hubungan antara derajat keparahan akne vulgaris...

57
HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS DENGAN TINGKAT KUALITAS HIDUP PADA SISWA KELAS VIII DAN IX MADRASAH TSANAWIYAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA TAHUN AJARAN 2016-2017 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN Disusun Oleh : MELDA AGUSTIN NIM 1113103000050 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2016 M

Upload: lyminh

Post on 03-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN

AKNE VULGARIS DENGAN TINGKAT KUALITAS

HIDUP PADA SISWA KELAS VIII DAN IX

MADRASAH TSANAWIYAH PEMBANGUNAN

UIN JAKARTA TAHUN AJARAN 2016-2017

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar SARJANA KEDOKTERAN

Disusun Oleh :

MELDA AGUSTIN

NIM 1113103000050

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H / 2016 M

Page 2: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

iv

Page 5: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kita. Shalawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya hingga

akhir zaman. Alhamdulillah berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini. Penyusunan laporan penelitian ini dapat terselesaikan tepat pada

waktunya berkat adanya dukungan, bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Achmad Zaki, M. Epid, Sp.OT selaku ketua Program Studi Kedokteran

dan Profesi Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. dr. Flori Ratna Sari, Ph.D selaku penanggung jawab modul riset mahasiswa

Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter angkatan 2013.

4. dr. Rahmatina,Sp.KK selaku Pembimbing I yang telah meluangkan banyak

waktu, tenaga, dan pikiran untuk mendampingi dan membimbing penulis

sejak awal memulai penelitian ini hingga akhir penyusunan dan penyelesaian

laporan penelitian ini.

5. dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph,D FICS FACS selaku Pembimbing II yang telah

banyak memberikan masukan dan arahan dalam penulisan laporan penelitian

penulis serta telah membimbing penulis dalam penyusunan dan penyelesaian

laporan penelitian ini.

6. dr. Erfira, Sp.M dan Dr. dr. H. Syarief Hasan L, Sp.KFR selaku Penguji I dan

Penguji II pada sidang laporan penelitian ini yang telah memberikan kritik

serta saran yang sangat membangun demi kebaikan penelitian ini.

7. Ibu Hani Inayati, S.Psi dan Bapak Andri Sulistiyanto, S.Pd selaku guru

bimbingan konseling kelas IX dan VIII MTs Pembangunan UIN Jakarta yang

Page 6: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

vi

telah banyak memberikan bantuan selama pengambilan data di MTs

Pembangunan UIN Jakarta.

8. Kedua orang tua tercinta, Zainuddin dan Pirdiana, yang selalu memberikan

kasih sayang, doa dan dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan

laporan penelitian ini tepat pada waktunya.

9. Adik-adik tersayang, Panji Ramadhan dan Siti Nur Muawanah Khoir, serta

seluruh keluarga besar penulis atas dukungan, doa, dan semangat yang

diberikan kepada penulis.

10. Teman-teman seperjuangan tim riset akne vulgaris, Inggrid Nourmalydza,

Yusuf Abdul Hadi, dan Nur Izdihar Hadi. Terima kasih atas kerjasama,

dukungan, dan semangat kalian dalam proses pelaksanaan penelitian ini.

11. Seluruh responden riset yang telah bersedia membantu meluangkan waktunya

untuk menjadi subjek penelitian ini.

12. Seluruh teman-teman keluarga besar PSKPD 2013 yang telah menjadi teman

seperjuangan dalam menempuh pendidikan di Program Studi Kedokteran dan

Profesi Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran dari pembaca dibutuhkan demi terwujudnya laporan

penelitian yang lebih baik. Demikian laporan penelitian ini penulis buat, semoga

penulisan laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Ciputat, 19 Oktober 2016

Penulis

Page 7: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

vii

ABSTRAK

Melda Agustin. Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter. Hubungan

antara Derajat Keparahan Akne Vulgaris dengan Tingkat Kualitas Hidup

pada Siswa Kelas VIII dan IX Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN

Jakarta Tahun Ajaran 2016-2017. 2016.

Latar belakang: Akne vulgaris telah diketahui dapat mempengaruhi kualitas

hidup, namun masih terdapat perbedaan dari berbagai hasil penelitian mengenai

hubungan antara derajat keparahan akne dengan tingkat kualitas hidup. Tujuan:

mencari hubungan antara derajat keparahan akne vulgaris dengan tingkat kualitas

hidup. Metode: analitik observasional potong lintang dengan responden terdiri

dari 222 siswa kelas VIII dan IX MTs Pembangunan UIN Jakarta yang memenuhi

kriteria. Derajat keparahan akne vulgaris dinilai berdasarkan klasifikasi Lehmann

dan kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner CDLQI. Hasil: Didapatkan

derajat keparahan akne terbanyak yaitu akne sedang (67,6%). Interpretasi skor

CDLQI menunjukkan tingkat kualitas hidup terbanyak yang dialami responden

adalah gangguan ringan (45%,). Dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov di

dapatkan tidak adanya hubungan antara derajat keparahan akne vulgaris dengan gangguan kualitas hidup (p=0,999). Kesimpulan: tidak terdapat hubungan yang

bermakna antara derajat keparahan akne vulgaris dengan tingkat gangguan

kualitas hidup.

Kata Kunci : akne vulgaris, derajat keparahan, kualitas hidup.

ABSTRACT

Melda Agustin. Medical Education. Correlation between The Degree of Acne

Vulgaris Severity with The Level of Quality of Life in Class VIII and IX

Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Jakarta 2016-2017. 2016.

Background: Acne vulgaris has been known to affect the quality of life, but still

there are differences of the various result of research on the correlation between

the degree of acne vulgaris severity and level of quality of life. Objectives: this

study aim is to determined the correlation between the degree of acne vulgaris

severity with levels of quality of life. Methods: A cross-sectional observational

analytic study in 222 students of class VIII and IX MTs Pembangunan UIN

Jakarta. The degree of acne vulgaris severity evaluated based on classification of

Lehmann and quality of life was measured using a CDLQI questionnaires.

Results: The most degree of acne vulgaris severity among subjects is moderate

acne (67,6%). Interpretation score of CDLQI showed the most level quality of life

among subjects is mild impairment quality of life (45%). By using Kolmogorov-

Smirnov test, it is concluded that there are no correlation between the degree of

acne vulgaris severity with the level of quality of life (p=0,999). Conclusions:

There is no significant correlation between the degree of acne vulgaris severity

with the level of quality of life.

Keywords : acne vulgaris, severity, quality of life.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

viii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL .............................................................................................i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................iv

KATA PENGANTAR .......................................................................................v

ABSTRAK .........................................................................................................vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................viii

DAFTAR TABEL..............................................................................................x

DAFTAR BAGAN .............................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xii

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................xiii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................1

1.1 Latar Belakang .........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................3

1.3 Hipotesis ...................................................................................................3

1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................3

1.4.1 Tujuan Umum ...................................................................................3

1.4.2 Tujuan Khusus ..................................................................................3

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................5

2.1 Landasan Teori .........................................................................................5

2.1.1 Definisi Akne Vulgaris .....................................................................5

2.1.2 Epidemiologi ....................................................................................5

2.1.3 Manifestasi Klinis .............................................................................5

2.1.4 Etiologi .............................................................................................6

2.1.5 Etiopatogenesis .................................................................................6

2.1.6 Bentuk Lesi Akne .............................................................................8

2.1.7 Derajat Keparahan ............................................................................10

2.1.8 Diagnosis ..........................................................................................12

2.1.9 Tatalaksana .......................................................................................12

2.1.10 Definisi Kualitas Hidup ..................................................................13

2.1.11 Ruang Lingkup Kualitas Hidup ......................................................14

2.1.12 Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup.....................................14

2.1.13 Hubungan derajat keparahan dan tingkat kualitas hidup ................15

2.1.14 Pengukuran Kualitas Hidup ............................................................15

2.1.15 Perkembangan Remaja ...................................................................16

Page 9: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

ix

2.2 Kerangka Teori .........................................................................................18

2.3 Kerangka Konsep .....................................................................................19

2.4 Definisi Operasional .................................................................................20

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................21

3.1 Desain Penelitian ......................................................................................21

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................21

3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................21

3.3.1 Populasi Target .................................................................................21

3.3.2 Populasi Terjangkau .........................................................................21

3.3.3 Sampel Penelitian .............................................................................21

3.3.4 Kriteria Inklusi ..................................................................................22

3.3.5 Kriteria Eksklusi ...............................................................................22

3.4 Alur Penelitian ..........................................................................................23

3.5 Manajemen Data .......................................................................................24

3.3.1 Pengumpulan Data ............................................................................24

3.3.2 Pengolahan dan Analisis Data ..........................................................24

3.3.3 Penyajian Data .................................................................................24

3.6 Etika Penelitian.........................................................................................25

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................26

4.1 Hasil Penelitian.........................................................................................26

4.1.1 Dekripsi Lokasi Penelitian .............................................................26

4.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian ......................................................26

4.1.3 Tingkat Kualitas Hidup ..................................................................27

4.1.4 Hubungan antara derajat keparahan dan tingkat kualitas hidup .....27

4.2 Pembahasan ..............................................................................................28

4.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................................31

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................32

5.1 Simpulan ...................................................................................................32

5.2 Saran .........................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................33

LAMPIRAN .......................................................................................................36

Page 10: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Bentuk lesi akne vulgaris ....................................................................9

