2819 .2178 -.2230 -.0759 .1190 VAR00047 - . 5414 .0532 .5560 . :2187 .2527 VAR00048 .3977 -.0133 -.2018 .0463 -.2721 VAR00049 .3710 .2081 -.4073 -.0858 .0237 VAR00050 .2506 .4246 -.0303 .0357 .1178 VAR00051 -.1621 .3475 . 3192 .1917 .1302 VAR00052 -.1676 -.0972 .3071 .3225 -.1058 VAR00053 -.1726 .2938 .3964 .2304 -.0711 VAR00054 -.1067 . 2107 .4797 . 3036 .1896 VAR00055 -.0378 .1073 .2533 .2019 .1557 VAR00056 -.1707 .4725 .2706 .1233 .4352 VAR00057 .3763 -.1257 -.3481 -.1568 -.0640 VAR00058 .9710 -.1596 -.4391 -.1470 -.1510 VAR00059 -.0739 .8848 .2536 .2295 .2472 VAR00060 -.4479 .1987 . 9749 .4241 .3425

R E L I A B I L I T Y ANALYSI s S C A L E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO

VAR00006 1.0000 VAR00007 .2871 1.0000 VAR00008 .2831 .2524 1.0000 VAR00009 .1162 .1720 .6050 1.0000 VAROOOlO .1066 .0378 .5250 . 4361 1.0000 VAROOOll .2936 -.1430 .1351 .0198 .3715 VAR00012 .2992 .1713 .7706 .6795 .5371 VAR00013 .0875 .0200 .2825 . :2847 . 4946 VAR00014 -.0879 -.1665 .2160 .0990 -.0173 VAR00015 -.0816 .3191 . 4298 . :2639 .1334

Page 100: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

VAR00016 .2513 .1680 .3414 .0817 .3428

VAR00017 .0737 -.2026 - . 2943 .0293 -.0059

VAR00018 .1262 -.0582 .2524 .3995 .2421

VAR00019 .2354 .2491 .3673 . 4146 .3030

VAR00020 -.1497 -.3239 -.5375 -.4330 -.3214

VAR00021 -.1463 -.3319 -.4860 -.3972 -.1768

VAR00022 .2063 .1869 .9233 .6615 .4669

VAR00023 .0912 .1676 .5709 .9877 .4319

VAR00024 .2443 .0057 .3894 .4817 .8093

VAR00025 .0000 .0834 .1460 -.0527 .2061

VAR00026 -.0577 .2098 .1078 -.0564 .0892

VAR00027 .0300 -.1740 .0543 -.0340 .3235

VAR00028 .0819 .0187 -.1877 -.2488 .0262

VAR00029 .0765 -.0659 -.2078 -.2931 -.2283

VAR00030 . 2927 -.0630 -.2051 -.3088 -.0234

VAR00031 .3408 .3435 .3534 . 3514 .1950

VAR00032 .0475 . 0721 -.2579 - .0184 -.1518

VAR00033 .2285 .2771 .6510 . :iSSB . 4113

VAR00034 .0079 .0008 - .0215 -.0754 -.0270

VAR00035 .3335 .3051 .5355 .]490 .2844

VAR00036 .2548 -.2180 .2051 . :.052 .2977

VAR00037 .1193 -.0978 -.2504 -.:.704 -.4068

VAR00038 .0765 - . 2596 -.4416 -.'1116 -.1875

VAR00039 .1923 .2742 .7586 .6769 .5817

VAR00040 .1193 -.0978 -.2504 -.J.704 -.4068

VAR00041 .0836 -.3033 -.4593 -.4342 - . 1960

VAR00042 .1989 .2837 .7588 . 7595 .5610

VAR00043 .1147 .2208 .4676 . ::227 . 5136

VAR00044 -.1466 .0594 -.1902 - .~!963 .0242

VAR00045 .2710 .1897 .6304 .S125 .5287

VAR00046 .0074 -.1488 - .2959 -.4Al9 -.0252

VAR00047 .1350 .2470 .4964 .6083 .4030

VAR00048 -.0725 -.0522 -.4324 -.2046 -.2164

VAR00049 -.1683 -.2284 -.3381 -.J•774 -.2294

VAR00050 .1371 -.0804 -.1397 - . 1797 . 0960

VAR00051 . 2845 .0376 .4276 .0407 .2518

VAR00052 .0435 .0265 . 2513 .2089 .1531

VAR00053 .1250 .1689 .2548 .1613 .5330

VAR00054 .0654 .1343 .4250 . 2415 .4041

VAR00055 .2282 .0462 .1861 .0353 .1946

VAR00056 .0676 -.1404 .2984 .(1602 .3674

VAR00057 -.0834 -.3388 -.4173 -.3858 -.2328

VAR00058 .0995 .0065 -.4395 -.4443 -.4835

VAR00059 .2607 -.1514 . 0749 .1762 .2864

VAR00060 .2992 .1713 .7706 .6795 .5371

Page 101: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

R E L I A B I L I T Y A NALYSIS s CALE (A L P H A)

correlation Matrix

VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015

VAROOOll 1.0000 VAR00012 .1558 1.0000 VAR00013 .4004 .2248 1.0000

VAR00014 -.1130 -.0684 -.0409 1.0000

VAR00015 -.1337 . 3187 .0768 .:noo 1.0000

VAR00016 .3255 .2140 .2375 .0367 .1682

VAR00017 .1121 - . 1147 . 0920 -.2252 -.5334

VAR00018 .3760 .3781 .1344 .0592 -.0366

VAR00019 .0277 .3670 .0618 .1741 .2235

VAR00020 -.1470 -.4491 -.1797 -.1276 -.3255

VAR00021 .0120 -.4351 .0897 -.2369 -.2528

VAR00022 .0455 .7792 .2294 .1290 .2763

VAR00023 .0118 .6462 .2891 .0857 .2169

VAR00024 .2392 .5743 .2862 -.1769 -.1442

VAR00025 -.0122 - . 1166 .0752 .2296 .1491

VAR00026 -.0631 -.0066 .0606 -.1985 .1466

VAR00027 .2973 .0550 .3487 .0276 .2086

VAR00028 .1419 -.2170 .1962 .1279 .0301

VAR00029 .2042 -.2842 .1305 -.0962 -.0281

VAR00030 .4969 -.1879 .1850 -.1886 -.1015

VAR00031 .0632 .1992 .1366 .2796 . 2972

VAR00032 -.1888 -.0198 -.0623 -.1348 -.0968

VAR00033 -.0729 .4807 .0683 .0479 .3559

VAR00034 -.0639 - .0681 . 0229 .1948 .1144

VAR00035 .0482 .4270 .0080 .2002 .2854

VAR00036 .5769 .1450 .3519 .0889 -.0431

VAR00037 -.0998 -.2562 - . 224 9 .2051 -.0027

VAR00038 .0304 -.2842 .0803 -.2825 -.2154

VAR00039 .0538 .6805 .1961 .2089 .3815

VAR00040 -.0998 -.2562 -.2249 . 2051 -.0027

VAR00041 . 0639 - . 2969 .0818 -.2664 -.2096

VAR00042 - . 0313 ,7359 .1527 .C.540 .3634

VAR00043 .3172 .3161 .3715 .0652 .2154

VAR00044 .0394 -.3417 -.0560 . 0346 -.0675

VAR00045 .3378 .5252 .1251 . :.893 .4062

VAR00046 .1921 -.2793 .1667 -.0881 -.1946

VAR00047 .0478 .5498 .1606 .0458 .2198

VAR00048 .0403 -.2072 .0444 - . J.910 -.1828

VAR00049 .2645 -.3825 . 0711 -.0440 -.1589

VAR00050 .3907 -.0466 .2803 - . :.932 -.0296

VAR00051 .2910 .3031 .2219 .0903 -.0274

VAR00052 -.1286 .2980 -.0314 .3286 .2202

VAR00053 .2368 .3827 .4377 -.0338 .1701

VAR00054 .2844 .5255 .2746 .2850 .3689

VAR00055 .2075 . 3049 .0599 .0371 .0745

Page 102: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

VAR00056 .5030 .3188 .1686 -.1179 .0083

VAR00057 -.0336 -.3337 .0478 -.2604 -.2519

VAR00058 - .1123 - .4612 -.1886 -.0710 -.1781

VAR00059 . 8307 .2487 . 2923 -.2824 -.2643

VAR00060 .1558 1.0000 .2248 -.0684 .3187

REL I AB I L I T y AN ALY s I s s CAL E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020

