seismik refraksi_forward modeling

18
  13 Oktober 2014 raktikum Seismik Refraksi  Metode Forward Modeling Universitas Gadjah Mada GEOFISIKA

Upload: amri-yogi

Post on 08-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Metode Forward Modeling dalam Seismik Refraksi

TRANSCRIPT

  • 13 Oktober 2014

    Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    Universitas Gadjah Mada GEOFISIKA

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    DASAR TEORI

    1. Pemantulan dan Pembiasan Gelombang Hal-hal yang menjadi dasar pada pemantulan dan pembiasan gelombang adalah:

    Asas Fermat Gelombang menjalar dari satu titik ke titik lain melalui jalan tersingkat waktu

    penjalarannya.

    Perinsip Huygens Titik-titik yang dilewati gelombang akan menjadi sumber gelombang baru. Front gelombang yang menjalar menjauhi sumber adalah superposisi front gelombang-front gelombang yang dihasilkan oleh sumber gelombang

    baru tersebut.

    SudutKritis Sudut datang yang menghasilkan gelombang bias sejajar bidang batas

    (r=90o).

    Hukum Snellius Gelombang akan dipantulkan atau dibiaskan pada bidang batas antara dua medium, menurut persamaan:

    sin

    sin =

    12

    (1)

    di mana:

    i = Sudut datang

    r = Sudut bias

    V1 = Kecepatan gelombang pada medium 1

    V2 = Kecepatan gelombang pada medium 2

    2. Asumsi Dasar Berbagai anggapan yang dipakai untuk medium bawah permukaan bumi antara lain:

    a. Medium bumi dianggap berlapis-lapis dan tiap lapisan menjalarkan gelombang seismik dengan kecepatan yang berbeda.

    b. Makin bertambahnya kedalaman batuan lapisan bumi makin kompak.

    Sedangkan anggapan yang dipakai untuk penjalaran gelombang seismik adalah :

    a. Panjang gelombang seismik

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    1sin

    =1

    sin =

    1sin

    =2

    sin =

    2sin

    (2)

    di mana:

    VP1 = Kecepatan gelombang-P di medium 1

    VP2= Kecepatan gelombang-P di medium 2

    VS1= Kecepatan gelombang-S di medium 1

    VS2= Kecepatan gelombang-S di medium 2

    4. Pembiasan pada Bidang Batas Lapisan Perinsip utama metode refraksi adalah penerapan waktu tiba pertama gelombang

    baik langsung maupun gelombang refraksi. Mengingat kecepatan gelombang P lebih

    besar daripada gelombang S maka kita hanya memperhatikan gelombang P. Dengan

    demikian antara sudut datang dan sudut bias menjadi:

    sin

    sin =

    12

    (3)

    Pada pembiasankritis sudut r = 90o, sehingga persamaan menjadi:

    sin =12

    (4)

    Hubungan ini dipakaiuntuk menjelaskan metode pembiasan dengan sudut dating

    kritis. Gambar 2 memperlihatkan gelombang dari sumber S menjalar pada medium

    V1, dibiaskan kritis pada titik A sehingga menjalar pada bidang batas lapisan. Dengan

    memakaiperinsipHuygens padabidang batas lapisan, gelombang ini dibiaskan ke atas

    setiap titik pada bidang batas itu sehingga sampai ke detektor P yang ada di

    permukaan.

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    Jadi gelombang yang dibiaskan di bidang batas yang datang pertama kali di titik P

    pada bidang batas diatasnya adalah gelombang yang dibiaskan dengan sudut dating

    kritis.

    5. Travel Time Gelombang Langsung, Bias dan Pantul Bila dibandingkan waktu tempuh gelombang langsung, bias dan pantul maka pada

    jarak relatif dekat TL < TB < TP , dengan TL, TB, dan TP berturut-turut adalah waktu

    tempuh gelombang langsung, bias dan pantul. Sedangkan pada jarak yang relatif jauh

    TB < TL < TP. Jelas bahwa gelombang pantul akan sampai di titik penerima dalam

    waktu yang paling lama.