Tabel 2.2 Gradasi akne vulgaris menurut Pillsbury ............................................10

Tabel 2.3 Global Acne Grading System ..............................................................11

Tabel 2.4 Klasifikasi akne vulgaris Leeds yang direvisi Cunliffe ......................11

Tabel 2.5 Derajat akne vulgaris menurut Lehmann ............................................12

Tabel 4.1 Distribusi usia, jenis kelamin,derajat keparahan akne vulgaris ..........26

Tabel 4.2 Tingkat kualitas hidup berdasarkan interpretasi CDLQI ...................27

Tabel 4.3 Hubungan derajat keparahan dan tingkat kualitas hidup ....................28

Page 11: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

xi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Mekanisme dasar patogenesis akne vulgaris .....................................7

Page 12: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Naskah persetujuan penelitian .........................................................36

Lampiran 2 Identitas dan pertanyaan penjaring ..................................................38

Lampiran 3 Kuesioner CDLQI............................................................................39

Lampiran 4 Surat Pemohonan Izin Penelitian .....................................................41

Lampiran 5 Surat Pemohonan Persetujuan Etik Penelitian.................................42

Lampiran 6 Foto Alat Ukur dan Dokumentasi Penelitian ...................................43

Lampiran 7 Riwayat Hidup Penulis ....................................................................44

Page 13: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

xiii

DAFTAR SINGKATAN

MTs = Madrasah Tanawiyah

UIN = Universitas Islam Negeri

FKIK = Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

CDLQI = Children’s Dermatology Life Quality Index

DLQI = Dermatology Life Quality Index

CADI = Cardiff Acne Disability Index

P.acnes = Propionibaterium acnes

GAGS = Global Acne Grading System

WHO = World Health Organization

WHOQoL = World Health Organization Quality of Life

CRF = Corticotropin realizing Factor

ACTH = Adrenocorticotropic Hormone

Page 14: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akne vulgaris atau dikenal sebagai jerawat merupakan penyakit kulit kronis yang

terjadi akibat peradangan kronis pada folikel pilosebasea yang ditandai dengan

adanya komedo, papul, pustul, nodul, dan kista pada tempat predileksinya yang

biasanya pada kelenjar sebasea berukuran besar seperti wajah, dada, dan

punggung bagian atas.1,2

Akne merupakan penyakit yang tidak dilaporkan, sehingga prevalensi tepatnya

tidak diketahui. Namun, dapat diperkirakan 75% dari remaja di dunia mengalami

akne vulgaris.3 Pada umumnya, akne vulgaris dimulai pada usia 12-15 tahun,

dengan puncak tingkat keparahan pada usia 17-21 tahun.1 Pada penelitian lain

disebutkan insiden akne terjadi di usia 14-17 tahun pada wanita, dan 16-19 tahun

pada pada laki-laki, dengan lesi predominan adalah komedo dan papul. Lokasi

yang paling sering adalah pada bagian wajah (85%).2,4

Terdapat empat penyebab yang paling berpengaruh pada timbulnya akne vulgaris,

yaitu produksi sebum yang meningkat, hiperproliferasi folikel pilosebasea,

kolonisasi bakteri Propionibacterium acnes, dan proses inflamasi.1,5

Faktor risiko

yang dapat menimbulkan akne antara lain genetik, penggunaan kosmetik, jarang

membersihkan wajah, efek manipulasi berupa menggaruk atau memencet, serta

faktor makanan yang dikonsumsi.2

Adanya akne membuat hidup menjadi tidak menyenangkan, dan akne sering

terjadi pada usia belasan hingga dua puluhan tahun yang merupakan kelompok

umur yang paling tidak siap menghadapi dampak psikologis dari akne. Bagian

tubuh yang paling sering terkena adalah wajah, dimana pada remaja wajah

bernilai penting yang berkaitan dengan citra dirinya.3

Meskipun bukan merupakan kondisi yang mengancam nyawa, beberapa studi

telah menunjukkan bahwa akne dapat memiliki efek yang serius pada gambaran

diri penderita yang dapat berkembang menjadi kecemasan, depresi, dan disfungsi

Page 15: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

2

sosial.6

Pada remaja, akne vulgaris dapat memberikan efek negatif terhadap

penderitanya.7

Menurut Noorbala, akne vulgaris adalah kelainan kulit umum yang

memberikan dampak besar bagi kualitas hidup di kalangan remaja.8

Berbagai penelitian telah mengungkapkan bahwa akne vulgaris dapat

mempengaruhi kualitas hidup.8,9

Juga telah banyak dilakukan penelitian yang

mencari hubungan antara derajat keparahan akne vulgaris dengan kualitas hidup

dan didapatkan hasil yang berbeda-beda. Penelitian Ningrum melaporkan bahwa

terdapat hubungan bermakna antara derajat keparahan akne vulgaris dengan

kualitas hidup.10

Penelitian ini sejalan dengan penelitian-penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Tasoula, Noorbala, dan Vilar yang menyatakan adanya

hubungan antara derajat keparahan akne vulgaris dengan tingkat kualitas

hidup.7,8,9

Sedangkan menurut penelitian Kokandi, kualitas hidup seseorang tidak

berhubungan dengan derajat keparahan akne yang diderita seseorang.11

Hal ini

didukung dengan penelitian Bramantyo yang juga menyatakan tidak terdapat

hubungan antara derajat keparahan akne vulgaris dengan kualitas hidup

penderitanya.12

Adanya perbedaan pendapat dalam penelitian-penelitian sebelumnya membuat

peneliti tertarik melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keterkaitan antara

derajat keparahan akne vulgaris dengan tingkat kualitas hidup. Peneliti juga

tertarik untuk melakukan penelitian ini pada kelompok yang spesifik yaitu pada

kelompok usia remaja, sebagaimana yang telah diketahui bahwa masa remaja

merupakan onset dimulai terjadinya akne vulgaris. Penelitian ini dilakukan pada

siswa kelas VIII dan IX MTs Pembangunan UIN Jakarta dikarenakan pada

kelompok tersebut belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya. Sehingga

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara

derajat keparahan akne vulgaris dengan tingkat gangguan kualitas hidup pada

siswa kelas VIII dan IX MTs Pembangunan UIN Jakarta.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian

adalah apakah terdapat hubungan antara derajat keparahan akne vulgaris dengan

tingkat kualitas hidup siswa kelas VIII dan IX MTs Pembangunan UIN Jakarta?

1.3 Hipotesis

Terdapat hubungan antara derajat keparahan akne vulgaris dengan tingkat

kualitas hidup siswa kelas VIII dan IX MTs Pembangunan UIN Jakarta, yaitu

semakin berat derajat keparahan akne vulgaris maka semakin terganggu kualitas

hidup penderitanya.

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan derajat keparahan akne vulgaris dengan

tingkat kualitas hidup siswa kelas VIII dan IX MTs Pembangunan UIN

Jakarta.

1.4.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui prevalensi penderita akne vulgaris pada siswa kelas VIII

dan IX MTs Pembangunan UIN Jakarta secara umum, dan berdasarkan usia

dan jenis kelamin.

Untuk mengetahui derajat keparahan akne vulgaris berdasarkan Klasifikasi

Lehmann.

Untuk mengetahui tingkat kualitas hidup penderita akne vulgaris

berdasarkan skor CDLQI.

Untuk mengetahui hubungan derajat keparahan akne vulgaris berdasarkan

klasifikasi Lehmann dengan tingkat gangguan kualitas hidup penderita akne

vulgaris berdasarkan skor CDLQI pada siswa kelas VIII dan IX MTs

Pembangunan UIN Jakarta.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

4

1.5 Manfaat Penelitian

Bagi peneliti, penelitian ini sebagai media pembelajaran guna menambah

pengetahuan dan pengalaman dalam bidang penulisan karya ilmiah.

Bagi penelitian selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

rujukan yang terkait dengan hubungan derajat keparahan akne vulgaris

dengan tingkat kualitas hidup.

Menambah wawasan bagi responden penelitian yaitu siswa kelas VIII dan

IX MTs Pembangunan UIN Jakarta tentang derajat keparahan akne vulgaris

dan kualitas hidup.

Page 18: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Definisi akne vulgaris

Akne vulgaris merupakan peradangan kronis folikel pilosebasea dengan penyebab

multifaktor dan menifestasi klinis berupa komedo, papul, pustul, nodus, serta

kista.1 Akne vulgaris merupakan gangguan yang sering terjadi pada remaja.