VAR00016 1.0000 VAR00017 -.1612 1.0000 VAR00018 .1944 .2140 1.0000

VAR00019 .1788 - . 1215 .1496 1.0000

VAR00020 - . 212 8 .2448 -.2500 -.:l484 1.0000

VAR00021 -.0049 .1609 -.0109 -.1990 .3265

VAR00022 .1756 -.0819 .3256 . 3250 - . 4 54 6

VAR00023 . 0314 .0922 . 3770 .4171 -.4045

VAR00024 .1813 .2515 . 3414 .2143 -.1519

VAR00025 .1943 -.1544 .0181 -.0225 -.1057

VAR00026 .0827 -.1524 - .1129 -.0106 -.0713

VAR00027 .1565 .0508 -.0286 -.1212 -.0487

VAR00028 .2838 .0860 .0396 .0043 .0945

VAR00029 -.0231 .0888 -.0129 -.2241 .1325

VAR00030 .0221 .0243 .0415 -.3388 .0329

VAR00031 .1947 -.2520 .1252 . ~iOll -.2163

VAR00032 -.0286 .2362 .0399 . 0993 .1522

VAR00033 .2181 -.2688 .0972 .2112 -.4894

VAR00034 -.0143 .0937 -.3850 .0646 .2327

VAR00035 .0975 -.2392 -.1224 .4166 -.3345

VAR00036 .2504 . 3172 .1857 .2626 .1065

VAR00037 -.1504 .0324 -.2353 .2927 .4437

VAR00038 .1153 .2580 -.0129 - . J.840 .2796

VAR00039 .1873 -.2764 .1567 .:1401 -.5560

VAR00040 -.1504 .0324 -.2353 .2927 .4437

VAR00041 .1008 .2453 -.0115 -.l.844 .2671

VAR00042 .1476 - .2014 .2265 . :;1s1 -.5261

VAR00043 .2075 -.0888 .1415 - . 0560 - . 2796

VAR00044 .1045 . 0118 -.1480 -.0948 .0872

VAR00045 .3763 -.2307 .3909 . :;;!870 -.4088

VAR00046 -.0579 .1690 -.2347 -.l.715 . 3116

VAR00047 .0431 -.2205 .2365 . ::876 -.5065

VAR00048 .2040 .3136 .1640 .0910 .3039

VAR00049 -.0265 .1975 .0456 - . :;;!098 .2516

VAR00050 .1358 .3065 . 0972 -.l.721 .0641

VAR00051 . 3172 -.0944 .1059 .0938 -.0586

VAR00052 . 3149 -.1588 .3459 . 4.804 -.2848

VAR00053 .5025 -.0461 .1402 .2616 -.1604

VAR00054 . 3040 -.2643 .2152 . "' 185 -.2180

Page 103: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

VAR00055 .2752 -.1514 .0000 .2388 - .1171

VAR00056 . 2241 .1607 .2785 . 2192 -.0390

VAR00057 .0595 .3883 -.0013 -.1571 .3512

VAR00058 .0557 .2068 -.1208 - .1845 .4661

VAR00059 .2237 .3404 .5667 -.0755 -.0270

VAR00060 . 2140 - . 114 7 .3781 . :1670 -.4491

R E L I AB I L I T y A N A L Y s I s s C A L E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025

VAR00021 1.0000 VAR00022 -.5019 1.0000 VAR00023 - .4118 .6706 1.0000

VAR00024 -.1576 .4419 .4744 1. 0000

VAR00025 -.0384 .0209 -.0896 . 0081 1.0000

VAR00026 -.0486 .0483 -.0609 -.0098 .2139

VAR00027 .2084 -.0378 -.0406 . '.936 .0257

VAR00028 . 2835 -.2697 - .2495 -.0784 .1583

VAR00029 . 3693 -.2004 -.2750 - . 2931 .1807

VAR00030 .1927 -.2917 -.3132 - . :.361 .1729

VAR00031 -.3377 .2272 . 3141 .0728 .2543

VAR00032 .0694 -.1382 .0000 .0535 -.1835

VAR00033 - . 3696 .5757 .5437 . 2461 .1827

VAR00034 - . 0672 -.0484 -.0520 - . 0679 .1259

VAR00035 -.4200 .4915 .3697 . :. 732 .0695

VAR00036 .0792 .1731 .1121 .2426 -.0649

VAR00037 -.0603 -.2557 - . 14 75 - .L\ 107 -.2469

VAR00038 . 7796 -.4510 -.4244 -.J.638 - . 0493

VAR00039 - .4992 .7031 .6682 .4452 .1334

VAR00040 -.0603 -.2557 -.1475 -.4.107 -.2469

VAR00041 .7618 - .4723 -.4477 -.l.764 -.0588

VAR00042 -.5164 .7552 .7510 . :i03 7 .1052

VAR00043 - . 3693 .4231 .3347 . 3363 .2464

VAR00044 .2237 -.2387 -.2824 -.l.037 - . 0115

VAR00045 -.3492 .5368 .4801 .070 .1976

VAR00046 . 2614 -.2870 -.3947 -.l.465 -.0095

VAR00047 -.2394 .4695 .5972 . ::2 95 -.1399

VAR00048 .2892 -.3953 -.2040 -.J.235 -.0623

VAR00049 .4255 -.3346 -.3592 - .~:822 .1069

VAR00050 .2837 -.1754 -.1883 .0618 .0126

VAR00051 -.0765 .3377 .0256 .J.769 .1519

VAR00052 -.1995 .2250 .1990 .0932 -.0561

VAR00053 .0813 .2123 .1628 .3758 .0000

VAR00054 -.3224 .3548 .2350 . :!716 .0160

VAR00055 .0000 .0665 .0000 .2058 -.0392

VAR00056 .1220 .2312 .0370 .2514 . 0145

Page 104: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060

.6044

.0811

.0616 -.4351

R E L I A B I L I T Y

VAR00026

VAR00026 1.0000 VAR00027 -.0052 VAR00028 -.0762 VAR00029 -.1026 VAR00030 .3453 VAR00031 -.0823 VAR00032 -.0616 VAR00033 .2269 VAR00034 .0158 VAR00035 -.0402 VAR00036 -.1585 VAR00037 -.0441 VAR00038 -.0033 VAR00039 .1716 VAR00040 - . 0441 VAR00041 -.0079 VAR00042 .1775 VAR00043 .0364 VAR00044 .1581 VAR00045 .1024 VAR00046 .1106 VAR00047 .1107 VAR00048 .0893 VAR00049 .0101 VAR00050 .1161 VAR00051 .0291 VAR00052 .0490 VAR00053 .0000 VAR00054 -.0275 VAR00055 .0790 VAR00056 .1082 VAR00057 .1359 VAR00058 -.0880 VAR00059 - . 1102 VAR00060 -.0066

-.3898 -.3654

.1212

.7792

-.3889 -.4201

.1693

.6462

A N A L Y S I S

Correlation Matrix

VAR00027 VAR00028

1.0000 .1422 1.0000 .0733 .3098 .1468 . 2291

-.2837 .1828 -.2274 .0000

.1308 -.0530 .0588 . 2645 .0315 .0695 .4680 .1552

-.2182 -.0106 .2107 .3098

-.0071 -.1344 -.2182 -.0106

.2021 .3097 -.0532 -.1860

.3848 .0188

.0846 .3568

.1338 .0665

.1875 .1106

.0799 -.1424 -.0656 .2888

.1350 .0665

. 3848 .0216

.0682 -.0042 -.1460 -.0294

.1997 .3070

.1723 .0848

.2734 .0000

.2753 -.0498

.0527 .1844 -.1635 .1292

.1946 .0271

.0550 -.2170

-.1573 -.3479

.3663

. !5743

S C A L E

VAR00029

1.0000 . 2686

-.0988 .1960

- .:nos .1708

-.2040 .0173

-.0647 .4386

-.3664 -.0647

.4252 -.3791

.0175

. 2936 -.0527

.0915 -.3681

. J.183

.6178

. 0135

.0435 -.2596

.0382 -.0685 - . ~!094 -.1395

.2540

.2381

.2162 -.2842

.0424

.1313 -.0991 -.1166

(A L P H A)

VAR00030

1.0000 -.0158 -.0521 -.0223

.0243 -.0621

.0684

.0095

.2686 -.1640

.0095

.3069 - . 2116

.0252

.1566

.0306

.3063 -.1343

.1397

.2217

.5181

. 0511 -.2126

.0457 -.0246

.1503

.1558

.2098

.1186

.3610 -.1879

Page 105: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

R E L I A B I L I T Y ANALYSI s s C A L E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035