    6. Penjalaran Gelombang Pada Medium Dua Lapis Horizontal Untuk menentukan kedalaman dibawah sumber gelombang dari medium dua lapis

    horizontal, dapat dilakukan pengukuran seperti pada Gambar 4 berikut.

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    Pada titik A diadakan getaran sehingga timbul gelombang seismik yang menjalar ke

    arah penerima (geophone) dititik D. Dengan mengamati waktu tiba dapat dibuat

    grafik hubungan jarak dengan waktu tiba sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 5.

    Berdasarkan grafik hubungan jarak dengan waktu tiba dapat ditentukan harga V1, V2,

    Ti, dan Xo. V1 adalah kecepatan gelombang seismik pada medium 1 sedang V2 adalah

    kecepatan gelombang seismik pada medium 2, Ti adalah waktu penggal (intercept

    time), dan Xo adalah jarak kritis. Untuk menentukan kedalaman di bawah sumber

    gelombang h, ditinjau terlebih dahulu tentang lintasan penjalaran gelombang bias

    pada Gambar 4. Waktu yang diperlukan untuk penjalaran dari lintasan A-B-C-D

    adalah T.

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    = + + (5)

    =1

    1 +

    1

    2 +

    1

    3 (6)

    =1

    1(

    cos ) +

    1

    2( 2 tan +

    1

    3(

    ) (7)

    Dengan menggunakan persamaan (4) serta manipulasi matematis, persamaan (7)

    dapat disederhanakan menjadi:

    =

    2+

    2

    12(2)2 (1)2 (8)

    Kedalaman lapisan di bawah geophone dapat ditentukan dengan dua cara yaitu

    A. Berdasarkan waktu penggal (intercept time) Ti Daripersamaan (8), untuk X= 0 maka besarnya T= Ti adalah :

    =2

    12(2)2 (1)2 (9)

    atau

    =12

    2(2)2 (1)2 (10)

    Ti dicari dari grafik hubungan antara waktu tiba dengan jarak.

    B. Berdasarkan jarak kritis Xo Pada Gambar 5, grafik T1 dan T2 berpotongan di titik (Xo, To ). Dititik potong ini

    berlaku T1 = T2 = To dan X = Xo. Dengan demikian besarnya adalah:

    =2

    2 12 + 1

    (11)

    Harga Xo ditentukan dari titik potong grafik T1 dan T2 dari data yang diperoleh.

    7. Penjalaran Gelombang Pada Medium Tiga Lapis Horizontal Penjalarangelombang pada mediumtiga lapis horizontal dapatdilihat pada Gambar 6.

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    Kecepatan penjalaran gelombang seismik masing-masing lapisan adalah h1 (lapisan

    1), dan h2 (lapisan 2).

    Gambar 7 adalah grafik hubungan jarak dengan waktu tempuh untuk medium tiga

    lapis horizontal. Waktu yang diperlukan untuk penjalaran gelombang adalah T, yang

    besarnya :

    = + + + + (12)

    atau

    =

    3+

    2113

    (2)2 (1)2 + 2223

    (2)2 (1)2 (13)

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    Kedalaman lapisan kedua di bawah sumber dapat ditentukan dengan dua cara yaitu:

    A. Menggunakan waktu penggal (intercept time) Ti2 Dari persamaan (13) untuk X = 0, maka diperoleh harga T = Ti2 yang besarnya

    adalah :

    2 =2113

    (2)2 (1)2 + 2223

    (2)2 (1)2 (14)

    Dari persamaan (14), h2 adalah :

    2 = [2 2113

    (2)2 (1)2]23

    2(3)2 (2)2 (15)

    B. Menggunakan jarak kritis Xc2 Cara ini menggunakan titik potong antara grafik T2 dan T3. Kedua grafik T2 dan

    T3 berpotongan di titik (XC2, TC2). T2 grafik hubungan antara waktu tiba dengan

    jarak untuk lapisan kedua. Sedangkan grafik T3 untuk lapisan ketiga. Dengan

    menggunakan persamaan (13) dan T = T3 dan persamaan (8) T = T2 untuk T2 =

    T3 maka diperoleh:

    2 = 23

    2(3)2 (2)2 [

    22

    23

    +2113

    (2)2 (1)22113

    (2)2 (1)2] (16)