4

2.1.2 Epidemiologi

Akne vulgaris merupakan penyakit kulit yang paling umum diderita oleh

masyarakat. Dapat diperkirakan 75% dari remaja di dunia mengalami akne pada

beberapa waktu dan hampir 80 % dari semua orang pernah mengalami akne

vulgaris.3

Prevalensi akne vulgaris pada masa remaja berkisar antara 47-90%. Pada ras Asia,

lesi inflamasi lebih sering dibandingkan lesi komedonal, yaitu 20% lesi inflmasi,

10% lesi komedonal.13

Di Amerika serikat, 85% dari penduduk dengan usia 12-14 tahun menderita akne

vulgaris. Di Afrika, didapatkan prevalensi akne vulgaris pada remaja sebesar

90,7%.14

Pada umumnya, akne vulgaris dimulai pada usia 12-15 tahun, dengan puncak

tingkat keparahan pada usia 17-21 tahun.1 Di Palembang, sebesar 68,2 %

penduduk dengan usia 14-21 tahun mengalami akne vulgaris, dimana pada

kelompok laki-laki 37,3%, dan kelompok wanita 30,9%. 2

2.1.3 Manifestasi klinis

Akne vulgaris mempunya predileksi di wajah dan leher (99%) , punggung (66%),

dada(15%), serta bahu dan lengan atas.1 Lokasi yang paling sering adalah pada

bagian wajah (85%).2 Kadang pasien mengeluh gatal dan nyeri. Sebagian pasien

merasa terganggu secara estetis. Efloresensi akne terbagi menjadi:

5

Page 19: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

6

lesi non inflamasi: berupa komedo terbuka, komedo tertutup,dan

lesi inflamasi: berupa papul, pustul, nodul, dan kista.1,13

2.1.4 Etiologi

Beberapa etiologi yang diduga terlibat dengan terjadinya akne vulgaris, berupa

faktor intrinsik, yaitu genetik, ras hormonal, dan faktor ekstinsik berupa stress,

iklim/suhu/kelembaban, kosmetik, diet tinggi lemak jenuh, efek manipulasi

berupa menggaruk atau memencet, rokok, dan obat-obatan.1,2,13

Prevalensi akne vulgaris pada siswa SMA yang mengalami akne vulgaris ringan

sampai berat dengan riwayat akne vulgaris pada keluarga yaitu 19,9% dan tanpa

riwayat akne vulgaris pada keluarga yaitu 9,8%.4

Diketahui bahwa faktor stress merupakan salah satu pemicu timbulnya akne

vulgaris, dimana saat terjadi stress psikologis, maka akan merangsang

hipotalamus untuk memproduki CRF yang akan menstimulasi hipofisis anterior,

sehingga terjadi peningkatan ACTH. Peningkatan ACTH dalam darah akan

menyebabkan aktivitas korteks adrenal meningkat, sehingga salah satu hormon

yang dihasilkan korteks adrenal yaitu hormon androgen pun mengalami

peningkatan. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa hormon androgen

memiliki peran penting dalam patogenesis akne vulgaris.15

2.1.5 Etiopatogenesis

Patogenesis akne meliputi empat faktor, yaitu hiperproliferasi epidermis vaskular

sehingga terjadi sumbatan folikel, produksi sebum yang berlebihan, inflamasi, dan

aktivitas Propionibacterium acnes.1,4,5,13,16

1. Produksi sebum yang meningkat

Pada individu penderita akne vulgaris, secara umum ukuran folikel kelenjar

sebasea serta jumlah lobul tiap kelenjar bertambah. Ekskresi sebum ada dibawah

kontrol hormon androgen. Hormon androgen berperan dalam perubahan sel-sel

sebosit dan sel-sel keratinosit folikular sehingga menyebabkan terjadinya

mikrokomedo dan komedo yang akan berkembang menjadi lesi inflamasi.1,4,16

Page 20: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

7

Sel-sel sebosit dan keratinosit folikel pilosebasea memiliki mekanisme selular

yang digunakan untuk mencerna hormon androgen, yaitu enzim-enzim 5-α-

reduktase (tipe 1) serta 3β dan 7β hidroksisteroid dehidrogenase yang terdapat

pada sel-sel sebosit basal yang belum diferensiasi. Setelah berdiferensiasi, sel-sel

sebosit kemudian ruptur dengan melepaskan sebum kedalam duktus pilosebasea.

Telah diketahui bahwa akibat stimulus hormon androgen kelenjar sebasea mulai

berkembang pada usia 7-8 tahun. Tingkat peningkatan androgen pada masa

remaja diketahui menjadi titik awal untuk pengembangan jerawat remaja.1,16

Hormon androgen

Keratiniasi folikel abnormal peningkatan produksi sebum

Obstruksi

P.acnes

Lesi noninflamasi (komedo) lesi inflamasi (papul, pustul, nodul)

P.acnes

Bagan 2.1. mekanisme dasar patogenesis akne vulgaris.5

2. Hiperproliferasi folikel pilosebasea

Penelitian imunohistokimiawi menunjukkan adanya peningkatan proliferasi

keratinosit basal dan diferensiasi abnormal dari sel-sel keratinosit folikular. Hal

ini kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya kadar asam linoleat sebasea.

Lapisan granulosum menebal, tonofilamen dan butir-butir keratohialin meningkat,

kandungan lipid bertambah sehingga lama-kelamaan menebal dan membentuk

sumbatan pada orifisium folikel. Bahan-bahan keratin mengisi folikel sehingga

menyebabkan folikel melebar. Pada akhirnya secara klinis terdapat lesi non

inflamasi dan lesi inflamasi, bila terdapat proliferasi P.acnes.1,16

3. Kolonisasi Propionibacterium acnes

Page 21: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

8

Dalam patogenesis jerawat, mikroflora alami kulit turut memainkan peran, yaitu

bakteri Gram positif berbentuk batang yang bersifat anaerob, Propionibaterium

acnes (P.acnes). P.acnes adalah mikroorganisme utama yang ditemukan di daerah

infra infundibulum dan dapat mencapai permukaan kulit dengan mengikuti aliran

sebum.

P.acnes menyajikan sejumlah kegiatan enzimatik, salah satunya

komponen lipasenya yang memecah diasilgliserol sebaseous dan trigliserida

menjadi gliserol dan asam lemak bebas yang menyebabkan hiperkeratosis

proliferatif di saluran folikel, sehingga menghasilkan efek komedogenik.

Pengaruhnya dalam menurunkan pH menyebabkan pecahnya komedo. Protease

dari P.acnes memungkinkan perembesan isi folikel melalui dindingnya dan

hyaluronidase mendukung penyebarannya di dermis. Konsekuensi klinis dari

proses ini adalah papula, indurasi dan abses.1,4,16

P.acnes mempengaruhi kedua komponen seluler dan humoral dari sistem

kekebalan tubuh. P.acnes mampu bertahan dalam makrofag dan meningkatkan

kemotaksis leukosit polimorfonuklear. Bakteri ini juga sitotoksik aktif yaitu dapat

mengaktifkan komplemen dan menyebabkan hipersensitivitas tipe cepat atau

lambat. Produk lain dari P.acnes adalah fosfatase, neuraminidase,

deoksiribonuklease, dan zat yang mirip dengan prostaglandin menjadi tanda

penting dalam pembentukan manifestasi inflamasi akne.16

4. Proses inflamasi

P.acnes diduga berperan penting menimbulkan inflamasi pada akne vulgaris

dangan menghasilkan faktor kemotaktik dan enzim lipase yang akan mengubah

trigliserida menjadi asam lemak bebas sehingga terjadi kolonisasi P.acnes yang

memicu inflamasi. Selain itu antibodi terhadap antigen dinding sel P.acnes

meningkatkan respons inflamasi melalui aktivitas komplemen.1,13

Mekanisme

kekebalan tubuh juga berkontribusi terhadap pembentukan peradangan reaktif.

Tes intradermal dengan suspensi P.acnes tewas pada pasien dengan bentuk parah

dari jerawat menunjukkan setelah 48 jam reaksi inflamasi secara signifikan lebih

besar dari pada orang yang sehat. Pada pasien ini, peningkatan antibodi spesifik

juga terdaftar.16

Page 22: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

9

2.1.6 Bentuk lesi

Berdasarkan efloresensinya akne vulgaris memiliki beberapa macam bentuk lesi,

seperti komedo, papul, pustul, nodul, dan kista yang rinciannya dijelaskan dalam

tabel 2.1 sebagai berikut.

Tabel 2.1 Bentuk Lesi Akne Vulgaris Bentuk lesi Gambaran klinis Gambaran

4

Komedo

terbuka

Diameter 0,1-0,3 mm.Dapat berbentuk datar

atau meninggi, puncaknya berwarna hitam

dikarenakan terdapat banyak pigmen melanin.

Komedo

tertutup

Lesi kecil dan jelas dengan diameter 0,1-0,3

mm. lesi mengalami perbaikan dalam waktu 3-4

hari sebanyak 25% dan akan berkembang

menjadi lesi inflamasi sebanyak 75%.

Papul 50% berasal dari mikrokomedo.Terdapat 2 tipe

papul, yaitu aktif dan tidak aktif, dimana untuk

yang tidak aktif, berwarna kurang merah dan

lebih kecil dari yang aktif, berdiameter 4mm.

Pustul Letaknya dalam ataupun superfisial. Lebih

jarang dijumpai daripada papul. Pustul terbentuk

dari papul atau nodul yang mengalami inflamasi,

dapat bertahan selama 7 hari atau lebih.

Nodul Nodul terletak lebih dalam dan dapat bertahan

selama 8 minggu dan kemudian mengecil.

Namun, tidak semua nodul dapat menghilang,

sebagian dapat menjadi parut.

Kista Kista jarang terjadi, bila terbentuk, diameter

mencapai beberapa sentimeter. Bila diaspirasi

dengan jarum besar akan didapati material

kental berupa krem berwarna kuning.

Sumber : Bernadette, 2015, Zaenglein, 2012

Page 23: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

10

2.1.7 Derajat keparahan

Menentukan derajat keparahan akne vulgaris dapat membantu pasien dalam

memilih pengobatan yang tepat. Terdapat berbagai klasifikasi yang berbeda dalam

menilai derajat keparahan akne vulgaris. Setidaknya terdapat 25 klasifikasi yang

telah ada.11

Saat ini klasifikasi yang digunakan di Indonesia (oleh FKUI/RS Cipto

Mangunkusumo) untuk menentukan derajat keparahan akne vulgaris adalah

klasifikasi menurut Lehmann.1 Klasifikasi yang banyak digunakan di negara lain

seperti di Hong Kong, India, Yordania, Malaysia, Arab Saudi, dan Turki ialah

GAGS. Klasifikasi lain yang sering juga dipakai adalah Klasifikasi Leeds.