VAR00031 1.0000 VAR00032 .0000 1.0000 VAR00033 . 2541 -.3072 1.0000 VAR00034 .1381 .2029 -.1815 1.0000 VAR00035 .3002 -.2302 .5018 .2804 1.0000 VAR00036 .0142 -.0537 -.0877 .:l031 .1419 VAR00037 .2124 .0926 -.2568 .1741 .0815 VAR00038 -.3045 .2831 -.2999 .0618 -.3895 VAR00039 .4313 -.0842 .6105 .ll52 .5578 VAR00040 .2124 .0926 -.2568 . :c 741 .0815 VAR00041 -.3090 . 2596 -.3506 .0534 -.3667 VAR00042 .4051 .0000 . 6315 .0829 .5306 VAR00043 .0988 -.3702 . 4164 -.0618 .2968 VAR00044 -.1750 .0380 .0061 . 0013 -.0841 VAR00045 . 2969 -.1403 .5140 .0094 .4740 VAR00046 -.3083 -.1051 -.2817 .0554 -.1862 VAR00047 .1573 -.3392 .5704 -.2619 .4758 VAR00048 -.1457 .3670 -.4516 -.0429 -.4768 VAR00049 -.3513 . 0417 -.4971 .0473 -.5201 VAR00050 -.1813 -.0279 -.2006 .0940 -.2399 VAR00051 .1540 -.2701 .2016 .l.614 .2677 VAR00052 .2201 .1859 .1873 -.l.075 .0106 VAR00053 .2242 .1424 .0952 .l.584 .2526 VAR00054 .2552 .oooo .0057 .2378 .3555 VAR00055 .0000 .0000 -.0348 .2602 .3321 VAR00056 - . 1164 -.2117 .0540 -.1252 .1557 VAR00057 -.2791 .2375 -.4384 -.0281 -.4801 VAR00058 -.1086 .1417 - . 4921 .0750 -.3207 VAR00059 -.0410 .0285 - . 0771 - . 1629 -.1313 VAR00060 .1992 -.0198 .4807 -.0681 .4270

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S S C A L E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040

VAR00036 1.0000 VAR00037 .0835 1.0000 VAR00038 .1039 .0348 1.0000 VAR00039 .0904 -.0924 -.5021 1. (1000 VAR00040 .0835 1.0000 .0348 -.0924 1.0000 VAR00041 .1101 .0633 .9829 - .S164 .0633

Page 106: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

R E L I A B I L I T Y ANALYSIS s CALE (A L P H A)

Correlation Matrix

VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050

VAR00046 1.0000 VAR00047 -.3497 1.0000 VAR00048 .0671 -.3010 1.0000 VAR00049 .2062 -.3655 .4584 1.0000 VAR00050 .3045 -.1801 .3181 . 2941 1.0000 VAR00051 .1123 .0649 -.3401 -.0954 -.0071 VAR00052 -.1966 .1265 .1641 -.2083 -.0332 VAR00053 .0738 .1191 .0403 -.2195 .1959 VAR00054 -.0678 .2901 -.0018 -.0771 -.0088 VAR00055 -.1617 .2175 .0883 -.0802 .1073 VAR00056 .0629 .0869 .1176 .1543 .3137 VAR00057 .2761 -.3780 .5469 .4742 .2754 VAR00058 .2273 -.5915 .4096 .3508 .1746 VAR00059 .1146 .0029 .0911 . 1919 . 4135 VAR00060 -.2793 . 5498 -.2072 -.3825 -.0466

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S S C A L E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055

VAR00051 1.0000 VAR00052 .1441 1.0000 VAR00053 .3018 .2720 1.0000 VAR00054 .2647 .3437 .5135 1.0000 VAR00055 .2833 .2384 .2739 .~)114 1.0000 VAR00056 .2552 .0176 .1351 .1590 .4071 VAR00057 -.1389 -.1842 -.0758 -.1597 -.0415 VAR00058 -.2037 -.1726 - . 2133 -.::896 -.1168 VAR00059 .2044 -.1361 .2005 .0764 .0000 VAR00060 . 3031 .2980 .3827 . ~i255 .3049

Page 107: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

VAR00020 159.9000 178. 0102 -.3452 .8345 VAR00021 160.0200 176.9180 -.2174 .8346 VAR00022 160.5600 159.3535 .5359 .8171 VAR00023 160.5600 162.6596 .4301 .8204 VAR00024 160.0000 165.3469 .4730 .8210 VAR00025 159.9800 170.1424 .1166 .8282 VAR00026 159.8200 170.2731 .1117 .8283 VAR00027 159.8400 168.9127 .2654 .8249 VAR00028 159.6400 171.0514 .1279 .8272 VAR00029 159.9800 173.1629 -.0230 .8310 VAR00030 159.7200 170.5322 .1408 .8271 VAR00031 159.8400 168.4229 .2629 .8248 VAR00032 160.1800 174.0690 -.0717 .8308 VAR00033 160.5000 164.5000 .3368 .8228 VAR00034 159.9000 171.0714 .0866 .8285 VAR00035 160.2400 167.4106 .3709 .8231 VAR00036 159.5200 165.2751 .4799 .8209 VAR00037 160.1000 175.1531 -.1516 . 8314 VAR00038 159.9800 174.3057 -.0797 .8323 VAR00039 160.2000 161. 2653 .5689 .8175 VAR00040 160.1000 175.1531 -.1516 . 8314 VAR00041 160.0000 174.5714 -.0925 .8326 VAR00042 160.2000 161.8776 .5580 .8180 VAR00043 160.3800 165.5873 . 3625 .8225 VAR00044 160.0400 175.1820 - . 1150 .8342 VAR00045 159.8400 161.5249 .6233 . 8171 VAR00046 159.9000 174.7449 -.0999 .8330 VAR00047 160.2200 166.5833 .3250 .8234 VAR00048 159.6000 173.1837 -.0223 .8307 VAR00049 159.9200 174.4833 -.0872 .8328 VAROOOSO 159.8600 169.7147 .2071 .8259 VAR00051 160 .1400 166.7759 . 3463 .8231 VAR00052 159. 9600 169.8759 .2233 .8257 VAR00053 159.6800 164.1812 .4802 .8203 VAR00054 159.9200 164.2384 .5406 .8197 VAR00055 159.6800 167.0384 .3534 .8231 VAR00056 159.5800 162.8608 .4393 .8203 VAR00057 159.6600 175.0861 -.1176 .8331 VAR00058 159.6600 179.0453 -.2931 .8377 VAR00059 159.9000 166.9898 .3961 .8227 VAR00060 160 .1400 159.3473 .6254 .8157

Reliability Coefficients 60 items

Alpha ~ .8275 Standardized item alpha .8282

Page 108: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

VALIDITAS SKALA MODELING

Correlations Correlations

VAR00001 VARTOT VAR00001 Pearson Correlation 1 .383""

VARTOT VAR00006 VARTOT Pearson Correlation 1 .171

Sig. (1-tailed) .003 Sig. (1-tailed) .118 N 50 50 N 50 50

VARTOT Pearson Correlation .383,._ 1 VAR00006 Pearson Correlation '171 1 Sig. (1-tailed) .003 Sig. (1-tailed) .118 N 50 50 N 50 50

u-. Correlation is significant al the 0.01 level (1·lailed).

Correlations Correlations

VARTOT VAROOOD2 VARTOT Pearson Correlation 1 ,361*'

Sig. (1·1aited) .005

N 50 50 VAR00002 Pearson Correlation .36~ 1

Sig. (1-tailed) .005 N 50 50

VARTOT VAR00007 VARTOT Pearson Correlation 1 .095

Sig. (1-tailed) .255 N 50 50

VAR00007 Pearson Correlation .095 1 Sig. (1-tailed) .255 N 50 50

~*. Correlation is significant at tho 0.01 level (1-lmted).

Gorrelatlons Correlations

VARTOT VAR00008 VAR TOT VAROD003 VARTOT Pearson Correlation 1 -.136

VARTOT Pearson Correlation 1 .182 Sig. (1-tailed) .103

Sig. (1-tailed) .173

N 50 50 N 50 50 VAR00008 Pearson Correlation -.136 1

VAR00003 Pearson Correlation .182 1

Sig. (1-lailed) .103 Sig. (1-tailed) .173

N 50 50 N 50 50

Gorrelatlons Correlations

VARTOT VAR00009 VARTOT VAR00004 VARTOT Pearson Correlation 1 -.096

VARTOT Pearson Correlalion 1 .190 Sig. (1-tai!od) .254 Sig. (1-taited) .093 N 50 50 N 50 50 VAR00009 Pearson Correlation -.096 1

VAR00004 Pearson Correlation .190 1 Sig. (1-taih~d) .254 Sig. (1-tailed) .093 N 50 50 N 50 50

Gorrelatlons Correlations

VARTOT VAR00010 VARTOT VAR00005 VARTOT Pearson Correlation 1 .319~

VARTOT Pearson Corre!a1ion 1 .188

Sig. (1-tafled) .095 Sig. (1-tailod) .012

N 50 50 N 50 50 VAR00010 Pearson Correlation .319* 1

VAROOOOS Pearson Correlation .188 1 Sig. (1-tailed) .095

Sig. (1-taif£1d) .012

N 50 50 N 50 50

".Correlation is sigmficant at the 0.05 level (1-tai!ed).

Page 109: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Correlations Correlations

VARTOT VAR00011 VARTOT VAR00016 VARTOT Pearson Correlation 1 .377 .. VARTOT Pearson Correlation 1 .331 ..