    Sehingga kedalaman lapisan ketiga adalah :

    3 = 1 + 2 (17) Untuk sejumlah n refraktor datar, secara umum dapat waktu rambat

    gelombangnya sebagai:

    =

    +

    2 cos

    (18)

    dan kedalaman lapisan,

    =

    2 cos (

    2 cos

    ) (19)

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    DATA

    A. Data Permodelan Maju Sederhana

    No

    Offset Travel Time 1 Travel Time 2

    Shot Point 1 Shot Point 2 Direct Wave Refracted Wave 1

    Refracted Wave 2

    Direct Wave Refracted Wave 1

    Refracted Wave 2

    1 0 120 0 0.053748385 0.12303042 0.6 0.320415052 0.25636375

    2 6 114 0.03 0.067081718 0.12969708 0.57 0.307081718 0.24969708

    3 12 108 0.06 0.080415052 0.13636375 0.54 0.293748385 0.24303042

    4 18 102 0.09 0.093748385 0.14303042 0.51 0.280415052 0.23636375

    5 24 96 0.12 0.107081718 0.14969708 0.48 0.267081718 0.22969708

    6 30 90 0.15 0.120415052 0.15636375 0.45 0.253748385 0.22303042

    7 36 84 0.18 0.133748385 0.16303042 0.42 0.240415052 0.21636375

    8 42 78 0.21 0.147081718 0.16969708 0.39 0.227081718 0.20969708

    9 48 72 0.24 0.160415052 0.17636375 0.36 0.213748385 0.20303042

    10 54 66 0.27 0.173748385 0.18303042 0.33 0.200415052 0.19636375

    11 60 60 0.3 0.187081718 0.18969708 0.3 0.187081718 0.18969708

    12 66 54 0.33 0.200415052 0.19636375 0.27 0.173748385 0.18303042

    13 72 48 0.36 0.213748385 0.20303042 0.24 0.160415052 0.17636375

    14 78 42 0.39 0.227081718 0.20969708 0.21 0.147081718 0.16969708

    15 84 36 0.42 0.240415052 0.21636375 0.18 0.133748385 0.16303042

    16 90 30 0.45 0.253748385 0.22303042 0.15 0.120415052 0.15636375

    17 96 24 0.48 0.267081718 0.22969708 0.12 0.107081718 0.14969708

    18 102 18 0.51 0.280415052 0.23636375 0.09 0.093748385 0.14303042

    19 108 12 0.54 0.293748385 0.24303042 0.06 0.080415052 0.13636375

    20 114 6 0.57 0.307081718 0.24969708 0.03 0.067081718 0.12969708

    21 120 0 0.6 0.320415052 0.25636375 0 0.053748385 0.12303042

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    B. Data Koreksi Topografi

    Sp Elev X-loc Depth

    1 96.75 0 0

    Geo Elev X-loc Offset Travel time

    1 94.69 6 6 11.97

    2 92 12 12 30.9

    3 89.77 18 18 49.15

    4 91.69 24 24 67

    5 94.15 30 30 85.58

    6 96.85 36 36 104.51

    7 98.77 42 42 122.37

    8 101.46 48 48 141.3

    9 103.08 54 54 158.81

    10 104.15 60 60 175.86

    11 104.69 66 66 184

    12 104.69 72 72 189

    13 103.92 78 78 191.55

    14 102.85 84 84 193.14

    15 98.46 90 90 184.22

    16 93.08 96 96 172.06

    17 90.08 102 102 167.53

    18 87.62 108 108 164.7

    19 88.15 114 114 171.41

    20 89.23 120 120 179.84

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    ANALISA DATA

    Permodelan Maju Sederhana

    Grafik t vs x (gambar di samping)

    Sumbu y : travel time

    Sumbu x : offset geophone

    Travel time :

    Direct wave

    1v

    xtdirect

    Kondisi multiple layer

    Refracted wave 1

    2

    3

    2

    1

    1

    2

    1

    112

    vvh

    v

    xt

    Refracted wave 2

    3

    2

    3

    2

    2

    22

    3

    2

    1

    1

    112

    112

    2 v

    x

    vvh

    vvht

    nilai kecepatan (V) = 1/slope

    Tabel :