Sedangkan, di Korea menggunakan Korean Acne Grading System, dan Jepang

menggunakan klasifikasi Hayashi dalam menilai derajat keparahan akne vularis.18

Menurut Pillsbury, akne vulgaris dibagi menjadi 4 gradasi, yaitu I, II, III, dan IV,

yang dinilai berdasarkan gambaran klinis yang terdapat di muka, dada, dan

punggung.

Tabel 2.2 Derajat keparahan akne vulgaris menurut menurut Pillsbury17,18

Gradasi Gambaran Klinis

I Komedo di muka

II Komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih dalam di muka.

III Komedo, papul, pustul, dan peradangan lebih dalam di muka, dada,

punggung.

IV Akne konglobata.

Sumber : Ramli, 2012, Adityan, 2009

Doshi, Zaheer dan Stiller merancang sistem penilaian yang dinamakan GAGS.

Sistem ini menilai enam daerah yaitu dahi, masing masing pipi, hidung , dagu,

dada dan punggung. Setiap lokasi dihitung sebagai faktor, dan jenis lesi diberi

nilai tergantung pada tingkat keparahannya, kemudian ditentukan skor lokal yaitu

dengan mengalikan faktor dan keparahan. Jumlah dari seluruh skor lokal disebut

Page 24: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

11

dengan skor global. Keparahan akne vulgaris dinilai dengan menggunakan skor

global tersebut.18,19

Tabel 2.3 Derajat keparahan akne vulgaris menurut GAGS 18,19

Lokasi Faktor

(f)

Keparahan (s) Skor lokal

(fxs)

Derajat Keparahan

akne

Dahi 2 0 Tidak ada

lesi

Ringan 1-18

Pipi kiri 2 1 Komedo Sedang 19-30

Pipi

kanan

2 2 Papul Berat 30-38

Hidung 1 3 Pustul Sangat

berat

>39

Dagu 1 4 Nodul

Dada 3 Skor total

Sumber : Ramli, 2012

Klasifikasi akne vulgaris Leeds yang di revisi oleh Cunliffe menyebutkan bahwa

akne vulgaris terbagi menjadi derajat I, II, III, dan IV dengan kriteria yang

dijelaskan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.4 Klasifikasi akne vulgaris Leeds yang di revisi Cunliffe (2003)9,19

I Komedo predominan, papul dan pustul (kecil dan <10) Ringan

II 10-40 papul dan pustul Sedang

III 40-100 papul dan pustul, >40 komedo, terdapat nodul Sedang/ berat

IV Nodulokistik dan akne konglobata dengan keparahan,

lesi yang nyeri, papul, pustul, dan komedo.

Berat

Sumber : Vilar, 2015, Adityan, 2009

Page 25: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

12

2.1.8 Diagnosis

Diagnosis akne vulgaris ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Saat ini klasifikasi yang digunakan di Indonesia (FKUI/RSCM) untuk

menentukan derajat akne vulgaris adalah klasifikasi menurut Lehmann, yang

diadopsi dari 2nd

Acne Round Table Meeting (South East Asia) Regional

Consensus on Acne Management.1

Tabel 2.5. Derajat keparahan akne vulgaris menurut Lehmann1

Derajat Lesi Gambar14

Akne ringan Komedo < 20, atau

Lesi inflamasi <15, atau

Total lesi < 30

Akne sedang Komedo 20-100, atau

Lesi inflamasi 15-50, atau

Total lesi 30-125

Akne berat Kista >5, atau komedo >100,

atau

Lesi inflamasi > 50, atau

Total lesi >125

Sumber : Bernadette, 2015

2.1.9 Tatalaksana

Tujuan tatalaksana akne vulgaris adalah untuk mempercepat penyembuhan,

mencegah pembentukan akne baru, dan mencegah jaringan parut yang merupakan

komplikasi dari akne yang bersifat permanen.1,13

Tatalaksana akne vulgaris harus berdasarkan penyebab atau faktor pencetusnya,

patogenesis, keadaan klinis, derajat keparahan akne, dan aspek psikologis. Dari

Page 26: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

13

aspek psikologis, sebagian besar pasien akne vulgaris merasa malu yang

berlebihan, rendah diri, perasaan cemas dan menyendiri, sehingga memerlukan

terapi yang lebih efektif.1

Penatalaksanaan umum akne vulgaris dimulai dengan mencuci wajah minimal 2

kali dalam sehari menggunakan sabun. Beberapa sabun sudah mengandung

antibakteri, misalnya triklosan yang menghambat kokus positif gram. Selain itu

juga banyak sabun mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat.1,4

Penatalaksanaan medikamentosa berupa pemakaian bahan topikal untuk

pengobatan akne sangat beragam. Sulfur, sodium sulfasetamid, resorsinol, dan

asam salisilat, sering ditemukan sebagai obat bebas. Asam azaleat dengan

konsentrasi krim 20 persen atau gel 15 persen, memiliki efek antimikroba dan

komedolitik, selain mengurangi pigmentasi dengan berfungsi sebagai inhibitor

kompetitif tirosinase. Benzoil peroksida merupakan antimikroba kuat, tetapi

bukan antibiotik, sehingga tidak menimbulkan resistensi.4,13

Antibiotik topikal yang sering digunakan adalah klindamisin dan eritromisin.

Keduanya dapat digunakan dengan kombinasi bersama benzoil peroksida dan

terbukti mengurangi resistensi.4

2.1.10 Definisi kualitas hidup

Menurut World Health Organization (WHO), kualitas hidup diartikan sebagai

persepsi individual dari keberadaannya dalam hidup, dalam konteks kultural dan

sistem nilai dimana dia hidup dan hubungannya dengan tujuan, harapan, standar,

dan perhatiannya.20

Seperti halnya definisi sehat, yaitu tidak hanya berarti tidak ada kelemahan atau

penyakit, demikian juga mengenai kualitas hidup, kualitas hidup bukan berarti

tidak adanya keluhan saja, akan tetapi terdapat hal-hal lain yang dirasakan oleh

penderita, bagaimana perasaan penderita sebenarnya dan apa yang sebenarnya

menjadi keinginannya.21

Page 27: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

14

2.1.11 Ruang lingkup kualitas hidup20,22

Secara umum terdapat 6 aspek yang yang dipakai untuk mengukur kualitas hidup

berdasarkan kuesioner yang dikembangkan oleh WHO, bidang tersebut antara

lain:

1. Kesehatan fisik

Terdiri dari kesehatan umum, nyeri, energi dan vitalitas, aktivitas seksual,

tidur, dan istirahat.

2. Kesehatan psikologis

Terdiri dari perasaan positif, cara berpikir, belajar, memori, konsentrasi,

harga diri, penampilan dan gambaran jasmani, perasaan negatif, dan

kepercayaan individu.

3. Keleluasaan aktivitas

Terdiri dari mobilitas, aktivitas sehari-hari, komunikasi, kemampuan kerja.

4. Hubungan sosial

Terdiri dari hubungan sosial dan dukungan sosial.

5. Lingkungan

Terdiri dari kebebasan, keselamatan fisik dan keamanan, lingkungan rumah,

sumber keuangan, kepedulian sosial,dan kepuasan kerja.

6. Spiritual

Terdiri dari agama, spritualitas, dan kepercayaan.

2.1.12 Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup

Berdasarkan definisi yang dikemukakan dalam World Health Organization

Quality of Life (WHOQoL), bahwa persepsi individu mengenai kualitas hidupnya

dipengaruhi oleh konteks kultural dan sistem nilai dimana individu tersebut hidup

dan tinggal.20

Berbagai penelitian menemukan beberapa faktor yang

mempengaruhi kualitas hidup. Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas

hidup tersebut antara lain jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan,

hubungan dengan orang lain, dan standar referensi yang menjadi pembanding

antara kualitas hidupnya dengan orang lain. 21,23

Page 28: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

15

2.1.13 Hubungan derajat keparahan akne vulgaris dengan tingkat kualitas

hidup

Meskipun bukan sebuah kondisi yang mengancam kehidupan, berbagai penelitian

telah mengungkapkan bahwa akne vulgaris terdapat hubungan dengan kualitas

hidup.8,9

Keluhan pasien akne vulgaris yang dilaporkan terkait keluhan efek

fungsional, sosial, psikologikal, dan emosional mereka sebanding dengan yang

dilaporkan oleh pasien penyakit lain, seperti asma kronik, epilepsi, diabetes, dan

artritis, sehingga akne vulgaris bukanlah penyakit yang bisa diacuhkan

dibandingkan dengan kondisi penyakit kronis lain.25

Penelitian Ningrum

melaporkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara derajat keparahan akne

vulgaris dengan kualitas hidup.10

Pada penelitian Vilar,dkk menyatakan bahwa

derajat keparahan akne vulgaris berhubungan dengan kualitas hidup yang buruk.9

Sejalan dengan Ningrum dan Vilar, menurut Tasoula, akne vulgaris pada remaja

dapat memberikan efek psikis yang negatif pada penderitanya dan mempengaruhi

tingkat kualitas hidup.7

Namun hal yang berbeda disampaikan dalam penelitian Kokandi yang

menyatakan tidak terdapat hubungan antara derajat keparahan akne vulgaris.11

Hal

ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Bramantyo bahwa derajat

keparahan akne vulgaris tidak berhubungan dengan tingkat kualitas hidup.12

2.1.14 Pengukuran kualitas hidup pada penderita akne vulgaris

Menurut WHO, pengukuran kesehatan dan efek perawatan kesehatan harus

mencakup tidak hanya indikasi perubahan frekuensi dan tingkat keparahan

penyakit, tetapi juga perkiraan kualitas hidup.20,24

Kualitas hidup diukur menggunakan kuesioner yang telah divalidasi. Terdapat

berbagai macam kuesioner yang digunakan untuk mengukur berbagai penyakit

baik secara umum, maupun spesifik untuk suatu penyakit. Untuk akne vulgaris,

terdapat indikator spesifik untuk pengukuran kualitas hidup. Saat ini, yang paling

banyak dipakai ialah Cardiff Acne Disability Index (CADI), Dermatology Life

Quality Index (DLQI), dan Children’s Dermatology Life Quality Index (CDLQI).