Sig. {1-tailed) 003 Sig. (1-tailed) .009

N 50 50 N 50 50 VAR00011 Pearson Correlation . 377* 1 VAR00016 Pearson Correlation .331 • 1

Sig (1-tailed) 003 Sig (1-tailed) 009 N 50 50 N 50 50

Correlation is significant at the 0.01 leve! (1-tailed). Correlation Is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00012 VARTOT VAR00017 VARTOT Pearson Correlation 1 196 VARTOT Pearson Correlation 1 .394*

Sig. {1-tai!ed) 086 Sig. (1-tailed) .002 N 50 50 N 50 50

VAR00012 Pearson Correlation 196 1 VAR00017 Pearson Correlation .394* 1 Sig (1-tailed) 086 Sig. {1-tai!E-d) 002 N 50 50 N 50 50

Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)

Correlations Correlations

VARTOT VAR00013 VARTOT Pearson Correlation 1 .410 ..

VARTOT VAR00018 VARTOT Pearson Correlation 1 404 ..

Sig. (1-tailed) .002

N 50 50

Sig. (1-lailed) 002 N 50 50

VAR00013 Pearson Correlation .410 .. 1 VAR00018 Pearson Correlation .404. 1

Sig. (1-tai!ed) .002

N 50 50

Sig. (1-tailed) .002

N 50 50

•• Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed) Correlation is s1gmf1cant at the 0.01 level (1-tailed)

Correlations Correlations

VARTOT VAR00014 VARTOT Pearson Correlation 1 -.041

VARTOT VAR00019 VARTOT Pearson Correlation 1 .262~

Sig. (1-tailed) .388

N 50 50 VAR00014 Pearson Correlation -.041 1

Sig. (1-tailej) .033

N 50 50 VAR00019 Pearson Ccrrelation 262' 1

Sig. (1-tailed) .388

N 50 50

Sig. (1-tailed) 033 N 50 50

Correlation 1s sigrnfie-ant at the 0.05 leve! (1-tailed)_

Correlations Correlations

VARTOT VAR00020 VARTOT VAR00015 VARTOT Pearson Correlation 1 434"

VARTOT Pearson Correlation 1 -.418*' Sig. (1-!ai!ed) 001 Sig. {1-tailed) .001 N 50 50 N 50 50 VAR00020 Pearson Correlation .434~' 1

VAR00015 Pearson Correlation -.418" 1 Sig (1-tailed) 001 Sig. (1-tailed) 001 N 50 50 N 50 50 .

• - Correlation is s1grnf1:::ant at the 0.01 level (1-tailed). '*.Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)

Page 110: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Correlations Correlations

VARTOT VAR00031 VARTOT VAR00036 VARTOT Pearson Correlation 1 D84 VARTOT Pearson Correlation 1 .516"

Sig. (1-tailed) 280 Sig. (1-tailed} .000 N 50 5D N 50 50

VAR00031 Pearson Correlation 084 1 VAR00036 Pearson Correlation .516" 1 Sig. (1-tai!ed) .280 Sig. {1-tai!ed) 000 N 50 50 N 50 50 ..

·Correlation is sign ficant at the 0.01 level (1-tailed)

Correlations Correlations

VARTOT VAR00032 VARTOT Pearson Correlation 1 .210

VARTOT VAR00037 VARTOT Pearson Correlation 1 209

Sig. (1-tailed) .072 Sig. {1-tailed) .073

N 50 50 N 50 50

VAR00032 Pearson Correlation .210 1 VAR00037 Pearson Correlation .209 1

Sig. (1-tailed) .072 Sig. (1-tailed) .073

N 50 50 N 50 50

Correlations Correlations

VARTOT VAR00033 VARTOT Pearson Correlation 1 --483*'

VARTOT VAR00038 VARTOT Pearson Correlation 1 .397 ..

Sig. (1-talled) 000 Sig. (1-tailed) .002

N 50 50 N 50 50

VAR00033 Pearson Correlation -.483* 1 VAR00038 Pearson Correlation 397' 1

Sig. (1-tailed) .000 Sig. (1-tailed) 002

N 50 50 N 50 5D ..

·Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). '*.Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed) .

Correlations Correlations

VARTOT VAR00034 VARTOT Pearson Correlation 1 -.005

VARTOT VAR00039 VARTOT Pearson Ccirrelation 1 -.393 ..

Sig. (1-tailed) .485 Sig. (1-tailed) DD2

N 50 50 N 5D 5D

VAR00034 Pearson Correlation -.005 1 VAR00039 Pearson Correlation -.393' 1

Sig_ (1-tailed) .485 Sig. {1-tailej) .002

N 50 50 N 5D 5D .. - Correlation is signif·cant at the 0.01 level (1-tailed).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00040 VARTOT VAR00035 VARTOT Pearson Ccrrelation 1 476 ..

VARTOT Pearson Correlation 1 -.342 .. Sig. (1-talled) .000 Sig. (1-tailed) .007 N 5D 5D N 5D 5D VAR00040 Pearson Correlation 476" 1

VAR00035 Pearson Correlation -.342*' 1 Sig. {1-tai!ed) DOD Sig. (1-tailed} DD? N 5D 5D N 50 50 ..

· Correla!Jon is significant at the 0.01 level (1-tai!ed). **.Correlation is significant at the 0.01 level {1-tailed) .

Page 111: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Correlations Correlations

VARTOT VAR00041 VARTOT VAR00046 VARTOT Pearson Correlation 1 023 VARTOT Pearson Correlation 1 166

Sig_ (1-tailed) 437 Sig. (1-tailed) .125 N 50 50 N 50 50

VAR00041 Pearson Correlation .023 1 VAR00046 Pearson Correlation .166 1 Sig. (1-tailed) .437 Sig. (1-tai!•;,d) .125 N 50 50 N 50 50

Correlations Correlations

VARTOT VAR00042 VARTOT Pearson Correlation 1 -.188

Sig_ (1-tailed) .096 N 50 50

VAR00042 Pearson Correlation -.188 1 Sig_ (1-tailed) .096 N 50 50

VARTOT VAR00047 VARTOT Pearson Correlation 1 -.107

Sig. (1-tailt:d) 230 N 50 50

VAR00047 Pearson C:Jrrela!ion -.107 1 Sig. (1-tailed) 230 N 50 50

Correlations Gorrelations

VARTOT VAR00043 VARTOT Pearson Correlation 1 .193

VARTOT VAR00048 VARTOT Pearson Correlation 1 .432··

Sig. {1-tailed) .090 N 50 50

Sig_ (1-tailed) 001 N 50 50

VAR00043 Pearson Correlation 193 1 VAR00048 Pearson Correlation .432" 1

Sig. (1-tailed) .090 N 50 50

Sig. {1-tai!ed) 001 N 50 50

Correlation is signi!icanl at the 0.01 level {1-tailed)_

Correlations Correlations

VARTOT VAR00044 VARTOT Pearson Correlation 1 .148 VARTOT VAR00049

Sig. {1-tailed) 152 VARTOT Pearson Correlation 1 .575 ..

N 50 50 Sig. (1-tailed) ODO VAR00044 Pearson Correlation 148 1 N 50 50

Sig_ (1-!ailed) .152 VAR00049 Pearson Correlation 575 .. 1

N 50 50 Sig. (1-taile.j) ODO N 50 50

Correlation is significant at the 0.01 level (1-tai!ed).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00045 VARTOT Pearson Correlation 1 067

Sig_ (1-tailed) 321 N 50 50

VAR00045 Pearson Correlation .067 1 Sig (1-tailed) .321

N 50 50

VARTOT VAROOOSO VARTOT Pearson Correlation 1 .400 ..

Sig. {1-tai!ed) .002 N 50 50

VAROOOSO Pearson Correlation .400* 1 Sig. (1-tailed) .002 N 50 50

h. Correlation is signifi::ant at the 0.01 level (1-tailed)

Page 112: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

Correlations Correlations

VARTOT VAR00051 VARTOT VAR00056 VARTOT Pearson Correlation 1 -_073 VARTOT Pearson Correlation 1 .189

Sig. (1-tai!ed) 307 Sig. (1-tailed) .095 N 50 50 N 50 50

VAR00051 Pearson Correlation -.073 1 VAR00056 Pearson Correlation .189 1 Sig. (1-tailed) .307 Sig. (1-tailed) .095 N 50 50 N 50 50

Correlations Correlations

VARTOT VAR00052 VARTOT Pearson Correlation 1 .275•

Sig. (1-tai!ed) 026 N 50 50

VAR00052 Pearson Correlation .275' 1 Sig. (1-tailed) .026

N 50 50

VARTOT VAR00057 VARTOT Pearson GJrrelation 1 573"

Sig. (1-tailed) .000 N 50 50

VAR00057 Pearson Correlation 573• 1 Sig. (1-tailed) 000 N 50 50

Correlation is significant at the 0.05 level {1-tailed). Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00053 VARTOT Pearson Correlation 1 .259'

Sig. (1-tai!ed) .035 N 50 50

VAR00053 Pearson Correlation 259' 1 Sig. {1-tailed) .035 N 50 50

VARTOT VAR00058 VARTOT Pearson Correlation 1 296*

Sig. (1-tailed) 018 N 50 50

VAR00058 Pearson Correlation .296* 1 Sig. (1-tailed) .018 N 50 50

* Correlation is significant at the 0.05 leve! {1-tailed). Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00054 VARTOT Pearson Correlation 1 .127

Sig. (1-tailed) .189 N 50 50

VAR00054 Pearson Correlation 127 1

VARTOT VAR00059 VARTOT Pearson Cc•rrelation 1 .354"

Sig. (1-tailej) 006 N 50 50

VAR00059 Pearson Ccrrelation 354" 1

Sig (1-tailed) 189 N 50 50

Sig. (1-tai!ed) 006 N 50 50

. Correlation is s1grnficant at the 0.01 level (1-tailed).