    No. Offset Geophone Travel Time

    Shot 1 Shot 2 Direct wave Refracted 1 Refracted 2

    Keterangan:

    directt : Waktu gelombang langsung

    1t : Waktu gelombang refraksi 1

    2t : Waktu gelombang refraksi 2

    x : offset geophone

    1v : kecepatan gelombang lapisan 1

    2v : kecepatan gelombang lapisan 2

    3v : kecepatan gelombang lapisan 3

    1h : kedalaman lapisan 1

    2h : kedalaman lapisan 2

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    Koreksi Topografi

    Grafik t vs x (gambar di samping)

    Sumbu y : travel real

    Sumbu x : offset geophone

    Travel real

    Travel real = Travel time + time correction

    Time correction : 1000

    1(

    ) . ()

    V lapisan 1 = 1/slope

    Koreksi Tinggi : Elev Baseline

    Baseline = elevasi SP 1

    Tabel :

    Geo Elev X-loc Travel time

    Koreksi Tinggi

    Time corection

    Time real

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil dan Grafik Permodelan Maju Sederhana

    No

    Offset Travel Time 1 Travel Time 2

    Shot Point 1 Shot Point 2 Direct Wave Refracted Wave 1

    Refracted Wave 2

    Direct Wave Refracted Wave 1

    Refracted Wave 2

    1 0 120 0 0.053748385 0.12303042 0.6 0.320415052 0.25636375

    2 6 114 0.03 0.067081718 0.12969708 0.57 0.307081718 0.24969708

    3 12 108 0.06 0.080415052 0.13636375 0.54 0.293748385 0.24303042

    4 18 102 0.09 0.093748385 0.14303042 0.51 0.280415052 0.23636375

    5 24 96 0.12 0.107081718 0.14969708 0.48 0.267081718 0.22969708

    6 30 90 0.15 0.120415052 0.15636375 0.45 0.253748385 0.22303042

    7 36 84 0.18 0.133748385 0.16303042 0.42 0.240415052 0.21636375

    8 42 78 0.21 0.147081718 0.16969708 0.39 0.227081718 0.20969708

    9 48 72 0.24 0.160415052 0.17636375 0.36 0.213748385 0.20303042

    10 54 66 0.27 0.173748385 0.18303042 0.33 0.200415052 0.19636375

    11 60 60 0.3 0.187081718 0.18969708 0.3 0.187081718 0.18969708

    12 66 54 0.33 0.200415052 0.19636375 0.27 0.173748385 0.18303042

    13 72 48 0.36 0.213748385 0.20303042 0.24 0.160415052 0.17636375

    14 78 42 0.39 0.227081718 0.20969708 0.21 0.147081718 0.16969708

    15 84 36 0.42 0.240415052 0.21636375 0.18 0.133748385 0.16303042

    16 90 30 0.45 0.253748385 0.22303042 0.15 0.120415052 0.15636375

    17 96 24 0.48 0.267081718 0.22969708 0.12 0.107081718 0.14969708

    18 102 18 0.51 0.280415052 0.23636375 0.09 0.093748385 0.14303042

    19 108 12 0.54 0.293748385 0.24303042 0.06 0.080415052 0.13636375

    20 114 6 0.57 0.307081718 0.24969708 0.03 0.067081718 0.12969708

    21 120 0 0.6 0.320415052 0.25636375 0 0.053748385 0.12303042

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    0 20 40 60 80 100 120 140

    Trav

    el T

    ime

    Offset Geophone

    Grafik X vs TPermodelan Maju Sederhana

    Direct sp1

    Refrac 1 sp1

    Refrac 2 sp1

    direct sp2

    refract 1 sp2

    refract 2 sp2

    y = 0.005x + 2E-17

    y = 0.0022x + 0.0537

    y = 0.0011x + 0.123

    y = -0.005x + 0.6

    y = -0.0022x + 0.3204

    y = -0.0011x + 0.2564

    0

    0.05

    0.1

    0.15

    0.2

    0.25

    0.3

    0 20 40 60 80 100 120 140

    Trav

    el T

    ime

    Offset Geophone

    Grafik X vs TPermodelan Maju Sederhana

    Direct wave sp1

    Refract wave 1 sp1

    Refract wave 2 sp1

    Direct wave sp2

    Reflected wave 1 sp2

    Refracted wave 2 sp2

    -80

    -70

    -60

    -50

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    0 12 24 36 48 60 72 84 96 108 120