Page 29: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

16

CADI merupakan kuesioner yang spesifik untuk akne vulgaris yang didesain

untuk digunakan pada remaja dan dewasa muda yang menderita akne vulgaris.26

DLQI digunakan untuk menilai kualitas hidup pada responden dewasa, yaitu

diatas usia 16 tahun, sedangkan CDLQI digunakan untuk menilai kualitas hidup

responden berusia dibawah 16 tahun. Selain menilai kualitas hidup penderita akne

vulgaris, Kedua kuesioner ini banyak digunakan dalam penelitian yang mengukur

kualitas hidup karena validitas dan reliabilitasnya yang baik, cara pengukurannya

sederhana, serta mampu membandingkan kualitas hidup suatu penyakit kulit

dengan penyakit kulit lainnya. 27

CDLQI dapat dianalisis dengan 6 kategori yaitu : gejala dan perasaan, waktu

luang, sekolah atau liburan, hubungan pribadi, tidur, dan perawatan. CDLQI

merupakan kuesioner berbahasa inggris yang diterjemahkan dalam berbagai

bahasa yang telah divalidasi oleh Universitas Cardiff, termasuk juga dalam bahasa

Indonesia.7,27

Skor setiap jawaban dari pertanyaan dinilai dalam bentuk skor, yang

kemudian dihitung dengan menjumlahkan total skor setiap jawaban. Tingkat

kualitas hidup interpretasikan berdasarkan total skor yaitu mulai dari tidak

terganggu, gangguan ringan, sedang, berat, dan sangat berat.27

Sampai dekade yang lalu, prosedur evaluasi perawatan medis hampir hanya

didasarkan pada kriteria objektif yang tekait klinis dan somatik saja. Dalam

dekade terakhir ini, rekaman dengan cara yang standar dari faktor subjektif seperti

pengalaman, perilaku pasien, dan beban penyakit dapat diandalkan

secara intensif yang memungkinkan dokter untuk menilai jalannya penyakit dan

efek terapi.26

2.1.15 Perkembangan remaja

Remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menjadi dewasa, dimana

terjadi berbagai perubahan baik hormonal, fisik, psikologis, maupun sosial.

Perubahan fisik yang menonjol ialah perkembangan tanda-tanda seks sekunder

dan pacu tumbuh. Terjadi juga perubahan psikososial baik dalam tingkah laku,

hubungan dengan lingkungan, serta ketertarikan dengan lawan jenis. Perubahan

Page 30: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

17

psikososial remaja dibagi dalam 3 tahapan, yaitu remaja awal, pertengahan, dan

akhir.28,29

Pada masa remaja awal, peran teman sebaya sangat dominan, mereka berusaha

untuk membentuk kelompok, bertingkah laku, berpenampilan, mempunyai bahasa

atau isyarat yang sama. Pada masa remaja pertengahan, mereka sudah mulai

mempunyai role model dan konsisten terhadap cita-cita. Dan pada masa remaja

akhir, mereka lebih memperhatikan masa depan, termasuk peran yang

diinginkannya nanti, dan mulai dapat menerima tradisi dan kebiasaan

lingkungan.29

Page 31: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

18

2.2 Kerangka Teori

AKNE VULGARIS

Penilaian derajat

keparahan

GAGS

Lehmann

KUALITAS HIDUP

Tidak

terganggu

Gangguan

sedang

Gangguan

ringan

Gangguan

berat

Gangguan

sangat berat

Instrumen pengukur

DLQI

CDLQI

CADI

Usia

Jenis kelamin

Tingkat pendidikan

Hubungan dengan

orang lain

Standar referensi

pekerjaan

Kesehatan fisik

Kesehatan

psikologis

Keleluasaan

aktivitas

Hubungan sosial

lingkungan

spiritual

Remaja

Perubahan

hormonal

Faktor internal Faktor eksternal:

lingkungan

Kolonisasi P.acnes

Hormon androgen

Peningkatan

produksi sebum

Hiperproliferasi

folikel pilosebasea inflamasi

Mikrokomedo dan

komedo

Papul,pustul,nodul

Bentuk lesi akne

Leeds

Akne ringan,

sedang, berat,

sangat berat

(grade I- IV)

Ringan,

Sedang,

berat

Page 32: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

19

2.3 Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian, kerangka konsep tentang kualitas hidup

pada pasien akne vulgaris dapat dirumuskan secara skematis pada bagan berikut :

Keterangan :

= Variabel yang diteliti

= Variabel yang tidak dihubungkan

Derajat keparahan akne vulgaris Kualitas hidup penderita akne

vulgaris

Tidak

terganggu

Gangguan

sedang

Gangguan

ringan

Gangguan

berat

Gangguan

sangat berat

Akne Ringan

Akne Berat

Akne Sedang

Pengukuran dengan

Kuesioner CDLQI

Usia

Jenis kelamin

Klasifikasi Lehmann

Page 33: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

20

2.4 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Cara ukur Alat

ukur

Hasil ukur Skala

ukur

1. Derajat

keparahan

akne

vulgaris

Penilaian

gradasi akne

vulgaris

menurut

klasifikasi

Lehmann.

Pemeriksaan

fisik berupa

inspeksi bagian

wajah pasien,

menentukan

bentuk lesi dan

menghitung

jumlah akne

vulgaris.

kaca

pembesar

Jumlah dari masing

masing bentuk lesi

akne vulgaris

Komedo<20 atau,

lesi inflamasi <15

atau, total lesi <30 =

akne ringan

Komedo 20-100,

atau lesi inflamasi

15-50,atau total lesi

30-125 =akne

sedang

Kista >5,atau

komedo >100,atau

lesi inflamasi

>50,atau total lesi

>125 =akne berat

Ordinal

2. Kualitas

Hidup

Penilaian

persepsi

individu

tentang

keberadaanny

a dalam hidup,

dalam konteks

kultural, nilai,

harapan,

standar, dan

perhatiannya

berdasarkan

CDLQI.

Menjawab 10

pertanyaan

dalam kuesioner

CDLQI

Kertas

kuesioner

CDLQI

dan alat

tulis

berupa

pensil /

pulpen

Skor dari total 10

pertanyaan kuesioner

CDLQI

0-1=tidak terganggu

2-6=sedikit

terganggu

7-2=terganggu

13-18=banyak

terganggu

19-30= sangat

terganggu

Ordinal

Page 34: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

21

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain potong

lintang untuk mencari hubungan antarvariabel yaitu derajat keparahan akne

vulgaris (variabel independen) dan kualitas hidup (variabel dependen) yang

ditentukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari hasil kuesioner dan

pemeriksaan fisik kondisi klinis dermatologis responden.

3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2-27 September 2016 di MTs Pembangunan

UIN Jakarta.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Target

Semua siswa penderita akne vulgaris yang berusia 16 tahun ke bawah.

3.3.2 Populasi Terjangkau

Penderita akne vulgaris di kelas VIII dan IX MTs Pembangunan UIN Jakarta.

3.3.3 Sampel Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan secara konsekutif, dimana setiap subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dan tidak terdapat kriteria eksklusi dimasukkan dalam

penelitian.

Perhitungan besar sampel diambil berdasarkan jenis pertanyaan penelitian yaitu

analitis bivariat kategorik tidak berpasangan, dengan rumus sebagai berikut.

n1= n2 =[ √ √

]

=[ √ √

]

21

Page 35: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

22

n1= n2 = 63,2 sampel, dibulatkan menjadi 63 sampel.

Pada penelitian ini dibutuhkan sampel sebanyak 63 sampel untuk masing-masing

derajat keparahan akne vulgaris yaitu derajat ringan dan derajat sedang-berat. Di

penelitian ini dilakukan penggabungan pada derajat keparahan akne sedang dan

berat untuk dilakukan analisis bivariat.

keterangan :

n1 = n2 = jumlah sampel setiap kelompok

Zα = deviat baku alfa = 5% = 1,96

Zβ = deviat baku beta = 20% = 0,84

P2 = proporsi pada kelompok yang telah diketahui= 0,46.9

Q2 = 1 - P2 = 1- 0,46 = 0,54

P1 = proporsi yang nilainya merupakan judgement peneliti = 0,7

Q1 = 1 – P1 = 1-0,7 = 0,3

P1-P2 = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna = 0,24

P = proporsi total (P1+P2) / 2 = (0,7+0,46)/2 =0,58

Q = 1- P = 1- 0,58 = 0,42

3.3.4 Kriteria inklusi

a. Siswa kelas VIII dan IX MTs Pembangunan UIN Jakarta.

b. Berusia 16 tahun ke bawah.

c. Sedang mengalami akne vulgaris minimal satu minggu terakhir.

d. Bersedia mengikuti penelitian dan menandatangani surat persetujuan (inform

consent).