Correlations Correlations

VARTOT VAR00060 VARTOT VAR00055 VARTOT Pearson Correlation 1 -.015

VARTOT Pearson Correlation 1 .233 Sig. (1-tailerl) .458 Sig. {1-tailed) .052 N 50 50 N 50 50 VAR00060 Pearson Correlation -.015 1

VAR00055 Pearson Correlation .233 1 Sig. (1-tailed) .458 Sig (1-tailed) 052 N 50 50 N 50 50

Page 113: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

RELIABILITAS SKALA MODELING

R E L I A B I L I T Y ANALYS I S SC ALE (ALPHA)

Mean Std Dev Cases

1. VAROOOOl 3.3600 .6627 50.0 2. VAR00002 2.9600 .7548 50.0 3. VAR00003 1. 7400 . 5272 50.0 4. VAR00004 2.3200 . 7126 50.0 5. VAR00005 2.9200 .8041 50.0 6. VAR00006 3.1400 .6392 50.0 7. VAR00007 2.4400 . 6115 50.0 8. VAR00008 1. 3600 .4849 50.0 9. VAR00009 1. 3600 .4849 50.0

10. VAR00010 2.4000 .6061 50.0 11. VAR00011 3.2400 . 5911 50.0 12. VAR00012 2.8600 .5349 50.0 13. VAR00013 2.9600 .6047 50.0 14. VAR00014 2.3400 .7453 50.0 15. VAR00015 1. 6600 .5573 50.0 16. VAR00016 2.6400 . 6312 50.0 17. VAR00017 2.7400 .5997 50.0 18. VAR00018 3.0000 .7559 50.0 19. VAR00019 2.8800 .7461 50.0 20. VAR00020 3.1400 .4953 50.0 21. VAR00021 3.1400 .6704 50.0 22. VAR00022 2.9200 .7239 50.0 23. VAR00023 3.1600 .6809 50.0 24. VAR00024 3.0400 .5330 50.0 25. VAR00025 2.8000 .8330 50.0 26. VAR00026 2.9400 .7931 50.0 27. VAR00027 2.9800 .6224 50.0 28. VAR00028 3.0600 .6824 50.0 29. VAR00029 3.0800 .7783 50.0 30. VAR00030 3.2400 . 5911 50.0 31. VAR00031 2.3400 .7453 50.0 32. VAR00032 2.6000 .6999 50.0 33. VAR00033 1.5200 .6773 50.0 34. VAR00034 2.6600 . 7174 50.0 35. VAR00035 2.1000 .4165 50.0 36. VAR00036 3.2200 . 6481 50.0 37. VAR00037 2. 7400 . 5646 50.0 38. VAR00038 2.9800 .6224 50.0 39. VAR00039 1. 7800 . 5067 50.0 40. VAR00040 3.2800 .4536 50.0 41. VAR00041 2.4800 .8389 50.0 42. VAR00042 2.4000 .7284 50.0 43. VAR00043 2.2400 .7969 50.0 44. VAR00044 2.9000 .7626 50.0 45. VAR00045 2.5200 .7351 50.0 46. VAR00046 3.1000 .7890 50.0

Page 114: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

47. VAR00047 1. 9200 .6337 50.0 48. VAR00048 3.2800 .7570 50.0 49. VAR00049 3.3400 .5928 50.0 50. VAR00050 3.0600 .6824 50.0 51. VAR00051 2.2200 .6788 50.0 52. VAR00052 2.7800 .8154 50.0 53. VAR00053 2.7800 .7900 50.0 54. VAR00054 2.2400 .7440 50.0 55. VAR00055 2.8800 .5206 50.0 56. VAR00056 2.9400 .8901 50.0 57. VAR00057 3.4400 .7329 50.0 58. VAR00058 3.1800 .7197 50.0 59. VAR00059 2.8800 .7183 50.0 60. VAR00060 2.7600 .8704 50.0

R E L I A B I L I T y A N A L Y S I s s CA :C.1 E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005

VAROOOOl 1.0000 VAR00002 .. 2970 1.0000 VAR00003 . 0397 ·.0267 1.0000 VAR00004 .1400 .1381 ·.0456 1 .0000 VAR00005 ·.1363 .3981 .3832 .0456 1.0000 VAR00006 .2158 .J.387 .1708 . 0556 .1811 VAR00007 .2055 ·.2264 .1722 ·.1424 ·.1760 VAR00008 ·.2845 ·.1829 .4535 .2221 .2324 VAR00009 ·.2210 ·.0156 ·.1054 ·.3402 ·.1340 VAROOOlO .1423 .3479 .. 1150 .0284 .1508 VAR00011 .1917 .2507 .1388 ·.0407 .3418 VAR00012 ·.0852 .2891 .. 1317 .0664 .1632 VAR00013 .0876 .1753 ·.0333 .0777 .. 1326 VAR00014 .2016 ·.1930 ·.1340 -.0938 ·.2602 VAR00015 ·.1591 ·.5181 .. 0292 ·.2857 ·.3352 VAR00016 .0722 .2690 . 0196 ·.2378 .0627 VAR00017 .2403 .1569 .1046 ·.0879 .1676 VAR00018 .0815 .2861 ·.2048 .3789 .2015 VAR00019 .0891 .2449 ·.0809 .1505 ·.0503 VAR00020 .4651 .0153 . 0641 .1596 .0799 VAR00021 .3436 ·.0290 ·.0104 .0752 ·.0545 VAR00022 . 3165 .0687 ·.0021 .2484 ·.2216 VAR00023 .1863 .3303 .1182 .1867 .1357 VAR00024 .1317 ·.0467 ·.3254 .1268 ·.2781 VAR00025 .3179 .0519 ·.1673 .0756 ·.0853 VAR00026 . 0031 .0641 ·.1357 .1430 .0883 VAR00027 .1663 .1720 . 0460 .0147 ·.0848 VAR00028 .1769 .0840 ·.1826 .0436 .0089 VAR00029 .1013 .1098 .2009 ·.1207 .2713

Page 115: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

VAR00030 .2438 .2507 .0733 .2016 .1700 VAR00031 .2843 -.1930 -.1340 -.1322 -.3623 VAR00032 -.1672 .1236 -.0111 .0573 -.1306 VAR00033 -.3801 .0016 -.1852 -.2250 .1154 VAR00034 . 0910 -.2517 .1392 -.0224 -.1189 VAR00035 -.0592 - . 3116 .0279 .0275 -.0975 VAR00036 .2395 .4355 .2903 .1538 .2303 VAR00037 .3098 -.3122 .0425 -.0426 -.3165 VAR00038 . 3147 .0417 .1704 -.0313 .0375 VAR00039 -.2455 -.2903 .0107 -.0271 -.1443 VAR00040 .2010 .3314 .2253 .1591 .0627 VAR00041 -.1336 -.1624 -.0812 -.1256 -.3050 VAR00042 -.0085 -.2301 -.3082 .1415 -.2927 VAR00043 -.1669 .3895 .0544 - . 13 80 .0943 VAR00044 -.0888 -.0071 -.2690 -.0150 .1531 VAR00045 -.1408 .0015 -.0126 -.2073 .3480 VAR00046 .1639 .1439 .1128 -.0218 -.0515 VAR00047 -.0272 -.2201 .1197 .0127 .1073 VAR00048 .0391 -.0157 .1350 .0953 . 0711 VAR00049 .1496 .2590 .2233 .0754 .4007 VAR00050 .1318 .2821 .1577 .1276 .0833 VAR00051 -.2250 .0175 .1061 .1468 .0329 VAR00052 -.0770 -.1472 .1016 .0183 -.1519 VAR00053 -.0795 .1903 -.0421 .0551 -.1568 VAR00054 .0281 -.0916 .1623 .0708 -.2061 VAR00055 .0686 -.0125 .0327 .1606 -.2184 VAR00056 .1758 .0875 .1835 .0952 .3924 VAR00057 .3815 .1062 . 2493 1938 .2687 VAR00058 .2037 -.0992 -.0355 .0048 . 1312 VAR00059 .0497 .1039 .0237 -.0032 .1597 VAR00060 -.1656 .4510 -.0943 .0276 -.1446