    De

    pth

    Offset Geophone

    Model Lapisan Datar

    Layer 3

    Layer 2

    Layer 1

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    Koreksi Topografi

    Geo Elev X-loc Offset Travel time Baseline Koreksi Topografi Time Correction Time Real

    1 94.69 6 6 11.97 96.75 2.06 6.275991287 18.24599129

    2 92 12 12 30.9 96.75 4.75 14.47133913 45.37133913

    3 89.77 18 18 49.15 96.75 6.98 21.26525203 70.41525203

    4 91.69 24 24 67 96.75 5.06 15.41578442 82.41578442

    5 94.15 30 30 85.58 96.75 2.6 7.921154051 93.50115405

    6 96.85 36 36 104.51 96.75 -0.1 -0.304659771 104.2053402

    7 98.77 42 42 122.37 96.75 -2.02 -6.154127378 116.2158726

    8 101.46 48 48 141.3 96.75 -4.71 -14.34947522 126.9505248

    9 103.08 54 54 158.81 96.75 -6.33 -19.28496352 139.5250365

    10 104.15 60 60 175.86 96.75 -7.4 -22.54482307 153.3151769

    11 104.69 66 66 184 96.75 -7.94 -24.18998583 159.8100142

    12 104.69 72 72 189 96.75 -7.94 -24.18998583 164.8100142

    13 103.92 78 78 191.55 96.75 -7.17 -21.8441056 169.7058944

    14 102.85 84 84 193.14 96.75 -6.1 -18.58424604 174.555754

    15 98.46 90 90 184.22 96.75 -1.71 -5.209682088 179.0103179

    16 93.08 96 96 172.06 96.75 3.67 11.1810136 183.2410136

    17 90.08 102 102 167.53 96.75 6.67 20.32080674 187.8508067

    18 87.62 108 108 164.7 96.75 9.13 27.81543711 192.5154371

    19 88.15 114 114 171.41 96.75 8.6 26.20074032 197.6107403

    20 89.23 120 120 179.84 96.75 7.52 22.91041479 202.7504148

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    y = 3.0983x - 6.5067

    y = 1.1147x + 73.197

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    0 20 40 60 80 100 120 140

    Trav

    el T

    ime

    Offset Geophone

    Grafik X vs TSebelum Koreksi Topografi

    First Layer

    Second Layer

    75

    80

    85

    90

    95

    100

    105

    110

    6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 84 90 96 102108114120

    Ele

    vati

    on

    Offset Geophone

    Koreksi Topografi

    Topografi

    Baseline

    y = 4.3474x - 7.4917

    y = 1.2697x + 62.304

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    0 50 100 150

    Trav

    el T

    ime

    Offset Geophone

    Grafik X vs TSetelah Koreksi Topografi

    First Layer

    Second Layer

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    B. Pembahasan Permodelan Maju Sederhana

    Pada permodelan maju sederhana dilakukan dengan membuat data sintetik

    dengan menggunakan 20 geophone dengan interval geophone 6 meter. Diketahui

    kecepatan untuk lapisan pertama dan kedua adalah 200 m/s dan 450 m/s. Sedangkan

    untuk ketebalan lapisan pertama dan kedua adalah 6 meter dan 18 meter. Kemudian

    dengan data sintetik tersebut dapat dicari direct wave, reflected wave 1 dan reflected

    wave 2 dengan menggunakan analisa data diatas.

    Setelah diperoleh waktu dari direct wave, reflected wave 1 dan reflected wave

    2, kemudian diplot jarak terhadap waktu. Dari hasil ploting, kemudian dapat dilihat

    terdapat beberapa titik perpotongan yang mengimplikasikan perubahan lapisan

    dengan kecepatan dan ketebalan yang berbeda. Setelah itu dianalisis untuk

    mendapatkan grafik X vs T yang menunjukkan lapisan dibawah permukaan dengan

    mengambil data jarak dan waktu yang tepat untuk setiap perpotongan garis-garisnya.