3.3.5 Kriteria eksklusi

a. Mengalami penyakit kulit lain selain akne vulgaris di wajah.

b. Telah mengisi kuesioner, namun tidak bersedia dilakukan pemeriksaan fisik

dermatologis.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

23

3.4 Alur Penelitian

Populasi siswa VIII dan IX MTs

Pembangunan UIN Jakarta

Diperoleh sampel yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi

Memberi penjelasan dan inform

consent kepada sampel.

Menilai derajat keparahan akne

vulgaris dengan pemeriksaan

fisik inspeksi wajah

Sampel melengkapi

ketidaklengkapan kuesioner

Pengumpulan data

Pengolahan dan analisis data

Penyajian data

Pengisian kuesioner penjaring oleh

seluruh populasi terjangkau

Sampel mengisi kuesioner CDLQI

kesimpulan

Page 37: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

24

3.5 Manajemen Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1.1 Data Primer

Data primer dikumpulkan dari pengisian kuesioner penjaring dan CDLQI oleh

responden dan hasil pemeriksaan fisik kondisi klinis dermatologis responden yang

dilakukan oleh peneliti, berupa inspeksi wajah penderita akne vulgaris untuk

melihat bentuk lesi serta menghitung jumlahnya untuk menentukan derajat

keparahan akne vulgaris berdasarkan klasifikasi Lehmann.

3.5.1.2 Data Sekunder

Data sekunder di peroleh dari pihak Madrasah yaitu berupa data jumlah siswa

kelas VIII dan IX MTs Pembangunan UIN Jakarta.

3.5.2 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data menggunakan program statistika SPSS 22.0. data dilakukan

pengolahan statistik deskriptif, kemudian dilakukan uji One-way Kolmogorov-

smirnov untuk mengetahui normalitas distribusi data. Analisis data menggunakan

uji Chi-Square bila syarat terpenuhi, yaitu sel yang mempunyai hitung harapan

kurang dari 5, maksimal 20% dari jumlah sel. Bila tidak memenuhi syarat, untuk

tabel selain 2 x 2 dan 2 x k, dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel

kemudian diuji kembali dengan menggunakan uji Chi-Square. Bila tidak

memenuhi syarat, digunakan uji alternatif Kolmogorov-Smirnov.

3.5.3 Rencana Penyajian Data

Data yang telah di analisis disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

25

3.6 Etika Penelitian

Hal-hal yang terkait etika penelitian pada penelitian ini adalah:

1. Menyertakan surat pengantar yang ditujukan pada pihak MTs Pembangunan

UIN Jakarta sebagai permohonan izin untuk melakukan penelitian.

2. Memberikan penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan dan

meminta persetujuan kepada responden secara lisan maupun tertulis dengan

menandatangani form persetujuan bersedia mengikuti penelitian.

3. Menyertakan surat komisi etik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

26

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian

4.1.1 Deskripsi lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Pembangunan UIN Jakarta yang berlokasi di

Jalan Ibnu Taimiya 4, Kota Tangerang Selatan, Banten. Pengaturan alokasi waktu

belajar adalah 40 menit per jam pelajaran, sehingga jumlah jam pelajaran

perminggu teralokasi 45 jam pelajaran. Fasilitas yang yang tersedia berupa, ruang

kelas, perpustakaan, laboratorium komputer, MIPA, IPS, Bahasa, dan kitchen lab,

masjid dan aula, sarana audio visual, UKS dan perawatan RS Syarif Hidayatullah,

ruang bimbingan dan konseling, ruang musik, tabungan amal saleh, sarana antar

jemput, kantin, satpam, koperasi sekolah, sarana olahraga dan Bank.

4.1.2 Karakteristik responden

Dari total 472 siswa kelas VIII dan IX MTs Pembangunan UIN Jakarta, diperoleh

sebanyak 222 siswa (47%) yang menjadi responden dalam penelitian ini, dengan

rerata usia 13,35 tahun (± 0,65). Distribusi usia, jenis kelamin, dan derajat

keparahan akne vulgaris pada responden disajikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut.

Tabel 4.1 Distribusi usia, jenis kelamin, derajat keparahan akne vulgaris

responden Karakteristik Frekuensi

(n)

Persentase

(%)

Total

n (%)

Usia

12 tahun 16 7,2

222

(100,0)

13 tahun 118 53,2

14 tahun 83 37,4

15 tahun 5 2,3

Jenis kelamin

Laki-laki 121 54,5 222

(100,0) Perempuan 101 45,5

Derajat keparahan akne

Ringan 69 31,1 222

(100,0) Sedang 150 67,6

Berat 3 1,4

26

Page 40: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

27

Berdasarkan tabel 4.1 Responden yang terbanyak berasal dari usia 13 tahun

(53,2%), dan responden yang paling sedikit yakni usia 15 tahun (2,3%).

responden yang mengalami akne vulgaris lebih banyak pada jenis kelamin laki-

laki (54,5%) daripada perempuan (45,5%). Derajat keparahan akne vulgaris

terbanyak yang dialami oleh responden ialah akne derajat sedang (67,6%),

kemudian akne derajat ringan (31,1%) dan yang paling sedikit ialah akne derajat

berat (1,4%).

4.1.3 Tingkat kualitas hidup

Berdasarkan interpretasi skor CDLQI, tingkat kualitas hidup terbagi mulai dari

tidak terganggu sampai gangguan sangat berat. Data lengkap tingkat kualitas

hidup responden berdasarkan interpretasi CDLQI disajikan dalam tabel 4.2

berikut.

Tabel 4.2 Tingkat kualitas hidup responden berdasarkan interpretasi CDLQI

Tingkat kualitas

hidup

Frekuensi (n) Persentase (%) Median

Tidak terganggu 61 27,5

3,50

Gangguan ringan 100 45,0

Gangguan sedang 51 23,0

Gangguan berat 10 4,5

Gangguan sangat

berat

0 0,0

Total 222 100,0

Berdasarkan tabel 4.2, Gangguan kualitas hidup ringan merupakan yang paling

banyak dialami responden (45%), dan yang paling sedikit ialah gangguan kualitas

hidup berat (4,5%). Diketahui median dari skor CDLQI adalah 3,50 yang artinya

rata-rata responden mengalami gangguan kualitas hidup ringan.

4.1.4 Hubungan antara derajat keparahan akne dan tingkat kualitas hidup

Pada penelitian ini, variabel yang dihubungkan adalah derajat keparahan akne

vulgaris dan tingkat kualitas hidup. Kedua variabel ini merupakan variabel

Page 41: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

28

kategorik. Hubungan antara variabel penelitian disajikan dalam tabel 4.3 sebagai

berikut.

Tabel 4.3 Hubungan antara derjat keparahan akne dan tingkat kualitas hidup

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

Derajat

keparahan

akne

Tingkat kualitas hidup

p Tidak

terganggu

Gangguan

ringan

Gangguan

sedang-berat Total

n % n % N %

Ringan 22 31,9 30 43,5 17 24,6 69 0,999

Sedang-berat 39 25,5 70 45,8 44 28,8 153

Total 61 27,5 100 45,0 61 27,5 222

Dari tabel 4.3, diketahui bahwa pada responden dengan derajat keparahan akne

vulgaris ringan, paling banyak mengalami gangguan kualitas hidup ringan

(43,5%). Responden dengan derajat akne vulgaris sedang hingga berat juga

didapatkan paling banyak mengalami gangguan kualitas hidup yang ringan

(45,5%).

Didapatkan p=0,999, dimana p>0,05 yang artinya tidak terdapat hubungan

bermakna antara derajat keparahan akne vulgaris dengan tingkat kualitas hidup.

4.2 Pembahasan

Dari hasil penelitian ini, didapatkan prevalensi akne vulgaris sebanyak 47%

dengan kejadian akne vulgaris lebih tinggi pada laki-laki meskipun tidak terlalu

signifikan. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa prevalensi akne

pada masa remaja berkisar antara 47-90% dan kejadian akne vulgaris lebih banyak

terjadi pada laki-laki.4,13

Penelitian Tjekyan menyebutkan bahwa prevalensi akne

vulgaris lebih tinggi pada laki-laki (54,7%) dibandingkan perempuan.2 Penelitian

yang dilakukan Yahya juga mendukung bahwa kejadian akne vulgaris lebih tinggi

terjadi pada laki-laki (50,8%).14

Penelitian Hanisah pada remaja usia sekolah

mendukung bahwa prevalensi akne lebih tinggi pada laki-laki (71,1%).30

Menurut

Page 42: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

29

Noorbala, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara akne vulgaris dengan

jenis kelamin, dimana dalam penelitiannya didapatkan pada laki-laki sebesar

45%.8

Dalam penelitian ini, kejadian akne vulgaris paling banyak didapatkan pada

responden yang berusia 13 tahun. Sesuai dengan kepustakaan sebelumnya yang

menyatakan bahwa akne vulgaris dimulai pada usia 12-15 tahun.1

Akne vulgaris

dimulai pada onset remaja dimana hal ini sejalan dengan adanya peningkatan

hormon androgen pada onset pubertas remaja.5,13

Derajat keparahan terbanyak yang dialami responden laki-laki dan perempuan

ialah akne vulgaris derajat sedang. Hal ini sesuai dengan penelitian Yurivka yang

dilakukan di Rusunawa putri Unimus, dimana pada penelitiannya mendapatkan

sebanyak 42,5% responden mengalami derajat keparahan akne vulgaris derajat

sedang.31

Berat ringannya derajat keparahan akne vulgaris dipengaruhi oleh

jumlah sebum yang diproduksi, dimana pada penderita akne vulgaris, baik laki-

laki maupun perempuan akan memproduksi sebum yang lebih banyak daripada

individu normal, namun komposisi sebum tidak berbeda dengan orang normal.1

Pada penelitian ini didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara

derajat keparahan akne vulgaris dengan tingkat kualitas hidup. Hal ini sejalan

dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Bramantyo pada siswa SMA

Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang berusia 15-20 tahun, bahwa tidak terdapat

hubungan bermakna antara derajat keparahan akne vulgaris dengan kualitas

hidup.12

Pada penelitian Kokandi juga mendukung bahwa tidak adanya hubungan

antara derajat keparahan akne vulgaris dan tingkatan kualitas hidup seseorang.