R E L I A B I L I T y A N A L Y S I s s C A I1 E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO

VAR00006 1.0000 VAR00007 .0480 1.0000 VAR00008 -.0342 .0743 1.0000 VAR00009 -.0342 .0743 .2187 1.0000 VAR00010 .0632 -.3194 -.2917 -.2917 1.0000 VAROOOll .1253 -.2417 -.0940 .1196 .1253 VAR00012 .1182 -.0574 -.1951 .1196 .1763 VAR00013 . 0148 -.1170 -.1587 .1197 . 2116 VAR00014 -.2305 .1576 -.0068 . 0497 -.2169

Page 116: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

VAROOOJ.5 -.2074 .2683 .3111 .2356 -.5558

VAROOOJ.6 -.1255 -.0571 -.1014 .0320 .3308

VAROOOJ.7 .0437 -.1826 .0477 -.0926 .4043

VAROOOJ.8 -.0422 -.1766 -.1670 -.2784 .4009

VAROOOJ.9 .0787 .1181 -.3294 -.2166 .1534

VAR00020 .0658 -.0054 -.0442 - . 214 2 . 4215

VAR00021 .1915 .0458 -.3466 -.0326 .2612

VAR00022 .2011 -.1033 -.2070 .0256 .1674

VAR00023 -.0056 -.1235 -.3016 -.1162 .4846

VAR00024 -.0168 .0075 -.2938 -.1358 - . 113 7

VAR00025 .0153 .1362 -.1718 -.1718 .2021

VAR00026 -.1441 -.0707 .1104 -.2080 .0509

VAR00027 .0585 -.0300 - . 1109 - .1109 .5086

VAR00028 .0271 .0822 -.3750 .0567 .1382

VAR00029 .2642 .0532 .1925 .1384 -.1558

VAR00030 .2874 -.0723 -.1652 -.0940 .0684

VAR00031 -.0591 .3368 - . 1197 . 0497 - . 1265

VAR00032 -.1004 .0382 . 0120 .1323 .1443

VAR00033 .0170 -.0217 .1641 .1641 - .1690

VAR00034 -.2056 -.2103 .1830 .0070 -.0094

VAR00035 .0997 .1442 .1213 .0202 -.3234

VAR00036 .1705 -.1463 .0675 -.1273 .3429

VAR00037 .1029 .3381 .1252 .4234 - . 4055

VAR00038 .2124 - . 13 73 -.1785 -.1109 .4004

VAR00039 - . 0290 .0553 .2459 .0797 -.3057

VAR00040 .2844 -.0854 -.1893 - '1893 .3267

VAR00041 .1005 .0175 .0682 - .1325 -.0642

VAR00042 -.1227 .0092 -.0693 - '1271 -.3698

VAR00043 .1731 -.0955 -.1225 1944 .4310

VAR00044 -.2219 .0525 -.2870 - 1766 .1766

VAR00045 .0156 -.1562 .3802 .1512 -.0183

VAR00046 .0931 .0338 -.2027 -.2027 .0854

VAR00047 -.1229 .1980 .2285 .0956 -.1806

VAR00048 -.1670 .2575 .0534 .2202 - . 1156

VAR00049 -.0205 -.0270 -.0085 -.0795 . 0114

VAR00050 - . 1132 .0822 -.0666 -.0666 .0888

VAR00051 - . 0724 .1062 .1885 -.1215 -.0694

VAR00052 -.0180 .1162 .1012 -.0021 -.2312

VAR00053 -.0186 .1622 -.3218 - . 3218 . 2728

VAR00054 -.0721 .0772 -.0181 -.0181 -.0815

VAR00055 - . 0711 .1693 .0129 . 1746 -.2328

VAR00056 .0868 -.1005 .1929 .0038 .0832

VAR00057 .0401 -.1676 -.1677 -.1103 .2848

VAR00058 -.0559 .0946 .1029 -.0725 -.2620

VAR00059 -.0071 .1691 .0094 .2438 -.1688

VAR00060 -.0117 -.2193 -.2263 -.0812 .2244

Page 117: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

R E L I A B I L I T y A N A L Y S I s S C A L E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015

VAROOOll 1.0000 VAR00012 .0439 1.0000 VAR00013 .1987 .2347 1.0000 VAR00014 -.2816 -.0317 -.0598 1.0000 VAR00015 -.3048 -.1629 -.2228 .2348 1.0000 VAR00016 .2363 .0895 -.0920 -.0382 -.1810 VAR00017 . 2372 .0751 . 2521 -.1178 -.2088 VAR00018 .0457 .2524 .1786 -.0362 -.2906 VAR00019 .0204 .2127 -.1465 . 1483 -.1983 VAR00020 .0920 .2296 .0872 .1448 -.1937 VAR00021 .3255 .1696 .4168 -.1789 -.3070 VAR00022 .2842 .1286 .3655 -.0242 - . 3723 VAR00023 .2069 .0628 .2637 -.1898 -.6604 VAR00024 -.3550 -.0515 .1950 .2219 -.0907 VAR00025 .0995 .1191 -.0162 .0789 -.3253 VAR00026 .0313 .1241 .0800 .0697 -.1856 VAR00027 . 0133 .0527 . 3774 -.0290 -.3730 VAR00028 . 1154 .0794 .1543 .0794 -.1599 VAR00029 .3567 -.0216 -.0364 - . 223 8 -.0301 VAR00030 .2991 -.0207 .1987 .2816 -.4906 VAR0003J. -.2816 .0706 .0761 .2285 .1857 VAR00032 .0888 .1744 .1061 -.1252 -.0942 VAR00033 -.0632 -.0203 -.3468 -.0744 .2076 VAR00034 .1482 -.0734 -.1261 .0679 .2664 VAR00035 -.0166 -.0275 -.1458 .0197 .2374 VAR00036 .2323 .0318 .3353 . 0110 -.4667 VAR00037 .0073 -.1906 .0287 . 4083 .2322 VAR00038 .2907 -.1925 .1605 -.2050 -.3730 VAR00039 -.3652 -.1160 -.3623 .2561 .5247 VAR00040 .3532 .0808 . 4137 -.3477 -.5845 VAR00041 -.2782 -.0291 -.2028 .1253 .1379 VAR00042 -.3223 -.1676 .0371 .2706 .2916 VAR00043 .1352 .1762 .1897 -.0715 -.2261 VAR00044 .0091 -.0850 -.0088 -.2262 -.0816 VAR00045 .3645 -.0187 -.0900 -.2175 .2411 VAR00046 .0350 -.1596 .2224 -.0243 -.3388 VAR00047 -.0567 -.1541 - . 1150 .0588 .0948 VAR00048 . 0748 .0484 .1141 -.1360 .0368 VAR00049 .4030 -.0399 .0956 -.2208 -.1989 VAR00050 .1659 -.0324 .3521 -.1212 -.3745 VAR00051 -.0834 -.1383 - .3261 -.1509 .2017 VAR00052 -.0999 .0215 - .0596 .2263 .1464 VAR00053 - . 1468 . 3120 .2802 -.0437 -.0807 VAR00054 -.1337 -.1703 .1579 .1443 .2993 VAR00055 -.0371 -.0616 -.0156 .2125 .1379 VAR00056 .2607 -.2323 -.0045 -.2763 -.0008

Page 118: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060

R E L I AB

Correlation

VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053

I

.3637

.0883

.1173 -.1238

L I T

Matrix

VAR00016

1.0000 .2869 .1283 .1231 .1645 .0733 .0697 .1368

-.0170 .0932 .1598 .1372

-.0436 .2260 .0722

-.0382 .2218 .0649 .0397

-.2484 .0978

-.1535 .2411

-.1251 .0741

-.0139 -.2575

.1753 -.0339

.1918 -.0902 -.1245

. 2153

.1156

.0038

.0457

.2395

.1244

y

.0562

. 0138

.1147

.1455

A N A L Y S

VAR00017

1.0000 .3151

-.0255 .2625 .0924

-.0019 .3039

-.1584 .1389 .0953 . 3139

-.0608 .1767 . 0645 .0648 .1362

-.2633 .0750

-.3840 .4128

-.1435 .3686

-.3264 .2731

-.1120 -.2243

.0051 -.0580

.0352

.0992 -.1096

.1187

. 3112

. 3381 -.1073 - . 1194

.0491

.2707 -.2047 -.4756

.0169 .0358 .3083

.1767 .0015 .0489

. 2140 .1284 -.2558

I s s CA .~ E (A L P H A)

VAR00018 VARJ0019 VAR00020

1.0000 .1809 1.0000 .2725 . 2121 1.0000 .2014 -.0065 .1856 .1492 . 2841 .2595 .1189 .1189 .1743 .1520 .1149 -.0216 .0000 .2233 .2671 .1362 .0566 -.0301 .1735 .1705 .2741 .0791 .0257 .0350 .0347 -.0183 .0233 .1827 - 0722 -.0474 .0000 .0382 . 0896 .1543 .2189 .2826