    Perpotongan garis itu dikenal dengan intercept time.

    Dari hasil grafik dapat diketahui kecepatan disetiap lapisan dengan melihat gradient

    kemiringan dari garis yang terbentuk. Untuk lapisan 1 gradiennya adalah 0.005,

    maka kecepatannya adalah sekitar 200 m/s dan untuk lapisan 2 gradiennya 0.0022,

    maka kecepatannya adalah sekita 450 m/s. Sedangkan untuk lapisan 3 gradiannya

    adalah 0.0011, maka kecepatannya adalah sekitar 900 m/s.

    Koreksi Topografi

    Pada koreksi topografi dilakukan dengan menggolah data yang telah

    disediakan dengan perbedaan ketinggian data yang diperoleh. Dari data yang ada

    sudah terhitung waktu penjalaran gelombanag. Namaun waktu penjalaran yang

    terdeteksi bukanlah waktu yang sebennarnya karena pengaruh dari topografi yang

    tidak seragam. Sehingga perlu dilakukan koreksi topografi dengan membuat baseline

    pada ketinggian tertentu. Koreksi topografi pada asumsi lapisan bidang datar

    digunakan untuk menghilangkan efek pengukuran pada suatu topografi dengan

    membentuk baseline sebagai referensi.

    Data yang disediakan sebelum dikoreksi ketinggian jika diplot akan

    membentuk grafik seperti diatas yang merepresentasikan terdapat dua lapisan yang

    memiliki kecepatan rambat gelombang yang berbeda. Lapisan pertama memiliki

    gradien 3.0983, maka kecepatan gelombang pada lapisan pertama adalah sekitar 330

    m/s. Sedangkan lapisan kedua memiliki gradien 1.1147, maka kecepatan gelombang

    pada kedua adalah sekitar 900 m/s. Dilihat dari grafik yang terbentuk, titik plotnya

    masih jauh dari trendline dan tampak mengikuti topografi.

    Setelah data dilakukan koreksi terhadap topografi akan membentuk grafik

    seperti diatas yang juga merepresetasikan terdapat dua lapisan yang memiliki

    kecepatan rambat gelombang yang berbeda dari data belum dikoreksi. Lapisan

    pertama memiliki gradien 4.3474, maka kecepatan gelombang pada lapisan pertama

    adalah sekitar 230 m/s. Sedangkan lapisan kedua memiliki gradien 1.2697, maka

  • Praktikum Seismik Refraksi Metode Forward Modeling

    kecepatan gelombang pada kedua adalah sekitar 790 m/s. Dilihat dari grafik yang

    terbentuk, titik plotnya sudah mendekati dari trendline dan tidak lagi mengikuti

    topografi.

    KESIMPULAN

    1. Metode seismic refraksi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memodelkan struktur geologi di bawah permukaan Bumi

    2. Terdapat asumsi-asumsi dasar untuk mengolah data metode seimik refraksi 3. Pada permodelan maju sederhana diperoleh:

    Lapisan 1 dengan V = 200 m/s, tebal 6 meter Lapisan 2 dengan V = 450 m/s, tebal 18 meter Lapisan 3 dengan V = 900 m/s, tebal = -

    4. Pada koreksi topografi sebelum dikoreksi: Lapisan 1 dengan v = 330 m/s Lapisan 1 dengan v = 900 m/s

    5. Pada koreksi topografi sebelum dikoreksi: Lapisan 1 dengan v = 230 m/s Lapisan 1 dengan v = 790 m/s

    6. Ketebalan lapisan dapat ditentukan menggunakan hokum Snellius dengan menentukan intercept time.

    DAFTAR PUSTAKA

    Susilawati. 2014. Seismik Refraksi (Dasar Teori & Akuisisi Data). FMIPA

    Universitas Sumatera Utara.

    Asisten GEM. 2014. Pemodelan Maju dan Koreksi Topografi. FMIPA Universitas

    Gadjah Mada.