Menurut Kokandi, kualitas hidup pada pasien akne vulgaris dapat dipengaruhi

oleh alasan lain selain derajat keparahan akne vulgaris, seperti karena faktor

sosial, emosional, tipe kepribadian seseorang, adanya skar dan masalah sekolah

ataupun pekerjaan.11

Hasil penelitian yang berbeda didapatkan dari penelitian Tasoula yang

menyebutkan adanya hubungan positif antara derajat keparahan akne vulgaris

dengan gangguan pada kualitas hidup.7

Penelitian Ningrum juga menyatakan

Page 43: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

30

adanya hubungan bermakna antara derajat keparahan akne vulgaris dan tingkat

kualitas hidup penderitanya.10

Dan pada penelitian Vilar,dkk juga menyatakan

bahwa terdapat hubungan antara derajat keparahan akne vulgaris dengan buruknya

kualitas hidup.9

Adanya perbedaan antara satu penelitian dengan penelitian lain

dapat dikaitkan dengan berbagai faktor seperti perbedaan klasifikasi yang

digunakan untuk menilai keparahan akne vulgaris, perbedaan karakteristik

responden antara satu tempat dengan tempat yang lain, dan perbedaan persepsi

penderita tentang seberapa parah akne vulgaris yang dialaminya.7

Pada penelitian ini, derajat keparahan akne vulgaris tidak berhubungan dengan

tingkat kualitas hidup. Responden paling banyak mengalami akne vulgaris derajat

sedang, namun kualitas hidup responden yang paling banyak ialah gangguan

ringan dan tidak terganggu, sehingga menurut peneliti kualitas hidup pada

responden masih lebih baik bila dibandingkan derajat keparahan yang dialaminya.

Derajat keparahan dan kualitas hidup dapat dilihat dari berbagai aspek, dimana

pada penelitian ini derajat keparahan dan kualitas hidup responden dapat dikaitkan

dengan aspek spiritualitasnya. Responden yang merupakan siswa madrasah,

dimana dalam rutinitas sehari-harinya, selain belajar mereka juga dibiasakan

melakukan kegiatan ibadah, seperti sholat wajib dan sunnah, tilawah atau

membaca al-Quran, serta menghafal al-Qur’an. Pengaruh dari kegiatan ibadah

telah banyak diteliti dan terbukti memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan

psikis. Sebagai contohnya ialah berwudhu yang merupakan rangkaian dari

kegiatan ibadah, terbukti dapat mencegah timbulnya penyakit kulit, salah satunya

akne vulgaris, dimana pada saat berwudhu, air yang mengenai bagian tubuh saat

berwudhu akan dibersihkan dari debu, kotoran, dan bahan kimia yang menempel

pada kulit. Selain itu, efek dari air wudhu juga akan memelihara keselarasan pusat

saraf, dimana tempat-tempat terkenanya air wudhu seperti dahi, tangan, dan kaki

merupakan lokasi pusat saraf yang paling peka dari tubuh manusia.32

Dengan

terpeliharanya pusat saraf yang merupakan pengendali dari seluruh tubuh, maka

kualitas hidup juga akan menjadi lebih baik.

Page 44: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

31

4.3 Keterbatasan penelitian

1. Proporsi responden dengan derajat keparahan akne berat tidak sebanding

dengan derajat keparahan akne ringan dan sedang, sehingga tidak dapat

dinilai tingkat kualitas hidupnya.

2. Pada saat proses pengisian kuesioner, terdapat beberapa responden yang

mengisi kuesioner tidak berdasarkan sesuai keadaannya atau hanya melihat

dari teman didekatnya sehingga dapat menimbulkan bias pada penelitian ini.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

32

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Prevalensi penderita akne vulgaris pada siswa kelas VIII dan IX MTs

Pembangunan UIN Jakarta yaitu sebesar 47%, dengan usia terbanyak yaitu

13 tahun, dan prevalensi pada laki-laki lebih tinggi. Derajat keparahan

akne vulgaris yang paling banyak diderita yaitu akne derajat sedang.

Tingkat kualitas hidup terbanyak yang dialami berdasarkan CDLQI adalah

gangguan kualitas hidup ringan.

Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan antara derajat keparahan akne

vulgaris dengan tingkat kualitas hidup pada siswa kelas VIII dan IX MTs

Pembangunan UIN Jakarta.

5.2 SARAN

Penelitian selanjutnya diharapkan mendapatkan proporsi derajat keparahan

akne berat yang seimbang dengan derajat ringan dan sedang sehingga

dapat menilai tingkat kualitas hidup pada masing-masing kelompok.

Penelitian selanjutnya sebaiknya dapat menggunakan studi kohort dalam

melihat hubungan derajat keparahan akne vulgaris dan tingkat kualitas

hidup.

32

Page 46: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

33

DAFTAR PUSTAKA

1. Bernadette I, Wasitaatmaja SM . Akne vulgaris. Dalam: Menaldi SL. Ilmu

penyakit kulit dan kelamin. Jakarta: FKUI 2015;288-91.

2. Tjekyan, RM Suryadi. Kejadian dan faktor risiko akne vulgaris. M Med

Indonesia.Semarang:Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro 2008;

43(1):38-40.

3. Graham Brown R, Burns T. Lecture notes: dermatologi edisi 8. Jakarta:

Erlangga 2005:55-7.

4. Zaenglein AL, Graber EM, Thiboutot DM. Acne vulgaris and acneiform

eruptions. Dalam: Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel

DJ, Wolff K. Fitzpatrick’s dermatology in general medicine.McGraw-Hill

2012;8(1):897-909.

5. Tahir M. Pathogenesis of acne vugaris: simplified. JPAD 2010;20:93-7.

6. Safizadeh H, Meymandi S, Naeimi A. Quality of life in Iranian patient

with acne. Dermatol Res Prac 2012;1-4.

7. Tasoula E, Chalikias J, Danopoulou I, Rigopoulos D. The impact if acne

vulgaris on quality of life and psychic in health young adolescent in

Greece.Result of population Survey. An Bras Dermatol 2012;87(6):862-9.

8. Noorbala MT, Mozaffary B. Prevalence of acne and its impact on the

quality of life in high school-aged adolescent in Yazd, Iran. JPAD

2013;23(2):168-72.

9. Vilar GN, Filho JFS, Santos LA. Quality of Life, self-esteem and

psychosocial factors in adolescents with acne vulgaris. An Bras Dermatol

2015;90(5):622-9.

10. Ningrum PF. Hubungan antara akne vulgaris dengan tingkat kualitas hidup

pada remaja di SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. FKUMS 2016.

11. Kokandi A. Evaluation of acne quality of life and clinical severity in Acne

female adults. Dermatol Res Prac 2010:1-3.

12. Bramantyo N. Hubungan antara derajat keparahan akne vulgaris dan

kualitas hidup penderita akne vulgaris. UGM 2015.

Page 47: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

34

13. Movita T. Continuing medical education: acne vulgaris. CDK-203

2013;40(4):269-7.

14. Yahya H. Acne vulgaris in Nigeria adolescent: prevalence, severity,

beliefs, perseptions, and practices. Int J Dermatol 2009;48:498-505.

15. Ika. Hubungan tingkat stress dengan timbulnya jerawat pada siswa SMP 4

Ngawi. FKUMS 2015.

16. Loveckova Y, Havlikova I. A microbiological approach to acne vulgaris.

Biomed Papers.Institute of Microbiology Faculty of Medicine Poacky

University and Teaching Hospital in Olamouc 2002;146(2):29-30.

17. Johansyah RB. Hubungan antara derajat keparahan acne dengan kualitas

hidup mahasiswa pre-klinik program pendidikan dokter umum Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin tahun ajaran 2015/2016.Makassar:

FKUNHAS 2015.

18. Ramli R, Malik AS, Hani AFM. Review acne analysis, grading and

computational asessment methods: an overview. Skin Res Technol

2012;18:2-7.

19. Adityan B, Kumari R, Thappa DM. Scoring system in acne vulgaris.

Indian J Dermatol Venerol Leprol 2009;75:320-1.

20. Division of Mental Health and Prevention of Subtance Abuse. WHOQoL:

Measuring quality of life. Geneva: WHO 1997:1-2.