-.1993 -.2374 -.4039 -.1882 -.1921 .1941 - .1296 -.2233 -.1682

.2499 . 1401 .2836 -.1913 .1182 .1328

.0434 .0826 .0093 -.1066 -.0713 -.1187

.1190 . 0410 .0036 -.1287 .1591 .1788 - . 1112 -.0976 -.1018 -.0678 .0837 .1200

.2124 -.0215 -.1243

.1469 -.2560 -.0359 -.0684 .1248 .0679

.0852 -.0207 -.0936

.0000 .0968 .0566

.1366 .1403 .0431

.1187 .0545 .0350

.0795 -.1886 -.1542

.0662 .2241 .0273

.2050 .1274 .2890

Page 119: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

VAR00054 -.0730 -.2232 -.2177 -.0941 .0177

VAR00055 .0522 -.2981 -.1037 -.0904 .0665

VAR00056 - .1845 .1996 .1820 -.2569 -.0731

VAR00057 .1729 . 4514 .1473 .2105 .3328

VAR00058 - . 0341 .0634 .0375 -.0730 . 0996

VAR00059 .1729 .0682 .0376 -.0274 -.0665

VAR00060 .1367 .1517 .2792 .2061 -.0625

R E L I A B I L I T y A N A L Y S I s s CA L E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025

VAR00021 1.0000 VAR00022 .5282 1.0000 VAR00023 .2182 .2749 1.0000

VAR00024 -.0160 .0085 .0382 1.0000

VAR00025 . 0146 .1760 .2734 - . 0735 1.0000

VAR00026 .0161 .1337 .1693 .0541 .3522

VAR00027 .2514 .1776 . 3930 .0640 .1496

VAR00028 .2489 .1338 .1107 . 0494 .2369

VAR00029 .0954 .1927 -.1787 -.1555 .0567

VAR00030 . 2740 .2366 .1562 .1632 .1409

VAR00031 -.0564 -.0242 -.1094 .1706 .0789

VAR00032 .0348 .2175 .1370 -.0109 .0350

VAR00033 -.2984 -.2880 -.1398 -.1719 -.1013

VAR00034 -.0687 .0251 -.2206 -.4440 .0546

VAR00035 -.0512 -.1760 -.4174 -.0184 .0000

VAR00036 .2565 .2123 . 3811 -.0260 -.0680

VAR00037 . 0442 .2976 -.1550 .1709 .0608

VAR00038 . 3493 .3587 . 3 93 0 -.1206 .1102

VAR00039 -.2680 -.2715 -.3691 - .1179 -.1547

VAR00040 .4725 .4425 .4467 - . 04 73 .1512

VAR00041 -.1582 .0645 -.2087 .0018 .1402

VAR00042 -.2424 - . 1316 -.1728 .4836 -.1682

VAR00043 .0122 .0693 .3415 - .2152 .2890

VAR00044 .2675 -.0887 .1493 .1607 .0000

VAR00045 -.0265 -.1887 -.3734 - .2104 -.0933

VAR00046 .2045 .1930 .2355 .1359 .1242

VAR00047 -.1172 -.0142 - . 1116 -.0508 -.1469

VAR00048 . 2831 .2279 .1093 .1801 .1230

VAR00049 .2373 .0647 .1658 .1731 .1818

VAR00050 .2043 .0925 .2863 -.0628 .1292

VAR00051 -.1588 -.1296 -.0777 -.3632 -.0650

VAR00052 .1322 . 2116 - . 1191 1146 .0240

VAR00053 .1364 -.0314 .0668 .2152 .0558

VAR00054 .0131 .1122 - .1176 .0268 -.0198

VAR00055 . 0491 .0282 -.0023 .0912 .1318

VAR00056 .1512 -.1026 .0835 -.2529 -.1541

Page 120: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060

R E L I AB

Correlation

VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060

I

. 3290 -.1379 -.0915 - .1511

L I T

Matrix

VAR00026

1.0000 .0802

- .1440 .0079 .1184 .0007 .1397

-.0167 -.1801 -.1668

.0262 -.0811 -.0025 -.1859

.2179

.0748

.0071 -.0736

.1248

.1246 -.0228 -.0910

.2665

. 3047

.0445

.0629

.1685 - . 1192 -.0789

.0316

.1393

.1166

.1981 -.0129 - .1100

y

.3754 -.1285 -.0581 -.1606

A N A L Y S

VAR00027

1.0000 - . 1413 -.0809

.0688 -.0730

.0281 -.3621 - . 2441 -.3070

.5171 -.0732

.1570 -.4025

.3817 -.0594 - .1170

.4213 -.1763 -.3783

.3367 - . 2111

.0554

.0741

.3392 -.0860

.1520

.1984

.1428 -.0076 - . 1127

.1092 - . 2196 -.3250

.2924

I

.5103 -.2265 -.0017

.2039

s

VAR00028

1.0000 -.0092

.0648

.1597 -.1624 - .1572

.2509 -.0215

.0157

.2002

.1951 - .1971

.0765 -.0870

.0328

.1231

.4039 -.0635

.1782 -.0831

.0458

. 0494

.0798 - .1172 -.1592

.1764

.1318

.1930

.0396

.1910

.2269

.4313 - .1471

s CA

.0585

.0873

.1727

.3291

L E

VAR00029

1.0000 .4898

-.2589 .1349

-.0805 .0863

-.0252 . 0049 . 0947 .2562

- . 0580 .1087

-.0913 - . 3 096 -.0974 - 0894

.3182 0532

.0546

.2037

.3379

. 1061

.0046

.2534 -.1036

.1072

.0745

.1544

.2590

.1559

.1270 -.2422

.1805

.0272

.1637 -.0957

(A L P H A)

VAR00030

1.0000 -.0500 -.0099 -.0122 -.2849 -.0995

.1790 - . 1150

.2907 -.4334

.5816 -.0724 -.1801 -.1248

.0543

.0827

. 2976

.0523 -.0620

.3448

.2671 -.0326 -.0576 -.1031 - . 0872 -.1035

.1831

.3166 -.0556

. 0692

.0746

Page 121: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

R E L I AB I L I T y ANALYS I s s C A L E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035

VAR00031 1.0000 VAR00032 -.1643 1.0000 VAR00033 - . 114 8 - . 15 5 0 1.0000 VAR00034 .0679 -.1545 -.1747 1.0000 VAR00035 .1512 -.3501 .1013 .1844 1.0000 VAR00036 . 0110 -.0720 -.4984 .0325 -.3856 VAR00037 .3114 .0930 - .2263 . 0292 .1128 VAR00038 -.2050 .0750 -.1685 .0759 -.3858 VAR00039 -.1221 -.1381 .2807 .2392 . 3965 VAR00040 . 0145 .0386 - . 2843 -.1405 -.2593 VAR00041 .3538 .1947 - . 0891 .1411 .0935 VAR00042 . 3458 -.3603 .0248 -.0078 .2018 VAR00043 -.2089 -.0805 .0665 -.0685 -.0123 VAR00044 .1328 -.i529 .0632 -.1380 -.0321 VAR00045 -.1058 .0555 .2246 .1486 .2266 VAR00046 -.1978 .0000 -.3284 .1550 -.2795 VAR00047 .0588 -.0736 . 2415 - '1508 .2629 VAR00048 -.0275 .3313 -.2898 -.0090 -.3495 VAR00049 -.1284 .0885 -.3476 .0585 - .4711 VAR00050 -.0409 .1367 -.3779 - '0825 -.4523 VAR00051 -.0702 -.2406 .2344 2405 .1371 VAR00052 -.1431 .1645 -.0842 .0091 -.0541 VAR00053 .0256 .3174 -.3158 .0094 -.1178 VAR00054 .1811 -.2038 -.1717 .1942 .1186 VAR00055 -.1557 .1456 -.2246 '1617 .0565 VAR00056 -.1840 -.2031 -.1503 -.0006 -.2037 VAR00057 -.0927 .3103 -.3881 .0574 -.4814 VAR00058 .3782 -.0972 -.1959 .2000 .0068 VAR00059 .1540 .1056 .1309 -.0016 -.0955 VAR00060 .0340 .0737 - '13 02 -.2968 -.0450

R E L I A B I L I T y A N A L Y S I s SCAI1E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAR00036 VAR00037 VAR00038 VARC0039 VAR00040

VAR00036 1.0000 VAR00037 -.0078 1.0000 VAR00038 .2135 -.0732 1.0000 VAR00039 -.4089 .0813 -.2731 1.0000 VAR00040 .5499 -.2678 .4540 -.6145 1.0000 VAR00041 -.1231 .1396 -.1376 .0134 -.0923

Page 122: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

VAR00042 -.0605 .2580 -.2971 .0221 -.2841 VAR00043 .0537 -.1306 .0510 .0829 .0926 VAR00044 -.2023 -.0616 .1677 - .1109 -.0354 VAR00045 -.1165 -.1101 -.1552 .0942 -.1396 VAR00046 .2355 -.1237 .1704 -.4033 .3764 VAR00047 -.2544 .1688 .0993 .0712 -.1335 VAR00048 .0799 .2216 .1421 .0043 .0642 VAR00049 .3857 -.0354 .2401 -.3574 .3977 VAR00050 .5233 .0413 .2431 -.3742 .4062 VAR00051 -.0659 -.3802 .0106 . 2029 .1273 VAR00052 .0162 .3165 - . 04 91 .2262 -.1611 VAR00053 .0167 -.1766 -.0091 - . 0724 .0046 VAR00054 - .1117 .1516 .0987 .0888 .0387 VAR00055 .0194 .3777 -.0705 .0526 -.2005 VAR00056 .3064 -.0723 .2188 -.0751 .1941 VAR00057 .4365 .0848 .4671 -.3935 .4199 VAR00058 .0884 .2682 -.2652 - .1130 -.1576 VAR00059 -.1175 .2738 .0858 - '0179 -.1453 VAR00060 .2402 -.2542 -.0844 - '0296 .1220

R E L I AB I L I T y A N A L Y S I s s C A l~ E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045

VAR00041 1.0000 VAR00042 .2805 1. 0000 VAR00043 - .1148 -.3094 1.0000 VAR00044 -.0191 .1837 -.0940 1.0000 VAR00045 .0503 -.1296 -.0780 .1310 1.0000 VAR00046 -.0432 -.1065 .0909 -.1526 - .4082 VAR00047 -.0415 .1591 -.1632 .2365 . 0911 VAR00048 -.0874 -.2813 -.0122 .0848 -.0103 VAR00049 - . 1297 -.2741 -.0467 .1670 .1948 VAR00050 - . 2296 -.1724 -.1021 . 0118 -.3482 VAR00051 .1333 -.0165 .0890 .0039 .0932 VAR00052 .3067 .0825 -.1055 -.0689 -.0436 VAR00053 .2242 .0497 .1504 .1321 -.1855 VAR00054 .0733 .1582 .2451 .1151 -.1209 VAR00055 .1346 .1830 .0216 -.1336 -.0469 VAR00056 -.3706 -.2140 -.0944 .2315 .3294 VAR00057 -.1846 -.2982 -.1495 .1168 -.0167 VAR00058 .1920 .3659 -.3259 .2194 .3981 VAR00059 -.1734 .0156 .0513 .1267 .2365 VAR00060 -.0626 - . 0064 .2907 - . 2829 -.2475

Page 123: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

R E L I A B I L I T y A N A L Y S I s s C A L E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050

VAR00046 1.0000 VAR00047 -.1469 1.0000 VAR00048 -.0137 -.2501 1.0000 VAR00049 .2313 -.1977 .5566 1.0000 VAR00050 . 3298 -.1302 .3619 .5539 1.0000 VAR00051 -.1181 .1366 -.0429 -.0375 -.2493 VAR00052 -.1237 -.1532 .3663 .0735 .0609 VAR00053 .1343 -.2805 .0027 -.0549 .1764 VAR00054 -.0070 . 0416 .0594 -.0500 -.1897 VAR00055 . 0298 -.2153 .1906 .0688 .0781 VAR00056 .0087 -.0087 .1769 .5809 .2076 VAR00057 .1341 -.0984 .3620 . 4941 .4358 VAR00058 -.1761 -.1468 .2427 .3320 -.0224 VAR00059 - . 1945 -.0215 .3258 .1936 . 0983 VAR00060 .2437 -.1465 -.3296 -.1155 .0935

R E L I AB I L I T y A N A L Y S I s s CA J:,, E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055

VAR00051 1.0000 VAR00052 .0524 1.0000 VAR00053 -.0601 .1768 1.0000 VAR00054 .1762 .1225 .0569 1.0000 VAR00055 .0185 .4654 .2322 .1813 1.0000 VAR00056 .1574 -.2997 -.3384 -.0703 -.0159 VAR00057 -.3626 .0628 -.0056 -.1976 -.1262 VAR00058 -.0827 .1384 -.0366 .2226 .1678 VAR00059 -.2377 .0585 .1324 -.0596 .1790 VAR00060 -.1161 -.1909 .3075 -.1614 -.0649

Page 124: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

R E L I A B I L I T y ANALYSI s S C A L E (A L P H A)

Correlation Matrix

VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060

VAR00056 1.0000 VAR00057 .1977 1.0000 VAR00058 .2402 .1563 1.0000 VAR00059 -.0434 .2574 .3190 1.0000 VAR00060 -.2034 -.1830 -.3857 -.0470 1.0000

N of Cases 50.0

Statistics for Scale

Mean 162.3800

Variance 68.6894

Std Dev 8.2879

N of ·variables

60

R E L I A B I L I T Y

Item-total Statistics

VAROOOOl VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAROOOlO VAROOOll VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019

Scale Mean if Item Deleted

159.0200 159.4200 160.6400 160.0600 159.4600 159.2400 159.9400 161. 0200 161.0200 159.9800 159.1400 159.5200 159.4200 160.0400 160. 7200 159.7400 159.6400 159.3800 159.5000

ANALYSIS

Scale Variance if Item Deleted

64.9180 64.7384 67.3780 66.9555 66. 8249 67.2882 68.0984 70.0200 69.6935 65.8567 65.3473 67.2343 64.9424 69.7535 72. 8588 65.6249 65.1331 64 .1996 66.0102

Corrected Item-Total Correlation

. 3120

.2784

.1194

.1051

.0926

.0947

. 0215 -.1929 -.1531

.2506

.3132

.1333

.3469 -.1301 -.4709

.2607

.3303

.3235

.1751

S C A !J E (A L P H A)

Squared Multiple Correlation

Alpha if Item Deleted

.5886

.5895

.6018

.6027

.6040

.6032

.6076

.6169

.6150

.5936

.5900

. 6011

.5876

.6200

.6335

.5926

.5888

.5859

.5975

Page 125: HUBUNGAN ANTARA MODELING DENGAN PERILAKU MEMBELI PAKAIAN PADA REMAJA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24525... · 2014-07-10 · dalam sinetron adalah gaya hidup

VAR00020 159.2400 65.3698 .3839 .5885

VAR00021 159.2400 64.3494 .3617 .5850

VAR00022 159.4600 63.6412 .3917 .5814

VAR00023 159.2200 64.6649 .3251 .5873

VAR00024 159.3400 68.9229 -.0585 .6112

VAR00025 159.5800 64.2486 .2806 .5882

VAR00026 159.4400 65.4759 .2014 .5952

VAR00027 159.4000 65.8367 .2441 .5938

VAR00028 159.3200 65.3649 .2591 .5919

VAR00029 159.3000 64.6633 .2733 .5895

VAR00030 159.1400 65.3882 .3088 .5903

VAR00031 160.0400 68.2024 -.0056 . 6110

VAR00032 159.7800 66.7465 .1271 . 6011

VAR00033 160.8600 74. 5718 -.5421 .6444

VAR00034 159.7200 69.2669 - . 0915 .6166

VAR00035 160.2800 71.2261 -.3855 .6228

VAR00036 159 .1600 63.5657 .4552 .5792

VAR00037 159.6400 67. 0514 .1427 .6004

VAR00038 159.4000 64.9796 . 3311 .5882

VAR00039 160.6000 72.2449 -.4426 .6295

VAR00040 159.1000 65.3163 .4320 .5876

VAR00041 159.9000 69.0714 -.0779 .6183

VAR00042 159.9800 71.4894 - .2704• . 6293

VAR00043 160 .1400 66.7759 .0982 .6035

VAR00044 159.4800 67.3976 .0567 .6065

VAR00045 159.8600 68.4086 -.0213 .6120

VAR00046 159.2800 67.1445 .0713 .6056

VAR00047 160.4600 70.2127 -.1812 .6204

VAR00048 159.1000 63.8469 .3529 .5835

VAR00049 159.0400 63.3861 .5246 .5768

VAR00050 159.3200 64.6302 .3275 .5871

VAR00051 160.1600 69.9739 -.1537 .6199

VAR00052 159.6000 65.6327 .1810 . 5968

VAR00053 159.6000 65.9184 .1674 .5980

VAR00054 160 .1400 67.6739 .0377 .6078

VAR00055 159.5000 66.9490 .1725 .5991

VAR00056 159.4400 66.7004 .0823 .6054

VAR00057 158.9400 62.2616 .5093 .5719

VAR00058 159.2000 65.6735 .2141 .5948

VAR00059 159.5000 64.9898 . 2749 .5903

VAR00060 159.6200 69.6690 - .1196 .6225

Reliability Coefficients 60 items

Alpha = .6055 standardized item alpha .5933