21. Chairani N. Kualitas hidup wanita lansia di Kelurahan Pabatu Kecamatan

Padang Hulu Tebing Tinggi.FKUI 2013.

22. Larasati T. Jurnal kualitas hidup pada wanita yang sudah memasuki masa

menopause. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma 2013:5.

23. Wagner JA, Abbott G, Lett, S. Age related differences in individual

quality of life domain in youth with type 1 diabetes. SoM 2004:6-8.

24. Both H, Essink-Bot ML, Busschbach J, Nijsten T. Critical review of

generic and dermatology-spesific health-related quality of life instruments.

J Inves Dermatol 2007;127:2726-39

Page 48: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

35

25. Jones CM, Chren MM, Soller B, Pedrosa E, Penas PF. Quality of Life in

mild to moderate acne: relationship to clinical severity and factors

influencing change with treatment.JEADV 2010;21:219-26.

26. Augustin M, Langenbruch A, Gutknecht M, Radtke MA, Blome C.

Quality of life measures for dermatology: definition, evaluation, and

interpretation.Curr Derm Rep 2012;1:148-151.

27. Finlay AY, Jones MS. The Children’s Dermatology Life Quality Index

(CDLQI).Br J Dermatol 1995;132(6)942-9. (Di unduh 01/05/2016).

28. Sanders RA. Adolescent, psycosocial, and cognitive development. Peds in

Review 2013;34(8):354-7.

29. Batubara, Jose RL. Adolescent development (perkembangan remaja).

Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RS Cipto Mangunkusumo, Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia. Sari Pediatri 2010;12(1):21-7.

30. Hanisah A, Omar K, Azhar S. Prevalence of acne and its impact on the

quality of Life in school-aged adolescents in Malaysia. J Prim Health Care

2009;1(1):20-2.

31. Yurivka A, Indrastiti R, Tiyas M. Hubungan antara tingkat gradasi akne

vulgaris dengan kualitas hidup di Rusunawa putri UNIMUS. UNIMUS

2015.

32. Lela, Lukmawati. Ketenangan: makna dawamul wudhu. PSIKIS

2015;1(2):56-7.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

36

LAMPIRAN

Lampiran 1

Naskah persetujuan penelitian

NASKAH PENJELASAN KEPADA PESERTA PENELITIAN

Kami, Melda Agustin, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta semester VII, melakukan penelitian dengan

judul “Hubungan Derajat Keparahan dengan Kualitas Hidup Pada Pasien

Akne Vulgaris”. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi persyaratan

penyelesaian studi di Fakultas Kedokteran.

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan derajat keparahan

akne vulgaris dengan kualitas hidup pasien. Akne vulgaris, atau yang biasa

disebut dengan jerawat, merupakan penyakit kulit yang umum yang ditandai

dengan bentuk lesi yang bervariasi. Kualitas hidup merupakan derajat kepuasan

yang dialami oleh seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Data yang kami peroleh dari pemeriksaan saudara akan kami rahasiakan

dan tidak akan di sebarkan. Penelitian ini bersifat sukarela dan tidak memaksa.

Apabila saudara bersedia menjadi peserta penelitan, dengan senang hati kami

mengharapkan untuk dapat kiranya mengisi formulir yang kami sediakan.

Atas partisipasi dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih

September, 2016

Peneliti

Melda Agustin

PSKPD UIN Jakarta

Page 50: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

37

Tanggal Pengambilan:

KUESIONER KUALITAS HIDUP PENDERITA AKNE

VULGARIS No Kuesioner:

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMED CONSENT)

Saya telah mendapatkan penjelasan secara rinci dan mengerti mengenai Riset

Hubungan Derajat Keparahan dengan Kualitas Hidup Pasien Akne Vulgaris pada

siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

oleh Melda Agustin, Mahasiswa jurusan pendidikan dokter angkatan 2013 FKIK

UIN Syarif Hidayatullah. Saya mengerti bahwa partisipasi saya dilakukan secara

sukarela. Pernyataan bersedia diwawancarai dan diperiksa.

Ciputat, 2016

( _______________________ )

Page 51: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

38

Lampiran 2

Identitas dan Pertanyaan penjaring

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Kelas

Usia : tahun

Jenis kelamin : laki-laki/ perempuan (lingkari salah satu)

No. HP :

I. Jawablah pertanyaan dibawah ini.

1. Apakah saat ini saudara sedang menderita jerawat?

a. Ya

b. Tidak

2. Jika “Ya”, sudah berapa lama kah saudara memiliki jerawat saat ini?

a. < (Kurang dari) seminggu

b. Satu minggu

c. > (Lebih dari) seminggu

d. Satu bulan

e. >(Lebih dari) 1 bulan

3. Kapan saudara pertama kali menderita/memiliki jerawat?

Sejak ……………………………………………………..

4. Bagaimanakah pola munculnya jerawat yang saudara alami selama ini?

a. Hanya saat: (menjelang haid/ saat stress/saat makan makanan tertentu)

b. Tidak ada waktu tertentu/ muncul kapan saja.

c. Lain-lain :…………………………………………………

5. Apakah saudara melakukan pengobatan terhadap jerawat saudara?

a. Ya

b. Tidak

6. Jika “Ya”, jenis pengobatan bagaimana yang saudara lakukan?

a. Pengobatan resep dokter

b. Pengobatan sendiri

c. Pengobatan herbal

d. Lain-lain, sebutkan : .........................................................

7. Apakah saudara memiliki penyakit kulit selain jerawat ?

a. Ya . sebutkan : ……………………………………………

b. Tidak

Page 52: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

39

Lampiran 3

Kuesioner CDLQI

II. Kuesioner CDLQI (Children’s Dermatology Life Quality Index)

Tujuan kuesioner ini adalah untuk mengukur seberapa jauh masalah

kulit yang anda miliki mempengaruhi SATU MINGGU TERAKHIR,

beri tanda centang () pada salah satu untuk setiap pertanyaan.

No. Pertanyaan

1

Selama satu minggu terakhir seberapa gatal,

ingin menggaruk, perih atau sakitkah kulit

anda ?

Sangat

Cukup

Sedikit

Tidak sama sekali

1

2

Selama satu minggu terakhir, seberapa kesal,

malu minder, atau sedihkah anda karena kulit

anda?

Sangat

Cukup

Sedikit

Tidak sama sekali

3

Selama satu minggu terakhir, seberapa jauh

kulit anda mempengaruhi pertemanan anda?

Sangat

Cukup

Sedikit

Tidak sama sekali

4

Selama satu minggu terakhir, seberapa jauh

anda telah mengganti atau memakai

pakaian/sepatu yang berbeda atau khusus

akibat kulit anda ?

Sangat

Cukup

Sedikit

Tidak sama sekali

5

Selama satu minggu terakhir, seberapa jauh

masalah kulit anda mempengaruhi kegiatan

luar rumah, bermain, atau hobi anda?

Sangat

Cukup

Sedikit

Page 53: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

40

Tidak sama sekali

6 Selama satu minggu terakhir, apakah anda

menghindari berenang atau olahraga lain

karena masalah kulit anda?

Sangat

Cukup

Sedikit

Tidak sama sekali

7

- Seminggu terakhir pada waktu sekolah:

seberapa jauh kulit anda mempengaruhi

kegiatan sekolah anda?

Sangat

Cukup

Sedikit

Tidak sama sekali

- Atau, pada waktu libur, dalam seminggu

terakhir seberapa jauh kulit anda

mempengaruhi rencana liburan anda?

Sangat

Cukup

Sedikit

Tidak sama sekali

8

Selama satu minggu terakhir, seberapa besar

masalah yang anda hadapi dengan kulit anda

dan orang lain yang memberi julukan,

mengolok-olok, merundung, bertanya-tanya

atau menghindari anda ?

Sangat

Cukup

Sedikit

Tidak sama sekali

9

Selama satu minggu terakhir, seberapa jauh

masalah kulit mempengaruhi tidur anda?

Sangat

Cukup

Sedikit

Tidak sama sekali

10

Selama satu minggu terakhir, seberapa jauhkah

perawatan kulit menjadi masalah bagi anda?

Sangat

Cukup

Sedikit

Tidak sama sekali

Harap memeriksa kembali apakah anda telah menjawab SETIAP

pertanyaan. Terima kasih

Page 54: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

41

Lampiran 4

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 55: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

42

Lampiran 5

Surat Permohonan Persetujuan Etik Penelitian

Page 56: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

43

Lampiran 6

Foto Alat Ukur dan Dokumentasi Penelitian

Alat pengukuran derajat

keparahan akne vulgaris:

Kaca Pembesar (Loop)

Penjelasan dan pengisian kuesioner

Pemeriksaan fisik kondisi klinis

dermatologis berupa inspeksi wajah

oleh peneliti

Foto lesi akne vulgaris pada salah

satu responden

Page 57: HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37391/2/MELDA... · faktor makanan yang dikonsumsi.2. ... mencari hubungan antara

44

Lampiran 7

Riwayat Hidup Penulis

Identitas

Nama : Melda Agustin

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 09 Agustus 1995

Agama : Islam

Alamat : Jl. Pangeran Ratu RT.11 RW 003 Palembang

No. Hp : 0899-5509-617

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan

2001 - 2007 : SD Negeri 96 Palembang

2007 - 2010 : SMP Negeri 15 Palembang

2010 - 2013 : MA Negeri 1 Palembang

2013 - sekarang : Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta